Barakah ()بركة
A) PENDAHULUAN
Dalam bahasa Arab, berkah berasal dari kata barokah yang memiliki arti nikmat. Dalam
istilah atau bentuk kata lain dalam bahasa Arab juga disebut mubarak dan tabaruk. Imam
Al-Ghazali juga membahas tentang makna kata berkah yaitu berarti bertambahnya
kebaikan.
Berkah pada dasarnya berasal dari bahasa Arab barakah. Kata barakah menurut Ibnu
Manẓur dalam Lisan al-'Arab bermakna al-ziyâdah yang berarti tambahan, nilai tambah;
al-sa'âdah (kebahagiaan), al-du'â (doa), dan al-manfa'ah (kemanfaatan)
Pengertian Berkah
Menurut bahasa, berkah --berasal dari bahasa Arab: barokah ()بركة, artinya nikmat
(Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak
dan tabaruk. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah
adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”. Sementara
menurut istilah, berkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni “bertambahnya kebaikan”
(Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79).
Para ulama juga menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan
melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan,
kesehatan, harta, anak, dan usia.
۟ ُك لِّ َي َّد َّبر ُٓو ۟ا َءا ٰ َي ِتهِۦ َولِ َي َت َذ َّك َر ُأ ۟ول
ِ وا ٱَأْل ْل ٰ َب
ب َ نز ْل ٰ َن ُه ِإ َلي
ٌ ْك ُم ٰ َب َر َ ِك ٰ َتبٌ َأ
"Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai
pikiran mendapatkan pelajaran.” (QS. Shaad: 29).
Berkah dalam arti kebaikan, keselamatan, dan kesejahteraan tercantum dalam ayat berikut
ini:
ُون ِ ْت م َِّن ال َّس َما ِء َواَألر
َ ض َو َلـكِن َك َّذبُو ْا َفَأ َخ ْذ َناهُم ِب َما َكا ُنو ْا َي ْكسِ ب ٍ َو َل ْو َأنَّ َأهْ َل ْالقُ َرى آ َم ُنو ْا َوا َّت َقو ْا َل َف َتحْ َنا َع َلي ِْهم َب َر َكا
"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."
"Ya Allah, berkahilah umatku yang (bersemangat ) di pagi harinya." (HR. Abu Daud).
“Penjual dan pembeli itu diberi pilihan selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya jujur
dan menjelaskan (kondisi barangnya), maka keduanya diberkahi dalam jual belinya.
Namun bila keduanya menyembunyikan dan berdusta, maka akan dihilangkan keberkahan
jual beli keduanya.” (HR. Bukhari-Muslim).
B) BARAKAH
1. Al-Barakatu Ma’al Harakah
Al-barakatu ma’al harakah bahwa keberkahan itu akan hadir bersama dengan
pergerakan. Dimana ada kemauan untuk berusaha disitu Allah telah menyediakan
keberkahan. Dengan kata lain Islam sangat membenci orang yang berpangku tangan,
mengharapkan dan meminta-minta.
Ibrahim al-Matbuly juga pernah berpendapat bahwa orang fakir yang tekun beribadah
(kurang berusaha) sedang dia tidak memiliki pekerjaan karena waktunya habis digunakan
beribadah ibarat burung hantu yang berdiam di rumah kosong.
"Menurut saya seorang mu’min yang bekerja, adalah lebih sempurna dari pada orang
jadzab (seorang yang dalam dunia sufi dipahami sebagai orang yang selalu terlena dengan
Allah) seperti guruthariqah yang memangku jabatan yang mereka makan menggunakan
agama, sebab mereka tidak memiliki pekerjaan duniawi yang bisa memelihara diri dari
menerima sedekah umat Islam dan kotoran-kotoran mereka."
-“Barakallah fii ilmi! Selamat ya udah lulus kuliah! Semoga gelarnya menjadi berkah dan
berguna bagi masyarakat dan dirimu sendiri. Amin!”
-“Barakallah fii ilmi ya! Selamat atas gelarnya. Semoga kamu pake ilmunya untuk capai
cita-cita, dan segala urusan dilancarkan Allah SWT.”
-"Alhamdulilah akhirnya lulus! Barakallah fii ilmi! Teman-teman, terima kasih atas bantuan
kalian dan juga perjuangan yang kita lalui bersama. Semoga kedepannya kalian sukses
semua, amin."