Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH :
SYARIFAH MAHARANI
050713112

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANJARMASIN
1. 1. Pembenaran dalam Hati Ini mengacu pada keyakinan dan keimanan
yang mendalam di dalam hati seseorang. Pembenaran dalam hati adalah
dasar dari iman dan mencakup pengakuan dan penerimaan terhadap
keberadaan Tuhan, risalah-Nya, dan prinsip-prinsip ajaran agama. Ini
adalah inti atau akar dari iman seseorang.

2. Ikrar dengan Lisan Setelah pembenaran dalam hati, langkah berikutnya


adalah mengucapkan ikrar atau pernyataan keimanan dengan lisan. Ini
melibatkan mengucapkan kalimat syahadat, yang merupakan kesaksian
tentang keesaan Tuhan dan kenabian Muhammad. Dengan mengucapkan
ikrar ini, seseorang secara terbuka menyatakan keyakinannya dan
menyatakan komitmen terhadap ajaran agama.

Dengan merangkai ketiga aspek ini, Islam mengajarkan bahwa iman


bukanlah sekadar keyakinan dalam hati atau ucapan semata, tetapi juga
harus tercermin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Demikianlah itu
tadi pembahasan yang bisa disajikan mengenai jawaban dari soal struktur
iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuataN

2. 1. Bersyukur
Orang yang beriman kepada Allah akan senantiasa bersyukur. Bersyukur
karena Allah menciptakan umatnya sebagai manusia, yaitu makhluk yang
paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Ungkapan dari rasa syukur adalah dengan memanfaatkan pemberian dari
Allah tersebut. Dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7, Allah berfirman.

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah


(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
pasti azab-Ku sangat berat"(QS. Ibrahim 14:7).
2. Ikhlas
Orang yang beriman akan selalu ikhlas dalam segala perbuatannya.
Ibadah yang dilakukan semata-mata hanya mengharap rida Allah.
Dalam surat Az-Zumar ayat 2 disebutkan,
‫صا هللا فاعبد بالحق الكتاب اليك الولنا إال‬
ً ‫الدين له مخل‬
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu
(Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah
dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya"(QS. Az-Zumar 39:2).
3. Sabar
Selain bersyukur dan ikhlas, ciri-ciri dan sikap orang yang beriman
adalah sabar. Sabar artinya tabah, tahan menghadapi cobaan, menyerah
kepada Allah dengan rida dan lapang dada.
Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda,
‫الصبر ضياء‬
Artinya: "Bersabar adalah cahaya yang terang-benderang".

4. Amanah
Orang yang beriman senantiasa memelihara anugerah yang diberikan
Allah kepadanya. Anugerah Allah berupa sifat qudrat yang diterimanya
sebagai amanah.
5. Tidak Sombong dengan Ilmu yang Dimiliki
Ilmu Allah Mahaluas dan tidak terbatas. Manusia memiliki ilmu, tetapi
ilmu pengetahuan manusia itu sangat terbatas.
Semakin tinggi ilmu yang dimiliki orang beriman, ia semakin
merendahkan diri. Ia amalkan ilmu pengetahuannya dalam kehidupan,
sehingga bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
6. Sopan Santun dalam Perkataan dan Perbuatan
Orang yang beriman senantiasa berbicara lemah lembut kepada sesama
manusia, dan tidak membeda-bedakan kepada siapa dia berbicara. Ia
berusaha agar pembicaraannya disenangi oleh yang mendengarnya.

3. Di dalam agama Islam, kewajiban menuntut ilmu sangatlah ditekankan, meski tidak
ada ayat Al-Quran yang secara eksplisit menyebutkan "kewajiban menuntut ilmu."

Namun, terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung menunjukkan pentingnya ilmu
dan pengetahuan dalam Islam. Salah satunya adalah Surah Al-Mujadilah (58:11):

‫س ُحوا لَ ُكم قِي َل إِذَا َءا َمنُ َٰٓوا ٱلَّذِينَ يََٰٓأَيُّ َها‬ َ ‫سحِ فَٱف‬
َّ َ‫س ُحوا ٱل َم َجل ِِس فِى تَف‬ َّ ‫ش ُزوا قِي َل َوإِذَا لَ ُكم‬
َ ‫ٱّللُ يَف‬ ُ ‫ش ُزوا ٱن‬ َّ َ‫ٱلَّذِين‬
ُ ‫ٱّللُ يَرفَعِ فَٱن‬
َّ ُ
‫ٱّللُ دَ َر َجت ٱلعِل َم أوتُوا َوٱلذِينَ مِ ن ُكم َءا َمنُوا‬ ُ
َّ ‫َخبِير ت َع َملونَ بِ َما َو‬

”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu dikatakan: 'Berilah tempat dalam majelis
(perkumpulan) untuk [yang diberi tanda] oleh Allah', maka berilah tempat, niscaya Allah
akan memberi ruang untukmu. Dan jika dikatakan: 'Berdirilah', maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberi keutamaan kepada orang-orang yang beriman
dan memiliki pengetahuan. Ini menegaskan bahwa memiliki ilmu pengetahuan dapat
meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah. Dengan demikian, ayat ini secara tidak
langsung menekankan pentingnya menuntut ilmu agar mendapatkan keberkahan dan
keutamaan di sisi-Nya.
4. Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa kata dan derivasinya yang memiliki kesamaan makna
dengan "ilmu" dalam beragam bentuknya. Beberapa di antaranya adalah:

1. **'Ilm (‫)علم‬:** Kata dasar yang secara langsung berarti pengetahuan atau ilmu.

2. **Ma'rifah (‫)معرفة‬:** Merupakan kata lain yang sering kali digunakan untuk
menyampaikan konsep pengetahuan atau pemahaman.

3. **Hikmah (‫)حكمة‬:** Selain berarti kebijaksanaan, kata ini juga sering merujuk pada
pemahaman yang mendalam dan ilmu pengetahuan.

4. **Kitab (‫)كتاب‬:** Secara harfiah berarti buku, namun dalam konteks Al-Qur'an, kata ini
juga digunakan untuk merujuk pada pengetahuan atau wahyu.

5. **'Aql (‫)عقل‬:** Berhubungan dengan akal atau kemampuan berpikir yang merupakan
bagian integral dari pemahaman dan pengetahuan.

Semua kata-kata ini mencerminkan pentingnya pengetahuan dan pemahaman dalam Al-
Qur'an, menunjukkan bahwa pencarian ilmu, pemahaman, dan kebijaksanaan sangat dihargai
dalam ajaran Islam.

5.Surah Al-A'raf, ayat 179, memberikan gambaran yang sangat mendalam tentang potensi
buruk manusia jika mereka tidak menggunakan akal, penglihatan, dan pendengaran dengan
baik.

Ayat ini tidak hanya menyoroti perbandingan antara manusia dan binatang ternak, tetapi juga
menekankan pentingnya memanfaatkan nikmat akal yang Allah berikan kepada kita.

Teks Ayat dan Tafsirnya:

"Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan banyak jin dan manusia yang telah Kami jadikan
untuk neraka Jahannam. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf: 179)

Tafsir ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dan jin dengan berbagai
potensi, termasuk akal, penglihatan, dan pendengaran.

Namun, sebagian dari mereka tidak menggunakan nikmat tersebut dengan baik. Mereka tidak
memahami ayat-ayat Allah sebagai petunjuk hidup, sehingga disebut lebih buruk daripada
binatang ternak yang tidak diberi akal.
Pelajaran dari Ayat Ini:

Ayat ini memberikan pelajaran berharga tentang tanggung jawab manusia terhadap akal yang
diberikan oleh Allah. Binatang ternak tidak diberi akal untuk memahami petunjuk Allah,
tetapi manusia diberikan akal namun beberapa di antaranya tidak memanfaatkannya dengan
baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam kesibukan dan kehidupan yang
serba cepat.

Anda mungkin juga menyukai