BUKU PANDUAN

TAHSIN AL QUR’AN

َ‫ارجَََالحَ َروف‬
َ َ‫مَخ‬
‫َوصَفَاتَهَا‬

Disusun oleh :
Abdullah bin Muhammad Yasin
 ‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫ وأشهد أن ال إله إال اهلل وحده ال شريك له‬،‫ والشكر له على توفيقه وامتنانه‬،‫احلمد هلل على إحسانه‬
..‫ أما بعد‬،‫ وأشهد أن حممدا عبده ورسوله الداعي إىل رضوانه‬،‫تعظيما لشأنه‬

Segala puji bagi Alloh  atas nikmat hidayah dan karunia-Nya kepada kita, sehingga
kita bisa menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan Rosulullah  dan kita berharap ibadah
kita diterima Alloh  dengan bisa ikhlash dalam beramal. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad  dan keluarganya serta para sahabat-sahabatnya.

Buku yang tipis ini disusun berdasarkan permintaan sebagian dari ikhwah yang
mengikuti kajian tahsin kitab Metode As Syafi’I Ilmu Tajwid Praktis, yaitu untuk
memperbanyak praktik ketika membahas bab makhorijul huruf. Maka dari itu dengan
memohon petunjuk dari Alloh  dan mengharap keridhoan-Nya penulis menyusun buku ini
dengan tetap merujuk kepada buku aslinya dan menambahkan beberapa gambar dan
contoh didalamnya. Didesain untuk kajian rutin dengan membahas satu huruf di setiap
pertemuannya.

Buku ini boleh disebarkan difotocopy bagi siapa saja yang membutuhkan, semoga
bermanfaat dan mendapatkan ridho Alloh  , mendapat berkah di setiap amalan ibadah
kita, semoga Alloh  berkenan mengampunkan dosa-dosa kita. Amiin….

Kesempurnaan hanya milik Alloh , karena itu bila didapati kekurangan dan
kesalahan dalam buku ini maka saran dan kritikan kami buka seluas-luasnya.

....‫واحلمد هلل رب العاملني والصالة والسالم على نبينا حممد وعلى آله وصحبه أمجعني‬

Solo, Jum’at 8 Februari 2019

Penyusun

Abdullah bin Muhammad yasin

No WA : 08 5225 6886 61

i
 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI .……………………………………………………………………………………………………………… ii
KEUTAMAAN AL QUR’AN DAN MEMBACANYA ………………………………………………………… 1
PENTINGNYA IKHLASH ……………………………………………………………………………………………… 3
MEMBACA AL QUR’AN DENGAN TARTIL ………………………………………………………………….. 4
TEMPAT-TEMPAT KELUARNYA HURUF DAN SIFAT-SIFATNYA …………………………………… 5
I. HURUF-HURUF RONGGA MULUT DAN TENGGOROKAN ……………………………………. 6
II. HURUF-HURUF TENGGOROKAN ……………………………………………………………………….. 7
1. Tenggorokan bagian bawah ……………………………………………………………………. 7
2. Tenggorokan bagian tengah ……………………………………………………………………. 9
3. Tenggorokan bagian atas ………………………………………………………………………… 10
III. HURUF-HURUF LIDAH ……………………………………………………………………………………….. 13
1. Pangkal lidah …………………………………………………………………………………………… 13
2. Lidah bagian tengah ………………………………………………………………………………… 15
3. Pinggiran lidah ………………………………………………………………………………………… 18
4. Ujung lidah ……………………………………………………………………………………………… 19
IV. HURUF-HURUF DUA BIBIR …………………………………………………………………………………. 33
V. HURUF-HURUF RONGGA HIDUNG …………………………………………………………………….. 37

RANGKUMAN SIFAT-SIFAT HURUF ……………………………………………………………………………. 39

TABEL HURUF DAN SIFATNYA …………………………………………………………………………………… 42

HURUF-HURUF YANG MIRIP DALAM PENGUCAPANNYA ………………………………………….. 43

ii
 ‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

KEUTAMAAN AL QUR’AN DAN MEMBACANYA

ْ ْ ََ‫َ ْْبِ ِه َو‬ ِِ ِ ِ ِ ِِ ِ

ْ ‫السالَ ُم َعلَى نَبِيّه‬
َ ‫املصَطََى َو َعلَى لله َو‬ َ ‫الصالَةُ َو‬
َ ‫ َو‬,‫اب َوملَ ََْي َع ْل لَهُ ع َو ًجا‬
َ َ‫احلَ ْم ُد هلل الذي أَنْ َزَل َعلَى َعْبده الكت‬
‫ ّأَا بَ ْع ُد‬,ْ ِ ْ‫ْاهتَ َدى ِِبَ ْديِِه َواتّبَ َع ُسنّتَهُ إِ ََل يَ ْوِم ال ّدي‬
Segala puji bagi Alloh  yang telah menurunkan Al Qur’an sebagai pedoman keselamatan
dan kebahagiaan hidup bagi manusia di dunia maupun di akhirat, kita wajib mensyukuri atas nikmat
yg besar ini dengan membaca, mempelajari Al Qur’an, dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.
Sebagaimana Alloh  berfirman :

٩٢ :‫ﮉ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﮈ ص‬
“ Sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah supaya mereka memperhatikan ayat-
ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang memiliki akal fikiran.” QS Shaad : 29
Al Qur’an dan dzikrullah adalah nutrisi bagi kesehatan ruh dan hati, Alloh  berfirman :

‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧﭨ‬
٢٩ :‫ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﮈ الشورى‬
“ Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu ruh ( wahyu Al Qur’an ) dengan perintah kami,
sebelumnya kamu tidak mengetahui apa itu Al Kitab dan apa itu Iman, akan tetapi kami jadikan Al
Qur’an itu cahaya, kami beri petunjuk dengannya siapa saja yang kami kehendaki dari hamba-hamba
kami, dan sungguh kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.“ QS As Syuro : 52
Barangsiapa yang tidak berdzikir dan tidak membaca Al Qur’an diibaratkan orang yg mati,
sebagaimana Nabi  bersabda :
ِ ‫احلي والْمي‬
‫ رواه البخاري‬.‫ت‬ ِ ِ
ّ َ َ ّ َْ ‫ََثَ ُل الذي يَ ْذ ُكُر َربّهُ َوالذي الَ يَ ْذ ُكُر َربّهُ ََثَ ُل‬
“ Permisalan antara orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan orang yg tidak berdzikir, seperti orang
yang hidup dan orang yg mati.” HR Bukhari 6407 Muslim 779
Demikian pula perihal orang kafir, manusia yang tidak beriman kepada Alloh maka hidupnya
seperti hidupnya hewan, sebagaimana Alloh  berfirman :

٢٩ :‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﮈ حممد‬
“ Dan orang-orang kafir mereka bersenang-senang di dunia, mereka makan seperti makannya
binatang, dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” QS Muhammad : 12
Membaca Al Qur’an, mempelajarinya, mengamalkannya, dan mengajarkannya adalah
diantara sebab diangkatnya derajat seseorang di akhirat, sebagaimana dalil-dalil berikut :

٩٢ :‫ﮉﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮈ اإلسراء‬
“ Dan pada sebagian malam sholat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu,
semoga Rabbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” QS Al Isra : 79

" ُ‫اَتُه‬ ِ ِ َ َ‫ول اهللِ ََ ْ ْ ُه ْم ؟ ق‬ ِ َ‫ني َِ ْ ْ الن‬ِ ِ

ّ ‫ " ُه ْم أ َْه ُل ال ُقرلن أ َْه ُل اهلل َو َخ‬:‫ال‬ َ ‫ يَا َر ُس‬: ‫ قَالُوا‬," ‫اس‬ َ ‫ " إ ّن هلل أ َْهل‬:  ‫قال النيب‬
Nabi  bersabda : “ Sesungguhnya Alloh memiliki keluarga dari kalangan manusia “, “siapa
mereka ya Rasulalloh ?” , “ Mereka para ahli Al Qur’an adalah keluarga Alloh dan hamba-hamba
istimewa pilihan-Nya “. HR Ibnu Majah, Nasa’i, Hakim, Sahih targhib wa tarhib Al Albani 1432

1
 ‫ك عِْن َد ل ِخ ِر ليٍَة تَ ْقَرُؤَها‬ ِ ِ ‫ال لِص‬
ِ ‫اح‬
َ ‫ اقْرأ َو ْارتَ ِق َوَرتّ ْل َك َما ُكْن‬: ‫ب ال ُقْرلن‬
َ َ‫ فَإ ّن ََْن ِزل‬,‫ت تَُرتّ ْل ِِف ال ّدنْيَا‬ َ ُ ‫ " يُ َق‬:  ‫قال النيب‬
Nabi  bersabda : “Akan dikatakan kepada ahlul Qur’an : ‘Bacalah dan naiklah dan bacalah
dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia, sesungguhnya derajat tempat tinggalmu
berada pada akhir ayat yang engkau baca.” HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Hibban, Silsilah As Sahihah 2240

ِ ‫القياَ ِة تاجاً َِ ْ نُوٍر ضوؤه َِثْل‬

‫ْسى‬ ِ ‫الش ْم‬
َ ‫ َويُك‬,‫س‬ َ ‫ض ْوء‬
َ ُ ُُ َ ْ َ َ َ ِ ‫س َوالِ َداهُ يَ ْوَم‬ ِ ِِ ِ
َ ‫ " ََ ْ ْ قَ َرأ ال ُقرل َن َوتَ َعلّ َمهُ َو َعم َل به أُلْب‬:  ‫قال النيب‬
".‫َخ ِذ َولَ ِد ُك َما ال ُقرل َن‬ ُ ‫ ِِبَ ُك ِسينَا َه َذا ؟ فَيُ َق‬: ‫ فَيَ ُقوالَ ِن‬,‫وم ََلَُما ا ُلدنْيَا‬
ْ ‫ بِأ‬: ‫ال‬ ِ َ‫والِ َداهُ ُحلّت‬
ُ ‫ني الَ يَ ُق‬ َ
Nabi  bersabda : “ Barangsiapa membaca Al Qur’an, mengajarkannya, dan beramal
dengannya maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota dari cahaya seterang cahaya
matahari, dan akan dipakaikan kepada keduanya pakaian yang indah yg tidak pernah didapatkan di
dunia. Maka keduanya bertanya : Dengan sebab apa kami diberikan ini ?, maka dikatakan : Hal itu
disebabkan karena anakmu ahlu Qur’an”. HR Hakim 2086 Sahih Targhib Al Albani 1434
Lebih dari itu Alloh akan mempertemukan orang tua dengan anaknya yang mengikuti
keimanan kedua orang tuanya di syurga, sebagaimana firman-Nya :

٩٢ :‫ﮉ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮈ الَطور‬
“ Dan orang-orang yang beriman dan anak-anak mereka yang mengikuti keimanan mereka,
kami pertemukan mereka dengan anak-anak mereka, dan tidaklah kami mengurangi sedikitpun dari
pahala amal mereka, tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya”. QS At Thur : 21
Syaikh Utsaimin rahimahullah menjelaskan : “ Yaitu kami pertemukan dengan anak mereka
pada derajat surga yang sama, adapun anak yang sudah menikah maka mereka berada di tingkat
surga tersendiri “. Tafsir QS Al hujurat Syaikh Utsaimin hal. 187

‫َجَر ِان‬ ِ ِِ ِ َّ ِ ِ ِ ِ َّ ‫َاهر بِِه َع‬ ِ ‫الَّ ِذي ي ْقرأُ ال ُقرل َن وهو‬
ْ ‫يقرأُ ال ُقْرل َن ويَتَتَ ْعتَ ُع فيه َوُهو عليه َشاق لَهُ أ‬
َ ‫ َوالذي‬،‫السَرة الكَرام البَ َرَرة‬ َ َُ ْ َ َ
“ Orang yang membaca Al Qur’an dan dia pandai maka dia bersama malaikat yang mulia, dan orang
yang membaca Al Quran dan dia terbata-bata dan dia merasa kesulitan maka dia mendapat dua
pahala “. HR Bukhari 4937 Muslim 798
Berdasarkan dalil-dalil diatas maka manusia yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya bisa
mencapai predikat sebaik-baik manusia, sebagaimana Nabi  bersabda :

‫ َرَواهُ البُ َخا ِري‬,ُ‫َخ ُيُك ْم ََ ْ ْ تَ َعلّ َم ال ُقرل َن َو َعلّ َمه‬

“ Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya “. HR Bukhari 5027

‫ َوَر ُج ٍل لتَاهُ ََاالً فَ ُه َو يُنْ َِ ُقهُ لنَاءَ اللّْي ِل‬,‫وم بِِه لنَاءَ اللّ ِيل َولنَاءَ النَ َها ِر‬ ِ ْ َ‫الَ َحس َد إِالَّ ِِف اثْنَت‬
ُ ‫ َر ُج ٍل لتاه اللَّهُ ال ُق ْرل َن فَ ُه َو يَ ُق‬:‫ني‬ َ
ِ.‫ولناَءَ النَ َهار‬
َ
“ Tidak ada hasad kecuali pada dua : seorang yang Alloh berikan kepadanya Al Qur’an lalu dia
mengamalkannya malam dan siang hari, dan seorang yang diberi harta dan dia infakkan harta
tersebut malam dan siang hari “ HR Muslim 815
Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu pahala yang terus mengalir meski kita telah
meninggal dunia, maka hendaknya kita bersemangat dalam mengusahakannya. Seorang anak
memiliki tiga hak dari bapaknya, yaitu memilihkan ibu yang baik untuknya, memberikan nama yang
baik, dan mengajarinya membaca Al Qur’an.
Segala kekuatan hanya milik Alloh , kepada-Nya kita berdo’a agar mendapat taufiq dan
hidayahnya agar dimudahkan dalam mempelajari ilmu, dan mengamalkannya, serta
menyampaikannya.

2
 PENTINGNYA IKHLASH

‫استُ ْش ِه َد فَأُِِتَ بِِه‬ ِ ِ ِ ِ ‫ إِ َّن اََّوَل الن‬: ‫ت َر ُس ْوَل اهللِ يَ ُق ْو ُل‬ ِ َ َ‫ع ْ أَِِب هري رَة ق‬
ْ ‫ضى يَ ْوَم الْقيَ َاَة َعلَْيه َر ُجل‬ َ ‫َّاس يُ ْق‬ ُ ‫ ََس ْع‬:‫ال‬ َ َْ ُ ْ َ
ِ ‫ قَاتَ ْل‬:‫ال‬ َ َ‫ت فِْي َها؟ ق‬
‫ال‬
َ ‫تِ لَ ْن يُ َق‬ َ ‫ت َولَ ِكن‬
َ ‫َّك قَاتَ ْل‬ َ ْ‫ َك َذب‬:‫ال‬
َ َ‫ت ق‬ُ ‫استُ ْش ِه ْد‬
ْ ‫ك َح ََّّت‬ َ ‫ت فْي‬ ُ
ِ َ َ‫ ق‬,‫فَ َعَّرفَهُ نِ َع َمهُ فَ َعَرفَ َع َها‬
َ ‫ فَ َما َعمْل‬:‫ال‬
,‫ب َعلَى َو ْج ِه ِه َح ََّّت اُلْ ِق َي ِِف النَّا ِر‬ ِ ِِ ِ ِ
َ ْ‫ ُُثَّ أََُر به فَ ُس‬، ‫ فَ َق ْد قْي َل‬,‫َجر ْيء‬
ِ

ِ ‫ تَعلَّم‬:‫ال‬ ِ ‫ فَما ع ِمْل‬:‫ال‬ ِ ِ ِ

ُ‫ت الْع ْل َم َو َعلَّ ْمتُه‬
ُ ْ َ َ َ‫ت فْي َها؟ ق‬ َ َ َ َ َ‫ ق‬,‫َوَر ُجل تَ َعلَّ َم الْعْل َم َو َعلَّ َمهُ َوقَ َرأَ اْل ُقْرل َن فَأُِِتَ بِه فَ َعَّرفَهُ ن َع َمهُ فَ َعَرفَ َع َها‬
‫ ُُثَّ أ ََُِر‬، ‫ فَ َق ْد قِْي َل‬، ‫ال ُه َو قَا ِرىء‬
َ ‫ت اْل ُق ْرل َن لِيُ َق‬ ِ َ ‫ ولَ ِكنَّك ت علَّمت الْعِْلم لِي ق‬,‫ َك َذبت‬:‫ال‬ ِ ْ‫وقَرأ‬
َ ْ‫ َعامل َوقَ َرأ‬:‫ال‬ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ‫ ق‬,‫ك اْل ُقْرل َن‬ َ ‫ت فْي‬ ُ ََ
ِ ِ
,‫ب َعلَى َو ْج ِهه َح ََّّت اُلْق َي ِِف النَّا ِر‬ ِ ِِ
َ ْ‫به فَ ُس‬
ْ ْ َِ ‫ت‬
ُ ‫ ََاتََرْك‬:‫ال‬ َ َ‫ت فِْي َها؟ ق‬ ِ
َ ‫ فَ َما َعمْل‬:‫ال‬
ِ ‫ورجل و َّسع اهلل علَي ِه واَعَطَاه َِ ْ اََن‬
َ َ‫ ق‬,‫اف الْ َم ِال ُكلِّ ِه فَأُِِتَ بِِه فَ َعَّرفَهُ نِ َع َمهُ فَ َعَرفَ َها‬ َْ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ َ َ ُ ََ
ِ‫ ُُثَّ أ َُِر بِه‬,‫ال هو جواد فَ َق ْد قِيل‬ ِ ِ ِ ِ ُّ ‫َسبِْي ٍل ُُِت‬
َ َْ َ َ َ ُ َ ‫ت ليُ َق‬َ ‫َّك فَ َعْل‬ َ ‫ َولَكن‬، ‫ت‬ َ ْ‫ َك َذب‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬,‫ك‬ ُ ‫ب أَ ْن يُْن َ َق فْي َها إِالَّ أَنَْ ْق‬
َ َ‫ت فْي َها ل‬
)٢٢9٢( ‫ رواه َسلم‬.‫ب َعلَى َو ْج ِه ِه ُُثَّ أُلْ ِق َي ِِف النَّا ِر‬ ِ
َ ْ‫فَ ُس‬

Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah
orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-
kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya.
Allah bertanya kepadanya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia
menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman :
‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang
demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar
menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.
Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya
serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya,
maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau
lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab: ‘Aku menuntut ilmu dan
mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.’ Allah berkata : ‘Engkau
dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al
Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah
yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya
dan melemparkannya ke dalam neraka.
Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam
harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun
mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-
nikmat itu?’ Dia menjawab : ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang
Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berfirman :
‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati)
dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar
menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.” HR Muslim 1905
Hidayah taufiq hanya di tangan Alloh , hanya kepada-Nya kita berdo’a meminta
pertolongan agar kita bisa ikhlash dalam amal ibadah kita, mengharap karunia dan keridhoan-Nya di
dunia dan di akhirat.

3
 MEMBACA AL QUR’AN DENGAN TARTIL

Alloh  telah memerintahkan kita membaca Al Qur’an dengan tartil, sebagaimana Alloh 
telah berfirman :

٤ :‫ﮉ ﭢ ﭣ ﭤ ﮈ املزَل‬
“ Dan bacalah Al Qur’an dengan tartil “ QS Al Muzzammil : 4
Maka wajib bagi kita untuk berusaha belajar membaca Al Qur’an sebagaimana cara Nabi kita
tercinta  dalam membaca Al Qur’an, demikian pula para sahabat mereka sangat memperhatikan
bacaan Al Qur’an Nabi , sebagaimana atsar berikut ini :
ٍ ‫ال اب ْ َسع‬ ِ ْ ِ‫ات لِْل َُ َقر ِاء واملساك‬ ٍ ‫َكا َن اب ْ َسع‬
ُ ‫ود يُ ْق ِر‬
‫ود ََا َه َك َذا‬ َ ْ َ ُ َ ‫فَ َق‬، ً‫ني َُْر َسلَة‬ َ َ َ ُ َ‫الص َدق‬ َ َ‫ فقرأ‬،‫رجال‬
َ ‫الر ُج ُل إّنا‬ ً ‫ئ القرل َن‬ ُْ َ ُ
‫ني‬ ِ ِ
ِ ِ‫ات لل َُ َقراء واملساك‬ ِ
ِ َ َ‫ال َكيف أَقرأَ َكها يا أَبا عبد الرح ِ ْ؟ ق‬ ِ ِ ُ ‫أَقرأَنِي ها رس‬
َ َ َ ُ َ‫لص َدق‬ َ ‫ال أقرأَن َيها إنَا ا‬ َ ّ َْ َ َ َ َ ْ َ َ‫َلّى اهللُ َعلَْيه َو َسلّ َم ق‬َ ‫ول اهلل‬ ُ َ ََ َ
٩٩٢/٢ ‫ سلسلة الصْيْة‬.‫َّها‬ َ ‫فَ َمد‬
Artinya : Suatu ketika Ibnu Mas’ud  menyimak bacaan Al Qur’an seseorang, maka laki-laki
tersebut membaca ‘ Innamas shodaqotu lilfuqoro’i wal masakini’ dengan pendek tanpa dipanjangkan
(QS At Taubah : 60), berkata Ibnu Mas’ud  “ Tidak demikian Rosulullah  membacakannya
kepadaku”, laki-laki tersebut bertanya : “ lalu bagaimanakah Nabi  membacakannya kepadamu
wahai Abu Abdirrahman ( Ibnu Mas’ud) ?”Ibnu Mas’ud menjawab : “Nabi  membacakannya
kepadaku : ‘ Innamas shodaqootu lilfuqoroo’I wal masaakini “ maka Ibnu Mas’ud memanjangkannya.
( Silsilah Ahadits As Sohihah Al Albani 5/279 )
Hukum mendalami ilmu tajwid atau menjadi guru tajwid adalah fardhu kifayah, namun
membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib sebagaimana dalil diatas, tentunya sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh, demikianlah sifat orang-
orang yang beriman. Alloh  berfirman :

٢٩٢ :‫ﮉ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﮈ البقرة‬

“Orang-orang yang kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan
yang sebenarnya, mereka itulah orang yang beriman kepadanya” QS Al Baqoroh : 121

٢ :ْ ‫ﮉ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮈ التغاب‬
“Dan bertakwalah semampu kalian, dan dengarkan, dan taatlah” QS At Taghobun : 16

٣ - ٢ :‫ﮉ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮈ طه‬
“ Taha. Tidaklah kami turunkan Al Qur’an agar kamu susah. Melainkan sebagai peringatan
bagi orang yang takut ( akan adzab Alloh ) “. QS Taha : 1-3
Membaca Al Qur’an dengan sebenarnya bukanlah sekedar membacanya saja, namun yang
lebih penting adalah, mentadabburi dan mengamalkannya, Alloh  berfirman :

٤٣ :‫ﮉ ﰂ ﰃ ﰄ ﰅ ﰆ ﰇ ﰈ ﰉ ﮈ العراف‬
“Itulah syurga diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang kamu kerjakan” QS Al A’rof : 43
Tidak ada daya upaya melainkan dari Alloh , kepada-Nya kita meminta kemudahan dalam
belajar dan mengamalkannya.

4
 TEMPAT-TEMPAT KELUARNYA HURUF DAN SIFAT-SIFATNYA

ِ ‫ﭿ خَمخارِج ح‬
ِ ‫وف و‬
‫ص خفاتُ خها ﭾ‬ ‫اْلُُر خ‬ ُ

Secara garis besar tempat keluarnya huruf terbagi menjadi lima bagian :

ِ ‫اجلو‬
Rongga tenggorokan hingga rongga mulut ( ‫ف‬ ‫) َمخحخر ُج‬,
1. ‫خح‬
2. Tenggorokan ( ‫) اْلخحل ُق‬,
Lidah ( ‫) اللّسا ُن‬,
3.
‫خ‬
4. ِ ‫الش خفتخ‬
Kedua bibir ( ‫ان‬ ّ ),
5. Rongga hidung ( ‫وم‬
ُ ‫) اخلخحي ُش‬.

( Tempat-tempat keluarnya huruf )

Setiap makhraj bertanggung jawab dalam mengeluarkan huruf pada bagiannya masing-
masing, bagian mulut yang bukan makhraj dari suatu huruf maka tidak boleh ikut andil dalam
membunyikan huruf tersebut.
Contoh kesalahan :

 Mengucapkan huruf ‫ش‬‫ ( خ‬fathah ) dengan memajukan bibir,

 Mengucapkan huruf ‫ظ‬
‫ ( خ‬fathah ) dengan memajukan bibir,
 Mengucapkan huruf َ‫ ( ر‬fathah ) dengan memajukan bibir, dll.

5
 I. HURUF-HURUF RONGGA MULUT DAN TENGGOROKAN ( ُ‫الجوف‬
َ )
Huruf-huruf yang keluar dari rongga mulut dan tenggorokan adalah huruf- huruf mad
‫وف الح خمد‬
ُ ‫ُحُر‬ ( huruf perpanjangan suara ), yaitu :

Huruf Alif didahului fathah ( ‫ ) خا‬disebut ‫ف امل ّديّة‬ِ‫األخل‬, fathah berasal dari kata ‫فختح‬
1.
‫ُ خ‬ ‫خخ‬
artinya membuka, diucapkan dengan membuka rongga mulut.
Huruf Wau didahului dhommah ( ‫ ) ُحو‬disebut ‫الواو امل ّديّة‬ ‫الضَّم‬
2.
‫ خ‬, dhommah dari kata
artinya mengumpulkan, diucapkan dengan mengumpulkan atau memajukan bibir.
3. Huruf Ya didahului kasroh kasroh ( ‫ ) ِي‬disebut ‫اليخاءُ امل ّديّة‬, kasroh dari kata ‫خك خسخر‬
‫ح‬ ‫خ‬
artinya memisah, diucapkan dengan merekahkan atau menurunkan rahang bawah.

( Makhraj Alif maddiyah ) ( Makhraj Wau Maddiyah ) ( Makhraj ya’ maddiyah )

Dalam membaca huruf-huruf mad suaranya melewati rongga tenggorokan dan keluar
dari rongga mulut, bukan keluar dari rongga hidung. Untuk melatih makhraj ini bisa
dilakukan dengan mengucapkan huruf sambil menutup hidung. Agar suara kita tidak
terdengar sengau ( Jawa : bindeng ) maka diusahakan rongga mulut hingga tenggorokan
cukup lebar untuk melewatkan suara, agar suara tidak beralih ke jalur rongga hidung.

Contoh kesalahan :  Membaca ‫ ُع حو‬suaranya lewat hidung,

‫يم‬ ِ suaranya lewat hidung.
 Membaca ‫الرح ح‬
ّ
Latihan-latihan :
Tutuplah lubang hidung dan ucapkan huruf-huruf mad : ‫خذا ِذ حي ذُ حو‬
‫ﮉﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ‬

4-1 : ‫ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﮈ القريش‬
٧٦ : ‫ﮉ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﮈ البقرة‬

44 : ‫ﮉ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚﮛ ﮈ هود‬
٠٨ : ‫ﮉ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜﯝ ﮈ األنعام‬

6
 II. HURUF-HURUF TENGGOROKAN ( ُ‫الحلُق‬
َُ )

Huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan terbagi menjadi 3 bagian :

1. Tenggorokan bagian bawah ( ‫اْلخحل ِق‬ ‫) أخقح خ‬, keluar darinya 2 huruf :
‫صى‬
a. Huruf Hamzah ( ‫ء‬ ).

( Pita suara hamzah berharokat )

( Pita suara hamzah sukun ) ( Makhraj huruf hamzah )

Sifat-sifat bunyi huruf hamzah :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلخ حهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Syiddah ( ‫الش َّد ُة‬
ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 ُ ‫االستِ خف‬
Istifal ( ‫ال‬ ‫) ح‬, artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ ‫) االنحفتخ‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.
Praktik mengucapkan huruf hamzah :

‫ءخا إِ حي أ حُو أخأح أ حُوأً أ ِخن أخأح خن ِم خن الح ُم حؤ ِن خمئِ حي ئاً أخنِئخا‬
Kesalahan-kesalahan dalam melafadzkan huruf hamzah :

 Dibaca tanpa mengatupkan pita suara, 4٦ :‫ﮉ ﯷ ﯸ ﯹ ﯺ ﯻ ﮈ الواقعة‬

 Dibaca Tebal, 1١ :‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﮈ ﮉ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﮈ اجملادلة‬
 Tidak dibaca jelas di akhir kalimat , 4٤ :‫ﮉ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮈ الزمر‬

Latihan-latihan :

١٠ :‫ﮉ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﮈ التوبة‬ ٦ :‫ﮉ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﮈ الفاحتة‬

41 : ‫ﮉ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﮈ النازعات‬ 1٠ : ‫ﮉ ﯪ ﯫ ﯬ ﮈ البلد‬

٦1 : ‫ ﮉ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷﮈ البقرة‬11 : ‫ﮉ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩ ﮈ النازعات‬
١٨ - 14 : ‫ﯵ ﯶ ﯷ ﮈ البلد‬ ‫ﮉﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ‬
4 :‫ﮉ ﭷ ﭸ ﭹ ﮈ الزلزلة‬
7
b. Huruf Haa’ ( ‫ه‬ ).
Makhraj huruf Haa’ berada di tenggorokan paling bawah, sebagaimana gambar berikut :

( Pita suara membunyikan Haa ) ( makhraj huruf Haa’ )

Sifat-sifat bunyi huruf Haa’ :

 Dibaca Hams ( ‫) ا حْلخ حمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,
ُ
Rokhowah ( ُ‫خاوة‬

‫الر خ خ‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
 ُ ‫االستِ خف‬
Istifal ( ‫ال‬ ‫) ح‬, artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ ‫) االنحفتخ‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.
Praktik mengucapkan huruf Haa’ :

‫ُه حوهاً خه ِن خه حه خن ِم خن الح ُم حه ِن خم ِهحي هاً خهنِ خها‬ ‫خها ِه حي ُه حو أخ حه‬

Kesalahan-kesalahan dalam melafadzkan huruf Haa’ :
 Haa’ tidak dibaca jelas, ‫ﭒ ﭓ ﭔ ﮈ ﮉﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ‬ ‫ﮉﭑ‬
 Dibaca terlalu dalam, ‫ﮉﭧ ﭨ ﭩ ﮈ‬
 Dibaca tebal, ٠ :‫ﮉ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﮈ البينة‬
Latihan-latihan :

1 :‫ ﮉ ﭑ ﭒ ﮈ الشمس‬1٠ :‫ﮉ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮈ التوبة‬

‫ﮉﭢﭣﭤﭥﭦﭧﭨﭩﭪﭫ ﭬﭭﭮﭯﭰ‬

‫ﭱﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ‬

4 – 1 :‫ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ اْلمزة‬

١٤ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﮈ اجلاثية‬

8
2. Tenggorokan bagian tengah ( ‫اْلخحل ِق‬ ‫ط‬
ُ ‫) خو خس‬, keluar darinya 2 huruf :
a. Huruf ‘Ain ( ‫) ع‬,

( Letak makhraj huruf ‫)ع‬

Sifat-sifat dari huruf ‘Ain :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلخ حهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Tawassuth ( ‫ط‬ ُ ‫) الت خَّوس‬, suara tengah-tengah, tidak ditahan tapi juga tidak dibebaskan,
 ُ ‫االستِ خف‬
Istifal ( ‫ال‬ ‫) ح‬, artinya merendah, merendahkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ ‫) االنحفتخ‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.
Praktik mengucapkan huruf ‘Ain :

‫خعا ِع حي عُ حو أخ حع عُ حوعاً خع ِن خع حع خن ِم خن الح ُم حع ِن خمعحي عاً خعنِ عاخ‬

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam membaca huruf ini :

 ‘Ain dhommah ( ‫ع‬

ُ ) dibaca sengau ( jawa : bindeng ), ٧٦ :‫ﮉ ﮯ ﮰ ﮱ ﮈ البقرة‬
 ‘Ain sukun ( ‫ع‬
‫ ) ح‬dengan syiddah memutus aliran suara, ١٠٢ :‫ﮉ ﮭ ﮮ ﮯ ﮈ البقرة‬
 Dibaca mirip seperti huruf Hamzah ( ‫) ء‬, 4٤ :‫ﮉ ﯨ ﯩ ﯪ ﯫ ﯬ ﯭ ﮈ املرسالت‬
 Dibaca dengan dengung ‘Nga. ١ :‫ﮉ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﮈ الفاحتة‬
Latihan-latihan :

٤ - 1 :‫ﮉ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﮈ القارعة‬
٦ :‫ﮉ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﮈ الفاحتة‬ ٢ :‫ﮉ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥﮈ الفاحتة‬
١ :‫ﮉ ﮪ ﮫ ﮬ ﮈ الشرح‬ ٢ :‫ﮉ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﮈ الغاشية‬
٢ :‫ﮉ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮈ الليل‬ 1٦ :‫ﮉ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮈ التكوير‬

9
b. Huruf haa’ ( ‫ح‬
‫) خ‬,
Makhraj huruf haa’ di tengah-tengah tenggorokan, sedikit diatas makhraj huruf ‘Ain :

( Letak makhraj huruf ‫)ح‬

Sifat-sifat dari huruf ini :

 Dibaca Hams ( ‫) ا حْلخ حمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,
ُ
 Rokhowah ( ُ‫خاوة‬
‫الر خ‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
‫خ‬
 Istifal ( ‫ال‬ ِ
ُ ‫االست خف‬
‫) ح‬, artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ ‫) االنحفتخ‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.
Praktik mengucapkan huruf haa’ :

‫خحا ِح حي ُح حو أخ حح ُح حوحاً خح ِن خح حح خن ِم خن الح ُم حح ِن خمحي حاً خحنِ خحا‬

Kesalahan yang sering terjadi :

 Membaca haa’ ( ‫ح‬

‫ ) خ‬di makhraj huruf Haa’ ( ‫ ) خه‬menjadi bunyi Haa, ‫ﮉﭛ ﭜ ﮈ‬
 Membaca haa’ ( ‫ ) ح‬di makhraj huruf Kho’ ( ‫خ‬
‫خ‬ ‫ ) خ‬menjadi bunyi Kha, ‫ﮉﭖ ﭗ ﮈ‬
 Huruf haa’ tidak dibaca dengan jelas, ٠4 : ‫ﮉ ﰂ ﰃ ﰄ ﰅﰆ ﮈ الزخرف‬
Latihan-latihan :

٢ – 4 :‫ﮉ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮈ املسد‬

14 - 1٠ :‫ﮉ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﮈ األعلى‬

4٧ :‫ﮉ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃﮄ ﮈ البقرة‬

14٢ :‫ﮉ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨﮩ ﮪﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮈ البقرة‬

10
3. Tenggorokan bagian atas ( ‫اْلخحلق‬
‫ح‬ ‫أدَن‬
‫) خ‬, keluar dari tempat ini 2 huruf :
a. Huruf Ghain ( ‫غ‬
‫) خ‬,

( Letak makhraj huruf ‫) غخ‬

Sifat-sifat dari huruf ini adalah :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلخ حهر‬, artinya jelas dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
Rokhowah ( ُ‫خاوة‬

‫الر خ خ‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
 Isti’la’ ( ‫االستِ حعالخء‬
ُ ‫) ح‬, yaitu tingginya/ naiknya lidah ke langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ ‫) االنحفتخ‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,
 Bila berharokat kasroh maka tidak dibaca terlalu tebal ( ‫خي ِم‬ ِ ‫) أ حخدَن التَّ حف‬,
‫خ‬
demikian juga bila sukun dan didahului huruf berharokat kasroh.

Praktik mengucapkan huruf Ghain :

‫خغا ِغ حي غُ حو أخ حغ غُ حوغاً خغ ِن خغ حغ خن ِم خن الح ُم حغ ِن خمغِحي غاً خغنِ غخا‬

Bentuk kesalahan yang sering didapati dalam mengucapkan huruf ini diantaranya :
 Diucapkan di makhraj huruf Qaaf dan tidak meninggikan lidah ke langit-langit mulut,

 Diucapkan tercampur huruf Khaa’, 1٧ :‫ﮉ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮈ النجم‬

 Dibaca dengan berlebihan, 4٦ :‫ﮉ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﮈ اْلجر‬

 Dibaca memantul, ٦ :‫ﮉ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﮈ الفاحتة‬

Latihan-latihan :

٢ :‫ﮉ ﮰ ﮱ ﯓ ﮈ األعلى‬ ٤ :‫ﮉ ﮛ ﮜ ﮈ العاديات‬

4 :‫ﮉ ﭜ ﭝ ﭞ ﮈ الشمس‬ ٦ :‫ﮉ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮈ الغاشية‬

٤ - ١ :‫ﮉ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﮈ الروم‬

1٦٤ :‫ﮉ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮈ البقرة‬

11
b. Huruf Khaa’ ( ‫خ‬
‫) خ‬,
Makhraj huruf Khaa’ berada sedikit diatas huruf Ghain pada tenggorokan bagian atas :

( Letak makhraj huruf ‫) خخ‬

Sifat-sifat dari huruf ini yaitu :

 Dibaca Hams ( ‫) ا حْلخ حمس‬, yaitu melepas aliran udara,

ُ
Rokhowah ( ُ‫خاوة‬

‫الر خ خ‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
 Isti’la’ ( ‫االستِ حعالخء‬
ُ ‫) ح‬, yaitu tingginya/ naiknya lidah ke langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ ‫) االنحفتخ‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.
 Bila berharokat kasroh maka tidak dibaca terlalu tebal ( ‫خي ِم‬ ِ ‫) أ حخدَن التَّ حف‬,
‫خ‬
demikian juga bila sukun dan didahului huruf berharokat kasroh.

Praktik mengucapkan huruf Khaa’ :

‫خخا ِخ حي ُخ حو أخ حخ ُخ حوخاً خخ ِن خخ حخ خن ِم خن الح ُم حخ ِن خَِمحي خاً خخنِ خخا‬

Bentuk kesalahan yang sering didapati :

 Dibaca dengan memajukan bibir, ٠ :‫ﮉ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﮈ البينة‬

 Khaa’ kasroh dibaca terlalu tebal, ١1 :‫ﮉ ﭖ ﭗ ﮈ القيامة‬
 Dibaca dengan syiddah sampai mengerik air ludah.

Latihan-latihan : ١ - 1 :‫ﮉ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮈ العلق‬

1٠4 :‫ﮉ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮈ البقرة‬
٤٤ :‫ﮉ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮈ املائدة‬
٤ :‫ﮉ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮈ املائدة‬
٤4 :‫ ﮉ ﮒ ﮓ ﮈ اْلج‬11٨ :‫ﮉ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮈ املؤمنون‬
12
 III. HURUF-HURUF LIDAH

Huruf-huruf yang keluar dari lidah terbagi menjadi 3 bagian :

ِ ‫) أَقْصى اللِس‬, keluar darinya 2 huruf :
‫ان‬
1. Lidah bagian belakang (
َ َ
a. Huruf Qaaf ( ‫ق‬ ).

( Makhraj huruf Qaaf ‫) ق‬

Sifat-sifat dari huruf Qaaf :
 Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,

 Syiddah ( ‫الشدَّة‬
ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 Isti’la’ ( ‫االستِ ْعلَء‬
ْ ), yaitu tingginya/ naiknya lidah ke langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنْ ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,

 Qalqalah ( ‫) ال َق ْل َقلَة‬, memantul tebal ketika sukun baik di tengah atau di akhir bacaan.

Praktik mengucapkan huruf Qaaf :

‫قَا قِ ْي ق ْو أَ ْق ق ْوقا قَ ِن قَ ْق َن ِم َن الْم ْق ِن َم ِقْي قا قَنِ َقا‬

Kesalahan : - Qalqalah Qoof tidak dibaca tebal, ٣١ :‫ﮉ ﮆ ﮇ ﮈ ﮈ الشمس‬
 Diucapkan dengan mengalirkan udara, ٨٨ :‫ﮉ ﯦ ﯧ ﯨ ﮈ البقرة‬
 Berlebih-lebihan dalam mengucapkan Qaaf. ١٣ :‫ﮉ ﯴ ﯵ ﯶ ﮈ مرمي‬
Latihan-latihan :

‫ﮉﭤ ﭥ ﭦﭧﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬﭭ ﭮ ﭯ ﭰﭱ ﭲ ﭳ‬
٥ – ٣ :‫ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮈ الفلق‬

٢ – ٣ :‫ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮈ القيامة‬

٤٤ :‫ﮉ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﮈ آل عمران‬

١٣ :‫ﮉ ﮇ ﮈ ﮉﮊ ﮈ النبأ‬ ٨ :‫ﮉ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮈ الرعد‬

13
b. Huruf Kaaf ( ‫ك‬ ).
Makhraj huruf Kaaf berada sedikit didepan makhraj huruf Qoof :

( makhraj huruf Kaaf ‫ ك‬dan aliran udaranya )

Sifat-sifat bunyi huruf Kaaf :

 Dibaca Hams ( ‫) ا ْْلَ ْمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,

 Syiddah ( ‫الشدَّة‬
ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 Istifal ( ‫االستِ َفال‬
ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنْ ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.

Praktik mengucapkan huruf Kaaf :

‫َكا كِ ْي ك ْو أَ ْك ك ْوكا َك ِن َك ْك َن ِم َن الْم ْك ِن َم ِكْي كا َكنِ َكا‬

Kesalahan-kesalahan dalam melafadzkan huruf Kaaf :

 Dibaca dengan menahan aliran udara, ٤ :‫ﮉ ﯓ ﯔ ﯕ ﮈ الشرح‬

 Berlebihan mengalirkan udara , ٣ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﮈ التكوير‬

 Qalqalah ketika mengucapkan Kaaf sukun, ١١ :‫ﮉ ﯝ ﯞ ﯟ ﮈ القلم‬

Latihan-latihan :

‫ﮉﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘﮙ ﮚ‬
‫ﮛﮜ ﮝ ﮞﮟﮠﮡﮢﮣﮤﮥ ﮦﮧﮨ‬
٨ – ٣ :‫ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮈ التكاثر‬

٣٨ :‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﮈ النازعات‬ ٤ :‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﮈ الفاحتة‬

٤١ :‫ﮈ النازعات‬ ‫ﮉﯿ ﰀ ﰁ ﰂ‬ ١٥ :‫ﮉ ﯸ ﯹ ﯺ ﯻ ﮈ املعارج‬

14
 ِ ‫اللِس‬
2. Lidah bagian tengah ( ‫ان‬ ‫) َو َسط‬, keluar darinya 3 huruf :
َ
a. Huruf Jiim ( ‫) ج‬,

( Letak makhraj huruf ‫)ج‬

Sifat-sifat dari huruf Jiim :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,

 Syiddah ( ‫الشدَّة‬
ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 Istifal ( ‫االستِ َفال‬
ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنْ ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,

 Qalqalah ( ‫) ال َق ْل َقلَة‬, memantul ketika sukun baik di tengah atau di akhir bacaan.

Praktik mengucapkan huruf Jiim :

َ‫َجا ِج ْي ج ْو أَ ْج ج ْوجا َج ِن َج ْج َن ِم َن الْم ْج ِن ََِمْيجا َجنِ جا‬

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam membaca huruf ini :

 Huruf Jim dibaca dengan mengalirkan udara, ٢٣ :‫ﮉ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮈ النبأ‬

 Berlebihan dalam menahan aliran udara sehingga menyerupai huruf Yaa ‫ي‬.

Latihan-latihan :

٨ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ البينة‬
٢ :‫ﮉ ﭩ ﭪ ﭫ ﮈ الغاشية‬ ٢١ :‫ﮉ ﯯ ﯰ ﯱﯲ ﮈ الفجر‬

١٥ :‫ﮉ ﯪ ﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﮈ هود‬

٨٨ :‫ﮉ ﯔ ﯕﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜﯝ ﮈ األنعام‬

١٢ :‫ﮉ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﮈ الذاريات‬
15
 b. Huruf Syiin ( ‫) ش‬, Makhraj huruf Syiin terletak di tengah-tengah lidah :

( Sifat Tafasyi huruf Syin ‫) ش‬ ( Letak makhraj huruf Syin ‫) ش‬

Sifat-sifat dari huruf ini :

 Dibaca Hams ( ‫) ا ْْلَ ْمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,

 Rokhowah ( ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 ِ
Istifal ( ‫االست َفال‬
ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنْ ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,

Tafassyi ( ‫شي‬

ْ ّ ‫) التَ َف‬, menyebarnya aliran udara di rongga mulut.
Praktik mengucapkan huruf Syiin :

‫ش ش ْوشا َش ِن َش ْش َن ِم َن الْم ْش ِن َم ِشْي شا َشنِ َشا‬ ِ

ْ َ‫َشا ش ْي ش ْو أ‬
Kesalahan yang sering terjadi :
 Huruf Syin diucapkan dengan memajukan bibir, terkecuali ketika dhommah,

 Dibaca mirip huruf siin, ٣٨ :‫ﮉ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﮈ اجملادلة‬

 Dibaca tebal, ٣٤ :‫ﮉ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﮈ الكهف‬
Latihan-latihan :

٣٥ :‫ ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﮈ الليل‬٣ :‫ ﮉ ﮖ ﮗ ﮘ ﮈ الليل‬٣:‫ﮉ ﭑ ﭒ ﮈ الشمس‬

٢ - ٣ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﮈ قريش‬

٥ :‫ﮉ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ طه‬ ٣ :‫ﮉ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮈ الشرح‬

٣٣ - ٣٨ :‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﮈ ص‬

٩٣ :‫ﮉ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﮈ األنعام‬
16
 Huruf Yaa’ ( ‫) ي‬,
c.
َ
Makhraj huruf Yaa’ yang bukan berupa huruf mad berada di tengah-tengah lidah :

( Letak makhraj huruf Yaa’ ‫)ي‬

Sifat-sifat dari huruf ini :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,

 Rokhowah ( ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 ِ
Istifal ( ‫االست َفال‬
ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنْ ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,

 Liin ( ‫) اللِ ْي‬, Lembut, jika ya sukun didahului fathah maka dibaca dgn ringan/mudah.

Praktik mengucapkan huruf Yaa’ :

‫ي َميِ ْي يا يَنِ يَا‬

ِ ْ ‫ي ِمن الْم‬ ِ
َ َ ْ َ‫يَا ي ْي ي ْو أَ ْي ي ْويا يَ ِن ي‬
Kesalahan yang sering terjadi :

 Yaa dibaca kurang jelas, ٣٣ :‫ ﮉ ﮂ ﮃ ﮄ ﮈ احلاقة‬٣٣ :‫ﮉ ﮒ ﮓ ﮔﮕ ﮈ هود‬

 Berlebihan ketika mengucapkan Yaa’ bertasdid hingga memutus aliran suara,
 Yaa sukun didahului fathah (Liin) dibaca dengan kaku/ suara menyiku.

Latihan-latihan :

١ :‫ﮉ ﭙ ﭚ ﭛ ﮈ التكوير‬ ٥ :‫ﮉ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﮈ الفاحتة‬

١ :‫ﮉ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ قريش‬ ‫ﮉﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮈ‬

٨٣ :‫ﮉ ﯿ ﰀ ﰁ ﰂ ﰃ ﰄ ﰅ ﰆﰇ ﮈ النساء‬
٣٣٣ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﮈ األعراف‬
17
 ِ ‫اللِس‬
3. Pinggiran lidah ( ‫ان‬ ‫ ) َحافَة‬bertemu dengan gigi-gigi geraham atas, keluar darinya huruf
َ
Dhaad ( ‫ ) ض‬:

( Letak makhraj huruf ‫)ض‬

Sifat-sifat dari huruf Dhaad :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas dibaca dengan menahan aliran udara,

 Rokhowah ( ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 ِ
Isti’la’ ( ‫االست ْعلَء‬
ْ ), yaitu tingginya/ naiknya lidah ke langit-langit mulut,
 Ithbaq ( ‫) االطْبَاق‬, artinya berkumpul, menyelaraskan lidah dengan langit-langit mulut,

 Istitholah ( ‫) االستطالة‬, memanjangnya suara mulai ujung hingga pangkal pinggiran lidah.

Praktik mengucapkan huruf Dhaad :

ِ ‫ضيضا‬
ِ ْ ‫ض َن ِم َن الْم‬ ِ َ
‫ضا‬
َ ‫ضن‬
َ ْ ‫ض ِن َم‬ ْ‫ض‬َ ‫ض ِن‬ ْ َ‫ضا ض ْي ض ْو أ‬
َ ‫ض ض ْوضا‬
Bentuk kesalahan yang sering didapati dalam mengucapkan huruf Dhaad :
 Dhaad dibaca dengan memajukan bibir, kecuali jika berharokat dhommah,

 Dhaad dibaca dengan mengalirkan udara, ١ :‫ﮉ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﮈ املاعون‬

 Dhaad sukun dibaca qalqalah, ٣١٨ :‫ﮉ ﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯﯰ ﮈ آل عمران‬
Latihan-latihan :

٥٣ :‫ ﮉ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﮈ الكهف‬٩ :‫ﮉ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﮈ الفاحتة‬

٣٩١ :‫ﮉ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮈ البقرة‬

٥٣ :‫ﮉ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘﮙ ﮈ النساء‬

٢٣ – ٢٩ :‫ﮉ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮈ الواقعة‬

٢ - ٣ :‫ﮉ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﮈ الزلزلة‬
18
 ِ ‫اللِس‬
4. Daerah sekitar ujung lidah ( ‫ان‬ ‫ف‬
ُ ‫) طَْر‬, darinya keluar 12 huruf, yaitu :
َ
a. Huruf Laam ( ‫) ل‬, terletak di ujung dua tepian lidah bersama ujung lidah bertemu dengan
gusi dari 8 gigi atas paling depan :

( Letak makhraj huruf ‫) َل‬

Sifat-sifat dari huruf ini yaitu :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Tawassuth ( ‫ط‬ ُ ‫) الت ََّو ُّس‬, sedang-sedang, suara tidak ditahan tapi juga tidak dilepas,
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,
 Inhirof ( ‫اف‬ ِْ ), beralihnya aliran suara karena terhalang lidah.
ُ ‫االْنَر‬
Praktik mengucapkan huruf Laam :

َ‫الَ لِ ْي لُ ْو أَ ْل لُ ْوالا لَ ِن لَ ْل َن ِم َن الْ ُم ْل ِن َملِ ْي لا لَنِل‬

Bentuk kesalahan yang sering didapati :

 Laam dibaca tebal, ( kecuali lafadz ‫ اهلل‬apabila di awal kalimat

atau didahului fathah atau dhommah maka dibaca tebal ),
 Laam sukun dibaca qalqalah,
 Lidah meruncing, tidak menempel di semua gusi dari 8 gigi.

Latihan-latihan : ( Laam tebal )

١ :‫ﮉ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﮈ الزلزلة‬ ٢ :‫ﮉ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﮈ الفاحتة‬

٢٢ :‫ﮉ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮈ آل عمران‬

١٢١ :‫ﮉ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝﮞ ﮈ آل عمران‬

١ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﮈ اإلخلص‬ ٢٢٢ :‫ﮉ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩﮪ ﮈ البقرة‬

١١١ :‫ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ اإلسراء‬ ١ :‫ﮉ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﮈ النصر‬

19
b. Huruf Nuun ( ‫) ن‬, terletak di ujung lidah bertemu dengan gusi dari 2 gigi seri atas, sedikit
didepan huruf Laam :

( Letak makhraj huruf ‫) ن‬

Sifat-sifat dari huruf Nuun :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Tawassuth ( ‫ط‬ ُ ‫) الت ََّو ُّس‬, sedang-sedang, suara tidak ditahan tapi juga tidak dilepas,
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,
 Ghunnah ( ُ‫) الغُنّة‬, berdengungnya suara karena melewati hidung.

Praktik mengucapkan huruf Nuun :

َ‫نَا نِ ْي نُ ْو أَ ْن نُ ْونا نَ ِن نَْن َن ِم َن الْ ُم ْن ِن َمنِ ْينا نَنِ نا‬

Bentuk kesalahan yang sering didapati :

 Nuun dibaca tebal, ١١ :‫ﮉ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮈ الطارق‬

 Nuun tidak dengung sempurna, ٩٣ :‫ﮉ ﯽ ﯾ ﯿ ﰀ ﰁ ﰂ ﰃ ﰄ ﮈ الرمحن‬

Latihan-latihan :

‫ﮉﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋﮌﮍ ﮎ ﮏ‬

٢ - ١ :‫ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮈ الناس‬

١٢ – ١٢ :‫ﮉ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩ ﯪ ﮈ العلق‬

٩٣ :‫ ﮉ ﰌ ﰍ ﰎ ﰏ ﰐ ﰑ ﮈ طه‬١ :‫ﮉ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﮈ النصر‬

١ :‫ ﮉ ﮉﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮈ القلم‬١٢١ :‫ﮉ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮈ األنعام‬

٢٢ :‫ﮉ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮈ الرمحن‬
20
c. Huruf Roo (‫) ر‬, terletak di awal punggung ujung lidah bertemu dengan gusi dari 2 gigi seri atas :

( Letak dan bentuk lidah saat َ‫ ر‬tafkhim/tebal ) ( bentuk lidah saat huruf َ‫ ر‬tarqiq/tipis)

Sifat-sifat huruf Roo :

 Dibaca Jahr ( ‫ ) اجلَ ْهر‬jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Tawassuth ( ‫ط‬ ُ ‫) الت ََّو ُّس‬, sedang-sedang, suara tidak ditahan tapi juga tidak dilepas,
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), merendahkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, membuka/ melonggarkan rongga mulut,
 Takrir ( ‫) التكرير‬, berulang, bergetarnya ujung lidah ketika menempel,

 Inhirof ( ‫اف‬ ِْ ), beralihnya aliran suara karena terhalang lidah.

ُ ‫االْنَر‬
Praktik mengucapkan huruf Roo’ :

َ‫َرا ِر ْي ُرْو أَْر ُرْورا َرِن َرْر َن ِم َن ال ْرِن َم ِريْرا َرنِرا‬

ُ
Bentuk kesalahan yang sering didapati :
 Roo fathah dibaca dengan memajukan bibir,
 Berlebihan dalam sifat takrir,

 Roo dibaca qolqolah, ٤ :‫ ﮉ ﮞ ﮟ ﮠ ﮈ العاديات‬٣ :‫ﮉ ﯧ ﯨ ﯩ ﯪ ﮈ األعلى‬

Adapun kaitannya dengan tebal tipisnya, huruf Roo memiliki tiga kondisi :
ِ ‫) التَ ْف‬, yaitu di lima keadaan berikut :
1) Dibaca tebal ( ُ‫خيم‬

a. Roo berharokat fathah atau dhommah ( ‫ُر‬ ‫) َر‬,

١٣ :‫ﮉ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﮈ الربوج‬ ٩ :‫ﮉ ﭛ ﭜﮈ الفاحتة‬

١١ :‫ﮉ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﮈ الغاشية‬ ٣ :‫ﮉ ﮋ ﮌ ﮈ الغاشية‬

٣ :‫ﮉ ﰁ ﰂ ﰃ ﰄ ﰅ ﰆ ﰇ ﰈ ﮈ مرمي‬

Catatan : Roo imalah dalam surat Huud : 41 dibaca tipis ٤١ :‫ﮉ ﮑ ﮒ ﮓ ﮈ هود‬
21
 b. Roo sukun atau waqof didahului harokat fathah atau dhommah ( ‫) َْر ُْر‬,
١ :‫ﮉ ﮋ ﮌ ﭒ ﮈ التكاثر‬ ٤ :‫ﮉ ﮞ ﮟ ﮠ ﭜ ﮈ العاديات‬

١٢ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﮈ القلم‬ ٢١ :‫ﮉ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﮈ الفجر‬

٩٢ :‫ﮉ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡﮈ النساء‬ ١٣ :‫ﮉ ﯧ ﯨ ﮈ البلد‬

c. Roo sukun atau waqof didahului huruf mati (selain huruf Yaa) dan sebelumnya fathah
atau dhommah ( ‫) َر ُر‬,
ْ ْ
١ :‫ ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭒ ﮈ القدر‬٢ – ١ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﮈ الفجر‬

‫ﮉ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ الفجر ﮉ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﮈ العصر‬

١٤ :‫ ﮉ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮈ االنشقاق‬١ :‫ﮉ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮈ الطور‬

d. Roo sukun didahului hamzah washol, yaitu hamzah tambahan untuk membunyikan
huruf mati di awal kata ( ‫ار‬
ْ ),
٢١ :‫ﮉ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﮈ الفجر‬ ١١٢ :‫ﮉ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮈ الائدة‬

٢١ :‫ﮉ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽﮈ األنبياء‬٣٣ :‫ﮉ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘﮈ احلج‬

٢٣ :‫ﮉ ﯭ ﯮ ﯯ ﮈ الدخان‬٩٢ :‫ﮉ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮈ العنكبوت‬

e. Roo sukun didahului kasroh namun diikuti oleh huruf isti’la’ yang berharokat fathah
atau dhommah dalam satu kalimat, ( isti’la’ yaitu huruf yg tebal : ‫ظ‬ ‫) خ ص ض غ ط ق‬,

٣ :‫ ﮉ ﯛ ﯜ ﯝ ﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﮈ األنعام‬١٤:‫ﮉ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒﮈ الفجر‬

١٢٢ :‫ﮉ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﮈ التوبة‬

٢١:‫ﮉ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮈ النبأ‬

2) Roo dibaca tipis ( ُ‫) التَرقِيق‬, juga di lima keadaan, yaitu :

a. Roo berharokat kasroh ( ‫) ِر‬,

٩١:‫ ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕﮈ النساء‬١٩:‫ﮉ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪﮫ ﮈ غافر‬

١٣ :‫ﮉ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﮈ الشورى‬ ٢٢ :‫ﮉ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮈ ق‬

٢٢ :‫ ﮉ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﮈ الرسلت‬٢٣ :‫ﮉ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮈ الذاريات‬

22
 b. Roo sukun didahului kasroh ( ‫ ) ِْر‬dan setelahnya bukan huruf isti’la’,

١١ :‫ﮉ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮈ الطارق‬ ١١:‫ﮉﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﮈ القمر‬

١٣ :‫ ﮉ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ النازعات‬١١٣ :‫ﮉ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﮈ الكهف‬

٤١ :‫ﮉ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮈ الائدة‬ ٢٤ :‫ﮉ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﮈ الشعراء‬

c. Roo sukun didahului kasroh ( ‫ ) ِْر‬dan setelahnya huruf isti’la’ namun di lain kalimat,

١ :‫ﮉ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮈ نوح‬

٢ :‫ﮉ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﮈ العارج‬ ١١ :‫ﮉ ﯷ ﯸ ﯹ ﯺ ﮈ لقمان‬

d. Roo sukun atau waqof didahului huruf mati dan sebelumnya berharokat kasroh ( ‫) ِْْر‬,

١١ :‫ﮉ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪﭫ ﮈ يونس‬ ٢ :‫ﮉ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﮈ الفجر‬

٢٢ :‫ ﮉ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮈ غافر‬٢١ :‫ﮉ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩ ﮈ البقرة‬

Catatan : Apabila huruf matinya berupa huruf isti’la’ maka Roo dibaca tebal :

١٢ :‫ﮉ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬﮭ ﮈ سبأ‬ ٣٣ :‫ﮉ ﮂ ﮃ ﮄ ﮈ يوسف‬

e. Roo sukun atau waqof didahului Yaa sukun ( ‫) ْي ْر‬,

٢٢١ :‫ ﮉ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜﭝ ﮈ البقرة‬١١١ :‫ﮉ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥﮈ البقرة‬

١ :‫ﮉ ﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﮈ التغابن‬ ١٢ :‫ﮉ ﯸ ﯹ ﯺﯻ ﮈ هود‬

١١ :‫ﮉ ﮍ ﮎ ﮏﮐ ﮈ سبأ‬ ٢١ :‫ﮉ ﮭ ﮮ ﮯﮰ ﮈ الشعراء‬

3) Boleh dibaca tebal atau tipis ( ‫الرتقيق‬

‫) التفخيم أو‬,
Yaitu apabila Roo sukun didahului kasroh ( ‫ ) ِْر‬dan setelahnya terdapat huruf isti’la’ yang
juga berharokat kasroh.

٢٩ :‫ﮉ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﮈ الشعراء‬

Catatan :
Sebagian kaum muslimin berpendapat bahwa huruf roo pada kalimat berikut boleh dibaca
tafkhim atau tarqiq, namun pendapat tersebut tidak ada dalilnya.

١١ :‫ ﮉ ﰃ ﮈ هود‬٤ :‫ ﮉ ﭛ ﮈ الفجر‬١٢ :‫ ﮉ ﮬ ﮈ سبأ‬٣٣ :‫ﮉ ﮄ ﮈ يوسف‬

١٢ :‫ ﮉ ﮜ ﮈ القمر‬٢٢ :‫ﮉ ﯧ ﯨ ﮈ الشعراء‬

23
d. Huruf Taa’ ( ‫) ت‬, Punggung ujung lidah bertemu pangkal gigi seri atas,

( Letak makhraj huruf ‫ت‬

َ )
Sifat-sifat dari huruf Taa :

 Dibaca Hams ( ‫) ا ْْلَ ْمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,
ُ
 Syiddah ( ‫الش َّد ُة‬
ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,
Praktik mengucapkan huruf Taa :

‫ْت َمتْي تا تَنِ تَا‬

ِ ْ ‫ْت ِمن الْم‬
ُ َ َ ْ َ‫ت تُ ْوتا تَ ِن ت‬
ِ
ْ َ‫تَا ت ْي تُ ْو أ‬
Bentuk kesalahan yang sering didapati :

 Taa dibaca tanpa mengalirkan udara, atau berlebihan, ٤٤ :‫ﮉ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ الؤمنون‬

 Taa dibaca dengan berdesis, ١١ :‫ﮉ ﭺ ﭻ ﭼ ﮈ الشمس‬
 Taa dibaca tebal, ٢١ :‫ﮉ ﰏ ﰐ ﰑ ﰒ ﰓ ﮈ الرعد‬
Latihan-latihan :

١ :‫ﮉ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮈ السد‬ ١ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﮈ الفتح‬

‫ﮉﭜﭝﭞ ﭟ ﭠﭡ ﭢ ﭣﭤﭥﭦ ﭧﭨﭩ ﭪﭫ ﭬﭭﭮ‬

١٣ :‫ﮉ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ الليل‬ ٢ – ١ :‫ﭯ ﭰ ﮈ االنشقاق‬

‫ﮉﭑ ﭒ ﭓ ﭔﭕ ﭖ ﭗﭘﭙ ﭚ ﭛﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠﭡ ﭢ‬
٤٢ :‫ﮉ ﯪ ﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯ ﮈ الواقعة‬ ٢ – ١ :‫ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﮈ االنفطار‬

١٢ :‫ﮉ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩ ﯪ ﯫ ﮈ آل عمران‬
24
e. Huruf Daal ( ‫) د‬, Punggung ujung lidah bertemu pangkal gigi seri atas,

( Letak makhraj huruf ‫) د‬

Sifat-sifat dari huruf Daal :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Syiddah ( ُ‫الش َّدة‬ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,
 Qalqalah ( ُ‫) ال َق ْل َقلَة‬, memantul ketika sukun baik di tengah atau di akhir bacaan.

Praktik mengucapkan huruf Daal :

‫َم ِديْدا َدنِ َدا‬ ‫ِم َن الْ ُم ْد ِن‬ ‫ُد ْودا َد ِن َد ْد َن‬ ‫َدا ِد ْي ُد ْو أَ ْد‬
Bentuk kesalahan yang sering didapati :

 Daal dibaca dengan mengalirkan udara, ١١ :‫ﮉ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﮈ الطففني‬

 Makhraj dal terlalu mundur dari gigi depan, seperti huruf D orang indonesia.
 Daal dhommah dibaca tebal menyerupai huruf Dhood, ١١ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﮈ العاديات‬
Latihan-latihan :

٢ :‫ﮉ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﮈ الفاحتة‬

٤ - ٩ :‫ﮉ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﮈ اإلخلص‬

‫ﮉﭷ ﭸﭹﭺ ﭻﭼﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄﮅ ﮆﮇ ﮈ‬

١ :‫ﮉ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﮈ الاعون‬ ٣ – ٢ :‫ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ اْلمزة‬

‫ﮉﭑﭒ ﭓ ﭔﭕ ﭖﭗ ﭘ ﭙ ﭚﭛ ﭜﭝﭞﭟﭠﭡﭢﭣ‬
٢ - ١ :‫ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﮈ الكافرون‬
25
f. Huruf Tho ( ‫) ط‬, Punggung ujung lidah bertemu pangkal gigi seri atas,

( Letak makhraj huruf ‫) ط‬

Sifat-sifat dari huruf Tho :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Syiddah ( ‫الش َّد ُة‬
ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 Isti’la’ ( ‫االستِ ْعلَء‬
ُ ْ ), yaitu tingginya/ naiknya lidah ke langit-langit mulut,
 Ithbaq ( ‫اق‬ ُ َ‫) االطْب‬, artinya berkumpul, suara mengumpul di langit-langit mulut,
 Qalqalah ( ُ‫) ال َق ْل َقلَة‬, memantul tebal ketika sukun di tengah atau waqof di akhir bacaan.

Praktik mengucapkan huruf Tho :

‫َم ِطْي طا طَنِ طَا‬ ‫ِم َن الْ ُم طْ ِن‬ ‫طُْوطا طَ ِن طَطْ َن‬ ‫طَا ِط ْي طُْو أَ ْط‬
Bentuk kesalahan mengucapkan huruf Tho :
 Tho dibaca dengan mengalirkan udara, ٢٤٣ :‫ﮉ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﮈ البقرة‬

 Tho berharokat kasroh tidak dibaca tebal, ١١ :‫ﮉ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮈ الصافات‬

 Tho tercampur dengan huruf Dhood, ١٣ :‫ﮉ ﯸ ﯹ ﯺ ﮈ اجملادلة‬
 Qalqalah Tho tidak dibaca tebal.

Latihan-latihan : ٢٣ :‫ﮉ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﮈ الفجر‬

١ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﮈ الطارق‬ ١ :‫ﮉ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮈ الكوثر‬

٩ :‫ ﮉ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬﭭ ﮈ اللك‬١١:‫ﮉ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗﮈ الصافات‬
١ :‫ ﮉ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮈ الرسلت‬١ :‫ﮉ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮈ الطور‬
٤ :‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﮈ قريش‬

26
g. Huruf Siin ( ‫) س‬, Ujung lidah berada di belakang gigi seri atas dan gigi seri bawah.

( Letak makhraj huruf ‫) س‬

Sifat-sifat dari huruf Siin :

 Dibaca Hams ( ‫) ا ْْلَ ْمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,
ُ
Rokhowah ( ُ‫خاوة‬

َ َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,
 Shofir ( ‫الص ِفي‬
ُ َ ), Tajamnya suara berdesis melewati celah antara gigi seri.
Praktik mengucapkan huruf Siin :

‫س ُس ْوسا َس ِن َس ْس َن ِم َن الْ ُم ْس ِن َم ِسْي سا َسنِ َسا‬ ِ

ْ َ‫َسا س ْي ُس ْو أ‬
Bentuk kesalahan mengucapkan huruf Siin :
 Siin berharokat dhommah dibaca tebal menyerupai huruf Shaad, atau

 Siin mati didahului dhommah dibaca tebal menyerupai Shaad,٤٤:‫إبراهيم‬ ‫ﮉ ﭫ ﭬﭭ ﮈ‬

 Ujung lidah menekan gigi seri atas sehingga mirip huruf Tsa ( ‫) ث‬

 Siin dibaca tebal, ١ :‫ﮉ ﮋ ﮌ ﮍ ﮈ القلم‬

Latihan-latihan : ٢ :‫ﮉ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﮈ الفاحتة‬

‫ﮉﮖﮗ ﮘﮙﮚﮛ ﮜﮝﮞﮟﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤﮥ ﮦﮧﮨﮩﮪﮫ‬

‫ﮬﮭ ﮮ ﮯﮰﮱﯓﯔﯕﯖﯗﯘﯙ ﯚﯛﯜ ﮈ‬
١٣ :‫ﮉ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷﯸ ﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾ ﯿ ﰀ ﮈ األنعام‬

٢٣٢ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝﭞ ﮈ البقرة‬

١١ – ٣ :‫ﮉ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﮈ الرسلت‬
27
h. Huruf Zaay ( ‫) ز‬, Ujung lidah berada di belakang gigi seri atas dan gigi seri bawah.

( Letak makhraj huruf ‫) ز‬

Sifat-sifat dari huruf Zaay :

 Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Rokhowah ( ُ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,
 Shofir ( ‫الص ِفي‬
ُ َ ), Tajamnya suara berdesis melewati celah antara gigi seri.
Praktik mengucapkan huruf Zaay :

‫َزا ِز ْي ُزْو أَْز ُزْوزا َزِن َزْز َن ِم َن الْ ُم ْزِن َم ِزيْزا َزنَِزا‬
Bentuk kesalahan mengucapkan huruf Zaay :

 Zaay dibaca tercampur huruf siin, ١٩٢ :‫ﮉ ﮞ ﮟ ﮠ ﮈ األعراف‬

 Zaay dibaca seperti huruf Yaa ( ‫ ) ي‬atau ( ‫) ج‬, ١ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﮈ البينة‬
 Ujung lidah menekan gigi seri sehingga mirip huruf Dzaal ( ‫) ذ‬.

Latihan-latihan :

١ :‫ﮉ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﮈ اْلمزة‬ ١ :‫ﮉ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﮈ الزلزلة‬

‫ﮉﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ‬
٢٢ :‫ﮉ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮈ آل عمران‬ ٢٤ – ٢٩ :‫ﯓ ﮈ اإلسراء‬

١٣ :‫ ﮉ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﮈ الكهف‬٣١ :‫ﮉ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈﮉ ﮈ الزمر‬

١١٢ :‫ﮉ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﮈ آل عمران‬

٤ :‫ﮉ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩ ﮈ القمر‬

28
i. Huruf Shaad ( ‫) ص‬, Ujung lidah berada di belakang gigi seri atas dan gigi seri bawah.

( Letak makhraj huruf ‫) ص‬

Sifat-sifat dari huruf Shaad :

 Dibaca Hams ( ‫) ا ْْلَ ْمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,
ُ
Rokhowah ( ُ‫خاوة‬

َ َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
 Isti’la’ ( ‫االستِ ْعلَء‬
ُ ْ ), yaitu tingginya/ naiknya lidah ke langit-langit mulut,
 Ithbaq ( ‫اق‬ ُ َ‫) االطْب‬, artinya berkumpul, berkumpulnya suara di langit-langit mulut,
 Shofir ( ‫الص ِفي‬
ُ َ ), Tajamnya suara berdesis melewati celah antara gigi seri.
Praktik mengucapkan huruf Shaad :
ِ ‫صي ص ا‬
ِ ِ
‫صا‬
َ ‫صن‬
َ ْ ‫ص ِن َم‬
ْ ‫ص َن م َن الْ ُم‬
ْ‫ص‬َ ‫ص ِن‬
َ ‫ص ْوص ا‬ ْ َ‫ص ْو أ‬
ُ ‫ص‬ ُ ‫ص ْي‬
َ ‫صا‬
َ
Bentuk kesalahan mengucapkan huruf Shaad :
 Shaad fathah dibaca dengan memajukan bibir,

 Shaad kasroh dibaca seperti huruf Syiin, ٢ :‫ﮉ ﮜ ﮝ ﮈ اللك‬

 Shaad tidak dibaca tebal, ١٤٤ :‫ﮉ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﮈ األعراف‬
 Perpanjangan fathah ( mad ) setelah huruf shaad masih dibaca ithbaq, ‫ﮉﭑ ﭒ ﮈ‬
Latihan-latihan :

١١ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﮈ العاديات‬ ٢ :‫ﮉ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﮈ الفاحتة‬

‫ﮉﭑ ﭒﭓ ﭔﭕ ﭖﭗ ﭘﭙ ﭚ ﭛ ﭜﭝ ﭞ‬
٢٢ :‫ﮉ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﮈ الغاشية‬ ٩ – ١ :‫ﭟ ﭠ ﭡ ﮈ العصر‬

١٣ – ١١ :‫ﮉ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﮈ األعلى‬

٢٢١ :‫ﮉ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜﭝ ﮈ البقرة‬ ٤٣ :‫ﮉ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮈ ص‬

29
j. Huruf Tsaa’ ( ‫) ث‬, Punggung ujung lidah menempel di ujung gigi seri atas,

( Letak makhraj huruf ‫) ث‬

Sifat-sifat dari huruf Tsaa’ :

 Dibaca Hams ( ‫) ا ْْلَ ْمس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,
ُ
Rokhowah ( ُ‫خاوة‬

َ َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
 ُ ‫االستِ َف‬
Istifal ( ‫ال‬ ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, membuka/ melonggarkan rongga mulut.
Praktik mengucapkan huruf Tsaa’ :

‫ث ثُ ْوثا ثَ ِن ثَثْ َن ِم َن الْ ُم ثْ ِن َمثِ ْي ثا ثَنِ ثَا‬

ْ َ‫ثَا ثِ ْي ثُ ْو أ‬
Bentuk kesalahan mengucapkan huruf Tsaa’ :

 Tsaa’ dibaca samar, kurang jelas, ‫ﮉ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ الزلزلة‬

 Dibaca tebal, ٣ :‫ﮉ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﮈ النساء‬
 Posisi lidah kurang maju sehingga seperti bunyi huruf Siin ( ‫) س‬, ١٢ :‫ﮉ ﮯ ﮈ األعراف‬

Latihan-latihan :

٤ :‫ﮉ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﮈ القارعة‬ ١ :‫ﮉ ﮋ ﮌ ﮈ التكاثر‬

٣ – ٢ :‫ﮉ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮈ الواقعة‬
١٢ :‫ ﮉ ﮥ ﮦ ﮧ ﮈ الغاشية‬٩٣ :‫ﮉ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﮈ الواقعة‬
٤ – ١ :‫ﮉ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﮈ الدثر‬
‫ﮉ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﮈ الزلزلة ﮉ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮈ الزلزلة‬
١١ :‫ﮉ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﮈ النساء‬
30
k. Huruf Dzal ( ‫) ذ‬, Punggung ujung lidah menempel di ujung gigi seri atas,

( Letak makhraj huruf ‫) ذ‬

Sifat-sifat dari huruf Dzaal :

 Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Rokhowah ( ُ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 Istifal ( ‫ال‬ ِ
ُ ‫االست َف‬
ْ ), artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
Infitah ( ‫اح‬ ِ
 ُ َ‫) االنْفت‬, membuka/ melonggarkan rongga mulut.

Praktik mengucapkan huruf Dzaal :

‫ذا ذ ْي ذ ْو أَذ ذ ْوذا ذ ِن ذذ َن ِم َن الْ ُم ذ ِن َمذيْذا ذنِذا‬

Bentuk kesalahan mengucapkan huruf Dzaal :

 Dzaal dibaca samar /kurang jelas, ٢٣ :‫ﮉ ﮯ ﮰ ﮱ ﮈ البقرة‬

 Dzaal berharokat dhommah dibaca tebal, ٤٣ :‫ﮉ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ الدخان‬
 Lidah berada di belakang gigi seri menyerupai huruf Zaay, ٢ :‫ﮉ ﭫ ﭬ ﮈ الاعون‬

Latihan-latihan :

٩ – ١ :‫ﮉ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮈ الليل‬
٣٩ :‫ ﮉ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫﭬ ﮈ احلج‬١٢ :‫ﮉ ﯓ ﯔ ﯕ ﮈ الربوج‬
٢٢ :‫ ﮉ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘﮙ ﮈ آل عمران‬١٤ :‫ﮉ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﮈ البلد‬
١١ :‫ ﮉ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﮈ الشمس‬١ :‫ﮉ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮈ يس‬
١٤٩ :‫ ﮉ ﮌ ﮍ ﮎ ﮈ النساء‬٢٤ :‫ﮉ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﮈ الشعراء‬
31
l. Huruf Dzha ( ‫) ظ‬, Punggung ujung lidah menempel di ujung gigi seri atas,

( Letak makhraj huruf ‫) ظ‬

Sifat-sifat dari huruf Dzha :

 Jahr ( ‫) اجلَ ْهر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,
ُ
 Rokhowah ( ُ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 ِ
Isti’la’ ( ‫االست ْعلَء‬
ُ ْ ), yaitu tingginya/ naiknya lidah ke langit-langit mulut,
 Ithbaq ( ‫اق‬ ُ َ‫) االطْب‬, artinya berkumpul, suara mengumpul di langit-langit mulut.

Praktik mengucapkan huruf Dzha :

‫ظَا ِظ ْي ظُْو أَ ْظ ظُْوظا ظَ ِن ظَظْ َن ِم َن الْ ُم ظْ ِن َم ِظْي ظا ظَنِ ظَا‬

Bentuk kesalahan mengucapkan huruf Dzha :
 Dzha fathah dibaca dengan memajukan bibir,

 Dibaca mirip /tercampur huruf Dhaad atau Zaay, ٣ :‫ﮉ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮈ المتحنة‬

 Dzha berharokat kasroh tidak dibaca tebal, ٢٩ :‫ﮉ ﭝ ﭞ ﭟ ﮈ القيامة‬

Latihan-latihan :

٢٤ :‫ ﮉ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ ﮈ نوح‬٢٣ :‫ﮉ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﮈ النساء‬

١٢٣ :‫ﮉ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧﭨ ﮈ آل عمران‬
٢٤ :‫ ﮉ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﮈ النساء‬٢١ :‫ﮉ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮈ فصلت‬
١٤٢ :‫ﮉ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩﯪ ﮈ األنعام‬
٢١ :‫ ﮉ ﯩ ﯪ ﯫ ﯬ ﯭﯮ ﮈ النساء‬١٣ :‫ﮉ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮈ الزخرف‬
32
 IV. HURUF-HURUF BIBIR

Huruf-huruf yang keluar dari dua bibir ada 4 huruf :

1. Perut bibir bawah bertemu dengan gigi seri atas, keluar darinya huruf Faa ( ‫ ) ف‬:

( Makhraj huruf Faa ‫) ف‬

Sifat-sifat dari huruf Faa :
 Dibaca Hams ( ‫) ا هْلَ همس‬, artinya bisikan, dibaca dengan mengalirkan aliran udara,

 Rokhowah ( ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 ِ
Istifal ( ‫االست َفال‬
‫) ه‬, artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنه ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.

Praktik mengucapkan huruf Faa :

‫ف ف ـ ـ ـ هوفا فَـ ـ ِن فَـ ـ ـ هف َن ِم َن الهم ـ هفـ ـ ِن َم ِف ـهيـ ـ ـ ــفا فَـ ـ ـ ـنِـ َفا‬
‫فَا فـِ هي فـ ـ هو أَ ه‬
Kesalahan-kesalahan dalam melafadzkan huruf Faa :
 Diucapkan dengan bibir terlalu kuat menekan ke gigi seri,
 Bibir menempel tidak tepat pada tengah perutnya, misalnya bibir terlalu ke dalam
atau terlalu keluar.

Latihan-latihan :

١ :‫ﮉ ﯖ ﯗ ﯘ ﮈ املطففني‬ ١ :‫ﮉ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮈ الفيل‬

٢ :‫ﮉ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﮈ النصر‬
١١ - ١١ :‫ﮉ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮈ النبأ‬
١٨ :‫ﮉ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ ﯺ ﮈ النمل‬
٤ :‫ﮉ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﮈ الفرقان‬
٢٢ :‫ﮉ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮈ اإلسراء‬
33
2. Huruf Baa ( ‫ب‬ ).
Makhraj huruf Baa kedua bibir bertemu/ tertutup :

( makhraj huruf Baa ‫) ب‬

Sifat-sifat bunyi huruf Baa :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ههر‬, artinya jelas dibaca dengan menahan aliran udara,

 Syiddah ( ‫الشدَّة‬
ّ ), artinya kuat, dibaca dengan menahan aliran suara,
 Istifal ( ‫االستِ َفال‬
‫) ه‬, artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنه ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,

 Qalqalah ( ‫) ال َق هل َقلَة‬, memantul ketika sukun baik di tengah atau di akhir bacaan.

Praktik mengucapkan huruf Baa :

‫ب بـ ـ ـ هوبـ ـ ـا بَـ ـ ـ ِن بَـ ـ هـب ـ ـ َن ِم َن الهم ـ هـب ـ ـ ِن َم ـ ـبِ ـ ـ ـهي ـ ـ ــبا بـَـ ـنِ ـ ـ ـبَا‬
‫بَـا بِـ ـ هي بـ ـ ـ هو أَ ه‬
Kesalahan-kesalahan dalam melafadzkan huruf Baa :
 Dibaca dengan mengeluarkan aliran udara,

 Dibaca tebal, ١١ :‫ ﮉ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮈ امللك‬٤٢ :‫ﮉ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮈ البقرة‬

Latihan-latihan :

٢١ :‫ﮉ ﯯ ﯰ ﯱ ﮈ عبس‬ ١١ :‫ﮉ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚﮛ ﮈ الكهف‬

١٠٢ :‫ﮉ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨﭩ ﮈ البقرة‬

١١ :‫ﮉ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﮈ العاديات‬ ٢١ :‫ﮉ ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ ﮈ فاطر‬

١١ :‫ﮉ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶﮈ العلق‬ ١ :‫ﮉ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ املسد‬

١٢٤ :‫ﮉ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪﮫ ﮈ البقرة‬

34
3. Huruf Miim, Makhraj Huruf Miim ( ‫ ) م‬kedua bibir bertemu dengan bunyi ghunnah :

( Letak makhraj huruf ‫)م‬

Sifat-sifat dari huruf Miim :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ههر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,

 Tawassuth ( ‫سط‬
ُّ ‫) التـَّو‬, suara tengah-tengah, tidak ditahan tapi juga tidak dibebaskan,
َ
 Istifal ( ‫االستِ َفال‬
‫) ه‬, artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنه ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut,

 Ghunnah ( ‫)الغنّة‬, berdengungnya suara karena melewati hidung.

Praktik mengucapkan huruf Miim :

‫َمـا ِمـ هي م ـ هو أَم م ـ هوما َم ـ ِن َم ـ هـم ـ َن ِم َن الهم ـ هم ـ ِن َمـ ـ ِم ـ ـهيـ ـما َمـ ـنِـ َما‬
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam membaca huruf ini :

 Miim dibaca dengan tebal contoh di kalimat ‫ﮉ ﮝ ﮈ‬,

 Miim dibaca qolqolah contoh di kalimat ‫ﮉ ﭑ ﮈ‬.

١١ :‫ﮉ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﮈ البقرة‬ ١٨ :‫ﮉ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮈ الطارق‬

١ :‫ﮉ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇﮈ ﮉ ﮊﮋ ﮌ ﮍ ﮈ التحرمي‬

٢٨ :‫ﮉ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜﮝ ﮈ الزمر‬ ٢٠ :‫ﮉ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﮈ املرسالت‬

٥ :‫ﮉ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﮈ ق‬

٢٥ :‫ﮉ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﮈ الشورى‬

35
4. Huruf Wau ( ‫) و‬, makhraj huruf Wau kedua bibir maju ke depan dengan membuka celah :

( Letak makhraj huruf Wau ‫) و‬

Sifat-sifat dari huruf ini :

 Dibaca Jahr ( ‫) اجلَ ههر‬, artinya jelas, dibaca dengan menahan aliran udara,

 Rokhowah ( ‫خاوة‬
َ ‫الر‬
َّ ), artinya longgar, dibaca dengan melepas aliran suara,
َ
 ِ
Istifal ( ‫االست َفال‬
‫) ه‬, artinya merendah, menurunkan lidah dari langit-langit mulut,
 Infitah ( ‫) االنه ِفتَاح‬, artinya membuka, dibaca dengan membuka rongga mulut.

Praktik mengucapkan huruf Wau :

‫َوا ِو هي وهو أَهو وهووا َو ِن َوهو َن ِم َن الهمـ ـ ـ هـو ِن َمـ ـ ـ ِويهـ ـ ـ ــوا َونـِ ـ ـ ـ ـ َـوا‬
Kesalahan yang sering terjadi :
 Dalam mengucapkan huruf wau kurang memajukan bibirnya, atau berlebihan dalam
memajukan bibir,

 Huruf wau dibaca tebal, contoh dalam kalimat ‫ﮉﭟ ﭠ ﮈ ﮉ ﭲ ﮈ‬

Latihan-latihan :

١ :‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﮈ العنكبوت‬ ٢ :‫ﮉ ﮪ ﮫ ﮬ ﮈ الشرح‬

٩١ :‫ﮉ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﮈ الزمر‬

٨٥ :‫ﮉ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮈ هود‬ ٢ :‫ﮉ ﭩ ﭪﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﮈ التحرمي‬

٢٠ :‫ﮉ ﭼ ﭽ ﭾﭿ ﮀ ﮁﮂ ﮃ ﮄ ﮈ ص‬

٢٠١ :‫ﮉ ﯚ ﯛ ﯜ ﯝ ﮈ البقرة‬ ٢٨ :‫ﮉ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩ ﮈ ص‬

36
 V. HURUF-HURUF KHAISYUM

Huruf-huruf yang keluar dari rongga hidung :

1. Sifat ghunnah dari huruf nuun :

( Makhraj huruf Nuun ‫) ن‬

2. Sifat ghunnah dari huruf Miim ( ‫م‬ ):

( makhraj huruf Miim ‫) م‬

Latihan-Latihan :

٢ :‫ﮉ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﮈ العصر‬
٠٤ :‫ﮉ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮈ النبأ‬
٣ :‫ﮉ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ ﮈ اإلنسان‬
٨١ :‫ﮉ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﮈ البقرة‬

37
3. Dengungan dalam hukum Idghom bi Ghunnah ( ‫بإغنة‬ ‫) ا إإلدغام‬
Ketika membaca hukum idghom bi ghunnah maka suara kita juga akan melewati rongga
hidung, contoh dalam membaca ayat-ayat berikut ini :

٨٢٣ :‫ﮉ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﮈ النساء‬

٨٠ :‫ﮉ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚﯛ ﮈ احلشر‬

١ :‫ﮉ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﮈ الشورى‬
4. ‫)اإ‬
Ghunnah dalam hukum Ikhfa ( ‫إلخفاء‬
Suara dengung dalam hukum ikhfa sedikit dibawah kadar dengung dalam hukum idghom
bighunnah, contoh ikhfa sebagaimana ayat-ayat berikut :

٧ :‫ﮉ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮈ الغاشية‬

٣٣ :‫ﮉ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﮈ الذاريات‬

٦ :‫ﮉ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﮈ هود‬
5. ‫)اإ‬
Ghunnah dalam hukum iqlab ( ‫إلقالب‬
Yaitu bila nuun sukun atau tanwin bertemu huruf baa’ :

٢١ :‫ﮉ ﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﮈ الشورى‬

١ :‫ﮉ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮈ النمل‬

٥٣ :‫ﮉ ﭪ ﭫ ﭬ ﮈ البقرة‬
6. Ghunnah dalam ikhfa syafawiy ( ‫الشف إوي‬ ‫) ا إإلخفاء‬
Yaitu bila mim sukun bertemu dengan huruf baa’ :

٨٦ :‫ﮉ ﯭ ﯮ ﯯﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﮈ غافر‬

٢٨ :‫ﮉ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﮈ الصافات‬

٣١ :‫ﮉ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈﮉ ﮈ التوبة‬

7. ‫املتماثإل إ‬
Ghunnah dalam idghom mimi/ idghom mutamatsilain ( ‫ي‬ ‫) ا إإلدغام‬
Yaitu manakala miim sukun bertemu miim :

٨٦٥ :‫ﮉ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﮈ األعراف‬

٨٣٠ :‫ﮉ ﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾﯿ ﮈ البقرة‬

٠٥ :‫ﮉ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮈ األنبياء‬

38
 RANGKUMAN SIFAT-SIFAT HURUF

SIFAT YANG MEMILIKI LAWAN

1. Hams َ‫الهمَس‬
َ ( bisikan ) - Jahr َ‫الههَر‬
َ ( jelas )
Samar dengan mengalirkan udara. Jelas dengan menahan aliran udara.
Huruf-huruf hames berjumlah 10 : Huruf-huruf jaher berjumlah 18 :
‫ـت‬ ٌ ‫ـحـثَّـهُ َشـ ْخ‬
َ ‫ـص َسـ َك‬ َ َ‫ف‬ ‫أبجدذرزضطظعغقلمنوي‬
)َ‫ب‬
َ‫(َ هعظ هم هَوزنَََقه َارئََذَيََ هَغضََجدََطهله ه‬

2. Syiddah َ‫ ( الشَدَة‬kuat ) - Tawassuth َ‫ ( التهَ َوسَط‬tengah-tengah )

‫ه‬
Kuat menahan aliran suara. Mengalirkan sedikit suara.
Huruf-huruf syiddah berjumlah 8 : Huruf-huruf bainiyah ada 5 :

ْ ‫أَج ْد قَط بَ َك‬

‫ت‬ ‫ل ْن عُ َم ُر‬
- Rokhowah َ‫الر هَخ هَاوة‬
‫ ( َه‬longgar )
Melepas aliran suara.
Huruf-huruf rokhowah ada 15 :
‫ث ح خ ذ ز س ش ص ض ظ غ ف و هـ ي‬
َ )ََ‫يَ هَساه‬
َ‫(َخَذََ هَغثََ هَحظَََفهضََشَ َوصَََهز ه‬
( Syiddah pada huruf Jiim )

3. Isti’la َ‫لهء‬
َ َ‫ ( االسَتَع‬meninggi ) - Istifal َ‫ ( االسَتَ هَفال‬merendah )
Naiknya suara ke langit-langit mulut Merendahkan lidah dari langit-langit mulut.
dengan meninggikan lidah belakang ke Huruf-huruf istifal ada 21 :
langit-langit mulut sehingga dibaca tebal.
Huruf-huruf isti’la ada 7 :
‫أبتثجحدذرزسشعفكل‬
‫ظ‬
ْ ‫ضـغْـط قـ‬
َ ‫ص‬
َّ ‫ُخـ‬ ‫منوهي‬
َ )َ‫َس هكا‬
‫َسل ه‬
‫َحرفههَإن ه‬
‫َمنَُيهود ه‬
‫تَعُّز ه‬
‫(َثهبه ه‬
4. Ithbaq َ‫ ( اإلطََبهاق‬menutup ) - Infitah َ‫ ( االنَفََتهاح‬membuka )
Mengatupkan lidah ke langit langit mulut Membuka rongga mulut sehingga suara tidak
sehingga suara berkumpul di langit-langit terkumpul di langit-langit mulut.
mulut. Huruf-huruf infitah ada 24 :
Huruf-huruf ithbaq ada 4 :
‫أبتثجحخدذرزسشعغف‬
‫ظ‬
َ َ‫ضط‬
َ‫ص‬َ ‫قكلمنوهي‬
َ‫اَح ٌقَلههَشربَ هغيث‬
‫َس هعةًَفهزهك ه‬
‫هخ هذ هَو هج هد ه‬
‫(َمنَأ ه‬
‫ه‬

( Contoh ithbaq pada huruf Dzo )

39
 SIFAT-SIFAT YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN

1. Shofir َ‫الصفَي‬
َ‫ ( ه‬tajam berdesis )
Tajamnya suara berdesis karena melewati celah sempit
antara ujung lidah dengan gigi seri atas dan bawah.
Huruf-huruf shofir ada 3, yaitu : ‫صزس‬

( Aliran udara huruf Siin dan Zaay )

2. Qolqolah َ‫ ( ال هقل هقلهة‬memantul )

Memantulnya suara huruf ketika sukun. Huruf qolqolah ada 5, yaitu : ‫ب َجد‬
ُ ْ‫قُط‬
Sifat qolqolah terbagi menjadi dua :
a. Qolqolah Sughra ‫ ( ال هقل هقلهةَالصغرى‬qolqolah kecil ) yaitu manakala huruf qolqolah sukun
‫ه‬
dibaca memantul ditengah-tengah bacaan ( wasol/ terus ) bukan ketika waqof.

Contoh : ٤َ:‫ﮉ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﮈ قريش‬

(dibaca wasol)ََ٤َ–َ٣َ:‫اإلخلص‬ ‫ﮉ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﮈ‬

b. Qolqolah Kubro ‫ ( ال هَقلَ هَقَلهةََالكَبََهرى‬qolqolah besar ) yaitu manakala huruf qolqolah sukun
dibaca memantul di akhir bacaan ( waqof ) baik huruf tersebut bertasydid atau tidak .

Contoh : ‫ﮉﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝﮈ ﮉﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﮈ‬

٣٣َ:‫ﮉ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮈ ﮉ ﮇ ﮈ ﮉ ﮈالنبأ‬

3. Liin َ‫اللَي‬ ( luwes )

Yaitu keluarnya suara huruf dengan mudah/ luwes tidak kaku.
Huruf liin ada dua, yaitu Yaa dan Wau sukun didahului harokat fathah : ‫ـَ ْـي ـَـ ْـو‬
Contoh : ‫ﮉﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﮈ ﮉﭢ ﭣ ﭤ ﮈ‬

4. Inhirof َ‫اإلَنََهراف‬ ( menyimpang )

Yaitu menyimpangnya aliran suara karena
terhalang lidah.
Huruf-huruf inhirof ada 2, yaitu : ‫ل ر‬

َ ‫ََََ ْلََََََََََََََََََََََ ْر‬

( Menyimpangnya aliran suara pada huruf Laam dan Roo )

40
5. Takrir َ‫التهكََريَر‬
َ ( bergetar )
Bergetarnya ujung lidah dengan getaran yang samar ketika mengucapkan huruf Roo ‫ر‬

6. Tafasysyi َ‫التهَ هَفشَي‬ ( menyebar )

Menyebarnya aliran udara dari tengah lidah
hingga ujung mulut ketika mengucapkan huruf Syiin ‫ش‬

( Penyebaran udara pada huruf Syiin )

7. Istitholah َ‫االسَتَ َطهاَلهة‬ ( memanjang )

Memanjangnya pinggiran lidah kedepan menyentuh
pangkal gigi seri atas hingga pinggiran lidah belakang
yang menekan pangkal gigi geraham atas,
Sifat ini dimiliki oleh huruf Dhaad ‫ض‬.

( Pergerakan lidah pada huruf Dhaad )

8. Ghunnah َ‫الغَنَة‬ ( berdengung )

Berdengungnya suara karena melewati
rongga hidung.
Sifat ghunnah terdapat pada dua huruf,

yaitu pada huruf Miim dan Nuun ‫من‬

( aliran suara ketika mengucapkan ghunnah )

Ghunnah memiliki 5 tingkatan :

a. Paling sempurna pada Miim dan Nuun bertasydid, ‫ﮉﯳ ﯴ ﯵ ﯶﯷ ﯸﯹ ﮈ‬
b. Sempurna pada Idghom bi Ghunnah ‫ و‬dan ‫ ي‬, ‫ﮉﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮈ‬

c. Dibawah sempurna pada bunyi Ikhfa, ٥٥َ:‫ﮉ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﮈ العنكبوت‬

d. Kurang yaitu pada Nuun dan Miim yang sukun, ٢َ:‫ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮈ الكوثر‬

e. Paling kurang pada Nuun dan Miim yg berharokat. ‫ﮉﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﮈ‬

41
 ‫‪TABEL HURUF DAN SIFATNYA‬‬

‫احلروفَوصفاهتا‬
‫أ ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ي‬ ‫الصفات‬
‫ي‬ ‫ل م ن و‬ ‫ق‬ ‫ض ط ظ ع غ‬ ‫د ذ ر ز‬ ‫ج‬ ‫أ ب‬ ‫الهر‬
‫ه‬ ‫ك‬ ‫ف‬ ‫س ش ص‬ ‫ح خ‬ ‫ت ث‬ ‫المس‬
‫ق ك‬ ‫ط‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫أ ب ت‬ ‫الشدة‬
‫ل م ن‬ ‫ع‬ ‫ر‬ ‫التوسط‬
‫و ه ي‬ ‫غ ف‬ ‫ظ‬ ‫ز س ش ص ض‬ ‫ذ‬ ‫ح خ‬ ‫ث‬ ‫الرخاوة‬
‫ق‬ ‫غ‬ ‫ص ض ط ظ‬ ‫خ‬ ‫االستعلء‬
‫ك ل م ن و ه ي‬ ‫ف‬ ‫ع‬ ‫د ذ ر ز س ش‬ ‫أ ب ت ث ج ح‬ ‫االستفال‬
‫ص ض ط ظ‬ ‫االطباق‬
‫ع غ ف ق ك ل م ن و ه ي‬ ‫أ ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش‬ ‫االنفتاح‬
‫ص‬ ‫ز س‬ ‫الصفي‬
‫ق‬ ‫ط‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫ب‬ ‫القلقلة‬
‫ي‬ ‫و‬ ‫اللي‬
‫ل‬ ‫ر‬ ‫االنراف‬
‫ر‬ ‫التكرير‬
‫ش‬ ‫التفشي‬
‫ض‬ ‫االستطالة‬
‫م ن‬ ‫الغنة‬

‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ‬

‫‪42‬‬
 ‫‪LATIHAN MEMBEDAKAN HURUF-HURUF YANG MIRIP PENGUCAPANNYA‬‬

‫أَ ْذ‬ ‫َذا ِذ ْي ذُ ْو‬ ‫َح‬ ‫ِ‬

‫َحا ح ْي ُح ْو أ ْ‬ ‫أَأْ‬ ‫أ ُْو‬ ‫إِ ْي‬ ‫ءَا‬

‫أَ ْظ‬ ‫ظَا ِظ ْي ظُْو‬ ‫َخ‬ ‫ِ‬

‫َخا خ ْي ُخ ْو أ ْ‬ ‫َع‬
‫أْ‬ ‫ِع ْي عُ ْو‬ ‫َعا‬

‫ِظ ْي ظُْو‬
‫أَ ْظ‬ ‫ظَا‬ ‫َخ‬ ‫ِ‬
‫َخا خ ْي ُخ ْو أ ْ‬ ‫َح‬
‫ح ْي ُح ْو أ ْ‬
‫ِ‬ ‫َحا‬

‫َض‬ ‫ِض ْي ُ‬
‫ض ْو أ ْ‬ ‫ضا‬
‫َ‬ ‫َغا ِغ ْي غُ ْو أَ ْغ‬ ‫ِه ْي ُه ْو أ َْهـ‬ ‫َها‬

‫أَ ْط‬‫طَا ِط ْي طُْو‬ ‫َق‬

‫أْ‬ ‫قـُ ْو‬ ‫قَا قِ ْي‬ ‫َت‬
‫تُـ ْو أ ْ‬ ‫ِت‬ ‫ِ‬
‫تَا ْ‬
‫َض‬ ‫ضا ِض ْي ُ‬
‫ض ْو أ ْ‬ ‫َ‬ ‫أ َْك‬ ‫َكا كِ ْي ُك ْو‬ ‫َث‬
‫ثـُ ْو أ ْ‬ ‫ثَا ثِ ْي‬

‫ذَا ِذ ْي ذُ ْو‬
‫أَ ْذ‬ ‫أَ ْذ‬ ‫ذَا ِذ ْي ذُ ْو‬ ‫َث‬
‫ثـُ ْو أ ْ‬ ‫ثَا ثِ ْي‬
‫ِ‬
‫َض‬ ‫ضا ِض ْي ُ‬
‫ض ْو أ ْ‬ ‫َ‬ ‫أ َْز‬ ‫ُزْو‬ ‫ِز ْي‬ ‫َزا‬ ‫َس‬
‫َسا س ْي ُس ْو أ ْ‬

‫َزا ِز ْي‬ ‫ِ‬

‫أ َْل‬ ‫لُْو‬ ‫الَ ِ ْ‬
‫ِل‬ ‫أ َْز‬ ‫ُزْو‬ ‫َس‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫س‬
‫ُ‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫س‬ ‫َسا‬

‫أَ ْن‬ ‫نـُ ْو‬ ‫ِ‬

‫ِن‬
‫نَا ْ‬ ‫ظَا ِظ ْي ظُْو أَ ْظ‬ ‫َش‬ ‫ِ‬
‫ش ْي ُش ْو أ ْ‬ ‫َشا‬

‫ُك ْو أ َْك‬ ‫كِ ْي‬ ‫َكا‬ ‫أ َْز‬ ‫َزا ِز ْي ُزْو‬ ‫َش‬

‫ش ْي ُش ْو أ ْ‬
‫ِ‬ ‫َشا‬

‫َخ‬ ‫ِ‬ ‫َسا ِس ْي ُس ْو‬ ‫ِ‬

‫خ ْي ُخ ْو أ ْ‬ ‫َخا‬ ‫َس‬
‫أْ‬ ‫َص‬
‫ص ْو أ ْ‬
‫ص ْي ُ‬ ‫صا‬
‫َ‬

‫ِد ْي ُد ْو‬
‫أ َْد‬ ‫َدا‬ ‫أ َْز‬ ‫َزا ِز ْي‬
‫ُزْو‬ ‫َس‬
‫س ْي ُس ْو أ ْ‬
‫ِ‬ ‫َسا‬

‫َض‬ ‫ِض ْي ُ‬
‫ض ْو أ ْ‬ ‫ضا‬
‫َ‬ ‫َص‬
‫ص ْو أ ْ‬
‫ِ‬
‫صا ص ْي ُ‬‫َ‬ ‫َص‬
‫ص ْو أ ْ‬
‫ص ْي ُ‬
‫ِ‬ ‫صا‬
‫َ‬

‫‪43‬‬
 DAFTAR PUSTAKA

1. Al Qur’an Al Karim, aplikasi Mushaf Madinah untuk windows versi 1.0,

website : http://www.qurancomplex.org.
2. Metode As Syafi’I Ilmu Tajwid Praktis, Abu Ya’la Kurnaedi, Lc , Nizar Sa’ad
jabal, Lc. M.Pd , Abul Afnan Aiman Abdillah, Lc . Penerbit Pustaka Imam
Syafi’I , cetakan ke-9 th 1439H/2017M
3. Makhorijul Huruf Al Arobiyyah. Dr Aiman Rusydi Suwaid . Website :
http://www.‫تجويد‬.com/2016/01/08/‫العربية‬-‫الحروف‬-‫مخارج‬-‫المصور‬-‫التجويد‬
4. Ahkamu Tilawah Muyassaroh, Dr Imad Ali Jumuah . Penerbit Dar Nafais
Urdun, cetakan pertama th 1425/2004.
5. Al Mulakkhos Al Mufiid fi Ilmi Tajwiid, Muhamad Ahmad Ma’bad. Penerbit
Dar As Salam .

44
 ‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫ وأشهد أن ال إله إال اهلل وحده ال شريك له‬،‫ والشكر له على توفيقه وامتنانه‬،‫احلمد هلل على إحسانه‬
..‫ أما بعد‬،‫ وأشهد أن حممدا عبده ورسوله الداعي إىل رضوانه‬،‫تعظيما لشأنه‬

Segala puji bagi Alloh  atas nikmat hidayah dan karunia-Nya , sehingga kita bisa
menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan Rosulullah  , kita berharap amalan ibadah kita
diterima Alloh  dengan senantiasa berusaha untuk ikhlash dalam beramal. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad  dan keluarganya serta para
sahabat-sahabatnya.

Buku yang tipis ini adalah lanjutan dari bagian pertama dari panduan tahsin Al
Qur’an, dimana pada bagian pertama telah dibahas makhorijul huruf dan sifatnya beserta
praktik membacanya, maka pada bagian kedua ini akan dibahas tentang hukum-hukum
tajwid dimulai dari hukum Nun sukun dan Tanwin, kemudian hukum Mad dan terakhir
tentang bacaan khusus yang terdapat pada jalur Syathibiyyah.

Buku ini boleh disebarkan difotocopy bagi siapa saja yang membutuhkan, semoga
bermanfaat , kita berharap keridho’an Alloh  , semoga kita dimudahkan dalam beramal
sholeh dan berharap ampunan atas dosa-dosa kita. Amiin…

Kesempurnaan hanya milik Alloh , karena itu bila didapati kekurangan dan
kesalahan dalam buku ini maka saran dan kritikan kami buka seluas-luasnya.

....‫واحلمد هلل رب العاملني والصالة والسالم على نبينا حممد وعلى آله وصحبه أمجعني‬

Solo, Rabu 15 April 2020

Penyusun

Abdullah bin Muhammad yasin

No WA : 08 5225 6886 61

i
 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI .……………………………………………………………………………………………………………… ii
HUKUM-HUKUM TAJWID.………………………………………………………………………………………… 1
I. HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN …………………………………………………………………. 2
1. Idzhar Halqi ……………………………………………………………………………………………. 2
2. Idghom Bighunnah …………………………………………………………………………………. 3
3. Idghom Bilaghunnah ………………………………………………………………………………. 5
4. Iqlab ………………………………………………………………………………………………………. 5
5. Ikhfa’ Haqiqi …………………………………………………………………………………………… 6
II. HUKUM MIM SUKUN ……………………………………………………………………………………….. 9
1. Ikhfa’ Syafawi …………………………………………………………………………………………. 9
2. Idghom Mimi / Mutamatsilain ………………………………………………………………… 9
3. Idzhar Syafawi ………………………………………………………………………………………… 10
III. JENIS - JENIS IDGHOM ………………………………………………………………………………………. 13
1. Idghom Mutamatsilain ……………………………………………………………………………. 13
2. Idghom Mutajanisain ……………………………………………………………………………… 14
a) Mutajanisain Kamil …………………………………………………………………….. 14
b) Mutajanisain Naqish ………………………………………………………………….. 14
3. Idghom Mutaqoribain ……………………………………………………………………………. 15
a) Mutaqoribain Kamil ………………………………………………………………….. 15
b) Mutaqoribain Naqish ……………………………………………………………….. 16
IV. LAM SYAMSIYAH DAN LAM QOMARIYAH ……………………………………………………….. 17

HUKUM-HUKUM MAD ……………………………………………………………………………………………. 19

V. MAD YANG HANYA DIBACA DUA HAROKAT ……………………………………………………. 19

1. Mad Thobi’iy / Mad Ashli ………………………………………………………………………. 19
2. Mad Badal …………………………………………………………………………………………….. 20
3. Mad ‘Iwadh …………………………………………………………………………………………… 22
4. Mad Shilah Qoshiroh / Mad Shilah Sughro ……………………………………………. 23
VI. MAD YANG DIBACA EMPAT HAROKAT ATAU LEBIH ………………………………………… 24
1. Mad Jaiz Munfashil ………………………………………………………………………………. 24
2. Mad Shilah Thowilah / Mad Shilah Kubro……………………………………………… 25
3. Mad Liin ……………………………………………………………………………………………….. 26
4. Mad ‘Aridh Lissukun …………………………………………………………………………….. 27

ii
 5. Mad Wajib Muttashil ……………………………………………………………………………. 28
6. Mad Lazim ……………………………………………………………………………………………. 29
a) Lazim Kalimi Mukhoffaf …………………………………………………………… 29
b) Lazim Kalimi Mutsaqqol …………………………………………………………… 29
c) Lazim Harfiy Mukhoffaf ……………………………………………………………. 30
d) Lazim Harfiy Mutsaqqol …………………………………………………………… 30
VII. HUKUM NABER ………………………………………………………………………………………………. 31
VIII. HUKUM SAKTAH …………………………………………………………………………………………….. 32

KEKHUSUSAN BACAAN JALUR SYATHIBIYYAH ………………………………………………………… 33

AYAT-AYAT SAJADAH …………………………………………………………………………………………….. 36

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………….. 39

iii
 HUKUM-HUKUM TAJWID
‫ﭿأَحَكَامََالتَجَ َويَدَ ﭾ‬

Buku bagian ke-2 ini akan membahas hukum-hukum tajwid sebagai berikut :
I. Hukum nun sukun dan tanwin ( َ‫) أحكامَالنونَالساكنةَوالت نوين‬
Hukum nuun sukun dan tanwin terbagi menjadi lima hukum :
1. Idzhar Halqi ( َ‫) الَظَهَارََاْللقي‬
2. Idghom Bighunnah ( َ‫) الَدَغَامََبغنّة‬
3. Idghom Bilaghunnah ( َ‫) الَدَغَامََبالغنّة‬
4. Iqlab ( َ‫) القالب‬
5. Ikhfa Haqiqi ( َ‫) الَخَفَاءََاْلَقَيَقَي‬
II. Hukum mim sukun ( َ‫) أحكامَالميمَالساكنة‬
Hukum nuun sukun dan tanwin terbagi menjadi tiga hukum :
1. Ikhfa Syafawi ( ‫) الَخَفَاءََالشَفََوي‬
2. Idghom mimi/ mutamatsilain ( َ‫َإَدَغَامََالَمَتَمَاثَلَي‬/‫) الَدَغَامََالَمَيَمَي‬
3. Idzhar Syafawi ( َ‫) الَظَهَارََالشفوي‬
III. Jenis-jenis Idghom ( َ‫) أَنََواعََالَدَغَام‬
1. Idghom mutamatsilain ( َ‫) إَدَغَامََاملتَمَاثَلَي‬
2. Idghom mutajanisain ( َ‫) إَدَغَامََاملتَجَانَسَي‬
3. Idghom mutaqoribain ( َ‫) إَدَغَامََاملتَقَ َاربَي‬
IV. Laam syamsiyah dan laam qomariyah( َ‫) الالَمََالشَمَسََيّةَََوالالَمََالقَمََرَيّة‬
V. Hukum-hukum mad ( َ‫) أَحَكَامََاملد‬
1. Mad ashliy ( َ‫) املدََاألصَلَي‬
2. Mad far’iy ( َ‫) املدََالفََرعَي‬
VI. Nabr ( َ‫) النَبَر‬

1
 ‫‪I.‬‬ ‫‪HUKUM NUUN SUKUN DAN TANWIN‬‬

‫) الظهارَاْللقيَ ( ‪1. Idzhar Halqi‬‬

‫‪Idzhar artinya nampak/jelas yaitu dibaca jelasnya nuun atau tanwin manakala‬‬
‫‪bertemu dengan huruf-huruf idzhar, disebut idzhar halqi karena semuanya dari‬‬
‫أ ح خ ع غ ه ‪huruf tenggorokan, yaitu :‬‬
‫‪Latihan-latihan :‬‬
‫ََََ‪َ+‬ء‬‫نَ‪ٌ ً/‬‬ ‫‪.1‬‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫ا ََ َاُ َ ا َ َ‬
‫( ُ‬
‫الملك ‪83 :‬‬
‫ُٓ ُ َ‬
‫) قل أ َر َءي ُتم إ ِن أص َب َح َماؤكم غو ٗرا‬ ‫َ َُ ا َ ُ‬
‫) َّل يتَكمون إَِّل من أذِن َل ٱلرحمَٰن ( انلا َبأ ‪83:‬‬
‫َ ُ َ َ َ َ ُ ََ َ َ َ ُ‬ ‫ُا َ َ ُ َ ُ ُ ََ ُ ُ اٗ‬
‫) وهم ينهون عنه وينون عنهُۖ ( األنعام‪62:‬‬ ‫) ثم َّل يكن أمركم عليكم غمة ( يونس‪17:‬‬
‫َُا َ َ َ َ ُ َ ٗ‬
‫) وُك ش ٍء أحصينَٰه كِتَٰبا ( انلا َبأ ‪62:‬‬
‫ٱلظَٰل ِ ِ َ َ َ ا َ ُ َ َ ً َ َ‬
‫مني أعد لهم عذابا أ ِِلمَۢا ( اإلنسان‪87:‬‬
‫َ ا‬
‫)و‬
‫َ‬
‫ََ َ َُ َ َ ا َ ً َ َ َ‬
‫) وَّل َتعلوا مع ٱَّلل ِ إِل َٰها ءاخر ُۖ ( اذلاريات ‪17:‬‬
‫َ َ َ َ ٌ َ َ ُ َُ َ ‪ َ ٞ‬ا ُ ُ‬
‫) وهَٰذا كِت َٰب أنزلنَٰه مبارك فٱتبِعوه ( األنعام‪711:‬‬

‫ََََ‪َ+‬ح‬
‫ن‪ٌ ً/‬‬ ‫‪.6‬‬
‫َ َ ََ ُُ َ َ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫حتون ( الصافات‪21:‬‬ ‫) قال أتعبدون ما تن ِ‬ ‫) ف َص ِل ل َِربِك َوٱنَر (‬
‫الكوثر‪6:‬‬
‫َ‬ ‫) ُث ام فُصلَت مِن ا ُّلن َ‬ ‫َ ُ ُ ا َ َ َٰ َ َ َ ُ ُ َ‬
‫ري ( هود‪7:‬‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ب‬‫خ‬ ‫ِيم‬
‫ٍ‬ ‫ك‬ ‫ح‬ ‫ِ‬ ‫لَع ر ِّبۖ لو تشعرون ( الشعراء‪778:‬‬ ‫حسابهم إَِّل‬‫) إ ِن ِ‬
‫ََ َ اُ َ ً َ ً‬
‫) وَكن ٱَّلل عل ِيما حكِيما ( النساء‪71:‬‬ ‫د ( فصلت‪26:‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ‪ٞ‬‬
‫زنيل ِمن حك ٍ‬
‫ِيم َحِي ٖ‬ ‫)ت ِ‬
‫ا َ َ َٰ ٌ َ ‪ٞ‬‬ ‫َ ً‬ ‫َ‬
‫ا ا َ َ َ َ َٰ ُ َ‬
‫حسان ( الرَحن‪13:‬‬ ‫) فِي ِهن خيرت ِ‬ ‫ك ش ٍء حسِيبا ( النساء‪32:‬‬ ‫) إِن ٱَّلل َكن لَع ِ‬

‫ََََ‪َ+‬خ‬
‫ن‪ٌ ً/‬‬ ‫‪.8‬‬
‫َ ُ ا‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ ا َ َ َٓ ُا ‪َ ُ َ ٞ‬‬
‫ٱَّلل ِ)فاطر‪8:‬‬‫(هل ِمن خ َٰل ٍِق غري‬ ‫ٱۡل ِق َوبِهِۦ َيعدِلون (‬
‫األعراف‪737:‬‬ ‫ون ب َ‬
‫) ومِمن خلقنا أمة يهد ِ‬
‫ذ ( هود‪22:‬‬
‫َ‬
‫خز ِي يو ِمئ ِ ٍ‬
‫َ ا‬
‫ام ُنوا َم َع ُهۥ ب ِ َرَحةٖ مِنا َو ِمن ِ‬ ‫َني َنا َصَٰل ِٗحا َو اٱذل َ‬
‫ِين َء َ‬ ‫) َا‬
‫َ ُ َ َُ‬ ‫ا‬ ‫ََُٓ ا َ‬ ‫ََ ُ ُ َ َُ َ ا ُ َ َ ُ‬ ‫ُ َ‬
‫ري ٱَّلل ِ بِهِۦ وٱلمنخن ِقة ( المائدة‪8:‬‬ ‫ير وما أهِل ل ِ‬
‫ِغ‬ ‫) ح ِرمت عليكم ٱلميتة وٱّلم وۡلم ٱۡل ِزنِ ِ‬
‫ا اَ َ ٌ َ ‪ٞ‬‬ ‫َ َ َ ُ َ َ‬ ‫ا ُا َ‬
‫)ويلبسون ث ِيابا خضا (الكهف‪ )87:‬إِنا ك ش ٍء خلقنَٰه بِقدرٖ (القمر‪ )22:‬إِن ٱَّلل عل ِيم خبِري (‪11:َ94‬‬
‫ََ َ ُ َ َ ً ُ ٗ‬

‫ََََ‪َ+‬ع‬
‫ن‪ٌ ً/‬‬ ‫‪.2‬‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ا َ‬ ‫ك أَص َ‬
‫َ َ َ َ َ ُ َ َٰٓ َ‬
‫يونس‪61:‬‬‫صمٖۖ (‬ ‫) ما ل ُهم م َِن ٱَّللِ مِن ع ِ‬ ‫ابلقرة‪611:‬‬
‫حَٰ ُ‬
‫ب ٱنلاارِۖ (‬ ‫) ومن عد فأولئ ِ‬
‫َ ُ َ َ ُ َ َاُ ُ ُ َ ُ ً‬
‫) وهم َيسبون أنهم َيسِنون صنعا ( الكهف‪732:‬‬
‫َ َ َ َ َُ َٗ ََ ٗ‬
‫) ومِن ٱألنع َٰ ِم َحولة وفرشا ( األنعام‪726:‬‬
‫كل َش ٍء ِ َ‬
‫علمَۢا ( الطالق‪76:‬‬
‫ُ‬
‫ب‬ ‫ٱَّلل قَد أ َ َح َ‬
‫اط‬ ‫) َوأَ ان ا َ‬ ‫) َك َذَٰل َِك َح ًّقا َعلَي َنا نُنج ٱل ُمؤ ِ َ‬
‫من ِني ( يونس‪738:‬‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ََ َُا َٓ ا ُ َ َ‬ ‫ٱَّللِ إنا ُهۥ َس ِ ٌ َ ٌ‬
‫ا‬ ‫َ َ‬
‫يم ( فصلت‪81:‬‬ ‫) وما يلقىَٰها إَِّل ذو ح ٍظ ع ِظ ٖ‬ ‫ميع عل ِيم ( األعراف‪633:‬‬ ‫) فٱستعِذ ب ِ ِ‬

‫‪2‬‬
 ‫ََََ‪َ+‬غ‬
‫ن‪ٌ ً/‬‬ ‫‪.1‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُآَ ََ ُ ٓ َ َ‬ ‫ََ َ َ ٌ ا‬
‫من غ ٍم أعِيدوا فِيها ( اۡلج‪66:‬‬ ‫) ُكما أرادوا أن َيرجوا مِنها ِ‬ ‫( اۡلاقة‪82:‬‬ ‫) وَّل طعام إَِّل ِمن ِغسل ٖ‬
‫ِني‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫كن َغن ًِّيا أَو فَقِ ٗ‬
‫ريا فَ ا ُ‬
‫ٱَّلل أو ََٰل ب َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ ُ ُ َ َ َ ُُ َ ُ‬
‫هماُۖ( النساء‪781:‬‬‫ِِ‬ ‫) إِن ي‬ ‫) فسينغِضون إِِلك رءوسهم ( اإلرساء‪17:‬‬
‫َ َ ُُٓ‬ ‫اَ َ َ ُ‬
‫) ٱعبدوا ٱَّلل ما لكم مِن إِل َٰ ٍه غريهۥ ( األعراف‪12:‬‬
‫ُُ‬ ‫ون ( القلم‪8:‬‬ ‫ن‬ ‫ك َألَج ًرا َغ َ‬
‫ري َمم ُ‬ ‫ا َ َ‬
‫) ِإَون ل‬
‫ٖ‬
‫ٱَّلل َع ٌ َ ُ ٌ‬ ‫) إ ان ا َ‬ ‫َ َ َ َ َ َٰٓ َ ٌ َ ‪ٞ َ ٞ‬‬
‫زيز غفور ( فاطر‪63:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫غالظ شِداد ( اتلحريم‪2:‬‬ ‫) عليها ملئِكة ِ‬

‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ه‬ ‫‪.2‬‬
‫َ‬ ‫اُ َ َ‬ ‫نو َن َ ُ‬ ‫) َو ُهم َين َهو َن َعن ُه َويَ َ‬
‫( الزمر‪68:‬‬ ‫ٱَّلل ف َما َُلۥ ِمن هادٖ‬ ‫) َو َمن يُضل ِِل‬ ‫عنهُۖ ( األنعام‪62:‬‬
‫َََ َٓ َ َ َ ا ٓ ٓ‬ ‫ََ َ َ ا َ َ َُ ِ ُ َ َ ُ‬
‫ٱلس َماءِ ب ِ َماءٖ من َه ِٖ‬
‫ر ( القمر‪77:‬‬ ‫م‬ ‫) ففتحنا أبوَٰب‬ ‫منهم أجرهمُۖ ( اۡلديد‪61:‬‬ ‫) فاتينا ٱذلِين ءامنوا‬
‫َ ُ َ َ‬
‫م ها ٍد ( الرعد‪1:‬‬
‫َ ُ‬ ‫ُ ًّ َ َ َ َ ُ ً َ َ َ‬
‫) ول ِ‬
‫ِك قو ٍ‬ ‫) لُك هدينا ونوحا هدينا مِن قبل ُۖ( األنعام‪32:‬‬
‫َ َ َٰ ٌ َ َ ا َٰ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ٌ ُ ا ُ‬ ‫) مِن ُه َء َاي َٰ ‪ٞ‬‬
‫ر ( القدر‪1:‬‬ ‫َّت مطلعِ ٱلفج ِ‬ ‫) سلم ِه ح‬ ‫ب ( ال عمران‪1:‬‬ ‫ِ‬ ‫َٰ‬ ‫ِت‬‫ك‬ ‫ٱل‬ ‫م‬ ‫ت ُّمكم َٰت هن أ‬

‫) الدغامَبغنّةَ ( ‪2. Idghom Bighunnah‬‬

‫‪Idghom Bighunnah artinya memasukkan nun sukun atau tanwin ke huruf‬‬
‫‪setelahnya dengan menyisakan dengungan/ghunnah di hidung setara dengan‬‬
‫‪2 harokat. Oleh karena itu tergolong idghom yang naqish ( kurang ), tidak‬‬
‫ي ن م و ‪masuk secara sempurna. Huruf idghom bighunnah ada 4, yaitu :‬‬
‫‪Latihan-latihan :‬‬
‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ي‬ ‫‪.1‬‬

‫(َ‪َ9 :26‬‬
‫َ‬ ‫ِلصلَ َٰوة ِ ِمن يَو ِم ُ‬
‫ٱۡل ُم َعةِ فٱس َعوا‬ ‫ٱَّلل فَ َال َهاد َِي َ َُلۥ ( األعراف‪ ) 732:‬إ َذا نُود َِي ل ا‬ ‫) َمن يُضل ِل ا ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ََ‬ ‫) َج ان َتان َعن يَ ِم َ َ‬
‫د ( إبراهيم‪72:‬‬‫ت ِِبل ٖق جدِي ٖ‬ ‫) إ ِن يشأ يُذهِبكم َو َيأ ِ‬ ‫لۖ ( سبأ‪71:‬‬ ‫ني وشِما ٖ‬ ‫ٖ‬ ‫ِ‬
‫ا‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ا َ َ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ب ح َِسا ٗبا ي َس ٗ‬ ‫) فَ َسو َف َُيَ َ‬
‫ِريا ( اَّلنشقاق‪) 3:‬ما لكم مِن ملجإ ٖ يَومئ ِ ٖذ َوما لكم مِن ن ِ‬
‫كريٖ (الشورى‪21:‬‬
‫اس ُ‬

‫ع(يس‪63:‬‬ ‫ِينةِ َر ُج ‪ٞ‬ل ي َس َ َٰ‬‫ٱۡل اق (َانلور‪َ )ََََ52:‬و َجا ٓ َء مِن أَق َصا ٱل َمد َ‬
‫ِين ُه ُم َ‬ ‫) يَو َمئذ يُ َوف ِيه ُم ا ُ‬
‫ٱَّلل د َ‬
‫ِ‬ ‫ِٖ‬

‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ن‬ ‫‪.6‬‬
‫َ ُ‬ ‫ََ َ‬
‫َٰٓ‬ ‫َ‬
‫من ن ِعمةٖ َتزى ( الليل‪72:‬‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫) وما ِألح ٍد عِندهۥ ِ‬ ‫َحت ِ َنا َمن ا َ ٓ ُ‬
‫نشاء ُۖ ( يوسف‪12:‬‬
‫) نُ ِص ُ‬
‫يب ب َر َ‬
‫ِ‬
‫ا ُ ا ََ ‪ُ ُ ٞ‬‬ ‫َ َ َُ ُ ُ ُُ‬ ‫ُ َ َ‬ ‫اَ َ‬
‫) قالت لهم رسلهم إِن نن إَِّل ش‪ٞ‬ر مِللكم ( إبراهيم‪77:‬‬ ‫هم ٱألۡرض ( سبأ‪2:‬‬ ‫) إ ِن نشأ َنسِف ب ِ ِ‬
‫ات ( فصلت‪72:‬‬
‫َصا ٓ َ ا ا َ‬ ‫يحا ََص َ ٗ‬ ‫) فَأَر َسل َنا َع َليهم ر ٗ‬ ‫ُ ُٓ َ ا َ َٗ ا ُ ً‬
‫ِف أيا ٖم نِس ٖ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫) توبوا إَِل ٱَّلل ِ توبة نصوحا ( اتلحريم‪3:‬‬
‫ب ٱل َم ُ‬
‫َت اب ُص بهِۦ َري َ‬ ‫ون َشا ِع ‪ٞ‬ر ان َ َ‬‫َ َُ ُ َ‬ ‫) َك َما بَ َدأنَا ٓ أَ او َل َخلق ن ِ ُ ُ‬
‫ون ( الطور‪83:‬‬‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ِ‬ ‫) أم يقول‬ ‫عيدهۥ ( األنبياء‪732:‬‬ ‫ٖ‬

‫‪3‬‬
 ‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬م‬ ‫‪.8‬‬
‫َ َ ُ َ ٗ‬ ‫ا ُ‬ ‫( فَلَ اما َع َتوا َعن اما ُن ُهوا َعن ُه قُل َنا َ ُ‬
‫مصّٗ ۖ ) ابلقرة‪761:‬‬ ‫( َوٱَّتِذوا ِمن ام َق ِ‬
‫ام إِبر َٰ ِهۧم‬ ‫لهم) األعراف‪722:‬‬
‫ا‬
‫ن ٱَّلل ِ ) اتلغابن‪77:‬‬ ‫ذ‬ ‫إ‬‫ب‬
‫َ ا‬
‫َّل‬‫إ‬ ‫ة‬ ‫يب‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫َ‬
‫اب‬ ‫ص‬ ‫( َما ٓ أَ َ‬ ‫ُ ََُٓ‬ ‫َ ُ ا َٗ َُ‬
‫( ِإَون يكن ميتة فهم فِيهِ ُشَكء ) األنعام‪782:‬‬
‫ِ ٍ ِ ِِ ِ‬
‫َٰ‬ ‫كم َء َاي َٰت م َبي َ‬ ‫َََ َ َ َٓ َ ُ‬ ‫َ ُ َ ٗ َ ا‬
‫ت ) انلور‪82:‬‬ ‫ٖ ِ ٖ‬ ‫ن‬ ‫(ولقد أنزنلا إِِل‬ ‫ن) اۡلجرات‪76:‬‬ ‫(ٱجتنِبوا كل ِريا ِمن ٱلظ ِ‬
‫َ َا ُ ُا َ َ ا‬ ‫َ َ َ َُ َ َ َُ َ ‪ ٞ‬ا َ ٗ‬
‫ريد ) اۡلج‪8:‬‬ ‫(ويتبِع ك شيطَٰ ٖن م ِ‬ ‫( فسيعلمون من هو ُش مَكنا ) مريم‪11:‬‬

‫‪Catatan :‬‬
‫‪Hukum idghom bighunnah juga berlaku dalam membaca huruf muqoththo’ah‬‬
‫‪di awal surat berikut :‬‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ‬ ‫ٓ ٓ‬
‫( َطا ِسني ِم ِ‬
‫يم )‬ ‫ني )‬
‫الشعراء‪7 :‬‬‫ب ٱلمب ِ ِ‬‫(طسم ‪ ١‬ت ِلك ءايَٰت ٱلكِت َٰ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ‬ ‫ٓ ٓ‬
‫( َطا ِسني ِم ِ‬
‫يم )‬ ‫ني ) القصص‪7:‬‬
‫ب ٱلمب ِ ِ‬‫(طسم ‪ ١‬ت ِلك ءايَٰت ٱلكِت َٰ ِ‬

‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬و‬ ‫‪.2‬‬
‫َ‬
‫( َوٱج َعل ِِن ِمن َو َرثةِ َج انةِ ٱنلاعِي ِم‬
‫) الشعراء‪31:‬‬ ‫حسنا)القصص‪27:‬‬
‫(أَ َف َمن َو َعد َنَٰ ُه َوع ًدا َ َ ٗ‬
‫ُ ُ‬ ‫ك ُ‬‫َ ُ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫( َمن ُوج َد ِف َرحلِهِۦ َف ُه َو َج َ َٰٓ ُ ُ‬
‫من وجدِكم) الطالق‪2:‬‬ ‫نتم ِ‬ ‫(أسك ُِنوه ان مِن حيث س‬ ‫زؤهۥ )يوسف‪11:‬‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ ُ َٓ َ َ َ ُ ُا َ ُُ‬
‫(خذوا ما ءاتينَٰكم بِقوة ٖ وٱذكروا )األعراف‪717:‬‬
‫ُ َا ُ َ َ ٗ َ ُ ًَ‬
‫(ٱدعوا ربكم تضع وخفية) األعراف‪11:‬‬
‫َ ا َ‬ ‫َا‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ا َاَ‬ ‫ُ‬
‫( َو ََّل تَز ُر َواز َرة ‪ ٞ‬وز َر أخ َر َٰ‬
‫اس لَّلِي بِبكة ) ال عمران‪22:‬‬ ‫ضع ل ِلن ِ‬ ‫تو ِ‬‫(إِن أول بي ٖ‬ ‫ى ) فاطر‪73:‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬

‫‪Pengecualian :‬‬
‫‪1. Apabila nun sukun bertemu dengan huruf idghom dalam satu kalimat‬‬
‫‪maka tidak dibaca dengan idghom bighunnah, namun tetap dibaca‬‬
‫‪dengan idzhar, idzhar semacam ini dinamakan dengan idzhar mutlak.‬‬
‫‪Yaitu terdapat pada 4 kalimat :‬‬
‫ََ ََ َ َ‬ ‫ٗ‬ ‫ٓ‬
‫ٱۡل َي َٰوة ٱّلن َيا‬
‫) انلازعت‪83:‬‬ ‫(وءاثر‬ ‫) ابلقرة‪637:‬‬‫( َر اب َنا َءات َِنا ِِف ٱّلن َيا َح َس َنة‬ ‫‪ .7‬اّلن َيا‬
‫ََاُ ُ َ ‪ ٞ‬ا ُ ‪ٞ‬‬ ‫َ‬ ‫(فَ َأ ََت ا ُ‬
‫(كأنهم بني َٰن مرصوص) الصف‪2:‬‬ ‫د ) انلحل‪62:‬‬ ‫ٱَّلل ُبن َيَٰ َن ُهم م َِن ٱلق َوا ِ‬
‫ع ِ‬ ‫‪ .6‬بُن َيان‬
‫َ ُ َ َٰ ٓ‬ ‫ان َو َغ ُ‬ ‫َ ‪ٞ‬‬ ‫َ َ ‪ٞ َ َ ٞ‬‬
‫د ) الرعد‪2:‬‬ ‫َق ب ِ َماءٖ َو َٰ ِ‬
‫ح ٖ‬ ‫ان يس‬
‫ٖ‬ ‫و‬‫ن‬‫ص‬‫ِ‬ ‫ري‬ ‫و‬ ‫ن‬‫ص‬‫ِ‬ ‫ِيل‬ ‫( وزرع وَن‬ ‫صن َوان‬
‫‪ِ .8‬‬
‫َ َ َ ‪َٞ َ ٞ‬‬ ‫َ َ ا‬
‫ل مِن طلعِها ق ِنوان دان ِية ) األنعام‪22:‬‬ ‫( ومِن ٱنلخ ِ‬ ‫‪ .2‬ق ِن َوان‬

‫‪2. Dalam bacaan Al Qur’an riwayat Hafs dari qiro’ah ‘Ashim melalui jalur‬‬
‫‪Syathibiyyah, huruf nuun bertemu dengan wau di lain kalimat pada‬‬
‫‪surat Yasin dan surat Al Qolam apabila wasol tetap dibaca idzhar.‬‬
‫ان َ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫) يس‪7:‬‬ ‫ان َ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫ٓ‬
‫ِيم )‬
‫ٱۡلك ِ‬ ‫( يا ِسني وٱلقرء ِ‬ ‫ٱۡلكِي ِم‬ ‫( يس ‪ ١‬وٱلقرء ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ٓ َ َ َ ََ َ ُ ُ َ‬
‫( نون َوٱلقل ِم َو َما يَس ُط ُرون )‬ ‫( ن وٱلقل ِم وما يسطرون) القلم‪7:‬‬

‫‪4‬‬
‫) الدغامَبَالغنّةَ ( ‪3. Idghom Bilaghunnah‬‬
‫‪Idghom Bilaghunnah artinya memasukkan nun sukun atau tanwin ke huruf‬‬
‫‪setelahnya tanpa menyisakan dengungan/ghunnah di hidung. Oleh karena itu‬‬
‫‪tergolong idghom yang kamil ( sempurna ), tidak ada dengung yang tersisa.‬‬
‫ل ر ‪Huruf-huruf idghom bilaghunnah ada 2, yaitu :‬‬
‫‪Latihan-latihan :‬‬
‫‪ .7‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ل‬
‫ا ا‬ ‫َا‬ ‫( َف َمن لام ََيد فَص َي ُ‬
‫ام َ َ‬
‫( َوعلم َنَٰ ُه مِن ُّلنا عِل ٗما )‬
‫الكهف‪21:‬‬ ‫ن) النساء‪26:‬‬
‫شهري ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َٓ‬ ‫ََ َ ُ‬ ‫َ َ َ ُ اُ َ ‪ٞ‬‬
‫من ل ِقائِهِۦ ) السجدة‪68:‬‬ ‫كن ِِف مِر َيةٖ ِ‬ ‫(فال ت‬ ‫ك ) الفرقان‪6:‬‬ ‫ُشيك ِِف ٱل ُمل ِ‬
‫(ولم يكن َلۥ ِ‬
‫َ َ َُ َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ا‬ ‫َُ ُ َ َ ُ َ ٗ ً‬
‫(يقول أهلكت ماَّل بلَدا ) ابلدل‪2:‬‬
‫ت ل ِقومٖ يسمعون ) يونس‪21:‬‬ ‫(إِن ِِف ذَٰل ِك ٓأَلي َٰ ٖ‬
‫(أَو َك ُظلُ َمَٰت ِف َبر ل َ َ ُ َ ‪ٞ‬‬
‫ج يغشىَٰه موج ) انلور‪23:‬‬
‫َ َ َ ‪ ٞ‬اُ ُ َ ُ َ َُ َ َ َ َ‬
‫(وءاية لهم ٱألۡرض ٱلميتة أحيينَٰها ) يس‪88:‬‬
‫ٖ ِ ٖ‬ ‫ٖ ِ‬

‫‪ .6‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ر‬
‫ا‬ ‫ون) المطففني‪( 71:‬يُس َقو َن ِمن ا‬ ‫َ َ اَ ُ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬
‫المطففني‪61:‬‬ ‫ِيق َّم ُتو ٍم )‬
‫ٖ‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫(إِن ُهم عن اربِهِم يومئ ِ ٖذ لمحجوب‬
‫َ‬ ‫ى ب ُظلم) األنعام‪( 787:‬ل َ ُهم َع َذ ‪ٞ‬‬
‫ٌ‬ ‫ا َ ُ ا َ ُ َ َُ‬
‫من رِج ٍز أ ِِلم) اۡلاثية‪77:‬‬ ‫اب ِ‬ ‫(لم يكن ربك مهل ِك ٱلقر َٰ ِ ٖ‬
‫ُ ُا اُ ً‬ ‫( َولَ َقد َب َعل َ‬ ‫ك َما َجا ٓ َء أُ ام ٗة ار ُسول ُ َها َك اذبُوهُ‬
‫ُا‬
‫ك أمةٖ رسوَّل) انلحل‪82:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِف‬‫ِ‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫‪22‬‬ ‫‪:‬‬‫المؤمنون‬ ‫)‬ ‫(‬
‫ٗ‬ ‫َََ‬ ‫َ‬
‫(رزِقوا مِنها مِن ثمرة ٖ رِزقا) ابلقرة‪61:‬‬
‫ُ ُ‬ ‫ا اَ َا ‪ ٞ‬ا ‪ٞ‬‬
‫(إِن ٱَّلل تواب رحِيم) اۡلجرات‪76 :‬‬

‫)القالبَ( ‪4. Iqlab‬‬

‫‪Iqlab yaitu berubahnya huruf nuun sukun atau tanwin menjadi huruf mim yang‬‬
‫‪samar manakala bertemu dengan huruf baa’. Cara membaca mim yang samar‬‬
‫‪tersebut dengan memberi celah setipis rambut antara dua bibir dan menahan‬‬
‫‪ghunnah setara dengan 2 harokat.‬‬
‫‪Latihan-latihan :‬‬
‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ب‬
‫َ َ‬ ‫ُ ََ َ َ ُ‬
‫(ث ام عفونا عنكم ِم َۢن َبع ِد ذَٰل ِك‬ ‫َ ا َ َ َ ُ ََ َ َ َ َ‬
‫) ابلقرة‪16:‬‬ ‫(عرف بعضهۥ وأعرض ع َۢن بع ٖ ۖ‬
‫) اتلحريم‪8:‬‬
‫ض‬
‫َ َ َ َ َٓٗ َٗ‬
‫(فَكنت هباء مۢنبلا ) الواقعة‪2:‬‬
‫ا‬
‫ن بورِك من ِِف ٱنلارِ ) انلمل‪3:‬‬
‫(نُود َِي أَ َۢ ُ َ َ‬
‫ُ‬
‫ات ٱلصدورِ ) اۡلديد‪2:‬‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬
‫( َوه َو عل ِي ُم َۢ ب ِذ ِ‬ ‫صريا) النساء‪13:‬‬
‫ٱَّلل ََك َن َس ِمي َعَۢا بَ ِ ٗ‬
‫(إ ان ا َ‬
‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ك ) هود‪( 733:‬لنسف َعَۢا بٱنلا ِ َ‬ ‫َ‬
‫ُ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ٓ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫(ذَٰل َِك مِن أ َ‬
‫اصيةِ ) العلق‪71:‬‬ ‫ِ‬ ‫ى نقصهۥ علي ُۖ‬ ‫ۢنباءِ ٱلق َر َٰ‬
‫َ‬
‫صب ٖغ ل ِٓأۡلُكِ ِني ) المؤمنون‪63:‬‬‫ت بِٱّله ِن َو ِ‬ ‫ۢنب ُ‬‫ج َر ٗة ََّت ُر ُج مِن ُطور َسينَا ٓ َء تَ ُ‬ ‫( َو َش َ‬
‫ِ‬
‫‪Catatan :‬‬
‫‪Terdapat khilaf dalam tata cara membaca mim yang samar dalam hukum iqlab‬‬
‫‪dan ikhfa syafawiy, sebagian ulama merojihkan dengan tidak memberikan‬‬
‫‪celah namun miim dibaca dengan lebih ringan, Allohu a’lam bis showab.‬‬
‫‪5‬‬
‫) الَخَفَاءََاْلَقَيَقَيَ ( ‪5. Ikhfa’ Haqiqi‬‬
‫‪Ikhfa’ Haqiqi yaitu samarnya suara nuun sukun atau tanwin manakala bertemu‬‬
‫‪dengan huruf ikhfa’. Cara membacanya dengan menahan ghunnah 2 harokat.‬‬
‫ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك ‪Jumlah huruf ikhfa ada 15, yaitu :‬‬
‫صَقَدََسَىَدَمََطََيّبَاًََزدََفََتَ ًَقىَضَعََظَالَمَاًَ ‪Terkandung dalam ba’it :‬‬
‫صَفََذَاَثَنَ َاَكَمََجَادََشَخَ ٌَ‬
‫‪Latihan-latihan :‬‬

‫‪ .7‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ص‬
‫َ َ ا‬ ‫َ‬ ‫ٱإل َ َٰ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ََ ا‬
‫الرَحن‪72:‬‬ ‫نس َن ِمن َصلَٰ َٰ ٖل كٱلفخارِ )‬ ‫(خلق ِ‬ ‫األحزاب‪3:‬‬ ‫سل ٱلَٰ َٰ ِدقِني عن ِ‬
‫صدق ِ ِهم )‬ ‫(ل ِي‬
‫َ َ َ َ َ‬ ‫َ ‪ٞ‬‬ ‫َ َ ُ ٗ‬ ‫َ‬ ‫اُ‬
‫م أو صدق ٍة ) ابلقرة‪722:‬‬ ‫(ففِديَة مِن ِ‬
‫صيا ٍ‬ ‫(إِنهۥ َكن منصورا ) اإلرساء‪88:‬‬

‫د ) إبراهيم‪72:‬‬
‫آ َ‬ ‫( َويُس َ َٰ‬ ‫ََ َ َُ َ ٗ َ َ ٗ‬
‫(فيذرها قاعا صفصفا ) طه‪732:‬‬
‫َق مِن ماءٖ صدِي ٖ‬
‫( َك َأنا ُهۥ َ َ ‪ٞ ُ ٞ‬‬
‫جمَٰلت صفر ) المرسالت‪88:‬‬
‫َ‪َٞ َ ٞ‬‬ ‫ُ‬
‫( مِنكم مِائة صابِرة ) األنفال‪22:‬‬
‫ِ‬

‫‪ .6‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ذ‬
‫َ َ َُ َ‬ ‫ُ‬ ‫ا َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َ َ ا‬
‫ذكر وأ َٰ‬
‫نث) اۡلجرات‪78:‬‬ ‫ٖ‬ ‫(إِنا خلق َنَٰكم مِن‬ ‫) األحزاب‪71:‬‬ ‫ص ُمكم‬ ‫(قل من ذا ٱذلِي َيع ِ‬
‫ٱۡلري َعن ذِك َ‬
‫ر ر ِّب ) ص‪86:‬‬
‫ب َ‬ ‫ت ُح ا‬ ‫(أَح َبب ُ‬ ‫ُ َ َ ٗ ا ٓ ُ َ َ َُٓ ُ‬
‫ذر ءاباؤهم ) يس‪2:‬‬ ‫(تلِ ن ِذر قوما ما أن ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ا‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ َ َ‬
‫(أخلصنَٰهم ِِبال ِصةٖ ذِكرى ٱّلارِ ) ص‪22:‬‬
‫ٗ َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ ٗ َ َ ََ‬
‫(يتِيما ذا مقرب ٍة ‪ ١٥‬أو مِسكِينا ذا مَتبةٖ ) ابلدل‬
‫( َو َء َاوي َنَٰ ُه َما ٓ إ ِ َ ََٰل َرب َوة ٖ ذَ ِ َ َ‬
‫ات قرارٖ) المؤمنون‪13:‬‬ ‫م ) ال عمران‪2:‬‬
‫َ‬ ‫َ اُ َ ‪ُ ٞ‬‬
‫(وٱَّلل ع ِزيز ذو ٱنتِقا ٍ‬

‫‪ .8‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ث‬
‫َٓ َ‬ ‫َ‬ ‫ُُ‬ ‫ََا َ َُ َ ََ ُُ‬
‫(ُكوا مِن ث َمرِه ِۦٓ إِذا أث َم َر‬
‫) األنعام‪727:‬‬ ‫(فأما من ثقلت موَٰزِينهۥ ) القارعة‪2:‬‬
‫َ ََ َ ُ َ َ ُ ُ ُٗ ا ُ ٗ‬
‫(إِذا رأيتهم حسِبتهم لؤلؤا منلورا ) اإلنسان‪72:‬‬ ‫نثۖ ) ال عمران‪82:‬‬
‫ََ َ ا َ َ ُ‬
‫ٱذلك ُر كٱأل َ َٰ‬ ‫(وليس‬
‫َ‬
‫نزنلَا م َِن ٱل ُمعص َر َٰ َ ٓ ٗ ا ٗ‬ ‫َ‬ ‫َ َٗ ُ ا ُ َُ َ‬ ‫ُ َ ُ ُ ََ‬
‫ت ماء ثاجا ) انلبأ‪72:‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ون ) األنفال‪َ ( 82:‬وأ َ‬ ‫(ث ام تكون علي ِهم حسة ثم يغلب‬
‫َٓ ََا َ َ ٗ َ ٗ ُ َ ُ‬
‫(إِذا أقلت سحابا ث ِقاَّل سقنَٰه ) األعراف‪11:‬‬
‫َُ َ ‪ٗ ُ ٌ َ َ ٗ ََ ٞ‬‬
‫(هو خري ثوابا وخري عقبا ) الكهف‪22:‬‬

‫‪ .2‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ك‬
‫َ ا َ َََا‬ ‫َ‬ ‫(أَن ََك َن َذا َما َ َ َ‬
‫وتو َٰ‬
‫َل) القيامة‪86:‬‬
‫كن كذب‬ ‫( َول َٰ ِ‬ ‫ل وبنِني ) القلم‪72:‬‬ ‫ٖ‬
‫ً‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ٓ‬
‫يد ِ ُ َ َ ٗ َ‬ ‫ُ‬
‫(َّل نر ُ‬ ‫َ‬ ‫كن َك َصاحِب ُ‬ ‫ََ َ ُ‬
‫منكم جزاء وَّل شكورا ) اإلنسان‪2:‬‬ ‫ِ‬ ‫وت) القلم‪23:‬‬ ‫ٱۡل ِ‬ ‫ِ‬ ‫(وَّل ت‬
‫َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ون يَو ٗما ََك َن َُشهُۥ ُمس َت ِط ٗ‬ ‫ََ َ ُ َ‬
‫ة ) العلق‪72:‬‬‫اص َي ٖة ك َٰذِب ٍة خاطِئ ٖ‬‫ريا) اإلنسان‪( 1:‬ن ِ‬ ‫(ويخاف‬
‫ََ َُ َ ٗ ُا ٗ‬ ‫َ‬ ‫ٓ‬
‫اس ) ابلقرة‪( 672:‬ومكروا مكرا كبارا ) نوح‪66:‬‬ ‫(فِي ِه َما إِث ‪ٞ‬م كبِري‪َ ٞ‬و َم َنَٰفِ ُع ل اِلن ِ‬

‫‪6‬‬
 ‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ج‬ ‫‪.1‬‬

‫) الشعراء‪11:‬‬ ‫ون‬ ‫(فَأَخ َرج َن َٰ ُهم ِمن َج انَٰت َو ُع ُ‬

‫ي‬ ‫) انلمل‪32:‬‬
‫ََ َ‬ ‫( َمن َجا ٓ َء ب َ‬
‫ٱۡل َس َنةِ فل ُهۥ خري‪ ٞ‬مِن َها‬
‫ٖ‬ ‫ٖ‬ ‫ِ‬
‫َ ٓ َ َ َ ُا‬ ‫َ َ ُ َ ُ‬ ‫ََ َ ُ َا ً َ ٗ‬
‫يل بِما أنزل ٱَّلل فِيهِ) المائدة‪21:‬‬ ‫(وِلحكم أه ِ ِ ِ‬
‫َن‬ ‫ٱإل‬ ‫ل‬ ‫صيا ) مريم‪72:‬‬ ‫(ولم يكن جبارا ع ِ‬
‫َ َ َ َٰ ُ ا ُ ا َ َ ٗ‬ ‫َ ٗ َ ً‬ ‫َ‬
‫ة جاث ِية ) اۡلاثية‪63:‬‬ ‫(وترى ك أم ٖ‬ ‫جيال ) المعارج‪1:‬‬ ‫(فٱص ِِب صِبا ِ‬
‫َ َاَ‬ ‫ا ا َ ََ ا ََ‬ ‫َ َ ُ َ َ ََ َ َ ٗ ُ ُ ً‬
‫(لجَٰعِلون ما عليها صعِيدا جرزا ) الكهف‪3:‬‬
‫ب ‪ ٥٥‬جهنم) ص‪11:‬‬ ‫(ِإَون ل ِلطَٰغِني ل‪ٞ‬ر ما ٖ‬

‫‪ََ .2‬ن‪ٌ ً/‬‬

‫ََََ‪َ+‬ش‬
‫( ِمن َُش َما َ َ َ‬ ‫َ ٓ َ َ‬ ‫َ‬
‫خلق) الفلق‪6:‬‬ ‫ِ‬ ‫) عبس‪76:‬‬ ‫(ف َمن شا َء ذك َرهُۥ‬
‫َ ِ َ َ ُ ُ َ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫َ ا َُٓ َ ا‬
‫نشهاُۖ) ابلقرة‪612:‬‬ ‫(وٱنظر إَِل ٱلعِظام كيف ن ِ‬ ‫(إِذا ٱلسماء ٱنشقت) اإلنشقاق‪7:‬‬
‫(ل ُِك ٱمري مِن ُهم يَو َمئ َ ‪ُ ٞ‬‬ ‫ٗ‬
‫كم َر ُسوَّل َ َِٰ‬
‫ش ً‬ ‫َ َ َٓ َ ُ‬
‫ذ شأن يغن ِيهِ) عبس‪81:‬‬ ‫ِٖ‬ ‫ِ ِ ٖٕ‬ ‫هدا) المزمل‪71:‬‬ ‫(أرسلنا إِِل‬
‫َََ َ َ َ ُ َ ٗ َ ٗ‬ ‫َ َ َ َ َ َٰٓ َ ٌ َ ‪ٞ َ ٞ‬‬
‫شدادا) انلبأ‪76:‬‬ ‫(وبنينا فوقكم سبعا ِ‬ ‫شداد ) اتلحريم‪2:‬‬ ‫(عليها ملئِكة غِالظ ِ‬

‫ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ق‬ ‫‪.1‬‬
‫ُ ُ َ‪ٞ‬‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ََ َ َ‬
‫من قبل ِكم سن) ال عمران‪781:‬‬ ‫(قد خلت ِ‬ ‫(ونعلم أن قد صدقتنا) عبس‪76:‬‬
‫ُ َ‬ ‫َ َ ُ ُ‬ ‫َ ُ ٓ ا ٓ َ َٰ َ َ ُ َ ُ َ‬
‫وا) انلور‪63:‬‬‫ج ُع ُۖ‬
‫جعوا فٱر ِ‬‫(ِإَون قِيل لكم ٱر ِ‬ ‫َل ربِنا منقل ِبون) األعراف‪761:‬‬‫(قالوا إِنا إ ِ‬
‫َ ‪ٞ‬‬ ‫ا ا َ َ َ َٰ ُ َ‬ ‫اُ َ َ َ ٗ َ ٗ‬
‫ك شءٖ قدِير) ابلقرة‪63:‬‬ ‫(إِن ٱَّلل لَع ِ‬ ‫(إِنهۥ َكن عل ِيما قدِيرا) فاطر‪22:‬‬
‫ُُٗ‬ ‫ُا َ‬ ‫َ َ َ َ ََ‬ ‫ا اَ َ ‪ٞ َ ٞ‬‬
‫هم ك شءٖ قبال) األنعام‪777:‬‬ ‫(وح‪ٞ‬رنا علي ِ‬ ‫(إِن ٱَّلل عل ِيم قدِير ) انلحل‪13:‬‬

‫‪ َ .3‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬س‬ ‫ََ‬

‫ُ‬ ‫َ َٰ َ‬ ‫ا‬ ‫او ُز َعن َ َ‬ ‫ج َ‬ ‫( َو َن َت َ‬

‫س) العرص‪6:‬‬
‫خ ٍ‬ ‫نس َن ل ِِف‬ ‫(إِن ِ‬
‫ٱإل‬ ‫هم) األحقاف‪72:‬‬
‫س ِيات ِ ِ‬
‫( اما نَ از َل ا ُ‬
‫ٱَّلل ب َها ِ ُ َ‬
‫من سلطَٰن) األعراف‪17:‬‬ ‫نس) طه‪762:‬‬
‫َ‬
‫( َوك َذَٰل َِك ٱِلَو َم تُ َ َٰ‬
‫ٖ‬ ‫ِ‬
‫(إذ َجا ٓ َء َر اب ُهۥ ب َقل َ‬ ‫اَ َُ ُ َ ٗ َ ٗ‬ ‫اُ‬
‫ِيم) الصافات‪32:‬‬
‫ب سل ٍ‬ ‫ِ ٖ‬ ‫ِ‬ ‫( ٱتقوا ٱَّلل وقولوا قوَّل سدِيدا) األحزاب‪13:‬‬
‫َُ‬ ‫َ ََ ُ َ َ َ َ‪ٞ‬‬ ‫َ َ َ ‪ُُ َ َ ٓ َ ٞ َُ ٞ‬‬
‫زؤا سيِئةٖ سيِئة مِللهاُۖ) الشورى‪23:‬‬ ‫(وج َٰٓ‬ ‫( هَٰذا عذب فرات سا‪ٞ‬غِئ ُشابهۥ) فاطر‪76:‬‬

‫‪ َ .2‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬د‬ ‫ََ‬

‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫( َو َمن َد َخلَ ُهۥ ََك َن َ ٗ‬

‫دِيَٰرِكم) ابلقرة‪32:‬‬ ‫( َوَّل َّت ِر ُجون أنف َسكم ِمن‬ ‫ءامِنا) ال عمران‪21:‬‬
‫ُ َ َ ٗ‬
‫َتد مِن دونِهِۦ ملتحدا) الكهف‪61:‬‬
‫ُ‬ ‫( َولَن َ َ‬ ‫ق) اّلخان‪18:‬‬
‫َ َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ َ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫( يلبسون مِن سند ٖس ِإَوستِب ٖ‬
‫َ َ َ ‪َٞ َ ٞ‬‬ ‫َ ُ َ ٗ َ ٗ‬ ‫َ ُ ا‬
‫عها ق ِنوان دان ِية) األنعام‪22:‬‬ ‫( َوم َِن ٱنلاخ ِل مِن طل ِ‬ ‫ت ٱألۡرض دكا دكا) الفجر‪67:‬‬ ‫(إِذا دك ِ‬
‫ََ َُ َ َ َٗ ُ َ َ َ‬ ‫َ ُ َ َ َ َٰ ‪ ٞ‬ا َ ُ‬
‫(ويعملون عمال دون ذَٰل ِك ُۖ) األنبياء‪36:‬‬ ‫ملوا) األنعام‪786:‬‬
‫ك درجت مِما ع ِ‬ ‫( ول ِ ٖ‬

‫‪7‬‬
 ‫‪ َ .73‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ط‬ ‫ََ‬

‫( ُُكُوا ِمن َطي َبَٰت َما َ َ َ‬

‫ُ‬
‫رزقنَٰكم) ابلقرة‪11:‬‬ ‫ق) اإلنشقاق‪72:‬‬
‫ُب َطبَ ًقا َعن َط َ‬
‫ب‬ ‫(لَ ََت َك ُ ا‬
‫ِ ِ‬ ‫ٖ‬
‫ا‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ا َ َ‬ ‫َ‬ ‫( َو َ َّلي َنا ك َِتَٰ ‪ٞ‬‬
‫ب يَنط ُ‬
‫ني َّلزِب ) الصافات‪77:‬‬ ‫ٖ‬ ‫ط‬
‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫َٰ‬ ‫ن‬ ‫ق‬ ‫ل‬‫خ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ِ‬ ‫إ‬ ‫(‬ ‫‪26‬‬ ‫‪:‬‬‫مؤمنون‬ ‫ال‬ ‫)‬ ‫ق‬ ‫ٱۡل‬
‫ِ ِ‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫ِ‬
‫‪ٞ‬‬ ‫َ َ ‪ُ َ ٌّ َ َ ٞ َ َ ٞ‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ اُ ََٗ َ َٗ َ َٗ َ َ‬
‫( َضب ٱَّلل ملال ُك ِمة طيِبة كشجرة ٖ طيِب ٍة ) إبراهيم‪( 62:‬بدلة طيِبة ورب غفور) سبأ‪71:‬‬

‫‪ َ .77‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ز‬ ‫ََ‬

‫ا‬ ‫َ َ َ اُ ُ َُٓ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َٰ‬ ‫َ َ َ َ َ َا‬

‫نزل إِِلهِ مِن ربِهِۦ) ابلقرة‪631:‬‬ ‫(ءامن ٱلرسول ُبِما أ ِ‬ ‫(قد أفلح من زكىها) الشمس‪2:‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ٱۡلنة فقد فاز) ال عمران‪731:‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫(ف َمن ُزحزح عن ٱنلاار َوأدخِل َ‬ ‫َ‬
‫زنيرِ) المائدة‪8:‬‬
‫َ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫(وۡل َم ٱۡل ِ ِ‬
‫َ‬
‫ني ٱثنني) هود‪23:‬‬
‫ِيها مِن ُ َ َ‬ ‫(قُل َنا ٱَحِل ف َ‬ ‫)‬ ‫ت َنف ٗسا َزك ا‬ ‫(قَ َال أ َق َتل َ‬
‫ك زوج ِ‬ ‫ٖ‬ ‫‪12‬‬ ‫‪:‬‬‫كهف‬ ‫ال‬ ‫َۢة‬ ‫ِي‬
‫ا َ‬
‫َ َ َ ُ ٗ‬ ‫( َو َن ُ ُ ُ‬ ‫ُ َ ٗ َ َٗ‬
‫ذ زرقا) طه‪736:‬‬ ‫‪ٞ‬ر ٱلمج ِرمِني يومئ ِ ٖ‬ ‫ب أنزِل ِِن مزنَّل مبارَك) المؤمنون‪62:‬‬ ‫(ر ِ‬

‫‪ َ .76‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ف‬ ‫ََ‬

‫ا‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ا َا ََ ََ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬

‫ٱَّلل ِ) اۡلمعة‪73:‬‬ ‫( َوٱب َتغوا ِمن فض ِل‬ ‫فال رفث) ال عمران‪21:‬‬ ‫(ف َمن ف َرض فِي ِهن ٱۡلج‬
‫ى ِ ُُ‬ ‫رص َهل تَ َر َٰ‬‫(فَٱرجعِ ٱبلَ َ َ‬ ‫ا َُٓ ُ َ‬
‫نف ِ ُ‬
‫من فطور) الملك‪8:‬‬ ‫ِ‬ ‫طر َۢ بِهِۦ) المزمل‪73:‬‬ ‫( ٱلسماء م‬
‫َ َ َ َ َ ا‬ ‫آَ َ َ َ‬ ‫َ َ َ َ َٰ ُ ا ٓ ٗ ُ َ ٗ‬
‫من ٱَّللُِۖ) النساء‪12:‬‬‫(ما أصابك مِن حسنةٖ ف ِ‬ ‫(وأسقينكم ماء فراتا) المرسالت‪63:‬‬
‫َ ُ ُٗ َ ٗ‬
‫(ل ِتسلكوا مِنها سبال ف ِجاجا) نوح‪63:‬‬
‫َ ُ ُ‬
‫ون) المرسالت‪82:‬‬
‫َ َ َ َ ُ َ ‪ُ َ ٞ‬‬
‫( فإِن َكن لكم كيد فكِيد ِ‬

‫‪ َ .78‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ت‬ ‫ََ‬

‫َُ ُ ُ َ َ ُ ُ‬ ‫ََ‬ ‫ََ َ َ ُ َ َ ََ َ ٌ‬

‫فإِخوَٰنكم) ابلقرة‪663:‬‬ ‫(ِإَون َّتال ِطوهم‬ ‫هم) ابلقرة‪83:‬‬
‫علي ِ‬ ‫اي فال خوف‬ ‫(فمن تبِع هد‬
‫اَ ُ َ َ َ ُ ُ َ َُ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ُ َ‬
‫(إِنما َتزون ما كنتم تعملون) الطور‪72:‬‬ ‫( وَّل تمن تستك ِث) المدثر‪2:‬‬
‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ َ َٰ ٓ َ َ َٰ ُ َ ٗ َ َ ُ َ‬
‫َٰٓ‬ ‫َ‬
‫د عِندهۥ مِن ن ِعمةٖ َتزى) الليل‪72:‬‬ ‫(وما ِألح ٍ‬ ‫ِِن أرىكم قوما َتهلون) األحقاف‪62:‬‬
‫َ َ َ‬ ‫(ولك ِ‬
‫ا‬ ‫َ‬ ‫َ ‪ُ َٰ َ ُ ٞ‬‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ َ ‪ٞ‬‬
‫ا‬
‫يل ٱَّلل ِ) ال عمران‪78:‬‬
‫(ف ِئة تقتِل ِِف سب ِ ِ‬ ‫( لهم جن َٰت َترِي مِن َتتِها ٱألنهَٰر) الِبوج‪77:‬‬

‫‪ َ .72‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ض‬ ‫ََ‬

‫َ‬‫ا َ َُ َ َ ٌ ا‬ ‫ضل َ َ َ‬ ‫َ َ ا َ ا َ‬
‫يع) الغاشية‪2:‬‬
‫َض ٖ‬
‫ِ‬ ‫ام إَِّل ِمن‬ ‫(ليس لهم طع‬ ‫عليهاُۖ) الزمر‪27:‬‬ ‫( َومن ضل فإِن َما ي ِ‬
‫َ ا َُ َ َ ٗ َ ٗ‬ ‫ا ُ‬
‫(فإِن َلۥ معِيشة ضنَك) طه‪762:‬‬ ‫د) الواقعة‪62:‬‬ ‫( َو َطل ٖح منضو ٖ‬
‫ى) انلجم‪66:‬‬
‫ض َ‬
‫زي َٰٓ‬ ‫‪ٞ‬‬ ‫َ ٗ‬
‫(ت ِلك إِذا ق ِس َمة ِ‬ ‫َ َُ ُ ا ‪ُ ٓ َ َ ُ ٞ‬‬
‫(وَلۥ ذرِية ضعفاء) ابلقرة‪622:‬‬

‫‪ .71‬ن‪ٌ ً/‬‬
‫ََََ‪َ+‬ظ‬
‫ري) سبأ‪66:‬‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫( َو َما َُلۥ مِن ُهم ِمن‬ ‫َ َ َا َ َ ََ َ َ َ َُ ُُ‬
‫(قال أما من ظلم فسوف نعذِبهۥ) الكهف‪31:‬‬
‫ظهِ ٖ‬
‫َ َ َ ُ ُ َ ُ َ َا َ ََ ُ‬
‫ض) اإلرساء‪ ( 67:‬يوم ينظر ٱلمرء ما قدمت يداه) انلبأ‪23:‬‬
‫نظر َكي َف فَ اضل َنا َبع َض ُهم َ َ َٰ َ‬
‫ُ‬
‫(ٱ‬
‫لَع بع ٖ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ٗ‬ ‫ُ‬
‫( ِ ٌّ َ َ َ َ َ َ ُ ٓ‬
‫َص أصابت حرث قومٖ ظلموا ) ال عمران‪771:‬‬ ‫ظال ظل ِيال) النساء‪11:‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫( َوندخِل ُهم ِ‬
‫ت) انلور‪23:‬‬ ‫ب ُظلُ َم َٰ ُ َۢ‬
‫حا ‪ٞ‬‬‫(مِن فَوقِهِۦ َس َ‬ ‫هريا) اإلرساء‪33:‬‬
‫( َولَو ََك َن َبع ُض ُهم بلِ َعض َظ ٗ‬
‫ِ‬ ‫ٖ‬

‫‪8‬‬
 II. HUKUM MIIM SUKUN

ِ‫) ا إ‬
1. Ikhfa Syafawiy ( ‫لخِفِاءِِالشِفِِإوي‬
Ikhfa artinya samar yaitu dibaca samarnya miim sukun manakala bertemu
dengan huruf ba, disebut syafawiy karena huruf miim termasuk dalam makhroj
syafatain ( dua bibir ), huruf ikhfa syafawiy hanya satu yaitu : ‫ب‬
Cara membaca miim yang samar tersebut dengan memberi celah antar dua
bibir setipis rambut sebagaimana pada hukum iqlab.
Latihan-latihan :
‫ِب‬+ِ‫م‬
َ َ َ ََ َ ُ َ ُ َّ ٞ َ َ ٌ َ َ ٓ َ
َ َ َ َّ َّ
91: ‫ ) ألم يعلم ب ِأن ٱَّلل يرى ( العلق‬901:‫) ِإَون أدرِي أقرِيب أم بعِيد ما توعدون( األنبياء‬
ُ َ َْ ُ َّ َ َ َ َ ُّ ُ ٓ َ َّ َ َ ََ َ َ َ َََ
9 : ‫ح َنة‬ ‫هم ب ِٱلمودة ِ ( الممت‬ ِ ‫ ) ت ِِسون إَِل‬19:‫) لفتحنا علي ِهم بركت مِن ٱلسماءِ ( األعراف‬
ٞ َ َُ َ ُ ُ َ َ ُ َ ُ ُ ُ َ َ ْٓ ُ َ
91:‫ ) بأسهم بينهم شدِيد ( احلرش‬21:‫) ٱنطل ِقوا إَِل ما كنتم ب ِهِۦ تكذِبون ( المرسالت‬
ْ ُ َ َ ُُ ُ َ َ َ َ ُ َّ ٞ َ ُ ُ َٓ َ َ
99: ‫) فإِذا دخلتم بيوتا فسل ِموا( الَّور‬ 971:‫) قد جاءكم برهن مِن ربِكم ( النساء‬

Catatan :
Telah disebutkan sebelumnya adanya perbedaan pendapat antara ada celah
atau tidak dalam membaca huruf mim yang samar pada hukum ikhfa syafawiy
dan pada hukum iqlab, namun demikian pendapat yang merapatkan bibir juga
sepakat tidak bolehnya membaca miim di kedua hukum ini dengan cara
menekan, namun hendaknya dibaca dengan lembut dan ringan.

‫ ) ا إِلدغامِاملإ إ‬/ Idghom Mutamatsilain ( ‫ي‬

2. Idghom Mimi ( ‫يمي‬ ِ‫) ا إِلدِغِامِِاملتِمِ ِاثإلِ إ‬/ Idghom
ِ‫) ا إ‬.
Syafawiy ( ‫لدِغِامِِالشِفِِإوي‬
Idghom yaitu memasukkan sesuatu pada sesuatu yang lain, dalam hal ini yaitu
masuknya mim sukun pada mim berharokat setelahnya. Disebut mimi karena
keduanya sama-sama huruf mim, dengan sebab itu pula disebut sebagai
Idghom Mutamatsilain dan termasuk idghom yang kamil (sempurna).
Latihan-latihan :

ِ‫ِم‬+ِ‫م‬
َ ٌ َ َ ََ
10:‫قيمةِ( فصلت‬
ِ ‫ٱل‬ َ َ ‫ِت َءامِنا يَو َم‬
ٓ ِ ‫ۡي أم َّمن يَأ‬ ‫) أف َمن يُلَق ِِف ٱلَّارِ خ‬
َّ َ َ َ َ َ ‫َّ ب‬ َ َ َ ُ َ َ َ َّ َ َّ َ
ُ
29:‫د أن يأذن ٱَّلل( الجم‬ ِ ‫ت َل تغ ِِن شف َع ُت ُهم شيا إَِل ِمن بع‬ ِ ‫) َوكم ِمن ملك ِِف ٱلسمو‬
َ ُ َ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ُ
14:‫زءون( الزمر‬ ِ ‫ه‬‫ت‬ ‫س‬ ‫ي‬ ‫ِۦ‬ ‫ه‬ِ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫َك‬ ‫ا‬‫م‬ ‫م‬ ‫ه‬
ِ ِ ‫ب‬ ‫اق‬‫ح‬ ‫و‬ ) 91 : ‫الفرقان‬ ( ‫ا‬ ‫ۡي‬ ِ ‫ب‬‫ك‬ ‫) َو َمن َيظل ِم ِمنكم نذِقه عذابا‬
َ ُ َّ َ ُ ْ ُ َ َّ ُ َ َ َ ٓ َ ُّ َٓ َ ُ َّ َ
207:‫) ما أغِن عنهم ما َكنوا يمتعون ( الشعراء‬ 20 : ‫هم ّم ِيۢ( الربوج‬ ِ ِ ‫) وٱَّلل مِن ورائ‬
َ ُ َ ُّ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ
95:‫معون ( الشعراء‬ ِ ‫) إِنا معكم مست‬ 951: ‫ميثقا غل ِيظا( النساء‬ ِ ‫) َوأخذنا مِن ُهم‬
َ َ ُّ ُ ٓ َ َ َ
91:‫ت(العنكبوت‬ ِ ‫) َولقد جا َءهم موَس بِٱۡلَيِن‬

9
 ‫) ا إِ‬
‫لظهارِالشف إوي ( ‪3. Idzhar Syafawiy‬‬
‫‪Idzhar artinya jelas, Syafawiy artinya bibir, maka idzhar syafawiy adalah‬‬
‫‪jelasnya bunyi miim sukun ketika bertemu dengan huruf hija’iyyah selain huruf‬‬
‫‪baa dan miim. Sehingga jumlah huruf idzhar syafawiy ada 26, yaitu :‬‬
‫أتثجحخدذرزسشصضطظعغفقكلنوهي‬
‫‪Latihan-latihan :‬‬
‫‪ .9‬مِ‪ِ+‬أ‬
‫َ َ َ ُ ْ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬
‫َ َ َ ُ ُ َ ُ َّ ُ َ َ ُ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫دهِم إ ِذا عهدوا) اۡلقرة‪977:‬‬ ‫حون) القلم‪َ ( 24:‬وٱل ُموفون ب ِ َعه ِ‬ ‫(قال أوسطهم أل َم أقل لكم لوَل تسب ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫(ل َم أ ُۡشك ب َر ٓ َ‬
‫َ َ َ ُ َّ َ َ‬
‫هم أجورهم) ال عمران‪( 57:‬جعلنكم أمة وسطا) اۡلقرة‪919:‬‬
‫ُ َُ‬ ‫ََُ‬
‫ّب أحدا) الكهف‪( 12:‬فيوف ِي ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫‪ .2‬مِ‪ِ+‬ت‬
‫َ َ‪ٞ‬‬ ‫َ ‪ُ َّ ٞ‬‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ ُ‬
‫كونُ ٓوا ْ أق َسم ُتم) إبراهيم‪َ ( 11:‬ول َ َّما يَأتِهم تَأويلُ ُ‬
‫هم ت ِجرة) الور‪97:‬‬ ‫ي‬‫ه‬
‫َِ ِ‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫َل‬ ‫ال‬‫ج‬‫ِ‬ ‫ر‬ ‫(‬ ‫‪91‬‬ ‫‪:‬‬‫يونس‬ ‫)‬ ‫ۥ‬‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫(أو لم ت‬
‫َ َ ُ‬ ‫َ ُ َ ُ ُ َُ َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ ُ َُ ُ َ‬ ‫َ‬
‫نصتوا لعلكم ترَحون) األعراف‪( 201:‬وأمت ِعتِكم) النساء‪902:‬‬ ‫(ك َما بدأكم تعودون) األعراف‪( 21:‬وأ ِ‬

‫‪ .9‬مِ‪ِ+‬ث‬
‫ْ‬
‫ث مِائَة ِ َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫سنِي) الكهف‪25:‬‬ ‫(فألقِه إَِل ِهم ث َّم ت َول عن ُهم) المل‪َ ( 24:‬وۡلِثوا ِِف كهفِ ِهم ثل‬
‫َ َ َ َ ُ‬ ‫َ َُ َ ُ ُ ُ‬ ‫َ َ َ ُ ُ َّ َ َّ َ ُ‬
‫(خلقنكم ثم صورنكم)األعراف‪( 99:‬عل ِيهم ث ِياب سندس) اإلنسان‪( 29:‬وت ِلك ٱألمثل) احلرش‪29:‬‬

‫‪ .1‬مِ‪ِ+‬ج‬
‫ََ ََ‬ ‫َ‬
‫ُ َ ُ ب َ َ ُ َّ‬
‫هم جناح بعدهن) الور‪54:‬‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫َل‬ ‫و‬ ‫(‬ ‫)‬ ‫ۡش ََك ٓ َء) الرعد‪( 99:‬مِن َو َرآئهم َج َه َّن ُ‬
‫م‬ ‫(أم َج َعلُوا ْ ِ ََّّلل ِ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫‪90‬‬ ‫‪:‬‬‫اجلاثية‬ ‫ِِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ‬ ‫َ ُ ُ ‪َ ُ َ ُّ ٞ‬‬
‫يل) الممتحنة‪9:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ِف‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫د‬‫ه‬ ‫ج‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫(‬ ‫‪91‬‬ ‫‪:‬‬‫احلرش‬ ‫)‬ ‫ا‬ ‫يع‬‫ج‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ب‬‫س‬ ‫َت‬‫(‬ ‫‪75‬‬ ‫‪:‬‬‫يس‬ ‫)‬ ‫ون‬ ‫(لهم جند ّمَض‬

‫مِ‪ِ+‬ح‬ ‫‪.5‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫ُ ُُ‬ ‫(ل ُُِنس َِل َعلَيهم ِ َ َ‬
‫ص) الحل‪77:‬‬
‫ٱۡل ِ‬ ‫ج ِهم حفِظون) المعارج‪( 21:‬كمحِ‬‫حجارة) اذلاريات‪( 99:‬هم ل ِفرو ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ ُ ُ َّ‬ ‫َ َ ُ ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫ََ‬ ‫َ ٓ ُ ُ َ ‪ُ َّ ٞ‬‬
‫حينئِذ تنظرون) الواقعة‪( 41:‬ذل ِكم حكم ٱَّلل ِ) الممتحنة‪90:‬‬
‫(ن ِساؤكم حرث لكم) اۡلقرة‪( 229:‬وأنتم ِ‬

‫‪ .9‬مِ‪ِ+‬خ‬
‫َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ٱلس َم َ‬ ‫َ َ َُ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ُ ُ ْ‬
‫ت) الطور‪ِِ ( 99:‬ف َصالت ِِ‬
‫هم خشِ عون) المؤمنون‪2:‬‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫َّ‬ ‫وا‬‫ق‬ ‫ل‬‫خ‬ ‫م‬ ‫أ‬‫(‬ ‫‪95‬‬ ‫‪:‬‬‫الطور‬ ‫)‬ ‫ء‬ ‫َش‬ ‫ۡي‬
‫ِ‬ ‫غ‬ ‫ِن‬ ‫م‬ ‫(أم خل ِقوا‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ََ‬
‫ََ َُ ُ ُ ََٓ‬ ‫ُ َ َ َّ‬
‫خيفة) اذلاريت‪( 24:‬كنتم خۡي أمة) ال عمران‪( 990:‬ويجعلكم خلفاء) المل‪92:‬‬
‫َ‬
‫(فأو َج َس مِن ُهم ِ‬

‫‪ .7‬مِ‪ِ+‬د‬
‫َ ُ َّ‬ ‫َٓ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫( َو َِلَلب ُسوا ْ َعلَيهم دِ َ‬
‫ٱحلمد َِّلل ِ) الفتحة‪2 :‬‬ ‫ين ُهم) األنعام‪( 997:‬هم لَع َصالت ِ ِهم دائ ِ ُمون) المعارج‪( 29:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ ُ ُ َ ٓ ٓ َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫( َو َر َف َع بعضهم درجت) اۡلقرة‪( 259:‬لكم دِينكم و َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِين) (فلم يزِدهم دَعءِي إَِل ف ِرارا) نوح‪9:‬‬ ‫ِ‬ ‫د‬ ‫ِل‬
‫ِ‬
‫‪ .4‬مِ‪ِ+‬ذ‬
‫َّ ُّ ُ ُ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫حلق َنا بهم ُذر َّي َت ُ‬ ‫َ‬
‫(ربكم ذو رَحة وسِعة) األنعام‪917:‬‬ ‫هم ذرَع) هود‪77:‬‬ ‫ب‬ ‫اق‬ ‫ض‬‫و‬ ‫(‬ ‫)‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫(أ َ‬
‫ِِ‬ ‫‪29‬‬ ‫‪:‬‬‫الطور‬ ‫ِِ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ي) الكهف‪( 94:‬أو ُيدِث لهم ذِكرا) طه‪( 999:‬وقِيل لهم ذوقوا عذاب) السجدة‪20:‬‬ ‫ََُ ُُ َ َ َ‬
‫(ونقل ِبهم ذات ٱَل ِم ِ‬

‫‪10‬‬
 ‫‪ .1‬مِ‪ِ+‬ر‬
‫( َوٱب َعث فِيهم َر ُسوَل) اۡلقرة‪َ ( 921:‬وأَر َسل َنا ٓ إ ََل ُ ُ‬
‫هم رسال) المائدة‪70:‬‬ ‫)‬ ‫ا‬
‫ََٓ َ َُ‬
‫(جاء أمرن‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬
‫‪54‬‬ ‫‪:‬‬‫هود‬
‫َ َ َ ُ ُُ ‪ٞ‬‬ ‫ٓ‬ ‫َ‬
‫كم ر َسل ِ َ‬ ‫َ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ت ر ِّب) األعراف‪( 92:‬قد جاءكم رسل) ال عمران‪949:‬‬ ‫ِ‬ ‫( َوهم َرك ُِعون) المائدة‪( 55:‬أبل ِغ‬

‫‪ .90‬مِ‪ِ+‬ز‬
‫َ ‪ٞ‬‬
‫هم زيغ) ال عمران‪7:‬‬ ‫وب‬
‫ُُ‬
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ِف‬ ‫(‬ ‫)‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫(أَم َزا َغت َعن ُه ُم ٱألَب َص ُر) ص‪َ ( 99:‬فتَ َق َّط ُع ٓوا ْ أَم َر ُهم بَي َن ُهم ُز ُ‬
‫ب‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫‪59‬‬ ‫‪:‬‬‫المؤمنون‬
‫َ َ ُ َ َ َّ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َّ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ ُ َ ُ‬
‫َ‬
‫ذه ِۦٓ إِيمنا) اتلوبة‪( 999:‬ءايتك أَل تكل ِم ٱلاس ثلثة أيام إَِل رمزا) ال عمران‪19:‬‬ ‫( َيقول أيُّكم َزادت ُه ه ِ‬

‫‪ .99‬مِ‪ِ+‬س‬
‫ك) احلج‪َ ( 97:‬و ََل َيهدِي َ‬ ‫ََ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫هم سبِيال ا) األعراف‪914:‬‬
‫ِ‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ز‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ك‬ ‫س‬ ‫(لم َيم َسس ُهم ُس ٓوء‪ )ٞ‬ال عمران‪( 971:‬أ ِ‬
‫م‬
‫ك َعلَي ُ َ ٌ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ََ َ‬
‫نف ُقوا ْ م َِّما َر َزق َن ُ‬ ‫ُ‬
‫هم سلطن) احلجر‪12:‬‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫(‬ ‫‪22‬‬ ‫‪:‬‬‫الرعد‬ ‫)‬ ‫ا‬‫س‬ ‫ِ‬ ‫م‬‫ه‬ ‫(إِذ قل ُتم َس ِمع َنا) المائدة‪( 7:‬وأ‬
‫‪ .92‬مِ‪ِ+‬ش‬
‫َ‬
‫َ‬ ‫ُ ُ ََ‬
‫اق) الفرقان‪( 7:‬يَكون علي ِهم ش ِهيدا)‬‫و‬‫(فَٱم ُشوا ْ ِف َم َناكِب َها) الملك‪َ ( 95:‬و َيم ِش ِف ٱألس َ‬
‫النساء‪951:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ُ ُ ُ‬ ‫َُ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ‬
‫هدون) الصافات‪( 950:‬وأمرهم شورى بينهم) الشورى‪94:‬‬ ‫(أو يلبِسكم ِشيعا) األنعام‪( 95:‬وهم ش ِ‬
‫‪ .99‬مِ‪ِ+‬ص‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ‪ٞ‬‬ ‫َ ‪ٞ‬‬ ‫ُ َ َ ََ‬
‫هم صدقة) اتلوبة‪909:‬‬‫خذ مِن أم َول ِِ‬ ‫َحة) اۡلقرة‪( 957:‬‬ ‫(أ ْو َٰٓلئِك علي ِهم َصل َوت مِن َّرب ِ ِهم ور‬
‫َ َ َ َ‬ ‫ِي) الواقعة‪َ ( 47:‬ول َ َه َدي َن ُهم َ ُّ َ‬ ‫ون َها ٓ إن ُك ُ‬
‫نتم َص ِدق َ‬ ‫َ ُ َ‬
‫صرطا مستقِيما) النساء‪( 94:‬أم صربنا) إبراهيم‪29:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫( تر ِ‬
‫جع‬

‫‪ .91‬مِ‪ِ+‬ض‬
‫ًّ‬ ‫ُ ُ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ُ ْ‬
‫ضدا) إبراهيم‪29:‬‬
‫ِ‬ ‫( َوٱمضوا َحيث تؤ َم ُرون) احلجر‪( 95:‬ف َراغ علي ِهم ض َببا) الصافات‪َ ( 11:‬و َيكونون علي ِهم‬
‫ُ َ‬ ‫َ َ َ َ َّ‬ ‫َ ٓ َ َ ُ َ َّ َٰٓ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ‬
‫ض حقبا) الكهف‪( 90:‬وعل ِم أن فِيكم ضعفا ) األنفال‪99:‬‬ ‫(َل أبرح حَّت أبلغ َممع ٱۡلحري ِن أو أم ِ‬

‫‪ .95‬مِ‪ِ+‬ط‬
‫َ ََ َ‬ ‫ََ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ََ َ َ َ َ‬
‫هم طۡيا أبابِيل) الفيل‪9:‬‬
‫(وأمطرنا علي ِهم مطرا) األعراف‪( 41:‬وأرسل علي ِ‬
‫ُ َّ ُ ُ ُ‬ ‫َ َ ُ َ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ ْ َ َ َ ‪ٞ‬‬
‫(قالوا هذا َعرِض ُّمم ِط ُرنا) األحقاف‪( 21:‬أذهبتم طيِبتِكم) األحقاف‪( 20:‬ثم ُن ِرجكم ِ‬
‫طفال) احلج‪5:‬‬

‫‪ .99‬مِ‪ِ+‬ظ‬
‫(ل َ ُهم مِن فَوقِهم ُظلَ ‪ٞ‬ل م َِن ٱلَّار َومِن ََتتِهم ُظلَ ‪ٞ‬ل) الزمر‪َ ( 99:‬و َدان َِية َعلَيهم ِ َ ُ َ‬
‫ظللها) اإلنسان‪91:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ُُ‬ ‫َُ‬ ‫َ َ َ ُ َ َّ َّ‬
‫ظال ظل ِيال) النساء‪57:‬‬ ‫(وندخِلهم ِ‬ ‫(وظننتم ظن ٱلسوءِ) الفتح‪92:‬‬

‫‪ .97‬مِ‪ِ+‬ع‬
‫َ‪ٞ‬‬
‫عربة) يوسف‪999:‬‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ب) القلم‪( 17:‬ف َو َسط َن بِهِۦ جعا) العاديات‪َ( 5:‬كن ِِف ق َص ِص ِهم ِ‬ ‫(أَم ِع َ‬
‫ند ُه ُم ٱل َغي ُ‬
‫لَع قُلُوب أَق َفال ُ َها ٓ) ّممد‪( 21:‬إ َّن َما َن ُع ُّد ل َ ُهم َعدا) مريم‪( 41:‬أُ ْو َ َٰٓ َ َ ُ ُ َ َّ‬
‫لئِك لهم عقَب ٱدلارِ) الرعد‪22:‬‬
‫َ ََ‬
‫(أم‬
‫ِ‬

‫‪11‬‬
 ‫‪ .94‬مِ‪ِ+‬غ‬
‫َ ُ َ‬ ‫َ ُ َ ُ َٓ‬ ‫َ َ‪ٞ‬‬ ‫َ َ َ َٰٓ َ َ‬
‫هم غفِلون) األحقاف‪5:‬‬
‫ِِ‬ ‫ئ‬ ‫َع‬‫د‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫(‬ ‫‪7‬‬ ‫‪:‬‬‫اۡلقرة‬ ‫)‬ ‫ة‬‫و‬‫ش‬ ‫غ‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ه‬‫(ولَع أب ِ‬
‫ر‬‫ص‬
‫َ َ َ َ ُ َُٓ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ُ ُ‬
‫غلظة) اتلوبة‪( 929:‬فجعلنهم غثاء) المؤمنون‪19:‬‬ ‫ج ُدوا فِيكم ِ‬ ‫َ‬
‫(وما زادوهم غۡي تتبِيب) اتلوبة‪( 909:‬وَلَ ِ‬
‫) ‪( Mim sukun bertemu faa lebih diperhatikan, tidak dibaca samar‬‬ ‫‪ .91‬مِ‪ِ+‬ف‬
‫َ‬
‫هم ِِف موج) هود‪12:‬‬
‫َ َ َ‬
‫(‬ ‫)‬ ‫ت َربهم فَأَهلَك َن ُ‬ ‫َ َّ ُ ْ َ‬
‫ب‬
‫ِ ِِ‬‫ي‬ ‫ر‬ ‫َت‬ ‫ِه‬
‫ِ‬ ‫و‬ ‫‪51‬‬ ‫‪:‬‬‫األنفال‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫(كذبوا أَ‍ِبَٰي ِ ِ ِ‬
‫َ َ َّ ُ ُ َ‬ ‫َ َ َ ‪ٞ‬‬ ‫َ َ َّ ُ ُ‬ ‫َ ُ ُ َّ ُ َ ُّ ُ َ ُ ُ ُ‬
‫(ذل ِكم ٱَّلل ربكم فٱعبدوه) يونس‪( 9:‬وَتِيتهم فِيها سلم) يونس‪َ( 90:‬يعل لكم فرقانا) األنفال‪21:‬‬

‫‪ .20‬مِ‪ِ+‬ق‬
‫َ َ َ‬ ‫ُ َّ َ َ‬
‫نشأنَا ِم بن َبع ِ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫دهِم قرونا ءاخرِين) المؤمنون‪12:‬‬ ‫( َوكم ق َصم َنا مِن قر َية) األنبياء‪( 99:‬ثم أ‬
‫ُ ُ َّ‬ ‫ََ‬ ‫َُ ُُ َ‬ ‫َ َ ُ َ ‪َ ُ ُ َ ٞ‬‬
‫(فإِذا هم قِيام ينظرون) الزمر‪( 94:‬نمتِعهم قل ِيال) لقمان‪( 21:‬ويزِدكم قوة) هود‪52:‬‬

‫‪ .29‬مِ‪ِ+‬ك‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ُ ْ ُ ََٓ‬ ‫َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ‬
‫هم كفِرِين) الروم‪( 99:‬أو نسقِط عليهِم كِسفا) سبأ‪1:‬‬‫(رفع سمكها فسوىها) الازَعت‪( 24:‬وَكنوا بِرشَكئ ِ ِ‬
‫َ َ َّ َ ُ ُ َّ ُ َ َّ‬ ‫َ َ ُ َ َ َ ُ ُ َ‬ ‫ََ َ َ ُ‬
‫(ما لكم كيف َتكمون) القلم‪( 99:‬ومزقنهم ك ممزق) سبأ‪91:‬‬ ‫(إِن يشأ يرَحكم) اإلساء‪51:‬‬

‫‪ .22‬مِ‪ِ+‬ل‬
‫َُ َُ‬ ‫ََ ٌ‬
‫صهِم لقدِير) احلج‪( 91:‬وأم ِل لهم) القلم‪15:‬‬
‫َّ َّ َ َ َ َ‬
‫ن‬ ‫لَع‬ ‫ٱَّلل‬ ‫ِإَون‬ ‫(‬ ‫)‬ ‫م‬ ‫(أَم لَم َيعرفُوا ْ َر ُسول َ ُ‬
‫ه‬
‫ِ‬ ‫‪91‬‬ ‫‪:‬‬‫ؤمنون‬‫الم‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َٓ‬ ‫َ َ َّ ُ ُ ُ ‪ٞ ُ َّ ٞ‬‬ ‫‪ٞ‬‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ ُ َ‬
‫َحل بعِۡي) يوسف‪72:‬‬ ‫(إِن إِلهكم لوحِد) الصافات‪( 1:‬كأنهم لؤلؤ مكنون) الطور‪( 21:‬ول ِمن جاء بِهِۦ ِ‬

‫مِ‪ِ+‬ن‬ ‫‪.29‬‬
‫َ َ َ َّ َ َ‬ ‫( َول َم َند َ َُلۥ َعزما) طه‪َ ( 995:‬أل َم ُنهل ِك ٱألَ َّول َ‬
‫األحزاب‪99:‬‬ ‫ٱلصلوة)‬ ‫ِي) المرسالت‪( 99:‬وأق ِمن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ َ ُ ُُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ َ َ ُ‬ ‫ََٓ ُ َ َُ‬
‫(جاءهم نصنا) يوسف‪( 990:‬وأسبغ عليكم ن ِعمهۥ) لقمان‪( 20:‬وزادهم نفورا) الفرقان‪90:‬‬

‫ِِ) ‪( Mim sukun bertemu wau lebih diperhatikan, tidak dibaca samar‬‬ ‫‪ .21‬مِ‪ِ+‬و‬
‫َ ‪َ ُ َّ َ ُّ ٞ‬‬ ‫ََُ ُ ََ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ُ َ َ ََ‬
‫هم وِلدن ُّمَّلون) اإلنسان‪91:‬‬ ‫(ويطوف علي ِ‬ ‫يل ٱَّلل ِ) اۡلقرة‪299:‬‬
‫(ينفِقون أمولهم ِِف سب ِ ِ‬
‫َ َ َ‪ٞ‬‬ ‫َّ‬ ‫َ ََ ‪ٞ‬‬ ‫َُْ َ ََ‬ ‫( َّر ِ َ َّ ُ َ ُ َ َ ُ ْ َ ُ‬
‫هم ورَحة) اۡلقرة‪957:‬‬ ‫(أو َٰٓلئِك علي ِهم صلوت مِن رب ِ ِ‬ ‫ِض ٱَّلل عنهم ورضوا عنه) اۡلينة‪4:‬‬

‫‪ .25‬مِ‪ِ+‬ه‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬‫اهم ُهودا) األعراف‪( 95:‬أَم ُهم َض ُّلوا ْ َّ‬‫َ َ َ َ ُ‬
‫يوسف‪95:‬‬ ‫(تلُنبِئ َّن ُهم بِأمرِهِم هذا)‬ ‫ٱلسبِيل) الفرقان‪97:‬‬ ‫(ِإَوَل َعد أخ‬
‫ُ َ ُّ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َّ ُّ َ ُ‬
‫هيدا) المدثر‪( 91:‬أم هل تستوِي ٱلظلمت وٱلور) الرعد‪99:‬‬ ‫(ومهدت َلۥ تم ِ‬
‫‪ .29‬مِ‪ِ+‬ي‬
‫َّ ُ َ‬ ‫ََ‬ ‫َ ُ ُ َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬
‫الحل‪12:‬‬ ‫يدون كيدا) الطور‪َ ( 12:‬ولَع َرب ِ ِهم َي َت َوَّكون)‬ ‫(لم يَ َِّل َولم يُودل) اإلخالص‪( 9:‬أم ي ِر‬
‫ُ ُّ ب ُ ٌ ُ ‪َ ُ َ َ ُ َ ٞ‬‬ ‫َ ُ ُ ُ َ‬ ‫َ‬
‫جعون) اۡلقرة‪94:‬‬ ‫(وبِٱٓأۡلخِرة ِ هم يوق ِنون) اۡلقرة‪( 1:‬صم بكم عم فهم َل ير ِ‬
‫‪12‬‬
 III. JENIS-JENIS HUKUM IDGHOM

1. Idghom Mutamatsilain ( ‫ي‬ِ ْ َ‫) إِ ْد َغ ُامِالْ ُمتَ َماثل‬

Idghom artinya memasukkan sesuatu pada sesuatu yang lain, mutamatsilain
artinya dua hal yang sama. Maka yang dimaksud idghom mutamatsilain adalah
apabila dua huruf yang sama bertemu, dimana huruf pertama sukun dan huruf
kedua berharokat, maka huruf pertama akan masuk secara sempurna/ kamil
pada huruf kedua menjadi satu huruf yang bertasydid.
Cara membacanya langsung membaca huruf kedua dengan tasydid tanpa
dengungan di hidung dan tanpa ditahan dua harokat. Kecuali di dua huruf
idghom mimi ( ۡ‫ِمۡۡۡۡۡۡۡم‬+ِۡ‫ ) م‬dan idghom bi ghunnah (ۡ‫ِنۡۡۡۡۡۡن‬+ِۡ‫) ن‬, karena
keduanya adalah huruf yang memiliki sifat ghunnah, maka dibaca dengan
menahan ghunnah selama 2 harokat. Berikut contoh idghom mutamatsilain :
ۡ‫ِبۡۡۡۡۡۡۡۡۡب‬+ِۡ‫ ب‬.1
َ ُ َ َ ‫بۡب َع َص‬ َُ
ۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡ282:ۡ‫ربۡبرٱل َعد رۡل( ۡابلقرة‬
ُۢ ُ ‫َۡكت‬ ‫ ) َوۡلَك ُۡتبۡبۡينكم‬06:‫ج َۡر(ۡابلقرة‬
َ ‫ۡٱۡل‬
َ ‫اك‬
‫اۡٱض ۡ ر‬
ۡ‫ر‬ ‫)ۡفقل َن‬
َ َ َ َ ً ُ ُ َ
28:‫كت َٰ رِبۡهَٰذاۡ(ۡانلمل‬ ۡ ‫ ) ٱذ ۡه‬22: ‫) َوَل َۡيغ َۡتبۡبۡعضكمۡ َبعضا (ۡاۡلجرا‬
‫بۡب ر ر‬

ۡ ۡۡۡۡۡۡۡۡۡ ِ+ِۡ .2
َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ََ َ َ
21:‫ل( ۡالكهف‬
ۡ‫ۡٱلشما ر‬
‫ر‬ َ ‫نيِۡإَوذاۡغ َر َۡبتۡتۡقررضهمۡذا‬ ‫)ۡإرذاۡطل ۡعتۡتۡزَٰورۡعنۡكهفرهرمۡذا ۡٱۡل رم ر‬
ُ ُُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ۡ َ‫اۡز ۡال‬ َ ‫) َف َم‬
ۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡ34:‫ۡٱللرهۡ(ۡانلمل‬
ۡ ‫ون‬ ‫ۡ) وصدهاۡماَۡكۡنتۡتۡعبدۡمرنۡد ر‬21:‫تۡت رلكۡدعوىَٰهمۡ (ۡاألنبياء‬
ُ ْ ُ َ َ
02:‫رر( ۡالمائدة‬ ۡ ‫ِدِِۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡدۡۡۡۡۡۡ)ۡ َوۡقدۡدۡخلواۡبرٱلكف‬+ِۡ‫ د‬.3

81:‫ضبۡا( ۡاألنبياء‬ ‫بۡمغ َٰ ر‬

َ ُ َ َ ُّ َ َ
‫ونۡۡإ رذۡذۡه‬ ‫ِذۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡذۡۡۡۡۡ)ۡوذاۡٱنل ر‬+ِۡ‫ ذ‬.4
ُ
261:‫ِۡفۡنفسركۡتَضعۡۡوخريفٗۡۡ( ۡاألعراف‬
َ َ ُّ َ َ َ َ َ
‫كرۡرۡبك ر‬ ۡ ‫ِرۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡرۡۡۡۡۡۡۡ)ۡ َوٱذ‬+ِۡ‫ ر‬.5
َ َ َ َ َ ُ َ َ َٰ َ
82:‫طعۡعۡليهرۡصبۡا ( ۡالكهف‬ ۡ‫ۡماۡلمۡتس ر‬ ‫ِعۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡعۡۡۡۡۡ ۡۡ)ۡذل ركۡتأوريل‬+ِۡ‫ ع‬.6
ۡ

ََ
44:‫لۡ( ۡاإلرساء‬
َ
ۡ‫فِۡفۡٱلقت ر‬ ۡ‫س ر‬ ۡ‫ِفۡۡۡۡۡۡۡۡفۡۡۡۡۡۡ)ۡفَلۡي ُ ر‬+ِۡ‫ ف‬.7
ۡ

ُ َ ُ ُّ ُ ْ ُ ُ َ ََ َ
18:‫ككمۡٱلمو ۡ (ۡالنساء‬ ۡ ‫ِكۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡكۡۡۡۡۡۡ)ۡأينماۡتكونواۡيد ۡرر‬+ِۡ‫ ك‬.8
ُ َ َ َ َ َ ۡ ُ‫ِلۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡلۡۡۡۡۡۡۡ) ۡق‬+ِۡ‫ ل‬.9
22:ۡ‫لۡللهرۡ( األنعام‬
ۡ ‫ۡق ر‬ ِۖ ‫اِۡفۡٱلسمَٰو َٰ ر ۡوٱأل ر‬
ۡ ‫ۡرض‬ ‫لۡل رمنۡم ر‬
َ َ َ
ِ ) Termasuk Alif Lam Syamsiyyah pada huruf Lam ( 2:ۡ‫ى (ۡالليل‬ َٰۡ ‫اۡيغ‬ ‫ِ) َۡوٱۡلۡ رلۡإرذ‬
َ َُ ُ ََُ ُّ
ۡ ‫ۡوهمۡيَل َع ُب‬
2:‫ون (األنبياء‬ ‫مّۡم َد إ ۡإرَلۡٱتتمعو‬ ۡ ‫مۡمنۡذركرۡۡمرنۡرب ر رۡه‬ ۡ‫ِمۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡمۡۡۡۡۡۡۡ) َماۡيَأت ري رۡه ر‬+ِۡ‫ م‬.11
ُ َ ُ َ َ َ ََ
21:ۡ‫نۡن رعمُٗۡتزىۡ (ۡالليل‬
َ ۡ ‫اۡألح إدۡعرند ۥۡ رۡم‬ ‫ِنۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡنۡۡۡۡۡۡۡ)ۡوم ر‬+ِۡ‫ ن‬.11
َ ُ ُ ُ َُ َ ُ ُ َ َ
4:ۡ‫ون( ۡالمطففني‬ ۡ ‫س‬ ‫ِوۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡوۡۡۡۡۡۡۡۡ)ِۡإَوذاَۡكلوهم ۡۡأوۡوۡزنوهمُۡي ر‬+ِۡ‫ و‬.12

13
 ‫َيِ ( ‪2. Idghom Mutajanisain‬‬
‫امِِاْملتَ ََاِ َ‬
‫‪ ).‬إِ ِْد َِغ ُِ‬
‫‪Mutajanisain artinya dua huruf yang sejenis makhrajnya namun berbeda sifat.‬‬
‫‪Maka arti dari idghom mutajanisain adalah masuknya huruf pertama yang‬‬
‫‪sukun pada huruf kedua yang berharokat dimana keduanya masih satu‬‬
‫‪makhraj namun berbeda sifatnya.‬‬
‫‪Cara membacanya terbagi menjadi dua :‬‬
‫‪a. Ada yang berupa idghom kamil artinya masuk dengan sempurna, yaitu‬‬
‫‪dengan langsung membaca huruf kedua dengan tasydid tanpa menyisakan‬‬
‫‪sifat-sifat dari huruf pertama :‬‬
‫ِۡ‪ِ+‬طۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡطۡ‬ ‫‪.1‬‬
‫َ َٰ َ ُ ُّ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ‪ٞ‬‬ ‫َ‬ ‫َ ‪ُ ٞ‬‬ ‫َ َ‬
‫ضلونكمۡ)ۡالۡعمران‪ۡۡ01:‬‬ ‫بۡلوۡي ر‬‫(ودۡ ۡطاۡئرفٗۡمرنۡأه رلۡٱلكرت ر‬ ‫التۡطاۡئرفٗۡمرنهمۡ)ۡاألحزاب‪24:‬‬ ‫(ِإَوذۡق ۡ‬
‫َ ‪ٞ‬‬ ‫َ َ َََ‬ ‫َ ‪ٞ‬‬ ‫رنكمۡ)ۡالۡعمران‪َ َ ( 222:‬‬
‫ُ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬
‫ۡوكف َۡر ۡطاۡئرف ۡٗ)ۡالصف‪ۡ ۡۡ23:‬‬ ‫ۡم ُۢنۡبَ رِنۡإرترءريل‬‫ام َۡنتۡطاۡئرفٗ ر‬
‫فۡ َ‬
‫(إرذۡهمۡتۡطاۡئرفت ر‬
‫انۡم‬

‫‪ۡ .2‬دِۡ‪ۡ ۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡ ِ+‬‬

‫ارر)ۡاتلوبٗ‪ۡ 221:‬‬ ‫ۡوٱألَ َ‬

‫نص ۡ‬ ‫ين َ‬ ‫َ ُ ََ‬
‫ۡلَعۡٱنلِبۡ َوٱل ُم َهَٰجر َ‬ ‫َ‬
‫(ل ۡقدۡتابۡٱلل‬
‫ََ َ َ َ َ ُ‬
‫قدۡتۡقطعۡبينكمۡ)ۡاألنعام‪13:‬‬ ‫(ل ۡ‬
‫رر‬ ‫رر‬
‫َ‬ ‫َ َ َ ُّ َ َ َ ُ ُ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ُ ْ‬ ‫( َولَ َۡ َ َ َ َ َ َ َ‬
‫ن)ۡانلحل‪12:‬‬
‫َ‬ ‫َٰ‬
‫دتمۡۡوَلۡتنقضواۡٱأليم ۡ‬ ‫َٰ‬
‫‪(ۡ41:‬وأوفواۡبرعهدرۡٱللرۡإرذاۡع ۡه ۡ‬ ‫قدۡتۡركناۡمرنهاۡءايَۢةۡبيرنٗۡ)ۡالعنكبو‬

‫‪ِ+ِۡ ۡ .3‬دۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡدۡ‬
‫ك َماۡفَٱت َت ر َ‬
‫قيما)ۡيونس‪81:‬‬
‫َُ ُ‬
‫ج َۡ‬
‫يبتۡدۡعوت‬
‫َ َ َ ُ‬
‫ۡأ‬ ‫د‬‫ۡق‬ ‫ال‬‫ق‬ ‫(‬ ‫)‬ ‫ا‬‫م‬ ‫(فَلَما َۡأث َق ۡلَتۡدۡ َع َو َ‬
‫اۡٱللۡ َرب ُه َ‬
‫ر‬ ‫‪281‬‬ ‫‪:‬‬‫األعراف‬ ‫ۡ‬

‫‪ِ+ِۡ ۡ .4‬ذۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡذۡ‬
‫َ َ ُ ْ َ َ‬ ‫َ ََُ َ‬
‫ۡذ َٰل ركۡمثلۡٱلقو رمۡٱَّلرينۡكذبواۡأَ‍ِبتَٰيَٰترنۡا ه)ۡاألعراف‪210:‬‬
‫ۡعلَيهرۡيَل َهثۡأَو َۡت ُ ُ َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ‬
‫ث ۡ‬‫ۡتكهۡيل ۡه ۚ‬ ‫بۡإرنَۡت رمل‬ ‫ر‬ ‫َك‬ ‫ۡٱل‬ ‫(كم ر‬
‫ل‬ ‫ث‬

‫‪ۡ .5‬ذِۡ‪ِ+‬ظۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡظۡ‬
‫ُ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ َ ُ ُ‬
‫ون)ۡالزخرف‪41:‬‬
‫ۡتك ۡ‬
‫ابۡمش ر‬ ‫(ولنۡينفعكمۡٱۡلَومۡۡإ رذۡظۡلمتمۡأنكم ر‬
‫ِۡفۡٱلعذ ر‬

‫‪ۡ .6‬بِۡ‪ِ+‬مۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡمۡ‬
‫َ‬ ‫ََ ََ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫( َو ََك َنِۡف َ‬
‫اۡوَلۡتكنۡم َعۡٱلك َٰ رف رر َۡ‬
‫ين)ۡهود‪32:‬‬ ‫ۡمع رزلۡۡتَٰي َٰ ُب َِنۡٱر ۡ‬
‫كبۡمۡعن‬ ‫ر‬

‫‪b. Ada yang berupa idhom naqish artinya kurang, dibaca dengan masih‬‬
‫‪menyisakan sebagian sifat-sifat dari huruf pertama, dalam contoh berikut‬‬
‫‪huruf tho masuk ke huruf ta dengan menyisakan sifat ithbaq :‬‬

‫ۡطِۡ‪ِ+‬تۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡطت‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫َ ََ َ َ ََ َ َ َُ َ َ۠‬
‫ۡألق ُتل ۡ‬
‫ك ه)ۡالمائدة‪ۡۡ28:‬‬ ‫ۡماۡأناۡب ر َباترطۡۡيد‬
‫ريۡإرۡلك ر‬ ‫طتۡإرَلۡيدكۡتلر قتل رِن‬‫س ۡ‬ ‫(لئ ر ُۢنۡب ۡ‬
‫ََ َ َ َ ُ َ َ ُ‬ ‫ُ ُ َ‬ ‫َ‬
‫طتۡبرماۡلمَۡترطۡبرهرۦ)ۡانلمل‪22:‬‬ ‫ح ۡ‬ ‫فه)ۡيوتف‪( 86:‬فقالۡأ ۡ‬ ‫وت ۡ‬ ‫ِۡفۡي‬ ‫( َماۡفرۡ ُۡ‬
‫طتم ر‬

‫‪14‬‬
3. Idghom Mutaqoribain ( ‫ي‬
ِ ْ َََِ‫امِِاْملتَََا‬
ُِ ‫) إِ ِْد َِغ‬.
Mutaqoribain artinya dua huruf yang berdekatan makhrajnya dan sifatnya.
Maka arti dari idghom mutaqoribain adalah masuknya huruf pertama yang
sukun pada huruf kedua yang berharokat dimana keduanya masih berdekatan
makhraj dan sifatnya.
Adapun cara membacanya juga terbagi menjadi dua :
a. Ada yang berupa idghom kamil, yaitu dibaca dengan langsung membaca
huruf kedua dengan tasydid secara sempurna tanpa menyisakan sifat-sifat
dari huruf pertama, terdapat pada huruf-huruf berikut :

ۡ‫ِرۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡر‬+ِۡ‫ ۡل‬.1
َ ‫وۡر‬ ُ ُ ُّ ُ َ َ ُ َ َ َ ُ ََُ َ
ۡۡ231:‫ۡحٗۡۡ َوَٰت َرعٗۡ)ۡاألنعام‬ َ ‫ۡذ‬ ‫(فإرنۡكذبوكۡف ۡقلۡرۡبكم‬ 218:‫هر)ۡالنساء‬
ۡۚ ‫ٱللۡإرۡل‬ ۡ‫(ۡبلۡرۡفعه‬
َ ‫اۡرب َياِن‬ َ َ ُ َ
َ ‫اۡك َم‬ َُ َُ
ۡ ۡۡ23:‫ۡصغريۡا)ۡاإلرساء‬ ‫ر‬ ‫(وۡقلۡرۡ ر‬
‫بۡٱرۡحهم‬ 223:‫بۡزرد رِنۡعرلمۡا)ۡطه‬ ‫(وۡقلۡرۡ ر‬

ُّ ُ َ ََ
26:‫هنيۡ)ۡالمرتلت‬ ۡ ‫ِكۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡكۡۡۡۡۡۡۡۡ(ألمَۡن ۡل‬+ِۡ‫ۡۡق‬
‫قكمۡمرنۡماءۡم ر‬ .2
Catatan :
Dalam riwayat Hafs dari Qiro’ah Ashim melalui jalur Syathibiyyah
masuknya huruf qoof kepada huruf kaaf boleh dibaca dengan idghom yang
naqish, yaitu dengan menyisakan sifat isti’la dari huruf qoof. Namun lebih
utama/ lebih rojih dibaca dengan idghom kamil, yaitu langsung dibaca
huruf kaaf secara sempurna.

 Termasuk idghom mutaqoribain yang dibaca dengan kamil/sempurna

adalah huruf-huruf pada hukum idghom bila ghunnah :

ۡ‫ِلۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡل‬+ِۡ‫ ۡۡن‬.3
َ ْ َ َ ََ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ُّ
12:‫(ٱَّلرينۡكذبواۡشعيبۡاۡك ۡأنۡلۡمۡيغنواۡفريهۡا ه)ۡاألعراف‬ 48:‫نۡلغوبۡ)ۡق‬ ۡ ‫اۡمس َناۡ رۡم‬
َ ‫( َو َم‬
َ ََ َ ُ َُ َ َ َ ُ َ َ
261:‫ِن ۚ)ۡالنساء‬
ۡ ‫ۡوَلۡتفت ر ر‬ ۡ ‫نۡيقولۡٱئ ۡذ ر‬
‫نَۡل‬ ‫ ( َومرن ُهمۡم‬261:‫رنيۡخ رصيمۡا)ۡالنساء‬ ‫كنۡ ۡل رلخائرن‬ ۡ ‫( َوَلۡت‬
ۡۡ‫ِرۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡر‬+ِۡ‫ ۡۡن‬.4
َ َ َُ ً َ َ ُ ََ َ َ َ ُ َُ َ
26:‫منۡرۡبرناۡيوماۡعبوتاۡقمطرريرا)ۡاإلنسان‬ ُّۡ ‫نيۡأ َحدۡۡ رۡم‬
ۡ‫ (إرناَۡنافۡ ر‬281:‫نۡر ُتل ر ۡهرۡ)ۡابلقرة‬ ‫(َلۡنف ررقۡب‬
ُ َ ْ ُ ُ َ ُ َ ‫( ُُكُواْۡمرۡنۡرۡز‬
21:‫قۡربركمۡوٱشكرواَۡلۥ)ۡتبأ‬ 31:‫ك)ۡالقصص‬
َ َ ۡ‫كنۡر‬
ۡ ‫ۡحٗۡۡ رۡمنۡرۡب ر‬
َ
ۡ‫( َول َٰ ر‬
‫ر ر‬

 Demikian pula huruf-huruf Alif Lam Syamsiyyah (selain alif lam

bertemu huruf Laam) termasuk idghom mutaqoribain kamil :
ُ ُ
ُ ‫ۥۡه َوۡٱتلۡو‬ ُ َ ُ ُ َٰ َ َ
ُۡ ‫ابۡٱلرح‬
41:‫ريم)ۡابلقرة‬ ‫(إرنه‬ ُ
2:‫ر)ۡاتلَكثر‬
ۡ ‫ِتۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡ ۡۡۡۡۡۡ(ألهىكمۡٱتلَۡكث‬+ِۡ‫ ۡ ال‬.5

211:‫اب)ۡالۡعمران‬
َ ُ
ۡ‫ۥۡحسنۡٱلۡو ر‬ ُ َ ‫ٱللۡع‬
ُ ‫رند‬ ُ ‫( َو‬ 4:‫رب)ۡالطارق‬
ُ ُ
ۡ ‫ۡۡۡۡۡۡ(ٱنلجمۡٱلۡاق‬ ۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡ‫ِث‬+ِۡ‫ ۡ ال‬.6

15
 ‫ُّ َ َ ‪ٞ‬‬ ‫ََ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ريل)ۡالنساء‪11:‬‬ ‫(قلۡمتَٰعۡٱ ۡ‬
‫لنياۡقل ۡ‬ ‫ۡالِۡ‪ِِ+‬دۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡدۡۡۡۡۡۡۡ(مَٰل رركۡيو رمۡٱلرۡ رۡ‬
‫ين)ۡالفاَتٗ‪3:‬‬ ‫‪.7‬‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫لذ َٰك ر‬
‫ررينۡٱللۡكثريۡا)ۡاألحزاب‪41:‬‬ ‫(وٱ ۡ‬ ‫لذ َٰررتَٰي َٰ ر‬
‫تۡذروا)ۡاَّلاريا ‪2:‬‬ ‫ۡالِۡ‪ِِ+‬ذۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡذۡۡۡۡۡۡۡ(وٱ ۡ‬ ‫‪.8‬‬
‫ُ‬ ‫َ ُّ َ َ‬ ‫َ ُ‬
‫لرجزۡفٱهجرۡ)ۡالمدثر‪1:‬‬
‫(وٱ ۡ‬ ‫ۡالِۡ‪ِِِۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡ+‬رۡۡۡۡۡۡۡ(ٱلرۡحم َٰ ۡ‬
‫ن)ۡالرۡحن‪2:‬‬ ‫‪.9‬‬
‫َ ََ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ٗ)ۡالقلم‪28:‬‬
‫(تندعۡٱلزۡبانري ۡ‬ ‫ون)ۡاتلني‪2:‬‬ ‫ۡالِۡ‪ِِ+‬زۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡزۡۡۡۡۡۡۡ(وٱتل ر‬
‫رنيۡوٱلزۡيت رۡ‬ ‫‪.11‬‬
‫ُ َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ون)ۡالواقعٗ‪26:‬‬ ‫لسبرقونۡٱ َٰۡ‬
‫لسبرق ۡ‬ ‫لسجو ۡدر)ۡق‪( 36:‬وٱ َٰۡ‬ ‫َ‬
‫ۡالِۡ‪ِِ+‬سۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡسۡۡۡۡۡۡ(فسبرحهۡوأدبَٰرۡٱ ۡ‬ ‫ُّ ُ‬ ‫ُ َ َ َ‬ ‫‪.11‬‬
‫َ َ َُ ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ َ َ‬ ‫َ‬
‫ۡالِۡ‪ِِ+‬شۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡشۡۡۡۡۡۡ(وٱلشۡم رسۡوضحىَٰها)ۡالشمس‪( 2:‬ٱلشۡمسۡوٱلقمر ر‬
‫ِۡبسبانۡ)ۡالفاَتٗ‪3:‬‬ ‫‪.12‬‬

‫س)ۡاتلكوير‪28:‬‬
‫َ ََ َ‬
‫(وٱ ۡ‬
‫لصبحر ۡإرذاۡتنف ۡ‬ ‫َ ُّ‬ ‫تۡصفا)ۡالصافا ‪2:‬‬
‫َ‬
‫ۡالِۡ‪ِِ+‬صۡۡۡۡۡۡۡۡۡصۡۡۡۡۡۡ(وٱلصۡفَٰ ر‬ ‫َ‬ ‫‪.13‬‬
‫ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ َُ‬ ‫َ ُّ َ‬
‫(ذَٰل ركۡهوۡٱلضۡلَٰلۡٱبلَعر ۡ‬
‫يد)ۡاۡلج‪22:‬‬ ‫لض َٰۡ‬
‫ح)ۡالضح‪2:‬‬ ‫ۡالِۡ‪ِِ+‬ضۡۡۡۡۡۡۡۡۡضۡۡۡۡۡۡ(وٱ ۡ‬ ‫‪.14‬‬
‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُّ‬
‫ورر)ۡالطور‪( 2:‬وٱلطۡيربَٰتۡۡل رلطۡيربرنيۡوٱلطۡيربونۡۡل رلطۡيربَٰ رۚۡ‬
‫ت)ۡانلور‪20:‬‬ ‫ۡالِۡ‪ِِ+‬طۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡطۡۡۡۡۡۡ(وٱ ۡ‬
‫لط ۡ‬ ‫‪.15‬‬

‫ني)ۡاجلمعٗ‪1:‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َ‬
‫لظل ۡٗرۚ)ۡالشعراء‪( 281:‬وٱللۡعل ريمُۢۡبرٱ ۡ‬
‫لظَٰل ر رم ۡ‬ ‫َ‬
‫ۡالِۡ‪ِِ+‬ظۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡظۡۡۡۡۡۡ(عذابۡيو رمۡٱ ۡ‬
‫ُّ‬ ‫َ َ ُ َ‬ ‫‪.16‬‬
‫َ ُّ َ‬ ‫ُّ ُ َ‬ ‫َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ور ه)ۡاألنعام‪2:‬‬ ‫لظلم َٰ ر‬
‫تۡوٱنل ۡ‬ ‫(وجعلۡٱ ۡ‬ ‫لنَٰ رزع َٰ ر‬
‫تۡغرقا)ۡانلازع ‪2:‬‬ ‫ۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡنۡۡۡۡۡۡۡ(وٱ ۡ‬ ‫‪ۡ .17‬الِۡ‪ِِ+‬ن‬
‫‪Perhatikan dalam penulisan dhobt ayat Al Qur’an, Idghom kamil selalu‬‬
‫‪ ) pada huruf ke-2.‬ــّـ ( ‪ditandai dengan adanya tasydid‬‬

‫‪b. Kedua berupa Idghom mutaqoribain yang naqish/ kurang, dibaca dengan‬‬
‫‪masih menyisakan sebagian sifat-sifat dari huruf pertama, ini terdapat‬‬
‫) ‪pada hukum idghom bighunnah ( selain nuun sukun bertemu nuun‬‬
‫‪dimana masih menyisakan sifat ghunnah huruf pertama :‬‬

‫‪ۡ .1‬نِۡ‪ِ+‬يۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡنۡي‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫رنيۡخيۡا)ۡالكهف‪36:‬‬
‫ُ َ َ‬
‫نۡيؤت ر‬ ‫ك ه)ۡاألنعام‪َ (ۡۡۡۡۡۡۡۡ21:‬ف َع َ َٰ‬
‫َس َ‬
‫ۡر رّب ۡۡأ ۡ‬ ‫نۡي َس َت رم ُعۡإرۡل ۡ‬
‫( َومرن ُهمۡمۡ ۡ‬
‫َ‬ ‫َُ ُ َ‬
‫نلۡبرق َدرۡماۡيَشا ُۡ‬
‫ء ه)ۡالشورى‪28:‬‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫ىۡمرنك هۡم)ۡاۡلج‪َ ( 41:‬ول َٰ رۡ‬ ‫نۡي َن ُ ُ‬
‫اَلۡٱتلق َو َٰ‬ ‫ك َۡ‬
‫َ‬
‫( َول َٰ رۡ‬
‫نۡي ر‬
‫ك ۡ‬

‫‪ۡۡ .2‬نِۡ‪ِ+‬مۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡنۡم‬
‫ۡغ َ‬
‫يۡءاترنۡ)ّۡممد‪21:‬‬
‫َ‬ ‫ريها َۡأن َهَٰر‪ٞ‬‬
‫ۡعنۡذركرنَا)ۡانلجم‪(ۡۡ21:‬ف َ‬
‫َ َ َٰ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫ر‬ ‫ء‬
‫إ‬ ‫ا‬
‫ۡ‬ ‫نۡم‬ ‫ر‬
‫ۡ‬
‫ۡم‬ ‫ر‬ ‫َّل‬‫و‬ ‫نۡت‬ ‫نۡم‬
‫ۡ‬ ‫ۡ‬
‫ۡع‬ ‫ض‬ ‫( فأ ر‬
‫ر‬ ‫ع‬
‫َ َ َ َ ‪ ٞ َ ٌ َ ُّ ٞ‬ر ُّ َ َ َ َ َ َ ُ‬
‫ۡشكٗۡۡولوۡأعجبتكمۡ)ۡابلقرة‪222:‬‬ ‫نۡم ر‬
‫يۡ ۡم ۡ‬ ‫(وأل ۡمٗ ۡ‬
‫ۡمؤمرنٗۡخ ۡ‬

‫‪ۡ .3‬نِۡ‪ِ+‬وۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡنۡو‬
‫َ ََُ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ ُ‬
‫رند ُۥۡ)ۡيوتف‪َ (ۡۡۡۡۡۡۡۡۡۡ11:‬و َماۡتسق ُطۡ رۡم ۡ‬
‫نۡورق إٗۡإرَلۡيعلمها)ۡاألنعام‪11:‬‬
‫ج دن َ َ‬
‫اۡم َتَٰ َع َناۡع َ‬ ‫نۡو َ‬
‫( َۡم َۡ‬
‫ُ ُ‬ ‫ك ُ‬‫َ ُ َ َ‬ ‫نۡو ُ‬ ‫ُ ُّ َ َ‬ ‫َ‬
‫نۡوجدركمۡ)ۡالطَلق‪0:‬‬
‫مۡم ۡ‬ ‫نت رۡ‬ ‫ار)ۡيوتف‪( 86:‬حيثۡت‬ ‫جوهر ره ُمۡٱنل َۡ‬ ‫ۡع ُۡ‬ ‫(َلۡيَكفون ۡ‬

‫‪16‬‬
 ‫‪IV.‬‬ ‫‪LAM SYAMSIYYAH DAN LAM QOMARIYYAH‬‬

‫الش ْم ِسيّةُ ( ‪1. Lam Syamsiyyah‬‬

‫) اَل ُم ا‬
‫‪Disebut Syamsiyyah (matahari) karena huruf-huruf setelahnya nya diibaratkan‬‬
‫‪seperti matahari, sedangkan huruf laam diibaratkan cahaya bintang, manakala‬‬
‫‪cahaya matahari bersinar di langit cahaya bintang menjadi tidak terlihat.‬‬
‫‪Karena itulah membacanya langsung kepada huruf syamsiyyah tanpa‬‬
‫‪membaca laam. Jumlah hurufnya ada 14, yaitu terdapat pada setiap awal kata‬‬
‫‪dari bait berikut :‬‬
‫اد ْع ُسوءا ظان ُزْر اش ِريفا لِْل اكارِم‬ ‫ف اذا نِ اع ْم‬
‫ب ثـُ ّم ِص ْل ار ْحا تاـ ُف ْز ِض ْ‬
‫طْ‬
‫ِ‬

‫‪Cahaya Matahari‬‬ ‫‪Cahaya Matahari‬‬ ‫‪Cahaya Bintang‬‬

‫ٱش‬ ‫ش‬ ‫‪+‬‬ ‫ٱل‬

‫ابلقر ‪791 :‬‬ ‫ت ذِك ًرا) الصافات‪( 3:‬فإِن خي ٱلزادِ ٱلقوى)‬ ‫ٱت (فٱلتل ِي ِ‬ ‫ٱل ‪ +‬ت‬ ‫‪.1‬‬
‫كم أيُّ‬ ‫أ أ أ‬ ‫أ‬
‫ن) الرمحن‪37:‬‬ ‫ِ‬ ‫َل‬ ‫ق‬ ‫ٱل‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫غ‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫ن‬‫س‬ ‫(‬ ‫‪02‬‬ ‫‪:‬‬‫جم‬ ‫انل‬ ‫)‬ ‫ى‬ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫الة ٱل‬ ‫ٱث (ومنو ٱل ِ‬ ‫ٱل ‪ +‬ث‬ ‫‪.2‬‬
‫أ‬ ‫أ‬ ‫ٓ‬ ‫أ‬
‫ن) ابلقر ‪781:‬‬ ‫ِ‬
‫جيب دعو ٱلاع إِذا دَع ِ‬ ‫ٱد (ويسفِك ٱلِماء) ابلقر ‪( 32:‬أ ِ‬ ‫د‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.3‬‬
‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫ٱللة) ال عمران‪770:‬‬ ‫ُضبت علي ِه أم ِ‬ ‫ِ‬ ‫(‬ ‫‪31‬‬ ‫‪:‬‬ ‫عمران‬ ‫ال‬ ‫)‬ ‫نث‬ ‫ٱذ (وليس ٱلك أر كٱل‬ ‫ذ‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.4‬‬
‫ٓ أ أ أ أ‬ ‫أ أ‬
‫ق) النساء‪712:‬‬ ‫ٱلربوا) ال عمران‪(732:‬قد جاءكم ٱلرسول بِٱۡل ِ‬ ‫ٱر (ل تأكلوا ِ‬ ‫ر‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.5‬‬
‫أ‬ ‫أ‬
‫ٱلزن) اإلرساء‪( 30:‬وَكنوا فِيهِ مِن ٱلزهِدِين) يوسف‪02:‬‬ ‫ٱز (ول تقربوا ِ‬ ‫ز‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.6‬‬
‫أ‬
‫ٱلس وأخف) طه‪1:‬‬ ‫ٱس (تسبِ أح أل ٱلسمو أت ٱلسب أع) اإلرساء‪( 02:‬يعل أم ِ‬ ‫س‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.7‬‬
‫أ أ‬
‫ي ف ِتنة) النيياء‪33:‬‬ ‫ِ‬ ‫ٱۡل‬ ‫و‬ ‫ٱلش‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫وك‬ ‫ٱش (فوسوس إِلهِ ٱلشيط أن) طه‪( 702:‬ونبل‬ ‫ش‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.8‬‬

‫حي) النيياء‪( 13:‬فأقِيموا ٱلصلو ) اۡلج‪18:‬‬

‫أ‬ ‫أ‬
‫ٱص (إِنهۥ مِن ٱلصل ِ ِ‬ ‫ص‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.9‬‬
‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫ق إِل ٱلضلل) يونس‪( 30:‬ذل ِك هو ٱلضلل ٱبلعِيد) اۡلج‪70:‬‬ ‫ٱض (فماذا بعد ٱۡل ِ‬ ‫ض‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.11‬‬
‫أ أ‬ ‫أ‬
‫ت) اغفر‪( 10:‬ضعف ٱلطال ِب وٱلمطلوب) اۡلج‪13:‬‬
‫أ‬ ‫ٱط (ورزقكم مِن ٱلطيِب ِ‬
‫أ‬
‫ط‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.11‬‬

‫ن إِثم) اۡلجرات‪70:‬‬
‫أ‬
‫ٱظ (ترى ٱلظل ِ ِمي مشفِقِي) الشورى‪( 00:‬إِن بعض ٱلظ ِ‬ ‫ظ‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.12‬‬
‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫ُّ أ‬
‫طيف ٱۡلبِي) الملك‪70:‬‬ ‫ون) الواقعة‪( 03:‬وهو ٱلل ِ‬ ‫ٱل (كأمث ِل ٱللؤلو ٱلمكن ِ‬ ‫‪ .13‬ٱل ‪ +‬ل‬

‫مست) المرسَلت‪8:‬‬
‫أ أ‬
‫ور) الملك‪( 73:‬فإِذا ٱنلُّجوم أط ِ‬ ‫ٱن (ِإَولهِ ٱلنُّ أش أ‬ ‫ٱل ‪ +‬ن‬ ‫‪.14‬‬

‫‪17‬‬
‫) اَل ُم ال اق ام ِريّةُ ( ‪2. Lam Qomariyyah‬‬
‫‪Disebut Qomariyyah (bulan) karena huruf-huruf setelahnya nya diibaratkan‬‬
‫‪seperti bulan, sedangkan huruf laam diibaratkan cahaya bintang, manakala‬‬
‫‪cahaya bulan bersinar di langit cahaya bintang masih bisa terlihat.‬‬
‫‪Karena itulah huruf lam masih dibaca sebelum huruf qomariyyah. Jumlah‬‬
‫‪hurufnya ada 14, tergabung dalam bait :‬‬
‫اب ِغ حجك وخ ِ‬
‫يمهُ‬
‫ف اعق ا‬
‫ْ ا ّ ا اا ْ‬
‫‪Cahaya Bulan Cahaya Bintang‬‬ ‫‪Cahaya Bulan‬‬ ‫‪Cahaya Bintang‬‬

‫ٱ لــــــــــــــق‬ ‫ق‬ ‫‪+‬‬ ‫ٱل‬

‫ٱلر أ‬
‫وح ٱلم أ‬ ‫(نزل بهِ ُّ‬ ‫أ‬
‫الشعراء‪790 :‬‬ ‫ِي)‬ ‫ِ‬ ‫ابلقر ‪17:‬‬ ‫جئت بِٱۡل ِق)‬
‫ٱل (قالوا ٱلَٰٔـن ِ‬ ‫‪ .1‬ٱل ‪ +‬أ‬
‫أ‬
‫ابلقر ‪789:‬‬ ‫(وأتوا ٱبلأ أيوت مِن أبوبِها)‬
‫ت ٱلمع أمورِ)‬ ‫ٱلب (وٱبلي ِ‬
‫الطور‪0:‬‬ ‫ٱل ‪ +‬ب‬ ‫‪.2‬‬
‫أ‬
‫ِيث أ أ‬
‫ٱلنودِ) الربوج‪71:‬‬ ‫ٱّلل يد أع ٓوا إِل ٱلنةِ) ابلقر ‪( 007:‬هل أتىك حد‬
‫ٱلج (و أ‬ ‫ٱل ‪ +‬ج‬ ‫‪.3‬‬

‫ٱۡلسن) النساء‪93:‬‬
‫(و أُك وعد أ‬
‫ٱّلل أ‬ ‫أ‬
‫ٱلح (ٱۡلمد ِّلل ِ) الفاحتة‪0:‬‬ ‫ٱل ‪ +‬ح‬ ‫‪.4‬‬

‫فصلت‪08:‬‬ ‫(ل أهم فِيها د أار ٱۡلأ ِ‬

‫ل)‬ ‫ق‪73:‬‬ ‫(أفعيِينا ب ِٱۡلل ِق ٱلو ِل)‬ ‫ٱلخ‬ ‫ٱل ‪ +‬خ‬ ‫‪.5‬‬
‫أ‬
‫الشح‪1:‬‬ ‫س يأسا)‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫(وهو ٱلع ِزيز ٱۡلكِيم) اۡلديد‪( 7:‬إِن مع ٱلع ِ‬ ‫ٱلع‬ ‫ٱل ‪ +‬ع‬ ‫‪.6‬‬

‫وب)‬ ‫أ أأ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫ٱل ‪+‬‬

‫ال عمران‪729:‬‬ ‫ب) النعام‪( 39:‬إِنك أنت علم ٱلغي ِ‬ ‫ٱلغ (وعِندهۥ مفات ِح ٱلغي ِ‬ ‫غ‬ ‫‪.7‬‬
‫أأً‬ ‫ٱلف (ول تقر أبوا ٱلفوحِش) النعام‪( 737:‬ل أهم جن أ‬
‫س نزل) الكهف‪721:‬‬ ‫ت ٱلفِردو ِ‬ ‫ف‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.8‬‬
‫أ‬ ‫(وزنأوا بٱلقِسط ِ أ‬
‫طه‪770:‬‬ ‫ان)‬
‫اس ٱلمستقِي ِم) الشعراء‪( 780:‬ول تعجل ب ِٱلقرء ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ٱلق‬ ‫ق‬ ‫ٱل ‪+‬‬ ‫‪.9‬‬
‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫(وأ أ‬
‫كتب) ابلقر ‪( 00:‬ذل ِك ٱلفوز ٱلكبِي) الربوج‪77:‬‬ ‫نتم تتلون ٱل ِ‬ ‫ٱلك‬ ‫ك‬ ‫‪ .11‬ٱل ‪+‬‬

‫ب)‬ ‫ُّ‬ ‫(وٱل ٓ‬

‫المزمل‪9:‬‬ ‫(رب ٱلم ِ‬
‫ش ِق وٱلمغرِ ِ‬ ‫الىلع‪0:‬‬ ‫ِي أخرج ٱلمرع)‬ ‫ٱلم‬ ‫م‬ ‫‪ .11‬ٱل ‪+‬‬

‫(إنك أنت ٱلوه أ‬ ‫أ أ أ أ‬ ‫أ‬

‫ال عمران‪8:‬‬ ‫اب)‬ ‫ِ‬ ‫الربوج‪70:‬‬ ‫ور ٱلودود)‬‫(وهو ٱلغف‬ ‫ٱلو‬ ‫و‬ ‫‪ .12‬ٱل ‪+‬‬

‫ي)‬ ‫ُّ‬ ‫أ‬ ‫ٱلـ (ذل ِك ٱلو أم ٱۡل ُّق)‬

‫اۡلاقة‪37:‬‬ ‫(ِإَونهۥ ۡلق ٱلقِ ِ‬ ‫انلبأ‪39:‬‬ ‫‪ .13‬ٱل ‪ +‬ي‬
‫أ‬ ‫أ‬
‫انلجم‪3:‬‬ ‫(وما ين ِط أق ع ِن ٱلهوى)‬ ‫النعام‪17:‬‬ ‫ٱلهـ (إِن هدى ٱّللِ هو ٱل أهدى)‬ ‫ه‬ ‫‪ .14‬ٱل ‪+‬‬

‫‪Catatan :‬‬
‫‪Laam pada fi’il selalu dibaca dengan idzhar, tidak di idghomkan meskipun setelahnya merupakan huruf‬‬
‫‪syamsiyyah. Contoh :‬‬
‫أ‬ ‫ٓ ٌ‬
‫الصافات‪78:‬‬ ‫(قل نعم )‬ ‫النساء‪720:‬‬ ‫ت طائِفة )‬
‫(ولأ ِ‬ ‫ال عمران‪733:‬‬ ‫ان)‬
‫(يوم ٱلق ٱلمع ِ‬

‫‪18‬‬
 V. HUKUM-HUKUM MAD

Mad artinya perpanjangan, yaitu panjang pendek harokat dalam baca Al Qur’an.
Mad-mad yang hanya dibaca 2 harokat :
1. Mad Thobi’iy atau Mad Ashli ( ‫َصلِي‬ ِ
ْ ‫ الْ َم ّد األ‬/ ‫) الْ َم ّد الطَبِيعي‬
Disebut mad asli karena merupakan asal-usul dari berbagai jenis mad.
Disebut mad thobi’iy karena memiliki tabi’at yang selamat dari penambahan
maupun pengurangan dari ukuran panjang asalnya.
Mad Thobi’iy adalah mad yang dibaca dengan panjang 2 harokat. Yaitu
apabila fathah bertemu alif ( ‫) ـَا‬, atau dhommah bertemu wau sukun ( ‫) ـُْو‬, atau
kasroh bertemu ya’ sukun ( ‫ ) ـِي‬dan setelahnya tidak bertemu dengan hamzah,
ْ
sukun atau waqof :
َّ ۡ ُ ُ ُُۡ َّ
7 :ِ‫ِِ)ِالقارعة‬
‫عيشةِِراضية‬ ِ‫( ف ُهوِِف‬ 1 :ِ‫ذِبربِِٱلفلقِِ)ِالفلق‬
ِ ‫ ( أِعو‬5 :ِ‫( إِياكِِنعب ِدِ)ِالفاحتة‬
Cara mengukur panjang dua harokat disesuaikan dengan ritme ( cepat
atau lambat ) bacaan seseorang, yaitu setara ketukan bagaimana dia membaca
dua huruf berharokat secara berurutan :
‫ف‬ ِ = ‫فِـي‬
ِ ‫ف‬ ُ‫ذُ ْو = ذُ ذ‬ ‫ي‬
ْ َ ‫ي‬
َ = ‫يَـا‬
Dengan demikian bisa jadi panjang mad thobi’iy setiap orang berbeda
sesuai dengan cepat atau lambat bacaannya, namun dalam belajar tahsin
hendaknya kita membaca dengan pelan dan memiliki tempo yang sama
sebagaimana yang ditalqinkan.
ۡ ُ ۡ
Latihan : ِ‫بِفي ِۛهِهدِىِلل ُم َّتقي‬
2:ِ ‫ِ)ِابلقر‬ َۛ ‫بِلِِر ۡي‬ُ ِ‫ِٱلكِت‬ ‫( ذِلك‬
ُ ُ ۡ ُ ۡ ۡ ۡ َّ
َّ ِ َّ ‫يمون‬
3 : ‫ِٱلصلوِ ِومِماِرز ِقنِهمِينفقونِِ)ِابلقر‬
ُ ‫ٱلغ ۡيبِو ُِيق‬ ‫ٱّلينِيُؤمِ ُنونِب‬
ِ (
ُ َّ ُ ۡ ْ ُٓ ْ َّ ْ َّ
ُ ۡ
33:ِ ‫ٱلارِِهمِفيهاِخِِلونِِ)ِابلقر‬ ِ ِ‫ب‬ِ ِ‫صح‬ ِ ‫ٱّلينِكفِ ُرواِوك ِذبُواِأَ‍ِبيِتناِأولئكِأ‬
َٰٓ ِ ‫(و‬
َّ َّ
َّ ‫ِمۡسِبِٱَّلل‬
ِ‫ِنَٰمۡحِٱلرحيم‬ ‫ِٱلر‬
ُۡ َّ َّ
ِ٤ِِ‫ِلكِمنِٱۡلول‬ٞ‫ِولٓأۡلخر ُِخ ۡۡي‬٣ِِ‫ِماِودعكِربكِوِماِقِل‬٢ِِ‫ٱَّللِإِذاِسِج‬ ۡ َّ ‫ِو‬١ِِ‫( وٱلضِح‬

ِ٧ِِ‫ِووجدكِضٓالِفهِدى‬٦ِِ‫ِأل ۡمَِي ۡدكِيِتيماِفِاوى‬٥ِ‫ض‬ ِۡ ‫ولس ۡوف ُِي ِۡعطيكِربكِف‬

َِٰٓ ‫ت‬
ٓ َّ َّ ۡ ۡ ۡ ٓ
ِ١٠ِ‫اِٱلسائلِفِٗلِِت ۡنه ۡر‬ ِ ‫ِفأ َّم‬٨ِِ‫غن‬
‫ِوأم‬٩ِ‫اِٱَّلتيمِفِٗلِِتقه ۡر‬ ِ ‫ووجدكَِعئٗلِفأ‬
ۡ ۡ َّ
11-1:ِ‫ )ِالضح‬١١ِ‫وأِماِبنعمةِربكِفحدث‬

Mad thobi’iy berlaku juga ketika membaca huruf muqotho’ah di awal surat,
disebut Mad Thobi’iy Harfiy, ada pada 5 huruf yaitu ‫حي طَ ُه َر ( ح ي ط ه ر‬
َ ):
1 :ِ‫)ِيس‬ ِ‫( ي ٓس‬ ‫ي‬ 1 :ِ‫)ِالزخرف‬ِ‫( ح ٓم‬ ‫ح‬
ٓ
1 :ِ‫ِ )ِطه‬ ِ‫( طه‬ ‫طِه‬ 1 :ِ‫الرِ )ِالزخرف‬ ِ( ‫ِ ر‬
19
 2. Mad Badal ( ‫) َم ُّد البَ َد ِل‬
Badal artinya adalah pengganti, yaitu adanya huruf mad ( ‫ ) ا و ي‬yang
merupakan hasil gantian dari huruf hamzah.
Dalam kaidah bahasa arab apabila bertemu dua hamzah, yang pertama
berharokat dan yang kedua sukun, maka hamzah ke-2 akan diganti dengan
salah satu huruf mad sesuai dengan harokat sebelumnya.
ْ ُ ُْ ْ
‫ِِِِِِِِِِإِِ ِئماناِِِِِِِِِِِِِِِِِإيمنِا‬ ِِ‫أوت‬ ِ‫ِأ ِؤت‬ ِ ِ‫ءامن‬ ِ‫أِ ِأمن‬
ِ

Tidak semua huruf mad yang jatuh setelah hamzah adalah hasil penggantian,
namun dikarenakan pada umumnya adalah hasil penggantian maka seluruh
huruf mad yang jatuh setelah hamzah tetap digolongkan ke dalam mad badal.
ُ َّ
Contoh : ‫( إناِسم ۡعناِق ِۡرءاناِعجبا‬
1 :ِ‫ِ)ِاجلن‬
ۡ َّ ۡ ُ ۡ
35 :ِ‫ِ)ِاۡلجر‬ ِ‫( إناِكف ۡينكِٱل ُم ۡست ۡهزِءين‬ َّ
22 :ِ‫( ويدرِءونِبٱۡلسنةِٱلسيئةِ )ِالرعد‬

Cara membaca panjang mad badal sama seperti mad thobi’iy yaitu 2 harokat
dengan syarat setelahnya tidak bertemu dengan hamzah, sukun atau waqof.
Latihan - latihan :
َّ ‫ِإۦلفه ۡمِر ۡحلةِٱلشتآءِو‬١ِ‫( ِليلفِقُريۡش‬
ِ‫ٱلص ۡيف‬
2:ِ ‫ِ)ِابلقر‬ ٍ
ۡ ُۡ ُُ ۡ ۡ
2:ِ‫(ِإَوذاِتليتِعليهمِءايتهۥِزادتهمِإيمنِا)ِاۡلنفال‬
ۡ ُ 4 :ِ‫م)ِالفتح‬ ِۡ ‫اِمعِإيمنه‬ َّ ‫اد ٓواِْإيمن‬ُ ۡ
‫( لَيد‬
ُۡ َّ ٓ ۡ ۡ َّ
12 :ِ‫(فمحوناِءايةِٱَّللِوجعلناِءايةِٱلهارِمبِصِ)ِاِلرساء‬
ٓ ۡ ۡ ُۡ
39 :ِ‫يِذيِٱلقربِ)ِالحل‬
ٓ
ِٕ ‫( وِ إيتا‬
ۡ ُ ۡ ۡ ۡ ُۡ ۡ ُ ۡ ُ ٓ ۡ ْ ُۡ
223: ‫ۡياِكثۡيِاِ)ِابلقر‬
ِ ِ ‫ (ومنِيؤتِٱۡلكمةِفقدِأوتِخ‬49 :ِ ‫( وأوفواِبعهديِأوفِبعهدك ِم)ِابلقر‬
ۡ ُ ٓ ُۡ َّ ۡ ۡ ُ ُٓ
45 :ِ‫ل ماِأوِحِإَّلكِمنِٱلكتبِ )ِالعنكبوت‬
ِ
ۡ ِ ‫ ( ٱت‬55 : ‫( ومِاِأوتيتمِمنِٱلعلمِإلِقليٗلِ)ِاِلرساء‬
ِ ِ ِ

ُ ُۡ ُ ۡ َّ ۡ َّ َّ
11 :ِ‫ى)ِالجم‬ َِٰٓ ‫ ( ماِكذبِٱلفؤادِماِرِأ‬72:ِ‫ِٱَّللِرِءاِك ۡوكبِاِ)ِاۡلنعام‬ ‫(فلماِجنِعليه‬

Apabila huruf mad bertemu dengan hamzah wasol maka tidak dibaca panjang :
ۡ
ِِ‫(فل َّماِرِءاِٱلقمرِبازغِِقالَِٰذاِرب‬
77:ِ‫)ِاۡلنعام‬

َّ ْ َّ َٰٓ ‫سـُواِْٱلس ٓوأ‬ َّ ُ

ِ ‫ىِأنِكذبُواِأَ‍ِبيت‬
39:ِ‫ِٱَّللِ)ِالحل‬ َِٰٓ ‫( ث َّمَِكنِعقبةِٱّلينِأ‬

Demikian pula bila terdapat lingkaran diatas huruf mad tidak dibaca panjang :
ُ َّ ُ ۡ ُ ُ ْ ُ ْ ُ َّ ْ ُ
177:ِ ‫ولئكِهمِٱلمتقونِ)ِابلقر‬ َٰٓ َٰٓ
ِ ‫(أ ِولئكِِٱّلينِصدقواِوِأ‬
ُ َّ ۡ ُ َّ ۡ ۡ ْ ٞ ُ ۡ ُ
173:ِ ‫ولِٱۡللببِلعلكمِتتقونِ)ِابلقر‬ َِٰٓ ‫(ولك ۡمِفِٱلقصاصِحيو‬
ِ ‫ِيأ‬

20
 Membaca mad badal di awal kalimat

Apabila ada hamzah sukun jatuh setelah hamzah wasol di awal kata,
maka hamzah akan ditulis tetap, tidak digantikan dengan huruf mad.
Cara membacanya bila wasol dari kata sebelumnya maka tetap dibaca hamzah
sukun, namun bila memulai bacaan dengannya maka berubah menjadi mad
badal.

ۡ
Adapun cara membaca hamzah wasolnya sesuai bagaimana hamzah
setelahnya dituliskan, bila diatas ya’ ( ‫ٱئـ‬ِ ) maka hamzah wasol dibaca kasroh.
ۡ
ِ‫إ ِْي ُتون‬ ِ ِِ‫ٱئ ُتون‬
ِ ِِِ
ٓ ۡ ٞ ۡ ۡ ُ ۡ
4:ِ‫)ِاۡلحقاف‬ ‫ٱئ ُتونِبكتبِمنِق ۡبلَِٰذِا‬ َّ ‫كِف‬
ِ ِ‫ِٱلسموت‬ ‫(أمِلهمِِش‬ .1
ُۡۡ ُ ٓ ُ
77 :ِ‫ٱئتناِبماِتعدناِإنِكنتِمنِٱلمرسليِ)ِاۡلعراف‬
ۡ ُ ْ ُ
ِ ِ‫(وقالواِيصلح‬ .2
ۡ ۡ ُ ُ َّ ُ ۡ
ِٓ ‫ٱئذنِّلِولِتفت‬
43:ِ‫ن)ِاتلوبة‬ ِ ِ‫(ومنهمِمنِيقول‬ .3
ۡ ُ ۡ ۡ ۡ ٓ ۡ ُ ۡ
54:ِ‫ۦِأستخلصهِلفسِ)ِيوسف‬ ‫ٱئ ُتونِبه‬ِ ِ‫(وقالِٱلملك‬ .4
ْ ۡ َّ ُ ۡ ُ ۡ ْ ُ ۡ
ِ‫ٱئ ُتواِصفِا‬
ِ ِ‫ (فأۡجعواِكيدكمِثم‬.5
24:ِ‫)ِطه‬
َّ ۡ ۡ ۡ َٰٓ ‫ِم‬ ۡ
ُ ‫ِإَوذِنادىِربك‬
19:ِ‫ٱئتِٱلقومِٱلظلميِ)ِالشعراء‬ ِ ِ‫وَسِأن‬ ( .2
ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ٞ ُ ٓ َّ ۡ ‫ ( ُث َّم‬.7
َٰٓ ‫ِٱستو‬
11:ِ‫ٱئتياِطوَعِأوِكرها)ِفصلت‬ِ ِ‫ِٱلسماءِوِهِدخانِفقالِلهاِولۡلۡرض‬ ‫ىِإّل‬
ۡ
Apabila ditulis diatas wau ( ‫ٱؤ‬
ِ ) maka hamzah wasol dibaca dhommah :
ُ ُ ُۡ
ِ‫ِِِِِِِِِأوتمن‬ ِ‫ٱؤتمن‬
ِ ِِِِِِِِ
َّ ۡ ُۡ َّ ۡ
253:ِ ‫)ِابلقر‬ ِ‫ٱؤتمنِأمنت ُهۥِوَّل َّتقِٱَّللِر َّب ُه‬
ِ ِ‫(فل ُيؤدِٱّلي‬
ِ

Waqof pada kalimat-kalimat semisal berikut ini dalam Al Qur’an tidak

termasuk mad badal, cukup dibaca sebagai hamzah sukun, tidak
dipanjangkan.
ُْ ُ ٓ ُ َّ ُ
13:ِ‫)ِالروم‬ ‫عؤِا‬َِٰٓ ‫ (ول ۡمِيكنِل ُهمِمنِِشَكئه ۡمِشف‬.1
ْ ُ َٰٓ ُ ُ َّ
34 :ِ‫كؤِا )ِاۡلنعام‬ ِ ‫ (زع ۡم ُت ۡمِأن ُه ۡمِفيك ۡمِِش‬.2
ُْ ٓ ‫نِن ۡفعل‬
َّ
57:ِ‫)ِهود‬ِ‫شؤِا‬ َِٰٓ ‫ِفِأ ۡمولاِماِن‬ ‫ (أ ِۡوِأ‬.3
ُْ َّ ْ
21:ِ‫فؤِا)ِإبراهيم‬َِٰٓ ‫ (وبر ُزواَِّللِۡجيعِاِفقالِٱلضع‬.4

21
 ‫) َم ُّد العِ َو ِ‬
‫ض ( ‪3. Mad Iwadh‬‬
‫‪Iwadh artinya juga pengganti, namun yang digantikan adalah tanwin dari‬‬
‫‪harokat fathah yang berubah menjadi mad ketika waqof padanya.‬‬

‫ِٱَّللِعليما‬ ‫ِِِِِِِِِِ و ُس ُقواِْمِا ٓءاِ ِِِِِِِوَكن َّ ُ‬

‫ِٱَّللِعليماِ ِ‪ِ ِ dibaca‬وَكن َّ ُ‬ ‫‪dibaca‬‬ ‫ُ ْ ٓ‬
‫و ُسقواِماِءِِ‬
‫‪Cara membacanya sama sebagaimana mad thobi’iy sepanjang 2 harokat.‬‬
‫‪Apabila diwasolkan maka tetap dibaca sebagai tanwin dan tidak dipanjangkan.‬‬

‫ٓ ُ‬ ‫ُ ْ ٓ‬
‫( و ُسقواِمِاءَِِحيماِفق َّطعِأ ۡمعاءه ِۡمِ‪ِ)ِ١٥‬‬
‫ُ‬
‫ُم َّم ٍِد ‪ِ 15 :‬‬

‫اب ‪51 :‬‬

‫ْ‬ ‫َّ ُ‬
‫( وَكنِٱَّللِعليماِحليمِاِ‪ِ)ِ٥١‬اۡلحز ُ ِ‬

‫‪Kecuali fathah tanwin yang terdapat pada huruf Ta’ marbuthoh, apabila waqof‬‬
‫‪padanya maka dibaca sebagai Ha sukun, tidak berubah menjadi mad iwadh.‬‬

‫‪Contoh :‬‬
‫ب ِهْ‬ ‫َّ‬
‫بِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِإنِفِذلكِلع ۡ ِ‬
‫‪dibaca‬‬ ‫َّ‬
‫إنِفِذلكِلع ۡ ِ‬
‫ۡ‬ ‫ۡ ُْ ۡ‬ ‫َّ‬
‫ۡلولِٱۡلبصرِ‪ِ)ِ٤٤‬الورِ‪44 :‬‬
‫بِِ ِ‬
‫( إنِفِذلكِلع ِ‬
‫ِ‬

‫‪Latihan - latihan :‬‬

‫ْ‬ ‫ٓ‬ ‫َّ‬
‫)ِاتلوبةِ‪192 :‬‬ ‫( وبثِم ۡن ُهماِرجالِِكثۡيِاِونسِاءِِ)ِالنساءِ‪ ( 1 :‬خل ُطواِعمٗلَِِٰلحِاِوءاخرِسيِئا‬
‫ۡ َّ ۡ ُ‬ ‫ۡ‬ ‫ُ‬ ‫َّ ُ‬
‫(َكنِلَعِربكِوعدِاِمسِولِ)ِالفرقانِ‪12 :‬‬ ‫(وَكنِٱَّللِلَعِكَِشءِِمقيتِا)ِالنساءِ‪55 :‬‬

‫ۡ ُ‬ ‫َّ ُ‬ ‫ۡ‬ ‫َّ‬

‫(ٱّليِخلقِسبعِسموتِطباقا)ِالملكِ‪( 3 :‬وَكنِٱَّللِبماِتعملونِبصِۡيا)ِاۡلحزابِ‪3 :‬‬

‫ُۡ‬ ‫ۡ ُ ۡ‬ ‫ٓ َّ ٓ ۡ ‪ۡ ٞ‬‬ ‫ُ ْ‬
‫ِسدى)ِالقيامةِ‪32 :‬‬ ‫نِيتك ُِ‬ ‫بِٱِلنس ُنِأ‬ ‫كِم ِفتِىِ)ِسبأِ‪( 43 :‬أَيس‬ ‫( وق ِالواِماَِٰذاِإلِإف ِ‬
‫َّ‬ ‫ُ ۡ ُ‬ ‫ۡ ٓ َّ ُ‬ ‫ۡ ُ ْٓ ۡ ُ ۡ‬
‫( ولوِشاءِٱَّللِجلعلكمِأمةِِوحدِ ِ )ِالحلِ‪32 :‬‬ ‫(َّلحملواِأوزارهمَِكملِةِ)ِالحلِ‪25 :‬‬

‫تِم ۡرصاداِ‪ِِ٢١‬‬ ‫( إ َّنِجه َّنمَِكن ۡ‬

‫َّ ُ ُ‬ ‫ٓ‬ ‫َّ‬
‫لطغيِمِاباِ‪ِ٢٢‬لبثيِفيهاِأ ۡحقاباِ‪ِ٢٣‬لِيذوقونِفيهاِب ۡرداِولِِشاباِ‪ِِ٢٤‬‬ ‫ل َّ‬
‫ُ ْ‬ ‫َّ‬ ‫ٓ‬ ‫َّ‬
‫إلَِحيماِوغ َّساقاِ‪ِ٢٥‬جزاءِوفاقاِ‪ِ٢٦‬إن ُه ۡمَِكنواِلِي ۡر ُجونِحساباِ‪ِِ٢٧‬‬
‫وك َّذبُواِْأَ‍ِبيتناِك َّذاباِ‪ِ٢٨‬و ُ َُّك ۡ‬
‫َِش ٍءِأ ۡحص ۡين ُهِكتِباِ‪ِِ٢٩‬‬
‫ُ ۡ َّ‬ ‫َّ‬ ‫ُ ُ ْ‬
‫فذوقواِفلنِنزيدكمِإلِعذاباِ‪ِ)ِ٣٠‬البأ‪39-21 :‬‬

‫‪22‬‬
 4. Mad Shilah Qoshiroh / Mad Shilah Sughra ( ‫الص ْغَرى‬ ِ ِّ ‫ م ُّد‬/ ِ‫صية‬
ِ ِ ‫) م ُّد‬
ُ ‫الصلَة‬ َ َ ‫الصلَة ال َق‬
ّ َ
Shilah artinya sambungan, sedangkan qoshiroh artinya pendek. Disebut
mad shilah karena hanya dibaca panjang ketika wasol saja (bersambung),
disebut qoshiroh karena panjangnya hanya 2 harokat.
Mad shilah qoshiroh merupakan harokat dari setiap Ha’ dhomir ( kata
ganti untuk 1 laki-laki ) dimana sebelum maupun sesudahnya berupa huruf
yang berharokat dan tidak bertemu dengan hamzah :
َّ
51 : ِ‫)ِالنشقاق‬ ‫( إنِر َِّب ُهۥَِكنِبِهۦِبصۡيا‬
Apabila Ha’ dhomir tersebut berharokat dhommah, maka secara
ُ
penulisan di dalam mushaf terdapat huruf wau kecil setelahnya (ِ‫) ـهۥ‬, dan
apabila kasroh maka terdapat huruf ya’ kecil setelahnya (ِ‫) ـهۦ‬.
Apabila waqof padanya maka tetap dibaca ha’ sukun, tidak dipanjangkan.
ْ ُ ۡ ُ ۡ ۡ
ِ‫ِِِفلي ۡدعِناديِه‬ waqof dibaca
ِ ِ
ُ
ِ ِ 17 : ِ‫( فليدعِناديِهۥ )ِالعلق‬

Latihan - latihan :
ۡ ٓ ُ ُ ۡ ۡ َّ
15 : ‫الفجر‬ ِ)ِِ‫بِأكرمن‬ ‫اِٱبتلى ُهِربِ ُهۥِفأكرمِ ُهۥِون َّعمِ ُهۥِفيقولِر‬
ۡ ‫اِٱِلنس ُنِإذاِم‬‫( فأم‬
ۡ ۡ ۡ ۡ ُ َّ ۡ ۡ
‫ِفوسطنِبِهۦِۡجعا)ِالعاديات‬٤ِ‫ ( فأثرنِبِهۦِنقعا‬17 :ِ‫( ٱذهبِإّلِفرعونِإ ِنهۥِطَغِ)ِالازَعت‬
ۡ ۡ
ٓ ُُ ُ ۡ ُ َّ ُۡ
53 :ِ‫( سيؤتيناِٱَّللِمنِفضلِهۦِورسوُلۥِ)ِاتلوبة‬ 15 :ِ‫ل)ِاۡللَع‬
َّ ۡ ‫( وذكر‬
ِ ‫ِٱسمِربِهۦِفص‬
ُ ۡ ُ َّ ُ
ِ‫)ِعبس‬٢١ِ‫ِثمِأماتهۥِفأقبِهۥ‬٢٠ِ‫ّسهۥ‬
ُ َّ َّ َّ ُ ُ َّ ُ ۡ
ِ ‫ ثمِٱلسبيلِي‬١٩ِ‫ِمنِنطف ٍةِخلقهۥِفقدرِهۥ‬١٨‫( منِأيَِش ٍءِخلقِهۥ‬ ُ ۡ ۡ

ْ ُۡ
Mad shilah qoshiroh juga berlaku pada Ha’ dalam isim isyaroh ( kata tunjuk ) :
ٞ ۡ َّ
33 :ِ‫)ِهود‬ ِ‫( وأتب ُعواِفَِٰذِهۦِل ۡعنة‬ 13:ِ‫)ِالمزمل‬ ِ‫( إنَِٰذِهۦِتذكر‬

Ada Ha’ yang memenuhi syarat tapi tidak dibaca panjang, tujuannya untuk
menunjukkan cepat/dekatnya keridhoan Alloh  bagi orang yang bersyukur :
ُ ْ ُ ۡ
7 :ِ‫)ِالزمر‬ ِ‫( ِإَونِتشك ُرواِي ۡرضِ ُِهِلك ِۡم‬

Sebaliknya ada Ha’ yang tidak memenuhi syarat tapi dibaca dua harokat, untuk
memberikan makna lamanya pelaku dosa di neraka merasakan adzab :
ۡ ۡ ُ
ۡ ُ ‫ِٱلقيمةِوي ۡخ‬ ۡ ُ ۡ
23 :ِ‫)ِالفرقان‬ ِ‫ِلِفيهۦِ ُمهانا‬ ‫ُِلِٱلعذابِيوم‬‫( يُضعف‬

Mad shilah qoshiroh tidak berlaku pada Ha’ asli bagian dari fi’il maupun isim :

31 :ِ‫)ِهود‬
ۡ ُ ‫( قالُواِْي ُشع ۡي‬
‫بِماِنفقِ ُِهِكثۡيِا‬
ٞ ُ
ِ ‫( لك ۡمِفيهاِفوكِ ُِهِكثۡي‬
13 :ِ‫)ِالمؤمنون‬

َّ َۢ ۡ ۡ َّ َّ
15 :ِ‫( ّلَكِلئنِلمِينتِهِلنسفعاِبٱلاصيةِ )ِالعلق‬

23
Mad-mad yang dibaca 4 harokat atau lebih :
ِ ‫املد اجلائِز املْنـ َف‬
1. Mad Jaiz Munfashil ( ‫صل‬ ُ َ ُّ )
ُ
Jaiz artinya boleh, sedangkan munfashil artinya terpisah. Disebut mad jaiz
karena boleh dibaca 2 harokat menurut jalur Thoyyibatu Nasyr dan boleh dibaca
4 hingga 5 harokat menurut jalur Syathibiyyah.
Disebut munfashil karena huruf mad bertemu hamzah ( hamzah asli
qoth’iy ) di kata yang terpisah setelahnya. Terdapat dua jenis :
1. Terpisah secara hukum dan penulisannya.
ۡ ٓ َّ
Contoh : )ِِ‫( إ ِناِأِ ۡرسلنك‬
Pada jenis ini memungkinkan waqof pada huruf mad sebelum hamzah.

2. Terpisah secara hukumnya saja, namun secara tulisan bersambung.

Contoh :
ُ َٰٓ ( )ِ‫هأِنت ۡم‬
ِ َّ‫يأِيهاِٱل‬
)ِ‫اس‬ َٰٓ ( ُ
Sedangkan jenis kedua ini tidak memungkinkan waqof pada huruf mad
sebelum hamzah.

Latihan - latihan :
ۡ ۡ ٓ َّ ٓ ۡ َّ
1 :ِ‫)ِالكوثر‬ِ‫ ِِِِِ( إ ِناِأِعط ۡينكِٱلك ۡوثر‬1: ‫ب )ِالمسد‬ ِ َّ ‫تِيدِاِأِِبِلهبِوت‬ ‫( تب‬
َّ َّ ۡ ۡ ٓ
15 :ِ‫ّك)ِالازَعت‬ِ ‫ّلِأِنِتز‬ َٰٓ ِ‫( ف ُق ۡلِهلِلكِإ‬ ُ
3 :ِ‫( ومِاِأِدرىكِماِٱلقارعةِ)ِالقارعة‬

ۡ ُ ۡ ۡ ُ ُ ْٓ ُ ُ ُ ْ ُ
2 :ِ‫( ِقواِأِنفسكمِوأهليكمِنارا)ِاتلحريم‬ 32 :ِ‫م)ِالجم‬ ِۡ ‫( فٗلِتزكِ ٓواِأِنفسك‬
ُ ۡ ُٓ ْ َّ ُ ۡ ْ ُ ُ
15 :ِ‫ِأنزلِإَّلكم)ِالزمر‬ ِ ‫( وٱتب ُِع ٓواِأِ ۡحسنِمِا‬ 33 :ِ‫م)ِاۡلديد‬ ِۡ ‫( ولِت ۡبط ِل ٓواِأِعملك‬
ۡ ُ ۡ ۡ ٓ ‫ع‬
15 :ِ‫نِأِنِأشكرِنعمتكِ)ِاۡلحقاف‬
ۡ
ِ ‫( ربِأ ۡوز‬ 4 : ‫ِٱّليِأِنزلِٱلسكينةِِ)ِالفتح‬
َّ ٓ ِ َّ ‫( ُهو‬
ۡ
3 :ِ‫ٱّليِأِنقضِظهركِ)ِالرشح‬
ٓ ِ َّ ( 13 :ِ‫ّسورا)ِاِلنشقاق‬ ُ ۡ ‫فِأِ ۡهلهۦِم‬ ٓ ِ‫(إنَّ ُهۥَِكن‬
ُ َّ ۡ ۡ ٓ ۡ ُ ُۡ ۡ ٓ ۡ ۡ
43 :ِ‫ ( ٱذهبِاِإِّلِفرعونِإنهۥِطَغِ)ِطه‬51 :‫( ولقدِءاتينِاِإِبرهيمِرشدهۥ)ِاۡلنبياء‬
ۡ ۡ ٓ ۡ ۡ ُ ٓ َّ ْ ٓ ُ َّ ۡ
ُٓ ۡ
55 :ِ‫ِأرسلنِاِإِّلِقومُِِّمرميِ)ِاۡلجر‬ ِ ‫ (ق ِالواِإِ ِنا‬27 : ‫( بلغِمِا ِِأنزلِإَّلكِمنِربكِ)ِالمائد‬

َّ َّ
َّ ‫ِمۡسِبِٱَّلل‬
ِ‫ِنَٰمۡحِٱلرحيم‬‫ِٱلر‬
ۡ ٓ ۡ
ُ ُ ۡ ُ ُ
ِِ٢ِ‫ِلِأِعبدِماِتعبدون‬١ِ‫يأِيهاِٱلكفرون‬ ُ َٰٓ ِ‫قُ ۡل‬
ِِ٤ِ‫ِماِعبدت ۡم‬ َّ ‫د‬ٞ ‫ِوِلِٓأِناَِ۠عب‬٣ِ‫نت ۡمِعب ُدونِِمِآِأِ ۡع ُب ُد‬
ُ ِ‫وِلِٓأ‬

ِ٦ِ‫ينك ۡمِولِدين‬
ُ ُ ۡ ُ ۡ ٓ
‫ِلكمِد‬٥ِ‫نت ۡمِعب ُدونِمِاِأِع ُب ُد‬ ُ ِ‫وِلِٓأ‬

24
2. ُ ‫الصلَ ِة ال‬
Mad Shilah Thowilah / Mad Shilah kubra ( ‫كْبـَرى‬ ِّ ‫ َم ُّد‬/ ‫الصلَ ِة الطَ ِويْـلَ ِة‬
ّ ‫) َم ُّد‬
Shilah artinya sambungan, sedangkan thowilah artinya panjang. Disebut
mad shilah karena hanya dibaca panjang ketika wasol saja ( bersambung ),
disebut thowilah karena panjangnya boleh dibaca 4 hingga 5 harokat.
Mad shilah thowilah pada asalnya adalah mad shilah qoshiroh ( harokat Ha’
dhomir yang sebelum dan sesudahnya huruf berharokat ) lalu bertemu dengan
hamzah qath’iy ( hamzah asli ) pada kalimat berikutnya :
ۡ ۡ َّ
31 :ِ‫)ِطه‬ ‫( ٱش ُددِبِه ٓۦِأِ ۡزري‬ 17 : ‫)ِص‬ ِ‫( إِن ُه ٓۥِأِ َّواب‬
Apabila Ha’ berharokat dhommah, maka setelahnya ditulis wau kecil
ُ
dengan tanda panjang diatasnya (ِ‫) ـه ِٓۥ‬, dan apabila kasroh ditulis ya’ kecil
dengan tanda panjang diatasnya (ِٓ‫) ـه ِۦ‬.
Apabila waqof padanya maka tetap dibaca ha’ sukun, tidak dipanjangkan.
ْ ۡ ۡ
ِ‫ِِِِفأجن ۡين ُهِوأهلِه‬ ِ) ‫( فأجن ۡين ُهِوأهلِ ُه ِٓۥ‬
waqof dibaca
ِ ِ ِ 53: ‫اۡلعراف‬

Latihan - latihan :
َّ ۡ ۡ َّ ُ ۡ
ِ‫بِأنِل ۡمِيرِهُ ٓۥِأِحد‬
7 :ِ‫)ِابلِل‬
ُ ‫َيس‬ ‫(أ‬ ِ) ‫بِأنِما ُُل ٓۥِأِخِل ُهۥ‬
3 : ‫الهمز‬ ‫( َيس‬
َٰٓ ‫اِي ۡغنِع ۡن ُهِما ُ ُُل ٓۥِإِذاِتر َّد‬
11 :ِ‫ىِ)ِالليل‬
ُ ‫( وم‬
22 :ِ‫يمِ)ِاتلوبة‬
َّ َّ
ِٞ ‫( إنِٱَّللِعندِهُ ٓۥِأِ ۡجرِعظ‬
ۡ ُ ۡ ِٓ ‫ِٱَّللِأنزِ ُُل‬
5 :ِ‫ۥِإَِّلكمِِ)ِالطٗلق‬
َّ ُ ۡ
‫( ذلكِأمر‬ ُ َّ ُ ۡ َّ ٓ ُ
73 :ِ‫( لِيمسِهۥِإِلِٱلمطهرونِ)ِالواقعة‬
َّ

ۡ ُ ُۡ ۡ َّ ُ
22 :ِ‫ ( فٗلِيظهرِلَعِغيبِهۦِٓأِحداِ)ِاجلن‬22 :ِ ‫( وماِيضلِبِهۦِٓإِلِٱلفسقيِ)ِابلقر‬
ۡ ُ ُ ُۡ ۡ ٓ ‫كه‬ ۡ
22 :ِ‫( ولِيرشكِفِحكمِهۦِٓأِحدِا)ِالكهف‬ 55 : ‫ۦِأِزوجِ)ِص‬ ِ ‫( وءاخ ُرِمنِش‬
ُ َّ ۡ ۡ ۡ ُ َّ َّ ْ ٓ ُ
124 :ِ‫( إذِقالِلقومِهۦِٓأِلِتتقونِِ)ِالصافات‬ 53 :ِ‫(قالواِءامناِبِهۦِٓإِ ِنهِٱۡلقِ)ِالقصص‬

ُ ُ ُ
Mad shilah thowilah juga terdapat pada Ha’ dalam isim isyaroh ( kata tunjuk ) :
َّ ُ ٓ
52 :ِ‫)ِالروم‬ ِِ ‫( ِإَونَِٰذِهۦٓ ِِأ َّم ُتك ۡمِأ َّمةِِوحد‬ ‫(قالِماِأظنِأنِتبيدَِٰذِهۦِٓأِبدِا‬
35:ِ‫)ِالكهف‬
ۡ ۡ ُ ُ ْٓ ُ ۡ
13:ِ‫(فٱبعثواِأحدكمِبورقكمَِٰذِهۦِٓإِّلِٱلمدينةِ)ِالكهف‬

Mad shilah thowilah tidak berlaku pada Ha’ asli bagian dari fi’il maupun isim :
ۡ َّ
14 :ِ‫)ِالمؤمنون‬ ِ‫ٱَّللِأِ ۡحس ُنِٱلخلقي‬
ُِ ِ‫( فتبارك‬

Mad shilah thowilah diklasifikasikan sebagaimana Mad jaiz munfashil,

dimana menurut jalur Syathibiyyah dibaca 4-5 harokat, sedangkan menurut jalur
Thoyyibatu Nasyr dibaca 2 harokat.

25
 3. ُ ْ ِّ‫املد الل‬
Mad Liin ( ‫ي‬ ُّ )
Liin artinya lembut. Mad Liin berupa huruf mad Wau sukun atau Ya’ sukun
yang didahului fathah dan bertemu dengan huruf sukun setelahnya, baik berupa
sukun asli maupun sukun karena waqof.
Disebut Mad Liin karena dibaca dengan mudah/ lembut ketika beralih dari
suara fathah ke wau sukun atau ya’ sukun, tidak dibaca dengan kaku.
Pada sukun yang disebabkan karena waqof ketika dibaca wasol maka huruf
setelah mad akan menjadi berharokat, dalam keadaan ini maka tidak terjadi
mad Liin, karena sebab/syarat dari mad liin adalah adanya sukun setelah huruf
mad, contoh :
ٓ ۡ ُ
ِ٢ِِ‫ٱلص ۡيف‬
‫)ِ القريش‬ ِ َّ ‫ِإۦلفه ۡمِر ۡحلةِٱلشتاءِو‬١ِ‫ش‬ ِ ٍ ‫( ِليلفِقرِي‬
ۡ ِ ۡ ‫ٱلص ۡيفِ ف ۡلي ۡع ُب ُدواِْر َّبَِٰذ‬
(dibaca wasol )ِ)٣ِِ‫اِٱبليت‬
ٓ
ِ َّ ‫شِإۦلفه ۡمِر ۡحلةِٱلشتاءِو‬
ۡ ُ
ِ ٍ ‫( ِليلفِقرِي‬
Mad Liin boleh dibaca 2, 4, atau 6 harokat.
Namun apabila telah memulai bacaan dengan salah satu dari ketiga ukuran
panjang diatas maka harus konsisten dengan pilihannya hingga akhir bacaannya.
Latihan - latihan :
ۡ ُ ‫امِش ۡهر ۡين‬ َّ
ُ ‫نِل ۡمَِي ۡدِفصي‬ ُ ‫نِل ۡمَِي ۡدِفصي‬ َّ
ِ) ‫ي‬
32 : ‫النساء‬ ِ ِ‫ِمتتابع‬ ‫ ( فم‬4 :ِ‫امِش ِۡهرِ ۡينِِ)ِالمجادلة‬ ‫( فم‬
ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ُ َّ ُ
17 :ِ‫يِ)ِالرَحن‬ ِ ِ‫(ربِٱلمرشقيِوربِٱلمغرب‬ 5 :ِ‫( تكادِتمَيِمنِٱلغِيظِ)ِالملك‬

ۡ ۡ َّ ُ ۡ
19 :ِ‫ِ)ِابلِل‬١٠ِ‫ِِِِوهدينهِٱلجدِين‬٩ِ‫ي‬
ۡ
ِ ِ‫ِِِِولساناِوشفت‬٨ِ‫ي‬
ۡ
ِ ِ‫لُِلۥِع ۡين‬ُ َّ ‫ِجنع‬ ۡ ۡ
‫( ألم‬
ۡ
ِٞ ‫ِولِنِ ۡو‬ٞ‫ ( لِتأ ُخ ُذهُۥِسنة‬57 :ِ‫( ُكِن ۡفسِِذآئق ُةِٱلۡمِ ۡوتِ)ِالعنكبوت‬
255 :ِ ‫مِ)ِابلقر‬

ۡ ۡ ۡ ُۡ ۡ ۡ ۡ ُ
3 :ِ ‫ ِ ( فٗلَِتشوهمِوٱخشِونِ)ِالمائد‬75 : ‫( إذِنفشتِفيهِغنمِٱلقِومِِ)ِاۡلنبياء‬
ۡ ۡ

ۡ ۡ ۡ َّ ۡ ۡ ۡ
11 :ِ‫ِقومِفرعِونِ)ِالشعراء‬١٠ِ‫( أنِٱئتِٱلقومِٱلظلمي‬
ۡ ِ ۡ ْ ‫جِ ُروا‬
25 :ِ‫ِٱَّلومِ)ِالمؤمنون‬
ۡ
‫(لِت‬

Mad Liin tergolong Mad ‘Aridh Lissukun, yaitu perpanjangan karena

berhadapan dengan waqof. Panjang harokat Mad Liin yang dipilih tidak boleh
lebih panjang dari Mad ‘Aridh Lissukun pada bacaan ayat-ayat sebelumnya.

Apabila kita memilih membaca Mad ‘Aridh Lissukun 4 harokat maka tidak
boleh membaca Mad Liin dengan 6 harokat. Namun boleh dibaca dibawahnya,
semisal Mad ‘Aridh Lissukun kita baca 6 harokat, maka boleh membaca Mad Liin
dengan 4 harokat.
Contoh :
ۡ َّ ۡ
Mad ‘Aridh Lissukun 2 :ِ‫)ِالفاحتة‬ ِِ‫َّللِربِِٱلعلِمِي‬ ِ ِ‫( ٱۡل ۡم ُِد‬
ۡ
Mad liin 2 :ِ ‫بِ)ِابلقر‬َِۛ ‫بِلِِرِ ۡي‬
ِ ُ ‫( ذلكِِٱلكت‬

26
 ِ ‫) امل ُّد العا ِرض للس ُك‬
Mad Aridh Lis Sukun ( ‫ون‬
4. ُ ُ َ
Mad ‘Aridh artinya sesuatu yang melawan atau menghadapkan. Mad Aridh
lis Sukun adalah berupa mad yang dihadapkan kepada huruf yang sukun (
dimatikan ) disebabkan karena waqof padanya.
Mad ‘Aridh lis Sukun terdapat dari berbagai macam mad :
1. Asalnya berupa mad Thobi’iy :
ۡ َّ ۡ
ِ‫ِنَٰمۡحِٱلرحيمِِ)ِِِ( ملكِي ۡومِٱلِين‬
4-2 :ِ‫)ِالفاحتة‬ َِّ َّ (ِ ِ) ِ‫ِٱلعلِمي‬
‫ٱلر‬ ِ ‫( ٱۡل ۡم ُدَِّللِرب‬
ۡ ُۡ ۡ
2-5:ِ‫ي )ِ ( ٱهدناِٱلصرطِٱلمستِقيمِ)ِالفاحتة‬ُِ ‫( إيَّاكِن ۡع ُب ُدِِإَويَّاكِن ۡستِع‬
ِ

ۡ َّ ۡ ُ ۡ َّ
4-1 :ِ‫ِ) الرَحن‬٤ِِ‫ِٱبليان‬ ِ ‫ِعلم ُه‬٣ِِ‫ِخلقِٱِلنسن‬٢ِِ‫ِعلمِٱلق ِۡرءان‬١ِ‫ن‬ ُِ ‫حم‬ ِۡ ‫ٱلر‬
َّ (

2. Asalnya berupa mad Badal :

ٓ ُ َّ ۡ ْ ‫(إ َّۡلهِأ ۡد ُعوا‬
2 :ِ‫)ِالماعون‬ ِ‫( ٱّلينِه ۡمِيُرِا ُءون‬
ِ‫ِِإَوَّلهِمِاب‬
32:‫)ِالرعد‬

ُ ۡ ۡ ْ ُ َّ ْ ُ ُ ُۡ
5:ِ‫ (وحاقِبهمِماَِكنواِبهۦِيستهزِءونِ)ِهود‬25 : ‫سيِ)ِابلقر‬ ِ ‫( فقلناِل ُه ۡمِكونواِقرد ِخ‬
ۡ ۡ ُ ُ
44 :ِ‫)ِالرَحن‬٤٤ِِ‫يمِءان‬
ٍ ‫( يطوفونِبينهاِوبيَِح‬
3. Berupa mad Liin :
ُ ‫ (ق ۡدِي ۡعل ُمِمآِأ‬59:ِ‫ۡي)ِالشعراء‬ ْ ُ
74:ِ‫)ِالور‬ ‫نت ۡمِعِل ۡي ِه‬ ِ ۡ ِ‫(قالواِلِض‬
ۡ ِ ۡ ‫ِظ ۡلم‬
17:ِ‫ِٱَّلومِ)ِغفر‬
ُ
‫تِل‬ ۡ ‫ِكِن ۡفِۢسِبماِكسب‬ ُ ُۡ
‫(ٱَّل ۡومُِتزى‬
ۡ

ۡ ۡ ُ ُ ُ ۡ ٓ َّ
ِ‫)ِالقريش‬٤ِِ‫( ٱّليِأطعمهمِمنِجوعِوءامنهمِمنِخِوف‬

4. Asalnya berupa mad Wajib :

ٓ ُ ۡ ُ َّ
51 :ِ‫)ِيوسف‬ ُِ ‫ ( ماِعل ۡمناِعل ۡيهِم‬49 :ِ‫ِٱَّللِيفعلِماِيشِا ُِء)ِالِعمران‬
‫نِس ٓو ِء‬ ‫(كذلك‬
ۡ َّ ُ ٓ َّ ُ َّ ُْٓ
21 :ِ‫ ( قالواِأنطقناِٱَّللِٱّليِأنطقِكَِشءِ)ِفصلت‬222 :ِ ‫ء)ِابلقر‬
ٓ ُ ٞ ُ
ُِ ‫( و ُُلۥِذر َّيةِضعِفا‬
ٓ ‫ِٱلصلحتِولِٱل ۡ ُِم‬ َّ ْ ُ ْ َّ ُ ۡ ۡ ۡ
55 :ِ‫ء)ِغفر‬ ُِ ‫س‬ ‫ۡيِوٱّلينِءام ُنواِوعملوا‬ ‫( وماِي ۡستويِٱۡلعَمِوٱبلص‬

Cara membacanya untuk selain mad yang berasal dari mad wajib maka
boleh dibaca 2, 4, atau 6 harokat. Dan hendaknya konsisten terhadap pilihannya
dalam membaca mad, tidak boleh mencampurkan mad ‘Arid Lis Sukun 2, 4, 6
harokat dalam satu bacaan.

Adapun Mad ‘Aridh Lis Sukun yang berasal dari mad wajib maka
sebagaimana akan dijelaskan dalam pembahasan mad wajib muttashil.

27
 ِ ّ‫املد الو ِاجب املت‬
5. Mad Wajib Muttashil ( ‫صل‬ ُ َ ُّ ) ُ
Wajib artinya suatu keharusan, sedangkan muttashil artinya bersambung.
Disebut mad wajib karena wajib dibaca panjang 4 hingga 5 harokat baik
menurut jalur Syathibiyyah maupun Thayyibatu Nasyr.
Disebut muttashil karena berupa huruf mad yang bertemu dengan hamzah
dalam satu kata.

Latihan - latihan :
َّ ٓ ٓ َّ ٓ ٓ َّ ‫( جزِآءِِم‬
39 :ِ‫)ِاِلنسان‬ ُِ ِِ‫ ِِِِِِ( وماِتشِا ُِءونِإلِأنِيشِاء‬32 : ‫نِربكِعطِاءِِحسابا )ِالبأ‬
ِ‫ٱَّلل‬
ۡ ُ ٓ ۡ ۡ ۡ ُ ٓ ُْٓ ۡ ۡ ٓ ُ ْ ُۡ ۡ ُٓ ُ ۡ ُ ۡ
22 :ِ‫م )ِالمجادلة‬ ِ ‫ ( ولوَِكنواِءابِاءِهمِأوِأبنِاءِه‬41 :ِ‫رشَكئِهمِ)ِالقلم‬ ِ ‫ِِشَك ِءِفليأتواِب‬ ِ ‫( أمِلهم‬
ۡ ٓ ٓ َّ ۡ ٓ ۡ ُ ٓ ٓ ُ َٰٓ ُ ۡ َّ ۡ
11 :ِ‫( ففتحناِأبوبِٱلسمِاءِِبمِاءِِمنهمرِ)ِالقمر‬ 23:ِ‫م)ِالزخرف‬ ِۡ ‫ِه ِؤلءِِوءابِاءِه‬ ‫( بلِمتعت‬
ٓ ۡ ُ ٓ ۡ ٓ ُ َّ ُ ۡ ٓ
ُۡ
4 :ِ‫ ( ولقدِجِاءِهمِمنِٱۡلۢنبِاءِِماِفيهِمزدجرِِ)ِالقمر‬23:ِ‫م)ِالفتح‬ ِۡ ‫ِرَحِا ُِءِب ۡين ُه‬ ‫( أش َِّدا ُِءِلَعِٱلكفار‬
َّ ٓ ْ
23:ِ‫ (ووضعِٱلكتبِوجِايءِِبٱلبيِنِ)ِالزمر‬77 :‫م)ِهود‬
ُ ۡ ُ ِۡ ‫َسءِِبه‬ ٓ ِ‫ِر ُسلُناِلُوطِا‬ ُ ‫ت‬ ۡ ٓ َّ
ِ‫( ولماِجِاء‬
ُ ٓ ُ ٓ ۡ َّ ٓ ۡ ٓ
4 :ِ‫م)ِاۡلحزاب‬ ِۡ ‫ ( وماِجعلِأدعيِاءِك ۡمِأ ۡبنِاءِك‬25 :ِ‫ارِ)ِفصلت‬ ُِ َّ‫( ذلكِجزِا ُِءِأعدِاءِِٱَّللِٱل‬
ٞ ٓ َّ ‫ِكِن ۡفس‬ ُ ۡ ٓ ُ ۡ ٓ
21 :ِ‫يد)ِق‬ ِ ‫قِوشه‬ٞ ِ‫ِمعهاِسِائ‬ ‫ ( وجِاءِت‬29 :ِ‫لئِكةِ)ِالزخرف‬ َٰٓ ‫مِم‬ َِّ ‫( ول ۡوِنشِا ُِءِجلعلناِمنك‬
َّ ْ ْ
َّ
ِ ‫ّلِأ ۡمر‬
3 :ِ‫ِٱَّلل)ِاۡلجرات‬ َٰٓ ‫ِفءِِإ‬ ٓ ِ‫ (فقتلُواِٱلِتِت ۡبَغِح َِّتِت‬7 :ِ‫ك ِۡم)ِاِلرساء‬ ُ ۡ ٓ
‫(جِاءِِوع ُدِٱٓأۡلخر ِؤُ‍ُسَيِلِاِ ُو ُجوه‬
ُۡۡ ُ ُ ُ ۡ َّ ُ ُ ٓ ْ ‫(وجِا‬
ُ
5 :ِ ‫ولئِكِهمِٱلمفلحونِ)ِابلقر‬ َٰٓ ِ ‫ ( أ ِولئِكِلَعِهدِىِمنِربهمِوأ‬23:ِ‫يءِِي ۡومئذِِبه َّنمِ)ِالفجر‬
ْ َٰٓ ْ

Apabila waqof pada mad wajib muttashil, maka terdapat ketentuan

sebagaimana berikut :

1. Apabila ketika wasol dibaca 4 harokat, maka ketika waqof padanya boleh
dibaca 4, atau 6 harokat.
2. Apabila ketika wasol dibaca 5 harokat, maka ketika waqof padanya boleh
dibaca 5, atau 6 harokat.
3. Apabila ketika wasol dibaca 6 harokat ( yaitu terdapat pada riwayat Wars
dan qiro’ah Hamzah ) maka ketika waqof hanya boleh dibaca 6 harokat.

Berikut contoh mad wajib muttashil yang terletak di akhir kata dan
memungkinkan waqof padanya :
ُِ ‫( ماِعل ۡمناِعل ۡيهِم‬
‫نِس ٓو ِء‬
51 :ِ‫)ِيوسف‬
ٓ ُ ۡ َّ َّ
15 :ِ‫ )ِاۡلج‬١٨ِ۩ ‫ء‬ ُِ ‫(إنِٱَّللِيفعلِماِيشِا‬
ٓ ُِ ُ‫نفسه َّنِثلثةِق‬
225 :ِ ‫روءِ)ِابلقر‬
ُ
‫تِيت َّب ۡصنِبأ‬ُ ‫(وٱل ۡ ُمط َّلق‬

28
 6. Mad Lazim ( ‫املد الالَ ِزُم‬
ُّ )
Lazim artinya suatu keharusan, disebut lazim karena mad ini disebabkan
oleh huruf mad yang bertemu sukun asli, sehingga tetap dibaca 6 harokat baik
ketika wasol maupun waqof padanya.
Mad Lazim ada 4 macam, semuanya dibaca 6 harokat, yaitu :
ِِ
1. Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf ( ‫ف‬ َ ‫املد الالَ ِزُم ال َكلمي‬
ُ ‫املخ ّف‬ ُّ ).
ِ ِ
2. Mad Lazim Kalimi Mutsaqqol ( ‫املد الالَ ِزُم ال َكلمي املثَـ ّق ُل‬ُّ ).
3. Mad Lazim Harfi Mukhoffaf ( ‫ف‬ َ ‫املد الالَ ِزُم احلَْرِف‬
ُ ‫املخ ّف‬ ُّ ).
4. Mad Lazim Harfi Mutsaqqol ( ‫املد الالَ ِزُم احلَْرِف املثَـ َق ُل‬
ُّ ).

ِِ
1. Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf ( ‫ف‬ َ ‫املد الالَ ِزُم ال َكلمي‬
ُ ‫املخ ّف‬ ُّ ).
Kalimi artinya kata, artinya mad ini terdapat dalam cakupan sebuah
kata. Mukhoffaf artinya ringan, yaitu manakala huruf mad bertemu dengan
sukun asli dan tidak bertasdid dalam satu kata.
Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf hanya terdapat pada ayat berikut :
ُ ُ ۡ ۡ ُ ‫( أ ُث َّمِإذاِماِوقعِءام‬
51 :ِ‫)ِيونس‬ ِِ‫نتمِبهۦِت ۡست ۡعجلون‬
ُ ‫ِك‬ ِ ‫نتمِبهۦِٓء‬
‫ٓالَٰٔـنِوقد‬
ُۡۡ ُ ُۡ ۡ ۡ ۡ
31 :ِ‫ٓالَٰٔـنِوقدِعصيتِقبلِوكنتِمنِٱلمفسدينِ )ِيونس‬ ِ ‫(ء‬

2. Mad Lazim Kalimi Mutsaqqol ( ‫املد الالَ ِزُم ال َكلِ ِمي املثَـ ّق ُل‬
ُّ ).
Mutsaqqol artinya berat, yaitu manakala huruf mad bertemu dengan
sukun asli dan bertasdid dalam satu kata.
Asal - usul dari sebuah tasydid adalah adanya huruf sukun yang
bertemu dengan huruf yang sama dan berharokat lalu keduanya
digabungkan menjadi satu huruf bertasydid.
ْ ْ ُْ
ِ ِ‫شٓاق‬
‫وا‬ ِ ‫شاق ِق‬
‫وا‬
Latihan - latihan :
ُ َّ ۡ ۡ ٓ ُ َّ ۡ ُ َّ ۡ َّ ْ
ُ ‫ِٱَّللِور ُس‬ َّ
‫)ِاۡلاقة‬ ِ‫ٓاقة‬
ِ ‫اِٱۡل‬
ِ ‫ِوماِأدرىكِم‬٢ِ‫ٓاقة‬ ِ ‫اِٱۡل‬
ِ ‫ِم‬١ِ‫ٓاقة‬ ِ ‫ٱۡل‬
ِ ( 4:ِ‫وُلۥِ)ِاۡلرش‬ ‫( ذلكِبأن ُه ۡمِشِٓاقِوا‬
ۡ ُ ۡ ُ َِّ ٓ ‫ِٱلطا‬ ٓ َّ ُ ۡ ۡ
34 :ِ‫مةِٱلكبىِ)ِالازَعت‬ ِ ‫( غ ۡۡيِٱلمغضوبِعل ۡيه ۡمِول‬
َِّ ‫ِٱلضٓالِيِ)ِِ ( فإذاِجاءت‬
َّ َٰٓ ُ‫(قالِأِت‬ ُ َّ ٓ َّ ٓ
59:ِ‫)ِاۡلنعام‬ ِ‫حج ٓونِِفِٱَّللِوق ۡدِهدىن‬ ِ‫خة‬ِ ‫ِٱلصا‬
33 :‫)ِعبس‬ ِ ‫( فإذاِجاءت‬
ٓ ُ ‫( فت ۡحر‬ ٓ َّ َّ ُ
َِّ ِ‫ِكِد‬ ُ َّ ‫(و‬
َِّ ‫يرِرقبةِمنِق ۡبلِأنِيتمِا‬
3 :ِ‫ساِ)ِالمجادلة‬ 45 :ِ‫ٓابةِِمنِماءِ)ِالور‬ ‫ٱَّللِخلق‬
ۡ ۡ
15 :‫حضِونِلَعِطعامِلمسكيِ)ِالفجر‬ َٰٓ ِ‫ ( ولِت‬252 :ِ ‫يد)ِابلقر‬ ٞ
ِ ‫بِولِشه‬ ٞ ‫ٓارَِكت‬ َِّ ‫( ول ِِيُض‬
ٓ ُ ْ َّ َّ ُ َّ ْ ُ َّ
25 :ِ‫صةِ)ِاۡلنفال‬َِّ ‫يَبِٱّلينِظل ُمواِمنك ۡمِخِا‬ ‫(وٱتقواِف ۡتنةِِلِتص‬
ُ ُ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ
75 :ِ‫لئكةِحِٓافِيِمنِحولِٱلعرشِيسبحونِ)ِالزمر‬ َٰٓ ‫(وترىِٱلم‬
29
 3. Mad Lazim Harfiy Mukhoffaf ( ‫ف‬ َ ‫املد الالَ ِزُم احلَْرِف‬
ُ ‫املخ ّف‬ ُّ ).
Harfiy artinya huruf, artinya mad ini terdapat dalam cakupan bacaan
dari sebuah huruf saja. Mukhoffaf artinya ringan, yaitu manakala dalam
membaca huruf ada mad bertemu dengan sukun dan tidak bertasdid.
Mad ini terdapat dalam membaca huruf muqotho’ah di awal surat :
ْ ٓ
ِ‫فِلِمِميْ ْم‬ ِ ِ‫أِل‬ 1 :ِ ‫)ِابلقر‬ ِ١ِ‫( ِال ِٓم‬
ْ ْ ٓ
ِ ِ‫فِلِمِميْ ْمِص‬
ِ‫اد‬ ِ ِ‫أِل‬ 1 :ِ‫)ِاۡلعراف‬١ِ‫ص‬ِ ٓ ‫( ِال ٓم‬
ْ ْ ٓ
ِ‫فِل ِمِرا‬ ِ ِ‫أِل‬ 1 :ِ‫ )ِيونس‬١ِ‫( ا ِلـر‬

ْ ٓ
ِ‫فِلِمِميْ ْمِرا‬ ِ ِ‫أِل‬ 1 :ِ‫)ِاۡلعراف‬١ِِ‫( ِال ِٓمر‬
ْ ٓ
ِ ٓ ‫كهي ٓع‬
ْ ْْ
) ‫ ع‬boleh dibaca 4 harokat (ِ ‫اد‬
ِ ‫يِص‬ ِ ‫فِهاِياِع‬ ِ ‫َك‬ 1 :ِ‫ )ِمريم‬١ِ‫ص‬ ِ(
ْْ
ِ‫ي‬
ِ ِ‫طِاِس‬ 1 :ِ‫ )ِالمل‬١ِ‫س‬ ِ ٓ ‫(ط‬
ِ‫يِميْ ِْم‬
ْ
ِ ‫طاِس‬ 1 :ِ‫)ِالشعراء‬ ِٓ (
١ِ‫طس ِٓم‬
ْْ
ِ‫ي‬
ِ ‫ياِس‬ 1 :ِ‫ )ِالشعراء‬١ِ‫س‬ ِ ٓ ‫(ي‬
ْ ٓ
ِ‫اف‬
ِ ‫ق‬ 1 :ِ‫)ِق‬١ِِِ‫ق‬ ِ(
ْ ُ ٓ
ِ ‫ن ْو‬
ِ‫ن‬ 1 :ِ‫ )ِالقلم‬١ِِ ِ‫ن‬
ِ(
ْ ْْ ْْ
ِ ‫ِِعيِسيِق‬,ِِِ‫حِاِميْ ْم‬
) ‫ ع‬boleh dibaca 4 (ِِ‫اف‬ ِٓ ‫ِ ٓع ٓس‬١ِ‫( ح ِٓم‬
ِ‫)ِالشورى‬٢ِ‫ق‬

4. Mad Lazim Harfiy Mutsaqqol ( ‫املد الالَ ِزُم احلَْرِف املثَـ ّق ُل‬
ُّ ).
Mutsaqqol artinya berat, yaitu manakala huruf mad bertemu dengan
sukun dan bertasdid dalam membaca huruf muqotho’ah.
Dikarenakan adanya tasydid setelah huruf mad maka dibaca dengan nabr,
yaitu mengangkat suara mad sebelum huruf ber tasydid agar tasydid bisa
terdengar dengan jelas/ terbedakan dengan mad lazim harfiy mukhoffaf.
Latihan - latihan :
ْ ٓ
ِ‫فِلمِمِيْ ْم‬
ِ ِ‫أِل‬ 1 :ِ ‫)ِابلقر‬ ِ١ِ‫( ا ِلـ ٓم‬
ْ ْ ٓ
ِ ‫فِلمِمِيْ ْمِص‬
ِ‫اد‬ ِ ِ‫أِل‬ 1 :ِ‫)ِاۡلعراف‬ ١ِ‫( ا ِلـ ٓم ٓص‬
ْ ٓ
ِ‫فِلمِمِيْ ْمِرا‬ ِ ِ‫أِل‬ 1 :ِ‫ )ِاۡلعراف‬١ِ‫مر‬ ِٓ ‫( ا ِلـ‬
ْ
ِ‫طاِسيِمِيْ ِْم‬ 1 :ِ‫)ِالشعراء‬ ِٓ ‫( ط‬
١ِ‫س ٓم‬

30
 ‫‪VI.‬‬ ‫) النّْب رُ ( ‪HUKUM NABER‬‬

‫‪Naber artinya mengangkat sesuatu dari kondisi biasanya. Dalam Ilmu tajwid‬‬
‫‪yaitu mengangkat suara dengan tujuan menjaga sifat-sifat huruf setelahnya atau‬‬
‫‪menjaga makna. Naber terdapat pada 5 keadaan :‬‬
‫‪ّ ),‬م نّ ( ‪1. Pada perpindahan bunyi mad ke huruf bertasydid selain huruf ghunnah‬‬
‫‪tujuannya untuk menjaga tasdid agar terbaca dengan baik :‬‬
‫ٓ‬ ‫ََ‬ ‫ٱذ ُك ُروا ْ ۡ‬
‫ٱس َم ٱَّلل ِ عل ۡي َها َص َواف‬
‫َ ۡ‬ ‫ُ ۡ َ َۡ ََ ٓ َ ۡ‬
‫ي فَل َراد ل ِفضلِهِۦ) يونس‪ ( 701:‬ف‬
‫) احلج ‪63 :‬‬ ‫( ِإَون ي ِردك ِِب ر‬
‫ل ۡ َ‬ ‫ۡ ُ ُ ْ‬ ‫ُل َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫م كٓافة) ابلقرة ‪802 :‬‬ ‫ٱلسل ِ‬
‫( ٱدخلوا ِِف ِ‬ ‫ة ) ابلقرة ‪731 :‬‬
‫ك دٓاب ر‬
‫( وبث فِيها مِن ِ‬
‫ٓ ُ‬ ‫َ َ َٓ‬ ‫ُ َ ٰ َ ٓ َۡ َۡ َ َۡ ُ َ ٓ‬ ‫ۡ‬
‫ت ٱلصاخة) عبس‪66 :‬‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫صيةر يوَص بِها أو دي ٍن غي مضارر) الرمحن‪ ( 63:‬فإِذا جاء ِ‬ ‫( ِم ۢن َبع ِد َو ِ‬
‫‪ّ ) :‬م نّ ( ‪2. Ketika waqof pada huruf bertasydid selain huruf ghunnah‬‬
‫ۡ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ُٓل‬ ‫ََ َُ‬
‫ابلقرة‪826:‬‬ ‫( َيتخب ُطه ٱلش ۡي َطٰ ُن م َِن ٱل َم لِس)‬ ‫اإلرساء ‪86:‬‬ ‫ف)‬ ‫ُ‬
‫(فَل تقل له َما أ ر‬
‫َ‬ ‫ۡ‬ ‫ُّ‬ ‫ۡ‬ ‫َ ُ ُّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َََ َ َ َۡ ُ َ َ َ َۡ‬
‫ل‬
‫(ما منعك أن تسجد ل ِما خلقت بِيدي) ص ‪( 16 :‬وُك أمر مستقِر) القمر ‪6:‬‬
‫ر‬
‫مر) القمر‪8:‬‬
‫ِحر ُّم ۡس َت ِ ل‬ ‫( َويَ ُقولُوا ْ س ۡ‬ ‫ََ ل‬ ‫(فَإن ل ۡم يُ ِ ۡ َ َ‬
‫صبها وابِل فطل) ابلقرة‪836:‬‬ ‫ِ‬
‫‪3. Pada Wau dan Ya’ bertasydid didahului fathah,dhommah, atau kasroh :‬‬
‫َۡ‬ ‫ُ َ لُ ُ ۡ‬ ‫ٱَّلل ََلٓ إ َل ٰ َه إَل ُه َو ۡٱل َ ُّ ۡ َ ُّ ُ‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ۡ‬ ‫َُ‬
‫ح ٱلقيوم) ابلقرة ‪( 863 :‬هو ٱَّلِي يصوِركم ِِف ٱۡلرحام) ال عمران ‪3 :‬‬
‫( ُ‬
‫ِ ِ‬
‫ََ ََ َ َۡ ََُ َۡ ُ‬ ‫ُ ُ ُۡ َۡ ُ‬ ‫َ َُ‬
‫( إِن ٱَّلل هو ٱلرزاق ذو ٱلقوة ِ ٱلمتِي) اَّلاريات ‪ ( 62 :‬فمن تطوع خيا فهو خي َّلۥ) ابلقرة ‪721 :‬‬

‫عي) الفاحتة ‪6 :‬‬

‫اك ن َ ۡس َت ُ‬
‫اك َن ۡع ُب ُد َو إي َ‬ ‫(إي َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫‪4. Ketika waqof pada hamzah yang jatuh setelah mad, tujuannya agar hamzah‬‬
‫‪terbaca dengan jelas :‬‬

‫يوسف ‪67 :‬‬

‫َ َ َ ََ‬
‫( ما عل ِۡمنا عل ۡيهِ مِن ُس ٓوءر)‬ ‫َ َ َ ُ َۡ َُ َ ََ ُٓ‬
‫(كذٰل ِك ٱَّلل يفعل ما يشاء) ال عمران ‪10 :‬‬
‫َ‬ ‫َ ُْٓ َ َ َ َ ُ‬
‫ٓ َ َ ُ َ ۡ‬ ‫َ َُ ُ ل ُ َ َ ٓ ُ‬
‫( وَّلۥ ذرِية ضعفاء) ابلقرة ‪ ( 833 :‬قالوا أنطقنا ٱَّلل ٱَّلِي أنطق ك َشءر) فصلت ‪87 :‬‬
‫َ‬ ‫َ َ ُ ْ َُۡ َ‬ ‫ََ‬
‫ود َوٱنل َص ٰ َر ٰٓ ۡ َ ٓ َ‬
‫ى أو ِۡلاء) المائدة ‪67 :‬‬
‫َٓ ُ‬
‫(عل ۡي ِه ۡم دائ ِ َرة ٱلس ۡوءِ) الفتح ‪َ( 3 :‬ل تت ِ‬
‫خذوا ٱۡله‬

‫‪5. Pada Alif Tatsniyah (alif yang menunjukkan 2 orang) bertemu hamzah washol,‬‬
‫‪agar terbedakan antara dhomir mufrod ( 1 orang ) dan mutsanna ( 2 orang ) :‬‬

‫انلمل ‪76 :‬‬

‫ََ‬ ‫َ‬
‫حل ۡمد َِّلل ِ ٱَّلِي فضلنا)‬
‫ۡ ُ‬
‫( َوقاَل ٱ َ‬ ‫َ َ‬
‫يوسف‪86:‬‬
‫َ ُ‬ ‫َ ۡ َ‬ ‫ۡ َ َ ۡ‬
‫( َوٱست َبقا ٱبلَا َ‬
‫ب َوقدت ق ِميصهۥ)‬
‫ُ‬ ‫َ َ ََ ۡ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ََ‬
‫اۡلعراف‪88 :‬‬ ‫(فلما ذاقا ٱلشج َرة بدت ل ُه َما َس ۡوَٰءت ُه َما)‬

‫‪31‬‬
 VII. HUKUM SAKTAH ( ُ‫كتُة‬
ُْ ُ‫) الس‬

Saktah dari kata ُ‫ سُكُت‬yang artinya diam. Yang dimaksud dalam ilmu tajwid
yaitu menghentikan bacaan sejenak tanpa bernafas. Tujuannya adalah untuk
menjaga bentuk kata dan maknanya.
Wajib saktah pada 5 tempat dalam riwayat Hafsh :
1. Surat Al Kahfi ayat 1 apabila dibaca wasol ke ayat berikutnya :
َ ۡ ۡ َ ۡ َ َ َ َٰ ۡ ۡ َ َٰ َ َ َ َ ٓ
ُ ِ ‫ َق ليما ل‬١ ‫َي َعل َُّلۥ ع َِو َج ۜا‬ َۡ (
ُ ‫ٱحل ۡم‬
‫ۡلنذ َِر بَأسا شدِيدا‬ ِ ‫م‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ب‬ ‫ِت‬‫ك‬‫ٱل‬ ِ ‫ه‬ ‫د‬
ِ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫لَع‬ ‫ل‬ ‫نز‬ ‫أ‬ ‫ِي‬ ‫ٱَّل‬ ِ ‫َّلل‬
ِ ‫د‬
َ َ ً ۡ َ ۡ ُ َ َ ِ ٰ‫ون ٱلصٰل َِح‬
7 :‫) الكهف‬٢ ‫ت أن لهم أجرا حسنا‬
َ ََُۡ َ
‫ِي ٱَّلِين يعمل‬ َ ‫ّش ٱل ۡ ُم ۡؤ ِمن‬
َ ِ ‫لمِن َُّلنۡ ُه َو ُيبَ ل‬

2. Surat Yasin ayat 52 :

َ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َ َ َ َ َ َ َََ َ ََۡ َ ْ ُ َ
68:‫يس‬ )٥٢ ‫ۗ هٰذا ما َوعد ٱلرحم ٰ ُن َوصدق ٱل ُم ۡر َسلون‬
‫(قالوا ي ٰ َويلنا م ۢن َبعثنا مِن م ۡرقدِن ۜا‬

3. Surat Al Qiyamah ayat 27 :

ُ َ ۡ ُ َ ََ َ ۡ َ َ َ ََ َ ٓ َ
82-83 : ‫ ) القيامة‬28‫فراق‬
ِ ‫ وظن أنه ٱل‬٢٧ ‫اق‬
‫ وقِيل م ۜن ر ر‬٢٦ ‫اِق‬
َ ‫ت‬
َ ِ ‫ٱلَّت‬ ِ ‫( ّلَك إِذا بَلغ‬

4. Surat Al Muthaffifin ayat 14 :

َ ۡ َ ْ ُ َ ُُ ََ َ َۡ َ
71 : ‫المطففي‬ )١٤ ‫لَع قلوب ِ ِهم ما َكنوا يكس ُِبون‬
ٰ ‫(ّلَك ب ۜل َران‬

Sebagian ulama membolehkan saktah pada dua ayat berikut :

1. Akhir surat Al Anfal dibaca wasol dengan Surah At Taubah :

ۢ ُ َ ۡ َ ‫َ ُل‬ َ ۡ َ َ َۡ ۡ ُ ُ ۡ َ َ َۡ ۡ ْ َُُْ
16 : ‫) اۡلنفال‬٧٥ ‫ء عل ِيم‬
ٍ ‫ب ٱَّلل ِ إِن ٱَّلل بِك ِل َش‬ ٰ ٰ
ِ ‫ام بعضهم أوَل بِبع رض ِِف كِت‬ ِ ‫(وأولوا ٱۡلرح‬
َ ۡ ُ ۡ َ ‫َ َ ٰ َ ُّ ل‬ َ ٓ َُ َ َ ‫(بَ َرا ٓ َءة لم‬
7 :‫) اتلوبة‬١ ‫ّشك ِي‬
ِ ‫م‬ ‫ٱل‬ ‫ِن‬‫م‬ ‫م‬ ‫دت‬ ‫ه‬‫ع‬ ‫ِين‬ ‫ٱَّل‬ ‫ل‬ ِ ‫إ‬ ‫ِۦ‬ ِ
‫وَّل‬ ‫س‬‫ر‬ ‫و‬ ِ ‫ٱَّلل‬ ‫ِن‬

2. Surat Al Haqqoh ayat :

ۡ َ ٰ َ ۡ ُ ‫ََ َ َ ل‬ ۡ
ۜ َ َ ‫ل‬ َ َٰ ۡ َ ٓ َ َ َ َ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َٰ
82-81 :‫) احلاقة‬٢٩ ‫َن سلطن ِيه‬ ِ ‫ع‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ه‬ 28 ‫ه‬ ‫اۡل‬
ِ ‫م‬ ‫َن‬
ِ ‫ع‬ ‫َن‬ ‫غ‬ ‫أ‬ ‫ا‬‫م‬ ٢٧ ‫ة‬ ‫اضي‬
ِ ‫ت ٱلق‬
ِ ‫(يليتها َكن‬

Catatan :
Membaca akhir surat Al Anfal dengan awal surat At Taubah boleh dengan 3 cara :
1. Waqof pada akhir surat Al Anfal kemudian memulai bacaan surat At Taubah.
2. Saktah di akhir surat Al Anfal kemudian lanjut surat At Taubah.
3. Membaca wasol akhir surat Al Anfal dengan awal surat At Taubah dengan
hukum Iqlab.

32
 VIII. KEKHUSUSAN BACAAN JALUR SYATHIBIYYAH

Bacaan Al Qur’an memiliki banyak jalan periwayatan, diantaranya adalah qiro’ah

‘Ashim, riwayat Hafs. Riwayat Hafsin dari Ashim memiliki dua jalur riwayat yaitu
Syathibiyyah dan Thoyyibatun Nasyr. Berikut ini perbedaan dan persamaan
ketentuan bacaan dari dua jalur periwayatan tersebut :

No Ayat/ Hukum Tajwid Syathibiyyah Thoyyibah

1. Mad Jaiz Munfashil Tawassuth, artinya Qashr, artinya
Contoh : tengah-tengah pendek dibaca 2
ۡ
ُ ِ َٰ ‫يأ ُّيها ٱلك‬ ۡ ُ
1 : ‫فرون ) الاكفرون‬ َٰٓ ‫ ( قل‬dibaca 4 atau 5 harokat saja.
harokat.

2. Mad Wajib Muttashil Tawassuth, boleh Tawassuth,

ُ
Contoh : dibaca 4 atau 5 dibaca 4 harokat
ۡ َّ ُ َٰ َٰٓ
5 : ‫هم ) ابلقرة‬ِ ِ ‫( أولئ ِك لَع هدى مِن رب‬
harokat. saja.

3. Pada kata ‫ يب ُس ُط‬dalam QS Al-Baqoroh Huruf siin tetap Huruf siin dibaca
dibaca siin : dengan Shood :
ayat 245 : ُ
) ‫( يب ُسط‬
ُ ُ
) ‫( يبصط‬
ُ ُ ۡ ‫ص ُط‬ ُ ۡ ُ ۡ ُ َّ
)‫ِإَوَلهِ ت ۡرجعون‬ ‫ٱَّلل يقبِض ويب‬‫(و‬
545 : ‫ابلقرة‬

4. Pada kata ‫ ب ۡسطة‬dalam QS Al-A’rof : 69 Huruf siin tetap Huruf siin dibaca

ۡ‫ك ۡم ُخلفآء ِم ۢن ب ۡع ِد قو ِم‬ ۡ ٓ ُُ ۡ

dibaca siin : dengan Shood :
ُ ۡ ۡ
‫( وٱذكروا إِذ جعل‬ ) ‫( بسطة‬ ) ‫( بصطة‬
ۡ ۡ ۡ ۡ ُ ُ
96 : ‫ق بصطة) األرعرا‬ ِ ‫نوح وزادكم ِِف ٱۡل‬
‫ل‬

ۡ
5. Pada kata ‫ ٱل ُمص ۡي ِط ُرون‬dalam QS At- Lebih masyhur Hanya boleh
dibaca Shood : dibaca dengan
Thuur : 37
ٓ ) ‫ون‬ ُ ‫( ٱل ۡ ُمص ۡي ِط‬
‫ر‬ siin saja :
ُ ُ ۡ
‫( أ ۡم رعِنده ۡم خزائ ِ ُن ربِك أ ۡم ه ُم‬ ِ ‫( ٱل ُمس ۡي‬
)‫ط ُرون‬
ۡ ۡ
ُ ِ ‫ٱل ُمصي‬
Juga boleh dibaca
73 : ‫طرون) الطور‬ siin :
ۡ
)‫ط ُرون‬ ِ ‫( ٱل ُمس ۡي‬

33
No Ayat/ Hukum Tajwid Syathibiyyah Thoyyibah
6. Pada kata ‫ ب ِ ُمص ۡي ِطر‬dalam QS Al- Dibaca Shood : Sama, dibaca
ِ ‫( ب ِ ُمص ۡي‬
)‫طر‬ Shood juga :
ِ ‫( ب ِ ُمص ۡي‬
Ghasyiyah : 22
ۡ َّ )‫طر‬
ِ ‫( لست رعل ۡي ِهم ب ِ ُمص ۡي‬
55 : ‫طر) الغاشية‬

7. Pada 6 ayat yang terdapat mad badal Boleh dibaca Hanya boleh
bertemu sukun di awal kata : sebagai Mad Lazim dibaca sebagai

ۡ ُ ۡ ِ َّ َّ ٓ ۡ ُ
Kalimi Mukhoffaf, Mad Lazim Kalimi
147 :‫ِ) األنعام‬
ۡ
ِ ‫ ( قل ءالكري ِن ّرم أم ٱألنَي‬dibaca panjang 6 Mukhoffaf saja,
ُۡۡ َّ ٓ ۡ ُ
ۡ Harokat ( isyba’ ) dibaca panjang 6
َّ َّ ٓ
144 :‫األنعام‬ ِ ‫( قل ءالكري ِن ّرم أ ِم ٱألنَي‬
)ِ ۡ
)‫( ءالكري ِن‬ Harokat ( isyba’ )
ُ ۡ ۡ ۡ
ُ ‫ٓالَٰٔـن وق ۡد ُك‬ ۡ َّ ٓ
51 :‫جلون) يونس‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ت‬ ‫ِۦ‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫نت‬ ‫ (ء‬Juga boleh dibaca )‫( ءالكري ِن‬
ِ ِ
ُۡ ۡ ۡ ۡ tashil :
61 :‫(ءٓالَٰٔـن وقد رعصيت قبل) يونس‬ ۡ َّ
)‫( ءالكري ِن‬
ۡ ُ
56 :‫(قل ءاَّلل أذِن لكم) يونس‬
ُ َّ ٓ ۡ ُ
ُ ۡ ُ َّ ٌ ۡ ُ َّ ٓ
56:‫ۡشكون) انلمل‬ ِ ‫(ءاَّلل خۡي أما ي‬

8. Pada kalimat yang terdapat hukum Dibaca idghom, Sama, dibaca

Idghom Mutajanisain, QS Al-A’rof : 176 langsung membaca idghom, langsung
ۡ ۡ ۡ ۡ ُ ُ
ِ‫ب إِن َت ِمل رعل ۡيه‬ ِ ‫ ( فمثلهۥ كمث ِل ٱلَك‬membaca huruf
Dzal tanpa Dzal tanpa
ۡ ُ َّ ۡ ُ ۡ ُۡ ۡ ۡ ۡ membaca huruf
‫ث ذ َٰل ِك مثل ٱلق ۡو ِم‬ ۚ ‫ۡتكه يله‬ ‫ يلهث أو ت‬Tsa : Tsa :
َّ ۡ َّ ۡ
ُ َّ َّ )‫( يلهث ذ َٰل ِك‬ )‫( يلهث ذ َٰل ِك‬
139 : ‫ٱلِين كذبوا أَ‍ِبتَٰيَٰتِنا) األرعرا‬

9. Pada kalimat yang terdapat hukum Dibaca idghom, Sama, dibaca

Idghom Mutajanisain, QS Huud : 43 langsung membaca idghom, langsung
َّ ۡ َّ ‫ ( تَٰي َٰ ُب‬Miim tanpa
47 : ‫َن ٱركب معنا) هود‬
Miim tanpa
membaca huruf Ba membaca Ba
َّ ۡ (
)‫ٱركب معنا‬
َّۡ (
)‫ٱركب معنا‬

10. Pada hukum Nuun sukun bertemu Siin, Dibaca Idzhar, Sama, Idzhar,
QS Yasin : 1-2 bila dibaca wasol : tidak Ikhfa : tidak Ikhfa :
ۡ ۡ ُۡ
ٓ ۡ ُۡ ٓ ۡ ُٓۡ
5-1 : ‫يس‬ )٢ ‫ان ٱۡلكِي ِم‬
ِ ‫ وٱلقرء‬١ ‫( يس‬ ) ‫ان‬
ِ ‫( يس وٱلقرء‬ ) ‫ان‬
ِ ‫( يس وٱلقرء‬

34
No Ayat/ Hukum Tajwid Syathibiyyah Thoyyibah
11. Pada hukum Nuun sukun bertemu Dibaca Idzhar, Sama, Idzhar,
Wau, QS Al-Qolam ayat 1 bila wasol : tidak Ikhfa : tidak Ikhfa :
ۡ ۡ ٓ ۡ ٓ ۡ ٓ
1 : ‫القلم‬ ) ١ ‫( ن وٱلقل ِم وما يس ُط ُرون‬ ) ‫( ن وٱلقل ِم‬ ) ‫( ن وٱلقل ِم‬

12. Hukum Saktah yang terdapat di 4 Dibaca dengan Sama, dibaca

tempat, yaitu : saktah. dengan saktah.
َّ
ُ ‫( ول ۡم َيعل‬ ۡ
1 : ‫الكهف‬ ) ‫ قيِما‬١ ‫َّلۥ رعِوجا‬

55 : ‫يس‬ ) ‫هَٰذا‬ ۗ‫( م ۢن بعثنا مِن َّم ۡرق ِدنا‬

53 : ‫ ) القيامة‬٢٧ ‫( وقِيل من راق‬
ۡ
ُ ُ َٰ ۡ َّ
14 : ِ‫هم ) المطفف‬ ِِ ‫وب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫لَع‬ ‫ان‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫( ّلَك ب‬

13. Pada kata َّ‫ تأَۡ۬منا‬dalam QS Yusuf : 11 : Boleh dibaca Hanya dibaca

ُ ُ َّ ۡ ُ Isymam :
ۡ Isymam :
ۡ
َٰ ‫يأبانا مالك َل تأَ۬منا‬
) ‫لَع يوسف‬ َٰٓ ‫( قالوا‬ َّ
) ‫( تأَ۬منا‬
َّ
) ‫( تأَ۬منا‬
11 : ‫يوسف‬ Boleh dibaca
Roum :
ُ ۡ
) ‫( تأمننا‬

14. Cara membaca Mad Liin pada huruf Lebih utama Dibaca dengan 4
muqotho’ah ‘Ain di awal surat : dibaca 6 harokat : harokat saja :
ٓ ٓ ٓ ٓ ‫( كهيع‬ٓ ٓ ٓ ‫( كهيع‬ٓ ٓ
1 : ‫ ) مريم‬١ ‫( كهيعص‬ )‫ص‬ )‫ص‬
ٓ ٓ ٓ ٓ ٓ ‫( رع‬ ٓ ٓ ٓ ‫( رع‬ ٓ ٓ
5-1 : ‫ ) الشورى‬٢ ‫ رعسق‬١ ‫( ّم‬
) ‫سق‬ ) ‫سق‬
Juga boleh dibaca
4 harokat :
ٓ ‫( كهيع‬ٓ ٓ
)‫ص‬
ٓ ‫( رع‬ ٓ ٓ
) ‫سق‬

15. Membaca huruf Ro’ pada kalimat ‫ف ِ ۡرق‬ Boleh dibaca Dibaca Tafkhim
Tafkhim ( tebal ) : saja :
) ‫( ف ِ ۡرق‬ ) ‫( ف ِ ۡرق‬
QS As Syu’aro : 63
ۡ ۡ َّ ُّ ُ
ِ ‫ ( فاكن ُك ف ِ ۡرق كٱلطو ِد ٱلع ِظي‬atau Tarqiq (tipis) :
1 : ‫م) القلم‬

) ‫( ف ِ ۡرق‬

35
No Ayat/ Hukum Tajwid Syathibiyyah Thoyyibah
16. Waqof pada kata ‫ ءاتى َٰ ِنۦ‬dalam QS An- Boleh dengan Dibaca dengan
membaca Ya’ membuang huruf
Naml : 36
ٓ
sukun : Ya’ :
‫ۡر‬ َّ
ُ ‫( قال أت ِمدونن بمال فما ءاتى َٰنۦ‬ ُّ ُ
) ‫ٱَّلل خۡي‬ ِ ِ ِ ) ‫( ءاتى َٰ َِن‬ ) ‫( ءاتى َٰن‬
79 : ‫انلمل‬ atau dengan
( dimana ketika wasol dibaca dengan membuang huruf
menghidupkan huruf Ya’ ) Ya’ sukun :
) ‫( ءاتى َٰن‬

17. Ketika waqof pada kata

ِ َٰ ‫سل‬
‫سل‬ Boleh dibaca Waqof hanya
dengan dibaca dengan
QS Al-Insan : 4 menetapkan alif : meniadakan alif :
ۡ ۡ ۡ ٓ َّ
4 :‫اإلنسان‬ ِ َٰ ‫( إِنا أعتدنا ل ِلك َٰ ِف ِرين سل‬
) ‫سل‬ ِ َٰ ‫( سل‬
) ‫سل‬ ِ َٰ ‫( سل‬
) ‫سل‬
Juga boleh dibaca
( dimana ketika wasol dibaca dengan
dengan
tidak memanjangkan alif )
meniadakan alif :
ِ َٰ ‫( سل‬
) ‫سل‬

18. Harokat huruf Dhood kata ‫ ض ۡعف‬pada Huruf Dhood boleh Huruf Dhood
dibaca fathah : hanya dibaca
QS Ar-Ruum ayat 54 :
َّ ُ َّ ) ‫( ضعف‬
ۡ fathah :
ُ ُ
‫ٱَّلل ٱلِي خلقكم مِن ض ۡعف ث َّم جعل‬ ( ۡ
) ‫( ضعف‬
َّ‫ ِم ۢن ب ۡع ِد ض ۡعف قُ َّوة ُث َّم جعل ِم ۢن ب ۡع ِد قُوة‬dibaca dhommah :
Dhood boleh

ۡ ُ
) ‫( ضعف‬
ۡ
54 : ‫ضعفا وشيبة ) الروم‬
ۡ

19. Membaca Idghom Mutaqoribain pada Lebih masyhur Hanya dibaca

ُّ ُ ۡ
kata ‫ َنلقكم‬QS Al Mursalat : 20 dibaca sebagai sebagai Idghom
ٓ َّ ُّ ُ ۡ ۡ
Idghom Kamil Kamil saja :
52 : ‫هِ ) المرسلت‬
َّ ُّ ُ ۡ ُّ ُ ۡ
ِ ‫( ألم َنلقكم مِن ماء م‬ ) ‫( َنلكم‬ ) ‫( َنلكم‬
Boleh dibaca
Idghom Naqish
ُّ ُۡ
) ‫( َنلقكم‬

20. Takbir pada pergantian surat setelah Tidak ada takbir Ada takbir jika
Ad Dhuha sampai An Naas. dibaca wasol
ۡ
ُ ‫ٱَّلل أك‬
ُ ( َّ
)‫ب‬ antara dua surat.

36