Kaum muslimin yang dimulyakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, ini adalah
halaqoh yang pertama dari Silsilah Belajar Tauhid yang berjudul “Mengapa
Kita Harus Mempelajari Tauhid? “
Oleh karena itulah Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengutus para Rasul
kepada setiap ummat tujuannya adalah untuk mengajak mereka kepada
tauhid.
َ … َۖ ﻭﻟَ َﻘﺪْ َﺑ َﻌﺜْﻨَﺎ ﻓِﻲ ُﻛ ِّﻞ ﺃ ُ َّﻣ ٍﺔ َﺭﺳُﻮﺎًﻟ ﺃَ ِﻥ ﺍﻋْ ﺒُﺪُﻭﺍ ﻪَّﻠﻟﺍ َ َﻭﺍﺟْ ﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّﺎ ُﻏ
ﻮﺕ
Oleh karena itu seorang muslim yang tidak memahami tauhid, yang
merupakan inti dari ajaran Islam, maka sebenarnya dia tidak memahami
agamanya meskipun dia telah mengaku mempelajari ilmu-ilmu yang banyak.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh yang pertama ini dan in syā
Allāh kita bertemu kembali pada halaqoh yang ke-2.
وصلى هللا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
Kota Al-Madinah,
Abdulloh Roy
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 2.
Tauhid Syarat Mutlak Masuk Surga
Diposkan pada Juli 18, 2017
Halaqah yang kedua dari Silsilah Belajar Tauhid, tauhid adalah syarat mutlak
masuk ke dalam surga.
َو َكلِ َم ُت ُه،ُ َوأَنَّ عِ ي َْسى َع ْب ُد هللا َو َرس ُْولُه،ُ َوأَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه،ُْك لَه َ َمنْ َش ِهدَ أَنْ اَل إِلَ َه إِاَّل هللا َوحْ دَ هُ اَل َش ِري
ان م َِن ْال َع َم ِل َ الج َّن ُة َعلَى َما َك َ ار َح ٌّق أَ ْد َخلَ ُه هللا
َ أَ ْل َقا َها إِلَى َمرْ َي َم َور ُْو ٌح ِم ْن ُه َو ْال َج َّن َة َح ٌّق َوال َّن
’’Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Allāh, tidak ada sekutu bagiNya dan bersaksi bahwasanya
Muhammad adalah hambaNya dan juga RasulNya dan bersaksi bahwasanya
‘Isa adalah hamba Allāh dan juga RasulNya dan kalimatNya yang Allāh
tiupkan kepada Maryam dan ruh dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan
bersaksi bahwasanya surga adalah benar dan neraka adalah benar maka
Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memasukan dia ke dalam surga, sesuai
dengan apa yang telah dia amalkan‘’. (HR Bukhari Muslim)
َي ْب َتغِى ِب َذل َِك َوجْ َه هللا. ار َمنْ َقا َل الَ إِلَ َه إِالَّ هللا
ِ َفإِنَّ هللا َق ْد َحرَّ َم َعلَى ال َّن
Itulah halaqah yang kedua dan sampai berjumpa kembali pada halaqah
berikutnya.
Akhil karīm, tauhid adalah amalan yang paling Allāh cintai, sebaliknya syirik
yaitu menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam beribadah adalah
amalan yang sangat Allāh murkai.
Orang tersebut akan kekal di neraka selama-lamanya dan tidak ada harapan
baginya untuk masuk ke surganya Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Sungguh ini
adalah sebuah kerugian yang tidak ada kerugian lebih besar daripada
kerugian ini.
Allāh berfirman :
ار
ٍ صَ ِين مِنْ أَ ْن َّ إِ َّن ُه َمنْ ُي ْشركْ ِباهلل َف َق ْد َحرَّ َم هللا َعلَ ْي ِه ْال َج َّن َة َو َمأْ َواهُ ال َّنا ُر َو َما ل
َ ِلظالِم ِ
Bentengilah dirimu dengan perisai ilmu yaitu ilmu agama, belajarlah dan
berdoalah kepada Allāh.
Itulah halaqah yang ketiga dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
وصلى هللا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
Akhūkum Abdullah Roy
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 4.
Syirik Membatalkan Amalan
Diposkan pada Juli 20, 2017
Pernahkan anda kehilangan file data berharga hasil kerja keras anda selama
berhari-hari, atau berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun ?
Bagaimanakah perasaan anda saat itu ? Sedih bukan ?
Tekadang seseorang berani untuk membayar jutaan rupiah asal file berharga
tersebut kembali.
Saudaraku sekalian, syirik adalah dosa besar yang bisa membatalkan amalan
seseorang.
Dalam ayat ini, seorang Nabi pun, apabila dia berbuat syirik, maka akan batal
amalannya.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, jagalah amalan anda yang sudah
anda tabung bertahun-tahun, jangan biarkan amalan tersebut hilang begitu
saja, hanya karena kejahilan anda terhadap tauhid dan juga syirik.
Terkadang sebuah perbuatan yang kita anggap biasa, bisa menghancurkan
amalan sebesar gunung, dan belum tentu ada waktu lagi untuk bisa
menabung kembali.
Itulah halaqah yang keempat dan sampai bertemu kembali pada halaqah
berikutnya.
Orang yang berbuat syirik, saudara sekalian, dan dia meninggal dunia tanpa
bertaubat kepada Allāh, maka dosa syirik tersebut tidak akan diampuni.
Namun apabila dia bertaubat sebelum dia meninggal, maka Allāh Subhānahu
wa Ta’āla akan mengampuni dosanya, bagaimanapun besarnya dosa
tersebut.
⑴ Menyesal
⑵ Meninggalkan perbuatan tersebut
⑶ Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi
(HR. Tirmidzi & Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany
rahimahullāh)
Para shahābat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak semuanya lahir dalam
keadaan Islam, bahkan banyak diantara mereka yang masuk Islam ketika
sudah besar. Dan sebelumnya bergelimang dengan kesyirikan.
Itulah halaqah yang ke-5 dan sampai berjumpa kembali pada halaqah
berikutnya.
Akhūkum,
‘Abdullāh Roy
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 6.
Pengertian Tauhid
Diposkan pada Juli 24, 2017
ِبسْ ِم هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم
السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته
الحمدهلل والصالة والسالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Belajar Tauhid yaitu “Apa itu Tauhid?”
Sebelum kita jauh melangkah di dalam Silsilah ini, tentunya kita harus benar-
benar memahami apa makna Tauhid yang wajib kita pelajari dan kita
amalkan.
TAUHID
■ Secara bahasa adalah mengEsakan
■ Secara istilah adalah mengEsakan Allāh di dalam beribadah.
َ َﻭﺇِ ْﺫ َﻗﺎ َﻝ ﺇِ ْﺑﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻷَ ِﺑﻴ ِﻪ َﻭ َﻗﻮْ ِﻣ ِﻪ ﺇِ َّﻧﻨِﻰ َﺑﺮَﺁﺀٌ ِّﻣﻤَّﺄ َﺗﻌْ ﺒُﺪ
}27{ } ﺇِﻻَّ ﺍﻟَّﺬِﻱ َﻓﻄَﺮَﻧِﻲ26{ ُﻭﻥ
’’Dan ingatlah ketika Ibrāhīm berkata kepada bapaknya dan kaumnya
‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali Dzat
yang telah menciptakan aku’” (Az-Zukhrūf 26-27)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
ﻪﻠﻟﺍ
ِ ﻠﻰ َ ﻪﻠﻟﺍ َﺣﺮُ َﻡ َﻣﺎﻟُ ُﻪ َﻭﺩَ ُﻣ ُﻪ َﻭ ِﺣﺴَﺎ ُﺑ ُﻪ َﻋ
ِ َﻣﻦْ َﻗﺎ َﻝ ﻻَ ﺇِﻟَ َﻪ ﺇِﻻَّ ﻪﻠﻟﺍُ َﻭ َﻛ َﻔﺮَ ِﺑﻤَﺎ ﻳُﻌْ ﺒَﺪُ ِﻣﻦْ ُﺩ ْﻭ ِﻥ
Oleh karena itu, rukun kalimat Tauhid (Lā ilāha illallāh) ada 2 :
⑴ Nafi (pengingkaran)
Nafi pada kalimat ‘’Lā ilāha’’ artinya tidak ada Tuhan yang berhak disembah.
Maksudnya adalah mengingkari tuhan–tuhan selain Allāh.
وهللا الموافق
وصلى هللا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
Akhūkum,
‘Abdullāh Roy
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 7.
Termasuk Syirik Memakai Jimat
Diposkan pada Juli 25, 2017
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Belajar Tauhid “Termasuk Syirik Memakai
Jimat”
Saudaraku sekalian, Allāh Azza wa Jalla adalah Dzat yang memberi manfaat
dan mudharat.
Padahal yang berhak untuk menentukan sesuatu itu sebab atau tidak adalah
Dzat yang menciptakan yaitu Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Ini adalah halaqah yang ke-8 dari “Silsilah Belajar Tauhid berjudul
“Bertabarruk (Mencari Barakah).”
Kaum Muslimīn,
Allāh berfirman:
(Al-A’rāf 54)
Dan Allāh adalah Dzat yang memberikan keberkahan atau kebaikan kepada
sebagian makhluqNya, sehingga makhluq tersebut menjadi makhluq yang
berbarakah dan banyak kebaikannya.
Allāh berfirman :
’’Sesungguhnya rumah yang pertama yang Allāh letakkan bagi manusia untuk
beribadah adalah yang ada di Makkah yang berbarakah dan petunjuk bagi
seluruh alam‘’. (Āli ‘Imrān 96)
Ka’bah diberikan barakah oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan cara
mendapatkan barakahnya (kebaikannya) adalah dengan melakukan ibadah
disana.
Malam Laylatul Qadr adalah malam yang berbarakah dan cara mendapatkan
barakahnya dan juga kebaikannya adalah dengan melakukan ibadah di
malam tersebut.
Disana ada barakah yang sifatnya dzatiyah, yaitu dzat yang berbarakah,
dimana barokah seperti ini bisa berpindah. Barokah jenis ini hanya Allāh
berikan kepada para Nabi dan juga Rasūl.
Oleh karena itu, dahulu para shahābat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam
bertabarruk dengan:
Dan ini menunjukan bahwasanya inilah kekhususan para Nabi dan juga para
Rasul.
Meminta barakah hanya kepada Allāh dan dengan cara yang disyari’atkan.
Adapun meminta barakah dari Allāh dengan sebab yang tidak disyari’atkan
seperti dengan:
Inilah halaqah yang ke-8 dan sampai berjumpa kembali pada halaqah
selanjutnya.
Saudaramu,
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 9.
Termasuk Syirik Besar Menyembelih Untuk
Selain Alloh
Diposkan pada Juli 27, 2017
ِبسْ ِم هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم
السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته
الحمدهلل والصالة والسالم على رسول هللا
Ini adalah halaqah yang ke-9 dari Silsilah Belajar Tauhid berjudul
“Menyembelih Untuk Selain Allāh Termasuk Syirik Besar”.
(Al-Kautsar 2).
Barang siapa yang menyerahkan ibadah meyembelih ini untuk selain Allāh
dalam rangka mengagungkan dan mendekatkan diri kepada selain Allāh,
sama saja kepada seorang Nabi atau kepada seorang wali atau kepada jin
dan lain-lain, maka dia:
Dan makna laknat adalah dijauhkan dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kita harus yakin sebagai seorang Muslim bahwa manfaat dan juga mudharat
ditangan Allāh Subhānahu wa Ta’āla semata dan hanya kepadaNya-lah
seorang muslim bertawakal.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-9 ini dan sampai
berjumpa kembali pada halaqah selanjutnya.
Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah An-Nabawiyyah
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 10.
Termasuk Syirik Bernadzar Untuk
Selain Alloh
Diposkan pada Juli 28, 2017
بسم هّللا الرحمن الرحيم
السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته
الحمد هلل والصالة و السالم على رسول هللا
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Belajar Tauhid berjudul “Termasuk Syirik
Bernadzar Untuk Selain Allah”
Seseorang bernadzar untuk Allāh akan berpuasa 1 hari bila lulus ujian,
atau
Bernadzar untuk Allah Subhānahu wa Ta’āla akan mengadakan umroh
bila sembuh dari penyakit,
Dan lain-lain.
ار
ٍ صَ ِين مِنْ أَ ْن َّ َو َما أَ ْن َف ْق ُت ْم مِنْ َن َف َق ٍة أَ ْو َن َذرْ ُت ْم مِنْ َن ْذ ٍر َفإِنَّ هَّللا َ َيعْ لَ ُم ُه ۗ َو َما ل
َ ِلظالِم
’’Dan apa yang kalian infaqkan atau yang kalian nadzarkan maka
sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahuinya.’’
(Al-Baqarah 270)
(Al-Hajj 29)
ِﻴﻊ ﻪَّﻠﻟﺍ َ َﻓ ْﻠﻴُﻄِﻌْ ُﻪ َﻭ َﻣﻦْ َﻧﺬ ََﺭ ﺃَﻥْ َﻳﻌْ ﺼِﻴَ ُﻪ َﻓﻼَ َﻳﻌْ ﺼِ ِﻪ
َ َﻣﻦْ َﻧﺬ ََﺭ ﺃَﻥْ ُﻳﻄ
(HR. Al-Bukhāri)
Itulah halaqah yang ke-10 dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.
Download Audio:
https://drive.google.com/file/d/0B1e0BM9z9hzYUi01aWdaZ3RnbTg/view?usp=docslist_api
Download
Audio: https://drive.google.com/file/d/0B1e0BM9z9hzYajJBeUJlOHBrSWs/view?
usp=docslist_api
Halaqoh yang ke-13 dari silsilah kita kali ini adalah tentang Syafā’at.
Syafā’at adalah meminta kebaikan bagi orang lain di dunia maupun di akhirat.
Allâh & Rasul-Nya telah mengabarkan kepada kita tentang adanya syafā’at
pada hari kiamat.
Syafa’at akhirat ini harus kita imani & kita berusaha untuk meraihnya.
Dan modal utama untuk mendapatkan syafā’at akhirat adalah bertauhid &
bersihnya seseorang dari kesyirikan.
“Syafa’at itu akan didapatkan insyā’ Allāh oleh setiap orang yang mati dari
umatku yang tidak menyekutukan Allāh sedikitpun.”
(Hadits Shahih Riwayat Muslim)
Allâh berfirman:
َ ُون إِاَّل لِ َم ِن ارْ َت
…ض ٰى َ …واَل َي ْش َفع
َ
“…Dan mereka (yaitu para nabi para malaikat & juga yang lain) tidak
memberikan syafā’at kecuali bagi orang-orang yang Allāh ridhai…”.
(Al-Anbiyaa’ 28)
“Tidaklah ada yang memberikan syafa’at di sisi Allāh Ta’ālā kecuali dengan
izin-Nya.” (Al-Baqarah 255)
Oleh karena itu permintaan syafā’at hanya ditujukan kepada Allāh, Zat yang
memilikinya.
Seperti seseorang mengatakan dalam yang do’anya, “Ya Allāh, aku meminta
syafa’at Nabi-Mu .”
Karena cara seperti ini adalah cara yang dilakukan oleh orang-orang
musyrikin zaman dahulu.
Itulah yang bisa kami sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqoh selanjutnya.
Orang yang shalih adalah orang yang baik karena mengikuti syariat Allah,
baik dalam hal aqidah, ibadah maupun dalam hal muamalah.
⑴ Mencintai mereka.
• ⑵ Mengikuti jejak mereka dalam kebaikan.
Atau,
⑵ Mensifati mereka dengan sifat-sifat yang tidak pantas kecuali untuk Allah.
Maka ini hukumnya HARAM (tidak diperbolehkan oleh agama) karena
menjadi pintu terjadinya kesyirikan & penyerahan sebagian ibadah kepada
selain Allah.
ِ َفقُ ْولُ ْوا َع ْب ُد،ُ َفإِ َّن َما أَ َنا َع ْب ُده،ارى اب َْن َمرْ َي َم
هللا َو َرس ُْولُ ُه َ ص ِ الَ ُت ْطر ُْونِي َك َما أَ ْط َر.
َ ت ال َّن
(HR. Bukhari)
Dan,
◆ Beliau adalah seorang rasul maka tidak boleh dicela & diselisihi.
⑷ Dan lain-lain.
Itulah halaqah
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh
15. Sihir
Diposkan pada Agustus 4, 2017
بسم هّللا الرحمن الرحيم
السالم عليكم ورحمة هّللا وبركاته
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا و على آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang “Sihir”.
Dan sihir yang merupakan kesyirikan adalah sihir yang terjadi dengan
meminta pertolongan kepada syaithan.
⑵ Menghina Al-Quran.
⑶ Mencela agama.
⑷ Dan lain-lain.
Allah berfirman:
َ ُون ال َّن
اس السِّحْ َر َ َِو َما َك َف َر ُسلَ ْي َمانُ َو ٰلَكِنَّ ال َّشيَاط
َ ين َك َفرُوا ي َُعلِّم
(Al-Baqarah 102)
(Muttafaqun ‘alaih)
Hukuman bagi seorang tukang sihir jenis ini adalah hukuman mati bila dia
tidak bertaubat, sebagaimana telah dicontohkan oleh para shahabat Nabi
shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Demikian pula meminta supaya disihirkan juga perbuatan yang haram karena
Rasūlullah shallallahu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwa bukan termasuk
pengikut Beliau (yaitu) orang yang menyihir & orang yang meminta disihirkan.
Diantaranya adalah:
Jimat-jimat
Musik-musik
Gambar-gambar makhluk bernyawa
Dan lain-lain.
√ Bersabar.
√ Dan jangan sekali-kali dia berusaha untuk menghilangkan sihir dengan cara
meminta bantuan jin, baik secara langsung maupun lewat dukun, paranormal
dan yang semisal dengan mereka.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita dan juga keluarga kita
dari semua kejelekan di dunia dan juga di akhirat.
Itulah halaqah yang ke-15 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang
selanjutnya.
و صلى هللا على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين.
Saudaramu,
‘Abdullah Roy
Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui sesuatu yang ghaib yang
tidak diketahui oleh kebanyakan manusia, seperti:
Melihat bintang
• Menggaris di tanah
• Melihat air di mangkok
• Dan lain-lain.
Ilmu ghaib yang mereka akui pada hakikatnya adalah kabar dari jin yang
mereka mintai bantuan.
Iblis & juga keturunannya tidak akan membantu sang dukun kecuali apabila
dukun tersebut kafir kepada Allah.
Para ulama menghukumi dukun sebagai orang yang kafir dengan sebab ini.
Dan harta yang dia dapatkan dari pekerjaan ini adalah harta yang haram.
Apabila mendengar sesuatu maka jin yang di atas akan mengabarkan kepada
yang di bawahnya dan seterusnya, sehingga sampai ke telinga dukun.
Kabar sedikit ini atau kabar sedikit yang sampai ini akan ditambah-tambahi
oleh dukun tersebut dengan kedustaan yang banyak.
Apa yang benar terjadi sesuai dengan yang dia kabarkan akan dijadikan alat
mencari pembenaran & kepercayaan dari manusia.
(HR Abū Dawūd, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani rahimahullah).
ً أربعين
ليلة َ ُصالة ٍ َمنْ أتى َعرَّ ا ًفا َف َسأَل ُه َعنْ َش
َ ئ لم ت ْق َبل لَ ُه
(HR Muslim)
Meskipun sebagian ulama berpendapat bahwa mendatangi dukun tidak
sampai mengeluarkan seseorang dari Islam, namun kedua hadits di atas
cukup menunjukkan besarnya dosa orang yang mendatangi dukun.
Itulah halaqah yang ke-16 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang
selanjutnya.
Saudaramu,
‘Abdullah Roy
Share this:
Pelajaran yang ke-17 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang “Tathayyur”,
yaitu merasa sial dengan sesuatu.
Seperti:
Melihat tabrakan
• Orang yang berkelahi
• Atau yang semisalnya.
Beliau bersabda,
ارة ِّ ََوال
َ الط َي
Oleh karena itu seorang Muslim tidak boleh mengikuti was-was syaithan ini.
Dan apa yang terjadi setelah itu adalah takdir Allah semata.
◆ Tafa’ul artinya adalah berbaik sangka kepada Allah karena melihat atau
mendengar sesuatu.
Utusan Quraisy saat itu bernama Suhail. Dan Suhail adalah bentuk
pengecilan dari kata “sahl” yang artinya “yang mudah”.
Maka Beliau pun berbaik sangka kepada Allah bahwa perjanjian ini akan
membawa kemudahan & kebaikan bagi umat Islam.
Saudaramu,
‘Abdullah Roy
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang “Meramal
Nasib Dengan Bintang”.
Bintang adalah makhluq yang menunjukkan kebesaran Allah dan kebesaran
Penciptanya.
Allah Ta’ala telah mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa bintang ini memiliki
3 faidah:
Allah tidak menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara di
atas.
Kita tutup segala pintu yang bisa merusak ‘aqidah kita dan juga keluarga kita.
Inilah halaqah yang ke-18 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang
selanjutnya.
Saudaramu,
‘Abdullah Roy
✓Wallahi
✓Dan lain-lain.
✘Demi Rasūlullah
✘Demi Ka’bah
✘Demi Jibrīl
✘Demi langit & bumi
✘Demi bulan & bintang
✘Dan lain-lain.
“Barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah maka sungguh dia
telah berbuat syirik.”
Syirik dalam hadits ini pada asalnya adalah syirik kecil yang tidak
mengeluarkan seseorang dari Islam.
Namun bisa sampai kepada syirik besar bila dia mengucapkan sumpah
dengan makhluq disertai pengagungan seperti kalau dia mengagungkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala, yaitu pengagungan ibadah.
✘ Demi Wisnu
✘ Demi Dewa Fulan
✘ Demi Lata
✘ Dan lain-lain.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-19 ini dan sampai
bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.
وباهلل التوفيق والهداية
ِ َو ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة
هللا َو َب َر َكا ُته
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang “Riyā”.
Ayyuhāl ikhwāh, Riyā’ adalah seorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karena ingin pahala dari
Allāh, akan tetapi ingin dilihat manusia dan dipuji. Riyā’ hukumnya HARAM dan dia termasuk syirik
kecil yang samar, yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam.
Riyā’ adalah di antara sebab tidak diterimanya amal ibadah seseorang, bagaimanapun besar
amalan tersebut.
Rasūlullāh ﷺ bersabda :
َﺎﺭ َﻙ َﻭ َﺗ َﻌﺎﻟَﻰ ﺃَ َﻧﺎ ﺃَ ْﻏﻨَﻰ ﺍﻟﺸُّﺮَ َﻛﺎﺀِ َﻋﻦِ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙِ َﻣﻦْ َﻋﻤِ َﻞ َﻋﻤَﻼً ﺃَ ْﺷﺮ ََﻙ ﻓِﻴ ِﻪ َﻣﻌِﻲ َﻏﻴْﺮِﻱ َﺗﺮ َْﻛﺘُ ُﻪ َﻭﺷِ ﺮْ َﻛ ُﻪ
َ َﻗﺎ َﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﺗﺒ
“Allāh berkata: ‘Aku adalah Zat yang paling tidak butuh dengan syirik. Barangsiapa yang
mengamalkan sebuah amalan dia menyekutukan Aku bersama yang lain di dalam amalan tersebut
maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyirikannya’.” (HR Muslim)
Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan untuk diampuni Allāh,
artinya dia harus di adzab supaya bersih dari dosa riyā’ tersebut, berbeda dengan dosa besar yang
ada di bawah kehendak Allāh, ;
“Sesungguhnya Allāh tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa
yang dikehendaki.” (QS An Nisā: 48)
Tahukah kita siapa orang yang pertama kali nanti akan dinyalakan api neraka dengan mereka?
Mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yang kejam tapi mereka justru adalah
orang-orang yang beramal shalih. mereka adalah orang yang:
⑴ Mengajarkan Al Qurān supaya dikatakan sebagai seorang qāri, seorang yang suka membaca,
seorang yang mahir membaca.
Beramal bukan karena Allāh, Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh Nabi ﷺ dalam hadits
yang shahih. Oleh karena itu, saudara sekalian, ikhlash-lah di dalam beramal..dan ikhlash adalah
barang yang sangat berharga. Para salaf kita, merekapun merasakan beratnya memperbaiki hati
mereka.
Dan hanya kepada Allāh kita meminta keikhlashan di dalam beramal, menjauhkan kita dari riyā’,
sum’ah, ‘ujub dan berbagai penyakit hati. dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal
kita kecuali kalau memang ada mashlahat yang lebih kuat.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-20 ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah yang selanjutnya.
Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Ada pun cinta yang merupakan tabi’at manusia seperti cinta keluarga, harta,
pekerjaan, dll maka hal ini diperbolehkan selama tidak melebihi cinta kita
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Apabila seseorang melebihi perkara-
perkara tersebut, maka dia telah melakukan dosa besar.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ُارةٌ َت ْخ َش ْو َن َك َسادَ َها َو َم َساكِن َ ير ُت ُك ْم َوأَمْ َوا ٌل ا ْق َت َر ْف ُتمُو َها َوت َِج
َ ِان آ َباؤُ ُك ْم َوأَ ْب َناؤُ ُك ْم َوإِ ْخ َوا ُن ُك ْم َوأَ ْز َوا ُج ُك ْم َو َعش
َ قُ ْل إِنْ َك
ْ
ض ْو َن َها أَ َحبَّ إِلَ ْي ُك ْم م َِن هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه َو ِج َها ٍد فِي َس ِبيلِ ِه َف َت َر َّبصُوا َح َّت ٰى َيأت َِي هَّللا ُ ِبأَمْ ِر ِه ۗ َوهَّللا ُ اَل َي ْهدِي ْال َق ْو َم َ َْتر
َ ال َفاسِ ق
ِين ْ
Halaqah yang ke-22 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang “Takut
Kepada Allah”.
Ayyuhal ikhwah,
Seorang Muslim tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak bertawakal kecuali
kepada Allah.
⑵ MengagungkanNya.
⑷ Melaksanakan perintahNya.
✘ Bukan takut :
Seperti orang yang takut (terkena) mudharat (dengan) wali fulan yang sudah
meninggal kemudian takut tersebut menjadikan dia merendahkan diri di
hadapan kuburannya dan juga mengagungkannya.
“Dan aku tidak takut dengan sesembahan kalian, mereka tidak memudharati
aku kecuali apabila Rabbku menghendakinya.”
Seperti:
Atau,
Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka tetapi takutlah kalian
kepadaKu jika kalian benar-benar orang yang beriman.”
(QS Ali ‘Imran: 175 )
Dan takut seperti ini bukanlah takut yang merupakan ibadah dan juga bukan
takut yang membawa seseorang meninggalkan perintah atau melanggar
larangan Allah.
Ini adalah takut yang tabiat, yang para Nabi pun tidak terlepas darinya.
Itulah halaqah yang ke-22 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang
selanjutnya.
و صلى هللا على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين.
Saudaramu,
‘Abdullah Roy
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 23.
Ta’at Ulama Dalam Kebenaran
Diposkan pada Agustus 16, 2017
Halaqah yang ke-23 dari Silsilah kita adalah tentang “Ta’at Ulama Dalam
Kebenaran”.
Ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu tentang Allah dan juga
agamanya.
Mereka adalah pewaris para nabi dan kedudukan mereka di dalam agama
Islam adalah sangat tinggi.
Allah telah mengangkat derajat para ulama dan memerintahkan kita untuk
ta’at kepada mereka selama mereka menyeru dan mengajak kepada
kebenaran dan juga kebaikan.
ِين آ َم ُنوا أَطِ يعُوا هَّللا َ َوأَطِ يعُوا الرَّ سُو َل َوأُولِي اأْل َمْ ِر ِم ْن ُك ْم
َ ۖ َيا أَ ُّي َها الَّذ
“Wahai orang-orang yang beriman, ta’atlah kepada Allah dan ta’atlah kepada
Rasul dan ulil amri kalian.”
⇒ Dan ulil amri disini mencakup ulama & juga umara (pemerintah).
Ulama, ayyuhal ikhwah, seperti manusia yang lain. Ijtihad mereka terkadang
salah dan terkadang benar.
√ Kalau benar, mereka mendapatkan 2 pahala.
Apabila jika telah jelas kebenaran bagi seorang Muslim dan jelas bahwasanya
seorang ulama menyelisihi tersebut dalam sebuah permasalahan, maka tidak
boleh seseorang menta’ati ulama tersebut kemudian dia meninggalkan
kebenaran.
(Muttafaqun ‘alaih)
Allah berfirman :
“Mereka (orang-orang Yahudi & Nasrani) menjadikan ulama dan ahli ibadah
mereka sebagai sesembahan selain Allah.”
“Ketahuilah bahwa mereka bukan beribadah kepada para ulama & ahli ibadah
tersebut, akan tetapi mereka, apabila menghalalkan apa yang Allah
haramkan, maka mereka ikut menghalalkan.
Dan apabila ulama & ahli ibadah tersebut mengharamkan apa yang Allah
halalkan maka mereka pun ikut mengharamkan.”
(Hadits ini hasan diriwayatkan oleh At-Tirmidzi)
Itulah halaqah yang ke-23 sampai bertemu pada halaqah yang selanjutnya.
Saudaramu,
‘Abdullah Roy
Share this:
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 24.
Menyandarkan Nikmat Kepada Alloh Ta’ala
Diposkan pada Agustus 17, 2017
ِ ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة
هللا َو َب َر َكا ُته
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا
Allah berfirman:
“Kenikmatan apa saja yang kalian dapatkan maka asalnya adalah dari Allah.”
Seperti mengatakan:
Allah berfirman:
Karena apa?
✓Nikmat keselamatan
✓Nikmat keamanan
✓Nikmat kesembuhan
Ini semua, bukan berarti seorang Muslim tidak boleh berterima kasih kepada
orang lain.
و صلى هللا على نبينا محمد و على آل نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين.
Saudaramu,
‘Abdullah Roy
HSI 1 Silsilah Belajar Tauhid | Halaqoh 25.
Ridho Dengan Hukum Alloh
Diposkan pada Agustus 18, 2017
السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-25 dari Silsilah Belajar Tauhid kali ini adalah tentang “Ridha
Dengan Hukum Allah”.
Allah Ta’ala sebagai pencipta manusia sangat menyayangi mereka, Dialah
Ar-Rahman Ar-Rahīm.
Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi seorang Muslim dan juga Muslimah
untuk:
‘Aqidah
• Akhlaq
• Adab
• Mu’amalah
• Ekonomi
• Kenegaraan
• Dan lain-lain.
ص هَّللا َ َو َرسُولَ ُهِ ْون لَ ُه ُم ْال ِخ َي َرةُ مِنْ أَمْ ِر ِه ْم ۗ َو َمنْ َيع
َ ضى هَّللا ُ َو َرسُولُ ُه أَمْ رً ا أَنْ َي ُك
َ ِن َواَل م ُْؤ ِم َن ٍة إِ َذا َق َ َو َما َك
ٍ ان لِم ُْؤم
ًضاَل اًل م ُِبينا
َ ض َّل َ َف َق ْد
“Dan tidaklah pantas bagi seorang laki-laki yang mu’min dan wanita yang
mu’minah apabila Allah & Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan yang lain di dalam urusan mereka.
Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia
telah sesat dengan kesesatan yang nyata.”
Saudaraku,
Alhamdulillah dengan izin dan karunia-Nya sampailah kita pada bagian yang
terakhir dari Silsilah Tauhid, yaitu bagian ke-25.
Apa yang disampaikan hanyalah sebagian kecil dari ilmu tauhid itu sendiri.
Bacalah buku-buku yang berkaitan dengan tauhid yang telah ditulis oleh para
ulama yang terpercaya.