Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Luaran yang Diharapkan ............................................................................ 3
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 4
2.1 Les Privat .................................................................................................... 4
2.2 Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) ........................... 4
2.3 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Simple Additive
Weighting (SAW) ....................................................................................... 5
2.4 2.4 Framework Laravel .............................................................................. 5
2.5 Pengembangan Terkait ............................................................................... 6
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN ................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siswa belajar tidak selamanya hanya dilakukan di dalam sekolah, melainkan
juga di luar sekolah. Hal tersebut sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU
Sisdiknas No.2 tahun 1989 pasal 9 ayat (1) bahwa satuan pendidikan
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah atau di
luar sekolah (Publika, 2018). Oleh karena itu, pembelajaran di luar sekolah melalui
lembaga pendidikan nonformal dapat memberikan tambahan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman secara lebih lengkap (Yasa, 2014). Pendidikan
nonformal dapat dilakukan melalui les privat. Les privat merupakan pendidikan
nonformal yang paling efektif, karena guru dapat melihat dan meningkatkan
kemampuan siswa secara lebih fokus dan terarah (Tridhonanto, 2010). Hal tersebut
menunjukkan bahwa les privat memiliki peran yang penting dalam pendidikan dan
dibutuhkan untuk membantu menunjang keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Namun hasil observasi yang telah dilakukan dari tingkat SD, SMP, SMA/K
bahwa 100% responden yang membutuhkan jasa les privat masih terkendala dengan
informasi penyedia jasa les privat yang ada dan sesuai dengan kriteria yang
diinginkan dan dibutuhkan calon pengguna jasa. Disamping itu, hasil observasi
yang dilakukan kepada calon guru 100% responden yang ingin mengisi les privat
masih terkendala dengan informasi kebutuhan les privat yang ada di masyarakat.
Observasi juga dilakukan dengan wawancara langsung ke 2 tempat
penyedia/penyalur jasa les privat menunjukan hasil bahwa (1) sistem yang
digunakan pada setiap penyedia/penyalur jasa les privat masih menggunakan sistem
konvensional yaitu berupa buku catatan untuk setiap data siswa dan guru, (2)
kriteria umum pemilihan guru yaitu berdasarkan pendidikan, pengalaman,
biaya/tarif, kedisiplinan, dan cara mengajar guru, (3) proses pemilihan guru
berdasarkan saran dari penyalur dilihat dari guru yang tersedia dan sesuai dengan
keinginan calon pengguna jasa les privat, oleh karena itu dibutuhkan ketelitian
untuk ketepatan pemilihan guru dalam rnenjamin kepuasan pengguna jasa les
privat.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diperlukan solusi yang bisa (1)
membantu calon pengguna jasa les privat dalam pengambilan keputusan yang cepat
dan tepat dalam pemilihan guru pengisi les privat, (2) mampu memberikan berbagai
alternatif dalam pengambilan keputusan, (3) dapat membantu penyedia/penyalur
jasa les privat atau guru secara individu untuk mengisi jasa les privat. Dalam
pemilihan guru les privat melibatkan berbagai macam kriteria yang akan
mempengaruhi solusi yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk
mendukung solusi dalam membantu mempermudah pengambilan keputusan
berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan sebelumnya dapat menggunakan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) (Pratiwi,
2

2018); (Kusrini, 2007). Pemilihan guru les privat membutuhkan sebuah proses
perangkingan yang dapat melibatkan banyak kriteria (multikriteria) untuk
mendapatkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Metode SPK
yang dapat digunakan dalam proses perangkingan yang melibatkan banyak kriteria
adalah Simple Additive Weighting (SAW) (Sari, 2018). SAW adalah suatu metode
yang paling sederhana dan dapat menangani data cost dan benefit secara bersamaan
(Astradanta, Wirawan, & Arthana, 2016). Di samping itu, metode SAW juga
digunakan karena lebih cepat, tepat dan akurat dibandingkan menggunakan metode
Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dan
metode Weighted Product (WP) (Sunarti, 2018). Namun metode SAW tidak dapat
mengelola data yang bersifat kualitatif dan adanya keharusan pemberian bobot
untuk setiap kriteria sebelum melakukan perhitungan perangkingan alternatif
menjadi kelemahan dalam penggunaan metode SAW (Syafrianto, 2016). Untuk
mengolah data kualitatif dan pemberian bobot pada setiap kriteria dapat dilakukan
dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Tsabit Rahman
dkk., 2017). Kombinasi penggunaan metode AHP untuk mencari nilai bobot yang
akan digunakan dalam metode SAW untuk melakukan perangkingan, ternyata
memiliki hasil yang lebih objektif dibandingkan pemberian bobot secara langsung
(Bernadifta, Eliantara, Dwi K, & Sulistiowati, 2016)
Berdasarkan pemaparan tersebut, Tim PKM KC melakukan pengembangan
yang berjudul “E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat Menggunakan
Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive Weighting”.
AHP ditujukan untuk mencari bobot pada setiap kriteria dan SAW ditujukan untuk
melakukan perangkingan pada alternatif yang ada. Kemudahan yang akan
ditawarkan pada sistem yang akan dikembangkan yaitu (1) membantu memberikan
rekomendasi pilihan terbaik dalam mendapatkan guru berdasarkan kriteria yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh calon pengguna jasa les privat, (2) membantu
memberikan informasi detail dari guru yang ditawarkan, (3) membantu dalam
mempromosikan jasa les privat baik calon guru secara individu maupun melalui
penyedia/penyalur jasa les privat. Sistem yang akan dikembangkan berbasis
website dengan menggunakan responsive design agar layak untuk diakses dari
berbagai jenis device. Sehingga dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu
mempertemukan calon pengguna jasa les privat dan guru pengisi jasa les privat
dengan lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka uraian masalah dalam
pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1) Pentingnya bimbingan belajar di luar
sekolah atau pendidikan nonformal yaitu les privat bagi siswa untuk
mengoptimalkan keberhasilan pembelajaran agar lebih efektif dan terarah. 2) Calon
pengguna jasa les privat mengalami kesulitan dalam mencari dan memilih guru les
3

privat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna
jasa. 3) Calon guru mengalami kesulitan mendapatkan informasi akan kebutuhan
sebagai guru les privat di masyarakat. Oleh karena itu, adapun rumusan masalah
yang akan dikaji antara lain:
1. Bagaimana pengembangan E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat
Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple
Additive Weighting?
2. Bagaimana tingkat akurasi pengembangan E-Privat : Sistem Pemilihan
Guru Les Privat Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy
Process dan Simple Additive Weighting?
3. Bagaimana respon pengguna terhadap E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les
Privat Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan
Simple Additive Weighting?
1.3 Luaran yang Diharapkan
Luaran atau hasil yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) dengan harapan yaitu :
1. Terciptanya suatu E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat
Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple
Additive Weighting
2. Memudahkan pengguna dalam mencari guru les privat
3. Tersusunnya dan diperolehnya sebuah artikel ilmiah serta hak cipta
mengenai E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat Menggunakan
Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive
Weighting.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari E-Privat : Sistem Pemilihan
Guru Les Privat Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process
dan Simple Additive Weighting ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Calon Pengguna Jasa Guru Les Privat
Memudahkan calon pengguna jasa untuk menemukan dan memilih guru les
privat yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
2. Bagi Penyedia/Penyalur Jasa
Sebagai pendukung kesuksesan dalam memberikan kualitas pelayanan yang
baik kepada pelanggan.
3. Bagi Calon Guru Pengisi Jasa Les Privat
Memudahkan calon guru untuk mendapatkan informasi siswa yang
membutuhkan pengisi jasa les privat.
4. Bagi Pengembang
Dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama proses
perkuliahan. Dapat memperdalam pengetahuan pengembang khususnya
4

dalam mengembangkan E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat


Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple
Additive Weighting.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Les Privat
Les privat adalah salah satu bimbingan belajar yang termasuk ke dalam
pendidikan nonformal. Guru pengisi les privat biasanya mengajar satu orang, dan
maksimal empat orang siswa (semi privat) dalam satu kelas (Sulthoni, 2014).
Terdapat empat komponen yang harus dikuasai oleh guru pengajar les privat
Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar,
Keterampilan mengorganisasikan, Keterampilan mengadakan pendekatan secara
pribadi, Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar (J.J Hasibuan, 1994)
dalam (Sulthoni, 2014).
Dalam proses belajar tentu terdapat perbedaan kebutuhan atau cara
penguasaan materi yang sama pada setiap siswa. Dimana pengajaran secara privat
mampu memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada setiap siswa untuk belajar
sesuai dengan kemampuannya (Sulthoni, 2014). Dalam pengajaran secaar privat,
siswa dapat dimungkinkan untuk belajar dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Siswa belajar berdasarkan kemampuan sendiri, Siswa bebas menggunakan waktu
belajarnya, tetapi bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan, Siswa
mengontrol kegiatan, kecepatan, dan intensitas belajarnya dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, Siswa menilai sendiri hasil belajarnya, Siswa mengetahui
sendiri kemampuan dan hasil belajarnya (J.J Hasibuan, 1994) dalam (Sulthoni,
2014).
Menurut Karmina (2016) kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Terdapat beeberapa
indikator dalam menilai kedisiplinan, yaitu (1) Kepatuhan guru terhadap peraturan
sekolah; (2) Ketepatan waktu guru saat berada dilingkungan sekolah; (3) Kesadaran
guru dalam melaksanakan tugasnya dan (4) Tanggung jawab guru dalam
melaksanakan tugasnya.
2.2 Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS)
Menurut Kusrini (2007) aplikasi SPK menggunakan data, memberikan
antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil
keputusan. Untuk mendukung solusi atau masalah manajemen spesifik yang tidak
terstruktur, aplikasi SPK menggunakan CBIS (Computer Based Information
System) yang tentunya fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi.
SPK digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi
yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu
secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002) dalam (Kusrini,
5

2007). SPK dimaksudkan untuk memberikan perangkat interaktif yang


memungkinkan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis
menggunakan model-model yang tersedia, bukan untuk mengotomatisasikan dalam
pengambilan sebuah keputusan.
2.3 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Simple Additive
Weighting (SAW)
Menurut Heny (2012) prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu
persoalan kompleks yang tidak terstruktur dan dinamik menjadi bagian-bagiannya,
serta menata dalam suatu hierarki. Tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai
dibandingkan dengan variabel lain, kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan
varibael yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil
pada sistem tersebut.
Berikut beberapa prinsip yang harus dipahamai dalam menyelesaikan
permasalahan dengan AHP (Kusrini, 2007): 1) Membuat hierarki. Sistem yang
kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung,
menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya atau mensintesisnya, 2)
Penilaian kriteria dan alternatif. Kriteria dan alternatif dilakukan dengan matriks
perbandingan berpasangan. 3) Synthesis of priority (menentukan prioritas). Untuk
setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise
comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa
disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan
prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui
penyelesaian persamaan matematika. 4) Logical consistency (konsistensi logis).
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa
dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut
tingkat hubungan antarobjek yang didasarkan pada kriteria tertentu.
Menurut konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot
dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fisburn, 1967)
(MacCrimmon, 1968) dalam (Sari, 2018). Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternatif yang ada.
2.4 Framework Laravel
Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirilis dibawah lisensi MIT,
dibangun dengan konsep MVC (model view controller). Laravel adalah
pengembangan website berbasis MVP yang ditulis dalam PHP yang dirancang
untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak. Laravel menyediakan sintaks yang
ekspresif dan elegan, serta memudahkan pengembang dalam mengembangkan
sebuah proyek-proyek web seperti authentication, routing, sessions, dan caching.
Framework ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pengembang tanpa
mengorbankan fungsionalitas aplikasi (Laravel, 2018). MVC adalah sebuah
6

pendekatan perangkat lunak yang memisahkan aplikasi logika dari presentasi.


MVC memisahkan aplikasi berdasarkan komponen- komponen aplikasi, seperti :
manipulasi data, controller, dan user interface.
1. Model, mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi yang
membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan
data ke basis data, pembaruan data dan lain-lain.
2. View, adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa dikatakan
berupa halaman web.
3. Controller, merupakan bagian yang menjembatani model dan view.
2.5 Pengembangan Terkait
Pemilihan metode yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem
pendukung keputusan pemilihan guru les privat, didukung oleh beberapa penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk membandingkan metode
yang akan digunakan oleh peneliti yaitu metode AHP dan metode SAW dengan
metode lainnya, diantaranya penelitian oleh (Sunarti, 2018) yang berjudul
“Perbandingan Metode TOPSIS dan SAW untuk Pemilihan Rumah Tinggal”.
Penelitian tersebut bertujuan untuk membandingkan antara penerapan metode
TOPSIS dan metode SAW dalam memilih dan mendapatkan rumah tinggal yang
sesuai dengan keinginan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perhitungan
metode SAW lebih direkomendasikan untuk pemilihan rumah tinggal karena
hasilnya lebih besar yaitu 0,74 dibandingkan dengan metode Topsis yaitu 0,73.
Kriteria yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah harga, lokasi, KPR, tipe
rumah, fasilitas, dan pembayaran awal. Penerapan metode SAW lebih tepat
digunakan dalam kasus tersebut karena mampu menangani data cost dan benefit
secara bersamaan.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh (Syafrianto, 2017) yang berjudul
“Penerapan Algoritma AHP dan SAW dalam Pemilihan Penginapan di
Yogyakarta”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan sistem yang
dapat memberikan suatu solusi dalam pemilihan penginapan sesuai dengan tempat
wisata yang akan dikunjungi, harga dan fasilitas masing-masing penginapan
menggunakan metode AHP dan SAW. Metode AHP diterapkan dalam pencarian
nilai bobot yang akan digunakan oleh metode SAW dalam melakukan
perangkingan. Hasil penelitian tersebut adalah penerapan metode AHP dan metode
SAW mampu memberikan solusi pemilihan penginapan di Yogyakarta yang efektif
dan efisien sesuai dengan keinginan wisatawan. Penerapan metode AHP memiliki
perhitungan nilai bobot dengan hasil yang lebih objektif dibandingkan dengan
pemberian bobot secara langsung dan bisa memudahkan dalam penentuan bobot
dalam proses perangkingan di metode SAW.
Selanjutnnya peneliti melakukan kajian pada penelitian terkait pada
pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan guru les privat yang telah
7

dilakukan oleh (Sulthoni, 2014) yang berjudul “Sistem Penentuan Guru Privat
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process”. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah mengembangkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat
memberikan rekomendasi pemilihan guru les privat yang terbaik sesuai dengan
kebutuhan siswa. Hasil penelitian tersebut adalah dapat menghasilkan sebuah
sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan rekomendasi optimum
hingga 86% sesuai dengan kebutuhan siswa. Cara menentukkan guru les privat
dalam penelitian tersebut adalah membandingkan setiap kriteria menggunakan
perhitungan metode AHP dengan kriteria yang meliputi pengalaman, hari, mata
pelajaran, dan waktu dengan skala perbandingan Saaty agar mendapat nilai bobot
untuk penilaian pengajar kemudian di rangking. Kelebihan dari penelitian tersebut
adalah mengukur nilai rasio konsistensi untuk mengetahui tingkat konsisten dalam
memberikan nilai pada matriks perbandingan. Namun algoritma perangkingan pada
metode AHP kurang baik untuk diterapkan, karena tidak dapat menangani data cost
dan benefit. Kekurangan penelitian tersebut terletak pada kriteria yang digunakan
yaitu hari, mata pelajaran dan waktu yang seharusnya tidak diproses ke dalam
perhitungan pembobotan, melainkan seharusnya diproses ke dalam filtering.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis dari beberapa aplikasi pemilihan
guru les. Adapun aplikasi yang dimaksud seperti ruangguru.com, superprof.id,
lesgo.id, dimana cara untuk pemilihan guru les privat pada E-Privat yang akan
dikembangkan tidak sebatas dari proses filtering pada kriteria seperti beberapa
aplikasi yang sudah ada tersebut. Selain terdapat proses filtering, untuk mendukung
solusi dalam pengambilan keputusan pada aplikasi E-Privat juga menggunakan
konsep SPK/DSS. Dari beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan
sebelumnya, metode SPK yang dapat peneliti adopsi yaitu metode AHP dan SAW.
Kedua metode ini digunakan karena sangat cocok dengan permasalahan yang
terjadi untuk pemilihan guru les privat “E-Privat”. Penelitian tersebut memiliki
beberapa kriteria yang berbeda-beda yang langsung didapatkan dari hasil observasi
ke siswa, guru dan penyedia jasa les privat. Selain itu kedua metode ini
digabungkan dengan kinerja yang berbeda, AHP digunakan untuk mencari prioritas
dan bobot setiap kriteria, sedangkan SAW digunakan untuk melakukan
perangkingan dari prioritas dan bobot yang telah dicari sebelumnya.
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
Jenis penelitian dari pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan
guru les privat “E-Privat” menggunakan kombinasi metode AHP dan SAW ini
menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development
/R&D) dengan metode System Development Life Cycle (SDLC). Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model waterfall. Model ini pertama kali
diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970-an. Model waterfall adalah
model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software
8

(Pressman, 2015). Keuntungan menggunakan model waterfall adalah mampu


mengidentifikasi persyaratan jauh sebelum pemrograman dimulai dan membatasi
perubahan pada kebutuhan saat proyek berjalan (Fallis, 2013). Berikut adalah fase-
fase model waterfall ditunjukkan pada Gambar 3.1..

Gambar 3. 1
Tahapan Waterfall Model
Sumber : Pressman & Maxim (2015)
a. Communication
Tahap communication adalah suatu tahap pengumpulan informasi dari suatu
komunikasi yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat produk.
Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui kegiatan wawancara,
penyebaran angket dan dari studi literatur
b. Planning
Tahap planning adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tugas-tugas
teknis yang dilakukan dan sumber daya yang diperlukan. Pada tahap ini
dilakukan beberapa analisis kebutuhan yang digunakan untuk merancang
system yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional
c. Modelling
Pemodelan (modelling) digunakan untuk penyederhanaan permasalahan.
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan
menyiapkan desain sistem. Desain sistem membantu dalam menentukan
perangkat keras (hardware) dan sistem persyaratan serta membantu dalam
mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan
d. Construction
Construction adalah suatu tahap dalam membuat code. Coding atau pengkodean
merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Tahapan inilah yang merupakan tahap nayata dalam mengerjakan software,
dimana programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user.
Pada tahap construction, peneliti melakukan pembuatan code dengan
menggunakan framework laravel dan MySQL sebagai database. Selain itu,
untuk mengembangkan design dan halaman layout web peneliti menggunakan
HTML5, CSS3, Bootstrap, dan Javascript. Setelah pengkodean selesai, maka
selanjutnya dilakukan pengujian (testing) untuk menemukan kesalahan-
kesalahan pada sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki
9

e. Deployment
Tahap deployment berujuan untuk melakukan tahapan implementasi sistem
kepada user. Setelah peneliti melakukan pengembangan, maka dilanjutkan pada
tahap pengimplementasian sistem pendukung keputusan pemilihan guru les
privat “E-Privat” menggunakan kombinasi metode AHP dan SAW. Sistem ini
akan diimplementasikan oleh peneliti sebagai rekomendasi pilihan untuk
mendukung keputusan dalam menentukan guru les privat yang sesuai dengan
kriteria yang diinginkan oleh siswa atau pengguna jasa les privat.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan yang diperlukan Rp. 3.450.000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 180.000
3 Perjalanan Rp. 300.000
4 Lain-lain Rp. 6.650.000
Total Rp. 10.530.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan ke-
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Tahap Pertama
a. Penyusunan agenda kerja.
b. Koordinasi waktu kegiatan dengan kelompok
2. Tahap Kedua
a. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
b. Pengumpulan Data
c. Merancang Desain sistem
3. Tahap Ketiga
a. Proses produksi sistem
b. Penyusunan laporan kemajuan
4. Tahap Keempat
a. Uji Sistem E-Privat
b. Evaluasi system E-Privat
5. Tahap Kelima
a. Penyusunan dan pengumpulan laporan akhir
b. Pembuatan artikel ilmiah
10

DAFTAR PUSTAKA
Astradanta, M., Wirawan, I. M. A., & Arthana, I. K. R. (2016). Pengembangan
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Tempat Kuliner dengan
Menggunakan Metode AHP dan SAW (Studi Kasus : Kecamatan Buleleng).
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika(KARMAPATI),
5(2), 1–11. (https://doi.org/10.5395/rde.2015.40.2.172).
Bernadifta, E. Y., Eliantara, F., Dwi K, F., & Sulistiowati, F. (2016). Sistem
Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Menggunakan Metode Analitycal
Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). PTIIK-UB,
2(1), 1–7.
Fallis, A. G. (2013). System Analysis and Design. Journal of Chemical Information
and Modelling, 1689–1699.
Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Andi.
Nofriansyah, D. (2014). Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Deepublish.
Pratiwi, H. (2018). Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
Publika, J. S. (2018). Undang-Undang No.2 Tahun 1989. Retrieved from
(https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17215/node/779/undangund
ang-nomor-2-tahun-1989) (diakses pada tanggal 16 Nopember 2018).
S R Pressman, B. R. M. (2015). Software Engineering - A Practitioner’s Approach
- Eigth Edition. USA: Mc. Graw Hill Education.
Sari, F. (2018). Metode dalam Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
Sulthoni, A. F. (2014). Sistem Penentuan Guru Privat Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process. Maulana Malik Ibrahim State Islamic
University of Malang, 2(1), 61–69.
Sunarti. (2018). Perbandingan Metode TOPSIS dan SAW untuk Pemilihan Rumah
Tinggal. Journal of Information System, 3(1), 69–79.
Suratmi. (2016). Analisa Perbandingan Metode Weighted Product (WP) dan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menentukan Penerima
Bonus pada Karyawan PT.Telesindo Shop. Jurnal Infotek, 1(3), 142–150.
Syafrianto, A. (2017). Penerapan Algoritma AHP dan SAW dalam Pemilihan
Penginapan di Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Data Manajemen Dan Teknologi
Informasi (Dasi), 17(4), 7–12.
Tridhonanto. (2010). Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosional. Jakarta:
Gramedia.
Tsabit Rahman dkk. (2017). Analisis Model Pengambil Keputusan AHP dan
TOPSIS Untuk memilih Software Berbasis Open Source Digital Library pada
Universitas Janabadra. Seminar Nasional Inovasi Teknologi UN PGRI Kediri,
22 Februari 2017, 1(2), 441–450.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kadek Edi Yudiawan
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Pendidikan Teknik Informatika
4 NIM 1715051104
5 Tempat dan Tanggal Lahir Penglatan, 15 Maret 1999
6 Alamat E-mail ediyudiawan55@gmail.com
7 Telepon/ Hp 087703274130
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
INTEGER HMJ Teknik Kegiatan
Koor 28 September – 11
1
Informatika Perlengkapan Desember 2019. Areal
RAKER HMJ Teknik Koor Kampus Undiksha
2 8 Mei 2019, GSU
Informatika Pubdekdok
Panitia Sosialisasi HIV/ AIDS
Anggota Sie 2 Desember 2018, SD
3 dalam Rangka Memperingati
Acara Negeri 1 Kubutambahan
Hari AIDS sedunia
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

- -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC
Singaraja, 11 Desember 2019
Ketua Tim

(Kadek Edi Yudiawan)


12

Biodata Anggota Pelaksana


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kadek Wawan Cahyadi
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Sistem Informasi
4 NIM 1815091062
5 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja,30 Maret 2000
6 Alamat E-mail Cahyadywawan@gamil.com
7 Telepon/ Hp 081246441335

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
INTEGER HMJ Teknik Kegiatan 28 September – 11
1 Panitia
Informatika Desember 2019. Areal
RAKER HMJ Teknik Kampus Undiksha
2 Sekretaris 8 Mei 2019, GSU
Informatika
Panitia Sosialisasi HIV/ AIDS
Anggota Sie 2 Desember 2018, SD
3 dalam Rangka Memperingati
Acara Negeri 1 Kubutambahan
Hari AIDS sedunia

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Institusi pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
penghargaan
1 - - -
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC
Singaraja, 11 Desember 2019
Anggota Tim

(Kadek Wawan Cahyadi)


13

Biodata Anggota Pelaksana


A. Identitas Diri
Nama Lengkap Putu Agus Januarta
Jenis Kelamin Laki-Laki
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
NIM 1712021114
Tempat, Tanggal Lahir Sangsit, 31 Januari 1999
Email Januartaagus71@gmail.com
Nomor Telepon/Hp 087762147675
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Dikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1. Monitoring dan Evaluasi Ketua Panitia Minggu, 1 Juli 2018
Internal PKM 2018 bertempat di
Ganseha 3 Undiksha
2. Perevisian dan Ketua Panitia Senin, 25 November
Pengunggahan PKM 2019 2019 bertempat di
UKM PKIM,
Undiksha
3. - - -
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC

Singaraja, 11 Desember 2019


Anggota Tim,

Putu Agus Januarta


14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Prof. Dr. I Wayan Suastra,M.Pd.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Pendidikan Fisika
3. NIP/NIDN 196205151988031005/0015056203
4. Tempat dan Tanggal Lahir Klungkung, 15 Mei 1962
6. iwayansuastra@yahoo.com/
E-mail
iwsuastra@undiksha.ac.id
7. Nomor Telepon/ Hp 085965983310
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama PT. FKIP UNUD Institut Keguruan Universitas
dan Ilmu Pendidikan Pendidikan
Bandung Indonesia
Bidang Pendidikan Pendidikan IPA Pendidikan
Ilmu Fisika IPA
Tahun 1981-1986 1993-1995 2002-2005
Masuk- Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Profesi Kependidikan Wajib 3
2. Strategi Belajar Mengajar Wajib 3
3. Microteaching Wajib 3
4. Metodologi Penelitian Wajib 3
5. Filsafat Ilmu Wajib 3
6. Asesmen dalam Pembelajaran Sains/Fisika Wajib 3
7. Pendidikan IPA Wajib 3
8. Filsafat Pendidikan Wajib 3

Penelitian
Judul Penelitian Tahun, Dana,
No Sumber Dana
1. Pengembangan Perangkat Penilaian Otentik 2018
dalam Pembelajaran Sains di SMP dan Hibah Tim
SMA Pascasarjana
Tahun.3 Simlitabnas
15

2. Pengembangan Perangkat Penilaian Otentik 2017


dalam Pembelajaran Sains di SMP dan Hibah Tim
SMA Pascasarjana
Tahun.2 Simlitabnas
3. Pengembangan Buku Ajar dan Perangkat 2017
Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Model- Hibah Kompetensi
model Student Centered Learning: Tahun 2
Mengaitkan Konsep dan Prinsip Fisika Simlitabnas
dengan Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial,
dan Sikap Spiiritual
4. Efektivitas Model Project Based Learning 2017
dan Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Hibah Pascasarjana
IPA di SMP untuk Mengembangkan DIPA Undiksha
Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa
5. Pengembangan Perangkat Penilaian Otentik 2016
dalam Pembelajaran Sains di SMP dan HibahTim
SMA Pascasarjana
Tahun 1 Simlitabnas
6. Centered Learning: Mengaitkan Konsep 2016
dan Prinsip Fisika dengan Nilai-nilai Hibah Kompetensi
Karakter, Sikap Sosial, dan Sikap Spiiritual Tahun 1
Simlitabnas
7. Pengembangan Sistem Tracer Study Online 2015
Undiksha DIPA Undiksha
8. Model Pembelajaran Sains untuk 2015
Mengembangkan Enam Dimensi Sains di DIPA
SMA UndikshaTahun II
9. Model Pembelajaran Sains untuk 2014
Mengembangkan Enam Dimensi Sains DIPA Undiksha
Tahun I
10. Pengembangan Tracer Study Online 2014, Rp.
Undiksha Tahun 2014 DIPA Undiksha
11. Model Pembelajaran Sains untuk 2013
Mengembangkan Kreativitas Berpikir dan Hibah Bersaing
Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal Dikti Tahun II
(Ketua Tim)
12. Model Pembelajaran MIPA Berbasis 2013
Budaya Lokal untuk Meningkatkan Berpikir DIPA Uindiksha
Kritis dan Karakter Bangsa (Anggota Tim)
13. Model Pembelajaran Sains untuk 2012
Mengembangkan Kreativitas Berpikir dan
16

Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal Hibah Bersaing


(Ketua Tim) Dikti Tahun I
14. Pengembangan Model Pembelajaran Sains 2012
Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Hibah Bersaing
Kemampuan Berpikir Kreatif dan Dikti Tahun II
Kompetensi Sains Siswa SMP (Anggota
Tim)
15. Model Pembelajaran Sains untuk 2011
Mengembangkan Kreativitas Berpikir dan Hibah Bersaing
Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal Dikti Tahun II
(Ketua Tim)

Pengabdian Kepada Masyarakat


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber
Pelaihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk
DIPA
1 2018 Jurnal Ilmiah BereputasiBagi Mahasiswa
Undiksha
dan Dosen Pascasarjana Undiksha
Pelaihan Penulisan Artikel Ilmiah untuk
DIPA
2 2017 Proceeding Terindeks Bagi Mahasiswa
Undiksha
dan Dosen Pascasarjana Undiksha
Pelaihan Penulisan Artikel Ilmiah Bagi DIPA
3 2016
Lulusan Pascasarjana Undiksha Undiksha
Pengembangan Pendidikan Karakter
DIPA
4 2015 Berbasis Kearifan Lokal di SD 1 Tojan
Undiksha
Klungkung (Ketua)
Pelatihan Penyusunan Perangkat
Pembelajaran Perubahan Konseptual DIPA
5 2015
Bagi Guru-guru Fisika SMAN di Kota Undiksha
Singaraja
Pelatihan Pengembangan Asesmen
DIPA
6 2014 Otentik bagi Guru-Guru SD dan SMP di
Undiksha
Kecamatan Sawan
Pelatihan Pengembangan Asesmen
DIPA
7 2013 Otentik dalam Pembelajaran IPA SMP di
Undiksha
Klungkung (anggota)
Pelatihan Penulisan PTK Bagi Guru di DIPA
8 2012
Kabupaten Tabanan (anggota) Undiksha
IPTEKS Bagi Wilayah (IbW) di DP2M Dikti
9 2011 Kecamatan Kubutambahan Buleleng Bali Pemda
(anggota) Buleleng
17

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC

Singaraja, 11 Desember 2019


Dosen Pendamping

(Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd)


18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Template Admin Web 1 525.000 525.000
- Template Web 1 250.000 245.000
- Maintanance Web
1 2.500.000 2.500.000
(Perawatan Web)
- Flashdisk 5 Buah 36.000 180.000
SUB TOTAL (Rp) 3.450.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Kertas 2 Rim 60.000 120.000
- Map 2 Buah 5.000 10.000
SUB TOTAL (Rp) 130.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Singaraja-Denpasar
3 orang 100.000 300.000
(Pencarian data guru les)
SUB TOTAL (Rp) 300.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Biaya publikasi 5 100.000 500.000
- Biaya berlangganan
10 200.000 2.000.000
internet (bulanan)
- Biaya pemakaian pulsa 10 20.000 200.000
- Pendaftaran Seminar 1 1.500.000 1.500.000
- Daftar domain dan 1
2.300.000 2.300.000
hosting Tahun
- Burn CD 1 Pack 10.000 100.000
- Jasa Pengolahan Data 1 500.000 500.000
SUB TOTAL (Rp) 6.650.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 10.530.000
(Sepuluh Juta Lima Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam /
minggu)
Kadek Edi Pend. Teknik 25 Jam - Membagi Tugas
Yudiawan / Teknik Informatika /Minggu - Berkoordinasi secara
1715051104 Informatik aktif dengan dosen
a pembimbing
- Membuat list hal yang
1 diperlukan
- Membuat rancangan
atau desain system E-
Privat
- Membuat system E-
Privat
Kadek Sistem Sistem 25 Jam - Membuat tampilan
Wawan Informasi Informasi /Minggu awal system E-Privat
Cahyadi / - Mengumpulkan
1815091062 segala bahan dalam
proses produksi
2
- Membuat Rancangan
Proses Produksi
- Melakukan
pengelolaan web dan
aplikasi
Putu Pend. Bahasa 25 Jam - Membuat laporan
Agus Bahasa Inggris /Minggu - Mengatur administrasi
Januarta/ Inggris dan keuangan
17120211 kegiatan
3 14 - Melakukan analisis
kriteria penentuan E-
Privat
- Berkoordinasi dengan
pihak terkait
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Alamat: Jalan Udayana No 11 Singaraja
Telepon: (0362) 22570 Fax: (0362) 25735 Email: www.undiksha.ac.id
humas@undiksha.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Komang Putrayasa


NIM : 1714101019
Program Studi : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum dan Ilmu Sosial

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Karsa Cipta saya dengan judul
“Pengembangan Aplikasi Identifikasi Citra Ukiran Ornamen Tradisional Bali
Menggunakan Fitur Tepi Dan Bentuk Dengan Metode Multilayer Perceptron”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara. Demikian
pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Singaraja, 11 Desember 2019


Dosen Pendamping Yang menyatakan,

( ) (Komang Putrayasa)
NIDN. NIM. 1714101019

Mengetahui,
Wakil Dekan III Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial

(I Putu Ananda Citra, S.Pd., M.Sc.)


NIP. 198408182008121001
21

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan dikembangkan


Use Case Diagram sistem pendukung keputusaan pemilihan guru les privat
“E-Privat” menggunakan kombinasi metode AHP dan SAW mempresentasikan
fungsional yang dapat dilakukan oleh aktor pada sistem (Siahaan, 2012). Berikut
rancangan use case diagram ditunjukan pada Gambar 4.3.

Gambar 2. Use Case Diagram E-Privat

Dalam pembuatan sistem E-Privat, secara umum melibatkan 4 aktor yaitu


admin, guru, siswa dan pengunjung. Admin harus login terlebih dahulu untuk dapat
mengelola seluruh fungsi pada sistem seperti profile, data siswa, data mata
pelajaran, draft belajar, draft mengajar, penilaian kedisiplinan, penilaian cara
mengajar, saldo guru, dan data guru. Guru harus login untuk dapat mengelola
22

profile, draft mengajar, saldo, serta melihat penilaian kedisiplinan, dan penilaian
cara mengajar. Siswa harus login terlebih dahulu untuk dapat mengelola profile,
draft belajar, penilaian kedisiplinan, penilaian cara mengajar, filtering, dan
perhitungan SPK E-Privat. Pengunjung dapat melakukan pendaftaran akun sebagai
guru/siswa dan melihat data mata pelajaran tanpa harus melakukan login.

Anda mungkin juga menyukai