Anda di halaman 1dari 40

Grup Kajian WA

BimbinganIslam (BiAS)
|
|
|
Silsilah Ilmiyyah 1
Belajar Tauhid

!1
🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 24 Jumadil Akhir 1436 H / 14 April 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 01 | Mengapa Kita Wajib Belajar Tauhid
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H01
-----------------------------------

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Kaum muslimin yang dimulyakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, ini adalah halaqoh yang
pertama dari Silsilah Belajar Tauhid yang berjudul "Mengapa Kita Harus Mempelajari
Tauhid ? "

Mempelajari tauhid merupakan kewajiban setiap muslim, baik laki-laki maupun wanita,
karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla menciptakan manusia dan jin adalah hanya untuk
bertauhid yaitu meng-esakan ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman :

‫ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍْﻹِﻧْﺲَ ﺇِﻻَّ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥ‬

’’Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu’’. (Surat
AdzDzariyaat 56)

Oleh karena itulah Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah mengutus para Rasul kepada setiap
ummat tujuannya adalah untuk mengajak mereka kepada tauhid.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman :

... ۖ َ‫ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺑَﻌَﺜْﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺭَﺳُﻮﻟًﺎ ﺃَﻥِ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕ‬

’’Dan sungguh-sungguh Kami telah mengutus kepada setiap ummat seorang Rasul yang
mereka berkata kepada kaumnya : ’’Sembahlah Allāh dan jauhilah thaghut’’.

Makna thaghut adalah segala sesembahan selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla. (Surat AnNahl
36).

Oleh karena itu seorang muslim yang tidak memahami tauhid, yang merupakan inti dari
ajaran Islam, maka sebenarnya dia tidak memahami agamanya meskipun dia telah mengaku
mempelajari ilmu-ilmu yang banyak.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh yang pertama ini dan in syaa'a Allāh kita
bertemu kembali pada halaqoh yang ke-2.

!2
  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Kota AlMadinah, 3 Dzulqo'dah 1434 H


Abdulloh Roy
Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 26 Jumadil Akhir 1436 H / 16 April 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 02 | Tauhid Syarat Mutlak Masuk Surga
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H02
-----------------------------------

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqah yang kedua dari Silsilah Belajar Tauhid, tauhid adalah syarat mutlak masuk ke
dalam surga.

Saudaraku, orang yang menginginkan kabahagiaan di surga maka dia harus memiliki modal
yang satu ini, yaitu modal BERTAUHID, tidak akan masuk ke dalam surga kecuali orang-
orang yang bertauhid meskipun terkadang dia di adzab sebelumnya ke dalam neraka karena
dosa yang dia lakukan.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda :

‫ َو َكلِ َمت ُ ُه أ َ ْل َقاهَا إِ َلى َم ْريَ َم‬،ُ‫س ْو ُله‬ َ ْ‫ َوأ َ َّن ِعي‬،ُ‫س ْو ُله‬
ُ ‫سى َعبْ ُد اهلل َو َر‬ ُ ‫ َوأ َ َّن ُم َح َّم ًدا َعبْ ُدهُ َو َر‬،ُ‫ش ِريْ َك َله‬َ ‫ش ِه َد أ َ ْن َال إِ َل َه إِ َّال اهلل َو ْح َدهُ َال‬َ ‫َم ْن‬
‫الجن َّ ُة َع َلى َما َكا َن ِم َن ا ْل َع َم ِل‬ َ ‫خ َل ُه اهلل‬ ِ
َ َّ ‫َو ُر ْو ٌح من ْ ُه َوا ْل َجن َّ َة َحقٌّ َوالن‬
َ ‫ار َحقٌّ أ َ ْد‬

’’Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allāh, tidak ada sekutu bagiNya dan bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hambaNya
dan juga RasulNya dan bersaksi bahwasanya 'Isa adalah hamba Allāh dan juga RasulNya dan
kalimatNya yang Allāh tiupkan kepada Maryam dan ruh dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan
bersaksi bahwasanya surga adalah benar dan neraka adalah benar maka Allāh Subhānahu
wa Ta'āla akan memasukan dia ke dalam surga, sesuai dengan apa yang telah dia amalkan‘’.
(HR. Bukhari Muslim)

Dalam hadits yang lain, nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

‫ يَبْت َ ِغى ِبذَلِ َك َو ْج َه اهلل‬. ‫ال الَ إِ َل َه إِالَّ اهلل‬


َ ‫فَ ِإ َّن اهلل َق ْد َح َّر َم َع َلى النَّا ِر َم ْن َق‬

!3
"Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah mengharamkan neraka, bagi orang yang
mengatakan laa ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allāh)
yang dia mengharap dengan kalimat tersebut wajah Allāh Subhānahu wa Ta'āla. (HR Bukhori
& Muslim)

Ini menunjukkan kepada kita bahwasanya modal utama untuk mendapatkan surga Allāh
Subhānahu wa Ta'āla adalah dengan BERTAUHID.

Itulah halaqah yang kedua dan sampai berjumpa kembali pada halaqah berikutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Akhūkum Abdullah Roy


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 2 Rajab 1436 H / 21 April 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 03 | Bahaya Kesyirikan

⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H03


-----------------------------------

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqah yang ketiga adalah tentang bahaya kesyirikan.

Akhil karīm, tauhid adalah amalan yang paling Allāh cintai, sebaliknya syirik yaitu
menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta'āla di dalam beribadah adalah amalan yang sangat
Allāh murkai.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla memang Maha Pengampun, akan tetapi bila seseorang
meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik besar kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla tidak akan mengampuni dosa syirik tersebut.

Orang tersebut akan kekal di neraka selama-lamanya dan tidak ada harapan baginya untuk
masuk ke surganya Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Sungguh ini adalah sebuah kerugian yang
tidak ada kerugian lebih besar daripada kerugian ini.

Allāh berfirman :

!4
ۚ ُ‫ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀ‬

’’Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik dan masih mengampuni dosa yang
lain bagi siapa yang dikehendakinya". (An Nisa 48)

Allāh juga berfirman:

َ ْ‫ني ِم ْن أَن‬
‫صا ٍر‬ َ ِ‫ار َو َما لِلظَّ ِامل‬ ِ ْ ‫إِنَّ ُه َم ْن ُي‬
ُ َّ ‫ش ِر ْك ِباهلل فَ َق ْد َح َّر َم اهلل َع َل ْيه ا ْل َجن َّ َة َو َمأ ْ َوا ُه الن‬

‘’Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allāh maka Allāh mengharamkan baginya


surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang –orang
yang zhalim". (QS Al Maidah 72)

Oleh karena itu, hati-hatilah saudaraku dengan dosa yang satu ini, terkadang seseorang
terjerumus ke dalam dosa ini sedangkan dia tidak menyadarinya.

Bentengilah dirimu dengan perisai ilmu yaitu ilmu agama, belajarlah dan berdoalah kepada
Allāh. Berdoalah kepada Allāh dengan sejujur-jujurnya, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla
melindungi kita dan juga keluarga kita dari perbuatan syirik ini.

Itulah halaqah yang ketiga dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Akhūkum Abdullah Roy


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 4 Rajab 1436 H / 23 April 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 04 | Syirik Membatalkan Amalan
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H04
-----------------------------------

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqoh yang keempat adalah tentang bahwasanya syirik membatalkan amalan.

!5
Pernahkan anda kehilangan fail data berharga hasil kerja keras anda selama berhari-hari,
atau berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun ? Bagaimanakah perasaan anda saat itu ?
Sedih bukan ?

Tekadang seseorang berani untuk membayar jutaan rupiah asal fail berharga tersebut
kembali.

Saudaraku sekalian, syirik adalah dosa besar yang bisa membatalkan amalan seseorang.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

ِ ‫خ‬
(65) ‫اس ِري َن‬ ْ َ ‫وحيَ إِ َل ْي َك َو إِ َلى ا َّل ِذي َن ِم ْن َقبْلِ َك َل ِئ ْن أ‬
َ ‫ش َر ْكتَ َل َي ْحبَطَ َّن َع َم ُل َك َو َلت َ ُكونَ َّن ِم َن ا ْل‬ ِ ُ ‫َو َل َق ْد أ‬
(66) ‫اك ِري َن‬ ِ ‫الش‬ َّ ‫بَ ِل اهلل فَا ْعبُ ْد َو ُك ْن ِم َن‬

"Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu, wahai Muhammad dan kepada (nabi-nabi)
yang sebelummu, bahwa apabila kamu berbuat syirik, maka sungguh akan batal amalnmu,
dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang merugi. Maka sembahlan Allāh saja, dan
jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur." (Qs AzZumar 65-66)

Dalam ayat ini, seorang Nabi pun, apabila dia berbuat syirik, maka akan batal amalannya.

Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, jagalah amalan anda yang sudah anda tabung
bertahun-tahun, jangan biarkan amalan tersebut hilang begitu saja, hanya karena kejahilan
anda terhadap tauhid dan juga syirik.

Terkadang sebuah perbuatan yang kita anggap biasa, bisa menghancurkan amalan sebesar
gunung, dan belum tentu ada waktu lagi untuk bisa menabung kembali.

Itulah halaqah yang keempat dan sampai bertemu kembali pada halaqah berikutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Akhūkum Abdullah Roy


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 9 Rajab 1436 H / 28 April 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 05 | Taubat Dari Kesyirikan
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H05
-----------------------------------
!6
ِ ‫سم ِ اهلل الر ْح َم ِن الر‬
ِ ‫حيْم‬ ْ ‫ِب‬
َّ َّ
‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqoh yang kelima adalah taubat dari kesyirikan.

Orang yang berbuat syirik, saudara sekalian dan dia meninggal dunia tanpa bertaubat
kepada Allāh, maka dosa syirik tersebut tidak akan diampuni. Namun apabila dia bertaubat
sebelum dia meninggal, maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan mengampuni dosanya,
bagaimanapun besarnya dosa tersebut.

Taubat nasuha adalah taubat yang terpenuhi didalamnya 3 syarat:


1. Menyesal
2. Meninggalkan perbuatan tersebut
3. Bertekat kuat untuk tidak mengulangi lagi

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

‫حي ُم‬ َّ ُ َ ُ‫س ِه ْم َال تَ ْقنَطُوا ِم ْن َر ْح َم ِة اهلل إِ َّن اهلل يَغ ِْف ُر الذُّن‬
ِ ‫وب َج ِمي ًعا إِنَّ ُه ُه َو ا ْل َغفُور الر‬ ِ ُ‫سرفُوا َع َلى أَنْف‬ ِ ِ ِ
َ ْ َ ‫ُق ْل يَا عبَاد َي ا َّلذي َن أ‬

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang telah malampaui batas terhadap diri sendiri (yaitu
dengan berbuat dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allāh. Sesungguhnya Allāh
mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS (AzZumar ayat 53)

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:


‫إِ َّن اهلل يَ ْقبَ ُل تَ ْوبَ َة ا ْل َعبْ ِد َما َل ْم يُغ َْر ِغ ْر‬

Sesungguhnya Allāh menerima taubat seorang hamba selama ruh belum sampai ke
tenggorokan. (Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan juga Ibnu Majah dan dihasankan
oleh Syaikh Al-Albany rahimahullah).

Para sahabat nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak semuanya lahir dalam keadaan Islam,
bahkan banyak diantara mereka yang masuk Islam ketika sudah besar. Dan sebelumnya
bergelimang dengan kesyirikan. Supaya tidak terjerumus kembali ke dalam kesyirikan, maka
seseorang harus mempelajari tauhid dan memahaminya dengan baik, mengetahui jenis-jenis
kesyirikan, sehingga dia bisa menjauhi kesyirikan tersebut.

Itulah halaqah yang kelima dan sampai berjumpa kembali pada halaqah berikutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Akhūkum Abdullah Roy


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

!7
🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 11 Rajab 1436 H / 30 April 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 06 | Pengertian Tauhid
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H06
-----------------------------------

ِ ‫سم ِ اهلل الر ْح َم ِن الر‬


ِ ‫حيْم‬ ْ ‫ِب‬
َّ َّ
‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqoh yang ke-6 dari silsilah belajar tauhid, Apa itu Tauhid?

Saudara sekalian, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan pemahaman kepada kita
semua.

Sebelum kita jauh melangkah di dalam silsilah ini, tentunya kita harus benar-benar
memahami apa makna tauhid yang wajib kita pelajari dan kita amalkan.

Tauhid secara bahasa adalah mengEsakan. Adapun secara istilah maka tauhid adalah
mengEsakan Allāh di dalam beribadah.

Seseorang tidak dinamakan bertauhid sehingga dia meninggalkan peribadatan kepada selain
Allāh, seperti berdo'a kepada selain Allāh, bernadzar untuk selain Allāh, menyembelih
untuk selain Allāh dan lain-lain.

Apabila seseorang beribadah kepada Allāh dan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain
Allāh, siapapun dia, entah itu seorang nabi, malaikat atau yang lain maka inilah yang
dinamakan dengan syirik yaitu menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta'āla di dalam
beribadah.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman :

{26} َ‫ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻷَﺑِﻴﻪِ ﻭَﻗَﻮْﻣِﻪِ ﺇِﻧَّﻨِﻰ ﺑَﺮَﺁﺀٌ ﻣِّﻤَّﺄ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥ‬
{27}........‫ﺇِﻻَّ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻓَﻄَﺮَﻧِﻲ‬

’’Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya 'Sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali Dzat yang telah menciptakan aku'" (Az
Zukhruf 26-27)

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda :

ِ‫ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﻳُﻌْﺒَﺪُ ﻣِﻦْ ﺩُﻭْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﺮُﻡَ ﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﺩَﻣُﻪُ ﻭَ ﺣِﺴَﺎﺑُﻪُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻠﻪ‬

!8
’’Barangsiapa yang mengatakan ‘’lā ilāha illallāh’’ dan mengingkari segala sesuatu yang
disembah selain Allāh maka haram hartanya dan darahnya (artinya tidak boleh diganggu)
dan perhitungannya (hisabnya) adalah atas Allāh Subhānahu wa Ta'āla ‘’. (Hadits shahih
diriwayatkan oleh Imam Muslim)

Oleh karena itu, rukun kalimat tauhid yaitu lā ilāha illallāh ada 2 :
& Nafi (pengingkaran)
Nafi pada kalimat ‘’lā ilāha’’ artinya tidak ada Tuhan yang berhak disembah, maksudnya
adalah mengingkari tuhan–tuhan selain Allāh .
' Itsbat (penetapan)
Itsbat pada kalimat ‘’illallāh ’’artinya kecuali Allāh, maksudnya adalah menetapkan Allāh
sebagai satu-satunya sesembahan.

Wallahul muwaffiq.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Akhukum Abdullah Roy


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 16 Rajab 1436 H / 5 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqah 07 | Termasuk Syirik Memakai Jimat


⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H07
-----------------------------------

ِ ‫سم ِ اهلل الر ْح َم ِن الر‬


ِ ‫ح ْيم‬ ْ ‫ِب‬
َّ َّ
‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

Halaqoh yang ke-7 dari silsilah belajar tauhid, Termasuk Syirik Memakai Jimat

Saudaraku sekalian, Allāh Azza wa Jall adalah Dzat yang memberi manfaat dan mudhorot.
Kalau Allāh menghendaki memberikan manfaat pada seseorang maka tidak akan ada yang
bisa mencegahnya, demikian pula sebaliknya ketika Allāh menghendaki untuk menimpakan
musibah kepada seseorang maka tidak akan ada yang bisa menolaknya.

Keyakinan tersebut melazimkan kita sebagai seorang muslim untuk hanya bergantung kepada
Allāh semata dan merasa cukup dengan Allāh dalam usaha mendapatkan manfaat dan
menghindari mudhorot, seperti dalam mencari rejeki, mencari keselamatan, mencari
!9
kesembuhan dari penyakit dan lain-lain. Dan tidak bergantung sekali-kali kepada benda-
benda yang dikeramatkan seperti jimat, wafak, susuk dan berbagai jenisnya

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda :

َ ‫َم ْن َع َّلقَ تَ ِم‬


ْ َ ‫يم ًة فَ َق ْد أ‬
‫ش َر َك‬

’’Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (yaitu jimat dan yang semisalnya) maka
sungguh dia telah berbuat syirik". (HR Ahmad dan shahikan oleh Syaikh Albani)

Apabila meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab (perantara) maka ini termasuk syirik
kecil, karena dia telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab, padahal yang
berhak untuk menentukan sesuatu itu sebab atau tidak adalah Dzat yang menciptakan yaitu
Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kemudian apabila dia meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan
manfaat dan memberikan madharot maka ini termasuk syirik besar yang bisa mengeluarkan
seseorang dari Islam.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memudahkan kita dan saudara-sadara kita untuk
meninggalkan perbuatan syirik yang sudah tersebar ini dan menjadikan ketergantungan hati
kita dan mereka hanya kepada Allāh.

Hasbunallaah wa ni'mal wakiil.


Itulah halaqah yang ketujuh dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Akhukum Abdullah Roy


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 18 Rajab 1436 H / 7 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 08 | Bertabarruk (Mencari Barakah)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H08
-----------------------------------

ِ ‫سم ِ اهلل الر ْح َم ِن الر‬


ِ ‫ح ْيم‬ ْ ‫ِب‬
َّ َّ
‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

!10
Ini adalah halaqoh yang ke-8 dari silsilah belajar tauhid, berjudul Bertabarruk (Mencari
Barakah)

Kaum muslimin, barokah adalah banyaknya kebaikan dan langgengnya. Allāh Subhānahu
wa Ta'āla adalah Dzat yang berbarokah, artinya banyak kebaikannya.

Allāh berfirman : (QS: Al-A'raf Ayat: 54)

َ‫ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ اهللُ ﺭَﺏُّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦ‬...

Dan Allāh-lah Dzat yang memberikan keberkahan atau kebaikan kepada sebagian
makhluknya, sehingga makhluk tersebut menjadi makhluk yang berbarokah dan banyak
kebaikannya.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman :

َ ِ‫ار ًكا َو ُه ًدى لِ ْل َع َامل‬


‫ني‬ ِ ِ َّ ‫ضعَ لِلن‬
َ َ‫اس َل َّلذي ِببَ َّك َة ُمب‬
ِ ‫ت ُو‬
ٍ ْ‫إِ َّن أ َ َّو َل بَي‬

’’Sesungguhnya rumah yang pertama yang Allāh letakkan bagi manusia untuk beribadah
adalah yang ada di Makkah dan berbarokah dan petunjuk bagi seluruh alam‘’. (Ali Imron 96)

Ka’bah diberikan barokah oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan cara mendapatkan
barokahnya/kebaikannya adalah dengan melakukan ibadah disana.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla juga berfirman :

‫ار َك ٍة ۚ إِنَّا ُكنَّا ُمن ْ ِذ ِري َن‬ ٍ ِ


َ َ‫إِنَّا أَنْزَ ْلنَا ُه في َل ْي َلة ُمب‬

’’Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an pada malam yang berbarokah,


sesungguhnya Kami memberikan peringatan’’. (AdDukhān 3)

Malam lailatul qadr adalah malam yang berbarokah dan cara mendapatkan barokahnya dan
juga kebaikannya adalah dengan melakukan ibadah di malam tersebut.

Seorang ulama berbarokah dengan ilmunya dan juga dakwahnya, cara mencari
keberkahannya dan juga kebaikannya adalah dengan menimba ilmu dari ulama tersebut.

Disana ada barokah yang sifatnya dzatiyah, yaitu dzat yang berbarokah, dimana barokah
seperti ini bisa berpindah. Barokah jenis ini hanya Allāh berikan kepada para Nabi dan juga
Rasūl.

Oleh karena itu dahulu para sahabat Nabi bertabaruk dengan bekas wudhu Nabi shallallāhu
'alayhi wa sallam , rambut beliau, keringat beliau dan lain-lain. Sepeninggal beliau
shallallāhu 'alayhi wa sallam mereka tidak melakukan hal ini kepada Abu Bakar dan Umar
dan para sahabat yang lain dan ini menunjukan bahwasanya inilah kekhususan para Nabi
dan juga para Rasul.

Meminta barokah hanya kepada Allāh dan dengan cara yang disyariatkan. Adapun meminta
barokah dari Allāh dengan sebab yang tidak disyariatkan seperti dengan mengusap dinding

!11
masjid tertentu atau mengambil tanah kuburan tertentu dan lain-lain, maka ini termasuk
dalam syirik kecil.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberkahi kita dan keluarga kita.

Itulah halaqah yang kedelapan dan sampai berjumpa kembali pada halaqah selanjutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu Abdullah Roy


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 23 Rajab 1436 H / 12 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqah 09 | Termasuk Syirik Besar Menyembelih Untuk Selain Allāh


⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H09
-----------------------------------

ِ ‫سم ِ اهلل الر ْح َم ِن الر‬


ِ ‫حيْم‬ ْ ‫ِب‬
َّ َّ
‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمدهلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

Ini adalah halaqoh yang ke-9 dari silsilah belajar tauhid berjudul "Menyembelih Untuk
Selain Allāh Termasuk Syirik Besar".
                                                                          
Menyembelih termasuk ibadah yang agung di dalam agama Islam ini. Didalamnya ada
pengagungan terhadap Allāh, Rabb semesta alam dan merupakan wujud cinta dengan
mengorbankan sebagian harta kita untuk Allāh, seperti ibadah kurban di hari raya, aqiqah
dan juga hadyu bagi sebagian jama’ah haji.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah memerintahkan kita menyerahkan ibadah yang mulia ini
hanya untuk Allāh semata, sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla :

ْ‫ﻓَﺼَﻞِّ ﻟِﺮَﺑِّﻚَ ﻭَﺍﻧْﺤَﺮ‬

’’Maka sholatlah dan menyembelihlah untuk Tuhanmu". (Al Kautsar 2).

Barang siapa yang menyerahkan ibadah meyembelih ini untuk selain Allāh dalam rangka
mengagungkan dan mendekatkan diri kepada selain Allāh, sama saja kepada seorang Nabi
atau kepada seorang wali atau kepada jin dan lain-lain maka dia telah terjatuh kedalam
syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari Islam, membatalkan amalannya dan terkena
ancaman laknat dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.  
!12
Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

‫َﻟَﻌَﻦَ اهلل ﻣَﻦْ ﺫَﺑَﺢَ ﻟِﻐَﻴْﺮِ اهلل‬

’’Allāh melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allāh".


(Hadits ini shohih diriwayatkan oleh Imam Muslim).

Dan makna laknat adalah dijauhkan dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Oleh karenanya janganlah sekali-kali kita sebagai seorang muslim berkurban dan
menyembelih untuk selain Allāh, sedikitpun, meskipun dengan seekor lalat, dengan harapan
untuk mendapatkan manfaat atau terhindar dari mudharat.

Kita harus yakin sebagai seorang muslim bahwa manfaat dan juga mudharat ditangan Allāh
Subhānahu wa Ta'āla semata dan hanya kepadaNyalah seorang muslim bertawakal.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh yang ke-9 ini dan sampai berjumpa kembali
pada halaqoh selanjutnya.

‫محمد و على آله وصحبه أجمعني‬


ّ ‫وصلى اهلل على نبيّنا‬

Saudaramu, Abdulloh Roy


Di kota AlMadinah AnNabawiyyah

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 25 Rajab 1436 H / 14 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqah 10 | Termasuk Syirik Bernadzar Untuk Selain Allāh


⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H10
-----------------------------------

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول اهلل‬

Halaqoh yang ke-10 dari Silsilah Belajar Tauhid, berjudul "Termasuk Syirik Bernadzar Untuk
Selain Allāh"

Bernadzar untuk Allāh adalah seseorang mengatakan, misalnya:

!13
"Wajib bagi saya melakukan ibadah ini yaitu untuk Allāh"

atau dengan mengatakan:


"Saya bernadzar untuk Allāh bila terlaksana hajat saya".

Bernadzar, kaum muslimin yang dimulyakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, adalah ibadah
dan suatu bentuk pengagungan.

Karenanya bernadzar ini tidak diperkenankan kecuali untuk Allāh Subhānahu wa Ta'āla
semata, seperti seseorang bernadzar untuk Allāh akan berpuasa 1 hari bila lulus ujian atau
bernadzar untuk Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan mengadakan umroh bila sembuh dari
penyakit dan lain-lain.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman :

َ ِ‫َو َما أَنْفَ ْقت ُ ْم ِم ْن نَفَ َق ٍة أ َ ْو نَذ َْرتُ ْم ِم ْن نَذْ ٍر فَ ِإ َّن اهللََّ يَ ْع َل ُم ُه ۗ َو َما لِلظَّ ِامل‬
َ ْ‫ني ِم ْن أَن‬
‫صا ٍر‬

’’Dan apa yang kalian infakkan atau yang kalian nadzarkan maka sesungguhnya Allāh
Subhānahu wa Ta'āla mengetahuinya...’’ (AlBaqarah 270)

Allāh Ta'āla mengabarkan bahwasanya Allāh mengetahui nadzar para hambaNya di dalam
ayat ini dan akan membalas dengan balasan yang baik. Ini menunjukan bahwasanya nadzar
adalah ibadah yang seorang muslim akan diberikan pahala atas nadzar tersebut.

Dan menunaikan nadzar apabila dalam ketaatan hukumnya adalah wajib, berdasarkan
firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

َ ‫َو ْليُوفُوا نُذ‬


‫ُورهُم‬

’’Dan supaya mereka menunaikan nadzar-nadzar mereka‘’. (AlHajj 29)

Dan sabda Nabi ' Shallallāhu 'alayhi wasallam:

ِ‫ﻣَﻦْ ﻧَﺬَﺭَ ﺃَﻥْ ﻳُﻄِﻴﻊَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﻠْﻴُﻄِﻌْﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻧَﺬَﺭَ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﺼِﻴَﻪُ ﻓَﻼَ ﻳَﻌْﺼِﻪ‬

’’Barangsiapa yang bernadzar untuk mentaati Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka hendaknya
mentaatinya dan barang siapa yang bernadzar untuk memaksiati Allāh maka janganlah dia
memaksiatiNya". (HR AlBukhari)              

Bernadzar untuk selain Allāh adalah termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari
Islam, seperti seseorang bernadzar apabila seseorang sembuh dari penyakit maka akan
menyembelih untuk wali fulan atau berpuasa untuk syaikh fulan dan lain-lain.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla    melindungi kita dan keturunan kita dari perbuatan
syirik.

Itulah halaqoh yang ke-10 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

!14
Saudaramu, Abdullāh Roy
Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 30 Rajab 1436 H / 19 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqah 11 | Ar-Ruqyah (Jampi-Jampi)


⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H11
-----------------------------------

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqoh yang ke-11 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang "ArRuqyah (Jampi-jampi)"

Ruqyah yaitu bacaan yang dibacakan kepada orang yang sakit supaya sembuh. Bacaan ini
diperbolehkan selama tidak ada kesyirikan.

َ Ï Ï ‫ك َق‬Ïٍ Ï Ï ِ‫ال‬ÏÏ Ï ‫ن َم‬Ïِ Ï Ï ْ‫ف ب‬


َ‫ال ﻛُﻨَّﺎ ﻧَﺮْﻗِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔِ ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻛَﻴْﻒَ ﺗَﺮَﻯ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻋْﺮِﺿُﻮﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﺭُﻗَﺎﻛُﻢْ ﻟَﺎ ﺑَﺄْﺱ‬Ï ِ ‫ ْو‬Ï Ï ‫ع‬Ïَ ‫ ْن‬Ï Ï ‫ع‬Ïَ
ٌ‫ﺑِﺎﻟﺮُّﻗَﻰ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻓِﻴﻪِ ﺷِﺮْﻙ‬

Dari 'Auf bin Malik radiyallāhu 'anhu berkata; "Kami dahulu meruqyah di jaman jahiliyah,
maka kami bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam : "Apa pendapatmu
tentang ruqyah ini?".

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda : "Perlihatkanlah kepadaku ruqyah-ruqyah


kalian, sesungguhnya ruqyah tidak mengapa selama tidak ada kesyirikan".
(HR Abu Daud dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullāh).

Ruqyah yang tidak ada kesyirikan seperti ruqyah dari ayat-ayat AlQur’an, dari do’a-do’a yang
diajarkan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan ini lebih utama atau dengan do’a-do’a yang
lain yang diketahui kebenaran maknanya baik dengan bahasa Arab maupun dengan selain
bahasa Arab.

Kemudian hendaknya orang yang meruqyah ataupun yang diruqyah meyakini bahwasanya
ruqyah hanyalah sebab semata tidak berpengaruh dengan sendirinya dan tidak boleh
seseorang bertawakal kepada sebab tersebut. Seorang muslim mengambil sebab dan
bertawakal kepada Dzat yang menciptakan sebab tersebut yaitu Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

!15
Ruqyah yang mengandung kesyirikan adalah jampi-jampi atau bacaan yang mengandung
permohonan kepada selain Allāh, entah kepada seorang jin ataupun seorang wali sekalipun.

Biasanya disebutkan disitu nama-nama mereka, tidak jarang jampi-jampi ini dicampur
dengan ayat-ayat AlQur’an atau dengan nama-nama Allāh atau dengan kalimat yang berasal
dari bahasa Arab. Tujuannya adalah satu yaitu untuk mengelabui orang-orang yang jahil dan
tidak tahu.

Ruqyah yang mengandung kesyirikan telah dijelaskan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa
sallam dalam sabda beliau :

ٌ‫ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮُّﻗَﻰ ﻭَﺍﻟﺘَّﻤَﺎﺋِﻢَ ﻭَﺍﻟﺘِّﻮَﻟَﺔَ ﺷِﺮْﻙ‬

’’Sesungguhnya jampi-jampi dan jimat-jimat dan juga pelet adalah syirik’’.


(HR Abu Daud, Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani ‫)رحمه اهلل تعالى‬

Itulah halaqoh yang ke-11 sampai bertemu kembali pada dihalaqoh selanjutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 2 Sya'ban 1436 H / 21 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqah 12 | Termasuk Syirik Besar Berdoa Kepada Selain Allāh
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H12
-----------------------------------

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqoh yang ke-12 "Berdo'a Kepada Selain Allāh Adalah Syirik Besar".

Berdoa kepada Allāh adalah seseorang menghadap Allāh dengan maksud supaya Allāh
Subhānahu wa Ta'ālā mewujudkan keinginannya baik dengan meminta atau dengan
merendahkan diri, mengharap dan takut kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Berdo’a dengan makna di atas adalah ibadah.


!16
Berkata An-Nu’man Ibnu Basyīrin radhiyallāhu 'anhu : "Aku mendengar Nabi shallallāhu
'alayhi wa sallama bersabda : ’’Do’a adalah ibadah, kemudian beliau shallallāhu 'alayhi wa
sallama membaca ayat:

َ‫ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦ‬

"Dan Rabb kalian berkata : 'Berdoalah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkan
kalian. Sesungguhnya orang- orang yang sombong dari beribadah kepadaKu, mereka akan
masuk ke dalam neraka jahanam dalam keadaan terhina'". (Ghāfir:60)
(Hadits riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani rahimahullāh).

Dan makna beribadah kepadaKu adalah berdoa kepadaKu.


Apabila do’a adalah ibadah yang merupakan hak kepada Allāh semata, maka berdo’a
kepada selain Allāh dengan merendahkan diri di hadapannya, mengharap dan juga takut
kepadanya, sebagaimana ketika dia mengharap dan takut kepada Allāh adalah termasuk
syirik besar.

Dan termasuk jenis do’a adalah :


(1) Istighotsah yaitu meminta dilepaskan dari kesusahan.
(2) Isti'adzah meminta perlindungan.
(3) Isti’anah meminta pertolongan.

Apabila di dalamnya ada perendahan diri, pengharapan dan takut, maka ini adalah ibadah,
hanya diserahkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā semata.

Dan perlu kita ketahui bahwasanya boleh seseorang beristighotsah, beristi’adzah,


beristi’anah kepada seorang makhluk dengan 4 syarat:
1. Makhluk tersebut masih hidup.
2. Dia berada di depan kita atau bisa mendengar ucapan kita
3. Dia mampu sebagai makhkuk untuk melakukannya.
4. Tidak boleh seseorang bertawakal kepada sebab tersebut, akan tetapi bertawakal kepada
Allāh Subhānahu wa Ta'ālā yang menciptakan sebab.

Orang yang beristighotsah, beristi’adzah atau beristi’anah kepada orang yang sudah mati
atau kepada orang yang masih hidup akan tetapi tidak berada di depan kita atau tidak
mendengar ucapan kita atau meminta makhluk perkara yang tidak mungkin melakukan
kecuali Allāh, maka ini termasuk syirik besar.

Itulah halaqoh ke-12' dan sampai bertemu di halaqoh selanjutnya.

  ‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

!17
🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 7 Sya'ban 1436 H / 26 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqoh 13 | Syafā'at 
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H13
-----------------------------------

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول اهلل و على آله وصحبه أجمعني‬

Halaqoh yang ke-13 dari silsilah kita kali ini adalah tentang Syafā'at.

Syafā'at adalah meminta kebaikan bagi orang lain di dunia maupun di akhirat.

Allâh & Rasul-Nya telah mengabarkan kepada kita tentang adanya syafā'at pada hari kiamat.

Diantara bentuknya adalah bahwasanya Allāh mengampuni seorang muslim dengan


perantara do'a orang yang telah Allāh izinkan untuk memberikan syafa'at.

Syafa'at akhirat ini harus kita imani & kita berusaha untuk meraihnya.

Dan modal utama untuk mendapatkan syafā'at akhirat adalah bertauhid & bersihnya
seseorang dari kesyirikan.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda ketika beliau mengabarkan tentang


bahwasanya beliau memiliki syafā'at pada hari kiamat, beliau mengatakan:

ْ ‫ات ِم ْن أ ُ َّم ِتي ال ُي‬


َ ‫ش ِر ُك ِباهلل‬
‫ش ْيئ ًا‬ َ ‫شا َء اهلل َم ْن َم‬ ِ َ‫فَ ِهيَ ن‬
َ ‫ائ َل ٌة إِ ْن‬

"Syafa'at itu akan didapatkan insyā' Allāh oleh setiap orang yang mati dari umatku yang tidak
menyekutukan Allāh sedikitpun."
(Hadits Shahih Riwayat Muslim)

Merekalah orang-orang yang Allāh ridhai karena ketauhidan yang mereka dimiliki.

Allâh berfirman:

ِ
ْ ‫شفَ ُعو َن إِ َّال مل َ ِن‬
َ َ‫ارت‬
...ٰ‫ضى‬ ْ َ‫ َو َال ي‬...

"...Dan mereka (yaitu para nabi para malaikat & juga yang lain) tidak memberikan syafā'at
kecuali bagi orang-orang yang Allāh ridhai...".
(Al-Anbiyaa' 28)

!18
Syafā'at di akhirat ini berbeda dengan syafā'at di dunia. Karena seseorang pada hari kiamat
tidak bisa memberikan syafā'at bagi orang lain kecuali setelah diizinkan oleh Allāh
Subhānahu wa Ta'ālā, sampai meskipun dia seorang nabi atau seorang malaikat sekalipun.
Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'ālā :

ٓ ‫ﻣَﻦ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُۥٓ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِۦ‬

"Tidaklah ada yang memberikan syafa'at di sisi Allāh Ta'ālā kecuali dengan izin-Nya." (Al-
Baqarah 255)

Oleh karena itu permintaan syafā'at hanya ditujukan kepada Allāh, Zat yang memilikinya.

Seperti seseorang mengatakan dalam yang do'anya, "Ya Allāh, aku meminta syafa'at Nabi-Mu
."

Ini adalah cara untuk mendapatkan syafā'at yang diperbolehkan.

Bukan dengan meminta langsung kepada Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam
seperti mengatakan, "Ya Rasūlullāh, berilah aku syafā'atmu."

Atau dengan cara menyerahkan sebagian ibadah kepada makhluk dengan maksud meraih
syafā'atnya.

Karena cara seperti ini adalah cara yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin zaman
dahulu.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

‫ﻭَﻳَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﻳَﻀُﺮُّﻫُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻬُﻢْ ﻭَﻳَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ ﻫَٰﺆُﻟَﺎﺀِ ﺷُﻔَﻌَﺎﺅُﻧَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۚ ﻗُﻞْ ﺃَﺗُﻨَﺒِّﺌُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺑِﻤَﺎ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻓِﻲ‬
‫ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﻟَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ۚ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰٰ ﻋَﻤَّﺎ ﻳُﺸْﺮِﻛُﻮﻥ‬

"Dan mereka menyembah kepada selain Allāh, sesuatu yang tidak memudharati mereka &
tidak pula memberikan manfaat & mereka berkata: "Mereka adalah pemberi syafa'at bagi
kami disisi Allāh". Katakanlah: "Apakah kalian akan mengabarkan kepada Allāh sesuatu yang
Allāh tidak ketahui di langit maupun di bumi?". Maha Suci Allāh dan Maha Tinggi dari apa
yang mereka sekutukan." (Yunus 18)

Itulah yang bisa kami sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqoh selanjutnya.

.‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

!19
🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 9 Sya'ban 1436 H / 28 Mei 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqoh 14 | Berlebihan Terhadap Orang Shalih Adalah Pintu Kesyirikan
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H14
-----------------------------------

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة و السالم على رسول اهلل‬

Halaqoh yang ke-14 "BERLEBIHAN TERHADAP ORANG  SHALIH ADALAH PINTU


KESYIRIKAN".

Orang yang shalih adalah orang yang baik karena mengikuti syariat Allāh, baik dalam hal
aqidah, ibadah maupun dalam hal muamalah.
Mereka memiliki derajat yang berbeda-beda disisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kita sebagai seorang muslim diperintahkan untuk mencintai mereka. Kita juga diperintahkan
untuk mengikuti jejak mereka dalam kebaikan.

▪ Berteman & bermajlis dengan mereka adalah sebuah keberuntungan.


▪ Membaca perjalanan hidup mereka bisa menambah keimanan & meneguhkan hati kita.
▪ Menghormati mereka adalah diperintahkan selama masih dalam batas yang diizinkan
agama.

Namun berlebih-lebihan terhadap orang yang shalih, seperti:


① Mendudukkan mereka di atas kedudukannya sebagai manusia, atau
② Mensifati mereka dengan sifat-sifat yang tidak pantas kecuali untuk Allāh,
Maka ini hukumnya HARAM (tidak diperbolehkan oleh agama) karena menjadi pintu
kesyirikan & penyerahan sebagian ibadah kepada selain Allāh.

Mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam melebihi cinta kita kepada orang tua,
anak-anak & semua manusia adalah sebuah kewajiban agama, sebagaimana dalam hadits.

Namun beliau melarang kita untuk berlebih-lebihan terhadap beliau dengan mendudukkan
beliau di atas kedudukan beliau yang sebenarnya, yaitu sebagai hamba Allāh & seorang
Rasul.
Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

ُ ‫ فَ ُق ْو ُل ْوا َعبْ ُد اهللِ َو َر‬،‫ فَ ِإنَّ َما أَنَا َعبْ ُد ُه‬،‫ارى ا ْب َن َم ْر َي َم‬
.ُ‫س ْو ُله‬ ِ ‫الَ تُطْر ْو ِني َك َما أَطْر‬
َ َّ ‫ت الن‬
َ ‫ص‬ َ ُ

!20
"Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-
lebihan terhadap 'Isa ibn Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba-Nya maka katakanlah
hamba Allāh & Rasul-Nya". (HR. Bukhari)

🔺 Beliau adalah seorang hamba maka tidak boleh disembah.


🔺 Beliau adalah seorang rasul maka tidak boleh dicela & diselisihi.

Apabila berlebih-lebihan terhadap sebaik-baik manusia yaitu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi


wa sallam tidak diperbolehkan, maka bagaimana dengan yang lain?

Diantara bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap orang yang shalih adalah:


❶ Meyakini bahwasanya mereka mengetahui ilmu ghoib, atau
❷ Membangun di atas kuburan mereka, atau
❸ Beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā di samping kuburan mereka
❹ Dan lain-lain.

Dan yang paling parah adalah menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla melapangkan hati kita untuk menerima kebenaran.

Itulah halaqoh yang ke-14 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

‫وصلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy


Di kota Al-Madinah An-Nabawiyyah

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 14 Sya'ban 1436 H / 2 Juni 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqoh 15 | Sihir
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H15
-----------------------------------

SIHIR

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬

!21
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqoh yang ke-15 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang SIHIR.

Ayyuhal ikhwah, sihir bermacam-macam jenisnya.

Dan sihir yang merupakan kesyirikan adalah sihir yang terjadi dengan meminta pertolongan
kepada syaithan.

Dan syaithan tidak akan menolong seseorang kecuali setelah melakukan perkara yang dia
ridhoi, yaitu kufur kepada Allāh (kafir kepada Allāh ), dengan cara:

Menyerahkan sebagian ibadah kepada syaithan tersebut, atau


Menghina Al-Quran atau mencela agama dan lain-lain.

Allāh berfirman:
‫الس ْح َر‬ َ َّ ‫ني َكفَ ُروا ُي َع ِّل ُمو َن الن‬
ِّ ‫اس‬ ِ ‫الش َي‬
َ ‫اط‬ َّ ‫س َل ْي َما ُن َو ٰلَ ِك َّن‬
ُ ‫َو َما َكفَ َر‬

"Dan bukanlah Sulaiman yang kafir, akan tetapi syaithan-syaithan lah yang kafir, mereka
mengajarkan sihir kepada manusia" (Al-Baqarah 102)

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda (yang artinya):


"Jauhilah 7 perkara yang membinasakanmu."

Para sahabat bertanya: "Ya Rasūlullāh, apa 7 perkara tersebut?"


Maka Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan: "Syirik kepada Allāh, sihir,...(dst)."
(Muttafaqun 'alaih)

Hukuman bagi seorang tukang sihir jenis ini adalah hukuman mati bila dia tidak bertaubat.
Sebagaimana telah dicontohkan oleh para shahabat Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Dan yang berhak untuk melakukan hukuman tersebut adalah pemerintah yang sah & bukan
individu.

Mempelajari sihir termasuk perkara yang diharamkan. Bahkan sebagian ulama menghukumi
pelakunya keluar dari Islam. Demikian pula meminta supaya disihirkan juga perbuatan yang
haram.

Karena Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengabarkan bahwa bukan termasuk


pengikut Beliau orang yang menyihir & orang yang meminta disihirkan. Sebagaimana dalam
sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar dalam Musnadnya dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani rahimahullāh.

Seorang muslim hendaknya mengambil sebab untuk membentengi diri dari sihir. Diantaranya
adalah:

⑴ Dengan menjaga dzikir-dzikir yang di syariatkan seperti:


• dzikir pagi & petang,
• dzikir-dzikir setelah shalat 5 waktu,
• dzikir akan tidur,
• dzikir mau makan,

!22
• dzikir masuk & keluar rumah,
• dzikir masuk & keluar kamar kecil
• dan lain-lain.

⑵ Dan membersihkan diri & juga rumah dari perkara-perkara yang membuat ridho syaithan,
seperti:
• jimat-jimat
• musik-musik
• gambar-gambar makhluk bernyawa
• dan lain-lain.

Dan apabila, qodarullah, terkena sihir maka hendaknya dia:


√ bersabar
√ merendahkan diri kepada Allāh
√ memohon darinya kesembuhan, dan
√ berpegang dengan ruqyah-ruqyah yang disyariatkan.

Dan jangan sekali-kali dia berusaha untuk menghilangkan sihir dengan cara meminta
bantuan jin, baik secara langsung maupun lewat dukun, para normal & yang semisal dengan
mereka.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā melindungi kita & keluarga kita dari semua kejelekan
didunia & di akhirat.

Itulah halaqoh yang ke-15 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh yang selanjutnya.

.‫و صلى اهلل على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy


Di kota Al-Madinah An-Nabawiyyah

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 16 Sya'ban 1436 H / 4 Juni 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqoh 16 | Perdukunan
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H16
-----------------------------------

PERDUKUNAN

‫بسم اهللّ الرحمن الرحيم‬


!23
‫السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

Halaqah yang ke-16 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang Perdukunan.

Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui sesuatu yang ghoib yang tidak diketahui
oleh kebanyakan manusia, seperti:
• mengetahui barang yang hilang, pencurinya
• mengetahui ramalan nasib
• dan lain-lain.

Dia mengaku mengetahui hal-hal tersebut dengan cara-cara tertentu seperti dengan:
• melihat bintang
• menggaris di tanah
• melihat air di mangkok
• dan lain-lain.
Dengan cara ini para dukun memakan harta manusia.

Saudaraku sekalian, ketahuilah bahwa perdukunan dengan namanya yang bermacam-


macam adalah perkara yang diharamkan di dalam agama Islam.

Ilmu ghoib yang mereka akui pada hakikatnya adalah khabar dari jin yang mereka mintai
bantuan.

Sedangkan cara-cara tersebut hanyalah untuk menutupi kedoknya sebagai seorang yang
meminta bantuan jin & juga syaithan.

Kita sudah mengetahui bersama bahwa iblis sudah berjanji akan menyesatkan manusia dan
menyeret bersama ke dalam neraka.

Iblis & juga keturunannya tidak akan membantu sang dukun kecuali apabila dukun tersebut
kafir kepada Allāh

Para ulama menghukumi dukun sebagai orang yang kafir dengan sebab ini.
Dan harta yang dia dapatkan dari pekerjaan ini adalah harta yang haram.

Berkaitan dengan ramalan yang kadang benar maka sebagaimana yang dikabarkan Nabi
shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hadits yang shahih, bahwa para jin bekerjasama untuk
mencuri kabar dari langit.

Apabila mendengar sesuatu maka jin yang di atas akan mengabarkan kepada yang di
bawahnya dan seterusnya, sehingga sampai ke telinga dukun.

Terkadang dia terkena lemparan bintang sebelum menyampaikan kabar tersebut dan
terkadang pula sempat menyampaikan sebelum akhirnya terkena lemparan bintang.

Kabar sedikit ini atau kabar sedikit yang sampai ini akan ditambah-tambah oleh dukun
tersebut dengan kedustaan yang banyak.

!24
Apa yang benar terjadi sesuai dengan yang dia kabarkan akan dijadikan alat mencari
pembenaran & kepercayaan dari manusia.

Orang Islam dilarang sekali-kali datang ke dukun dengan maksud meminta bantuan
bagaimanapun susahnya keadaan dia.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda yang artinya:


"Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun kemudian membenarkan apa yang dia
ucapkan, maka dia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad."
(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibn Majjah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
rahimahullāh).

Dalam hadits yang lain Beliau mengatakan:

‫ني ليل ًة‬ َ ‫ٍ لم ت ْقبَل َل ُه‬å‫ش‬


َ ‫صالةُ أربع‬ َ َ‫َم ْن أتى َع َّرافًا ف‬
َ ‫سأَل ُه َع ْن‬

"Barangsiapa yang mendatangi dukun kemudian bertanya kepadanya tentang sesuatu maka
tidak diterima darinya shalat selama 40 hari." (HR. Imam Muslim)

Meskipun sebagian ulama berpendapat bahwa mendatangi dukun tidak sampai


mengeluarkan seseorang dari Islam, namun kedua hadits di atas cukup menunjukkan
besarnya dosa orang yang mendatangi dukun.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā menjadikan kita merasa cukup dengan yang halal &
menjauhkan kita dari yang haram.

Itulah halaqoh yang ke-16 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh yang selanjutnya.

.‫و صلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 21 Sya'ban 1436 H / 9 Juni 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqoh 17 | Tathayyur (Merasa Sial Dengan Sesuatu)
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H17
-----------------------------------

TATHAYYUR (MERASA SIAL DENGAN SESUATU)

!25
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم السالم‬
‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

Pelajaran yang ketujuhbelas dari silsilah belajar tauhid adalah tentang tathayyur, yaitu merasa
sial dengan sesuatu.

Tathayyur adalah merasa akan bernasib sial karena melihat atau mendengar kejadian
tertentu, seperti:
• melihat tabrakan, atau
• orang yang berkelahi, atau
• yang semisalnya.

Kemudian hal tersebut menyebabkan dia tidak jadi melaksanakan hajatnya seperti bepergian,
berdagang dan lain-lain.

Tathayyur termasuk syirik kecil apabila perasaan tersebut kita ikuti.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

‫أشرك‬ ٍ
‫حاجة فق ْد‬ ِ ‫َم ْن ر َّدتْ ُه‬
‫الطيَ َرةُ من‬
َ

"Barangsiapa yang thiyarah menyebabkan dia tidak jadi melaksanakan hajatnya maka dia
telah berbuat syirik."
(Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

Perasaan ini sebenarnya tidak akan mempengaruhi takdir, sebagaimana hal ini di nafikan &
diingkari oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Beliau bersabda:
َ َ‫َوالَ الطِّي‬
‫ارة‬

"Tidak ada thiyarah." (HR Bukhari dan Muslim)

Maksudnya, thiyarah ini hanya sebuah perasaan saja yang tidak akan berpengaruh terhadap
takdir Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh mengikuti was-was syaithan ini & hendaknya ia
memiliki keyakinan yang kuat bahwa:
(1) Semua yang terjadi di permukaan bumi berupa kebaikan & keburukan adalah dengan
takdir Allāh semata.
(2) Yakin bahwa tidak (ada yang) mendatangkan kebaikan kecuali Allāh & tidak (ada yang)
melindungi dari keburukan kecuali Allāh.
(3) Hanya bertawakal kepada Allāh semata & berbaik sangka kepada Allāh Subhānahu wa
Ta'ālā.

Apabila datang perasaan tersebut maka hendaknya segera dihilangkan dengan tawakal dan
tetaplah dia melaksanakan hajatnya. Dan yang terjadi setelah itu adalah takdir Allāh semata.
!26
Adapun tafā'ul maka diperbolehkan didalam agama kita.
Tafā'ul artinya adalah: "Berbaik sangka kepada Allāh karena melihat atau mendengar
sesuatu".

Dahulu Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam sering bertafā'ul seperti ketika Perjanjian
Hudaibiyah. Utusan Quraisy saat itu bernama Suhail. Dan Suhail adalah bentuk pengecilan
dari kata "sahl" yang artinya "yang mudah".

Maka beliau pun berbaik sangka kepada Allāh bahwa perjanjian ini akan membawa
kemudahan & kebaikan bagi umat Islam. Maka benarlah persangkaan beliau, Allāh
Subhānahu wa Ta'ālā membuka setelah itu (yaitu setelah perjanjian tersebut) pintu-pintu
kemudahan bagi umat Islam.

Itulah halaqoh yang ke-17 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh yang selanjutnya.

‫وباهلل التوفيق والهداية و السالم عليكم ورحمة اهللّ وبركاته‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 23 Sya'ban 1436 H / 11 Juni 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqoh 18 |  Meramal Nasib Dengan Bintang
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H18
-----------------------------------

MERAMAL NASIB DENGAN BINTANG

ِ ‫سم ِ اهللِّ الر ْح َم ِن الر‬


ِ ‫حيْم‬ ْ ‫ِب‬
َّ َّ
‫السالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َو َب َر َكاتُ ُه‬
َّ
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqoh yang ke-18 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang Meramal Nasib Dengan
Bintang.

Bintang adalah makhluk yang menunjukkan kebesaran Allāh dan kebesaran Penciptanya.

Allāh Ta'ālā telah mengabarkan didalam Al Qurān bahwa bintang ini memiliki 3 faedah:
① sebagai perhiasan langit

!27
② sebagai pelempar syetan
③ sebagai petunjuk manusia, seperti:
• mengetahui arah utara atau selatan
• mengetahui arah daerah
• arah kiblat, atau
• mengetahui kapan datangnya musim menanam, musim hujan dan lain-lain.

‫الس ِعي ِر‬ ِ ‫لش َي‬


َ ‫اطنيِ َوأ َ ْعت َ ْدنَا َل ُه ْم َعذ‬
َّ ‫َاب‬ َّ ِ‫صا ِبيحَ َو َج َع ْلنَاهَا ُر ُجو ًما ل‬
َ ‫الس َما َء ال ُّدنْ َيا ِب َم‬
َّ ‫َو َل َق ْد زَ َّينَّا‬

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa
neraka yang menyala-nyala. (QS AlMulk 5)

ٍ ‫َو َعال َم‬


‫ات َو ِبالن َّ ْجم ِ ُه ْم يَ ْهت َ ُدو َن‬

“Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah
mereka mendapat petunjuk.” (QS AnNahl 16)

Allāh tidak menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara di atas.

Seorang salaf, Qatadah Ibn Di'āmah As-Sadūsi, seorang ulama yang meninggal kurang lebih
pada tahun 110 H, beliau menjelaskan bahwa:
"Barangsiapa yg meyakini bahwasanya bintang memiliki faidah yang lain selain 3 hal di atas
maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu." Ucapan ini dikeluarkan Al-Imam Al-
Bukhāri di dalam Shahih beliau.

Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul
dan berpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa
yang akan datang, (baik) dalam masalah rejeki, jodoh dan lain-lain; seperti kolom yang
ditemukan di beberapa koran dan juga majalah.

Membacanya dan mempercayainya adalah perbuatan yang haram dan termasuk dosa besar.

Sebagian ulama mengatakan hukumnya seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya
kepadanya.
Ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.

Hendaknya kita semua takut kepada Allāh dan janganlah sekali-kali mencoba membaca
kolom-kolom tersebut dan jangan juga memasukkannya ke dalam rumah kita.

Kita tutup segala pintu yang bisa merusak aqidah kita dan juga keluarga kita.
Karena aqidah merupakan modal kita memasuki surganya Allāh Subhānahu wa Ta'ālā
dengan selamat.

Inilah halaqoh yang ke-18 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh yang selanjutnya.

‫السالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َو َب َر َكاتُه‬


َّ ‫َو‬
.‫و صلى اهلل على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

!28
Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 23 Sya'ban 1436 H / 11 Juni 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqoh 19 |  Bersumpah Dengan Selain Nama Allāh


⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H19
-----------------------------------

BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLĀH

ِ
‫السالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َو َب َر َكاتُ ُه‬
َّ
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل و على آله و صحبه أجمعني‬

Halaqah yang kesembilanbelas dari silsilah belajar tauhid kita kali ini adalah tentang
bersumpah dengan selain nama Allāh.

Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang diagungkan, baik
oleh orang yang berbicara maupun yang diajak bicara.

Kalau (dalam) bahasa Arab maka menggunakan:

• huruf wawu (‫) َو‬


• huruf ba (‫)ب‬َ
• huruf ta (‫)ت‬
َ

Adapun bahasa Indonesia dengan menggunakan kata "demi".

Bersumpah hanya diperbolehkan dengan nama Allāh semata, misalnya menggunakan:

√ Wallāh
√ Demi Rabb yang menciptakan langit dan bumi
√ Demi Zat yang jiwaku berada di tanganNya dan lain-lain.

Adapun makhluk, bagaimanapun agungnya dimata manusia maka tidak boleh kita
bersumpah dengan namanya, misalnya dengan mengatakan:
✖ Demi Rasūlullāh
✖ Demi Ka'bah
!29
✖ Demi Jibril
✖ Demi Langit dan bumi
✖ Demi bulan & bintang
✖ Dan lain-lain.

Ini semua termasuk jenis pengagungan terhadap makhluk yang terlarang.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:


ْ َ ‫ف ِب َغيْ ِر اهللَِّ فَ َق ْد أ‬
‫ش َر َك‬ َ ‫َم ْن َح َل‬

"Barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allāh maka sungguh dia telah berbuat
syirik."
(HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan dishashihkan Syaikh Al-Albani rahimahullāh)

Syirik dalam hadits ini pada asalnya adalah syirik kecil yang tidak mengeluarkan seseorang
dari Islam.

Namun bisa sampai ke syirik besar bila dia mengucapkan sumpah dengan makhluk disertai
pengagungan seperti kalau dia mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, yaitu
pengagungan ibadah.

Seperti sumpah yang di lakukan oleh orang-orang musyrik dengan mengatakan:


✖ Demi Wisnu
✖ Demi Dewa Fulan
✖ Demi Latta
✖ dan lain-lain.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh yang ke-19 ini. Dan sampai bertemu kembali
pada halaqoh yang selanjutnya.

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫السالَ ُم َع َليْ ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َوبَ َر َكاتُه‬
َّ ‫َو‬

Saudaramu, Abdullāh Roy


Di kota AlMadīnah

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa , 19 Syawwal 1436 H / 4 Agustus 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid

👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA


!30
🔊 Halaqoh 20 | RIYA'
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H20
-----------------------------------

RIYA'

ِ ‫سم ِ اهللِّ الر ْح َم ِن الر‬


ِ ‫ح ْيم‬ ْ ‫ِب‬
َّ َّ
‫السالَ ُم َع َليْ ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َوبَ َر َكاتُ ُه‬
َّ
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

Riya' adalah seorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karena ingin pahala dari Allāh,
akan tetapi ingin dilihat manusia dan dipuji.

Riya' hukumnya HARAM dan dia termasuk syirik kecil yang samar yang tidak mengeluarkan
seseorang dari Islam.

Riya' adalah di antara sebab tidak diterimanya amal ibadah seseorang, bagaimanapun besar
amalan tersebut.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda :

ُ‫ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻧَﺎ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﺍﻟﺸُّﺮَﻛَﺎﺀِ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙِ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﺃَﺷْﺮَﻙَ ﻓِﻴﻪِ ﻣَﻌِﻲ ﻏَﻴْﺮِﻱ ﺗَﺮَﻛْﺘُﻪُ ﻭَﺷِﺮْﻛَﻪ‬

"Allāh berkata: 'Aku adalah Zat yang paling tidak butuh dengan syirik. Barangsiapa yang
mengamalkan sebuah amalan dia menyekutukan Aku bersama yang lain di dalam amalan
tersebut maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyirikannya'." (HR. Muslim)

Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan untuk diampuni
Allāh, artinya dia harus diadzab supaya bersih dari dosa riya' tersebut.

Berbeda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allāh, yang kalau Allāh
menghendaki maka akan diampuni langsung dan kalau Allāh menghendaki maka akan
diadzab.

Mereka berdalil dengan keumuman ayat:

ُ‫ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀ‬

"Sesungguhya Allāh tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi
siapa yang dikehendaki." (QS. An Nisaa: 48)

Tahukah kita siapa orang yang pertama kali nanti akan dinyalakan api neraka dengan
mereka?

Mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yang kejam tapi mereka justru
adalah orang-orang yang beramal shaleh.

Mereka adalah orang yang:

!31
① Mengajarkan Al Quran supaya dikatakan sebagai seorang qāri, seorang yang suka
membaca, seorang yang mahir membaca.

② Dan juga orang yang berinfak supaya dikatakan dermawan.

③ Dan berjihad supaya dikatakan seorang pemberani.

Beramal bukan karena Allāh.

Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hadits
shahih.

Oleh karena itu, saudara sekalian, ikhlash-lah di dalam beramal dan ikhlash adalah barang
yang sangat berharga.

Para salaf kita, merekapun merasakan beratnya memperbaiki hati mereka.

Dan hanya kepada Allāh kita meminta keikhlashan di dalam beramal, menjauhkan kita dari
riya', sum'ah, ujub dan berbagai penyakit hati.

Dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal kita kecuali kalau memang ada
mashlahat yang lebih kuat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh yang ke-20 ini. Dan sampai bertemu kembali
pada halaqoh yang selanjutnya.

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫السالَ ُم َع َليْ ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َوبَ َر َكاتُه‬
َّ ‫َو‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 27 Rabī'ul Akhir 1436 H / 17 Februari 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqoh 21 | Cinta Kepada Allāh Ta'ālā


⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H21
-----------------------------------

‫السالَ ُم َع َليْ ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َوبَ َر َكاتُ ُه‬


َّ
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

!32
Halaqoh yang ke-21 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang Cinta Kepada Allāh

Mencintai Allāh merupakan ibadah yang agung.

Cinta yang merupakan ibadah ini mengharuskan seorang muslim merendahkan dirinya di
hadapan Allāh, mengagungkan Allāh, yang akhirnya akan membawa seseorang untuk
melaksanakan perintah Allāh dan menjauhi apa yang Allāh larang.

Inilah cinta yang merupakan ibadah. Barangsiapa yang menyerahkan cinta seperti ini kepada
selain Allāh maka dia telah berbuat syirik besar.

Allāh Subhānahu wa Ta'ālā  berfirman :

ِ‫ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﺨِﺬُ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻧْﺪَﺍﺩًﺍ ﻳُﺤِﺒُّﻮﻧَﻬُﻢْ ﻛَﺤُﺐِّ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﺷَﺪُّ ﺣُﺒًّﺎ ﻟِﻠَّﻪ‬

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Allāh sebagai sekutu-sekutu
Allāh, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allāh. Adapun orang-orang yang
beriman maka cinta mereka kepada Allāh jauh lebih besar". (QS. Al Baqarah: 165)

Adapun cinta yang merupakan tabi'at manusia, seperti cinta keluarga, harta, pekerjaan dan
lain-lain, maka diperbolehkan selama tidak melebihi cinta kita kepada Allah.

Apabila seseorang mencintai perkara-perkara tersebut melebihi cintanya kepada Allāh maka
dia telah melakukan dosa besar .

Allāh berfirman:
ُ‫ﻗُﻞْ ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺁَﺑَﺎﺅُﻛُﻢْ ﻭَﺃَﺑْﻨَﺎﺅُﻛُﻢْ ﻭَﺇِﺧْﻮَﺍﻧُﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺯْﻭَﺍﺟُﻜُﻢْ ﻭَﻋَﺸِﻴﺮَﺗُﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻝٌ ﺍﻗْﺘَﺮَﻓْﺘُﻤُﻮﻫَﺎ ﻭَﺗِﺠَﺎﺭَﺓٌ ﺗَﺨْﺸَﻮْﻥَ ﻛَﺴَﺎﺩَﻫَﺎ ﻭَﻣَﺴَﺎﻛِﻦ‬
َ‫ﺗَﺮْﺿَﻮْﻧَﻬَﺎ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻭَﺟِﻬَﺎﺩٍ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ ﻓَﺘَﺮَﺑَّﺼُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺄْﺗِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﺄَﻣْﺮِﻩِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘِﻴﻦ‬

Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kalian,


harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, itu semua adalah lebih kamu cintai daripada
Allāh dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allāh
Subhānahu wa Ta'ālā mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak akan memberi
petunjuk kepada orang-orang fasik". (QS. At Taubah: 24)

Ketika terjadi pertentangan antara dua kecintaan maka disini akan nampak siapa yang lebih
dia cintai. Dan akan nampak siapa yang cintanya benar dan siapa yang cintanya hanya
sebatas ucapan.

Diantara cara untuk memupuk rasa cinta kita kepada Allāh adalah dengan:
√ Mentadabburi ayat-ayat Al Qurān
√ Memikirkan tanda tanda kekuasaan Allāh di alam semesta
√ Mengingat-ingat berbagai kenikmatan yang Allah berikan.

Itulah halaqoh yang ke-21 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

.‫و صلى اهلل على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

!33
Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 26 Syawwal 1436 H / 11 Agustus 2015 M
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
📗 Silsilah Belajar Tauhid
🔊 Halaqoh 22 | Takut Kepada Allāh Ta'ālā
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H22
-----------------------------------

TAKUT KEPADA ALLĀH

‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

Halaqoh yang ke-22 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang Takut Kepada Allāh.

Di antara keyakinan seorang muslim, ayyuhal ikhwah, adalah bahwasanya manfaat dan
mudhorot adalah di tangan Allāh  Subhānahu wa Ta'ālā semata.

Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allāh dan tidak bertawakal kecuali kepada Allāh.

Takut kepada Allāh yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya untuk:
√ Merendahkan diri di hadapan Allāh
√ MengagungkanNya
√ Membawanya untuk menjauhi larangan Allāh Subhānahu wa Ta'ālā
√ Melaksanakan perintahNya

✘Bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap rahmat Allāh.

✘Bukan takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada
Allāh .

Takut seperti ini adalah ibadah.

Tidak boleh sekali-sekali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allāh.

Dan barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allāh, maka dia telah terjerumus ke dalam
syirik besar, yang mengeluarkan seseorang dari Islam.

!34
Seperti orang yang takut (terkena) mudhorot (dengan) wali fulan yang sudah meninggal
kemudian takut tersebut menjadikan dia merendahkan diri di hadapan kuburannya dan juga
mengagungkannya.

Hendaknya seorang muslim meneladani Nabi Ibrāhīm 'Alaihissalām ketika beliau berkata:
‫ﻭَﻟَﺎ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﻣَﺎ ﺗُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ ﺑِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺸَﺎﺀَ ﺭَﺑِّﻲ ﺷَﻴْﺌًﺎ‬

"Dan aku tidak takut dengan sesembahan kalian, mereka tidak memudhoroti aku kecuali
apabila Rabbku menghendakinya." (QS Al An'am:80)

Di antara takut yang diharamkan adalah takutnya seseorang kepada makhluk yang melebihi
takutnya kepada Allāh sehingga takut tersebut membuat dia meninggalkan perintah Allāh
atau melanggar larangan Allāh.

Seperti:
• Orang yang meninggalkan jihad yang wajib atasnya karena takut kepada orang-orang kafir,
atau
• Tidak melarang kemungkaran karena takut celaan manusia padahal dia mampu.

Allāh Subhānahu wa Ta'ālā berfirman :


َ‫ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺫَﻟِﻜُﻢُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻳُﺨَﻮِّﻑُ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀَﻩُ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺨَﺎﻓُﻮﻫُﻢْ ﻭَﺧَﺎﻓُﻮﻥِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴﻦ‬

"Sesungguhnya itu hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kalian wahai orang-orang yang
beriman, dengan wali-walinya (penolong-penolongnya). Karena itu janganlah kalian takut
kepada mereka tetapi takutlah kalian kepadaKu jika kalian benar-benar orang yang beriman."
(QS. Ali Imran: 175 )

Di antara cara menghilangkan rasa takut kepada makhluk yang diharamkan adalah:
① Berlindung kepada Allāh dari bisikan syetan
② Mengingat sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang artinya:

َ‫ﻙ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻮﻙَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﻗَﺪْ ﻛَﺘَﺒَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻚَ ﻭَﻟَﻮِ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻀُﺮُّﻭﻙ‬َ ‫ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺃَﻥَّ ﺍﻷُﻣَّﺔَ ﻟَﻮِ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻮ‬
َ‫ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﻟَﻢْ ﻳَﻀُﺮُّﻭﻙَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﻗَﺪْ ﻛَﺘَﺒَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻚ‬

"Ketahuilah bahwa andainya umat semua berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu
niscaya mereka tidak bisa memberikan manfaat kecuali dengan apa yang sudah Allāh tulis
dan seandainya mereka berkumpul untuk memberikan mudhorot kepadamu niscaya mereka
tidak bisa memberikan mudhorot kecuali dengan apa yang sudah Allāh tulis."
(HR. Tirmidzi dan dishahihkan Syaikh Albani Rahimahullāh)

Diperbolehkan takut yang merupakan tabiat manusia seperti takut kepada panasnya api
binatang buas.

Dan takut seperti ini bukanlah takut yang merupakan ibadah dan juga bukan takut yang
membawa seseorang meninggalkan perintah atau melanggar larangan Allāh.

Ini adalah takut yang tabiat, yang para Nabi pun tidak terlepas darinya.

Itulah halaqoh yang ke-22 dan sampai bertemu kembali pada halaqoh yang selanjuntnya.

!35
.‫و صلى اهلل على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 28 Syawwal 1436 H / 13 Agustus 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA

🔊 Halaqoh 23 | Ta'at Ulama Dalam Kebenaran


⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H23
-----------------------------------

TA'AT ULAMA DALAM KEBENARAN

‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول‬

Ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu tentang Allāh & juga agamanya. Ilmu yang
membawa dirinya untuk bertaqwa kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Mereka adalah
pewaris para nabi dan kedudukan mereka di dalam agama Islam adalah sangat tinggi.

Allāh telah mengangkat derajat para ulama & memerintahkan kita untuk ta'at kepada mereka
selama mereka menyeru & mengajak kepada kebenaran dan juga kebaikan.

Allāh Ta'ālā berfirman :


ْ ‫ول َوأُولِي‬
ۖ ‫األ َ ْم ِر ِمن ْ ُك ْم‬ َ ‫س‬ُ ‫الر‬ ِ ِ ِ
َّ ‫يَا أَيُّ َها ا َّلذي َن آ َمنُوا أَطي ُعوا اهللََّ َوأَطي ُعوا‬

"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allāh dan taatilah Rasul & ulil amri kalian." (An
Nisa 59)

Dan ulil amri disini mencakup ulama & juga umara (pemerintah).
Menghormati mereka (para ulama) bukan berarti menta'ati mereka dalam segala hal sampai
kepada kemaksiatan.

Ulama, ayyuhal ikhwah, seperti manusia yang lain. Ijtihad mereka terkadang salah dan
terkadang benar.
√ Jika benar, mereka mendapatkan 2 pahala
√ Jika salah, mereka mendapatkan 1 pahala

!36
Apabila jika telah jelas kebenaran bagi seorang muslim & jelas bahwasanya seorang ulama
menyelisihi tersebut dalam sebuah permasalahan, maka tidak boleh seseorang menta'ati
ulama tersebut kemudian dia meninggalkan kebenaran.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:


"Tidaklah ada keta'atan dalam kemaksiatan. Sesungguhnya keta'atan hanya didalam
kebenaran." (Muttafaqun 'alaih)

Apabila seseorang menta'ati ulama dalam kemaksiatan kepada Allāh maka dia telah
menjadikan ulama tersebut sebagai pembuat syariat & bukan penyampai syariat. Seperti yang
dilakukan oleh orang-orang Yahudi & Nashrani.

Allāh berfirman :
ِ ‫ار ُه ْم َو ُر ْهبَانَ ُه ْم أ َ ْر َبا ًبا ِم ْن ُد‬
...‫ون اهلل‬ َ َ‫خذُوا أ َ ْحب‬
َ َّ‫ات‬

"Mereka (orang-orang Yahudi & Nasrani) menjadikan ulama dan ahli ibadah mereka sebagai
sesembahan selain Allāh."
(QS at Taubat 31)

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjelaskan ayat ini,  beliau mengatakan:

"Ketahuilah bahwa mereka bukan beribadah kepada para ulama & ahli ibadah tersebut, akan
tetapi mereka apabila menghalalkan apa yang Allāh haramkan maka mereka ikut
menghalalkan.

Dan apabila ulama & ahli ibadah tersebut mengharamkan apa yang Allāh halalkan maka
mereka pun ikut mengharamkan."
Hadits ini hasan diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.

Itulah halaqoh yang ke-23 sampai bertemu pada halaqoh yang selanjutnya.

‫وصلى اهلل على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 3 Dzulqa'dah 1436 H / 18 Agustus 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid

👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA


🔊 Halaqoh 24 | Menyadarkan Nikmat Kepada Allāh Ta'ālā
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H24
-----------------------------------

!37
MENYANDARKAN NIKMAT KEPADA ALLAH TA'ALA

‫السالَ ُم َع َليْ ُك ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َوبَ َر َكاتُه‬


َّ
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل‬

Termasuk keyakinan yang harus diyakini dan diingat oleh setiap muslim bahwa kenikmatan
dengan segala jenisnya adalah dari Allāh.

Allāh berfirman:
َِّ‫َو َما ِب ُك ْم ِم ْن ِن ْع َم ٍة فَ ِم َن اهلل‬

"Kenikmatan apa saja yang kalian dapatkan maka asalnya adalah dari Allāh." ( QS An-Nahl:
53 )

Dan termasuk syirik kecil apabila seseorang mendapatkan sebuah kenikmatan dari Allāh
kemudian menyandarkan kenikmatan tersebut kepada selain Allāh.

Seperti mengatakan:
❌ kalau pilot tidak mahir niscaya kita sudah celaka
❌ kalau tidak ada angsa niscaya uang kita sudah dicuri
❌ kalau bukan karena dokter niscaya saya tidak sembuh

Ini semua adalah menyandarkan kenikmatan kepada sebab.

Allāh berfirman:
ِ ‫َي ْع ِرفُو َن ِن ْع َمتَ اهللِّ ثُ َّم ُي‬
‫نك ُرونَ َها‬

"Mereka mengenal nikmat Allāh kemudian mereka mengingkarinya." ( QS An Nahl : 83 )

Seharusnya dia sandarkan kenikmatan tersebut kepada Allāh, Zat yang menciptakan sebab,
seperti dengan mengatakan:
✅ kalau bukan karena Allāh niscaya kita sudah celaka;
✅ kalau bukan Allāh niscaya uang kita sudah hilang;
✅ kalau bukan karena Allāh niscaya saya tidak akan sembuh.

Karena apa?
Karena Allāh-lah yang memberikan:
✅ nikmat keselamatan
✅ nikmat keamanan
✅ nikmat kesembuhan

Sedangkan makhluk hanyalah sebagai alat sampainya kenikmatan tersebut kepada kita.

!38
Kalau Allāh menghendaki niscaya Allāh tidak akan menggerakkan makhluk-makhluk tersebut
untuk menolong kita. Ini semua, bukan berarti seorang muslim tidak boleh berterima kasih
kepada orang lain.

Seorang muslim diperintah untuk mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seseorang
yang berbuat baik kepadanya karena mereka menjadi sebab kenikmatan ini.

Bahkan diperintah untuk membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan atau dengan doa
yang baik.

Namun pujian dan penyandaran kenikmatan tetap hanya kepada Allāh semata.
‫واهلل تعالى أعلم‬

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqoh
yang selanjutnya.

.‫و صلى اهلل على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬

Saudaramu, Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 5 Dzulqa'dah 1436 H / 20 Agustus 2015 M
📗 Silsilah Belajar Tauhid
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA
🔊 Halaqoh 25 | Ridha Dengan Hukum Allāh Ta'āla
⬇ Download Audio: bit.ly/BiAS-AR-S01-H25
-----------------------------------

RIDHA DENGAN HUKUM ALLĀH TA'ĀLA

‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل وعلى آله وصحبه أجمعني‬

Halaqoh yang ke-25 dari Silsilah Belajar Tauhid kali ini adalah tentang ridha dengan hukum
Allāh.

Allāh Ta'āla sebagai pencipta manusia sangat menyayangi mereka, Dialah Ar-Rahmān    Ar-
Rahīm.

Dan di antara bentuk kasih sayangnya adalah menurunkan syari'at supaya manusia
mendapatkan kebahagiaan & terhindar kesusahan didunia & akhirat.

!39
Dia-lah Yang Maha Mengetahui & Maha Bijaksana, hukumnya penuh dengan keadilan,
hikmah & juga kebaikan, meskipun hal ini terkadang samar atas sebagian manusia.

Oleh karena itu menjadi keharusan bagi seorang muslim & juga muslimah untuk ridha
dengan hukum Allāh.
Dan yakin bahwasanya kebaikan semuanya didalam hukum Allāh, di dalam segala bidang
kehidupan (meliputi) : 'aqidah, akhlaq, adab, mu'āmalah, ekonomi, kenegaraan dan lain-
lain.

Meng-Esakan Allāh di dalam hukum-hukumNya adalah termasuk konsekuensi tauhid.

Allāh berfirman:

َ ‫ض َّل‬
‫ض َال ًال‬ َ ‫سو َل ُه فَ َق ْد‬ ِ ‫خيَ َرةُ ِم ْن أ َ ْم ِر ِه ْم ۗ َو َم ْن يَ ْع‬
ُ ‫ص اهللََّ َو َر‬ ِ ‫سو ُل ُه أ َ ْم ًرا أ َ ْن يَ ُكو َن َل ُه ُم ا ْل‬ َ ‫َو َما َكا َن ِملُؤ ِْم ٍن َو َال ُمؤ ِْمن َ ٍة إِذَا َق‬
ُ ‫ضى اهللَُّ َو َر‬
‫ُم ِبينًا‬

"Dan tidaklah pantas bagi seorang laki-laki yang mukmin dan wanita yang mukminah
apabila Allāh & Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada bagi mereka
pilihan yang lain di dalam urusan mereka, dan barangsiapa yang mendurhakai Allāh dan
Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata."
(QS Al-Ahzab 36)

Saudaraku,
Alhamdulillah, dengan izin & karunia-Nya sampailah kita pada bagian yang terakhir dari
Silsilah Tauhid, yaitu bagian ke-25.
Dan dengan ini saya akhiri, dan bukan berarti kita sudah merasa cukup.

Apa yang disampaikan hanyalah sebagian kecil dari ilmu Tauhid itu sendiri. Belajar tauhid
dan mengamalkannya tidak akan berhenti sampai ajal menjemput kita.

Ikutilah majelis-majelis ilmu yang membahas tentang tauhid ini, bacalah buku-buku yang
berkaitan dengan tauhid yang telah ditulis oleh para ulama yang terpercaya.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla merahmati kita semua, menghidupkan & mematikan kita
diatas Tauhid.

Alhamdulillāhirrabbil 'ālamīn.

.‫و صلى اهلل على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعني‬
Saudaramu, Abdullāh Roy
Di kota Al-Madinah An-Nabawiyyah

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS


______________________________

!40

Anda mungkin juga menyukai