Anda di halaman 1dari 6

‫‪KHUTBAH‬‬

‫‪Khutbah Jumat:‬‬
‫‪Menyongsong Tahun Baru,‬‬
‫‪Menjadi Pribadi yang Lebih‬‬
‫‪Baik‬‬
‫‪Amien Nurhakim  Kamis, 29 Desember 2022 | 13:00 WIB‬‬

‫‪Khutbah Jumat: Menyongsong Tahun Baru, Menjadi Pribadi yang‬‬


‫‪Lebih Baik‬‬

‫‪Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak‬‬


‫‪untuk menyongsong tahun baru dengan semangat dan‬‬
‫‪harapan baru.‬‬

‫‪Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik‬‬


‫‪ikon print berwarna merah di atas atau bawahartikel ini‬‬
‫)‪(pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi‬‬

‫‪Khutbah I‬‬
‫َاْل َحْمُد للِه َحْمدًا ُيَواِفي ِنَعَمُه َو ُيَكاِفُئ َمِزْيَده‪َ ،‬يا َرَّب َنا َلَك اْل َحْمُد َك َما َيْنَبِغي ِل َجَلاِل‬

‫َوْج ِهَك اْل َكِرْيِم َوِلَعِظْيِم ُسْلَطاِنك‪ُ .‬سْبَحاَنَك الَّل ُهَّم َلا ُأ ْح ِصي َثَناًء َعَلْيَك َأ ْنَت‬
‫َك َما َأ ْثَنْيَت َعَلى َنْفِسك‪َ .‬وَأ ْشَهُد َأ ْن َلا ِإ لَه ِإ َّل ا الله َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َله‪َ ،‬وَأ ْشَهُد‬
‫َأ َّن ُم َّمَح دًا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َوَص ِفُّي ُه َوَخِلْيُله‪َ .‬خْيَر َنِبٍّي َأ ْرَسَله‪َ .‬أ ْرَس َلُه اللُه ِإ َلى اْلَعاَلِم‬
‫ُكِّلِه َبِشيْرًا َوَنِذْيرًا‪ .‬لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا‬
‫ُم َّمَح ٍد َصَلاًة َوَسَلامًا َداِئَمْيِن ُمَتَلاِزَمْيِن ِإ َلى َيْوِم الِّدْين‪َ .‬أ َّم ا َبْعُد َفإِّني ُأ ْوِصْيُكْم‬

‫َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه اْلَقاِئِل ِفي ِك اَتِبِه اْلُقْرآِن‪َ :‬وِلُكٍّل ِوْج َهٌة ُهَو ُمَوِّليَهاۖ َفاْس َتِبُقوا‬
‫اْل َخْيَراِت ۚ َأ ْيَن َما َتُكوُنوا َيْأ ِت ِبُكُم الَّل ُه َجِميًعاۚ ِإ َّن الَّل َه َعَل ُكِّل َشْي ٍء َقِديٌر‬
‫ٰى‬
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa
ta’ala
Segala puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada
Allah subhanahu wa ta’ala atas segala nikmatnya, sehingga
kita dapat berkumpul untuk melaksanakan kewajiban kita
di hari yang penuh berkah ini. Tentu, khatib berwasiat
kepada jamaah sekalian dan khususnya untuk diri khatib
pribadi, marilah sama-sama kita menjaga kualitas
ketakwaan kita sembari berusaha secara perlahan untuk
meningkatkannya. Sebab dengan ketakwaan, Allah akan
memberikan jalan kemudahan di setiap problem kehidupan
yang kita alami.

Baca Juga:
Khutbah Tahun Baru: Memperbaiki Orientasi Hidup

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa


ta’ala
Di penghujung tahun 2022 ini marilah kita berintrospeksi
apakah tahun ini kita lalui dengan penuh kebaikan,
peningkatan ketakwaan serta amal ibadah kita. Apakah
pada tahun ini hubungan kita dengan orang-orang sekitar
kita semakin harmonis atau sebaliknya.

Begitu pun hubungan kita dengan Allah subhanahu wa


ta’ala. Pada tahun ini, sudah berapa banyak kita belanjakan
harta kita di jalan Allah? Atau kita hanya larut dalam
ketamakan dan nafsu mengejar dunia tanpa tersentuh hati
kita untuk menyedekahkan rezeki yang kita dapat.

Begitu pun dengan ragam amal ibadah yang kita lakukan,


apakah sudah kita sempurnakan dengan ibadah sunah
lainnya?, apakah diri kita tergerak karena mengejar rida
Allah? Atau sejauh ini karena hanya untuk menggugurkan
kewajiban saja.

Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala


Sebagai seorang muslim kita mesti memperhatikan
perbuatan yang kita lakukan sebab di akhirat nanti akan
dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kita lalai dan lupa
bahwa setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Quran surah
al-Hasyr ayat 18:

‫َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا اَّت ُقوا الَّل َه َوْلَتْنُظْر َنْفٌس َما َقَّد َمْت ِلَغٍدۖ َواَّت ُقوا الَّل َهۚ ِإ َّن الَّل َه‬
‫َخِبيٌر ِبَما َتْعَمُلوَن‬

Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah


kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al-Hasyr: 18)

Ayat yang tadi dibacakan perlu kita renungi sebagai


pengingat di penghujung tahun ini. Bukan hanya sebagai
pengingat sehingga diri kita melakukan muhasabah, akan
tetapi untuk memperbaiki diri kita di tahun selanjutnya.
Bukan sekadar motivasi yang dibutuhkan untuk menjadi
pribadi yang lebih baik, namun kita dituntut untuk
bergerak dan melakukan perubahan sedikit demi sedikit
dengan usaha yang nyata. Jamaah yang berbahagia, berikut
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
diri.

Pertama, niatkan diri kita untuk menjadi lebih baik sejak


saat ini. Dengan niat, seorang muslim dapat memelihara
tujuan yang ingin dicapainya. Itulah mengapa ibadah-
ibadah dalam Islam diawali dengan niat. Di sisi lain,
Rasululullah shallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:

‫ِنيُة الُمْؤِمِن َخْيٌر ِمْن َعَمِلِه‬

Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada


amalnya.”
Hadits tersebut menegaskan bahwa niat lebih baik daripada
perbuatan yang kita lakukan, oleh sebab itu perlu kita
mengawali perubahan diri kita kepada yang lebih baik
dengan niat yang baik. Hadis ini, tidak sama sekali
mendukung seseorang untuk merencanakan sesuatu
kemudian tidak merealisasikannya. Karena niat adalah
suatu kehendak yang disertai dengan perbuatan.

Jamaah shalat Jumah yang dirahmati Allah subhanahu wa


ta’ala
Yang kedua, melakukan tobat atas kemaksiatan yang kita
lakukan di tahun lalu dan berkomitmen untuk berusaha
tidak mengulanginya di tahun depan. Mungkin untuk
bertobat saja adalah hal yang tidak begitu sulit, namun
komitmen untuk tidak mengulanginya butuh usaha yang
gigih dari diri seorang muslim. Jamaah sekalian, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sehari melakukan tobat
seratus kal, kendati beliau sudah dijamin masuk surga.
Beliau pernah bersabda:

‫ َمَّر ٍة‬،‫ ِفي اْلَيْوِم ِإ َلْيِه ِماَئَة‬، ‫ ِإَف ِّني َأ ُتوُب‬،‫َيا َأ ُّي َها الَّن اُس ُتوُبوا ِإ َلى اللِه‬

Artinya, “Wahai sekalian manusia, bertobatlah kepada


Allah, karena sesungguhnya aku juga bertobat kepada-Nya
sehari seratus kali.” (Hadis riwayat Imam Muslim)

Lantas bagaimana kita melakukan tobat? Cobalah dengan


tahapan-tahapan yang ringan. Pertama niat untuk
meninggalkan perbuatan tersebut, kedua memohon
ampunan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas perbuatan
yang selayaknya tidak kita lakukan. Bacalah lafaz-lafaz
istigfar seperti astagfirullahal ‘azhim, dan sejenisnya. Lebih
utama lagi, apabila mengamalkan sayyidul istigfar yang
pernah Nabi ajarkan:

‫ َوَأ َنا َعَلى َعْهِدَك‬،‫ َخَلْق َتِنْي َوَأ َنا َعْبُدَك‬، ‫لَاَّل ُهَّم َأ ْنَت َرِّبْي لَا ِإ َلـَه ِإ لَّا َأ ْنَت‬
، ‫ َأ ُبْوُء َلَك ِبِنْعَمِتَك َعَلَّي‬، ‫ َأ ُعْوُذ ِبَك ِمْن َشِّر َما َص َنْعُت‬، ‫َوَوْعِدَك َما اْس َتَطْعُت‬
‫َوَأ ُبْوُء ِبَذْنِبْي َفاْغِفْر ِلْي ِإَف َّن ُه لَا َيْغِفُر الُّذ ُنْوَب ِإ لَّا َأ ْنَت‬

Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang


disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku
adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah dan janji-
Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui
segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka
itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni
dosa selain Engkau.”

Jamaah shalat Jumah yang dirahmati Allah subhanahu wa


ta’ala
Langkah ketiga yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki
diri kita adalah mensyukuri nikmat-nikmat yang telah
Allah limpahkan kepada kita, khususnya nikmat ketaatan
dan ibadah yang dapat kita jalankan sebab adanya rahmat
dan taufik dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Di penghujung tahun ini, semoga kita dapat


mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik dan lebih
saleh. Semoga poin-poin yang telah disampaikan di atas
dapat sama-sama kita jalankan. Janganlah menunda-nunda
diri untuk melakukan kebaikan.

‫َباَرَك الله ِلي َوَلُكْم ِفي ْالُقْرآِن ْالَعِظْيِم َوَنَفَعِني ِإَو َّي اُكْم ِبَما ِفْيِه ِمْن آَيِة َوِذْكِر‬
‫ َأ ُقْوُل َقْوِلي َهَذا َفأْس َتْغِفُر اللَه الَعِظْيَم ِإ َّن ُه ُهَو الَغُفْوُر الَّر ِحْيم‬.‫اْل َحِكْيِم‬

Khutbah II
‫ َأ ْشَهُد أْن لآ إَلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِريَك‬.‫اْل َحْمُد َّلِلِه َو اْل َحْمُد َّلِلِه ُثَّم اْل َحْمُد َّلِلِه‬

‫ لَاَّل ُهَّم َص ِّل‬.‫ َوَأ ْشَهُد أَّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َلا َنِبّي بعَدُه‬،‫َلُه‬
‫َوَسِّلْم َعَلى َنِبِّيَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِقَياَمِة‬

‫ َفَقاَل‬.‫َأ َّم ا َبْعُد َفَيا َأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَن‬
‫ ٰيَأ ُّي ها اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه‬، ‫ ِإ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي‬:‫اللُه َتَعاَلى‬
‫َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‪ .‬لَاَّل ُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِل َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد‪ .‬اللُهَّم اْغِفْر‬
‫ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت ‪َ ،‬اْلَأ ْح ياِء ِمْنُهْم َوْالَاْمَواِت ‪ .‬اللُهَّم‬

‫اْدَفْع َعَّن ا ْالَبلَاَء َوْالَوَباَء والُقُرْوَن َوالَّز لَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفَتِن َوْالِمَحَن َما َظَهَر‬
‫ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن َبَلِدَنا ِإ ْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عاَّم ًة َيا‬
‫َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‬

‫الَّل ُهَّم َأ ِرَنا اْلَحَّق َحًّق ا َواْرُزْقَنا اِّتَباَعُه َوَأ ِرَنا اْلَباِطَل َباِطًلا َواْرُزْقَنا اْج ِتَناَبُه‪.‬‬
‫َرَّب َنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬وَاْل َحْمُد ِلّٰلِه َرِّب‬
‫اْلٰعَلِمْيَن‬

‫ٍعَباَد اللِه‪ِ ،‬إ َّن اللَه َيْأ ُمُر ِبْالَعْدِل َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتاِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن‬
‫ْالَفْح شاِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم َتَذَّك ُرْوَن‪َ ،‬واْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‪،‬‬
‫َواْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم‪َ ،‬وَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبْر‬

‫‪Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Luhur Ilmu‬‬


‫‪Hadis Darus-Sunnah dan Mahasiswa Sekolah Pascasarjana‬‬
‫‪UIN Syarif Hidayatullah Jakarta‬‬

‫‪TAGS:‬‬ ‫‪tahun baru‬‬

Anda mungkin juga menyukai