Anda di halaman 1dari 29

KUMPULAN ARTIKEL

1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ


2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA, (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH
KASUS)
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, SERTA CONTOH
KASUSNYA)
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-
TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM
NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA
A.S, YAKJUJ MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:
Nama : KHOLISSURAHMAN
NIM : L1C020043
Prodi/Kelas : SOSIOLOGI B

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas artikel ini.
Tak lupa pula saya berterimakasih kepada Bapak Taufiq Ramdani, S.Th.I.,
M.Sos yang telah membantu dalam mencari materi-materi dalam artikel ini.

Adapun tujuan pembuatan artikel ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian
Akhir Semester mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ilmu Agama.

Saya menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik serta saran yang dapat membangun akan saya terima guna
menjadi lebih baik kedepannya.

KLU, 7 Juni 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………….……….ii
BAB 1 ISTIDRAJ……………………………………………………………..1
A. Pengertian, Konsep, dan Dalil-Dalil Tentang
Istidroj..………………… ………………………………………….1
BAB 2 DALIL- DALIL HADIST QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA………………………………………….3
A. Dalil, Terjemahan, dan
Penjelasannya….…………………………………………………3
BAB 3 BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT
DIDALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN………………..6

A. Kitab Taurat dan Injil……………………………………………6


B. Kitab Weda………………………………………………………..8

BAB 4 NAHI MUNKAR DAN KEUTAMAANYA……………………….11

BAB 5 FITNAH AKHIR ZAMAN…………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..26

iii
BAB 1
ISTIDROJ

A. Pengertan, Konsep, dan Dalil Tentang Istidroj

Masyarakat modern saat ini berambisi memperoleh keikmatan duniawi


dengan menerobos rambu rambu agama, perhatian masyarakat hanya tertuju pada
kesuksesan duniawi yang melimpah sehingga menjadikan dunia sebagai standard
kesuksesan hidup. Bahkan semakin suksesnya manusia didunia, tidak perlu lagi
memperindah tuntunan agama dalam hidup. Salah satu akibat membangkan
terhadap tuntunan agama islam yang mulai sejak didunia yaitu istidraj-istidraj
adalah tipuan yang diberikan oleh Allah SWT. Terhadap orang-orang yag
membangkang terhadap-nya. Dalam hal ini Allah SWT.mengabulkan segala
keinginan manusia dengan membukakan pintu pintu kesenangan,yang mana hal
itu sebenarnya adalah kehacuran, kenistaan,dan kesengsaraan baginya.

Di tinjau dari segi bahasa, istdraj diambil dari kata ‘daraja’yang dalam
bahasa arab berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun
secara istilah istidraj memiliki memiliki makna azab berwujud kenikmatan.
Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun
hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini adalah tanda istdraj dari Allah SWT. Ia
terjebak dalam kenikmatan hidup padahal kenikmatan yang membuat mereka
terlena adalah jebakan atau azab dari Allah SWT.

Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 178:

ٌ‫عذَابٌ ُّم ِهيْن‬


َ ‫ِي لَ ُه ٌْم ِليَ ْزدَاد ُْْٓوا اِثْ ًماٌۚ َولَ ُه ٌْم‬ ِ ُ‫ِي لَ ُه ٌْم َخيْرٌ ِ َّل ْنف‬
ٌْ ‫س ِه ٌْمٌۗ اِنَّ َما نُ ْمل‬ ٌْ ‫سبَنٌَّ الَّ ِذيْنٌَ َكفَ ُر ْْٓوا اَنَّ َما نُ ْمل‬
َ ‫َو ٌَّل يَ ْح‬

Artinya: “Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang
waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya
tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa semakin
bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan.”

1
Adapun dalil dalam Alquran yang menjelaskan tentang Istidraj ialah Surah Al-
An'am ayat 44:
ُ ‫اب ُك ِّل ش َۡىء َحتّٰٓى اِّذَا فَ ِّر ُح ۡوا ِّب َما ا ُ ۡوت ُ ۡوا اَخ َۡذ ٰن ُه ۡم بَ ۡغت َة فَ ِّاذَا ه ُۡم ُّم ۡب ِّل‬
‫س ۡونَ فَلَ َّما‬ َ ‫س ۡوا َما ذُك ُِّر ۡوا ِّبه فَت َۡحنَا‬
َ ‫علَ ۡي ِّه ۡم اَ ۡب َو‬ ُ َ‫فَال ن‬

Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka
terdiam berputus asa.”

Dalam pandangan syariat, ujian dan musibah adalah tanda kasih sayang Allah
Ta'ala kepada hamba-Nya. Itu sebabnya dibalik kesulitan selalu ada hikmah
(kemudahan) dan pelajaran berharga.
"Seberapa berat ujian yang Allah berikan kepada kita, sebesar itu pula hadiah
yang akan Allah berikan kepada kita di akhirat nanti,
Hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Beliau bersabda:

ٌ‫ع ْنهٌُبذَ ْن ِبهٌِ َحتَّى‬ َ ‫ٌوإِذَاٌأَ َرادٌَهللاٌُ ِبعَب ِدهٌِالش ََّّرٌأ ْم‬،ٌ‫يا‬
ٌَ ٌ َ‫سك‬ َ ‫ع َّجلٌَلَهٌُالعُقُوبَةٌَفيٌال ُّد ْن‬ َ ‫إِذَاٌأ َ َرادٌَهللاٌبعب ِدهٌِال َخ‬
َ ٌ‫ير‬
ٌ‫يُ َواف َِيٌ ِبهٌِيو َمٌال ِقيَا َم ِة‬

Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan


sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada
hamba-Nya, Allah akan menahan azab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai
Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat." (HR. At Tirmidzi dan
Al-Hakim dari Anas bin Malik)

2
BAB 2

DALIL- DALIL HADIST QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG


DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA

A. Dalil, Terjemahan, dan Penjelasannya

Al Jurjani mengatakan

‫لحديث القدسي هو من حيث المعنى من عند هللا تعالى ومن حيث اللفظ من رسول هللا صلى هللا عليه‬
‫وسلم فهو ما أخبر هللا تعالى به نبيه بإلهام أو بالمنام فأخبر عليه السالم عن ذلك المعنى بعبارة نفسه‬
‫فالقرآن مفضل عليه ألن لفظه منزل أيض‬

Hadits qudsi adalah hadits yang secara makna datang dari Allah, sementara
redaksinya dari Rasulullah. Hadits qudsi diartikan sebagai berita dari Allah
kepada nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW
menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri. Maka dari itu, Al
Quran lebih utama dibandingkan hadits qudsi, karena Allah juga menurunkan
redaksinya.

Al-Munawi

sebagaimana tercantum dalam kitab Faidhul Qodir menjelaskan,

‫الحديث القدسي إخبار هللا تعالى نبيه عليه الصالة والسالم معناه بإلهام أو بالمنام فأخبر النبي صلى هللا عليه‬
‫وسلم عن ذلك المعنى بعبارة نفسه‬

Hadits qudsi adalah berita yang disampaikan Allah SWT kepada nabiNya secara
makna dalam bentuk ilham atau mimpi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam menyampaikan berita 'makna' itu dengan redaksi beliau.

Az-zarqani

‫الحديث القدسي أُوحيت ألفاظه من هللا على المشهور والحديث النبوي أوحيت معانيه في غير ما اجتهد فيه‬
‫الرسول واأللفاظ من الرسول‬

3
Hadits qudsi redaksinya diwahyukan dari Allah SWT (menurut pendapat yang
masyhur), sedangkan hadits nabawi makna diwahyukan dari Allah SWT untuk
selain kasus ijtihad Rasulullah SAW. Sementara redaksinya dari Rasulullah SAW.

Seluruh umat Islam wajib percaya dan taat hadits qudsi. Allah SWT telah
mengingatkan pentingnya menaati Rasulullah SAW.dalam Al Quran surat Ali
Imran ayat 32,

َ‫ٱَّلل ََل يُحِّ بُّ ْٱل ٰ َكف ِِّّرين‬


َ َّ ‫سو َل ۖ فَإِّن ت ََولَّ ْو ۟ا فَإِّ َّن‬
ُ ‫ٱلر‬ ۟ ُ‫قُ ْل أَطِّ يع‬
َ َّ ‫وا‬
َّ ‫ٱَّلل َو‬

Artinya: Katakanlah: Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.

HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI TANDA KASIH SAYANG


ALLAH KEPADA HAMBANYA

Dalam pandangan syariat, ujian dan musibah adalah tanda kasih sayang Allah
Ta’ala kepada hamba-Nya. Itu sebabnya dibalik kesulitan selalu ada hikmah dan
pelajaran berharga.

“seberapa berat ujian yang Allah berikan kepada kita, sebesar itu pula hadiah yang
akan Allah berikan kepada kita di akhirat nanti,” kata ustaz Zulkifli Muhammad
Ali.

Dalam hadisnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫يوم‬ َ ‫ع ْنهُ بذَ ْنبِّ ِّه َحتَّى ي َُواف‬


َ ‫ِّي بِّ ِّه‬ َ َ‫سك‬ َّ ‫ َوإِّذَا أ َ َرادَ هللاُ بِّعَب ِّد ِّه ال‬، ‫ع َّج َل لَهُ العُقُوبَةَ في الدُّ ْنيا‬
َ ‫ش َّر ْأم‬ َ ‫إِّذَا أَ َرادَ هللا بعب ِّد ِّه الخ‬
َ ‫َير‬
‫ال ِّقيَا َم ِّة‬

"Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan


sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada
hamba-Nya, Allah akan menahan azab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai
Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat." (HR. At Tirmidzi dan
Al-Hakim dari Anas bin Malik)

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga pernah menyampaikan

4
bahwa jika Allah ta'ala mencintai hambaNya, maka Allah akan memberinya ujian
sehingga hamba tersebut semakin bertakwa kepada Allah ta’ala. ( Syarah Al jami
As-Shagir 1/127)

Al-hafizh Ibnu Hajar rohimakumullah, mengatakan:”Allah selalu memberikan


jalan keluar kepada wali wali-Nya dari setiap cobaan yang dihadapinya. Hanya
saja, terkadang jalan keluar yang diberikan sebagiannya ada yang ditangguhkan
sebagai pembenahan dari suatu yang tidak layak dan sebagai tambahan pahala
bagi mereka”.

Para ulama menjelaskan, musibah merupakan ujian untuk meninggikan derajat


seorang hamba. Hal ini bisa terjadi pada para nabi maupun rasul. Mereka mendapat
musibah, dimaksudkan selain untuk meninggikan derajat, juga memperbesar
pahala. Selain itu, juga sebagai qudwah atau teladan bagi yang lainnya untuk
bersabar.

Dari mush’ab bin Sa’id, seorang tabi’in, dari ayahnya iya berkata:

“wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” beliau


menjawab, "para nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi."(riwayat
Tirmidzi Ibnu Majah dan Ad Darimi)

Selain itu, musibah merupakan hukuman yang disegerakan dalam rangka


membersihkan dosa seorang hamba. Dari Anas bin Malik, nabi shallallahu alaihi
wasallam bersabda;

“Jika Allah menginginkan kebaikan kepada hamba, dia akan segera kan
hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, dia akan
mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan dinaikkan pada hari
kiamat.” (riwayat Tirmidzi).

Dengan mengetahui hikmah musibah, seharusnya umat Islam lebih giat dan
berusaha keras untuk bersabar dan meraih pahala lewat musibah tersebut. Sebab,
musibah bukan karena Allah benci dan tidak suka kepada hamba-Nya. Akan tetapi,
semua itu hakikatnya adalah kasih sayang Allah kepada kaum mukminin.

5
BAB 3
BERITA KENABIAN RASULULLAH SAWYANG DIMUAT
DIDALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN

A. Ternyata Kehadiran Muhammad SAW Disebut Taurat dan Injil

Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di


dalam Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani.
Nabi Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu.

Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad,


Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi
Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam
kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran
surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti
Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat
dan Injil."

Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam
bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab
Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani.

Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan
dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab
Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-
nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab
suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat
dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi
Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari
ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916.

6
Salah satunya disebutkan dalam kitab yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari
antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan
dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar."

Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi
Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut
Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak
karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu
terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang
terjadi pada masa hidupnya.

"Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya
itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan
Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia.

Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, yang berbunyi, "Tetapi
penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu
akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala
perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan
kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya"

Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan
diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal
demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran.

Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad


digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi
Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah
diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya.

Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa.
Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari

7
Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan
dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang
disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis
pada abad pertama Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya,
disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa
beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka
tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka,
tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. Adapun tentang ketentuan
tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang
akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini.

B. Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda

Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat
Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju,
mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau
kedatangan Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab
suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As
Shaf (61) ayat 6 “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku,
yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang
akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul
itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka
berkata: "Ini adalah sihir yang nyata" Adalah Pundit Vaid Parkash professor
bahasa dari Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum
Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk
Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat
mengagetkan kalangan intelektual Hindu. Sang professor secara terbuka dan dengan
alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama
Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena
menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-
nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum

8
Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan
hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya
menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua
kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-
cir"Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw
yang lahir di Makkah. Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip
beberapa hal dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. Menurutnya, dalam
kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau
Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam
kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di
sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul
Arab'.
Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu
Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti
Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam
bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab
berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta
berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'.
Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan
ibundanya bernama Aminah.Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky
autar' akan lahir di kaum yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku
dalam kasus Nabi Muhammad (saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati
di Makkah.
Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh
Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad
Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang
wahyu Islam pertama kali. Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan
memberikan 'Kalky autar' dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia
akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam
peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw.
Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh

9
Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh
Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar.

10
BAB 4

NAHI MUNGKAR DALIL DAN KEUTAMAANNYA

Al-Ma’rûf adalah satu nama bagi setiap perbuatan yang diketahui


kebaikannya oleh akal atau syari’at, sedangkan al-munkar adalah apa yang
diingkari oleh keduanya. Sedangkan al-munkar adalah segala yang dilarang
oleh syari’at atau segala yang menyalahi syari’at.

Oleh Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas

‫سلَّ َم َيقُ ْو ُل‬ َ ُ‫صلَّـى هللا‬


َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ َ ‫هللا‬ِّ ‫س ْو َل‬ ُ ‫سمِّ ْعتُ َر‬ َ : ‫ع ْنهُ ؛ َقا َل‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ ِّ ‫س ِّعيْد ْالـ ُخد ِّْري ِّ َر‬ َ ‫ع ْن أَ ِّب ْي‬ َ ‫ حفظه هللا‬:
ِّ ‫ف ْا ِّإليْـ َم‬
«‫ـان‬ ُ ‫ض َع‬ ْ َ ‫ َوذَلِّكَ أ‬، ‫ فَإِّنَ َلـ ْم َي ْستَطِّ ْع فَ ِّبقَ ْل ِّب ِّه‬، ‫سا ِّن ِّه‬
َ ‫ فَإِّ ْن لَ ْم َي ْستَطِّ ْع فَ ِّب ِّل‬، ‫» َم ْن َرأَى مِّ ْن ُك ْم ُم ْنكَرا فَ ْليُغ َِّي ْرهُ ِّب َي ِّد ِّه‬

Dari Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengar
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian
melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya
(kekuasaannya); jika ia tidak mampu, maka dengan lidahnya (menasihatinya); dan
jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak
setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.
Keutamaan Amar Ma’rûf Nahi Munkar
Imam Ibnu Qudâmah al-Maqdisi r ahimahullah (wafat th. 689 H) mengatakan,
“Ketahuilah, bahwa amar ma’rûf nahi munkar adalah poros yang paling agung
dalam agama. Ia merupakan tugas penting yang karenanya Allâh mengutus para
Nabi. Andaikan tugas ini ditiadakan, maka akan muncul kerusakan di mana-mana
dan dunia akan hancur.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
“Amar ma’rûf nahi munkar merupakan penyebab Allâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam menurunkan kitab-kitab-Nya dan mengutus para Rasûl-Nya, serta bagian
inti agama.
Diantara keutamaan amar ma’ruf nahi mungkar yaitu:
1. Termasuk kewajiban paling penting dalam islam

11
2. Sebagai sebab keutuhan ,keselamatan dan kebaikan bagi masyarakat
3. Menghidupkan hati
4. Sebagai faktor yang bisa mengundang pertolongan ,kemuliaan dan kekuasaan
dibum
5. Amar ma’ruf naghi mungkar termasuk sedekah
6. Menolak marabahaya
Akibat pengaruh jelek meningalkan amar ma’ruf nahi mungkar:
1. Mendapat laknat Allah SWT. Celaan dan hinaan
2. Kerusakan akan semakin parah
3. Mendapat hukuman dari Allah SWT.
4. Dikuasai oleh musuh-musuh islam
5. Do’a tidak dikabulkan

Mengingkari kemungkaran dengan tangan dan lisan itu ada dua : Pertama,
Fardhu kifayah.
Allâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berfirman:
َ‫ع ِّن ْال ُم ْنك َِّر ۚ َوأُو ٰلَئِّكَ هُ ُم ْال ُم ْف ِّل ُحون‬
َ َ‫ َو ْلت َ ُك ْن مِّ ْن ُك ْم أ ُ َّمةٌ َيدْعُونَ ِّإلَى ْال َخي ِّْر َو َيأ ْ ُم ُرونَ ِّب ْال َم ْع ُروفِّ َو َي ْن َه ْون‬Dan
hendaklah ada diantara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh (berbuat) yang ma’rûf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” [Ali ‘Imrân/3:104] Mengenai tafsir ayat ini,
al-Hâfizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Maksud ayat ini ialah
hendaklah ada segolongan dari umat ini yang siap memegang peran ini (amar
ma’rûf nahi munkar). Imam Ibnul ‘Arabi berkata, “Ayat ini dan ayat berikutnya
merupakan dalil bahwa amar ma’rûf nahi munkar itu fardhu kifâyh. Oleh karena
itu wajib bagi ulil amri (pemerintah) untuk menunjuk sejumlah orang yang
memiliki kemampuan dan persiapan untuk menjalankan tugas ini. Karena ada
beberapa perbuatan mungkar yang tidak bisa diubah kecuali oleh sejumlah orang
tertentu yang memiliki ilmu, pemahaman yang benar dan sikap hikmah. Misalnya
untuk membantah firqah Bâthiniyah (shufiyah) dan menjelaskan kekeliruan
keyakinan mereka dan lainnya. Apabila lembaga ini menjalankan kewajibannya
sebagaimana mestinya maka gugurlah kewajiban dari yang lainnya. Pengingkaran

12
kemungkaran dengan tangan dan lisan, wajib dilakukan sesuai kemampuan.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ ‫ع ْن َها َو َم ْن غ‬
‫َاب‬ َ ‫أَ ْنك ََرهَا َك َم ْن غ‬: ‫ش ِّهدَهَا ك َِّر َه َها َوقَا َل َم َّرة‬
َ ‫َاب‬ ِّ ‫ت ْالـخَطِّ ْيئَةُ فِّـي ْاأل َ ْر‬
َ ‫ض َكانَ َم ْن‬ ِّ َ‫إِّذَا عُمِّ ل‬
‫ش ِّهدَهَا‬ ِّ ‫ع ْن َها فَ َر‬
َ ‫ضيَ َها َكانَ َك َم ْن‬ َ
Jika sebuah kesalahan dilakukan di muka bumi, maka orang yang melihatnya
kemudian membencinya (Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
lalu mengingkarinya) sama seperti orang yang tidak melihatnya sementara orang
tidak melihatnya namun merestuinya maka sama seperti orang yang melihatnya.
Kedua,ٌFardhuٌ‘ain.ٌ
Keumuman sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya, “Barangsiapa
di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan
tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya,” menunjukkan bahwa
mengingkari kemungkaran wajib atas setiap individu yang memiliki kemampuan
serta mengetahui kemungkaran atau melihatnya. Imam an-Nawawi rahimahullah
mengatakan, “Sesungguhnya amar ma’rûf nahi munkar adalah fardhu kifâyah
kemudian terkadang menjadi fardhu ‘ain jika pada suatu keadaan dan kondisi
tertentu tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia.” Jadi, orang yang melihat
kesalahan kemudian membencinya dengan hati, sama seperti orang yang tidak
melihatnya namun tidak mampu mengingkarinya dengan lisan dan tangannya.
Sementara orang yang tidak melihat kesalahan itu kemudian merestuinya, ia sama
seperti orang yang melihatnya, namun tidak mengingkarinya padahal ia mampu
mengingkarinya. Karena merestui kesalahan-kesalahan termasuk perbuatan
haram yang paling buruk serta menyebabkan pengingkaran dalam hati tidak dapat
dilaksanakan padahal pengingkaran dengan hati merupakan kewajiban bagi setiap
muslim dan tidak gugur dari siapa pun dalam semua kondisi. Dari penjelasan
dapat diketahui bahwa mengingkari kemungkaran dengan hati adalah wajib bagi
setiap Muslim dalam semua kondisi, sedang mengingkarinya dengan tangan dan
lidah itu sesuai dengan kemampuan.
Sebagaimana dalam hadits Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
‫علَـى أ َ ْن يُغَيِّ ُر ْوا ث ُ َّم ََل يُغَيِّ ُر ْوا إِّ ََّل ي ُْو ِّشكُ أ َ ْن يَعُ َّم ُه ُم هللاُ مِّ ْنهُ بِّ ِّعقَاب‬ ِّ َ‫ َما مِّ ْن قَ ْوم يُ ْع َم ُل فِّ ْي ِّه ْم بِّ ْالـ َمع‬.
َ َ‫اص ْي يَ ْقد ُِّر ْون‬

13
“ Tidaklah suatu kaum yang dikerjakan ditengah-tengah mereka berbagai
kemaksiatan yang mampu mereka mencegahnya namun tidak mereka cegah,
melainkan Allâh pasti akan menurunkan hukuman kepada mereka semua.”

14
BAB 5
FITNAH AKHIR ZAMAN

Beragam fitnah akan terjadi di akhir zaman. Sebagai Muslim yang beriman
maka sepatutnya mempercayai bahwa hari kiamat itu datang suatu saat nanti.
Namun, sebelum hari itu, akan muncul berbagai fitnah yang akan menimpa seluruh
manusia di dunia. Ibnu Katsir dalam bukunya "Dahsyatnya Hari Kiamat: Rujukan
Lengkap Hari Kiamat dan Tanda-Tandanya berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah
menjelaskan sebagai berikut bawah ada beberapa fitnah yang akan terjadi di akhir
zaman

Kerusakan Merajalela sehingga Orang Hidup Iri kepada Orang Mati

Nabi Muhammad SAW telah menceritakan bahwa sesungguhnya salah satu di


antara tanda-tanda kiamat adalah terjadinya fitnah-fitnah besar yang menyebabkan
bercampur aduknya antara yang hak atau kebenaran dengan yang batil atau
kesalahan. Maka iman menjadi mudah bergoncang. Sehingga seorang yang di waktu
pagi beriman, bisa menjadi kafir di waktu sore hari. Dan yang pada sore harinya
beriman, pada pagi harinya menjadi kafir. Fitnah itu terus-menerus terjadi di tengah-
tengah manusia sampai datangnya hari kiamat.

Al-Bukhari meriwayatkan dari al-A'raj, dari Abu Hurairah bahwa ia pernah


mendengar Rasulullah bersabda, "'Kiamat tidak akan teriadi sampai seorang lelaki
melewati kuburan seseorang lalu berkata: 'Aduhai, andaikan aku berada di
tempatnya. (HR. Bukhari)102

Kembalinya Paganism (Penyembahan Berhala) kepada Sebagian Kabilah Arab


sebelum Kiamat

Al-Bukhari berkata, "Abu al-Yaman mengabarkan kepada kami, Syu'aib


menuturkan kepada kami dari az-Zuhri, Said bin Musayyab menceritakan kepadaku
bahwa Abu Hurairah berkata: 'Aku pernah mendengar Rasulullah & bersabda:
'Kiamat tidak akan terjadi sampai pingsul oanita kabilah Daus berlengsak-lengsak di

15
atas Dzi al-Khalashar. Dzi al-Khalashal adalah thighiyah (berhala) Daus yang
mereka sembah pada masa jahiliyah." (HR. Bukhari).

Kekayaan Melimpah yang Memancar dari Tanah Arab Menimbulkan Perpecahan,


Perselisihan, dan Pembunuhan Antar sesama

Muslim meriwayatkan dari hadis Abdullah bin Harits bin Naufal bahwa Ubay bin
Ka'ab berkata, "'Orang-orang senantiasa berselisih dalam mencari harta.
Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: ‘Hampir saja Sungai
Eufrat memperlihatkan gunung emas. Ketika manusia mendengarnya, mereka
berlarian ke arahnya.
1. Kemunculan Dukhan Setelah 3 Tanda-tanda Ini
Rasulullah SAW sudah menjelaskan tentang akhir zaman dan beberapa bencana
dahsyat yang akan menimpa umat di seluruh dunia, salah satunya Dukhan.Ketika
bencana besar datang secara tiba-tiba, semua orang pasti akan panik karena tidak
ada persiapan untuk menghadapinya.Begitupun dengan akhir zaman, dimana
akan banyak sekali kejadian besar yang membutuhkan persiapan yang matang.
➢ Kapan Dukhan Akan Muncul?
Ternyata Dukhan dan hujan meteor akan segera datang ketika tiga tanda-tandanya
sudah terjadi. Adapun 3 tanda-tanda itu adalah:

• Banyak muncul penyanyi-penyanyi wanita

• Banyaknya musik dan alat-alat musik

• Banyaknya orang meminum khamr atau minuman yang memabukkan.

➢ Tanda Kemunculan Imam Mahdi, Pemimpin Mulia di Akhir Zaman

Melansir dari berbagai sumber, salah satu tanda kiamat kubro adalah kemunculan
Imam Mahdi. Imam Mahdi adalah sosok pemimpin akhir zaman yang sangat
mulia. Konon, sosoknya akan memerintah selama 7 tahun dengan memberikan

16
kenikmatan kepada umatnya, nikmat yang belum pernah diberikan selain
olehnya.

Memiliki nama yang mirip seperti Rasulullah SAW, Imam Mahdi merupakan
keturunan dari Fatimah binti Muhammad dari garis Hasan bin ‘Ali RA. Berasal
dari garis keturunan Rasulullah SAW, Imam Mahdi memiliki dahi yang lebar
serta berhidung mancung. Hal tersebut selaras dengan sabda Rasulullah SAW
berikut:
ِ ‫ِى مِ نِِى أَجْ لَى ا ْل َج ْب َه ٌِة أَ ْقنَى األَ ْن‬
ٌ‫ف‬ ٌُّ ‫ا ْل َم ْهد‬
Artinya,
“Imam Mahdi adalah keturunanku. Dahinya lebar (atau rambut kepala bagian
depannya tersingkap) dan hidungnya mancung.” (HR. Abu Daud)

➢ Tanda Kemunculan Imam Mahdi


Adapun tanda kemunculan Imam Mahdi yang berhasil dirangkum oleh tim
Kumparan dari berbagai sumber adalah sebagai berikut:
1. Imam Mahdi akan muncul di akhir zaman.

Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Al Hakim dari Abu Sa’id Al
Khudriy, bahwa Rasulullah SAW bersabda;
‫يَ ْخ ُر ُج فِّي آخِّ ِّر أ ُ َّمتِّي‬: ‫ قَا َل‬،‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ ُ ‫ أ َ َّن َر‬،ُ‫ع ْنه‬
ِّ َّ ‫سو َل‬
َ ‫ّللا‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ‫ض‬ ِّ ‫سعِّيد ْال ُخد ِّْري ِّ َر‬ َ ‫ع ْن أَبِّي‬ َ
،ُ‫ظ ُم ْاأل ُ َّمة‬ ُ ‫ َوتَ ْكث ُ ُر ْال َما ِّشيَةُ َوت َ ْع‬،‫ص َحاحا‬ ِّ ‫ َويُعْطِّ ي ْال َما َل‬،‫ض نَبَاتَ َها‬ ُ ‫ َوت ُ ْخ ِّر ُج ْاأل َ ْر‬،‫ْث‬ َ ‫ّللاُ ْالغَي‬ ُّ ‫ْال َم ْه ِّد‬
َّ ‫ي يَ ْسقِّي ِّه‬
‫سبْعا أَ ْو ث َ َمانِّي‬
َ ‫ِّيش‬
ُ ‫يَع‬
Artinya,
Dari Abu Sa’id al-Khudriy, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Al-Mahdi akan muncul di akhir umatku, Allah akan memberikan hujan
kepadanya, bumi akan mengeluarkan tumbuhannya, dia (Al-Mahdi) akan
memberi harta dengan pemberian yang benar, hewan ternak menjadi banyak,
umat akan menjadi agung, dan dia (Al-Mahdi) akan hidup selama tujuh atau
delapan (tahun)”. (HR. Al Hakim)

17
2. Bumi dipenuhi kezaliman dan permusuhan

Sebelum kemunculan Imam Mahdi, di Bumi akan dipenuhi dengan


kezaliman dan permusuhan. Hal tersebut selaras dengan sabda Rasulullah
SAW berikut ini;
‫ض‬ُ ‫ئ ْاأل َ ْر‬ َ ‫ ََل تَقُو ُم السَّا‬: ‫سلَّ َم‬
َ ‫عةُ َحتَّى ت َْمتَ ِّل‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ َ ِّ‫سو ُل هللا‬ُ ‫قَا َل َر‬: ‫ قَا َل‬،ِّ‫سعِّيد ْال ُخد ِّْري‬ َ ‫ع ْن أَ ِّبي‬
َ
‫ َك َما‬،‫عدَْل‬ ُ ‫ظ ْلما َو‬
َ ‫ث ُ َّم َي ْخ ُر ُج َر ُج ٌل مِّ ْن ِّعتْ َرتِّي – أ َ ْو مِّ ْن أَ ْه ِّل َب ْيتِّي – َم ْن َي ْملَ ُؤهَا قِّسْطا َو‬: ‫عد َْوانا ”قَا َل‬ ُ
ُ ‫ظ ْلما َو‬
‫عد َْوانا‬ ُ ‫َت‬
ْ ‫ُم ِّلئ‬
Artinya,
Dari Abu Sa’id al-Khudriy, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Kiamat tidak akan datang sampai bumi akan penuh dengan kezhaliman dan
permusuhan. Kemudian akan muncul seorang laki-laki dari keturunanku -
atau dari Ahli Baitku- yang akan memenuhi bumi dengan keadilan,
sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman dan permusuhan”.
(HR. Ahmad)

3. Semasa kepemimpinannya bumi akan dipenuhi dengan kemakmuran

Di masa Imam Mahdi memerintah, bumi akan dipenuhi dengan keadilan dan
kemakmuran. Berikut adalah hadist yang menerangkan tentang masa
kepemimpinan Imam Mahdi;

َ‫ط تُؤْ ت َى أ ُ ُكلَ َها َوَل‬


ُّ َ‫س ْب ٌع َو ِّإَلَّ فَتِّ ْس ٌع فَت َ ْن َع ُم فِّي ِّه أ ُ َّمتِّى نَ ْع َمة لَ ْم يَ ْن َع ُموا مِّ ثْلَ َها ق‬ ُّ ‫يَ ُكو ُن فِّى أ ُ َّمتِّى ْال َم ْه ِّد‬
ِّ ُ‫ى ِّإ ْن ق‬
َ َ‫ص َر ف‬
ْ‫ى أَعْطِّ نِّى فَ َيقُو ُل ُخذ‬
ُّ ‫الر ُج ُل فَ َيقُو ُل َيا َم ْه ِّد‬ ٌ ‫شيْئا َو ْال َما ُل َي ْو َمئِّذ ُكد‬
َّ ‫ُوس فَ َيقُو ُم‬ َ ‫تَدَّخِّ ُر مِّ ْن ُه ْم‬
Artinya,
“Akan ada pada umatku Al Mahdi. Jika masanya pendek (dia memerintah)
selama 7 tahun, jika tidak maka 9 tahun. Pada masa itu umatku akan
mendapatkan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka tidak akan
menyimpannya. Pada saat itu, harta begitu melimpah. Ada seseorang yang
mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu.’ Lalu beliau
mengatakan, ‘Ambillah’.” (HR. Ibnu Majah)

18
4. Nabi Isa AS akan sujud di belakang Imam Mahdi

Ketika Nabi Isa AS kembali turun di akhir zaman, beliau akan sholat di
belakang ‫سى‬َ ‫ظاه ِِّّرينَ إِّلَى يَ ْو ِّم ْال ِّقيَا َم ِّة – قَا َل – فَيَ ْن ِّز ُل عِّي‬
َ ‫ق‬ َ َ‫طائِّفَةٌ مِّ ْن أ ُ َّمتِّى يُقَاتِّلُون‬
ِّ ‫علَى ْال َح‬ َ ‫ا َ تَزَ ا ُل‬
. ‫علَى بَ ْعض أ ُ َم َرا ُء‬ َ ‫ض ُك ْم‬ َ ‫إِّ َّن بَ ْع‬. َ‫فَيَقُو ُل َل‬. ‫ص ِّل لَنَا‬ ُ ِّ‫ فَيَقُو ُل أَم‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ا ْب ُن َم ْريَ َم‬
َ ‫يرهُ ْم تَعَا َل‬
َ‫ّللا َه ِّذ ِّه األ ُ َّمة‬
ِّ َّ َ‫ت َ ْك ِّر َمة‬
Artinya,
”Sekelompok dari Imam Mahdi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Jabir bin
‘Abdillah dari sabda Rasulullah SAW berikut;
umatku ada yang akan terus membela kebenaran hingga hari kiamat
Menjelang hari kiamat turunlah ’Isa bin Maryam. Kemudian pemimpin umat
Islam saat itu berkata, ”(Wahai Nabi Isa), pimpinlah shalat bersama kami.”
Nabi ’Isa pun menjawab, ”Tidak. Sesungguhnya sudah ada di antara kalian
yang pantas menjadi imam (pemimpin). Sungguh, Allah telah memuliakan
umat ini.” (HR. Muslim)

َ‫ َبيْن‬، َ‫ي ِّد َم ْشق‬ َّ ِّ‫ضاءِّ ش َْرق‬ َ ‫ فَيَ ْن ِّز ُل ِّع ْندَ ال َمن‬،‫ث هللاُ ال َمسِّي َح ابْنَ َم ْريَ َم‬
َ ‫َارةِّ البَ ْي‬ َ َ‫فَبَ ْينَ َما ه َُو َكذَلِّكَ إِّذْ بَع‬
،‫ان كَاللُّؤْ لُ ِّؤ‬
ٌ ‫ َوإِّذَا َرفَعَهُ ت َ َحد ََّر مِّ ْنهُ ُج َم‬،‫ط َر‬ َ َ‫سهُ ق‬ َ ْ‫طأ َ َرأ‬َ ْ ‫طأ‬
َ ‫ إِّذَا‬،‫علَى أ َ ْجنِّ َح ِّة َملَ َكي ِّْن‬َ ‫اضعا َكفَّ ْي ِّه‬
ِّ ‫ َو‬،‫َم ْه ُرودَتَي ِّْن‬
َ‫فَ َال يَحِّ ُّل ِّلكَافِّر يَ ِّجدُ ِّري َح نَفَ ِّس ِّه إِّ ََّل َمات‬

5. Tanda Kiamat Besar Nabi Isa akan Turun ke Bumi

Seperti apakah turunnya Nabi Isa kelak? Dalam sejumlah riwayat disebutkan
beliau seorang laki-laki, berperawakan tidak tinggi juga tidak pendek, kulitnya
kemerah-merahan, rambutnya keriting, berdada bidang, rambutnya meneteskan air
seolah-olah beliau baru keluar dari kamar mandi, beliau membiarkan rambutnya
terurai memenuhi kedua pundaknya.Setelah keluarnya Dajjal dan terjadinya
kerusakan di muka bumi, maka Allah SWT mengutus Nabi Isa AS untuk turun ke
bumi. Hal ini sebagaimana diriwayatkan an-Nawwas bin Sam’an

Beliau Alaihissallam turun di Menara Putih yang terletak sebelah timur kota
Damaskus di Syam (Syiria). Beliau menggunakan dua pakaian yang dicelup
sambil meletakkan kedua tangannya pada sayap dua malaikat, apabila beliau

19
menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, apabila beliau
mengangkat kepala maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai
manik-manik mutiara. Tidak seorang kafir pun yang mencium nafas Nabi Isa
melainkan akan mati padahal nafasnya sejauh mata memandang (Sahih, HR
Muslim).

‫ َلتزال طائفة من‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫عن عمران بن حصين رضي هللا تعالى عنه قال‬
‫ ظاهرين على من ناوأهم حتى يقاتل آخرهم المسيح الدجال‬, ‫أمتي يقاتلون على الحق‬

Nabi Isa AS turun di tengah golongan yang dimenangkan (ath-Tha-ifatul


Manshurah) yang berperang di jalan haq dan berkumpul untuk memerangi Dajjal
(Sahih, HR Muslim, Ahmad, Abu Awanah, Ibnul Jarud, dan Ibnu Hibban.

Nabi Isa turun pada waktu didirikannya sholat Subuh dan beliau sholat di
belakang pemimpin golongan tersebut. Beliau tidak membawa syariat baru namun
mengikuti syariat yang dibawa Rasulullah saw. Turunnya Nabi Isa AS di akhir
zaman tercantum di dalam Alquran dan sunnah yang sahih, bahkan riwayat-
riwayatnya mutawatir. Diriwayatkan lebih dari 25 sahabat Nabi Dalil dari
Alquran, Allah SWT berfirman:

َ‫ط ِّه ُركَ مِّ نَ ا َّلذِّينَ َكف َُروا َو َجا ِّع ُل الَّذِّينَ ات َّ َبعُوكَ فَ ْوقَ الَّذِّين‬ َ ‫ي َو ُم‬ َّ ‫سى ِّإنِّي ُمت ََوفِّيكَ َو َرافِّعُكَ ِّإ َل‬ َّ ‫ِّإذْ قَا َل‬
َ ‫ّللاُ َيا عِّي‬
َّ َ‫َكف َُروا إِّلَى يَ ْو ِّم ْال ِّقيَا َم ِّة ث ُ َّم إِّل‬
َ‫ي َم ْر ِّجعُ ُك ْم فَأ َ ْح ُك ُم بَ ْينَ ُك ْم فِّي َما ُك ْنت ُ ْم فِّي ِّه ت َ ْختَ ِّلفُون‬

"(Ingatlah), ketika Allah berfirman: 'Wahai ‘Isa, Aku mewafatkanmu dan


mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir,
dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir
hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri
keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.” (QS Ali Imran: 55)

Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah

َ َ‫" ِإنِِيٌ ُمت َ َو ِِفيك‬Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan mengangkatmu


ٌ‫ٌو َرا ِفعُكَ ٌ ِإلَ َّي‬
kepada-Ku ..." Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
wafat tersebut adalah tidur, sebagaimana firman-Nya.

20
‫"ٌوهوٌالذيٌيتوٌفاكمٌبالليل‬Dan Dialah yang mewafatkan (menidurkan) kalian di malam
hari." (QS Al-An'am: 60).

Allah SWT berfirman:

ِّ ‫ون ۚ ٰ َهذَا‬
ٌ ‫ص ٰ َر‬
‫ط ُّم ْستَقِّي ٌم‬ َ ‫َو ِّإنَّ ۥهُ لَع ِّْل ٌم لِّلسَّا‬
ِّ ُ‫ع ِّة فَ َال ت َ ْمت َُر َّن ِّب َها َوٱت َّ ِّبع‬

"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar menjadi pertanda tentang hari kiamat.
Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah
jalan yang lurus. (QS Az-Zukhruf: 61).

6. Keluarnya Ya’juj Dan Ma’juj Di Akhir Zaman. Terbitnya Matahari Dari Barat

Ahlus Sunnah meyakini tentang adanya Ya’juj dan Ma’juj yang mereka
akan keluar di akhir zaman. Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa seperti
layaknya manusia lainnya. Mereka mirip dengan orang bangsa at-Turk
(mereka adalah orang kafir), dengan mata sipit, berhidung pesek, berambut
pirang, sekalipun bentuk dan kulit mereka bervariasi. [2] Fitnah ini terjadi
pada masa Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissallam setelah ia membunuh Dajjal,
lalu Allah membinasakan mereka semua dalam satu malam berkat do’anya
(Nabi ‘Isa bin Maryam) atas mereka. Allah Azza wa Jalla berfirman:

ٌ‫صة‬ َ ِّ‫ِّي شَاخ‬ َ ‫ت َيأ ْ ُجو ُج َو َمأ ْ ُجو ُج َوهُ ْم مِّ ْن ُك ِّل َحدَب َي ْن ِّسلُونَ َوا ْقت ََر‬
َ ‫ب ْال َو ْعدُ ْال َح ُّق فَإِّذَا ه‬ ْ ‫َحتَّ ٰى ِّإذَا فُتِّ َح‬
َ ‫غ ْفلَة مِّ ْن ٰ َهذَا بَ ْل ُكنَّا‬
َ‫ظالِّمِّ ين‬ َ ‫ار الَّذِّينَ َكف َُروا يَا َو ْيلَنَا قَدْ ُكنَّا فِّي‬
ُ ‫ص‬َ ‫أ َ ْب‬

“Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun
dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar
(hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang kafir
terbelalaklah. (Mereka berkata): ‘Alangkah celakanya kami, sesungguhnya
kami benar-benar lalai tentang ini, bahkan kami benar-benar orang-orang
yang zhalim.” (Al-Anbiyaa’: 96-97) Juga firman Allah Azza wa Jalla

: ‫سدَّي ِّْن َو َجدَ مِّ ْن دُونِّ ِّه َما قَ ْوما ََل يَكَادُونَ يَ ْفقَ ُهونَ قَ ْوَل قَالُوا يَا ذَا ْالقَ ْرنَي ِّْن‬ َ ‫ث ُ َّم أَتْبَ َع‬
َّ ‫سبَبا َحت َّ ٰى إِّذَا بَلَ َغ بَيْنَ ال‬
‫سدًّا َقا َل َما‬ َ ‫علَ ٰى أَ ْن تَجْ عَ َل بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُه ْم‬ ِّ ‫إِّ َّن يَأ ْ ُجو َج و َمأ ْ ُجو َج ُم ْف ِّسدُونَ فِّي ْاأل َ ْر‬
َ ‫ض فَ َه ْل نَ ْجعَ ُل لَكَ خ َْرجا‬
َ ‫َم َّكنِّي فِّي ِّه َر ِّبي َخي ٌْر فَأَعِّينُونِّي ِّبقُ َّوة أَ ْج َع ْل بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَ ُه ْم َردْما آتُونِّي ُزبَ َر ْال َحدِّي ِّد ۖ َحت َّ ٰى ِّإذَا‬
َ‫س َاو ٰى َبيْن‬

21
ْ َ‫طاعُوا أ َ ْن ي‬
‫ظ َه ُروهُ َو َما‬ ْ ‫علَ ْي ِّه ق‬
َ ‫ِّطرا فَ َما ا ْس‬ ْ ‫صدَفَي ِّْن قَا َل ا ْنفُ ُخوا ۖ َحت َّ ٰى إِّذَا َجعَلَهُ نَارا قَا َل آتُونِّي أ ُ ْف ِّر‬
َ ‫غ‬ َّ ‫ال‬
‫طاعُوا لَهُ نَ ْقبا َقَا َل ٰ َهذَا َر ْح َمةٌ مِّ ْن َربِّي ۖ فَإِّذَا َجا َء َو ْعدُ َربِّي َجعَلَهُ دَ َّكا َء ۖ َو َكانَ َو ْعدُ َربِّي َحقًّا َوت ََر ْكنَا‬
َ َ ‫ا ْست‬
‫ور فَ َج َم ْعنَاهُ ْم َج ْمعا‬ ُّ ‫ض ُه ْم يَ ْو َمئِّذ يَ ُمو ُج فِّي بَ ْعض ۖ َونُ ِّف َخ فِّي ال‬
ِّ ‫ص‬ َ ‫بَ ْع‬

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia
sampai di antara dua gunung, dia mendapati di belakang (kedua gunung itu)
suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. Mereka berkata:
‘Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu (makhluk yang)
berbuat kerusakan di muka bumi, maka bolehkah kami memberikan imbalan
bagimu agar engkau membuat dinding penghalang antara kami dan
mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dianugerahkan oleh Rabb
kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan
kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku dapat membuat dinding
penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.”
Hingga apabila (potongan) besi itu telah terpasang sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, Dzulqarnain berkata: ‘Tiuplah (api itu).’ Ketika (besi)
itu sudah menjadi (merah seperti ) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku
tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka
mereka tidak dapat mendakinya dan tidak (pula) dapat melubanginya.
Dzulqarnain berkata: ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Rabb-ku, maka
apabila janji Rabb-ku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan
janji Rabb-ku itu benar.’ Dan pada hari itu Kami biarkan mereka berbaur
antara yang satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup lagi, akan
Kami kumpulkan mereka semuan, Juga Ahlus Sunnah Mengimani Adanya
Yaumul Akhir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj sedang berusaha keras melubangi dinding
setiap hari, sampai apabila mereka melihat cahaya matahari, pemimpin
mereka berkata: ‘Pulanglah, kalian akan melubanginya besok.Kemudian
esok harinya mereka kembali melubangi dinding itu dan bekerja lebih kuat
dari yang kemarin, sehingga jika waktunya telah tiba, Allah akan
mengirimkan mereka kepada manusia sesuai dengan keinginan-Nya.
Sehingga apabila mereka melihat cahaya matahari, pemimpin mereka
berseru: ‘Pergilah, kalian akan melubanginya besok, insya Allah, -bisa juga

22
kiranya dia mengucapkan kata pujian itu-.’ (Namun ketika) mereka kembali
hendak melubanginya, ternyata dinding itu sudah seperti keadaan semula
saat mereka tinggalkan (kemarin). Tapi mereka terus melubanginya dan
(akhirnya) berhasil keluar menyerbu manusia. Mereka mengeringkan air dan
orang-orang berlindung di benteng-benteng. Mereka melepaskan anak
panahnya ke langit, lalu anak-anak panah itu kembali dengan berlumuran
darah. Mereka berkata dengan sombong: “Kita telah mengalahkan penduduk
bumi dan langit.Kemudian Allah mengirimkan sejenis ulat pada tengkuk
mereka hingga mereka mati. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: ‘Demi yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya,
sesungguhnya binatang melata di bumi akan menjadi kenyang dan gemuk
karena dapat makan daging dan darah mereka.

TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT

Ahlus Sunnah meyakini tentang terbitnya matahari dari barat sebelum hari
Kiamat tiba. Allah Azza wa Jalla berfirman

َ‫ت َربِّك‬
ِّ ‫ض آيَا‬ ُ ‫ت َربِّكَ ۗ يَ ْو َم يَأْتِّي بَ ْع‬ِّ ‫ض آيَا‬ ْ
َ ‫ِّي َربُّكَ أ َ ْو يَأت‬
ُ ‫ِّي بَ ْع‬ ْ ْ
َ ‫ظ ُرونَ إِّ ََّل أ َ ْن ت َأتِّيَ ُه ُم ْال َم َالئِّ َكةُ أ َ ْو يَأت‬
ُ ‫ه َْل يَ ْن‬
َ‫ت فِّي إِّي َمانِّ َها َخيْرا ۗ قُ ِّل ا ْنتَظِّ ُروا إِّنَّا ُم ْنتَظِّ ُرون‬ َ ‫َت مِّ ْن قَ ْب ُل أ َ ْو َك‬
ْ َ‫سب‬ ْ ‫ََل يَ ْنفَ ُع نَ ْفسا إِّي َمانُ َها لَ ْم ت َ ُك ْن آ َمن‬

‘Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan Malaikat kepada mereka


(untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Rabb-mu atau sebagian
tanda-tanda dari Rabb-mu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-
mu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau
(belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah:
‘Tunggulah, sesungguhnya kami pun menunggu.’[Al-An’aam: 158]

Dalil dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

، َ‫اس ُكلُّ ُه ْم أَجْ َمعُ ْون‬ ْ َ‫طلَع‬


ُ َّ‫ت مِّ ْن َم ْغ ِّربِّ َها آ َمنَ الن‬ َ ‫ فَإِّذَا‬،‫س مِّ ْن َم ْغ ِّربِّ َها‬ َّ ‫عةُ َحتَّى ت َْطلُ َع ال‬
ُ ‫ش ْم‬ َ ‫َلَ تَقُ ْو ُم السَّا‬
ْ ‫فَيَ ْو َمئِّذ ََل يَ ْنفَ ُع نَ ْفسا إِّي َمانُ َها لَ ْم تَ ُك ْن آ َمن‬
‫َت مِّ ْن قَ ْب ُل‬

“Tidak akan datang hari Kiamat hingga matahari terbit dari barat. Dan
apabila orang-orang melihatnya telah terbit dari barat, maka orang-orang

23
yang di bumi beriman semuanya. Yang demikian itu terjadi pada ketika:
‘Tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu.’” [Al-
An’aam: 158]

َّ ‫طلُ ْوعُ ال‬


‫ش ْم ِّس‬ ُ :‫ت فِّ ْي إِّ ْي َمانِّ َها َخ ْيرا‬ َ ‫ أَ ْو َك‬،ُ‫َت مِّ ْن قَ ْبل‬
ْ َ‫سب‬ ْ ‫ث إِّذَا خ ََرجْ نَ َلَ يَ ْنفَ ُع نَ ْفسا إِّ ْي َمانُ َها لَ ْم ت َ ُك ْن آ َمن‬
ٌ َ‫ثَال‬
‫ض‬ ِّ ‫ َودَابَّةُ اْأل َ ْر‬،ُ‫ َوالدَّجَّال‬،‫مِّ ْن َم ْغ ِّربِّ َها‬.

“Ada tiga hal yang apabila sudah keluar, maka tidak bermanfaat lagi iman
seseorang yang belum beriman sebelumnya atau belum berusaha berbuat
kebajikan dengan imannya itu: yaitu terbitnya matahari dari barat, Dajjal,
dan binatang bumi.” Apa yang penulis uraikan di atas adalah sebagian dari
tanda-tanda Kiamat yang besar. Ahlus Sunnah mengkhususkan pembahasan
tanda-tanda Kiamat yang besar karena firqah-firqah sesat mengingkarinya
dengan berbagai macam alasan, dan pembahasan masalah ini berkaitan
dengan ‘aqidah. Adapun tentang tanda-tanda Kiamat yang kecil sangat
banyak dan sebagiannya sudah terjadi, seperti banyaknya kebodohan,
perzinaan, riba dan lain-nya. Dan pembahasan tentang hal-hal tersebut
dijelaskan dalam kitab-kitab lain.

7. Kiamat Qubra

Iman kepada hari akhir atau hari Kiamat merupakan salah satu di antara
enam rukun iman yang wajib diyakini seorang muslim. Keimanan pada hari
akhir ini tergambar dalam banyak nas Alquran dan hadis, di antaranya dalam
surah Al-Hajj ayat 7:

Dan sungguh [hari] Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya;
dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur,"
(QS. Al-Hajj [22] 7).

Macam-macam Kiamat

Secara umum, kiamat terdiri dari dua macam, yaitu kiamat sugra atau kiamat
kecil dan kiamat kubra atau kiamat besar, sebagaimana dikutip dari uraian

24
"Meyakini Adanya Hari Akhir" yang diterbitkan Kementerian Agama RI.
Penjelasan mengenai kiamat sugra dan kiamat kubra adalah sebagai berikut:

1. Kiamat Sugra

Dalam bahasa Arab, "sugra" artinya kecil. Dalam hal ini, kiamat sugra
adalah kehancuran sebagian kecil dari alam semesta. Sederhananya, kiamat
sugra dapat dimaknai sebagai hari berakhirnya kehidupan seseorang atau
sebagian makhluk di muka bumi. Dalil mengenai kiamat sugra ini
berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW.

“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya


diperlihatkan kepadanya pada saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli
surga, maka ia akan melihat jelas gambaran dirinya sebagai ahli neraka.
Dikatakan kepadanya, “Ini kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada
hari Kiamat,” (H.R. Bukhari).

2. Kiamat Kubra

Dalam bahasa Arab, "kubra" artinya besar. Dalam hal ini, kiamat kubra
adalah kiamat yang sebenarnya. Kiamat kubra terjadi dengan dimulainya
tiupan terompet sangkakala malaikat Israfil, serta diiringi dengan
kehancuran semesta beserta isinya. Dalil mengenai kiamat kubra ini
tergambar dalam surah Al-Qari'ah ayat 1-11 sebagai berikut: “Hari kiamat;
apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apa hari kiamat itu?; Pada hari
itu manusia seperti laron yang berterbangan dan gunung-gunung seperti
bulu yang dihambur-hamburkan; maka adapun orang yang berat timbangan
[kebaikan]-nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan
[senang]; dan adapun orang yang ringan timbangan [kebaikan]-nya; maka
tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah; Dan tahukah kamu apakah
neraka Hawiyah itu?; Yaitu api yang sangat panas,” (Al-Qari'ah: 1-11).

25
DAFTAR PUSTAKA

https://almanhaj.or.id/12342-amar-maruf-nahi-munkar-
menurut-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html

https://muslim.okezone.com/amp/2021/02/12/330/2361081/ber
agam-fitnah-yang-akan-terjadi-di-akhir-zaman

https://m.dream.co.id/techno/kemunculan-dukhan-setelah-3-
tanda-tanda-ini-200506a.html

https://m.republika.co.id/amp/qhyvfu320

https://almanhaj.or.id/3214-keluarnya-yajuj-dan-majuj-di-
akhir-zaman-terbitnya-matahari-dari-barat.html

https://m.kumparan.com/amp/berita-terkini/tanda-
kemunculan-imam-mahdi-pemimpin-mulia-di-akhir-zaman-
1v5kDR4QhsY

https://tirto.id/pengertian-kiamat-kubra-dan-kiamat-sugra-
serta-contohnya-gbjb

https://kalam.sindonews.com/beritaamp/1574518/69/ujian-
dan-musibah-adalah-tanda-kasih-sayang-allah

https://www.hidayatullah.com/none/read/2020/04/03/181036/
musibah-bentuk-kasih-sayang-allah.html

26

Anda mungkin juga menyukai