Anda di halaman 1dari 4

KHUT BAH

Khutbah Jumat: Jadikan Segala Aktivitas


Bernilai Ibadah
Muhammad Faiz in 
Kamis, 10 Februari 2022 | 06:00 WIB

Khutbah Jumat ini mengingatkan kita semua bahwa cakupan ibadah di dunia ini
sangatlah luas. Berbagai amal atau aktivitas kita di dunia bisa bernilai ibadah, jika
diniatkan dengan baik. Sehingga perlu ditata lagi niat kita agar semua aspek aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi sebuah ibadah atau bernilai ibadah. Perlu
dimulai dengan niat yang benar sehingga aktivitas kita selaras dengan misi hidup di
dunia yakni beribadah kepada Allah swt.
 
Baca: Khutbah Jumat: Islam, Tradisi, dan Toleransi
 
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Jadikan Segala Aktivitas Bernilai
Ibadah". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat!
(Redaksi)

Khutbah I

‫ َوَأ ْشَهُد‬،‫ َوَعَلى آِلِه َوَص ْحِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِن‬،‫ َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى ُم َّمَح ٍد َسِّيِد َوَلِد َعْدَناَن‬،‫الَحْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّد َّي اِن‬
‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه‬،‫َأ ْن َّل ا ِإ لَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِر ْيَك َلُه اْلُمَنـَّز ُه َعِن اْلِجْس ِمَّي ِة َواْل ِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِن‬
‫ َفإِّني ُأ ْوِص ْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه َّن‬، ‫ ِعَباَد الَّر ْحٰمِن‬،‫َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخُلُقُه اْلُقْرآَن َأ َّم ا َبْعُد‬
‫ اْلَقاِئِل ِفي ِك اَتِبِه‬،‫الَماِن‬
‫ َوَما َخَلْقُت اْل ِجَّن َواْلِاْنَس َّلِا ا ِلَيْعُبُدْوِن‬:‫اْلُقْرآِن‬

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita selaku makhluk yang telah dikaruniai Allah
nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu, untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur
alhamdulillah. Di antara nikmat yang tengah kita nikmati adalah masih diberinya
kesempatan kita untuk menghirup udara segar dunia sehingga kita bisa terus beribadah
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada-Nya. Keimanan dan ketakwaan ini
penting sebagai modal kita dalam kehidupan dunia dan juga akhirat. Hal ini ditegaskan
dalam QS Al-Baqarah ayat 197:

‫َوَتَزَّو ُدو۟ا ِإَفَّن َخْيَر ٱلَّز اِد ٱلَّت ْقَو ۚ َوٱَّت ُقوِن َٰٓي ُأ ۟وِلى ٱْلَأ ْلَٰبِب‬
‫ٰى‬

Artinya: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Upaya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt ini dapat diwujudkan dengan
senantiasa menyadari bahwa Allah lah yang paling berkuasa atas hidup kita. Kita adalah
makhluk lemah yang tidak ada kuasa di hadapan Allah. Semua sudah digariskan oleh
Allah dan kita tinggal menjalankan tugas utama kita di dunia yakni beribadah atau
menyembah Allah. Allah swt berfirman:

‫َوَما َخَلْقُت اْل ِجَّن َواْلِاْنَس َّلِا ا ِلَيْعُبُدْوِن‬

Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.” (Ad Dzariyat: 56)

Jelas dan tegas, bahwa dalam ayat kita, manusia, harus sadar, tunduk, dan merendahkan
diri kepada Allah swt. Kita harus menerima segala yang ditakdirkan Allah karena kita
dijadikan atas kehendak-Nya dan diberi rezeki sesuai dengan apa yang telah Ia
tentukan. Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau mendatangkan
mudarat karena kesemuanya adalah dengan kehendak Allah swt. Ayat ini menguatkan
perintah untuk senantiasa mengingat Allah swt dan memerintahkan kita agar beribadah
kepada Allah swt.

Pertanyaannya, seperti apa bentuknya ibadah yang harus kita lakukan dalam rangka
menyembah Allah swt? Apakah ibadah itu hanya dalam bentuk semisal shalat, haji dan
sejenisnya? Atau adakah ibadah-ibadah lain yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan
ketaatan kita kepada Allah swt?.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Perlu kita ketahui, bahwa bentuk dan jenis ibadah sejatinya terbagi menjadi berbagai
macam pembagian tergantung dari aspek apa kita menilainya. Namun secara umum,
ibadah dibagi menjadi dua kategori yakni ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah.
Secara garis besar, ibadah mahdhah atau ibadah khusus adalah ibadah yang telah sudah
ditetapkan oleh Allah, baik tata cara dan perincian-perinciannya seperti sifat, waktu,
tempat dan lain sebagainya. Ibadah ini didasarkan pada dalil perintah yang ada dalam
Al-Quran maupun hadits. Pelaksanaannya juga harus berpola kepada apa yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan bersifat suprarasional atau di luar jangkauan
akal. Contoh ibadah mahdhah ini adalah seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.

Selain ibadah mahdhah yang bersifat ritual dan berasaskan kepatuhan dan ketaatan, ada
juga ibadah ibadah ghairu mahdhah yang tata cara dan perincian-perinciannya tidak
ditetapkan dengan detail. Ibadah ghairu mahdhah dapat berbentuk seperti zikir,
dakwah, sedekah, berbuat baik pada orang lain, tolong menolong dan lain sebagainya.

Dari penjelasan ini kita bisa menilai bahwa sebenarnya cakupan ibadah di dunia ini
sangatlah luas. Berbagai amal atau aktivitas kita di dunia bisa bernilai ibadah jika
diniatkan dengan baik. Sehingga niat menjadi hal yang penting dalam kita memulai
dan melakukan segala aktivitas dalam kehidupan kita sehari-hari. Niat menjadi pijakan
awal apakah aktivitas yang kita lakukan nanti akan bernilai ibadah atau tidak.
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits riwayat Muttafaq alaih:

‫ِلُكِّل اْمِرٍئ َما َنَوى‬  ‫ِإ َّن َما الَأْعَماُل ِبالِّنَّي ِة ِإَو َّن َما‬

Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan pastilah disertai dengan niat. Dan setiap pelaku
amalan hanyalah mendapatkan apa yang ia niatkan.”

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, mari kita senantiasa menata niat
dengan baik dalam menjalankan segala aktivitas kita di dunia ini agar senantiasa bisa
memiliki nilai ibadah. Termasuk aktivitas kita mencari nafkah bagi keluarga harus
diniatkan untuk ibadah. Jangan sampai kita bekerja hanya untuk mencari materi belaka
sehingga lupa akan tugas utama kita yakni beribadah.

Kita perlu menyadari bahwa bukan perbuatan yang terlihat seperti ibadah akhirat saja
yang bakal mendapatkan pahala dan dihitung sebagai ibadah. Namun banyak pekerjaan
kita sehari-hari yang terlihat menjadi urusan dunia namun karena niat yang baik dalam
menjalankannya, hal itu bisa menjadi ibadah dan beramal akhirat. Rasulullah bersabda:

‫ َكْم ِمْن َعَمٍل َيَتَص َّو ُر ِبُص ْوَرة أْعماِل‬،‫َكْم ِمْن َعَمٍل َيَتَص َّو ُر ِبُص ْوَرة أْعماِل الّدْنيَا َو َيِص ْيُر ِب ُحْس ِن الِنَّي ة ِمن َأْعَماِل الآِخَرة‬
‫الأخرة ُثَّم َيِص ْير ِمن َأْعَماِل الُّد ْنَيا ِبُسْوِء الِنَّي ة‬
‫‪Artinya: ”Banyak sekali amal perbuatan yang tergolong amal keduniaan, tapi karena‬‬
‫‪didasari niat yang baik maka tergolong menjadi amal akhirat. Dan banyak sekali amal‬‬
‫‪perbuatan tergolong amal akhirat, tapi ternyata ia tergolong amal dunia karena didasari‬‬
‫”‪niat yang buruk.‬‬

‫َباَرَك اللُه ِلْي َوَلُكْم ِفْي اْلُقْرَأ ِن اْل َكِرْيِم‪َ ،‬وَنَفَعِنْي ِإَو َّي اُكْم ِبَما ِفْيِه ِمَن اْلَأ َياِت َوالِّذْكِر اْل َحِكْيِم‪َ ،‬وَتَقَّب َل اللُه ِمِّنْي َوِمْنُكْم‬
‫‪ِ.‬تلَاَوَتُه ِإ َّن ُه ُهَو الَّس ِمْيُع اْلَعِلْيِم‪َ ،‬واْس َتْغِفُرْوُه ِإ َّن ُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيُم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْل َحْمُد ِلّٰلِه َوَكَفى‪َ ،‬وُأ َصِّلْي َوُأ َسِّلُم َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد اْلُمْص َطَفى‪َ ،‬وَعَلى آِلِه َوَأْص َحاِبِه َأ ْهِل اْلَوَفا‪َ .‬أ ْشَهُد َأ ْن َّل ا إلَه ِإ َّل ا اللُه‪ ‬‬
‫َوْحَدُه َلا َشِر ْيَك َلُه‪َ ،‬وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َأ َّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيا َأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَن‪ُ ،‬أ ْوِص ْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه‬

‫اْلَعِلِّي اْلَعِظْيِم َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َعِظْيٍم‪َ ،‬أ َمَرُكْم ِبالَّص َلاِة َوالَّس َلاِم َعَلى َنِبِّيِه اْل َكِرْيِم َفَقاَل‪ِ :‬إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه‬
‫ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَسِّلُموا َتْس ِليًما‪ ،‬لَاّٰلُهَّم َصِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك اَم‬
‫َص َّل ْيَت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك اَم َباَرْك َت َعَلى َسِّيِدَنا‬
‫‪ِ.‬إ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم‪ِ ،‬فْي اْلَعاَلِمْيَن ِإ َّن َك َحِمْيٌد َمِجْيٌد‬

‫َّن‬ ‫ِء‬ ‫ّٰل َّم‬


‫لَا ُه اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت اْلَأْح َيا ِمْنُهْم َواْلَأْم َواِت ‪ ،‬اللهم اْد َفْع َع ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء‬
‫َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَن‪َ ،‬ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن‪ِ ،‬مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَّص ًة َوِمْن‬
‫ُبْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًة‪ِ ،‬إ َّن َك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر‬

‫ِعَباَد اللِه‪ ،‬إَّن اللَه ْأَي ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلإْح َساِن ِإَو ْيَتاِء ِذي اْلُقْرَبى و َيْنَه ى َعِن الَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي ‪َ ،‬يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬
‫َتَذَّك ُرْوَن‪َ .‬فاذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر‬

‫‪H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung‬‬

‫‪Baca naskah khutbah lainnya:‬‬


‫‪Khutbah Jumat: Rezeki, antara Kualitas dan Kuantitas‬‬
‫‪Khutbah Jumat: Dosa Paling Besar Setelah Syirik dan Kufur‬‬
‫‪Khutbah Jumat: Agar Pekerjaan Halal, Berkah, dan Manfaat‬‬

Anda mungkin juga menyukai