PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Laporan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2017 ini
bertujuan untuk :
1. Dokumen tertulis tentang pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Kupang
Secara topografi terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan.
Untuk daerah terendah terletak pada ketinggian rata-rata 0-350 mdpl (di atas
permukaan laut), sedangkan daerah tertinggi terletak dibagian selatan dengan
ketinggian antara 100-350 meter dari permukaan laut. Daerah pantai merupakan
kawasan dibagian utara yang dengan kemiringan antara 0% - 2%, daerah dataran
rendah merupakan kawasan di bagian pesisir, dengan kemiringan antara 2-15%.
Sesuai dengan letak geografis, dipengaruhi iklim daerah tropis yang dipengaruhi
oleh angin muson dengan 2 musim, yaitu musim kemarau pada bulan April
sampai dengan November dan musim penghujan antara bulan Desember sampai
dengan Maret. Curah hujan tahunan rata-rata sebesar 1.589 mm dengan suhu
udara berkisar antara 23̊ C sampai dengan 34̊ C, dengan kelembaban udara
rata-rata 77 persen.
Kota Kupang secara visual merupakan daerah dataran rendah sudah
dimanfaatkan sebagai lahan kegiatan usaha seperti sawah tadah hujan, kebun
musiman dan semak belukar. Pada bagian barat daya dan selatan terdapat
perbukitan yang harus dilindungi dengan penghijauan (reboisasi) yang berfungsi
sebagai daerah tangkapan (cacthment area) untuk menjaga potensi air tanah di
Kota Kupang.
Tabel 2.3
Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang
Dari tabel 2.3 menunjukkan bahwa sejak tahun 2012 sampai 2016, laju
pertumbuhan ekonomi Kota Kupang cenderung mengalami penurunan dari tahun
ke tahun yakni 7,52 % pada tahun 2012 kemudian terturut-turut 7,20 % di tahun
2013; 6,81 % di tahun 2014 dan 6,63 % pada tahun 2015, pada tahun 2016 Badan
Pusat Statistik Kota Kupang memberikan angka sangat sementara (**) untuk laju
pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2016 meningkat sebesar 0,11 poin menjadi
6,74 %. Sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan menurut PDRB atas
harga konstan yaitu sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan,
konstruksi, perdagangan besar dan kecil, transportasi/pergudangan, penyediaan
akomodasi dan makanan, jasa keuangan dan asuransi.
2.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita dan Pendapatan Per
kapita
Pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang harusnya disertai dengan
peningkatan pendapatan masyarakat di Kota Kupang. Pemerataan ekonomi bagi
setiap masyarakat Kota Kupang ini tercermin dengan semakin sedikitnya angka
kemiskinan dan semakin kecilnya gap ”kaya” dan “miskin” di Kota Kupang. Kota
Kupang yang memiliki lokasi strategis yakni di jantung ibukota provinsi membuat
perekonomian berjalan dinamis. Masyarakat perkotaan diharapkan dapat terus
beradaptasi dengan perubahan yang terus berjalan dari tahun ke tahun.
Pada Tahun 2012, Pendapatan Regional per Kapita atas dasar harga berlaku
sebesar Rp. 32.396.578,89; kemudian meningkat menjadi Rp. 35.466.108,17 pada
tahun 2013, kemudian pada tahun 2014 menjadi Rp. 38.974.102,68, tahun 2015
meningkat menjadi Rp. 42790.316,00 dan tahun 2016 mencapai Rp.
46.962.778,26.sedangkan pertumbuhan PDRB Perkapita menurut Harga Konstan
2010 yakni: tahun 2012 sebesar Rp.29.603.800,57 pada tahun 2013 sebesar Rp.
30.889.288,22; pada tahun 2014 Rp. 31.956933,85; pada tahun 2015 sebesar Rp.
Tabel 2.4
PDRB Perkapita Kota Kupang
menurut Berlaku dan Konstan 2010 Tahun 2012 – 2016
PDRB Perkapita
Tahun
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
(1) (2) (3)
2012 32.396.578,89 29.603.800,57
2013 35.466.108,17 30.889.288,22
2014 38.974.012,68 31.956.933,85
2015 42.790.316,00 33.139.648,06
2016 46.962.778,26 34.370.350,99
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2016 , BPS Kota Kupang
Pendapatan Regional per Kapita Kota Kupang atas harga konstan 2010
sejak tahun 2012-2016 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, hal ini
menggambarkan bahwa daya beli masyarakat Kota Kupang selama kurun waktu
2011-2016 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Adapun distribusi
persentase PDRB Kota Kupang atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha
tahun 2012–2015 dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut ini :
Tabel 2.5
Kontribusi PDRB Kota Kupang
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010
Tahun 2012-2016
Rata-Rata
Lapangan Usaha/Industri 2012 2013 2014 2015* 2016** Pertumbuhan
(%/Thn)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan dan 2,4 2,37 2,35 2,35 2,25 -1,59
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11 -2,08
C Industri Pengolahan 1,64 1,61 1,55 1,51 1,47 -2,70
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,07 0,1 0,12 0,15 18,84
E Pengadaan Air, Pengolahan 0,16 0,16 0,15 0,14 0,13 -5,01
Sampah, Limbah dan daur ulang
F Konstruksi 16,16 15,97 16,07 16,32 16,76 0,93
G Perdagangan Besar dan Eceran; 15,08 15,14 14,89 15,02 15,08 0,005
Reparasi Mobil dan Sewa Motor
H Transportasi dan Pergudangan 7,56 7,86 8,01 8,36 8,84 4,00
I Penyediaan Akomodasi dan 1,69 1,71 1,73 1,84 1,95 3,67
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 14,28 13,5 13,29 12,65 11,96 -4,32
K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,11 6,6 6,95 7,05 7,18 4,15
L Real Estate 3,61 3,62 3,58 3,61 3,53 -0,55
M,N Jasa Perusahaan 0,78 0,77 0,77 0,78 0,78 0,004
O Administrasi Pemerintahan, 8,11 8,31 8,09 7,99 8,02 -0,26
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 14,51 14,31 14,58 14,36 14,18 -0,56
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 3,92 4,06 3,97 4,07 4,03 0,72
sosial
R,S, Jasa Lainnya 3,79 3,82 3,78 3,71 3,59 -1,34
Tabel 2.6
Jumlah dan Persentase Penduduk
Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan
Tahun 2012-2016
Golongan Pengeluaran Persentase
Sebulan (Rp) 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
< 100.000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100.000 – 149.999 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
150.000 – 199.999 0,88 0,09 0,00 0,23 0,00
200.000 – 299.999 9,96 1,34 1,34 1,34 0,00
300.000 – 499.999 25,39 16,21 17,26 15,79 4,77
500.000 – 749.999 26,60 24,17 25,96 26,27 13,22
750.000 – 999.999 15,42 17,15 18,31 20,14 16,56
≥ 1.000.000 21,86 41,04 37,13 36,23 65,45
Total 100 100 100 100 100
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2016, BPS Kota Kupang
2.2.4. Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang yang
tidak mampu untuk memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kota Kupang sebagai pusat ibukota
Tabel 2.7
Jumlah dan Persentase Rumah Tangga Miskin dan
Garis Kemiskinan Kota Kupang Tahun 2012 – 2016
Berdasarkan pada Tabel 2.6 di atas, diketahui bahwa jumlah dan persentase
penduduk miskin mengalami penurunan jumlah penduduk miskin Kota Kupang
pada tahun 2012 sebanyak 35.000 jiwa atau sebesar 9,58% menurun sebanyak
33.800 jiwa atau 8,93% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sebanyak 33.300
jiwa atau sebesar 8,76%. Tahun 2015 jumlah penduduk miskin di Kota Kupang
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 39.730 jiwa atau
sebesar 10,16% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2016 sebanyak
39.590 jiwa atau sebesar 9,84%. Peningkatan jumlah penduduk miskin pada tahun
2015 tersebut diduga karena fenomena perkembangan jumlah dan persentase
penduduk miskin Kota Kupang yang terjadi, lebih disebabkan oleh penurunan daya
beli dan pertambahan jumlah penduduk. Untuk itu peningkatan kapasitas ekonomi
masyarakat dan wilayah Kota Kupang yang disertai dengan pengendalian
BAB III
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM DESA/KELURAHAN
Tabel 3.1
Rekapan Kelurahan Penerima
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-2017
Tabel 3.2
Daftar Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM)
Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah di Kota Kupang
Tabel 3.3
Jenis Kelompok Usaha/Koperasi dan Jumlah Anggota Kelompok
Jumlah Anggota
Kelurahan Jenis Kelompok Usaha/Koperasi Kelompok
(Termasuk Pengurus)
(1) (2) (3)
Pelaksanaan Tahun 2011
Naioni 10 Kelompok Usaha Masyarakat 100 Orang
Fatukoa 10 Kelompok Usaha Masyarakat 138 Orang
Bakunase 5 Kelompok Usaha Masyarakat 82 Orang
Oesapa Barat 28 Kelompok Usaha Masyarakat 199 Orang
Pelaksanaan Tahun 2012
Alak 8 Kelompok Usaha Masyarakat 53 Orang
2 Kelompok Usaha Masyarakat,
Bello 40 Orang
1 Koperasi
Fatubesi 1 Koperasi Perempuan 170 Orang
Lasiana 8 Kelompok Usaha Masyarakat 53 Orang
Liliba Koperasi Simpan Pinjam 68 Orang
Naikoten I 10 Kelompok Usaha Masyarakat 50 Orang
Pelaksanaan Tahun 2013
Namosain Koperasi Simpan Pinjam 55 Orang
Airnona Ksu “Maju Sejahtera” 104 Orang
Oesapa 7 Kelompok Usaha 56 Orang
Oebobo Koperasi Simpan Pinjam 225 Orang
Sikumana Ksp “Oehonis” 91 Orang
Pasir Panjang Ksp “Tanjung Pasing” 94 Orang
Pelaksanaan Tahun 2014
Mantasi Ksp “Trikora Mantasi” 56 Orang
Nunhila Koperasi Simpan Pinjam 55 Orang
Oepura Ksp “Tunas Harapan” 294 Orang
Maulafa Ksp “Sobat” 158 Orang
Oebufu Koperasi Simpan Pinjam 195 Orang
Kelapa Lima Ksp “Kelapa Lima Jaya” 97 Orang
Naikoten Ii Koperasi Simpan Pinjam 95 Orang
Oeba Koperasi Simpan Pinjam 64 Orang
Airmata Ksp “Angklung” 84 Orang
Pelaksanaan Tahun 2015
Penfui Ksp “Nekmese” 76 Orang
Kuanino Ksp “Amggur Merah Kuanino” 102 Orang
Oesapa Selatan Ksp “Pelangi” 26 Orang
Manutapen Koperasi Serba Usaha 125 Orang
Bonipoi Koperasi Simpan Pinjam 43 Orang
Naikolan Koperasi Serba Usaha 83 Orang
Solor Ksu “Pembaruan Masyarakat” 54 Orang
Nunbaun Sabu Ksp “Ie Hari” 54 Orang
Fatululi Ksp “Fatululi” 97 Orang
Pelaksanaan Tahun 2016
Nunbaun Delha Ksp “Nunbaun Delha Mandiri” 37 Orang
Fatufeto Koperasi Simpan Pinjam 50 Orang
Batuplat Ksp “Kasih Karunia” 64 Orang
Kolhua Ksp “Dael Esa Kolhua” 104 Orang
Naimata Ksp “Mandiri Naimata” 142 Orang
Oetete Ksp “Permata Oetete Mandiri” 41 Orang
Nunleu Ksu “Sumber Sejahtera Nunleu” 49 Orang
Llbk Ksp “Lai Lai Bissi Kopan” 30 Orang
Tode Kisar Koperasi Serba Usaha Orang
Pelaksanaan Tahun 2017
Nefonaek Ksp “Nefonaek Tirosa” 47 Orang
BAB IV
PENUTUP