TENTANG :
DI SUSUN OLEH:
NIRM : 1903033
KELAS : 3A FARMASI
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Besar
kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang
terang benderang seperti saat ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan waktu yang cukup lama sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Tauhid”. Saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,
sehingga saya senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi
penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHUKUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TAUHID...........................................................................................3
B. MACAM-MACAM TAUHID....................................................................................4
A. KESIMPULAN...........................................................................................................6
B. SARAN......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketauhidan merupakan hal yang melepaskan manusia dari ikatan-ikatan kepada
berhala-berhala, serta benda-benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah
swt. Ketauhidan tersebut membawa manusia kepada kebebasan sejati terhadap apapun
yang bersifat duniawi, menuju ketundukan hakiki hanya kepada Allah swt. Tauhid
merupakan risalah pertama dan utama para Rasul Allah dalam menjalankan dakwah
kepada seluruh umatnya. Para Rasul menanamkan tauhid ke dalam jiwa umatnya,
mengajak mereka supaya beriman kepada Allah, menyembah, mengabdi, dan berbakti
kepada-Nya; melarang mereka menyekutukan Allah dalam bentuk apapun, baik Żāt,
܇ifāt, maupun Af’al-Nya (Asmuni, 1993, hal. XIV). Hal tersebut sebagaimana firman
Allah dalam al-Qurān surat al-Naḥl ayat 36 sebagai berikut:
ٰ ۟ َ
ۚ ُ ٰلَلَةKٱلض
َّ ِهKت َعلَ ْي ْ َّدَى ٱهَّلل ُ َو ِم ْنهُم َّم ْن َحقKَوتَ ۖ فَ ِم ْنهُم َّم ْن هKKٱلطَّ ُغ ۟ دKُواًل أَن ٱ ْعبKَّس
واKKُُوا ٱهَّلل َ َوٱجْ تنِب ِ ُ لِّ أُ َّم ٍة رKKا فِى ُكKKََولَقَ ْد بَ َع ْثن
َُوا َك ْيفَ َكانَ ٰ َعقِبَةُ ْٱل ُم َك ِّذبِين ۟ ُوا فِى ٱأْل َرْ ض فَٱنظُر ۟ فَ ِسير
ِ
Arab-Latin:
Wa laqad ba'aṡnā fī kulli ummatir rasụlan ani'budullāha wajtanibuṭ-ṭāgụt, fa min-hum
man hadallāhu wa min-hum man ḥaqqat 'alaihiḍ-ḍalālah, fa sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa
kāna 'āqibatul-mukażżibīn.
Terjemah Arti:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. al-Naḥl[16]: 36).
Tauhid merupakan hal yang mesti ada dan landasan utama seorang muslim. Baik
tidaknya identitas seorang muslim sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh baik tidaknya
tauhid yang ia miliki. Ketauhidan akan menjadikan seorang muslim tunduk dan patuh
hanya kepada Allah, dan menafikan segala hal yang lain-Nya. Jika ‘aqīdaħ tauhid
seseorang telah kokoh dan mapan (established), maka setiap konsep dan aturan-aturan
yang ada dalam Islam akan senantiasa ia ikuti dengan seutuhnya. Kesungguhan tersebut
akan tercermin pada keyakinan yang teguh di dalam hati, terjaga dalam lisan, serta
teraplikasi dalam perbuatan. Tanpa ada rasa berat yang memunculkan berbagai alasan
untuk menolaknya, inilah sikap yang dilahirkan dari seorang muslim sejati (Rasyid, 2000,
hal. 16).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Tauhid
2. Macam – Macam Tauhid
C. TUJUAN PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Tauhid
Secara etimologis, tauhid berarti keesaan. Maksudnya, keyakinan bahwa Allah SWT
adalah Esa, Tunggal, satu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan
dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Allah”; mentauhidkan berarti “mengakui akan keesaan
Allah mengeesakan Allah”.Jubaran Mas‟ud menulis bahwa tauhid bermakna “beriman kepada
Allah, Tuhan yang Esa”, juga sering disamakan dengan “ “ ”الاله اال هللاtiada Tuhan Selain Allah”.
Fuad Iframi Al-Bustani juga menulis hal yang sama. Menurutnya tauhid adalah Keyakinan
bahwa Allah itu bersifat “Esa”.Jadi tauhid berasal dari kata “wahhada” ( “ )وحدyuwahhidu” (
Menurut Syeikh Muhammad Abduh tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang
wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya,
dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan pada-Nya.Juga membahas tentang
rasul-rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, apa yang boleh dihubungkan (dinisbatkan)
kepada mereka, dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
Menurut Zainuddin, Tauhid berasal dari kata “wahid” ( )واحدyang artinya “satu”. Dalam
istilah Agama Islam, tauhid ialah keyakinan tentang satu atau Esanya Allah, maka segala pikiran
dan teori berikut argumentasinya yang mengarah kepada kesimpulan bahwa Tuhan itu satu
disebut dengan Ilmu Tauhid.
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir sama dengan tauhid yakni :
Hakeem Hameed mengartikan tauhid sebagai sebuah kepercayaan ritualistik dan perilaku
seremonial yang mengajak manusia menyembah realitas hakiki (Allah); dan menerima segala
pesan-Nya yang disampaikan lewat kitabkitab suci dan para Nabi untuk diwujudkan dalam sikap
yang adil, kasih sayang, serta menjaga diri dari perbuatan maksiat dan sewenang-wenang demi
mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Kata Tauhid terdiri dari perkataan “Theos” artinya Tuhan, dan “logos” yang berarti ilmu
(science, study, discourse). Jadi Theologi berarti ilmu tentang Tuhan atau ilmu ketuhanan.
Definisi theologi yang diberikan oleh para ahli-ahli ilmu agama antara lain dari Fergilius Ferm,
yaitu: The discipline which concerns God (or the Divine Reality) and God‟s relation to the world
(Tauhid ialah pemikiran sistematis yang berhubungan dengan alam semesta).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1.) Tauhid menurut bahasa artinya mengetahui dengan sebenarnya Allah itu Ada lagi
Esa. Menurut istilah, tauhid ialah satu ilmu yang membentangkan tentang
wujudullah (adanya Allah) dengan sifat-Nya yang wajib, mustahil dan jaiz
(harus), dan membuktikan kerasulan para rasul-Nya dengan sifat-sifat mereka
yang wajib, mustahil dan jaiz, serta membahas segala hujah terhadap keimanan
yang berhubung dengan perkara-perkara sam‟iyat, iaitu perkara yang diambil dari
al-Quran dan Hadis dengan yakin.
2.) Tauhid ada tiga macam yaitu :
a.) Tauhid rububiyah
b.) Tauhid uluhiyyah
c.) Tauhid al aswa was sifat.
B. SARAN
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca memperoleh pengetauhan
yang lebih luas tentang tauhid dan lebih mendekati diri kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan, Shalih. 2001. Kitab Tauhid I . Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Al-Faruqi, I. R. (1988). Tawۊīd: Its Implication for Thought and Life. (R. Astuti, Trans.)
Bandung: Pustaka. Ali, M. D. (2010).
Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Keoribadian Muslim. Bandung:
Remaja Rosdakarya.