Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEKUATAN SEDEKAH

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Drs., Taufiqul Mu’in M.Ag.

Disusun Oleh :

1. Mush’ab Ashif N. K. ( 53010220078 )


2. Anita Wati ( 53010220131 )
3. Munadia Huzna ( 53010220094 )

Kelas C
PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM
FAKULTAS FUADAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
Tahun 2022/2023

KATA PENGANTAR
Assalamuálaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ KEKUATAN
SEDEKAH “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen, Bapak Drs., Taufiqul mu’in M.Ag pada mata kuliah Akhlak Tasawuf. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kekuatan Sedekah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan
arahan, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan penulis narasumber
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penulisan, ejaan , bahasa ataupun dari segi yang lain sebagainya.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamuálaikum Wr. Wb.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI

ii
BAB I PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................
C. Tujuan Makalah....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sedekah ............................................................................................................
B. Macam macam sedekah........................................................................................................
C. Manfaat dan kekuatan sedekah.............................................................................................
D. Adab Bersedekah..................................................................................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah

iii
Sebagai seorang muslim, sudah semestinya kita memahami hal-hal yang  berkaitan  
dengan sedekah. Sedekah merupakan salah satu ibadah yang istimewa. Disebut istimewa
karena dalam sedekah terdapat banyak keutamaan. kata Ash Shadaqatu (sedekah) masih satu
akar dengan Ash Shidqu (kejujuran). Rasulullah  bersabda : ( ) “Sedekah adalah bukti.” (HR.
Muslim no.223) Bukti adalah suatu hal yang menunjukan atas kejujuran orang yang mengaku
beriman. Adapun sedekah adalah bukti atas kejujuran dari keimanan orang yang
membenarkan Allah sebagai Rabb-Nya, sebagai pembenaran atas apa yang Allah SWT
janjikan .

Kejujuran akan keimanan adalah pembenaran akan perasaan yang amat dalam dan
lembut, ruh bergerak untuk mensucikannya , dan menghindari kendali nafsu dan keserakahan
terhadap dunia.

Oleh karena itu , Muhammad bin Ibad berkata,   “ketidakinginan seseorang  untuk
memberikan apa yang dimilikinya adalah tanda terburuk sangka terhadap  Rabb” maka orang
yang bersedekah ialah orang yang berinteraksi dengan Allah SWT yang maha mengetahui hal
yang tampak dan bersembunyi. Dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT akan
membalasnya dengan berlipat ganda dan dengan balasan terbaik yaitu surga.

Inilah kondisi seorang muslim, ia tidak bersedekah kecuali hanya mengharap ridha-Nya ,
bukan karena hawa nafsunya. Dalam hatinya hanya ada keikhlasan , dan prasangka baik
bahwa Allah SWT akan menerima sedekahnya. Ia juga memantapkan hatinya dengan
menancapkan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberkahi hartanya dan mencurahkan
pahala untuknya. Oleh karenanya , atas Izin Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk kembali sama sama belajar dan memahami bagaimana keutamaan dan kekuatan
sedekah yang akan diulas pada bab pembahasan, semoga Allah SWT menanamkan dalam
hati kita rasa suka menanamkan dalam hati kita rasa suka untuk bersedekah dijalan-Nya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sedekah ?
2. Apa manfaat dan kekuatan sedekah ?
3. Hal apa sajakah yang meliputi adab bersedekah ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari sedekah
2. Untuk mengetahui manfaat dan kekuatan sedekah
3. Untuk mengetahui hal hal yang meliputi adab bersedekah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sedekah
Sedekah dalam bahasa arab ‫دقة‬II‫ ص‬yang berarti tindakan yang benar. Secara umum
sedekah merupakan pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan
ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat

iv
maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan
harta. Namun sedekah mencakup materi dan non materi atau segala amal atau perbuatan
baik. Rasulullah SAW  bersabda:
‫ص َدقَة‬ َ ‫ك فِى َوجْ ِه َأ ِخي‬
َ َ‫ك لَك‬ َ ‫تَبَ ُّس ُم‬
“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.”

B. Manfaat dan kekuatan sedekah


Sedekah juga merupakan salah satu pembuktian dari keimanan kita kepada Allah
SWT. suatu hal yang menunjukan atas kejujuran kita yang mengaku  beriman atau bukti
atas kejujuran dari keimanan seseorang yang membenarkan Allah sebagai Rabb-Nya
termasuk atas perintah dan larangan-Nya, dan sebagai  pembenaran atas apa yang Allah
SWT janjikan. Kemudian ketika Allah memerintahkan kita untuk bersedekah maka pasti
banyak hikmah dan keutamaan yang Allah berikan. Allah SWT benar-benar memuliakan
orang-orang yang  bersedekah. Ia menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang
menakjubkan  bagi orang-orang yang gemar bersedekah.
Allah SWT Berfirman :
ۤ
 ‫ا ُء‬I ‫ُض ِعفُ لِ َم ْن يَّش‬
َ ٰ ‫َت َس ْب َع َسنَابِ َل فِ ْي ُك ِّل ُس ۢ ْنبُلَ ٍة ِّماَئةُ َحبَّ ٍة ۗ َوهّٰللا ُ ي‬
ْ ‫َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُوْ نَ اَ ْم َوالَهُ ْم فِ ْي َسبِ ْي ِل هّٰللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ۢ ْنبَت‬
‫ۗ َوهّٰللا ُ َوا ِس ٌع َعلِ ْي ٌم‬
Artinya : “ Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah
seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada
seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah
Mahaluas, Maha Mengetahui “. Q.S Al- Baqarah:261
Ayat ini menjelaskan bahwa sebuah perumpamaan yang Allah lipatgandakan
balasan  balasan dan pahala bagi orang yang berinfak berinfak dijalan-Ny dijalan-
Nya, dengan mengharap mengharap ridha-Nya. Sesungguhnya kebaikan dibalas
dengan 10 hingga 700 kali lipat.

Allah Ta’ala berfirman :


ِ ْ‫ت َما َك َس ْبتُ ْم َو ِم َّمٓا اَ ْخ َرجْ نَا لَ ُك ْم ِّمنَ ااْل َر‬
‫ض ۗ َواَل تَيَ َّم ُم‬ ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْنفِقُوْ ا ِم ْن طَيِّ ٰب‬
‫هّٰللا‬
‫ْث ِم ْنهُ تُ ْنفِقُوْ نَ َولَ ْستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذ ْي ِه آِاَّل اَ ْن تُ ْغ ِمضُوْ ا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد‬َ ‫وا ْال َخبِي‬
‫ال َّش ْيطَانُ يَ ِع ُد ُك ُم ْالفَ ْق َر َويَْأ ُم ُر ُك ْم بِ ْالفَحْ َشا ِء ۖ َوهَّللا ُ يَ ِع ُد ُك ْم َم ْغفِ َرةً ِم ْنهُ َوفَضْ اًل ۗ َوهَّللا ُ َوا ِس ٌع َعلِي ٌم‬
‫ب‬ِ ‫يُْؤ تِي ْال ِح ْك َمةَ َم ْن يَ َشا ُء ۚ َو َم ْن يُْؤ تَ ْال ِح ْك َمةَ فَقَ ْد ُأوتِ َي َخ ْيرًا َكثِيرًا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر ِإاَّل ُأولُو اَأْل ْلبَا‬
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)  sebagian
dari hasil usaha kalian yang baik-baik dan sebagian dari apa yang   Kami
keluarkan dari bumi untuk kalian. Dan janganlah kalian memilih yang  buruk-
buruk, lalu kalian nafkahkan darinya, padahal kalian sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah
bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. Setan menjanjikan (menakut-nakuti)
kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat  kejahatan (kikir);
sedangkan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dari-Nya dan karunia. Dan
Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Allah memberikan hikmah
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa  yang diberi hikmah.
Sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada  yang dapat mengambil

v
pelajaran kecuali orang-orang mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang
berakal.” (Q.S.Al-Baqarah/2:267-269)

Dari ayat ini dapat diketahui bahwasanya Allah lah yang memerintahkan kepada
hamba hamba-Nya yang beriman untuk berinfaq. Infaq yang dimaksud tersebut
adalah sedekah. Maka dari itu , yang memerintahkan kita melakukan  perbuatan
perbuatan mulia dan saling memberi memberi adalah Allah, dan yang mengahsut
mengahsut kita untuk bersifat kikir adalah setan. Ini adalah janji Allah, Dia
berjanji bahwa akan memberi pahala dan ampunan,dan melipatgandakan bagi apa
apa yang disedekahkan dijalan Allah.

Allah Ta’ala berfirman :

ْ ‫ات َواَأْلرْ ضُ ُأ ِع َّد‬


َ‫ت لِ ْل ُمتَّقِين‬ ُ ‫او‬ ُ ْ‫ارعُوا ِإلَى َم ْغفِ َر ٍة ِم ْن َربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر‬
َ ‫ضهَا ال َّس َم‬ ِ ‫َو َس‬

ِ َّ‫افِينَ ع َِن الن‬III‫ظَ َو ْال َع‬IIIْ‫ا ِظ ِمينَ ْال َغي‬III‫رَّا ِء َو ْال َك‬III‫الض‬
 ‫اس َوهَّللا ُ يُ ِحبُّا‬ َّ ‫ونَ فِي‬IIIُ‫الَّ ِذينَ يُ ْنفِق‬
َّ ‫رَّا ِء َو‬III‫الس‬

َ‫ْل ُمحْ ِسنِين‬

Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada  surga yang

luasnya luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan disediakan untuk orang-orang  orang-

orang   yang bertakwa, (yaitu) bertakwa, (yaitu) orang-orang yang orang-orang yang

menafkahkan (hartanya), menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan

orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai

orang-orang yang berbuat  kebajikan.” (Q.S.Ali-Imr (Q.S.Ali-Imran/3:133-134) an/3:133-

134)

Allah Ta’ala berfirman :

‫هّٰللا‬ ۤ ۤ ‫هّٰللا‬
ٍ ‫وْ ا ِم ْن خَ ي‬Iُ‫ا تُ ْنفِق‬I‫ ِه ِ َۗو َم‬Iْ‫ا َء َوج‬Iَ‫وْ نَ اِاَّل ا ْبتِغ‬Iُ‫ا تُ ْنفِق‬I‫ك ه ُٰدىهُ ْم َو ٰل ِك َّن َ يَ ْه ِديْ َم ْن يَّ َشا ُء ۗ َو َما تُ ْنفِقُوْ ا ِم ْن خَ ي ٍْر فَاِل َ ْنفُ ِس ُك ْم َۗو َم‬
‫ر‬Iْ َ ‫ْس َعلَ ْي‬
َ ‫ي‬

ْ ُ‫ف اِلَ ْي ُك ْم َواَ ْنتُ ْم اَل ت‬


َ‫ظلَ ُموْ ن‬ َّ ‫ي َُّو‬

vi
Artinya : “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-

lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang  dikehendaki-Nya. Dan apa saja

harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu

sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan

Allah. dhaan Allah. Dan apa  saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya nafkahkan,

niscaya kamu akan diberi pahalanya diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun

tidak akan dianiaya (dirugikan).” (Q.S.Al-Baqarah/2:272)

Keutamaan lainnya :

1. Sedekah dapat menghapus dosa.

2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan pada hari akhir.

3. Sedekah memberi keberkahan pada harta.

4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.

5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.

6. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.

7. Sedekah menjauhkan diri dari api neraka.

8. Sedekah jariyah akan terus mengalirkan Pahala terus mengalirkan Pahala.

vii
D. Adab Bersedekah Beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang hamba mengenai adab

bersedekah,  agar ia bersedekah dalam bingkai bingkai yang diatur dalam syari’ah.

diantaranya :

1. Ikhlas

Ikhlas adalah keagungan. Amat sedikit orang yang berbuat ikhlas dan amat  banyak

orang yang mengaku berbuat berbuat ikhlas. Sesungguhnya, kita mengetahui  bahwa orang

yang ikhlas adalah orang yang bersungguh sungguh untuk menutupi ibadahnya. Ikhlas bagi

amal perbuatan adalah seperti kepala bagi jasad. Jadi amal  perbuatan yang tidak disertai

keikhlasan seperti jasad yang tidak memiliki ruh.

2. Usahakan sedekah dari hasil kah dari hasil usaha yang baik  usaha yang baik.

  Allah Ta’ala berfirman :

‫ ِه آِاَّل‬Iْ‫تُ ْم بِ ٰا ِخ ِذي‬I‫وْ نَ َولَ ْس‬Iُ‫هُ تُ ْنفِق‬I‫ْث ِم ْن‬


َ ‫وا ْال َخبِي‬I‫ض ۗ َواَل تَيَ َّم ُم‬
ِ ْ‫ت َما َك َس ْبتُ ْم َو ِم َّمٓا اَ ْخ َرجْ نَا لَ ُك ْم ِّمنَ ااْل َر‬ َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْنفِقُوْ ا ِم ْن‬
ِ ‫طيِّ ٰب‬

‫اَ ْن تُ ْغ ِمضُوْ ا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد‬

Artinya :   “ Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil

usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

Dan janganlah kamu memilih yang  buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,

padahal kamu sendiri tidak  mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Al-

Baqarah/ Al-Baqarah/2:267)

viii
Pemilihan sedekah dari harta yang paling disukai, makanan atau pakaian yang paling

disukai atau layak menunjukan atas kedermawanan jiwa, kemuliannya dan kegembiraannya

dengan pemberian tersebut. Allah SWT adalah maha baik , maka dari itu janganlah seorang

hamba menyedekahkan harta curian atau hasil korupsi. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah

bersabda :

،ُ‫ َّوه‬Iُ‫ ُد ُك ْم فَل‬I‫ َرب ِّْي َأ َح‬Iُ‫احبِ ِه َك َما ي‬


ِ ‫ص‬ َ ‫ب َوالَ يَ ْقبَ ُل هللاُ ِإالَّ الطَّي‬
َ ِ‫ه ثُ َّم ي َُربِّ ْيهَا ل‬Iِ ِ‫ِّب فَِإ َّن هللاَ يَ ْقبَلُهَا بِيَ ِم ْين‬ َ ‫ب‬
ٍ ِّ‫طي‬ ٍ ‫ق بِ َع ْد ِل تَ ْم َر ٍة ِم ْن َك ْس‬ َ َ‫َم ْن ت‬
َ ‫ص َّد‬

‫ل ْال َجبَل‬IIIIIIIIIIIIIIIII‫وْ نَ ِم ْث‬IIIIIIIIIIIIIIIII‫َحتَّى تَ ُك‬ .

Artinya : “ Barangsiapa yang bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma

dari usaha yang halal, sedangkan Allah tidaklah menerima kecuali kecuali 10  yang thayyib

(yang baik), maka Allah akan menerima sedekahnya ddengan tangan kanan-Nya kemudian

mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda

kecilnya hingga sedekah tersebut menjadi besar seperti gunung .”

4. Usahakan harta sedekah sampa sampai kepada yang berhak

Allah Ta’ala berfirman :

‫ك َما َذا يُ ْنفِقُوْ نَ ۗ قُلْ َمٓا اَ ْنفَ ْقتُ ْم ِّم ْن َخي ٍْر فَلِ ْل َوالِ َد ْي ِن َوااْل َ ْق َربِ ْينَ َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َوا ْب ِن ال َّسبِي ِْل ۗ َو َما تَ ْف َعلُوْ ا ِم ْن خَ ي ٍْر فَا ِ َّن‬
َ َ‫يَ ْسـَٔلُوْ ن‬

‫هّٰللا َ بِ ٖه َعلِ ْي ٌم‬

Artinya :   “M ereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa

saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan".

ix
Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka  sesungguhnya Allah Maha  sesungguhnya

Allah Maha Mengetahuinya.  (Q.S.Al-Baqarah (Q.S.Al-Baqarah/2:215) /2:215)

Allah Ta’ala berfirman :

‫هّٰللا‬
‫ْرفُهُ ْم بِ ِسيْمٰ هُ ۚ ْم‬ ِ ۚ ُّ‫ض يَحْ َسبُهُ ُم ْال َجا ِه ُل اَ ْغنِيَ ۤا َء ِمنَ التَّ َعف‬
ِ ‫ف تَع‬ ِ ۖ ْ‫ضرْ بًا فِى ااْل َر‬ ِ ْ‫لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء الَّ ِذ ْينَ اُح‬
َ َ‫صرُوْ ا فِ ْي َسبِي ِْل ِ اَل يَ ْست َِط ْيعُوْ ن‬

‫اس اِ ْل َحافًا َۗو َما تُ ْنفِقُوْ ا ِم ْن خَ ي ٍْر فَا ِ َّن هّٰللا َ بِ ٖه َعلِ ْي ٌم‬
َ َّ‫اَل يَ ْسـَٔلُوْ نَ الن‬

Artinya : “(Berinfaqlah ) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di  jalan

Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka

orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat

sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang   secara  secara mendesak. Dan apa

saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan  Allah), maka sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui.”  (Q.S.Al-Baqarah (Q.S.Al-Baqarah/2:273)

5. Tidak mengungkit sedekah dan menyakiti perasaan penerima sedekah

Mengungkit sedekah merupakan sesuatu yang dilarang. Sebab, perbuatan

tersebut akan menyakiti perasaan penerima sedekah bayangkan saja jika itu adalah

diri kita yang menerima sedekah dan orang yang memberi sedekah mengungkit dan

menggunjingkannya dengan orang lain. Dan Allah tidak  menyukai perbuatan

demikian, dijelaskan dalam Al Qur’an surah Al Baqarah :

ٌ ْ‫ و‬I َ‫ َد َربِّ ِه ْم َوال خ‬I ‫ ُرهُ ْم ِع ْن‬I ْ‫وا َمنًّا َوال َأ ًذى لَهُ ْم َأج‬IIُ‫ا َأ ْنفَق‬II‫ونَ َم‬II‫يل هَّللا ِ ثُ َّم اَل يُ ْتبِ ُع‬
‫ف َعلَ ْي ِه ْم َوال هُ ْم‬ ِ ِ‫ب‬I ‫ َوالَهُ ْم فِي َس‬I‫ونَ َأ ْم‬IIُ‫{الَّ ِذينَ يُ ْنفِق‬

‫وا‬Iُ‫وا اَل تُ ْب ِطل‬IIُ‫ا الَّ ِذينَ آ َمن‬Iَ‫ا َأيُّه‬Iَ‫) ي‬263( ‫ا َأ ًذى َوهَّللا ُ َغنِ ٌّي َحلِي ٌم‬IIَ‫ َدقَ ٍة يَ ْتبَ ُعه‬I‫ص‬
َ ‫ ٌر ِم ْن‬Iْ‫ َرةٌ َخي‬Iِ‫ُوف َو َم ْغف‬
ٌ ‫ ر‬Iْ‫وْ ٌل َمع‬Iَ‫) ق‬262( َ‫ون‬Iُ‫يَحْ َزن‬

x
َ ‫رابٌ فََأ‬I
ُ‫ابَه‬I‫ص‬ َ Iُ‫ ِه ت‬I‫ ْف َوا ٍن َعلَ ْي‬I‫ص‬ ِ ‫اس َوال يُْؤ ِمنُ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم‬
ِ Iَ‫هُ َك َمث‬Iُ‫ ِر فَ َمثَل‬I‫اآلخ‬
َ ‫ل‬I ُ ِ‫ص َدقَاتِ ُك ْم بِ ْال َمنِّ َواأل َذى َكالَّ ِذي يُ ْنف‬
ِ َّ‫ق َمالَهُ ِرَئا َء الن‬ َ

26( َ‫ص ْلدًا اَل يَ ْق ِدرُونَ َعلَى َش ْي ٍء ِم َّما َك َسبُوا َوهَّللا ُ اَل يَ ْه ِدي ْالقَوْ َم ْال َكافِ ِرين‬
َ ُ‫} َوابِ ٌل فَتَ َر َكه‬

Artinya : “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah  yang diiringi

diiringi dengan sesuatu sesuatu yang menyakitk menyakitkan (perasaan (perasaan si

penerima) penerima). Allah  Maha Kaya lagi Maha Penyantun;Hai orang-orang yang

beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya

dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya

kepada manusia dan dia tidak beriman kepada a Allah dan hari kemudian. Maka

perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu

ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak  bertanah). Mereka tidak menguasai

sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-

orang yang kafir” (Q.S. Al-Baqarah/2: Al-Baqarah/2:263-264)

xi
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Sedekah tidak hanya terbatas pada sedekah harta saja, tetapi sedekah itu luas .

cakupan sedekah begitu luas hingga mencakup seluruh aspek agama. Selain zakat

(sedekah yang diwajibkan), infaq, dan pemberian bernilai materi lainnya, segala amal

atau perbuatan baik pun dinilai sedekah. Diantaranya Sholat, Amar Ma’ruf ,  Nahi

Munkar, Tasbih, Tahlil, Tahmid, Jihad, membela kaum lemah yang tertindas,

menyingkirkan duri dari jalan , dan hal hal baik lainnya pun dapat  bernilai sedekah.

Sedekah juga merupakan amalan yang akan Allah SWT balas dengan balasan Luar

Biasa, dengan keyakinan sepenuhnya kepada Allah bahwa sedekah tidak  ada yang sia

sia. Tidak mungkin harta berkurang karena sedekah. Kedahsyatan dan kekuatan

sedekah itulah yang harus kita yakini dan pahami. Dengan keyakinan dan keikhlasan

itulah insyaallah, Allah SWT telah menyiapkan  balasan terbaik bagi kita.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Sabiq, Sayyid. 2017. Fiqih Sunnah Jilid 2, Jakarta : Republika Penerbit Sulaiman,

Syaikh bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi. 2017. Ringkasan Fiqih Sunnah, Depok, Jawa

Barat : Senja Media Utama

Abdul Muqtadar, Ibrahim Fathi, 2007. Rahasia dibalik sedekah, Sukoharjo, Jawa

Tengah : Insan Kamil

Syaquila Al-Fathunnisa, Syaquila Al-Fathunnisa, Aleeya.2019.

Aleeya.2019. Mukjizat Sedekah  Mukjizat Sedekah Lipat Ganda Sampai Ganda

Sampai 700  Kali, Yogyakarta : Pustaka Al-Uswah

https://muslimah.or.id/ 7165-sedekah-tak sekedar-rupiah.html https://quran.com

xiii

Anda mungkin juga menyukai