Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3 TUTORIAL ONLINE SESI 7

MATA KULIAH

AGAMA ISLAM

Disusun oleh :
RESTY JULIYANTI
051669566
ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ Jakarta
SOAL
1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!
2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!
3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang
menunjukkan kewajiban menuntut ilmu!
4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu
ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan
makna dengan ilmu dalam beragam bentuknya!
5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan
ternak. Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut
beserta tafsirnya

JAWABAN :
1. Pembenaran dalam Hati
Ini mengacu pada keyakinan dan keimanan yang mendalam di dalam hati seseorang.
Pembenaran dalam hati adalah dasar dari iman dan mencakup pengakuan dan
penerimaan terhadap keberadaan Tuhan, risalah-Nya, dan prinsip-prinsip ajaran agama.
Ini adalah inti atau akar dari iman seseorang.

Ikrar dengan Lisan


Setelah pembenaran dalam hati, langkah berikutnya adalah mengucapkan ikrar atau
pernyataan keimanan dengan lisan. Ini melibatkan mengucapkan kalimat syahadat,
yang merupakan kesaksian tentang keesaan Tuhan dan kenabian Muhammad. Dengan
mengucapkan ikrar ini, seseorang secara terbuka menyatakan keyakinannya dan
menyatakan komitmen terhadap ajaran agama.

Pembuktian Melalui Perbuatan


Iman yang sejati tercermin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Ini mencakup
mempraktikkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, berusaha untuk hidup
sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan oleh agama. Pembuktian
melalui perbuatan merupakan manifestasi konkret dari keimanan seseorang dan
mencerminkan konsistensi antara keyakinan dalam hati dan amal perbuatan.

2. Ciri- Ciri Orang beriman :


• Bila disebut nama Allah begetar hatinya
• Selalu bertaubat
• Berzikir atau memuji Allah Swt
• Sabar
• Bersyukur
• Memuliakan anak yatim
• Menjauhkan diri dari hal sia-sia
• Ikhlas
• Beramal shaleh
• Membaca Al-Quran
• Aman

3. Allah menerangkan anjuran untuk menuntut ilmu pada Al-Quran Surat Al


Mujadalah ayat 11:
َ‫ح ٱ َّّللُ لَكُم ۖ َو ِإذَا قِي َل ٱنشُ ُزوا فَٱنشُ ُزوا يَرفَ ِع ٱ َّّللُ ٱلَّذِين‬
ِ ‫س‬ َ ‫س ُحوا فِى ٱل َم َجل ِِس فَٱف‬
َ ‫س ُحوا يَف‬ َّ َ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓوا ِإذَا قِي َل لَكُم تَف‬
‫َءا َمنُوا ِمنكُم َوٱلَّذِينَ أُوتُوا ٱلعِل َم دَ َر َجت ۚ َوٱ َّّللُ بِ َما ت َع َملُونَ َخبِير‬

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-


lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”

Kutipan ayat tersebut menerangkan bahwa betapa Allah akan mengangkat derajat
mereka yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi daripada yang tidak menuntut
ilmu. Isyarat ini menandakan bahwa dengan ilmu lah manusia bisa menjadi lebih mulia,
tidak dengan hartanya apalagi nasabnya.

Dalam sebuah Hadis pun disebutkan tentang keutamaan mempelajari ilmu


pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda:
‫ط ِريقًا إِلَى ال َجنَّة‬
َ ‫َللاُ لَهُ بِ ِه‬
َّ ‫س َّه َل‬ ُ ‫ط ِريقًا يَلتَم‬
َ ‫ِس فِي ِه عِل ًما‬ َ َ‫سلَك‬
َ ‫َو َمن‬
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

4. Al-Qur'an memberikan penekanan pada pentingnya pengetahuan dan pembelajaran.


Beberapa kata dan konsep yang terkait dengan ilmu pengetahuan muncul dalam
beragam bentuk dalam Al-Qur'an. Beberapa derivasi atau kata-kata yang memiliki
kesamaan makna dengan ilmu dalam beragam bentuknya antara lain:
‘Ilm (‫)علم‬: Ini adalah kata Arab yang secara langsung diterjemahkan sebagai “ilmu” atau
“pengetahuan”. Terdapat berbagai ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan pentingnya
mencari pengetahuan dan memahami tanda-tanda Allah di sekitar kita. Contoh ayat:
“Dan Allah mengajarkan kepadanya (Nabi Adam) nama-nama (segala sesuatu).
Kemudian Allah menyuruh mereka: ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama barang-
barang ini, jika kamu memang orang-orang yang benar (dalam pendirianmu).' ” (QS.
Al-Baqarah [2:31])
Ma'rifah (‫)معرفة‬: Kata ini berasal dari akar kata yang sama dengan ‘ilm, yang
mengandung makna pemahaman atau pengetahuan yang mendalam. Dalam konteks
Islam, ma'rifah mencakup pengetahuan tentang Allah dan pemahaman spiritual. Contoh
ayat: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang berilmu di antara hamba-hamba-Ku
yang takut kepada Allah.” (QS. Fussilat [41:38]) Hikmah (‫)حكمة‬: Meskipun tidak secara
langsung berkaitan dengan kata ‘ilm, hikmah memiliki hubungan erat dengan
pemahaman dan penerapan pengetahuan dengan bijaksana. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an
sering kali merujuk pada pemberian hikmah oleh Allah.
Contoh ayat: “Dan barangsiapa yang diberi hikmah, maka sesungguhnya ia telah diberi
kebajikan yang banyak.” (QS. Al-Baqarah [2:269])

‘Alim (‫ )عالم‬dan ‘Alam (‫)عالم‬: ‘Alim adalah kata yang merujuk pada orang yang
memiliki pengetahuan atau ilmu, sedangkan ‘alam berhubungan dengan dunia atau
segala sesuatu yang ada. Kedua kata ini mencerminkan pemahaman Islam tentang
pencarian ilmu dan pengamatan terhadap dunia.
Contoh ayat: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu (dengan
peraturan-Nya). Perintah (menurut ketentuan-Nya) diturunkan di antara keduanya,
supaya kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Allah
mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Talaq [65:12]) Melalui penggunaan beragam kata
dan konsep semacam ini, Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk mencari
pengetahuan, memahami tanda-tanda Allah dalam ciptaan-Nya, dan mengembangkan
pemahaman yang mendalam tentang agama dan dunia.

5. Surah Al-A'raf, ayat 179, memberikan gambaran yang sangat mendalam tentang
potensi buruk manusia jika mereka tidak menggunakan akal, penglihatan, dan
pendengaran dengan baik.

‫ص ُرونَ بِ َه ۖا َولَ ُهم اذَان َّْل‬


ِ ‫س لَ ُهم قُلُوب َّْل يَفقَ ُهونَ بِ َه ۖا َولَ ُهم اَعيُن َّْل يُب‬ ِ ‫َولَقَد ذَ َرأنَا ِل َج َهنَّ َم َكثِي ًرا ِمنَ ال ِج ِن َو‬
ۖ ِ ‫اْلن‬
ٰۤ ٰۤ
َ‫ض ُّل اُولىِٕكَ هُ ُم الغ ِفلُون‬ َ َ ‫يَس َمعُونَ بِ َها اُولىِٕكَ كَاْلَنعَ ِام بَل هُم ا‬

Artinya "Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan banyak jin dan manusia yang telah
Kami jadikan untuk neraka Jahannam. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf: 179)

Anda mungkin juga menyukai