Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Tentang
IBADAH HAJI, ZAKAT DAN WAKAF

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
KETUA : ANNISA DW ANGGRIANI
ANGGOTA : MARDIANA
ANDI MUAIMIN
MUKHTAR
ARIF ANDRIAWAN

DIBIMBING OLEH :

SMA NEGERI 2 WOHA


TAHUN AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami  menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang IBADAH HAJI,
ZAKAT DAN WAKAF. Kita juga mengucapkan terima kasih kepada guru yang
telah memberikan tugas ini dan teman-teman banyak membantu menyusun
makalah ini agar dapat menyelesaikannya. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.
Kita pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kesalahan, sehingga kami masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.

Terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................
B. Rumusa Masalah ..................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Haji .......................................................................................................................
B. Zakat .....................................................................................................................
C. Waqaf....................................................................................................................
D. Teknik Dasar Peremainan Bola Basket ................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rukun Islam yang terakhir adalah naik haji ke Baitullah. Maksudnya adalah
berkunjung ke tanah suci untuk melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai
dengan syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan. Ibadah haji ditentukan
kepada muslim yang mampu. Pengertian mampu atau kuasa yaitu mempunyai
bekal yang cukup untuk pergi dan bekal bagi keluarga yang ditinggalkannya.
Sama halnya dengan umrah yang dapat dilakukan pada bulan- bulan lain selain
bulan Zulhijah.
Haji dan umrah merupakan suatu kegiatan rohani yang di dalamnya terdapat
pengorbanan, ungkapan rasa syukur, berbuat kebajikan dengan kerelaan hati,
melaksanakan perintah Allah, serta mewujudkan pertemuan besar dengan umat
Islam lainnya di seluruh dunia. Firman Allah swt. Surah A1 Baqarah Ayat 125.
Sedangkan Zakat termasuk ke dalam rukun Islam dan menjadi salah satu
unsur yang paling penting dalam menegakkan syariat Islam. Oleh karena itu
hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah seperti sholat, puasa, dan lainnya
dan telah diatur dengan rinci berdasarkan Al-quran dan Sunah.
Dan sedangkan Wakaf Menurut Imam Nawawi adalah menahan harta yang
dapat diambil manfaatnya tetapi bukan untuk dirinyam sementara benda itu tetap
ada padanya dan digunakan manfaatnya untuk kebaikan dan mendekatkan diri
kepada Allah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Haji ?
2. Apa itu Zakat ?
3. Apa itu Wakaf ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAJI
1. Pengertian Haji dan Umrah
Pengertian “haji”  menurut istilah ulama fikih adalah menyengaja
maendatangai ka’bah (baitullah) untuk menunaikan amalan-amalan tertentu
(antara lain tawaf, dan sa’i).  SedangkanUmrah menurut istilah ulama fikih adalah
sengaja mendatangi ka’bah untuk melaksanakan amalan tertentu, yang terdiri
dari tawaf, sa’i, danbercukur.
Ibadah haji adalah salah satu rukun islam. Dalam sebuah hadis ditegaskan :

‫شها َدة أَنْ آَل إ ٰله إاَّل هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ُ ِ َ ِ ِ َ َ :‫س‬ ٍ ‫سالَ ُم َعلَى َخ ْم‬ ُ ِ ‫سلَّ َم بُنِ َي اإْل‬
َ ‫صلَّى ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ُ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫عَنْ َع ْب ِد ِ قَا َل‬
)‫(رواه مسلم‬  َ‫ضان‬ َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ ِ ‫صاَل ِة َوإِ ْيتَا ِء ال َّز َكا ِة َو َح ِّج ا ْلبَ ْي‬
َ ‫ت َو‬ ُ ‫َوأَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
َّ ‫س ْولُهُ َوإِ ْيقَ ِام ال‬

Artinya: “Dari Abdullah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Islam


itu dibina atas lima perkata: pengakuan (syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah, dan Muhammad hamba-Nya serta Rasul-Nya, mendirikan shalat,
membayar zakat, haji ke Baitullah (ka’bah), dan puasa Ramadan.’” (H.R.
Muslim)  

2. Dasar hukum Haji dan Umrah


Dasar hukum haji dan umrah ialah Al-Qur’an Surah Ali ‘Imran,3: 97, Al-
Baqarah, 2: 196-197, dan Al-Hajj, 22: 27-28. DalamSurah Ali ‘Imran, 2: 97 Allah
SWT Berfirman:
ٰ ‫سبِ ْيالً ۗ َو َمنْ َكفَ َر فَاِنَّ هَّللا َ َغنِ ٌّي َع ِن‬
َ‫العلَ ِميْن‬ َ ‫ستَطَا َع اِلَ ْي ِه‬ ِ ‫س َح ُّج ا ْلبَ ْي‬
ْ ‫ت َم ِن ا‬ ِ ‫َوهَّلِل ِ َعلَى النَّا‬
 ﴿ ٩٧:‫﴾ ٰال عمران‬
Artinya: ‘Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak
membutuhkan sesuatu) dari semesta alam.”
  (Q.S. Ali ‘Imran, 3: 97)   

3. Adapun syarat-syarat wajib haji itu sebagai berikut :


a. Beragama Islam.
b. Berakal sehat.
c. Balig.
d. Merdeka, bukan hamba sahaya.
e. Kuasa atau mampu mengerjakan (istitaah)

4. Rukun Haji / Umrah


a. Ihram, yaitu berniat menunaikan haji dengan memakai kain putih tidak
berjahit dari miqatnya. Miqat ada 2:
 Miqat zamani, yaitu batas waktu dibolehkannya mulai ikhram, yaitu
mulai bulan syawal sampai terbit fajar tgl 10 dzulhijjah
 Miqat makani, yaitu batas tempat dimana para calon haji wajib
memulai memakai baju ihram. Bagi jamaah haji yang dari Indonesia
dimulai pada bukit yalamlam
b. Wukuf, adalah berhenti di padang arafah sejak tergelincirnya matahari
tanggal 9 dzulhijjah sampai terbit fajar 10 dzulhijjah
c. Tawaf, yaitu mengelilingi ka’bah 7 kali. Dalam melaksanakan thawaf,
tidak perlu dengan niat sendiri karena sudah terkandung dalam ihram
d. Sa’i, Sa’i ialah berlari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwa sebanyak
tujuh kali
e. Tahalul, ialah mencukur atau menggunting rambut kepala sebagai tanda
telah bebas dari larangan-larangan haji atau umrah. Sedikitnya 3 helai
rambut.
f. Tertib

B. ZAKAT
1. Pengertian Zakat
        Zakat berarti suci dan tumbuh dengan subur . sedangkan menurut
istilah syara zakat ialah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai sedekah
wajib , sesuai perintah Allah SWT kepada orang-orang yang telah memenuhi
syarat-syaratnya dan sesuai pula dengan ketentuan hukum islam. Zakat termasuk
rukun islam ketiga dan hukumnya fardhu ain untuk setiap muslim dan muslimah
yang sudah memenuhi syaratnya.
Dalam zakat ada 2 istilah yaitu muzaki yang artinya “seseorang yang
memberikan zakat” dan mustahik yang artinya “seseorang yang menerima
zakat” bagi muzaki zakat berarti membersihkan hartanya dari hak-
hak mustahik sedangkan bagi mustahik zakat berarti membersihkan jiwa dari
sifat-sifat tercela terhadap para muzaki.Allah SWT berfirman sebagai berikut :
َ ‫﴾ ُخ ْد ِم ْن أَ ْم َوالِ ِه ْم‬
١٠٣:‫﴿ التوبة‬ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّك ْيىِه ْم بِهَا‬

Artinya : “Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka “ (Q.S At-Taubah,9: 103)
Manfaat zakat yang lain adalah dapat menyebabkan harta para muzaki subur.
Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut :

(‫)مسعودبناعنلخطىبارواه‬  ‫وا أَ ْم َوالَ ُك ْم بِال َّز َكا ِة‬


ْ ُ‫صن‬
ِّ ‫َح‬

Artinya : “Bentengilah dan suburkanlah hartamu itu dengan zakat.” (H.R. Al-
Khatib dari Ibnu Mas’ ud).
2.  8 Golongan yang berhak menerima zakat
a. Fakir
Orang yang tidak punya harta dan tidak memiliki pekerjaan
b. Miskin
Keluarga pra sejahtera/ memiliki pekerjaan dan harta tapi masih
kurang mencukupi untuk kebutuhan hidupnya
c. Amil
Pengurus harta penerimaan zakat
d. Muallaf
Orang yang baru masuk Islam
e. Riqab
Memerdekakan budak yang beriman pada Allah swt.
f. Garim
Orang yang banyak hutang, tapi tidak dalam maksiat pada Allah
g. Sabilillah
Perjuangan di jalan Allah swt./ sekolah, panti asuhan dll
h. Ibnu sabil
Musafir yang kehabisan bekal dan tidak dalam perjalanan maksiat
3. Macam-Macam Zakat Dan Ketentuannya
Zakat dapat di bagi menjadi dua macam, yaitu zakat fitrah  (zakat pribadi)
dan zakat mal  (zakat harta).

a. Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah sedekah wajib yang dibayarkan manjelang Idul Fitri


dengan beberapa ketentuan dan persyaratan .

Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :

 Orang yang mengeluarkan zakat harus beragama islam.


 Pada waktu terbenam matahari hari terakhir bulan ramadhan orang
tersebut sudah lahir dan masih hidup tapi jika orang tersebut lahir
sesudah terbenam matahari dan meninggal sebelum terbenam
matahari di hari terakhir bulan ramadhan maka orang itu tidak
wajib membayar zakat fitrah.
 Orang tersebut mempunyai kelebihan harta untuk keperluan makan
pada hari raya.
b. Zakat Mal

Harta yang wajib di keluarkan zakatnya adalah :

 Emas, perak, dan mata uang.


 Harga perniagaan.
 Hewan ternak .
 Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan
pokok.
 Barang tambang dan harta rikaz (harta terpendam).

  Syarat wajib zakat emas, perak, mata uang, dan harta perniagaan
adalah sebagai berikut :

 Pemiliknya orang islam yang merdeka (bukan hamba sahaya).


 Merupakan milik pribadi dan menjadi hak penuh pemiliknya.
 Sampai nisabnya (jumlah minimum yang dikenakan zakat).
 Harta tersebut telah dimiliki genap satu tahun.

Beberapa Hukum Zakat

1. zakat itu diwajibkan atas muslim yang merdeka, tidak


disyaratkan sampai umur dan
berakal.
2. Zakat itu wajib pada permintaan sebagaiman wajib pada unta,
sapi, kambing,dan
pada tiap-tiap tumbuh-tumbuhan dan zakat itu ditunaikan
pada tiap-tiap pada tahun
sekali.
3. Islam telah memperhatikan soal zakat ini, waktunya kadarnya,
nisabnya, orang yang
wajib atasnya dan orang-orang yang berhak menerimanya.

C. WAKAF
1. Pengertian Wakaf Dan Rukunnya

Wakaf ialah menyerahkan sesuatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya, maupun oleh masyarakat ataupun perorangan. Wakaf ini sangat
dianjurkan oleh Allah SWT sehingga para sahabat banyak yang mengamalkannya
Allah berfirman:

٩٢:‫ ٰ﴿ال عمران‬  َ‫﴾لَ ْن تَنَالُوْ ا ْالبِ َّر َح ٰتّى تُ ْنفِقُوْ ا ِم َّما تُ ِحبُّوْ ۗن‬

Artinya : “kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna),


sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu sanyangi.”(Q.S. Ali
‘Imran, 3: 92)
 Syarat wakaf :

a. Diwakafkan untuk selama-lamanya, tidak terbatas waktu tertentu


b. Tunai tanpa menggantungkan pada suatu peristiwa di masa yang akan
datang. Misalnya, “Saya wakafkan bila dapat keuntungan yang lebih besar
dari usaha yang akan datang”.
c. Jelas mauquf alaih nya (orang yang diberi wakaf) dan bisa dimiliki barang
yang diwakafkan (mauquf) itu

Hal-hal yang termasuk rukun wakaf adalah sebagai berikut:

 Wakif (yang bertawakal) dengan syarat kehendak sendiri bukan karena di


paksa.
 Mauquf barang yang diwakafkan.
 Mauquf ‘alaihi (tempat berwakaf).
 Lafal atau ucapan wakaf.

2. Harta Yang Diwakafkan

Harta yang diwakafkan syaratnya adalah:

 Kekal zatnya walaupun manfaatnya diambil.


 Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya dapat berpindah-pindah.

Ketentuan-ketentuan lain yang mengenai harta wakaf, yakni harta wakaf itu
terlepas dari milik orang yang berwakaf. Harta wakaf itu tidak boleh dijual, tidak
boleh diberikan (hibah), dan tidak boleh diwariskan .

Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf atau masyarakat, sangat banyak antara
lain:

 Dapat menghilangkan kebodohan.


 Dapat menghilangkan (mengurangi) kemiskinan .
 Dapat menghilangkan (mengurangi) kesenjangan sosial.
 Dapat memajukan serta menyejahterakan umat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengertian “haji”  menurut istilah ulama fikih adalah menyengaja
maendatangai ka’bah (baitullah) untuk menunaikan amalan-amalan
tertentu (antara lain tawaf, dan sa’i).  SedangkanUmrah menurut istilah
ulama fikih adalah sengaja mendatangi ka’bah untuk melaksanakan
amalan tertentu, yang terdiri dari tawaf, sa’i, danbercukur.
b. Zakat berarti suci dan tumbuh dengan subur . sedangkan menurut
istilah syara zakat ialah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai
sedekah wajib , sesuai perintah Allah SWT kepada orang-orang yang telah
memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai pula dengan ketentuan hukum
islam. Zakat termasuk rukun islam ketiga dan hukumnya fardhu ain untuk
setiap muslim dan muslimah yang sudah memenuhi syaratnya.
c. Wakaf ialah menyerahkan sesuatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya, maupun oleh masyarakat ataupun perorangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pelajaran.co.id/2016/30/pengertian-haji-dan-umrah-hukum-syarat-
rukun-sunah.html/

https://www.cermati.com/artikel/pengertian-dan-macam-macam-zakat/

http://www.rumahwakaf.org/pengertian-wakaf-syarat-wakaf-macam-macam-
wakaf-tujuan-wakaf-fungsi-wakaf/

Anda mungkin juga menyukai