i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siswa belajar tidak selamanya hanya dilakukan di dalam sekolah, melainkan
juga di luar sekolah. Hal tersebut sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU
Sisdiknas No.2 tahun 1989 pasal 9 ayat (1) bahwa satuan pendidikan
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah atau di
luar sekolah (Publika, 2018). Oleh karena itu, pembelajaran di luar sekolah melalui
lembaga pendidikan nonformal dapat memberikan tambahan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman secara lebih lengkap (Yasa, 2014). Pendidikan
nonformal dapat dilakukan melalui les privat. Les privat merupakan pendidikan
nonformal yang paling efektif, karena guru dapat melihat dan meningkatkan
kemampuan siswa secara lebih fokus dan terarah (Tridhonanto, 2010). Hal tersebut
menunjukkan bahwa les privat memiliki peran yang penting dalam pendidikan dan
dibutuhkan untuk membantu menunjang keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Namun hasil observasi yang telah dilakukan dari tingkat SD, SMP, SMA/K
bahwa 100% responden yang membutuhkan jasa les privat masih terkendala dengan
informasi penyedia jasa les privat yang ada dan sesuai dengan kriteria yang
diinginkan dan dibutuhkan calon pengguna jasa. Disamping itu, hasil observasi
yang dilakukan kepada calon guru 100% responden yang ingin mengisi les privat
masih terkendala dengan informasi kebutuhan les privat yang ada di masyarakat.
Observasi juga dilakukan dengan wawancara langsung ke 2 tempat
penyedia/penyalur jasa les privat menunjukan hasil bahwa (1) sistem yang
digunakan pada setiap penyedia/penyalur jasa les privat masih menggunakan sistem
konvensional yaitu berupa buku catatan untuk setiap data siswa dan guru, (2)
kriteria umum pemilihan guru yaitu berdasarkan pendidikan, pengalaman,
biaya/tarif, kedisiplinan, dan cara mengajar guru, (3) proses pemilihan guru
berdasarkan saran dari penyalur dilihat dari guru yang tersedia dan sesuai dengan
keinginan calon pengguna jasa les privat, oleh karena itu dibutuhkan ketelitian
untuk ketepatan pemilihan guru dalam rnenjamin kepuasan pengguna jasa les
privat.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diperlukan solusi yang bisa (1)
membantu calon pengguna jasa les privat dalam pengambilan keputusan yang cepat
dan tepat dalam pemilihan guru pengisi les privat, (2) mampu memberikan berbagai
alternatif dalam pengambilan keputusan, (3) dapat membantu penyedia/penyalur
jasa les privat atau guru secara individu untuk mengisi jasa les privat. Dalam
pemilihan guru les privat melibatkan berbagai macam kriteria yang akan
mempengaruhi solusi yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk
mendukung solusi dalam membantu mempermudah pengambilan keputusan
berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan sebelumnya dapat menggunakan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) (Pratiwi,
2
2018); (Kusrini, 2007). Pemilihan guru les privat membutuhkan sebuah proses
perangkingan yang dapat melibatkan banyak kriteria (multikriteria) untuk
mendapatkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Metode SPK
yang dapat digunakan dalam proses perangkingan yang melibatkan banyak kriteria
adalah Simple Additive Weighting (SAW) (Sari, 2018). SAW adalah suatu metode
yang paling sederhana dan dapat menangani data cost dan benefit secara bersamaan
(Astradanta, Wirawan, & Arthana, 2016). Di samping itu, metode SAW juga
digunakan karena lebih cepat, tepat dan akurat dibandingkan menggunakan metode
Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dan
metode Weighted Product (WP) (Sunarti, 2018). Namun metode SAW tidak dapat
mengelola data yang bersifat kualitatif dan adanya keharusan pemberian bobot
untuk setiap kriteria sebelum melakukan perhitungan perangkingan alternatif
menjadi kelemahan dalam penggunaan metode SAW (Syafrianto, 2016). Untuk
mengolah data kualitatif dan pemberian bobot pada setiap kriteria dapat dilakukan
dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Tsabit Rahman
dkk., 2017). Kombinasi penggunaan metode AHP untuk mencari nilai bobot yang
akan digunakan dalam metode SAW untuk melakukan perangkingan, ternyata
memiliki hasil yang lebih objektif dibandingkan pemberian bobot secara langsung
(Bernadifta, Eliantara, Dwi K, & Sulistiowati, 2016)
Berdasarkan pemaparan tersebut, Tim PKM KC melakukan pengembangan
yang berjudul “E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat Menggunakan
Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive Weighting”.
AHP ditujukan untuk mencari bobot pada setiap kriteria dan SAW ditujukan untuk
melakukan perangkingan pada alternatif yang ada. Kemudahan yang akan
ditawarkan pada sistem yang akan dikembangkan yaitu (1) membantu memberikan
rekomendasi pilihan terbaik dalam mendapatkan guru berdasarkan kriteria yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh calon pengguna jasa les privat, (2) membantu
memberikan informasi detail dari guru yang ditawarkan, (3) membantu dalam
mempromosikan jasa les privat baik calon guru secara individu maupun melalui
penyedia/penyalur jasa les privat. Sistem yang akan dikembangkan berbasis
website dengan menggunakan responsive design agar layak untuk diakses dari
berbagai jenis device. Sehingga dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu
mempertemukan calon pengguna jasa les privat dan guru pengisi jasa les privat
dengan lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka uraian masalah dalam
pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1) Pentingnya bimbingan belajar di luar
sekolah atau pendidikan nonformal yaitu les privat bagi siswa untuk
mengoptimalkan keberhasilan pembelajaran agar lebih efektif dan terarah. 2) Calon
pengguna jasa les privat mengalami kesulitan dalam mencari dan memilih guru les
3
privat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna
jasa. 3) Calon guru mengalami kesulitan mendapatkan informasi akan kebutuhan
sebagai guru les privat di masyarakat. Oleh karena itu, adapun rumusan masalah
yang akan dikaji antara lain:
1. Bagaimana pengembangan E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat
Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple
Additive Weighting?
2. Bagaimana tingkat akurasi pengembangan E-Privat : Sistem Pemilihan
Guru Les Privat Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy
Process dan Simple Additive Weighting?
3. Bagaimana respon pengguna terhadap E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les
Privat Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan
Simple Additive Weighting?
1.3 Luaran yang Diharapkan
Luaran atau hasil yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) dengan harapan yaitu :
1. Terciptanya suatu E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat
Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple
Additive Weighting
2. Memudahkan pengguna dalam mencari guru les privat
3. Tersusunnya dan diperolehnya sebuah artikel ilmiah serta hak cipta
mengenai E-Privat : Sistem Pemilihan Guru Les Privat Menggunakan
Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive
Weighting.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari E-Privat : Sistem Pemilihan
Guru Les Privat Menggunakan Kombinasi Metode Analytical Hierarchy Process
dan Simple Additive Weighting ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Calon Pengguna Jasa Guru Les Privat
Memudahkan calon pengguna jasa untuk menemukan dan memilih guru les
privat yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
2. Bagi Penyedia/Penyalur Jasa
Sebagai pendukung kesuksesan dalam memberikan kualitas pelayanan yang
baik kepada pelanggan.
3. Bagi Calon Guru Pengisi Jasa Les Privat
Memudahkan calon guru untuk mendapatkan informasi siswa yang
membutuhkan pengisi jasa les privat.
4. Bagi Pengembang
Dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama proses
perkuliahan. Dapat memperdalam pengetahuan pengembang khususnya
4
dilakukan oleh (Sulthoni, 2014) yang berjudul “Sistem Penentuan Guru Privat
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process”. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah mengembangkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat
memberikan rekomendasi pemilihan guru les privat yang terbaik sesuai dengan
kebutuhan siswa. Hasil penelitian tersebut adalah dapat menghasilkan sebuah
sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan rekomendasi optimum
hingga 86% sesuai dengan kebutuhan siswa. Cara menentukkan guru les privat
dalam penelitian tersebut adalah membandingkan setiap kriteria menggunakan
perhitungan metode AHP dengan kriteria yang meliputi pengalaman, hari, mata
pelajaran, dan waktu dengan skala perbandingan Saaty agar mendapat nilai bobot
untuk penilaian pengajar kemudian di rangking. Kelebihan dari penelitian tersebut
adalah mengukur nilai rasio konsistensi untuk mengetahui tingkat konsisten dalam
memberikan nilai pada matriks perbandingan. Namun algoritma perangkingan pada
metode AHP kurang baik untuk diterapkan, karena tidak dapat menangani data cost
dan benefit. Kekurangan penelitian tersebut terletak pada kriteria yang digunakan
yaitu hari, mata pelajaran dan waktu yang seharusnya tidak diproses ke dalam
perhitungan pembobotan, melainkan seharusnya diproses ke dalam filtering.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis dari beberapa aplikasi pemilihan
guru les. Adapun aplikasi yang dimaksud seperti ruangguru.com, superprof.id,
lesgo.id, dimana cara untuk pemilihan guru les privat pada E-Privat yang akan
dikembangkan tidak sebatas dari proses filtering pada kriteria seperti beberapa
aplikasi yang sudah ada tersebut. Selain terdapat proses filtering, untuk mendukung
solusi dalam pengambilan keputusan pada aplikasi E-Privat juga menggunakan
konsep SPK/DSS. Dari beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan
sebelumnya, metode SPK yang dapat peneliti adopsi yaitu metode AHP dan SAW.
Kedua metode ini digunakan karena sangat cocok dengan permasalahan yang
terjadi untuk pemilihan guru les privat “E-Privat”. Penelitian tersebut memiliki
beberapa kriteria yang berbeda-beda yang langsung didapatkan dari hasil observasi
ke siswa, guru dan penyedia jasa les privat. Selain itu kedua metode ini
digabungkan dengan kinerja yang berbeda, AHP digunakan untuk mencari prioritas
dan bobot setiap kriteria, sedangkan SAW digunakan untuk melakukan
perangkingan dari prioritas dan bobot yang telah dicari sebelumnya.
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
Jenis penelitian dari pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan
guru les privat “E-Privat” menggunakan kombinasi metode AHP dan SAW ini
menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development
/R&D) dengan metode System Development Life Cycle (SDLC). Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model waterfall. Model ini pertama kali
diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970-an. Model waterfall adalah
model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software
8
Gambar 3. 1
Tahapan Waterfall Model
Sumber : Pressman & Maxim (2015)
a. Communication
Tahap communication adalah suatu tahap pengumpulan informasi dari suatu
komunikasi yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat produk.
Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui kegiatan wawancara,
penyebaran angket dan dari studi literatur
b. Planning
Tahap planning adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tugas-tugas
teknis yang dilakukan dan sumber daya yang diperlukan. Pada tahap ini
dilakukan beberapa analisis kebutuhan yang digunakan untuk merancang
system yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional
c. Modelling
Pemodelan (modelling) digunakan untuk penyederhanaan permasalahan.
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan
menyiapkan desain sistem. Desain sistem membantu dalam menentukan
perangkat keras (hardware) dan sistem persyaratan serta membantu dalam
mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan
d. Construction
Construction adalah suatu tahap dalam membuat code. Coding atau pengkodean
merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Tahapan inilah yang merupakan tahap nayata dalam mengerjakan software,
dimana programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user.
Pada tahap construction, peneliti melakukan pembuatan code dengan
menggunakan framework laravel dan MySQL sebagai database. Selain itu,
untuk mengembangkan design dan halaman layout web peneliti menggunakan
HTML5, CSS3, Bootstrap, dan Javascript. Setelah pengkodean selesai, maka
selanjutnya dilakukan pengujian (testing) untuk menemukan kesalahan-
kesalahan pada sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki
9
e. Deployment
Tahap deployment berujuan untuk melakukan tahapan implementasi sistem
kepada user. Setelah peneliti melakukan pengembangan, maka dilanjutkan pada
tahap pengimplementasian sistem pendukung keputusan pemilihan guru les
privat “E-Privat” menggunakan kombinasi metode AHP dan SAW. Sistem ini
akan diimplementasikan oleh peneliti sebagai rekomendasi pilihan untuk
mendukung keputusan dalam menentukan guru les privat yang sesuai dengan
kriteria yang diinginkan oleh siswa atau pengguna jasa les privat.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan yang diperlukan Rp. 3.450.000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 180.000
3 Perjalanan Rp. 300.000
4 Lain-lain Rp. 6.650.000
Total Rp. 10.530.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan ke-
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Tahap Pertama
a. Penyusunan agenda kerja.
b. Koordinasi waktu kegiatan dengan kelompok
2. Tahap Kedua
a. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
b. Pengumpulan Data
c. Merancang Desain sistem
3. Tahap Ketiga
a. Proses produksi sistem
b. Penyusunan laporan kemajuan
4. Tahap Keempat
a. Uji Sistem E-Privat
b. Evaluasi system E-Privat
5. Tahap Kelima
a. Penyusunan dan pengumpulan laporan akhir
b. Pembuatan artikel ilmiah
10
DAFTAR PUSTAKA
Astradanta, M., Wirawan, I. M. A., & Arthana, I. K. R. (2016). Pengembangan
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Tempat Kuliner dengan
Menggunakan Metode AHP dan SAW (Studi Kasus : Kecamatan Buleleng).
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika(KARMAPATI),
5(2), 1–11. (https://doi.org/10.5395/rde.2015.40.2.172).
Bernadifta, E. Y., Eliantara, F., Dwi K, F., & Sulistiowati, F. (2016). Sistem
Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Menggunakan Metode Analitycal
Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). PTIIK-UB,
2(1), 1–7.
Fallis, A. G. (2013). System Analysis and Design. Journal of Chemical Information
and Modelling, 1689–1699.
Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Andi.
Nofriansyah, D. (2014). Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Deepublish.
Pratiwi, H. (2018). Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
Publika, J. S. (2018). Undang-Undang No.2 Tahun 1989. Retrieved from
(https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17215/node/779/undangund
ang-nomor-2-tahun-1989) (diakses pada tanggal 16 Nopember 2018).
S R Pressman, B. R. M. (2015). Software Engineering - A Practitioner’s Approach
- Eigth Edition. USA: Mc. Graw Hill Education.
Sari, F. (2018). Metode dalam Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
Sulthoni, A. F. (2014). Sistem Penentuan Guru Privat Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process. Maulana Malik Ibrahim State Islamic
University of Malang, 2(1), 61–69.
Sunarti. (2018). Perbandingan Metode TOPSIS dan SAW untuk Pemilihan Rumah
Tinggal. Journal of Information System, 3(1), 69–79.
Suratmi. (2016). Analisa Perbandingan Metode Weighted Product (WP) dan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menentukan Penerima
Bonus pada Karyawan PT.Telesindo Shop. Jurnal Infotek, 1(3), 142–150.
Syafrianto, A. (2017). Penerapan Algoritma AHP dan SAW dalam Pemilihan
Penginapan di Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Data Manajemen Dan Teknologi
Informasi (Dasi), 17(4), 7–12.
Tridhonanto. (2010). Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosional. Jakarta:
Gramedia.
Tsabit Rahman dkk. (2017). Analisis Model Pengambil Keputusan AHP dan
TOPSIS Untuk memilih Software Berbasis Open Source Digital Library pada
Universitas Janabadra. Seminar Nasional Inovasi Teknologi UN PGRI Kediri,
22 Februari 2017, 1(2), 441–450.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kadek Edi Yudiawan
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Pendidikan Teknik Informatika
4 NIM 1715051104
5 Tempat dan Tanggal Lahir Penglatan, 15 Maret 1999
6 Alamat E-mail ediyudiawan55@gmail.com
7 Telepon/ Hp 087703274130
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
INTEGER HMJ Teknik Kegiatan
Koor 28 September – 11
1
Informatika Perlengkapan Desember 2019. Areal
RAKER HMJ Teknik Koor Kampus Undiksha
2 8 Mei 2019, GSU
Informatika Pubdekdok
Panitia Sosialisasi HIV/ AIDS
Anggota Sie 2 Desember 2018, SD
3 dalam Rangka Memperingati
Acara Negeri 1 Kubutambahan
Hari AIDS sedunia
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
- -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC
Singaraja, 11 Desember 2019
Ketua Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC
Singaraja, 11 Desember 2019
Anggota Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC
Penelitian
Judul Penelitian Tahun, Dana,
No Sumber Dana
1. Pengembangan Perangkat Penilaian Otentik 2018
dalam Pembelajaran Sains di SMP dan Hibah Tim
SMA Pascasarjana
Tahun.3 Simlitabnas
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Karsa Cipta saya dengan judul
“Pengembangan Aplikasi Identifikasi Citra Ukiran Ornamen Tradisional Bali
Menggunakan Fitur Tepi Dan Bentuk Dengan Metode Multilayer Perceptron”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
( ) (Komang Putrayasa)
NIDN. NIM. 1714101019
Mengetahui,
Wakil Dekan III Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial
profile, draft mengajar, saldo, serta melihat penilaian kedisiplinan, dan penilaian
cara mengajar. Siswa harus login terlebih dahulu untuk dapat mengelola profile,
draft belajar, penilaian kedisiplinan, penilaian cara mengajar, filtering, dan
perhitungan SPK E-Privat. Pengunjung dapat melakukan pendaftaran akun sebagai
guru/siswa dan melihat data mata pelajaran tanpa harus melakukan login.