1.DEWI SEPTIANA
2.HAERANI
TAHUN 2023
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
reaksi siklus asam sitrat pada metabolism karbohidrat, lipid dan protein.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang reaksi siklus asam sitrat pada
metabolism karbohidrat, lipid dan protein. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
…………….….1
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………….
.……….......2
BAB.I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..
……………...3
1.2
Tujuan…………………………………………………………………………………………
……….........4
1.3 Rumusan
masalah………………………………………………………………………………..……..4
BAB. II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
………..…...5
1.
Defenisi…………………………………………………………………………………………
………..…..5
2.
Tujuan…………………………………………………………………………………………
…………….…6
3.
Fungsi………………………………………………………………………...............................
.......7
BAB. III
PENUTUP………………………………………………………………………………………
……………..17
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
………….…....17
3.2 Saran……………………………………………………………….
……………………………………………...17
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………..............................................................18
BAB I
Tawassul
A. Pengertian Tawassul
1. Tinjauan Etimologi
Dari kacamata bahasa, tawassul berawal dari fi’il madhiwassala, menurut arti etimologi
(bahasa-lughoh) mempunyai arti al-qurbah atau al-taqarrub ( التقرب,(artinya mendekatkan diri
dengan suatu perataraan (wasilah).Wasilah bermaksud “perantara”, dalam bahasa Arab
adalah isim dari kata kerja “wasalailahi bikadza, yasilu, wasilatan fahuwa wasilun” artinya,
mendekatkan diri dan mengharapkan. Dan dari kata itu terbentuk kata “ma yutaqarrabu bihi
ila al- ghairi” artinya, sesuatu yang bisa mendekatkan diri pada hal yang lain. Maka dari kata
wasilah itulah masyarakat kita lebih mengenal dengan kata tawassul. Jadi tawassul adalah
mendekatkan diri dengan suatu perantaraan (wasilah) atau menjadikan sesuatu yang menurut
Allah mempunyai nilai, derajat dan kedudukan yang tinggi, untuk dijadikan sebagai
perantaraan (wasilah) agar doa dapat dikabulkan. Sedangkan untuk orang yang melakukan
tawassul disebut dengan mutawassil bentuk plural dari kata wasil.Dari kata-kata itulah
kemudian praktek tentang wasilah biasa pula dikenal dengan istilah tawassul. Jadi, jika kata
tawassul disebutkan, maka ia jelas memiliki hubungan yang sangat erat dengan kata wasilah,
karena ia merupakan bentuk isim masdar dari kata tawassala.
2. Tinjauan Terminologi
peraturan yang boleh mencapai keredhaan dan pahala daripada Allah swt. Ia
orang yang beriman kepada Allah swt. dengan menggunakan cara-cara dan sebab- sebab
yang sesuai yang boleh menyampaikan kepada Allah swt. Sebagaimana
carilah wasilah (perantara) untuk mendekatkan diri kepada-Nya”. Wasilah yang disebutkan di
dalam ayat di atas membawa maksud jalan
yang boleh mendekatkan diri kepada Allah swt.dengan melakukan perkara yang
dicintai dan diredhai-Nya, sama ada berbentuk perkataan, perbuatan, amalan
maupun niat.9
kepada Allah swt. dengan amalan shalih demi mendekatkan diri kepada-Nya,
meraih derajat disisi-Nya, atau untuk memenuhi hajat, mendapatkan manfaat dan
a) Mutawassal ilahi, yaitu Allah swt yang memiliki karunia dan nikmat.
dan pertolongan, memohon agar bias dekat dengan Allah swt., ingin
bahaya.
Menurut Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz adalah ibadah yang
itulah kita berkata, bahwa seluruh ibadah adalah wasilah (sarana) menuju
Menurut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya wasilah adalah sarana yang
tempat) yang berada paling tinggi di surga, yang merupakan kedudukan dan
tempat tinggal Rasulullah saw. di surga. Itulah tempat di surga yang paling dekat
Muhammad bin al-Munkadir, dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata Rasulullah saw.
bersabda:
ال َح َّدثَنَا ُش َعیْبُ بْنُ َأبِى َح ْمزَ ةَ ع َْن ُم َح َّم ِد ب ِْن ْال ُم ْن َك ِد ِر ع َْن َجابِ ِر ٍ َح َّدثَنَا َعلِ ُّى بْنُ َعیَّا
َ َش ق
ب ِْن َع ْب ِد هللاَّ ِ َأ َّن َرسُو َل هللاَّ ِ صلى هللا علیھ وسلم قَا َل َم ْن قَا َل ِحینَ یَ ْس َم ُع النِّدَا َء اللَّھُ َّم
Ya: ‘mengucapkan azan seruan mendengar telah yang siapa Barang “14 ، َُمحْ ُمودًا الَّ ِذى َو َع ْدتَھ
ت لَھُ َشفَا َعتِى یَوْ َم ْالقِیَا َم ِة
ْ َّ َحل.
Allah, Rabb pemilik seruan yang sempurna ini dan shalat yang akan
kiamat kelak”.
Menurut Yahya Zainul Ma’arif atau lebih dikenali dengan Buya yahya
dalam ceramah beliau tentang menyingkapi kesalahpahaman tentang tawassul. Beliau berkata
tawassul ini tidak dipermasalahkan dari masa ke semasa terjadinya kesalahpahaman dalam
tawassul karena salah dalam memahami
a) Tawassul dengan doa, yaitu kita pergi kepada orang yang dianggap
soleh dan minta kepada orang soleh tersebut agar mendoakan kita.
b) Berdoa dengan tawassul, yaitu kita berdoa kepada Allah swt. dengan
mendapat keredhaan dan ganjaran yang baik. Keredhaan ini diperoleh oleh semua
orang yang beriman kepada Allah swt., iaitu dengan mengambil semua cara dan
sebab yang dapat mencapai ke arah keredhaan itu. Sebagaimana Allah jelaskan
dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat 35.Perantara atau wasilah yang dinyatakan
dalam ayat tersebut adalah kaedah bagi mendekatkan diri kepada Allah swt.,
melalui cara yang disukai dan diredhai-Nya, sama ada melalui percakapan,
sekarang yang maksudnya berdoa melalui beliau seperti berdoa melalui nabi-nabi
lain atau orang-orang soleh. Dengan demikian, tawassul melalui Rasul saw itu dimaksudkan
dua arti berdasarkan kesepakatan umat Islam dan satu arti yang
a) Sebagai pokok iman dan Islam, yakni mengimani Rasul saw. dan
menaatinya.
B. Sejarah Tawassul.
Istilah atau perbuatan tawassul ini bukan sesuatu yang baru atau rekaan
semata-mata, akan tetapi istilah dan perbuatan tawassul ini telah ada dari dulu lagi
ُ “ ی ِمٱل َّرحُو ُرفَ ۡغٱلMereka berkata: ‘Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami
. 17
kepada Rabbku. Sesungguhnya Allah lah yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang’.”
Daripada ayat al-Qur’an ini jelas bahwa tawassul itu telah ada dari dulu lagi.,
dan amalan tawassul ini tidak pernah dilarang oleh Nabi saw., para sahabat dan
mempermasalahkan amalan tawassul ini, dan mengatakan amalan tawassul itu bid’ah.
Syarah Jami’ al-Shahir al-Basyir wa al-Nazir. Berkata Imam Subki. “Tawassul minta tolong
dan minta syafaat kepada Allah melalui Nabi saw. adalah baik dan tidak ada
satu pun ulama salaf dan khalaf yang mengingkarinya, hingga datanglah Ibnu
Taimiyah yang mengingkarinya, menganggap tawassul itu berpaling dari jalan yang
lurus serta membid’ahkannya, padahal tidak ada seorang alim pun sebelumnya yang
selain Allah swt, mereka ber-i'tiqad bahwa para wali itu baginya mempunyai pangkat
dan kedudukan yang tinggi disisi Allah swt.Dan mereka mangangkat hajat-hajatnya
kepada Allah swt.seperti: Lata yang disernbah selain Allah di Thaif, padahal
adonan kueh yang dicampur dengan minyak samin, lalu ia menyuguhkannya untuk
mereka. Ketika ia meninggal dunia, maka urusannya menjadi seperti orang besar
kebaikan. Maka orang-orang yang hidup dizamannya ikut berduka cita lalu mereka
kesulitan-kesulitannya19. Seperti halnya juga yang diminta kepada Uzza dan Manat, seperti
mana yang difirmankan oleh Allah swt: a al menganggap) musyrik orang-orang hai (kamu
patut apakah Maka
dan al Uzza.Dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak
perempuan Allah).Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah
adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu
dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah
Dan dengan ini, mereka itu mengetahui bahwa orang-orang yang dimintai itu
tidak dapat menciptakan apapun di dunia ini, bahkan mereka tidak memiliki rezki,
kehidupan, kematian dan tidak mempunyai urusan apapun.21 Oleh karena itu Allah
“Katakanlah: Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi,
siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?"
tidak bertakwa kepada-Nya?.” Maksudnya, selama kalian sudah tahu bahwa pelaku ini
semuanya adalah
Allah, mengapa kalian tidak bertaqwa kepada Allah swt. Sehingga kalian
mereka orang-orang jahiliah menjadikan wasilah itu sesembahan atau berhala, tetapi
dirinya, sebagaimana bertawassul kepada orang soleh, yaitu meminta orang soleh
mendoakan apa yang dihajati diri kita. Mereka tidak menjadikan wasilah itu
sesembahan, tetapi hanyalah sebagai perantaraan karena kedudukan wasilah itu yang
dekat dengan Allah swt.Jika umat Islam menjadikan selain Allah itu sesembahan,
C. Hakikat Tawassul
swt.dengan yang lain, mereka ini percaya penuh bahwa hanya Allah swt. yang
berkuasa atas segala sesuatu, selain Allah itu tiada kuasa yang mampu mengubah apa- apa
pun melainkan dengan izin Allah swt. Banyak sekali dari para pengkritik atau
a) Sesungguhnya tawassul adalah salah satu cara berdoa dan salah satu pintu
menghadap Allah swt., pokok yang dituju hakikatnya adalah Allah swt.
Sesuatu yang dijadikan wasilah tidak lain hanyalah perantara untuk mendekatkan kepada
Allah swt, dan barang siapa yang menyakini selain
sesuai dengan itu, maka orang yang bertawassul itu adalah orang yang
paling jauh dari perantara itu dan orang yang paling dibenci.
dapat mendekatkan doanya dikabulkan oleh Allah swt. Sehingga dari sini menjadi
jelas hakikat yang tampak dalam bertawassul sama sekali tidak terdapat unsur-unsur
dalam kesyirikan adalah jika mereka meyakini perantara itu yang dapat memberi
Muhammad saw. dan mengikuti ajarannya merupakan kewajiban setiap orang. Tidak
ada jalan untuk sampai kepada rahmat dan keselamatan-Nya kecuali melalui
tawassul dengan mengimani Rasul saw. dan mengikuti ajarannya. Beliau itu pemberi
syafaat dan pemilik tempat terpuji yang diimpikan semua orang.Beliau pemberi
nabi dan rasul. Syafaat dan doa Rasul saw itu hanya berguna bagi orang yang diberi
syafaat. Barangsiapa yang diberi syafaat dan doa, ia sudah tawassul kepada Allah
swt melalui syafaat dan doanya. Hal ini sama seperti yang dilakukan para sahabat
melalui doa dan syafaatnya. Demikian pula manusia di hari kiamat, tawassul kepada
atas. Sementara tawassul dengan syafaat dan doa Rasulullah saw. hanya akan
orang kafir dan orang-orang munafiq, tidak perlu diberi syafaat di akhirat. Karena
itulah, Rasul saw dilarang memintakan ampunan untuk paman dan bapaknya atau
untuk orang-orang kafir dan orang-orang munafik lainnya.
A. Istighosah
1. Pengertian Istighosah
pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan)
kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti’anah juga pola
istif’al dari kata “al-aun” العونyang berarti “thalabul aun” طلب العونyang
pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum. Baik Istighotsah
SMP Darussalam Tambak Madu Surabaya, , (Surabaya: Skripsi Tidak Ditemukan, 2011),
hlm. 15
maupun Isti’anah terdapat di dalam nushushusy syari’ah atau teks-teks AlQur’an atau hadits
Nabi Muhammad.
sulit. Yang dimaksud dengan Istighosah dalam munjid fil lughoh wa a’alam
Sedangkan menurut
Barmawie Umari bahwa Istighosah adalah do’a- do’a sufi yang dibaca
memohon bantuan dari Allah SWT, saat itu beliau berada di tengah
berkecamuknya perang badar dimana kekuatan musuh tiga kali lipat lebih
Papa Luis Maluf Elyas, Munjid fil Lughoh Wa a’ala. (Libanon: El Mucheg, Beirut:
Maksud dari ayat di atas adalah Istighosah dalam hal ini adalah
keengganannya meyakini hari kebangkitan, dan tidak ada cara lain yang
memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dari
diwujudkan.
yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa
saja. Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan
ُ َ ى يـ َ بـ ْ لُ َغ ْالع َ ر
ْ فـَبـ َ يـ ْ نَم َ ا هُ م ْ َك َذلِكَ اس ْ تـ َ غَاثـُو, ق نِص ْفَ األ ْ ُ ُذ ِن ِ إن ال َّشم ْ س َ تَ ْد نـُو ْ يـ َ و ْ م َ ْال
َّ ق ي َ ام َ ِة ح َ ت َّ
ا
10 Ibn Muhammad Abdul Wahab, Kitab Tauhid. (Darul Arabiyah,1388 H/1969 M), hlm.
33
9
Hadits ini juga merupakan dalil dibolehkannya meminta
terkena terik panasnya sinar Matahari mereka meminta tolong kepada para
Nabi.
yang dijadikan oleh Allah SWT sebaga sabab untuk mendekatkan diri
kepadanya.
toyyibah yang terdiri dari istighfar, tashbih, tahmid, tahlil dan bacaanbacaan lain yang
dianjurkan oleh Islam. Berikut akan dipaparkan secara
b. Bacaan-bacaan istighosah
1) Istighfar sebanyak 3x
2) lahaulawalaquataillabillah sebanyak 3x
َل و َالَ قـ ُ َّوةَ إالَّ بِاƅ ْالع َ لِ ِي ّ ْالع َ ِظ ي ِ ِْم
3) Sholawat sebanyak 3x
4) Membaca
11
selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sungguh aku termasuk orangorang yang telah berbuat
dzalim.
Maha Melihat
ُ ال
yang kali 10 sebanyak ق ُ ي َ ا م ُ ب ْ ِدlafadz membaca Selanjutnya) 7
ِ َع ي َ ا خ
sebanyak ك ي ْل ُ يا َ هللا ِ ف ي ْظ ُ ي َ ا ن
ِ َ َص يـ ْ ر ُ ي َ ا و ِ َ ُ ي َ ا حlafadz membaca Selanjutnya) 8
10 kali yang artinya: Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan
yang menjamin rizki para hamba dan mengetahui kesulitankesulitan hamba, ya Allah.
ُ ك أس ْ ت َِغ ي
sebanyak ْث َ ِ ي َ ا َخ يُّ ي َ ا قـَيـُّو ْ م ُ بِر َح َْمتlafadz membaca Selanjutnya) 9
pertolongan-MU.
12
7 kali yang artinya: Aku mohon ampung kepada Allah Yang Maha
ِ تي أ ْد ِر ْك
َي َ ا اƅ ني ي َ ا هللا ي َ ا هللا ي َ ا هللا ِ َح يـ ْ ل ِ َ ا هَّلل ُ َّم ص َ ِل ّي َع لَى س
َ ي ّ ِد نَا م َُح َّم ٍد قَ ْد
ِ ْ ض اقَت
Allah.
13) Selanjutnya membaca sholawat nariyah yang artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat
yang sempurna dan curahkanlah salam
13
sebelumnya.
maha Allah: artinya yang kali 3 sebanyak َ فَا ْنص ُ ر ْ نَا َع لَى ْالقَو ْ م ِ ْال َكافِ ِري ْن
14
3. Bacaan Istighosah
a. Tahlil
Allah SWT. yang memang Dia Maha Tunggal dan tidak ada
b. Tasbih
darisegala sifat kurang dan kotor. Allah Yang Maha Suci, tanpa salah,
tanpa dosa, tanpa kurang, tanpa cacat, dan tanpa yang bermakna
sesuatu tidak lain dan tidak bukan adalah nikmat dari Allah SWT.
152:
namun, bukan berarti kita tidak boleh berterima kasih kepada orang
kepada kita.
d. Takbir
pengendalian emosi.
terbatas, karena orang yang berdzikir menjadi teman duduk Allah yang
tidak melihat perantara antara dirinya dengan tuhanya. Kaum sufi sepakat
e. Melapangkan rizki.
g. Takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil yang diucapkan hamba saat berzikir
akan mengingatkannya saat dia ditimpa kesulitan.
h. Malaikat akan selalu memintakan ampunan kepada Allah bagi orangorang yang berzikir.
istighosah adalah:
PENDAHULUAN
Secara etimologi, istilah “Maulid” berasal dari bahasa Arab –Walada Yalidu
secara pasti. Bahkan, sebagian ahli sejarah di masa kini yang mengadakan
mayoritas Muslim yang tidak menjadikan Maulid sebagai hari libur resmi.
Hal ini disebakan karena mayoritas muslim Arab Saudi menganut paham
atau bukan Bidah. Tetapi saat ini maulid nabi diperingati secara luas di
tradisi Maulid. Pertama, tradisi Maulid pertama kali diadakan oleh khalifah
tahun 524 H. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Al-Sakhawi (wafat 902 H).5
Kedua, Maulid diadakan oleh khalifah Mudhaffar Abu Said pada tahun
M.) dari Mongol. Jengiz Khan, seorang raja Mongol yang naik tahta ketika
berambisi menguasai dunia. Untuk menghadapi ancaman Jengiz Khan. itu Mudhaffar
mengadakan acara Maulid. Tidak tanggung-tanggung, dia
itu ada 5.000 ekor kambing, 10.000 ekor ayam, 100.000 keju dan 30.000
Muslimin saat itu dapat dikobarkan dan siap menjadi benteng kokoh Islam.6
Inilah yang dikenal dengan Perang Salib atau The Crusade. Perang
salib I digelorakan oleh Paus Urban II. Pada tahun 1099 laskar Eropa
Dia mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi
Muhammad saw., 12 Rabiul Awal, yang setiap tahun berlalu begitu saja
tanpa diperingati, kini dirayakan secara massal. Sebenarnya hal itu bukan
semangat juang, bukan sekadar perayaan ulang tahun biasa. Pada mulanya gagasan
Salahuddin ditentang oleh para ulama, sebab sejak zaman Nabi
peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya resmi menurut
ajaran agama cuma ada dua, yaitu Idul fitri dan Idul Adha. Akan tetapi
ternyata khalifah setuju. Maka pada ibadah haji bulan Zulhijjah 579
saja berada, bahwa mulai tahun 580 Hijriah (1184 Masehi) tanggal
peringatan maulid nabi yang pertama kali tahun 1184 (580 Hijriah)
10
oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa, dan Masjid al-Aqsa menjadi
masjid kembali sampai hari ini.
WALIMAH
1. Pengertian walimah
syukur kepada Allah dan ekpresi kebahagiaan kedua mempelai atas nikmat
selama ini sudah banyak dipahami banyak kalangan masyarakat, dan bahkan
karena pasangan suami istri pada saat itu berkumpul, sebagaimana dikatakan
oleh az-zuhri dan yang lainya.Bentuk kata kerjanya adalah awlama yang bermakna setiap
makan yang dihidangkan untuk merasakan kegembiraan. Dan
Walimah adalah istilah yang terdapat dalam literatur arab yang secara
arti kata berarti jamuan yang khusus untuk perkawinan dan tidak digunakan
berbeda dari pengertian walimatur ursy itu sendiri, pengertian resepsi dalam
kedua mempelai sehingga mereka dapat menjalin keluarga yang di binanya yang pada
akhirnya terbentuklah keluarga yang sakinah mawaddah dan
warohmah
hanya dengan makan kurma dan roti serta seekor kambing,sebagaimana sabda
Rasulullah SAW :
أن النيب صلى اهلل عليو وسلم ر أى على عبد الرمحن بن عوف ٲثر:عن أنس بن مالك
يا رسول اهلل ٳين تزوجت امرٲة على وزن نو اة: فقال- ٲومو- ما ىذا ؟: فقال, صفرة
)رواه ابن ماجو. اومل ولو بشاة, بارك اهلل لك: فقال,(من ذىب
Artinya: ”Dari Anas bin Malik, bahwasanya nabi saw melihat bekas
maka beliaupun berkata: apa ini? atau mah ! dia Abduuram berkata:
34
keberkahan dari doa nabi sampai dia berkata sesungguhnya kalian lihat
mengangkat batu, saya akan menemukan emas atau perak diriwayatkan alBukhari diakhir
hadits ini.35
mengandung arti wajib, tetapi hanya sunnah menurut jumhur ulama, karena
arab sebelum Islam dating. Pelaksanaan walimah masa lalu itu diakui oleh
Adapaun hadits lain yang berbicara tentang walimah ini adalah hadist
yang diriwayatkan dari shafiyah binti syaibah berikut ini.
) رواه البخا ري.(أولم النبي صلى اهلل عليو وسلم على بعض نسا ئو بمدين‹ من شعير
makanan apa saja sesuai denagan kemampuan. Hal itu ditunjukan oleh Nabi
melebihkan salah satu dari yang lain, tetapi semata-mata disesuaikan dengan
harussampai menyembelih seekor kambing tetapi juga cukup hanya dengan hidangan dua
mud gandum. Syari’at Islam membenarkan pelaksanaan
walimah ini yang sesuai dengan kemampuan atau kesanggupan keluarga yang
mempunyai hajat.
sudah terjadi, sehingga semua pihak mengetahui dan tidak ada tuduhan
b. Tanda penyerahan anak gadis kepada suami dari kedua orang tuanya
e. Sebagai realisasi arti sosiologis dari akad nikah f. Sebagai pengumuman bagi masyarakat
bahwa antara mempelai sudah
resmi menjadi suami istri sehingga masyarakat tidak curiga terhadap kedua
mempelai.41
nikah sudah terjadi, sehingga semua pihak mengetahuinya. Akan tetapi dalam
mengabaikan kebaikan.42
Adapun diantara adab walimah adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada yang bersifat mungkar dan mengajak kepada kejelekan dalam
b. Tidak ada ikhtilat campur baur antara laki-laki dan perempuam. Hendakya
tempat untuk tamu undangan dipisah antara laki-laki dan perempuan. Hal
ini dimaksudkan agar pandangan terpelihara. c. Disunahkan untuk mengundang orang miskin
dan anak yatim bukan hanya
Akan tetapi, lebih afdhal dan utama jika lebih dari seekor kambing.44
f. Boleh mengadakan hiburan berupa nasyid dari rebana dan tidak merusak
akidah umat islam. Di dalam kiatab nailul authar dikatakan hal ini
adalah wajib. Namun ada juga ulama yang mengatakan sunnah, akan tetapi
ٳذا دعى ٲحدكم ٳلى: عن ابن عمر أن ر سو ل اهلل صل ااهلل عليو وسلم قال
undangan walimah itu wajib apabila tidak ada uzur dan kondisi tertetu yang
mendatanginya.
pernikahan adalah hadits dari Abu Hurairah beliau berkata Rasulullah SAW
bersabda
وان كان مفطر فليطعم, فان كان صا ئما فليصل. اذا دعي احدكم فليجب.
Artinya; “Apabila diundang maka penuhilah undangan itu. Apabila ada yang
bahwa seandainya yang diundang itu sedang tidak berpuasa dia wajaib makan
dalam walimah itu, namun bila ia memohonkan doa untuk yang mengadakan
walimah di tempat waliamah tersebut. Orang yang mendapat undangan walimatul ursy
dianjurkan memenuhi
mengadakan walimah tiga hari, maka tidak wajib mengabulkan pada hari
kedua.53
berlangsung, atau sesudahnya diperbolehkan saja tergantung adat dan kebiasaan yang berlaku
dalam masyarakat. Mengenai hal ini ulama salaf
berbeda pendapat.
Dalam kitab fathul baari, sebagaimana yang di kutip oleh Syeh Hasan
Ayyub di sebutkan bahwa para ulama salaf berbeda pendapat mengenai waktu
pendapat bahwa di sunnahkan pada saat akad nikah. Sedangkan Ibnu Jundab
berpendapat disunnahkan pada saat akad dan setelah dukhul (bercampur). Dan
disunnahkan ketika akad nikah atau sesudahnya atau ketika hari perkawinan
atau sesudahnya.Ini dapat diserahkan pada kebiasaan atau tradisi suatu daerah.