Diajukan Kepada
dr. Noor Yazid, Sp.PA (K)
dr. Afiana Rohmani, Msi. Med
Disusun Oleh :
Nur Aini
H3A019044
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program
Pendidikan Profesi Dokter.
1. Kata Pengantar
Hadirin yang dimuliakan Allah, pada kesempatan kali ini saya akan
menyampaikan ceramah yang berjudul Amalan Pembuka dan Penghalang Rezeki.
Rezeki adalah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Semua makhluk
hidup telah dituliskan rezekinya sejak masih di dalam kandungan. Rezeki bukan
semata-mata hanya harta benda namun segala yang memberikan manfaat bagi badan
berupa kesehatan, dan selainnya, rezeki bersifat umum tidak hanya untuk umat
Muslim. Rezeki yang bersifat khusus yakni segala sesuatu yang membuat tegak
agama seseorang Muslim. Rezeki berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih serta
semua rezeki halal yang membuat seseorang taat kepada Allah SWT. Rezeki yang
halal dan berlimpah merupakan harapan setiap umat muslim namun perlu kita ketahui
walaupun semua rezeki telah dituliskan bukan berarti kita tidak perlu usaha untuk
mendapatkannya. Selain usaha kita juga harus senantiasa berdoa, karena kemudahan,
kelancaran, dan keselamatan dalam mencari rezeki akan kita dapatkan dari kita berdoa
kepada Allah. Setelah kita melakukan usaha dan berdoa dengan istiqomah, kita juga
perlu mengetahui amalan yang menjadi pembuka dan perkara yang menjadi penutup
rezeki. Allah Ta’ala berfirman
“Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya
dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat
penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS.
Hud: 6).
“dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah
telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu” (QS. At-Talaq: 3) 1
Di antara sekian banyak banyak amalan pembuka rezeki yang telah Allah
anjurkan, amalan yang dapat membuka dan penghalang rezeki. Diantaranya adalah
sebagai berikut. 2
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah)
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji." (QS. Al-Isra: 79)
Salat tahajud adalah salat yang didirikan di waktu sepertiga malam, setelah
sebelumnya Anda tidur terlebih dahulu. Tahajud adalah salah satu jenis salat sunah
yang paling dianjurkan, karena biasanya dalam salat ini banyak doa-doa umat yang
dijabah oleh-Nya.
2. Banyak Beristighfar di Waktu Sahur
Nabi Muhammad Saw bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya, dan obatnya
dosa-dosa adalah istighfar".
Istighfar juga salah satu upaya untuk menarik rezeki. Sebab tidak menutup
kemungkinan perbuatan dosa yang dilakukan manusia dapat menghalanginya
mendapatkan rezeki.
Rasulullah Saw bersabda: "Perbanyaklah beristigfar karena barang siapa yang
memperbanyak istigfar maka Allah akan menjadikan jalan keluar dari setiap
kesedihan dan kesusahan dan memberikan rizki dari jalan yang tidak disangka-
sangka."
Keutamaan istighfar di waktu sahur pada Bulan Ramadhan ini disebutkan
dalam salah satu riwayat sebagai berikut:
، ،َه ِإَّال هللاMM َفَش َهاَد ُة َأْن َال ِإل: َفَأَّم ا اْلَخ ْص َلَتاِن الَّلَت اِن َتْر َض ْو َن ِبِهَم ا َر َّبُك ْم،َو َخ ْص َلَتْيِن َال ِغ َنى ِبُك ْم َع ْنُهَم ا
َو َتُعْو ُذ ْو َن ِبِه ِم َن الَّناِر، َفَتْس َأُلْو َن َهللا اْلَج َّنَة: َو َأَّم ا الَّلَتاِن َال ِغ َنى ِبُك ْم َع ْنُهَم ا،َو َتْسَتْغ ِفُرْو َنُه،
Artinya: Dan perbanyaklah di bulan itu (untuk melakukan) 4 hal, 2 hal yang
pertama membuat Tuhan kalian (Allah swt) ridha, dan 2 hal yang lainnya
merupakan sesuatu yang kalian butuhkan. Dua hal yang membuat Tuhan kalian
(Allah swt) ridha adalah: mengucapkan syahadat (ه إال هللاMMهد أال إلMM) أش, dan kalian
meminta ampunan kepada-Nya dengan membaca () أستغفر هللا العظيم, Adapun dua hal
yang kalian butuhkan terhadap keduanya adalah : kalian meminta kepada Allah
untuk dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka. (HR.Ibnu
Khuzaimah).
Waktu membaca istighfar yang mustajab dan utama saat puasa terutama di
Bulan Ramadhan yakni waktu sahur. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Surat
Ali Imran Ayat 17.
Allah SWT berfirman:
Artinya: (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
(QS.Ali-Imran ayat 17).
Rasulullah SAW pernah bersabda:
Rahmat Allah SWT turun pada tiap malam ke langit dunia, yaitu di saat
malam hari tinggal sepertiganya lagi, lalu Dia berfirman, "Apakah ada orang yang
meminta, maka Aku akan memberinya? Apakah ada orang yang berdoa, maka Aku
memperkenankannya? Dan apakah ada orang yang meminta ampun, maka Aku
memberikan ampunan kepadanya," hingga akhir hadis. (HR Imam Ad-Daruqutni).
3. Rutin Bersedekah
Dalam Islam, dalil tentang sedekah sudah dijelaskan sedemikian rupa untuk
memudahkan umat manusia memahami pengertian dan kepentingannya. Sedekah
adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan,
ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerimanya tanpa disertai imbalan.
Sedekah tidak terbatas pada hal bersifat materi saja akan tetapi juga pada hal
yang bersifat non materi seperti yang dijelaskan pada sabda Nabi SAW yang
berbunyi; “Setiap ruas yang aktif dari kamu itu harus disedekahi. Maka setiap
tasbih itu nilainya sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap
takbir itu sedekah dan amar makruf nahi munkar itu juga sedekah.”
Hukum sedekah dalam Islam adalah sunnah muakkad namun juga bisa
menjadi haram jika pemberi sedekah mengetahui atau menduga kuat bahwa
penerimanya akan membelanjakan uang hasil sedekah tersebut untuk hal-hal yang
jahat dan maksiat kepada Allah.
Sedekah pada dasarnya harus dilakukan dengan niat yang ikhlas, jangan ada
niat ingin dipuji (riya) atau dianggap dermawan, dan jangan menyebut-nyebut
shadaqah yang sudah dikeluarkan, apalagi menyakiti hati si penerima. Sebab, hal-
hal tersebut dapat menghapuskan pahala sedekah yang sudah dilakukan. Allah
berfirman dalam Surat An-Nisa Ayat 114 yang berbunyi:
Dzikir pagi dan petang sesuai sunnah yang shahih telah diungkap dalam
sejumlah hadits Rasulullah SAW. Dzikir sendiri merupakan sarana yang memang
diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Perintah berdzikir, khususnya pada waktu pagi dan petang, bahkan secara
gamblang dijelaskan dalam surat Al Ahzab ayat 41-42 yang berbunyi:
Artinya: "Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar,
dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu
pada waktu petang dan pagi."
Selain disukai Allah SWT, hamba-Nya yang membaca dzikir pada pagi dan
petang hari juga akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan. Beberapa
manfaat dzikir pagi dan petang tersebut antara lain sebagai berikut:
Manusia selain beribadah juga mencari rezeki di muka bumi. Oleh karena itu kita
harus menjadi hamba Allah yang bersyukur agar lebih mudah mendapatkan rezeki.
Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zaadul Maad menjelaskan empat hal penghambat
turunnya rezeki.
1. Tidur Pagi
Kenapa sampai tidur pagi bisa jadi penghambat datangnya rezeki? Karena waktu pagi
adalah waktu yang penuh berkah. Dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الَّلُهَّم َباِر ْك ُأِلَّمِتْي ِفْي ُبُك ْو ِرَها
Artinya :“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
Apabila Nabi shallallahu mengirim peleton pasukan, beliau shallallahu'alaihi
wa sallam mengirimnya pada pagi hari. Dia biasa membawa barang dagangannya
ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu daud
mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin Wada'ah. (HR. Abu Daud, no. 2606. Hadits
ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani). Shokhr merupakan sahabat Nabi yang bekerja
sebagai pedagang. Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َم ن َص َّلى الُّص بَح ِفي َج َم اَعٍة َفُهَو ِفي ِذَّمِة ِهَّللا َفاَل َيْطُلَبَّنُك ْم ِم ْن ِذَّمِتِه ِبَشْيٍئ َفُيْد ِر َك ُه َفَيُك َّبُه ِفي َناِر َجَهَّنَم
Artinya:
Barang siapa yang salat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh
karena itu, janganlah menyakiti orang yang salat Subuh tanpa jalan yang benar. Jika
tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam
neraka jahanam, ” (HR. Muslim, no. 657).
Bahkan yang sering tidak salat Subuh termasuk orang munafik.
َو َلْو َيْع َلُم وَن َم ا ِفيِهَم ا َألَتْو ُهَم ا َو َلْو َح ْبًو ا، َلْيَس َص َالٌة َأْثَقَل َع َلى اْلُم َناِفِقيَن ِم َن اْلَفْج ِر َو اْلِع َش اِء
Artinya: “Tidak ada salat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari salat
Subuh dan salat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua salat
tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak,”
(HR.Bukhari,no.657).
2. Sedikit Solat
Sedikit salat berarti kurang ketakwaan, padahal takwa itulah pembuka pintu rezeki.
Allah berfirman dalam ayat.
) َو َيْر ُز ْقُه ِم ْن َح ْيُث اَل َيْح َتِس ُب َو َم ن َيَتَو َّك ْل َع َلى ِهَّللا َفُهَو َح ْسُبُه ِإَّن َهَّللا َب اِلُغ َأْم ِر ِه َق ْد َجَع َل ُهَّللا2( َو َم نَيَّتِق َهَّللا َيْج َع ل َّلُه َم ْخ َر جًا
ِلُك ِّل َش ْي ٍء َقْد رًا
Artinya: "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang
siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan-Nya."
4. Tidak Amanah
Tidak amanah, ini juga jadi sebab orang sulit percaya. Kalau yang lain sulit
percaya, bagaimana ia mudah mendapatkan pekerjaan, mendapatkan tanggungjawab
sehingga mendapatkan rezeki dengan mudah? Ketahuilah bahwa orang yang berkhianat
terhadap amanat pun menyandang salah satu sifat munafik. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َو ِإَذ ا اْئُتِم َنَخ اَن, َو ِإَذ ا َو َعَد َأْخ َلَف, ِإَذ ا َح َّدَث َك َذ َب: آَيُة اْلُم َناِفِق َثاَل ٌث
Artinya: “Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia
mengingkari; dan ketika diberi amanat, maka ia ingkar.” (HR. Bukhari, no. 33 dan
Muslim, no. 59).
Termasuk di sini pula adalah tidak amanah dalam melunasi utang. Ingatlah
bahwa utang akan menyusahkan seseorang di akhirat kelak. Dari Ibnu ‘Umar
radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َم ْن َم اَت َو َع َلْيِه ِد يَناٌر َأْو ِد ْر َهٌم ُقِض َي ِم ْن َحَس َناِتِه َلْيَس َثَّم ِد يَناٌر َو اَل ِد ْر َهٌم
Artinya: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu
dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di
hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR.
Ibnu Majah, no. 2414).
5. Penutup
Sekalipun urusan rezeki itu di tangan Allah, Allah-lah yang mengaturnya;
namun kita sebagai hamba Allah diwajibkan untuk berusaha untuk mencarinya,
dengan cara berdagang, bernelayan, bercocok tanam, menjadi pegawai dan lain
sebagainya. Kita tidak boleh berpangku tangan tanpa usaha sedikit pun, hanya
mengandalkan karunia Allah (turunnya rezeki) dari langit.
Perhatikan beberapa firman Allah di bawah ini, yang menganjur-kan manusia
supaya berusaha, berikhtiar untuk mencari karunia Allah dengan berbagai macam
bentuk usaha/lapangan kerja, asalkan halal dan sesuai dengan garisgaris syari'at
Islam: "Dia-lahyang telah menjadikan bumi itu mudah bagi kalian. Maka berjalan
dan berusalah di segala penjurunya dan makanlah dari sebagian rezeki-Nya, dan
kepadaNyalah kalian kembali (dibangkitkan).” (QS, AI-Mulk: 15). "Hai orang-
orangyang beriman, apabila diseru (dipanggil) untuk melakukan dan menunaikan
sholatpada hari Jum'at, maka bergegaslah kalian mengingat Allah dan tinggalkan-
lah perdagangan (segala macam urusan duniawi), yang demikian itulebih baikbagi
kalian, jika kalian mengetahui. Apabila sholat (Jum'at) telah ditunaikan maka ber-
tebaranlah kalian di muka bumi dan carilah karunia Allah dan selalu ingat kepada
Allah, supaya kalian beruntung. " (Al-Jumu'ah ayat 9-10). "Dan sesungguhnya
Kami telah menempatkan kalian di bumi, dan Kami adakan bagi kalian di atasnya
(sumber-sumber) penghidupan. " (Al-A'raf ayat 10)
Sesudah kita melakukan bentuk-bentuk usaha, berikhtiar dalam rangka
mencari rezeki (karunia Allah) yang telah digelar di muka bumi ini, maka
dilanjutkan dengan berdo'a, berzikir (sebagai amalan bathiniyah) ke hadirat Allah
swt. agar dikarunia oleh-Nya rezeki yang melimpah ruah, rezeki yang halal, rezeki
yang dapat mengantarkan peribadatan kita.4
Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu mengamalkan amalan
mustajab pembuka rezeki seperti di atas tersebut dan menghindari perkara yag
dapat menghalangi rezeki dari Allah SWT. Akhir kata, terima kasih atas
perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. wabillahi
taufiqwal wal hidayah waassalamualaikum wr.wb
DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad Abduh Tuasikal, Msc. 4 Amalan Pembuka Pintu Rezeki. Khutbah Jum'at
[Internet]. 2020
2. Ustad Syekh Ali Jaber. 4 Amalan Pembuka Pintu Rezeki. [Internet]. 2021