Alama
Maratua
Teluk Bayur
Tubaan
Tembudan
I. Batuputih
PENDA
Biduk-biduk
HULUA
N
KABUPATEN BERAU
Luas wilayah : 24.295 km2
Penduduk : 195.600 jiwa
Latar Belakang
Keputusan Kepala Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Kalimantan Timur
Jumlah penduduk Kabupaten Berau pada akhir tahun 2009 diperkirakan sebanyak
200.000 jiwa dengan kepadatan penduduk 4,13 jiwa/km², Kabupaten Berau memiliki 13
kecamatan, 95 Kampung, dan 7 Kelurahan sangat berpotensi dalam pengembangan usaha
pertanian dalam arti yang luas baik untuk peternakan, pertanian,perkebunan dll.
Fenomena tersebut sangat ironis, mengingat Kabupaten Berau kaya akan sumber daya
alam (lahan pertanian yang luas) yang belum termanfaatkan maksimal untuk mendukung
industri peternakan dan industri lainnya.
Kabupaten Baerau terletak diwilayah bagian utara Kalimantan Timur yang berada tidak
jauh dari garis khatulitiwa dengan posisi terletak diantara 116º-119º Bujur Timur dan
1º2º33' Lintang Utara dengan luas wilayah 34.127 km² yang terdiri dari daratan 22.521,71
km² dan laut (4 mil pantai) 11.552,33 km km²
Secara administratif, Kabupaten Berau mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Bulungan
Sebelah Timur : Laut Sulawesi
Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Timur
Sebelah Barat : Kabupaten Malinau, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara
Sebagai pilihan, Kabupaten adalah wilayah yang cukup strategis sebagai sentra pertanian,
karena sangat potensial dan letaknya cukup strategis, dengan gambaran :
1. Daerah Berau letaknya disentral Kaltim, sehingga memiliki akses dengan wilayah
Kaltim wilayah selatan (Sangata/Kutai Timur, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai
Barat, Balikpapan) serta Kaltim wilayah utara (Bulungan, Malinau, Tarakan, Nunukan)
bahkan dengan Malaysia (daerah Tawau).
2. Kabupaten Berau memiliki akses cukup dekat dengan propinsi Sulawesi Selatan.
Perjalanan laut membutuhkan waktu 24 jam.
3. Telah terjalin trans usaha/bisnis antara daerah Sulsel dengan Berau yang
menggunakan kapal Phinisi sebagai sarana angkutannya.
4. Wilayah / areal Berau sangat luas serta adanya lahan yang telah dikelola sebagai
lahan pertanian walaupun sebagian besar belum dimanfaatkan dengan baik.
5. Laju pertumbuhan penduduk Berau yang cukup tinggi ( ...%) yang mayoritas
merupakan pendatang yang berprofesi sebagai petani, peternak dan nelayan).
6. Telah adanya Infrastruktur yang mendukung, seperti jalan antar kabupaten,
lapangan terbang, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dll.
7. Sumber daya kelautan Berau sangat berlimpah dan telah dikelola oleh para nelayan
yang sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan yang bermukim di wilayah pesisir
sepanjang pantai Timur Berau.
8. Adanya sektor industri yang sedang tumbuh pesat, seperti industri pertambangan
(batu bara), perkebunan (kelapa sawit), kehutanan (HPH/HTI).
9. Adanya pencanangan kabupaten Berau sebagai wilayah yang berswasembada Beras
(tahun 2005) dan swasembada daging (tahun 2010).
10. Adanya dukungan Pemerintah daerah melalui visinya, yaitu kabupaten Berau sebagai
daerah agroindustri dan daerah wisata.
Faktor-faktor tersebut sangat berarti dan memiliki daya dukung yang kuat untuk
menjadikan sentra pertanian di daerah kabupaten Berau.
Selama ini, dalam perjalanan sistem peternakan , komoditas ternak unggas lokal (ayam
kampung dan itik) dilihat sebelah mata dan hanya sebagai pelengkap. Demikian pula
dengan peternaknya, yang hampir seluruhnya berada di pedesaan, tidak mampu
berbicara dan mewarnai sejarah peternakan di Kabupaten Berau.
Barulah pada 2004, pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian mulai
memperhatikan unggas lokal maupun peternaknya. Setiap tahun pemerintah memberikan
penghargaan kepada para peternak unggas lokal yang berprestasi. Kepedulian
pemerintah kepada para peternak rakyat semakin bertambah. Pemerintah memandang
sudah saatnya memperkuat kelembagaan peternak. Seiring dengan waktu KT. Sumber
Rejeki Maluang bertekad untuk mengembangkan peternakan dan pertanian di Kabupaten
Berau untuk mensukseskan swasembada daging tahun 2010.
Kelompok Sumber Rejeki Maluang didirikan tepat pada tgl 21 April 1998 namun masih
bersifat kelompok gotongroyong. Tepat pada tgl 21 April 2001, kelompok Gotong
Royong Sumber Rejeki berubah menjadi kelompok peternakan, namu tidak
meninggalkan sifat kegotong royongan, dengan jumlah anggota 25 Orang. merupakan
kelompok usaha bersama yang mengkhususkan kegiatan utamanya dalam usaha budidaya
ayam buras (ayam bukan ras). Anggota anggotanya adalah para warga yang berdomisili di
kampung Maluang kecamatan Gunung Tabur.
Pada awal pembentukannya, jumlah anggotanya hanya 9 orang, namun dengan bukti
nyata bahwa ayam buras ternyata dapat menjadi sumber rejeki dari para anggotanya,
maka dari waktu kewaktu anggota kian bertambah, dan pada Agustus 2006 ini anggotanya
telah menjadi 25 orang.
Komoditi yang saat ini menjadi unggulan usaha ternak kelompok ini adalah ayam kampung
dan ayam arab atau bahasa lainnya disebut gallus tursikus. Ayam arab ini dipilih sebagai
unggulan karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
1. Produksi telurnya tinggi (mencapai 75 s/d 85 %) atau tiap ekor setahun dapat
berproduksi 200 s/d 260 butir
2. Harga telurnya tinggi (sama dengan telur ayam kampung)
3. Umur produksi singkat (4.5 s/d 5 bulan telah bertelur) Afkir 2 tahun
4. Tidak memiliki sifat mengeram)
5. Efisien atau irit pakan (Tiap ekor per hari hanya membutuhkan 80 gram pakan)
6. Cukup tahan penyakit.
Pada awalnya jumlah ayam arab yang dipelihara Kelompok ini 850 ekor, namun saat ini
telah berkembang menjadi 3500 ekor. Jumlah ini akan bertambah lagi karena para
anggota kelompok ini telah memiliki 10 mesin tetas, dengan produksi rata-rata 100 ekor
tiap mesin tetas per periode. Komoditi yang dijual KT. Sumber Rejeki saat ini tidak hanya
berupa telur, tapi juga : DOC (anak ayam), ayam dara, ayam siap telur, mesin tetas, dan
juga ayam afkiran. Produk-produk tersebut masih dipasarkan di seputaran kabupaten
Berau.
Perkembangan usaha kelompok ini tidak lepas dari jalinan kerjasama dan pendampingan
dari beberapa pihak. Selama ini pembinaan rutin dilakukan oleh Comdev PT. Berau Coal
dan PPL dari Dinas Pertanian dan Peternakan Comdev PT. Berau Coal disamping
melakukan pembinaan teknis rutin, juga pada awalnya memberikan bantuan bibit ayam
buras dan perlengkapannya, pelatihan, juga studi banding ke sentra peternakan ayam
buras di Jawa Tengah dan Jawa timur. Melihat perkembangan yang cukup pesat dari
kelompok ini, Dinas pertanian dan peternakan juga memberi kepercayaan berupa
pemberian kredit usaha yang dinamakan GEMPAR. Hampir semua anggota telah
memperoleh kredit ini untuk pengemangan usahanya.
Pada tanggal 4 Agustus 2009 mendapat kepercayaan menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan (P4S) yang tertuang dalam SURAT KEPUTUSAN KEPALA BALAI PELATIHAN
PERTANIAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : 903/17/SK/Bapeltan/APBD/VIII/2009
1. Sejak awal berdiri, KT-SR sudah mulai mengarahkan masyarakat untuk menata pola
beternak ayam kampung dari backyard farming (peternakan belakang rumah) ke semi
intensif atau intensif.
2. Hasilnya masyarakat sudah mulai menyadari kesehatan
lingkungan dengan melakukan pengandangan ayam, vaksinasi dan biosecurity
3. KT-SR sedang mempersiapkam program restrukturisasi yang terarah dan terpadu.
Semoga Pemda Kabupaten Berau dan Pemprof Kaltim dapat membantu dan
berkomitmen dalam hal pengadaan lahan
4. Di lokasi terpadu peternak ayam kampung akan terdapat kandang, gudang, kantor
sekretariat, pengolahan pakan serta mess dan sekaligus sebagai tempat pembelajaran
5. Relokasi diproyeksikan akan menjadi sumber pendapatan bagi 100 kk yang
sebelumnya bekerja sebagai pekerja swamiil, tukang chainsaw dan pengangguran
6. Restrukturisasi akan menciptakan wirausaha peternakan
IV. TUJUAN
A. Mengubah pola perilaku dan budaya beternak ayam kampung asli dari tradisional
menjadi semi intensif dan intensif
B. Menjadikan peternakan ayam kampung asli sebagai sumber pendapatan utama bagi
masyarakat pedesaan. Dengan pola semi intensif maupun intensif dapat menghasilkan
ayam bobot rata-rata 1 kg dalam waktu 70 hari. Sedangkan pola tradisional untuk
bobot yang sama memerlukan waktu 4-6 bulan
C. Menciptakan lingkungan Pertanian dan peternakan yang sehat dengan biosecurity
yang ketat
D. Menjaga kelestarian plasma nutfah ayam kampung asli
E. Menciptakan green chicken atau ayam yang bebas dari zat-zat kimia yang dapat
mengganggu kesehatan manusia
F. Meningkatkan kesejahtraan para petani dan peternak dalam menopang kehidupan
sehari-hari
V. SASARAN
1. Masyarakat belum banyak yang mengetahui pola pemeliharaan semi intensif dan
intensif serta potensi bisnis ayam, Kambing dan Sapi.
2. Masyarakat beranggapan budidaya ayam kampung/Buras, Kambing dan Sapi sangat
lama
3. Potensi dan peluang pasar ayam kampung/Buras, Kambing dan Sapi sangat besar
terutama untuk konsumsi masyarakat menengah ke atas di kota-kota maupum di desa
4.Ada ketimpangan antara permintaan dan pasokan.
5. Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat
di desa Maluang Kecamatan Gunung Tabur untuk beternak ayam kampung, Kambing
dan Sapi dengan pola semi intensif maupun intensif serta mengembangkan tanaman
Jagung sebagai bahan pakan lokal.
VI. KEGIATAN
1. Deskripsi Usaha :
Kelompok ternak Sumber Rejeki merupakan usaha sambilan bagi karyawan
perusahaan-perusahaan penggergajian kayu, namun dengan semakin terbatasnya
usaha kayu (sudah mulai terjadi pasca), perternakan ayam buras sudah merupaka
penghasilan utama khususnya bagi sebagian anggota kelompok ini.
Produk utama kelompok ini adalah telur ayam buras. DOC merupakan usaha yang
cukup menguntungkan dengan sistem distribusi pemasarannya tersentral pada ketua
kelompok. Ketua kelompok ini memiliki networking pemasaran yang baik dengan
asosiasi peternak ayam petelur di Kabupaten Berau. Kelompok juga sudah mampu
untuk membuat mesin tetas secara mandiri, sehingga upaya untuk pengembangan
bibit juga cukup terjamin.
Dalam rangka pengembangan kelompok ternak ayam buras, kelompok ini bekerjasama
dengan Community Development PT. Berau Coal.Usaha ini cukup berhasil semakin
berkembangnya jumlah peternak baru.
2. Keunggulan Kelompok :
Pengadaan bibit secara mandiri. Pengadaan bibit telah dikelola secara mandiri oleh
kelompok dengan baik dengan memanfaatkan mesin penetasan sederhana yang
telah dibuat sendiri. Mesin penetasan sederhana dengan kapasitas 100-200 butir ini
juga dipasarakan kepada masyarakat di luar kelompok.
Pemeliharaan ternak yang Semi Intensif dan Intensif. Kotoran dimanfaatkan
sebagai pupuk organik yang dijual kepada petani yang membutuhkan. Program
vaksinasi rutin telah dilakukan terjadwal secara swadaya. Kelompok ini telah
memanfaatkan sumber daya alam lokal khususnya rempah-rempah sebagai obat
hewan.
Jaringan pemasaran yang baik. Pemasaran produk berupa DOC telah berjalan sangat
baik, karena permintaan pasar yang sangat tinggi khususnya kelompok-kelompok
baru di sekitarnya. Harga anak ayam umur 2 minggu yang mencapai Rp7.500,-ekor
dan merupakan sumber keuntungan yang cukup lumayan. Pemasaran telur konsumsi
(harga 1500,-/butir) dengan sistem kematiran dengan toko-toko dapat menjamin
keberlanjutan pemasaran.
Peran kelompok yang dominan. Struktur organisasi kelompok telah berjalan dengan
baik dengan peran ketua kelompok yang sangat menonjol. Komunikasi antar anggota
kelompok juga telah terbentuk dengan adanya rapat rutin 2 (dua) kali setiap bulan.
Rapat anggota setiap tanggal 2 dan rapat pengurus setiap tanggal 15.
3. Kebutuhan Pembinaan :
Peningkatan skala usaha. Skala kepemilikan ternak relatif masih kecil (+150
ekor/orang). Melalui Pembinaan dari Pemerintah dan kemitraan dengan Dunia
Usaha/Industri di harapkan kelompok ini mendapatkan bantuan kredit untuk modal
usaha. Dengan meningkatnya skala usaha, diharapkan peternak ayam buras dapat
dijadikan usaha kelompok bagi kelompok ternak Sumber Rejeki sehingga dapat
berperan aktif dalam mensukseskan perogram pemerintah dalam swasembada
pedaging pada tahun 2010.
Perlunya penyediaan pakan secara mandiri. Untuk perluaskan skala kepemilikan
ternak juga masih terkendala oleh pengadaan pakan. Saat ini harga pakan cukup
tinggi, karena harus mendatangkan dari Pulau Jawa. Untuk mengatasi hal tersebut
pada akhir 2006 kelompok ternak ini akan bekerja sama dengan para pelaku
kelompok pertanian jagung dan padi serta pengusaha penggilingan ,perikanan dalam
hal penyedian tepung ikan. Diharapkan dengan tersedianya komuditi tersebut yang
merupakan kebutuhan untuk dijadikan pakan ternak para pelaku peternakan,
sehingga dapat mengatasi masalah tingginya harga pakan di Kabupaten Berau.
Pengolahan produk hilir. Pengolahan produk industri hilir berupa 1 (satu) unit Mixer
dan pengeraknya Domfeng 26 Hp/2200 rpm, 1(satu) unit Hammer Mill dan
pengeraknya Domfeng 16 Hp/2200 rpm dengan kapasitas masing-masing 400-600
kg/jam dan 1 (unit) unit Timbangan duduk dengan kapasitas 150 kg, dalam hal belum
maksimal sebab pembuatan pakan masih dalam bentuk hambur (belum berbentuk
pellet),sehingga masih perlu suatu modal usaha untuk megadakan alsin berupa
mesin pembuat pakan berbentuk pellet dan serta mesin drayer untuk pengering
pakan pellet serta pembinaan teknis dalam usaha pengolahan produk. Dengan
demikian perlu adanya kerjasama antara Kelompok dengan Dinas Terkait Selaku
institusi pembina, serta Dunia Usaha/Industri diharapkan sebagai mitra usaha.
Pembinaan berkelanjutan. Pembinaana berkelanjutan masih sangat dibutuhkan dari
Pemerintah maupun dunia usaha/dunia industri, baik Sumber Daya Manusia (SDM),
Sumber Daya Alam (SDA), dan kesempatan serta tidak lagi berfikir tentang sektor
hulu maupun hilir, akan tetapi sudah mengarah pada Daya Saing Daerah
4. Prestasi Kelompok :
Sumbangsih Dunia Usaha / Industri ( PT.Berau Coal dalam hal ini Community
Development) terhadap Kelompok Ternak Sumber Rejeki berupa pembinaan ,study
banding,pelatihan-pelatihan,work shoop,manajemen kelompok dan penguatan
kelompok serta tehknik-tehknik tentang budidaya ayam buras,begitu juga dengan
Pemerintah Daerah (Dinas Pertanian & Peternakan) sebagai institusi pembina juga
mempunyai andil yang cukup besar dalam mencapai prestasi tersebut.
Keberhasilan yang telah dicapai oleh kelompok akhirnya mendapat bantuan berupa :
1. Satu (1) unit balai pertemuan,kursi 52 pcs dan meja 2 pcsserta barang lain yang tdk
dapat disebutkan satu per satu senilai kurang lebih Rp. 86.000.000,- (delapan puluh
enam juta rupiah) dari community development PT.Berau Coal pada tahun 2006.
2. Mendapat pinjaman lunak untuk peningkatan usaha kelompok yakni program
gempar tahun 2006 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Berau (Dinas Pertanian &
Peternakan),hampir semua anggota kelompok mendapatkan program tersebut.
3. Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) dari Direktorat Jenderal Peternakan
dalam hal ini Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia (BTNR) tanggal 7
Desember 2006,sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) dana
langsung ke rekening kelompok untuk pengadaan .
a. 1(satu) unit Hammer Mill berkapasitas 400 - 600 kg/jam.
b. 1(satu) unit Mixer berkapasitas 400 - 600 kg/jam.
c. 2(dua) unit mesin penggerak.
d. 1(satu) unit timbangan duduk.
4. Pada tahun 2007, kelompok mendapat penguatan modal sebesar Rp. 20.000.000,-
(dua puluh juta rupiah) dari community developmen PT.Berau Coal, sebagai
penunjang untuk membangun gudang pabrik pakan.
5. Dari Dunia Usaha / Industri,dan individu diantaranya :
a. PT.Jassin Efferin Jaya sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
b. Dari Sawmill yang ada di Kampung Maluang,berupa kayu dan lainnya.
c. Dari Pak Gunari ketua Rt I berupa alat transportasi, bahan bangunan dan tenaga.
d. Dari Pak Purwadi ketua Rt 10 berupa bahan bangunan papan 2 m3.
6. Dari Pemerintah baik di tingkat Kecamatan,Kampung,Tokoh Masyarakat,Masyarakat
Kampung Maluang,Anak PKL dari SMK Pertanian maupun anggota kelompok ternak
sumber rejeki serta anggota koperasi peternakan sumber rejeki makmur yang telah
membantu pelaksanaan pendirian pabrik pakan tersebut.
7. Penghargaan yang diperoleh kelompok ternak sumber rejeki tidak terlepas dari
penilaian Pemerintah,Dunia Usaha/Industri dan lembaga lain yang terkait serta
partisipasi dari seluruh masyarakat Berau,sehingga dapat mewakili Kabupaten berau
menjadi pengurus di tingkat Nasional sebagai Sekjen Himpunan Peternak Unggas
Lokal Indonesia (HIMPULI), yang berkedudukan di Jakarta periode 2007 – 2011.
8. Tahun 2008 Mendapat penguatan modal usaha kelompok dari Dirjen Peternakan
sebesar Rp. 113.000.000,-
9. Tahun 2008 Mendapat Penguatan modal KUBE dari Dirjen Sosial sebesar Rp.
150.000.000,- dalam rangka pengutan usaha kelompok.
10. Tahun 2008 mendapat dana pengembangan kelompok dari Dirjen dalam program
Gapoktan sebesar Rp. 100.000.000,-
11. Tanggal 22 Desember 2008 mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 27.200.000,-
dari Deptan melalui program P4S
12. Tanggal 4 Nopember 2008 mendapat bantuan Rp. 113.000.000,- dari Deptan melalui
Program Penguatan Modal Usaha Kelompok.
• Untuk pengadaan pakan, sejak Tahun 2007, mulai memproduksi secara mandiri
kendati bahan pakan lokal belum cukup. Bantuan Pabrik pakan mini dari Direktorat
Budidaya Non Ruminansia
• Adanya pengolahan pakan mandiri maka seluruh anggota dapat memenuhi
kebutuhan pakan yang jauh lebih murah dibanding pakan komersial.
• Beberapa anggota dampingan membuka perkebunan jagung rencana seluas 200 ha di
berbagai desa dampingan.
• Untuk lebih melengkapai pabrik pakan agar lebih mandiri diperlukan kerjasama atau
bantuan dari pemerintah atau lembaga lain yang tidak mengikat
5. Program Kerja Kelompok
NO URAIAN AKTIVITY
1 2 3
1 a. Program peningkatan populasi dan Pengadaan bibit Ternak dan bibit
produktivitas pengadaan ternak non Jagung
ruminansia, ruminansia serta bibit a. Ayama Kampung
pertanian dan perkebunan b. Ayam Nunukan
b. Penambahan anggota kelompok c. Kambing
dalam rangka pemberdayaan d. Sapi
masyarakat e. Jagung
2 a. Pengadaan tempat pertemuan Sarana dan prasarana Pertemuan
b. Sebagai Pusat Pelatihan (P4S) a. Balai Pertemuan
c. Tempat percontohan/Master plen b. Kursi
c. Meja
d. Lemari Arsip
e. Komputer
f. Soun Sistem/Wearles
g. Infokus
h. Lap top
i. Papan Informasi
3 a. Pengadaan Pabrik Pakan Mini dan Sarana dan prasarana yang
seluruh alat perlengkapannya agar dibutuhkan
peternak lebih konsentrasi dalam a. Gedung Pabrik
pemeliharaannya b. Gudanga Pakan
b. Harga Pakan yang semakin mahal c. Lantai Jemur
d. Hammer Mill
e. Mixer
f. Gilingan Padi
g. Peletisasi
h. Timbangan Duduk
i. Cangkul
j. Sekop
k. Gerobak
l. Pengukur Kadar Air
k. Penjahit Karung
4 Pembuatan Master Plan peternakan Pengadaan sarana fungsi usaha
dan pertanian sebagai tempat a. Perluasan Kandang Ayam
percontohan serta tempata pelatihan b. Perluasan Kandang Kambing
(pusat P4S) c. Perluasan Kandang Sapi
d. Perluasan Lokasi Peternakan
e. Perluasan Lokasi Pertanian &
Perkebunan
e. Penataan jalan
5 Pengadaan sarana transportasi dalam Sarana transportasi
upaya pengankutan bahan pakan lokal a. Motor
dan pemasaran b. Mobil Pic Uap L.300
6 Pengadaan sumber pembibitan dalam Pengadaan sarana tempat Pembibitan
rangka a. Gudang 4x4x3m
pelestarian plasma nutfa yang sudah b. Mesin Tetas Manual
hampir punah C. Mesin Tetas otomatis
7 Pengutan Kapasitas peningktana SDM Pelatihan, trening, studi banding
anggota dan pengurus kelompok untuk a. Pelatihan Motivasi Achievement/
menuju kesejahteraan Trening anggota
b. Pelatihan Manajemen Ayam
Kampung dlm rangka
Restrukturisasi peternakan
c. Melakukan study banding
d. Pelatihan Kewirausahaan
8 Perluasan jaringan dan kemitraan Mewujudkan Jejaring
kepada Pemerintah, dunia usaha, dan a. Pembuatan Brosur kelompok
masyarakat b. Pembuatan Buku manual tentang
Budidaya ayam Kampung
C. Bergabung dalam organisasi,
asosiasi,himpunan yang sesuai
dengan KORE
1. Pelatihan Budidaya Ayam Arab 22-23 September 2004 yang dilaksanakan oleh
Comdev PT. Berau Coal
2. Studi Banding Ke Jawa Tengan Temanggung Mei 2005
3. Mengikuti PPUN (Pekan Peternakan Unggulan Nasional) di Pandaan Jawa Timur
28 September 2005
4. Pelatihan Kewirausahaan Model CEFE ( Com petency- based Economiestrough
Formation of Enterpreuneur 12-16 September 06
5. Pelatihan Local Community Organizer (LCO) oleh Corporate Forum for Community
Development 4-8 September 06
6. Pelatihan pemberdayaan Masyarakat oleh Corporate Forum for Community
Development 1-3 Agustus 06
7. Pengendalian Flu Burung di Kab.Berau 3 Juli 06
Workshop Pengembangan Klaster Ayam Buras Dalam Rangka Penguatan Daya Saing
Ekonomi lokal Berbasis Klaster Industri 22-23 Juni 06
9. Workshop Pengembangan Klaster Kakao dalam rangka Penguatan Daya Saing
Ekonomi Lokak Berbasis Klaster Industri 13 April 06
10. Mengikuti Saresehan dan Rakernas Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia
(HIMPULI) Puncak- Pass Cianjur Jawa Barat (3-5 Des 2007)
11. Pelatihan Pengolahan Pakan Ternak Berbasis sumber daya lokal untuk
pengembangan ayam buras di kab. Berau (05-09-2007)
12. Workshop Pokja KGB dan Pokja Coco Banua Kabupaten Berau (Membangun
kebersamaan untuk mendukung daya saing daerah melalui sistim inovasi di kab.
Berau (14-08-2007)
13. Diklat Pengolahan Limbah (Kulit dan Tulang) di Balai Besar Diklat Agribisnis
Persusuan dan Teknologi Hasil Ternak - Batu 17 s/d 23 Juni 2007
14. Mengikuti Penas di palembang Tanggal 7
s/d 12 Juli 2007
15. Rakernas dan Saresehan Himpuli di
Tabanan Bali tanggal, 9 – 16 Mei 2008
16. Pertemuan Forum Petani dan Pengelola
P4S di UPTD BPTP Samarinda. 6-8
Agustus
Dengan konsistensi yang telah dibangun oleh Kelompok Sumber Rejeki dan ikut serta
memberdayakan kelompok yang lain, sehingga sering mendapat kunjung dari berbagai
lembaga diantaranya :
World Edication bersama dengan masyarakat long gue
Dari PUPUK Bandung
CVCD Jakarta
Disnak Provensi Kalimantan Timur
UPTD Kesehatan Hewan Provensi Kalimantan Timur
P3G IPA Bandung
Bina Sosial Kaltim, Dinas Kesehatan Kaltim,TP PKK Kaltim, BPM Kaltim, BKKBN Kaltim
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
PT.Kitadin Banpu, PT.Indomico Mandiri, PT. IM Bontang, KPC, PT.PKN
Perikanan Unmul
Dari Jepang
P3G Pertanian Cianjur, Kesenian Jogjakarta, Pariwisata Sawangan
PT. Surindo
DPR RI/MPR RI
P3G Malang
Kabupaten Malianau
Kabupaten Bulungan
Dirjen Peternakan
DPRD Kaltim
PT. Preeport Indonesia
BPTP P4S Samarinda
Dinas Sosial Berau
Berikut ini kami sampaikan perkembangan Kelompok Sumber Rejeki Kampung Maluang
Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau, Kelompok Sumber Rejeki Maluang terdiridari
beberapa Usaha Ekonomi Produktif (UEP), dimana masing-masing UEP mempunyai
penanggung jawab untuk menjalankan roda organisasi kelompok diantaranya :
POPULASI
NO NAMA ANGGOTA JABATAN
JANTAN(EKR) BETINA(EKR) JMLAH(EKR)
1 Subianto Pen. Jawab 6 49 55
2 Petrus Pingi Anggota 18 95 113
3 Jafar Ali Anggota 18 47 65
4 Jabbar Anggota 7 23 30
5 Supriyadi Anggota 17 58 75
6 Warji Anggota 18 67 85
7 Samsu Anggota 5 25 30
8 Andrianto Anggota 5 25 30
9 Hamsah Anggota 5 25 30
10 Paisal Anggota 5 25 30
Total 114 439 553
POPULASI
NO NAMA ANGGOTA JABATAN
JANTAN(EKR) BETINA(EKR) JMLAH(EKR)
1 Khairudin Pen. Jawab 25 80 105
2 Agung triyadi Anggota 15 30 45
3 Mono Anggota 5 25 30
4 Sadriansyah Anggota 5 25 30
5 Bahrul Anggota 8 67 75
6 Hairul Anggota 9 66 75
7 Muchtar Anggota 27 88 115
8 Abdul Hadi Anggota 13 67 80
9 Romli Anggota 14 61 75
10 Akli Anggota 16 59 75
Total 137 568 705
E. Perkembangan Tunas Harapan 1
POPULASI
NO NAMA ANGGOTA JABATAN
JANTAN(EKR) BETINA(EKR) JMLAH(EKR)
1 Lagari Pen. Jawab 2 2
2 Enar Anggota 1 2 3
3 Sutrisno Anggota 2 2
4 Suwaji Anggota 1 2 3
5 Wahidin Anggota 2 2
6 Yusuf Anggota 2 2
7 Warji Anggota 2 2
8 Arnain Anggota 2 2
9 Misradi Anggota 2 2
10 Aryadi Anggota 2 2
11 Andrianto Anggota 1 2 3
12 Hamsah Anggota 2 2
13 Samsu Anggota 1 2 3
14 Jabbar Anggota 2 2
15 Bahrul Anggota 2 2
16 Syarifudin Anggota 2
17 Usaha 4
Penggemukan
Total 8 30 38
POPULASI
NO NAMA ANGGOTA JABATAN
JANTAN(EKR) BETINA(EKR) JMLAH(EKR)
1 Abdul Hadi Pen. Jawab 1 2 3
2 Abidin Tawai Anggota 1 2 3
3 Supardi Anggota 2 2
4 M.Yunus Anggota 2 2
5 Marianus/Maria Anggota 2 2
6 Mansur Anggota 2 2
7 Muchtar Anggota 2 2
8 Tamrin Anggota 2 2
9 Muslimin Anggota 2 2
10 Gunari Anggota 2 2
11 Pitrus pingi Anggota
12 Mansur Ridwan Anggota
13 Lukman Anggota
14 Herman Anggota
15 Sendeng Anggota
16 Kamsuri Anggota
17 Usaha 5
Penggemukan
Total 7 20 27
H. Perkembangan Perkasa
Jabatan Jumlah
No Nama Dalam Volume Bibit Yang Hasil
Kelompok ditanan
1 Wahidin. sp Pen. Jawab 1 Ha 5 Kg 2 Ton
2 Enar Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
3 Missi Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
4 Bahrul Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
5 Saripuddin Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
6 Hamzah Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
7 Pak Utto/Hadrianto Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
8 Nasir Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
9 Daeng Masese Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
10 Sadriansyah Anggota 1 Ha 5 Kg 2 Ton
11 Hariyadi Anggota 1 Ha
12 Andi Abdul Mutalib Anggota 1 Ha
13 Ridwan Ali Anggota 1 Ha
14 Senol Anwar Kiding Anggota 1 Ha
15 Suryani Anggota 1 Ha
16 Nurliah Anggota 1 Ha
17 Hera Basira Anggota 1 Ha
Total 17 Ha 50 Kg 20 on
I. Perkembangan Aqiqah
POPULASI
NO NAMA
JABATAN JANTAN(EKR BETINA(EK JMLAH(EKR)
ANGGOTA
) R)
1 Petrus Pingit Pen. Jawab 3 4 7
2 Adis Anggota
3 Misradi Anggota 1 6 7
4 Akli Anggota 1 4 5
5 Suwaji Anggota 1 3 4
6 Lukman Anggota 1 2 3
7 Abdul Fatah Anggota 1 4 5
8 Mansur Anggota 3 17 19
Ridwan
9 Warji Anggota 1 3 4
10 Haerawan Anggota 1 1 2
11 Wahidin. S.P Anggota 1 2 3
12 Masyudi Anggota
13 Muh.Yunus Anggota 2 7 9
14 Dalle Anggota 1 3 4
15 Anwar Anggota 1 12 13
16 Enar Anggota 1 12 13
17 Tamrin Anggota 1 2 3
18 Yusman Anggota 1 2 3
19 Abdul Hadi
20 Welhelmus
21 Sudirman
22 A.Ondro
23 Amirullah
24 Hadiono
25 Abidin Tawai
26 Nurlia
27 Baharuddin
Total 21 104 125
J. Perkembangan Palawija
No Nama Jabatan Volume Bibit Yang Hasil
(Ha) ditanan
1 Pahria Pen. Jawab 0,5
2 Ahkiri Anggota 0,5
3 Fatahullah Anggota 0,5
4 Tasri Anggota 0,5
5 Badrunsyah Anggota 0,5
6 Badriansyah Anggota 0,5
7 Putri Sarofah Anggota 0,5
8 Arifin Anggota 0,5
Total 4 Ha
A. FAKTOR PENGHAMBAT
1. Luasnya wilayah terpencarnya antara kecamatan.
2. Pembangunan infrastruktur jalan yang belum dapat merata.
3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih sangat terbatas.
4. Kurangnya tenaga profesi sosial baik ditingkat Kaabupaten, Kecamatan maupun
Desa.
5. Sulitnya pemasaran hasil pertanian dalam arti yang luas, khususnya yang tinggal di
pedesaan.
6. Sifat kegotong royongan masyarakat sudah mulai memudar.
B. FAKTOR PENDUKUNG
1. Sumber Daya Alam (SDA) cukup memadi dan sangat potensi untuk dimamfaatkan.
2. Stabilitas keamanan di Kabupaten Berau yang baik dan terkendali.
3. Sarana dan prasarana pemerintah yang baik.
XII. PENUTUP
Dengan adanya Kelompok Masyarakat (Kemas) atau Kelompok Usaha Bersanma (KUBE)
atau Kelompok Tani/Ternak atau Kelompok Perkebunan, Perikanan atau sebutan lain, baik
organisasi, himpunan atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam menjalankan Usaha
Ekonomi Produktif (UEP) yang ada dimasyarakat merupakan salah satu upaya dalam
rangka mengurangi/menurungkan angka kemiskinan (Penanggulangan kemiskinan) di
Kabupaten Berau, tidak cukup hanya dengan telah terindentifikasinya sebab-sebab
terjadinya kemiskinan, tersedianya konsep kemiskinan, strategi serta program serta
ketersedian dana. Ada hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
Penurunan Angka kemiskinan tersebut (penanggulangan kemiskinan) antara lain :
1. Perlu adanya aturan yang tegas mengenai penanggulangan kemiskinan itu sendiri.
2. Pembentukan Kelompok dalam masyarakat miskin yang dibina serta didampingi
secara baik dan berkelanjutan.
3. Kelompok Masyarakat perlu diberikan stimulan pengutan usaha kelompok agar
dapat lebih maju dan mandiri sehinnga bangkit dari keterpurukan menuju
masyarakat yang sejahtera.
4. Kelompok Masyarakat miskina perlu pendekatan secara menyeluruh (multi sektor)
dan didalam pelaksanaannya perlu memperhatikan budaya lokal (culture bond),
dan perlu adanya keterlibatan pemimpin informal dimasyarakat, duni
usaha/industri dan seluruh stake holder terkait.
5. Penanggulangan kemiskinan harus dimulai dari penyadaran kepada masyarakat
miskin untuk memperbaiki nasibnya (selp-help) yaitu mendidik masyarakat miskin
untuk menemukan dan mengenal potensi dirinya, percaya diri dan merupakan
tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat miskin itu sendiri.
6. Memberikan penyadaran bahwa kemiskinan, keterpurukan, keterbelakangan tidak
akan dapat dirubah tanpa dari diri sendiri, orang lain maupun pemerintah hanya
bersifat suplementer dan komplementer.
Demikian Profil Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan (P4S) Sumber Rejeki ini
disusun untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kegiatannya serta
pendampingn terhadap kelompok masyarakat baik dibidang Pertanian maupun
Peternakan serta bidang yang lain.
Akhir kata mohon maaf segala kekurangan, semoga Allah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya untuk kita semua, amin.
MUH.YUNUS
Ketua