NIM 050410894
JAWABAN
1. -Pembenaran dalam hati adalah aspek yang paling fundamental dari iman. Iman adalah
kepercayaan yang tumbuh di dalam hati. Tanpa pembenaran dalam hati, iman tidak akan ada.
Pembenaran dalam hati ini dapat tumbuh melalui proses tauhid, yaitu proses mengenal dan
meyakini Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
-Ikrar dengan lisan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Misalnya,
seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, akan merasa terpanggil untuk
menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
" Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu dikatakan: 'Berilah tempat dalam majelis
(perkumpulan) untuk [yang diberi tanda] oleh Allah', maka berilah tempat, niscaya Allah
akan memberi ruang untukmu. Dan jika dikatakan: 'Berdirilah', maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberi keutamaan kepada orang-orang yang beriman
dan memiliki pengetahuan. Ini menegaskan bahwa memiliki ilmu pengetahuan dapat
meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah. Dengan demikian ayat ini secara tidak
langsung menekankan pentingnya menuntut ilmu.
4. Beberapa derivasi atau kata-kata yang memiliki kesamaan makna dengan ilmu dalam
beragam bentuknya antara lain:
-‘Ilm ()علم: Ini adalah kata Arab yang secara langsung diterjemahkan sebagai “ilmu” atau
“pengetahuan”. Terdapat berbagai ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan pentingnya
mencari pengetahuan dan memahami tanda-tanda Allah di sekitar kita.
-Ma'rifah ()معرفة: Kata ini berasal dari akar kata yang sama dengan ‘ilm, yang
mengandung makna pemahaman atau pengetahuan yang mendalam. Dalam konteks
Islam, ma'rifah mencakup pengetahuan tentang Allah dan pemahaman spiritual.
-Hikmah ()حكمة: Meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan kata ‘ilm, hikmah
memiliki hubungan erat dengan pemahaman dan penerapan pengetahuan dengan
bijaksana. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an sering kali merujuk pada pemberian hikmah oleh
Allah.
-‘Alim ( )عالمdan ‘Alam ()عالم: ‘Alim adalah kata yang merujuk pada orang yang memiliki
pengetahuan atau ilmu, sedangkan ‘alam berhubungan dengan dunia atau segala sesuatu
yang ada. Kedua kata ini mencerminkan pemahaman Islam tentang pencarian ilmu dan
pengamatan terhadap dunia.
"Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan banyak jin dan manusia yang telah Kami
jadikan untuk neraka Jahannam. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
(QS. Al-A'raf: 179)
Ayat ini tidak hanya menyoroti perbandingan antara manusia dan binatang ternak, tetapi
juga menekankan pentingnya memanfaatkan nikmat akal yang Allah berikan kepada kita.
Tafsir ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dan jin dengan berbagai potensi,
termasuk akal, penglihatan, dan pendengaran.Namun, sebagian dari mereka tidak menggunakan
nikmat tersebut dengan baik. Mereka tidak memahami ayat-ayat Allah sebagai petunjuk hidup,
sehingga disebut lebih buruk daripada binatang ternak yang tidak diberi akal.