Anda di halaman 1dari 6

KELAS UFA# Materi 61-62-63 (Keutamaan Tawadhu) &

TADABUR 3-4 (Takwa)7 menit membaca


TAZKIYATUN NAFS, TEMATIK, USTADZ DR. FIRANDA ANDIRJA, LC MA

Abu Fadhilah 17-Nov-2021

Bagian ke 12 dari 37 dalam series kelasUF

Telah dibaca: 85

Diterbitkan pada: 03-Apr-2021 @ 10:30

KELAS UFA# Materi 61-62-63 (Keutamaan Tawadhu) & TADABUR 3-4 (Takwa)
✳️➡️Kelas UFA, 15.93.2021
TADABUR3: HIKMAH SURAT ATH-THALAQ, antara perceraian dan takwa
Surat khusus tentang perceraian, ini menunjukkan tentang sempurnanya Islam. Karena Allah
turunkan secara khusus dalam Al-Qur’an.
Kebanyakan orang ketika bercerai tidak bertakwa, melanggar aturan-aturan dalam
menjatuhkan cerai.
Cerai adalah perkara yang tidak dikehendaki, tetapi jika tidak ada jalan keluar selain cerai
maka syariat memperbolehkan.
Namun kebanyakan orang tidak bertakwa ketika menjatuhkan cerai, maka Allah berfirman,
‫َيا َأُّيَها الَّنِبُّي ِإَذ ا َطَّلْقُتُم الِّنَس اَء َفَطِّلُقوُهَّن ِلِع َّد ِتِهَّن َو َأْح ُصوا اْلِع َّدَة َو اَّتُقوا َهَّللا َر َّبُك ْم‬
Wahai Nabi, jika engkau menceraikan (demikian juga orang beriman), maka ada aturannya.
Yaitu lelaki hanya dibenarkan menceraikan seorang wanita jika wanita tersebut suci (bukan
haid) dan belum digauli. (thalaq 1).bukan seperti kebanyakan orang begitu emosi langsung
cerai. Tidak ikuti aturan.
Sehingga kebanyakan yang terjadi setelah proses cerai adalah kehancuran.
Makanya Allah mengatakan,
‫َو اَّتُقوا َهَّللا َر َّبُك ْم‬
Bertakwalah kepada Rabb kalian.
‫اَل ُتْخ ِر ُجوُهَّن ِم ْن ُبُيوِتِهَّن َو ال َيْخ ُرْج َن ِإال َأْن َيْأِتيَن ِبَفاِح َش ٍة ُم َبِّيَنٍة‬
Tidak boleh , kalau engkau sudah menceraikan istrimu, kau usir dari rumah. Harus tinggal
dirumah mu sampai selesai masa idahnya.
Sekarang belum dicerai, sudah diusir.
‫َو َم ْن َيَّتِق َهَّللا َيْج َع ْل َلُه َم ْخ َر ًجا‬
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah berikan solusi.
Diantara perkara yang sulit dan pelik seseorang adalah perceraian.
‫َو َيْر ُز ْقُه ِم ْن َح ْيُث اَل َيْح َتِس ُب‬
Allah beri dia rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
‫َو َم ْن َيَّتِق َهَّللا َيْج َع ْل َلُه ِم ْن َأْم ِر ِه ُيْسًرا‬
Barangsiapa yang bertakwa, maka Allah mudahkan urusannya
‫َو َم ْن َيَّتِق َهَّللا ُيَك ِّفْر َع ْنُه َس ِّيَئاِتِه َو ُيْع ِظ ْم َلُه َأْج ًرا‬
dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan menghapus dosa-dosa dan
akan membesarkan pahala baginya.
‫َسَيْج َع ُل ُهَّللا َبْع َد ُعْس ٍر ُيْسًرا‬
Allah kelak akan memberi kemudahan sesudah kesulitan .
Subhaanallaah, dalam surat ini Allah sebutkan tentang keutamaan taqwa, dengan banyak
keutamaan.
Diberikan solusi
Diberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka
Allah cukup baginya
Dimudahkan urusannya
Dibesarkan pahalanya
Dihapus dosa-dosa nya
Allah akan jadikan setelah kesulitan ada kemudahan.
Semoga Allah mengembalikan kaum muslimin kepada aturan-aturan Allah.
➡️MATERI 61. HAMBA TAWADHU AKAN DIANGKAT DERAJATNYA OLEH
ALLAH
hadits terkait tawadhu sangat banyak dan ada dua model yaitu yang disebutkan Lafazh
tawadhu dan datang dengan makna tawadhu.
Model pertama, dengan Lafazh tawadhu.
HR Muslim, dalam shahihnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi ‫ﷺ‬,
‫َم ا َنَقَص ْت َص َد َقٌة ِم ْن َم اٍل َو َم ا َز اَد ُهَّللا َعْبًدا ِبَع ْفٍو ِإَّال ِع ًّز ا َو َم ا َتَو اَضَع َأَح ٌد ِهَّلِل ِإَّال َر َفَع ُه ُهَّللا‬
“Sesungguhnya Sedekah tidak akan mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada
seorang hamba sifat pemaaf kecuali menambahkan dia semakin mulia. Dan juga tidaklah
seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan
meninggikannya.”
Ada perkara yang digandengkan oleh Nabi ‫ ﷺ‬yang secara dhahirnya seakan-akan
mengurangi.
Contoh.
1. Sedekah, seakan-akan dhahirnya harta berkurang
2. Orang memaafkan / merendah seakan-akan dia rendah/lemah
3. Orang tawadhu seakan-akan lemah dihadapan orang
Justru Nabi ‫ ﷺ‬katakan Allah beri tambahan.
Sedekah harta, dhahir berkurang namun kata para ulama justru menambah (dengan
bertakwa).
Dalam hadits qudsi, Allah berkata,
‫َأْنِفْق َيا اْبَن آَد َم ُأْنِفْق َع َلْيك‬
“‘Wahai anak Adam!’ berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberik rizki) kepadamu”
‫َو َم ا َز اَد ُهَّللا َعْبًدا ِبَع ْفٍو ِإَّال ِع ًّز ا‬
Tidakkah seorang memaafkan, kecuali Allah akan semakin membuat dia mulia.
Bila ada orang dzalim kepada dirinya, mungkin dia mampu membalas. Tapi tidak balas dan
justru memaafkan, karena hari kiamat (kecil). akan tiba.
‫َو ِإَّن الَّساَع َة آلِتَيٌة َفاْص َفِح الَّص ْفَح اْلَجِم يَل‬
“Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan
cara yang baik.” (QS. Al Hijr: 85)
Di dunia banyak orang yang mudah memaafkan, ternyata Allah muliakan.
‫َو َم ا َتَو اَضَع َأَح ٌد ِهَّلِل ِإَّال َر َفَع ُه ُهَّللا‬
Tawadhu karena Allah,
Merendahkan diri, murah senyum, ramah, tidak remehkan orang lain … Allah akan tinggikan
derajat. Dan ini butuh keimanan.
➡️TADABUR 4. Tadabbur Quran 4 – Kisah 2 Wanita Durhaka Istri Dari Seorang Nabi,
Mahalnya Hidayah
Kita perhatikan akhir surat At Tahrim tentang Kisah istri Nabi Nuh, istri Nabi Luth, demikian
juga istri Firaun.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
‫َضَر َب ُهّٰللا َم َثاًل ِّلـَّلِذ ْيَن َكَفُروا اْمَر َا َت ُنْو ٍح َّو اْمَر َا َت ُلْو ٍط ۗ َك ا َنـَتا َتْح َت َع ْبَد ْيِن ِم ْن ِعَبا ِد َنا َص ا ِلَح ـْيِن َفَخ ا َنٰت ُهَم ا‬
‫َفَلْم ُيْغ ِنَيا َع ْنُهَم ا ِم َن ِهّٰللا َش ْيـًئا‬
“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh, dan istri Luth. Keduanya
berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu
kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat
membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah;.””
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 10)
Kedua istri tersebut kafir dan masuk ke dalam neraka Jahanam.
Sebaliknya Allah berfirman,
‫َو َضَرَب ُهّٰللا َم َثاًل ِّلـَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اْمَر َا َت ِفْر َعْو َن ۘ ِاْذ َقا َلْت َر ِّب اْبِن ِلْي ِع ْنَدَك َبْيًتا ِفى اْلَج ـَّنِة‬
“Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir’aun, ketika dia
berkata, “Ya Tuhanku, bangunkan lah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga “”
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 11)
Ini dalil bahasanya hidayah itu mahal, semua disisi Allah.
2 orang istri Nabi bahkan tidak dapat hidayah, sebaliknya istri Firaun yang suaminya paling
kafir di muka bumi yang mengaku sebagai Tuhan tetapi istrinya dapat hidayah.
Oleh karena itu kita harus bersyukur kepada Allah.
Lihatlah orang-orang munafik yang tinggal bersama Nabi ‫ﷺ‬, bisa bahasa Arab, ikut
sholat berjamaah, terkadang ikut jihad, mereka mendengar ceramah Nabi ‫ﷺ‬, mereka
melihat mukjizat2 Nabi, mereka melihat akhlaq Nabi,mereka tetap saja munafik. Kalau Allah
tidak kasih hidayah, maka seorang akan tetap tidak dapat hidayah
➡️MATERI 62 – DIANTARA SIFAT TAWADHU’ ADALAH TIDAK BERBUAT
DZALIM DAN BERBANGGA DIRI
Dari Iyadh bin Himar radhiyallahu anhu, Nabi ‫ﷺ‬,
‫َو ِإَّن َهَّللا َأْو َح ى ِإَلَّى َأْن َتَو اَض ُعوا َح َّتى َال َيْفَخ َر َأَح ٌد َع َلى َأَحٍد َو َال َيْبِغ ى َأَح ٌد َع َلى َأَحٍد‬
Dan sesungguhnya Allâh mewahyukan padaku hendaknya kalian tawadhu’. Hingga tidak ada
seorang yang merasa bangga diatas lainnya dan berbuat dzalim pada yang lain. HR Muslim.
Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan, Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, artinya Nabi
punya perhatian khusus tentang hal ini.
Karena hadits sejatinya juga wahyu dari Allah.
Bisa jadi maksudnya adalah Allah mengilhamkan kepada Nabi ‫ ﷺ‬sebagaimana dengan
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
‫َو َأْو َح ٰى َر ُّبَك ِإَلى ٱلَّنْح ِل‬
Dan Rabb mu memberi wahyu kepada lebah, maksudnya mengilhamkan lebah..
Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lain,
‫َو َأْو َح ْيَنٓا ِإَلٰٓى ُأِّم ُم وَس ٰٓى‬
Dan Kami beri wahyu (ilham) kepada ibunda Musa.
Bisa jadi maksud, Allah mewahyukan/beri ilham kepada ku, sebagaimana banyak ayat dalam
Al Qur’an yang banyak menyuruh untuk tidak sombong dan tawadhu kepada sesama kaum
Mukminin.
Atau ilham khusus kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, agar Nabi ‫ ﷺ‬memerintahkan
kepada umatnya untuk tawadhu, perintah khusus.
Tawadhu adalah akhlaq, untuk tidak merendahkan orang lain..
Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan, hingga salah seorang dari kalian tidak mendzalimi lainnya. Karena
kedzaliman pada umumnya dibangun karena merasa tinggi di hadapan orang lain.
Diantara sebab utama kedzaliman adalah sombong, keangkuhan, merasa tinggi.
Dan Rasulullah ‫ ﷺ‬mengatakan, “Jangan salah seorang dari kalian merasa bangga”
Bangga dengan nasab, suku, jabatan dll.
Betapa banyak jaman sekarang orang merasa bangga dengan nasab dan merendah yang lain,
suku lain.
Padahal Allah ciptakan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku bukan untuk bangga-
banggan. Tapi untuk saling mengenal.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
‫ٰۤي َا ُّيَها الَّنا ُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبٓاِئَل ِلَتَع ا َر ُفْو ا ۗ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َا ْتٰق ٮُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)
Bukan untuk rasisme.
Sikap saling merendahkan ini bisa hilang bila kita tawadhu..
Karena Allah mengatakan orang yang paling mulia adalah orang yang paling bertakwa.
➡️MATERI 63 : Hamba Tawadhu akan terkenal di hari kiamat dengan memakai baju
keimanan yang indah
HR Tirmidzi, diri Sahal bin Muadz bin Anas Al Juhany dari ayahnya, Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda
‫ دعاه ُهللا يوَم القيامِة على رؤوِس الخالئِق حتى ُيَخ ِّيَر ُه مَن أِّي ُح َلِل اإليماِن شاَء‬، ‫من ترَك اللباَس تواُضًعا ِهلل وهو يقِد ُر عليه‬
‫َيْلَبُس َها‬
“Barangsiapa yang meninggalkan (menjauhkan diri dari) suatu pakaian (yang mewah) dalam
rangka tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, padahal dia mampu (untuk membelinya /
memakainya), maka pada hari kiamat nanti Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh
khalayak/makhluq, lalu dia dipersilahkan untuk memilih gaun / pakaian keimanan , yang
mana saja yang ingin dia pakai” (HR. At Tirmidzi).
Dishahihkan Al hakim, Adz Dzahabi, dihasankan oleh Syaikh Albani dan para pentahqiq
lainnya.
Maksud hadits ini
‫من ترَك‬
Man, berlaku umum (Laki-laki atau perempuan)
‫تواُضًعا هلل‬
Tawadhu karena Allah, bukan karena yang lain, misalnya
1. Tidak mampu
2. Bakhil / pelit
3. Riya supaya dikatakan tawadhu
Padahal dia mampu, maka Allah akan buat dia terkenal. (didunia merendah, maka Allah
angkat dia di akhirat)
Sampai Allah menyuruh dia memilih gaun keimanan mana yang disukai.
Ini adalah Al jazaa min jinsil ‘amal (balasan sejenis dengan perbuatan).
Dia meninggalkan sesuatu yang mendatangkan kesombongan (karena Allah Ta’ala) , maka
pada hari kiamat dia akan dibalas dengan gaun keimanan yang terindah yang dia suka.
Sesuatu yang bisa datangkan kesombongan bisa berupa pakaian, mobil, tas, sepatu dll..
Namun perlu diingat bahwa bukan berarti kita dilarang untuk memakai pakaian yang indah.
Dalam hadits, seorang bertanya kepada Rasulullah ‫ﷺ‬,
‫ِإَّن الَّرُج َل ُيِح ُّب َأْن َيُك وَن َثْو ُبُه َحَس ًنا َو َنْع ُلُه َحَس َنًة‬

‫َقاَل ِإَّن َهَّللا َجِم يٌل ُيِح ُّب اْلَج َم اَل اْلِكْبُر َبَطُر اْلَح ِّق َو َغ ْم ُط الَّناِس‬
“Sesungguhnya laki-laki menyukai baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk
kesombongan)?” Beliau ‫ ﷺ‬menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai
keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
Ini dalil juga bahwa memulai baju yang indah tidak dilarang.
Rasulullah ‫ ﷺ‬juga memakai baju yang indah dalam rangka memuliakan tamu.
Demikian juga kalau hari Raya, Rasulullah ‫ ﷺ‬juga memaki pakaian yang indah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga ingatkan seseorang yang pakai baju yang jelek
padahal Allah kasih harta.
Rasulullah ‫ ﷺ‬ingatkan bahwa Jika Allah berikan harta kepada seseorang maka Allah
senang ada dampak dari pemberian Allah tersebut.
Seseorang jangan bakhil atau pelit.
Seseorang boleh pakai pakaian yang indah tetapi sesekali ditinggalkan karena Allah
(tawadhu), mungkin sedang berada di lingkungan orang-orang yang susah /miskin atau kalau
pakai pakaian indah lama-lama ada perubahan hati kepada keangkuhan.
Demi menjaga hatinya karena Allah…
Navigasi Series<< KELAS UFA# Materi 57-58-59-60 : TAWADHU2 & TADABUR2 – Allah
Hancurkan Kesombongan Kaum AdKELAS UFA : MATERI 64-65 (TAWADHU -Jaga Izzah) &
TADABUR 5-6-7 (Sabar Hanya Berlaku di Dunia) >>
Bagikan Catatan:

KATEGORI: TAZKIYATUN NAFS TEMATIK USTADZ DR. FIRANDA ANDIRJA, LC MA

Anda mungkin juga menyukai