Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“TAUHID’

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
CHIKO AHNAF FAIRUZ ADI 41122010018
MUHAMMAD SYAVA PRAMUDYA AKINDRA 41122010019
ABIMA AL ADILIE 41122010021

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2022

1
DAFTAR ISI
TAUHID
KATA PENGANTAR..................................................................................3
BAB I............................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................4
C. TUJUAN................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Pengertian Tauhid................................................................................5
B. Hakikat Tauhid......................................................................................6
C. Macam-Macam Tauhid........................................................................6
D. Tujuan dan manfaat bertauhid............................................................7
E. Pengaruh Tauhid dalam Kehidupan Seorang Muslim..........................9
BAB III.......................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran..................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
serta tidak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi MuhammadSAW
beserta keluarga dan kerabatnya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugasmakalah yang berjudul “Ketauhidan” ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Mohammad Zaini,SE,MM.pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain itu, tujuan
dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang “Ketauhidan” bagi para
pembaca dan tentunya juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Mohammad Zaini,SE,MM. Selaku
dosen pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas
inisehingga dapat menambah pengetahuan dan juga wawasan kami

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kedudukan tauhid dalam Islam itu utama, karena pemahaman tentang tauhid
itulah keimanan seorang muslim mulai tumbuh. Konsep tauhid dalam Islam
merupakan salah satu pokok ajaran yang tidak dapat diganggu gugat dan sangat
berpengaruh terhadap keislaman seseorang. Jika seseorang tidak kuat, maka akan
goyah pula pilar-pilar keislamannya secara menyeluruh.
Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah arti dalam Islam yang menunjukan keesaan Allah.
Sebuah sumpah akan kesetiaan dan kepercayaan yang pasti tentang Allah yang
Maha Esa. Dengan menyakini dan mengamali akan keesaan Allah, maka seorang
muslim tidak akan lagi menyakini adanya tuhan selain Allah. Sehingga seluruh
hidupnya akan senantiasa dipersembahkan hanya untuk bertaqwa kepada Allah.
Dengan tauhid yang kokoh maka seorang muslim akan mampu melaksanakan
seluruh perintah Allah dengan keyakinan yang kuat pula.
Nilai keesaan Allah merupakan awal dari kewajiban-kewajiban manusia
terhadap tuhannya tersebut. Manusia diciptakan di muka bumi ini hanya mempunyai
satu tugas yaitu menyembah Allah dengan segala bentuk ibadahnya, dalam hal ini
Allah berfirman dalam kitabnya, yang artinya:
"Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan" (QS At Taubah: 31)
Dengan keyakinan yang kokoh tentang keesaan Allah, maka akan semakin
ringan seorang muslim melaksanakan seluruh ibadah yang yang diwajibkan kepada
seorang muslim. Menganggap bahwa semua kewajiban yang harus dijalaninya
tersebut merupakan kebutuhan untuk bertemu dengan penciptanya, Allah SWT.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan tauhid?
2. Apa hakikat tauhid?
3. Apa macam-macam dari tauhid?
4. Tujuan dan manfaat mempelajari tauhid?
5. Bagaimana pengaruh tauhid dalam kehidupan seorang muslim?

C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengertian tauhid
2. Mendeskripsikan haikat tauhid
3. Mendeskripsikan macam-macam tauhid
4. Mendeskripsikan tujuan dan manfaat mempelajari tauhid
5. Mendeskripsikan pengaruh tauhid dalam kehidupan seorang muslim

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid
Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan
Allah. Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan.
Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa.
Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid
ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-
Baqarah:163, Muhammad 19 ). Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai
dan norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu
agama yang mengesakan Tuhan. Adapun dalam istilah syari’at secara umum adalah

ُ ‫إفراد هللا سبحانه بما يَ ْخت‬


‫ واأللوهية و األسماء و الصفات‬،‫َص به من الربوبية‬
Artinya :“Mengesakan Allah Subhanahu dalam perkara yang menjadi
kekhususan-Nya, yaitu Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma` was Shifat”.
Sedangkan pengertian istilah tauhid ialah meyakini bahwa Allah Swt. Itu Esa dan tidak
ada sekutu bagi-Nya. Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat. Laa ilaha illa
Allah (tidak ada Tuhan selain Allah). Tauhid artinya mengesakan Allah. Esa berarti
Satu. Allah tidak boleh dihitung dengan satu, dua atau seterusnya, karena kepada-Nya
tidak layak dikaitkan dengan bilangan. Beberapa ayat al-Qur’an telah dengan jelas
mengatakan keesaan Allah. Di antaranya surah al-Ikhlas ayat 1-4 sebagai berikut:
“Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula-diperanakkan, dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia.”
Tauhid ialah mengesakan Allah SWT dalam segala bentuk perbuatan dan juga
ibadahyang kita lakukan artinya ibadah tersebut kita lakukan hanya untuk menyembah
AllahSWT kita serahkan ibadah kita hanya kepada-Nya .Jadi kita tidak hanya
sebatas meyakini Allah SWT sebagai pencipta, sebagai menghidupkan, menciptakan
langitdan bumi, menciptakan manusia, hewan, maupun tumbuhan semata, karena
kalaupandangan kita hanya sebatas sampai situ saja semua makhluk pun juga
meyakininya,mungkin ada beberapa apa orang takabur atau sombong yang tidak mau
menyakiniitu. Sebagaimana hal ini juga diyakini oleh orang-orang musyrik. Tetapi
tauhid itumengharuskan kita beribadah hanya kepada Allah SWT semata dan
tidak bolehdipalingkan kepada selain Allah SWT. Sebagaimana yang telah dijelaskan
di dalamAl-Quran:

ِ‫سن ِْل اَو لنِ ْجال ُ ْتقَلَخ اَ َمو‬


ْ َ ‫ْن ُو ُد ْب َعيِل لاِل‬
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadahkepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat : Ayat 56)

5
B. Hakikat Tauhid
Hakekat tauhid adalah kewajiban seluruh muslim untuk mengesakan Allah dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kedudukannnya sangat penting
karena tauhid inilah yang merupakan tujuan pertama diciptakannya manusia, diutusnya
rasul dan tujuan pokok kehidupan manusia. Berangkat dari hal itu menauhidkan Allah
berarti mengesakan.Tak ada sesuatu apa pun yang berserikat dalam kekhususan-Nya,
tidak pula berserikat dalam hak-Nya yang wajib ditunaikan oleh para hamba. Nama-Nya
yang indah, sifat-Nya yang tinggi, kehendak-Nya yang pasti terlaksana, kekuasaan-Nya
yang tak terbatas, ilmu-Nya yang luas, dan kesempurnaan-Nya dalam nama dan sifat-
Nya, seluruh hal ini juga merupakan kekhususan Allah. Setiap orang yang menetapkan
salah satu kekhususan Allah ta’ala bagi makhluk, batallah ketauhidannya.Hak Allah
yang wajib ditunaikan para hamba-Nya adalah mereka hanya menyembah kepada-Nya
dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun sebagaimana disebutkan dalam
hadits Mu’adz radhiallahu ‘anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya,

ُ‫ولُه‬Z‫س‬ ُ ‫ا َل قُ ْلتُ هَّللا ُ َو َر‬ZZَ‫ ق‬.» ِ ‫ا ِد َعلَى هَّللا‬ZZَ‫ق ا ْل ِعب‬


ُّ ‫ق هَّللا ِ َعلَى ا ْل ِعبَا ِد َو َما َح‬ ُّ ‫يَا ُم َعا ُذ تَ ْد ِرى َما َح‬
‫ا ِد‬ZZَ‫ق ا ْل ِعب‬
ُّ Z‫ ْيًئا َو َح‬Z‫ش‬ َ ‫ ِر ُكوا بِ ِه‬Z‫ش‬ ْ ُ‫دُوا هَّللا َ َوالَ ي‬Zُ‫ق هَّللا ِ َعلَى ا ْل ِعبَا ِد َأنْ يَ ْعب‬ َّ ‫ قَا َل « فَِإنَّ َح‬.‫َأ ْعلَ ُم‬
‫ش ُر‬ِّ َ‫سو َل هَّللا ِ َأفَالَ ُأب‬ُ ‫ قَا َل قُ ْلتُ يَا َر‬.» ‫ش ْيًئا‬ َ ‫ش ِر ُك بِ ِه‬ ْ ُ‫ب َمنْ الَ ي‬ َ ‫َعلَى هَّللا ِ َع َّز َو َج َّل َأنْ الَ يُ َع ِّذ‬
‫اس قَا َل « الَ تُبَش ِّْر ُه ْم فَيَتَّ ِكلُوا‬َ َّ‫» الن‬
Artinya:“Wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah yang wajib ditunaikan
oleh hamba dan apa hak hamba yang akan Allah tunaikan?” Mu’adz berkata, “Allah
dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hak Allah yang wajib ditunaikan oleh hamba, hendaklah ia menyembah Allah dan
tidak berbuat syirik pada-Nya dengan sesuatu apa pun. Sedangkan hak hamba yang
akan Allah tunaikan yaitu Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak berbuat syirik
kepada-Nya dengan sesuatu apa pun” [HR. Al-Bukhari: 2856, 5967 dan Muslim: 30].

C. Macam-Macam Tauhid
1. Tauhid Rububiyah
Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta, pemilik, dan pengendali
alam raya. Dia dapat menghidupkan dan mematikan dengan takdir-Nya serta dapat
mengendalikan seluruh alam semesta dengan sunah-sunah-Nya itu maksud dari tauhid
rubbiyah. Tauhid rububiyah bertujuan agar manusia mengakui tentang keagungan Allah
SWT atas semua makhluk yang diciptakan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surah Al
Mu’minun ayat 86-87:
‫هّٰلِل‬
ْ Zُ‫ ْل اَفَاَل تَتَّق‬Zُ‫يَقُ ْولُ ْونَ ِ ۗق‬Z‫س‬
– َ‫ون‬Z َ ٨٦ – ‫ش ا ْل َع ِظ ْي ِم‬
ِ ‫س ْب ِع َو َر ُّب ا ْل َع ْر‬ َّ ‫قُ ْل َمنْ َّر ُّب ال‬
ِ ‫سمٰ ٰو‬
َّ ‫ت ال‬
٨٧

6
Artinya: “Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang
memiliki ‘Arsy yang agung?” Mereka akan menjawab, “(Milik) Allah.” Katakanlah,
“Maka mengapa kamu tidak bertakwa?”
2. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah SWT dalam mengerjakan ibadah,
seperti salat, puasa, zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-Nya.Tauhid
uluhiyah bertujuan agar manusia mengetahui bahwa hanya Allah SWT semata yang
berhak disembah dengan benar. Ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang tauhid
uluhiyah termaktub dalam surah An Nahl ayat 36.
‫اجتَنبوا الطَّا ُغو ۚتَ فَم ْنهم منْ َهدَى هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ُ َّ ْ ُ ِ ْ ُ ِ ْ ‫س ْواًل اَ ِن ا ْعبُدُوا َ َو‬ ُ ‫َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِ ْي ُك ِّل اُ َّم ٍة َّر‬
َ‫ض فَا ْنظُ ُر ْوا َكيْفَ َكانَ عَاقِبَةُ ا ْل ُم َك ِّذبِيْن‬ ِ َ‫ض ٰللَةُ ۗ ف‬
ِ ‫س ْي ُر ْوا فِى ااْل َ ْر‬ َّ ‫َو ِم ْن ُه ْم َّمنْ َحقَّتْ َعلَ ْي ِه ال‬
٣٦ –\
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka
berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang
mendustakan (rasul-rasul).”
3. Tauhid Asma wa Sifat
Tauhid asma wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah SWT dan sifat-
Nya, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an dan sunnah rasul-Nya.Tauhid Asma wa
Sifat bertujuan untuk mengetahui bahwa apa yang Allah SWT sifatkan untuk dirinya
adalah benar (haq) dan mutlak. Allah SWT berfirman:

ْ َ ‫هّٰللَا ُ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ُه ۗ َو لَهُ ااْل‬


ْ ‫س َم ۤا ُء ا ْل ُح‬
٨ – ‫س ٰنى‬
Artinya: “(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama
yang terbaik.” (QS. Taha: 8).

D. Tujuan dan manfaat bertauhid


Allah SWT mewajibkan muslim mempelajari ilmu tauhid dan ilmu itu ada maksud
tujuannya yang berguna bagi kehidupan manusia. Berikut ini adalah tujuan dan manfaat
mempelajari ilmu tauhid yang perlu diketahui:
1. Mengikuti Perintah Allah SWT
Allah berfirman:

َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َواِإْل ْن‬


ِ ‫س ِإاَّل لِيَ ْعبُد‬
‫ُون‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyat: 56).

7
Dalam Syarh Tsalatsatil Ushul libni AL ‘Utsaimin halaman 39, tauhid adalah
menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala
kekhususannya. Maka dari itu, mempelajari ilmu tauhid sangat diutamakan karena
manusia dan jin memang diwajibkan untuk mengakui Allah sebagai satu-satunya
pencipta.
2. Terhindar Dari Sifat Sirik
Allah Ta’ala juga berfirman:

ْ ُ‫ِإنَّ هَّللا َ اَل يَ ْغفِ ُر َأنْ ي‬


‫ش َركَ بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما دُونَ َذلِكَ لِ َمنْ يَشَا ُء‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-
Nya” (QS. An Nisa’: 48).
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

‫ش ْيًئا د ََخ َل النَّا َر‬ ْ ُ‫ش ْيًئا د ََخ َل ا ْل َجنَّةَ َو َمنْ َماتَ ي‬
َ ِ ‫ش ِر ُك بِاهَّلل‬ َ ِ ‫ش ِر ُك بِاهَّلل‬
ْ ُ‫َمنْ َماتَ الَ ي‬
Artinya: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik pada Allah
dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk surga. Barangsiapa yang mati dalam
keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia akan masuk neraka.” (HR. Muslim, no. 93)
3. Jalan Menuju Surga Allah SWT
Allah berfirman,

َ‫ِإنَّ َما يَتَقَبَّ ُل هَّللا ُ ِمنَ ا ْل ُمتَّقِين‬


“Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwa” (QS.
Al Maidah: 27).

ً‫ش ِركْ بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه َأ َحدا‬ َ ً‫فَ َمن َكانَ يَ ْر ُجو لِقَاء َربِّ ِه فَ ْليَ ْع َم ْل َع َمال‬
ْ ُ‫صالِحا ً َواَل ي‬
“Barangsiapa yang mengharapkan pertemuan dengan Rabb-Nya maka amalkanlah
amalan kebaikan dan jangan mempersekutukan Rabb-nya dengan sesuatu apapun”
(QS. Al Kahfi: 110)

ِ ِ‫َو َما ُأ ِم ُروا ِإاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل‬


َ‫صينَ لَهُ الدِّين‬
“tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah keada Allah semata dan
mengikhlaskan amalan hanya kepada-Nya” (QS. Al Bayyinah: 5).

4. Warisan Rasulullah
Dari Imran bin Hushain, berkata: “Aku bersama Nabi, tiba-tiba datanglah kaum
dari golongan Bani Tamim (penduduk Najd). Nabi berkata kepada mereka: “Terimalah

8
kabar gembira wahai Bani Tamim!” Mereka menjawab: “Engkau telah memberi kami
kabar gembira kepada kami, oleh karena itu berilah kami [harta benda]!” Lalu
datanglah orang-orang dari penduduk Yaman. Nabi berkata kepada mereka:
“Terimalah kabar gembira wahai penduduk Yaman, karena Bani Tamim tidak mau
menerimanya!” Penduduk Yaman menjawab: “Kami menerima kabar gembira itu
wahai Rasulullah dengan senang hati. Kami datang kemari untuk mempelajari ilmu
agama dan untuk menanyakan perihal permulaan apa yang ada di dunia ini!” Nabi
menjawab: “Allah itu ada, pada saat sesuatu apa pun belum ada. Arasynya Allah itu
ada di atas air. Kemudian Allah menciptakan langit dan bumi dan mencatat segala
sesuatu dalam lauh mahfuzh.” (HR. Al-Bukhari [6868]).

E. Pengaruh Tauhid dalam Kehidupan Seorang Muslim


Tauhid adalah akar dari keimanan seorang muslim. Dengan tauhid yang kuat, maka seorang
muslim akan mampu menjalankan proses penghambaannya kepada Allah tanpa merasa berat
dan terpaksa, karena hanya satu tujuan mereka hidup yaitu keinginan mereka untuk bertemu
dengan tuhannya Allah SWT. Penghambaan mutlak kepada Allah SWT tersebut terwujud dalam
berbagai aspek kehidupan seorang muslim, mulai hubungan antara manusia dengan Allah,
hubungan manusia dengan manusia lainnya, serta hubungan manusia dengan alam. Ketiga
hubungan tersebut akan terwujud secara selaras dan harmonis, karena memang itulah perintah
Allah. Dengan mempunyai aqidah yang kuat, maka seluruh rintangan hidup dapat dilaluinya
dengan baik dan ringan.
Di era modern ini, dengan berbagai tantangan dan pengaruh global, seorang muslim harus
mempunyai tauhid yang kuat. Hal itu disebabkan tantangan dan pengaruh global yang dating
banyak memuat unsur-unsur negative yang anti-tauhid. Manakala seorang muslim dihadapkan
pada kesenangan dunia sebagai muatan dunia kapitalis, maka manusia membutuhkan benteng
untuk mempertahankan diri dari arus negative globalisasi tersebut.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan
keesaan Allah. Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang
artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau
kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan
akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang
berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-Baqarah:163, Muhammad 19 ).
Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam,
sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama
yang mengesakan Tuhan.
2. Hakekat tauhid adalah kewajiban seluruh muslim untuk mengesakan Allah
dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kedudukannnya
sangat penting karena tauhid inilah yang merupakan tujuan pertama
diciptakannya manusia, diutusnya rasul dan tujuan pokok kehidupan manusia.
3. Tauhid dibagi 3,yaitu:
a. Tauhid Rubbubuyyah artinya meyakini hanya Allah
menciptakan ,menguasai,dan mengatur seluruh alam
b. Tauhid Uluhiyyah artinya meyakini bahwa hanya Allah yang berhak
diibadahi dan tak ada sekutu bagi Allah
c. Tauhid Asma Dan Sifat artinya meyakini bahwa Allah memiliki nama-
nama dan sifat-sifat khusus baginya yang sesuai kemuliaan dan
keagungannya
4. Tujuan serta manfaat tauhid adalah: mengikuti perintah Allah SWT,terhindar
dari sifat sirik,menuju surganya Allah,dan sebagai warisan Rosululloh SAW.
5. Tauhid sangat berpengaruh terhadap kehidupan seorang muslim, yaitu menjadi
landasan kuat dalam menjalankan segala aktivitas, baik aktivitas keagamaan
maupun aktivitas duniawi lainnya. Dengan tauhid seorang muslim akan
menjalani kehidupannya dengan tenang, tawakal dan sabar. Oleh karena itu
tauhid merupakan modal dasar bagi suksesnya seorang muslim baik di dunia
maupun di akherat.

B. Saran
Setelah mengkaji masalah tauhid di atas, maka saran dari penulis khususnya bagi
penulis sendiri, bahwa memegang teguh tauhid yaitu meyakini secara mutlak
keesaan Allah merupakan modal utama dalam mengarungi kehidupan modern
dewasa ini. Oleh karena itu, mempelajari tahuid yang sebenarnya merupakan
keharusan bagi seorang muslim

10
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Agama Tauhid (Ladasan, Hakekat, dan Pengaruh). (2022). diakses 22
September 2022, dari https://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-
agama-tauhid.html?m=1
Apa itu Tauhid dan Manfaat Mempelajarinya dalam Agama Islam, Perkuat Iman |
merdeka.com. (2020). Diakses 22 September 2022,dari
https://www.merdeka.com/jatim/apa-itu-tauhid-dan-manfaat-mempelajarinya-
dalam-agama-islam-perkuat-iman-kln.html

REFERENSI AL-QURAN
QS. At Taubah: 31
QS. Az-Zariyat : 56
QS. Al Mu’minun : 86-87
QS. Taha: 8
QS. Adz Dzariyat: 56
QS. An Nisa’: 48
QS. Al Maidah: 27
QS. Al Kahfi: 110
QS. Al Bayyinah: 5

11

Anda mungkin juga menyukai