NIM : 051601502
NAMA : MUHAMAD QQ MULYA
MATA KULIAH : Pendidikan Agama Islam
Yth Tutor Mata Kuliah Perkem Pendidikan Agama Islam
Jawaban :
1. a. Pembenaran dalam hati
Pembenaran dalam hati adalah dasar dari iman dan mencakup pengakuan dan penerimaan
terhadap keberadaan Tuhan, risalah-Nya, dan prinsip-prinsip ajaran agama.
b. Ikrar dengan Lisan
Ikrar dengan lisan adalah mengucapkan kalimat syahadat, yang merupakan kesaksian
tentang keesaan Tuhan dan kenabian Muhammad SAW.
c. Pembuktian Melalui Perbuatan
Iman yang sejati tercermin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Pembuktian melalui
perbuatan merupakan manifestasi konkret dari keimanan seseorang dan mencerminkan
konsistensi antara kenyakinan dalam hati dan amal perbuatan.
Keterkaitan Ketiga Aspek Ini
Pembenaran dalam hati adalah dasar dari iman, sementara ikrar dengan lisan adalah
ekspresi terbuka dari keyakinan tersebut Pembuktian melalui perbuatan adalah
implementasi konkret dari iman dalam kehidupan sehari-hari.
Keterkaitan ini menciptakan sebuah kesatuan antara dimensi batiniah dan dimensi lahiriah
dalam praktek keagamaan.
2. Ciri-ciri orang yang beriman dalam konteks agama Islam:
Page1|4
Ilm: Kata dasar “ilm” sendiri secara langsung merujuk pada ilmu pengetahuan.
Ma’rifah: Kata ini sering kali diartikan sebagai pengetahuan atau pemahaman yang
mendalam.
‘Alim: Derivasi dari kata “ilm”, “Alim” merujuk kepada seseorang yang berilmu atau
mengetahui.
Kitab: Meskipun secara harfiah berarti “buku”, dalam konteks Al-Qur’an, “Kitab” juga
dapat merujuk kepada ilmu dan hokum yang terkandung di dalamnya .
Himah: Kata ini sering diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, tetapi juga mencakup
pemahaman mendalam dan pengetahuan.
‘Ulum al-Din: Merujuk kepada ilmu-ilmu agama atau pengetahuan yang berkaitan
dengan ajaran-ajaran agama Islam.
Kasb: Meskipun tidak secara langsung terkait dengan “ilmu”, konsep “ kasb”
mengacu pada upaya untuk memperoleh pengetahuan dan rezeki melalui usaha dan
kerja keras.
5. Allah SWT berfirman dalam QS. A’raf (7) ayat 179:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
Imam Thabari ( Tafsir Thabari, jilid 11;801) menjelaskan bahwa, neraka Jahanam Allah
ciptakan untuk mereka-mereka (jin dan manusia) yang memiliki hati namun tidak memahami
ayat-ayat Allah, baik itu merenungi keesaan-Nya, kebenaran rasul-Nya, yaitu orang yang
kufur atau menolak kebenaran.
Page2|4
DaftarPustaka / SumberReferensi
https://aceh.pikiran-rakyat.com/news/pr-2987367861/struktur-iman-ada-tiga-pembenaran-
dalam-hati-ikrar-dengan-lisan-dan-pembuktian-melalui-perbuatan?page=all
https://tafsiralquran.id/tafsir-surah-al-araf-ayat-179-makhluk-yang-lebih-sesat-dari-binatang-
ternak/
Page3|4