Disusun oleh:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karna atas rahmat, berkah dan
karunia-Nya yang sudah di berikan kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TAWASHUL DAN ISTIGHTSAH DALAM PANDANGAN ASWAJA”. Penulisan makalah
disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai Tawashul dan Istighatsah dalam
pandangan aswaja dan juga untuk memenuhi tugas yang di berikan dalam mata kuliah Aswaja
di jurusan Pendidikan Sosiologi (S1) .
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan Baik dari teknis
penulisan ataupun materi, mengingat akan kemampuan dan pengalaman yang kami miliki tidak
cukup banyak.Maka dari itu, segala kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I..................................................................................................................................
PENDAHULUAN..............................................................................................................
I.III Tujuan...........................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN.................................................................................................................
BAB III...............................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Tawashul adalah mengadakan wasilah (perantara) antara seorang hamba dan Rabbnya saat
hamba tersebut berdoa. Dalam tradisi keagamaan umat Islam di Nusantara, tradisi tawassul
merupakan sebuah ritual yang sudah mengakar bahkan telah menjadi kekhususan tersendiri dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah proses peribadahan ini (berdoa).
istighatsah adalah meminta pertolongan kepada orang yang memilikinya, yang pada
hakikatnya adalah Allah semata. Akan tetapi allah membolehkan pula meminta pertolongan
(istighatsah) kepada para nabi dan para walinya.
I.III TUJUAN
3. Untuk mengetahui bagaimana pandangan ulama Aswaja terhadap tawashul dan istighatsah
PEMBAHASAN
Menurut Jumhur Ahlus Sunnah Wal- Jamaah, tawassul dengan segala ragamnya
adalah perbuatan yang dibolehkan atau dianjurkan. Kebolehan tawassul dengan nama dan sifat
Allah SWT, amal shaleh dan meminta doa dari orang sholeh telah disepakati, bahkan oleh
kelompok yang keras sikapnya terhadap tawassul ini,
Dalam bukunya, Al Mulakhosh fii Syarhi Kitabit Tauhid, yang ditulis Syaikh Sholih
bin Fauzan bin 'Abdullah Al Fauzan, disebutkan bahwa Istighosah adalah Ibadah.
Beberapa dalil menunjukkan bahwa istighosah termasuk ibadah dan tidak boleh berdoa
kepada selain Allah.
Artinya : "Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu,
maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim". Jika Allah
menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya
kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak
kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-
hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus: 106-107).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tawasul merupakan aktivitas
mengambil sarana atau wasilah agar doa seseorang dapat diterima dan dikabulkan oleh
Allah SWT atau sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan
ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada- Nya, mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan
mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhai-Nya.
Sedangkan istightsah,ialah meminta pertolongan dari Allah SWT ketika keadaan sukar
dan sulit yang mana istightsah ini dilakukan secara bersama, melalakukan doa bersama
untuk mengharapkan pertolongan dari allah.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis lebih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Asy’ari, Muhammad Hasyim. Risalah Ahl Al-Sunnah Wa Al-Jama’ah. Yogyakarta: Ar
Ruzz Media, 2015.
https://kalam.sindonews.com/read/865939/68/inilah-penjelasan-istighosah-ibadah-yang-
pernah-dilakukan-rasulullah-1661389692
https://nublitar.or.id/tawasul-dan-istighotsah-dalam-pandangan-nahdlatul-ulama/
Shaleh, Ainur Ratiq. Tawasul. KAMPUNGSUNNAH. ORG 2019