DAN
MUAMALAH
PENGERTIAN IBADAH
Etimologi (lughatan)
Kata al-'abdiyah, al-'ubûdiyah, al-’ubûdah dan al-'ibâdah
berasal dari satu akar kata yang sama yaitu 'abida yang
berarti taat atau tunduk (al-thâ’ah).[1]
kata al-'ubûdah atau al-'ubûdiyyah adalah bermakna
tunduk (al-khudhû') dan merendah atau menghinakan diri
(al-dzull).[2]
kata al-'ibâdah, menurut muhammad al-râzî, berarti
ketaatan.[3]
kata al-ta’abbud berarti al-tanasuk, artinya melakukan
pengabdian.[4]
PENGERTIAN IBADAH
Terminologi (ishtilahan)
ْ َ َ ُّ
ُجامعُ ُِلما ي ِحبهُ هللاُويرضاه م
ُ ْ
إس ي
ُ َ َ
ِالعبادةُ ِه
ِ
اَ َا ُْو َخف ّي ُاا
َ َ ا ّ َ ا ْ َ ا ْ َ
ِ ُ قو ُل و ِفع ُل ج ِلي ُا ُك
Berbagai macam bentuk aktivitas manusia yang
dicintai dan diridhai allah, baik berupa perkataan
maupun perbuatan yang dilakukan secara terang-
terangan maupun tersembunyi
DASAR HUKUM
ْ ْ َ َ َّ َ َ َّ ْ َ ْ ّ ْ َ ْ َ َْ ْ َْ ْ َ
ُِ ْناُمنُقب ِلك ُِمنُرسو ٍلُإلُنو ِحى إلي ِهُانهُلُإلهُإلُاناُفاعبُُد
ِ وماُارسل
Dan tidaklah kami utus rasul sebelummu melainkan kami wahyukan
kepadanya bahwa tidak ada tuhan melainkan aku, maka sembahlah
Aku (Al-Anbiya' [21]: 25).
َت ْ َّ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ ا ْ َ َّ ُ ّ َ ْ َ َ ْ َ ََ
ُ ُأعبُدْأُهللاُواجت ِنبواُالطاغو
ُ ِولقدُبعثن ِاُفىُك ِلُام ٍةُرسولُأ
Dan sungguh telah kami utus pada setiap umat itu seorang rasul yang
menyeru mereka supaya menyembah Allah dan menjauhi thaghut
(sesembahan selain allah). (Al-Nahl [16]: 36)
ّ َ َ َ َ ْ ْ ج َّن َُواإل ْن َس
َُُُْإلُل َي ْعبُد ُِْْ َماُا ْريد ُِم ْنه ْم ُِم ْنُر ْز ٍق َُو َماُاُر ْيد َُا
ِ ِ ْ ِ ِ ُال ت قل اُخم و
ْ
َُ ِ يط ِعمو
Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya
menyembah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rejeki dari mereka
dan tidak pula agar mereka memberi-Ku makan. (Al-Dzariyah [51]: 56-
57)
TUJUAN IBADAH
Contoh-contohnya
Thaharah (istinja’, wudhu, mandi janabat, tayammum,
mengusap pembalut luka)
Shalat (fardhu dan sunnah, termasuk adzan)
Mengurus jenazah
Pernikahan
Syarat Diterimanya Ibadah Mahdhah
Puasa
Berpuasa sesuai dengan yang sudah ditentukan:
Ramadhan, puasa nadzar, Senin-Kamis, sehari atau dua
hari atau tiga hari setiap bulan, puasa Dawud (lihat buku-
buku FIQH)
Tidak boleh puasa: pati geni, wishal (tanpa ifthar), puasa
hari lahir, dll
Shalat
Tidak boleh shalat di luar yang telah ditentukan syari’at
Tidak boleh menambah atau mengurangi rakaat yang
sudah ditentukan
Mengikuti Tatacaranya
(ٌُ)ا َ ْل َك ْي ِّفيَّة
ُ
َصلوأُكماُرأيتمونىُأصلى
َ ْ َ َ َ َ ُّ
َىَُذأ َ ىُم َناس َكك ْم َُل َعل
َ ىُال َُأ َرأك ْم َُُب ْع َُد َُعام َ ْأُعن
َ خذ
Menurut Etimologi
Menurut Terminologi
Arti luas : aturan-aturan (hukum) Allah untuk
mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan
duniawi dalam pergaulan sosial
Arti Sempit: aturan-aturan Allah yang wajib ditaati
yang mengatur hubungan manusia dalam kaitannya
dengan cara memperoleh dan mengembangkan
harta benda
PENGERTIAN MUAMALAH
No IBADAH MUAMALAH
1 Bersifat tetap ((ثابتة Bersifat Elastis ((متغيرة
2. “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al-
Baqoroh : 275)
KETENTUAN JUAL BELI
Penjual
Pembeli
Barang yg diperjual belikan
Ijab Qabul
SYARAT SAH JUAL BELI
- Sunat
- wajib, spt kelaparan, utk menebus obat, dll
KETENTUAN UTANG PIUTANG
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-
orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka
yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil
maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai
yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan
saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al-Baqoroh:282)
QS. AL-BAQOROH : 282