Anda di halaman 1dari 8

NAMA:MUHAMMAD ALGHAZALI FASYA

NIM:0506006484

1.Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!

Jawaban:

Tiga aspek iman, yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan,
dan pembuktian melalui perbuatan, saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Ketiga aspek ini merupakan satu kesatuan
yang saling melengkapi dan menguatkan.

Pembenaran dalam hati adalah aspek yang paling fundamental dari


iman. Iman adalah kepercayaan yang tumbuh di dalam hati. Tanpa
pembenaran dalam hati, iman tidak akan ada. Pembenaran dalam
hati ini dapat tumbuh melalui proses tauhid, yaitu proses mengenal
dan meyakini Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak
disembah.

Ikrar dengan lisan merupakan pernyataan dari pembenaran dalam


hati. Ikrar ini merupakan bentuk pengakuan dan komitmen kepada
Allah SWT. Ikrar dengan lisan dapat dilakukan dengan mengucapkan
dua kalimat syahadat.

Pembuktian melalui perbuatan merupakan perwujudan dari iman


dalam kehidupan sehari-hari. Perbuatan yang baik merupakan bukti
nyata dari keimanan seseorang. Perbuatan-perbuatan baik tersebut
harus didasarkan pada nilai-nilai dan ajaran agama.

Ketiga aspek iman ini saling berkaitan dan menguatkan satu sama
lain. Pembenaran dalam hati akan mendorong seseorang untuk
mengucapkan ikrar dengan lisan. Ikrar dengan lisan akan mendorong
seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Perbuatan-
perbuatan baik akan memperkuat pembenaran dalam hati.
Berikut adalah beberapa contoh keterkaitan antara ketiga
aspek iman tersebut:

1. Pembenaran dalam hati mendorong seseorang untuk mengucapkan


ikrar dengan lisan. Misalnya, seseorang yang telah meyakini
keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa, akan merasa
terpanggil untuk mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai
pernyataan keimanannya.

2. Ikrar dengan lisan mendorong seseorang untuk melakukan


perbuatan-perbuatan baik. Misalnya, seseorang yang telah
mengucapkan dua kalimat syahadat, akan merasa terpanggil untuk
menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

3. Perbuatan-perbuatan baik memperkuat pembenaran dalam hati.


Misalnya, seseorang yang selalu melakukan perbuatan-perbuatan
baik, akan semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha
Esa dan Maha Pengasih.

Dengan demikian, ketiga aspek iman ini merupakan satu kesatuan


yang saling melengkapi dan menguatkan. Ketiga aspek ini harus
dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT.

2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!

Jawaban:

1. Bersyukur. Orang yang beriman kepada Allah akan senantiasa bersyukur. ...

2. Ikhlas. Orang yang beriman akan selalu ikhlas dalam segala perbuatannya. ...

3. Sabar. ...

4. Amanah. ...

5. Tidak Sombong dengan Ilmu yang Dimiliki. ...

6. Sopan Santun dalam Perkataan dan Perbuatan

3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang
menunjukkan kewajiban menuntut ilmu!
Jawaban:

Di dalam agama Islam, kewajiban menuntut ilmu sangatlah ditekankan, meski tidak ada ayat Al-
Quran yang secara eksplisit menyebutkan "kewajiban menuntut ilmu."

Namun, terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung menunjukkan pentingnya ilmu dan
pengetahuan dalam Islam. Salah satunya adalah Surah Al-Mujadilah (58:11):

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء ا ُنٓو ۟ا َذ ا ِقيَل َلُك ْم َتَفَّسُحو۟ا ِفى ٱْل َٰج ِل َفٱْفَس ُحو۟ا َيْفَس ٱُهَّلل َلُك ْم ۖ َو َذ ا ِقيَل ٱنُشُز و۟ا َفٱنُشُز و۟ا َيْر َف ٱُهَّلل ٱَّلِذ يَن َء ا ُنو۟ا ِم نُك ْم َو ٱَّلِذ يَن ُأوُتو۟ا‬
‫َم‬ ‫ِع‬ ‫ِإ‬ ‫ِح‬ ‫َم ِس‬ ‫َم ِإ‬
‫ٱْلِع ْلَم َدَر َٰج ٍت ۚ َو ٱُهَّلل ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َخ ِبيٌر‬

" Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu dikatakan: 'Berilah tempat dalam
majelis (perkumpulan) untuk [yang diberi tanda] oleh Allah', maka berilah tempat,
niscaya Allah akan memberi ruang untukmu. Dan jika dikatakan: 'Berdirilah', maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberi keutamaan kepada orang-orang yang
beriman dan memiliki pengetahuan. Ini menegaskan bahwa memiliki ilmu
pengetahuan dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah. Dengan demikian,
ayat ini secara tidak langsung menekankan pentingnya menuntut ilmu agar
mendapatkan keberkahan dan keutamaan di sisi-Nya.

4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata


ilmu ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan
makna dengan ilmu dalam beragam bentuknya!

Jawaban;

Al-Qur'an, sebagai kitab suci dalam agama Islam, memberikan apresiasi yang sangat
tinggi terhadap ilmu pengetahuan.

Dalam berbagai ayat, Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk mencari pengetahuan,
memahami alam semesta, dan menggunakan akal budi mereka untuk memahami
tanda-tanda kebesaran Allah.

Sebagai hasilnya, banyak kata yang terkait dengan ilmu dan pengetahuan muncul
dalam Al-Qur'an, dan beberapa di antaranya memiliki derivasi atau bentuk turunan
yang menunjukkan kesamaan makna dengan konsep ilmu dalam berbagai konteks.

1. 'Ilm (‫)علم‬:

Kata dasar yang paling sering muncul dalam Al-Qur'an adalah "ilm" yang
secara harfiah berarti ilmu atau pengetahuan.Ayat-ayat Al-Qur'an secara
langsung mendorong pencarian ilmu dan menegaskan keutamaan orang-orang
yang memiliki pengetahuan.
Contohnya dapat ditemukan dalam Surah Al-Mujadila (58:11),
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat."

Derivasi:
• 'Alim (‫)عليم‬
Merupakan bentuk terbitan dari kata "ilm."
Allah sering disebut sebagai "Al-'Alim" yang berarti Maha Mengetahui atau Maha
Tahu.
Penggunaan kata ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber pengetahuan tertinggi
dan Maha Mengerti segala sesuatu.
• 'Alam (‫)عاَلم‬
Kata ini berasal dari akar kata yang sama dengan "ilm" dan merujuk pada dunia atau
alam semesta.
Dalam Al-Qur'an, kata "alam" digunakan untuk menunjukkan keindahan dan
keragaman ciptaan Allah.
• 'Alamaat (‫)آالَم ات‬
Merupakan bentuk jamak dari kata "alama" yang berarti tanda atau bukti.
Dalam beberapa ayat, kata ini digunakan untuk merujuk pada tanda-tanda kebesaran
Allah di alam semesta yang bisa dijadikan bahan kajian ilmiah.

2. Hikmah (‫)حكمة‬
Kata "hikmah" digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk pada
kebijaksanaan, pengetahuan yang mendalam, atau kebijaksanaan yang
diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya.
Dalam Surah Al-Baqarah (2:269), Allah berfirman, "Dia memberikan hikmah
kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa diberi hikmah,
sesungguhnya dia telah diberi kebajikan yang banyak."

Derivasi:
• Hakim (‫)حاِك م‬
Merupakan bentuk turunan dari "hikmah" dan merujuk pada seseorang yang bijaksana
atau memiliki kebijaksanaan.
Dalam Al-Qur'an, Allah sering disebut sebagai "Al-Hakim," yang berarti Maha
Bijaksana.
• Hukm (‫)ُحكم‬
Kata ini berkaitan dengan pengertian hukum atau perintah. Dalam beberapa konteks,
kata "hukm" digunakan untuk merujuk pada hukum-hukum Allah yang terkandung dalam Al-
Qur'an.

3. 'Ilmu Kitab (‫)علم الكتاب‬

Istilah "ilmu kitab" muncul dalam beberapa ayat dan merujuk pada
pengetahuan yang terkandung dalam kitab-kitab suci Allah, termasuk Taurat,
Injil, dan Al-Qur'an. Contohnya dapat ditemukan dalam Surah Al-Imran
(3:48), "Dan Dia mengajarkan kepadanya tulisan, hikmah, Taurat, dan Injil."

Derivasi:
• Kutub (‫)ُكُتب‬: Merupakan bentuk jamak dari kata "kitab" dan digunakan untuk
merujuk pada kitab-kitab suci yang diwahyukan kepada nabi-nabi.

Dalam konteks ini, "kutub" dapat diterjemahkan sebagai kitab-kitab atau pengetahuan
yang tertulis.

• Kataba ( ‫)َكَتَب‬

Kata kerja ini berasal dari akar kata yang sama dengan "kitab" dan digunakan dalam
Al-Qur'an untuk merujuk pada tindakan menulis atau mencatat.

Dalam beberapa ayat, kata ini digunakan untuk menunjukkan bahwa Allah mencatat
segala perbuatan hamba-hamba-Nya.

4. Ma'rifah (‫)معرفة‬

Kata "ma'rifah" digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk pada pengetahuan


atau pemahaman yang mendalam.

Dalam Surah Al-Mujadila (58:11), Allah berfirman, "Dia akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat."

Derivasi:

• 'Arif (‫)عاِر ف‬

Merupakan bentuk sifat dari kata "ma'rifah" dan digunakan untuk merujuk pada
seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam atau pengetahuan yang luas.
Dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad SAW digambarkan sebagai "Arif Billah,"
yang berarti paham akan Allah.

• Ma'arif (‫)معاِر ف‬

Merupakan bentuk jamak dari kata "ma'rifah" dan digunakan untuk merujuk pada
pengetahuan atau pemahaman yang diperoleh.

5. Ta'lim (‫)تعليم‬

Kata "ta'lim" merujuk pada tindakan mengajarkan atau memberikan


pengetahuan. Dalam beberapa ayat, Allah menyebutkan tindakan-Nya
mengajarkan kitab-kitab-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

Derivasi:

• Mu'allim (‫)ُمَع ِّلم‬

Merupakan bentuk kata benda yang berarti pengajar atau guru.


Dalam beberapa konteks, kata ini digunakan untuk merujuk pada Nabi Muhammad
SAW sebagai "Mu'allim al-Naas," atau Pengajar bagi Seluruh Manusia. • Mualim (
‫)موِع ظ‬

Kata ini memiliki akar kata yang mirip dengan "ta'lim" dan digunakan dalam Al-
Qur'an untuk merujuk pada pelajaran atau pengajaran yang diambil sebagai pelajaran
dari kejadian atau tanda-tanda Allah.

6. Rasul (‫)رسول‬

Kata "rasul" merujuk pada utusan atau pembawa wahyu dari Allah.

Rasul-rasul yang diutus membawa pengetahuan dan petunjuk dari Allah


kepada umat manusia.

Derivasi:

• Risalah (‫)ِر ساَلة‬

Merupakan bentuk turunan dari "rasul" dan merujuk pada pesan atau wahyu yang
dibawa oleh rasul.

Dalam Al-Qur'an, "risalah" digunakan untuk merujuk pada pesan-pesan yang


diwahyukan kepada rasul-rasul Allah. • Mursalin (‫)المرَس لين‬

Kata ini adalah bentuk jamak dari "rasul" dan digunakan dalam Al-Qur'an untuk
merujuk pada rasul-rasul Allah yang diutus kepada berbagai komunitas manusia.

7. 'Amal (‫)عمل‬

Kata "amal" merujuk pada perbuatan atau tindakan. Dalam beberapa ayat,
Allah menyoroti pentingnya perbuatan yang baik dan ketaatan sebagai bukti
dari keimanan seorang hamba.

Derivasi:

• 'Amal Shalih (‫)عمل صالح‬

Merupakan gabungan dari kata "amal" dan "shalih." Istilah ini merujuk pada
perbuatan-perbuatan baik atau amal yang saleh.

Dalam banyak ayat, Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang melakukan
'amal shalih.

• 'Amil (‫)عاِم ل‬

Merupakan bentuk kata benda dari "amal" dan digunakan untuk merujuk pada orang
yang melakukan atau bekerja.
Dalam beberapa konteks, kata ini digunakan untuk merujuk pada pekerja keras atau
orang yang aktif berkontribusi dalam masyarakat.

Kesimpulan:

Al-Qur'an memuat banyak kata dan derivasinya yang terkait erat dengan konsep ilmu
dan pengetahuan. Penggunaan kata-kata seperti 'ilm, hikmah, ma'rifah, ta'lim, dan
sebagainya menunjukkan pentingnya pengetahuan dalam pandangan Islam.

Konsep-konsep ini tidak hanya mencakup pengetahuan teologis tetapi juga


pengetahuan tentang dunia fisik, moralitas, dan etika.

Derivasi dari kata-kata tersebut menggambarkan kompleksitas dan kedalaman


pemahaman Islam terhadap ilmu pengetahuan, mengajak umat Islam untuk mencari
pengetahuan dalam berbagai bentuknya untuk memahami lebih baik ciptaan Allah dan
memperkaya kehidupan spiritual dan duniawi mereka.

5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan
ternak. Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut
beserta tafsirnya!

Jawaban:

Surah Al-A'raf, ayat 179,

Teks Ayat dan Tafsirnya:

"Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan banyak jin dan manusia yang telah Kami
jadikan untuk neraka Jahannam. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-
ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf: 179)

Anda mungkin juga menyukai