Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan

Dosen pengampu : Mamah Siti Rohmah, M.A

Disusun Oleh : Kelompok

Isep Nurzaman (20.1.1973)

Mustain (20.1.2014)

FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KARIMIYAH
Jalan H. Maksum No 23, Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan
Kota Depok, Jawa Barat 16511
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Manajemen Peserta Didik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, ini disebabkan karena
masih terbatasnya ilmu dan wawasan yang kami miliki. Untuk itu masukan dari berbagai
pihak sangat kami harapkan demi perbaikan di masa mendatang.

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga dapat berguna dan memberikan banyak
manfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan.

Malang, Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................

A. Pengertian Manajemen Peserta Didik.....................................................................................


B. Tujuan Dan Fungsi Manajemen Peserta Didik........................................................................
C. Mutasi Dan Promosi................................................................................................................
B. Layanan Khusus Peserta Didik................................................................................................
C. Pencatatan Dan Pelaporan.......................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, peserta didik menjadi tolak ukur kesuksesan dalam proses
belajar mengajar. Maka dari itu di perlukan adanya management peserta didik. Manajemen
peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari
peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai banyak kesamaan. Adanya kesamaan-
kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang
mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian
melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam
sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang
dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih
bersifat massal ketimbang bersifat individual.
Proses management peserta didik yang dilakukan oleh sekolah tersebut dipertanyakan,
dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada sistem
schooling tersebut. Maka dari itu di butuhkan management peserta didik yang baik agar
tercapainya hasil yang igin dicapai dalam proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen peserta didik?
2. Apa tujuan dari manajemen peserta didik?
3. Bagaimana system,pencatatan, mutasi dan promosi peserta didik?
4. Apa saja layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian dari managemen peserta didik
2. Memahami tujuan dari manajemen peserta didik
3. Memahami system,pencatatan, mutasi dan promosi peserta didik
4. Memahami layanan khusus yang dapat menunjang manajemen peserta didik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manjemen Peserta Didik


Istilah Manajemen Peserta Didik terdiri dari tdua suku kata yaitu “Manajemen” dan
“Peserta didik”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah manajemen berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran, dan dapat berarti pimpinan
yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi (manajer).

Secara etimologi kata


manajemen berasal dari
Bahasa inggris, yaitu
management yang
terdiri dari kata manage atau
to manage yang berate
menyelenggarakan, membawa
atau
mengarah. Kata manage juga
bermakna mengurus,
mengatur, melaksanakan,
mengelola atau
2
menata (Danim, 2010).
Adapun konsep manajemen
peserta didik yang
dipaparkan oleh (Suryobroto,
2010)
bahwa manajemen peserta
didik adalah pekerjaan-
pekerjaan atau kegiatan
pencatatan peserta
didik semenjak dari proses
penerimaan sampai saat
peserta didik meninggalkan
sekolah karena
sudah tamat mengikuti
Pendidikan pada sekolah

3
tersebut. Sedangkan menurut
(Mustari, 2014)
menjelaskan bahwa
manajemen peserta didik
adalah layanan yang
memusatkan perhatian pada
pengaturan, pengawasan dan
layanan siswa di kelas dan
di luar kelas seperti:
pengenalan,
pendaftaran, layanan
individual seperti
pengembangan keseluruhan
kemampuan minat,
kebutuhan sampai ia matang
di sekolah. Adapun
4
penjelasan dari (Mutiani,
2019) bahwa
Pendidikan ialah sebagai
proses pembelajaran untuk
mencapai kedewasaan, baik
dalam
perilaku maupun kehidupan
sehari-hari, mendorong
seseorang menjadi warga yang
baik, sadar
terhadap tata cara hidup
bermasyarakat. Jadi, yang
dapat saya simpulkan dari
penjelasan di atas
adalah manajemen peserta
didik ialah suatu proses
5
pengelolaan yang dikelola
oleh pendidik
dan Lembaga Pendidikan itu
sendiri yang dimana
pengelolaan tersebut dilakukan
dari peserta
didik masuk ke lingkungan
sekolah untuk menimba ilmu
sampai pada akhirnya ia lulus
dari
sekolah tersebut dan
melanjutkan studi nya ke
jenjang berikutnya.
Secara etimologi kata
manajemen berasal dari

6
Bahasa inggris, yaitu
management yang
terdiri dari kata manage atau
to manage yang berate
menyelenggarakan, membawa
atau
mengarah. Kata manage juga
bermakna mengurus,
mengatur, melaksanakan,
mengelola atau
menata (Danim, 2010).
Adapun konsep manajemen
peserta didik yang
dipaparkan oleh (Suryobroto,
2010)

7
bahwa manajemen peserta
didik adalah pekerjaan-
pekerjaan atau kegiatan
pencatatan peserta
didik semenjak dari proses
penerimaan sampai saat
peserta didik meninggalkan
sekolah karena
sudah tamat mengikuti
Pendidikan pada sekolah
tersebut. Sedangkan menurut
(Mustari, 2014)
menjelaskan bahwa
manajemen peserta didik
adalah layanan yang
memusatkan perhatian pada
8
pengaturan, pengawasan dan
layanan siswa di kelas dan
di luar kelas seperti:
pengenalan,
pendaftaran, layanan
individual seperti
pengembangan keseluruhan
kemampuan minat,
kebutuhan sampai ia matang
di sekolah. Adapun
penjelasan dari (Mutiani,
2019) bahwa
Pendidikan ialah sebagai
proses pembelajaran untuk
mencapai kedewasaan, baik
dalam
9
perilaku maupun kehidupan
sehari-hari, mendorong
seseorang menjadi warga yang
baik, sadar
terhadap tata cara hidup
bermasyarakat. Jadi, yang
dapat saya simpulkan dari
penjelasan di atas
adalah manajemen peserta
didik ialah suatu proses
pengelolaan yang dikelola
oleh pendidik
dan Lembaga Pendidikan itu
sendiri yang dimana
pengelolaan tersebut dilakukan
dari peserta
10
didik masuk ke lingkungan
sekolah untuk menimba ilmu
sampai pada akhirnya ia lulus
dari
sekolah tersebut dan
melanjutkan studi nya ke
jenjang berikutnya.
Secara etimologi kata
manajemen berasal dari
Bahasa inggris, yaitu
management yang
terdiri dari kata manage atau
to manage yang berate
menyelenggarakan, membawa
atau

11
mengarah. Kata manage juga
bermakna mengurus,
mengatur, melaksanakan,
mengelola atau
menata (Danim, 2010).
Adapun konsep manajemen
peserta didik yang
dipaparkan oleh (Suryobroto,
2010)
bahwa manajemen peserta
didik adalah pekerjaan-
pekerjaan atau kegiatan
pencatatan peserta
didik semenjak dari proses
penerimaan sampai saat

12
peserta didik meninggalkan
sekolah karena
sudah tamat mengikuti
Pendidikan pada sekolah
tersebut. Sedangkan menurut
(Mustari, 2014)
menjelaskan bahwa
manajemen peserta didik
adalah layanan yang
memusatkan perhatian pada
pengaturan, pengawasan dan
layanan siswa di kelas dan
di luar kelas seperti:
pengenalan,
pendaftaran, layanan
individual seperti
13
pengembangan keseluruhan
kemampuan minat,
kebutuhan sampai ia matang
di sekolah. Adapun
penjelasan dari (Mutiani,
2019) bahwa
Pendidikan ialah sebagai
proses pembelajaran untuk
mencapai kedewasaan, baik
dalam
perilaku maupun kehidupan
sehari-hari, mendorong
seseorang menjadi warga yang
baik, sadar
terhadap tata cara hidup
bermasyarakat. Jadi, yang
14
dapat saya simpulkan dari
penjelasan di atas
adalah manajemen peserta
didik ialah suatu proses
pengelolaan yang dikelola
oleh pendidik
dan Lembaga Pendidikan itu
sendiri yang dimana
pengelolaan tersebut dilakukan
dari peserta
didik masuk ke lingkungan
sekolah untuk menimba ilmu
sampai pada akhirnya ia lulus
dari

15
sekolah tersebut dan
melanjutkan studi nya ke
jenjang berikutnya.
Andrew F. Sikula (Dalam Tim UPI, 2013 : 204) mengemukakan bahwa Manajemen
pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, kounikasi dan pengambilan keputusan
yang diakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa
yang efisien.
Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum undang-undang RI No.20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur ,jenjang,dan jenis pendidikan tertentu.
Sinolungan (Dalam Kurnia I., 2008) berpendapat Peserta didik dalam arti luas adalah
setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti
sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah.
Abu Ahmadi (Dalam Tim UPI, 2013 : 205) berpendapat bahwa peserta didik adalah
sosok manusia sebagai individu (manusia seutuhnya).Individu diartikan “orang seorang tidak
tergntung dari orang lain,dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri
sendiri dan tidak dipaksa dari luar,mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri”.
Dari pengertian-pengertian dia atas, bisa dikatakan bahwa peserta didik adalah orang
atau individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
Peserta didik mempunyai sebutan yang berbeda-beda, yaitu : anak didik, murid, siswa,
pembelajar, santri, traine, mahasiswa dan sebagainya. Manajemen Peserta Didik adalah
layanan yang memutuskan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di
kelas dan di luar kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layannan individu seperti
pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah
Knezevich 1961 (Dalam Tim UPI ,2013:205). Manajemen peserta didik juga dapat diartikan

16
sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk
sekolah sampai mereka lulus sekolah
Manajemen peserta didik adalah layanan yang memusatkan perhatian pada
pengawassan dan layanan yang ada dikelas dan diluar kelas, manajemen peserta didik dapat
diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut
masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah, dengan demikian manajemen peserta
didik itu bukan dalambentuk kegiatan-kegaiatan pencatatan peserta didik itu bukanlah dalam
bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih
luas, yang secara operasional dapat diperguanakan untuk membantu kelancaran upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.

B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik


Tujuan manajemen peserta didik dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Menurut Tim UPI (2013) tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur
kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses
pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah). Adapun tujuan khusus manajemen peserta
didik menurut Rahayu (2013) adalah (1) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
psikomotor peserta didik; (2) Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum
(kecerdasan), bakat dan minat peserta didik; (3) Menyalurkan aspirasi, harapan, dan
memenuhi kebutuhan peserta didik.

Selain itu, tujuan manajemen peserta didik juga adalah untuk mengatur kegiatan peserta
didik agar kegiatan peserta didik menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan,
lebih lanjut proses pembelajaran di lembaga tersebut dapat berjalan lancar, tertib dan teratur
sehingga dapat memberikn kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan.1
Menurut akhmad sudjarat (2010) fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai
wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungin, baik yang
berkenaan dengan segi-segi potensi peserta didik laintya agar tujuan dan fungsi manajemen
peserta didik dapat tercapai ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaanya.2
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus di rumuskan sebagai berikut :

1 Prof.Dr.H.Dadang Suherman , Manajemen Pendidikan,Bandung.Alfabeta.2017.hal.206


2 Kompri, M.Pd.I , Standarisasi Kopetensi Kepala Sekolah,Jakarta.Kencana.2017 hal207

17
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualistas peserta didik, ialah agar
mereka dapat mengembangkan potensi individualisnya tanpa banyak terhambat.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi social peserta didik adalah agar peserta
didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan keluarganya
dengan lingkungan social sekolahnya dan lingkungan social masyarakatnya.
3. Fungsi yang berkenan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik aialah agar
peserta didik tersalur hobi kesenangan dan minatnya.
4. Fungsi yang berkanaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah
agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya.

C. Mutasi dan Promosi peserta didik

Mutasi siswa atau perpindahan siswa pada hakekatnya adalah berpindahnya kegiatan
belajar mengajar dari satu sekolah ke sekolah yang lain baik itu masih satu kabupaten/kota
atau luar kota. Proses kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa yang melakukan mutasi itu
sifatnya melanjutkan bukan mengulang jadi hal-hal yang berkaitan dengan siswa tersebut
baik itu berupa absensi atau penilaian semuanya harus ada laporan ke sekolah barunya,
sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan dalam
proses belajar baik itu tingkat SD, SMP dan SMA. Siswa yang baru melakukan perpindahan
sekolah biasanya selalu dilakukan pengawasan yang ketat oleh sekolahnya yang baru,
dikhawatirkan siswa yang besangkutan memiliki suatu permasalahan yang data menggangu
siswa lain dalam melakukan kegiatan belajar mengajar atau dengan kata lain siswa yang lain
selalu diberikan masa percobaan apakan siswa tersebut dapat mengikuti kegiatan belajar yang
dilakukan sekolah barunya, dalam masa percobaan ini sekolah berwenang memberikan suatu
keputusan yang mungkin suatu keputusan tersebut dapat berupa mengalihkan sekolahnya ke
sekolah yang dianggap sebagai sekolah yang tarafnya di bawah sekolah tersebut. Ini
merupakan suatu komitmen yang biasa dilakukan oleh sekolah yang baru mendapatkan siswa
yang telah melakukan proses mutasi.

Ada beberapa macam mutasi yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mutasi intern. Yang dimaksud dengan mutasi intern adalah mutasi yang dilakukan oleh
peserta didik di dalam sekolahan itu sendiri. Umumnya, peserta didik demikian hanyalah
pindah kelas saja, dalam suatu kelas yang tingkatannya sejajar. Mutasi intern ini, dilakukan
oleh peserta didik yang sama jurusannya, atau yang berbeda jurusannya.

2. Mutasi ekstern. Yang dimaksud dengan mutasi ekstern adalah perpindahan peserta didik
dari satu sekolah ke sekolah lain dalam satu jenis, dan dalam satu tingkatan. Meskipun ada
juga peserta didik yang pindah ke sekolah lain dengan jenis sekolah yang berlainan. Pada
sekolah-sekolah negeri hal demikian menjadi persoalan; meskipun pada sekolah swasta,
terutama yang kekurangan peserta didik, tidak pernah menjadi persoalan. Ada banyak

18
penyebab peserta didik mutasi. Adapun faktor penyebab tersebut, dapat bersumber dari
peserta didik sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman
sebaya.

Yang bersumber dari peserta didik sendiri adalah:

a. Yang bersangkutan tidak kuat mengikuti pelajaran di sekolah tersebut.


b. Tidak suka dengan sekolah tersebut, atau merasa tidak cocok.
c. Malas.
d. Ketinggalan dalam pelajaran.
e. Bosan dengan sekolahnya.

Yang bersumber dari lingkungan keluarga adalah:

a. Mengikuti orang tua pindah kerja.


b. Dititipkan oleh orang tuanya di tempat nenek atau kakeknya, karena ditinggal tugas
belajar ke luar negeri
c. Mengikuti orang tua yang sedang tugas belajar.
d. Disuruh oleh orang tuanya pindah.
e. Orang tua merasa keberatan dengan biaya yang harus dikeluarkan di sekolah tersebut.
f. Mengikuti orang tua pindah rumah.
g. Mengikuti orang tua transmigrasi.

Yang bersumber dari lingkungan sekolah adalah:

a. Lingkungan sekolah yang tidak menarik.


b. Fasilitas sekolah yang tidak lengkap.
c. Guru di sekolah tersebut sering kosong.
d. Adanya kebijakan-kebijakan sekolah yang dirasakan berat oleh peserta didik.
e. Sulitnya sekolah tersebut dijangkau, termasuk oleh transportasi yang ada.
f. Sekolah tersebut dibubarkan, karena alasan-alasan, seperti kekurangan peserta didik.
g. Sekolah tersebut dirasakan peserta didik tidak bonafid, seperti rendahnya angka
kelulusan setiap tahun.

Yang bersumber dari lingkungan teman sebaya, yaitu:

a. Bertengkar dengan teman.


b. Merasa diancam oleh teman.
c. Tidak cocok dengan teman.
d. Merasa terlalu tua sendiri dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
e. Semua teman yang ada di sekolah tersebut, berlainan jenis dengan dirinya, sehingga
merasa sendirian
f. Semua teman yang ada di sekolah tersebut berlainan strata dengan dirinya.

1) Syarat dan Ketentuan Mutasi Siswa


a. Dasar Dan Landasan Mutasi Siswa

19
Sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 09 Tahun 2012
Tanggal 31 Januari 2012
b. Persyaratan Mutasi Keluar
1) Surat Permohonan pindah keluar dari orang tua/wali bermaterai Rp. 6.000,- (enam
ribu ripiah).
2) F.Copy Raport lengkap dan asli yang dilegalisir oleh kepala sekolah
3) Surat keterangan pindah keluar (ditanda tangani oleh kepsek, Ka. Seksi Dinas
Pendidikan tingkat kecamatan, ka. Suku Dinas Pendidikan tingkat kotamadya)
4) F. Copy Daftar Siswa (dokumen 8355)
5) F. Copy Sertifikat Akreditasi
6) F. Copy Ijin Operasional *) khusus sekolah swasta
7) Surat keterangan tidak sedang menjalani sanksi.

c. Persyaratan Mutasi Masuk


1) Surat Keterangan Pindah keluar dari sekolah asal
2) Raport Asli dan F. Copy yang dilegalisir kepala sekolah asal
3) Surat keterangan tidak sedang menjalani sanksi dari sekolah asal
4) F. Copy Sertifikat Akreditasi dari sekolah asal
5) F. Copy Ijin Operasional dari sekolah asal *) khusus sekolah swasta
6) Surat Permohonan pindah masuk dari orang tua/wali bermaterai Rp. 6.000,- (enam
ribu ripiah).
7) Surat Keterangan pindah masuk (ditanda tangani oleh kepsek, Ka. Seksi Dinas
Pendidikan tingkat kecamatan, ka. Suku Dinas Pendidikan tingkat kotamadya) dan
Tanda tangan Dinas Pendidikan Setempat

d. Peraturan Pelaksanaan Perpindahan

1) Pelaksanaan perpindahan peserta didik hanya bisa dilaksanakan pada Semester II


(genap) setelah menerima raport semester I (ganjil)
2) Peserta didik SD Kelas VI dilarang berpindah pada semester II (genap)
3) Laporan secara berjenjang ke Dinas Pendidikan terkait peserta didik yang keluar
dan/atau masuk disampaikan kepala sekolah paling lambat 2 (dua) minggu setelah
peserta didik pindah
4) Biaya yang diperlukan untuk perpindahan peserta didik dibebankan pada APBN dan
APBD

Promosi Peserta Didik

Promosi atau publikasi merupakan termasuk dalam tahap penerimaan peserta didik
baru. Promosi atau publikasi dilakukan sepanjang tahun terutama pada momen-momen
penting.promosi biasanya dilakukan dengan brosur, koran, media elektronik dan lain-lain
yang dapat menunjang promosi dalam suatu sekolah.

Untuk menambah daya tarik, biasanya sekolah mengajak serta peserta didik yang
berprestasi, baik akademik maupun nonakademik.Peserta didik itu disuruh untuk presentasi

20
tentang keberhasilannya bersekolah di sekolah tersebut dengan segala daya dukung yang
disediakan sebagai fasilitas pengembangan prestasi di hadapan calon peserta didik baru.

Apalagi kalau peserta didik yang berprestasi itu dulunya berasal dari sekolah sasaran,
tentu akan sangat menguntungkan sebab mereka telah memiliki ikatan batin yang kuat
dengan adik-adik kelas, yang secara psikologis sungguh berpengaruh.

Sekolah-sekolah yang memiliki sarana multimedia lengkap yang didukung oleh guru
yang terampil dalam aplikasi teknologi informasi-komunikasi, multimedia akan menjadi
media promosi yang cukup menarik. Para calon peserta didik baru dapat disuguhi -secara
audio-visual- berbagai kegiatan sekolah yang menarik, baik kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler.

D. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik


1) Layanan Bimbingan Konseling
Dalam PP No.28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan PP No.29 tahun 1990 tentang
pendidikan menengah digunakan istilah bimbingan.Pengertian bimbingan menurut PP.No.29
tahun 1990 Bab X pasal 27,yaitu bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi,mengenal lingkungan ,dan merencanakan masa depan.Bimbingan
diberikan oleh guru pembimbing.Menurut Hendyat Soetopo (Dalam Tim UPI, 2013 : 215)
bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan
kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka
perkembangan yang optimal,sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta
bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah,keluarga dan
masyarakat.
Fungsi bimbingan di sekolah ada tiga yaitu :
a. Fungsi Penyaluran, yaitu membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah
lanjutannya,memilih program,memilih lapangna pekerjaan sesuai dengan bakat, minat
, kemampuan dan cita-citanya.
b. Fungsi Pengadaptasian, yaitu membantu guru untuk menyesuaikan program
pengajaran yang disesuaikan dengan minat,kemmapuan,cita-cita peserta didik
c. Fungsi Penyesuaian, yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan
bakat, minat, dan kemampuannya untuk mencapai perkembangan yang optimal.
2) Layanan Perpustakaan
Perpustakaan sekolah menurut Tim UPI (2013) merupakan perangkat kelengkapan
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Tujuan perpustakaan sekolah :

21
a. Mengembangkan minat,kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya serta
mendayagunakan budaya tulisan;
b. Mendidik peserta didik agar mampu memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka
secara efektif dan efisien;
c. Memupuk bakat dan minat;
d. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari atas usaha dan tanggung jawab sendiri.
3) Layanan Kantin
Kantin atau warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang
dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi.Pengelola kantin
sebaiknya dipegang oleh orang dalam atau keluarga karyawan sekolah yang
bersangkutan ,agar segala makanan ynag dijual di kantin terjamin dan bermanfaat bagi
peserta didik.
4) Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat
yang dijalankan di sekolah.
Program Usaha Kesehatan Sekolah adalah sebagai berikut :
a. Mencapai lingkungan hidup yang sehat,
b. Pendidikan kesehatan,
c. Pemeliharaan kesehatan di skeolah.
5) Layanan Asrama
Manfaat asrama bagi peserta didik:
a. Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan sebaik-baiknya terutama jika
berbentuk tugas kelompok.
b. Sikap dan tingkah laku peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan para
pendidik.
c. Jika diantara peserta didik mempunyai kesulitan (kiriman dari orang tua terlambat ,
sakit, dan sebagainya) dapat saling membantu.
d. Merupakan salah satu cara mengendalikan tingkah laku remaja yang kurang baik.

E. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah
sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan tentang kondisi peserta
22
didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didik.
Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam
perkembangan peserta didik di sebuah lembaga.
Data peserta didik mempunyai arti penting bagi sekolah karena dapat dipergunakan
untuk berbagai kepentingan antara lain;
1. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan bimbingan dan
penyuluhan.
2. Bila terjadi kecelakaan pada siswa dapat dihubungi dengan mudah.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan saran kepada orang tua/wali tentang
kemajuan belajar anak mereka.
4. Dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan tentang kenaikan kelas
dan kelulusan.
5. Dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi bila siswa tersebut telah lulus dan ingin
melanjutkan studi atau melamar pekerjaan.
6. Dapat digunakan sebagai bahan informasi jika siswa tersebut pindah ke sekolah lain.
7. Sebagai bahan pertimbangan apabila sekolah akan memberikan penghargaan atau
hukuman.

Adapun pencatatan yang diperlukan untuk mendukung data mengenai peserta didik
sebagai berikut:

a. Buku Induk Peserta Didik

Buku induk merupakan kumpulan daftar nama peserta didik sepanjang masa dari
sekolah itu. Buku induk peserta didik berisi catatan tentang peserta didik yang masuk di
sekolah tersebut, pencatatan disertai dengan nomor induk peserta didik/nomor pokok.
Buku induk peserta didik disebut juga dengan buku pokok.

Catatan dalam buku induk harus lengkap meliputi data dan identitas peserta didik.
Dalam hal ini, sebagian data dapat diambil dari formulir pendaftaran yang telah ada. Di
samping identitas peserta didik, dalam buku induk juga berisi prestasi belajar peserta
didik (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama belajar di sekolah tersebut. Selain itu,
catatan dalam buku induk harus bersih dan jelas, dan merupakan tanggung jawab kepala
sekolah yang penggarapannya bisa diserahkan kepada pegawai sekolah (Suryo Subroto,
2004:79-80).

b. Buku Klapper.

Buku klapper yaitu buku pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad dan
berfungsi untuk membantu petugas dalam mencari data dari buku induk. Dengan
menuliskan nama anak menurut abjad pada lembar-lembar khusus akan dapat diketahui
dengan cepat nomor induk anak tersebut.

c. Daftar Presensi

23
Daftar presensi atau daftar hadir peserta didik merupakan hal yang harus ada, karena
dengan daftar hadir tersebut dapat diketahui peserta didik yang tidak hadir, yang suka
bolos, termasuk peserta didik yang sakit.

Daftar presensi digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada kegiatan
sekolah. Daftar presensi atau daftar hadir dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi
kehadiran peserta didik di sekolah sekaligus untuk mengontrol kerajinan belajar peserta
didik. Daftar hadir ini dapat disebut sebagai daftar hadir bulanan atau daftar hadir
mingguan. Pada daftar hadir bulanan dicantumkan nama peserta didik pada satu sisi dan
tanggal pada sisi yang lain. Tugas guru atau petugas yang ditunjuk adalah memeriksa dan
memberikan tanda tentang hadir atau tidaknya seorang murid/ peserta didik satu kali
dalam satu hari (Suryosubroto, 2004:84).

d. Daftar Catatan Pribadi

Daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta didik beserta riwayat
keluarga, pendidikan dan data psikologis. Biasanya buku ini mendukung program
bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Buku catatan pribadi tersebut biasanya dipegang
oleh guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah.

e. Catatan Tata Tertib Sekolah

Catatan tata tertib sekolah yaitu catatan atau peraturan yang bukan hanya diperlukan
bagi peserta didik saja, tetapi juga untuk guru dan karyawan lain. Tata tertib peserta didik
merupakan suatu peraturan untuk mengatur sikap dan tingkah laku peserta didik di
sekolah.

Di sekolah, terdapat dua jenis tata tertib yaitu tata tertib yang dikeluarkan oleh
departemen pendidikan dan kebudayaan dan tata tertib yang dibuat sendiri oleh sekolah
yang bersangkutan. Tata tertib yang dibuat sendiri oleh sekolah harus berdasarkan hasil
rapat kepala sekolah dan guru-guru.

Tata tertib yang dibuat berfungsi untuk perbaikan sikap dan tingkah laku peserta didik
agar lebih baik dan dapat mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Selain itu, tata tertib
juga berfungsi untuk mengatur pergaulan di sekolah sehingga tidak terjadi kekacauan.

Isi tata tertib ini mencakup:

Aturan-aturan lahiriah, seperti kebersihan badan, pakaian, dan alat-alat pelajaran.

Aturan-aturan tingkah laku, berupa: sikap terhadap kepala sekolah, guru, pegawai tata
usaha, dan lain- lain.

Aturan-aturan ketertiban, seperti: kehadiran, mengikuti upacara setiap senin pagi, dan
upacara- upacara lainnya.

24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Manajemen peserta didik merupakan baggiana penting yang harus
diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah.Program-program
kegiatan Manajemen kepeserta didikan yang diselenggarakan harus didasarkan kepada
kepentingan dan perkembangan serta peningkatan kemampuan peserta didik dalam bidang
kognitif,afektif ,dan psikomotorik dan sesuai denga keinginan,bakat dan minat peserta
didik.Pengadaan program kegiatan Manajemen kepeserta didikan diharapkan dapat
menghasilkan keluaran yang bermutu.
Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu didukung oleh ketersediaan layanan
kepada peserta didik yang layak dan memadai dalam kuantitas maupun kualitasnya.
Mengingat penyelenggaraan sekolah terus mengalami perubahan dan perkembangan,maka
manajemen peserta didik yang ada di sekolah tersebut perlu melakukan inovasi yang sesuai
dengan perubahan dan perkembangan yang ada,agar kegiatan Manajemen peserta didik bisa
mendukung keterlaksanaan program sekolah dan tercapainya tujuan pendidikan secara
umum sebagaimana termasuk dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003.
Berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan manajemen peserta didik dapat meningkatka
kemampuan peserta didik dalam bakat, minat, dan akademik peserta didik tersebut. Sehingga
kemampuan serta bakat dan minat peserta didik dapat tercapai dengan baik sesuai yang ingin
dicapai. Manajemen peserta didik harusnya dilaksanakan dengan baik di sekolah-sekolah
maupun perguruan tinggi secara maksimal karena manajemen peserta didik dapat
mendukung dalam keterlaksanaan proses belajar-mengajar.

25
DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi, F. 2014. Manajemen Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Masjid Agung
Jawa Tengah. (Online), (http://eprints.walisongo.ac.id/3534/3/101311010_Bab2.pdf),
diakses 20 November 2016.
Kurnia, I. 2008. Perkembangan Belajar Peserta Didik. (Online),
(http://educloud.fkip.unila.ac.id/index.php?dir=Ilmu%20Pendidikan/Pendidikan
%20Guru%20Sekolah%20Dasar/Perkembangan%20Belajar%20Peserta%20Didik/),
diakses 20 November 2016.
Mahmud, M. 2012. Pengelolaan Peserta Didik. (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195707041981031-
MUHDAR_MAHMUD/Power_Point/PENGELOLAAN_PESERTA_DIDIK.pdf),
diakses 9 Oktober 2016.
Penempatan, Pencatatan, dan Pelaporan Peserta Didik - Rikaariyani.com

26

Anda mungkin juga menyukai