Anda di halaman 1dari 5

Akhlakul Karimah Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan.

Dalam Bahasa Arab kata akhlak (akhlaq) di artikan sebagai tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan agama. Meskipun kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, tetapi kata akhlak tidak terdapat di dalam Al Qur'an. Kebanyakan kata akhlak dijumpai dalam hadis. Satu-satunya kata yang ditemukan semakna akhlak dalam al Qur'an adalah bentuk tunggal, yaitu khuluq, tercantum dalam surat al Qalam ayat 4: Wa innaka la'ala khuluqin 'adzim, yang artinya: Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung. Sedangkan hadis yang sangat populer menyebut akhlak adalah hadis riwayat Malik, Innama bu'itstu liutammima makarima al akhlagi, yang artinya: Bahwasanya aku (Muhammad) diutus menjadi Rasul tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Akhlak mulia suatu sikap atau sifat yang terpuji yang pantas melekat pada diri setiap Muslim, sehingga menjadi orang yang berbudi baik atau luhur dan memiliki karakter yang baik pula. Indikator dalam akhlak mulia terbagi menjadi berbagai macam diantaranya adalah :

Indikator akhlak mulia adalah sebagai berikut :


Shiddiq (benar atau jujur) Al-manah (menyampaikan atau terbuka) Tabligh (menyampaikan atau terbuka) Fathana (cerdas dan cakap) Istiqamah (teguh pendirian) Ikhlas berbuat atau beramal Syukur (menerima baik) Sabar (teguh) Iffah (perwira) Tawadhu, adalah sikap sabar yang tertanam dalam jiwa untuk dapat mengendalikan hawa nafsu. Syaja (berani) Hikmah (bijaksana) Tasamuh (toleransi) Lapang dada Adil Qanaah Intiqad atau mawas diri Al-Afwu atau pemaaf

Anisatun atau bermuka manis Khusyu atau tenang dala beribadah Wara, adalah sikap batin yang tertanam dalam jiwa yang selalu menjaga dan waspada dari segala bentuk perbuatan yang mungkin mendatangkan dosa, baik itu dosa kecil atau dosa besar. Belas kasihan Beriman kepada Allah Taawun atau tolong menolong Tadarru atau merendah Shalihah (shaleh) Sakhaa (pemurah) Nadhief (bersih) Ihsan Malu (haya) Uswatun hasanah (teladan yang baik) Hifdu Al-Lisan (menjaga ibadah) Hub al-wathan (cinta tanah air)

Akhlak yang tercela


Akhlak tercela adalah semua sifat dan tingkah laku yang berbeda atau berlawanan, bahkan bertentangan dengan sifat-sifat yang telah disebutkan pada bagian terdahulu (akhlak mulia) tersebut di atas. Jenis akhlak yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

Dusta (bohong) Khiyanat (menyia-nyiakan kepercayaan) Hasad (dengki) Iri hati Al-Riya (puji diri) Takabbur (sombong) Al-Tabdzir (boros) Al-Bukhlu (kikir) Bakhil (kikir) Al-Buhtaan (bohong) Ingkar janji Al-Jubnu (pengecut) Saksi palsu Fitnah Al-Israf (hidup berlebih-lebihan) Al-Liwathah (hubungan seksual tidak normal)

Al-namimah (adu domba) Al-khufran (kekufuran) Qatlun Nafs (menghilangkan jiwa) Al-Riba (pemakan riba) Al-sikhriyah (berolok-olok) Tanabazu bil al-qad (memberi gelaran yang tidak benar atau berlebihan) Al-Syakhwat (mengikuti hawa nafsu) Dan lain-lain sifat tercela

Akhlakul karimah memiliki dimensi penting di dalam pertanggungjawaban, yaitu : secara vertikal dan horizontal. Nilai-nilai luhur yang bersifat terpuji tadi ialah 1. Berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul waalidaini) 2. Berlaku benar, atau (Ash-shidqu) 3. Perasaan malu (Al-haya) 4. Memelihara kesucian diri (Al-iffah) 5. Berlaku kasih sayang (Al-Rahman dan Al-barr) 6. Berhemat (Al-Iqlishad) 7. Berlaku sederhana (Qanaah dan zuhud) 8. Berlaku jujur (Al-Amanah) Menurut Hamka, ada beberapa hal yang mendorong se se ora ng untuk berbuat baik, diantaranya (Asmaran, 1992 : 148) 1. Karena bujukan atau ancaman dari manusia lain 2. Mengharap pujian, atau karena takut mendapat cela 3. Karena kebaikan dirinya (dorongan hati nurani) 4. Mengharapkan pahala dan surga 5. Mengharap pujian dan takut azab Tuhan 6. Mengharap kerihaan Alloh semat

1 Akhlak Islam bersumber dari wahyu Ilahi yang termasuk dalam AlQ u r a n d a n S u n n a h . D a l a m A l Q u r a n t e r d a p a t l e b i h 1 . 5 0 0 a y a t y a n g mengandung ajaran akhlak, baik dalam teori atau praktik. Begitu pula dalamh a d i t s - h a d i t s N a b i , a m a t b a n y a k m e m b e r i p e d o m a n t e n t a n g a k h l a k . S i f a t Rabbani dari akhlak bertujuan memperoleh kebahagiaan di dunia sekarang Sumber dan Ruang Lingkup Akhlaq Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah Al-Quran dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Adapun ruang lingkup akhlaq menurut Abdullah Draz ada lima bagian yaitu :

Akhlaq pribadi terdiri dari Yang diperintahkan, yang dilarang, yang dibolehkan dan Akhlaq dalam keadaan darurat Akhlaq berkeluarga terdiri dari Kewajiban timbal balik antara orang dengan anak, kewajiban sumai dengan istri dan kewajiban terhadap karib kerabat. Akhlaq bermasyarakat terdiri dari Yang dilarang yang iperintahkan dan Kaedah-kaedah adab. Akhlaq bernegara terdiri dari Hubungan antara pimpinan dan rakyat dan hubungan luar negeri. Akhlaq beragama yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.

Berangkat dari sistematika di atas, sedikit modifikasi, maka penulis membagi pembahasan akhlaq menjadi :

Akhlaq Akhlaq Akhlaq Akhlaq Akhlaq Akhlaq

terhadap Allah SWT. terhadap Rasulullah SAW. pribadi dalam keluarga bermasyarakat dan bernegara

Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam Kehidupan Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlaq menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam kehidupan, seperti terlihat dalam beberapa poin berikut ini :

# Rasulullah SAW. Menempatkan penyempurnaan akhlaq, yang mulia sebagai misi Dari berbagai kesimpulan di atas kami menarik kesimpulan bahwa akhlak adalah sesuatu sifat yang harus dijaga dan dipelihara, karena merupakan kunci sukses untuk hidup. akhak ialah bunga diri, indah dipandang mata, nikmat dirasa oleh hati dan memberi manfaat. Intinya adalah mencapai keridhaan Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai