Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ALFIANI MELINDA AYU FIRDAUSY

NIM 050410894

PRODI : ILMU HUKUM S1


1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!
2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!
3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang menunjukkan
kewajiban menuntut ilmu!
4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu
ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan makna
dengan ilmu dalam beragam bentuknya!
5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan
ternak. Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut
beserta tafsirnya!

JAWABAN

1. -Pembenaran dalam hati adalah aspek yang paling fundamental dari iman. Iman adalah
kepercayaan yang tumbuh di dalam hati. Tanpa pembenaran dalam hati, iman tidak akan ada.
Pembenaran dalam hati ini dapat tumbuh melalui proses tauhid, yaitu proses mengenal dan
meyakini Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.

-Ikrar dengan lisan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Misalnya,
seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, akan merasa terpanggil untuk
menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

-Pembuktian Melalui Perbuatan: Pembuktian melalui perbuatanmencerminkan implementasi


nyata dari keyakinan yang dinyatakan.Tindakan dan perilaku sehari-hari menjadi cerminan dari
iman yang dimilikiseseorang. Dengan menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-
hari, individu membuktikan bahwa iman bukan hanya sekadar ucapan atau pemikiran, tetapi juga
menjadi pedoman dalam setiap tindaka
2. Ciri-ciri orang yang beriman
- Bertawakkal hanya kepada Allah
- Mendirikan shalat
- Gemar berinfaq di jalan Allah
- Gemetar hatinya pada Allah
- Bertambah imannya jika dibacakan ayat Al-Quran
3. Surah Al-Mujadilah (58:11)

‫ٱّللُ ٱ َّلذِينَ َءا َمنُوا‬


َّ ‫ش ُزوا َير َف ِع‬ ُ ‫ٱّللُ لَ ُكم ۖ َو ِإذَا قِي َل ٱن‬
ُ ‫ش ُزوا َفٱن‬ َّ ‫ح‬ِ ‫س‬ َّ َ‫ََٰٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓوا ِإذَا قِي َل لَ ُكم تَف‬
َ ‫س ُحوا فِى ٱل َم َجل ِِس فَٱف‬
َ ‫س ُحوا َيف‬
ُ
‫ٱّللُ بِ َما ت َع َملونَ َخبِير‬ ُ َّ
َّ ‫مِ ن ُكم َوٱلذِينَ أوتُوا ٱلعِل َم دَ َر َجت ۖ َو‬

" Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu dikatakan: 'Berilah tempat dalam majelis
(perkumpulan) untuk [yang diberi tanda] oleh Allah', maka berilah tempat, niscaya Allah
akan memberi ruang untukmu. Dan jika dikatakan: 'Berdirilah', maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberi keutamaan kepada orang-orang yang beriman
dan memiliki pengetahuan. Ini menegaskan bahwa memiliki ilmu pengetahuan dapat
meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah. Dengan demikian ayat ini secara tidak
langsung menekankan pentingnya menuntut ilmu.

4. Beberapa derivasi atau kata-kata yang memiliki kesamaan makna dengan ilmu dalam
beragam bentuknya antara lain:

-‘Ilm (‫)علم‬: Ini adalah kata Arab yang secara langsung diterjemahkan sebagai “ilmu” atau
“pengetahuan”. Terdapat berbagai ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan pentingnya
mencari pengetahuan dan memahami tanda-tanda Allah di sekitar kita.

-Ma'rifah (‫)معرفة‬: Kata ini berasal dari akar kata yang sama dengan ‘ilm, yang
mengandung makna pemahaman atau pengetahuan yang mendalam. Dalam konteks
Islam, ma'rifah mencakup pengetahuan tentang Allah dan pemahaman spiritual.
-Hikmah (‫)حكمة‬: Meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan kata ‘ilm, hikmah
memiliki hubungan erat dengan pemahaman dan penerapan pengetahuan dengan
bijaksana. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an sering kali merujuk pada pemberian hikmah oleh
Allah.

-‘Alim (‫ )عالم‬dan ‘Alam (‫)عالم‬: ‘Alim adalah kata yang merujuk pada orang yang memiliki
pengetahuan atau ilmu, sedangkan ‘alam berhubungan dengan dunia atau segala sesuatu
yang ada. Kedua kata ini mencerminkan pemahaman Islam tentang pencarian ilmu dan
pengamatan terhadap dunia.

5. Surah Al-A'raf, ayat 179

"Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan banyak jin dan manusia yang telah Kami
jadikan untuk neraka Jahannam. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
(QS. Al-A'raf: 179)

Ayat ini tidak hanya menyoroti perbandingan antara manusia dan binatang ternak, tetapi
juga menekankan pentingnya memanfaatkan nikmat akal yang Allah berikan kepada kita.

Tafsir ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dan jin dengan berbagai potensi,
termasuk akal, penglihatan, dan pendengaran.Namun, sebagian dari mereka tidak menggunakan
nikmat tersebut dengan baik. Mereka tidak memahami ayat-ayat Allah sebagai petunjuk hidup,
sehingga disebut lebih buruk daripada binatang ternak yang tidak diberi akal.

Anda mungkin juga menyukai