Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3 SESI 7 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NIM : 051431496

NAMA : Hilma Sufairina

PRODI : S1-Ilmu Komunikasi

MATA KULIAH : Pendidikan Agama Islam MKDU4221

UPBJJ : Jakarta

SEMESTER :1

“SOAL”

1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!
2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!
3. Tuliskan satu ayat Al-Qur’an atau hadist beserta tafsir atau syarahnya yang
menunjukkan kewajiban menuntut ilmu!
4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu
ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan
makna dengan ilmu dalam beragam bentuknya!
5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan
ternak. Di ayat manakah Al-Qur’an menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut
beserta tafsirnya!

“JAWABAN”

1) Pernyataan bahwa struktur iman terdiri dari pembenaran dalam hati, ikrar dengan
lisan, dan pembuktian melalui perbuatan, mencerminkan pendekatan holistik terhadap
kehidupan beriman dalam Islam. Berikut penjelasan mengenai Ketiga aspek ini yang
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain, untuk menciptakan fondasi yang
kokoh dan suatu kesatuan yang utuh dalam kehidupan sehari-hari umat muslim.
• Pembenaran dalam hati :
Pembenaran dalam hati merujuk pada keyakinan yang tumbuh secara tulus dan
mendalam di dalam hati seorang muslim, Hal ini mencakup pemahaman dan
pengakuan terhadap kebenaran ajaran ataupun prinsip yang diyakini. Tanpa
terciptanya pemahaman yang kuat dan keyakinan yang tulus dari dalam hati, iman
seseorang memungkinkan kurang kokoh. Pembenaran dalam hati juga mencakup
rasa takut dan rasa cinta kepada Allah SWT, serta kesadaran akan kebesaran-Nya.
Hal ini merupakan dasar dari hubungan pribadi seorang muslim dengan Tuhannya.
• Ikrar dengan lisan :
Ikrar dengan lisan dikenal sebagai dua syahadat, yakni Syahadat Tauhid dan
Syahadat Rasulullah, Dua syahadat ini merupakan inti dari ikrar seorang muslim
terhadap prinsip-prinsip dasar agama Islam. Ikrar dengan lisan juga merupakan
ungkapan secara verbal dari keyakinan yang ada di dalam hati. Dengan kita
mengucapkan ikrar atau syahadat, seseorang secara terbuka menyatakan
kepercayaan dan ketaatannya kepada ajaran agamanya. Hal ini merupakan
tindakan memperkuat dan meneguhkan ikatan antara keyakinan dalam hati dengan
tindakan nyata yang dapat dilihat oleh orang lain. Ikrar berfungsi sebagai pengikat
antara hati yang telah diyakinkan dengan lisan yang menyampaikan kesediaannya
untuk mengikuti ajaran Allah.
• Pembuktian melalui perbuatan
Pembuktian melalui perbuatan merupakan langkah konkrit dalam mewujudkan
iman dalam kehidupan sehari-hari, Suatu tindakan dan perilaku sehari-hari
menjadi cerminan dari iman yang dimiliki seseorang. Dengan menjalankan nilai-
nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, Seseorang membuktikan bahwa iman
bukanlah hanya sekedar ucapan ataupun pemikiran, akan tetapi iman juga menjadi
pedoman dalam setiap tindakan. Dalam Islam, terdapat konsep bahwa iman yang
sejati akan tercermin dalam sikap dan perbuatan nyata seorang muslim dalam
kehidupan sehari-hari.

Keterkaitan dari ketiga aspek ini saling melengkapi dan memperkuat antara satu dengan yang
lain, Pembenaran dalam hati memberikan landasan keyakinan, Ikrar dengan lisan
mengonkretkan keyakinan tersebut, dan pembuktian melalui perbuatan menjadikan iman
sebagai suatu gaya hidup yang tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Maka
keterkaitan antara ketiganya menciptakan suatu kesatuan yang utuh dalam struktur iman.

2) Ciri-ciri orang beriman :


a) Memiliki rasa takut terhadap Allah SWT
b) Gemar membaca ayat suci Al-Qur’an
c) Khusyuk ketika melaksanakan Sholat
d) Berserah diri kepada Allah (Tawakal)
e) Memiliki akhlak yang baik
f) Selalu bersabar dan bersyukur
g) Menunaikan Zakat
h) Senang beramal / berinfaq
i) Meneladani ajaran Rasul
j) Menghindari diri dari kegiatan yang sia-sia
k) Mengikuti kegiatan yang bermanfaat
l) Menjalankan Ibadah sholat 5 waktu
m)Dan menunaikan ibadah yang diajarkan dalam Islam

3) Allah menerangkan anjuran untuk menuntut ilmu di dalam Al-Qur’an dan Hadits.
‫ّللاه الَّ ِذيْن‬ ‫ّللاه ل هك ْم واِذا قِيْل ا ْن ه‬
‫ش هز ْوا فا ْن ه‬
ٰ ‫ش هز ْوا ي ْرف ِع‬ ٰ ‫ح‬ ِ ‫ال مجٰ ل ِِس فا ْفس هح ْوا ي ْفس‬ َّ ‫ٰيْٓايُّها الَّ ِذيْن ٰامنه ْْٓوا اِذا قِيْل ل هك ْم تف‬
ْ ‫س هح ْوا فِى‬
ٰ ‫ٰامنه ْوا مِ ْن هك ْم والَّ ِذيْن ا ْهوتهوا ْالع ِْلم درجٰ ت و‬
١١ ‫ّللاه ِبما ت ْعمله ْون خ ِبيْر‬

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah


kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti
apa yang kamu kerjakan." (Q.S Al-Mujadalah : 11)

Kutipan ayat tersebut menjelaskan bahwa betapa Allah akan mengangkat derajat
mereka yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi daripada yang tidak menuntut
ilmu. Isyarat ini menandakan bahwa dengan ilmulah manusia bisa menjadi lebih
mulia, bukan dengan hartanya apalagi nasabnya. Dalam sebuah hadis pun disebutkan
tentang keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan dalam Islam.
Di dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
‫ّللاه لهه ِب ِه ط ِريقًا ِإلى ْالجنَّ ِة‬
َّ ‫س فِي ِه ع ِْل ًما س َّهل‬
‫وم ْن سلك ط ِريقًا ي ْلتمِ ه‬

Artinya: “ Siapa pun yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
dengan mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR.Muslim, no.2699)

Dari kedua dalil di atas, Allah SWT menerangkan bahwa umat Islam diwajibkan
untuk menuntut ilmu, karena Allah telah berjanji di dalam Al-Qur'an bahwa barang
siapa yang pergi untuk menuntut ilmu maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan
Rasulullah juga menjelaskan bahwa dengan belajar atau berjalan untuk mencari ilmu
maka Allah akan memudahkan jalan menuju surga.

4) Terdapat beberapa kata derivasi yang memiliki kesamaan dengan (ilmu) dalam
beragam bentuknya, berikut penjelasannya :
a. Alim - Kata ini berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "yang
mengetahui" atau "yang memiliki pengetahuan". Kata ini digunakan untuk
menggambarkan Allah sebagai Yang Maha Mengetahui dan juga untuk
menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang luas.
b. Alam - Kata ini berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "alam semesta”
atau "dunia". Dalam Al-Qur'an, kata ini digunakan untuk menggambarkan
penciptaan Allah dan keajaiban-keajaiban yang ada di alam semesta.
c. Alimun - Kata ini juga berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "orang
yang mengetahui" atau "orang yang memiliki pengetahuan". Kata ini
digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan
dan kebijaksanaan.
d. Alimun Bihakim - Kata ini merupakan gabungan dari kata "alimun" (orang
yang mengetahui) dan "bihakim" (dengan hukum). Kata ini digunakan untuk
menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan
dalam menjalankan hukum-hukum Allah SWT.
e. Alimun Ladun - Kata ini juga berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti
"pengetahuan yang berasal dari sisi Allah". Kata ini digunakan untuk
menggambarkan pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dapat
dipahami sepenuhnya oleh manusia.
f. Alimun Khabir - Kata ini merupakan gabungan dari kata "alimun" (orang yang
mengetahui) dan "khabir" (yang mengetahui segala sesuatu). Kata ini
digunakan untuk menggambarkan Allah sebagai Yang Maha Mengetahui
tentang segala sesuatu.
g.
5) Ayat yang menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat atau buruk dari hewan ternak
terdapat dalam Q.S Al-A’raf ayat 179. Berikut penjelasan ayat dan tafsirnya :

‫ب ها ول هه ْم ءاذان‬ ِ ‫نس ۖ له ه ْم قهلهوب ََّل ي ْفق ههون ِبها ول هه ْم أ ْعيهن ََّل يهب‬
ِ ‫ْص هرون‬ ً ‫ولق ْد ذرأْنا لِجهنَّم كث‬
ِ ‫ِيرا ِ ِّمن ٱ ْل ِج ِِّن وٱ ْ ِْل‬
ْٓ ْٓ
‫ََّل يسْمعهون بِهآ أ ه ۟و ٰلئِك كٱ ْْل ْنع ٰ ِم ب ْل هه ْم أض ُّل أ ه ۟و ٰلئِك هه هم ٱ ْل ٰغ ِفلهون‬

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah ), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan lebih dari itu. Mereka itulah orang-orang yang lalai”.
(Q.S Al-A’raf : 179).

Tafsir Al-Mukhtashar :
179. Dan sungguh Kami telah menciptakan banyak manusia dan jin untuk mengisi
Neraka Jahanam. Karena Kami mengetahui bahwa mereka akan melakukan apa yang
dilakukan oleh para penghuni Neraka. Mereka mempunyai hati tetapi tidak mau
menikmati untuk memahami apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya bagi
mereka. Mereka mempunyai mata tetapi mereka tidak mau menggunakannya untuk
melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di dalam diri mereka dan yang ada di
alam semesta untuk dijadikan pelajaran. Dan mereka mempunyai telinga tetapi
mereka tidak mau menggunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah kemudian
memikirkan apa yang terkandung di dalamnya. Mereka seperti binatang ternak yang
tidak mempunyai akal, bahkan mereka lebih sesat dari binatang ternak. Mereka itu
adalah orang-orang yang tidak mau beriman kepada Allah dan hari Akhir.
Sumber Referensi :
BMP MKDU4221 “Pendidikan Agama Islam”
Ahmad Hamid (2015) Buku “Sekelumit Kandungan Isi Al-Qur’an”
Dari website :
https://gontor.ac.id/kewajiban-menuntut-ilmu-dalil-dari-al-quran-dan-hadits/
https://aceh.pikiran-rakyat.com/news/pr-2987368041/jelaskan-kata-derivasi-yang-
memiliki-kesamaan-makna-dengan-ilmu-dalam-beragam-bentuknya
https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html

Anda mungkin juga menyukai