Anda di halaman 1dari 7

KHOTBAH JUMAT

MASJID NURUL IMAN, PASIR RINGGIT


10 JUNI 2022

“JADIKAN SEGALA AKTIVITAS BERNILAI IBADAH”

، ‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى ُم َحَّمٍد َس ِّيِد َو َلِد َع ْد َناَن‬، ‫الَحْم ُد ِهّٰلِل اْلَم ِلِك الَّد َّياِن‬
‫ َو َأْش َهُد َأْن اَّل ِإلَه ِإاَّل ُهللا‬، ‫َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َتاِبِع ْيِه َع َلى َم ِّر الَّز َم اِن‬
، ‫َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه اْلُم َنـَّز ُه َع ِن اْلِج ْس ِم َّيِة َو اْلِج َهِة َو الَّز َم اِن َو اْلَم َك اِن‬
، ‫َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَحَّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه اَّلِذ ْي َك اَن ُخ ُلُقُه اْلُقْر آَن َأَّم ا َبْع ُد‬
‫ اْلَقاِئِل ِفي‬، ‫ َفإِّني ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ي ِبَتْقَو ى ِهللا الَم َّناِن‬، ‫ِعَباَد الَّرْح ٰم ِن‬
‫ َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِاْل ْنَس ِااَّل ِلَيْعُبُد ْو ِن‬: ‫ِكَتاِبِه اْلُقْر آِن‬

Hadirin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah


SWT.
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT atas
segala nikmat yang telah diberikan kepada kita.
Sehingga pada hari ini, di hari Jumat yang dimuliakan
Allah SWT kita dapat hadir di masjid ini dalam rangka
melaksanakan ibadah fardhu sholat jumat, mudah-
mudahan semua ibadah kita diterima dan diridhoi oleh
Allah SWT.

Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita haturkan


kepada nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan
dengan memperbanyak shalawat, ketika menghadap
Allah SWT kita mendapatkan syafaatnya, Amin-Amin
ya Rabbal Alamin.
Ma’asyiral Muslimin sidang jama’ah
jum’at rahimakumullah.
Pertama, saya sebagai khotib ingin menyampaikan
wasiat kepada saya sendiri khususnya, dan kepada
jamaah sekalian.
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita
kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.
Meneguhkan keimanan kita, dan senantiasa hidup
dalam jalan yang di ridhoi Allah SWT, dengan
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.

Jamaah Jumat rahimakumullah,


Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita selaku makhluk
yang telah dikaruniai Allah nikmat yang tak bisa
dihitung satu persatu, untuk senantiasa memanjatkan
rasa syukur alhamdulillah. Di antara nikmat yang
tengah kita nikmati adalah masih diberinya
kesempatan kita untuk menghirup udara segar dunia
sehingga kita bisa terus beribadah meningkatkan
ketakwaan dan keimanan kepada-Nya. Keimanan dan
ketakwaan ini penting sebagai modal kita dalam
kehidupan dunia dan juga akhirat. Hal ini ditegaskan
dalam QS Al-Baqarah ayat 197:

‫َو َتَز َّو ُد و۟ا َفِإَّن َخْيَر ٱلَّز اِد ٱلَّتْقَو ٰى ۚ َو ٱَّتُقوِن َٰٓيُأ۟و ِلى ٱَأْلْلَٰب ِب‬
Artinya: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai
orang-orang yang berakal.”

Jamaah Jumat rahimakumullah,


Upaya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah
swt ini dapat diwujudkan dengan senantiasa menyadari
bahwa Allah lah yang paling berkuasa atas hidup kita.
Kita adalah makhluk lemah yang tidak ada kuasa di
hadapan Allah. Semua sudah digariskan oleh Allah dan
kita tinggal menjalankan tugas utama kita di dunia
yakni beribadah atau menyembah Allah. Allah swt
berfirman:

‫َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِاْل ْنَس ِااَّل ِلَيْعُبُد ْو ِن‬


Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Ad
Dzariyat: 56)

Jelas dan tegas, bahwa dalam ayat ini, kita manusia,


harus sadar, tunduk, dan merendahkan diri kepada
Allah swt. Kita harus menerima segala yang ditakdirkan
Allah karena kita dijadikan atas kehendak-Nya dan
diberi rezeki sesuai dengan apa yang telah Ia tentukan.
Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau
mendatangkan mudarat karena kesemuanya adalah
dengan kehendak Allah swt. Ayat ini menguatkan
perintah untuk senantiasa mengingat Allah swt dan
memerintahkan kita agar beribadah kepada Allah swt.

Pertanyaannya, seperti apa bentuknya ibadah yang


harus kita lakukan dalam rangka menyembah Allah
swt? Apakah ibadah itu hanya dalam bentuk semisal
shalat, haji dan sejenisnya? Atau adakah ibadah-ibadah
lain yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan
ketaatan kita kepada Allah swt?.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Perlu kita ketahui, bahwa bentuk dan jenis ibadah
sejatinya terbagi menjadi berbagai macam pembagian
tergantung dari aspek apa kita menilainya. Namun
secara umum, ibadah dibagi menjadi dua kategori
yakni ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah.
Secara garis besar, ibadah mahdhah atau ibadah
khusus adalah ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah,
baik tata cara dan perincian-perinciannya seperti sifat,
waktu, tempat dan lain sebagainya. Ibadah ini
didasarkan pada dalil perintah yang ada dalam Al-
Quran maupun hadits. Pelaksanaannya juga harus
berpola kepada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah
SAW dan bersifat suprarasional atau di luar jangkauan
akal. Contoh ibadah mahdhah ini adalah seperti shalat,
zakat, puasa, dan haji.
Selain ibadah mahdhah yang bersifat ritual dan
berasaskan kepatuhan dan ketaatan, ada juga ibadah
ibadah ghairu mahdhah yang tata cara dan perincian-
perinciannya tidak ditetapkan dengan detail. Ibadah
ghairu mahdhah dapat berbentuk seperti zikir, dakwah,
sedekah, berbuat baik pada orang lain, tolong
menolong dan lain sebagainya.

Dari penjelasan ini kita bisa menilai bahwa sebenarnya


cakupan ibadah di dunia ini sangatlah luas. Berbagai
amal atau aktivitas kita di dunia bisa bernilai ibadah
jika diniatkan dengan baik. Sehingga niat menjadi hal
yang penting dalam kita memulai dan melakukan
segala aktivitas dalam kehidupan kita sehari-hari. Niat
menjadi pijakan awal apakah aktivitas yang kita
lakukan nanti akan bernilai ibadah atau tidak.
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits riwayat
Muttafaq alaih:

‫ِإَّنَم ا اَألْع َم اُل ِبالِّنَّيِة َو ِإَّنَم ا ِلُك ِّل اْم ِرٍئ َم ا َنَو ى‬
Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan pastilah disertai
dengan niat. Dan setiap pelaku amalan hanyalah
mendapatkan apa yang ia niatkan.”

Jamaah Jumat rahimakumullah,


Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, mari
kita senantiasa menata niat dengan baik dalam
menjalankan segala aktivitas kita di dunia ini agar
senantiasa bisa memiliki nilai ibadah. Termasuk
aktivitas kita mencari nafkah bagi keluarga harus
diniatkan untuk ibadah. Jangan sampai kita bekerja
hanya untuk mencari materi belaka sehingga lupa akan
tugas utama kita yakni beribadah.
Kita perlu menyadari bahwa bukan perbuatan yang
terlihat seperti ibadah akhirat saja yang bakal
mendapatkan pahala dan dihitung sebagai ibadah.
Namun banyak pekerjaan kita sehari-hari yang terlihat
menjadi urusan dunia namun karena niat yang baik
dalam menjalankannya, hal itu bisa menjadi ibadah
dan beramal akhirat. Rasulullah bersabda:

‫َك ْم ِم ْن َع َم ٍل َيَتَص َّو ُر ِبُص ْو َر ة أْع ماِل الّد ْنيَا َو َيِص ْيُر ِبُحْس ِن الِنَّية ِم ن‬
‫ َك ْم ِم ْن َع َم ٍل َيَتَص َّو ُر ِبُص ْو َر ة أْع ماِل األخرة ُثَّم َيِص ْير‬،‫َأْع َم اِل اآلِخ َر ة‬
‫ِم ن َأْع َم اِل الُّد ْنَيا ِبُس ْو ِء الِنَّية‬
Artinya: ”Banyak sekali amal perbuatan yang tergolong
amal keduniaan, tapi karena didasari niat yang baik
maka tergolong menjadi amal akhirat. Dan banyak
sekali amal perbuatan tergolong amal akhirat, tapi
ternyata ia tergolong amal dunia karena didasari niat
yang buruk.”
Oleh karena nya para jamaah yang dirahmati Allah
SWT, selain melaksanakan ibadah mahdhah mari
senantiasa kita selalu melaksanakan ibadah ghoiru
mahdhah berupa amal-amal kebaikan. Dan semua
amal kebaikan yang kita lakukan hendaknya kita
niatkan dengan niat yang baik mengharapkan ridho
dari Allah, sehingga akan selalu bernilai ibadah di sisi
Allah SWT.

‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي اْلُقْر َأِن اْلَك ِرْيِم‬
‫ َو َتَقَّبَل ُهللا ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع‬، ‫اَأْلَياِت َو الِّذ ْك ِر اْلَحِكْيِم‬
‫ َو اْسَتْغ ِفُر ْو ُه ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬، ‫اْلَعِلْيِم‬.
‫َاْلَح ْم ُد هلل َح ْم ًد ا َك ِثْيًرا َك َم ا َاَم َر ‪َ .‬اْش َهُد َاْن اَل ِاَلَه ِااَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬
‫ِاْر َغ اًم ا ِلَم ْن َجَح َد َو َك َفَر ‪َ .‬و َاْش َهُد َاَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َس ِّيُد اِإْل ْنِس َو‬
‫اْلَبَش ِر ‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِرْك َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َس َّلَم‬
‫َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًرا‬
‫َأَّم ا َبْعُد ‪َ ،‬فَيا َأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن ‪ُ ،‬أْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا اْلَع ِلِّي اْلَعِظ ْيِم‬
‫َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْيٍم ‪َ ،‬أَم َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َع َلى َنِبِّيِه‬
‫اْلَك ِرْيِم َفَقاَل ‪ِ :‬إَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا‬
‫َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‪َ ،‬الّٰل ُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا‬
‫ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َباِرْك‬
‫َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُم َح َّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم‬
‫‪َ.‬و َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬فْي اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬
‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َاَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم‬
‫َو اَأْلْم َو اِت ِاَّنَك َسِم ْيٌع َقِرْيٌب ُم ِج ْيُب الَّدْع َو اِت َو َقاِض َي اْلَح اَج اِت‪َ .‬الَّلُهَّم‬
‫َر َّبَنا اَل ُتِزْغ ُقُلْو َبَنا َبْع َد ِاْذ َهَد ْيَتَنا َو َهْبَلَنا ِم ْن َلُد ْنَك َر ْح َم ًة ِاَّنَك َاْنَت اْلَو َّهاُب ‪.‬‬
‫َر َّبَنا اَل َتْج َع ْل ِفى ُقُلْو َبَنا ِغ اًّل ِلَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا َر َّبَنا ِاَّنَك َر ُؤ ْو ٌف َّر ِح ْيٌم ‪َ .‬ر َّبَنا‬
‫َهْبَلَنا ِم ْن َاْز َو اِج َنا َو ُذ ِّرَّيِتَنا ُقَّر َة َاْع ُيٍن َو اْج َع ْلَنا ِلْلُم َّتِقْيَن ِاَم اًم ا‪َ .‬ر َّبَنا َاِتَنا ِفى‬
‫‪.‬الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى اآْل ِخ َرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬
‫ْأ‬
‫ِع َباَد هللا! ِاَّن هللا َي ُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِإْل ْح َس اِن َو ِاْيَتاِء ِذ ى اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن‬
‫اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِى َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّذ َّك ُرْو َن َفاْذ ُك ُرْو ا هللا اْلَعِظ ْيَم‬
‫َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع َلى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai