Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 3 ONLINE SESI 7

AGAMA ISLAM

Disusun Oleh :
Adrian
050692975
Program Studi Management
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJN PONTIANAK
2023
1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!
Jawaban :
Struktur iman yang terdiri dari pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan mencerminkan konsep integral dalam banyak sistem
kepercayaan dan agama. Keterkaitan antara ketiga aspek ini menunjukkan keseluruhan
dan kesinambungan dalam pengalaman keimanan seseorang.
a. Pembenaran dalam Hati
Pembenaran dalam hati mencerminkan keyakinan dan keimanan yang tumbuh di
dalam diri seseorang. Ini adalah aspek pribadi dan batiniah dari iman. Keyakinan ini
dapat muncul dari pemahaman, pengalaman, atau refleksi pribadi terhadap nilai-nilai
spiritual. Pembenaran dalam hati adalah landasan atau akar dari struktur iman,
menggambarkan kesadaran dan keyakinan yang melekat pada diri individu.
b. Ikrar dengan Lisan
Ikrar dengan lisan adalah langkah eksternal yang mengekspresikan keyakinan
secara verbal. Melalui ikrar ini, seseorang mengumumkan atau menyatakan imannya
kepada orang lain atau mungkin kepada entitas rohaniah yang diyakini. Ini adalah
eksternalisasi dari apa yang telah dipahami dan diyakini dalam hati. Ikrar ini bisa
berupa doa, pengakuan iman, atau pernyataan verbal lainnya yang menegaskan
keyakinan seseorang.
c. Pembuktian Melalui Perbuatan
Pembuktian melalui perbuatan mengacu pada perilaku dan tindakan sehari-hari
yang mencerminkan nilai-nilai keimanan yang telah diakui dalam hati dan diucapkan
melalui ikrar. Tindakan ini mencakup perilaku moral, kebajikan, dan ketaatan terhadap
ajaran agama atau sistem kepercayaan. Dengan kata lain, perbuatan tersebut menjadi
manifestasi konkret dari iman yang diakui dan diucapkan.
Ketiga aspek ini saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Pembenaran
dalam hati menjadi dasar bagi ikrar dengan lisan, sementara ikrar dengan lisan
memberikan ekspresi eksternal terhadap keyakinan dalam hati. Pembuktian melalui

1
perbuatan menjadikan iman sebuah realitas dalam kehidupan sehari-hari,
menghubungkan pemahaman spiritual dengan tindakan nyata. Dengan cara ini,
keseluruhan struktur iman menciptakan keseimbangan antara dimensi internal dan
eksternal dari pengalaman keagamaan.

2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!


Jawaban :
Ciri-ciri orang yang beriman dapat bervariasi tergantung pada konteks
keagamaan atau sistem kepercayaan tertentu. Namun, banyak ajaran agama dan nilai-
nilai moral umumnya menggambarkan beberapa ciri-ciri yang sering dianggap sebagai
tanda keimanan. Berikut adalah beberapa ciri umum yang sering dikaitkan dengan
orang yang beriman:
a. Takwa
Orang yang beriman sering kali ditandai oleh ketakwaan, yaitu kesadaran dan
kepatuhan terhadap ajaran agama atau nilai-nilai moral. Mereka berusaha untuk hidup
sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianutnya.
b. Kejujuran
Kejujuran dan integritas moral adalah ciri-ciri penting dari orang beriman.
Mereka diharapkan untuk menghindari kebohongan, penipuan, dan perilaku tidak etis
lainnya.
c. Kasih Sayang dan Kepedulian
Orang beriman sering menunjukkan sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap
sesama. Mereka didorong untuk membantu orang lain, memberikan dukungan kepada
yang membutuhkan, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
d. Kesabaran dan Syukur
Kesabaran dalam menghadapi cobaan dan rasa syukur terhadap berkah-berkah
hidup adalah ciri-ciri penting orang beriman. Mereka berusaha untuk tetap bersyukur
dalam segala situasi, baik senang maupun susah.

2
e. Ketidakserakahan
Orang beriman diharapkan untuk tidak serakah dan bersikap adil dalam membagi
sumber daya yang dimilikinya. Mereka menyadari pentingnya berbagi dengan sesama
dan menghindari sikap serakah atau tamak.
f. Kesadaran Terhadap Akhirat
Orang beriman umumnya memiliki kesadaran yang kuat terhadap kehidupan
akhirat. Mereka hidup dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan abadi dan
mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.
g. Ketaatan pada Ajaran Agama
Ketaatan pada ajaran agama atau sistem kepercayaan yang dianutnya merupakan
ciri sentral dari orang beriman. Mereka berusaha untuk menjalankan ibadah, mengikuti
norma-norma moral, dan mentaati perintah agama.
h. Kemurahan Hati dan Pengampunan
Kemurahan hati dan kemampuan untuk memberikan maaf adalah ciri-ciri positif
dari orang beriman. Mereka berupaya untuk memaafkan kesalahan orang lain dan
menunjukkan sikap welas asih.
Ciri-ciri ini dapat bervariasi di setiap agama dan keyakinan tertentu. Meskipun
demikian, banyak prinsip moral dasar seperti kejujuran, kasih sayang, dan ketaatan
pada nilai-nilai spiritual umumnya dianggap sebagai ciri-ciri umum orang yang
beriman.

3
3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang
menunjukkan kewajiban menuntut ilmu!
Jawaban :
Salah satu ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya menuntut ilmu adalah
ayat yang terdapat dalam Surah Al-Mujadila (58:11). Ayat tersebut berbunyi:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berikanlah ruang
dalam majlis (pertemuan) [untuk menyerap ilmu]!', maka berilah ruang, niscaya Allah
akan memberikan ruang untukmu. Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu!', maka
berdirilah kamu; Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Tafsir atau syarah dari ayat ini mencerminkan pentingnya sikap terbuka terhadap
ilmu dan memberikan perhatian pada proses pembelajaran. Beberapa poin yang dapat
diambil dari ayat ini meliputi:
a. Ketundukan Terhadap Ilmu
Ayat ini mengajarkan bahwa orang beriman seharusnya memiliki sikap terbuka
terhadap ilmu. Mereka harus memberikan ruang di dalam majlis atau pertemuan untuk
penyerapan ilmu.
b. Kewajiban Menyampaikan Ilmu
Orang beriman diminta untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang mereka
miliki kepada orang lain. Ini menciptakan lingkungan di mana pengetahuan dapat
disebarluaskan dan diapresiasi.
c. Kewajiban Berdiri untuk Ilmu
Ayat juga mengajarkan bahwa jika disuruh berdiri untuk menuntut ilmu atau
untuk menyampaikan ilmu, maka seharusnya melakukannya. Ini menekankan bahwa
untuk mencapai pengetahuan, seseorang harus bersedia melibatkan diri secara aktif
dalam proses pembelajaran.

4
d. Balasan dari Allah
Ayat ini menjanjikan bahwa Allah akan meninggikan orang-orang beriman dan
mereka yang memiliki ilmu pengetahuan beberapa derajat. Ini menunjukkan bahwa
Allah memberikan penghormatan dan keutamaan kepada orang-orang yang menuntut
ilmu dan mengamalkannya.
Ayat ini menggaris bawahi bahwa menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban dan
tindakan yang mendatangkan berkah dari Allah. Oleh karena itu, sebagai umat
beriman, kita diingatkan untuk selalu mencari pengetahuan, membagikannya dengan
orang lain, dan bersikap terbuka terhadap pembelajaran sepanjang hidup.

4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu
ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan
makna dengan ilmu dalam beragam bentuknya!
Jawaban :
Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa kata dan derivasinya yang memiliki
kesamaan makna dengan "ilmu" dalam beragam bentuknya. Beberapa kata tersebut
mencakup konsep pengetahuan, pembelajaran, dan pemahaman. Di antaranya adalah:
a. Ilm (‫)ﻋﻠﻢ‬
Kata dasar "ilm" secara langsung berarti pengetahuan atau ilmu. Contohnya dapat
ditemukan dalam banyak ayat, seperti Surah Al-Baqarah (2:31), yang merujuk pada
pengetahuan yang diberikan Allah kepada Nabi Adam.
b. Maarifah (‫)ﻣﻌﺮﻓﺔ‬
Kata ini berasal dari akar kata yang mirip dengan "ilm" dan mengacu pada
pemahaman atau pengetahuan. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah (2:31), Allah
memberikan kepada Adam "ilm dan maarifah," yang dapat diterjemahkan sebagai
pengetahuan dan pemahaman.
c. Ta'allum (‫ )ﺗﻌﻠّﻢ‬dan Ta'allim (‫)ﺗﻌﻠيﻢ‬

5
Kata-kata ini berasal dari akar kata yang menunjukkan pembelajaran atau proses
belajar. Surah Al-Alaq (96:5) menggunakan kata "ta'allam" (belajar) saat Allah
berbicara tentang proses penciptaan manusia.
d. 'Ilmiyyun (‫)ﻋﻠميّون‬
Kata ini mencakup konsep ilmuan atau orang-orang yang memiliki pengetahuan.
Misalnya, dalam Surah Fatir (35:28), Allah menyatakan bahwa hanya orang-orang
yang memiliki pengetahuan ('ilmiyyun) yang dapat menghargai kebesaran-Nya.
e. Tafakkur (‫)ﺗﻔﻜﺮ‬
Kata ini mencerminkan konsep pemikiran atau refleksi mendalam. Dalam Surah
Sad (38:29), Allah mengajak manusia untuk merenungkan dan memikirkan tanda-
tanda penciptaan-Nya.
f. Hikmah (‫)ﺣﻜمﺔ‬
Meskipun kata ini tidak secara langsung berarti ilmu, namun sering kali dikaitkan
dengan pengetahuan yang mendalam atau kebijaksanaan. Dalam beberapa ayat,
hikmah dikaitkan dengan pemberian Allah kepada hamba-hamba-Nya.
g. 'Alam (‫ )ﻋﺎﻟﻢ‬dan 'Alamin (‫)ﻋﺎﻟمين‬
Meskipun tidak secara khusus berarti ilmu, tetapi kata ini sering digunakan untuk
merujuk kepada dunia atau alam semesta. Konsep ini menunjukkan bahwa alam
semesta ini merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat menjadi sumber
pengetahuan dan pemahaman.
Dengan adanya beragam kata dan derivasinya dalam Al-Qur'an, terlihat jelas
apresiasi Islam terhadap pengetahuan, pembelajaran, dan pemahaman. Ilmu
pengetahuan dalam konteks Islam dianggap sebagai sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah dan menghargai kebijaksanaan-Nya dalam penciptaan alam semesta.

5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan
ternak. Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut
beserta tafsirnya!

6
Jawaban :
Ayat yang menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan
ternak terdapat dalam Al-Qur'an Surah Al-Furqan (25:44). Ayat tersebut berbunyi:
"Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka (kafir) mendengar atau
memahami? Mereka itu tidak lain seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi (dari binatang ternak). Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang lalai."
Tafsir atau penjelasan ayat ini mencerminkan kritikan terhadap sikap dan
perilaku beberapa orang kafir yang tidak mau mendengar atau memahami petunjuk
yang diberikan oleh Allah. Beberapa poin tafsir yang dapat diambil dari ayat ini adalah:
a. Ketidakmengertian
Ayat ini menekankan bahwa sebagian besar orang kafir tidak mendengarkan atau
memahami ajaran-ajaran Ilahi. Mereka seperti binatang ternak yang tidak memiliki
kemampuan untuk memahami petunjuk dan ajaran.
b. Keterpurukan Moral
Perbandingan antara manusia kafir dan binatang ternak dalam ayat ini bukanlah
perbandingan fisik, tetapi lebih kepada moral dan spiritual. Manusia diberikan akal
budi untuk memahami kebenaran, tetapi jika mereka tidak menggunakan akal budi
tersebut dengan baik, mereka dapat menjadi lebih sesat daripada binatang ternak yang
hanya mengikuti naluri alaminya.
c. Kelalaian Terhadap Petunjuk Ilahi
Ayat ini mencela kelalaian dan keengganan sebagian manusia untuk menerima
dan mengikuti petunjuk Allah. Mereka diibaratkan seperti binatang ternak yang tidak
mampu memahami kebenaran dan petunjuk yang diberikan oleh Penciptanya.
d. Kewajiban Mendengarkan dan Memahami
Ayat ini menjadi peringatan bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral
untuk mendengarkan, memahami, dan mengikuti petunjuk Allah. Tidak menyadari dan
mengabaikan petunjuk-Nya dapat menjadikan manusia lebih sesat daripada binatang
ternak yang berjalan di atas jalurnya.

7
Pesan dari ayat ini adalah untuk mengingatkan manusia akan tanggung jawab
mereka terhadap pengetahuan dan pemahaman agama. Kekuatan akal budi yang
dianugerahkan oleh Allah seharusnya digunakan untuk mencari kebenaran dan
mengikuti petunjuk-Nya, bukan untuk merosot lebih rendah dari tingkat pemahaman
yang dimiliki binatang ternak.

Anda mungkin juga menyukai