Anda di halaman 1dari 5

p

LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL ONLINE


TUGAS 2

NAMA MAHASISWA : ANITA PARAH DIBA


NIM : 051450156

MATA KULIAH : PAI

NAMA UPBJJ : UPBJJ BANDUNG

1. Struktur keimanan meliputi pembenaran dalam jiwa, penegasan dalam perkataan, dan
pembuktian dalam perbuatan, saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.Kesalehan
hati merupakan landasan struktur keimanan, dimana seseorang harus membenarkan
keimanannya di hati dengan penuh keyakinan dan tanpa keraguan.Berikutnya, komitmen
verbal merupakan bentuk pencatatan keyakinan hati.Komitmen ini harus dinyatakan secara
lisan dan harus diyakini dalam hati.Terakhir, pembuktian dengan tindakan merupakan
bentuk pengamalan iman dalam kehidupan sehari-hari.Dalam Islam, keimanan yang sebatas
pembenaran dalam hati dan sumpah lisan tanpa pembuktian dengan perbuatan tidaklah
cukup.Seorang Muslim harus membenarkan keyakinannya di dalam hatinya,
mengungkapkannya dengan kata-kata, dan mempraktikkannya dalam tindakan sehari-hari.

2. - Gemetar hatinya pada Allah

‫ْإِنَّ َما ٱلْ ُم ؤْ ِمنُو َن ٱلَّذِي َن إِذَا ذُك َِر ٱَّللَّ ُ َو ِجلَتْ قُلُ وبُهُم‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah,
gemetarlah hati mereka.” (QS Al-Anfal [8]: 2).

-Bertambah imannya jika dibacakan ayat Al-Quran

‫َوإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْ ِه ْم ءَا َٰيَتُهُۥ زَ ادَتْهُ ْم إِي َٰ َمنًا‬

Artinya: “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya).” (QS: Al-
Anfal [8]: 2).

Hal ini menjadi bukti keimanan seseorang ketika Al-Qur’an dibaca, baik oleh dirinya ataupun orang
lain.

-Bertawakkal hanya kepada Allah

Allah berfirman dalam lanjutan ayat :

‫َ َوعَلَ َٰى َربِِّ ِه ْم يَت ََوكَّلُ ون‬

Artinya: “Dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal.” (QS: Al-Anfal [8]: 2).

Orang yang beriman akan menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah, bukan kepada
benda, gunung, cincin, keris, atau yang lain. Karena orang beriman itu yakin bahwa tidak akan
terwujud suatu hal kecuali atas kehendak Allah.

Jika Allah berkehendak terjadi, maka terjadilah. Dan jika Allah tidak berkehendak, ya tidak akan
terjadi.

-Mendirikan shalat

Allah berfirman pada lanjutan ayat:


‫َٱلَّذِي َن يُقِي ُم و َن ٱلصَّلَ َٰوة‬

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat.” (QS: Al-Anfal [8]: 3).

Mendirikan shalat adalah bukti keimanan seseorang. Di samping karena memang shalat adalah
tiangnya agama.

Kalau ia menegakkan shalatnya, sama dengan ia menegakkan agamanya. Sebaliknya manakala ia


meruntuhkannya, tidak memperhatikannya, mengabaikannya, sama juga dengan meruntuhkan,
tidak memperhatikan dan mengabaikan agamanya sendiri.

-Gemar berinfaq di jalan Allah

Allah berfirman pada lanjutan ayat:

‫ََو ِم َّما َرزَ قْ َٰنَ ُه ْم يُنفِقُ ون‬

Artinya: “Dan mereka yang menginfakkan rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS: Al-Anfal [8]:
3).

Jika kita memiliki sifat iman seperti itu, maka ayat menegaskan:

َٰٓ
‫أُ ۟و َٰلَئِكَ هُمُ ٱلْ ُم ؤْ ِمنُو َن َحقًّا‬
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.” (QS Al-Anfal [8]: 4).

3. Ayat Al-Qur'an:

QS. Al-Mujadalah Ayat 11: “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Ayat ini menunjukkan
bahwa Allah akan memberikan derajat orang-orang yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi
daripada yang tidak menuntut ilmu.

hadits:

Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang kubur.” Hadits ini menunjukkan
bahwa tuntutan ilmu harus dilakukan sejak dini hingga akhir hayat.
4. Kata derivasi adalah proses pembentukan kata baru dari kata dasar dengan menambahkan
afiks atau mengubah bentuk kata dasar. Berikut adalah beberapa kata derivasi yang memiliki
kesamaan makna dengan kata ilmu dalam beragam bentuknya:

-'Alim: kata benda yang berarti orang yang berilmu atau pengetahuan.

-'Ilmi: kata sifat yang berarti berilmu atau berpengetahuan.

-Ta'allum: kata benda yang berarti belajar atau menuntut ilmu.

-Mu'allim: kata benda yang berarti pengajar atau guru.

-Ma'rifah: kata benda yang berarti pengetahuan atau pemahaman.

-'Ulama: kata jamak yang berarti para ulama atau orang-orang yang berilmu.

Kata-kata derivasi tersebut memiliki kesamaan makna dengan kata ilmu dalam beragam bentuknya.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu dalam Islam sehingga banyak kata-kata yang terkait
dengan ilmu dalam Al-Quran dan hadits.

5. QS Al-Ar'af Ayat 179


َٰٓ
َ‫ْص ُر و َن بِهَا َولَهُ ْم ءَاذَا ٌن ََّّل يَسْ َمعُ و َن بِهَآَٰ ۚ أُ ۟و َٰلَئِك‬
ِ ‫ب ََّّل يَفْقَهُ و َن بِهَا َولَهُ ْم أَعْيُ ٌن ََّّل يُب‬
ٌ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُ و‬ ً ‫َولَقَدْ ذَ َرأْنَا لِ َجهَنَّمَ كَث‬
ِ ْ ‫ِيرا ِِّم َن ٱلْ ِج ِِّن َو‬
ِ ‫ٱْل‬
َٰٓ َٰ
‫َٱْلنْ َٰ َع ِم بَ ْل هُ ْم أَضَ ُّل ۚ أُ ۟ولَئِكَ هُ ُم ٱلْ َٰغَفِلُ ون‬
َ ْ ‫َك‬

Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā yafqahụna
bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal
hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai.
Daftar Pustaka

https://istiqlal.or.id/blog/detail/apresiasi-al-qur-an-terhadap-ilmu-pengetahuan.html

https://hidayatullah.com/kajian/oase-iman/2022/09/28/237422/inilah-5-ciri-orang-yang-
beriman.html

https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html

Anda mungkin juga menyukai