Mempelajari tauhid merupakan kewajiban setiap muslim, baik laki-laki maupun wanita, karena
َ َ َُ
All ُس ْب َحإنه َو ت َعإلhā menciptakan manusia dan jin adalah hanya untuk bertauhid yaitu
َ َ َُ َ َ ُ َ
meng-esakan ibadah kepada All ُس ْب َحإنه َو ت َعإلhā. All ُس ْب َحإنه َو ت َعإلhā berfirman :
’’Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu’’.(Surat
Adz-Dzariyaat 56)
َ َ َُ
Oleh karena itulah Allāh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلtelah mengutus para Rasul kepada setiap ummat
َ َ َُ
tujuannya adalah untuk mengajak mereka kepada tauhid. All ُس ْب َحإنه َو ت َعإلhā berfirman :
ۖ َ… وَﻟَﻘَﺪْ ﺑَعَﺜْﻨَإ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺭَسُﻮﻟًإ ﺃَﻥِ ﺍﻋْﺒُﺪُوﺍ ﺍﻟﻠَّهَ وَﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّإﻏُﻮﺕ
’’Dan sungguh-sungguh Kami telah mengutus kepada setiap ummat seorang Rasul yang mereka
berkata kepada kaumnya, ’’Sembahlah Allth a N hhta h ih ’hhi’’a t ha i uaj ha hā
َ َ َُ
ُس ْب َحإنه َو ت َعإلhāl Aa ih ’hhi a h ga’ a gagaad h a gaa ta uaa
Oleh karena itu seorang muslim yang tidak memahami tauhid, yang merupakan inti dari ajaran
Islam, maka sebenarnya dia tidak memahami agamanya meskipun dia telah mengaku
mempelajari ilmu-ilmu yang banyak.
02 - Syarat Mutlak Masuk Surga
Saudaraku.. Orang yang menginginkan kebahagiaan di surga maka dia harus memiliki modal
yang satu ini yaitu modal bertauhid. Tidak akan masuk ke dalam surga kecuali orang-orang yang
bertauhid meskipun terkadang dia di adzab sebelumnya ke dalam neraka karena dosa yang dia
lakukan. Nabi ﷺbersabda:
َ َ َ َْ ُ ُ َ ُ ُ ُ َ ُ ُ َا ُ َ ً َ ْ َ ُ َ ََ ْ َ َ ُ َ ا َ َ َْ َ َ َ ا
َوك ِﻠ َمﺘه ﺃﻟﻘإهإ ِﺇل َﻣ ْر َي َم، َوﺃﻥ ِﻋ ْي ََس ﻋ ْبﺪ هللا َو َﺭ ُس ْﻮﻟه، َوﺃﻥ ُﻣ َح امﺪﺍ ﻋ ْبﺪ ُه َو َﺭ ُس ْﻮﻟه،شيك ﻟه
ِ َﻣ ْﻦ ش ِهﺪ ﺃﻥ َل ِﺇﻟه ِﺇَل هللا وحﺪه َل
ْ َ َ ََ َُ ا ُ َ َ ْ َ ٌّ ْ ُ ْ ا َ ٌّ ا
ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋل َﻣإ َإﻥ ِﻣ َﻦ ﺍﻟ َع َم ِﻞ َو ُﺭ ْو ٌح ِﻣﻨه َوﺍﻟ َﺠﻨﺔ َحق َوﺍﻟﻨ َإﺭ َحق ﺃدﺧﻠه هللا
"Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhaq disembah kecuali Allâh,
tidak ada sekutu bagi-Nya dan bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba-Nya dan
Rasul-Nya, dan bersaksi bahwasanya Isa adalah Hamba Allâh dan juga Rasul-Nya, dan
َ َ ُ َ
kalimat-Nya " Ya Allâh tiupkan kepada Maryam dan ruh dari Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلdan bersaksi
َ َ ُ َ
bahwasanya surga adalah benar dan neraka adalah benar" maka Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلakan
memasukkan dia ke dalam surga sesuai dengan apa yang telah diamalkan" (HR. Bukhari dan
Muslim)
َ َ َ َ َْ َ اَ ََ ا َ ْ َ َ َ َ َ ا َ ا
َي ْبﺘ ِ ِغ ِبذ ِﻟك َو ْﺟه هللاa إل ال ِﺇﻟه ِﺇال هللاﻓ ِؤﻥ هللا قﺪ حرم ﻋل ﺍﻟﻨ ِإﺭ ﻣﻦ ق
َ َ ُ َ
"Sesungguhnya Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلtelah mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan
ﻻﺍﻟه ﺍﻻ هللtidak ada sesembahan yang berhaq disembah kecuali Allâh, yang dia mengharap
َ َ ُ َ
dengan kalimat tersebut wajah Allâh "س ْب َحإنه َو ت َعإل
ُ (HR. Bukhari dan Muslim)
َُ
Ini menunjukkan kepada kita bahwasanya modal utama untuk mendapatkan surga Allâh ُس ْب َحإنه
َ َ
َو ت َعإلadalah dengan bertauhid.
03 - Bahaya Kesyirikan
Akhil karim..
َ َ َُ
Tauhid adalah amalan yang paling Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلcintai, sebaliknya syirik (menyekutukan
َ َ ُ َ
Allâh dalam beribadah) adalah amalan yang sangat Allâh murkai. Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلmemang
Maha Pengampun akan tetapi bila seseorang meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik
َ َ ُ َ ُ Maka ُس ْب َح َإن ُه َو َت َع َإلtidak akan mengampuni dosa syirik
besar kepada Allâh س ْب َحإنه َو ت َعإل,
tersebut.
Orang tersebut akan kekal di dalam Neraka selama-lamanya dan tidak ada harapan baginya
َ َ َُ
untuk masuk ke dalam surga-Nya Allâh س ْب َحإنه َو ت َعإل,
ُ Sungguh ini adalah sebuah kerugian yang
tidak ada kerugian yang lebih besar daripada kerugian ini.
َ َ ُ َ
Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلberfirman:
َ َ َ َ ُ ْ َ َ َْ ُ َ ُ ْ َ َ َ ا
شك ِب ِه َو َيغ ِف ُر َﻣإدوﻥ ذ ِﻟك ِﻟ َمﻦ َيش ُآء ِﺇﻥ هللا اليغ ِفر ﺃﻥ ي
"Sesungguhnya Allâh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan masih mengampuni dosa yang
lain bagi siapa yang dikehendaki". (An-Nisaa : 48)
َ َ
Allâh ت َعإلjuga berfirman:
َ ي ﻣ ْﻦ َﺃَ َّ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ ْ َ ا َ َ َ ْ َ ُ ا ْ َْ ُ َ ُ ا
نصإﺭ ِ ِ إهلل ﻓﻘﺪ ح ارم هللا ﻋﻠي ِه ﺍﻟﺠﻨﺔ وﻣأوﺍه ﺍﻟﻨإﺭ وﻣإ ِﻟﻠظ ِإﻟ ِم
ِ شك ِبِ ِﺇنه ﻣﻦ ي
“Sesungguhnya, barang siapa yang menyekutukan Allâh, maka Allâh mengharamkan baginya
surga, dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tidak ada penolong bagi orang-orang zhalim”
(QS. Al-Maidah: 72)
Oleh karena itu hati-hatilah saudaraku dengan dosa yang satu ini. Terkadang seseorang
terjerumus ke dalam dosa ini sedangkan dia tidak menyadarinya, Bentengilah dirimu dengan
perisai ilmu yaitu ilmu Agama, belajarlah dan berdo'alah kepada Allâh..
َ َ ُ َ َ َ َُ
Berdo'alah kepada Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلdengan sejujur-jujurnya. Semoga Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإل
melindungi kita dan keluarga kita dari perbuatan syirik ini.
Saudaraku sekalian..
َ َ ُ َ
Syirik adalah dosa besar yang bisa membatalkan amalan seseorang. Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلtelah
berfirman:
َّ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ْ َ ا َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ ْ َ َ ِْ َ َْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ا
َ ﻮن اﻦ ﻣ َﻦ ْﺍﻟ َخإش
َ ﺍﻟشإكر
يﻦ ِ ِ يﻦ َب ِﻞ ﺍَّلل ﻓإﻋبﺪ وكﻦ ِﻣﻦ ِ ِ ِ وح ِﺇﻟيك و ِإل ﺍﻟ ِذيﻦ ِﻣﻦ قب ِﻠك ﻟ ِي ﺃشكﺖ ﻟيحبﻄﻦ ﻋمﻠك وﻟﺘك وﻟﻘﺪ ﺃ ِ ي
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu Wahai Muhammad (Nabi-nabi) dan orang-orang
sebelummu bahwa "Apabila kamu berbuat syirik Maka sungguh akan batal amalanmu dan
jadilah engkau termasuk orang-orang yang merugi" Maka sembahlah Allâh saja dan jadilah
kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Az-Zumar: 65-66)
Dalam ayat ini, seorang Nabi pun apabila dia berbuat syirik maka batal amalannya, Oleh karena
itu, saudara sekalian jagalah amalan Anda yang sudah Anda tabung bertahun-tahun, jangan
biarkan amalan tersebut hilang begitu saja hanya karena kejahilan Anda terhadap Tauhid dan
juga syirik. terkadang sebuah perbuatan yang kita anggap biasa bisa menghancurkan amalan
sebesar gunung dan belum tentu ada waktu lagi untuk bisa menabung kembali.
05 - Taubat Dari Kesyirikan
Orang yang berbuat syirik saudara sekalian dan dia meninggal dunia tanpa bertaubat kepada
Allâh maka dosa syirik tersebut tidak akan diampuni. Namun, apabila dia bertaubat sebelum dia
َ َ َُ
meninggal, maka Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلakan mengampuni dosanya bagaimanapun besar dosa
tersebut. Taubat Nasuha adalah taubat yang terpenuhi di dalamnya syarat :
1. Menyesal,
َ َ ُ َ
Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلberfirman:
ﻮﺭ ا
ﺍﻟر ِحيم ً َ َ ُ ُّ ُ ْ َ َ ش ُﻓﻮﺍ َﻋ َل َﺃ ُنفسه ْم َال َت ْﻘ َﻨ ُﻄﻮﺍ ﻣﻦ اﺭ ْح َمﺔ ِ ا
ُ يعإ ﺇ ان ُه ُه َﻮ ْﺍﻟ َغ ُف َ ْ يﻦ َﺃ
َ ُق ْﻞ َيإﻋ َبإدي َّﺍﻟذ
ِ هللا ِﺇﻥ هللا يغ ِفر ﺍﻟذنﻮب ﺟ ِم ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
"Katakanlah Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri sendiri yaitu
dengan berbuat dosa , janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allâh.Sesungguhnya Allâh
mengampuni dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang".(Az-Zumar 39:53)
Rasulullâh ﷺbersabda:
َ َ ْ َ َ ْ ا
ِﺇﻥ هللا َيﻘ َب ُﻞ ت ْو َبﺔ ﺍﻟ َع ْب ِﺪ َﻣإ ﻟ ْم ُيغ ْر ِﻏ ْر
"Sesungguhnya Allâh menerima taubat seorang hamba selama Ruh Belum sampai ke
tenggorokan". (HR.Tirmidzi dan juga Ibnu Majah dan dihasankan oleh syaikh Al-Albany
rahimahullâh)
Para sahabat Nabi ﷺtidak semua lahir dalam keadaan islam. Bahkan banyak diantara mereka
masuk islam ketika sudah besar dan sebelumnya bergelimang dengan kesyirikan, supaya tidak
terjerumus kembali ke dalam kesyirikan maka seseorang harus mempelajari tauhid dan
memahaminya dengan baik, Mengetahui jenis-jenis kesyirikan sehingga dia bisa menjauhi
kesyirikan tersebut.
Tauhid secara bahasa adalah mengesakan, Apapun secara Istilah maka Tauhid adalah :
mengesakan Allâh di dalam beribadah. Seseorang tidak dinamakan bertauhid sehigga dia
meninggalkan peribadatan kepada selain Allâh Seperti :
Apabila seseorang beribadah kepada Allâh dan menyerahkan sebagian Ibadah kepada selain
Allâh, siapapun dia entah itu seorang Nabi, Malaikat atau yang lain maka inilah yang dinamakan
َ َ ُ َ َ َ ُ َ
dengan syirik ( menyekutukan Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلdi dalam beribadah, Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإل
berfirman:
ََ َّ َ ُ َ ا ا َ َ ُ ْ َ َ ْ َ
يه َوق ْﻮ ِﻣ ِه ِﺇن ِ ِن َﺑ َر ٌآء ِّﻣ امأ ت ْع ُبﺪوﻥ ِﺇال ﺍﻟ ِذي ﻓﻄ َر ِ ِ ين
ِ و ِإذ قإل ِﺇﺑ َر ِﺍهيم أل ِﺑ
"Dan ingatlah ketika Ibrohim berkata kepada Bapaknya dan Kaumnya, Sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kalian sembah kecuali Dzat yang telah menciptakan aku" (QS
az-Zukhruf : 62-6h)
Rasûlullâh ﷺbersabda :
ِﻣَﻦْ قَإلَ ﻻَ ﺇِﻟَهَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠهُ وَ ﻛَفَرَ ﺑِمَإ يُعْﺒَﺪُ ﻣِﻦْ دُوْﻥِ ﺍﻟﻠهِ حَرُمَ ﻣَإﻟُهُ وَدَﻣُهُ وَ حِسَإﺑُهُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻠه
"Barang siapa yang mengatakan ﻻ ﺍﻟه ﺍﻻ هللdan mengingkari segala sesuatu yang disembah
selain Allâh maka haram hartanya dan darahnya ( tidak boleh diganggu) dan perhitungannya (
َ َ ُ َ
hisabnya) adalah atas Allâh "س ْب َحإنه َو ت َعإل.
ُ (HR. Muslim)
1. Nafi ( pengingkaran) pada kalimat ﻻ ﺍﻟهArtinya : tidak ada tuhan yang berhaq disembah,
َ َ َْ َ ْ َ َ ً َ َ َ َّ َ ْ َ
شك ﻣﻦ ﻋﻠق ت ِميمﺔ ﻓﻘﺪ ﺃ
"Barang siapa yang menggantungkan tamimah (jimat) dan semisalnya maka sungguh dia telah
berbuat syirik. (HR. Imam Ahmad dan di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani Rahimahullâh)
Apabila meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab atau perantara maka ini termasuk syirik
kecil. Karena dia telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab, padahal yang
berhak menentukan sesuatu itu sebab atau tidak adalah Dzat yang menciptakannya yaitu Allâh
َ َ َُ
ُس ْب َحإنه َو ت َعإلKemudian, Apabila dia meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya
memberikan manfaat dan memberikan mudhorot maka ini termasuk syirik besar yang bisa
mengeluarkan seseorang dari islam.
َ َ ُ َ
Semoga Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلmemudahkan kita dan juga saudara-saudara kita untuk
meninggalkan perbuatan syirik yang sudah tersebar ini dan menjadikan ketergantungan hati
kita dan mereka hanya kepada Allâh. حسبﻨإ هلل ونعم ﺍﻟﻮﻛيﻞ
ِ
ﺍﻟعإﻟمي رتبك هلل ﺭب
''Dan Allâh adalah Dzat yang memberikan keberkahan atau kebaikan kepada sebagian
makhlukNya sehingga makhluk tersebut menjadi Makhluk yang berbarokah dan banyak
َ َ ُ َ
kebaikanya''. Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلjuga berfirman:
َِ ﺇ اﻥ َﺃ او َل َﺑ ْيﺖ ُوض َع ﻟ اﻠﻨإس َﻟ َّﻠذي ﺑ َب َّك َﺔ ُﻣ َب َإﺭًكإ َو ُه ًﺪى ﻟ ْﻠ َع َإﻟم
ي ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
"Sesungguhnya rumah yang pertama yang Allâh letakkan bagi manusia untuk beribadah adalah
yang ada di makkah yang berbarokah dan petunjuk bagi seluruh alam". (QS. Ali Imron: 96)
َ َ َُ
Ka'bah diberikan barokah oleh Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلdan cara mendapatkan barokahnya atau
َ َ َُ
kebaikannya adalah dengan melakukan ibadah di sana. Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلberfirman:
Malam lailatul qodr adalah malam yang berbarokah dan cara mendapatkan barokahnya dan
juga kebaikannya adalah dengan melakukan ibadah di malam tersebut. Seorang ulama
berbarokah dengan ilmunya dan juga dakwahnya, cara mencari keberkahannya dan juga
kebaikannya adalah dengan menimba ilmu dari ulama tersebut. Disana ada barokah yang
sifatnya dzaatiyah yaitu dzat yang berbarokah dimana barokah seperti ini bisa berpindah,
barokah jenis ini hanya Allâh berikan kepada para Nabi dan juga Rasul. Oleh karena itu, dahulu
para sahabat Nabi ﷺbertabarruk dengan bekas air wudhu Nabi ﷺrambut beliau, keringat
beliau dan lain-lain.
Sepeninggal beliau Rasûlullâh ﷺmereka tidak melakukan hal ini kepada Abu Bakar dan Umar
dan para sahabat yang lain, dan ini menunjukkan bahwasanya ini adalah kekhususan para Nabi
dan juga para Rasul. Meminta barokah hanya kepada Allâh dan dengan cara yang di syariatkan.
Adapun meminta barokah dari Allâh dengan sebab yang tidak disyariatkan seperti dengan
mengusap dinding mesjid tertentu, atau mengambil tanah kuburan tertentu dan lain-lain, maka
َ َ ُ َ
ini termasuk dalam syirik kecil, Semoga Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلmemberkahi kita dan keluarga kita.
Aamiin.
َ َ ُ َ َ
09 - Termasuk Syirik Besar Menyembelih Untuk Selain Allâh ُس ْبحانه َو ت َعال
Menyembelih termasuk ibadah yang agung di dalam agama Islam ini. Didalamnya ada
pengagungan terhadap Allâh Robb semesta alam dan merupakan wujud cinta dengan
mengorbankan sebagian harta kita untuk Allâh Seperti : Ibadah qurban di hari raya, Aqiqah, dan
juga Hadiyuh bagi sebagian jama'ah haji.
َ َ ُ َ
Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلtelah memerintahkan kita menyerahkan ibadah yang mulia ini hanya untuk
َ َ َُ
Allâh semata. Sebagaimana firman Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإل
ْ َ َ
ﻓ َص ِّﻞ ِﻟ َرِّبك َوﺍن َح ْر
Barang siapa yang menyerahkan ibadah menyembelih ini untuk selain Allâh dalam rangka
mengagungkan dan mendekatkan diri kepada selain Allâh sama saja kepada seorang Nabi atau
kepada seorang wali, atau kepada jin dan lain² maka dia telah terjatuh kepada syirik besar yang
mengeluarkan seseorang dari islam, membatalkan amalannya dan terkena ancaman laknat dari
َ َ ُ َ
Allâh س ْب َحإنه َو ت َعإل,
ُ sebagaimana sabda Rasulullâh ﷺ
"Allâh melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allâh" (HR. Muslim)
َ َ ُ َ
Dan Makna dari laknat adalah dijauhkan dari Rahmat Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإل. Oleh karenanya,
janganlah sekali-kali kita sebagai seorang muslim berkorban dan menyembelih untuk selain
Allâh sedikitpun, Meskipun dengan seekor lalat, dengan harapan untuk mendapatkan manfaat
atau terhindar dari mudhorot. Kita harus yakin sebagai seorang muslim bahwa manfaat dan
َ َ َُ
juga mudhorot di tangan Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلsemata. Dan hanya kepada-Nya lah seorang
muslim bertawwakal.
10 - Termasuk Syirik Bernadzar Untuk Selain Allâh
Bernadzar untuk Allâh adalah seseorang mengatakan misalnya wajib bagi saya melakukan
ibadah ini dan itu untuk Allâh , atau dengan mengatakan saya bernadzar untuk Allâh bila
terlaksana hajat saya.
َ َ ُ َ
Bernadzar kaum muslimin yang di muliakan oleh Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلadalah Ibadah dan sebuah
َُ
bentuk pengagungan. Karenanya bernadzar ini tidak diperkenankan kecuali untuk Allâh ُس ْب َحإنه َو
َ َ
ت َعإلsemata, seperti seseorang bernadzar untuk Allâh akan berpuasa satu hari jika lulus ujian,
atau bernadzar untuk Allâh akan mengadakan umrah jika sembuh dari penyakit dan lain-lain.
َ َ ُ َ
Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلberfirman:
َ ي ﻣ ْﻦ َﺃَ َّ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ ْ ُ ِّ ا َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ِّ ا ْ َ ا
نصإﺭ ِ ِ ۖوﻣآﺃنفﻘﺘم ﻣﻦ نفﻘ ٍﺔ ﺃو نذﺭتم ﻣﻦ نذﺭ ﻓ ِؤﻥ هللا يعﻠمه وﻣ ِإﻟﻠظ ِإﻟ ِم
ُ َ
“Dan apa yang kalian infaqkan atau yang kalian nadzarkan, maka sesungguhnya Allâh ُس ْب َحإنه َو
َ َ
ت َعإلmengetahuinya... ”(Al-Baqarah: 622)
َ َ
Allâh ت َعإلmengabarkan bahwasanya Allâh mengetahui nadzar para hambanya di dalam ayat
ini, dan akan membalas dengan balasan yang baik. Ini menunjukkan bahwasanya nadzar adalah
ibadah yang seorang muslim akan diberikan pahala atas nadzar tersebut. Dan Menunaikan
َ َ َُ
nadzar apabila dalam ketaatan hukumnya adalah wajib. Berdasarkan firman Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإل
ُ َ ُُ ُ َُْ
وﺭهم وﻟﻴﻮﻓﻮﺍ نذ
ﻣﻦ نذﺭ ﺍﻥ يﻄﻴع هلل ﻓﻠيﻄعه وﻣﻦ نذﺭ ﺍﻥ يعصيه ﻓال يعصه
"Barang siapa yang bernadzar untuk menaati Allâh maka hendaknya menaatinya, dan barang
siapa bernadzar untuk memaksiati Allâh maka janganlah dia memaksiatiNya (HR. Bukhari)
Bernadzar untuk selain Allâh termasuk syirik besar, yang mengeluarkan seseorang dari islam.
Seperti, Seseorang bernadzar apabila sembuh dari penyakit maka akan menyembelih untuk wali
َ َ ُ َ
fulan, atau berpuasa untuk syeikh fulan dan lain-lain. Semoga Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلmelindungi
kita dan keturunan kita dari perbuatan syirik. Aamiin.
11 - Ar Ruqyah (Jampi-jampi)
Ruqyah yaitu bacaan yang dibacakan kepada orang yang sakit supaya sembuh. Bacaan ini
diperbolehkan selama tidak ada kesyirikan.
Dari ‘Auf bin Mh, h t h a a m htat hq hh ‘ ahh daaA i ; t at hhah aaaāatA a t aaā
hq m āahaaūk g āhh ‘ a ht a g aa aq “hāh gh aa aaāahaaūa A A at daai a Aam k g
ﷺhāahaaūmaa m iah iaai a’ ah, h tatp” k g bersabda : “Perlihatkanlah kepadaku
ruqyah-ruqyah kalian, sesungguhnya ruqyah tidak mengapa selama tidak ada kesyirikan”. (HR.
Abū Dāwūd, dishahīhkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullāh).
• Ayat-ayat AlQur’an
• Do’a-do’a yang lain yang diketahui kebenaran maknanya baik dengan bahasa Arab maupun
dengan selain bahasa Arab.
Kemudian hendaknya orang yang meruqyah ataupun yang diruqyah meyakini bahwasanya
ruqyah hanyalah SEBAB semata, tidak berpengaruh dengan sendirinya dan tidak boleh
seseorang bertawakal kepada sebab tersebut.
Seorang Muslim mengambil sebab dan bertawakkal kepada Dzat yang menciptakan sebab
َ َ ُ َ
tersebut yaitu Allāh س ْب َحإنه َو ت َعإل.
ُ Ruqyah yang mengandung kesyirikan adalah jampi-jampi atau
bacaan yang mengandung permohonan kepada selain Allhq aai h Aam gaea a’ Nta i hmha ā
aa a aaaaA -gaea a’ a at gaA atmhaq dt g a tgadhiA a tgtih a a
a i h aa’ a ārha- i ua-N amt gamaait tat t amha aa’ a i-it A N a a’ N amt
a at d h g ua dq ihNh aa a h g ih h i h aa’ a A ata i a’ daa gāa a uaa-a a
ea a’ a’ N hta a it A i hha ah, h a’ aaa’ a ha’ - tih haihA aaa’aa dht ea a’
ﷺhāahaaūAag tatA a iaa h tNaa gA a eaah k g dalam sabda Beliau :
’’Sesungguhnya jampi-jampi dan jimat-jimat dan juga pelet adalah syirik’’. (HR. Ab q ūaāD ū
thāuad at a hta hhaa-N h a tgh hthA a eaah tAh uaāMdah l
Berkata An-Nu’m ﷺhh ‘ ahhq “uAh aaa aa’ a j dtāata a ht aaīah l g a Mdā bersabda :
‘Do’a adalah ibadah, ’Kemudian Beliau ﷺmembaca ayat:
َوَقَإلَ ﺭَﺑُّﻜُمُ ﺍدْﻋُﻮنِﻲ ﺃَسْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُمْ ۖ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّذِيﻦَ يَسْﺘَﻜْﺒِرُوﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَإدَتِﻲ سَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَهَﻨَّمَ دَﺍﺧِرِيﻦ
“Dan Rabb kalian berkata, ‘Berdo’alah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkan kalian.
Sesungguhnya orang- orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku, mereka akan masuk ke
dalam neraka jahanam dalam keadaan terhina’. ”(Ghtq ā htq j g q itaatūaāD ūbta.h2( t0ka udā
athāuad at a hta hhaa-Mdah l N h a tgh hthA a eaah tAh ua
Apabila di dalamnya ada perendahan diri, pengharapan dan takut, maka ini adalah ibadah,
َ َ َُ
hanya diserahkan kepada Allāh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلsemata. Dan perlu kita ketahui bahwasanya boleh
seseorang beristigh .a h Aam gaea a’ a AhahA aa’ a a g a iā h hq daatgit’ātgit’ig hq daaā
⑷Tidak boleh seseorang bertawakkal kepada sebab tersebut, akan tetapi bertawakkal kepada
َ َ ُ َ
Allāh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلyang menciptakan sebab.
21 -taaaaiaS
aau ai athA t ahmh a tah t at a ’a ae t’ d a At daA iataaa h a i ’ ā bâh dan
Rasul-Nya telah mengabarkan kepada kita tentang adanya syafā’at pada hari kiamat. Diantara
bentuknya adalah bahwasanya Allāh mengampuni seorang muslim dengan perantara do’a
orang yang telah Allāh izinkan untuk memberikan syafa’at.
Syafa’at akhirat ini harus kita imani dan kita berusaha untuk meraihnya. Dan modal utama
untuk mendapatkan syafā’at akhirat adalah bertauhid dan bersihnya seseorang dari kesyirikan.
Rasūlullāh ﷺbersabda ketika beliau mengabarkan tentang bahwasanya beliau memiliki
syafā’at pada hari kiamat, beliau mengatakan:
ً َ ُ َْ ُ
شك ِبإهلل ش ْيئإ ي ﻻ ن إﺕ ﻣ ْﻦ ُﺃ ا
ﻣ
َ َ ْ َ َ َ ْ ٌ َ َ َ َﻓ
ِ ي ِ ِ ه نإ ِﺋﻠﺔ ِﺇﻥ شإء هللا ﻣﻦ ﻣ
ِي
َ ََ َ ْ َ ُ َ ا
ﻮﻥ ِﺇَل ِﻟ َم ِﻦ ْﺍﺭت َِ ى
…ض …وَل يشفع
…“Dan mereka (yaitu para nabi para malaikat & juga yang lain) tidak memberikan syaf i ’ā
tuadt ’ 6A-h at h t…”a tuaāea a’ a’ uaa-Aa h at d ’t ea a’
ٓ
ۖ ﻣَﻦ ذَﺍ ﺍﻟَّذِى يَشْفَعُ ﻋِﻨﺪَهُ ٓۥ ﺇِﻟَّإ ﺑِؤِذْنِهِۦ
َ َ
“Tidaklah ada yang memberikan syafa’at di sisi All ت َعإلhā kecuali dengan izin-Nya. ”(Al-Baqarah
622)
َ َ ُ َ
Allāh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلberfirman:
وَيَعْﺒُﺪُوﻥَ ﻣِﻦْ دُوﻥِ ﺍﻟﻠَّهِ ﻣَإ ﻟَإ يَﻀُرُّهُمْ وَﻟَإ يَﻨْفَعُهُمْ وَيَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ هَىﺆُﻟَإءِ شُفَعَإﺅُنَإ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّهِ ۖ قُﻞْ ﺃَتُﻨَﺒِّئُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّهَ ﺑِمَإ ﻟَإ يَعْﻠَمُ ﻓِﻲ
ﺍﻟسَّمَإوَﺍﺕِ وَﻟَإ ﻓِﻲ ﺍﻟْأَﺭْﺽِ ۖ سُﺒْحَإنَهُ وَتَعَإﻟَﻰى ﻋَمَّإ يُشْرِﻛُﻮﻥ
“Dan mereka menyembah kepada selain Allāh, sesuatu yang tidak memudharati mereka dan
tidak pula memberikan manfaat & mereka berkata: “Mereka adalah pemberi syafa’at bagi kami
disisi Allāh”. Katakanlah: “Apakah kalian akan mengabarkan kepada Allāh sesuatu yang Allāh
tidak ketahui di langit maupun di bumi?”. Maha Suci Allāh dan Maha Tinggi dari apa yang
mereka sekutukan.” (Yunus 18)
14 - Berlebihan Terhadap Orang Shalih Pintu Kesyirikan
Orang yang sholih adalah orang yang baik karena mengikuti syariat Allâh baik dalam hal Aqidah,
ُ َ
Ibadah maupun Muamalah. Mereka memiliki derajat yang berbeda-beda di sisi Allâh ُس ْب َحإنه َو
َ َ
ت َعإل. Kita sebagai seorang muslim diperintahkan untuk mencintai mereka, kita juga
diperintahkan untuk mengikuti jejak mereka dalam kebaikan.
Berteman dan bermajelis dengan mereka adalah sebuah keberuntungan, membaca perjalanan
hidup mereka bisa menambah keimanan dan meneguhkan hati kita, Menghormati mereka
adalah diperintahkan selama masih dalam batas-batas yang diizinkan agama.
Namun, berlebih-lebihan terhadap orang yang sholih seperti mendudukan mereka diatas
kedudukannya sebagai manusia, atau menyifati mereka dengan sifat-sifat yg tidak pantas
kecuali untuk Allâh, maka ini hukumnya haram, tidak diperbolehkan menurut agama.
Karena menjadi pintu terjadinya kesyirikan dan penyerahan sebagian ibadah kepada selain
Allâh. Mencintai Rasulullâh ﷺmelebihi cinta kita kepada orang tua, anak dan semua manusia
adalah sebuah kewajiban agama.
Sebagaimana dalam hadits. Namun beliau melarang kita berlebih-lebihan terhadap beliau
dengan mendudukkan beliau diatas kedudukan beliau sebenarnya yaitu sebagai seorang
Hamba Allâh dan Rasul. Beliau ﷺbersabda:
ِ
تﻄرون َمإ ﺍطرﺕ ﺍﻟﻨصإﺭى ﻋيَس ﺍﺑﻦ ﻣريم ﻓؤنمإ ﺍنإ ﻋبﺪه ﻓﻘﻮﻟﻮﺍ ﻋبﺪ هلل وﺭسﻮﻟه ﻻ
ي
Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku, sebagaimana orang-orang nasrani
berlebih-lebihan terhadap 'Isa ibnu Maryam. Sesungguhnya aku adalah hambaNya, maka
katakanlah hamba Allâh dan RasulNya (HR. Al-Bukhori)
Beliau adalah seorang hamba maka tidak boleh disembah dan Beliau adalah seorang Rasul
maka tidak boleh dicela dan diselisihi, Apabila berlebih-lebihan terhadap sebaik-baik manusia
yaitu Rasulullâh ﷺtidak diperbolehkan, maka bagaimana dengan yang lain?
Dan diantara bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap orang orang sholih adalah meyakini
bahwasanya mereka mengetahui ilmu ghoib, atau membangun di atas kuburan mereka, atau
َ َ ُ َ
beribadah kepada Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلdisamping kuburan mereka dan lain-lain.
Dan yang paling parah adalah menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka. Semoga Allâh
َ َ َُ
ُس ْب َحإنه َو ت َعإلmelapangkan hati kita untuk menerima kebenaran.
15 - Sihir
Ayyuhal Ikhwah.. Sihir bermacam-macam jenisnya dan sihir yang merupakan kesyirikan adalah
sihir yang terjadi dengan meminta pertolongan kepada syetan, dan syetan tidak akan menolong
seseorang kecuali setelah melakukan perkara yg dia ridhoi yaitu:
Dengan cara menyerahkan sebagaian ibadah kepada syetan tersebut atau dengan menghina
Al-Qur'an atau dengan mencela agama dan lain-lain. Allâh berfirman :
َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ا ا َ َِ َ َ ُ ُ َ ِّ ُ َ ا
ﺍﻟس ْح َر
ِّ إس
َ ﺍﻟﻨ إطي ﻛفروﺍ يعﻠمﻮﻥ ِ وﻣإ ﻛفر سﻠيمإﻥ وﻟ ِكﻦ ﺍﻟشي
"Dan bukanlah sulaiman yang kafir akan tetapi syetan-syetanlah yang kafir, mereka
mengajarkan sihir kepada manusia" (QS. Al-Baqarah :226)
"Jauhilah 7 perkara yang membinasakan, para sahabat bertanya "Ya Rasulullâh apa 7 perkara
tersebut? Maka beliau Shalallâhu 'alaihi Wasallam mengatakan : "Syirik kepada Allâh,Sihir,dan
seterusnya".(Muttafaqun Alaih)
Hukuman bagi seorang tukang sihir jenis ini adalah hukuman mati, bila dia tidak bertobat
sebagaimana telah dicontohkan oleh para sahabat Nabi ﷺdan yang berhak melakukan
hukuman tersebut adalah pemerintah yang sah dan bukan individu.
Mempelajari sihir termasuk perkara yang diharamkan bahkan sebagian ulama menghukumi
pelakunya keluar dari islam. Demikian pula, meminta supaya disihirkan juga perbuatan yang
haram. Karena Rasulullâh ﷺmengabarkan bukan termasuk pengikut beliau orang yang
menyihir dan orang minta disihirkan. Sebagaimana dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan
oleh Al-Bazzar dalam musnadnya dan dishohihkan oleh syeikh Albani rahimahullâh.
Seorang muslim hendaknya mengambil sebab untuk membentengi diri dari sihir, diantaranya
adalah dengan menjaga dzikir-dzikir yang disyariatkan seperti :
-Dzikir masuk kamar kecil dan keluar kamar kecil dan lain-lain.
Dan membersihkan diri dan juga rumah dari perkara-perkara yang membuat ridho syetan,
seperti :
-Jimat- jimat,
-Musik - musik,
Dan apabila qadarullâh terkena sihir maka hendaknya dia bersabar, merendahkan diri kepada
Allâh memohon dari-Nya kesembuhan, dan berpegang dengan ruqyah-ruqyah yang
disyariatkan. Dan jangan sekali-kali dia berusaha untuk menghilangkan sihir dengan cara
meminta bantuan jin, baik secara langsung, maupun lewat dukun, paranormal dan semisal
mereka.
َ َ ُ َ
Semoga Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلmelindungi kita dan keluarga kita dari semua kejelekan di dunia dan
juga di akhirat. Aamiin..
16 - Perdukunan
Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui sesuatu yang ghoib. Yang tidak diketahui oleh
kebanyakan manusia seperti:
-Pencurinya,
-Melihat bintang,
-Menggaris di tanah,
Saudaraku sekalian.. Ketahuilah, perdukunan dengan namanya yang bermacam² adalah perkara
yang diharamkan dalam agama islam. Ilmu ghoib yang mereka akui pada hakikatnya adalah
kabar dari jin yang mereka mintai bantuan. sedangkan, cara-cara tersebut hanyalah untuk
menutupi kedoknya sebagai seorang yang meminta bantuan jin dan juga syaithan.
Kita sudah mengetahui bersama bahwa iblis sudah berjanji akan menyesatkan manusia dan
menyeret mereka bersamanya ke dalam neraka. Iblis dan juga keturunannya tidak akan
membantu sang dukun kecuali apabila dukun tersebut kafir kepada Allâh.
Para ulama menghukumi dukun sebagai orang yang kafir dengan sebab ini, dan harta yang dia
dapatkan dari pekerjaan ini adalah harta yang haram.
Berkaitan dengan ramalan yang kadang benar, maka sebagai yang dikabarkan oleh Nabi ﷺ
dalam hadits yang shohih bahwa para jin bekerjasama untuk mencuri kabar dari langit. Apabila
mendengar sesuatu maka jin yang di atas akan mengabarkan kepada yang dibawahnya dan
seterusnya sehingga sampai ke telinga dukun, terkadang dia terkena lemparan bintang sebelum
menyampaikan kabar tersebut, dan terkadang pula sempat menyampaikan sebelum akhirnya
terkena lemparan bintang.
Kabar sedikit ini atau kabar sedikit yang sampai ini akan ditambah²i oleh dukun tersebut dengan
kedustaan yang banyak. Apa yang benar terjadi sesuai dengan yang dia kabarkan akan dijadikan
alat mencari pembenaran dan kepercayaan dari manusia. Orang islam dilarang sekali-kali
datang ke dukun dengan maksud meminta bantuan bagaimanapun susahnya keadaan dia.
Rasulullâh ﷺbersabda yang artinya :
Barang siapa yang mendatangi seorang dukun kemudian membenarkan apa yang dia ucapkan,
maka dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad (HR.Abu Daud,
Tirmidzi, Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullâh )
Rasulullâh ﷺbersabda :
ِ
ﺍﺭبعي ﻟيﻠﺔ شء ﻟم تﻘبﻞ ﻟه صال ةَ
ﻣﻦ ﺍن ﻋرﺍﻓإ ﻓسأ ﻟه ﻋﻦ ي
Barang siapa yang mendatangi dukun, kemudian bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka
tidak diterima darinya sholat selama a2hari (HR. Muslim)
Meskipun sebagian ulama berpendapat bahwa mendatangi dukun tidak sampai mengeluarkan
seseorang dari islam. Namun kedua hadits diatas cukup menunjukkan besarnya dosa orang
َ َ ُ َ
yang mendatangi dukun. Semoga Allâh ُس ْب َحإنه َو ت َعإلmenjadikan kita merasa cukup dengan
yang halal dan menjauhkan kita dari yang haram.
qh i a A ad i i htaal •
a aa gtaag ’a qh i th aaAaad ’a ’a aO •
“Barangsiapa yang thiyarah menyebabkan dia tidak jadi melaksanakan hajatnya maka dia telah
berbuat syirik. ”(Hadits shahta uha āh tata iA a eaah Maī
Apabila datang perasaan tersebut maka hendaknya segera dihilangkan dengan tawakkal dan
tetaplah dia melaksanakan hajatnya. Dan apa yang terjadi setelah itu adalah takdir Allh ā
agaa i
Allāh tidak menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara di atas. Seorang salaf,
Qatādah Ibn Di’āmah As-Sadūsi, seorang ulama yang meninggal kurang lebih pada tahun 110 H.
Beliau menjelaskan bahwa,
“Barangsiapa yg meyakini bahwasanya bintang memiliki faidah yang lain, selain 3 hal di atas
maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu.” (Ucapan ini dikeluarkan Al-Imām Al-Bukhāri
di dalam Shahih beliau)
Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan
berpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang
akan datang, dalam masalah rejeki, jodoh dan lain-lain.
Seperti kolom yang ditemukan di beberapa koran dan juga majalah. Membacanya dan
mempercayainya adalah perbuatan yang haram dan termasuk dosa besar. Sebagian ulama
mengatakan hukumnya seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya kepadanya.
Ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.
Hendaknya kita semua takut kepada Allāh. Dan janganlah sekali-kali mencoba membaca
kolom-kolom tersebut. Dan jangan juga memasukkannya ke dalam rumah kita. Kita tutup segala
pintu yang bisa merusak ‘aqidah kita dan juga keluarga kita. Karena ‘aqidah merupakan modal
َ َ َُ
kita memasuki surganya Allāh س ْب َحإنه َو ت َعإل,
ُ dengan selamat.
َ َ ُ َ َ
19 - Bersumpah Dengan Selain Nama Allâh ُس ْبحانه َو ت َعال
َ َ َُ
Kaum Muslimīn yang dimuliakan oleh Allāh س ْب َحإنه َو ت َعإل,
ُ Sumpah adalah menguatkan
perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang diagungkan, baik oleh orang yang berbicara
maupun yang diajak bicara. Kalau (dalam) bahasa ‘Arab maka menggunakan:
َ(وha a bhah0 •)
َ d bhah0 •)
(ب
َ
(ﺕi bhah0 •)
✓ Wallāhi
Adapun makhluq, bagaimanapun agungnya di mata manusia maka tidak boleh kita bersumpah
dengan namanya, misalnya dengan mengatakan:
✘ Demi Rasūlullāh
✘ Demi Ka’bah
✘ Demi Jibrīl
✘ Dan lain-lain.
Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluq yang terlarang, Rasūlullāh ﷺ
bersabda,
َ َ َْ َ ْ َ َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ
شك ﺍَّلل ﻓﻘﺪ ﺃ
ِ ﻣﻦ حﻠﻒ ِبغ ِب
“Barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allh a A gha’’hh t iaa h daadh i ā
thāat a hta hhaaāuad- q itaat ht a t gh hthA a eaah tAh uaūaāD ūg tatAa” t0k ud
✘ Demi Wisnu
✘ Demi Lāta
✘ Dan lain-lain.
20 - Riya'
hA a A aaa ta’ta m h a d h dt h hdag a Aa a ’aaa ’a aeag h a ’āhq kt āa tAhaāu hh
t a luku0 aahAhh ’āhq A a iai mt ta’ta tath i a ahgt a tmhNta kt ā at uaa
aiaaa ghA g tatA Aa ta a’ g a aq a’ it A aaa’aah aA a gagaea a’ at Mga a
ُقَإلَ ﺍﻟﻠَّهُ تَﺒَإﺭَكَ وَتَعَإﻟَﻰ ﺃَنَإ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﺍﻟشُّرَﻛَإءِ ﻋَﻦِ ﺍﻟشِّرْكِ ﻣَﻦْ ﻋَمِﻞَ ﻋَمَالً ﺃَشْرَكَ ﻓِﻴهِ ﻣَعِﻲ ﻏَﻴْرِي تَرَﻛْﺘُهُ وَشِرْﻛَه
ُﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّهَ ﻟَإ يَغْفِرُ ﺃَﻥْ يُشْرَكَ ﺑِهِ وَيَغْفِرُ ﻣَإ دُوﻥَ ذَﻟِكَ ﻟِمَﻦْ يَشَإء
⑴ • Mengajarkan Al Qurān supaya dikatakan sebagai seorang qāri, seorang yang suka
membaca, seorang yang mahir membaca.
Beramal bukan karena Allāh, Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh Nabi ﷺdalam hadits yang
shahih. Oleh karena itu, saudara sekalian, ikhlash-lah di dalam beramal..dan ikhlash adalah
barang yang sangat berharga. Para salaf kita, merekapun merasakan beratnya memperbaiki
hati mereka.
Dan hanya kepada Allāh kita meminta keikhlashan di dalam beramal, menjauhkan kita dari riyā’,
sum’ah, ‘ujub dan berbagai penyakit hati. dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan
amal kita kecuali kalau memang ada mashlahat yang lebih kuat.
ِوَﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّإسِ ﻣَﻦْ يَﺘَّخِذُ ﻣِﻦْ دُوﻥِ ﺍﻟﻠَّهِ ﺃَنْﺪَﺍدًﺍ يُحِﺒُّﻮنَهُمْ ﻛَحُﺐِّ ﺍﻟﻠَّهِ وَﺍﻟَّذِيﻦَ آَﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَشَﺪُّ حُﺒًّإ ﻟِﻠَّه
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain AllgaAhih -h gad ’ t gaAhihā
ea a’ a’ -ha u mha ea a’āha laaaA aaa tai ta gad ’ ta a aaaaA aaa tai t uaaāuaa
th N hh aadth dag a”a tr ua l , a h. 2h2ādaata a a A tai aaaaA Aam uaa
⑵ MengagungkanNya.
َ َ َُ
⑶ Membawanya untuk menjauhi larangan Allāh ُس ْب َحإنه َو ت َعإل
⑷ Melaksanakan perintahNya.
✘ Bukan takut :
⑵ Yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada keta’atan kepada Allāh .
Takut seperti ini adalah ibadah. Tidak boleh sekali-kali seorang Muslim menyerahkan takut
seperti ini kepada selain Allāh.
Dan barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allāh, maka dia telah terjerumus ke dalam
syirik besar, yang mengeluarkan seseorang dari Islam. Seperti orang yang takut (terkena)
mudharat (dengan) wali fulan yang sudah meninggal kemudian takut tersebut menjadikan dia
merendahkan diri di hadapan kuburannya dan juga mengagungkannya. Hendaknya seorang
Muslim meneladani Nabi Ibrāhīm ‘Alaihissalām ketika beliau berkata yang artinya:
“Dan aku tidak takut dengan sesembahan kalian, mereka tidak memudharati aku kecuali
apabila Rabbku menghendakinya.” (QS Al An’ām: 80)
Di antara takut yang diharamkan adalah takutnya seseorang kepada makhluq yang melebihi
takutnya kepada Allāh, sehingga takut tersebut membuat dia meninggalkan perintah Allāh atau
melanggar larangan Allāh, Seperti Orang yang meninggalkan jihad yang wajib atasnya karena
takut kepada orang-orang kafir Atau, tidak melarang kemungkaran karena takut celaan manusia
padahal dia mampu.
Di antara cara menghilangkan rasa takut kepada makhluq yang diharamkan adalah:
Dan takut seperti ini bukanlah takut yang merupakan ibadah dan juga bukan takut yang
membawa seseorang meninggalkan perintah atau melanggar larangan Allāh. Ini adalah takut
yang tabiat, yang para Nabi pun tidak terlepas darinya.
maaaatai h(q aaa’heaa it aaaaA t tih ( āD a hata aat tgtat aaa Ahm ha a a Nh’ ha a
qm a ha a ( dhA a daa ait aaai ’ it aaaaA a a ga’ a h a g am t Aam Aaa Agt i a
at a h g a hq aaaaA aaa m iA a 2 m h a *
“Tidak ada keta’atan dalam kemaksiatan. Sesungguhnya keta’atan hanya didalam kebenaran”
(Muttafaqun ‘alaih)
Apabila seseorang menta’ati ulama dalam kemaksiatan kepada Allāh, maka dia telah
menjadikan ulama tersebut sebagai pembuat syariat dan bukan penyampai syariat, seperti yang
dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani. Allāh berfirman :
ُ ْ ً َ َْ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ ا
وﻥ هللا
ِ …ﺍتخذوﺍ ﺃحبإﺭهم وﺭهبإنهم ﺃﺭبإبإ ِﻣﻦ د
“Mereka (orang-orang Yahudi & Nasrani) menjadikan ulama dan ahli ibadah mereka sebagai
sesembahan selain Alltha” tr ui i hd i. 2ā
“Ketahuilah bahwa mereka bukan beribadah kepada para ulama dan ahli ibadah tersebut, akan
tetapi mereka, apabila menghalalkan apa yang Allāh haramkan, maka mereka ikut
menghalalkan. Dan apabila ulama dan ahli ibadah tersebut mengharamkan apa yang Allāh
halalkan maka mereka pun ikut mengharamkan.” (Hadits ini hasan diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi)
َّ َ َ ْ ُ َ َ
ِ وﻣإ ِبك ْم ِﻣﻦ ِن ْع َم ٍﺔ ﻓ ِمﻦ
ﺍَّلل
“Kenikmatan apa saja yang kalian dapatkan maka asalnya adalah dari Alltha” tr ua j ha. 2 ā
َ
ﻨﻜ ُرون َهإ ُ ﻮﻥ ن ْع َم َﺖ ّ ُ ا
َ ُ َْ
ِ ﺍَّلل ثم ي
ِ ِ يع ِرﻓ
aea a’ lhgata tmaatai h haihA aaa’h mA a g hAha a iaata A gth Aam gagaea a’
i d tA Aam a A aaa aaaaA aaaN t gad d AaatAa i a tata l hA a tmaatai h a’ daadh
ahaihA aaad a g Aad tA a iaagadhi aa’ a Aad tA a i h aa’ a e’ a’ d tA
وهللا تعإل ﺃﻋﻠمah gaa i āj aha mhNt a a maa a a a AaatAa i a iai m h a Aam uaa
ta h haihAq kt h Oaah A aaa tihq aaaN t Aah ahg a d ’t gaea a’ lhgata a Nh’ lhga
ahāhq a Ata d ha g a Aad tA a gaah a t a a hhAha uaaā aa’ a hhAha uaa
h t,u‘ •
, ahAu •
d u•
a a hā’hl •
taeaeAE •
a a ’aaat •
aa ta-at a a D •
“Dan tidaklah pantas bagi seorang laki-laki yang mu’min dan wanita yang mu’minah apabila
Allj iaa h aaaai mA a gagh ih Aaiai m aq A a d ’t aaaaA mtath a a’ -h a k ghaā
j a A - ghah a kāa ta t a a hahg a aaaaA aD a d a a’gt m a’ aaa hah A t uaa
tuhh d. h-gha’’hh t iaa h gag i aa’ a Aagag i a a’ a i a” tr ua