Anda di halaman 1dari 7

I.

APA DAN MENGAPA HARUS MEMBUAT


PERENCANAAN UNTUK BISNIS BARU.
A. Mengapa harus menjadi wirausaha
Tantangan besar semua bangsa dan negara di dunia saat ini adalah penciptaan lapangan
kerja. Hal ini terjadi karena belum terpecahkanya masalh klasik di mana pertumbuhan
populasi atau jumlah penduduk dunia tidak diikuti tidak sebanding dengan perluasan
dan pertambahan lapangan kerja. Perluasan lapangan kerja relatif lebih lambat
dibandingkan dengan pertambahan jumlah penduduk. Salah satu penyebabnya adalah
pengelolaan bisnis yang mengandalkan intensitas tenga kerja (labor intensive) kalah
efisien dengan pengelolaan bisnis yang mengandalkan intensitas modal (capative
intensive). Pada saat ini, untuk membangun daya saing entitas bisnis lebig berorientasi
pada pemanfaatan teknologi sebagai senjata untuk bersaing dibandingkan dengan
pemanfaatan tenaga kerja. Dengan kondisi supply-demand lapangan kerja yang sekarang
ini, dapat dikatakan bahwa siapa pun yang berhasil membuka dan melanggengkan
lapangan kerja bagi penduduk yang membutuhkannya dapat disebut sebagai ‘The

Real Hero’. Di zaman sekarang, wirausahawan adalah pahlawan yang sesungguhnya


karena dengan menciptakan lapangan kerja maka akan mengangkat kesejahteraan
seseorang. Secara agregat kondisi ini akan menyejahterakan masyarakat luas.

Menciptakan lapangan kerja ,


menjadi Bos utk diri sendiri

Menghasilkan
Menumbuhkan jiwa
produksi inovasi Wirausahawan mandiri, optimalisasi dan
dgn volume tinggi
pantang menyerah

Menumbuhkan
perekonomian &
mensejahterakan
masyarakat luas

Gambar : 1. Mengapa harus menjadi Wirausaha.


Di negara maju, wirausahawan baru telah memperkaya pasar dengan produk – produk
yang inovatif. Pada tahun 1980-an, di Amerika telah lahir sebanyak 20 juta
wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja baru. Demikian juga di Eropa Timur
bahkan di negeri China yang menganut paham komunis pun mulai membuka diri
terhadap lahirnya wirausahawan. Bahkan Universitas Beijing telah
menghapuskan mata kuliah Marxis dan menggantinya dengan mata
kuliah kewirausahaan.
Keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata disponsori oleh
wirausahawan yang telah berjumlah 2% tingkat sedang, dan yang berwirausaha kecil
sebanyak 20% dari jumlah penduduknya (Heidjrahman,(1982:12), dalam Malinda
(2002:106). Lebih lanjut, pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan bahwa
suatu negara akan mampu membangun apabila memilki wirausahawan sebnayak 2%
dari jumlah penduduknya (Buchari, 1999:4). Jadi, jika negara kita berpenduduk 250 juta
jiwa (2014), maka wirausahawan haarus kurang lebih sebanyak 5 juta penduduk. Jika
negara kita harus menyediakan 5 juta wirausahawan besar dan sedang, maka kita harus
mencetak 50 juta wirausahawan kecil. Ini adalah suatu peluang besar yang menantang
generasi muda untuk berkreasi, mengadu keterampilan dan membina kewirausahawan
dalam rangka turut berpartisipasi membangun negara.
Dengan demikian, pembangunan suatu negara akan lebih berhasil jika ditujang oleh
wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah
untuk menciptakan lapangan kerja sangat terbatas. Pemerintah tidak makan mampu
menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran
belanja personalia, dan pengawasan. Oleh sebab itu, wirausahawan merupakan potensi
pembangunan baik dalam jumlah maupun mutu wirausahawan itu sendiri. Manfaat
adanya wirausahawan banyak sekali, salah satunya menambah daya tampung tenaga
kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran sekaligus sebagai generator
pembangunan lingkungan.
Oleh karena itu, Indonesia juga mulai menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan
berwirausaha. Beberapa Perguruan Tinggi (PT) mewajibkan semua jurusan untuk
memberikan mata kuliah Kewirausahaan yang bertujuan agar lulusan perguruan tinggi
tidak canggung terjun ke masyarakat dan memiliki mental wirausaha, sehingga tidak
banyak lulusan PT yang menjadi pengangguran.
Wirausahawan adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk
melihat peluang-peluang, mempunyai semangat, kamampuan dan pikiran untuk
mencapai tujuan. Istilah wirausaha sering disamakan dengan kata entrepreneur. Kata
entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yang berarti between taker atau go between.
“enterepeneur is the process of creating something diffrent with value by devoting the
necessary time and effort, assuming the accompanying finacial, psychological, and social
risks and receving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction.” (Hisrich-
Peters,1995).
Enterepreneur merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko
keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan
pribadinya. Oleh sebab itu, dikatakan entrepreneur tidak dilahirkan, tetapi
dikembangkan.
Memang tidak banyak orang yang memilki kemampuan untuk menangkap peluang yang
ada, menjadi “bos” bagi diri sendiri, memiliki kebebasan mengungkapkan ide – ide untuk
berinovasi, memanfaatkan waktu secara efisien dan dapat meraup keuntungan yang
lebih besar. Setiap perjalanan memiliki awal dan perjalanan untuk menjadi pemilik
bisnis berawal dari diri anda sendiri, tidak setiap orang menginginkan menjadi seorang
wirausahawan, banyak orang lebih suka bekerja dengan orang lain, bahkan sebagian
orang lebih baik bekerja bagi orang lain.

B. Apa itu Business Plan?


Penyusunan Business Plan penting dilakukan karena parameter ekonomi di real market
(pasar yang nyata) sangat sulit diduga dan selalu berubah – ubah. Tidak pernah dapat
diketahui dengan pasti suatu bisnis bisa bertahan atau tidak. Oleh karena itu, dalam
mengelola suatu bisnis perlu suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna
menjalankan perusahaan. Rencana kerja ini ditujukan untuk memegang kendali bisnis
sehingga pemilik dan pendiri bisnis dapat memfokuskan diri pada pelaksanaan gagasan
utama dari bisnis tersebut.
Dengan demikian Business Plan perlu disusun sebagai salah satu alat legitimasi dari
sebuah usaha yang akan didirikan. Pihak – pihak yang berkepentingan (stakeholder)
perlu mengetahui segala sesuatu tentang bisnis yang akan dijalankan sehinga tertarik
untuk menjalin kerjasama. Jika ada ketertarikan maka bisnis yang akan dijalankan akan
mudah mendapatkan dukungan dari para stakeholder. Beberapa penulis mendefinisikan
Business Plan sebagai berikut :
1. The Busines Plan is a written document prepared by the entrepreneur that describe
all the relevant external and internal elements involved instarting a new venture. It is
often an integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing,
and human resource s(Hisrich & Peters, 1995:113). Jadi, Business Plan adalah
dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua
unsur relevan ketika akan memulai bisnis baru, baik internal maupun eksternal.
2. Business Plan is a detailed study of the organization’s activities, which highlights
where the organizations has been, where it is owe and where it might get to in the
future, and incoporates an action program to achieve these results (Coulthard et.al,
1999:3). Business Plan merupakan studi terperinci terhadap aktivitas organisasi
yang mengarisbawahi posisi organisasi saat ini, kepemilikan organisasi, posisi
organisasi di masa mendatang, serta hubungan setiap aktivitas untuk mencapai
tujuan.
3. It is a written statement forth the Busines’s missions and objective, it’s opertional and
financial details, it’s ownerships and menagement structure and how it hope to
achieveit;s objectives (Meggisons & Byrd, 2002). Business Plan adalah suatu rencana
tertulis yang memuat misi dan tujuan bisnis, cara kerja dan perincian keuangan/
permodalan; susunan para pemilik dan manajemen; serta bagaimana cara mencapai
tujuan bisnisnya.
4. A Business Plan a selling document that conveys the excitement and promise of your
business to any potencial backers or stakeholdelrs (Bygrave,1994:114). Business Plan
merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah
bisnis untuk menjual barang dan jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disarikan bahwa Business Plan adalah
segala sesuatu tentang usaha yang akan dikelola, tujuan yang ingin dicapai,
enterepreneur (wirausahawan) dengan usahanya serta cara-cara yang perlu dilakukan
untuk meraih tujuan tersebut. Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh
wirausahawan berupa perincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan
kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang
manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi
tentang perkembangan perusahaan dan posisi pasar perusahaan Business Plan juga
berisi tentang perincian profit, neraca dan proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang
akan datang, selain itu, juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim manajemen.
Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Business Plan
dibuat dalam bentuk jangka pendek (tiga tahun) ataupun jangka panjang (lima tahun).
Business Plan merupakan rencana perjalanan atau roadmap yang akan diikuti oleh
wirausaha.

C. Mengapa Harus Membuat Business Plan?


Joseph G Hadzima 9dosen senior MIT Sloan Scholl) pada pemaparannya di GIST Jakarta
tahun 2012 mengemukakan alasan membuat business plan adalah sebagi berikut :
1. Pemahaman atas bisnis sendiri.
Dengan menyusun Business Plan yang baik, ternyata seseorang entrepreneur
“dipaksa” untuk memahami bisnisnya sendiri sebelum membuat orang lain paham
dan tertarik dengan bisnis tersebut.
2. Kebutuhan akan pendanaan.
Pendaaan atau investasi memerlukan sebuah dokumen tertulis untuk bisa
dicermati oleh pihak yang ingin berinvestasi. Pihak tersebut secara langsung
terkadang membuat keputusan berdasarkan Business Plan yang mereka baca.

Proposal utk
Paham Bisnis pendanaan dari
sendiri pihak ke-3

Penjelasan kpd
pemasok & Alasan membuat
pelanggan Business Plan

Upaya menarik
venture capital

Penjelasan kpd
pemasok &
pelanggan

Gambar : 2. Alasan membuat bisnis plan


3. Kemitraan strategis
Calon mitra membutuhkan sesuatu yang bisa mereka teliti sehinga mereka dapat
membuat keputusan tepat dan tidak menyesal di kemudian hari. Dalam hal ini
salinan Business Plan bisa Anda sarankan.
4. Penjelasan kepada pemasok atau pelanggan
Bagi para pemasok dan pelanggan, Business Plan dapat mencerminkan tingkat
keseriusan anda dalam berbisnis. Mereka tidak mungkin berbisnis dengan
perusahaan yang terkesan mengabaikan perencanaan masa depannya sendiri
karena apa yang terjadi pada Anda ada pengaruh pada mereka kelak.
5. Upaya menarik sosok penting
Figur penting seperti Venture Capatalist (VC), mentor dan sebagainya biasanya
merupakan sekumpulan orang sibuk dengan waktu yang terbatas untuk sekedar
berbincang mengenai bisnis seseorang. Business Plan memudahkan mereka untuk
memahami pandangan Anda, visi dan misi bisnis Anda, dan lain sebagainya.

Mengetahui apa yg
dibutuhkan
Mengetahui
Mengetahui
tingkat
tingkat Membuat fokus
keuntungan
keuntungan tujuan

Mengetahui
Mengetahui
investasi dan
investasi dan Kegiatan Membantu
biaya
biaya Business Plan menghapi persaingan

Pedoman utk Menentukan


memperoleh bidang bisnis
income dgn tegas

Gambar : 3. Kegunaan Bisnis Plan

Sedangkan kegunaan dari Business Plan adalah untuk :


1. Mengetahui apa saja yang Anda butuhkan dalam menjalankan bisnis.
2. Membuat Anda fokus pada tujuan.
3. Membantu Anda menghadapi persaingan dengan kompetitor.
4. Menetukan bisini apa yang cocok dengan kita atau bisnis apa yang sesungguhnya
ingin kita jalankan, karena seringkali kita mempunyai keterbatasan waktu,
tenaga, pemikiran, modal dan kemampuan.
5. Memudahkan kita mengetahui bagaimana cara menghasilkan pendapat (income)
dari bisnis tersebut.
6. Mengetahui berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk bisnis tersebut (biaya
awal pendirian maupun operasional).
7. Mengetahui tingkat keuntungan (profit) dari bisnis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai