Anda di halaman 1dari 7

 Salah satu karakteristik perilaku kaum sufi

adalah banyak berzikir, sebab menurut kaum


sufi, manusia sebagai makhluk yang dipilih
Allah untuk memegang amanah menjadi saksi
akan keesaan Allah, dituntut untuk selalu
mengingat atau menyebut nama Allah.
 Al-Ahzab ayat 41: “Hai orang-orang yang
beriman, berzikirlah (dengan menyebut
nama) Allah dengan Zikir yang sebanyak-
banyaknya”
 Kaum sufi memperlakukan ibadah dengan
cara yang khas yaitu lebih memperhatikan
makna yang tersirat atau makana batiniyah
dari ibadah tersebut.
 Rendah hati atau tawadhu adalah merupakan cara memecahkan
ego yang paling berhasilguna untuk mencapai kesempurnaan
rohani.
 Seorang sufi ketika berhadapan dengan orang lain, memiliki
karakter seperti jangan memperlihatkan gejala-gejala tidak
senang apalagi mimik muka marah, jangan memperagakan
sikap angkuh atau sifat sombong dan jangan over acting dalam
berpenampilan.
 Selanjutnya kaum sufi juga memiliki prinsip yang tertanam kuat
dalam hati agar tidak memiliki perasaan lebih unggul dari orang
lain, tidak pernah menuntut agar dirinya dilayani walaupun
sebenarnya ia pantas dilayani, tidak akan marah ketika ditegor
karena kesilapannya, mau mendengar nasehat orang lain yang
selalu menasehati orang lain.
 Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, seorang sufi tidak
pernah menyimpan dendam, tetapi selalu berlapang dada dan
memaafkan kesalahan orang lain.
 Bagi kaum sufi memisahkan diri (uzlah) dari
karamaian atau dari hiruk pikuk kehidupan
sosial jauh lebih baik daripada terpengaruh
oleh keramaian atau hiruk pikuk kehidupan
sosial yang dapat merusak tercapainya
kesempurnaan rohani.
 Keyakinan kaum sufi, budi pekerti akan
mengantarkan manusia kepada kesempurnaan
rohani dan menjadi jembatan emas menuju
kedekatan pada Tuhan, maka dalam setiap gerak
langkah, tutur kata dan bahkan sampai pada hal
yang sekecil-kecilnya, diatur menurut tata tertib
yang rapi.
 Bagi kaum sufi, setiap nafas yang dihembuskan,
setiap kejapan mata, setiap langkah kaki yang
diayunkan seluruhnya dihadapkan kepada norma
yang dinilai ibadah dan dilakukan karena
motivasi eskatologis
 Satu lagi karakteristik akhlak kaum sufi adalah pola
hidup sederhana artinya tidak menunjukkan sikap
kemewahan baik dalam berpakaian, makan dan
minum atau berbagai bentuk aktifitas lainnya, juga
tidak suka memamerkan kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya kepada masyarakat luas semata-mata
agar tidak tersusupi niat riya.
 Bahkan kaum sufi menganut pola hidup serba
kurang. Hidup serba kurang dalam pengertian sufi
adalah tidak berarti peniadaan sama sekali. Seperti
kurang makan, maksudnya makan untuk hidup bukan
hidup untuk makan, Tidur kurang, maksudnya tidak
berarti melepaskan diri dari kebutuhan tidur tetapi
tidur hanyalah untuk mendapatkan waktu lebih
banyak dalam mengabdi kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai