Anda di halaman 1dari 5

II.

TAHAPAN MENYUSUN BUSINESS PLAN

Membuat Business Plan adalah suatu proses. Dengan demikian ada tahapan – tahapan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan sebuah Business Plan sebagi berikut.

Penyusunan
Perumusan rencana tindak
konsep bisnis

Suatu yg ada dlm Menilai kelayakan


pikiran Enjabaran ide konsep bisnis Rencana tindak utk
merealisasikan
bisnis bisnis
Ide bisnis Studi kelayakan
bisnis

Gambar : 4. Kerangka Bisnis Plan

A. Tahap Ide Bisnis


Ide adalah sesuatu yang muncul dan berkembang di dalam benak pikiran manusia. Ide
mungkin muncul kapan saja dan dimana saja. Untuk dapat direalisasikan ide Business
Plan dikerucutkan dan dibumikan sehinga menjadi mudah untuk dilaksanakan. Ide yang
bergulir di dalam benak wirausahawan tumbuh membesar dan memberikan motivasi
yang lebih kuat bagi wirausahawan, untuk mengkaji dan mewujudkan ide tersebut.
B. Tahap Perumusan Konsep Bisnis
Untuk mewujudkan ide bisnis menjadi kenyataan maka ide bisnis hanya dirumuskan
menjadi konsep bisnis. Konsep bisnis adalah penjabaran suatu ide bisnis ke dalam
dimensi – dimensi bisnis yang relevan. Konsep bisnis harus dapat menunjukkan apa
yang akan menjadi nilai (value) dari sebuah bisnis. Proporsi apa yang ditawarkan,
kepada konsumen, apa yang harus dikeluarkan. Konsep bisnis harus memunculkan
model bisnis.
C. Tahap Studi Kelayakan Bisnis (Feasibility Study)
Tahap selanjutnya adalah konsep bisnis tersebut terlebih dahulu harus dinilai
kelayakan usahanya. Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan
analisis kelayakan bisinis dari suatu rencana bisnis baru yang mencakup aspek – aspek
:
1. Kelayakan pasar dan pemasaran, yang mencakup :
a. Potensi pasar dan market share.
b. Produk, harga, distribusi, dan promosi.
c. Segmenting, targeting, dan positioning.
2. Kelayakan operasional/ teknis, yang mencakup :
a. Pasokan bahan baku.
b. Teknik produksi.
c. Mesin dan peralatan.
d. Kebutuhan tenaga kerja skill/ unskill untuk produksi.

3. Kalayakan manajemen dan organisasi, yang mancakup :


a. Desain organisasi.
b. Kebutuhan staf atau karyawan administrasi.
4. Kelayakan keuangan, yang mencakup :
a. Kebutuhan modal dan sumber pendanaan.
b. Proyeksi arus kas dan laba rugi.
c. Analis kelayakan berdasarkan kriteria Net Present Value (NPV), Interest Rate of
Return (IRR), dan Payback Peroid (PP).
D. . Tahap Penyusunan Rancana Tindakan (Action Plan)
Perbedaan mendasar antara kegiatan studi kelayakan bisnis dan penyusunan Business
Plan adalah terletak pada aspek manajemen strategik dan operasionalnya. Dalam studi
kelyakan bisnis analisis lebih diarahkan pada melihat layak tidaknya suatu bisnis secara
ekonomis. Sedangkan dalam Business Plan, pimpinan puncak suatu bisnis sebagai ahli
strategi akan meletakkan bisnis baru yang akan dijalankan di dalam semua portofolio
bisnis disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai dalam jangka
panjang. Dalam Business Plan harus sudah terlihat rencana tindakan (action) untuk
merealisasikan bisnis yang direncanakan. Dengan demikian, Business Plan sudah ada
arahan untuk merealisasikan bisnis yang dicita – citakan lengkap dengan rencana
cadangannya (contingecy plan), jika rencana utamanya gagal.
Bab 1. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi wirausahawan terhadap perusahaan.
b. Bergerak di bidnag apa perusahaan ini.
c. Nilai – nilai dan prinsip apa yang dianut perusahaan.
d. Apa yang membuat perusahaan anda unik.
e. Apa sumber keunggulan kompetitifnya.
Bab 2. Analisis Lingkungan eksternal dan Pasar.
a. Perspektif masa depan industri.
b. Perkiraan ukuran pasar.
c. Analisis persaingan.
d. Segmen pasar yang dimasuki.
e. Perkiraan kebutuhan dan prefensi konsumen terhadap harga dan kualitas.

Bab 3. Deskripsi Usaha.


a. Produk yang dihasilkan.
b. Jasa pelayanan yang diberikan.
c. Ruang lingkup bsinis.
d. Cakupan geografis.
Bab 4. Rencana Produksi/ Operasional.
a. Pemilihan lokasi (plant location).
b. Rencana tata letak termasuk izin bangunan.
c. Proses produksi.
d. Keadaan gedung dan perlengkapannya.
e. Sumber – sumber bahan baku.
Bab 5. Rencana Pemasaran.
a. Segmentasi pasar, target pasar, dan positioning.
b. Penetapan harga.
c. Pelaksanaan distrbusi.
d. Promosi yang akan dilakukan.
e. Pengembangan produk.
Bab 6. Perencanaan Organisasi.
a. Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi.
b. Kebutuhan kompetensi pegawai.
c. Uraian tentang tanggung jawab dan kewenangan.
Bab 7. Proyeksi Keuangan.
a. Anggaran Investasi.
b. Anggaran operasional.
c. Perhitungan laba rugi.
d. Neraca keuangan.
E. Data dan Informasi untuk Menyusun Business Plan
Kesuksessan bisnis tidak hanya memerlukan ide brilian, tahap berikutnya adalah
menentukan analisis kelayakan apakah bisnis tersebut dapat ditransfer menjadi bisnis
yang layak. Zimmere & Scarborough (2005:129) mengemukakan analisis feasibilitas
adalah proses menentukan apakah ide wirausahawan merupakan fondasi yang layak
untuk menciptakan bisnis yang sukses. Business Plan adalah alat perencanaan untuk
mentrasformasikan ide menjadi realita yang di dalamnya terdapat studi kelyakan.
Analisis kelaykan terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan yaitu analisis
kelaykan industri dan pasar, analisis kelaykan produk atau jasa, dan analisis kelayakan
keuangan

Kelayakan
Keuangan

Kelayakan
produksi /
jasa
Kelayakan
industri &
pasar

Gambar : 5. Elemen Studi Kelayakan


Ketiga elemen analisis kelayakan tersebut membutuhkan informasi atau data. Ada tujuh
persiapan yang harus dilakukan untuk membuat Business Plan realitis dan feasible,
yaitu:
1. Data Ekonomi.
Data ekonomi, pertumbuhan ekonomi, suku bunga, besaran pajak, dan inflasi
merupakan data ekonomi yang dibutuhkan dalam menyusun Business Plan, dan
beberapa data lainnya bergantung pada jenis bisnis yang akan di geluti.
2. Profil Produk/ Jasa.
Business Plan harus menjelaskan nilai yang terlihat dan tidak terlihat pada produk
dan jasa dengan lengkap, jelas dan akurat. Sertakan foto contoh produk jika kita
menjual produk atau gambar contoh pelayanan yang diberikan jika kitaa menjual
jasa.
3. Ukuran Pasar (Market Size).
Ukuran pasar dapat berbentuk jumlah pengguna, volume produksi, atau potensi
pendapatan. Data
4. Proses Produksi.
Menjelaskan proses apa saja yang dilakukan untuk membuat barang atau jasa
hingga sipa ditawarkan ke target pasar. Dapat dilengkapi dengan ilustrasi seperti :
gambar (flowhart); kapasitas dan jadwal produksi; serta proses produksi yang
dideskripsikan dnegan bahasa yang mudah dipahami.
5. Sumber pendapatan.
Sumber pendapatan (revenue stream) adalah hal – hal yang membuat perusahaan
memperoleh pendapatan dan penjualan. Ada yang menual produk, jasa, lisensi,
franchise, iklan, airtime, atau royalti.
6. Laporan keuangan.
Jika perusahaan telah beroperasi, maka sediakan laporan keuangan periode 2-3
tahun ke belakang. Jika belum, maka siapkan asumsi angka pendapatan, kebutuhan
pengeluaran, modal awal, dan perkembangan perusahaan hingga 3-5 tahun ke
depan.
7. Perhitungan Keuangan.
Analisis keuangan Return on Investement (ROI), Break even Point (BEP), marjin
keuntungan, NPV, IRR, dan periode balik modal atau (Payback Peroid/PP) adalah
beberapa parameter analisis keuangan yang sebaiknya tersedia. Ada juga
parameter analisis keuangan lainya yang harus tersedia bergantung pada pihak
yang akan membaca Business Plan.

Anda mungkin juga menyukai