Anda di halaman 1dari 86

DAFTAR ISI

I. KATA PENGANTAR ………………………..………….………….i

II. DAFTAR ISI ………………………………………………………...ii

III. KERANGKA ACUAN BULAN BINA KELUARGA ………..……...1

IV. PETUNJUK PELAKSANAAN BULAN BINA KELUARGA …..…..5

V. TATA IBADAH DAN RENUNGAN HARIAN KELUARGA …....11

VI. TATA IBADAH SUBUH BERSAMA ………………….…………92

VII. JADWAL KEGIATAN BULAN BINA KELUARGA ………..…..103


KERANGKA ACUAN BULAN BINA KELUARGA JULI 2019 GKI
DI TANAH PAPUA

Tema : Datanglah Kerajaan-Mu (Mat 6:10) Sub-tema :


Keluarga GKI di Tanah Papua bertumbuh dalam iman,
mandiri dan sejahtera dalam persekutuan, kesaksian dan
pelayanan.

LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengakuan GKI gereja ini adalah sebuah persekutuan. Unit terkecil dari
persekutuan tersebut adalah keluarga. Keluarga adalah komunitas basis dalam GKI
di Tanah Papua. Kualitas persekutuan itu sangat tergantung dan ditentukan oleh
kualitas keluarga. Oleh karena itu, jika ingin kualitas persekutuan GKI itu baik dan
terus berkembang, maka keluarga-keluarga dalam gereja ini patut dibina dan terus
menerus didorong pertumbuhannya menuju kedewasan dan kepenuhannya di
dalam Kristus.

Pembinaan keluarga dalam GKI di Tanah Papua memiliki landasan Alkitabiah dan
instituasional. Dasar Alkitabiah mengacu pada Efesus 4:11-16. Pada bagian ini
digambarkan orang-orang kudus, yaitu warga jemaat harus diperlengkapi untuk
pekerjaan pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus sampai mereka mencapai
kedewasaan dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Sementara itu, tata Gereja GKI di Tanah Papua mengisyaratkan pentingnya peran
anggota jemaat sebagai imamat am orang percaya. Bab IV pasal 11 tata gereja
menyebutkan “anggota-anggota jemaat dipanggil melaksanakan kewajiban mereka
berdasarkan imamat am orang percaya dengan membina dan memelihara
persekutuan serta melaksanakan kesaksian dan pelayanan kasih baik ke dalam
maupun keluar jemaat…”! Dasar institusional ini belum diaplikasikan secara
maksimal dalam praksis pelayanan gereja. Memang tak dapat disangkal, bahwa
warga jemaat selama ini mendapat perhatian dan dilibatkan dalam berbagai
aktivitas pelayanan gereja, namun secara professional mereka belum mendapat
pembinaan yang intensif. Akibatnya, bukan saja peran mereka dalam gereja ini
belum maksimal karena belum diperlengkapi, tetapi juga belum mengalami
pertumbuhan iman. Pada hal masyarakat yang didalamnya warga jemaat menjadi
anggotanya sedang dan terus mengalami perubahan, yang menuntut kwalitas
hidup beriman umat percaya.

Dalam hubungan itu, maka bulan Juli sebagai bulan bina keluarga dalam GKI di
Tanah Papua akan dimanfaat semaksimal mungkin untuk membina keluarga-
keluarga GKI di Tanah Papua untuk diperlengkapi agar dapat berperan aktif dalam
pelayanan dan pembangunan kehidupan bergereja. Pembinaan keluarga ini dapat
berjalan dengan baik, maka harapan pembaruan dan pertumbuhan gereja akan
dapat diwujudkan.

TUJUAN
Penyelenggaraan bulan bina keluarga ini bertujuan;
1. Mendorong pertumbuhan iman anggota jemaat agar mereka mampu
memberikan jawaban-jawaban iman atas berbagai tantangan kehidupan.
2. Memaksimalkan peran serta anggota jemaat dalam pelayanan gereja, baik di
jemaat dan klasis maupun pada level sinode.
3. Membarui pola pelayanan gereja dalam menjawab kebutuhan pelayanan di
tengah masyarakat yang terus mengalami perubahan dalam segala aspek
kehidupan.
4. Memperkuat keluarga dalam jemaat sebagai komunitas basis.

POLA PEMBINAAN
Pembinaan dalam Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua berorientasi pada
pemberdayaan potensi dan profesi. Di jemaat-jemaat tersedia potensi sumber daya
manusia maupun sumber daya alam yang belum diberdayakan dan dikelola secara
maksimal bagi kepentingan pembaruan dan pertumbuhan gereja lokal maupun
sinodal. Jika pontensi yang ada pada jemaat diberdayakan, maka berdampak pada
pertumbuhan gereja, dan GKI di Tanah Papua akan menjadi sebuah persekutuan
yang menyembuhkan (healing community) luka-luka kehidupan dalam gereja
maupun di tengah masyarakat.

MATERI
Materi pembinaan mengandung dua aspek berikut ini:
1. Aspek pemberdayaan
2. Aspek selebrasi

Pada aspek pemberdayaan dilakukan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada


penguatan hidup berjemaat melalui profesi anggota jemaat. Sedang pada aspek
selebrasi diselenggarakan pesta-iman keluarga GKI. Yang terakhir ini dilakukan pada
akhir bulan keluarga.
Secara rinci materi materi bulan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Aspek pemberdayaan:
1.1. Temu-bina profesi:
1.1.1. Mama-mama penjual
1.1.2. Tenaga Pengajar (Guru dan Dosen)
1.2. Temu bina pasutri pelayan
1.3. Bina-iman keluarga :
a. ibadah setiap pagi atau malam dalam keluarga, Materi panduan
ibadah disiapkan.
b. Ibadah dalam seminggu sekali pada jam 05.00 wit di gereja selama
bulan bina keluarga. (tata ibadah terlampir ).
c. Kunjungan pastoral selama BBK oleh Majelis Jemaat.
d. Pembinaan keluarga dalam jemaat.( diatur oleh Klasis, Jemaat )
e. Olah raga (Jalan sehat bersama keluarga) dan Keluarga Peduli
Lingkungan (Lomba kebersihan antar wijk/Lingkungan)

2. Aspek selebrasi:
2.1. Temu-saudara keluarga majelis
2.2. Temu-saudara keluarga BPK
2.3. Temu-saudara keluarga BPAM

PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan bulan keluarga diatur sebagai berikut:
1. Kegiatan pada lngkungan jemaat, klasis dan sinode dibiayai oleh masing-
masing lingkungan.
2. Kegiatan pada lingkungan tertentu yang melibatkan sumber daya dari luar
dibiayai oleh lngkungan berkepentingan.

JADWAL KEGIATAN
Kegiatan bulan keluarga berlangsung dari tanggal 1 s/d 31 Juli 2019. Rincian jadwal
kegiatan diatur oleh setiap jemaat dan klasis sesuai kondisi masing-masing.

PENUTUP
Bulan Bina Keluarga memiliki nilai strategis dalam rangka pembaruan dan
pertumbuhan kehidupan bergereja dalam GKI di Tanah Papua. Bukan saja untuk
pertumbuhan iman, tetapi sekaligus memperlengkapi anggota GKI berperan serta
dalam pelayanan dan pembangunan gereja ini. Oleh karena itu, masing-masing
jemaat dan klasis patut melaksanakan bulan keluarga ini dengan berbagai kegiatan
sebagaimana disebutkan di atas. Tuhan Yesus kepala Gereja, di dalam kuasa Roh
Kudus, menyertai kita dalam pelaksanaa bulan keluarga ini.
PETUNJUK PELAKSANAAN
BULAN BINA KELUARGA
JULI 2019

I. PENDAHULUAN
Keluarga adalah tempat pertama bagi anak atau anggota keluarga mendapatkan
rasa aman dan sukacita. Seluruh anggota keluarga saling melayani dan
menguatkan. Dan sebagai bagian dari masyarakat, keluarga tidak bisa tidak
berjumpa dengan orang lain. Perjumpaan di tengah perubahan masyarakat yang
begitu cepat, kecanggihan teknologi yang sangat tinggi, dan persaingan yang ketat
ini dapat menghasilkan hal-hal yang positif tetapi juga hal-hal negatif.
Pertanyaannya bagaimana keluarga Kristen di tengah-tengah situasi ini? Apakah
nilai-nilai kekristenan tetap dipertahankan dan anggota jemaat mampu
menggarami dunia atau justru sebaliknya?

Sebagai tubuh Kristus, gereja memberi perhatian penting kepada keluarga, sebagai
tempat pertumbuhan nilai-nilai kristiani atau keluarga dilihat sebagai basis
Pekabaran Injil. Proses tersebut dalam keluarga menjadikan anak atau anggota
keluarga menemukan, mewujudkan, menghayati dan membagian nilai-nilai yang
baik, benar dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Salah satu ruang yang dilihat oleh gereja sebagai inkubator atau tempat
menumbuhkan dan menghidupkan nilai-nilai yang baik itu adalah Bulan Bina
Keluarga. Bulan Bina Keluarga (BBK) adalah Bulan di mana seluruh anggota
keluarga dalam jemaat akan mengalami perjumpaan yang sesungguhnya, yaitu :
Pertama, perjumpaan dengan Tuhan,
Kedua, perjumpaan dengan anggota keluarga di dalam rumah, Ketiga,
perjumpaan dengan jemaat di luar rumah.

Dalam BBK anggota jemaat yang adalah anggota keluarga menjadi subyek dalam
seluruh proses, menjadi orang yang pertama-tama akan terlibat aktif saling
mendorong dan menguatkan. Setiap anggota keluarga saling memperbaiki diri dan
memperhatikan, saling menolong dan berbagi. Jemaat berperan aktif membangun
koinonia atau persekutuan secara bersama demi pembangunan Tubuh Kristus.

Gereja juga memberi kesempatan kepada anggota jemaat selama BBK untuk saling
mengenali berkat-berkat dan panggilan-panggilan hidup beriman dalam
persekutuan, kesaksian dan pelayanan.

II. PROSES PELAKSANAAN BBK


1. Bulan Juli adalah Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua selanjutnya
disingkat BBK.
2. BBK dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah pelayanan GKI Di Tanah
Papua pada tanggal 1-31 Juli 2019.
3. Ibadah Pembukaan dan penutupan BBK dilaksanakan dalam ibadah di
masing-masing jemaat :
a. Ibadah Pembukaan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Minggu, 30 Juni 2019
Jam : 09.00 WIT sampai selesai
Tempat : Gedung Gereja

b. Ibadah Penutupan dilaksanakan pada :


Hari /Tanggal : Rabu 31 Juli 2019
Jam : 16.00 WIT sampai selesai.
Tempat : Gedung Gereja

c. Diharapkan Majelis Jemaat menyiapkan ibadah pembukaan dan penutupan


BBK secara baik.

4. Kegiatan BBK :
4.1. Tanggal pelaksanaan seluruh kegiatan dalam BBK yaitu Bina Profesi,Bina
Pasutri Pelayan,Bina Iman Keluarga dan Temu-temu saudara ditentukan
masing-masing klasis dan jemaat.
4.2. Materi BBK :
a. Bina Profesi : (dilakukan pada aras Klasis)
o Mama-mama penjual ( Pinang, Sayur, Ikan, Kue, Sagu, dll)
o Tenaga Pengajar (Guru dan Dosen).

Keterangan :
o Untuk Bina profesi, Klasis dan Jemaat mendata dan mengundang
warga jemaat yang adalah mama-mama Penjual dan Tenaga
Pengajar.
o Klasis dan jemaat melaksanakan dua pertemuan ini di waktu yang
berbeda.

o Proses Pelaksanaan:
a. Pembukaan
b. Doa
c. Nyanyian Pujian
d. Perkenalan peserta (metodenya ditentukan masing-masing Klasis
dan Jemaat).
e. Diskusi/Sharing terkait profesi masing-masing (landasan Teologi),
Mengumpulkan cerita dari peserta tentang kekuatiran dan
harapan
f. Penguatan oleh pemateri.
g. Nyanyian
h. Doa Penutup.

4.3. Temu Bina Pasutri Pelayan (dilakukan pada aras Klasis) Proses
Pelaksanaan:
1. Pembukaan.
2. Doa.
3. Nyanyian Pujian
4. Perkenalan peserta (metodenya ditentukan masing-masing Klasis
dan Jemaat).
5. Diskusi/Sharing tentang menjadi keluarga pelayan GKI di Tanah
Papua yang penuh CINTA. (Landasan Teologi, Mengumpulkan
cerita CINTA dari masing-masing Pasutri, pembagian masing-
masing kelompok; istri-istri pelayan, suami-suami pelayan,
perayaan CINTA; masing-masing pasutri saling ungkap perasaan,
saling memaafkan, saling mendoakan dan diakhiri dengan
minum dan makan kue CINTA bersama.
6. Penguatan oleh pemateri.
7. Nyanyian
8. Doa Penutup.

4.4. Bina Iman Keluarga (dilakukan di jemaat-jemaat) :


1. Ibadah dalam keluarga
o Ibadah dalam keluarga dapat dilaksanakan pagi jam 05.00-06.00
WIT atau malam jam 20.00 – 21.00 WIT sesuai jadwal keluarga.
o Diharapkan ibadah ini dihadiri oleh semua anggota keluarga.
o Tata Ibadah diperbanyak oleh masing-masing jemaat dan
dibagikan ke masing-masing keluarga.
o Setiap keluarga menyiapkan lilin atau pelita untuk tanda
kehadiran Tuhan dalam Ibadah dan tempat untuk persembahan.
o Setiap anggota keluarga dilibatkan dalam tata ibadah
o Persembahan dalam setiap ibadah diserahkan ke
 gereja pada saat ibadah hari minggu (masing-masing jemaat
menyiapkan amplop persembahan syukur ibadah BBK).
2. Ibadah subuh:
o Ibadah ini dilaksanakan di Gereja pada setiap hari Sabtu jam
05.00 WIT di masing-masing jemaat selama BBK. (4 kali ibadah;
tanggal 6, 13, 20 dan 27 Juli 2019)
o Ibadah ini didahului dengan bunyi lonceng
o peringatan ibadah sebanyak tiga kali.
o Diharapkan ibadah ini dapat dihadiri oleh seluruh Majelis dan
Jemaat.
o Majelis Jemaat mengenakan pakaian bebas rapi.
o Ibadah ini menggunakan tata ibadah yang telah disiapkan oleh
Sinode GKI di Tanah Papua.

3. Kunjungan Pastoral
- Tanggal dan jam pelaksanaan kegiatan ini ditentukan oleh
masing-masing Jemaat.
- Kunjungan ini dilakukan oleh Majelis Jemaat dengan membagi
tim sesuai kebutuhan dalam Jemaat atau oleh Majelis Jemaat
dalam kelompok/Wijk/Rayon/Sektor.
- Kunjungan ini bukanlah ibadah keluarga tetapi merupakan
percakapan bersama keluarga dan tentang pelayanan dalam
gereja. Setelah percakapan, perkunjungan ini diakhiri dengan
menyanyi bersama dan doa oleh Majelis Jemaat. (Jika ada
masalah, Penatua/Syamas dapat memberi info kepada
Pendeta/Guru Jemaat, sehingga dapat melakukan percakapan
pastoral)
4. Pembinaan keluarga
- Materi pembinaan keluarga ditentukan oleh masing-masing
Jemaat. Hal yang perlu diperhatikan:
a. Pada Bulan Juli ada 2 hari yang penting bagi anak-anak yaitu
Hari DOA Syukur PAR GKI Di Tanah Papua, tgl 2 Juli 2019 dan
Hari Anak Nasional, tgl 23 Juli 2019. Untuk itu masing-masing
jemaat akan mengatur kegiatan sesuai dengan kebutuhan
dalam jemaat bersama Badan Pelayan PAR.
b. Pada tanggal 26 juli adalah Hari Doa Syukur PW GKI Di Tanah
Papua. Kegiatan ini disesuaikan dengan rencana di masing-
masing Klasis.

5. Olah Raga: Jalan sehat bersama keluarga


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli setelah ibadah subuh
bersama seluruh keluarga di gereja. (Jika memungkinkan jemaat
dapat membawa atau
menyiapkan sarapan pagi bersama atau ada doorprize/hadiah, hal
ini diatur oleh Majelis Jemaat)
6. Lomba kebersihan antara Wijk/Rayon/Sektor.
- Lomba ini dilaksanakan selama sebulan pelaksanaan BBK.
- Hasilnya diumumkan pada penutupan ibadah BBK.

4.5. Temu saudara:


- Kegiatan ini dilaksanakan masing-masing dengan sasaran; keluarga
Majelis Jemaat, keluarga BPK, keluarga BPAM.
- Tempat pelaksanaan kegiatan temu saudara : di dalam atau di luar
ruangan.
- Bentuk kegiatan dapat berupa permainan (game) yang membangun
kebersamaan dan saling mendukung dalam pelayanan.
- Pemaknaan Permainan (game) oleh Pelayan.

5. Masing-masing Klasis dan Jemaat membuat dokumentasi BBK sebagai


berikut:
a. Daftar hadir
b. Resume kegiatan
c. Foto-foto kegiatan

Dokumentasi ini menjadi bahan evaluasi Klasis yang kemudian dilaporkan ke


BPAM Sinode GKI di Tanah Papua.

6. Jika ada pertanyaan terkait proses pelaksanaan dapat menghubungi BPAM


Sinode GKI di Tanah Papua.

III. PENUTUP
Demikian petunjuk pelaksanaan ini disusun, kiranya semangat keluarga berkumpul,
berjumpa dan menyebar menjadi keluarga yang bertumbuh imannya dan mampu
menularkan nilai-nilai kristiani di dalam masyarakat.
TATA IBADAH DAN RENUNGAN HARIAN KELUARGA

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 1 Juli 2019
===================================
1. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin
2. Nyanyian Pembukaan : Oleh Bapak
 Ny. Rohani 16 : 1 “Sekarang Bri Syukur”
1. Sekarang Bri syukur besarkan nama Tuhan Pemimpin
hidupmu yang mendengar seruan. Yang oleh Anak-Nya
membri anugerah Dan tak terbilangpun mujizat berkat-
Nya
2. Sempurna kaya-Nya,oleh-nya di berkati Semua
anak-Nya,dengan sejahtra hati. Roh Tuhan
memberi kekuatan dan trang. Diatas bahya maut,
kuasa-Nya menang
 Ny. Rohani 3 : 1-2 “Hormat Bagi Allah Bapa”
1. Hormat bagi Allah Bapa, hormat bagi Anak-Nya Hormat bagi
Roh penghibur, ketiganya yang Esa
Haleluya,haleluya,ketiganya yang Esa
2. Hormat bagi Raja Sorga, Tuhan kaum manusia Hormat
bagi Raja Gereja di seluruh dunia Haleluya-
haleluya,diseluruh dunia.
3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab :
oleh Ibu : Ya Tuhan, kami bersyukur dan berterima kasih kepada-Mu.kerana
Engkau telah menjaga dan memeilihara keluarga kami sepanjang hari ini, dan
kini saatnya kami akan beribadah kepadamu dan merenungkan sabdamu,berilah
kepada kami semua hikmat dan kerendahan hati supaya kami dapat mengerti
dan memahami firman-Mu,berilah juga kepada kami kerinduan untuk mendengar
dan melakukan firman-Mu dan ampunilah segala dosa kami, dan kami minta
hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

4. Pembacaan Alkitab dan Renungan


 Pembacaan Alkitab Oleh : Kejadian 5 :1-5. (oleh : Seorang Adik )
 Renungan : Oleh Bapak

Tema : “KELUARGA YANG DI CIPTAKAN OLEH ALLAH”

Kesadaran tentang siapa kita sebagai manusia harus dipahami oleh setiap kita dan
bertanya siapa yang menciptakan kita, Alkitab memberi tahukan kepada kita bahwa
Allah sebagai pencipta, manusia tidak diciptakan oleh dirinya sendiri, oleh sebab itu
manusia tidak boleh menjadi tuan atas dirinya sendiri, sebaliknya penciptalah yang
harus menjadi pusat pengarah dan penggerak setiap Manusia.
Manusia bukanlah dari kekekalan, manusia bukan anak sulung tetapi Ia anak
bungsu, Ia diciptakan pada hari terakhir. Allah menciptakan manusia sesuai dengan
rupa-Nya sendiri, pada mulanya manusia itu benar dan kudus, oleh sebab itu, tidak
diragukan lagi, ia sangat berbahagia. Hakekat (pada awalnya) manusia lebih
menyerupai sifat Ilahi dibandingkan dengan sifat mahluk manapun di dunia.
Allah menciptakan dia laki-laki dan perempuan untuk menghibur, menguatkan dan
menjaga satu terhadap yang lain dan berkembang biak. Adam dan Hawa di ciptakan
langsung oleh tangan Allah, keduanya diciptakan serupa dan segambar dengan
Allah. Oleh sebab itu tidak ada perbedaan antara keduanya meskipun mereka
berbeda jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan . Allah memberkati mereka
dan anak-anak-nya .
Bapak/Ibu/saudara/I juga membutuhkan berkat dari Allah untuk keluarga kita, untuk
itu marilah kita datang dan mintalah kepada Allah untuk memberkati keluarga dan
anak-anak kita.
Selanjutnya Allah yang memberi nama kepada Adam dan Hawa yang mengingatkan
dari mana asal usulnya, dan laki-laki dan perempuan menurut kodratnya mereka
adalah satu yang berasal

dari debu (bumi). Ketika adam berumur 130 tahun ia memperanakan Zet, dan Zet
memperanakan Henok seorang yang bergaul baik dengan Allah, meskipun Kain
yang membunuh Habel telah terkutuk dan berdosa tetapi Allah memilih dari
keturunan lain untuk menjadi kelurga yang di berkati Tuhan, dan Adam mecapai
umur 930 tahun dan Ia mati dan kembali kepada Tanah, Keluarga kita adalah
keluarga yang juga diciptakan oleh Allah yang serupa dan segambar dengan-Nya,
untuk itu kita juga harus mengikuti dan mendengar sang pencipta, gunakanlah
hidupmu, menjadi berkat dan bergaul akrab dengan Allah supaya kita di berkati dan
diberikan umur yang panjang dan melihat anak-anak dari anak-anak kita . Amin.
5. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh Anak
 Ny. Rohani 76 : 1-2 “Tuhanku, Berkat-Mu Limpah”
1. Tuhanku berkat-Mu limpah bagai hujan yang deras; Brilah
titiknya menimpa hati kami yang lemas, Akupun, akupun, dan
menimpa akupun.
2. Bapa kami, jangan lalu, ingat akan anak-Mu Aku menyesal
dan malu, ampunkanlah dosaku, Akupun, akupun, ingat
akan dakupun.
6. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Ibu

7. Berkat : Ny. Rohani 18 “Anugrah Tuhan Kami Yesus Kristus”


(di nyanyikan oleh semua anggota keluarga). 1.
Anugrah Tuhan kami Yesus Kristus,
pengasihan Allah, Persekutuan dengan
Roh kudus kirannya menyertai kami .
Amin
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 2 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Ibu
 Ny. Rohani 14 : 1-2 “Kesukaan yang Ceria”
1. Kesukaan yang ceria hanya ada pada-Mu Khalik alam yang setia, pohon
suka yang teguh. Trang-Mu menembuskan hati, mengeyangkan awan glap,
yang mencari mendapati dalam Dikau trang tetap.
2. Cakrwala membunyikan hormat madam-Mu, ya Hu. Bintang intan sekalian
membesarkan nama-Mu. Unggas-Mu bersukaria dengan bunga di lembah,
laut dan sungai turut Dia, ramai-ramai soraknya.
 Ny. Rohani 4 : 1-2 “Kudus, kudus, kuduslah”
1. Kudus-kudus, kuduslah, Tuhan Maha kuasa, kami dini hari menyanyi pujian.
Kudus, kudus, kuduslah, Pemerintah masa, Allah dan Raja kaum sekalian.
2. Kudus, kudus, kuduslah, arasy-Mu di sorga, hamba-Mu yang suci
menghadap bertelut, Sekalian malaikat menundukan muka, seisi sorga
menyembah sujud.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : oleh Bapak
“Bapa kami yang di sorga kami mengucap syukur atas kasih dan Anugerah Mu
yang nyata dalam seluruh perjalan hidup kami, dan kini kami dapat berkumpul
lagi dalam persekutuan Ibadah bersama pada saat ini, kiranya Ibadah yang kami
laksanakan berkenan di hadapan Tuhan, kami juga akan membaca dan
merenungkan Firman Tuhan kiranya Tuhan Yesus menolong kami semua dalam
perenungan ini, dan ampunilah segala dosa kami, dalam Nama Yesus kami
berdoa…..Amin”.
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pemb. Alkitab Oleh : Kejadian 26 : 6-11 (Seorang Kakak)
 Renungan : Oleh Ibu

Tema : “ANAK MENGIKUTI TELADAN ORANG TUA”


Bapak/Ibu/Saudara/I yang dikasihi Tuhan.
Orang-orang di Gerar (Gerar adalah sebuah kota di Filistin dan yang menjadi raja
pada saat itu adalah Abimelek) bertanya pada Ishak apakah Ribkha itu
saudaranya,apa yang dijawab oleh Ishak bahwa “Dia Saudaraku” (ayat 7) Ishak
sekilas menunjukan kelemahannya sebagai manusia, yaitu ketika di Gerar dia
membiarkan ketakutan mempengaruhi dirinya untuk berdusta tentang Istrinya
Ribka.
Ishak takut bahwa orang-orang di gerar akan membunuhnya untuk bisa
mendapatkan istri cantiknya, Ribka. Itu sebabnya Ia berbohong, dan mengatakan
bahwa Ribka adalah adiknya. Darai mana ia belajar trik tersebut? Mungkin ia
mengetahui tindakan-tindakan ayahnya, Abraham ( Kej 12 : 10-13 dan 20 : 1-5 ).
Dari pembacaan ini kiranya Orang tua membantu membentuk masa depan dunia
anak-anak dengan cara mereka,membentuk nilai-nilai dari anak-anak mereka.
Langkah pertama untuk membantu anak-anak hidup benar adalah dengan orang
tua yang juga hidup benar. Tindakan-tindakan kita di tiru oleh orang-orang terdekat
kita. Apa yang kita ucapkan dan lakukan akan di lihat oleh anak-anak kita, jika
perbuatan baik maka mereka akan melakukan kebaikan, jika apa yang kita
pantulkan itu sebuah kejahatan maka anak akan mengikutinya, karena itu yang
mereka lihat, untuk itu marilah sebagai orang tua kita wajib menjadi teladan dalam
kata dan perbuatan kita agar anak-anak dapat mengikutinya. Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh seorang adik
 Ny. Rohani 133 : 1-2 “Jiwa,Puji Raja Sorga”
1. Jiwa puji Raja Sorga, bawa persembahanmu. Engkau di tebus-Nya
juga, sampai hidupmu sembuh. Puji Raja ! Puji Raja, Tuhan Juru
s’lamat-mu.
2. Ia yang mendengar doa dari dalam tindihan. Di
kesukaran semua diberi-Nya sokongan.
Puji Raja ! Puji Raja, yang memberi pertolongan.
5. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Bapak
6. Berkat : Rohani 19 “Berkati dan Lindungi Kami, Hu" : Oleh Ibu
1. Berkati dan lindungi kami, Hu !
Terangi kami dengan wajah-Mu, Tuhan !
sayangi kami Bri WajahMu tetap serta kami, Ya Tuhan ! Bri kami
slamat dan sejahtera. Amin, amin.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 3 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : menyalakan lilin & menyanyi 2 lagu (oleh seorang Anak)


 Nyanyian Mazmur 98 : 1
‘Nyanyian baru kamu angkat, dengan syukur kepada Hu
Yang dengan tangan kanan dahsyat, ngerjakan kemenanganmu Ajaib sekali
mujizat, yang sudah dimaklumkannya
Dengan keadilan dan slamat kepada Bangsa dunia’
 Nyanyian Kidung Jemaat 18 : 1 “Allah hadir bagi kita”
Allah hadir bagi kita, dan hendak membri berkat Melimpahkan kuasa
RohNya bagai hujan yang deras Reff : Dengan Roh Kudus ya Tuhan,
umatMu berkatilah
Baharui hati kami, oh curahkan kurnia.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab (Seorang Anak) Tuhan Yesus
yang penuh cinta, Kami sebagai keluarga mau terus mencintaiMu dalam hidup
kami, Dan mau beribadah kepadaMu..... Kami memohon kiranya Engkau beserta
dengan kami, Terangilah hati dan pikiran kami lewat kuasa Roh KudusMu, Ketika
kebenaran FirmanMu dibacakan dan direnungkan. Brilah kesanggupan untuk
kami mengerti dan dapat melakukannya. Dalam nama Yesus, Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Oleh Ibu)


Mazmur 101:2
‘Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang
padaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku Di dalam rumahku’

Tema : “MEMULAI DARI KELUARGA”

Douglas MacArthur II, keponakan Jenderal Perang Dunia II, bertugas di departemen
negara, yang pada saat itu John Dulles menjabat sebagai Sekretaris Negara.
Suatu sore, Tuan Dulles menelpon Mac Arthur di rumahnya. Istri Mac Arthur yang
menjawab telepon rumah mereka dan menjelaskan bahwa suaminya tidak berada di
rumah. Istrinya tidak bertanya siapa yang sedang menelpon, ia terus berbicara
dengan nada mengeluh....’ Mac Arthur sedang berada di tempat biasanya
ia berada, di hari kerja, akhir pekan, hari Sabtu, hari Minggu dan malam hari... di
kantornya....!’
Dalam waktu beberapa menit, Tuan Dulles berhasil menghubungi MacArthur melalui
telepon. Ia memberi perintah yang tegas ‘Segera pulang ke rumah Nak ! Rumah
tanggamu sedang runtuh !” Perintah ini terdengar aneh, tetapi sebenarnya
mengungkapkan sesuatu yang dalam berdasarkan pembicaraan Tuan Dulles dengan
istri MacArthur. Suasana dan hubungan dalam rumah tangga MacArthur sedang
dalam bahaya dan masalah. Mac Arthur lupa memberi perhatian bagi keluarganya.
Seluruh harinya ia habiskan
hanya untuk bekerja di luar rumah.
Hari ini pemazmur mengingatkan kita untuk tidak memulai sesuatu yang besar di
luar rumah, tetapi pertama-tama memulai dari atau di dalam rumah. Rumah adalah
tempat perjumpaan seluruh anggota keluarga. Keluarga adalah pondasi yang
menopang arah masa depan kita. Keluarga merupakan pemberian terindah yang
Tuhan anugerahkan dalam kehidupan kita. Keluarga merupakan gambaran dari apa
yang sebenarnya kita ciptakan atau buat; apakah keluarga kita adalah keluarga
yang saling mengasihi, menghormati, saling membantu dan saling menguatkan
atau kah sebaliknya? Apakah sebagai suami dan istri saling memperhatikan atau
justru tidak saling peduli? Apakah sebagai orang tua terhadap anak-anak dan juga
anak-anak kepada orang tua saling mendengarkan dan menopang atau kah tidak?
Ada banyak orang mengejar sukses di luar rumah seperti Mac Arthur, tetapi tidak
mengurus rumah tangganya dengan baik, tidak memberi ruang untuk kebersamaan
dan cinta antar anggota keluarga bertumbuh. Dalam Amsal 11:29a tertulis ‘siapa
yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin’. Oleh sebab itu,
belajar dari pemazmur, rumah atau keluarga adalah tempat pertama kita untuk
menunjukkan bahwa Tuhan ada bersama dengan kita. Bangunlah relasi (hubungan)
dan komunikasi (pembicaraan) yang baik, jaga dan rawat lah kasih sayang dalam
keluarga. Seorang suami tetap penuh perhatian kepada istri, saling memberi kabar,
saling memperhatikan, saling menerima setiap kelebihan dan keterbatasan. Orang
tua terus memastikan anak-anak tetap dalam keadaan baik dan dapat menjaga diri
dari segala pengaruh buruk di sekitar. Anak-anak juga mau memberi diri diatur dan
dibimbing oleh orang tua. Di situ lah kita menunjukkan bahwa keluarga kita adalah
cerminan keluarga Allah yang sesungguhnya. Tuhan memberkati. Amin.

(Setelah renungan diberi kesempatan kepada masing-masing anggota keluarga


untuk saling menguatkan: orang tua memberi nasihat pada anak-anak, anak-anak
menyampaikan harapan

mereka kepada orang tua atau juga antara suami-istri, antara anak yang satu
dengan yang lain)

4. Menyanyi Kidung Jemaat 318 : 2 (Persembahan Keluarga)


2. Berbahagia rumah yang sepakat hidup sehati dalam kasihMu Serta tekun
mencari hingga dapat, Damai kekal di dalam sinarMu; Di mana suka duka kan
dibagi, ikatan kasih semakin teguh Di luar Tuhan tidak ada lagi yang dapat
memberi berkat penuh.

5. Doa Syukur dan Doa Syafaat diakhiri dengan memohon berkat Tuhan
(Oleh Bapak)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 4 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Adik
 Nyanyian Mazmur 47 : 1-2
1. Bangsa dunia, hai bersoraklah! Tepuk tanganmu bagi Tuhan Hu, dengan
nyanyian puji-pujian. Maha tinggi Hu, firman-Nya teguh. Bumi
gementar; Rajanya besar, segnap dunia patut menyembah.
2. Bangsa lain telah ditaklukan-Nya, pada kita yang aman dan senang,
duduk di negri indah tak terpri. Tanah pilihan di pusakakan bagai milik
sah Yakub, hamba-Nya. Kasih Tuhan Hu itulah teguh.
 Nyanyian Rohani 11 : 1-2 “Kami Puji Engkau Hu”
1. Kami puji Engkau, Hu Tuhan yang empunya kuasa. Dibesarkan nama-Mu
oleh sekalian bahasa. Barang dunia fana. PengasihanMu baka.

2. Suci keadaan Mu, Mahamurah, Mahakaya, Orang-Mu yang berseru


Kaulepaskan dari bahaya, langit, bumi, milik-Mu, menghormati Kuasa-
Mu.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : oleh Kakak
3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab : II Raja raja 4 : 6 (Oleh Seorang adik)
 Renungan : Oleh Bapak

Tema : “PEMELIHARAAN ALLAH SEBESAR IMAN ANDA”

Kita tentu masih ingat pada saat Indonesia mengalami krisis, dan gereja-gereja
sibuk untuk membagikan sembako dan menjual murah sembako kepada
masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan, bantuan ini dikatakan sangat
membantu tetapi bersifat sementara, Elisa dalam pelayanannya Ia berjumpa
dengan orang kecil dan masyarakat biasa, Ia memberikan sebuah pelayanan yang
mengentaskan. Ketika seorang janda dan anak-anaknya harus dijual sebagai budak
untuk membayar utang-utangnya datang minta pertolongan pada Elisa, dan Ia
menyambutnya dengan empati dan peduli, menyatakan siap membantu. Namun
sang janda harus bekerja bersama-sama dengan anaknya meminjam buli-buli dari
tetangganya. Ini adalah mujizat pertama dari empat mujizat yang dilakukan oleh
Elisa yaitu : memberikan uang kepada seorang janda yang di timpa kemiskinan (4 :
1-7), membangkitkan seorang anak laki-laki yang sudah mati (4 : 32-37),
menyehatkan makanan yang beracun (4 : 38-41, dan memberikan makanan 100
orang (4:42-44), Mujizat-mujizat ini menunjukan kelembutan dan kepedulian Allah
kepada orang-orang yang setia kepada-Nya, Melihat Allah bekerja mencukupkan
kebutuhan pengikut-pengikutnya membantu kita untuk menunjukan keadilan dan
serius-Nya kepada orang yang belum bertobat dalam perspektif yang benar.
Khusus pada ayat 6” Dikatakan bahwa Perempuan itu dan anak-anak laki-lakinya
memgumpulkan bejana-bejana dari tetangga

mereka,menuagkan minyak zaitun kedalam bejana-bejana itu dari satu buli-buli


yang mereka miliki. Minyak zaitun dipakai untuk memasak, untuk menyalakan
lampu, dan untuk bahan bakar.
Minyak itu berhenti mengalir ketika mereka tidak lagi memiliki tempat untuk
menampungnya. Jumlah bejana yang mereka kumpulkan, menujukan iman mereka.
Persediaan Allah sama besarnya dengan iman dan kemauan mereka untuk taat.
Dari minyak inilah kemudian di jual dan janda ini membayar utang. Apa yang dapat
kita simpulkan dari bantuan Elisa ini? Dengan bantuan ini keluarga di kokohkan dan
memberdayakan keluarga, serta menangung masalah bersama-sama dan percaya
pada Tuhan melalui perkataan Elisa, Elisa telah mengangkat status janda ini dari
seorang budak menjadi seorang merdeka
Oleh sebab itu kita harus yakin dan percaya bahwa Allah sanggup menolong kita,
asalkan kita memiliki iman yang besar, agar melalui kebesaran iman dan didalam
kebesaran itu maka Tuhan juga mampu dan sanggup berbuat jauh melampaui
semua yang kita minta atau yang kita bayangkan (Ef 3 : 20). Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh Kakak
 Ny. Rohani 132 : 1-2 “Ya Tuhan,MurahMu Baka”
1. Ya Tuhan, murah-Mu baka. Di Sorga dan di dunia berlimpahlah anugerah
yang Kau beri
2. Ya Tuhan, kami tidak laik, Terimalah syukur yang naik, karna karunia yang
baik, yang Kau beri.
5. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Bapak

6. Berkat : “Oleh Bapak” Bilangan 6 : 24-26 TUHAN memberkati engkau dan


melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi
engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan
memberi engkau damai sejahtera…..Amin.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 5 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Bapak
 Ny. Rohani 94 : 1-2 “Berhimpun Semua”
1. Berhimpun semua menghadap Tuhan, dan pujilah Dia yang murah benar.
Berhentilah segala pengharuan, diganti s’lamat dan berkat besar.
2. Hormati nama-Nya serta kenangkan mujizat yang sudah dibuat-Nya.
Hendaklah trus syukurmu dinyatakan di dalam hidupmu dan buahnya.
 Ny. Rohani 106 : 3-4 “Terang Matahari”
3. Syukur bagi Dia, Gembala Setia, yang jaga tetap. Dan waktu
semua karunia-Nya jua, terang dan gelap.
4. Tenaga dan kuat, kerja yang kubuat, kepunyaan-Nya. Yang tlah
memberkati, hendak kuhormati, berhati rendah.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : oleh Ibu

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan


 Pembacaan Alkitab : Filemon 1 : 4-7 (Oleh : Seorang Kakak)
 Renungan : Oleh Ibu

Tema: “MEMBUKA KELUARGA KITA UNTUK PERSEKUTUAN” Bapak/Ibu


Saudara/I yang Tuhan Yesus Kasihi…
Melalui pembacaan kita disaat ini, kita semua hendak belajar dari seorang pribadi
yang bernama Filemon, dan siapakah dia, dan bagaiman keadaannya dan sifatnya
yang di puji oleh Rasul Paulus? Surat Filemon adalah sebuah surat yang dituliskan
oleh rasul Paulus kepada teman sekerjanya yakni Filemon atas kepentingan pribadi
seorang budak. Onesimus adalah “milik” Filemon, dikatakan bahwa Filemon adalah
seorang kaya yang menjadi anggota jemaat di kolose. Onesimu adalah sorang
budak yang
mencuri dari tuannya filemon dan melarikan diri, dimana Ia lari ke Roma dan
berjumpa dengan Rasul Paulus,dan merespons injil yang disampaikan Paulus
sehingga ia menjadi Kristen. (1 : 10), kemudian Paulus mengirim onesimus kembali
kepada Filemon, bukan sebagai budak atau hamba tetapi sebagai saudara dalam
Tuhan.

Secara bijak Paulus meminta kepada Filemeon untuk menerima dan mengampuni
sebagai seorang saudara seiman yang baru dalam Kristus.
Praktek perbudakan di kekaisaran Roma pada waktu itu cukup kuat dan menjadi
beban bagi setiap orang, tetapi Allah dapat mempersekutukan semua orang,baik
budak maupun orang meredeka melalui kuasa kasih-Nya.
Paulus adalah sahabat Filemon maupun onesimus. Dia memiliki otoritas sebagai
rasul untuk memberi tahu Filemon apa yang harus dilakukan. Tetapi Paulus memilih
untuk memohon kepada temanya dengan kasih Kristiani, dan bukan memberikan
perintah tentang apa yang harus di lakukan.
Dari kisah ini kita mau belajar bahwa Filemon menerima Onesimus yang adalah
seorang sahabat dalam Kristus, meskipun onesimus seorang pencuri dan budak
yang telah melukai hatinya, Filemon mendengar nasihat Paulus yang adalah
sahabatnya dan menerima Onesimus sebagai saudara dalam, Tuhan….
Pengampunan dan
pengaruh adalah dua kata yang mesti kita praktekan dalam membangun
persekutuan bersama,
1). Persekutuan dapat terjadi jika kita saling mengampuni antara satu dengan
yang lainnya, sebab tanpa pengampunan kita tidak dapat hidup bersama sebagai
suatu keluarga Kristen, mengampuni yaitu memaafkan dan melupakan kesalahan
orang itu, entah, bapa kepada ibu, atau anak terhadap orang tua, hal ini kita
lakukan karena Kristus telah mengampuni kita, sama seperti Filemon menerima dan
mengampuni onesimus.
2). Paulus punya pengaruh yang besar karena Ia seorang yang memiliki iman dan
wibawa, sehingga Filemon mendengarnya,
Bapak dan Ibu dan seisi rumah harus memiliki iman dan wibawa, sehingga ucapan
dan nasehat kita dapat mempengaruhi orang untuk datang kepada kebenaran
Kristus dalam persekutuan bersama.
Untuk itu marilah kita mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yesus Kristus
melalui,doa,pembacaan Firman dan Ketaatan pada-Nya agar kita memiliki hati yang
mengampuni dan pengaruh untuk membawa orang dalam persekutuan bersama
Yesus. Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh Kakak
 Ny. Rohani 129 : 1-2 “Karunia Baik Semua”
1. Karunia baik semua dan segnap hidupku pembrian Tuhan jua dan berkat
tangan-Mu. Setia-Mu, ya Bapa, menjagai langkahku. Tak tersebut berapa
besar anugrah-Mu.
2. Beri di dalam hamba terpasang kasih-Mu. Sedang bertambah-tambah setia
hatiku. Kiranya kugemari segala harta-Mu dan janganlah kucari kekayaan
semu.
5. Doa syukur di ganti ( Doa Bapa kami ) Oleh : Bapak
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukpnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami: dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang
jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.
6. Berkat : Ny. Rohani 18 “Anugrah Tuhan Kami Yesus Kristus”
Oleh Bapak (di nyanyikan oleh semua anggota keluarga). 1. Anugrah
Tuhan kami Yesus Kristus,
pengasihan Allah,
Persekutuan dengan Roh kudus
kirannya menyertai kami. Amin
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 6 Juli 2019
===================================
1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1 Pujian ( Oleh
Seorang Bapak)
 Nyanyian Mazmur 138 : 1
1. bernyanyi segnap hatiku, ya Tuhan hu, mazmur pujian, dimuka dewa yang
fana, di dunia ku puji Tuhan, kubersujud ke rumahmu dn hatiku bersuka
ria, memuji nama Tuhanku yang rahmatMu tetap setia

2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Anak ) Trima Kasih
Tuhan, Engkau baik bagi kami, kami boleh di bangunkan untuk melihat hari
baru, kami mohon hikmat, kekuatanMu bagi kami di hari ini, kami juga mau
mendengar firmanMu, berikan hati kami yang sungguh, dan telinga kasih untuk
sungguh mendengar firmanMu, Berkati kami, supaya kami melakukan apa
tugas kami. Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang ibu ) I


Korintus 13 : 4a
“Kasih Itu Sabar, Kasih itu baik hati, Ia tidak cemburu”

Tema : “KASIH TIDAK CEMBURU”


Rasa cemburu adalah ekspresi seseorang, ketika ia marah, saat seseorang yang
dicintai atau di kasihi, di rebut oleh orang lain. rasa cemburu juga akan muncul
ketika kita diperlakukan dalam keluarga. dimana orang tua melakukan perlakuan
yang sangat istimewa kepada anak yang paling kecil, maka timbul rasa cemburu
dari sang kakak. banyak orang mangatakan bahah cemburu adalah ungkapan rasa
cinta yang sangat besar dan dalam, karena sangat memiliki dan tidak rela
kehilangan.
Alkitab mengkisahkan tentang kasih itu tidak cemburu, mengapa kasih itu tidak
cemburu, sebab kecemburuan justru akan mendatangkan sikap egois sehingga
membatasi seseorang yang kita cintai. rasa cemburu akan membuat seseorang
diperlakukan seperti barang yang tak bernilai tanpa kita menyadarinya, sehingga
orang tersebut ada di bawa pengendalian kita, dengan menekan kebebasannya
sebagai manusia yang memiliki hak untuk hidup. bahkan terlebih dalam hidup
suami istri, kita bisa saja saling mencurigai, ketika pasangan kita berbicara,
bercanda, atau duduk dengan orang lain. sebab kita merasa orang lain telah
merampas kebahagian kita.
rasa cemburu muncul tidak saja dalam relasi suami istri, tetapi juga mertua dan
menantu, pemuda-pemudi yang sedang berpacaran, bahkan dalam persahabatan,
tidak jarang, hal ini, bukannya membuat hubungan semakin harmonis, malah
merusak dan menjauhkan kita dari sang kekasih
bagaimana cara menghilangkan rasa cemburu? Surat I Kor 13:7, Mengatakan
kasih….. percaya segala Sesuatu, kasih percaya akan
kesetiaan orang lain. kasih belajar melihat apa yang terbaik dalam diri sang
kekasih, sehingga kitapun berhenti berprasangka buruk, jika kita memiliki kasih
yang percaya, kecemburuan akan lenyap. untuk itu sebagai keluarga Kristen kita
juga mau hidup dengan memiliki kasih tanpa rasa cemburu kepada orang lain. atau
juga pasangan kita. Amin.

4. Menyanyi Nyanyian Rohani 133:1 “Jiwa, puji Raja Sorga”


(Persembahan dijalankan) oleh seorang anak
1. Jiwa, puji Raja Sorga, bawa persembahanmu.
Engkau ditebus-Nya juga, sampai hidupmu sembuh.
Puji Raja! Puji Raja, Tuhan Juru s'lamatmu!

5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon berkat
Tuhan ( oleh Seorang Bapak).
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 7 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Lilin dinyalakan dan Menyanyi 2 lagu (Oleh Bapak )


 Menyanyi Ny. Mazmur 84 :1
1. Alangkah elok rumahMu, senang kudus ya Allahku
Yang Tuhan bala tentra surga. Kurindukan halamanNya
Di jalanku bersoraklah, baik hatiku, baik tubuh juga
Kepada Allah Alhayat yang hidup dan membri berkat.
 Menyanyi Ny. Mazmur 150: 1
1. Haleluya pujilah, Allah dalam rumahNya Puji kemuliaan
Hu, dibenatangan yang teguh Puji Allah khalik dunia,
Maha Kuasa dan Benar perbuatanNya besar, Puji Dia
haleluya.

2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab ( oleh Bapak ) Ya


Tuhan, Allah Tri tunggal....
Pencipta, Penyelamat dan Penolong kami, Betapa baiknya,
Engkau pada kami, kepadaMulah Hormat dan pujian
dipersembahkan,
Berkatilah ibadah keluarga kami dari awal hingga berakhirnya, Terangi batin
kami supaya mendengar FirmanMu dan tetapkan hati kami untuk menjadi alat
kecil yang memuliakanMu. Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan 2


Korintus 8 : 12
“sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau
pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa
yang tidak ada padamu.”

Tema : “MENJADI KELUARGA YANG RELA BERBAGI”

Suatu hari Mahatma Gandhi yang sudah tua hendak menumpang bus. Pada saat ia
menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan.
Pintu tertutup dan bus mulai
bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu,
Mahatma Gandhi dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan
melemparkannya keluar jendela. Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat
kejadian itu, dan bertanya kepadanya, “Aku memperhatikan apa yang Anda
lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga?”
Mahatma Gandhi menjawab, “Supaya siapa pun yang menemukan sepatuku bisa
memanfaatkannya.”
Apa yang dilakukan Mahatma Gandhi bisa saja membingungkan banyak orang….
“Aneh juga…” pasti pikir kita.
Namun dari cerita hidupnya, termasuk jawaban yang diberikan tadi, kita pahami
Mahatma Gandhi adalah seorang yang penuh dengan kerelaan atau kesediaan
untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Rela untuk membantu orang lain, rela
untuk membela sesamanya dan rela untuk memberi. Pemberian Mahatma Gandhi
ada berdasarkan apa yang ada padanya; bukan sesuatu yang ia paksakan dari
tempat lain atau mengorbankan orang lain. Pemberiaannya tidak didasarkan pada
keinginan untuk dipuji, tetapi karena ia penuh ketulusan melakukannya.
Hari ini Firman Tuhan menegaskan tentang pentingnya sebuah kerelaan untuk
memberi. Jemaat di Korintus diingatkan agar mereka berpikir dan selalu mengoreksi
diri terkait motivasi mereka memberi. Paulus mengajar Jemaat untuk tidak asal
dalam memberi. Hal yang perlu dihindari adalah memaksakan diri untuk memberi
atau menyumbang kepada orang lain. Pemaksaan diri bisa membuat seseorang
justru malah berhutang. Ini dilakukan dengan tujuan supaya ia dapat menunjukkan
kalau ia bisa menjadi Donatur atau penyumbang yang baik. Nama jadi terkenal
tetapi justru hidup penuh hutang. Selain itu Paulus juga mengingatkan kita untuk
tidak menahan apa yang seharusnya dapat diberikan bagi orang lain. Amsal 3:27
berkata: “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak
menerimanya’ padahal engkau mampu melakukannya.”
Belajar dari apa yang dilakukan Mahatma Gandhi dan apa yang ditegaskan oleh
Paulus kita dapat memberi bukan hanya materi atau uang, tetapi juga cinta kasih
dan waktu kita bagi keluarga dan sesama. Kita yakin pasti pemberian itu akan
bermanfaat.
Jalanilah hari dengan terus mengingat bahwa kesediaan berbagi dengan orang lain,
harus dimulai dari diri kita. Buatlah komitmen, kepada siapa hari ini masing-masing
keluarga akan berbagi berkat, berbagi pengetahuan, berbagi talenta, berbagi waktu
untuk mendengarkan, dsbnya. Berbagilah apa yang kita miliki, lihatlah bagaimana
orang lain dikuatkan melalui pemberian kita dan nama Tuhan dimuliakan. Tuhan
menolong. Amin.

(Setelah renungan anggota keluarga saling berbagi ide atau rencana apa yang bisa
dilakukan untuk menolong orang lain di sekitar rumah/dalam jemaat atau juga
melakukan sesuatu di gereja sebagai tanda kesediaan dan kerelaan untuk berbagi)
4. Menyanyi Ny.Kidung Jemaat 424:2 “Yesus Menginginkan daku”
(persembahan Keluarga)
2. Yesus menginginkan daku menolong orang lain, Manis dan
sopan selalu, ketika ku bermain Bersinar, bersinar, itulah
kehendak Yesus, Bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

5. Doa Syukur dan Doa Syafaat diakhiri dengan menyanyi Ny.Rohani 18


(Berdoa sambil berpegangan tangan kiri kanan)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 8 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyanyi 2 lagu (Oleh Ibu)


 Nyanyian Dua Sahabat Lama 136 : 1 ‘Jam Sembahyang’
Jam sembayang yang kudus Bila
Engkau keluh pada Tuhan Yang tahu
kesusahanmu Dengan hati beriman
Biar dia pergi segra
Reff : Klak kau rasa sentosa, Duduk di situlah
Bersembahyanglah, pada BapaNya Dengan nama
Yesus, turut kehendakNya.
 Ny. Rohani 10 : 1 “Pujilah Tuhanmu, Raja yang maha mulia”
1. Pujilah Tuhanmu, Raja yang maha mulia, Langit dan bumi
hendak mempertinggikan Dia Dan jiwaku, tambahlah
nyanyianmu Allahmu baik dan setia.
2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab (Oleh Anak)
Ya Tuhan Allah kami, Betapa baiknya Engkau dan tak berkesudahan Kasih
setiaMu, Setiap detik, menit dan jam kami lewati dalam Tuntunan Kasih
sayangMu, Bersyukur kami kepadaMu ya Yesus Kristus, dan kami
mengungkapkannya Dalam setiap pujian dan doa kami dalam ibadah ini, Percaya
kami sungguh, Engkau ada bersama dalam ibadah ini. Bersiap kami juga untuk
membaca dan merenungkan FirmanMu, Tuntunlah kami melalui kuasa Roh
KudusMu, Biarkanlah kami mengerti dan disanggupkan untuk melakukannya,
Demi Kristus, Firman yang menguatkan dan membebaskan. Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan (Oleh Bapak)


Matius 14 : 2
“Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut”

Tema: “TENANGLAH”

Pada waktu akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja seseorang
dapat saja keringat dingin dan gemetar. Kalau sudah begitu, biasanya apa yang
sudah dipelajari atau dipersiapkan hilang begitu saja, dan ketika diambang
ketakutan kita tidak dapat melihat apa pun yang baik. Sewaktu diliputi kecemasan
kita sulit melihat jalan keluar saat dilanda kekuatiran, tak tahu apa yang dapat
dilakukan.
Hal ini terjadi pada para murid setelah semalam suntuk berjuang di perahu
menghadapi terjangan ombak dan badai, mereka tak melihat kehadiran Yesus.
Kelelahan bercampur ketakutan membuat mereka tak dapat berfikir positif, yang
muncul justru pikiran negatif “itu hantu, yang berjalan diatas air”. Ketakutan
membuat iman mereka tak bertumbuh, kepanikan membuat mereka kehilangan
rasa percaya. “Tenanglah... (Tharseo dalam bahasa Yunani)” merupakan kata yang
sering dipakai Yesus untuk menguatkan orang-orang yang tidak percaya.
Hari-hari yang kita lewati pun tak mudah, banyak hal dapat membuat kita takut,
kuatir, cemas, panik dan gugup. Di dalam keadaan seperti ini sejumlah pernyataan
negatif dapat kita ungkapkan yang menunjukkan bahwa kita tidak mengenal Yesus
dalam hidup kita. Hari ini kita diingatkan bahwa dalam menghadapi terjangan dan
badai kehidupan dalam keluarga mau pun di tengah masyarakat, kita harus mau
menguasai diri dan menjadi tenang. Ketenangan diri dan hati dapat membuat kita
focus berpikir dan memutuskan apa yang harus dilakukan. Ketenangan diri dan hati
membuat kita dapat berdoa dan memahami siapa Yesus dalam hidup kita.
Ketenangan diri dan hati memampukan kita menghadapi hantaman gelombang
kehidupan.

Ketenangan diri dan hati menjadikan kita pribadi yang dapat


memikirkan dan memutuskan hal-hal yang berguna baik bagi kita
dan orang lain.
Firman Tuhan berkata:
“Sesungguhnya biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar; ia tetap
tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda mulutnya.” (Ayub 40 : 18) kiranya
Tuhan memampukan kita. Amin.
4. Menyanyi Ny.Kidung Jemaat 410: 1 “Tenanglah kini hatiku”

1. Tenanglah kini hatiku, Tuhan memimpin langkahku Di tiap saat


dan kerja, tetap kurasa tanganNya
Tuhan lah yang membimbingku Tanganku dipegang teguh Hatiku
berserah penuh, tanganku dipegang teguh.

5. Doa Bapa Kami ( Diucapkan bersama-sama dan diakhiri dengan


menyanyi Ny.Rohani 19 ‘Berkati dan lindungi kami hu’)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 9 Juli 2019
===================================
1. Nyanyian Pembukaan : Oleh Kakak
 Ny. Rohani 5 : 1-2 “Hai Makhluk AllahMu Besar”
1. Hai makhluk Allah Hu besar, bernyanyilah dan bergemar, haleluya,
haleluya ! Nyanyian baru angkatlah, Pujian dari dunia, puji Allah sedekala,
haleluya, haleluya, haleluya !
2. Hai surya terang benderang, yang mas cahayamu cerlang, haleluya,
haleluya, dan bulan yang mencurahkan trang perak berpenghiburan, puji
Allah sedekala, haleluya, haleluya, haleluya.

 Ny. Mazmur 25 : 2 & 5


2. Ajarl’aku jalan, Tuhan, tunjukalah lorong-Mu, pimpin dalam kesungguhan,
ajar kebenaran-Mu, Engkau saja s’lamatku Engkau saja yang ku cari
Kunantikan Dikau Hu,
kini dan berhari-hari.
5. Jalan Allah kebenaran, kemurahan adananya bagi yang dengar-dengaran
akan perjanjian-Nya. Oleh Karna nama-Mu Tuhan, ampuni kiranya
kejahatan hatiku, karena besar adanya.

2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab : Seorang adik


3. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab : efesus 6 : 1-9 Oleh : Bapak
 Renungan : oleh Kakak
Tema : “MEMBANGUN HUBUNGAN KELUARGA DI RUMAH”

Bapak/ibu/saudara/I ku yang kukasihi, dari pembacaan Alkitab dari Efesus 6 :1-4


hendak mengantar kita untuk memahami bagaimana kita dapat membangun
hubungan yang benar menurut Firman Allah dan rumah kita.
Saling menghormati dan menghargai dapat terlihat dalam hubungan
kekeluargaanapabila kita memiliki iman kepada Kristus adalah nyata, biasanya iman
itu akan terbukti sendiri dalam hubungan kita di rumah yaitu dengan orang-orang
yang paling mengenal kita. Anak-anak dan orang tua memiliki tanggung jawab
antara satu dengan yang lain. Anak-anak harus menghormati orang tua mereka
sekalipun orang tua itu suka menuntut dan tidak adil.
Orang tua harus dengan lembut memelihara anak-anak mereka, sekalipun anak-
anak itu tidak taat atau tidak menyenangkan. Tentu saja idealnya adalah orang tua
Kristen dan anak-anak Kristen saling berhubungan dengan penuh perhatian dan
kasih, ini akan terjadi jika orang tua dan anak-anak itu meletakan kepentingan pihak
lainnya diatas kepentingannya sendiri- artinya jika mereka tunduk antara satu
dengan yang lain.
Bapak/Ibu/saudara/I yang terkasih dalam Tuhan….
Kata “Tunduk” juga berlaku dalam realasi anak dengan orang tua (ayat 5:21), Pada
masa kini, banyak orang tua sulit menjalankan fungsinya. Juga banyak anak-anak
bingung bagaimana harus berlaku sebagai anak. Masalah ini terjadi karena kedua
belah pihak tidak memahami kata tunduk. Bentuk tunduk anak adalah taat pada
orang tua. Anak-anak tunduk pada orang tua bukan tuntutan budaya, melainkan
taat pada kehendak Allah (ayat 2) sesaui tuntutan hukum kelima (Kel 20 :12). Janji
bahagia dan umur panjang melekat pada hukum kelima ini sejalan dengan ketaatan
anak, orang tua juga tunduk kepada anak, bentuk tunduk orang tua dieksperesikan
melalui perbuatan yang tidak membangkitkan amarah anak dan melalui didikan
dalam ajaran dan nasihat Tuhan (ayat 4).
Tunduk bukan berarti harga diri seseorang itu menjadi jatuh, tetapi supaya relasi
antara orang tua dan anak atau sebaliknya dapat berlangsung dengan saling
menghormati dan menerima sebagai satu keluarga yang telah dipersatukan oleh
Tuhan Yesus sendiri. Jika kita saling menghargai dan menerima satu dengan yang
lain dalam kelemahan-kelemahan dan kekurangan kita maka Tuhan akan
menghormati kita dan memberkati keluarga kita. Amin.
4. Nyanyian ( Persembahan keluarga ) : Oleh adik
 Ny. Rohani 160 : 1-2 “Tuhan Ambil Hidupku”
1. Tuhan ambil hidupku akan kurban bagi-Mu. jika tangan
bekerja, kasihMu mengrakkanya.
2. Brilah mulutku menggah hanya dalam Tuhannya. Suara bibir
ndak penuh brita kemurahan-Mu.
5. Doa syukur dan Syafaat ( Doa Bapa kami ) Oleh : Ibu

6. Berkat : Oleh Bapak. ( I Tes 5 : 23). “Semoga Allah damai sejahtera


menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara
sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua Rabu, 10 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyanyi 2 lagu ; oleh seorang anak.


 Ny. Suara Gembira 44:1-2 “Saya cari Yesus”
1. “Saya cari Yesus, yang menghiburkan,

2. “Saya cari Yesus dengan doaku Ia mendengar


siapa berseru, Dengan Yesus saya berbahagia
Anak muda dan kecil dipanggilNya.”
 Ny. Rohani 9: 1 & 3 “Hai Kaum Tuhan Hu, Allahmu Benar”
1. Hai Kaum Tuhan Hu, Allah mu Benar
bri nyanyianmu berbunyi besar, Yang Maha
Mulia dan sumber hayat, Muliakanlah Dia
segala tempat.
3. Ya Allah Esa, Penabur berkat, Terima
sembah, segala jemaat. Kuasa dan hikmat,
syukur bagiMu, Ya pokok selamat, kekal dan
teguh.

2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( oleh seorang Anak) Tuhan
Yesus yang baik... Terimakasih kami telah dijaga dan dilindungi olehMu, Saat ini
akan beribadah, memuji dan memuliakanMu serta berdoa kepadamu. Hadirlah
bersama di sini, Dan kami juga akan membaca dan merenungkan FirmanMu,
Curahkanlah Roh KudusMu atas kami, Supaya kami dapat mengerti dan
melakukannya. Demi nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan : (Oleh Ibu)


Lukas 8 : 50
“Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: “Jangan takut, percaya
saja, dan anakmu akan selamat.”

Tema: “PERCAYA SAJA”


Seekor induk ayam yang sedang mengerami telurnya supaya menetas, saat sedang
dengan sabar melakukannya, ia berbicara dengan telur-telur itu. “Nak, di atas sana
langit biru terbentang luas. Di taman terhampar bunga melati yang putih, mawar
merah yang harum, daun-daun hijau segar, semuanya indah. Itu, di sana juga ada
pelangi!”
“Ah, mama tipu! saya hanya melihat kegelapan di sana-sini. Tidak yang indah sama
sekali, “ bersungut anak ayam di dalam telur. Ketika hari mulai siang, induk ayam
mulai merasa lapar, lalu menyantap makanan yang telah disediakan induk jantan.
“Anakku sayang, ini ada makanan enak sekali rasanya,“ kata induk ayam.
“ itu toh ! tipu lagi, tipu lagi! saya tidak merasakan kelezatan sedikit pun!” bantah
anak ayam di dalam telur. Keesokan harinya, ketika anak-anak ayam itu menetas,
mereka mulai membuka matanya. Anak ayam itupun berkata “lihat! Semua yang
dikatakan mama ternyata benar. Ada langit biru yang luas. . .sekali, bunga melati
putih yang cantik, mawar merah yang harum, dan dedaunan segar yang hijau.”
Kemudian, induk ayam mulai menyuapi anak-anaknya dengan paruh dan anak-anak
ayam berkata lagi, “Hmmm benar, makanan ini sangat lezat Ma! Hmp, nyam. .
.nyam. . .uenak. . .nyam sekali. . .em. . .” Saat itu, anak-anak ayam mendengar
burung-burung yang berkicau, telinganya terbuka dan mereka menyadari bahwa
nyanyian burung-burung itu sangat indah. Ternyata banyak hal yang menakjubkan
telah diberikan dan sekarang telah terbukti.
Hari ini kita membaca tentang Yairus kepala rumah Ibadah yang sedang galau
karena anak perempuannya hampir mati, Yesus
memahami kegalauan hati Yairus Ia berkata Percaya saja atau beriman saja, artinya
sesuatu yang harus ada dalam diri Yairus hanya percaya, itu saja. Yairus harus
percaya kepada Yesus dan Firman-Nya yang tentu saja berbeda dengan anak ayam
dalam ilustrasi tadi, anak ayam sangat terbatas untuk mempercayai apa yang
dikatakan induknya. Sebagai seorang yang sudah tahu bahwa Yesus punya kuasa
untuk menyembuhkan maka Yairus tidak boleh melakukan apalagi berpikir bahwa
Yesus hanya sekedar menghiburnya. Yairus juga tidak boleh seperti orang-orang
yang ada disekitarnya yang menertawakan apa yang dikatakan Yesus. Yairus harus
yakin seyakin-yakinnya bahwa Tuhan Yesus berbicara dan Ia juga menyatakan
kuasaNya. Dan hal itu terbukti, roh anak itu kembali dan ia berdiri (ayat 55)
Demikian juga kita, yang bersiap memasuki atau melewati hari ini, hendaklah
sebagai orang tua mau pun anak-anak memiliki sebuah keyakinan dalam diri untuk
berjumpa dengan satu pribadi yang tepat, yang tidak tertandingi kuasaNya dan
selalu menepati janjiNya, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Dapat saja, saat ini kita
sedang bergumul seperti Yairus tentang kesehatan anak-anak, pendidikan dan masa
depan mereka. Percayalah bahwa doa, harapan dan pergumulan kita akan dijawab
Tuhan. Janganlah berhenti percaya ketika keadaan tidak seperti yang kita harapkan
karena di dalam rasa percaya itu ada kesediaan membiarkan Tuhan menyatakan
kehendakNya atas hidup kita. Di dalam Mazmur 37:5 tertulis
‘ serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan
bertindak.’ Roh Kudus menolong. Amin.

(Setelah renungan orang tua atau anggota keluarga yang dewasa menceritakan
satu pengalaman untuk diketahui dan menjadi pelajaran iman bagi hidup anak-anak
selanjutnya tentang melewati masa-masa hidup yang tidak mudah, tetap percaya
akan kuasa Tuhan dan DIA menjawab pergumulan tepat pada waktunya)

4. Menyanyi Ny. Roh 128 : 2 (Persembahan Keluarga) Oleh Anak


2. Percaya Tuhan dengan hormat dan dengan hati berserah Di jalanNya
Engkau selamat, kudus dan baik kehendakNya Hendak diangkatNya
beban, segala kekuatiran.

5. Doa Syukur & Doa Syafaat (Doa oleh Bapak Keluarga, Berdoa sambil
berpegangan tangan kiri kanan, dan diakhiri dengan langsung
menyanyi Ny.Roh.18)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 11 Juli 2019
===================================

Persiapan : Bapak, Ibu dan anak-anak sudah berkumpul....


lilin keluarga telah dinyalakan oleh seorang anak.

1. Seorang Pemuda : Dengan sukacita, marilah kita berdiri mengagungkan Nama


Tuhan Allah kita dengan menyanyi
1. “Bersyukur kepada Tuhan”
Bersyukur kepada Tuhan 2x Sebab
Dia Baik, bersyukur kepada Tuhan
2. Ny. Rohani 14 : 4 “Buka Hati, Buka Mata bagi kesukaan-Mu”
4. Buka Hati, Buka Mata bagi kesukaan-Mu
Agar tangan, agar kata, memuliakan Dikau, Hu
Brilah Hidup kami jadi sungguh t’rang, benar kudus
Bapa kami yang abadi, oleh Yesus Penebur
2. Doa Pembukaan dan Pemberitaan Firman
Ibu : Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk saat ini, telah kumpul Bapak, Ibu dan
Anak, seisi rumah ini, kami mau beribadah kepada-Mu. Kami undang
masuklah ya Roh Kudus Kuasai
seluruh Hidup kami saat ini membaca Firman-Mu serta merenungkan,
datanglah ya Yesus Firman Hidup. Amin

3. Pembacaan Firman Tuhan dan Renungan : Oleh Bapak

4. Renungan : “KELUARGA YANG DIBERKATI”

I Tawarikh 17 : 27
“Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu, supaya
tetap ada dihadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau
berkati, ya Tuhan, diberkati untuk selama-lamanya.”

Inilah ungkapan akhir dari doa syukur Daud kepada Tuhan, Daud tidak minta
berkat diawal doanya, sebagai seorang kepala keluarga, sebagai seorang Raja,
pemimpin yang berkuasa bagi umat Israel. Tetapi Dia mengawali doanya dengan
bertanya kepada Tuhan ; siapakah aku ini, ya Tuhan Allah dan siapakah
keluargaku ? (ayat 16). Daud sadar, Dia kecil,terbatas, dia hanya manusia yang
diciptakan oleh Tuhan. Juga siapa keluarganya ? dia tahu keluarganya, keluarga
yang dibangun dalam masalah besar, sampai kehilangan anaknya. Bahkan di
sadar begitu banyak persoalan dan masalah datang silih berganti, mungkin dia
mengambarkan keluarganya, karena kesibukan di lihat dari kacamata manusia
tidak layak, tetapi dari kacamata Tuhan, tidak demikian kuncinya adalah daud
selalu datang kepada Tuhan, daud selalu membuka diri kepada Tuhan,
memberitakan apa yang sudah dia kerjakan setiap hari baik atau buruk. Karena
ketaatan dan kesetiaannya dan dengar-dengaran kepada Tuhan.

Tuhan memberkatinya ; banyak kali orang senang meminta berkat dari Tuhan,
tetapi tidak mau berkomunikasi, mendengar Firman Tuhan (membaca Alkitab)
bahkan menolak tanggung jawabdalam keluarga. Sebagai Bapak kepala keluarga
menasehati anak-anak untuk harus hidup yang benar tetapi Bapak menjadi
teladan, sebagai Ibu yang setia terus melayani seisi rumah, membagi pekerjaan
anak-anak dalam rumah,
sebagai anak-anak yang dengar-dengaran kepada orang tua, rajin belajar, rajin
sekolah, bergaul yang baik. Peran Ibu Bapak untuk tetap mendidik dan mengajar
menjadi contoh dan teladan yang baik bagi seisi rumah. Sorang kepala keluarga
harus belajar dari Daud, bertanya dan membawa keluarga kepada Tuhan. Dengan
ketaatan dan kesetiaan, serta dengar-dengaran maka keluarga akan diberkati. Oleh
keluarga ; Daud dipilih oleh Tuhan menjadi Raja atas Israel untuk menunjukkan
Kuasa dan kebesaran Allah, keluarga kitapun dipilih oleh Allah untuk menjadi berkat
bagi banyak orang. Tetapi semua itu di mulai dari dalam keluarga, perannya ada
pada bapak sebagai kepala keluarga, maka Mazmur 128 : 3 - 4 berkata isterimu
akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu
seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu......
sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan.
Mari kita semua, Bapak, Ibu, anak-anak kita terus hidup dalam ketaatan, setia,
saling menegur dan menyapa satu dengan yang lain dalam dengar-dengaran
kepada Firman Tuhan, maka kita menjadi keluarga yang diberkati, Amin.
5. Nyanyian Persembahan “Rohani 76 : 1 dan 6”
6. Doa Syukur dan Syafaat (Doa Bapa kami) oleh Bapak
7. Berkat : (dapat dinyayikan Rohani 18 atau 19)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 12 Juli 2019
===================================
Persiapan : Keluarga duduk dalam lingkaran meja lilin di tengah Lilin
dinyalakan oleh Ibu

1. Seorang Remaja : (mengajak) semua, Bapak, Ibu, Kaka, adik berdiri


sambil bergandengan tangan, mari kita bernyanyi bagi Tuhan
Ny. Suara Gembira No. 2 : 1 dan 3 “Ting-Ting-Ting”
1. Ting-ting-ting gemerincing lonceng perak suaranya
Lagumu yang merdu, anakku kau nyanyilah
3. Ingatlah kasihNya jangan hatimu gelap
Jadi t’rang dan senang kar’na kasih-Nya tetap
Ny. Suara Gembira No. 19 “Anak Satu Bapa”

1. Anak satu Bapa. Gandeng tanganmu, Apa


juga kampung atau tanahmu ! Banyaklah
bahasa dan perbedaan Anak satu Bapa kita
sekalian

Nyanyian Rohani 147 : 1 “Kuasa-Mu ya Pengasihan”


1. Kuasa-Mu, ya Pengasihan di dalam Yesus kusembah. Anugerah-Mu
pemberian yang tidak ada taranya. 'Kubuang sangsiku semua dan
menyelam di laut-Mu jua.

2. Doa Pembukaan dan Pemberitaan Firman : (Berdiri)


Seorang Pemuda : Tuhan Yesus sahabatku, Guru dan Tuhan yang hidup dan
berkuasa. Kami semua telah berdiri dalam lingkaran untuk menyambut Tuhan
masuk dalam batin kami. Datanglah Tuhan masukilah hati, kami siap membuka
pintu hati untuk mendengar firman-Mu. Amin
(Duduk)
3. Pembacaan Firman Tuhan dan Renungan : Oleh Bapak

4. Renungan : ULANGAN 6 : 4 - 5 “KASIHILAH TUHAN DAN LAKUKAN


PERINTAHNYA”
Perenungan (ayat 7)

Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan


membicarakannya apa bila engkau duduk dalam rumahmu, apabila engkau
sedang jalan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Keluarga yang dikasihi Tuhan Yesus, Kasihilah Tuhan... ini adalah perintah Tuhan.
Arti Kata “Perintah” adalah :
- Perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu
- Aturan dari pihak atas yang harus dilakukan

Bacaan kita saat ini; Tuhan menyuruh dan memerintahkan orang tua (Bapak)
sebagai kepala keluarga, harus mengajarkan perintah Tuhan. Apa itu isi perintah
Tuhan “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”.

Mengapa perintah kepada orang tua ? Sebab pendidikan dan pengajaran yang
utama seorang anak itu ada dalam rumah, keluarga. Pembentukkan jiwa anak,
pergaulan anak semua dari dalam rumah. Kalau orang tua (Bapak Ibu) sudah
tidak tahu mengasihi Tuhan dan tidak takut Tuhan bagaimana mungkin anak-
anak dapat bertumbuh dalam pengenalan Tuhan, dan sifat serta tabiat mereka
tidak akan mengambarkan kasih Tuhan. Benar kata Yesus dalam Injil Lukas 6 : 44
Sebab setiap pohon di kenal pada buahnya. Juga dalam Matius 12 : 33 jikalau
suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya... sebab dari buahnya
pohon itu dikenal. Artinya karakter / tabiat, kelakukan dan kebiasaan dan
seorang anak itu tergantung dari pohon (Bapak Ibu). Sejauh mana peran Bapak,
Ibu dalam ketaatan dan dengar-dengaran yang baik kepada Tuhan terjalin dan
terukur dengan baik, dalam perilaku kasih kepada Tuhan akan turun dan berbuah
baik lewat pendidikan kepada anak- anak; misalnya mengajar anak sebelum
tidur, untuk membaca alkitab dan berdoa juga pada waktu bangun pagi,
sebelum makan berdoa, belajar atau sekolah. Melalui pengajaran ini dengan
sendirinya tumbuh kembang menjadi sesuatu yang tertata dengan baik dalam
pertumbuhan sampai dewasa. Kewajiban orang tua berulang-ulang terus dalam
pengajaran, sehingga anak-anak tidak menjadi hilang dari dalam keluarga.
Dewasa ini banyak anak menjadi hilang dari dalam keluarga karena pengaruh
miras, narkoba, seks bebas dan sebagainya, apakah Tuhan tinggalkan anak-anak
ini jawabnya TIDAK.... ini
semua karena kelalaian orang tua (Bapak) yang tidak mengajarkan dan menjadi
contoh dan teladan sesuai dengan Firman Tuhan. Pada hal Firman-Nya haruslah
berulang-ulang, engkau mengajarkan dan membicarakan, bila dirumah, bila
jalan-jalan atau rekreasi atau bila mau tidur ini keharusan dan wajib. Semua kita
harus mengasihi Tuhan dan melakukan perintah-Nya maka Tuhan akan
mengangkat nama kita, keluarga kita, keberhasilan kerja kita untuk menjadi
teladan bagi banyak orang.
Tuhan memberkati Bapak sebagai keluarga yang diberkati. Amin
5. Nyanyian Persembahan “Rohani 16 : 1 dan 2”
6. Doa Syukur dan Syafaat (Doa Bapa kami) oleh Ibu
7. Berkat :
Anugerah yang bersumber dari Allah Bapa, Tuhan lita Yesus Kristus dan dari Roh
Allah, yang hidup memberkati kita sekalian, Amin.
(Keluarga Saling berjabat tangan.... selamat malam)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 13 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN IBADAH : Lilin dibakar


II. Lagu Pembukaan : Kidung Jemaat 240a atau Rohani 14 :
1,3,4
III. Doa Pembacaan Alkitab : oleh Bapa
IV. Diskusi Alkitab.
V. Pujian (sekaligus pengumpulan persembahan): Ny.
Rohani 16: 1-2
VI. Doa Penutup (Saling mendoakan).

“LATIH DIRI BERIBADAH”


(Kejadian 4: 1 – 16 Bandingkan I Tim. 4:7)

Penjelasan Teks
Kitab Kejadian berbicara tentang tabiat manusia yang jatuh ke dalam dosa, pertama
Adam dan Hawa, akibat dosa, merasa takut dan malu, lalu lari dan bersembunyi
dari Allah. Tabiat berikut adalah seperti keadaan Kain, yaitu iri hati, muka
masam/sulit senyum, membunuh adiknya Habel dan berusaha menutupi
perbuatannya yang salah. I Yohanes 3:12, mengatakan Kain membunuh karena
rasa benci. Kejadian 4:7, Dosa mengintip, dan karena Kain tidak mendengar suara
Tuhan, akibatnya dosa telah masuk ke dalam hatinya, dan selanjutnya dosa
menguasai hati Kain untuk mewujudkan Keinginan dari dosa itu. ( kata yang
dipakai untuk mengintip adala robes). Efesus 4: 27, bahwa Kemarahan memberi
peluang (menyebabkan celah/membuka pintu bagi Iblis).
Bagian Firman ini berbicara tentang niat untuk memberi persembahan kepada
Tuhan tetapi berakhir dengan kematian/ Pembunuhan, karena Problem Emosi Kain
yang tidak dibereskan. Firman ini juga menasihati Orang tua dan anak-anak agar
menjadi
menjaga hati, membereskan rasa benci, emosi atau kemarahan dan iri hati.
Bagaimana caranya:
1. Terus mendengarkan suara Tuhan melalui pembacaan dan perenungan
Firman Tuhan (Bandingkan Mazmur 1).
2. Belajar terbuka dan jujur mengakui kesalahan/dosa
3. Belajar untuk menjadi sabar, senyum, berbicara/ membangun komunikasi
dengan baik dan belajar berbuat baik (Fasal 4,
Ayat 7: Apakah mukamu tidak akan berseri jika engkau berbuat baik?)
Jadi beribadah itu jaga hati, jaga mulut, jaga tangan dan kaki agar
berpadanan/sesuai dengan Firman Tuhan.
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana Problem/masalah emosi (kebiasaan marah, tersinggung) di dalam
keluarga. Bagaimana cara membereskan kebiasaan-kebiasaan ini.
2. Bagaimana keterbukaan untuk mengaku dan memperbaiki hal-hal yang
mengganggu hubungan keluarga.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 14 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN IBADAH : Lilin dinyalakan


II. Nyanyian : Rohani 3 : 1 – 3
III. Doa Pembukaan : Oleh Ibu
IV. Pembacaan Firman dan Renungan : oleh Bapa
V. Nyanyian Persembahan : Ny. Mazmur 105 oleh serang anak
VI. Doa Syukur dan Syafat : Doa Bapa Kami
VII. Berkat : Ny. Rohani 18.

“HIDUP SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG BENAR”


(Lukas 19:12-27)

Kerajaan Allah berbicara tentang Dominion atau power (kuasa), Nilai-Nilai Yang
Unggul dan Gaya Hidup yang menjadi contoh/teladan. Tentang Kuasa Kerajaan
Surga, Matius 12:28, Di mana Kerajaan Allah hadir, Setan menyingkir, atau Roma
1:16, Injil adalah kekuatan Allah . Kalau Kerajaan Allah ada di dalam Rumah tangga,
tidak akan ada pertengkaran/perkelahian. Kalau masih ada percekcokan di dalam
Keluarga, apakah Kerajaan Allah ada di Rumah kita? Kerajaan Allah juga berbicara
ten htang Nilai-Nilai hidup, dimana nilai-nilai ini harus dilakukan kemudian
diajarkan. Banyak orang senang menjadi pendengar tetapi bukan pelaku Firman,
atau banyak orang senang menasihati/mengajar, tetapi jarang melakukan apa yang
dikatakan (Matius 5:19; Lukas 8:15).
Didalam Kerajaan Allah, tidak ada kepemilikan (Ownership), karena segala sesuatu
termasuk manusia, adalah milik Sang Raja. Maka di dalam Kerajaan Allah ada
istilah Stewardship (Penatalayanan). Peran manusia hanyalah Hamba (Doulos) yang
melayani. Dulu, Para budak itu dijual di Pasar, lalu dibeli. Sang Tuan yang membeli
budak ini berhak melakukan apa saja atas budaknya. Kita juga adalah budak
dosa, tetapi Yesus telah menebus/membeli kita dengan darah dan nyawaNya,
karenanya kita sungguh-sungguh berharga. Sebagai rasa syukur kita, kita harus
melayani Tuhan Yesus. Kalau manusia melayani dengan baik, kita akan
mendapatkan tiga hal, pertama mendapatkan pujian, dikatakan “sungguh baik”,
kedua promosi (setia dalam perkara kecil, akan dipercayakan perkara yang lebih
besar), ketiga, akan turut di dalam sukacita tuannya (turut makan perjamuan
bersama tuan), itulah wujud hidup dalam syalom. Jadi Kerajaan Surga tidak hanya
menyangkut hidup setelah mati, tetapi bagaimana kehidupan kita berdampak di
dunia hari ini, sehingga ada syalom, ada hidup yang baik, damai dan sejahtera.
Kerajaan Allah berbicara tentang nilai-nilai yang unggul. Kalau Kita mengatakan kita
adalah warga Kerajaan Allah, kita juga memiliki sifat dan sikap hidup bekerja keras,
loyal/patuh, setia,rajin, bertanggung jawab. Ada orang mengatakan orang kristen
tidak boleh kaya. Mereka menggunakan contoh Lazarus yang miskin dan masuk
surga. Sebenarnya kata-kata ini adalah kata-kata yang hendak membenarkan sifat
kemalasan. Rasul Paulus mengatakan Pemalas adalah sahabat/teman dari
Perusak/Pengacau. Mengapa kita harus melawan kemiskinan, karena orang malas
dan miskin bisa menjadi orang yang tidak percaya Tuhan/tidak beriman. Orang
miskin selalu minder (rasa rendah diri), iri hati, selalu membenci orang lain yang
rajin dan yang bekerja keras kemudian memiliki hidup yang lebih baik.
Mari kita menjadi orang yang rajin, setia berdoa/mencari Tuhan, bekerja keras,
berfikiran cerdas dan bertanggung jawab dengan waktu, karunia dan semua talenta
yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, agar kemudian kita juga mengalami 3 hal di
atas: mendapatkan pujian, Promosi, dan turut di dalam sukacita (hidup dalam
kesejahteraan atau mengalami syalom). Ingat, semua kepercayaan yang diberikan
Tuhan bersifat sementara, kalau kita tidak bisa kelola dengan baik, semuanya akan
diambil Tuhan dari kita lalu diberikan kepada yang lain dan terakhir kita akan diikat
dan dibuang ke neraka (Matius 25:30).
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 15 Juli 2019
===================================

I. Persiapan : Lilin dinyalakan


II. Nyanyian Pembuka oleh seorang anak : Ny. KJ 352 : 1-3
III. Doa Pembukaan dan Pembacaan Firman: Oleh salah seorang anak
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan : Oleh Ibu
V. PujianPengumpulan Persembahan oleh Bapa : Kidung Jemaat
392: 1, 2
VI. Doa Penutup : Saling mendoakan.

“KEKUATIRAN”
(Matius 6: 24 - 34)

Firman ini berbicara tentang bahaya kekuatiran. Mengapa, karena orang kuatir
sama dengan Penyembah berhala/Mamon (Harta). Manusia tidak bisa hidup tanpa
uang. Manusia membutuhkan Uang/harta. Uang bukan segala-galanya, tetapi uang
bisa membeli apa saja. Uang bisa beli manusia (orang bisa menjual diri karena
uang, orang bisa dibunuh karena uang). Karenanya Firman Tuhan pekah dan sangat
serius membahas masalah harta benda/kekayaan. Itu berarti orang Kristen juga
harus membuka mata untuk melihat pentingnya harta benda.
Firman ini mau berbicara tentang prioritas. Tidak ada manusia yang luput dari
kekuatiran, tetapi Tuhan dan KerajaanNya yang harus menjadi prioritas utama
dalam kehidupan seorang Kristen. Kerajaan itu begitu penting, sama seperti harta
yang terpendam. Kita harus terus pikir, cari dan temukan, dan Kembangkan. Segala
harta kita, kita tukarkan dengan Kerajaan itu (Matius 13:44-46). Dimana
Harta/kekayaan-mu, disitu hatimu. Kalau kita besarkan kerajaan Allah, kita juga
akan dibesarkan. Ada orang yang mengambur harta, tetapi terus kaya. Ada
konglomerat yang hemat bahkan pelit, tetapi kemudian menjadi konglomelarat.
Mengapa, Karena Yesus mengatakan, Apa yang kita lakukan karena namaNya dan
untuk kerajaanNya, kita akan mendapatkan ganti rugi 100 kali lipat, bahkan
mendapatkan hidup yang sempurna dan kekal.
1. Kita harus investasikan harta kita untuk kerajaan Allah, agar Tuhanlah yang
menjadi Tuan atas Harta kita. Harta tidak boleh menjadi tuan atau berhala
dan menggantikan tempatnya Tuhan. Harta hanya menjadi hamba atau
Pelayan dan alat. Harta harus dipakai untuk mewujudkan kesejahteraan
sesama manusia. Kalau kita menikmati sendiri harta benda itu, kita mau
mengatakan bahwa, karena kekuatan dan kepintaran kita sendiri, semuanya
ini ada. Kita sedikitpun tidak mengakui bahwa Allah yang memberi
kepintaran, kekuatan, kesehatan dan kesungguhan bekerja. Tuhan bilang
untuk Orang seperti ini, silahkan jaga hartamu sendiri. Pasti orang ini tidak
bisa tidur/tidak bisa menikmati hidup karena akan trus kuatir, bagaimana
supaya hartanya aman dan jiwanya selamat. Yesus ingatkan, bahwa di dunia
ada karat, ngengat dan pencuri. Yesus juga mengingatkan bahwa manusia itu
tidak kekela, bisa saja malam ini nyawanya diambil, dan seluruh kekayaan itu
ditinggalkan, lalu orang lain yang nikmati. Alkitab berbicara agar ada
keseimbangan (Yang kaya tidak berkelebihan, yang miskin tidak
berkekurangan, 2 Korintus 8:15).
2. Harta benda tidak kekal. Agar Kekayaan bernilai kekal, maka terlebih dahulu
diserahkan kepada Tuhan. Apa yang diserahkan kepada Tuhan akan diberkati
sehingga berlipat ganda dan berubah menjadi berkat. Kalau Harta tidak
diserahkan kepada Tuhan dan diberkati, bisa menyebabkan bencana.
Uang itu adalah berkat karenanya bersifat netral, tergantung dari Cara
berpikir kita, cara menggunakannya (perlu perubahan mindset). Bahwa nilai
uang dan Tujuan pemanfaatannya harus jelas. Abraham diberkati Tuhan dan
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa karena menempatkan Allah pada
prioritas utama dan yang menggunakan hidupnya, bahkan seluruh harta
benda menjadi sesuatu yang bernilai kekal, mewujudkan rencana Allah.
Prioritas Abraham jelas. Tuhan adalah segala-galanya. Ishak pun Abraham
bersedia korbankan. Uang bisa bernilai kekal, mendukung perluasan kerajaan
Allah, mendukung maksud dan rencana Allah, Uang digunakan untuk
penyembahan/memuliakan Allah, dipakai untuk hal-hal yang bersifat
kemanusiaan, menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
Orang kaya bisa membangun kerajaannya sendiri, tetapi kerajaannya bersifat
sementara dan akan berakhir tragis (tidak akan ada damai sejahtera, pasti
ada ketidakadilan, penindasan dan pertumpahan darah, karena akan terus
terjadi perampasan kekuasaan). Karenanya mari bersepakat dan bekerja
sama dengan Tuhan, mari bangun kerajaan Tuhan, jangan bangun kerajaan
yang berpusat pada diri sendiri (egosentris). Amin
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 16 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh Ibu keluarga
 Ny. Rohani no: 3 ayat 1-2
1. Hormat bagi Allah Bapa, Hormat bagi AnakNya Hormat bagi
Roh Penghibur, ketigaNya yang Esa Halleluyah, halleluyah
Ketiganya yang Esa.
2. Hormat bagi Raja Surga, Tuhan kaummanusia. Hormat
bagi Raja Greja, di seluruh dunia Halleluyah, halleluyah Di
seluruh dunia.
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Ya, Tuhan sumber hikmat dan kehidupan. Kami bersyukur atas perlindungan-Mu
yang kami alami dalam seluruh perjalanan hidup kami sebagai keluarga. Kami
menyadari bahwa dalam setiap perjalanan ini kami membutuhkan Firman-Mu
yang akan menuntun kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan kami
terbatas untuk memahami Firman-Mu, karena itu kami mohon kehadiran-Mu
dalam kuasa Roh-Mu yang kudus agar kami mampu memahami Firman-Mu dan
melakukannya dalam seluruh kehidupan kami.Berfirmanlah karena kami siap
untuk mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: Keluaran 13: 17 -21 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga

Tema: “ALLAH PENUNTUN HIDUP KITA”

Peristiwa keluaran dari Mesir, tanah perbudakan merupakan peristiwa yang sangat
penting bagi umat Israel karena itu peristiwa keluaran dari tanah Mesir dipandang
sebagai perbuatan ajaib yang dilakukan Allah bagi mereka. Begitu penting dan
ajaibnya peristiwa keluaran/pembebasan dari tanah perbudakan (Mesir), maka
credo Israel memuat tentang peristiwa pembebasan itu. Peristiwa pembebasan dari
perbudakan di Tanah Mesir merupakan bukti nyata dari kehadiran Allah dalam
seluruh kehidupan umat Israel. Penyelamatan Allah bagi umat Israel dari
perbudakan itu nyata dalam ayat 17-18. Melalui kedua ayat ini terlihat peran Allah
untuk melindungi bangsa Israel dari kemungkinan terburuk yakni penyerangan dari
bangsa Fislistin. Harapan akan suatu kemerdekaan hidup baru dimulai sehingga
harapan itu harus dijaga, karena itu jarak yang pendek harus diubah menjadi jarak
yang panjang yang tujuannya adalah gara umat Israel terhindar dari penyerangan
bangsa Filistin. Jarak panjang ini adalah jalan ziarah iman, jalan pengucian atas
penyerahan diri yang sungguh kepada Allah yang telah membebaskan mereka dari
penindasan. Allah yang mengendalikan perjalanan itu. Ayat 21 – 22 “Tuhan berjalan
di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di
jalan. Dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menrangi mereka, sehingga
mereka dapat berjalan siang dan malam hari”. Penyertaan Allah ini memperlihatkan
dengan jelas bagi umat Israel bahwa perjalanan hidup mereka dikendalikan oleh
Allah sendiri. Satu hal yang diminta Allah dari mereka adalah kesungguhan untuk
percaya kepadaNya. Demikian juga hidup kita sebagai keluarga, tentu ada banyak
tantangan yang kita alami dalam setiap perjalan hidup ini. Namun sebagaimana
bangsa Israel, Allah juga minta dari kita untuk percaya sungguh-sungguh
kepadaNya sebagai pengendali hidup ini. Tantangan yang kita alami sebagai
keluarga (bapa, ibu dan anak-anak) merupakan sekolah iman yang hendak
menghantar kita pada pengenalan akan Allah yang senantiasa hadir dalam seluruh
perjalanan hidup kita. Amin.
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh seorang anak
Ny. Rohani 131: 1 “Ya, Tuhan bimbing aku”

1. Ya, Tuhan bimbing aku, di jalanku Bri tanganku


kutaruh, di tanganMu Karna nakMu sendiri,
tiada tahu Berjalan dan berdiri, jik Engkau
jauh.
VI. Doa syukur dan syafaat: Doa Bapa kami : oleh keluarga secara
bersama.
VII. Berkat: Rohani no 19
1. Berkati dan lindungi kami Hu,
terangi kami dengan wajah-Mu Tuhan. Sanyangi
kami. Bri wajah-Mu tetap, sertai kami ya, Tuhan.
Bri kami, slamat dan sejahterah. Amin......amin.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 17 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh seorang anak
Ny. Rohani 94 : 1 “Berhimpun semua”
1. Berhimpun semua menghadap Tuhan. dan
pujilah Dia yang murah benar. Berhentilah,
segala pengharuan, diganti slamat dan berkat
besar.
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Ya, Tuhan sumber hikmat dan kehidupan. Kami bersyukur atas perlindungan-Mu
yang kami alami dalam seluruh perjalanan hidup kami sebagai keluarga. Kami
menyadari bahwa dalam setiap perjalanan ini kami membutuhkan Firman-Mu
yang akan menuntun kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan kami
terbatas untuk memahami Firman-Mu, karena itu kami mohon kehadiran-Mu
dalam kuasa Roh-Mu yang kudus agar kami mampu memahami Firman-Mu.
Berfirmanlah karena kami siap untuk mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: Matius 5: 13 -16 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga

Tema: “HIDUP KITA ADALAH CONTOH DAN


TELADAN BAGI ORANG LAIN”

Jika kita memperhatikan ucapan bahagia Yesus yang dinyatakan melalui pengajaran-
Nya, maka terkandung di dalamnya adalah suatu pernyataan terhadap apa yang
dilakukan oleh seseorang yang menghanyati keberadaannya di hadapan Allah. Kata
“berbahagia” menunjuk pada hasil dari buah iman seseorang yang sungguh-
sungguh mengasihi Allah dan menampakannya dalam seluruh kehidupannya. Buah
dari iman itu bukan muncul karena paksaan untuk melakukan segala perintah Tuhan
karena setiap orang memiliki kebebasan untuk melakukan perintah-Nya. Walau
demikian, Yesus memperingatkan orang banyak yang datang untuk mendengar
pengajaran-Nya bahwa kehidupan yang kekal hanya dapat diperoleh apabila mereka
mampu menyatakan kasih yang tulus kepada setiap orang. Kasih bukan sekedar
tindakan untuk dipertontonkan melalui tindakan guna perolehan reputasi/pujian,
tetapi merupakan tindakan yang lahir dari kesadaran yang sungguh akan Allah yang
lebih dahulu mengasihi manusia. Ayat 13 – 16 merupakan suatu kesimpulan yang
hendak menegaskan bahwa kehidupan di dalam Kristus harus membuahkan suatu
mentalitas baru yang dapat dicontohi atau diteladani. Mentalitas baru yang
dimaksudkan Yesus disini adalah “menjadi garam dan terang dunia”. Jika Yesus
meminta kita menjadi garam dan terang dunia, maka hidup kita harus dapat
mengubah orang lain kepada pengenalan akan Allah yang telah mengasihi dan
menyelamatkan kita. Jadi, menjadi garam dan terang ada dalam konsep
“mengikuti keteladanan Yesus” yang tidak hanya menunjuk pada kemampuan
kita menaati ajaran dan mengikuti keteladanan-Nya sebagi suatu formalitas, tetapi
harus dinampakan dalam seluruh kehidupan dan relasi kita dengan orang lain
termasuk dalam keluarga antara ibu dan bapa, antara anak-anak dan orang tua.
Kiranya Tuhan memampukan kita melakukan Firman-Nya dalam seluruh kehidupan
kita sebagai keluarga. Amin
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh seorang anak
Ny.Rohani no: 86 bait 1 dan 2 “Tahanlah danBerjuang trus”
1. Tahanlah dan berjuang trus, dalam perjuanagn kudus. Kristuslah
pokok kuatmu dan kemenanganmu tentu.
2. Maju tetap dan capailah, harta kehidupan baka. Upah
perjuangan berat, itu mahkota alhayat.

VI. Doa syafaat dan berkat : Oleh bapak keluarga.


Terimakasih Tuhan, atas Firman-Mu yang telah kami baca dan renungkan dalam
ibadah kami. Kami mohon kiranya Firman-Mu memapukan kami melewati hari
ini dalam tuntunan-Mu sehingga hidup kami berkenan di hadapan-Mu. Berilah
kiranya hidup kami sungguh-sungguh menjadi garam dan terang dimanapun
kami berkarya. Agar oleh Firman-Mu, hidup kami bermakna bagi sesama kami.
Karena itu kami mohon berkatMu atas kehidupan kami.
Semoga Allah sumber berkat dan kehidupan senantiasa menyertai kita
sekalian. Amin
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 18 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh bapak keluarga
Nyanyian Mazmur no: 133 bait 1
1. Alangkah baiknya duduknya saudara yang bersehati satupun bicara yang
sungguh kasih sayangnya. Berbagialah rumah itupun, yang orangnya sehati
bertekun; kudus persekutuannya.
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Ya, Tuhan sumber hikmat dan kehidupan. Kami bersyukur atas perlindungan-Mu
yang kami alami dalam seluruh perjalanan hidup kami sebagai keluarga. Kami
menyadari bahwa dalam setiap perjalanan ini kami membutuhkan Firman-Mu
yang akan menuntun kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan kami
terbatas untuk memahami Firman-Mu, karena itu kami mohon kehadiran-Mu
dalam kuasa Roh-Mu yang kudus agar kami mampu memahami Firman-Mu.
Berfirmanlah karena kami siap untuk mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: 1 Samuel 17: 40-54 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga
Tema: “MENGHADAPI MASALAH BERSAMA TUHAN”
( 1 Samuel 17: 40-54 )

Daud adalah tokoh yang sangat terkenal dikalangan umat Israel. Sebelum menjadi
raja di Israel. Daud sebenarnya adalah seorang yang biasa, tetapi karena
kerendahan hati dan percayanya kepada Allah maka Daud menjadi seorang yang
terkenal. Dikalangan raja-raja Israel, Daud memiliki integritas dan spiritualitas yang
nampak dalam seluruh kehidupannya sebagai wujud dari iman percayanya kepada
Allah. Teks ini berceritera tentang Daud yang berperang melawan Goliat panglima
perang pasukan Filistin. Pasukan Filistin yang dipimpin Goliat adalah pasukan yang
tangguh dan memiliki alat perang yang lengkap sementara Daud hanya memiliki
alat perang yang sangat sederhana yakni: tongkat dan batu kali. Walau demikian,
Daud tidak merasa takut kepada pasukan Goliat, karena ia percaya bahwa Allahlah
yang akan berperang melawan Goliat. Imannya terungkap jelas dalam ayat 45 –
47. Dalam kehidupan kita seringkali kita berhadapan dengan masalah-masalah
yang datang silih berganti. Kita berdoa, tetapi doa-doa kita sepertinya tidak
dijawab oleh Tuhan. Kita putus asa lalu mencari jalan penyelesaian terhadap
masalah kita dengan cara-cara yang bertentangan dengan kehendak Allah. Bahkan
kitapun dapat menyangkali Allah karena beratnya masalah yang kita hadapi.
Melalui teks ini, setiap keluarga Kristen hendaknya menyadari bahwa Allah kita
adalah Allah yang mampu menyelesaikan masalah kita asalakan kita tetap percaya
kepada-Nya dan menyerahkan masalah kita pada-Nya. Dengan kesadaran iman
akan Allah yang mampu membawa kita melewati masa-masa sulit, maka iman kita
kepada Allah akan terus bertumbuh dan pengenalan akan Allah akan membawa
perubahan bagi kehidupan kita dan cara pandang kita terhadap setiap masalah
yang kita hadapi. Amin.
V. Nyanyian Persembahan Keluarga : Oleh seorang anak laki-laki
Ny.Rohani no: 86 bait 1 dan 2 “Tahanlah danBerjuang trus”
1. Tahanlah dan berjuang trus, dalam perjuanagn kudus. Kristuslah
pokok kuatmu dan kemenanganmu tentu.
2. Maju tetap dan capailah, harta kehidupan baka. Upah
perjuangan berat, itu mahkota alhayat.
VI. Doa syafaat dan berkat : Oleh bapak keluarga.
Terimakasih Tuhan, atas FirmanMu yang telah kami baca dan renungkan dalam
ibadah kami. Kami mohon kiranya FirmanMu memapukan kami melewati hari ini
dalam tuntunamu sehingga hidup kami berkenan di hadapanMu. Berilah kiranya
hidup kami sungguh-sungguh menjadi garam dan terang dimanapun kami
berkarya. Agar oleh FirmanMu, hidup kami bermakna bagi sesama kami. Karena
itu kami mohon berkatMu atas kehidupan kami. Semoga Allah sumber berkat
dan kehidupan senantiasa menyertai kita sekalian. Amin
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 19 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh seorang anak
Ny. Rohani no: 5 bait 1 “Hai Mahluk Allah Hu Besar”
1. Hai mahluk Allah Hu besar, bernyanyilah dan bergemar, haleluya, haleluya
Nyanyian baru angkatlah, pujaan dari dunia, puji Allah sedekala, haleluya,
haleluya, haleluya.!
III. Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh ibu.
Bapa sorgawi, Bapa di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Kami bersyukur atas
perlindungan-Mu yang kami alami dalam seluruh perjalanan hidup kami sebagai
keluarga. Kami menyadari bahwa setiap perjalanan hidup kami ada dalam
tuntunan dan pemeliharaan-Mu. Kami menyaksikan kasih-Mu yang senantiasa
hadir dalam setiap kehidupan kami sebagai keluarga. Kami juga membutuhkan
Firman-Mu yang akan menuntun kami menjalani hidup yang Engkau karuniakan
bagi kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan kami terbatas untuk
memahami FirmanMu, karena itu kami mohon kehadiranMu dalam kuasa RohMu
yang kudus agar kami mampu memahami FirmanMu. Berfirmanlah karena kmai
siap untuk mendengarkannya. Amin.

IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan


 Pembacaan Alkitab: 2 Timotius 1:5 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh bapak Keluarga

Tema: “KEYAKINAN UNTUK MEWARISKAN IMAN MELALUI


KEHIDUPAN KELUARGA YANG BERPATUT PADA KRISTUS.”
( 2 Timotius 1:5 )

Orang tua adalah figur yang selalu dicontohi anak-anak dalam keluarga. Karena itu
orang tua harus mampu meperlihatkan cara hidup yang benar di hadapan anak-
anaknya agar merekapun dapat bertumbuh sejalan dengan contoh hidup baik yang
mereka peroleh dari orang tua mereka. Anak-anak mendengar, mengamati setiap
perilaku orang tua ketika mereka masih kecil. Dari orang tua mereka belajar hal
yang baik dan buruk. Louis dan Eunike meperlihatkan hal tersebut. Sebagai orang-
orang yang memiliki iman kepada Kristus, mereka berdua mewariskannya kepada
Timotius. Mereka berdua juga menuntun Timotius kepada pengenalan akan Firman
Tuhan dengan mengajarkan Kitab Suci kepadanya. Hal ini merupakan langkah
penting bagi Louis dan Eunike untuk menuntun Timotius kearah pengenalan akan
Kristus. Louis dan Eunike adalah dua perempuan yang memiliki iman yang sungguh
kepada Allah dan mereka menampakannya dalam seluruh kehidupan mereka.
Karena iman dan kehidupan yang baik Eunike (ibu Timotius) dan neneknya Louis,
Timotius juga memiliki hidup yang benar di hadapan Allah. Cara hidup Timotius
merupakan bentukan dari cara hidup yang diwariskan Eunike dan Louis. Mewariskan
Iman melalui cara hidup kita kepada anak anak kita merupakan hadiah terpenting
yang akan membentuk hidup mereka. Karena itu kita sekalian sebagai keluarga
Kristen haruslah hidup kita menjadi contoh dan teladan di antara sesama keluarga.
Amin
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh seorang anak
Ny. Rohani no: 85 bait 4 “Tak kita menerahkan”
4. Di hati kami Tuhan Kau tulis sabda-Mu, Supaya
kami juga setia dan teguh. Kendati gunung
goyah, binasa dunia. Kekallah firman Allah,
selama-lamanya.
VI. Doa syafaat dan berkat : Oleh bapak keluarga.
Terimakasih Tuhan, atas FirmanMu yang telah kami baca dan renungkan dalam
ibadah kami. Kami mohon kiranya FirmanMu memapukan kami melewati hari ini
dalam tuntunamu sehingga hidup kami berkenan di hadapanMu. Berilah kiranya
hidup kami sungguh-sungguh menjadi contoh dan teladan bagi orang lain
dimanapun kami berkarya sehingga hidup kami bermakna bagi sesama kami.
Karena itu kami mohon berkatMu atas kehidupan kami. Semoga Allah sumber
berkat dan kehidupan senantiasa menyertai kita sekalian. Amin
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 20 Juli 2019
===================================

I. Persiapan Ibadah : Nyalakan lilin


II. Nyanyian Pembukaan: Oleh bapak keluarga
Ny. Rohani no: 97 bait 1 dan 2 “Tuhan Allah hadir”
1. Tuhan Allah hadir dalam rumah ini, hai sembah sujud di sini. Diam dengan
hormat,tunduklah semua, tubuh serta jiwa juga. Trimalah, sabda-Nya. Minta
diberkati dan serahkan hati.
III. Tuhan Allah hadir, suci dan mulia, sorga-Nya memuji Dia. Tentara malaikat
bunyikan nyanyian, Tuhan suci tiga kian. Lihatlah, dengarlah, kamipun
semua bernyanyian juga.
Doa Pembukaan dan doa pembacaan Alkitab: Oleh bapak keluarga
Bapa sorgawi, Bapa di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Kami bersyukur atas
perlindungan-Mu yang kami alami dalam seluruh perjalanan hidup kami sebagai
keluarga. Kami menyadari bahwa setiap perjalanan hidup kami ada dalam
tuntunan dan pemeliharaan-Mu. Kami menyaksikan kasih-Mu yang senantiasa
hadir dalam setiap kehidupan kami sebagai keluarga. Kami juga membutuhkan
Firman-Mu yang akan menuntun kami menjalani hidup yang Engkau karuniakan
bagi kami. Namun kami menyadari bahwa kemampuan kami terbatas untuk
memahami Firman-Mu, karena itu kami mohon kehadiranMu dalam kuasa
RohMu yang kudus agar kami mampu memahami FirmanMu. Berfirmanlah
karena kmai siap untuk mendengarkannya. Amin.
IV. Pembacaan Alkitab dan Renungan
 Pembacaan Alkitab: Mazmur 139 : 13 - 16 (oleh seorang anak)
 Renungan: oleh ibu keluarga

Tema : “AKU ADALAH MILIK-MU”


(Mazmur 139 : 13 -16 )

Pertanyaan tentang siapa saya, merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan


pencaharian identitas diri setiap orang. Pencaharian itu kita jalani melalui
perjalanan ziarah hidup kita masing-masing. Melalui ziarah hidup kita di tengah
dunia ini kita menemukan jawaban bahwa hidup kita bukan suatu kebetulan. Hidup
kita bukan ada karena keinginan kita, tetapi hidup kita ini ada karena Tuhan yang
memberi melalui kehendak-Nya.
Tuhan menciptakan kita untuk suatu tujuan sebagaimana Raja daud mengatakannya
dalam mazmur 139: 13 – 16. Sang pemazmur membuka mata kita untuk melihat
kuasa Allah yang dimulai pada ayat ke 13 “Engkaulah yang membentuk buah
pinggangku dan menenun aku dalam kandungan ibuku”. Kuasa Allah yang
dinyatakan sang pemazmur merupakan pernyataan iman dan kekagumannya
kepada Allah sebagai pencipta hidupnya. Kata “menenun” memberi makna bahwa
Allah adalah perancang hidup kita. Seluruh kehidupan kita yang diciptakan oleh
Allah berada di bawah pengawasan Allah, itulah sebabnya sang pemazmur
mengatakan” tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di
tempat yang tersembunyi,dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling
dalam. Mata-mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya
tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”.
Kekaguman dan pernyataan iman sang pemazmur membawa kita pada pengakuan
bahwa perjalanan hidup kita telah dirancang oleh Allah sendiri. Sebagai keluarga
Firma Tuhan mengajar kita untuk datang kepada Allah dalam kesadaran bahwa
sebagai keluarga (bapa, ibu dan anak-anak) kita ada dalam rancangan Allah.
Marilah kita menampakkan hidup kita sebagai medan pekabaran Injil. Amin
V. Nyanyian Persembahan Keluarga: Oleh anak seorang
Ny.Rohani no: 134 bait 1 dan 2 “Tersembunyi ujung jalan”
1. Tersembunyi ujung jalan hampir atau masih jauh,
Ku dibimbing tangan Tuhan ke negri yang tak ku tahu Bapa, ajar
aku ikut, apa juga maksud-Mu,
Tak bersangsi atau takut, beriman tetap teguh.
2. Meski langkah-Mu semua tersembunyi bagiku, Hatiku
menurut jua dan memuji kasih-Mu. Meski kini tak ku
tampak, nanti ku berbagia, Apabila trang-Mu tampak
dengan kemuliaanya.
VI. Doa Bapa kami dan berkat.
Keluarga mengucapkan secara bersama-sama doa Bapa kami dan diakhiri
dengan nyanyian Rohani 18.
1. Anugrah Tuhan kami Yesus Kristus,
pangasihan Allah,
Persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya
menyertai kami. A......min.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 21 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Nyalakan Lilin dan Menyanyi 2 lagu ( oleh Anak)


Menyanyi Ny.Rohani 2: 1 “Ya Tuhan Kami puji NamaMu besar”
Ya Tuhan Kami puji namaMu besar,
Ya Bapa MahlukMu menyanyi bergemar, Hai langit
bumi laut bersoraklah semua, malaikat turutlah
memuji Allah Hua kemuliaanNya tetap senantiasa,
kudus, kudus, kuduslah Tuhan Maha Kuasa.
 Menyanyi Ny. Mazmur 138 : 1
‘Bernyanyi segnap hatiku, ya Tuhan Hu Mazmur pujian Di muka
dewa yang fana, di dunia ku puji Tuhan
Ku bersujud ke rumahMu dan hatiku bersukaria Memuji nama
Tuhanku yang rahmatMu tetap setia’

2. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab (oleh Anak) Ya


Tuhan Allah kami, Tak berkesudahan kasih setiaMu, Tak habis-habisnya
rahmatMu, Selalu baru tiap pagi,
Selalu nyata di hidup kami, Kami berterimakasih kepadaMu dan Hendak
menyembah, memuji dan memuliakanMu dalam ibadah ini, Biarlah ibadah ini
terjadi dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, Bertambah atas kami damai
sejahteraMu dan Tercurah bagi kami hikmat untuk memahami kebenaran
FirmanMu, Demi Kristus kami berdoa. Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan (oleh Bapak)


Mazmur 35 : 18
“Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-
tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau”
Tema: “KELUARGA MENYANYI, KELUARGA BERSAKSI”

Ada kisah tentang seorang pembuat sepatu. Walaupun hidupnya miskin, namun ia
begitu bahagia. Setiap hari ia bernyanyi gembira. Siang malam ia selalu bernyanyi.
Di sebelah rumah tukang sepatu tinggallah seorang kaya raya. Setiap hari
pekerjaannya hanyalah menghitung uang yang begitu banyak. Begitu banyaknya
hingga ia merasa takut kehilangan dan tidak memiliki ketenangan.
Orang kaya tersebut merasa terganggu dengan nyanyian pembuat sepatu. Ia ingin
membungkam mulutnya, tetapi bagaimana caranya? Akhirnya, ia menemukan
sebuah cara. Dipanggilnya pembuat sepatu itu dan diberinya satu tas berisi uang.
Tukang sepatu melotot melihat isi tas itu. Selama hidup, ia belum pernah melihat
uang sebanyak itu. Dihitungnya uang dalam tas itu.
“Wah banyak sekali. Dimana aku harus menyimpannya?”
Ia merasa takut jika uang itu hilang. Ia pun meletakkan uang tersebut di kolong
tempat tidur.
“ah, tempat ini tidak aman. Bagaimana jika kuletakkan di langit-langit kamarku?
Tetapi, di sana banyak tikusnya. Bagaimana jika di kandang saja, pasti tidak ada
yang tahu.”
Tukang sepatu itu kebingungan dengan uangnya sehingga ia kehilangan
ketenangan dan lupa untuk bernyanyi. Semalaman ia tidak dapat tidur. Akhirnya,
pagi-pagi ia menuju rumah orang kaya itu dan berkata:
“Ambillah kembali uangmu ini. Uang ini membuat aku menjadi khawatir dan sakit.
Lebih baik aku menjadi pembuat sepatu seperti dulu.”
Sejak saat itu pembuat sepatu makin giat bekerja dan hidupnya bahagia. Ia kembali
seperti dulu dan selalu menyanyi setiap bekerja. Menyanyi memang penting,
seperti yang dilihat oleh pemazmur. Ia menaikkan ungkapan syukur atas apa yang
Tuhan Allah perbuat dalam hidupnya. Saat menghadapi lawannya atau orang-orang
merencanakan kejahatan atas hidupnya. Mereka berperang melawannya,
mengejar, hendak mencabut nyawa, memasang jebakan, merendahkannya dan
sejumlah kejahatan lainnya. Dalam doanya Ia memohon Tuhan akan
melepaskannya dari situasi sulit ini dan di tengah bahaya sekalipun, nyanyian
syukur terus ia persembahkan kepada Tuhan. Itu artinya hambatan, tantangan dan
persoalan tidak akan membatasi dirinya untuk menceritakan kepada orang lain
siapa itu Tuhan Allahnya. Dalam Mazmur 105:2 tertulis ‘Bernyanyilah bagiNya,
bermazmurlah bagiNya, percakapkanlah segala perbuatanNya yang ajaib’
Marilah, hari ini sebagai keluarga, kita membangun komitmen bersama untuk mau
sungguh-sungguh menyanyi. Perhatikanlah di dalam ibadah-ibadah, banyak orang
datang tetapi tidak mau menyanyi. Mereka beribadah tetapi memilih diam dan
menikmati orang lain menyanyi. Padahal kita tahu bahwa menyanyi adalah salah
satu cara kita bersaksi tentang perbuatan atau tindakan Allah bagi hidup kita.
Marilah menyanyi bagi Tuhan. Menyanyi dengan sungguh-sungguh dalam seluruh
peribadahan dan sesuai dengan apa yang tertera dalam tata ibadah. Kita pun ingat
bahwa hidup kita pun adalah sebuah nyanyian. Nyanyian yang baik, disenangi dan
menguatkan banyak orang. Saksikanlah cara hidup yang memuliakan nama Tuhan
sekarang dan selamanya. Tuhan memampukan kita. Amin.

(Setelah renungan masing-masing anggota keluarga berdiskusi jika ada yang


memiliki talenta menyanyi akan bergabung dengan Paduan Suara/Vocal
grup/Kelompok Pemandu Pujian (Kantoria) dalam jemaat, selain itu masing-masing
akan sungguh-sungguh menyanyi dalam ibadah-ibadah. )
4. Menyanyi Ny. Mazmur 136: 1 & 20 (Persembahan Keluarga)
1. ‘Bersyukur dan pujilah, Allah karna baikNya Reff: Karena
selamanya kemurahanNya baka’
20. ‘Bersyukur dan puji Hu, Tuhan sorga Tuhanmu Reff:
Karena selamanya kemurahanNya baka’

5. Doa Bapa Kami diucapkan bersama-sama dan diakhiri dengan Menyanyi


Nyanyian Roh.19 (Berdoa sambil berpegangan tangan kiri kanan)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 22 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1 Pujian ( Oleh


Seorang Anak)
 Nyanyian Mazmur 105 : 7-8
7. Di datangkanNya kelaparan,
sehingga habis perbekalan, tetapi
t’lah dipilihNya seorang yang
disuruhNya dan Yusuf diperjulkan
ke negeri perhambaan
8. Meskipun Lama dipenjara
hambaNyapun terpelihara Firaun
melepaskannya dan iapun
diangkatlah supaya menguasi
istana dengan negeri.

2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Ibu) Kami


bersyukur untuk hari yang Tuhan bri bagi kami, untuk bekerja dan berkarya
bagiMu, berkati kami di hari ini, kami juga mohon, teringai kami dngan
RohMu yang kudus agar Firman yang kami dengar memperbaharui hidup
kami. Amin

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang Bapak )


Kejadian 45 : 1
“Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang
yang berdiri didekatnya. lalu berserulah Ia suruhlah keluar semua orang dari
sini, maka tidak ada seorangpun, yang tinggal disitu bersama-sama Yusuf,
ketika Ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya”.
Tema: “HIDUP YANG MENGAMPUNI”

Ibu dan anak-anak yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus


Kehidupan rumah tangga atau persaudaraan, tidak dapat di hindari dari
namanya perkelahian atau pertengkaran, hal ini, bisa saja mewarnai
kehidupan rumah tangga Kristen. Ketika itu terjadi, maka yang ada adalah
kemarahan, kebencian, iri hati, dendam, dan sumpah serapah serta
putusnya hubungan keluarga atau persaudaraan itu. Situasi ini tentu akan
menjadi luka batin dalam keluarga, apalagi tidak diselesaikan. Dimana
masing-masing pribadi mempertahankan prinsip dan egonya. hubungan
keluarga atau persaudaraan tidak lagi menjadi harmonis, yang ada hanya
sakit hati, dan dendam. Situasi ini juga yang dialami oleh anak-anak yakub,
yaitu Yusuf dan
Saudara-saudaranya.
Apa penyebab Yusuf begitudibenci oleh saudara- saudaranya?
karena Yakub memperlakukan Yusuf begitu istimewa, dari saudara-
saudaranya. Melihat Yusuf begitu di kasihi oleh Ayah mereka, maka timbullah
iri hati dan kebencian bagi Yusuf. sehingga mereka ingin membunuh Yusuf,
namun rencana tersebut berubah, maka mereka menjual Yusuf.
Namun dalam bacaan yang kita baca ini, kita juga dapat melihat sikap Yusuf
yang luar biasa, mari kita melihatnya dengan baik, Yusuf yang memiliki
kekuasaan dan kekuatan, bisa saja ia memakai kekuasaan dan kekuatan itu
untuk membalas dendam akan perlakuan yang dilakukan saudara-
saudaranya atas dirinya, namun hal itu tidak kita jumpai dalam diri Yusuf,
ayat pertama dalam bacaan kita ini mengatakan bahwa ketika itu….., Yusuf
tidak dapat menahan hatinya lagi, sebab saat Yusuf membawa saudara-
saudaranya ke istananya, karena benyamin harus di tahan, karena dalam
karung benyamin, terdapat piala Yusuf hal ini telah di rencananakan untuk
menguji saudara-saudaranya, ketika itu Yehuda membela dan
menggantikan benyamin, sebab mengingat pesan ayah mereka yang telah
menjadi tua. melihat hal itu Yusuf tidak dapat menahan kasih sayang, rasa
rindu untuk saudara-saudaranya, sehingga ia meminta semua orang pergi
meninggalkan ia bersama saudara-saudaranya, kemudian ia
memperkenalkan dirinya adalah Yusuf.
kita juga belajar dari bagian ini, bahwa keluarga dan saudara, itu sangat
penting, dan memiliki ikatan yang tidak dapat di pisahkan, untuk itu sebagai
keluarga Kristen marilah kita hidup sebagai keluarga-keluarga yang saling
menghargai, saling menopang, saling membantu, maka kita akan
menemukan keluarga yang di dalamnya saling menopang dan saling
membantu baik dalam susah maupun senang. Amin.
4. Menyanyi Nyanyian Rohani 76:4 (Persembahan dijalankan)
4. Hatiku yang dikeraskan, Tuhan Kaulembutkanlah Engkau
dapat melepaskan dari dosa dunia, akupun, akupun, ya
lepaskan dakupun.

5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon berkat
Tuhan ( Oleh Seoorang Anak)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 23 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN IBADAH : LILIN DINYALAKAN


II. PUJIAN : Ny. Rohani 107 : 1-3
III. DOA PEMBUKAAN DAN PEMBACAAN ALKITAB
IV. PEMBACAAN ALKITAB DAN RENUNGAN : OLEH BAPA.
V. PUJIAN PERSEMBAHAN : Ny. Mazmur 138: 1,2.
VI. DOA PENUTUP : DOA BAPA KAMI OLEH
SEORANG ANAK.

“KEHIDUPAN RUMAH TANGGA KRISTEN”


(Mazmur 128 : 1-6)

Mazmur ini berbicara tentang perubahan Gereja dan masyarakat dimulai dari
kehidupan suatu keluarga. Dan Kehidupan keluarga itu sendiri dimula dari
kehidupan seorang Ayah. Inilah berkat dari seorang Laki-Laki yang takut akan
Tuhan. Kita ingat, bahwa dosa satu orang laki-laki yang bernama Adam
mengakibatkan kehancuran seluruh dunia.
Seorang Laki-Laki yang takut akan Tuhan, yang bekerja keras dan hidup dari hasil
keringatnya, akan mengalami berkat-berkat, yaitu Isterinya seperti Pohon Anggur
yang subur. Anggur itu simbol kemuliaan, Sukacita, tetapi juga dipakai oleh Yesus
sebagai simbol dari darahNya yang mengampuni dosa. Itu berarti Isteri memiliki
karakter yang luhur, memancarkan kemuliaan/kehormatan suami, tunduk dan taat
kepada suami, selalu menjadi pemaaf/pengampun, isteri yang sehat/subur dan
memberinya kenikmatan tetapi juga menghasilkan/tidak mandul). Ada banyak Laki-
laki yang jatuh dalam dosa korupsi karena tekanan atau godaan isteri. Anak-Anaknya
menjadi Tunas Pohon Zaitun sekeliling Meja Tuhan. Zaitun itu simbol ketahanan
iman, moral dan fisik. Pohon Zaitun berumur sangat panjang (ratusan tahun),
akarnya sangat dalam, minyaknya mengandung lemak jenuh yang dapat
menghancurkan lemak di dalam tubuh, mengandung omega 3 dan 6 untuk
kesehatan jantung, juga vitamin E yang tinggi untuk kesehatan kulit. Omega 3 dan 6
hanya ada pada ikan di laut, tetapi juga ada pada dua tumbuhan ini yaitu Zaitun dan
Buah Merah di Papua. Zaitun juga dipakai sebagai minyak urapan, untuk mengurapi
Nabi, Raja dan Imam. Sungguh membanggakan karena anak-anak dari laki-laki yang
takut Tuhan dan hidup dari hasil keringatnya,Selalu dipenuhi berkat Tuhan (anak-
anaknya berada di sekeliling meja Tuhan),anak-anaknya memiliki ketahanan fisik,
moral dan intelektual, menjadi orang mulia dan terkenal. Laki-Laki ini juga akan
berumur panjang (Ia melihat anak-anak dari anak-anaknya/melihat cucu cicinya).
Laki-Laki yang takut akan Tuhan, yang bekerja keras, dan hanya hidup dari hasil
keringatnya, tidak hanya memiliki keluarga yang bahagia dan berumur panjang,
tetapi kehidupannya secara pribadi dan kehidupan seluruh rumah tangganya
(dirinya, isteri dan anak-anaknya yang hebat-hebat ini) juga akan mempengaruhi
persekutuan hidup berjemaat (Jemaat atau gereja disimbolkan dengan Sion), dan
masyarakat kota (Kota disimbolkan dengan Yerusalem). Jadi suami yang takut
Tuhan, mandiri dan produktif dari sisi moral dan ekonomi, akan menghasilkan juga
Rumah tangga yang mandiri, produktif/ menjadi berkat, juga menghasilkan Jemaat
dan Masyarakat yang mandiri dan produktif/ jadi berkat.
Firman ini menekankan peran suami-isteri, untuk membentuk rumah tangga yang
bahagia, memiliki pendapat yang halal secara ekonomi tetapi juga kehidupan
Rohani yang baik. Kedua orang tua meskipun mencari nafkah, terutama suami,
tetapi tidak lalai terhadap tanggung jawabnya sebagai Imam di dalam Rumah
tangga, yaitu mengajarkan keluarga.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 24 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1 Pujian ( Oleh


Seorang Ibu )
 Nyanyian Rohani 11 :1 “Kami puji Engkau Hu”
1. Kami puji Engkau Hu, Tuhan yang Empunya kuasa dibesarkan namaMu,
oleh sekaliaan bahasa barang dunia fana pengasihnMu baka

2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Anak ) Hari ini,
kami boleh ada untuk menikmati kehidupan, itu karna kasihMu yang besar
bagi kami, berilah hari ini menjadi suka cita dan berkat terus melimpah di
hidup kami, berkati Firman, supaya kami terus bertumbuh dalam iman dan
pengharapan Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang ibu )


Matius 6 : 27
“Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambah
sehasta saja pada jalan hidupnya?”

Tema : “HIDUP YANG BERPENGHARAPAN” Bapak


dan anak-anak yang terkasih,
Belum lama ini, saya bertemu seorang teman lama, saya hampir tidak
mengenalinya, Wajahnya sangat berubah, terlihat lebih tua, dari usia
sebelumnya, kami bercakap-cakap tentang banyak hal. ketika saya bertanya
mengapa ia Nampak kurus dan tua, padahal saya,dua tahun lebih tua
darinya, ia menceritakan banyak masalah. Dari pembicaraan yang cukup
panjang, saya mendapati satu kesimpulan, ia selalu mengkhawatirkan masa
depan, masa depan keluarga - istri dan putrinya, Masa depan pabrik tempat
ia bekerja hal ini terus mengganggu pikirannya dan akhirnya bermula pada
penampilan fisik terlihat kurus dan tua.
Kisah diatas, seringkali juga di hadapi kepada kita, baik pribadi atau keluarga,
kita kwatir akan masa depan, kita kwatir akan masa depan anak-anak kita,
kita kwatir akan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, dan membuat kita
hampir kehilangan pengharapan kita kepada Tuhan, sebab tuntutan hidup
hari ini, yang cukup besar, kita kuatir bagi usaha dan kerja keras kita apakah
akan diberkati, sehingga kita dapat menikamati berkat-berkat itu,
kita lupa bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang memahami setiap kebutuhan
kita. apa yang menjadi kebutuahan kita disediakannya, namun sebagai
manusia, rasa kekuatiran itu membuat sehingga kita tidak lagi melihat kuasa
Tuhan dalam kehidupan kita. kita berpikir kitalah sebagai manusia yang
mampu mengendalikan semuanya, padahal kalau kita sadari sebagai
manusia yang adalah ciptaan Allah, maka kita terbatas dan lemah, kita tidak
berdaya. Tuhan sanggup menyediakannya bagi kita sekalian. sebagai
keluarga Kristen, hari ini, kita jalani hidup kita dengan tanpa rasa takut dan
kwatir akan khidupan kita. sebab Tuhan sanggup menyediakan segalaNya
nagi kita. Amin.

4. Menyanyi Ny. Rohani 86:4 (Persembahan dilaksanakan) (Oleh


Seorang anak)
4. Jangan kuatir, ialah membimbing dengan tanganNya kritus
pemimpin yang teguh tenagamu dan hidupmu.

5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon berkat
Tuhan ( oleh seorang ibu)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Kamis, 25 Juli 2019
===================================

1. Persiapan : Menyalakan Lilin atau Pelita, Lalu Menyanyi 1 Pujian ( Oleh


Seorang Bapak)
 Nyanyian Mazmur 47 :1
1. Bangsa dunia hai bersoraklah! tepuk tangamu bagi TuhanHu, dengan
nyanyian puji-pujian, Maha tinggi Hu, firmanNya tegih, Bumi gemetar
rajanya besar, segnap dunia patut menyembah.

2. Doa Pembukaan & Doa Pembacaan Alkitab ( Seorang Anak ) Kami datang
kepadaMu Tuhn, karna Engkau baik bagi kami, trima kasih untuk Anugrah hidup
yang Engkau bri bagi kami sekelurga di hari ini. berikan kami hati yang penuh
sukacita dan damai sejahtra, agar kami juga membagi sukacita dan
damaisejahtera bagi orang lain berkati kami dengan FirmanMu, supaya kami
terus menjadi alat pemberita injil bagi orang banyak. Amin.

3. Pembacaan Alkitab dan Renungan ( Seorang Anak ) I


Raja-raja 17 : 13
“Tetapi Elia berkata kepadanya: Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti apa
yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu, bagiku, sepotong roti bundar kecil
dari padanya, dan bawalah kepadaku kemudian barulah kaubuat bagiku dan bagi
anakmu?”

Tema: “HIDUP KELUARGA YANG MEMBERI” Bapak


dan mama serta semua yang terkasih
Alkisah ada seorang bernama Bai Fing Li, meninggal dalam kemiskinan di usia 93
tahun, sekalipun demikian dia telah menyumbangkan uang sebesar RMB
350.000 (kurs 1.300 setara Rp 455.000) kepada perguruan tinggi dan sekolah-
sekolah di Tianji untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin. Hampir
selam 20 tahun. ia mengayuh becaknya demi memperoleh uang untuk
menambah donasinya. Makan siangnya adalah 2 buah kue kismis dan air tawar.
Makan malamnya adalah sepotong daging atau sebutir telur.
Ia bahkan mengenakan pakaian yang dipungutnya dari tempat sampah, Ia tetap
mengayuh becaknya selam 365 hari setahun, dalam keadaan salju turun atau
dalam keadaan panasyang sangat menyengat setiap hari ia bekerja mulai dari
pukul 6 pagi - 7 malam.
“tidak apa-apa saya menderita, Tetapi biarlah anak-anak yang miskin itu dapat
bersekolah” katanya Saat berusia 90 tahun, ia menyerahkan tabungan
terakhirnya sebesar RMB 500 ( 650.000) yang di simpannya dengan rapih dalam
sebuah kotak dan menyerahkannya ke sekolah Yao Hua. Dia berkata “saya sudah
tidak dapat menyumbang lagi, ini mungkin yang terakhir yang dapat saya
sumbangkan”
Dari kisah ini kita ketahui bahwa Bai Fang Li adalah sosok yang Selma hidupnya,
ia terus berusaha melayani orang miskin dalam keterbatasannya.
Teks yang kita berbicara tentang seorang janda di sarfat, dalam kekurangan dan
keterbatasan akan kebutuhan makan, Elia memintanya untuk tidak takut.
mengapa Elia memintanya untuk tidak takut, bisa saja, karna melihat
persediaan yang kurang, akan membuat wanita sarfat itu menjadi takut untuk
melakukan apa yang mestinya ia lakukan bagi Elia, sehingga elia memberikan
ketegasan agar ia tidak takut dalam situasi itu, bagian ini juga memberikan
pelajaran bagi kita sebagai keluarga Kristen, di tengah kehidupan, baik dalam
kelebihan dan kekurangan kita juga dapat memberikan kepada Tuhan melalui
orang-orang yang ada di sekitar kita, Bai, Li tidak takut sekalipun ia miskin
tetapi bagaimana ia dapat memberikan yang terbaik bagi orang-orang miskin,
begitu juga dengan seorang janda di sarfat, sekalipun ia juga dalam
kemiskinannya dan keterbatasan tetapi juga dapat memberikan kepada orang
lain. kita sebagai kelurga diingat untuk tidak takut sekalipun dalam kekurangan
kita juga diminta untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan melalui umatnya
Amin

4. Menyanyi Nyanyian Rohani 158:2 (Persembahan dijalankan) (seorang


ibu)
2. Meski aku bekerja, tahan sampai berlelah, Tidak cukup
kuatku, hanya oleh sayangMU, oleh darahMu kudus,
dapat aku di tebus.

5. Doa Syukur dan Doa syafaat diakhiri dengan doa memohon berkat
Tuhan (seorang ibu)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Jumat, 26 Juli 2019
===================================

1. Persiapan Ibadah: Nyalakan Lilin sebagai Simbol Kehadiran Terang Yesus


Kristus.

2. Nyanyian Pembukaan: Ny. Rohani 97:1 (oleh bapak keluarga)

1. Tuhan Allah hadir dalam rumah ini; Hai sembah sujud di sini.
Diam dengan hormat, tunduklah semua, tubuh serta jiwa juga.
T’rimalah sabdaNya. Minta diberkati Dan serahkan hati.

3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab: (oleh ibu keluarga)


Kami sekeluarga di saat ini memulai ibadah dalam kuasa Allah: Bapa, Anak dan
Roh Kudus. Ya Allah Roh Kudus, karuniai kami semua hikmat surgawi agar kami
mengerti kebenaran Firman-Mu dengan benar, dan sanggup melakukannya tiap-
tiap hari dalam keluarga kami, dan dalam jemaat. Amin.
4. Pembacaan Alkitab dan Renungan:
a) Pembacaan Alkitab: Kejadian 15:4,18 (oleh salah satu anggota keluarga)
b) Renungan: (oleh bapak)

Tema: “ANAK ADALAH PEWARIS KELUARGA DAN PEWARIS JANJI ALLAH”

Kisah penciptaan langit dan bumi memberi kesaksian bahwa pada mulanya Tuhan
Allah menciptakan Adam (manusia laki-laki). Kemudian Tuhan Allah melihat tidak
baik manusia itu (Adam) hidup seorang diri. Maka Tuhan Allah berfirman: Aku akan
menjadikan penolong baginya, yaitu seorang perempuan (Eva atau Hawa). Inilah
amanat Tuhan Allah yang melahirkan perjumpaan dan persekutuan hidup antara
laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan Hawa untuk melaksanakan tujuan dan
maksud Tuhan Allah di dalam dunia. Dari perjumpaan dan persekutuan inilah, Adam
dan Hawa dipersatukan sebagai satu tubuh, sebagai suami isteri yang disebut
bapak dan ibu. Istilah bapak dan ibu merupakan gelar kehormatan dalam satu
keluarga berhubungan dengan anak-anak. Dalam hidup sehari-hari, sebutan bapak
dan ibu selalu keluar dari mulut anak-anak. Itulah sebabnya, suatu keluarga terdiri
dari Bapak, Ibu dan Anak-anak. Tugas dan tanggung jawab seorang laki-laki yang
menyandang gelar kehormatan sebagai bapak dan seorang perempuan yang
menyandang gelar sebagai seorang ibu adalah: mendidik, merawat, menuntun, dan
membimbing anak-anak kepada kehidupan yang baik serta pada jalan kebenaran
Tuhan Allah. Mengapa orangtua harus bertanggung jawab terhadap anak-anak?
Tuhan Allah sendiri yang memerintahkan dan memberi amanat ini kepada orangtua,
bapak-ibu. Sebab anak-anak yang dilahirkan, merekalah yang akan mewarisi nama
keluarga, dan meneruskan janji-janji Tuhan Allah untuk meneruskan rencana
penciptaan dan penyelamatan-Nya di dalam dunia. Karena itu tidak ada untuk
mengabaikan anak-anak dalam keluarga, terlantarkan mereka, tanpa
memperhatikan mereka. Kita berdosa jika kita tidak memperhatikan dan
bertanggung jawab terhadap anak-anak. Dengan demikian, kita memerlukan
kesadaran dan pengertian baru tentang tugas panggilan kita sebagai orangtua
dalam membina anak-anak dalam keluarga. Dalam kenyataan ada keluarga Kristen
yang tidak atau belum punya anak, selalu berdoa, pergi ke dokter dan bergumul
untuk mendapatkan anak. Dan ada keluarga Kristen yang mempunyai anak-anak
tapi kurang memberi perhatian kepada mereka. Atau di masakini banyak bapak-ibu,
keluarga-keluarga Kristen yang dengan sengaja atau tidak tidak sengaja
mengabaikan, terlantarkan anak-anaknya, tanpa pemeliharaan, didikan, tuntunan
serta perhatian kepada mereka. Untuk itu kita diingatkan bahwa mengabaikan
anak-anak dalam keluarga berarti mengabaikan perintah Tuhan Allah, dan itulah
kesalahan atau dosa bagi orangtua, bagi bapak dan ibu, sebab mengabaikan tugas
dan tanggung jawab dari Tuhan Allah. Merekalah pewaris masa depan, pewaris
keluarga yang telah ditetapkan Tuhan Allah. Selaku keluarga Kristen kita harus
menyadari bahwa adanya keluarga di dalam dunia adalah kehendak-Nya (Kej 2:18,
24) untuk melaksanakan kehendak Tuhan Allah di dalam dunia lewat pekerjaan dan
tanggung jawab yang kita lakukan tiap-tiap hari. Melalui keluarga dan anak-anak
Tuhan Allah melaksanakan kehendaknya di dalam dunia. Jadi setiap keluarga
Kristen, bapak dan ibu memikul tanggung jawab untuk sama-sama mendidik,
mengasuh anak-anak dengan penuh pengertian dan kasih, orangtua harus sanggup
menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi seisi keluarga. Anak-anak adalah
pewaris keluarga, masa depan dan pewaris janji Tuhan Allah. Anak adalah berkat
Tuhan Allah yang terbesar dalam keluarga. Marilah kita mengasihi, menghormati
dan memelihara anak-anak kita, jangan kita siasiakan hidup mereka. Sebab
merekalah pewaris keluarga, masa depan dan pewaris janji Tuhan Allah. AMIN

5. Nyanyian Rohani 132 : 3 & 7 (persembahan keluarga): (oleh seorang


anak)
3. Kar’na segala tumbuhan, dan berkat buah-buahan, dan
makanan dan minuman Yang Kauberi.
7. Terima hormat dan sembah, Terima hidup dan kerja Dengan
sekalian benda, Yang Kauberi.
6. Doa Syukur dan Doa Syafaat (atau Doa Bapa Kami): (oleh ibu)
7. Nyanyian Penutup: Kidung Jemaat 457:1
1. Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukan-Mu,
Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh. Setiap
jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan; ‘ku datang,
Jurus’lamat, berkatilah!
8. Berkat: (oleh bapak)
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus
Kristus menyertai kita. Amin
Berkat dapat diganti dengan menyanyi bersama Rohani 18 atau 19.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Sabtu, 27 Juli 2019
===================================

I. PERSIAPAN : KELUARGA TELAH KUMPUL…. MEJA DI SIAPKAN,


KANTONG KOLEKTE DAN LILIN DINYALAKAN OLEH SEORANG
PEMUDA.

Pemuda : Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan yang telah menjaga
kita disepanjang hari ini dengan memuliakan Tuhan, kita
menaikan Nyanyian Pujian Mazmur 136 : 1 dan 2 “Bersyukur
dan Pujilah”
1. Bersyukur dan Pujilah Allah karna baik-Nya Reff : Karena
selamanya kemurahan-Nya baka
2. Puji Allah, tiadalah ilah yang setarah-Nya
Reff : Karena selamanya kemurahan-Nya baka
Nyanyian Mazmur 105 : 1
1. Ucap Syukur dan Pujin Hua ,dengan sembayang dan berdoa,
Dan muliakan nama-Nya, masyurkan perbuatan Nya segala
bangsa mendengar, mujizat Allah yang besar

II. DOA PEMBUKAAN DAN PEMBERITAAN FIRMAN


Ibu : Tuhan Yesus terima kasih Engkau sudah menyertai keluarga kami. Kami
mohon hadrilah bersama kami, saat kami hendak membaca firman-
Mu, terangilah batin kami dengan kuasa-Mu ya Roh Kudus, demi
Kristus firman yang hidup kami berdoa. Amin

III. PEMBACAAN ALKITAB


‘Efesus 6 : 1- 4’

Tema: “HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK”

Syaloom……Puji Syukur kepada Tuhan hari ini kita belajar


mendengar firman Tuhan. Bacaan ini indah karena berbicara kepada kita
bagaimana hubungan yang istimewa dan indah antara orang Tua dan Anak.
Rasul Paulus menulis surat ini kepada orang percaya untuk terus
melaksanakan tugas panggilan Allah, dalam kehidupan yang di mulai dalam
keluarga. Hidup yang harmonis dalam keluarga, saling menghormati,
menghargai sesama anggota keluarga (bapa/ ibu/anak). Bagaimana
kewajiban seorang Anak hidup dengan sopan, mentaati orang Tua (bapa/ibu)
sebagai perintah yang penting agar hidup mereka bahagia dan berumur
panjang (hukum Tuhan ke-5). Supaya bahagia dan berumur panjang maka
sebagai Anak wajib untuk:
 Tidak menyakiti hati orang Tua
 Menjaga nama baik orang Tua dengan perilaku dan pergaulan yang
benar.
 Menunjukan bakti kepada orang Tua/cinta kepada orang Tua
 Tidak membantah mendengar perintah kalau diberi tugas.
Maka anak-anak akan hidup dan bertumbuh dengan baik, dan diberkati
Tuhan.
Rasul Paulus juga mengingatkan agar bapa-bapa jangan bangkitkan amarah
dalam hati-hati anak-anak. Mengapa ? karena anak adalah bagian dari diri
seorang bapa, tegurlah dalam kata-kata yang benar dengan tidak
membentak dan mencemoh, didik dan nasehatilah dalam hal takut kepada
Tuhan. Jika semua kewajiban orang Tua dan Anak berjalan sesuai dengan
firman Tuhan, maka keluarga akan benar-benar mengalami kebahagian.
Marilah kita saling mengasihi dalam keluarga. Tuhan memberkati keluarga
kita. Amin

Anak : Marilah kita memberi persembahan kepada Tuhan, kita

menyanyi Suara Gembira 21:1 & 2 “Bagi Yesus kita Juga”

1. Bagi Yesus kita juga suka rajin bekerja Kita tak terlalu
muda bagi kerajaan-Nya. Sampai kini Yesus masih,
ada hadir di Jemaat
dan begitu p’rintah kasih bukan p’rintah yang berat.
2. Anak-anak jadi juga hambah dalam kasih-Nya.
Bagi kita tidak sukar kata pengajaran-Nya Susah
tidak mengatasi kuasa Yesus di Jemaat
Dan begitu p’rintah kasih bukan p’rintah yang berat
IV. DOA PERSEMBAHAN DAN SYAFAAT SEKALIGUS BERKAT
(Oleh Bapak)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 28 Juli 2019
===================================
I. SAAT TEDUH : SEMUA TELAH BERKUMPUL
MENYANYI :
Bapa: Syaloom… kita telah berkumpul sebagai keluarga, mari kita sambut Tuhan
masuk kedalam rumah kita, dengan berdiri dan menaikan puji-pujian
Rohani 94 : 1 dan 3 “Berhimpun Semua Menghadap Tuhan”

1. Berhimpun semua menghadap Tuhan dan


pujilah Dia yang murah benar. Berhentilah
segala pengharuan,

3. Berdoa dan jaga supaya jangan


Penggoda merugikan jiwamu. Di
dunia ada satu kemenangan, Yakni
iman kepada Tuhan Hu

II. DOA PEMBUKAAN DAN DOA PEMBACAAN FIRMAN :


Bapak : Tuhan Allah pemberi hidup, kami bersyukur untuk hidup yang Engkau
anugrahkan bagi kami. Kami telah siap menerima kehadiran-Mu di
dalam rumah kami, dan telah siap pula untuk mendengar firman-Mu,
berbicaralah kepada kami, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
III. RENUNGAN :
Ibu: Pembacaan dan Renungan : Imamat 19:17 “Janganlah engkau membenci
saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus beterus terang
menegur orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan
dosa kepada dirimu karena dia”.

Tema: “JANGAN MEMBENCI”


Syaloom… sukacita untuk kita semua, ada damai dihati kita saat ini? Puji
Tuhan, Tuhan mengasihi kita. Bagian Friman Tuhan saat ini berbicara
tentang”Jangan Membenci”. Mengapa? Sebab membenci berarti: sangat
tidak suka atau sangat tidak senang. Tidak suka ini disebabkan oleh
beberapa hal; bisa karena sifat seseorang yang buruk (suka cepat marah, iri
hati, angkuh dan sombong) dan lain-lain. Karena itu menyebabkan rasa benci
yang mendalam terhadap seseorang; lalu orang yang dibenci tidak pernah
tahu atau sadar kenapa dia di benci.
Firman Tuhan saat ini beritahu kepada kita, janganlah engkau membenci
saudaramu di dalam hatimu…; firman Tuhan katakan juga beritahu terus
terang tentang sifat dan perilaku dari saudara yang tidak kita senangi tetapi
saling menegur, saling menasehati sebagai saudara dan bukan sebagai
musuh; sebab dengan menegur dan memberitahukan sesungguhnya kita
sudah melakukan firman Tuhan.
Keluarga yang di kasihi Kristus, Allah itu Kudus; mari kita cerminkan sifat
kasih Allah yang Kudus itu dalam keluarga kita, untuk saling mengingatkan
dengan tidak boleh membenci jikalau ada yang berbuat salah, maka Tuhan
akan memberkati dan menyertai kita. Amin.
IV. PERSEMBAHAN
Nyanyian Persembahan Rohani 189 : 1 “Serikat Persaudaraan”

1. Serikat Persaudaraan berdirilah teguh! Sempurnakan


persatuan di dalam Tuhan-Mu. Bersama-sama
majulah, dikuatkan iman, Berdamai bersejahtera
dengan pengasihan.

V. DOA PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT ( Doa Bapa Kami ) oleh


Bapak
VI. BERKAT:
Bapak : Anugerah Tuhan Yesus Kristus dalam kasih Allah Bapa dan Roh-
Kudus memberkati kita sekalian. Amin
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 29 Juli 2019
===================================

I. LILIN TELAH DI NYALAHKAN…


Ajakan Menyanyi oleh Seorang Anak : Marilah kita memuji
Tuhan dari Kidung Jemaat 355 : 1 “Yesus Memanggil”
1. Yesus memanggil mari segera!, Ikutklah jalan s’lamat baka,
Jangan sesat dengar sabda-Nya, Hai marilah segera! Sungguh nanti
kitakan senang, Bebas dosa hatipun tentram Bersama Yesus dalam
terang, di rumah yang kekal.

II. DOA PEMBUKAAN DAN PEMBACAAN FIRMAN


Oleh Pemuda : Tuhan Yesus sahabat yang baik, kami bersyukur dan berterima
kasih karena Engkau telah menyertai kami di sepanjang hidup kami. Kmai
mengundang Tuhan Yesus masuk dalam ibadah ini tetapi juga di dalam hati
kami masing-masing, karena kami mau membaca dan mendengar sabda-Mu.
Amin
III. PEMBACAAN DAN RENUNGAN:
Mazmur 103 : 2 ‘Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlan lupahkan
segala kebaikan’.

Tema: “KEBAIKAN TUHAN”


Hendra mengalami peristiwa naas, kendaraan yang dikemudikan mengalami
kecelakaan. Kakinya patah dan dia tidak dapat keluar dari kendaraannya, Bily yang
yang tidak dikenal datang menolongnya dan mengantarnya ke Rumah Sakit, serta
mengurus semua hal. Hendra tidak pernah melupakan Bily, malaikat Tuhan yang
datang menolong dia disaat genting, dan Hendra memuji Tuhan yang baik lewat
Bily. Pemazmur dalam bacaan ini mengingatkan kita, jangan melupakan Tuhan
dengan berkata: Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan jangan lupakan kebaikan Tuhan. Itu
berarti kita Puji Dia selalu, mengapa? Karena Dia baik telah menebus hidup kita dari
lobang kubur dosa dan hari-hari hidup kita di mahkotai dengan kasih dan rahmat.
Dia selalu menyertai kita, walaupun dosa dan pelanggaran kita besar. Kasih-Nya
luar biasa, Dia kenal kita dengan segala keberadaan kita. Mari kita berdiam diri
sejenak dan bertanya dalam hati kita, sudahkah hidup kita bersyukur dan berterima
kasih dan selalu memuji Tuhan dalam hidup dan keluarga kita dengan perilaku
hidup yang baik dan benar! Biarlah kita sambut kebaikan Tuhan dengan hidup
penuh ucapan syukur dan selalu memuji Dia dalam kelaurga kita; sebab memuji
Tuhan itu penting agar Allah dimuliakan di dalam keluarga kita dan diberkati. Amin.
IV. NYANYIAN PERSEMBAHAN KIDUNG JEMAAT 363 : 1 ‘Bagi Yesus Ku
Serahkan’
1. Bagi Yesus ku serahkan, hidupku seluruhnya. Hati dan perbuatanku, pun
waktuku milik-Nya Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya Bagi Yesus
semuanya, pun waktuku milik-Nya

V. DOA PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT SERTA BERKAT (oleh Bapak)

TATA IBADAH PAGI/MALAM


Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Selasa, 30 Juli 2019
===================================
1. Persiapan Ibadah: Nyalakan Lilin sebagai Simbol kehadiran Terang Yesus
Kristus.
2. Nyanyian Pembukaan: Ny.Rohani 94:1 (oleh ibu keluarga)
1. Berhimpun semua, menghadap Tuhan, Dan
pujilah Dia yang murah benar. Berhentilah
segala pengharuan,
Diganti s’lamat dan berkat besar.

3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab: (oleh bapak keluarga)


Kami bersyukur atas kasih dan anugerah-Mu ya Allah Bapa di sorga, yang
telah menyertai hidup kami sekeluarga dan memungkinkan kami bersekutu
sebagai umat-Mu. Tuntunlah kami dengan hikmat dan Roh-Mu agar kami
memperoleh terang dalam kuasa-Mu, kami dapat mengerti dengan benar
Firman-Mu dan mampu melakukannya sesuai kehendak-Mu. Dalam kuasa
Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus, kami mohon. Amin.

4. Pembacaan Alkitab dan Renungan:


a) Pembacaan Alkitab: Efesus 5:22-25 (oleh anak)
b) Renungan: oleh ibu

Tema: “PERKAWINAN MENCERMINKAN


HUBUNGAN ANTARA TUHAN DAN JEMAATNYA”
Menurut Efesus 5:22-25, hubungan antara suami dan isteri mencerminkan kasih
yang mengikat Yesus Kristus dan jemaat-Nya atau gereja. Sebagaimana Allah
mengikat diri kepada umat-Nya dalam satu persekutuan kasih, demikian juga suami
dan isteri terikat dalam kasih yang serupa. Pola persamaan ialah kasih-setia yang
menjiwai baik perjanjian Allah dengan jemaat maupun perjanjian perkawinan antara
suami dan isteri. Kasih dalam keluarga harus nyata dalam segala perbuatan kasih
seperti keterbukaan, kesabaran, kerelaan mengerti yang lain, kerelaan menerima
baik sifat yang lain, menghargai, menghormati dan menolong, kesetiaan,
kepercayaan dan harapan (1 Kor 13). Dalam Efesus 5:22-25, hendak mengajarkan
dan menyadarkan setiap keluarga Kristen, setiap suami-isteri supaya saling
menghormati, saling menghargai satu sama lain dalam kasih Kristus, sama seperti
Kristus telah mengasihi manusia. Atas dasar ini, maka setiap keluarga Kristen
hendaknya menghindari kekerasan, egoisme serta sikap mau berkuasa atau
menang sendiri. Laki-laki tidak lebih tinggi dari perempuan, dan perempuan tidak
lebih rendah dari laki-laki, keduanya sepadan, keduanya diciptakan memiliki
kwalitas sebagai gambar Allah. Keutuhan suatu keluarga Kristen, terletak pada
keutuhan hidup suami-isteri dalam segala hal. Itulah sebabnya suami-isteri harus
sama-sama menjaga perkawinan dan hidup rumah tangga mereka agar rumahnya
terpelihara dalam damai dan kasih, anak-anak bertumbuh dalam kegembiraan,
kesehatan dan kepastian hidup menuju masa depan. Anak-anak jangan dikorbankan
karena kegagalan suami-isteri. Bapak dan ibu harus berperan sebagai pemimpin
yang mampu memimpin rumah tangga, anak-anaknya, dan menjadi teladan yang
dapat dicontohi. Perkawinan yang mencerminkan kasih Allah tidak dapat diceraikan.
Dengan demikian, tujuan utama perkawinan Kristen bukan semata-mata
bahagianya suami-isteri, melainkan kesaksian tentang kasih Allah. Jadi sekali suami
dan isteri saling mengerti, mereka harus belajar berulang-ulang untuk menaruh
kepercayaan baru kepada teman hidupnya. “Seorang yang kawin tidak lagi
berkuasa atas tubuhnya, melainkan menyerahkan kuasa itu kepada suami atau
isterinya” (1 Kor 7:4). Perkawin tidak saja meletakkan dasar persekutuan suami-
isteri, melainkan juga dasar satu keluarga. Suami-isteri menjadi bapak dan ibu
untuk meneruskan kasih Allah kepada anak-anak. Jadi sama seperti Kristus
mengasihi jemaat-Nya, maka suami harus mengasihi isterinya, isteri harus
mengasihi suami, suami dan isteri harus mengasihi anak-anak mereka, dan suami-
isteri harus mengajarkan, membina anak-anak supaya menghormati, menghargai
dan mengasihi orangtua (bapak dan ibu), terlebih Tuhan Allah. AMIN
5. Nyanyian Rohani 76:1,2 (persembahan keluarga): (oleh bapak)
1. Tuhanku, berkat-Mu limpah bagai hujan yang deras b’rilah
titiknya menimpa hati kami yang lemas.
Aku pun, aku pun, dan menimpa aku pun.
2. Yesus, b’rilah pertolongan oleh pengasihan-Mu. Jurus’lamat,
b’ri sokongan dalam kehidupanku.
Aku pun, aku pun, ingat akan dku pun.

6. Doa Syukur dan Doa Syafaat (Doa Bapa Kami): (oleh seorang anak)
7. Nyanyian Penutup: Rohani 86 : 2 “Maju tetap dan capailah”
2. Maju tetap dan capailah Harta
kehidupan baka . Upah
perjuangan berat itu mahkota
alhayat.

8. Berkat: (oleh ibu)


Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Kristus
Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian. Amin Berkat dapat diganti pula
dengan menyanyi bersama Rohani 18 atau 19.
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Rabu, 31 Juli 2019
===================================

1. Persiapan Ibadah: Nyalakan Lilin sebagai Simbol kehadiran Terang Yesus


Kristus.
2. Nyanyian Pembukaan: Kidung Jemaat 392:1 (oleh seorang anak)
1. ‘Ku berbahagia, yakin teguh:
Yesus abadi kepunyaanku!
Aku warisnya, ‘ku di tebus,
Ciptaan baru Rohulkudus, Aku
bernyanyi bahagia Memuji Yesus
selamanya. Aku bernyanyi
bahagia Memuji Yesus
selamanya.

3. Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab: (oleh ibu keluarga)

Terpujilah Allah Bapa di dalam sorga yang telah menyelamatkan kami melalui
Yesus Kristus dan terus menuntun kami dengan kuasa Roh Kudus. Berilah kami
kemampuan untuk mengerti dan melakukan Firman kebenaran-Mu yang
menghidupkan dan menyelamatkan kami. Baharui kelemahan kami oleh hikmat-
Mu sehinnga kami layak untuk membaca dan merenungkan Firman-Mu dengan
penuh sukacita dalam nama Yesus Firman Hidup. Amin.
4. Pembacaan Alkitab dan Renungan:
a) Pembacaan Alkitab: Yosua 24:14-15 (dibaca oleh bapak)
b) Renungan: oleh bapak

Tema: “KELUARGA SEBAGAI WADAH/SARANA PENGINJILAN”


Keluarga sebagai wadah atau sarana penginjilan menunjuk pandangan dasar bahwa
penginjilan perlu di mulai dari dalam keluarga untuk membawa perubahan secara
menyeluruh dalam jemaat dan masyarakat. Keluarga yang kehidupannya baik,
kehidupan suami isteri dan anak-anak akan terpelihara dengan baik, maka akan
pula membawa pengaruh positif dalam jemaat maupun masyarakat. Keluarga itu
akan menjadi berkat bagi sesama apabila memiliki pengetahuan tentang kebenaran
Firman Allah dengan baik serta iman yang kuat. Yosua dipilih Tuhan untuk
melanjutkan perjalanan memasuki tanah Kanaan (Yos 1:1-3). Yosua 24:14-15,
mengemukakan prinsip dasar kehidupan yang harus dimiliki umat Allah, yaitu hidup
takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Hidup beribadah adalah wujud dari
takut akan Tuhan. Yosua menegaskan bahwa beribadah kepada Tuhan harus
menjadi pilihan iman bagi umat Tuhan, bagi setiap keluarga Kristen, orangtua dan
anak-anak. Seperti disampaikan Yosua, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu
akan beribadah (ayat 15). Kata pilihlah adalah ajakan kepada Israel untuk
menentukan sikap iman. Apakah beribadah kepada Allah atau menyembah allah
lain (dewa-dewa kafir). Kepada bangsa Israel Yosua memberikan teladan sebagai
seorang pemimpin dalam hal beribadah, ia mengatakan, “Aku dan seisi rumahku,
kami akan beribadah kepada TUHAN! (ayat 14). Pernyataan seisi rumahku,
menunjuk rumah tangga atau keluarga. Yosua menempatkan rumah tempat di
mana ia dan keluarganya tinggal, sebagai tempat yang memiliki fungsi
religious/keagamaan, tempat di mana kehidupan beribadah dimulai dan
dikembangkan. Jadi setiap keluarga Kristen atau keluarga adalah basis, dasar awal
memperkenalkan Injil, Firman kebenaran Allah oleh para orangtua kepada anak-
anak mereka serta sebagai basis menjalankan misi Allah. Yosua juga memperjelas
keteladanan dan peranannya sebagai seorang kepala keluarga dan sebagai
pemimpin umat Allah. Ia memiliki tekad iman yang kuat, serta mendorong
terjadinya perubahan bagi Israel yang dipimpinnya. Ia menegaskan pula, beribadah
kepada Allah harus dengan tulus iklas (dengan hati yang bersih) dan setia
(patuh/taat). Karena Allah mengasihi umatnya dengan ketulusan dan kesetiaan.
Belajar dari pengalaman Yosua, maka ditengah tantangan masa kini keluarga-
keluarga Kristen harus dijadikan sebagai tempat pertama pengajaran tentang Injil
diperkenalkan kepada anak-anak dan siapa saja yang ada dalam rumah itu.
Orangtua harus berperan sebagai pengajar/pendidik dan pemimpin dalam keluarga.
Setiap keluarga Kristen harus menjadi pusat pendidikan nilai-nilai etika dan
spiritual. AMIN

5. Nyanyian Rohani 76: 1 & 3 (persembahan keluarga): (oleh seorang anak)


1. Tuhanku, berkat-Mu limpah bagai hujan yang deras
b’rilah titiknya menimpa hati kami yang lemas.
Aku pun, aku pun, dan menimpa aku pun.
3. Yesus, b’rilah pertolongan oleh pengasihan-Mu. Jurus’lamat,
b’ri sokongan dalam kehidupanku.
Aku pun, aku pun, ingat akan daku pun.

6. Doa Syukur dan Doa Syafaat (Doa Bapa Kami): (oleh bapak)

7. Nyanyian Penutup: Ny. Rohani 128:2 “Percaya Tuhan dengan hormat”


2. Percaya Tuhan dengan hormat dan dengan hati berserah.
Di jalan-Nya engkau selamat, kudus dan baik kehendak-Nya. Hendak
diangkat-Nya beban, segala kekuatiran.

8. Berkat: (oleh ibu)


Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Kristus
Yesus, Tuhan kita, menyertai kita sekalian. Amin Berkat dapat diganti pula
dengan menyanyi bersama Rohani 18 atau 19.
TATA IBADAH SUBUH BERSAMA
Tata Ibadah Subuh Bersama
BBK
Sabtu, 6 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah : Menyalakan Lilin ibadah

-SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN-


-
- Menyanyi Ny.Rohani 106 : 1 & 2 “Terang Matahari” (berdiri)
1. ‘Terang Matahari telah menyinari, segala negri
Dan gunung dan padang dan sawah dan ladang,
Senang berseri’
2. ‘Bersuka sekali, kulihat kembali, terang merekah
Dan Bapa di Surga yang Bapa ku juga Hendak
kusembah.’

2. Votum dan Salam


Pelayan : Ibadah Subuh bersama dalam Bulan Bina Keluarga yang dilaksanakan
pasa saat ini
dari awal sampai selesainya terjadi di dalam nama Allah, Yesus Kristus
dan Roh
Kudus. Amin. Bertambah-tambah lah atas kita sekalian Damai Sejahtera
yang dari
padaNya.

3. Menyanyi Ny. Rohani 106: 3 “Syukur bagi Dia”


3. ‘Syukur bagi Dia, Gembala setia yang jaga tetap
Dan waktu semua karuniaNya jua Terang dan gelap.’
4. Ungkapan Syukur (Mazmur 136:1-3, 26 dan Mazmur 119: 164, 171-
175a, BIS)
Pelayan : Marilah kita menaikkan Syukur bersama-sama.....

P dan J : Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik; kasih-Nya kekal abadi.


Bersyukurlah kepada
Allah Yang Mahatinggi; kasih-Nya kekal abadi. Bersyukurlah kepada TUHAN
Yang
Mahabesar; kasih-Nya kekal abadi.
Bersyukurlah kepada Allah penguasa langit; kasih-Nya kekal abadi
Menyanyi Ny. Rohani 16: 1 “Sekarang Bri Syukur”
1. Sekarang bri syukur, besarkan nama Tuhan Pemimpin hidupmu, yang
mendengar seruan Yang oleh anakNya membri anugerah
Dan tak terbilang pun, mujizatnya besar.
P dan J : Aku terus-menerus bersyukur kepada-Mu, karena hukum-Mu yang adil.
Aku mau memuji Engkau selalu, sebab Engkau mengajar aku ketetapan-
Mu.
Aku ingin menyanyi tentang janji-Mu, sebab segala perintah-Mu adil.
Biarlah aku hidup, supaya aku memuji Engkau
Menyanyi Ny.Rohani 16: 3 “Muliakan Allahmu”
3. “Muliakan Allahmu, hai mahluk sekalian, Kepada
ArasyNya bubungkanlah pujian Ya Bapa, Anak,
Roh, ketiga yang Esa Engkaulah yang besar
selama-lamanya”

-SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-


5. DOA PEMBACAAN ALKITAB
P: Sebelum membaca kebenaran Firman Tuhan, marilah kita berdoa :

“Tuhan, kami telah mempersiapkan hati dan pikiran untuk membaca dan
merenungkan FirmanMu, tolong kami lewat Kuasa Roh KudusMU sehingga
kami mengerti dan akan semakin bertumbuh dan berbuah di dalam-Mu.
Berfirmanlah karena kami sudah siap mendengar. Amin.”

6. PEMBACAAN ALKITAB : I Korintus 13 : 4a

7. RENUNGAN

8. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi Ny.Rohani 160: 1-2

1. Tuhan Ambil Hidupku, akan kurban bagimu Bila tangan


bekerja, kasihMu menggrakannya

2. Brilah mulutku menggah, hanya dalam Tuhannya Suara bibir


ndak penuh brita kemurahanMu.

9. DOA SYUKUR DAN DOA SYAFAAT (Oleh 1 Majelis dan 1 Anggota Sidi Jemaat
yang telah ditunjuk)
10. BERKAT : Menyanyi Ny. Rohani 19 (Berdiri)
Tata Ibadah Subuh Bersama
BBK
Sabtu, 13 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah :
- Menyalakan Lilin ibadah
-SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN-

- Menyanyikan Lagu DSL.136 : 1 “Jam sembahyang” (berdiri)


1. Jam sembahyang yang kudus,
Bila engkau keluh, pada Tuhan yang tahu kesusahanmu Dengan hati
beriman, biar dia pergi segra
Reff: Klak kau rasa sentosa, duduk di situlah
Bersembahyanglah pada Bapanya Dengan nama
Yesus turut kehendakNya.
2. DOA PEMBUKAAN
Pelayan : Ya Allah, Tuhan kami Engkau yang telah berkenan
mengumpulkan kami di RumahMu yang kudus untuk bersekutu
dan
beribadah.

Bapak-bapak : Ya Tuhan, di pagi subuh ini, mengawali seluruh aktifitas kerja


kami,
pelayanan dan sekolah anak-anak, kami datang kepadaMu
dengan hati
riang.

Ibu-ibu : Sebab kami menyadari Engkau sumber hidup kami dan


kepadaMu kami
menaruh harap

Anak-anak : Ya Tuhan, Hadirlah dalam persekutuan kami ini, ya


Allah !

Pelayan : Kiranya ibadah bersama dalam Bulan Bina Keluarga ini jadi
dalam Nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus

Semua : Amin .

3. Menyanyi Ny. DSL 4 : 3 “Kekasih Jiwa”


3. Pujian, hormat dan syukur, keliling bagi Yesus Tahlil, nyanyian
dan Mazmur kekal kepada Yesus . Baik malak menyanyilah,
puji Yesus Tuhannya Boleh engaku pun menggah, kekasihku
Yesus

4. Ungkapan Syukur (Yes.12 :1-6:BIS)


Pelayan :
Ungkapkanlah syukur kepada Tuhan

Pnt/Sym : Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau menghibur


aku. Dulu Engkau
marah kepadaku, tapi kini sudah reda amarah-Mu.
Jemaat : Sungguh, Allah itu Penyelamatku, aku percaya kepada-Nya. Aku tidak
takut,
sebab Ia menguatkan aku. Penyelamatku ialah Allah, bagi-Nya aku
menyanyi.

Pelayan : Seperti air sejuk menggembirakan orang dahaga, begitulah kamu


akan bersuka ria,
karena diselamatkan Allah.

Pnt/Sym : Akan tiba saatnya kamu berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan,


dan sembahlah
Dia. Beritakanlah kepada bangsa-bangsa keagungan dan segala
perbuatan-Nya.”

Jemaat : Bernyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia membuat banyak keajaiban.


Biarlah seluruh
dunia mendengar tentang perbuatan-Nya.

Semua : Bersoraksorailah hai penduduk Sion, bernyanyilah dengan gembira.


Allah kudus
Israel sungguh mulia, Ia tinggal di tengah-tengah kamu.

-SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-

5. DOA PEMBACAAN ALKITAB:


Pelayan : Ya Tuhan, berilah kami telinga yang mau mendengar dan hati yang
dengan
teguh mau menetapkan kehendakMu sebagai kebenaran yang akan
dilakukan di
sepanjang hidup kami… Kuasa Roh Kudus hendaknya menolong kami
untuk
dengan sungguh-sungguh melakukannya. Demi Kristus, kami
memohon. Amin

6. PEMBACAAN ALKITAB : Kejadian 4:1-16 Bandingkan I Tim. 4:7

7. RENUNGAN

8. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi DSL 156: 3 “Intan Permata”


(dinyanyikan berulang-ulang)
3. Bawalah kepadaNya, intan yang disucikan Dengan darah
yang kudus, hingga suci cemerlang Reff : intan-intan dan
permata, jiwa-jiwa Tuhamu
Biar cari lalu bawa, guna tajuk Sultanmu

9. DOA SYUKUR DAN DOA SYAFAAT (Masing-masing jemaat diberi kesempatan


untuk berdoa dalam hati kepada Tuhan dan bersama-sama mengakhiri dengan
mengucapkan doa Bapa Kami)

-SAAT MENERIMA BERKAT DAN KEMBALI DALAM SELURUH AKTIFITAS-

10. BERKAT : Menyanyi Rohani 18 (Berdiri)


Tata Ibadah Subuh Bersama
BBK
Sabtu, 20 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah :
- Menyalakan Lilin ibadah

- SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN-


- Menyanyi Ny.Suara Gembira 44 : 1 & 2 “Saya cari Yesus”
1. Saya cari Yesus, yang menghiburkan, oleh
suaranya lenyap kesusahan Dengan Yesus
saya berbahagia Anak muda dan kecil
dipanggilnya.

2.Saya cari Yesus dengan doaku. ia mendengar


siapa berseru. Dengan Yesus saya
berbahagia Anak muda dan kecil
dipanggilNya’

2. Doa Pembukaan
Pelayan :
Ya Tuhan Allah, Terimakasih kami telah melewati malam, Bangun pagi, datang
ke rumahmu yang kudus... Kami hendak beribadah, mengagungkan
KebesaranMu dan mendalami KebenaranMu..... biarlah ibadah ini terjadi dalam
TuntunanMu, ya Kristus... dalam NamaMu kami berdoa.

3. Menyanyi Ny. Suara Gembira 2: 2 “Ting-Ting-Ting”


2. Nyanyilah menyembahBapamu dan bergemar, dan tentu
doamu hari-hari di dengar.

4. Puji-pujian
Pelayan : Pujilah TUHAN, Hai jiwaku...Haleluya !
Jemaat Laki-laki (Bapak2 & Anak2 Laki2) : Menyanyi Pujian
‘Haleluya...Haleluya..”

Haleluya...haleluya...haleluya...Puji Tuhan Puji Tuhan,


haleluya, puji Tuhan.. Haleluya Puji Tuhan,
Haleluya...Puji Tuhan....
Pelayan : Pujilah TUHAN, Hai jiwaku...Haleluya !
Jemaat Perempuan (Ibu2 & Anak2 Perempuan) : Menyanyi Pujian
‘Haleluya...Haleluya..”
Haleluya...haleluya...haleluya...Puji Tuhan Puji Tuhan,
haleluya, puji Tuhan.. Haleluya Puji Tuhan,
Haleluya...Puji Tuhan....

Pelayan : Pujilah TUHAN, Hai jiwaku...Haleluya !


Semua (dalam bentuk kanon) : Menyanyi Pujian ‘Haleluya...
Haleluya..”
Haleluya...haleluya...haleluya...Puji Tuhan
Puji Tuhan, haleluya, puji Tuhan.. Haleluya
Puji Tuhan, Haleluya...Puji Tuhan....

- SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-

5. DOA PEMBACAAN ALKITAB


P : Sebelum membaca kebenaran Firman Tuhan, marilah kita berdoa :
“Kami juga akan membaca dan merenungkan FirmanMu, Tolong kami agar
kami dapat mengerti dan memberi nilai hidup yang bermakna bagi orang lain
sebagai pelaku
FirmanMu. Demi Kristus kami memohon, Amin.”
6. PEMBACAAN ALKITAB : Mazmur 139 : 13 - 16

7. RENUNGAN
8. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi Ny. SG 27: 1 & 3
“Sudah kah kau hitung Bintang”
1. Sudahkah kau hitung bintang yang di langit gemerlap? B'rapa
jangkrik riang riang dalam hutan yang gelap? Dari ribu ribuannya
Tuhan jua tahu namanya
yang diingatNya tetap yang diingatNya tetap
2. Sudahkah kau tahu berapa anak-anak meyembah dan
memanggil Allah Bapa di seluruh dunia? Akan ribu-ribuannya
diberiNya kasihanNya, Saya pun dilihatNya, saya pun
dilihatNya

9. DOA BAPA KAMI BERSAMA-SAMA

10. Menyanyi Ny.Suara Gembira 51: 2& 3


2. Aman di tangan Yesus, jiwaku terlepas dari
godaan dosa dan perjuangan k'ras. Habislah
ketakutan, habis kuatirku, kar'na di sana nanti
harapanku penuh.
3. Yesus yang perlindungan. kuat-tenagaku, Engkaulah
Batu-Gunung harapan yang teguh. Ajarlah ku berjalan
sabar beroh tetap, sampai 'ku masuk pintu sejahtera
genap.

11. Berkat
Pelayan : Sebelum pulang, terimalah berkat Tuhan :

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau


dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan
wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera."
Jemaat : Menyanyi Amin...Amin...Amin....
Tata Ibadah Subuh Bersama
BBK
Sabtu, 27 Juli 2019

1. Persiapan Ibadah :
- Menyalakan Lilin ibadah
- SAAT BERIBADAH KEPADA TUHAN-

- Menyanyi Ny. Rohani 4:2-3 “Kudus... Kudus... Kuduslah...” (Berdiri)

2. Kudus, kudus, kuduslah, arasy-Mu di sorga, hamba-Mu


yang suci menghadap bertelut. Sekalian malaikat
menudungkan muka, seisi sorga menyembah sujud.
3. Kudus, kudus, kuduslah, tidak kelihatan bagi mata
dunia yang najis cemar. Sempurnalah terang-Mu,
Allah kekuatan, sama sempurna kasih-Mu besar.

2. Votum dan Salam

Pelayan : Ibadah Subuh bersama Keluarga di minggu yang terakhir Bulan


Bina Keluarga ini diperalaskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus. Amin.
Salam Sejahtera dari Allah untuk jemaat sekalian.

3. Menyanyi Ny. Rohani 4:4 ‘Kudus..Kuduslah’


4. Kudus, kudus, kuduslah, Tuhan Mahakuasa, Bapa,
Anak, Roh, yang mulia-Nya baka. Kudus, kudus, kuduslah,
ribuan bahasa memuji Tuhan, Allah yang Esa.
(Duduk)

5. PUJI-PUJIAN
(Bagian ini diisi dengan kesaksian Pujian, jemaat yang hadir dalam ibadah.
Pelayan memberi kesempatan kepada Kelompok Pujian berdasarkan unsur atau
juga Wijk/Rayon/Sektor)

- SAAT MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN-

6. DOA PEMBACAAN ALKITAB


P : Sebelum membaca kebenaran Firman Tuhan, marilah kita berdoa :

‘Tuhan kami yang Maha Kuasa, Tuhan telah memberi FirmanMu menjadi
lampu bagi kaki kami dan terang di jalan kami... Berilah oleh Roh Kudus,
telinga kami mendengar dan hati kami rindu betul akan FirmanMu.
Berilah FirmanMu menjadi kesukaan kami. Berilah kami bertumbuh-tumbuh
dalam kasihMu dengan kenal betul kepada Tuhan dan Juruselamat kami
Yesus Kristus. Amin

7. PEMBACAAN ALKITAB : ‘Efesus 6 : 1- 4’


8. RENUNGAN
9. PEMBERIAN PERSEMBAHAN : Menyanyi Ny. Roh. 129: 1 & 3
“Karunia Baik Semua”
1. Karunia baik semua dan seg'nap hidupku pemb'rian
Tuhan jua dan berkat tangan-Mu.

3. Murah-Mu kuhormati seumur hidupku dan


kuserahkan hati tetap kepada-Mu. 'Ku takkan
kekurangan di jalan Bapaku. Sempurna
kusenangan di kerajaan-Mu.

10. DOA SYUKUR DAN DOA SYAFAAT (diakhiri dengan menyanyi Ny.Rohani
18.)

Anda mungkin juga menyukai