ketergantungan import sapi untuk kebutuhan daging nasional masih sangat tinggi. Salah
satu faktor lambatnya pengembangan penggemukan sapi potong/pedaging dalam
negeri dikarenakan belum maksimalnya, ketersediaan pakan hijauan secara kontinyu
yang berkualitas baik.
Pertanian sorgum sebagai Hijauan Makanan Ternak (HMT) dapat menjadi solusi
ketersediaan pakan hijauan dengan kualitas terbaik. Sifat tanaman sorgum yang adaptif,
memudahkan ditanam di lahan-lahan marjinal. Upaya ini diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan petani, membuka lapangan pekerjaan baru bidang
pertanian serta dapat teratasinya kebutuhan HMT untuk peternakan skala besar
maupun kecil.
Selain HMT sorgum juga dapat dijadikan bahan baku utama untuk produk seperti : gula
cair yang diperoleh dari niranya, biji sorgum juga dapat dijadikan beras dan tepung,
bahkan juga dapat digunakan sebagai bahan baku bio ethanol.
SISTEM PERTANIAN TERPADU
Sistem pertanian terpadu budidaya sorgum dan penggemukan sapi potong (feedlot),
merupakan langka awal, menuju agroindustri pertanian dengan berbagai produk
turunan yang dihasilkan, merupakan tujuan utama dari kegiatan pertanian ini.
PERTANIAN SORGUM
karena sorgum merupakan sala satu bahan pangan dunia, sorgum ada di
urutan ke 5 setelah Beras, Jagung, Kedelai dan Gandum. Tanaman ini
berhabitat asli sub sahara sehingga butuhsedikit air, selain muda dalam
perawatan, keunggulan lainya adalah dapat tumbuh di lahan marjinal, serta
tidak terlalu sulit untuk di budidayakan, apa lagi wilayah yang berilkim tropis.
KEUNGGULAN SORGUM
Biji Biji Substitusi Terigu / Nasi : Roti,kue, Campuran pakan ternak (sumber Etanol
beras sorgum protein)
Batang Gula cair, gula semut Campuran pakan ternak (Silase) Etanol
Sorgum Muda (60 – 70) hari 100 4.67 12.05 25.95 59.07 1109 252.14 201.45 4.95
Sorgum Tua (90 – 100 ) hari 100 5.43 12.78 21.53 57.84 1430 105.92 66.86 5.08
Silase sorgum 100 5.82 11.14 26.83 54.54 1574 166.04 125.04 4.77
Energi metabolis :
Ungga (kal/kg) 3.250 3.385 3.750
Sapi (MJ/kg) 13.40 14.20 14.50
Peluang produk sorgum, untuk pasar ekspor maupun domestik, sangat terbuka luas, batang
dan daun di umur 60 hari, merupakan pakan terbaik untuk ternak ruminansia dan dapat
pula di produksi dalam bentuk silase, sehingga tahan di simpan dalam waktu lama, Korea,
China, Begia merupakan market potensial untuk silase sorgum. Memasuki usia 90 sampai
100 hari sorgum mulai berbuah, setelah melalui proses, dari buah biji sorgum dapat di
hasilkan tepung sorgum, tepung diolah sebagai bahan baku untuk pembuatan roti, kue dan
sejenisnya, PT Bogasari hingga kini belum bisa memaksimalkan pabrik tepung sorgum,
karena masih kurangnya pasokan biji sorgum, selain sebagai tepung roti, biji sorgum juga di
perlukan sebagai bahan baku industri pakan ternak unggas, saat ini kebutuhan pasokanya
suda mencapai 500ton per hari.
Tidak kala dengan bijinya, batangnya pun setelah melalui proses pemerasan dan
pengolahan akan menghasilkan gula renda kalori (Tropicana slim), gula ini sangat di
sarankan bagi penderita diabet, bukan hanya gula yang dapat di hasilkan tetapi Rum,
Alcohol, hingga Bioetanol juga bisa di hasilkan dari sorgum
MANAGEMENT TEKNIS
PENUTUP
Demikian uraian singkat pertanian terpadu, budidaya tanaman sorgum, semoga
kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, sekaligus membangun
ketahanan pangan Nasional.
FEED FOOD
2
3
MANFAAT TANAMAN SORGHUM UNTUK
PAKAN TERNAK RUMENANSIA
HIJAUAN PAKAN
TERNAK (HPT) SILASE SORGUM
SILASE
Sorghum
6
Sapi adalah hewan Herbivora
Ketersedian pakan hijauan yang konsisten
dan kontinu yang memiliki nutrisi tinggi
menjadi salah satu kendala peternak
Tanaman Sorghum adalah solusi terbaik
untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi /
kambing.
7
Daun & Batang sorgum sebagai pakan hijauan
ternak
Sorghum Tua (90-100 Hari) 100 5.43 12.78 21.53 57.84 1430 105.92 66.86 5.08
Silase Sorghum 100 5.82 11.14 26.83 54.54 1574 166.04 125.04 4.77
9
Hal-hal yang Harus dilakukan untuk dapat Mencapai hasil yang maksimal
dalam budidaya Sorgum adalah sebagai berikut :
10
11
KEGAIATAN BUDIDAYA SORGHUM
12
PENUTUP
17
TERIMA KASIH
18