Anda di halaman 1dari 135

LAPORAN PELAKSANAAN KKN

PERIODE 50 TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Diajukan Oleh :

Kelompok : 2

Dusun : Kalirejo Selatan

Desa : Pagerharjo

Kecamatan : Samigaluh

Kabupaten : Kulonprogo

Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

Kepada :

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M)

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2017

1
HALAMAN PENGESAHAN

Dalam rangka penyelesian Tugas KKN SekolahTinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Yogyakarta Tahun Akademik 2017/2018

No. NAMA No. MHS PRODI TANDA

MAHASISWA TANGAN

1 Rosniyati Rahayaan 14530023 Ilmu Komunikasi

2 Bonita 14520083 Ilmu Pemerintahan

3 Pramudya Tantya 14510007 Ilmu Sosiatri

Rambang

4 Yohanes Kopong Boro 14520155 Ilmu Pemerintahan

5 David Darmanto 14520118 Ilmu Pemerintahan

6 Muhammad Rayan 14520081 Ilmu Pemerintahan

Suryadeni

7 Arnoldus Janssen Bili 14520161 Ilmu Pemerintahan

Menyatakan telah selesai melaksanakan serangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

Laporan selengapnya sebagaimana berikut ini.

2
Yogyakarta, 18 september 2017

Koordinator

Pramudya Tantya Rambang

Menyetujui,

Kepala Desa Kepala Dukuh

Widayat Winardi

Mengetahui,

Kepala P3M Dosen Pembimbing Lapangan

Dra.Widati, lic.rer.reg. Dra. Mc. Candra Rusmala D, M.Si

3
Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang mahakuasa, karena hanya atas nikmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan” Laporan pelaksanaan kuliah kerja
nyata mahasiswa periode 50 tahun akedemik 2017/2018 ” SekolahTinggi Pembangunan
Masyarakat Desa” APMD” Yogyakarta. Laporan pelaksanaan kuliah kerja nyata ini
merupakan laporan yang memuat tentang subtansi laporan tersebut, baik menyangkut hasil
observasi, potensi lokasi, program kegiatan, masalah dan kendala, metode pelaksanaan,
waktu dan tempat, sanggaran kegiatan, serta hasil dari pelaksanaan kegiatan KKN selama 50
hari, dengan demikian, bagi semua pihak setelah membaca keseluruhan isi laporan
pelaksanaan ini diharapkanakan dapat mengetahui bagaimana pelaksanan KKN dilapangan
yang sudah selesai dilakukan mahasiswa KKN.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing lapangan, dosen-dosen dari


P3M serta teman-teman mahasiswa KKN seperjuangan atas sumbangan ide-ide cerdas dan
arif serta dorongan hingga selesainya laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada masyarakat pedukuhan Kalirejo Selatan yang telah membantu kami dalam
pelaksanaan semua program KKN yang telah di rencanakan, Pemerintah Desa Pagerharjo
yang telah mendukung dan membantu kami dalam pemenuhan segala macam kebutuhan
yang kami perlukan selama menjalankan program, dan pemerintah kecamatan Samigaluh
yang telah memberikan izin kepada kami untuk melakukan kegiatan KKN disini. .

Meski laporan pelaksanaan KKN ini dibuat dengan penuh kesungguhan, namun kami
menyadari masih banyak kekurangannya. Oleh karenanya, kritik dan saran dari semua
semoga laporan pelaksanaanini bermanfaat.

Yogyakarta, 28 Juli 2017

Mahasiswa KKN

Pedukuhan Kalirejo Selatan STPMD” APMD”

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………………1

Halaman Pengesahan………………………………………………………………................2

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………..4

Daftar Isi……………………………………………………………………………………......5

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...7

A. Latar belakang……………………………………………………………………………7

B. Pelaksanaan Observasi…………………………………………………………………..12

C. Hasil Observasi dan Analis……………………………………………………………..12

D. Rencana Kegiatan………………………………………………………………………..16

BAB II DESKRIPSI KEADAAN UMUM LOKASI KKN…………………………………..36

A. Geografis…………………………………………………………………………………36

B. Demografi ……………………………………………………………………………….36

C. Sosial Ekonomi…………………………………………………………………………..37

D. Budaya…………………………………………………………………………………...38

E. Pemerintahan…………………………………………………………………………….39

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN……………………………………………….42

A. Realisasi Kegiatan KKN…………………………………………………………………42

B. Evaluasi Kegiatan KKN………………………………………………………………...116

5
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………126

A. Pengalaman Belajar Yang Diperoleh Selama Mengikuti KKN……………………..126

B. Isu- Isu Strategis Yang Ditemukan Dilokasi KKN…………………………………..127

C. Saran ………………………………………………………………………………...128

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………

A. Matrik Realisasi KKN………………………………………………………………

B. Foto-foto kegiatan KKN……………………………………………………………

C. Kuitansi-kuitansi atau bukti pengeluaran uang………………………………….

D. Lampiran lain yang dipandang perlu…………………………………………….

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa”APMD” Yogyakarta merupakan

lembaga pendidikan tinggi yang mengelola dan mengembangkan keilmuan di bidang

kemasyarakatan.Sesuai dengan namanya, perguruan tinggi memiliki komitmen untuk

mendorong kehidupan masyarakat desa kepada keadaan yang lebih maju sejahtera,

berkadilan, dan beradab. Atas dasar komitmen itu, maka bidang-bidang kajian yang

memiliki relevasi dengan pemberdayaan masyarakat desa menjadi ciri khas dari

pendidikan di STPMD”APMD” Yogyakarta.Konsekuensi atas ke khasan bidang studi

tersebut adalah adanya keharusan untuk membawa mahasiswa kepada pengenalan,

pendalaman, dan pemahaman mengenai seluk beluk kehidupan masyarakat desa. Melalui

pemahaman yang benar tentang kehidupan masyarakat desa, diharapkan menumbuhkan

simpati dan empati dari para mahasiswa terhadap masyarakat desa. Berawal dari

tumbuhnya rasa simpati dan empati ini selanjutnya di yakini akan mendatangkan

panggilan jiwa bagi lulusan-lulusannya untuk mengembangkan kehidupan masyarakat

desa melalui karya-karya nyata.

Salah satu wujud kongkrit pengabdiaan STPMD “APMD” Yogyakarta pada

masyarakat desa adalah dengan adanya pelaksanaan KKN, dimana diharapkan setiap

mahasiswa dapat berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat desa. Atas dasar

tersebut, kami selaku mahasiswa KKN STPMD “APMD” Yogyakarta periode 50 tahun

2017/2018 berusaha untuk melakukan aksi-aksi kongkrit di dalam menempatkan diri

7
sebagai agen of change yang mampu menjadi fasilitator pembangunan masyarakat

khususnya di Pedukuhan Kalirejo Selatan, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh,

Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sebagai intitusi pendidikan tinggi STPMD”APMD” Yogyakarta tetap pada

komitmennya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan berserta bidang-bidang kajian

yang menitik beratkan pada kehidupan masyarakat desa.Komitmen inilah yang kemudian

menjadi pola ilmiah pokok yang dikembangkan dikampus “pembanggunan” ini. Oleh

karena itu, KKN merupakan arena untuk saling mengenal lebih dekat dan nyata antara

STPMD”APMD” Yogyakarta dengan masyarakat desa. Lebih dalam dari itu, melalui

sasaran KKN ini peran dan kemanfaatan atas keberadaan STPMD”APMD” Yogyakarta

dapat dirasakan oleh masyarakat desa.

Kuliah kerja nyata atau disingkat KKN adalah suatau kegiatan intrakulikuler yang

memadukan pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memberikan kepada

mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat

sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Atas dasar pengertian

tersebut, penyelenggaraan KKN merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem

pendidikan yang diselangarakan di STPMD “APMD” Yogyakarta. KKN sebagai kegiatan

intrakulikuler mengandung arti bahwa KKN menjadi bagian dari kurikulum.Sesuai

dengan kurikulum yang berlaku di STPMD”APMD” Yogyakarta, KKN wajib di tempuh

oleh mahasiswa jenjang strata-1 yang telah memenuhi persyaratan yang di tentukan.

Secara substantive, KKN merupakan media belajar khususnya bagi mahasiswa untuk

mempertemukan antara dunia teoritik yang dialami dikampus dengan dunia empirik yang

dialami masyarakat diluar kampus. Secara akedemik (kurikuler) sesuai dengan sebutan

8
“kuliah” maka, KKN termasuk kegiatan akedemik yang diberi bobot sks sehingga

mahasiswa yang melaksanakan KKN diberi nilai akademik yang didasarkan atas suatu

sistem evaluasi.

Manfaat KKN bagi kepentingan masyarakat, mahasiswa, Perguruan Tinggi

(STMPD “APMD) dan pemerintah adalah sebagai berikut;

1. Mahasiswa

a. Memperdalam pengertian tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner

sehingga kita dapat menghayati keterkaitan dan ketergantungan antar sektor dan

memahami perlunya kerja sama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni yang dipelajari.

c. Memperdalam penghayatan dan pengertian terhadap kesulitan yang dihadapi

masyarakat.

d. Memperdalam pengertian dan penghayatn terhadap seluk-beluk keseluruhan

masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.

e. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa dalam

menelaah, merumuskan, dan memecahkan masalah dalam pragmatis.

f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan

dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu, teknologi, dan seni secara

interdisipliner dan antar sektor.

g. Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamisator, dan fasilitator.

h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan

sehingga terbentuk sikap dan rasa optimis terhadap kemajuan masyarakat karena

9
melalui pengalaman kerja dalam penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah

secara langsung akan lebih menumbuhkan sikap profesionalisme dalam diri

mahasiswa dalam arti meningkatkan keahlian tanggung jawab, atau pun rasa

kesejawatan.

2. Perguruan Tinggi

a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa sehingga

kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu yang dibina di perguruan

tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dan pembangunan.

b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh

dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk

pengembangan penelitian.

c. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerja sama dengan instansi serta

departemen lain melalui rintisan kerja sama mahasiswa peserta KKN.

3. Masyarakat dan Pemerintah

a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, teknologi, dan seni dalam

merencanakan dan melaksanakan pembaharuan.

b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan,

dan melaksanakan pembangunan.

c. Memperoleh pengalaman dalam menggali dan menumbuhkan potensi swadaya

masyarakat.

d. Memperoleh bantuan pembentukan kader-kader pengurus pembangunan dapat

terjamin.

e. Memanfaatkan bantuan pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya

10
B. Pelaksanaan Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama 6 hari yaitu dari tanggal 26, 27, 28, 29, 30,

31 Juli dan 1 September 2017 di Pedukuhan Kalirejo Selatan, Desa Pagerharjo,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Sasaran utama yang diharapkan dengan adanya observasi ini adalah

mahasiswa KKN mampu memetakan segala permasalahan yang dihadapi dan potensi

yang dimiliki masyarakat, sebab hal ini erat kaitannya dengan upaya-upaya

selanjutnya didalam menemukan program-program pembangunan apa yang mendesak

dan dibutuhkan masyarakat. Peran mahasiswa dalam hal ini agar bisa menjembatani

dalam mengatasi masalah-masalah tersebut dengan memanfaatkan segala potensi atau

modal sosial yang dimiliki, bukan sebaliknya mengajari atau menjadi sosok

pembaharuan yang mengabaikan nilai-nilai yang ada dan berlaku di masyarakat.

Observasi lokasi dilakukan karena pada dasarnaya kelompok kami pada saat

pembekalan mengetahui secara empirik keadaan lokasi KKN tersebut dan kami tahu

melalui penjelasan-penjelasan yang di gambarkan pemateri. Selain itu juga observasi

lokasi sangat penting kerena kegitan ini merupakan kegiatan lanjutan dari observasi

sebelumnya dan mengadakan pendekatan-pendekatan sosial kepada kepala

dukuh,Tokoh-tokoh masyarakat serta warga pedukuhan.Dengan adanya kegiatan

observasi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam waktu cukup panjang mahasiswa

dapat lebih mengenal dan menghayati tata-cara dan tradisi yang berlaku didalam

kehidupan masyarakat pedukuhan Kalirejo Selatan.

Dengan demikian pada saat penerjunan mahasiswa sudah mengetahui keadaan

Pedukuhan tersebut sehingga mahasiswa dapat langsung melaksanakan program-

11
program KKN dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.Observasi ini bertujuan

untuk melakukan pendekatan sosial juga untuk mengenal lebih dalam dan

menemukan potensi desa/pedukuhan, kebutuhan masyarakat dan masalah-masalah

yang dialami warga masyarakat dan pemerintah lokal secara cepat dan terperinci.

Aspek-aspek yang di observasi meliputi antara lain: keberadaan institusi lokal,

keadaan sosial-ekonomi-budaya, demogarafis, tata pemerintahan, keadaan pertanian

dalam arti luas, keadaan kesehatan masyarakat, pendidikan masyarakat, keadaan

geografis.

C. Hasil Observasi dan Analis

Pedukuhan Kalirejo selatan merupakan salah satu dusun yang terletak didesa

Pagerharjo Kecamatan Samigaluh, kabupaten Kulon Progo dengan Jumlah penduduk

berjumlah 141 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 74, perempuan 67 dan 4 RT dari 45

KK, mata pencarían dan kegiatan ekonomi masyarakat terdiri dari Petani,keranjang

anyam, perabot kayu, peternak sapi dan kambing.

1. Program kegiatan masyarakat yang telah ada di lokasi

Pedukuhan Kalirejo Selatan memiliki beberapa potensi yang ada

dipedukuhan tersebut, yang sebenarnya merupakan salah satu potensi yang

dapat digunakan untuk dikelola dalam memenuhi kebutuhan hidup,Pedukuhan

Kalirejo Selatan memiliki potensi Kegiatan sosial seperti gotong royong tetap

yang dapat dilihat dari segi sosial,ekonomi,budaya, pendidikan dan modal sosial

yang dapat di kembangkan dalam program-program pembangunan di dusun

tersebut. Program pembangunan yang ada sekarang di pedukuhan kalirejo

selatan adalah masyarakat bergotong royong dalam pembuatan rumah setiap

12
warga, karena hubungan persaudaraan mereka masih erat sehingga kegiatan

gotong royong sangat sering dilakukan oleh masyarakat pedukuhan Kalirejo

Selatan.Selain itu mereka mempunyai potensi alam yang sangat banyak seperti

banyaknya pohon bambu yang tumbuh diwilayah pedukuhan kalirejo selatan,

masyarakat kalirejo selatan belum bisa untuk memanfaatkan potensi yang ada

seperti ini. Seperti yang kami lakukan dalam observasi selama 2 hari, kami

melihat bahwa kondisi jalan yang ekstrim dengan jurang di setiap tikungan tanpa

ada pembatas jalan, seharusnya dengan melihat potensi sumber daya alam

seperti bambu ini dapat di gunakan untuk membuat sebuah pembatas jalan yang

dapat menjaga keselamatan dan menghindari kecelakaan.

a. Program Pembangunan Fisik

Pembangunan fisik yang sudah ada di pedukuhan kalirejo selatan ialah

Mushola, PDAM ,Tempat mandi umum, pos ronda, listrik, tiang listrik, jalan

yang cukup baik, lapangan.

b. Program Pembangunan Non Fisik

Pembangunan non fisik yang sudah ada di pedukuhan kalirejo selatan ialah

PKK, Posyandu, Rukun Tetangga ( RT ), Rukun Warga ( RW ), Karang

Taruna, Kelompok Tani.

2. Masalah dan kebutuhan yang dihadapi masyarakat

Rendahnya tingkat pendidikan, keterampilan dan informasi yang terdapat

di Pedukuhan Kalirejo Selatan merupakan suatu faktor pendukung dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.Hal ini mungkin juga

diakibatkan karena kurang pahamnya masyarakat mengenai keadministrasian

13
dan juga struktur tentang perangkat di dalam Pedukuhan. Selain itu,

pengetahuan masyarakat khususnya pedukuhan Kalirejo Selatan mengenai

administrasi pedukuhan masih sangat kurang.

Masyarakat sangat mengharapakan adanya pembenahan administrasi di

tiap-tiap kelompok ataupun organisasi di dalam pedukuhan termasuk

administrasi pedukuhan itu sendiri.Selama 7 hari melakukan observasi

terdapat gambaran-gambaran permasalahan yang menjadi perhatian penting

bagi rencana kegiatan KKN. Adapun gambaran umum permasalahan tersebut

dikategorikan menjadi beberapa faktor, yaitu faktor Administrasi pedukuhan

seperti struktur pemerintahan Pedukuhan Untuk memperjelas Tupoksi

pemerintahan Pedukuhan, faktor Kesehatan, keamanan, faktor Pendidikan,

faktor Sarana dan prasarana.

Faktor administrasi pedukuhan yaitu kurang teraturnya administrasi

pedukuhan hal ini disebabkan oleh kepengurusannya, sehingga Belum tertata

dengan baik, serta kurangnya keterampilan sehingga tidak mendukung dalam

pelaksanaan kegiatan administrasi. Faktor kesehatan, yaitu kurangnya

kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan jarak pedukuhan

dengan Puskesmas sangat jauh sehingga sulit dijangkau serta keterbatasan

transportasi.Faktor kelembagaan, yaitu belum tidak aktifnya Organisasi

Karang Taruna belum begitu efktif dalam pelaksanaannya.

3. Potensi lokal yang telah ada

a. Potensi lokasi yang ada di Pedukuhan Kalirejo Selatan

1. Kondisi tanah

14
Kondisi tanahnya sangat subur terutama tanaman sayuran seperti, labu

jepang, pare, cabe, bawang kol, dan, hal ini dikarenakan oleh faktor

tanah yang mendukung untuk kesuburan tanaman para petani.

2. Kondisi air

Air sangat mudah diperoleh masyarakat karena mata air bersumber

dari daerah pegunungan meskipun musim kemarau atau musim hujan

masyarakat tidak akan kesulitan untuk memperoleh air.

3. Kondisi iklim

Iklim didaerah pedukuhan Kalirejo Selatan mengalami iklim dingin

baik kemarau maupun musim hujan daerah tersebut tetap dingin.

4. Keadaan pencaharian

Bertani /berkebun merupakan mata pencaharian yang utama bagi

masyarakatnya yaitu sebagai petani padi, kebun sayuran dan kayu

sengon.

5. Keadaan peternakkan

Hampir semua warga yang berprofesi sebagai Petani, peternak

kambing, sapi, ayam.Hal ini sebagai penunjang kebutuhan pokok dan

juga sebagai usaha mereka untuk memperoleh penghasilan.

2. Potensi Sumber Daya Manusia

Masyarakat dipedukuhan Kalirejo Selatan mayoritas sebagai peternak

dan petani hal ini dilihat dari jumlah tingkat pendidikan masyarakatnya

kebanyakan hanya tamatan SMP dan bahkan tidak tamat SMP.

15
a. Sarana peribadatan

Karena penduduk pedukuhan Kalirejo Selatan menganut 3 agama

yaitu Kristen, Katolik dan Islam maka yang ada sebagai tempat

ibadah yaitu, Masjid.

b. Potensi Kelembagaan

PKK, Posyandu, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga

(RW),Taman, Pendidikan Al-Quran (TPA), Karang Taruna,

Kelompok Tani.

c. Sarana Informasi

Sebagian warga telah memiliki media informasi yang masing-

masing mempunyai HP masing-masing, serta televisi dan Radio.

D. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan Kelompok

1. Bidang kegiatan: Sarana dan Prasarana :-

a. Materi kegiatan : Merenovasi program yang sudah ada yaitu pos

ronda yang berada di pedukuhan Kalirejo Selatan

b. Tujuan : Pengaktifan kembali Organisasi keamanan

pedukuhan kalirejo selatan.

c. Masalah : Tidak aktifnya kegiatan keamanan yang ada di

pedukuhan Kalirejo selatan padahal sudah ada pos

ronda.

d. Metode : Fasilitasi dan partisipasi

e. Sasaran : Masyarakat Pedukuhan Kalirejo selatan

16
f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan Inisiator

g. Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

2. Bidang kegiatan: Sarana dan Prasarana

a. Materi kegiatan : Membuat plang penunjuk arah pembatas antara

RT/RW Di Pedukuhan Kalirejo Selatan

b. Tujuan : Memperjelas letak keberadaan RT/RW , agar

mempermudah masyarakat dan pengunjung

c. Masalah : Belum adanya petunjuk arah berupa plang

d. Metode : Fasilitasi dan partisipasi

e. Sasaran : Masyarakat Pedukuhan kalirejo Selatan dan

pendatang yang akan memasuki pedukuhan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan Inisiator

g. Tempat : Di wilayah Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

3. Bidang kegiatan: Sarana dan Prasarana :

a. Materi kegiatan : Pembuatan pembatas jalan

b. Tujuan : Untuk menghindari kecelakaan dan sebagai

penanda jalan kalau adanya jurang

17
c. Masalah : Tidak adanya pembatas jalan di Pedukuhan

Kalirejo Selatan yang mana bisa mengakibatkan

kecelakaan untuk pengguna kendaraan roda dua

maupun roda empat yang lalai

d. Metode : Fasilitasi dan partisipasi

e. Sasaran : Masyarakat Pedukuhan kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan Inisiator

g. Tempat : Di wilayah Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

4. Bidang kegiatan: Sarana dan Prasarana

a. Materi kegiatan : Lampunisasi

b. Tujuan : Untuk penerangan jalan di Pedukuhan Kalirejo

Selatan dan untuk menjamin keselamatan para

pengguna jalan di malam hari

c. Masalah : Tidak adanya penerengan jalan pada malam hari

d. Metode : Fasilitasi

e. Sasaran : Masyarakat Pedukuhan kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan Inisiator

g. Tempat : Di wilayah Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

18
5. Bidang kegiatan: Sarana dan Prasarana

a. Materi kegiatan : Pembuatan ikon pedukuhan Kalirejo Selatan

berupa gapura

b. Tujuan : Sebagai identitas pedukuhan Kalirejo Selatan dan

dalam rangka memperingati HUT RI 72

c. Masalah : Belum tersedianya identitas pedukuhan Kalirejo

Selatan

d. Metode : Fasilitasi

e. Sasaran : Masyarakat Pedukuhan kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan Inisiator

g. Tempat : Di depan pos ronda pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

6. Bidang kegiatan: Administrasi

a. Materi kegiatan : Membuat profil pedukuhan

b. Tujuan : Membuat profil pedukuhan supaya dapat

mengetahui tentang keberadaan pedukuhan

Kalirejo Selatan yang sebenarnya

c. Masalah : Belum pernah ada profil pedukuhan sehingga

belum adanya kejelasan tentang keberadaan

pedukuhan Kalirejo Selatan

19
d. Metode : Inisiatif dan fasilitasi

e. Sasaran : Kepengurusan pedukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator, partisipasi

g. Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

7. Bidang kegiatan: Administrasi

a. Materi kegiatan : Administrasi pedukuhan Kalirejo Selatan

b. Tujuan : Memperbaharui data kependudukan Kalirejo

Selatan

c. Masalah : Terdapat banyaknya perubahan kependudukan

yang ada di pedukuhan Kalirejo Selatan sehingga

dalam penyusunan dan pengambilan data

pengurusan kebutuhan administrasi keluarga

terdapat hambatan berupa kesalahan data

d. Metode : Pelaksanaan pembuatan administrasi pedukuhan

e. Sasaran : Kepengurusan pedukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator, partisipasi

g. Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

20
8. Bidang kegiatan: Sosial

a. Materi kegiatan : Gotong royong membersihkan di setiap jalan

pedukuhan Kalirejo Selatan

b. Tujuan : Menciptakan pedukuhan yang bersih dan sehat,

selain itu sebagai sarana pertemuan silahturahmi

setiap warga pedukuhan

c. Masalah : Kondisi jalan pedukuhan yang kurang bersih

karena kurangnya kesadaran masyarakat akan

kebersihan lingkungan pedukuhan Kalirejo

Selatan

d. Metode : Partisipasi

e. Sasaran : Pedukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Inisiator

g. Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

9. Bidang kegiatan: Sosial

a. Materi kegiatan : Memperingati HUT RI 72

b. Tujuan : Mempererat hubungan antara masyarakat dengan

melakukan suatu perlombaan guna memperingati

HUT RI 72

21
c. Masalah : Tidak adanya acara tujuh belasan, hal ini bahwa

tidak adanya rasa nasionalisme didalam

masyarakat. Selain itu bahwa dengan adanya

kegiatan ini diharapkan dapat mempererat

hubungan antar masyarakat

d. Metode : Partisipasi

e. Sasaran : Masyarakat

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan peserta

g. Tempat : Rumah Dukuh Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

Rencana Kegiatan Individu

Penanggung Jawab : Rosniyati Rahayaan


NIM : 14530023

1. Bidang Kegiatan Pendidikan

a. Materi kegiatan : Sosialisasi Tentang Kesetaraan Gender

b. Tujuan : Agar perempuan mengetahui potensi yang mereka

miliki bukan hanya sekedar potensi yang bersifat

domestik saja, tapi yang bersifat pablik juga

mereka miliki.

c. Masalah : mengetahui peran perempuan di pedukuhan

kalirejo selatan yaitu Perempuan selalu di

22
tempatkan di wilayah domestik

Perempuan tidak begitu aktif dalam pengambilan

keputusan/berpendapat

d. Metode : Focus Group Discussion (FGD).

e. Sasaran : Pembinaan Kesejahtraan Keluarga (PKK).

f. Peran mahasiswa : Fasilitator

g. Tempat : Rumah Pedukuhan

h. Waktu : Menyesuaikan

2. Bidang kegiatan : Pendidikan

a. Materi kegiatan : Public Speaking

b. Tujuan : Melatih masyarakat punya keberanian dalam

berbicara. Tidak merasa gugup dalam berbicara

c. Masalah : Masyarkat kurang percaya diri dalam berbicara.

Selalu merasa gugup ketika berbicara

d. Metode : Focus Group Discussion (FGD)

e. Sasaran : masyarakat

f. Peran mahasiswa : Fasilitator

g. Tempat : Rumah Pedukuhan

h. Waktu : Menyesuaikan

23
Penanggung Jawab : Bonita

NIM : 14520083

1. Bidang kegiatan : Organisasi

a. Materi kegiatan : Membuat struktur organisasi PKK

b. Tujuan : Pembuatan struktur ini dilakukan untuk

memperlihatkan kepada masyarakat susunan

organisasi PKK sehingga dengan adanya struktur

organisasi ini masyarakt dapat mengetahui posisi-

posisi dari anggota organisasi

c. Masalah : Organisasi PKK dibentuk di dusun Kalirejo

Selatan yang berjalan sudah cukup lama tetapi

belum memiliki struktur organisasi. Yang

mengalami masalah adalah masyarakat

pedukuhan Kalirejo Selatan, dimana masyarakat

itu kebanyakan tidak mengetahui posisi-posisi

anggotanya

d. Metode : Focus group discussion (FGD)

e. Sasaran : Organisasi PKK di pedukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Inisiator dan Fasilitator

g. Tempat : Kediaman pak dukuh Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

24
2. Bidang Kegiatan : Kesehatan

a. Materi kegiatan : Mengikuti kegiatan posyandu dan memberi

makanan tambahan (PMT) kepada balita.

b. Tujuan : Bertujuan untuk meningkatakan kesehatan bagi

balita dengan memberikan makanan tambahan

c. Masalah : Di pedukuhan Kalirejo Selatan balita kurang

mengkonsumsi makanan tambahan yang sehat

sehingga perlunya dilakukan pemberian makanan

tambahan kepada balita di pedukuhan Kalirejo

Selatan.

d. Metode : Falilitasi dan partisipasi

e. Sasaran : Ibu Kader Posyandu

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan pembantu kegiatan posyandu

g. Tempat : Balai pedukuhan

h. Waktu : Menyesuaikan

Penanggung Jawab : Arnoldus Janssen Billi

NIM : 14520161

1. Bidang kegiatan : Olahraga

a. Materi kegiatan : Pelatihan badminton anak-anak

b. Tujuan : Bertujuan untuk meningkatkan pentingnya

25
kegiatan berolaraga anak-anak di pedukuhan

Kalirejo Selatan

c. Masalah : Didusun Kalirejo selatan anak-anak tidak adanya

kegiatan berolaraga yang dapat menciptakan dan

menunjang perkembangan tubuh yang sehat dan

kuat,anak-anak cendrung bermalas-malasan

dengan keadaan yang ada di sekitar pedukuhan

yang di kelilingi hutan sengon

d. Metode : Fasilitasi

e. Sasaran : Anak-anak padukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator

g. Tempat : Kediaman pak dukuh Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

2. Bidang kegiatan : Sosial

a. Materi kegiatan : Jempitan di setiap rumah warga

b. Tujuan : kegiatan social di suatu komunitas

wilayah(RT/RW) yang berguna sebagai suatu

bentuk jaminan sosial yang berguna untuk

masyrakat(tabungan), dana yang terkumpul dari

jempitan ini dapat di kelola untuk :

1. tenaga operasioanal tk RT

26
2. bantuan operasional tk Desa

3. bantuan warga sakit

4. bantuan warga meninggal

5. bantuan untuk biyaya komsumsi pos

kambling (penjaga malam)

6. pemb. sarana lingkungan desa

c. Masalah : Didusun Kalirejo Selatan belum adanya program

jempitan yang di buat oleh pedukuhan dan tidak

adanya suatu jaminan sosial di dalam masyrakat.

d. Metode : fasilitasi

e. Sasaran : semua rumah warga yang ada di dusun Kalirejo

Selatan

f. Peran mahasiswa : fasilitator

g. Tempat : setiap rumah warga

h. Waktu : Menyesuaikan

Penanggung Jawab: Yohanes Kopong Boro

NIM : 14520155

1. Bidang Kegiatan: Kesehatan

a. Materi kegiatan : Sosialisasi tentang Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat (Germas)

b. Tujuan : Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di

masyarakat Padukuhan Kalirejo Selatan agar bisa


27
menerapkan pola hidup sehat sehari-hari sehingga

berdampak pada kesehatan yang terjaga, produktif

serta lingkungan yang bersih

c. Masalah : Di Pedukuhan Kalirejo Selatan masih banyak

masyarakat yang jarang berolahraga dengan

teratur sehingga perlu adanya pergerakan dari

seorang fasilitator dengan membuat jadwal tetap

Gerakan masyarakat Hidup Sehat di Pedukuhan

Kalirejo Selatan

d. Metode : fasilitator

e. Sasaran : Ibu-ibu lansia dan pra lansia di Pedukuhan

Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan inisiator

g. Tempat : Kediaman pak dukuh Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

b). Bidang kegiatan : Olahraga

a. Materi kegiatan : Membentuk kelompok dan melatih bola voli

kepada pemuda kalirejo Selatan.

b. Tujuan : untuk melatih pemuda pemuda Kalirejo Selatan di

dalam bidang keolahragaan guna menunjang

aktifitas kegiatan sehari hari, supaya pemuda

pemuda di Kalirejo Selatan sering melakukan

28
suatu perkumpulan , dengan adanya kelompok

olahraga ini di harapkan agar mereka sering selalu

bertukar pikiran dan lebih memperbanyak

kelompok perkumpulan yang bagus di didalam

padukuhannya.

c. Masalah : di padukuhan KalirejoSelatan kurangnya suatu

perkumpulan atau kelompok pemuda yang ada,

salah satunya tidak adanya perkumpulan suatu tim

bola voli ini.

d. Metode : Pelatihan

e. Sasaran : pemuda pemuda pedukuha Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Pelatih dan fasilitator

g. Tempat : lapangan voli

h. Waktu : Menyesuaikan

Penanggung Jawab : David Darmanto

NIM : 14520118

1. Bidang kegiatan : Sarana prasarana

a. Materi kegiatan : Pengadaan kotak amal untuk warga yang berduka

b. Tujuan : Bertujuan agar adanya masukan biaya bagi warga

yang berduka atau yang di tinggal (meninggal

dunia) untuk membuat acara pardu kipayah

c. Masalah : Karena masyarakat Kalirejo mengatakan mereka


29
kesulitan Dalam.banyak masyarakat dukuh

Kalirejo Selatan tidak menyumbangkan

sedekahnya jika ada warga didukuh kalirejo

selatan yang berduka, alasan masyarakat karena

tidak adanya kotak amal sendiri di Kalirejo

Selatan

d. Metode : Fasilitasi

e. Sasaran : Masyarakat dukuh Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan Inisiator

g. Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

2). Bidang Kegiatan : Sarana dan prasarana :

a. Materi kegiatan : Sosialisai membuat plang penunjuk arah dan

tanda pembatas antara RT/RW di Kalirejo Selatan

b. Tujuan : memperjelas letak keberadaan RT/RW, agar

mempermudah masyarakat dan pengunjung dalam

mengakses wilayah perdukuhan

c. Masalah : Belum adanya penunjuk arah berupa plang

d. Metode : Fasilitasi dan partisipasi

e. Sasaran : Masyarakat perkuduhkan dan pendatang yang

akan memasuki dukuk Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator dan inisiator

30
g. Tempat : Di wilayah Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

Penanggung Jawab : Pramudya Tantya Rambang

NIM : 14510007

1) Bidang kegiatan : Sosialisasi

a. Materi kegiatan : sosialisasi ikon pedukuhan Kalirejo Selatan

sebelum pembuatan gapura.

b. Tujuan : bertujuan untuk lebih jelas mengenali tentang

identitas pedukuhan dimata masyarakat yang

datang dengan adanya suatu ikon yang terlihat

jelas.

c. Masalah : di padukuhan Kalirejo Selatan masyarakat belum

mengerti arti dari symbol pedukuhan mereka,

selama ini belum ada identitas apapun tentang

kalirejo selatan yang terlihat, tidak adanya ikon

atau penanda bahwa telah memasuki wilayah

Kalirejo Selatan

d. Metode : Sosialisasi

e. Sasaran : masyarakat pedukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : fasilitator dan inisiator

g. Tempat : Rumah Pedukuhan Kalirejo Selatan


31
h. Waktu : Menyesuaikan

2). Bidang Kegiatan : Pendidikan

a. Materi kegiatan : Pelatihan dasar komputer dan pengenalan

penggunaan dasar komputer bagi anak anak SD

b. Tujuan : Agar generasi penerus yang ada di pedukuhan

Kalirejo Selatan tidak lagi mengalami gagal

teknologi dengan pengenalan dasar komputer,

sehingga ilmu yang diberikan dapat di pergunakan

mereka pada nantinya.

c. Masalah : anak anak SD disini tidak mendapatkan materi

tentang penggunaan komputer, dan tidak

mengetahui akan teknologi seperti komputer.

d. Metode : Pengajaran

e. Sasaran : Anak anak SD pedukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : fasilitator

g. Tempat : Rumah pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

c). Bidang Kegiatan : Sosial

a. Materi kegiatan : Pembentukan struktur kepengurusan lampunisasi

32
b. Tujuan : Agar masyarakat dapat merawat dan menjaga

keadaan lampunisasi yang ada di pedukuhan

Kalirejo Selatan.

c. Masalah : Selama ini jika mereka mendapatkan bantuan

lampunisasi dari kkn yang sebelumnya , mereka

tidak menjaga dan merawat keadaan lampunisasi

sehingga terbengkalainya fasilitas lampunisasi

yang ada di Kalirejo Selatan

d. Metode : Fasilitasi

e. Sasaran : masyarakat

f. Peran mahasiswa : fasilitator

g. Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

Penanggung Jawab: Muhammad Rayan Suryadeni

NIM : 14520081

1) Bidang Kegiatan : Pendidikan

a. Materi kegiatan : Pelatihan Bimbingan Belajar untuk Anak-anak

Pedukuhan Kalirejo Selatan

b. Tujuan : Bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajar

anak sekaligus memberikan, mengarahkan anak

agar memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang


33
positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin

dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap

semua pelajaran,dan aktif mengikuti semua

kegiatan belajar yang diprogramkan.

c. Masalah : Didusun Kalirejo Selatan anak-anak belum

mendapatkan sepenuhnnya pembelajaran yang

optimal dan tambahan jam belajar yang efektif

diluar sekolah, sehingga dapat diisi dengan

kegiatan bimbingan belajar untuk menumbuhkan

kreatifitas dan semangat anak dalam

mempelajari/mengulangi kembali pelajaran yang

diajarkan di sekolah.

d. Metode : Fasilitasi dan Partisipasi

e. Sasaran : Anak – anak Padukuhan Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator/Trainer

g. Tempat : Rumah Pak Dukuh Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

2). Bidang Kegiatan : Pemberdayaan

a. Materi kegiatan : Pembentukan Kelompok Pengorganisasian Pos

34
Ronda

b. Tujuan : Bertujuan untuk membentuk kelompok jaga

malam dan jadwal piket kebersihan pos ronda

sebagai upaya bersama dalam melestarikan dan

meningkatkan sistem keamanan dan Ketertiban

Masyarakat.

c. Masalah : Didusun Kalirejo Selatan Kesadaan masyarakat

dalam berpartisipasi bidang keamanan dan

ketertiban mulai menurun, padahal potensi

pengamanan swakarsa yang perlu dilestarikan dan

ditingkatkan guna menumbuhkan sikap mental,

kepekaan dan daya tanggap setiap warga

masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan

ketertiban di Padukuhan Kalirejo Selatan.

d. Metode : Fasilitasi dan Inisiator

e. Sasaran : Masyarakat Kalirejo Selatan

f. Peran mahasiswa : Fasilitator

g. Tempat : Pos Ronda Padukuhan Kalirejo Selatan

h. Waktu : Menyesuaikan

BAB II

35
DESKRIPSI KEADAAN UMUM LOKASI KKN

A. Geografis

Pedukuhan Kalirejo Selatan terletak di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh,

Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Dengan luas wilayah 12.600 ha.

Pedukuhan ini terdiri dari empat (4) RT yaitu; RT 60, RT 61, RT 62, RT 63 dan dua (2)

RW yaitu; RW 30 dan RW 31, Dengan jumlah kepala keluarga (kk) 45,.

Adapun batas-batas wilayah pedukuhan Kalirejo Selatan adalaha sebagai berikut :

1. Sebelah utara : pedukuhan berbatasan dengan Pedukuhan

Kalirejo Utara

2. sebelah selatan : berbatasan dengan pedukuhan

Kalinongko.

3. sebelah barat : berbatasan dengan pedukuhan Kemesu

4. sebelah timur : berbatasan dengan pedukuhan Jetis dan

Kalinongko.

Kondisi alam pedukuhan Kalirejo Selatan mayoritas dataran tinggi atau pegunungan

dengan suhu yang cukup dingin. Pedukuhan mmemiliki cukup banyak variasi sumber

daya alam yang memiliki potensi yang cukup besar. Tanaman keras seperti mahoni,

sengon, jati sangat mudah ditemui, sementara tanaman produktif seperti pisang, salak,

nangka dan kelapa hamper banyak ditemukan disetiap rumah warga.

B. Demografi

Jumlah penduduk yang mendiami dipedukuhan kalirejo selatan, dalam hasil data

terbaru yang kami kumpulkan berdasarkan program kelompok pembaharuan administrasi

pedukuhan terdapat 174 jiwa dan penduduk berjenis laki- laki 76 jiwa, dan peduduk

36
berjenis kelamin perempuan 98 jiwa. Sehingga pedukuhan Kalirejo Selatan terdiri atas 45

KK, 8 KK perempuan dan 37 KK laki- laki.

Penerus generasi muda dipedukuhan Kalirejo Selatan yang dikategorikan dalam

usia produktif atau 20 tahun banyak yang keluar mencari pekerjaan diluar desa. Sebagai

buruh pabrik, buruh bangunan, dan yang masih bertahan atau menetap di Kalirejo Selatan

ii mereka yang sudah berkeluarga dan sudah memiliki pekerjaan sebagai petani dan

peternak dan pekerjaan lainnya. selain itu, pedukuhan Kalirejo Selatan mayoritas

meganut agama islam.

Pedukuhan Kalirejo Selatan memiliki rasa gotong royong dan solidaritas yang

sangat tinggi da masih sangat kental dengan nilai- nilai budaya dan adat istiadat setempat.

Namun beberapa hal, yang kurag sebanding dengan pembangunan yang terlihat

dipedukuhan ini, karena masih kurangnya perhatian dari pemerintah dan juga kurang

didukug oleh SDM yang masih belum dibenahi dipedukuhan Kalirejo Selatan, hal ini

berdampak pada kurang pekanya masyarakat dalam merespon sebuah peristiwa atau

kemajuan disekitarnya.

C. Sosial Ekonomi

1. Agama

Masyarakat Kalirejo Selatan hampir mayoritas menganut agama islam 99% dan

khatolik 1%, namun agama bukanlah suatu halangan untuk mereka saling hidup

berdampingan.

2. Pendidikan

37
Pedukuhan Kalirejo Selatan tidak memiliki sarana pendidikan seperti; PAUD dan TK

IT.

3. Kesehatan

Pedukukuhan Kalirejo Selatan tidak memiliki sarana kesehatan sehingga

masyarakat Kalirejo Selatan menggunakan kediaman Pak Dukuh untuk kegiatan Pos

Pelayanan Terpadu (POSYANDU).

4. Olahraga

Di pedukuhan Kalirejo Selatan hanya memiliki satu sarana olahraga yaitu bola

voli mini.

5. Ekonomi

Mata pencaharian warga yang sebagian besar petani juga menjadikan banyak

kebun dan variasi tanaman yang dikembangkan di pedukuhan. Sementara itu, potensi

peternakan juga diperlihatkan dengan banyaknya variasi kepemilikan hewan ternak

pada tiap rumah seperti ayam, kambing, dan sapi. Kepemilikan kolam untuk ikan lele,

nila, dan gurame juga dapat ditemukan dibeberapa titik pedukuhan.

D. Budaya

Masyarakat Kalirejo Selatan dikenal dengan sifat ramah- tamah, dan gotong

royong yang tinggi baik dalam melakukan pembersihan lingkungan ataupun gotong

royong membantu warga dalam setiap pembangunan rumah- rumah warga. Pedukuhan

Kalirejo Selatan memiliki kesenian salah satu kesenian yaitu jatilan.

Jatilan adalah sebuah kesenian yang menyatuakan antara unsur gerakan tari

dengan magis. Kesenian ini dilalukan diacara nikahan, syukuran, acara 17-an, acara

dipedukuhan, dan luar pedukuhan.  Jumlah penari jatilan ada sepuluh orang. Aksesoris

38
yang digunakan antara lain gelang tangan, gelang kaki, ikat lengan, kalung, mahkota

(kupluk Panji), dan keris. Makna dari busana dan aksesoris yang digunakan adalah

meniru tokoh Panji Asmarabangun, yaitu putra dari kerajaan Jenggala Manik.

Dalam pertunjukan jatilan ini juga ada tiga pawang yang bertugas untuk

mengatur, menjaga dan menjamin lancarnya pertunjukan, pawang-pawang ini juga

bertugas untuk menyadarkan para penari yang kerasukan.

Dalam pertunjukan jatilan juga disediakan beberapa jenis sesaji antara lain pisang raja

satu tangkep, jajanan pasar yang berupa makanan-makanan tradisional, tumpeng robyong

yaitu tumpeng robyong yang dihias dengan kubis, dawet, beraneka macam kembang, dan

menyan, yang digunakan sebagai sarana pemanggilan makhluk halus.

E. Pemerintahan

Pemerintahan dukuh Kalirejo Selatan berjalan dengan lancar karena kerjasama yang baik

antara lembaga masyarakat. Adanya Kelompok Tani, Karang Taruna, PKK, Posyandu,

TPA (Taman Pendidikan Al Quran). Yang mencerminkan pemerintahan dusun yang

teroganisir. Selain itu juga ada pertemuan rutin di pedukuhan Kalirejo Selatan, ini

menunjukkan hubungan atau komunikasi masyarakat berjalan dengan baik.

Adapun perangkat pedukukuhan Kalirejo Selatan antara lain sebagai berikut;

1. Kepala Dukuh

Kepala dukuh adalah yang memperlancar jalannya pemerintahan desa, dalam

desa dibentuk pedukuhan yang dikepalai oleh dukuh sesuai dengan Mentri Dalam

Negeri. Dukuh adalah orang yang mengetahui sebuah dusun, satu wilayah dibawah

desa atau unsure pelaksanaan Kepala Desa dengan wilayah tertentu. Dukuh diangkat

dan diberhentikan oleh Camat atas nama Bupati/walikota kepala daerah tingkat II

39
atau usul Kepala Desa. satu desa bisanya terdiri dai beberapa pedukuhan dan terdiri

dari beberapa RT dan RW. Masa jabatan seorang dukuh ditentukan oleh umur,

apabila seorang dukuh telah berusia 60 tahun masa jabatannya telah habis, mengikuti

sistem pemerintahan yang ada di Indonesia saat ini.

2. Ketua RT

Pedukuhan Kalirejo Selatan terdiri dari empat RT yaitu; RT 60, RT 61, RT 62, dan

RT 63. Rukun tetangga (RT) adalah pembagian wilayah di Indonesia dibawah Rukun

Warga. Rukun tetangga bukanlah termasuk pembagian administrasi pemerintahan,

dan pembentukkannya melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka

pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa atau Kelurahan. Rukun

tetangga dipimpin oleh ketua RT yang dipilih oleh wrganya. sebuah RT terdiri atas

sejumlah rumah (Kepala Keluarga). Rukun tetangga merupakan organisasi

masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan

melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotong

royongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas

pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan.

3. Ketua RW

Di pedukuhan Kalirejo Selatan terdapat dua RW yaitu RW 30 dan RW 31. Rukun

warga (RW) adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RW

diwilayah kerjanya yang ditetapkan oleh kelurahan Rukun Tetangga dipimpin oleh

ketua RT yang dipilih oleh warganya. Ketua RW mempunyai tugas membantu

menjalankan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah, memelihara kerukunan hidup warga, menyusun rencana dan melaksanakan

40
pembangunan dengan mengembangkan sapirasi dan swadaya murni masyarakat.

pengkoordinasian antar ketua-ketua RT di wilayahnya, pelaksanaan dalam

menjembatani hubungan antar sesame dan antar masyarakat dengan pemerintah

daerah, dan penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga.

BAB III

41
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

A. REALISASI KEGIATAN KKN

Dalam pelaksanaan program kegiatan KKN di pedukuhan Kalirejo Selatan, Desa

pagerharjo, kecamatan Samigaluh, kabupaten Kulon Progo yang telah kami lakukan

bahwa semua program kelompok yang kami rencanakan telah sesuai pada apa yang

direncakanan, bahkan dari beberapa program kelompok yang kami rencanakan itu telah

melebihi target hasil dalam pelaksanaannya. Ketepatan waktu terhadap pelaksanaan

kegiatan merupakan hal yang kami lakukan dalam pelaksanaan kegiatan kelompok KKN.

Selain itu juga dalam pelaksaan kegiatan kelompok, kami lebih banyak melibatkan

masyarakat dalam pelaksanaanya dan kami telah berhasil memikat hati masyarakat yang

telah senantiasa membantu kami dalam melaksanakan kegiatan kelompok.Tanggapan

atau respon yang baik dari masyarakat pun terus menerus di lontarkan kepada kami

karena kami telah membuat beberapa program kelompok yang sifatnya kegiatan

masyarakat yang membuat masyarakat lebih banyak yang menyukainya.

Dalam pelaksanaan program individu KKN, ada salah satu program individu dari

salah satu anggota kelompok kami yang mengalami perubahan program yaitu program

dari Yohanes Kopong Boro, program Pelatihan bola kaki yang di ganti menjadi program

Pelatihan bola voli. Dalam pergantian program ini, bukan hanya berganti tanpa sebab

melainkan ada beberapa faktor penyebab program tersebut beralih ke program lain.

Beberapa faktor atau penyebabnya ialah minat dari beberapa anak di pedukuhan Kalirejo

Selatan yang lebih menyukai bola voli, fasilitas pedukuhan seperti lapangan bola kaki

tidak tersedia melainkan fasilitas untuk lapangan bola voli yang ada, sehingga salah satu

42
anggota kelompok kami (Yohanes Kopong Boro) mempunyai inisiatif untuk mengganti

kegiatan program individunya dari pelatihan bola kaki menjadi kegiatan pelatihan bola

voli. Setelah pergantian kegiatan ini, anak-anak sampai remaja di Pedukuhan Kalirejo

Selatan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan bola voli ini.

Untuk program individu kelompok kami, selain yg di uraikain diatas tidak ada

mengalami perubahan atau tidak dilaksanakannya program. Semua berjalan dengan baik

dan telah dilakukan sesuai rencana target.

i. Kegiatan Kelompok

1. Revitalisasi Pos Ronda/Pos Kamling

 Bidang Kegiatan

Sarana dan Prasarana

 Bentuk masalah yang dihadapi dan dinamika kegiatan

Saat melakukan observasi di lingkungan dusun Kalirejo Selatan Kami

berbincang-bincang dengan Kepala Dusun Kalirejo Selatan dan bertanya untuk

mencari tahu tentang kegiatan utama yang berfungsi sebagai sarana keamanan

dilingkungan tersebut. Namun, ternyata diluar dugaan,kepala dusun

mengemukakan bahwa Pos Ronda/Pos Kamling yang ada didusun telah lama

tidak aktif,dikarenakan banyak pemuda-pemuda desa dan masyarakat yang mulai

luntur serta kurang partisipasinya dalam kegiatan keamanan, sehingga kegiatan

yang ada di pos ronda telah lama vakum.Setelah cukup mendapatkan informasi

tentang Pos Ronda,Kami langsung menuju ke lokasi Pos Ronda/Pos Kamling

43
yang terletak tepat disamping gerbang depan masuk Kalirejo Selatan.Ternyata

yang kami temukan adalah kondisi yang sangat memprihatinkan, Pos Ronda/Pos

Kamling yang biasa seharusnya digunakan sebagai sarana untuk menjaga

keamanan, tanggap bencana, keadaannya sangat memprihatinkan, Nampak terlihat

dari luar tempatnya tak terurus dan terlihat kumuh, catnya berlumut, dan didalam

pos ronda sangat kotor ada bekas tanah,lumpur yang kering dan berbau akibat

tidak pernah dibersihkan, sampai ada salah satu teman anggota kelompok

berkata,bahwa “tempat ini tidak layak dikatakan Pos Kamling namun Pos

Kambing”, tentu sangat miris melihat keadaan sarana yang seharusnya di jaga

sebagai aset, namun tidak terawat dan dibiarkan terbengkalai, karena sangat

disayangkan bangunan Pos Ronda/Kamling yang berukuran kurang lebih 2m X

3m terbilang cukup kuat dan baik, karena pondasinya menggunakan semen/beton,

berbeda dengan kebanyakan Pos Ronda/Kamling yang lainnya biasa kami lihat

yang terbuat dari material kayu, papan dan seng. Setelah semua kami dapatkan,

dan juga sudah melihat kondisi fisiknya secara langsung,kami berkoordinasi

dengan Kepala Dusun Pak Winardi untuk menyampaikan niat untuk membantu

membersihkan dan memperbaiki Pos Ronda/Pos Kamling yang ada didusun

Kalirejo Selatan sebagai salah satu bentuk Rencana Program Kerja Kelompok

Kami, dan ternyata niat kami langsung disetujui oleh Kepala Dusun dan juga juga

masyarakat saat melakukan Forum Group Discussion yang bertempat dirumah

Kepala Dusun itu sendiri. Dalam proses Implementasi, kelompok kami bertindak

selaku fasilitator yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan kegiatan juga dibantu

oleh masyarakat dan pemuda karang taruna dan melakukan pembagian tugas,

44
bagian kelompok kami yang membersihkan sekaligus mengecat ulang warna pos

ronda/pos kamling yang dananya bersumber dari uang kas kelompok dan sebagian

dari masyarakat,lalu tugas masyarakat adalah membersihkan lingkungan yang ada

disekitar pos ronda/pos kamling,mereka cukup antusisas membantu kami karena

niat kami merupakan keinginan mereka yang telah lama mereka butuhkan namun

belum ada yang menggerakkan kembali, sehingga pada hari kamis tanggal 4

Agustus 2017 Kegiatan Pembenahan Pos Ronda berjalan dan telah terealisasi pada

hari sabtu tanggal 6 Agustus 2017. Selama proses Implementasi,kelompok kami

sangat senang karena bisa bertemu dan berinteraksi dengan warga masyarakat,

bapak-bapak, ibu-ibu dan anggota karang taruna, sekaligus langkah awal

meningkatkan dan mempererat tali silaturahmi antara kelompok KKN yaitu

kelompok kami dengan masyarakat, maupun sesama masyarakat dusun Kalirejo

Selatan itu sendiri.

 Potensi yang tersedia

Bangunan Pos Ronda/Pos Kamling yang kokoh yang telah ada ,dan keantusiasan

serta semangat masyarakat untuk membantu melakukan pembenahan Pos Ronda.

 Materi Kegiatan

1. Pembersihan Pos Ronda/Kamling di area luar sekitar Pos, maupun area

bagian dalam Pos

2. Pengecatan penuh warna Pos Ronda yang sudah pudar dan kusam

3. Menambah Inventaris penunjang yaitu berupa tikar karet sebagai alas

untuk mencegah dingin saat ada yg duduk berjaga

45
 Tujuan/Hasil Kegiatan

Sebagai langkah awal untuk menyadarkan kembali warga masyarakat tentang

pentingnya partisipasi dalam menjaga dan merawat sarana/prasarana yang

mempunyai banyak fungsi untuk keamanan lingkungan. Selain itu dapat sebagai

media dalam hal tanggap bencana, karena pos ronda bisa digunakan sebagai

tempat titik kumpul utama dan tempat informasi , apabila ada hal-hal yang darurat

terjadi, seperti kematian dan bencana alam (tanah longsor, kebakaran dll) sebelum

akhirnya melapor ke instansi terkait seperti Rumah Sakit, Kepolisian, Pemadam

Kebakaran, maupun Badan Penanggulangan Bencana, dll. Selain itu, dengan

adanya pembenahan berupa pembersihan dan pengecetan warna serta menambah

inventaris berupa tikar bertujuan agar masyarakat sadar kembali tentang

keamanan lingkungan dan lebih semangat dalam partisipasi kegiatan lingkungan

Kalirejo Selatan.

 Metode Pelaksanaan

i. Berkoordinasi dengan Kepala Dusun Pak Winardi selaku Narasumber

yang memahami betul kondisi lingkungan dan aktifitas warga masyarakat

di Dusun Kalirejo Selatan pada saat malam hari dan mengutarakan maksud

dari tujuan dari program kelompok yang kami ajukan.

ii. Melakukan pendekatan dengan warga masyarakat Kalirejo Selatan.

iii. Memfasilitasi alat dan bahan material seperti cat, kuas, dan benda

penunjang seperti tikar

 Sasaran

46
Masyarakat Kalirejo Selatan

 Tempat dan waktu kegiatan

Hari : Kamis - Sabtu

Waktu : Pukul 07.00 – 12.00 WIB

Tempat : Pos Ronda/Pos Kamling Dusun Kalirejo Selatan

 Besarnya dana dan sumbernya

Besarnya dana Rp. 150.000,00 dari uang kas kelompok yang bersumber dari sisa

uang mahasiswa yang dikembalikan P3M pada saat setelah Pembekalan KKN dan

digunakan untuk membeli 3 buah kaleng cat berukuran sedang, 3 buah kuas

berukuran sedang, dan 1 buah thinner berukuran sedang dan 1 buah tikar karet,

dan sisanya dana masyarakat berupa tenaga penyediaan konsumsi serta uang

sekitar Rp. 50.000,00 dari swadaya masyarakat digunaakan 1 buah tikar lagi untuk

tambahan inventaris didalam pos ronda/pos kamling.

 Peran Mahasiswa

Fasilitator dan Inisiator serta Partisipator bersama masyarakat.

2. Pembuatan Pembatas Jalan

47
 Bidang kegiatan

Sarana dan prasarana

 Bentuk masalah yang dihadapi dan dinamika kegiatan

Ketika kami melakukan melakukan observasi, kami melihat banyak sekali jurang

dimana ini sangat berbahaya bagi keselamatan pengguna roda empat, roda dua

bahkan pejalan kaki. Kelompok kami sangat merasa iba dengan keadaan ini dimana

jurang-jurang yang sangat berbahaya.Dan pada waktu itu kami bertemu dengan salah

satu warga Kalirejo Selatan, kelompok kami sedikit berbincang-bicang dengan beliau,

dan beliau mengatakan bahwa dijurang itu pernah terjadi kecelakaan.Ketika

mendengar cerita dari beliau kelompok kami sangat prihatin dan berkeinginan

membuat pembatas jalan untuk menhindari hal-hal yang tidak diinginkan atau

kecelakaan.

Pada malam harinya kelompok kami berdiskusi membahas rencana program kerja

kami dan salah satunya adalah membahas program pembuatan pembatas jalan. Disini

kelompok kami sangat ingin menjalankan program ini karena ini demi keselamatan

masyarakat itu sendiri. Setelah kami memutuskan untuk mengambil program program

ini, kelompok kami membuat pertemuan atau musyarawah antara masyarakat dan

kelompok kami. Dalam pertemuan ini kami menyampaikan program rencana kerja

kami, salah satunya menyampaikan tentang pembatas jalan ini. Pada saat kami

menyampaikan betapa berbahayanya jurang-jurang yang tidak ada pembatasnya

karena rawannya terjadi kecelakaan. Disini masyarakat pun sangat menyetujui terkait

pembuatan pembatas jalan ini.

48
Karena masyarakat telah menyetujui program kerja kami ini akhirnya kami

membuat jadwal kerja untuk pembuatan pembatas jalan tersebut. Disini kami merasa

sangat senang karena bisa sedikit membantu dan mencegah terjadinya kecelakaan

khusunya di pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Potensi yang tersedia

Bambu dan masyarakat

 Materi Kegiatan

Membuat pembatas jalan bersama masyarakat

 Tujuan/hasil kegiatan

Pembatas jalan merupakan media yang terbuat dari bambu, berguna untuk membatasi

jalan dan memudahkan masyarat untuk melihat adanya jurang. Dan ini merupakan

salah satu program kelompok kami yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah

terjadinya kecelakaan bagi pengguna roda empat, roda dua, dan pejalan kaki. Selain

itu juga, dapat menyadarkan masyarakat akan bahayanya jurang yang tidak ada

pembatas jalan dan program ini berjalan sesuai dengan yang kami harapakan.

 Metode pelaksanaan

i. Bekerjasama dengan masyarakat

ii. Memfasilitasi kegiatan pembuatan pembatas jalan

 Sasaran

Masyarakat Kalirejo Selatan

 Tempat dan waktu kegiatan

Hari : Jumat

Waktu :25 Agustus 2017

49
Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya dana dan sumbernya

Sumber dana dari masyarakat 250.000 untuk membeli bamboo dan dana dari

mahasiswa 70.000 untuk membeli air mineral, paku dan semen. Jadi total dana

program pembuatan pembatas jalan adalah Rp 320.00.

Peran mahasiswa

Berpastisipasi dan memfasitasi pembuatan pembatas jalan.

3. Penerangan Jalan (Lampunisasi )

a. Bidang kegiatan

Sarana dan prasarana

b. Bentuk masalah yang dihadapi

Pada saat kami satu kelompok melakukan observasi pada malam hari di

pedukuhan Kalirejo Selatan, kami menemukan suatu masalah yang terjadi disini

yaitu kondisi jalan yang kami lintasi tidak adanya penerangan jalan, sehingga

menurut kami bahwa apabila kondisi jalan yang gelap akan membahayakan bagi

pengguna jalan baik itu menggunakan sepeda motor maupun pejalan kaki, karena

kondisi jalan yang cukup ekstrim banyak berbatuan dan pinggir jalan banyak jurang

yang cukup dalam itu sangat bebahaya sekali apabila tidak adanya penerangan jalan .

Saat itulah kami satu kelompok membuat program KKN penerangan jalan atau

lampunisasi. Selanjutnya program yang kami buat ini kami buat ini kami laksanakan

sesuai prosedur yang berlaku menurut undang-undang terhadap sarana penerangan

jalan umum, kami memulainya dengan bertemu pihak pemerintah desa Pagerharjo
50
dan membahas program yang telah kami buat, namun disinilah kami mendapatkan

suatu kendala dan masalah, kendala yang kami dapatkan bahwa pemerintah desa

setempat tidak bertanggung jawab atas penerangan jalan umum, melainkan

pemerintah desa menyarankan bahwa untuk penerangan jalan tidak boleh mengambil

arus listrik dari togor atau tiang listrik PLN, selain itu dari pihak pemerintah desa

juga tidak menganggarkan dana untuk penerangan jalan sehingga menyulitkan kami

dalam mengajukan proposal dana ke pemerintah desa dalam pengadaan penerangan

jalan. Pemerintah desa setempat menganjurkan ke kelompok kami untuk mengajukan

proposal penerangan jalan ke bagian pemerintah kota atau proposal pengadaan

meteran ke PLN. Menurut kami itu langkah yang sangat rumit dan susah apabila

harus melakukan hal itu mengingat waktu yang kami lakukan sangat terbatas dan

biaya yang kami punya juga terbatas.

Selain itu pemerintah desa pagerharjo juga menyarankan kami untuk

melaksanakan program tersebut dengan swadaya masyarakat dalam pengadaan

penerangan jalan.Setelah melihat hasil pembahasan kami dengan pemerintah desa,

kami mulai menyusun rencana dan strategi dalam pengadaan penerangan jalan

ini.Dan kami pun memilih langkah swadaya masyarakat dalam pengadaan

penerangan jalan ini, hal ini kami lakukan mengingat waktu dan biaya yang kami

miliki bersama masyarakat sangat minim. Kami melakukan musyawarah bersama

masyarakat dalam pengadaan penerangan jalan dan hasil dari musyawarah tersebut

kami mendapatkan titik terang dalam pelaksanaan program yang kami buat, kami

berhasil menyakinkan masyarakat untuk swadaya bersama sama dalam pengadaan

penerangan jalan. Dan masyarakat pun bersedia untuk memberikan aliran listrik dari

51
rumahnya untuk penerangan jalan tersebut, dan masyarakat pun bersedia dalam

pemasangan penerangan jalan itu.Untuk bantuan dari kelompok kami, kami hanya

menyediakan beberapa lampu saja untuk beberapa titik dan memberikan beberapa

meter kabel saja, untuk selebihnya masyarakat swadaya dalam pembelian lampu dan

kabel. Kami mahasiswa KKN hanya menetukan 5 titik lampu saja dan selebihnya

ditentukan oleh masyarakat.

c. Potensi Yang Tersedia

Aliran listrik, tiang listrik dan masyarakat yang memiliki rasa kerjasama yang sangat

tinggi dalam melakukan suatu perubahan untuk kemajuan pedukuhannya.

d. Materi Kegiatan

i. Sosialisasi program penerangan jalan atau lampunisasi kepada masyarakat.

ii. Menentukan titik titik lampu yang akan di pasang

iii. Musyawarah dengan masyarakat dalam pengadaan penerangan jalan berupa

lampu, kabel, tiang dan alat alat lainnya.

a. Tujuan / Hasil kegiatan

Mempermudah masyarakat pada saat berkendara atau pun berjalan kaki di malam

hari sehingga masyarakat merasa aman terhadap jalan yang sangat berbahaya. Selain

itu kondisi pedukuhan yang sangat terang membuat pedukuhan sangat indah di lalui

pada malam hari. Dengan adanya penerangan jalan ini juga masyarakat dapat

berhemat dalam penggunaan baterai senter yang keseharian sebelumnya mereka

gunakan untuk berjalan pada malam hari.Hasil dari program yang kami buat ini

membuat jalan jalan di pedukuhan Kalirejo Selatan menjadi terang benderang.

52
f. Metode Pelaksanaan

i. Bekerja sama secara swadaya dengan masyarakat dalam pengadaan

penerangan jalan.

ii. Melakukan pendekatan yang baik terhadap masyarakat untuk menyakinkan

masyarakat dalam pelaksaan program.

iii. Melakukan pemasangan penerangan jalan dengan masyarakat dan mahasiswa

KKN.

iv. Membelikan beberapa lampu, kabel dan beberapa alat lain dalam pemenuhan

penerangan jalan

g. Sasaran

Masyarakat

h. Tempat dan waktu kegiatan

Hari/tanggal : Selasa-Jumat, 22 agustus-25 agustus

Waktu : Pukul 14.00-17.00 WIB

Tempat : Pedukuhan Kalirejo selatan

i. Besarnya dana dan sumbernya

Besarnya dana yang kami keluarkan dalam pembelian alat alat penerangan jalan

ialah Rp.300.000,- yang bersumber dari kas kelompok. Selain itu dana sebesar

Rp.200.000,- yang didapatkan dari swadaya masyarakat serta pengadaan tiang tiang

dan juga tenaga ahli yang bersumber dari masyarakat.

53
j. Peran Mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini.

4. Pembuatan Gapura sebagai ikon pedukuhan Kalirejo Selatan

 Bidang kegiatan

Sarana dan prasarana

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi

Kegiatan Kelompok Pada saat kami satu kelompok melakukan observasi di

pedukahan kalirejo selatan belum adanya gapura sebagai pintu masuk atau gerbang

pedukuhan kalirejo selatan, pentingnya gapura pada setiap pedukuhan adalah sebagai

bukti nyata penyambutan tamu-tamu yang ingin berkujung pedukuhan kalirejo selatan

selain itu juga sebagai icon dan Indentitas pedukuhan kalirejo selatan, dalam bidang

arsetektur gapura sering disebut dengan enterance yang di artikan sebagai pintu masuk

atau pintu gerbang gapura juga sebagai symbol bahwa sebagai ikon suatu wilayah.

Menurut tradisi gapura merupakan ungkapan selamat datang yang familiar, semanak

welcome dan rasa hormat sebagai tuan rumah sebagai tamu yang datang. Sebagai

kegiatan pembuatan gapura di kalirejo selatan sebagai bentu pengapdian selama KKN

APMD berada di lokasi KKN, masalah yang di hadapi masyarakat belum adanya

penyadaran sosial tentang pentingnya gapura sebagai pintu masuk pedukuhan Kalirejo

Selatan sebagai bukti yang harus dilakukan oleh kelompok kami, kami mengadakan

pertemuan warga untuk membahas pentingnya di bangunkan gapura di pedukuhan

kalirejo selatan dan hasil sosialisasi dari pertemuan dengan warga, warga menangapi

54
dengan baik dan ingin membantu salah satu program kelompok kami yaitu membuat

gapura di depan pintu masuk kalirejo selatan, dalam pertemuan warga juga kami

membahas bahan yang akan di siapkan untuk pembangunan gapura dari hasil

sosialisasi dengan masyrakat, masyrakat yang menyiapkan bambu dan dari mahasiswa

menyediakan cat, paku, dan nampan. Dan setelah dalam rapat sudah menyapakti

bersama dan kami kelompok menentukan tangal pembuatan gapura bersama warga di

minggu pertama sejak tiba di lokasi KKN tepatnya hari jumat jam 07: 00 dimulainya

pengerjaan gapura dalam pembuatan gapura masyrakat dan di bantu oleh beberapa

mahasiswa KKN UUI yang juga bersamaan melakukan KKN di Dusun Klalirejo

selata juga dalam tahapan pengerjaan gapura adanya antosias dalam membuatan

gapura saling bekerja sama gotong royong,dalam berjalannya waktu dari jam 07: 00-

11: 00 masyrakat tidak sampai selesai dalam pembuatan gapura karna mereka harus

menghentikan sebentar karna masyrakat harus beribadah sholat jumat dan setelah

semuanya bubar pulang kerumah masing-masing disitu juga pengerjaan gapura jadi

tidak dilanjutkan lagi selama beberapa hari karena warga juga ada yang harus bekerja

untuk rumah tanggnya dalam satu minggu kedepan program klompok kami tentang

gapura terus tidak di lanjutkan lagi oleh warga dari kelompok kami merasa bahwa

warga hanya membantu satu hari saja dan tidak ada tindak lanjuti untuk melanjutkan

pekerjaan gapura dan dari kelompok kami menyapakti untuk melanjutkan sendiri

pembutan gapura dengan bantuan dua warga yang bersedia mambantu kami dalam

proses pembuatan dalam lima hari gapura telah selesai dibuat dan tingal di angkat

untuk di berdirikan dan besok harinya teman-temen kelompok mengajak beberapa

warga dan pak Dukuh untuk mengangkat gapura dan setelah gapura pedukuhan

55
kalirejo selatan telah selesai terpasang, maka terhitung total dalam proses pembuatan

memakan waktu satu minggu lebih di karenakan masyrakat tidak sepenuhnya

membantu sampai selesai dalam pembuatan gapura. disisi lain kami dapat berbahagia

program kami dapat terselesaikan dengan baik yang meskipun banyak kendala yang

dihadapi. Dan dari kelompok kami yang berjumlah tujuh (7) orang merasa bangga

bahwa yang dari belum adanya gapura awal kami sampai di lokasi KKN di kalirejo

selatandan sampai terlaksanakan program gapura jelas bahwa pedukuhan kalirejo

selatan telah mempunyai pintu masuk yang jelas dan sebagai penyambut tamu-tamu

yang ingin masuk di pedukuhan kalirejo selatan, dengan tulisan yang sangat jelas

SELAMAT DATANG DI KALIREJO SELATAN dan gapura itu juga pertepatan

dengan penyambutan HUT RI yang ke 72 bahwa tamu yang datang juga dapat

merasakan nilai tersendiri dari pedukuhan kalirejo. dan dalam beberapa waktu berjalan

masyarakat sadar bahwa mahasiswa KKN APMD angkatan 50 dapat mengerjakan

pembuatan gapura tanpa bantuan masyrakat banyak dan masyrakat dapat tau bahwa

pentingnya diadakan gapura adalah sebagai icon pedukuhan yang sagat baik untuk di

jaga dan di teruskan, dalam beberapa waktu kemudian warga tanpa sepengetahuan

mahasiswa KKN mereka melakukan pembuatan gapura lagi yang menunjukan bahwa

selamat jalan jadi total gapura yang berada di pedukahan Kalirejo Selatan ada dua

gapura yang pertama gapura yang bertuliskan selamat datang di pedukuhan Kalirejo

Selatan dan satu lagi gapura yang bertuliskan selamat jalan, disini bukti bahwa warga

Kalirejo Selatan baru mendapatkan partisipasi masyrakat yang sangat kuat karna

dengan adanya partisipasi dan sosialisasi yang telah warga dapatkan dari sosialisai

bersama mahasiswa KKN. disini kami mengambil makna yang sangat luar biasa dari

56
masyarakat Desa bahwa dalam bergotong royong ada makna terindah yang di

dapatkan untuk kami mahasiswa KKN dari kebersamaan menjadi kekeluargaan yang

erat dan menjadi semuanya canda tawa yang terus di ingat. Dari awal berjalannya

waktu menjadi bersama dan sekarang sudah terbukti bahwa di pedukuhan Kalirejo

Selatan sudah terlaksanakan program pembuatan gapura telah berdiri dua gapura yang

di bangun bersama warga Kalirejo Selatan

 Potensi Yang Tersedia

Dalam pembuatan Gapura di pedukuhan Kalirojo Selatan masyrakat Kalirejo

Selatan yang mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi, dan rasa gotong royong yang

baik dari beberapa warga menyediakan pohon bambu untuk pembuatan gapura,

disamping itu juga pedukuhan Kalirejo Selatan mempunyai potensi pohon bambu yang

cukup banyak dan pohon sengon sebagai penghasil uang cukup besar ini bukti bahwa

pedukuhan Kalirejo Selatan terdapat potensi yang baik untuk kemajuan Kalirejo

Selatan.

 Materi Kegiatan

i. Sosialisasi program pembuatan gapura kepada masyrakat Pedukuhan Kalirejo

Selatan di depan pintu masuk pedukuhan.

ii. memberikan kepada masyrakat untuk menyediakan pohon bambu untuk

membantu melancarkan pembuatan gapura dari mahasiswa KKN kelompok kami

hanya mampu menyediakan cat dan paku dan bekerja sama dalam pembuatan

gapura.

57
iii. Sosoalisasi dan penyadaran kepada masyarakat Kalirejo Selatan pentinganya

dibangunkan gapura.

 Tujuan/Hasil Kegiatan

Pembangunan gapura ini direncanakan dilakukan di jalur masuk utama pedukuhan

Kalirejo Selatan. Dengannya di bangunkan gapura akan lebih memperjelas jalur

masuk utama dan mempermudah para pendatang yang akan masuk di pedukuhan

Kalirejo Selatan, gapura yang terbuat dari material bambu juga menimbulkan

kesan tradisonal yang menjadi symbol keramahan tuan rumah Kalirejo Selatan.

dan dengan penyadaran yang di lakukan kelompok kami tidak terbayangkan dari

rencana program yang memberikan satu gapura tetapi yang terjadi di pedukuhan

kalirejo selatan terdapat dua gapura, yaitu gapura selamat datang di kalirejo

selatan dan gapura selamat jalan dan hasil yang di dapatkan oleh kelompok kami

merasa puas dan merasa bahwa dari hasil penyadaran dan sosialisasi dapat

terselesaikan.

Diharapkan para pemuda dan masyrakat pedukuhan Kalirejo Selatan bersama-

sama menjaga dan melestarikan gapura sebagi tinjak lanjuti dari program

kelompok KKN APMD di harapkan berkelanjutan.

 Metode Pelaksanan

i. Bekerja sama dengan masyrakat dengan swadaya dalam pembuatan gapura

sebagai tanda pintu masuk pedukuhan.

ii. Melakukan pendekatan yang baik dengan masyarakat dan meyakinkan kepada

masrakat pentingnya di bangunkan gapura.

58
iii. Melakukan pembuatan gapura bersama warga di minggu pertama setelah

mahasiswa KKN tiba di lokasi pedukuhan Kalirejo Selatan.

iv. Dan melakukan proses pengecetan gapura oleh kelompok KKN APMD dan

beberapa warga.

 Sasaran

Masyrakat

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari dan tanggal : jumat 04 agustus 2017

Waktu : 07:00 -11:00

Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besar Dana Dan Sumbernya

Besar dana yang di keluarkan dalam pembuatan gapura dan biyaya yang di keluarkan

untuk membeli cat, paku dan nampan Rp,150,000,- dan dana lainnya dari teman-

teman kelompok untuk membelikan air mineral dan snake untuk masyarakat Kalirejo

Selatan dalam proses pembuatan gapura.

 peran mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai fasilitator dan inisiator dalam melakasanakan program

pembuatan gapura.

59
5. Plangisasi

 Bidang kegiatan

Sarana dan prasarana

 Bentuk masalah yang dihadapi

Sering kali kita menemukan adanya petunjuk jalan atau bisa juga disebut dengan plang

di setiap jalan kota ataupun desa, namun ketika kami berada di pedukuhan Kalirejo

Selatan, kami tidak menemukan satupun penunjuk arah jalan, sehingga dalam

melakukan kunjungan pada rumah- rumah warga sempat tersesat ataupun

kebinggungan dan selalu saja kita salah memasuki rumah warga yang ingin kami

kunjuungi. Dari perjalanan tersesat kami akhirnya kami berinisiatif untuk melakukan

pengadaan plangisasi agar masyarakat setempat dan dari luar pedukuhan juga ketika

mahu berkunjung juga tidak merasa kesulitan karena petunjuk arah jalan telah ada.

 Materi kegiatan

Materi kegiatan yang kami gunakan adalah dengan mensosialisasikan tentang

pentingnya plangisasi guna untuk kepentingan bersama.

 Potensi yang tersedia

Dengan adanya petunjuk arah jalan ini maka pengunjung ataupun pendatang yang

mau ke Kalirejo Selatan tidak akan tersesat, dan mereka pun merasa senang dan mau

berkunjung kembali. Karena petunjuk arah jalan sudah ada.

 Tujuan/ hasil kegiatan

Dalam pengadaan atau pembuatan plangisasi ini, bukan hanya sekedar membuat

warga merasa senang karena sudah adanya plangnisasi ini, namun kami merasa

60
bahwa petunujuk arah sangatlah penting bukan hanya di kota tetapi desa atau

pedukuhanpun perlu adanya petunjuk jalan agar kita semua tidak tersesat ketika

berkujung di pedukuhan Kalirejo Selatan

 Metode pelaksanaan

Metode yang kami gunakan yaitu :

 pertama melakukan observasi pada setiap titik yang akan kami pasangkan

plangisasi.

 Wawancara dengan pengunjung yang perna tersesat dipedukuhan Kalirejo

Selatan

 Mengambil gambar pada setiap plang yang akan kami pasangkan untuk

menunjukan pada warga.

 Sasaran

Masyarakat

 Tempat dan waktu kegiatan

Hari / tanggal : Jumat, 28 juli 2017

Waktu : 20 :00- 23 :00

Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya dana dan sumbernya

Besaran dana yang kami keluarkan dalam pengadaan plangisasi pedukuhan, sebesar

Rp.50.000,- yang bersumber dari kas kelompok.

61
 Peran mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini.

6. Profil Pedukuhan

 Bidang Kegiatan

Administrasi

 Bentuk Masalah yang dihadapi

Dalam suatu desa atau pedukuhan tentunya harus memiliki buku profil tentang desa

atau pedukuhan, dimana didalamnya memuat tentang sejara, budaya, agama, etnis,

dan kehidupan sosial yang digambarkan dalam buku profil pedukuhan, bahwa

dengan adanya profil pedukuhan merupakan salah satu identitas keberadaan desa

atau pedukuhan itu sendiri, namun sangat disayangkan bahwa pedukuhan Kalirejo

Selatan yang kami tempati, belum memiliki profil pedukuhan. maka dari itu kami

sekelompok mengganggap bahwa tidak adanya profil pedukuhan merupakan salah

satu masalah dalam pedukuhan Kalirejo selatan itu sendiri. dan kami berinisiatif

untuk membuat provil pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Potensi yang tersedia

potensi yang dimiliki warga pedukuhan Kalirejo Selatan dengan adanya profil

pedukuhan, maka masyarakat ataupun pendatang mereka lebih mudah memahami

dan mengetahui tentang kehidupan sosial, budaya, agama, etnis dll, yang terjadi

dalam pedukuhan Kalirejo Selatan.

62
 Materi kegiatan

Adapun materi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Sosialisasi tentang profil

pedukuhan kepada masyarakat.

 Tujuan / Hasil kegiataan

berharap dengan adanya provil pedukuhan yang kami buat. harapannya dapat membantuh

warga masyarakat yang ada di Kalirejo Selatan, karena tahun- ketahun selalu adanya

generasi muda maka agar tidak melupakan sejarah maka kami membuat buku tentang

profil pedukuhan itu sendiri. selain itu juga Untuk mempermudah pendatang yang ingin

mengetahui tentang kehidupan masyarakat yang ada di Kalirejo Selatan.

 Metode pelaksanaan

i. metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi kepada warga

pedukuhan untuk bekerja sama dalam pengumpulan data atau informasi.

ii. menanyakan tentang kehidupan sosial masyarakat kepada tokoh- tokoh atau

organisasi yang ada dipedukuhan.

 Sasaran

Masyarakat

 Tempat dan waktu kegiatan

63
Hari / tanggal : Jumat, 28 juli s/d Minggu, 27 Agustus 2017

Waktu : 10 :00 s/d 15 :30 WIB

Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya dana dan sumbernya

Besaran dana yang kami keluarkan dalam pengadaan buku profil pedukuhan, sebesar

Rp.52.000,- yang bersumber dari kas kelompok.

 Peran mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini.

7. Data kependudukan

 Bidang kegiatan

Administrasi

 Bentuk masalah yang dihadapi

Pada saat pertama kali mensosialisasikan tentang program kerja kami, masyarakat

menyarakan untuk memperbaharui kembali buku kependudukan Kalirejo Selatan, karena

sebagian masyarakat banyak yang telah berpindah penduduk dan ada pula yang baru

bertempat tinggal di pedukuhan Kalirejo Selatan. mereka menganggap bahwa sangat

penting untuk diperbaharui ulang agar warga pedukuhan pun mengetahui dengan jelas

siapa saja warga masyarakat yang bertempat tinggal di pedukuhan Kalirejo Selatan. karna

kamipun menganggap bahwa ini adalah suatu masalah maka kamipun bersama warga

64
menyetujui untuk memperbaharui kembali buku kependudukan tersebut. dengan cara

kamipun menggambil data kependudukan dari seluruh warga yang bertempat tinggal

resmi di Kalirejo Selatan.

 Potensi Yang Tersedia

Potensi dari pembaharuan buku kependudukan adalah bahwa warga masyarakat

mengetahui dengan jelas siapa saja yang bertempat tinggal di Kalirejo Selatan. dan

kemudian dari desapun tidak merasa sulit untuk mendapatkan informasi tentang jumlah

kependudukan yang ada di pedukuhan Kalirejo Selatan desa Pagerharjo.

 Materi Kegiatan

i. Sosialisai bersama masyarakat tentang pembaharuan buku kependudukan

ii. Mengambil data dari setiap rumah- rumah warga.

 Tujuan / Hasil Kegiatan

Agar masyarakat pedukuhan Kalirejo Selatan lebih mengetahui siapa saja yang bertempat

tinggal di Kalirejo Selatan. dan buku kependudukan juga sebagai arsip untuk pak dukuh

sebagai pemimpin dipedukuhan tersebut.

 Metode Pelaksanaan

i. kami bekerjasama dengan warga untuk menyiapakan kartu penduduk disetiap

rumah, agar memudahkan kami dalam mengumpulkan data.

ii. Melakukan pendekatan dan penyadaran kepada masyarakat

 Sasaran

Masyarakat

65
 Tempat Dan Waktu -Kegiatan

Hari / tanggal : Jumat, 28 Juli s/d 28 Agustus 2017

Waktu : 10 :00 s/d 16: 00 WIB

Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya Dan Adanya Sumber

Besarnya dana Rp. 125,000- karena buku kependudukan perlu untuk dicetak dan dengan

mencapai 100 lembar kertas.

 Peran Mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini..

8. Gotong Royong

 Bidang Kegiatan

Sosial dan Budaya

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi Dan Dinamika Kegiatan

Pada saat kami melakukan observasi dalam satu minggu pertama di Pedukuhan Kalirejo

Selatan, kami banyak menemukan masalah di sepanjang jalan di Pedukuhan Kalirejo

Selatan yaitu banyak sampah yang berserahkan di pinggir jalan, rumput liar yang sudah

tumbuh sembarangan hingga masuk ke jalan dan tidak adanya pembatas jalan langsung

antara jalan dan jurang yang menurut kami sangat berbahaya terutama untuk anak-anak

yang sudah bisa mengendarai kendaraan roda dua (motor). Dari situlah kami berinisiatif

66
untuk mengadakan program kelompok yang berwujud kerja bakti atau gotong royong

bersama warga Pedukuhan Kalirejo Selatan untuk mengatasi masalah-masalah yang telah

diuraikan diatas tadi bersama.

Setelah berembuk menyusun konsep secara matang, maka kami mengadakan Forum

Group Discution (FGD) bersama warga Pedukuhan Kalirejo Selatan beserta Pak Dukuh

pada tanggal 28 Juli 2017 pukul 19.45 WIB untuk membahas tentang 9 program kerja

kelompok kami yang salah satunya adalah “gotong royong”. Pada malam itu FGD kami

bersama dengan warga Pedukuhan Kalirejo Selatan berjalan dengan sangat lancar karena

semua warga beserta Pak Dukuh menyambut baik semua rencana program kerja

kelompok kami dan mereka bersedia untuk selalu siap membantu kami dalam

mengerjakan program kami terutama 5 program kami yang bersifat fisik.

Implementasi dari program “gotong royong” kami terlaksana pada tanggal 25 Agustus

2017 pukul 07.30 WIB bersama warga Pedukuhan Kalirejo Selatan. Pada hari itu kami

bersama-sama dengan warga gotong royong membersihkan lingkungan di sepanjang jalan

pedukuhan, merapikan atau memangkas rumput liar yang tumbuh di sembarang tempat,

membangun pembatas jalan antara jalan dan jurang menggunakan bambu dari warga serta

memasang lampu di salah satu titik di dekat jurang.

 Potensi yang tersedia

Bambu, pasir dan masayarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan yang sangat antusias dalam

bergotong royong.

 Materi Kegiatan

i. Membersihkan lingkungan di sepanjang jalan Pedukuhan Kalirejo Selatan

67
ii. Membangun pembatas jalan antara jalan dan jurang

iii. Memasang lampu di salah satu titik dekat jurang

iv. Membuat rumah atau tempat tumpeng untuk di gotong pada acara khirafan

 Tujuan dan Hasil Kegiatan

Membangun kesadaran warga Kalirejo Selatan agar semakin bisa bersatu dan selalu

kompak dalam segala hal yang menyangkut sosial dan budaya yang semakin hari semakin

hilang karena termakan oleh zaman. Kami melihat warga di Pedukuhan Kalirejo Selatan

seperti membentuk 2 kelompok besar antara kubuh wilayah atas dan kubuh wilayah

bawah sehingga tujuan kami melakukan program gotong royong ini secara tidak sengaja

juga untuk mau mempersatuhkan kembali warga Pedukuhan Kalirejo Selatan agar bisa

bersatu dan solid kembali dalam bekerja sama untuk membangun kemajuan di dalam

Pedukuhan ini.

Hasil dari kegiatan gotong royong yang kami adakan ini adalah masyarakat merasa

dibakar kembali semangat mereka yang sempat redup sehingga mereka menjadi lebih

semangat dalam hal kerja sama untuk membangun kemajuan didalam Pedukuhan Kalirejo

Selatan.

 Metode Pelaksanaan

Bermusyawarah dengan masyarakat untuk menentukan waktu pelaksanaan program

gotong royong.

 Sasaran

Masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Tempat Dan Waktu Kegiatan


68
Hari/Tanggal : Jumat / 25 Agustus 2017

Waktu : Pukul 07.30 WIB sampai selesai

Tempat : Sepanjang jalan yang langsung berbatasan dengan jurang

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Dana untuk air mineral 1 dus Rp. 24.000 dari kelompok kami.

 Peran Mahasiswa

Fasilitator, inisiator dan ikut berpartisipasi dalam bekerja sama

9. Memperingati HUT RI 72

 Bidang Kegiatan

Sosial dan budaya

 Bentuk Masalah yang dihadapi

17 agustus 1945 adalah hari kemerdekaan Indonesia, setiap hari ini selalu

diadakannya kegiatan untuk menyambut hari besar seluruh masyarakat Indonesia.

Kami selaku mahasiswa yang melakukan KKN di pedukuhan Kalirejo Selatan,

merasa prihatin sekali karena di Kalirejo Selatan dalam 3 tahun belakangan ini tidak

mengadakan kegiatan untuk menyambut 17 agustus ini, maka dari itu kami merasa

terdorong untuk mengadakan kegiatan utuk menyambut hari kemerdekaan bangsa

Indonesia, banyak kegiatan yang kami lakukan seperti perlombaan dan pentas seni.

Namun sebelum itu kami mengadakan sosialisasi untuk melaksanakan kegiatan

69
tersebut. Ternyata masyarakat tersebut sangat antusias sekaligus menyetujui

program kerja yang kami lakukan.

 Potensi Yang Tersedia

Potensi dari kegiatan 17 agustus ini adalah yang mana masyarakat meresa senang dan

sangat antusias sekali dalam mengikuti setiap perlombaan yang kami adakan.

 Materi Kegiatan

Adapun materi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Sosialisasi kepada warga

pedukuhan Kalirejo Selatan tentang akan dilaksanakannya kegiatan 17 agustus.

Untuk menyambut hari kamerdekaan Indonesia.

 Tujuan / Hasil Kegiataan

Berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat merasa terdorong untuk selalu

mengadakan kegiatan untuk menyambut hari besar ini, dan akan selalu di laksanakan

meskipun tanpa adanya kami. Kami hanya ingin melakukan kegiatan ini bertujuan

untuk masyarakat tidak akan perna melukan hari besar ini.

 Metode Pelaksanaan

iii. metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi kepada warga

pedukuhan untuk bekerja sama dalam menyambut hari 17 agustus 1945

 Sasaran

Masyarakat

 Tempat dan waktu kegiatan

70
Hari / tanggal : 11 Agustus 2017-18 Agustus 2017

Waktu : 15.00-22.00 WIB

Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya dana dan sumbernya

Besaran dana yang kami keluarkan dalam kegiatan perlombaan dipedukuhan, sebesar

Rp.200.000,- yang bersumber dari kas kelompok, dan dari masyarakat berupa tenaga

dan beberapa alat pedukuhan yang kami gunakan dalam kegiatan 17 agustus.

 Peran mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini.

ii. REALISASI KEGIATAN INDIVIDU.

 BONITA (14520083/IP)

A. Pemberian makanan tambahan (PMT) balita saat posyandu

 Bidang Kegiatan

Kesehatan

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi Dan Dinamika Kegiatan

Pada saat melakukan observasi, saya bertanya kepada ibu dukuh terkait

posyandu, itu itu mengatakan bahwa posyandu dilakukan sebulan sekali dan

lilakukan setiap tanggal empat belas. Dia mengatakan bahwa di Pedukuhan

Kalirejo Selatan ada 15 balita tetapi yang aktif mengikuti posyandu hanya 8

71
balita dan yang lain tidak mengikuti posyandu. Ini dikarenakan orang tua

balita kurang mempunyai kesadaran dan sibuk bekerja diladang.

Ketika melakukan observasi saya bertemu dengan salah satu ibu kader

posyandu di pedukuhan Kalirejo Selatan. Kemudian saya berbincang-bincang

dengan ibu itu dan mencari tahu kegiatan apa saja yang dilakukan pada saat

posyandu. Dan ibu itu bernama Haryani dia mengatakan bahwa pemberian

makanan tambahan kepada balita sangatlah minim bisa dikatakan tidak ada

ini dikarnakan kurangnya dana pengelola posyandu. Ketika adanya

musyawarah antara mahasiswa dan masyarakat untuk memperkenalkan

program-program kerja yang akan kami laksanakan, dimana pada saat itu ada

seorang ibu mengusulkan untuk pengadaan program pemberian makanan

tambahan untuk balita, dan kami menampung usulan ibu itu.

Kemudian malam besoknya saya berdiskusi dengan teman-teman

kelompok membahas tentang pemberian makanan tambahan (PMT) balita,

dan pada waktu itu saya mengusulkan bahwa saya mau menjadikan PMT ini

sebagai salah satu program individu saya dan merekapun menyetujui usulan

saya tersebut. Keesokan harinya saya sedikit berbincang-bincang dengan

ketua kader posyandu atau ibu dukuh membicarakan tentang PMT tersebut

yang dimana saya meminta izin untuk memberikan makanan tambahan

kepada balita, beliau sangat menyetujui dan sangat senang dengan program

tersebut.Dan akhirnya saya memutuskan untuk mengambil program tentang

pemberian makanan tambahan (PMT) balita.

72
Pada tanggal 14 Agustus 2017 jam 09.00-10.30, waktu itu saya selain

memberikan makanan tambahan kepada balita saya juga membantu kegiatan

posyandu seperti menimbang berat badan balita dan mengukur tinggi badan

balita. Dengan ini saya merasa sangat senang karena bisa membantu ibu kader

posyandu dalam memberikan makanan tambahan kepada balita yang ada di

pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Potensi Yang Tersedia

Banyaknya lahan kosong yang bisa digunakan menanam kacang hijau.

 Materi Kegiatan

i. Berkoordinasi dengan ibu-ibu kader posyandu.

ii. Menyampaikan pentingnya memberikan makanan tambahan

Memberikan makanan tambahan.

 Tujuan/Hasil Kegiatan

Pemberian makanan tambahan adalah satu kegiatan individu saya yang

bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi

kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan kondisi yang baik

sesuai umur anak tersebut. Selain itu juga dapat membantu para kader

posyandu dalam memberikan makan tambahan kepada balita. Dengan adanya

program ini ibu-ibu kader posyandu merasa termotivasi dan sadar pentingnya

memberikan makanan tambahan kepada anak.

 Metode pelaksanaan

i. Berkoodinasi dengan ibu-ibu kader posyandu

73
ii. Membantu kegiatan posyandu

iii. Memberikan makanan tambahan (PMT) balita

 Sasaran

Balita

 Tempat dan waktu kegiatan

Hari : Senin

Waktu : 09.00 s/d 10.30 WIB

Tempat : Rumah Pak Dukuh Kalirejo Selatan

 Besarnya dana dan sumbernya

Dana yang saya keluarkan dikegiatan ini adalah Rp 120.000 untuk membeli

makanan tambahan (PMT) kacang hijau, susu, biskuat, dan koko krunch.

 Peran mahasiswa

Membantu dan memfasilitasi kegiatan posyandu

B. Membuat Struktur Organisasi PKK

 Bidang Kegiatan

Organisasi

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi Dan Dinamika Kegiatan

Ketika saya melakukan observasi saya bertanya kepada ibu dukuh tempat

dimana pertemuan ibu-ibu PKK dilakukan, dan ibu dukuh mengatakan bahwa

tempat pertemuan mereka adalah dikediaman ibu dukuh itu sendiri dan saya

melihat disini belum adanya struktur organisasi PKK di pedukuhan Kalirejo

Selatan. Keesokan harinya saya dan teman-teman berkunjung ke rumah-

74
rumah warga dan berkunjung disalah satu rumah yang merupakan sekretaris

PKK saya menanyakan terkait keberadaan PKK yang ada di Kalirejo Selatan

ini dan beliau mengatakan bahwa PKK dipedukuhan Kalirejo Selatan sudah

berjalan sejak lama, tetapi belum mempunyai struktur organisasi. Dan ibu itu

juga mengatakan bahwa kebanyakkan dari masyarakat kurang mengetahui

posisi-posisi pengurus PKK karena tidak adanya struktur organisasi yang

dapat masyarakat lihat langsung posisi-posisi pengurus PKK tersebut. Ketika

ada pertemuan atau musyawarah dengan masyarakat Kalirejo Selatan ketua

PKK juga mengusulkan untuk membuat struktur organisasi tersebut. Pada saat

itu kelompok kami melakukan diskusi membahas usulan-usulan masyarakat

yang telah kami tampung dan saya mengatakan dengan teman kelompok saya

untuk mengambil program ini untuk dijadikan program individu. Dan teman-

teman saya menyetujuinya, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil

program ini yaitu membuat struktur organisasi PKK.

Pada tanggal 30 Juli 2017 jam 15.00-15.45 saya berkoordinasi dengan

pengurus PKK untuk pembuatan struktur organisasi tersebut. Pada tanggal 05

Agustus 2017 bertepatan dengan waktu itu ada pertemuan ibu-ibu PKK saya

menyerahkan struktur organisasi itu dan mereka merasa senang karena cita-

cita mereka ingin mempunyai struktur organisasi sudah tercapai.

 Potensi yang tersedia

Antusias Ibu-ibu PKK yang ingin mempunyai struktur organisasi.

 Materi kegiatan

i. Mensosialisasikan posisi-posisi pengurus dalam struktur organisasi

75
ii. Menyerahkan struktur organisasi PKK kepada pengurus

 Tujuan/hasil kegiatan

Tujuannya untuk menunjukan kerangka dan susunan perwujudan atau pola

tetap bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun menunjukkan kedudukan,

tugas-tugas yang berbeda-beda dalam setiap jabatan.Pengurus maupun anggot-

anggota PKK merasa senang karena cita-cita ingin memiliki struktur organisasi

bisa tercapai dan dengan adanya struktur organisasi ini dapat terlihat jelas

kedudukan atau kepengurusan PKK tersebut.

 Metode pelaksanaan

i. Bekerjasama dengan pengurus PKK.

ii. Membuat benner struktur organisasi

 Sasaran

Ibu-ibu PKK

 Tempat dan waktu kegiatan

Hari : Sabtu, Senin, Minggu.

Tanggal : 05Agustus, 28Agustus, 03 September 2017

Waktu : 14.00- 15.00, 19.00- 20.00, 19.00- 20.00 WIB

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Besarnya dana yang dikeluarkan untuk pembuatan struktur organisasi ini

adalah Rp 40.000 dan sumbernya berasal dari uang pribadi dan ibu-ibu PKK

hanya bisa membantu membuat desain saja.

 Peran mahasiswa

76
Menfasilitasi pembuatan struktur organisasi.

 Arnoldus Janssen Bili (14520161 IP)

A. Melaksanakan jimpitan di pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Bidang Kegiatan

Sosial

 Bentuk Masalah Yang Di Hadapi Dan Dinamika Kegiatan

Ketika melakukan observasi bersama kelompok di pedukuhan Kalirejo

Selatan kami melihat beberapa permasalahan yang terjadi di pedukuhan

Kalirejo Selatan yaitu matinya pos ronda(pos kamling) dikarena gardu pos

ronda yang belum di perbaiki, belum adanya peneragan jalan dan di gardu pos

ronda,yang mungkin masyrakat Kalirejo Selatan dapat bermalas malasan

untuk menjaga keamanan pedukuhan, dan setelah kami melakukan obervasi

kami menentukan mengadakan sosoaliasi dan perkenalan mahasiswa dengan

semua warga Kalirejo Selatan untuk menyampaikan rencana program-

program kami selama 50 hari berada di lokasi KKN dalam pertemuan masing

masing dari kelompok kami menjelaskan program kelompok dan individu

masing-masing, dalam menyampaikan program invidu saya bersama warga

pedukuhan Kalirejo Selatan bahwa saya menjelaskan pentingnya program di

adakan jimpitan di setiap rumah warga,di mulai dari proses penyadaran, dan

77
tujuan hasil yang di dapat dari jimpitan, di samping itu saya juga membuat

pengorganisasian jimpitan siapa yang mmengelola hasil jimpitan. dan di

samping itu dengan di jelaskan program individu saya dan masyrakat

menyapakati apa yang di sampaikan, dan di minggu kedua bersama kelompok

kami mulai bersosialiasi lagi dari rumah-kerumah warga untuk lebih dalam

menjelaskan jaminan sosial yaitu jimpitan, Dengan adanya jaminan sosial di

pedukuhan, akan bertambah khas pedukuhan, dan hasil jimpitan berupa uang

logam, dan beras segengam, dalam hasil yang di dapat dari berkunjung dari

rumah kerumah, masyrakat lebih merasa bahagia dengan kedatangan

kami,dan dari hasil yang di dapat lebih terpuaskan untuk di pasang kaleng

jimpitan.

 Potensi Yang Tersedia

Dalam oservasi dan pengamatan di pedukuhan Kalirejo Selatan belum

adanya jaminan sosial yang dapat di masukan dalam khas pedukuhan yang di

fungsikan utntuk kebersamaa warga pedukuhan dan yang dapat membantu

warga Kalirejo Selatan.

 Materi Kegiatan

i. Sosialiasi program jaminan sosial jimpitan terhadap masyarakat

Kalierjo Selatan

ii. Sosialaisasi program jaminan sosial dari rumah kerumah warga

Kalirejo Selatan dengan menjelaskan lebih dalam tujuan dari program

invidu saya, yaitu jimpitan dan pengatifan kembali pos ronda, dengan

agar pedukuhan Kalirejo Selatan lebih aman dan mendapatkan nilai-

78
nilai dalam ronda malam dan mengambil jimpitan, tujuan sebagai khas

pedukuhan dan sebagai bantuan untuk masyrakat yang terkena

musibah atau bencana alam dan hajatan.

iii. Membagikan kaleng jimpitan disetiap rumah warga berupa beras, dan

uang logam suka rela.

 Tujuan Dan Hasil Kegiatan

Tujuan dari program invidu saya untuk memberikan penyadaran kepada

masyrakat pedukuhan Kalirejo Selatan pentingnya jaminan sosial yang

berguna masyrakat (tabungan) dengan adanya hasil dari jimpitan akan

membawa dampak positif untuk masukan khas pedukuhan yang dapat di

kelola untuk kepentingan pedukuhan contohnya:

a. Untuk bantuan warga sakit

b. Bantuan warga meninggal

c. Bantuan perbaikan pos ronda

d. Bantuan untuk perbaikan lampu penerangan jalan

e. Untuk biaya makanan untuk warga yang meronda (jaga malam)

f. Pembangunan sarana lingkungan desa.

Program jaminan sosial yang sudah di lakukan dan sudah berjalan selama

kami berada di lokasi KKN selama dua minggu kedepan di mulai dari

pemasangan kaleng jimpitan dan pengaktifan kembali pos ronda sudah

terbukti bahwa hasil dari jimpitan sangat besar dan pendapatannya lumayan

besar,apalagi dilakukan dengan berkelanjutan. dalam pantauan selama satu

minngu setelah program individu saya berjalan penghasilan dari hasil

79
jimpitan berupa uang dan beras, uang Rp.80.000,dan beras 8 Kg dan ini

berlanjut terus selama tiap hari, dan dalam proses program individu saya, saya

juga ikut turun langsung dalam pengambilan hasil jimpitan kerumah- rumah

warga dan pengamatan saya selama ini tiap rumah warga mengisi kaleng

jimpitan hampir semua bersosial yang baik, dan saya mengambi kesimpulan

bahwa warga pedukuhan Kalirejo Selatan sangat setuju dan berkontribusi dan

mau bekerja sama dalam membangun adanya jaminan sosial di pedukuhan

Kalirejo Selatan.

 Metode Pelaksanaan

i. Memberikan penyadaran dan sosialiasi tentang pentingnya jaminan

sosial jimpitan pada saat pertemuan dengan masyrakat (FGD)

pedukuhan Kalirejo Selatan.

ii. Meyakinkan masyarakat dengan turun langsung dari rumah- kerumah

dengan bersilahturahmi kepada warga tentang jaminan sosial jimpitan

iii. Pemasangan kaleng jimpitan disetiap rumah warga bersamaan dengan

dibagikan jadwal jaga pos ronda, dan struktur pengisian jumlah

jimpitan.

iv. Membuat struktur kepengurusan pengelola hasil jimpitan (Bener)

 Sasaran

Masyrakat Kalirejo Kelatan.

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari/tangal : jumat 28 juli 2017,sabtu 19 agustus 2017,22 agustus 2017

Waktu : (19:00-20:15), (15:00-19:00), (15:20-17-45)

80
Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Besarnya dana yang saya keluarkan untuk program invidu 60 ribu untuk

pembelian kaleng, lakban, paku, tali, dan print struktur hasil jimpitan.dana

bersumber dari dana pribadi.

 Peran Mahasiswa

Inisiator dan fasilitator untuk program jaminan sosial jimpitan.

B. Pelatihan Dasar Badminton Anak-Anak Dan Dewasa.

 Bidang Kegiatan

Olaraga

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi Dan Dinamika Kegiatan

Dalam obeservasi bersama teman-teman kelompok mengelilingi pedukuhan

Kalirejo Selatan, dalam pengamatan yang terjadi anak-anak yang berada

dipedukuhan banyak berdiam diri pada sore hari setelah pulang sekolah,dan

kemudian saya berpikir bahwa ingin melakukan sebuah program yaitu

pelatihan badminton dan sasarannya adalah anak- anak, dan alasan mengapa

saya mengambil program pelatihan badminton, dikarena saya bertanya pada

salah satu anak (Dimas) mengapa tidak berolaraga sore agar badan sehat dan

tidak cepat lemas, agar berkeringat , Dimas mengatakan bahwa jenuh

dengan permainan yang sama-sama saja sepak bola, belum lagi sepatunya

bolanya tidak ada, Dan saya mengambil program pelatihan badminton agar

anak-anak di pedukuhan Kalirejo Selatan dapat melatih olaraga yang belum

mereka lakukan/ jarang mereka lakukan di samping itu berjalannya program

81
saya, tidak hanya anak-anak yang melakukan permainan olaraga itu, orang-

orang dewasa bahkan senang dengan diadakan program badminton, dalam

pelatihan badminton anak- anak sangat serius dalam permainan dan setiap

sore setelah pulang sekolah anak-anak dapat berolaraga, dan seiring

berjalannya waktu saya melakukan pantuan dalam permainannya, dan banyak

mengalami peningktan yang baik, dan seterusnya saya coba membuat

turnamen badminton anak- anak pada saat acara kegiatan lomba-lomba

mennyambut HUT RI yang ke 72, dan hasilnya berjalan dengan lancar di

bantu dengan teman-teman kelompok, dan yang terjadi bukan hanya anak-

anak yang di adakan lomba badminton, dewasa dan bapak-bapak dari karang

taruna juga saya masukan untuk mengambil bagian dalam pertandingan

lomba. dan setelah lomba badminton berlagsung,anak-anak semua yang

bertanding sangat senag dan bergembira, dalam pertandingan juga saya

memisahkan pertandingan anak-anak sendiri dan dewasa sendiri, Dan

berjalannya waktu telah selesai perlombaan badminton, dan yang menjadi

pemenang untuk anak- anak juara1 mendapat hadia perlengkapan alat- alat

tulis sekolah 1(satu) raket dan 1 kok (bola) dan yang juara 2 dan 3 mendapat

perlengkapan alat tulis sekolah. sedangkan yang dewasa juara satu di

menangkan oleh pak RT 62, (pak Supardi) mendapat hadia 1(satu) raket dan

perlengkapan alat-alat mandi, dan juara 2 da 3 mendapat hadia alat-alat

perlengkapan mandi. dan pembangian hadia saya lakukan pada saat

pembagian hadia setelah semua lomba-lomba tujuh-an selesai,dan pembagian

82
hadia dari beberapa lomba yang dilakukan kelompok untuk masyrakat

pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Potensi Yang Tersedia

Pontensi yang tersedia pedukuhan Kalirejo Selatan terdapat satu lapangan

bola voly yang berada disamping rumah Pak Dukuh. dan satu lapangan

badminton didepan rumah Pak Haji Harmiyanto

 Materi Kegiatan

i. Memberikan pelatihan dasar teknik memukul bola dengan keras.

ii. Melatih mengambil umpanan bola

iii. Melatih block bola dengan benar

iv. Memberikan pengetahuan cara menghitung scor dengan bermain di

lapangan yang sebenarnya.

 Tujuan/Hasil Kegiatan

Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam hal berolaraga badminton

agar anak-anak tidak hanya berolaraga sepak bola dan bola voli saja dan

berdiam diri pada saat sore hari melihat lingkungan pedukuhan yang sepi,

tetapi harus ada kegiatan yang dilakukan agar tidak terlalu stres, dan jenuh

dengan keadaan yang ada sekitarnya, Tetapi juga mengenal olaraga lainya

dan di harapkan dengan adanya kegiatan program invidu saya tentang

pelatihan badminton dapat meningkatkan bakat dan hoby anak-anak

dipedukuahan kalirejo selatan, dan hasil yang saya dapat dari program ini

adalah melihat anak-anak bisa bermain dengan senang dan gembira adalah

salah satu nilai yang baik buat saya sendiri dan merasa program saya berasil

83
dan harapannya tidak sebatas hanya pandai dalam bermain tapi juga harus

berbagi pelajaran dengan yang lainnya.

 Metode Pelaksanaan

i. Mengajak anak-anak pedukuhan Kalirejo Selatan pada saat sore hari

setelah pulang sekolah untuk berkumpul dan berlatih badminton di

lapangan samping rumah pak Dukuh.

ii. Memberikan pengajaran tentang teknik-teknik dalam bermain

iii. Menyediakan raket dan cok untuk berlatih.

iv. Mengadakan perlombaan badminton tingkat anak-anak dan dewasa

sampai orang tua.

v. Mengadaan hadiah perlombaan.

 Sasaran

Anak-anak, dewasa dan orang tua.

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari : Rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu sore

Waktu : pukul (16:00-17:45 WIB

Tempat : samping rumah Pak Dukuh

 Besar Dana Dan Sumbernya

Besarnya dana yang dikeluarkan Rp150,000 untuk pembelian perlengkapan

sarana dan parasarana untuk permainan badminton, seperti pesedian raket,

cok, air mineral dana ini bersumber dari uang pribadi untuk memperlancarkan

program kegiatan individu.

 Peran Mahasiswa

84
Inisiator dan pelatih badminton

 Muhammad Rayan Suryadeni (14520081/ IP)

A. Pelatihan Bimbingan Belajar untuk Anak-anak TK dan SD Pedukuhan

Kalirejo Selatan.

 Bidang Kegiatan

Pendidikan

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi Dan Dinamika Kegiatan

Pada saat melakukan observasi di Dusun Kalirejo Selatan waktu sore hari,

saya banyak sekali bertemu dengan anak-anak yang pada saat itu sedang

bermain di area lingkungan Dusun Kalirejo Selatan. Kemudian saya juga ada

melihat ada anak – anak yang SMP dan SMA berjalan kaki memakai seragam

sekolah, mereka baru pulang usai dari sekolahnya. Lalu saya berbincang-

bincang dengan beberapa anak yang sedang bermain dan mencari tahu

kegiatan apa yang biasa dilakukan mereka saat hari Sabtu pagi dan Minggu

pagi. Mereka menceritakan bahwa kegiatan anak – anak TK dan SD biasanya

pada saat hari sabtu dan minggu diisi dengan berdiam dirumah saja karena

pulang sekolah mereka yang TK pada hari sabtu yaitu pukul 09.00 dan anak

SD kelas 1,2 dan pada jam 10.00 dan hari minggu tidak ada kegiatan apa-apa,

bahkan masih ada yang belum bangun pagi pada saat hari minggu dikarenakan

alasan malas beraktifitas dan lebih memilih tidur.Kemudian,untuk

memastikan beberapa informasi, saya berbincang-bincang lagi dengan ibu –

ibu yang terlihat sedang duduk di halaman teras depan rumahnya untuk

mengajukan pertanyaan yang sama tentang kegiatan yang biasa anak – anak

85
Kalirejo Selatan lakukan pada saat hari Sabtu dan Minggu, dan tentu saja

jawaban ibu-ibu pun sama halnya dengan jawaban anak-anak Kalirejo Selatan,

bahwa anak-anak TK dan SD saat hari itu mereka tidak ada kegiatan dan

banyak yang hanya berdiam dirumah saja mengingat usia mereka masih

belum cukup membantu orang tuanya pergi keladang. Lain halnya dengan

anak-anak usia yang remaja mereka pada saat hari sabtu sekolahnyanya dari

pagi hingga sore karena apalagi dibeberapa sekolah di desa Pagerharjo ada

yang menerapkan system Fullday School sehingga tidak banyak waktu

mereka untuk beristirahat dirumah selain malam hari. Dari situlah kemudian

muncul benak saya untuk mengadakan program KKN yaitu Bimbingan

Belajar untuk anak-anak Dusun Kalirejo Selatan untuk mengisi waktu

senggang dan luang dengan membagikan pengetahuan yang saya punya

dengan sasaran utama adalah anak TK dan SD kelas 1,2,dan 3 dikarenakan

waktu mereka pada saat hari sabtu dan minggu banyak yang luang dan

senggang, tidak seperti anak SMP dan SMA yang penuh kegiatan apalagi

bahkan sampai ada jam tambahan sampai malam hari, sehingga tidak

memungkinkan untuk memfokuskan program saya untuk anak SMP dan

SMA,dan juga Didusun Kalirejo Selatan anak-anak belum mendapatkan

sepenuhnnya pembelajaran yang optimal serta tambahan jam belajar yang

efektif diluar sekolah, sehingga dapat diisi dengan kegiatan bimbingan belajar

untuk menumbuhkan kreatifitas dan semangat anak dalam mempelajari/

mengulangi kembali pelajaran yang diajarkan di sekolah. Oleh karena itu,

saya langsung berkoordinasi dengan kepala dusun Kalirejo Selatan Pak

86
Winardi untuk menyampaikan niat baik saya sekaligus meminta izin untuk

menjadikan ruang balai pertemuan dusun yang juga biasa dipakai sebagai

Posyandu dan ibu-ibu PKK yang terletak dirumahnya tersebut untuk dijadikan

ruang belajar pada hari Sabtu pukul 11.00 – 13.00 WIB dan hari Minggu pada

pukul 09.00 – 11.00 WIB,dan niat baik saya yang ingin mengadakan program

Bimbingan Belajar tersebut langsung disetujui oleh Kepala Dusun Pak

Winardi. Dalam Pendampingan Bimbingan Belajar tersebut, saya juga dibantu

oleh teman-teman anggota kelompok, karena kebetulan salah satu 1 orang

teman anggota kelompok saya ada yang mengambil program pelatihan

Komputer yang sepakat untuk dilakukan dihari yang sama dan jam yang sama,

jadi pada saat pengajaran kami membagi tugas, saya khusus mengajar bidang

antara lain bagian membaca, tulis, menggambar, matematika, dan kesenian,

dan teman saya yang mengajarkan tentang komputer, baik itu cara

pengoperasian komputer, pengetikan dan lain-lain.

Selama menjadi Pendamping Bimbingan Belajar untuk anak-anak TK dan

SD saya sangat terkesan dan sangat senang karena bisa bertemu dengan anak-

anak,wajah mereka juga sangat senang dan antusias diajari oleh saya dan

teman-teman, tentu menjadi kesan sendiri bagi saya pribadi dalam membantu

mereka untuk berkembang dan mengisi kegiatan luang dengan belajar agar

tidak bermalas-malasan pada saat hari libur. Oleh karena itu saya berusaha

sebisa menciptakan suasana kelas yang santai namun serius, agar tidak tegang

sehingga mereka dengan mudah dapat menyerap materi yang saya berikan.

87
Beberapa materi yang saya ajarkan adapun berbeda disetiap pertemuan

yang dilaksanankan dalam dua kali seminggu itu, seperti membuat kerajinan

kotak pensil dari kaleng dan kertas kado, belajar bernyanyi bersama dengan

saya iringi instrument gitar, belajar menggambar bebas pantas, dan

matematika yang antara lain belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian,

pembagian dengan mudah dan cepat. Lalu, adapun materi tambahan seperti

pendidikan karakter dan pentingnya untuk belajar untuk masa depan dan

bebuat baik terhadap sesama.

 Potensi Yang Tersedia

Ruang Pertemuan Balai dusun dan anak – anak TK dan SD kelas 1,2,dan 3

yang memiliki semangat dan antusias untuk Belajar.

 Materi Kegiatan

i. Megajarkan pengenalan angka dan huruf alfabhet, membaca dengan

mengeja untuk anak-anak TK dan matematika berupa penjumlahan,

pengurangan, perkalian serta pembagian bagi anak anak SD.

ii. Menyampaikan materi – materi dan praktek membuat kerajinan kotak

pensil dari kaleng dan kertas kado, belajar menggambar bebas seperti

animasi, kartun, pemandangan dsb untuk anak – anak TK dan SD.

iii. Mengajarkan cara bernyanyi bersama dengan baik dan benar sekaligus

prakteknya.

iv. Menyampaikan pentingnya belajar dan pendidikan serta menanamkan

sifat rajin untuk menghilangkan sifat malas untuk kehidupan yang

cerah dimasa depan.

88
 Tujuan/Hasil Kegiatan

Bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajar anak sekaligus

memberikan, mengarahkan anak agar memiliki sikap dan kebiasaan belajar

yang positif, seperti kebiasaan beraktifitas dengan berkreasi melakukan hal-

hal yang bermanfaat, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap

semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang

diprogramkan. juga menumbuhkan semangat untuk rajin dalam segala hal

yang positif terutama belajar dan menghilangkan sifat malas untuk

berkembang dimasa depan. Dengan adanya Pengadaan Bimbingan Belajar

yang saya buat juga bertujuan untuk meningkatkan daya kreatifitas dan

menanamkan kepada mereka untuk aktif hidup bersosial dengan sesama

teman, keluarga dan orang tua serta peduli terhadap lingkungan sekitar

dimulai sejak usia dini.

 Metode Pelaksanaan

i. Berkoordinasi dengan Kepala Dusun Pak Winardi selaku Pemilik

Rumah dan Ruang Pertemuan yang akan dipakai untuk ruang belajar

dan mengutarakan serta menjelaskan maksud dari tujuan program

individu yang saya ajukan.

ii. Melakukan pendekatan dengan anak-anak sekaligus mengajak Anak-

anak TK dan SD yang berada di lingkungan dusun Kalirejo Selatan

untuk ikut berpartisipasi dalam Program Bimbingan Belajar.

iii. Memfasilitasi peralatan seperti buku tulis, pulpen, Kaleng berukuran

kecil, kertas kado serta papan tulis white boar

89
 Sasaran

Anak – Anak TK/PAUD dan SD kelas 1,2,dan 3

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari : Setiap Hari Sabtu dan Minggu

Waktu : Sabtu pukul 11.00 – 13.00 WIB dan Minggu Pukul 09.00

- 11.00 WIB

Tempat : Rumah Kepala Dusun (Ruang Balai Pertemuan)

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Besarnya dana yang saya keluarkan untuk kegiatan Program Bimbingan

Selama 8 kali pertemuan dalam sebulan yang diadakan setiap 2 kali seminggu

pada hari sabtu dan minggu adalah berjumlah Rp. 69.460,00 digunakan untuk

membeli snack tambahan yang dibagikan untuk anak-anak setelah usai jam

belajar selesai. Dana tersebut bersumber dari dana saya pribadi, tambahan

snack yang lain bersumber dari teman anggota kelompok yang lain yang

mempunyai program Pelatihan Komputer. Selanjutnya, Keperluan alat tulis,

buku, penggaris, kertas kado, selotip, isolasi dan kaleng untuk kerajinan

bersumber dari milik Kelompok yang sudah tidak terpakai (kelebihan), dan

papan tulis white board serta ruang balai pertemuan yang dijadikan ruang

belajar yang nyaman di fasilitasi oleh Pak Winardi selaku Kepala Dusun

Kalirejo Selatan.

Rincian Dana dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel I

Rincian Pengeluaran Dana

90
No Uraian Harga Jumlah barang Jumlah

persatuan (Rp)

(Rp)

1 Tango Wafer 19 925 20 18.500

Cheese

2 Momogi Stik 9 CKL 540 20 10.800

3 Susu Calpico 70 945 28 26.460

White

4 Bend SL CKL 1000 685 20 13.700

Total 69.460

 Peran Mahasiswa

Penyelenggara Program,Pendamping,Pengajar anak – anak TK/PAUD dan

SD, Inisiator, Pemberi Materi serta sekaligus sebagai Fasilitator Pelaksana

Program

2. Pembentukan dan Pengorganisasian Pos Ronda/Pos Kamling Dusun Kalirejo

Selatan

 Bidang Kegiatan

Sarana/Prasarana dan Sosial

 Bentuk masalah yang dihadapi dan dinamika kegiatan

Saat melakukan observasi di lingkungan dusun Kalirejo Selatan saya

berinteraksi dan berbincang-bincang dengan Kepala Dusun Kalirejo Selatan

sekaligus juga bertanya untuk mencari tahu tentang kegiatan utama yang

91
berfungsi sebagai sarana keamanan dilingkungan tersebut. Namun, ternyata

diluar dugaan, kepala dusun mengemukakan bahwa Pos Ronda/Pos Kamling

yang ada didusun telah lama tidak aktif (mati), dikarenakan banyak pemuda-

pemuda desa dan masyarakat yang mulai luntur serta kurang partisipasinya

dalam kegiatan keamanan lingkungan, sehingga kegiatan yang ada di pos

ronda telah lama vakum. Setelah cukup mendapatkan informasi tentang Pos

Ronda, Saya langsung menuju ke lokasi Pos Ronda/Pos Kamling yang terletak

tepat disamping gerbang depan masuk Kalirejo Selatan. Ternyata yang saya

temukan adalah kondisi yang sangat memprihatinkan, Pos Ronda/Pos

Kamling yang biasa seharusnya digunakan sebagai sarana untuk menjaga

keamanan, tanggap bencana, keadaannya sangat memprihatinkan, Nampak

terlihat dari luar tempatnya tak terurus dan terlihat kumuh, catnya berlumut,

dan didalam pos ronda sangat kotor ada bekas tanah, lumpur yang kering dan

berbau akibat tidak pernah dibersihkan, sampai ada salah satu teman anggota

kelompok berkata, bahwa “tempat ini tidak layak dikatakan Pos Kamling

namun Pos Kambing”, tentu sangat miris melihat keadaan sarana yang

seharusnya di jaga sebagai aset, namun tidak terawat dan dibiarkan

terbengkalai, karena sangat disayangkan bangunan Pos Ronda/Kamling yang

berukuran kurang lebih 2m X 3m terbilang cukup kuat dan baik, karena

pondasinya menggunakan semen/beton, berbeda dengan kebanyakan Pos

Ronda/Kamling yang lainnya biasa saya lihat yang terbuat dari material

kayu,papan dan seng. Setelah semua informasi saya dapatkan, dan juga sudah

melihat kondisi fisiknya secara langsung, saya berkoordinasi dengan Kepala

92
Dusun Pak Winardi untuk menyampaikan niat untuk membantu

membersihkan dan memperbaiki Pos Ronda/Pos Kamling yang ada didusun

Kalirejo Selatan sebagai salah satu bentuk Rencana Program Kerja Kelompok

Kami, dan ternyata niat kelompok KKN kami langsung disetujui oleh Kepala

Dusun dan masyarakat saat melakukan Forum Group Discussion yang

bertempat dirumah Kepala Dusun itu sendiri. Dan setelah melalui proses tahap

perencanaan hingga proses implementasi pembenahan pos ronda dan

pengecatan telah selesai semua terealisasi dalam Program Kerja Kelompok

KKN sebagai program fisik sarana dan prasarana, akhirnya saya kemudian

berinisiatif untuk membuat pembentukan dan pengorganisasian pos

ronda/pos kamling kalirejo selatan sebagai Program Individu yang fokus

termasuk dalam bidang sosial. Karena saya fikir apabila sarana yang awalnya

sudah dibersihkan diperbaiki dan di perbaharui tersebut tidak yang

mengurus,membersihkan dan menjaga/merawat, maka dikhawatirkan akan

menjadi bangunan sarana yang terbengkalai dan terlihat kumuh seperti

sebelumnya lagi. Oleh karena itu, muncul dalam benak saya untuk

mengajukan Program Pembentukan dan Pengorganisasian Pos Ronda/Pos

Kamling Kalirejo Selatan Sebagai Program terusan atau Berkelanjutan dari

Program Kelompok yaitu Pos Ronda.Kemudian, di dalam Pembentukan dan

Pengorganisasian saya membuat Struktur Pos Ronda yang berisi tentang

daftar jadwal jaga malam wajib Pos Ronda dilakukan rutin oleh masyarakat

setiap harinya dan juga tentang Struktur Kepengurusan.Adapun, Pengurus-

pengurusnya yaitu antara lain ada Ketua/Wakil Ketua,yang berperan sebagai

93
Penanggung Jawab Kepengurusan Pos Ronda, ada Sekretaris dan Bendahara

yang berperan sebagai penulis maupun bertanggung jawab mencatat

kegiatan,pemasukkan dana ataupun pengeluaran yang ada di pos Ronda

karena program saya juga berhubungan dengan program kerja individu salah

satu anggota kelompok yaitu jimpitan yang lebih dikenal sebagai Jaminan

Sosial yang fungsinya adalah mirip seperti BPJS (Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial) untuk disalurkan hal-hal yang darurat atau kepada orang yang

membutuhkan seperti orang yang berduka (musibah, sakit, kematian, bencana

alam) atau kebutuhan lain-lain menyangkut dusun (kas desa) yang nantinya

rutin diambil oleh masyarakat yang berjaga malam dipos ronda setelah itu

diserahkan kepada Bendahara.

 Potensi Yang Tersedia

Bangunan Sarana Pos Ronda/Pos Kamling yang sudah bersih dan baik

kembali, serta keantusiasan semangat masyarakat untuk bersedia aktif

berpartisipasi kembali melakukan pengaktifan jaga malam di Pos Ronda/Pos

Kamling Kalirejo Selatan.

 Materi Kegiatan

i. Pembuatan Kepengurusan Pos Ronda yang berisi struktur/bagan

pengorganisasian pos ronda/pos kamling Kalirejo Selatan.

ii. Pembagian peran terhadap warga masyarakat untuk menjadi bagian

dari sistem kepengurusan, seperti (Ketua/Wakil Ketua, Sekretaris,

Bendahara, dan anggota-anggota).

94
iii. Membagikan Daftar Jadwal Jaga Malam Pos Ronda yang telah dibuat

dan disepakati oleh Kepala Dusun dan warga masyarakat Kalirejo

Selatan.

 Tujuan/Hasil Kegiatan

Sebagai langkah berkelanjutan dari Program Kerja Kelompok KKN untuk

mengajak kembali warga masyarakat Kalirejo Selatan aktif dan berperan

dalam kegiatan penjagaan keamanan dimalam hari, untuk mencegah rawannya

lingkungan dusun yang sepi dan senyap sehingga dapat memancing/

mengundang tindak kejahatan seperti (Pencurian, maling, perampokan dll)

maupun sebagai posko siaga tanggap bencana apabila terjadi sesuatu seperti,

kematian, kebakaran, bencana alam, dan bahaya saat malam hari. Selain itu,

untuk melanjutkan program Jimpitan yang dilakukan oleh warga masyarakat

yang mendapatkan giliran jadwal saat berjaga malam. Selanjutnya, adalah

agar Pos Ronda/Pos Kamling Kalirejo Selatan aktif dan terawat serta

mencegah tidak terurusnya kembali sarana bangunan Pos Ronda/Pos Kamling

menjadi bangunan kumuh, kotor, dan terbengkalai karena tidak terawat dan

tidak ada yang menjaga.

 Metode Pelaksanaan

i. Berkoordinasi dengan Kepala Dusun Pak Winardi selaku Kepala

Dusun dan meminta persetujuan untuk pembuatan struktur

pengorganisasian Pos Ronda/Pos Kamling Kalirejo Selatan.

ii. Melakukan kembali pendekatan dengan warga masyarakat Kalirejo

Selatan dan membagikan daftar jadwal giliran jaga malam Pos

95
Ronda/Pos Kamling Kalirejo Selatan yang telah dibuat dan disetujui

dengan tanda tangan Pak Winardi selaku Kepala Dusun Kalirejo

Selatan.

iii. Memfasilitasi alat dan bahan berupa daftar jadwal jaga,dan Banner

berukuran sedang yang memuat Struktur Kepengurusan Pos Kamling

dan Jimpitan Kalirejo Selatan.

 Sasaran

Masyarakat Kalirejo Selatan

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari : Setiap Hari

Waktu : Pukul 20.00 – 23.00 WIB

Tempat : Pos Ronda/Pos Kamling Dusun Kalirejo Selatan

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Besarnya dana yang saya keluarkan adalah Rp. 22.000,00 dari uang pribadi

yang digunakan untuk mencetak jadwal giliran jaga Pos Ronda/Pos Kamling

yang kemudian diedarkan ke masyarakat yang masih mampu dan sudah

terdata (belum masuk usia lanjut) sebanyak 32 Lembar yaitu berjumlah

Rp.6.400,00, Kode Kentongan untuk dipasang dipos Ronda/Pos Kamling

sebanyak 3 Lembar yaitu berjumlah Rp. 600,00 dan mencetak Banner

Struktur Kepengurusan Pos Ronda/Pos Kamling berukuran sedang yaitu

berjumlah Rp. 30.000,00 (dibagi dua karena bersamaan dengan Program

Jimpitan) jadi, saya hanya mengeluarkan uang yaitu berjumlah Rp. 15.000,00

96
dan selanjutnya dana swadaya dari masyarakat berupa kentongan berukuran

sedang dari bambu dan kentongan berukuran besar dari kayu pohon.

Rincian Dana dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel I

Rincian Pengeluaran Dana

No Uraian Harga Jumlah barang Jumlah

persatuan (Rp)

(Rp)

1 Jadwal Jaga Giliran Ronda 200 32 6.400

2 Kode Kentongan 200 3 600

3 Banner Struktur 30.000 : 2 1 15.000

Kepengurusan Pos Ronda

4 Kentongan Sedang dan Besar Swadaya 2 -

Total 22.000

 Peran Mahasiswa

Fasilitator dan Inisiator serta Partisipator bersama masyarakat selama berada

di Kalirejo Selatan.

 Pramudya Tantya Rambang (14510007/IS)

1. Sosisalisasi dalam pembuatan Ikon Pedukuhan

 Bidang Kegiatan

Sosial

Bentuk masalah yang di hadapi 97


daDinamikadKegiatan

Ketika saya melakukan observasi di bagian administrasi pedukuhan Kelirejo

Selatan, saya belum melihat adanya lambang identitas yang melambangkan

Kalirejo Selatan. Menurut saya bahwa pentingya identitas merupakan suatu

wujud wajah dari suatu pedukuhan. Lambang ikon pedukuhan merupakan

suatu wujud pengakuan dari suatu organisasi kemasyarakatan agar lebih

dikenal jelas. Suatu organisasi atau sistem pemeritahan di dalam pedukuhan

yang belum memiliki suatu ikon atau lambang tersendiri itu menurut saya

sangat kurang baik supaya lebih dikenal oleh masyarakat lain dengan adanya

pelambangan dari suatu pedukuhan. Dengan adanya lambang yang ada di

pedukuhan, suatu pedukuhan akan lebih dikenal dan diakui oleh masyarakat

lain atau organisasi lain dengan pengenalan lambang yang ada. Maka dari itu

saya melihat kekurangan yang ada, saya berinisiatif untuk membuat program

KKN tentang sosialisasi dalam pembuatan ikon pedukuhan. Dalam

pelaksanaannya saya tidak mengalami berbagai kendala, saya berkoordinasi

kepada pak dukuh dalam pembuatan ikon pedukuhan kemudian mendapatkan

persetujuan dari beliau berdasarkan musyawarah bersama masyarakat.

Selanjutnya saya mulai mendesain dan membuat logo lambang pedukuhan

Kalirejo Selatan. Setelah itu saya membuatkan banner lambang ukuran yang

cukup besar yang dapat digunakan pada saat pedukuhan mengadakan suatu

acara pedukuhan

 Potensi yang tersedia

98
Struktur pemerintahan pedukuhan, dan organisasi organisasi pedukuhan

seperti PKK, kelompok tani, dan karang taruna.

 Materi kegiatan

i. Sosialisasi program tentang pembuatan ikon pedukuhan Kalirejo

Selatan kepada masyarakat.

ii. Berkoordinasi dengan pak dukuh dalam persetujuan lambang

pedukuhan Kalirejo Selatan

 Tujuan/ Hasil Kegiatan

Program yang saya buat ini bertujuan untuk membuat lambang pedukuhan

yang belum ada sehingga dengan adanya lambang pedukuhan pedukuhan

Kalirejo Selatan lebih diakui dan mudah dikenal oleh instansi desa atau pun

masyarakat. Hasil yang didapatkan dari pembuatan ikon ini telah berhasil

mengadakan lambang pedukuhan yang merupakan ciri khas dari pedukuhan

Kalirejo Selatan.

 Metode Pelaksanaan

i. Bekerja sama dengan masyarakat dalam menentukan khas lambang

ikon pedukuhan.

ii. Pembuatan lambang menggunakan editan computer.

iii. Percetakan banner ukuran besar bergambarkan lambang ikon

pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Sasaran

Masyarakat

99
 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari/tanggal : Jumat-rabu / 25agustus-30agustus

Waktu : Pukul 13.00-15.00

Tempat : Rumah pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Besar dana yang saya keluarkan Rp.100.000,- , dugunakan untuk pembuatan

banner, bersumber dari dana pribadi.

 Peran Mahasiswa

Peran saya dalam program ini ialah saya sebagai inisiator dan fasilitator dalam

pembuatan lambang .

2. Pelatihan dasar komputer dan pengenalan penggunaan dasar komputer bagi

anak-anak SD

 Bidang Kegiatan

Pendidikan

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi

ketika saya melakukan observasi terhadap anak anak di pedukuhan Kalirejo

Selatan, saya tanya dengan beberapa anak, mereka tidak pernah dan belum

pernah mendapatkan pengajaran komputer di sekolahnya masing-masing, hal

itu dikarenakan tidak adanya fasilitas komputer di sekolah mereka. Pentingnya

belajar komputer menurut saya bahwa, dengan penguasaan dasar komputer

sejak dini akan mempermudah anak anak pada saat mendapatkan pekerjaan

yang mengharuskan mereka berhadapan dengan komputer. Melihat kondisi ini

saya berinisiatif membuat program KKN tentang pelatihan dasar komputer

100
dan pengenalan penggunaan dasar komputer bagi anak anak SD. Kendala

yang saya alami pada saat akan melaksanakan program ialah tidak adanya

komputer di pedukuhan, maka dari itu saya berinisiatif untuk meminjam

laptop teman teman saya yang berjumlah 7 buah untuk digunakan dalam

pelatihan dasar komputer ini, dengan jumlah laptop yang terbatas, saya

membatasi waktu begiliran dalam penggunaan laptop kepada anak anak.

Materi yang saya berikan tidaklah begitu rumit di pahami oleh anak-anak,

saya mengenalkan anak anak dengan aplikasi Microsoft word dan saya

menyuruh mereka untuk menuliskan beberapa paragraph dengan mengetik

sendiri tulisan yang telah saya berikan. Anak anak pun merasa senang dan

bahagia terlihat dari raut wajah mereka masing masing, selama empat kali

pertemuan pelatihan dasar komputer ini saya tes anak-anak menuliskan

sebuah cerita, dan hasilnya mereka mampu untuk menyerap ilmu yang saya

berikan. Masalah yang selanjutnya dihadapi oleh anak anak Kalirejo Selatan

ialah, mereka tidak dapat lagi mengembangkan pengetahuan mereka tentang

komputer karena keterbatasan waktu KKN yang telah direncanakan, sehingga

anak anak tidak dapat lagi belajar komputer bersama saya, dan juga anak anak

Kalirejo Selatan tidak mempunyai komputer dirumahnya masing masing

untuk melanjutkan ilmu yang telah saya berikan. Pemantauan saya terhadap

masing masing orang tua anak anak pun mengalami beberapa masalah, para

orang tua mereka tidak dapat menilai anaknya yang telah belajar komputer

karena dirumah mereka masing masing belum ada komputer sehingga

101
menyulitkan saya dalam pemantauan perkembangan anak terhadap orang tua

mereka masing masing.

 Potensi Yang Tersedia

Terdapat banyak usia anak anak di pedukuhan Kalirejo Selatan yang sedang

menempuh pendidikan sekolah dasar dan terdapat banyak laptop teman teman

yang dapat digunakan untuk melaksanakan program saya.

 Materi Kegiatan

i. Pengenalan aplikasi program Microsoft word kepada anak anak

ii. Mengetik beberapa paragraph yang diketik oleh anak anak.

iii. Tes uji penggunaan Microsoft word kepada anak anak untuk

mengetahui kemampuan anak selama belajar.

 Tujuan/ Hasil Kegiatan

Tujuan program yang saya buat ini untuk memperkenalkan kepada anak

anak terhadap teknologi yang ada sekarang ini, anak anak sudah mengenali

komputer dan tidak ragu lagi apabila disuruh untuk menggunakan komputer,

untuk mendapatkan ilmu baru yang sebelumnya belum pernah mereka

dapatkan. Hasilnya dengan adanya pelatihan dasar komputer dan

pengenalan dasar komputer kepada anak anak, mereka menjadi lebih kreatif

dan berpengetahuan lebih terhadap penggunaan teknologi komputer ini.

 Metode Pelaksanaan

i. Pengajaran komputer kepada anak anak setiap hari minggu.

ii. Memberikan makanan ringan kepada anak anak setelah mereka belajar

komputer.
102
iii. Uji tes anak anak mengetik sendiri dengan kreatifitas masing masing

 Sasaran

Anak anak usia sekolah dasar yang tinggal di pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari/ tanggal : Setiap hari minggu pagi

Waktu : Pukul 08.00-10.00 WIB

Tempat : Rumah dukuh Kalirejo Selatan.

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Dana yang saya keluarkan untuk melakukan program ini sebesar Rp.80.000,-

digunakan untuk membelikan makanan ringan yang diberikan kepada anak

anak setelah mereka belajar, bersumber dari uang pribadi.

 Peran Mahasiswa

Inisiator dan pengajar pelatihan komputer kepada anak anak.

3. Pembentukan Struktur Kepengurusan Lampunisasi

 Bidang Kegiatan

Sosial / Pengorganisasian masyarakat

 Bentu Masalah Yang Dihadapi

Ketika saya dan teman teman saya mulai pembuatan program kelompok untuk

pengadaan lampunisasi di pedukuhan Kalirejo Selatan, salah satu program

kelompok kami ini mempunyai suatu kendala dalam sistem kepengurusannya.

Saya berinisiatif untuk membuat program pengorganisasian dalam

kepengurusan lampunisasi, tujuannya supaya program yang kami buat ada

keberlanjutannya. Karena selama ini sering ada KKN dari universitas lain

103
sering melakukan program lampunisasi namun program tersebut tidak berjalan

dengan baik, banyak lampu yang rusak tidak ada yang memperbaiki, sangat

disayangkan apabila sarana pedukuhan tidak dijaga dan tidak dirawat. Program

saya membuat struktur kepengurusan ini berjalan dengan baik dengan cara

berdikusi dengan karang taruna dan tokoh tokoh masyarakat lainnya dalam

penentuan kepengurusannya, pembuatan strukutur ini berjalan dalam satu

malam dan di sahkan oleh kepala dukuh sebagai simbol sahnya suatu

kepengurusan ini. selanjutnya saya mencetak banner ukuran cukup besar untuk

mengetahui isi dari kepengurusan tersebut.

 Potensi Yang Tersedia

Masyarakat, karang taruna, dan program kelompok lampunisasi.

 Materi Kegiatan

i. Pembentukan struktur kepengurusan lampunisasi

ii. Diskusi masyarakat.

iii. Percetakan struktur dalam bentuk banner

 Tujuan Dan Hasil Kegiatan

Tujuan dari program saya ini adalah untuk perawatan sarana pedukuhan

yaitu lampunisasi penerangan jalan, supaya apabila ada kerusakan dalam

sarana tersebut dapat langsung di tangani oleh orang yang telah di tentukan

dalam kepengurusannya. Hasil yang kegiatan saya mendapatkan respon baik

dari masyarakat dan pak dukuh, karena selama ini tidak ada kepengurusan

lampu jalan di pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Metode Pelaksanaan

104
i. Melakukan diskusi bersama karang taruna dan masyarakat Kalirejo

Selatan dalam pembentukan struktur kepengurusannya.

ii. Pengesahan struktur yang disahkan oleh kepala dukuh.

iii. Mencetak banner strukutur kepengurusan.

 Sasaran

Masyarakat dan karang taruna Kalirejo Selatan

 Tempat dan waktu kegiatan

Hari/ tanggal : selasa, 22 agustus 2017

Waktu : 19.00-21.00 wib.

Tempat : Rumah dukuh

 Besar Dana Dan Sumbernya

Besar dana 50 ribu, untuk mencetak banner struktur kepengurusan.

 Peran Mahasiswa

Inisiator dan fasilitator

 Yohanes Kopong Boro ( 14520155 / IP )

A. Instruktur Senam Lansia, program gerakan masyarakat hidup sehat

(GERMAS)

 Bidang Kegiatan

Kesehatan

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi Dan Dinamika Kegiatan

105
Pada saat melakukan observasi selama satu minggu pertama di Pedukuhan

Kalirejo Selatan, saya mendapatkan suatu keadaan atau rutinitas dari

masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan yang mayoritasnya bekerja sebagai

petani atau pekebun ini dimana setiap harinya mulai dari pagi sampai sore

mereka hanya pergi ke ladang dan pulang lagi ke rumah pada malam hari.

Aktifitas seperti ini sudah seperti kebiasaan yang tidak bisa dirubah lagi

karena semuanya yang dilakukan semata-mata demi untuk mencari nafkah.

Berangkat dari kebiasaan masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan yang

monoton seperti ini, maka saya mulai melakukan pendekatan kepada ibu

dukuh Kalirejo Selatan untuk menanyakan lebih jelas tentang kegiatan

masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan setiap harinya apa saja selain bertani

dan berladang? Ibu dukuh mengatakan kalau disini setiap bulannya ada

pertemuan rutin dari Ibu-ibu PKK, Posyandu Balita dan Lansia. Dari situlah

muncul ide di benak saya, bagaimana caranya untuk melakukan suatu

rutinitas kegiatan yang berlangsung tiap minggunya kepada masyarakat

Pedukuhan Kalirejo Selatan terkhususnya yang berusia pra lansia sampai

lansia agar bisa melakukan suatu kegiatan atau kebiasaan baru yang berguna

dan bermanfaat untuk kesehatan mereka yang semakin hari sudah semakin

menua.

Saya memutuskan untuk menerapkan program Kementrian sesuai

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan berwujud senam

lansia yang rutin dilakukan setiap hari minggu pagi pukul 07.00 WIB di

106
Pedukuhan Kalirejo Selatan (kediaman pak dukuh). Dalam menjalankan

program ini, saya bekerja sama dengan mahasiswa KKN dari UII yang

kebetulan mereka juga mengambil program tentang Olahraga Gembira

(Olgagem) dengan wujud senam lansia di Pedukuhan Kalirejo Selatan. Kami

bekerja sama selama 4 minggu (4 kali pertemuan) dari menyediahkan buah

segar dan minuman untuk masyarakat yang mengikuti senam pagi,

menyediahkan sound system guna mendukung kelancaran program dan

video senam lansia di laptop. Dari program ini saya bisa melihat masyarakat

Pedukuhan Kalirejo Selatan sangat antusias terlebih untuk ibu-ibu pra lansia

dan lansia. Mereka menjadi punya kegiatan rutin setiap minggu dan sampai

minggu terakhir atau pertemuan keempat saya memberkan file senam lansia

kepada mereka dengan harapan setelah saya pulang kembali program senam

lansia ini akan terus berlanjut sebagai rutinitas yang pantas untuk masyarakat

di Pedukuhan Kalirejo Selatan.

 Potensi Yang Tersedia

Buah segar (pisang, jeruk dan semangka) dan speaker active dari Kantor

Desa Pagerharjo.

 Materi Kegiatan

i. Menyampaikan tujuan dan manfaat dari program GERMAS

ii. Menjadi instruktur senam lansia kepada masyarakat

iii. Menyediahkan buah segar yang baik untuk kesehatan

 Tujuan dan Hasil Kegiatan

107
Memberikan penyadaran kepada masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan

agar bisa melakukan rutinitas yang lain selain hanya berladang saja. Dari

program GERMAS (senam lansia) ini, harapan saya agar masyarakat bisa

lebih menjaga kesehatannya dengan rutin berolahraga (senam pagi) agar bisa

berdampak pada kesehatan masyarakat yang terjaga, produktif dan

lingkungan yang bersih.

Program GERMAS (senam lansia) ini juga bertujuan untuk masyarakat

Pedukuhan Kalirejo Selatan bisa selalu melakukan aktifitas fisik yang bisa

menunjang kekebalan tubuh mereka sehingga tumbuh penyadaran dalam diri

warga agar sering mengkonsumsi sayur dan buah segar, tidak merokok dan

tidak mengkonsumsi alkohol. Hasil dari program GERMAS (senam lansia)

ini adalah masyarakat menjadi lebih sadar akan pola hidup sehat yang

selama ini jarang mereka terapkan.

 Metode Pelaksanaan

i. Pendekatan dengan warga dan menanyakan waktu yang pas untuk

menjalanakan senam lansia.

ii. Menjadi instruktur senam lansia.

iii. Menyediahkan buah segar dan minum untuk di konsumsi sesudah

selesai senam pagi

 Sasaran

Masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan yang sudah masuk fase pra lansia

dan lansia

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

108
Hari/Tanggal : Minggu / 06, 13, 20, 27 Agustus 2017

Waktu : Pukul 07.00 – 08.00 WIB

Tempat : Halaman rumah pak dukuh

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Air mineral 1 dus Rp. 24.000 + Buah segar Rp. 25.000 = Rp. 49.000

Sumbernya dari mahasiswa.

 Peran Mahasiswa

Instruktur dan fasilitator

B. Pelatihan bola voly (bola tangan)

 Bidang Kegiatan

Olahraga

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi Dan Dinamika Kegiatan

Pada saat melakukan observasi di minggu pertama, saya melihat masih

banyak masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan yang hanya melakukan

rutinitas setiap hari mereka dengan pergi berladang atau berkebun dari pagi

hari sampai menjelang malam hari. Saya melihat masyarakat Pedukuhan

Kalirejo Selatan sangat monoton dengan rutinas bekerja mereka setiap

harinya sampai lupa luangkan sedikit waktu untuk berolahraga. Pada

awalnya saya punya ide untuk mengajak anak-anak dan remaja di Pedukuhan

Kalirejo Selatan ini untuk bermain sepak bola sekaligus melatih mereka

teknik dasar bermain sepak bola yang baik.Program pelatihan bermain sepak

bola ini sudah berjalan 1 kali pertemuan dengan peserta 5 orang anak.

109
Karena saya merasa masih sangat kurang pesertanya sehingga besok harinya

saya melakukan pendekatan ke salah satu warga yang saya temui dan

bertanya kenapa masyarakat di Pedukuhan Kalirejo Selatan ini sangat jarang

berolahraga? Warga yang saya temui mengatakan bahwa masyarakat disini

selain sibuk bekerja dan berladang, mereka juga tidak bisa berolahraga

karena tidak ada prasarana yang tersedia di Pedukuhan Kalirejo Selatan ini.

Kemudian saya kembali bertanya, minat masyarakat di Kalirejo Selatan

untuk berolahraga itu cenderung ke olahraga apa? Warga itu menjawab kalau

masyarakat di sini lebih suka bermain bola voly mini (bola tangan).Dari

situlah saya berpikir untuk merubah program saya dari pelatihan sepak bola

menjadi pelatihan bola voly untuk masyarakat umum dari anak-anak sampai

remaja di Pedukuhan Kalirejo Selatan.

Saya di bantu teman-teman kelompok untuk membuat lapangan voly mini

sederhana di pekarangan samping rumah pak dukuh. Setelah lapangannya

jadi, masyarakat sangat antusias dan bersemangat untuk bermain voly setiap

kali kami mengajak untuk bermain bersama. Saya pun menyediahkan bola

voly plastik dan masyarakat dengan suka rela menyumbangkan net voly

untuk melengkapi prasarana voly ini. Kami sering bermain bersama setiap

sore pada saat masyarakat sudah pulang dari bekerja atau berladang.

Antusiasme masyarakat dalam bermain bola voly di Pedukuhan Kalirejo

Selatan ini bisa terlihat sekali pada saat kami mengadakan lomba 17an yang

salah satunya adalah pertandingan voly antar RT di Pedukuhan Kalirejo

Selatan, dimana masyarakat yang mengikuti lomba pertandingan voly itu

110
tidak mencari besar hadiahnya tetapi mencari kebersamaaan, kekompakan

dan keceriaan seraya merayakan HUT RI ke 72 bersama kami.

 Potensi Yang Tersedia

Bambu dan net voly

 Materi Kegiatan

i. Membuat lapangan voly mini sederhana dengan menggunakan tiang

net dari bambu.

ii. Menyediakan bola voly plastic

 Tujuan Dan Hasil Kegiatan

Maksud dan tujuan saya mengambil program di bidang olahraga ini, supaya

masyarakat bisa mempunyai rutinitas baru yang bisa menunjang fisik mereka

agar semakin sehat bugar dan tidak hanya bekerja di ladang dan kembali ke

dalam rumah pada malam harinya. Masyarakat juga bisa memiliki sedikit

waktu luang untuk bercanda gurau bersama warga yang lainnya pada saat

bertemu untuk bermain voly bersama. Bermain voly yang saya maksud

disini bukan semata-mata untuk mencari keringat saja melainkan untuk

memupuk rasa kerja sama, kekompakan dan keceriaan bersama orang lain di

luar rumah. sebagaimana yang kita tahu sekarang, hal-hal semacam itu sudah

mulai hilang karena penjajahan dari media sosial dan gudget yang sangat

sulit untuk dihindari.

Hasil dari program pelatihan bola voly saya ini adalah diadakannya

perlombaan pertandingan voly mini antar RT di Pedukuhan Kalirejo Selatan

111
dalam memperingati HUT RI ke 72 dan diikuti oleh semua warga antar RT

yang sangat antusiasbaik warga yang menjadi peserta maupun yang datang

menjadi penonton di dalam perlombaan voly tersebut.

 Metode Pelaksanaan

i. Pelatihan bermain bola voly

ii. Praktek bermain bola voly

 Sasaran

Masyarakat Pedukuhan Kalirejo Selatan (anak-anak – remaja)

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari/Tanggal : Jumat, Sabtu, Minggu / 11, 12, 13 Agustus 2017

Waktu : Pukul 16.30 – 18.00 WIB

Tempat : Pekarangan samping rumah pak dukuh

 Besar Dana Dan Sumbernya

4 bola voly plastik Rp. 32.000 + lakban hitam besar Rp. 15.000 = Rp.

47.000

 Peran Mahasiswa

Pelatih dan fasilitator

 David Darmanto (14520118 / IP )

A. Pengorganisasian pengadaan kota kamal

 Bidang kegiatan

Sosial

112
 Bentuk masalah yang dihadapi

Pada saat saya berada di pedukuhan Kalirejo Selatan kami satu kelompok

melakukan pertemun bersama warga untuk membahas tentang program

kelompok yang sedang kami rencanakan, setelah membahas semua tentang

program kelompok, lalu ada masukan dari pakdukuh untuk pembuatan kota

kamal, jadi karena saya masih bingung tentang progam individu saya, jadi

saya menanggapi masukan pak dukuh tersebut dan saya berinisiatif untuk

menjalankan pengorganisasian kota kamal menjadi program individu saya.

 Potensi Yang Tersedia

Papan bekas yang tidak terpakai dan besarnya swadaya masyarakat untuk

bergotong royong membuat hal yang belum ada di pedukuhan mereka.

 Materi Kegiatan

i. Sosialisai bersama masyarakat tentang program kota kamal

ii. Menyampaikan pentingnya kota kamal

iii. Bermusyawah bersama masyarakat tentang pengadaan kota kamal

 Tujuan / Hasil Kegiatan

Agar masyarakat tambah berminat dan berantusias untuk menyumbang atau

bersedekah kepada masyarakat yang berduka maupun masyarakat yang

mengadakan acara pernikahan.

 Metode Pelaksanaan

113
i. Berkerja sama dengan masyarakat secara swadaya untuk pengadaan kota

kamal

ii. Melakukan pendekatan dan penyadaran kepada masyarakat

iii. Ikut serta dalam pembuatan kotak amal

 Sasaran

Masyarakat

 Tempat Dan Waktu -Kegiatan

Hari / tanggal : 2 Agustus 2017

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besar Dana dan Sumbernya

Besarnya dana Rp. 0,- karena semua alat dan bahan yang diperlukan untuk

membuat kota kamal ini semunya dari swadaya masyarakat, sehingga dari bahan,

pengerjaan, sampai jadi kota kamal semuanya dari masyarakat.

 Peran Mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini.

a. Pembentukan Struktur Kepengurusan Plangisasi

 Bidang Kegiatan

Sosial

 Bentuk Masalah Yang Dihadapi

Pada saat saya melakukan observasi dilapangan, saya mendapatkan informasi

bahwa sebelumnya di pedukuhan Kalirejo Selatan telah ada plang petunjuk arah

114
antar rt/rw yang dibuat oleh KKN sebelumnya, namun program tersebut tidak

berjalan dengan lancar dan mempunyai banyak masalah didalamnya. Masalah

yang utama ialah perawatan plang tersebut tidak ada, sehingga pembahruan

terhadap plang tidak dilakukan. Saya berinisiatif untuk membuat program struktur

pengorganisasian masyarakat tentang kepengurusan plang. Dalam melakukan

kegiatan pembentukan plangnisasi, saya tidak terlalu banyak mendapatkan

hambatan yang serius, dalam pembentukannya saya melakukan diskusi bersama

warga untuk membuat struktur pengorganisasian plangisasi. Dan program saya

telah berjalan dengan baik, kemudian struktur tersebu saya cetak berupa banner

besar bergambar struktur kepengurusan plangisasi.

 Potensi Yang Tersedia

Masyarakat pedukuhan Kalirejo Selatan dan karang taruna

 Materi Kegiatan

i. Sosialisasi program tentang pembuatan struktur kepengurusan plangisasi

bersama masyarakat

ii. Berkoordinasi dengan masyarakat dalam persetujuan kepengurusan

plangisasi.

 Tujuan/Hasil Kegiatan

Agar plang penunjuk arah dan pembatas RT/RW ini selalu diperhatikan agar jika

rusak bias diperbaiki lagi oleh sekelompok kepengurusan palangisasi tersebuat

dan juga perbaikan plangisasi ini bisa berkelanjutan.

 Metode Pelaksanaan

115
i. Kerjasama bersama masyarakat untuk membentuk struktur plangisasi

ii. Bermusyawarah memilih kepengurusan plangisasi

iii. Membuat bener struktur kepengurusan plangisasi

 Sasaran

Masyarakat

 Tempat Dan Waktu Kegiatan

Hari / tanggal : Selasa, 22 agustus

Waktu : 19:30-20:30 wib

Tempat : Pedukuhan Kalirejo Selatan

 Besarnya Dana Dan Sumbernya

Besaran dana yang saya keluarkan untuk pengadaan pembuatan bener struktur

kepengurusan plangisasi ini sebesar Rp.30.000,- karena di pedukuhan dan

disekitarnya Kalirejo Selatan tidak tersedianya percetakan maka saya harus turun

ke jogja untuk membuat bener struktur tersebuat.

 Peran Mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini.

 Rosniyati Rahayaan (14530023/IK)

A. Kesetaraan Gender

 Bidang kegiatan

Pendidikan

116
 Bentuk masalah yang dihadapi dan dinamika kegiatan

Gender dan kesetaraan gender mungkin sudah sering di bicarakan, atau seringkali

kita dengar, ketika masih berada di bangku SMA, Perguruan tinggi atau pula di

perkotaan. Namun sangat disayangkan sekali dengan masyarakat yang tingkat

pendidikan terakhirnya SD, SMP dan tinggal di perkampungan atau pedesaan,

lebih khususnya pada desa Pagerharjo, Pedukuhan Kalirejo Selatan.

Tujuan mengambil program kesetaraan gender tidak lepas dari prodi atau jurusan

saya ilmu komunikasi, dan selama berada di lingkungan pedukuhan ini, saya

merasa tergerak untuk melakukan sosialisasi tentang kesetaraan gender, karena

selama beberapa hari saya melakukan observasi dan wawancara bahwa

masyarakat pedukuhan Kalirejo Selatan banyak yang belum mengetahui tentang

kesetaraan gender, mereka bertanya-Tanya kesetaraan gender itu apa. Selain itu

ada beberapa masyarakat pedukuhan sebagian juga sudah mengetahui tentang

kesetaraan gender, namun masih sulit untuk membedakan tentang gender dan

kesetaraan gender. Sosialisasi yang akan saya lakukan yaitu kepada Ibu- Ibu PKK

yang ada di pedukuhan, Bukan hanya sebatas memberikan penjelasan tentang apa

itu gender, namun juga memberikan motifasi kepada Ibu- Ibu tentang bagaimana

membangun pemahaman tentang gender hingga timbulnya relasi kepada para-

suami-suami, selain itu dengan adanya ini para Ibu- Ibu PPK dapat memberikan

semangat atau dukungan kepada putri- putrinya untuk mencapai segala cita- cita

yang mereka inginkan.

 Potensi yang tersedia

117
Ibi- ibu PKK, Anak perempuan, Laki- laki dan para Suami.

 Materi Kegiatan

Menyampaikan pentingnya Kesetaraan Gender.

 Tujuan/hasil kegiatan

Alhamdulillah akhirnya sosialisasi yang saya lakukan dan di bantu sama teman-

teman kelompok saya selama tiga kali pertemuan berjalan dengan baik, dalam tiga

kali pertemuan membutuhkan kesabaran dalam menyampaikan maksud dan tujuan

saya yaitu kesetaraan Gender kepada Ibu- Ibu PKK, dikarenakan konstruksi

budaya yang selalu meraka kembangkan dari generasi kegenerasi hingga

sekarang, itu menjadi kesulitan tersendiri bagi saya dalam menyampaikan

sosialisasi. Alhasil saya mendapatkan respon yang baik pula dari masyarakat,

lantas tidak langsung dapat merubah mereka secara cepat. Setidaknya dengan

sedikit pembekalan atau informasi dan juga sebagai ilmu pengetahuan yang saya

sampaikan, masyarakat merasa senang dan juga baru menyedari bahwa ternyata

gender itu sangatlah membantu perempuan- perempuan dalam menggali potensi

mereka.

 Metode pelaksanaan

1. Observasi

2. Wawancara

3. documentasi

 Sasaran

Ibu- ibu PKK

 Tempat dan waktu kegiatan

118
Hari : Sabtu, Senin, Minggu.

Tanggal : 05Agustus, 28Agustus, 03 September.

Waktu : 14.00- 15.00, 19.00- 20.00, 19.00- 20.00 WIB

Tempat : Rumah Pak Dukuh Kalirejo Selatan

 Besarnya dana dan sumbernya

Dana yang saya keluarkan dikegiatan ini adalah Rp 50.000 untuk membeli makan

ringan.

 Peran mahasisiwa

Menfasilitasi kegiatan sosialisasi dan memberikan materi sekaligus ceramah,

tentang kesetaraan gender.

B. Public Speaking

• Bidang Kegiatan

pendidikan

• Bentuk Masalah yang dihadapi

Kita sering kali harus dihadapkan pada situasi yang mana memaksa kita utnuk

berbicara baik, dalam kelompok maupun berbicara di hadapan banyak orang, dan

disini tepatnya di Kalirejo Selatan dimana ada satu organisasi Ibu- Ibu PKK, yang

setiap bulannya berkumpul sekali untuk melakukan pertemuan tepatnya kediaman

pak dukuh. Kemudian yang terpikirkan untuk melakukan program individu saya

yaitu public speaking. Ketika saya melakukan sosialisasi tentang public speaking,

ternyata banyak yang berkeluh kesah, mereka bertanya” mbak rose bagaimanakah

119
agar ketika kita berbicara tidak merasakan malu dan tidak gugup” ternyata

diorganisasi ini hanya orang yang tertentu saja yang berbicara sedangkan yang

lainnya hanya mendengar dengan baik. Setelah melakukan sosialisasi ternyata

banyak pula respon dari Ibu- Ibu PKK sendiri.

 Potensi yang tersedia

Potensi yang dimiliki warga pedukuhan Kalirejo Selatan bahwa mereka sangat

berkeinginan untuk berbicara tanpa harus merasa terbebani.

• Materi kegiatan

Adapun materi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Sosialisasi tentang Public

Speaking kepada masyarakat.

• Tujuan / Hasil kegiataan

Berharap dengan adanya sosialisasi yang saya lakukan masyarakat Kalirejo Selatan,

tentuya memahami dengan baik apa itu pulic speaking, dan mereka punya

keberanian untuk berbicara tanpa harus merasa gugup. Dan juga bagaimana apa

yang saya sampai bisa disampaikan kembali pada anak- cucu mereka kedepannya.

Metode pelaksanaan

• metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah obserasi, wawancara

dengan ketua Ibu- Ibu PKK

 dan kemudian sosialisasi kepada warga pedukuhan tetang public speaking

• Sasaran

120
Masyarakat

• Tempat dan waktu kegiatan

Hari : Sabtu, Senin, Minggu.

Tanggal : 05Agustus, 28Agustus, 03 September.

Waktu : 14.00- 15.00, 19.00- 20.00, 19.00- 20.00 WIB

Tempat : Rumah Pak Dukuh Kalirejo Selatan

• Besarnya Dana Dan Sumbernya

Besaran dana yang kami keluarkan dalam pengadaan buku profil pedukuhan,

sebesar Rp.35.000,- yang bersumber dari kas kelompok.

• Peran Mahasiswa

Peran mahasiswa sebagai inisiator dan fasilitator dalam pelaksaan program ini.

B. EVALUASI KEGIATAN KKN

 Kegiatan Kelompok

Dari semua kegiatan yang kami jalankan selama kegiatan KKN berlangsung

mulai dari pos ronda, gapura, plangisasi, lampunisasi, pembatas jalan,

pembahruan administrasi pedukuhan, pembuatan profil pedukuhan, kegiatan 17

agustus, dan gotong royong di pedukuhan Kalirejo Selatan, Ini telah berjalan

dengan lancar daan sesuai dengan yang kami rencanakan. Tetapi mengingat dana

kegiatan yang diberikan oleh phak kampus sangatlahh minim dan tindak

sebanding dengan besarnya biaya kebutuhan kami gunakan untuk kegiatan

program kelompok kami. Sehingga program kelompok dipedukuhanpun


121
terkendala karena faktor pendanaan. Namun, kendala tersebut dapat kami atasi

dengan memutuskan untuk iuran sebesar Rp. 200.000 setiap personil guna

menambah dana kegiatan KKN.

 Kegiatan Individu

a) Pramudya Tantya Rambang

Tingkat keberhasilan dari ketiga program yang saya buat yaitu, pembuatan

ikon lambang pedukuhan kalirejo selatan, bimbingan kursus komputer dan

pembuatan strukutur kepengurusan lampunisasi telah berjalan sesuai rencana

dan sesuai target yang telah di harapkan, semua program yang buat tersebut,

saya tidak melibatkan pihak luar dalam pemberian materi, karena saya merasa

saya mampu untuk melakukannya sendiri bersama teman kelompok. kendala

yang saya dapatkan dalam melakukan program ialah, salah satu program

bimbingan kursus komputer mengalami kendala yaitu murid-murid saya tidak

dapat lagi meneruskan ilmu yang saya berikan karena mereka tidak memiliki

komputer sendiri.

b) Bonita

Dalam pelaksanaan program individu saya yang direncanakan, sudah

dilaksanakan sesuai dengan hasil yang diharapkan, dimana dalam pelaksanaan

program tersebut banyak partisipasi dari masyarakat dan program yang saya

laksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kalirejo Selatan. Tetapi dalam

pelaksanaan program tersebut masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat

yang menyebabkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang makna dan

122
realisasi dari kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Selain itu juga, masih

rendahnya pengetahuan dalam bahasa, dimana susahnya untuk berkomunikasi

dengan masyarakat karena sebagian masyarakat masih menggunakan bahasa Jawa

karena kurang mahir bahasa Indonesia. Program saya yang melibatkan

masyarakat adalah pemebrian makanan tambahan (PMT) balita.

c) Yohanes Kopong Boro

Dalam pelaksanaan program individu yang saya jalankan di Pedukuhan

Kalirejo Selatan, program GERMAS (Senam Lansia) dan program Pelatihan bola

voly berjalan sesuai target yang diharapkan. Untuk keberlanjutannya dari program

saya, saya serahkan kepada masyarakat untuk menjadwalkan program saya di

Pedukuhan Kalirejo Selatan setiap hari minggu pagi untuk program GERMAS

(Senam Lansia) dan program pelatihan bola voly keberlanjutannya anak-anak

sudah mulai bermain bola voly setiap sore di lapangan voly yang kami buat di

samping rumah pak dukuh.

Kendala yang saya hadapi dalam menjalankan program individu saya

adalah dari awal saya sudah merencanakan untuk menjalankan program pelatihan

bola kaki untuk anak-anak di Pedukuhan Kalirejo Selatan. Namun pada saat

program pelatihan bola kaki berjalan di pertemuan pertama, saya melihat minat

anak-anak untuk bermain bola kaki sangat kurang dengan kehadiran mereka yang

hanya sedikit untuk mengikuti program saya. Seiring berjalannya waktu, saya

melihat anak-anak dan masyarakat pada umumnya di Pedukuhan Kalirejo Selatan

lebih berminat untuk berolahraga di bidang bola voly mini dari pada bermain bola

kaki. Maka dari itu saya berinisiatif untuk merubah program pelatihan bola kaki

123
saya menjadi pelatihan bola voly (bola tangan) untuk anak-anak dan remaja di

Pedukuhan Kalirejo Selatan. Kami pun membuat lapangan bola voly mini

sederhana di samping rumah pak dukuh dan masyarakat pun sangat antusias untuk

membantu dengan menyumbangkan net voly dan bambu untuk digunakan

menjadi tiang net voly. Program pelatihan bola voly saya pun bisa berjalan lancar

dengan peminat yang lumayan banyak dari yang muda sampai yang tua pun tiap

sore datang untuk bermain bola voly bersama. Untuk anak-anak yang belum

terlalu mengerti akan aturan dalam bermain bola voly maka saya ajarkan dan

langsung di praktekan bersama dalam lapangan bola voly itu.

d) Arnoldus janssen bili

Dalam pelaksanaan program individu saya tentang jaminan sosial berupa

jimpitan yang di lakukan di pedukuhan Kalirejo Selatan ini berjalan dengan lancar

dan sesuai yang diharapkan dan di terimah dengan baik oleh warga, dan

harapannya kedepannya program saya dapat di lanjutkan terus dan berjalan

keberlanjutan sesuai harapan dalam sosialisasi dengan warga dalam FGD, dalam

program jaminan sosial di harapkan masyrakat dapat berpartisipasi dalam mengisi

kaleng jimpitan beruapa beras segenggam dan uang receh suka rela dari warga

pedukuhan Kalirejo Selatan dan hasil dari jaminan sosial itu dapat di kumpulkan

di pengurus jimpitan Ibu Rahmina yang sudah di buat struktur pengurusnya.dan

sebagai kegunan dari program jaminan sosial jimpitan untuk perawatan pos

ronda,komsumsi warga yang ronda, perawatan lampu jalan, sebagai sumber dana

124
untuk orang sakit, orang berduka, dan sebagai khas pedukuhan untuk kebutuhan

pedukuahan Kalirejo Selatan, dan dalam sosialiasi saya melakukan 3 kali

pertemuaan yang di lakukan pertama tahap penyedaran dengan warga, yang kedua

sosialisasi dari rumah kerumah, dan pembagaian kaleng jimpitan. dan dalam

proses program saya ini berjalan dengan baik dan sesuai harapan saya, dan

harapan warga semua juga dapat merasa terpuaskan dan hasil dari jimpitan dapat

terkumpulkan dengan baik dan sangat besar dari hasil jimpitan.

Dalam menjalankan program individu yang kedua tentang pelatihan bulu

tangkis(badminton) berjalan dengan lancar dan sesuai harapan dan dalam proses

berjalannya kegiatan pelatihan badminton anak-anak dapat antosias dalam

permainan dan anak-anak juga dapat senang dengan program badminton karna di

pedukuhan Kalirejo Selatan belum perna adanya permainan bulu tangkis

( badminton) dan saya melakukan kegiatan program saya tiap sore setelah anak-

anak pulang dari sekolah dan proses ini di mulai dari mengumpulkan anak-anak

dan di mulai dari tahap awal yaitu memukul bola dengan santai, belajar mengejar

bola dengan baik, dan mengumpan bola pada lawan, dalam proses berjalannya

pelatihan anak-anak sudah mulai mengetahui permainan bulu tangkis, dan saya

coba membuat satu pertandingan dimana mengadakan lomba badminton untuk

anak—anak, dan saya juga menyediakan hadia bagi yang mendapatkan juara dan

berjalannya pertandingan anak-anak sangat atosias, dan secara targettnya bahkan

bapak-bapak dan dewasa juga mengikuti dan mengambil bagian dalam program

saya,dan setelah lomba berjalan dan yang menjadi pemenang anak-anak di

menangkan Irvan anak SD kelas 6. dan dewasa demenangkan oleh pak RT 62.

125
Pak Supardi dan salah satu ucapan terimah kasih untuk masyrakat Kalirejo

Selatan saya menyediakan hadia kecil-kecilan untuk penyemangat anak-anak dan

agar terus belajar dan terus mengembangkan bagat-bagat yang belum teratasi dan

harapannya berjalan dengan baik dan terus tetap berolaraga.

e) Muhammad Rayan Suryadeni

Dalam menjalankan program individu yang pertama tentang Pelatihan

Bimbingan belajar untuk anak TK/PAUD dan SD kelas 1,2,dan 3 berjalan dengan

lancar dan sesuai harapan.

Dalam proses kegiatan pelatihan bimbingan belajar, anak-anak sangat

antusias dalam pelajaran yang saya berikan, lalu anak-anak juga terlihat sangat

senang dengan program belajar terutama bernyayi bersama, karena di dusun

kalirejo selatan sangat jarang diadakan bimbingan belajar dengan suasana santai

dan menyenangkan. Kegiatan program bimbingan belajar ini saya jadwalkan

setiap pagi pukul 11.00 WIB setelah anak-anak TK dan SD kelas 1,2,dan 3

pulang dari sekolah dan hari libur pagi pada pukul 09.00 WIB. Ditahap awal,

proses program saya di mulai dari mengumpulkan anak-anak lalu mengajari

mereka tentang materi yang telah diajarkan disekolah, ada yang diajarkan dalam

teknik membaca cepat dan belajar matematika dengan mudah dan cepat, lalu

bernyayi bersama lagu anak-anak, belajar membuat kerajinan tangan berupa kotak

pensil dengan kaleng dan kertas kado, mereka sangat antusias memperhatikan

saya saat mengajarkan mereka langkah-langkah pembuatannya,terutama dua anak

bernama Tama dan Nabil, mereka sangat rajin dan datang sangat awal apabila

126
bimbingan belajar akan dimulai, padahal bimbelnya akan dimulai satu jam

sebelum dijadwalkan.

Pak Winardi selaku kepala dusun dan satu ucapan teriman kasih saya

untuk masyarakat Kalirejo Selatan karena telah menyediakan tempat yang

nyaman untuk belajar bagi anak-anak disertai papan white board sehingga dengan

bantuan dari beliau dan dukungan masyarakat program saya dapat terlaksana lebih

dari perkiraan saya. Lalu harapan saya semoga program ini dapat menjadi

penyemangat untuk anak-anak didusun Kalirejo Selatan agar terus belajar dan

terus mengembangkan bakat-bakatnya rajin belajar dalam segala hal yang

bermanfaat serta menghilangkan budaya sikap malas dengan kegiatan yang positif

dan kreatif.

Dalam pelaksanaan program individu saya yang kedua tentang keamanan

lingkungan berupa pembentukan struktur dan pengorganisasian pos ronda jadwal

jaga malam yang di lakukan di pedukuhan Kalirejo Selatan ini berjalan dengan

lancar dan sesuai yang diharapkan dan di terima dengan baik oleh warga,dan

harapan saya kedepannya program saya dapat di lanjutkan terus dan

berkeberlanjutan sesuai harapan dalam sosialisasi dengan warga dalam FGD dan

tatap muka rumah kerumah, dalam program pembentukkan dan pengorganisasian

di harapkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam penjagaan malam/berjaga

ronda,ada yang berkeliling dusun, memukul kentongan agar suasana sekitar

lingkungan terjaga dan dapat menjalankan program lain yaitu mengambil

jimpitan beruapa beras segenggam atau uang suka rela dari warga pedukuhan

127
kalirejo selatan hasil dari jaminan sosial itu dapat di kumpulkan di pengurus

jimpitan yang sudah di buat struktur pengurusnya dalam struktur pos ronda dan

jimpitan. Kemudian sebagai kegunan dari program jaminan sosial jimpitan yang

dijalankan oleh masyarakat yang mendapatkan giliran ronda adalah untuk

perawatan pos ronda, konsumsi warga yang ronda,perawatan lampu jalan, sebagai

sumber dana untuk orang sakit,orang berduka, dan sebagai khas pedukuhan untuk

kebutuhan pedukuahan kalirejo selatan. Didalam sosialiasi saya melakukan 3 kali

pertemuaan yang di lakukan pertama tahap pendekatan berupa penyadaran

terhadap warga,yang kedua sosialisasi dari rumah kerumah,dan terakhir adalah

pembagian jadwal giliran ronda.

Dalam proses program saya berjalan dengan baik dengan sesuai harapan

saya, dan warga masyarakat juga dapat merasa nyaman dengan situasi dusun yang

aman dan tidak terkesan sunyi karena adanya penjagaan serta dengan

dijalankannya pula hasil dari jimpitan dapat terkumpulkan dengan baik dalam

jumlah besar yang tentu menambah pendapatan dusun.

f). David Darmanto

Dalam menjalankan progam individu saya, yang pertama tentang

pengorganisasian pengadaan kotak amal berjalan dengan sesuai dan lancar.

Dalam proses pengorganisasian pengadaan kotak amal ini masyarakat sangat

antusias sekali karena memang di pedukuhan Kaliejo Selatan belum adanya

kotak amal sehingga masyarakat juga membutuhkan kota amal tersebut.

Karena di pedukuhan Kalirejo Selatan ini memang belum tersediannya kotak

amal sehingga masyarakat menyumbangkan swadayanya untuk membuat kotak

128
amal. Ditahap awal saya melakukan FGD bersama masyarakat menyadarkan

kepada masyarakat betapa pentingnya kotak amal bagi pedukuhan Kalirejo

Selatan. Dalam program pengadaan kotak amal ini pak dukuh Kalirejo Selatan

juga sangat mendukung karena dari dulu tidak tersedianya kotak amal. Setelah

saya melakukan pertemuan dengan masyarakat mengenai pengorganisasian

pengadaan kotak amal ini, setelah seminggu warga pun bekerja bakti membuat

kotak amal sampai menjadi selesai dan warga membuat 2 kotak amal. Dalam

progam individu saya tentang pengorganisasian pengadaan kotak amal ini

berjalan dengan baik dan sesuai, dan masyarakat juga merasa terpenuhi karena

sudah bisa membuat dan sudah tersedianya kotak amal sendiri di pedukuhan

Kalirejo Selataan.

Dalam pelaksanaan program saya yang ke dua tentang pembuatan

kepengurusan plang penunjuk arah dan pembatas antar RT/RW yaitu dalam

bidang pembuatan struktur plangisasi ini berjalan dengan lancar dan sesuai

sehingga pengadaan ini diterima dengan baik dengan warga Kalirejo Selatan.

Dan haran saya kepengurusan plangnisasi ini berjalan dengan baik dan

berkelanjutan.

g) Rosniyati Rahayaan

Pada saat saya menjalankan program individu tepatnya dipedukuhan Kalirejo

Selatan, tentunya banyak sekali kendala yang saya hadapi, karena saya harus

mensosialisasikan tentang kesetaraan gender dan public speaking, dengan

tujuan untuk lebih menggali lagi potensi pada ibu- ibu PKK yang ada di

Kalirejo Selatan, buka hanya dengan adanya sosialisasi ini saya berharap agar

129
Ibu- ibu juga mampu mendorong semangat pada anak- anaknya khususnya

perempuan untuk bersemangat dalam mencapai impian mereka.

ketika di lapangan dalam organisasi PPK tidak semuanya pralansia,

ternyata ada juga yang lansia, itu juga sendiri menjadi kendala terbesar untuk

saya, dalam mensosialisasikan program individu. Yang mana saya harus

melakukan sosialisasi lebih dari dua kali agar apa yang saya sampaikan dapat

dipahami oleh ibu- ibu PKK tersendiri. Dengan adanya program sosialisasi ini

berharap kedepannya saya matang lagi mensosialisasi program kerja. Namun

saya sendiri merasa puas dengan sosialisasi program kerja individu saya yaitu

kesetaraan gender dan public speaking karena dalam melakukan sosialisasi

yang lebih dari tiga kali ini, ibu- ibu PKK sangat merespon dengan baik,

selama mensosialisasi program kerja ini terjadinya proses komunikasi yaitu

diskusi panjang dalam sosialisasi ini. artinya secara tidak langsung sosialisasi

yang saya kerjakan berjalan dengan baik. Yang paling membahagiakan saya

adalah ketika banyak yang bertanya apa itu kesetaraan gender, akhirnya

terjawab pula pertanyaan yang mereka tanyakan selama ini. terimah kasih

untuk kerjasamanya ibu- ibu PKK khusunya di Kalirejo Selatan.

130
BAB IV

PENUTUP

A. Pengalaman Belajar Yang Diperoleh Selama Mengikuti KKN

Selama kegiatan yang dijalankan pasti memiliki pengalaman tersendiri bagi

kami selaku peserta KKN, selama 50 hari pedukuhan Kalirejo Selatan yang

memiliki beragam perbedaan dengan apa yang kami miliki mengingat seluruh

personil kelompok kami berasal dari luar jawa, tentunya memiliki pengalam yang

tidak sedikit dilokasi KKN. Pengalaman yang pertama kami rasakan ketika berada

dilokasi KKN adalah, kami dihadapkan dengan kondisi alam yang sangat dingin

dengan suhu 20°C, kemudian juga dengan masyarakat yang beragam yaitu

masyarakat yang terbuka atau mau menerima keberadaan kami, selaku mahasiswa

KKN. Dengan begini maka dapat membangun silahturahmi yang baik antara kami
131
dangan masyarakat dipedukuhan Kalirejo Selatan. Guna bisa memelajari nilai-

nilai kearifan lokal yang ada dalam masyarakat agar dapat berbaur dan bisa

bekerjasama sehingga dapat mempermudah kami dalam menjalankan program yang

telah disiapkan.

Begitu juga kami selaku mahasiswa sangat merasa senang karena begitu

antuasiasnya anak- anak yang ada dipedukuhan Kalirejo Selatan terhadap

kedatangan kami para mahasiswa KKN. Mereka mau membaur dengan mahasiswa

secara emosional meskipun tidak memiliki hubungan apapun dengan mereka,

namun mereka bisa menyatuh dengan keberadaan kami sehingga terjalin suasana

kekeluargaan yang sangat harmonis. Selain dari berbagai pengalaman yang

didapatkan dari masyarakat dipedukuhan Kalirejo Selatan. Adapun pengalaman

belajar yang paling berharga ketika selama melaksanakan kegatan KKN

dipedukuhan Kalirejo Selatan yaitu membangun kekompakan serta kerja sama tim

atau tetap solid selama berada dilokasi KKN. Memang teramat sangat sulit untuk

menyatakan berbagai perbedaan diantara kami karena para mahasiswa berasal dari

daerah yang berbeda serta memiliki watak dan karakter yang berbeda pula sehingga

terkadang terjadiya salah paham yang memunculkan perselisihan. Namun, semua

permasalahan itu bisa teratasi dengan prinsip kekeluargaan sehigga kekompakan

tim bisa terjaga sampai sekarang .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaak KKN merupakan

proses pembelajaran yang tidak hanya mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat

pedukuhan untuk mengetahui berbagai permasalahan maupun potensi yang terkait

132
dengan nilai- nilai kearifan lokal yang ada, melainkan juga suatu proses

pembelajaran mental dari kemandirian bagi kami selaku peserta KKN.

B. Isu- Isu Strategis Yang Ditemukan Dilokasi KKN

Beberapa hal yang kami temukan dipedukuhan Kalirejo Selatan yaitu tentang

rawannya kecelakaan, seperti tidak adanya pembatas jalan, tidak adanya

penerangan jalan pada malam hari, yang mana kedua- duanya memiliki potensi

kecelakaan yang sangat membahayakan bagi warga pedukuhan maupun pendatang.

Maka dari itu kami selaku mahasiswa KKN dipedukuhan yang membuat

program kerja tentang lampunisasi dan pembatas jalan, dimana program kerja kami

ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan pengguna kendaraan roda

dua, roda empat, maupun pejalan kaki guna untuk keselamatan bersama.

Potensi makanan yang belum cukup popular namun memiliki rasa yang

enak dan sangat berkhasiat untuk kesehatan seperti mengobati batuk dan panas

dalam, yaitu makanan kripik daun bregedek yang banyak ditemui di lokasi kkn dan

mudah untuk diolah. Mungkin potensi ini dapat dilanjutkan untuk program kkn

yang selanjutnya.

Isu yang selanjutnya ialah potensi pohon bambu yang sangat banyak

ditemui di lokasi kkn Kalirejo Selatan, mungkin potensi ini dapat dikembangkan

menjadi kerajinan bambu atau kreasi yang lebih kreatif lainnya guna meningkatkan

kesejahteraan di pedukuhan Kalirejo Selatan.

C. Saran

a. Untuk pemerintah desa

133
1. Memanfaatkan dan mengembangkan program kerja yang telah dilaksanakan

oleh mahasiswa KKN untuk kepentingan masyarakat.

2. Dapat menyempurnakan program kerja mahasiswa yang telah terlaksana

maka dengan itu berharap agar pemerintah dapat melanjutkan atau

menyempurnakan program kerja yang telah ada.

b. Untuk masyarakat

1. Hasil yang telah diperoleh dari KKN hendaknya dikembangkan terus dan

dapat dimanfaatkan untuk kemajuan masyarakat

2. Meningkatkan keharmonisan didalam masyarakat agar masyarakat semakin

kompak, rukun dan sejahtera.

3. Pentingnya sikap toleransi, saling tolong meolong dari masyarakat dalam

melaksanakan program kerja KKN agar dapat berjalan dengan lancar sukses

dan sesuai dengan harapan bersama.

4. Masyarakat harus lebih peka lagi dalam menyikapi mahasiswa yang sedang

melakukan KKN dipedukuhan Kalirejo Selatan.

c. Untuk P3M

1. Lebih memperhatikan atau mengawasi serta selalu memberikan arahan

mahasiswa KKN.

2. Harus membuat kesepakatan dengan induk semang di living kost mengenai

konsumsi misalnya mengenai berapa kali mahasiswa akan diberi lauk ikan,

ayam, tau dan tempe.

d. Untuk mahasiswa KKN selanjutnya

134
1. Tidak menganggap bahwa kegiatan yang dilaksanakan ketika KKN sebagai

beban.

2. Mahasiswa harus lebih kreatif, inofatif, dan mempunyai program yang

beragam, sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

3. Mahasiswa harus lebih berbaur dengan masyarakat tanpa harus merasa malu,

gengsi dll.

4. Mahasiswa harus menjaga komunikas dan kooerdinasi selama mengikuti

KKN.

135

Anda mungkin juga menyukai