Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Nabil ‘Ainul Amin

NIM : 051639144

Prodi : Manajemen / Universitas Terbuka Purwokerto

1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!

Jawab :

Tiga aspek struktur iman, yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
melalui perbuatan, saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang utuh dalam praktek
kehidupan seorang individu beriman.

a. Pembenaran dalam Hati: Pembenaran dalam hati merujuk pada keyakinan yang tumbuh di
dalam hati seseorang. Ini mencakup pemahaman dan pengakuan terhadap kebenaran ajaran
atau prinsip yang diyakini. Tanpa pemahaman yang kuat dan keyakinan yang tulus dalam
hati, iman seseorang mungkin kurang kokoh.
b. Ikrar dengan Lisan: Ikrar dengan lisan adalah ungkapan secara verbal dari keyakinan yang
ada dalam hati. Dengan mengucapkan ikrar atau syahadat, seseorang secara terbuka
menyatakan kepercayaan dan ketaatan kepada ajaran agamanya. Langkah ini memperkuat
dan meneguhkan ikatan antara keyakinan dalam hati dengan tindakan nyata yang dapat
dilihat oleh orang lain
c. Pembuktian Melalui Perbuatan: Pembuktian melalui perbuatan mencerminkan
implementasi nyata dari keyakinan yang dinyatakan. Tindakan dan perilaku sehari-hari
menjadi cerminan dari iman yang dimiliki seseorang. Dengan menjalankan nilai-nilai
agama dalam kehidupan seharihari, individu membuktikan bahwa iman bukan hanya
sekadar ucapan atau pemikiran, tetapi juga menjadi pedoman dalam setiap tindakan.

Ketiga aspek ini saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Pembenaran dalam hati
memberikan landasan keyakinan, ikrar dengan lisan mengonkretkan keyakinan tersebut, dan
pembuktian melalui perbuatan menjadikan iman sebagai gaya hidup yang tercermin dalam
sikap dan perilaku sehari-hari. Dengan demikian, keterkaitan ketiganya menciptakan kesatuan
yang utuh dalam struktur iman.

2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!

Jawab :

a) punya rasa takut kepada allah swt


b) Khusyuk saaat melaksanakan sholat
c) Rajin atau sering membaca alQuran
d) Bergaul dengan orang-orang baik dan beriman
e) Menjaga sholat 5 waktu
3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang menunjukkan
kewajiban menuntut ilmu!

Jawab :

Berikut adalah satu ayat Al-Quran yang menunjukkan kewajiban menuntut ilmu: "Dan
katakanlah: 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.'" (QS. Thaha: 114) Ayat
ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu dan memohon kepada Allah untuk diberikan
pengetahuan yang lebih luas. Dalam konteks ini, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi
setiap Muslim. Dengan menuntut ilmu, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang agama, dunia, dan kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan juga memungkinkan kita
untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan memperbaiki diri kita sendiri. Oleh
karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan
pengetahuan kita dan memohon kepada Allah untuk memberikan kita kebijaksanaan dan
pemahaman yang lebih dalam.

4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu ataupun
derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan makna dengan ilmu
dalam beragam bentuknya!

Jawab :

Ilmu adalah salah satu kata yang sering digunakan dalam Al-Qur'an untuk menggambarkan
pengetahuan dan pemahaman. Terdapat beberapa kata derivasi yang memiliki kesamaan
makna dengan "ilmu" dalam beragam bentuknya. Berikut adalah beberapa contoh:

a. 'Alim - Kata ini berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "yang mengetahui" atau
"yang memiliki pengetahuan". Kata ini digunakan untuk menggambarkan Allah sebagai Yang
Maha Mengetahui dan juga untuk menggambarkan orangorang yang memiliki pengetahuan
yang luas.

b. 'Alam - Kata ini berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "alam semesta" atau
"dunia". Dalam Al-Qur'an, kata ini digunakan untuk menggambarkan penciptaan Allah dan
keajaiban-keajaiban yang ada di alam semesta.

c. 'Alimun - Kata ini juga berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "orang yang
mengetahui" atau "orang yang memiliki pengetahuan". Kata ini digunakan untuk
menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan.

d. 'Alimun bihakim - Kata ini merupakan gabungan dari kata "alimun" (orang yang
mengetahui) dan "bihakim" (dengan hukum). Kata ini digunakan untuk menggambarkan
orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan dalam menjalankan hukum-
hukum Allah.
e. 'Alimun ladun - Kata ini juga berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "pengetahuan
yang berasal dari sisi Allah". Kata ini digunakan untuk menggambarkan pengetahuan yang
hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia. 6. 'Alimun
khabir - Kata ini merupakan gabungan dari kata "alimun" (orang yang mengetahui) dan
"khabir" (yang mengetahui segala sesuatu). Kata ini digunakan untuk menggambarkan Allah
sebagai Yang Maha Mengetahui tentang segala sesuatu

5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan ternak. Di
ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut beserta tafsirnya!

Jawab :

Ayat yang menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat atau buruk dari hewan ternak terdapat
dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 179. Berikut adalah ayat tersebut beserta tafsirnya: "Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk Jahannam banyak dari jin dan manusia; mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai." (QS. Al-A'raf: 179) Tafsir dari ayat ini adalah bahwa Allah menciptakan banyak
jin dan manusia yang akan masuk ke dalam neraka Jahannam. Mereka memiliki hati, mata,
dan telinga, tetapi tidak memanfaatkannya dengan baik. Mereka tidak menggunakan hati
mereka untuk memahami ayat-ayat Allah, tidak menggunakan mata mereka untuk melihat
tanda-tanda kekuasaan Allah, dan tidak menggunakan telinga mereka untuk mendengar ayat-
ayat Allah. Dalam hal ini, mereka lebih buruk daripada binatang ternak, karena binatang ternak
tidak memiliki akal dan kemampuan untuk memahami ayat-ayat Allah. Oleh karena itu,
mereka yang lalai dan tidak memanfaatkan akal dan indera yang diberikan oleh Allah akan
menjadi lebih sesat dan buruk daripada binatang ternak.

Anda mungkin juga menyukai