Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemerintah daerah dalam kedudukannya menjalankan otonomi seluas-luasnya,
kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat, dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.
Hal ini menunjukan bahwa Pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan
Pemerintah Pusat memiliki kewajiban untuk membangun daerahnya dengan
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pelaksanaan dalam rangka
percepatan pembangunan daerah dan menurunkan angka kemiskinan melaksanakan
kebijakan Desa Mandiri Anggur Merah, program ini dituangkan ke dalam RPJMD
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014-2018, Program Pembangunan Terpadu
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah tahun 2014-2018 merupakan keberlanjutan
dari pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-
2013 yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018. Program
Pembangunan Terpadu Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah sebagai program
pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan
menyeluruh memiliki posisi sangat strategis karena perannya sebagai berikut; (1)
Mendukung pelaksanaan enam tekad pembangunan yang ditetapkan sebagai salah
satu solusi dalam meningkatkan pendapatan perkapita, menurunkan penduduk
kemiskinan yang mencapai 20,03% keadaan Maret 2013, (2) Meningkatkan
produktivitas tenaga kerja sektor pertanian; (3) Mendukung pelaksanaan 8 agenda
pembangunan; dan (4) Mendukung penyiapan lapangan kerja di pedesaan terutama
tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian. Pembangunan Terpadu
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah didukung alokasi dana APBD yaitu dana
segar (fresh money) sebesar Rp. 250.000.000,- untuk ekonomi produktif akan dapat
menciptakan masyarakat desa yang maju dan produktif.
Strategi pemberdayaan dengan spirit Anggaran Untuk Rakyat Menuju
Sejahtera (ANGGUR MERAH) dalam mengurangi kemiskinan di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Pemerintah memiliki pemahaman bahwa masyarakat sudah

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 1


saatnya dipercaya unutk menggunakan dan mengelolah keuangan demi
mengembangkan usaha produktif. Untuk itu ditempuh berbagai cara demi
mensejahterakan masyarakat yang ada di desa/kelurahan. Program Desa/Kelurahan
Mandiri Anggur Merah menggunakan pendekatan pemberdayaan dengan empat (4)
strategi pokok yaitu : pembangunan daerah yang berkesimbungan dan
berkelanjutan, peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, percepatan
pembangunan daerah dengan mengembangkan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat. Komitmen untuk pemberdayaan masyarakat sepenuhnya didukung
sepenuhnya oleh alokasi anggaran dari APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pelaksanaan Program Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
mempunyai Dasar Peraturan yang baru lewat Peraturan Gubernur Nusa Tenggara
Timur. Program ini mengacu pada Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur
Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri
Anggur Merah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 – 2013. Kemudian
dalam pelaksanaannya mengikuti Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor
5 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Program Pembangunan
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Provinsi NTT Tahun 2011-2013.
Kemudian pada Tahun 2014 diterbitkan Pergub No 4 Tahun 2014 tentang Sistem
Pembangunan Terpadu Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2014-2018. Pelaksanaan program ini berlaku di seluruh
kabupaten/kota di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, sampai dengan saat ini
pelasanaan program ini telah memasuki tahun ke-6 sejak Tahun 2011. Program
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah sesuai untuk diterapkan di Kota Kupang
mengingat perlunya program yang langsung menyentuh kebutuhan ekonomi
masyarakat. Kelurahan sebagai basis terdepan pemerintahan harus diperkuat
dengan program yang aplikatif untuk peningkatan usaha ekonomi produktif
kelompok di masyarakat. Selain itu masyarakat kota harus mendapatkan
pendampingan dalam mengikuti dinamika perubahan perkotaan sehingga tetap
eksis dan mampu bertahan seiring perkembangan jaman.

1.2. Tujuan
Laporan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2017 ini
bertujuan untuk :
1. Dokumen tertulis tentang pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 2


Anggur Merah di Kota Kupang Tahun 2017.
2. Memberikan informasi dan pembelajaran yang berarti dalam pengembangan
ekonomi masyarakat di Kota Kupang.
3. Laporan penyelenggaraan pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur
Merah berfungsi sebagai bahan untuk menilai efisiensi dan efektivitas
terhadap pelaksanaan anggaran.

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 3


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang
secara geografis terletak pada 123° 32’ 14” - 123° 37’ 01” Bujur Timur dan 10° 36’
14” - 10° 39’ 58” Lintang selatan. Secara administratif, Kota Kupang terdiri dari 6
kecamatan dan 51 kelurahan, dengan luas wilayah 260,127 Km², terdiri dari matra
darat seluas 165,337 Km² dan matra laut 94,790 Km².

Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Kupang

Sumber : RTRW Kota Kupang 2011-2031

Kota Kupang memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:


- Sebelah Utara : Teluk Kupang
- Sebelah Selatan : Kecamatan Nekamese dan Kecamatan Taebenu Kabupaten
Kupang
- Sebelah Timur : Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
- Sebelah Barat : Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 4


Adapun luas wilayah menurut kecamatan di Kota Kupang tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Kupang
Sumber :
Kecamatan Luas wilayah Persentase terhadap luas Kota
Kota Kupang
(km²) Kupang
dalam (1) (2) (3) Angka
2016, Alak 86,91 48,21 BPS
Maulafa 54,80 30,40
Kota Oebobo 14,22 7,88 Kupang
Kota Raja 6,10 3,38
2.1.2. Topografi danLima
Kelapa Klimatologis 15,02 8,33
Kota Lama 3,22 1,80
Kota Kupang 180,27 100,00

Secara topografi terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan.
Untuk daerah terendah terletak pada ketinggian rata-rata 0-350 mdpl (di atas
permukaan laut), sedangkan daerah tertinggi terletak dibagian selatan dengan
ketinggian antara 100-350 meter dari permukaan laut. Daerah pantai merupakan
kawasan dibagian utara yang dengan kemiringan antara 0% - 2%, daerah dataran
rendah merupakan kawasan di bagian pesisir, dengan kemiringan antara 2-15%.
Sesuai dengan letak geografis, dipengaruhi iklim daerah tropis yang dipengaruhi
oleh angin muson dengan 2 musim, yaitu musim kemarau pada bulan April
sampai dengan November dan musim penghujan antara bulan Desember sampai
dengan Maret. Curah hujan tahunan rata-rata sebesar 1.589 mm dengan suhu

udara berkisar antara 23̊ C sampai dengan 34̊ C, dengan kelembaban udara
rata-rata 77 persen.
Kota Kupang secara visual merupakan daerah dataran rendah sudah
dimanfaatkan sebagai lahan kegiatan usaha seperti sawah tadah hujan, kebun
musiman dan semak belukar. Pada bagian barat daya dan selatan terdapat
perbukitan yang harus dilindungi dengan penghijauan (reboisasi) yang berfungsi
sebagai daerah tangkapan (cacthment area) untuk menjaga potensi air tanah di
Kota Kupang.

2.1.3. Potensi Wilayah


Kota Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki
fungsi pengembangan wilayah yang luas, tidak saja dalam tataran wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Timur, tetapi juga dalam tataran regional maupun nasional. Hal
tersebut tercermin dan telah ditegaskan dalam kebijakan Rencana Tata Ruang

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 5


Wilayah Nasional (RTRWN) yang menetapkan Kota Kupang sebagai salah satu
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang terletak di wilayah Indonesia Bagian Timur.
Hal ini menunjukkan bahwa Kota Kupang mengemban fungsi pengembangan
regional yang luas, dan diarahkan agar memiliki fungsi-fungsi pengembangan
sebagai berikut :
1. Simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan
internasional;
2. Pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau melayani beberapa
provinsi; dan
3. Simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Sesuai dengan amanat dalam dokumen RPJMN Tahun 2015-2019 dimana
Kota Kupang masuk dalam Kawasan Strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
seperti perdagangan dan jasa serta menciptakan kesempatan kerja. Selain itu, Kota
Kupang juga menjadi sasaran percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim
(kelautan) di kawasan pesisir dengan memanfaatkan sumber daya kelautan dan jasa
kemaritiman, yaitu peningkatan produksi perikanan, pengembangan energi dan
mineral kelautan, pengembangan kawasan wisata bahari dan kemampuan industri
maritim.
Sebagai provinsi paling selatan di Indonesia dan berdekatan dengan Negara
Timor Leste, Nusa Tenggara Timur khususnya Kota Kupang menjadi daerah
dengan prospek pembangunan sektor jasa dan perdagangan yang menjanjikan bagi
pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk menjadi daerah investasi dan
pengembangan usaha. Selain itu dalam kebijakan pengembangan kawasan andalan,
Kota Kupang termasuk salah satu kawasan andalan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur dengan kegiatan utama adalah sektor industri, pariwisata, dan perikanan
laut. Berdasarkan pengembangan potensi secara spasial yang dilakukan melalui
kebijakan pengembangan kawasan strategis Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota
Kupang termasuk dalam Kawasan Strategis Untuk Pertumbuhan Ekonomi, yaitu
Tenau sampai LLBK kawasan strategis Provinsi Nusa Tenggara Timur,
selanjutnya dari LLBK sampai Lasiana merupakan kawasan strategis kota dan
sebagai kawasan strategis lingkungan hidup terdapat di Kelurahan Naioni, Fatukoa
dan Kolhua.
2.1.4. Demografi
Perkembangan jumlah dan kepadatan Penduduk Kota Kupang selama 3

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 6


tahun terakhir 2014-2016 secara rinci per kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.2
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kota Kupang
menurut Kecamatan tahun 2014-2016
Luas
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Kecamatan Wilayah
2014 2015 2016 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)
Alak 58.908 59.948 62.090 86,91 668 678 714
Maulafa 73.604 74.899 75.495 54,8 1.323 1.343 1.376
Oebobo 93.055 94.694 97.696 14,22 6.447 6.544 2.091
Kota Raja 52.809 53.738 53.953 6,1 8.530 8.657 2.073
Kelapa Lima 72.249 73.523 78.850 15,02 4.739 4.810 5.249
Kota Lama 33.487 34.075 34.238 3,22 10.246 10.400 10.632
384.112 390.877 402.286 180,27 2.099 2.131 2.231
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2014-2016, BPS Kota Kupang

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Salah satu indikator kinerja pembangunan adalah kesejahteraan
masyarakat dan secara terperinci dapat dilihat dari kesejahteraan dan pemerataan
perekonomian, kesejahteraan masyarakat dibidang pendidikan, kesehatan,
penyediaan tanah, ketenagakerjaan, seni budaya dan olah raga. Mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang merata menjadi suatu agenda penting dalam
pembangunan Kota Kupang. Adanya Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur
Merah yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi berupa pemberian dana
bantuan kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahteraan dengan
pinjaman usaha produktif dan pembentukan Koperasi di tingkat Kelurahan
sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses keuangan.

2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi di samping dapat berdampak pada peningkatan
pendapatan perkapita, juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin
mampu menggali potensi perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin
besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalam menunjang
pelaksanaan otonomi daerah. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota
Kupang tahun 2012-2016 dilihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3
Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 7


Tahun 2014 – 2016
Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang
Tahun
Per Tahun (%)
(1) (2)
2012 7,52
2013 7,20
2014 6,81
2015 6,63
2016 6.74**
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2016, BPS Kota Kupang

Dari tabel 2.3 menunjukkan bahwa sejak tahun 2012 sampai 2016, laju
pertumbuhan ekonomi Kota Kupang cenderung mengalami penurunan dari tahun
ke tahun yakni 7,52 % pada tahun 2012 kemudian terturut-turut 7,20 % di tahun
2013; 6,81 % di tahun 2014 dan 6,63 % pada tahun 2015, pada tahun 2016 Badan
Pusat Statistik Kota Kupang memberikan angka sangat sementara (**) untuk laju
pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2016 meningkat sebesar 0,11 poin menjadi
6,74 %. Sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan menurut PDRB atas
harga konstan yaitu sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan,
konstruksi, perdagangan besar dan kecil, transportasi/pergudangan, penyediaan
akomodasi dan makanan, jasa keuangan dan asuransi.

2.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita dan Pendapatan Per
kapita
Pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang harusnya disertai dengan
peningkatan pendapatan masyarakat di Kota Kupang. Pemerataan ekonomi bagi
setiap masyarakat Kota Kupang ini tercermin dengan semakin sedikitnya angka
kemiskinan dan semakin kecilnya gap ”kaya” dan “miskin” di Kota Kupang. Kota
Kupang yang memiliki lokasi strategis yakni di jantung ibukota provinsi membuat
perekonomian berjalan dinamis. Masyarakat perkotaan diharapkan dapat terus
beradaptasi dengan perubahan yang terus berjalan dari tahun ke tahun.
Pada Tahun 2012, Pendapatan Regional per Kapita atas dasar harga berlaku
sebesar Rp. 32.396.578,89; kemudian meningkat menjadi Rp. 35.466.108,17 pada
tahun 2013, kemudian pada tahun 2014 menjadi Rp. 38.974.102,68, tahun 2015
meningkat menjadi Rp. 42790.316,00 dan tahun 2016 mencapai Rp.
46.962.778,26.sedangkan pertumbuhan PDRB Perkapita menurut Harga Konstan
2010 yakni: tahun 2012 sebesar Rp.29.603.800,57 pada tahun 2013 sebesar Rp.
30.889.288,22; pada tahun 2014 Rp. 31.956933,85; pada tahun 2015 sebesar Rp.

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 8


33.139.648,06 dan Pada tahun 2016 sebesar Rp. 34.370.350,99. Selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4
PDRB Perkapita Kota Kupang
menurut Berlaku dan Konstan 2010 Tahun 2012 – 2016
PDRB Perkapita
Tahun
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
(1) (2) (3)
2012 32.396.578,89 29.603.800,57
2013 35.466.108,17 30.889.288,22
2014 38.974.012,68 31.956.933,85
2015 42.790.316,00 33.139.648,06
2016 46.962.778,26 34.370.350,99
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2016 , BPS Kota Kupang

Pendapatan Regional per Kapita Kota Kupang atas harga konstan 2010
sejak tahun 2012-2016 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, hal ini
menggambarkan bahwa daya beli masyarakat Kota Kupang selama kurun waktu
2011-2016 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Adapun distribusi
persentase PDRB Kota Kupang atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha
tahun 2012–2015 dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut ini :

Tabel 2.5
Kontribusi PDRB Kota Kupang
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010
Tahun 2012-2016
Rata-Rata
Lapangan Usaha/Industri 2012 2013 2014 2015* 2016** Pertumbuhan
(%/Thn)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan dan 2,4 2,37 2,35 2,35 2,25 -1,59
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11 -2,08
C Industri Pengolahan 1,64 1,61 1,55 1,51 1,47 -2,70
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,07 0,1 0,12 0,15 18,84
E Pengadaan Air, Pengolahan 0,16 0,16 0,15 0,14 0,13 -5,01
Sampah, Limbah dan daur ulang
F Konstruksi 16,16 15,97 16,07 16,32 16,76 0,93
G Perdagangan Besar dan Eceran; 15,08 15,14 14,89 15,02 15,08 0,005
Reparasi Mobil dan Sewa Motor
H Transportasi dan Pergudangan 7,56 7,86 8,01 8,36 8,84 4,00
I Penyediaan Akomodasi dan 1,69 1,71 1,73 1,84 1,95 3,67
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 14,28 13,5 13,29 12,65 11,96 -4,32
K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,11 6,6 6,95 7,05 7,18 4,15
L Real Estate 3,61 3,62 3,58 3,61 3,53 -0,55
M,N Jasa Perusahaan 0,78 0,77 0,77 0,78 0,78 0,004
O Administrasi Pemerintahan, 8,11 8,31 8,09 7,99 8,02 -0,26
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 14,51 14,31 14,58 14,36 14,18 -0,56
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 3,92 4,06 3,97 4,07 4,03 0,72
sosial
R,S, Jasa Lainnya 3,79 3,82 3,78 3,71 3,59 -1,34

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 9


T,U
Sumber :  Kota Kupang dalam Angka 2016, BPS Kota Kupang
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

Tabel tersebut di atas menunjukkan peranan kategori konstruksi/bangunan


terhadap pembentukan PDRB memberi kontibusi yang paling besar, yaitu sebesar
16,26 %. diikuti oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran/Reparasi Mobil dan
Sewa Motor sebesar 15,04 % disusul sektor Jasa Pendidikan dan Sektor Informasi
dan Komunikasi sebesar 14,36 % dan 13,14 %. Besarnya peranan Konstruksi
ditandai dengan menjamurnya pembangunan rumah pribadi, gedung, ruko-ruko,
swalayan dan tempat makan/restoran di Kota Kupang.

2.2.3. Distribusi Pendapatan


Dari statistik BPS menggambarkan bahwa dominasi Pengeluaran perkapita
sebulan masyarakat Kota Kupang berubah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Semakin kecil prosentase penduduk yang mempunyai golongan pengeluaran
rendah. Sebaliknya semakin banyak prosentase penduduk yang mempunyai
golongan pengeluaran 1.000.000 keatas.
Untuk lebih jelas mengenai distribusi pendapatan dilihat dari golongan
pengeluaran perkapita sebulan dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6
Jumlah dan Persentase Penduduk
Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
Tahun 2012-2016
Golongan Pengeluaran Persentase
Sebulan (Rp) 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
< 100.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100.000 – 149.999 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
150.000 – 199.999 0,88 0,09 0,00 0,23 0,00
200.000 – 299.999 9,96 1,34 1,34 1,34 0,00
300.000 – 499.999 25,39 16,21 17,26 15,79 4,77
500.000 – 749.999 26,60 24,17 25,96 26,27 13,22
750.000 – 999.999 15,42 17,15 18,31 20,14 16,56
≥ 1.000.000 21,86 41,04 37,13 36,23 65,45
Total 100 100 100 100 100
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2016, BPS Kota Kupang

2.2.4. Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang yang
tidak mampu untuk memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kota Kupang sebagai pusat ibukota

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 10


Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah yang strategi, perekonomian yang
berkembang dengan pesat menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk di daerah
lain untuk bekerja dan tinggal di Kota Kupang.
Penduduk yang masuk ke Kota Kupang diantaranya sebagai pencari kerja
yang tidak semuanya mempunyai ketrampilan yang memadai untuk hidup bekerja
di perkotaan. Sementara itu perkembangan di Kota Kupang banyak dibidang jasa
yang membutuhkan ketrampilan tertentu. Lebih riskan lagi apabila sebagian mereka
memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Kupang karena faktor perkawinan dengan
penduduk Kota Kupang maupun faktor lainnya. Kedatangan penduduk pencari
kerja ini menjadi rentan untuk masuk dalam kategori penduduk miskin baru.
Data statistik Kota Kupang menunjukkan penduduk miskin Kota Kupang
sampai tahun 2016 berjumlah 39.590 jiwa atau sebesar 9,86 % dari total penduduk
yang berjumlah 402.286 jiwa. lebih lanjut dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 2.7
Jumlah dan Persentase Rumah Tangga Miskin dan
Garis Kemiskinan Kota Kupang Tahun 2012 – 2016

Tahun Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Garis Kemiskinan


(Jiwa) Miskin ( Rp ) Per Kapita/Bulan
(1) (2) (3) (4)
2012 35.000 9,41 367.598
2013 33.800 9,12 443.022
2014 33.300 8,70 413.905
2015 39.730 10,21 455.924
2016 39.590 9,97 482.857
Sumber : Kota Kupang dalam Angka Tahun 2017, BPS Kota Kupang.

Berdasarkan pada Tabel 2.6 di atas, diketahui bahwa jumlah dan persentase
penduduk miskin mengalami penurunan jumlah penduduk miskin Kota Kupang
pada tahun 2012 sebanyak 35.000 jiwa atau sebesar 9,58% menurun sebanyak
33.800 jiwa atau 8,93% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sebanyak 33.300
jiwa atau sebesar 8,76%. Tahun 2015 jumlah penduduk miskin di Kota Kupang
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 39.730 jiwa atau
sebesar 10,16% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2016 sebanyak
39.590 jiwa atau sebesar 9,84%. Peningkatan jumlah penduduk miskin pada tahun
2015 tersebut diduga karena fenomena perkembangan jumlah dan persentase
penduduk miskin Kota Kupang yang terjadi, lebih disebabkan oleh penurunan daya
beli dan pertambahan jumlah penduduk. Untuk itu peningkatan kapasitas ekonomi
masyarakat dan wilayah Kota Kupang yang disertai dengan pengendalian

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 11


pertambahan jumlah penduduk merupakan langkah penting yang dapat
diimplementasikan kedepan.

BAB III
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM DESA/KELURAHAN

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 12


MANDIRI ANGGUR MERAH TAHUN 2017

Perkembangan Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur


Merah pada Tahun 2017 ini mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah pada tahun-
tahun sebelumnya. Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
tahun 2017 lebih menitikberatkan pada pembentukan koperasi di tingkat kelurahan
sebagai institusi/lembaga keuangan yang menyalurkan dana pinjaman di
masyarakat. Dengan terbentuknya koperasi juga diharapkan menjamin
keberlanjutan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di kelurahan karena
mempunyai kelembagaan yang terorganisasi dan mempunyai sistem simpan pinjam
yang baik
Pemerintah Kota Kupang terus melakukan pendampingan dan pemantauan
pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Tahun 2017 ini.
Di tahun 2017 ini Pemerintah Kota Kupang melalui Bappeda Kota Kupang dan
PKM Anggur Merah telah mengusulkan 8 kelurahan baru sebagai target penerima
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di antaranya adalah Kelurahan
Manulai 2, Kelurahan Penkase-Oeleta, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kelurahan
Kayu Putih, Kelurahan Bakunase 2, Kelurahan Fontein, Kelurahan Merdeka dan
Kelurahan Nefonaek. Dengan adanya penambahan kelurahan penerima maka,
pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Sekretariat Anggur Merah
melakukan penghentian pendampingan pada kelurahan sebelumnya untuk
mengurangi beban kerja Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) sehingga
pendampingan di kelurahan baru tahun 2017 dapat berjalan dengan maksimal.
Dengan adanya tambahan 8 kelurahan baru penerima Program Desa/Kelurahan
Mandiri Anggur Merah maka sampai saat ini total kelurahan yang menerima
program sebanyak 51 kelurahan. Berikut rekapan kelurahan penerima Program
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah tahun 2011-2017 :

Tabel 3.1
Rekapan Kelurahan Penerima
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-2017

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 13


Tahun Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa/Kelurahan

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 14


(1) (2) (3) (4)
2011 Kota Kupang Alak Kel. Naioni
Oebobo Kel. Bakunase
Maulafa Kel. Fatukoa
Kelapa Lima Kel. Oesapa Barat
2012 Kota Kupang Alak Kel. Alak
Kota Lama Kel. Fatubesi
Oebobo Kel. Liliba
Maulafa Kel. Belo
Kota Raja Kel. Naikoten I
Kelapa Lima Kel. Lasiana
2013 Kota Kupang Alak Kel. Namosain
Maulafa Kel. Sikumana
Oebobo Kel. Oebobo
Kelapa Lima Kel. Oesapa
Kota Raja Kel. Airnona
Kota Lama Kel. Pasir Panjang
2014 Kota Kupang Alak Kel. Mantasi
Alak Kel. Nunhila
Maulafa Kel. Oepura
Maulafa Kel. Maulafa
Oebobo Kel. Oebufu
Kelapa Lima Kel. Kelapa Lima
Kota Raja Kel. Naikoten II
Kota Lama Kel. Oeba
Kota Lama Kel. Airmata
2015 Kota Kupang Alak Kel. Manutapen
Alak Kel. Nunbaun Sabu
Maulafa Kel. Penfui
Maulafa Kel. Naikolan
Oebobo Kel. Fatululi
Kelapa Lima Kel. Oesapa Selatan
Kota Raja Kel. Kuanino
Kota Lama Kel. Bonipoi
Kota Lama Kel. Solor
2016 Kota Kupang Alak Kel. Nunbaun Delha
Alak Kel. Batuplat
Alak Kel. Fatufeto
Maulafa Kel. Kolhua
Maulafa Kel. Naimata
Oebobo Kel. Oetete
Kota Raja Kel. Nunleu
Kota Lama Kel. LLBK
Kota Lama Kel. Tode Kisar
2017 Kota Kupang Kota Lama Kel. Nefonaek
Kota Lama Kel. Merdeka
Oebobo Kel. Tuak Daun Merah
Oebobo Kel. Kayu Putih
Alak Kel. Manulai II
Alak Kel. Penkase Oeleta
Kota Raja Kel. Bakunase 2
Kota Raja Kel. Fontein
Sumber : Data Olahan Bidang Ekonomi, Bappeda Kota Kupang

Setiap Kelurahan pelaksana Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur


Merah mempunyai Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM). Tugas dan fungsi
PKM antara lain adalah Pembentukan Koperasi, pembentukan kelompok usaha
ekonomi produktif masyarakat, identifikasi jenis usaha ekonomi produktif,
pendampingan dan bimbingan kepada kelompok, penataan administrasi dan
pelaporan.

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 15


Pada tahun 2017 Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) bekerja di 8
kelurahan baru mendampingi pembentukan kelompok masyarakat, analisa potensi
kelurahan, dan penyusunan proposal kelompok dan pendampingan kelompok dalam
berusaha mengelola dana usaha ekonomi produktif. Kelompok masyarakat di 8
kelurahan mulai disiapkan untuk dapat memanfaatkan alokasi dana APBD Provinsi
sebesar Rp.250.000.000 untuk tiap Kelurahan. Adapun kriteria penerima program
ini adalah kelurahan yang memiliki persentase rumah tangga miskin terbanyak pada
setiap kecamatan, memiliki sumber daya atau potensi wilayah untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan ekonomi produktif.

Tabel 3.2
Daftar Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM)
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang

Nama PKM Kelurahan Pendampingan Keterangan


(1) (2) (3)
Priska Matilda Fahik, S.Pt Naioni (2011), Kuanino (2015), Batuplat
-
(2016), Manulai Ii (2017)
Ariyanto Tosi, S.Km Fatukoa (2011), Alak (2012), Mantasi
(2014), Nunbaun Delha (2016), Penkase -
Oeleta (2017)
Gaudensia K. Berkanis, Sh Kelurahan Bakunase (2011) -
Sesilia Seran, S.Si Bello (2012), Namosain (2013), Maulafa Menggantikan PKM. Novita S. Y.
(2014), Kolhua (2016) Pah, S.Pd Di Kel. Namosain
(2013)
Meryani N. Nomleni, S.Si Fatubesi (2012), Oeba (2014), Naikolan
(2015), Tode Kisar (2016), Merdeka -
(2017)
Nonce H. Tnunay, Se Lasiana (2012), Pasir Panjang (2013),
Penfui (2015), Lai Lai Bissi Kopan -
(2016), Nefonaek (2017)
Sriyanti Andriyany Tuka, Sp Liliba (2012), Sikumana (2013), Oepura
-
(2014), Bakunase Ii (2017)
Maria Apriana Wudhi, S.Pd Naikoten I (2012), Naikoten Ii (2014),
-
Nunbaun Sabu (2015), Naimata (2016)
Veronika R. Suhesti, S.Si Airnona (2013), Airmata (2014), Solor
-
(2015), Nunleu (2016), Fontein (2017)
Dance Bistolen, S.Pd Oesapa Barat (2011), Oesapa (2013),
-
Oesapa Selatan (2015)
Birger R. Hitarihoen, S.Pi Oebobo (2013), Oebufu (2014),
Manutapen (2015), Fatufeto (2016), Kayu -
Putih (2017)
Novita S. Y. Pah, S.Pd Nunhila (2014) -
Conradus Beileza, S.Kom Kelapa Lima (2014), Fatululi (2015),
-
Oetete (2016), Tuak Daun Merah
Sumber : Data Olahan Bidang Ekonomi, Bappeda Kota Kupang

Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota


Kupang sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2011 sampai dengan saat ini
(tahun 2016) telah menyalurkan dana bantuan kepada 51 kelurahan di wilayah Kota
Kupang. Penyaluran dana ini secara tidak langsung mendorong lahirnya usaha-

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 16


usaha baru seperti adanya Kelompok Usaha Masyarakat baik di bidang pertanian,
peternakan dan wiraswasta serta berdirinya Koperasi-koperasi sebagai wadah untuk
memajukan anggota kelompoknya. Pertumbuhan dan perkembangan kelopok usaha
masyarakat dan kopersi ini dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini :

Tabel 3.3
Jenis Kelompok Usaha/Koperasi dan Jumlah Anggota Kelompok

Jumlah Anggota
Kelurahan Jenis Kelompok Usaha/Koperasi Kelompok
(Termasuk Pengurus)
(1) (2) (3)
Pelaksanaan Tahun 2011
Naioni 10 Kelompok Usaha Masyarakat 100 Orang
Fatukoa 10 Kelompok Usaha Masyarakat 138 Orang
Bakunase 5 Kelompok Usaha Masyarakat 82 Orang
Oesapa Barat 28 Kelompok Usaha Masyarakat 199 Orang
Pelaksanaan Tahun 2012
Alak 8 Kelompok Usaha Masyarakat 53 Orang
2 Kelompok Usaha Masyarakat,
Bello 40 Orang
1 Koperasi
Fatubesi 1 Koperasi Perempuan 170 Orang
Lasiana 8 Kelompok Usaha Masyarakat 53 Orang
Liliba Koperasi Simpan Pinjam 68 Orang
Naikoten I 10 Kelompok Usaha Masyarakat 50 Orang
Pelaksanaan Tahun 2013
Namosain Koperasi Simpan Pinjam 55 Orang
Airnona Ksu “Maju Sejahtera” 104 Orang
Oesapa 7 Kelompok Usaha 56 Orang
Oebobo Koperasi Simpan Pinjam 225 Orang
Sikumana Ksp “Oehonis” 91 Orang
Pasir Panjang Ksp “Tanjung Pasing” 94 Orang
Pelaksanaan Tahun 2014
Mantasi Ksp “Trikora Mantasi” 56 Orang
Nunhila Koperasi Simpan Pinjam 55 Orang
Oepura Ksp “Tunas Harapan” 294 Orang
Maulafa Ksp “Sobat” 158 Orang
Oebufu Koperasi Simpan Pinjam 195 Orang
Kelapa Lima Ksp “Kelapa Lima Jaya” 97 Orang
Naikoten Ii Koperasi Simpan Pinjam 95 Orang
Oeba Koperasi Simpan Pinjam 64 Orang
Airmata Ksp “Angklung” 84 Orang
Pelaksanaan Tahun 2015
Penfui Ksp “Nekmese” 76 Orang
Kuanino Ksp “Amggur Merah Kuanino” 102 Orang
Oesapa Selatan Ksp “Pelangi” 26 Orang
Manutapen Koperasi Serba Usaha 125 Orang
Bonipoi Koperasi Simpan Pinjam 43 Orang
Naikolan Koperasi Serba Usaha 83 Orang
Solor Ksu “Pembaruan Masyarakat” 54 Orang
Nunbaun Sabu Ksp “Ie Hari” 54 Orang
Fatululi Ksp “Fatululi” 97 Orang
Pelaksanaan Tahun 2016
Nunbaun Delha Ksp “Nunbaun Delha Mandiri” 37 Orang
Fatufeto Koperasi Simpan Pinjam 50 Orang
Batuplat Ksp “Kasih Karunia” 64 Orang
Kolhua Ksp “Dael Esa Kolhua” 104 Orang
Naimata Ksp “Mandiri Naimata” 142 Orang
Oetete Ksp “Permata Oetete Mandiri” 41 Orang
Nunleu Ksu “Sumber Sejahtera Nunleu” 49 Orang
Llbk Ksp “Lai Lai Bissi Kopan” 30 Orang
Tode Kisar Koperasi Serba Usaha Orang
Pelaksanaan Tahun 2017
Nefonaek Ksp “Nefonaek Tirosa” 47 Orang

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 17


Merdeka Koperasi Simpan Pinjam Orang
Tuak Daun Merah Koperasi Simpan Pinjam Orang
Kayu Putih Koperasi Simpan Pinjam Orang
Manulai Ii Ksp “Fenes Botani” 39 Orang
Penkase Oeleta Ksp “Penkase Oeleta Sejahtera” 39 Orang
Bakunase Ii Ksp “Sejahtera Bakunase Dua” 18 0rang
Fontein Ksp “Sumber Air Fontein” 45 Orang
Sumber : Data Olahan Bidang Ekonomi, Bappeda Kota Kupang

Perkembangan dari pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur


Merah di Kota Kupang cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari predikat sebagai
daerah dengan Penggelolaan Program dan Penyaluran Dana Program
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah terbaik se-Nusa Tenggara Timur. Prestasi
ini menunjukan bahwa diluncurkannya program sampai dengan pelaksanaan
program tersebut memberikan dampak baik secara langsung kepada masyarakat
yang membutuhkan maupun kepada pemerintah secara tidak langsung dapat
meningkatkan perekonomian dan menurunkan angka kemiskinan di Kota Kupang.
Keberhasilan ini tentu saja tidak hadir dengan sendiri didalamnya ada campur
tangan dari berbagai pihak baik itu masyarakat, PKM Anggur Merah, Pemerintah
Kecamatan/Kelurahan dan Pemerintah Kota dan Provinsi. Keberhasilan
pelaksanaan program tersebut dapat dilihat dari laporan-laporan yang disampaikan
oleh PKM Anggur Merah kepada Bappeda Kota Kupang serta hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan progam di lapangang oleh tim Bappeda Kota Kupang
menunjukan bahwa hampir disemua kelurahan penerima program telah melakukan
perguliran dana ke masyarakat yang membutuhkan bantuan modal tambahan.
Secara tidak langsung ini menunjukan bahwa dana program tersebut benar-benar
dimanfaatkan oleh masyarakan untuk mengembangkan usahanya dan untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Selain keberhasilan di atas, dalam pelaksanaan program tersebut juga
ditemui permasalahan - permasalahan antara lain :
1. Masih ada beberapa anggota koperasi yang masih kurang kesadarannya dalam
pengembalian pinjaman.
2. Belum semua masyarakat bergabung menjadi anggota koperasi dan
memanfaatkan koperasi dalam pengebangan usahanya.
3. Pengetahuan pengurus koperasi tentang manajemen perkoperasian masih
sangat rendah.

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 18


4. Belum terbitnya Akta Notaris terkait pendirian koperasi dan komunikasi yang
tidak berjalan dengan baik antara PKM dengan Sekretariat Anggur Merah
terkait biaya penerbitan akta.
Detail Distribusi Dana Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
untuk Kelompok usaha produktif di Kota Kupang dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel Pemanfaatan Dana Program Anggur Merah di Kota Kupang Tahun
2011-2017

BAB IV
PENUTUP

Mencermati pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota


Kupang yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian
masyarakat, maka kami menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 19


1. Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang yang akan
berakhir pada tahun 2018 kiranya dapat terus menjadi perhatian oleh Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam 5 tahun kedepan dengan nama, program atau
pendekatan pemberdayaan yang baru sehingga tercipta kesinambungan antara
program sebelumnya dengan program baru.
2. Perlunya pelatihan Manajemen Pembukuan keuangan Koperasi bagi Badan
Pengurus Koperasi yang sudah terbentuk dan yang baru terbentuk pada tahun 2017
secara berkala dan teratur.
3. Perlunya perhatikan yang serius terkait proses administrasi pencairan dana dengan
baik, mengingat Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah merupakan
program yang langsung menyentuh masyarakat miskin serta perlunya pendekatan
ke masyarakat secara langsung dan lebih intensif untuk memperlancar
pengembalian dana pinjaman sehingga dapat digulirkan.
4. Diharapkan Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat merekrut Tenaga Pendamping
Koperasi untuk melakukan pendampingan kepada koperasi-koperasi yang dibentuk
dari Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang sehingga
dapat berkembang dan berjalan dengan baik.
Demikian Laporan Pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
di Kota Kupang Tahun 2017 ini disampaikan. Kami menyadari masih banyak hal yang
tidak termuat dalam laporan ini dan untuk keterbatasan ini kami mohon maaf dan terima
kasih atas dukungannya.

Kupang, 30 Desember 2017


KEPALA BAPPEDA KOTA KUPANG

IR. EDUARD JOHN PELT


Pembina Utama Muda IV/c
NIP. 19600606 199403 1 005

Laporan Pelaksanaan Anggur Merah Kota Kupang Tahun 2017 20

Anda mungkin juga menyukai