Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

Dosen Pengampu : Dr.Abdul Fattah Nasution,S.Ag.,M

DISUSUN OLEH :
AULIA ZAKIAH (0307231015)
YAHRA SAL SYABILLA (0307233115)
MUTIARA QURAINI BATUBARA (0307232061)

PRODI MANJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A2023/2024
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt penulis panjatkan, karena atas
hidayahnya, karunia serta limpahan rahmat Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sebagaimana mestinya. Makalah yang berjudul ‘’Penerimaan Peserta
Didik Baru’’ Ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah ‘’Manajemen peseta
didik’’
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan lapang dada penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
dengan harapan bisa membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Medan, 13 Oktober 2023

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian.........................................................................................2
B. Tujuan, prinsip dan asas.................................................................3
C. Sistem, kriteria, orientasi dan prosedur........................................4
D. Kebijakan PPDB............................................................................12
E. PPDB Online...................................................................................13
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................15
B. Saran...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah Proses seleksi yang akan
menentukan peserta didik di terima di suatu sekolah. Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) Online untuk jenjang Tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di laksanakan pada awal tahun pelajaran baru. Dalam
Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online yaitu melalui
SistemZonasi, yang terdiri dari 3 jalur seleksi, yaitu jalur zonasi 90%, jalur
prestasi 5% dan jalur perpindahan tugas orang tua 5% dari daya tampung sekolah.
Dan setelah proses PPDB pihak sekolah sendiri untuk pembuatan laporan
PPBD berdasarkan asal sekolah peserta didik baru operator harus membuka satu
persatu berkas yang telah di verifikasi sebelumnya, sehingga laporan PPBD yang
akan di berikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masih membutuhkan waktu
yang lama.
Untuk mengatasi permasalahan yang di uraikan diatas, maka perlu
membangun Aplikasi Penerimaan Peserta Didik Baru Online Berbasis Web yang
di harapkan dapat menyampaikan informasi tentang proses PPDB kepada peserta
didik atau orang tua peserta dan juga unuk proses pendaftaran yang dapat
dilakukan di mana saja tanpa harus datang ke sekolah. Serta pelaksanaan PPDB
Online menjadi lebih transparan, dengan demikian tidak ada lagi pihak-pihak yang
merasa dirugikan. Selain itu mempermudah bagi setiap sekolah untuk menseleksi
setiap peserta didik. Dan dalam pembuatan laporan peserta didik baru sudah
tersusun rapi berdasarkan asal sekolah peserta didik, agar langsung bisa serahkan
kepada pihak dinas pendidikan dan kementrian pendidikan tanpa membutuhkan
waktu yang lama.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian penerimaan peserta didik?
2. Apa saja tujuan, prinsip dan azas penerimaan peserta didik?

1
2

3. Bagaimana sistem, kriteria orientasi dan prosedur penerimaan peserta


Didik?
4. Bagaimana sistem kebijakan PPDB?
5. Apa pengertian PPDB online?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penerimaan peserta didik.
2. Mengetahui tujuan, prinsip dan Azas.
3. Mengetahui sistem, kriteria orientasi dan prosedur.
4. Mengetahui sistem kebijakan PPDB.
5. Mengetahui PPDB online.

2
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Secara umum, penerimaan peserta didik baru (PPDB)dapat diartikan sebagai
suatu proses administrasi yang terjadi setiap tahun untuk seleksi calon siswa
berdasarkan nilai akademik agar dapat melanjutkan Pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.calon siswa yang dimaksud adalah siswa baru yang akan mendaftar
pada jenjang SMP dan SMA/SMK negeri.dapat dipahami bahwa penerimaan
siswa baru disini pada dasarnya hanya untuk memperlancar dan mempermudah
dalam proses pendaftaran siswa siswi baru,pendataan dan pembagian kelas
seorang siswa siswi,sehingga dapat terorganisir,teratur dengan cepat dan tepat
dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan oleh sekolah.
Dengan demikian proses pendaftaran dan penerimaan siswa baru
merupakan salah satu kewajiban pihak sekolah dan dinas Pendidikan setiap tahun
ajaran baru.Namun,jika setiap tahunnya proses penerimaan siswa baru selalu
dilakukan secara manual pada masing masing sub rayon,maka akan menyebabkan
berbagai kesulitan dari beberapa pihak terkait .oleh karena itu,dibuatlah berbagai
system penerimaan siswa baru seperti dengan cara Tes,online,atau yang dikenal
denga Namanya PPDB online,jalur bakat dan prestasi ,jalur zonasi dan
sebagainya.
Penerimaan siswa baru baik secara manual maupun online bukan semata
melakukan penjaringan terhadap siswa untuk diterima disekolah ,akan tetapi lebih
jauh dari dalam penerimaan siswa baru sekolah juga harus memperhatikan dan
mempertimbangkan hak dan kesempatan bagi seluruh siswa untuk memperoleh
Pendidikan.oleh karena itu,penerimaan siswa baru perlu didukung oleh regulasi-
regulasi yang dapat menjadi pedoman dan sekaligus untuk mengawal pelaksaan
dari penerimaan siswa baru itu sendiri.regulasi itu dapat berbentuk peraturan
Menteri,peraturan daerah ataupun peraturan dan pedoman sekolah.

2
3

B. Tujuan, prinsip dan asas


Tujuan penerimaan peserta didik baru adalah memberikan layanan
kepada anak usia sekolah/lulusan untuk memasuki satuan Pendidikan yang lebih
tinggi secara tertib,terarah,dan berkualitas.
Prinsip penerimaan peserta didik baru meliputi:
1. Semua anak usia sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.
2. Tidak ada penolakan penerimaan peserta didik baru bagi yang
memenuhi syarat, kecuali jika daya tampung di sekolah yang bersangkutan tidak
mencukupi dari ketentuan waktu proses penerimaan peserta didik baru telah
berakhir
3.sejak awal pendaftaran calon peserta didik dapat menentukan
pilihannya, ke sekolah negeri atau ke sekolah swasta.
Dalam penerimaan siswa baru, sekolah juga dituntut untuk memahami
dan menjunjung azas-azas dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru. Azas-azas
yang harus diperhatikan oleh sekolah antara lain;
1) objektif, artinya bahwa penerima siswa baru, baik siswa baru maupun
pindahan harus memenuhi ketentuan umum yang telah ditetapkan.
2) transparan, artinya penerima siswa baru bersifat terbuka dan dapat
diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, untuk menghindarkan
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
3) akuntabel, artinya penerima siswa baru dapat dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat baik prosedur maupun hasilnya.
4) tidak diskriminatif, artinya penerima siswa baru dilaksanakan tanpa
membedakan suku, agama, ras, dan golongan.
5) kompetitif, artinya penerima siswa baru dilakukan melalui seleksi
berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh calon siswa dari setiap tahapan seleksi
sesuai dengan pembobotan yang sudah ditetapkan.
Dari azas-azas di atas jelas bahwa tujuan penerimaan siswa adalah
memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warganegara usia sekolah agar
memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya. Penerimaan siswa baru,
harus memenuhi ketentuan umum yang diatur di dalam keputusan menteri, dan

3
4

dilaksanakan terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua
siswa, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur
maupun hasilnya dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa tanpa
membedakan suku, daerah asal, agama, dan golongan.

C. Sistem, kriteria, orientasi dan prosedur


1. Sistem
Sistem penerimaan peserta didik baru dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis yaitu: (1) sistem promosi, dan (2) sistem seleksi (Imron, 2016:43).
a) Sistem promosi
Sistem promosi adalah penerimaan peserta didik yang schelumnya tanpa
menggunakan seleksi. Peserta didik yang mendaftar sebagai peserta didik baru di
suatu sekolah, diterima semua begitu saja, karena itu mereka yang mendaftar
menjadi peserta didik tidak ada yang ditolak Sistem promosi ini bisanya berlaku
pada sekolah-sekolah yang minat pendaftarannya kurang atau daya tampung yang
ada cukup banyak namun pendaftarnya masih belum mencapai targe daya
tamping.
b) Sistem seleksi
Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta ddik menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku
(Nasihin dan Sururi, 2009:209) Sedangkan yang dimaksudkan dengan sistem
seleksi adalah proses penerimaan peserta didik baru yang dilakukan berdasarkan
kriteria-kriteria seleks tertentu. Sistem seleksi pada lazimnya dilakukan melalui
dua tahapan yaitu: (1) seleksi administratif, dan (2) seleksi akademik
Seleksi administratif adalah seleksi atas kelengkapan- kelengkapan
administratif calon peserta didik. Apakah kelengkapan-kelengkapan administratif
yang dipersyaratkan bagi calon peserta didik telah dapat dipenuhi ataukah tidak
Jika calon peserta didik tidak dapat memenuhi kriteria persyaratan administratif
yang telah ditentukan maka mereka tidak dapat mengikuti seleksi akademik.
Seleksi akademik adalah suatu aktivitas yang bermaksud untuk
mengetahui kemampuan akademik calon peserta didik yaitu apakah calon yang
akan diterima di suatu sekolah tersebut dapat memenuhi kemampuan persyaratan

4
5

yang ditentukan ataukah tidak Jika kemampuan persyaratan yang dinginkan oleh
sekolah tidak dapat dipenuhi maka yang bersangkutan tidak diterima sebagai
calon peserta didik Sebaliknya jika calon peserta didik dapat memenuhi
kemampuan persyaratan yang bersangkutan akan diterima sebagai peserta didik
sekolah tersebut.
2. Kriteria

Kriteria penerimaan peserta didik adalah patoka patokan yang


menentukan bisa atau tidaknya seseorang untuk diterima sebagai peserta didik
Menurut Imron (2016:46) terdapat tiga macam kriteria penerimaan peserta didik
yaitu:

a) Kriteria acuan patokan


Kriteria acuan patokan yaitu suatu penerimaan peserta didik yang
didasarkan atas patokan-patokan yang telah ditentukan sebelumnya Dalam hal ini
sekolah lebih dahulu membuat patokan bagi calon peserta didik dengan
kemampuan minimal setingkat dengan sekolah yang menerima peserta didik
Konsekuensi dari penerimaan peserta didik yang didasarkan pada kriteria acuan
patokan adalah jika seluruh calon peserta didik yang mengikuti seleksi memenuhi
patokan minimal yang ditentukan maka peserta didik harus diterima semua.
Sebaliknya jika calon peserta didik yang mendaftar kurang memenuhi patokan
minimal yang telah ditentukan, maka peserta didik akan tidak diterima.
b) Kriteria acuan norma
Kriteria acuan norma yaitu penerimaan calon peserta didik yang
didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang mengikuti seleksi.
Dalam hal ini sekolah menetapkan kriteria penerimaan berdasarkan prestasi
keseluruhan peserta didik. Keseluruhan prestasi peserta didik dijumlah, kemudian
dicari rata-ratanya. Calon peserta didik yang nilainya diatas rata-rata, digolongkan
sebagai calon yang dapat diterima sebagai calon peserta didik. Sementara yang
berada dibawah rata-rata termasuk peserta didik yang tidak diterima.
c) Kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah

Sekolah terlebih dahulu menentukan berapa jumlah daya tampungnya,


atau berapa jumlah peserta didik baru yang akan diterima. Setelah sekolah

5
6

menentukan, kemudian merangking prestasi siswa mulai dari yang berprestasi


paling tinggi sampai dengan prestasi yang paling rendah. Penentuan prestasi
peserta didik yang diterima dilakukan dengan cara mengurut dari atas ke bawah,
sampai daya tampung tersebut terpenuhi. Jika ada diantara siswa yang sama
rangkingnya, sedangkan mereka sama-sama berada di rangking kritis penerimaan,
sekolah dapat mengambil kebijaksanaan lain, melalui tes ulang atas siswa-siswa
yang rangkingnya sama tersebut Atau, dapat pula memilih diantara mereka
dengan mengamati prestasi lainnya Bisa juga penerimaan mereka dengan
menempatkan dalam cadang dengan catatan jika sewaktu-waktu ada calon peserta
didik yang rangkingnya berada diatasnya mengundurkan diri. bersangkutan
dipanggil untuk mengisi formasi tersebut.

Alternatif mana yang dipilih, tentulah harus disepakakati bersama dengan


tenaga kependidikan di sekolah sejak awal- awal perencanaan, sebab dengan
penetapan demikian terlebih dahulu, telah terdapat kesepakatan bersama antara
para personalia sekolah yang lainnya. Disinilah pentingnya rapat penerimaan
peserta didik baru

3. Orientasi
Menurut Imron (2016:73) orientasi adalah perkenalan titik perkenalan ini
meliputi lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik
sekolah meliputi sarana dan prasarana sekolah seperti jalan menuju sekolah,
halaman sekolah, tempat bermain di sekolah lapangan olahraga, gedung dan
perlengkapan sekolah serta fasilitas lain yang disediakan di sekolah sedangkan
lingkungan sosial sekolah meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
selain guru, teman sebayasa angkatan, dan peserta didik senior di sekolah.
Selanjutnya menurut Nasihin dan sururi (2009:210) Orientasi sekolah
adalah kegiatan penerimaan peserta didik baru dengan mengenal situasi dan
kondisi lembaga pendidikan tanda kurung sekolah tutup kurung tempat peserta
didik itu menempuh pendidikan titik situasi dan kondisi ini menyangkut
lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Orientasi sekolah ini
dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin dan mempererat
tali persaudaraan titik orientasi sekolah juga sering dipakai sebagai sarana

6
7

perkenalan peserta didik terhadap lingkungan baru sekolah tersebut. Baik itu
perkenalan dengan sesama peserta didik baru kakak kelas, guru, hingga karyawan
lainnya di sekolah. Terkecuali pengalaman berbagai macam kegiatan yang ada
dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.

4. Prosedur
Prosedur penerimaan peserta didik baru adala pembentukan panitia
peserta didik baru, rapat penentu peserta didik baru, pembuatan, pemasangan, atau
pengirim pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi penentuan peserta
didik yang diterima, pengumuman peserta didik yang diterima dan registrasi
peserta didik yang diterima Prosedur penerimaan peserta didik baru dapat
dipaparkan sebagai berikut:
(1) pembentukan panitia, (2) rapat penerimaan peserta didik, (3) pembuatan,
pengiriman pemasangan pengumuman, (4) pendaftaran calon pesera didik. (5)
seleksi peserta didik baru, (6) penentuan peserta dida baru yang diterima, dan (7)
pendaftaran ulang.
a) Pembentukan panitia.
Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam
penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk,
dengan maksud agar secepat mungkin melaksanakan pekerjaanya. Panitia yang
sudah dibentuk, umumnya di formalkan dengan menggunakan Surat Keputusan
(SK) Kepala Sekolah. Susunan panitia penerimaan peserta didik baru da
mengambil alternatif sebagai berikut:
a. Ketua umum.
b. Ketua Pelaksana.
c. Sekretaris.
d. Bendahara
e. Seksi Kesekretanatan
f. Seksi Pengumuman/ Publikasi
g. Seksi Pendaftaran
h. Seksi Sele ksi.
i. Seksi Kepengawasan

7
8

b) Rapat Penerimaan Peserta Didik Baru


Rapat penerimaan peserta didik baru biasanya dipimpin oleh kepala
sekolah atau wakil kepala sekolah urusan kesiswaan walaupun penerimaan peserta
didik baru merupakan pekerjaan rutin yang dilakukan setiap tahun tetapi
ketentuan ketentuan yang berkenaan dengan penerimaan peserta didik baru harus
senantiasa di bicarakan agar tidak oleh mereka yang terlibat.
Hasil rapat panitia nantinya akan dicatat didalam buku notulen rapatbuku
notulen rapat merupakan buku catatn tentang rapat yang dapat dijadikan sebagai
salah satu bahan untuk membuat keputusan-keputusan sekolah dalam rapat sekali
gagasan – gagasan cemerlang yang perlu didokumentasikan bahan untuk
mendokumentasikannya melalui buku catatan rapat. Hal-hal yang tercantum
dalam buku notulen rapat adalah:
a. Tanggal rapat.
b. Waktu rapat.
c. Tempat rapat
d. Agenda rapat
e. Daftar hadir peserta rapat
f. Hal-hal yang menjadi keputusan rapat.

c) Pembuatan pengiriman/pemasangan pengumuman


Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru berhasil
mengambil keputusan-keputusan penting, seksi pengumuman membuat
pengumuman yang berisi hal-hal sebagai berikut:
a. Gambaran singkat mengenai Sejarah singkat sekolah, kelengkapan
Gedung yang dimiliki, fasilitas-fasilitas sekolah yang dimiliki serta tenaga-tenaga
kependidikan; guru, pustakawan, laboran, dan sebagainya.
b. Persyaratan pendaftaran peserta didik baru yang meliputi:
1) Lulusan ujian yang ditunjukan dengan Surat Tanda Tamat Belajar
(STTB) atau Surat Keterangan Kepala Sekolah yang menyatakan lulus.
2) Berkelakuan baik yang ditunjukan dengan Surat Keterangan
Berkelakuan Baik dari POLRI atau Kepala Sekolah.

8
9

3) Berbadan sehat yang ditunjukan dengan Surat Keterangan dari Dokter.


4) Selain STTB/Surat Keterangan Lulus dari Kepala Sekolah dengan
daftar nilai yang dimiliki.
5) Salinan raport peserta didik di sekolah sebelumnya.
6) Membayar uang pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7) Melampirkan pas foto sesuai ukuran yang diminta oleh sekolah.
8) Batasan umur (yang ditunjukan dengan Surat Keterangan Kelahiran)
c. Cara pendaftaran meliputi yaitu:
(1) pendaftaran secara kolektif melalui kepala sekolah tempat dimana
peserta didik tersebut sebelumnya sekolah, dan
(2) pendaftaran secara individu oleh masing-masing calon peserta didik.
Hendaknya dijelaskan, apakah pendaftaran selain secara kolektif oleh kepala
sekolah tersebut, dapat diwakilkan oleh orang lain atau tidak.
d. Waktu pendaftaran, yang memuat keterangan kapan waktu pendaftaran
dimulai dan kapan pendaftaran diakhiri. Waktu pendaftaran ini meliputi: hari,
tanggal dan jam pelayanan.
e. Tempat pendaftaran yang menyatakan dimana saja calon peserta didik
tersebut dapat mendaftarkan diri Tempat pendaftaran ini disarankan agar berada
ditempat yang mudah dijangkau oleh peserta didik.
f. Berapa uang pendaftarannya, dan kepada siapa uang tersebut harus
diserahkan (melalui petugas pendaftaran atau bank yang ditunjuk), serta
bagaimana cara pembayarannya (tunai atau mengangsur).
g. Waktu dan tempat seleksi dilakukan (hari, tanggal, jam, dan tempat).
h. Kapan pengumuman hasil seleksi diumumkan, dan dimana calon
peserta didik tersebut dapat memperolehnya. Pengumuman yang telah dibuat
hendaknya ditem- pelkan pada tempat-tempat yang strategis agar dapat dibaca
oleh para calon peserta didik. Selain itu, pengumuman dapat juga dikirimkan ke
sekolah tempat konsentrasi peserta didik berada. Dengan cara demikian, calon
peserta didik akan mengetahui tentang adanya penerimaan peserta didik di suatu
sekolah.
d) Pendaftaran Calon Peserta Didik

9
10

Pada saat pendaftaran peserta didik baru adalah loket pendaftaran, loket
informast. dan formulir pendaftaran Sedangkan yang harus diketahui oleh calon
peserta adalah kapan formulir boleh diambil, bagaimana cara pengistan formulir
tersebut, dan kapan formulir yang sudah terist dikembalikan.
Loket pendaftaran haruslah dibuka secukupnya sehingga para calon tidak
terlalu lama antrenya. Selanjutnya jangan sampai dibuka terlalu banyak karena
akan memboroskan tenaga. Yang harus disiapkan di loket pendaftaran ini adalah
seorang petugas yang mengatur antrean calon peserta didik. Jangan sampai
mereka berebutan ketika akan mengambil.
Khusus mengenai pengambilan formulir kehendaknya diatur mereka
yang datang lebih dahulu di depan menyusul yang datang loket informasi
disediakan untuk peserta didik yang menginginkan informasi mengenai hal-hal
yang belum jelas dalam pengumuman. loket ini juga memberikan keterangan dan
informasi kepada calon peserta didik yang mengalami kesulitan, baik kesulitan
dalam hal pengisian formulir maupun kesulitan teknis lainya.
Formulir hendaknya disediakan secukupnya berdasarkan antisipasi awal.
Semakin banyak formulir yang distribusikan berarti semakin besar peluang
tersebut untuk mendapatkan siswa sesuai dengan yang diinginkan. Sangat ideal,
jika semua calon peserta didik yang akan masuk sekolah tersebut, mendapatkan
formulir semua. Dengan cara demikian, mereka mendapatkan peluang yang sama
untuk mengikuti tes. Jika pengisian formulir tersebut memang membutuhkan
penjelasan, maka sekolah dapat menerbitkan petunjuk pengisian formulir. Batas
waktu pengambilan formulir juga harus jelas, dan diterapkan secara kongsisten.
Harus disebut dengan jelas, konsekuensinya jika calon peserta didik terlambat
mengembalikan formulir.

e) Seleksi Peserta Didik Baru.


Seleksi peserta didik baru, sebagaimana dikemukakan diatas, selain
dengan menggunakan nilai raport (jika menggunakan sistem PMDK) dan nilai
ebtanas murni (jika menggunakan sistem danem), juga menggunakan tes. Jika
yang digunakan sebagai alat seleksi adalah tes, maka berapa hal yang perlu
diperhatikan adalah mengatur pengawas tes, dan peserta tes.

10
11

Peserta tes juga perlu diatur, agar selain mereka dapat mengikuti seleksi
dengan baik, tenang dan tertib, juga sekolah bisa mendapatkan calon peserta yang
unggul sesuai dengan yang di tentukan. Untuk itu ketika mengikuti tes, yang
bersangkutan harus mengetahui tata tertibnya. Tata tertib mengikuti tes demikian,
hendaknya di berikan kepada peserta pada saat peserta mengembalikan formulir
yang telah terisi. Meskipun demikian, pada saat sebelum tes berlangsung
pengawas perlu membacakan tata tertib tes tersebut, agar diingatkan kembali oleh
para peserta tes. Tata tertib yang harus dibacakan oleh pengawas kepada peserta
adalah sebagai berikut:
a. Sehari sebelum pelaksanan ujian peserta telah mengetahui ruangan dan
tempat tes.
b. Peserta sudah ada di lokasi ujian lima belas menit sebelum tes di
mulai.
c. Peserta tidak boleh masuk ruangan sebelum mendapatkan aba-aba dari
pengawas.
d. Peserta dapat berpakaian bebas namun tetap rapi dan sopan.
e. Pada saat akan masuk ruangan, peserta harus menunjukan kartu peserta
kepada pengawas.
f. Peserta tidak boleh menjamah buku soal sebelum mendapat aba-aba
dari pengawas.
g. Peserta tidak boleh keluar ruangan sebelum pelaksanaan tes
berlangsung Peserta tes hanya dapat keluar setelah mendapatkan ijin dari
pengawas.
h. Ketika mengerjakakan tes peserta tidak boleh saling meminjamkan
alat-alat tulis kepada peserta lainnya.
i. Peserta harus mengerjakan sendiri soal-soal tes dan tidak
boleh berbuat curang.
j. Waktu mengerjakan tes peserta tidak boleh menoleh, melirik dan
membantu peserta lainnya.
k. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum mendapatkan aba-
aba dari pengawas

11
12

l. Setelah pengawas menyatakan bahwa waktu mengerjakan telah habis


semua peserta harus berhenti bekerja.
m. Pelanggaran di atas tata tertib berakibat tidak diikutsertakannya
peserta dalam seleksi peserta didik.
Adakalanya jumlah mereka yang mendaftar melebihi tempat yang dapat
disediakan untuk menyelenggarakan. Jika hal demikian terjadi, sekolah dapat
meminjam atau menyelenggarakan tes. Tetapi jika hal tersebut juga masih belum
memenuhi, Terus dapat dilakukan ke dalam beberapa gelombang, dengan catatan
tidak melebihi waktu yang telah ditentukan berkenaan dengan penerimaan peserta
didik baru.
f) Menentuan peserta didik yang diterima
g) Pendaftaran ulang.

D. Kebijakan PPDB
Kebijakan PPDB Memperoleh pendidikan merupakan hak asasi setiap
warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang
dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama,
dan gender. Pemerintah berupaya untuk memberikan pendidikan kepada seluruh
warga Negara melalui pemerataan aksespendidikan. Dengan adanya pemerataan
akses pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan
hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunanmanusia seutuhnya
serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai.
Kebijakan zonasi adalah sistem penerimaan peserta didik berdasarkan radius
dan jarak. Melalui sistem zonasi diharapkan semua warga kota Bandung bisa
mendapatkan pendidikan yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal. Kelebihan
dari sistem zonasi ini diantaranya adalah pemerataan pendidikan, lebih hemat
waktu karena sekolah dekat, lebih hemat biaya transportasi, kondisi peserta didik
lebih bugar, serta mengurangi kemacetan.Berbeda dengan proses penerimaan
peserta didik baru tahun 2017, pada tahun 2018 ini dinas pendidikan kota
Bandung membuat pengelompokan sekolah menjadi tiga kelompok, pertama
kelompok A untuk sekolah yang berlokasi di dalam kota, di tengah pemukiman

12
13

warga, dikenai aturan zonasi 90% termasuk calon siswa dari kalangan RMP
(rawan melanjutkan pendidikan) yang sebelumnya dikenal dengan istilah siswa
miskin, kelompok A terdiri dari 36 sekolah; kedua kelompok B untuk sekolah
yang berlokasi di dalam kota namun jauh dari pemukiman warga karena berada di
kawasan perkantoran, untuk sekolah di kelompok B ini dikenai aturan zonasi
bertahap, yaitu 50% zonasi dan 40% akademik, ada 5 sekolah yang masuk
kedalam kelompok ini; dan yang ketiga kelompok C untuk sekolah yang
lokasinya berbatasan dengan wilayah kabupaten, untuk kelompok C ini dikenai
aturan zonasi perbatasan, yaitu 80% berasal dari dalam daerah kota Bandung dan
10% dari luar daerah kota Bandung, terdapat 16 sekolah yang masuk ke dalam
kelompok C.Dinas Pendidikan kota Bandung pada implementasi kebijakan PPDB
sistem zonasi tahun ajaran 2018/2019 membagi SMP Negeri ke dalam tiga
kelompok, dimana kelompok A terdiri dari sekolah-sekolah yang dikenai aturan
90% zonasi termasuk siswa RMP. Kelompok B terdiri dari lima sekolah favorit
yang berada dikawasan perkantoran dan dikenai aturan zonasi bertahap, yaitu 50%
zonasi 40% akademik. Selanjutnya kelompok C yaitu sekolah yang letaknya di
perbatasan kota sehingga dikenai aturan zonasi perbatasan, dimana 80% siswa
berasal dari dalam daerah, 10% dari luar daerah.

E. PPDB Online
Penerimaan peserta didik berbasis online merupakan sumber informasi
penerimaan peserta didik baru jenjang SD, SMP, SMA dan SMK yang proses
pendaftaran, seleksi, dan pengumumannya dilakukan dan diumumkan secara
online melalui situs online kota/kabupaten masing-masing wilayah.
Berikut adalah contoh proses penerimaan peserta didik baru berbasis
online mulai dari tata cara pendaftaran sampai dengan melihat pengumuman
seleksi di kota Malang.
1. Tata cara penerimaan peserta didik baru berbasis online kota Malang.
a) Diawali dengan situs penerimaan peserta didik baru berbasis online Kota
Malang yaitu malang siap- ppdb.com.
b) Pilih dan klik jenjang pendidikan yang sesuai dengananda.
(SD/SMP/SMA/SMK).

13
14

c) Pilih dan klik jalur reguler tahap 1 atau jalur regular tahap 2
d) Klik menu daftar.
e) Isilah semua data sesuai dengan diri anda.
2. Alur pelaksanaan pendaftaran jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK
a) Calon peserta didik baru mengambil dan mengisi formulir data
pendaftaran.
b) Setelah terisi, menyerahkan kembali formulir kepada panitia.
c) Panitia melakukan entri data pendaftaran.
d) Panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada calon
peserta didik baru.
e) Calon peserta didik baru melihat pengumuman melalui situs malang siap-
ppdb.com.
3. Tata cara melihat pengumuman hasil seleksi penerimaan peserta didik baru
berbasis online.
a) Buka situs penerimaan peserta didik baru berbasis online
kota/kabupaten tujuan anda.
b) Masukkan nomor pendaftaran yang berjumlah 14 digit pada label cari
hasil seleksi yang terletak dibagian kanan atas.
c) Setelah memasukkan nomor pendaftaran, kemudian klik enter.
d) Selanjutnya anda akan menemukan data diri anda secara lengkap
sesuai dengan ketika waktu mendaftar dan juga keterangan anda
diterima atau tidak diterima di sekolah pilihan anda.
e) Bagi yang lulus maka akan melakukan pendaftaran ulang sesuai jadwal
yang telah ditentukam oleh penerimaan peserta didik baru berbasis
online masing- masing wilayah.

14
15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari pembahasan penerimaan peserta didik
baru, adalah setiap anak usia sekolah berhak memperoleh pendidikan pada satuan
pendidikan yang lebih tinggi. Dalam penerimaan peserta didik baru namun
adakalanya hal hal atau persyaratan ketentuan yang berlaku dengan ketentuan
umum, Yang telah ditetapkan di satuan pendidikan. Calon peserta didik yang
akan memasuki bangku pendidikan bebas memilih atau menentukan pilihannya ke
sekolah negeri atau swasta sesuai dengan sistem penerimaan peserta didik baru
diantaranya:
Sistem promosi yaitu sistem yang dimna semua siswa tidak ada yang di
tolak tetapi diterima nya calon peserta didik baru sesuai promosi yang
berlaku.Sistem seleksi ,sistem seleksi ini biasanya sistem ujian yang akan di
ujiankan oleh calon peserta didik baru yang akan memberikan informasi lulus atau
tidak nya calon peserta didik baru, serta di lanjutkan dengan sistem
administrasi.Sistem daya tampung sekolah= kapasitas yang sanggup di terima
oleh sekolah baik fasilitas maupun calon peserta didik baru.Sistem PPDB =
Sistem ppdb dapat kita ketahui sekarang ini banyak menggunakan sistem online
melalui alat teknologi ( hp, leptop, komputer) namun masih ada juga yang kita
ketahui sistem ppdb yang sistem pendaftaran nya langsung datang ke sekolah yg
akan dituju. Serta juga mengikuti sistem zona lokasi rumah atau tempat tinggal
calon peserta didik menuju ke sekolah nantinya.

B. Saran

15
16

Dari pembahasan makalah di atas "penerimaan peserta Didik Baru"


bahwasannya adakalanya penerimaan peserta didik baru pada peraturan zona
lokasi dalam pendaftaran penerimaan peserta Didik Baru tidak terlalu di batasi
dengan ketentuan di karenakan niat baik dan semangat calon ppdb yg akan
menempuh sekolah tersebut akan putus asa di karenakannya peraturan tersebut.

16
17

DAFTAR PUSTAKA

Dasar dan Menengah. Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan.


2017. Kajian PPDB Sistem Zonasi. Penelitian Pendidikan dan
Kebudayaan
DIPA 2017 Balitbang .Kemendikbud
Imron,A.(2016).Manajemen Peseta Didik berbasis Sekolah.
Jakarta:Bumi Aksara
Mustari,M.(2014).Manajemen Pendidikan . Jakarta: Rajagrafindo Persada
Nasihin ,S.,Dan Sururi.(2009).Manajemen Peserta Didik Dalam Manajemen
Pendidikan .Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia.Bandung:Alfabeta.
Novrian Satria. 2015. Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2018.
Data Pokok Pendidikan Jenjang Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2014 Tentang
masa Orientasi Peserta didik.

17

Anda mungkin juga menyukai