Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN PESERTA DIDIK


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Pendidikan SD
Yang diampu oleh Wahyu Nugroho, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Disusun oleh :
1. Salsa Bella Muntaza (2086206023)
2. Zerlinda Diva Felix Y. (2086206026)
3. Ajeng Prila Puspita (2086206030)
4. Nafi’atul Hidayah (2086206032)
5. Nilna Zakiyah (2086206051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI TRENGGALEK
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji bagi


Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan SD dengan judul
“Manajemen Peserta Didik”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Wahyu Nugroho, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Inklusi
yang telah memberikan bimbingan juga arahan.
2. Kedua orang tua penyusun yang telah memberikan waktu, doa serta jiwa raganya
untuk kebaikan kami.
3. Rekan-rekan Mahasiswa STKIP PGRI TRENGGALEK program Studi
“Pendidikan Guru Sekolah Dasar” yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada penyusun.
4. Serta semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materiil. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya.

Trenggalek, 16 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik ............................... 6
B. Penerimaan Siswa Baru (PPDB) .............................................. 8
C. Menjelaskan Ketatausahaan Siswa .......................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 15
B. Saran ...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen peserta didik merupakan gabungan dari dua kata yang terpisah,
yaitu dari kata manajemen dan peserta didik. Meskipun dua kata ini memiliki
makna yang berbeda namun saling terintegrasi satu dengan yang lain. Manajemen
peserta didik merupakan suatu layanan yang memustakan perhatian pada
pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti
pengenalan, pendaftaran, pengembangan kemampuan, minat, dan kebutuhan
sampai ia matang di sekolah. Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu penataan
atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai
dari masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah.
Kegiatan manajemen peserta didik merupakan bagian penting yang harus
diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah. Program-
program kegiatan manajemen peserta didik yang diselenggarakan harus didasarkan
kepada kepentingan, pertimbangan dan peningkatan kemampuan peserta didik
dalam bidang kognitif, efektif dan psikomotor dan sesuai dengan keinginan, bakat
dan juga minat peserta didik.
Tujuan dari memanejemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan
peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga
pendidikan dan dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka pemakalah akan membahas
secara lebih rinci materi tentang Manajemen Peserta Didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah ruang lingkup dari manajemen peserta didik ?
2. Apa sajakah sistem yang digunakan dalam proses penerimaan peserta didik baru
(PPDB)?
3. Apa sajakah ketatausahaan siswa dalam manajemen peserta didik?
C. Tujuan Makalah

4
1. Memahami ruang lingkup dari manajemen peserta didik.
2. Memahami proses penerimaan peserta didik baru (PPDB).
3. Memahami ketatausahaan siswa dalam manajemen peserta didik.
D. Manfaat Makalah
1. Bagi Calon Guru
Sebagai tambahan wawasan dasar untuk dapat memahami materi tentang
manajemen pendidikan yang digunakan pada sekolah dasar.
2. Bagi Pembaca
Dengan ditulisnya makalah ini pembaca diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang Manajemen Pendidikan SD secara lebih luas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik


Manajemen peserta didik berfungsi sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta
didik lainnya. Adapun ruang lingkup manajemen peserta didik itu meliputi :
1. Analisis kebutuhan peserta didik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam kegiatan manajemen
peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan peserta didik
yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dapat
dilakukan dalam langkah ini adalah :
a. Merencanakan jumlah pesereta didik yang akan diterima.
b. Menyusun program kegiatan kesiswaan.
2. Rekruitmen peserta didik
Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada
hakikatnya merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik peminat yang
nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan.
Aspek-aspek dalam organisasi adalah komponen-komponen yang harus
ada dalam suatu organisasi. Keberadaan komponen ini sebagai pilar dari suatu
organisasi. Artinya jika salah satu kompopnen organisasi tidak berfungsi, maka
organisasi akan berjalan pincang atau menarik pelamar yang mampu untuk
menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan.
3. Seleksi peserta didik
Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menajdi peserta didik di
lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
4. Orientasi
Orientasi peserta didik (peserta didik baru) adalah kegiatan penerimaan
peserta didik baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lemabaga pendidikan
(sekolah) tempat peserta didik tersebut menempuh pendidikan. Situasi dan

6
kondisi ini menyangkut lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah.
Lingkungan fisik sekolah meliputi jalan menuju sekolah, halaman sekolah,
tempat olahraga, gedung dan perlengkapan sekolah serta fasilitas-fasilitas
lainnya yang disediakan lembaga.
5. Penempatan peserta didik (pembagian kelas)
Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga
pendidikan (sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu
ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokan
peserta didik yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan
pada sistem kelas.
6. Pembinaan dan pengembangan peserta didik
Langkah berikutnya dalam manajemen peserta didik adalah melakukan
pembinaan dan pengembangan terhadap peserta didik. Pembinaan dan
pengembangan peserta didik dilakukan dengan berbagai macam kegiatan,
sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman
belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang.
7. Pencacatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik di sebuah lembaga
pendidikan (sekolah) sangat diperlukan. Kegiatan pencatatan dan pelaporan ini
dimulai sejak peserta didik itu diterima di sekolah sampai mereka tamat atau
meninggalkan sekolah tersebut. Pencatatan tentang kondisi peserta didik perlu
dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada
peserta didik.
8. Kelulusan dan alumni
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta
didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang
telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.
Setelah peserta didik selesai mengikuti seluruh program pendidikan di suatu
lembaga pendidikan dan berhasil lulus dan ujian akhir, maka kepada peserta
didik tersebut diberikan surat keterangan lulus atau sertifikat. Umumnya surat
kelulusan tersebut sering disebut ijasah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB).
9. Layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik, diantaranya ialah:

7
a. Layanan bimbingan dan konseling
b. Layanan perpustakaan
c. Layanan kantin atau kafetaria
d. Layanan kesehatan
e. Layanan transportasi sekolah
f. Layanan asrama
B. Penerimaan Siswa Baru (PPDB)
Penerimaan peserta didik baru merupakan kegiatan manajemen yang sangat
penting. Penerimaan siswa baru baik secara manual maupun online tidak semata
melakukan penjaringan terhadap siswa untuk diterima di sekolah, akan tetapi lebih
jauh dari dalam penerimaan siswa baru sekolah dan memperhatikan serta
mempertimbangkan hak dan kesempatan bagi seluruh siswa untuk memperoleh
pendidikan. Oleh karena itu, penerimaan siswa baru tentunya perlu didukung
oleh regulasi-regulasi yang dapat menjadi pedoman dan sekaligus untuk
mengawal pelaksanaan dari penerimaan siswa baru itu sendiri. Regulasi itu dapat
berbentuk peraturan menteri, peraturan daerah, dan pedoman sekolah.
Dalam penerimaan siswa baru, sekolah juga dituntut untuk memahami
dan menjunjung azas-azas dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru. Azas-azas
yang harus diperhatikan oleh sekolah antara lain :
1. Objektif, artinya baik siswa baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan
umum yang telah ditetapkan.
2. Transparan, artinya bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat
termasuk orang tua siswa, untuk menghindarkan penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi.
3. Akuntabel, artinya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat baik
prosedur maupun hasilnya.
4. Tidak diskriminatif, artinya dilaksanakan tanpa membedakan suku, agama, ras,
dan golongan.
5. Kompetitif, artinya dilakukan melalui seleksi berdasarkan nilai-nilai yang
diperoleh calon siswa dari setiap tahapan seleksi sesuai dengan pembobotan
yang sudah ditetapkan.

8
Sedangkan tujuan penerimaan siswa adalah memberi kesempatan yang
besar bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang
sebaik-baiknya. Penerimaan siswa baru, harus memenuhi ketentuan umum yang
diatur di dalam keputusan menteri terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat
termasuk orang tua siswa, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
baik prosedur maupun hasilnya dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa
tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, dan golongan.
Dalam proses penerimaan peserta didik baru, tentunya ada beberapa hal
yang harus di perhatikan diantaranya yaitu; kebijakan penerimaaan peserta didik
baru, sistem penerimaan peserta didik baru, kriteria penerimaan peserta didik baru,
prosedur penerimaan peserta didik baru dan problem-problem penerimaan peserta
didik baru, berikut penjelasannya :
1. Kebijakan penerimaan peserta didik baru
Kebijakan dalam penerimaan peserta didik baru harus sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan. Adapun kebijakan kebijakan tersebut yaitu,
kebijakan operasional memuat aturan mngenai jumlah peserta didik yang dapat
diterima di suatu sekolah. Dalam penentuan jumlah peserta didik dapat dilihat
dari kondisi kelas meliputi daya tampung kelas untuk peserta ddik baru, kreteria
peserta didik yang dapat diterima, anggaran yang tersedia, sarana dan pasarana
yang ada, tenaga kependidikan yang tersedia,dll.
2. Sistem penerimaan peserta didik baru
Sistem penerimaan peserta didik ada dua yaitu sistem promosi dan sistem
seleksi. Sistem promosi yaitu sistem yang menerima peserta didik begitu saja
tanpa adanya seleksi dan pasti akan diterima, sedangkan sistem seleksi yaitu
sistem yang menerima peserta didik dengan jalur bakat dan minat atau jalur
prestasi dan hasil tes masuk.
3. Kriteria penerimaan peserta didik baru
Kriteria adalah patokan yang bisa menentukan bisa tidaknya individu
sebagai peserta didik baru. Adapun kriterianya yaitu :
a. Kriteria acuan petokan (standar criterion refrenced) yaitu suatu penerimaan
peserta didik baru dengan patokan yang sudah ditentukan sebelumnya.

9
b. Kriteria acuan norma (norm criterion referenced) yaitu status penerimaan
peserta diik baru dengan didasarkan atas keseluruhan peserta seleksi.
c. Kriteria daya tampung sekolah yaitu kriteria yang dilakukan sekolah dengan
cara merengking dimulai dari yang paling tinggi prestasinya hingga paling
rendah sampai daya tampung dipenuhi.
4. Prosedur penerimaan peserta didik baru
a. Pembentukan panitia didik baru
b. Rapat penerimaan peserta didik baru
c. Pembuatan dan pemasangan pengumuman
d. Pendaftaran calon peserta didik baru
e. Seleksi peserta didik baru
f. Penentuan peserta didik baru
g. Pendaftaran ulang
5. Problematika Penerimaan Peserta Didik Baru
a. Adanya peserta didik yang nilai UN-nya berada di bawah batas penerimaan.
b. Beberapa peserta didik sei kemampuannya kalah dengan yang lainnya.
c. Terbatasnya daya tampung sarana prasarana sekolah sementara calon peserta
didik banyak yang mempunyai kecapkapan yang tinggi.
Sedangkan Penerimaan Peserta Didik Baru berbasis Online atau PPDB
Online, merupakan kegiatan penerimaan calon peserta didik baru memenuhi syarat
tertentu melalui proses entri, memakai sistem database, seleksi otomatis oleh
program komputer, dan hasil seleksi dapat diakses setiap waktu secara online.
Sistem penerimaan peserta didik baru meliputi berbagai macam jenjang pendidikan
yaitu Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Tujuan penerapan PPDB Online yaitu :
1. Membantu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Sekolah dalam melaksanakan
PPDB.
2. Menyempurnakan proses penyelenggaraan PPDB.
3. Meningkatkan tertib penyelenggaraan dan administrasi PPDB.
4. Meningkatkan akses dalam rangka pemerataan kesempatan belajar bagi peserta
didik.
5. Meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan PPDB.

10
6. Meningkatkan kualitas pelayanan PPDB.
7. Informasi bagi masyarakat dengan cepat, mudah dan akurat.
Adapun manfaat dari PPDB online yaitu :
1. Sebagai ukuran standar kinerja bagi Dinas dan Sekolah dalam melaksanakan
PPDB.
2. Meningkatkan akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan PPDB
secara keseluruhan.
3. Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat dari aspek mutu, waktu dan
prosedur.
Kemudian pada PPDB Online ini terdapat beberapa sistem yang tentunya berbeda
dari sistem peneriaan siswa baru yang dilakukan secara offline. Yang mana sistem
tersebut ialah Sistem Zonasi.
Sistem Zonasi merupakan penataan reformasi dalam pembagian wilayah
sekolah. Secara keseluruhan, sistem zonasi yang berlaku saat ini merupakan
landasan pokok penataan reformasi sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK),
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau sederajat. Sistem Zonasi yang
mengatur mengenai zona wilayah bagi calon peserta didik dimuat dalam Sistem
PPDB yang baru melalui Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 tentang Sistem
Zonasi. PPDB dengan sistem zonasi ini memiliki ketentuan. Ketentuannya antara
lain:
a. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon
peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah paling
sedikit sebesar 90% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang
diterima.
b. Domisili calon peserta didik berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang
diterbitkan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan PPDB.
c. Radius zona terdekat ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kondisi di daerah tersebut berdasarkan :
(1)Ketersediaan anak usia sekolah di daerah tersebut,dan
(2)Jumlah ketersediaan daya tampung dalam rombongan belajar pada
masing-masing sekolah.

11
d. Dalam menetapkan radius zona pemerintah daerah melibatkan
musyawarah/kelompok kerja kepala sekolah.
e. Bagi sekolah yang berada provinsi/kabupaten/kota, di daerah ketentuan
perbatasan persentase dan radius zona terdekat dapat diterapkan melalui
kesepakatan secara tertulis antar pemerintah daerah yang saling berbatasan.
f. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dapat menerima calon
peserta didik melalui :
(1)Jalur prestasi yang berdomisili di luar radius zona terdekat dari sekolah
paling banyak 5% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang
diterima.
(2)Jalur bagi calon peserta didik yang berdomisili di luar zona terdekat dari
sekolah dengan alasan khusus meliputi perpindahan domisili
orangtua/wali peserta didik atau terjadi bencana alam/sosial, sebanyak 5%
dari total paling jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima.
Adapun problematika dalam PPDB sistem zonasi yaitu :
1. Sekolah favorit masih terbatas.
Sekolah unggulan atau favorit yang diinginkan para orang tua tidak dapat
dicapai karena berada di zona yang berbeda. Akibatnya, orang tua terpaksa
menyekolahkan anaknya di zona terdekat dengannya yang mutunya kurang baik.
2. Pemerataan kualitas pendidikan yang masih timpang
Pemerataan kualitas pendidikan yang artinya pemerataan dalam
memberikan akses pendidikan, yakni berupa sarana prasarana dan fasilitas
sekolah, metode pembelajaran, kualitas dan distribusi guru. Ukuran
pemerataan kualitas pendidikan maksudnya semua sekolah memiliki sarana
prasarana dan fasilitas sekolah yang sama, kualitas dan distribusi guru yang
sama juga. Namun, faktanya berbeda, bahkan masyarakat sendiri mampu
membedakan antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya ditinjau dari
pemerataan kualitas pendidikan di atas.
3. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah
Aturan PPDB yang dilakukan oleh pemerintah pusat seharusnya
melibatkan pemerintah daerah. Pelibatan pemerintah daerah akan membantu
pemerintah pusat dalam menyusun aturan yang tepat. Penyusunan aturan yang

12
tepat diharapkan tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Kondisinya, masyarakat masih menolak kebijakan PPDB sistem zonasi ini.
Padahal, masyarakat dan sekolah sebagai sasaran pelaksana aturan
tersebut harus mengetahui secara detail aturan dalam PPDB. Dengan begitu,
PPDB dengan sistem zonasi perlu dilakukan dan dapat berjalan dengan baik.
Namun, PPDB dengan sistem zonasi ini mendapatkan kritikan dari masyarakat.
C. Menjelaskan Ketatausahaan Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tata usaha adalah penyelenggaraan
tulis menulis (keuangan dan sebagainya) di sebuah instansi, perusahaan, negara,
dan lain sebagainya.
Sedangkan ketatausahaan siswa adalah bidang pelayanan yang mengurus
segala bentuk administrasi dan keuangan, penyusunan rencana, program, surat
menyurat, serta keterangan-keterangan lain yang berhubungan dengan siswa dan
sekolah dan berfungsi sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan
lancar dan sesuai dengan yang diharapkan mulai dari siswa masuk hingga keluar
dari suatu sekolah. Kegiatan yang dilakukan untuk merealisasikan ketatausahaan
siswa yaitu :
a. Catatan pendaftaran penerimaan siswa baru
Setiap pendaftaran penerimaan siswa baru harus memenuhi persyaratan
untuk mendaftar yaitu dapat memenuhi kriteria sesuai kebutuhan. Persyaratan
sebagai pendaftar siswa baru harus betul-betul dapat teratur secara tepat seperti
usia, pendidikan terakhir, keadaan fisik, serta persyaratan lain yang dibutuhkan.
b. Seleksi
Berdasarkan faktor pertimbangan sesuai dengan kebutuhan baik jumlah
atau tempat belajar yang tersedia, biasanya kriteria seleksi dititikberatkan pada
kemampuan akademik, keadaan jasmani, sikap dan kepribadian.
c. Penempatan atau pengelompokan kelas
Setelah diterima, peserta didik masih harus diatur dan dikelompokkan
agar lebih teratur.
d. Bimbingan
Diadakannya kegiatan-kegiatan yang dapat membantu atau menunjang
terhadap pembelajaran peserta didik.

13
e. Catatan perkembangan peserta didik
Selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah dan bimbingan yang
diberikan, maka perlu adanya data tentang kemajuan atau sebaliknya dari para
guru.
f. Catatan mutasi
Dalam hal ini peserta didik akan mengalami perubahan dalam statusnya
seperti pindah kelas, naik kelas, atau pindah ke sekolah lain.
g. Daftar nilai atau gabungan nilai (legger).
h. Daftar hadir (absensi).
i. Buku induk.
j. Buku rapor.
k. Buku identitas pribadi.
l. Buku klapper, yaitu daftar nama berdasarkan abjad.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen peserta didik berfungsi sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta
didik lainnya. Adapun ruang lingkup manajemen peserta didik itu meliputi :
1. Analisis kebutuhan peserta didik
2. Rekruitmen peserta didik
3. Seleksi peserta didik
4. Orientasi
5. Penempatan peserta didik (pembagian kelas)
6. Pembinaan dan pengembangan peserta didik
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Kelulusan dan alumni
9. Layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik
Penerimaan peserta didik baru merupakan kegiatan manajemen yang sangat
penting. Dalam penerimaan siswa baru, sekolah juga dituntut untuk memahami
dan menjunjung azas-azas dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru. Azas-azas
yang harus diperhatikan oleh sekolah antara lain :
1. Objektif
2. Transparan
3. Akuntabel
4. Tidak diskriminatif
5. Kompetitif
Menjelaskan ketatausahaan siswa adalah bidang pelayanan yang mengurus
segala bentuk administrasi dan keuangan, penyusunan rencana, program, surat
menyurat, serta keterangan-keterangan lain yang berhubungan dengan siswa dan
sekolah dan berfungsi sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan
lancar dan sesuai dengan yang diharapkan mulai dari siswa masuk hingga keluar

15
dari suatu sekolah. Kegiatan yang dilakukan untuk merealisasikan ketatausahaan
siswa yaitu :
a. Catatan pendaftaran penerimaan siswa baru
b. Seleksi
c. Penempatan atau pengelompokkan kelas
d. Bimbingan
e. Catatan perkembangan peserta didik
f. Catatan mutasi
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan
baik dari segi penulisan maupun dari segi materi. Maka dari itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari teman-teman terutama dari dosen pengampu
mata kuliah Manajemen Pendidikan SD ini agar makalah ini menjadi lebih baik.
Atas kritik dan saran dari reman-teman terutama dari dosen pengampu, saya
mengucapkan terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, Iwan dkk. (2020). Manajemen Peserta Didik. Jawa Tengah: Lakeisha.

Dr. Bahrudin, M. Ag. 2014. Buku Manajemen Peserta Didik. PT INDEKS. Jakarta

IAIN Raden Intan Lampung. 2017. Implementasi Manajemen Peserta Didik di MA


Ma’arif 04 Kalirejo Lampung Tengah. Lampung. IAIN Raden Intan
Lampung.

Kristiawan, Muhammad dkk. (2017). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:


Deepublish.

Mira Anna Nur. 2016. Efektivitas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar. Universitas
Hassanudin

Muammar. 2019. Problematika Penerimaan Peserta Didik Baru Dengan Sistem


Zonasi Di Sekolah Dasar Kota Mataram. UIN Mataram. Jurnal PGMI.
Volume 11 No. 1 Juni 2019

Suryana, Edeng. (2019). Administrasi Pendidikan dalam Pembelajaran.


Yogyakarta: Deepublish.

Suwardi & Daryanto. (2017). Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta: Gaya Media.
Tersedia dari Ipusnas database.

17

Anda mungkin juga menyukai