Anda di halaman 1dari 19

‫‪Khutbah Jum’at : Al-Qur'an Bukan‬‬

‫‪Buat Orang Mati.‬‬


‫‪Khutbah pertama :‬‬

‫للِ ن َْح َم ُدَّهُ َونَ ْستَ ِع ْينُ َّهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرَّهُ‬ ‫ِإنَّ ْال َح ْم ََّد َّ‬
‫س ِيِّئَا َِّ‬
‫ت‬ ‫ن َ‬‫ش ُر ْو َِّر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم َّْ‬ ‫ن ُ‬ ‫َونَعُ ْو َّذُ ِباللَِّ ِم َّْ‬
‫ضلَّ لَ َّهُ َو َم َّْ‬
‫ن‬ ‫ل ُم ِ‬ ‫للاُ فَ ََّ‬
‫ن َي ْه ِدَِّه َّ‬ ‫أَ ْع َما ِلنَا‪َ ،‬م َّْ‬
‫ِي لَ َّهُ‬‫ل َهاد ََّ‬ ‫ل فَ َ َّ‬ ‫ض ِل َّْ‬‫‪،‬يُ ْ‬
‫ْك لَ َّهُ‬ ‫ل ش َِري ََّ‬ ‫ّللاُ َو ْح َدَّهُ ََّ‬ ‫لَ ِإ ٰله إلَّ َّٰ‬ ‫أن َّ‬ ‫أ ْش َه َُّد َّْ‬
‫س ْولُهَُّ‬‫ع ْب ُدَّهُ َو َر ُ‬ ‫ن ُم َحمدًَّا َ‬ ‫َوأَ ْش َه َُّد أَ َّ‬
‫علَى اَ ِل َِّه‬ ‫علَى ُم َحمدَّ َو َ‬ ‫ِرك َ‬ ‫س ِلِّ َّْم َوبَا َّْ‬ ‫ص َِِّّل َو َ‬ ‫اَلل ُهمَّ َ‬
‫ْن‪ ,‬اَمَّا َب ْع َُّد‬ ‫ص َحا ِب َِّه اَ ْج َم ِعي ََّ‬ ‫َواَ ْ‬
‫وص ْي ُك َّْم َونَ ْف ِسى ِبتَ ْق َوللا اِتقُ ََّ‬
‫وللا‬ ‫للاُ ا ُ ِ‬ ‫فَ َيا ِع َبا َد َّ‬
‫ل َواَ ْنت َُّْم ُم ْس ِل ُم ََّ‬
‫ون‬ ‫ل تَ ُموتُنَّ اِ َّ‬ ‫َحقَّ تُقَا ِت َِّه َو ََّ‬

‫‪Saudara-saudara kaum Muslimin‬‬


‫‪yang berbahagia.‬‬
Tanpa kita sadari, dalam
kehidupan sehari-hari. kadang-
kadang atau bahkan seringkali
kita dihadapkan pada hal-hal
yang tidak kita mengerti. Ketika
sesuatu yang tengah kita
perjuangkan untuk meraihnya
belum ada di tangan kita, rasanya
Allah itu amat dekat dengan hati
kita. Setiap saat kita lantas
tenggelam dalam doa dan
munajat, agar Allah berkenan
memberikan apa yang ingin kita
raih itu. Namun setelah apa yang
kita inginkan itu benar-benar
hadir dalam kehidupan kita, kita
merasa biasa-biasa saja, atau
bahkan malah merasa ragu”.
Berbagai persoalan pun mem
buat gelisah di saat siang, dan
menjadikan susah tidur di waktu
malam. Dan jika sudah demikian,
hidup kita lantas seperti diling
kupi api panas. Maka di saat-saat
seperti inilah Allah s.w.t.
mengingatkan kita semua dengan
firman-Nya:

َّٰ ِ ‫ْن ٰا َمنُوا ا ْست َ ِج ْيبُ ْوا‬


ِ‫لِل‬ ََّ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها ال ِذي‬
‫عا ُك َّْم ِل َما يُ ْح ِي ْي ُك َّْم‬ َ ‫ل اِذَا َد‬ َِّ ‫س ْو‬
ُ ‫َو ِللر‬
‫ْن ْال َم ْر َِّء‬ ََّ ‫ل َبي‬ ََّٰ َّ‫َوا ْعلَ ُم ْٰٓوا اَن‬
َُّ ‫ّللا َي ُح ْو‬
ََّ ‫َوقَ ْل ِبهَّ َواَن َّٰٓه اِلَ ْي َِّه ت ُ ْحش َُر ْو‬
‫ن‬

"Hai orang-orang yang beriman,


penuhilah seruan Allah dan se
ruan Rasul apabila Rasul menyeru
kamu kepada suatu yang bisa
menghidupkanmu! Ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah mele
takkan batas antara manusia dan
hatinya, dan sesungguhnya ke
pada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan." (Q.S. Al-Anfal, 8 :
24).

Hadirin jamaah Jum'ah


rahimakumullah.
Rangkaian kata lima yuhyikum
yang artinya adalah: 'kepada
sesuatu yang akan
menghidupkanmu' dalam ayat ini
adalah kitab suci al Qur'an.
Demikianlah yang disimpulkan
oleh imam Qatadah, seperti yang
diterangkan oleh imam ath-
Thabari dalam kitab tafsir nya;
Jami'ul Bayan, fi Takwilil Qur'an .
Sehingga dengan begitu, kita
boleh berkesimpulan bahwa kitab
suci al-Qur'an adalah Kitab Allah
yang diperuntukkan bagi orang
orang yang masih hidup, tetapi
mati hatinya.

Maka pada lanjutan ayat, Allah


menegaskan, annallāha yahulu
baina-l-mar-i wa qalbihi ; bahwa
'sesungguhnya Allah meletakkan
batas antara manusia dan
hatinya'. Di sini imam ath-Thabari
kembali menerangkan, bahwa
yang dimaksudkan dengan 'batas'
itu adalah batas ketaatan atau
kemaksiatan bagi orang-orang
Mukmin. Sehingga bisa saja sese
orang Mukmin itu sudah
menunaikan shalat, sudah
membayar zakat, atau bahkan
sudah menunaikan ibadah haji,
tetapi berbagai kemaksiatan
masih terus saja ia lakukan.
Dalam keadaan yang sedemikian
itu, obat penawarnya adalah
kitab suci al-Qur 'an. Sehingga
pada ayat lain, Allah s.w.t. juga
berfirman:

‫ن َما ُه ََّو ِشفَ ۤا َّء‬


َِّ ‫ن ْالقُ ْر ٰا‬
ََّ ‫ل ِم‬ َُّ ‫َونُن ِ َِّز‬
ََّ ‫و َر ْح َمةَّ ِلِّ ْل ُمؤْ ِمنِي‬
‫ْن‬
"Dan Kami turunkan dari al-Quran
itu suatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman." (al-Isra': 82).

Hadirin jamaah Jum'ah yang


berbahagia.
Pada ayat ini Allah juga
menegaskan, bahwa al-Qur'an
hanya bisa dipahami dengan
pendekatan iman. Karena al-
Qur'an adalah murni dari Allah,
Dzat Yang Maha Ghaib lagi
Sempurna, sedang manusia
hanyalah sepotong raga yang
sangat rapuh, dan hanyalah
setitik debu di antara jagad raya
yang amat luas ini, yang jika satu
saja dari simpul syaraf otaknya
putus, ia tak akan lebih dari
seonggok batu. Maka Allah
menegaskan, bahwa sebagian
dari ayat-ayat al Qur'an itu akan
menjadi obat dan rahmat hanya
bagi yang hatinya hidup dalam
iman kepada Allah. Itulah
mengapa dalam surat Yasin ayat
69 Allah juga menyatakan:

ََّ‫ي له‬ ْ ْۢ ِّ ِ ‫عل ْم ٰن َّهُ ال‬


َّْ ‫ش ْع ََّر َو َما َين َب ِغ‬ َ ‫َو َما‬
َّ َّ‫ن ُه ََّو اِلَّ ِذ ْكرَّ وقُ ْر ٰانَّ ُّم ِبيْن‬ َّْ ِ‫ا‬
َّ
"Dan Kami tidak mengajarkan
syair kepadanya (Muhammad)
dan bersyair itu tidaklah layak
baginya. Al-Quran itu tidak lain
hanyalah pelajaran dan Kitab
yang menjelaskan." (Yasin, 36:
69).

Tentang ayat ini, Ibnu Katsir


dalam tafsirnya menerang kan:
"Di sini Allah menjelaskan
mengenai nabi-Nya. Muhammad
s.a.w. bahwa la tidak
mengajarkan syair kepada
Muhammad. Syair bukanlah
pembawaannya. Muhammad
tidak memperbaiki kepandaian
dalam bersyair, dan beliau
bahkan tidak menyukai nya.
Maka diriwayatkan, bahwa beliau
tidak pernah hafal serangkaian
bait atau pantun tertentu,
sehinga apabila beliau me
lantunkan sebait pantun pun,
tidak akan sampai menyelesaikan
nya." Kemudian lebih lanjut, Ibnu
Katsir juga mengutip keterangan
Ibnu 'Asäkir ketika menguraikan
riwayat hidup 'Utbah bin Abi
Lahab. Dia memberikan kesaksian
demikian:

‫المطلب ذكر ول أنتى إل يقول‬


َّ ‫عبد‬
َّ ‫ولد‬
َّ ‫ما‬
‫ إل رسول‬،‫الشعر‬
‫للا عليه وسلِّ َّم‬
َّ ‫للا صلى‬.
"Abdul Muthallib setiap
melahirkan anak-anak keturunan,
baik lelaki atau perempuan,
selalu mengucapkan syair, kecuali
Rasulullah s.a.w." (Tafsir Ibnu
Katsir, 6: 588).

Hadirin jamaah Jum'ah


rahimakumullah.
Keterangan demikian tentu cukup
bagi kita untuk meyakinkan kita,
bahwa al Qur'an yang sarat
dengan ungkapan-ungkapan ayat
yang puitis nilai dan sastra yang
sangat tinggi hingga mustahil
manusia manapun dapat
menciptanya) itu tentu bukan
karya Muhammad s.a.w. baik
sebagai nabi atau pun rasul.
Apalagi sebagai manusia biasa.
Maka sekali lagi, al-Qur'an
memang hanya bisa dipahami
dan dimengerti dengan
pendekatan iman yang sepenuh
hati kepada Allah s.w.t. sebagai
Penciptanya. Oleh karena itu,
pada ayat berikutnya Allah
menandaskan dua hal penting
berkaitan dengan al-Qur'an itu,
yaitu; bahwa al-Qur'an untuk
mengingatkan orang-orang yang
hidup hatinya, dan bahwa siapa
pun yang mengingkarinya
dikategorikan ke dalam kelompok
orang-orang yang kafir. Di sinilah
Allah s.w.t. berfirman:
َّ‫ان َحيًّا و َي ِحقَّ ْالَّقَ ْو ُل‬
ََّ ‫ن َك‬ َّْ ‫َِِّّليُ ْن ِذ ََّر َم‬
ََّ ‫علَى ْال ٰك ِف ِري‬
‫ْن‬ َ

"Supaya dia (Muhammad)


memberi peringatan (dengan al-
Qur 'an itu) kepada orang-orang
yang hidup (hatinya) dan supaya
pastilah (ketetapan azab)
terhadap orang-orang kafir." (Q.S.
Yasin. 36:70).

Saudara-saudara kaum Muslimin


yang berbahagia.
Bangsa-bangsa di negeri Barat
sekarang bersemangat sekali
dalam mempelajari al-Qur'an.
Di tengah kebingungan mereka
dalam kubangan budaya yang
serba materialis itu, mereka
sekarang mulai merasakan
betapa al-Qur'an bisa
membimbing mereka kearah
kehidupan yang lebih hakiki dan
lebih membahagiakan. Maka
sungguh benar, bahwa Rasulullah
s.a.w. pernah bersabda:

ْ‫ا ْق َرَّأ‬: ‫آن‬ َِّ ‫ب ْالقُ ْر‬


َِّ ‫اح‬ ِ ‫ص‬ َ ‫ل ِل‬ َُّ ‫يُقَا‬
َُّ ِّ ‫ت ت ُ َر ِت‬
‫ل‬ ََّ ‫ َك َما ُك ْن‬، ‫ل‬ َّْ ِّ ‫ق َو َر ِت‬
َِّ َ ‫ارت‬ ْ ‫َو‬
‫آخ َِّر‬ ِ ‫ك ِع ْن ََّد‬ ََّ َ‫ فَإِنَّ َم ْن ِزل‬، ‫ِفي ال ُّد ْن َيا‬
‫آ َيةَّ ت َ ْق َر ُؤ َها‬.
"Katakanlah kepada para sahabat
al-Qur'an (di Kampung Akhirat
kelak): "Bacalah (al-Qur'an) dan
naiklah! Bacalah (al-Qur 'an itu)
secara perlahan seperti ketika
engkau membacanya di dunia!
Maka sesungguhnya
kedudukanmu (di Surga ini)
adalah pada akhir ayat yang
engkau baca." (H.R. Tirmidzi,
3162).

Hadits ini menerangkan kepada


kita, bahwa semakin banyak
bacaan al-Qur'an seseorang, akan
semakin tinggi pula
kedudukannya di Surga. Terlebih
lagi bagi para penghafal al-Qur'an
dan mengamalkan isinya pula.
Mereka tentu akan hidup bahagia
selamanya bersama para Nabi
dan orang-orang yang salih lain
nya di tempat yang paling tinggi.

Hadirin Rahimakumullah.
Semoga Allah berkenan
melembutkan dan membuka hati
kita untuk mencintai al-Qur'an
dengan segenap rasa cinta kita.
Aamiin.

َّْ ‫ َونَفَ َع ِن‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬


‫ي‬ َِّ ‫ي ْالقُ ْر‬ َّ ‫ي َولَ ُك َّْم ِف‬ َّْ ‫للاُ ِل‬
َّ ‫ك‬ ََّ ‫بار‬ َ
‫ت َوال ِذِّ ْك َِّر ْال َح ِكي َِّْم‬ َِّ ‫ن اْآليَا‬ ََّ ‫ َو ِإيا ُك َّْم ِب َما فِ ْي َِّه ِم‬.
َّْ ‫ي َهذَا َوأَ ْستَ ْغ ِف َُّر للا ْال َع ِظي ََّْم ِل‬
‫ي‬ َّْ ‫ل قَ ْو ِل‬ َُّ ‫أَقُ ْو‬
َِّ ‫ْن َو ْال ُم ْس ِل َما‬
‫ت‬ ََّ ‫سا ِئ َِّر ْال ُم ْس ِل ِمي‬ َ ‫َولَ ُك َّْم َو ِل‬
ِّ ‫فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوَّهُ ِإنِّ َّهُ ُه ََّو ْالغَفُ ْو َُّر‬
‫الر ِحي َِّْم‬
‫‪KHUTBAH KE-2‬‬

‫ل َرسولَهُ َب ْالهدَى َود َ‬


‫َينُ‬ ‫س َُ‬ ‫لِل الّذَي أَ ْر َ‬ ‫ْال َح ْمدُ َ َُّ‬
‫ْال َح َُ‬
‫ق‬
‫ُ ِّ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ‬ ‫ُ ْ َ ُ َ َ ِّ‬
‫ِليظ ِهره عل الدين كل ِه ولو كره المشكون‬
‫يك لَهُ‬‫أن ال إلَ ُهَ إال للاُ َو ْحدَهُ ال ش ََر َُ‬ ‫‪،‬أَ ْش َهدُ ُْ‬
‫ورسوله ‪.‬اَللّه ُّم‬ ‫أن م َح ّمدًا عبْدُه َ‬ ‫وأشهد ُّ‬ ‫ُ‬
‫ى أَ َل َُه‬ ‫علَ ُ‬ ‫ى نَ َب َينَا م َح ّمدُ َو َ‬ ‫علَ ُ‬ ‫ك َ‬ ‫ار ُْ‬ ‫س َل ُْم َو َب َ‬ ‫ل َو َ‬ ‫ص َُ‬
‫َ‬
‫سانُ َإلَى َي ْو َُم ال َدي َُ‬
‫ْن‬ ‫ن تَ َب َعه ُْم َبإَ ْح َ‬ ‫ص َحا َب َُه َو َم ُْ‬ ‫َوأَ ْ‬
‫ق تقَاتَ َُه َو َ ُ‬
‫ال‬ ‫َللاَ َح ُّ‬‫يَا أَيُّ َها الّذَينَُ آَ َمنوا اتّقوا ُّ‬
‫ال َوأَ ْنت ُْم م ْس َلمونَُ‬ ‫ن َإ ّ ُ‬ ‫تَموت ُّ‬
‫َللاَ َو ْلتَ ْنظ ُْر نَ ْفسُ َما‬ ‫َيا أَيُّ َها الّذَينَُ آَ َمنوا اتّقوا ُّ‬
‫ن ُّ‬
‫َللاَ َخ َبيرُ َب َما‬ ‫ت َلغَدُ َواتّقوا ُّ‬
‫َللاَ َإ ُّ‬ ‫قَدّ َم ُْ‬
‫تَ ْع َملونَُ‬
‫ي َ َيا أَيُّ َها‬ ‫ى النّ َب ُ‬‫علَ ُ‬ ‫صلُّونَُ َ‬ ‫َللاَ َو َم ََل َئ َكتَهُ ي َ‬ ‫ن ُّ‬ ‫َإ ُّ‬
‫س َلموا تَ ْس َلي ًما‬ ‫علَ ْي َُه َو َ‬ ‫صلُّوا َ‬ ‫الّذَينَُ آَ َمنوا َ‬
‫لى آ َُل م َح ّمدُ َكمُا َ‬ ‫ع َُ‬ ‫لى م َح ّمدُ َو َ‬ ‫ع َُ‬ ‫ل َ‬ ‫ص َُ‬ ‫اَللّه ُّم َ‬
‫لى آ َُل َإب َْرا َهي َُْم‬ ‫ع َُ‬ ‫لى َإب َْرا َهي َُْم َو َ‬ ‫ع َُ‬ ‫ْت َ‬ ‫صلّي َُ‬ ‫َ‬
‫لىُ‬‫ع‬
‫َ َ‬‫َ‬ ‫و‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫م‬
‫ّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫لى‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫ك‬‫ْ‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ُ‬
‫م‬
‫ّ‬ ‫ه‬‫ّ‬ ‫ك َح َميْدُ َم َجيْدُ اَلل‬ ‫َإنـ ّ َُ‬
‫ع َُ‬
‫لى‬ ‫لى َإب َْرا َهي َُْم َو َ‬‫ع َُ‬ ‫ت َ‬ ‫ل م َح ّمدُ َكمُا َ با َ َر ْك َُ‬ ‫آ َُ‬
‫ك َح َميْدُ َم َجيْدُ‬ ‫ل َإب َْرا َهي َُْم َإنـ ّ َُ‬
‫آ َُ‬

‫الله ُّم ا ْغ َف ُْر َل ْلم ْس َل َميْنَُ َوالم ْس َل َما َ‬


‫تُ‬
‫اء َم ْنه ُْم َواأل َ ْم َوا َُ‬
‫ت‬ ‫ت األ َ ْح َي َُ‬ ‫َوالمؤْ َمنَيْنَُ َوالمؤْ َمنَا َُ‬
‫ْب الدّع َْوَُة‬ ‫س َميْعُ قَ َريْبُ م َجي ُ‬ ‫ك َ‬ ‫َإنّ َُ‬
‫عافَيَ ُةً فَى‬ ‫ْن َو َ‬‫سَلَ َم ُةً فَى ال َدي َُ‬ ‫ك َ‬ ‫اَلله ُّم اَنّا نَ ْسأَل َُ‬
‫س َُد َو َز َيادَُة ً فَى ْال َع ْل َُم َو َب َر َك ُةً فَى‬ ‫ْال َج َ‬
‫ت َو َر ْح َم ُةً َع ْن ُدَ‬ ‫ل ْال َم ْو َُ‬ ‫ق َوتَ ْو َب ُةً قَ ْب َُ‬ ‫الر ْز َُ‬‫َ‬
‫ت َو َم ْغ َف َر ُة ً بَ ْع ُدَ ْال َم ْو َُ‬
‫ت‬ ‫ْال َم ْو َُ‬
‫ت َوالنّ َجا ُةَ‬ ‫ت ْال َم ْو َُ‬ ‫س َك َرا َُ‬ ‫علَ ْينَا َفى َ‬ ‫ن َ‬ ‫اَلله ُّم َه َو ُْ‬
‫سا َُ‬
‫ب‬ ‫ار َو ْال َع ْف َُو َع ْن ُدَ ْال َح َ‬ ‫َمنَُ النّ َُ‬
‫غ قل ْوبَُنَا بَ ْع ُدَ اَ ْذ َهدَ ْيتَنَا َو َهبُْ لَنَا َم ُْ‬
‫ن‬ ‫َربّنَا الَت َز ُْ‬
‫ت ْال َو ّهابُ‬ ‫ك اَ ْن َُ‬ ‫ك َر ْح َم ُةً اَنّ َُ‬ ‫لَد ْن َُ‬
‫اِل ٰيم ِن‬ ‫س َبقُونَا ِب ِْ‬ ‫َربَّنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِ ِِل ْخ ٰو ِننَا الَّذِينَ َ‬
‫َو ََل تَ ْج َع ْل فِى قُلُو ِبنَا ِغ اًّل ِللَّذِينَ َءا َمنُوا َربَّنَا ٓ‬
‫وف َّر ِحي ٌم‬ ‫ِإنَّ َك َر ُء ٌ‬
‫سنَا َو ِإ ْن لَّ ْم تَ ْغ ِف ْر لَنَا َوتَ ْر َح ْمنَا‬ ‫ظلَ ْمنَا ٓ أَ ْنفُ َ‬
‫َربَّنَا َ‬
‫لَنَ ُكون ََّن ِمنَ ْال ٰخس ِِرينَ‬
‫يع ال َع ِليمْ َوتبْ‬ ‫س ِم ْ‬ ‫ك أَنتَْ ال َّ‬ ‫َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا ِإنَّ َْ‬
‫الر ِحيمْ‬ ‫اب َّ‬ ‫ك أَنتَْ الت َّ َّو ْ‬ ‫علَينَا ِإنَّ َْ‬
‫َ‬
‫يَّاآلخ َرةَِّ‬
‫ِ‬ ‫سنَةً َ‬
‫َّوفِ‬ ‫َّربنَاَّآتِنَاَّفِيََّّال ُّد ْنيَاَّ َح َ‬ ‫َ‬
‫ارَّ‬
‫ابَّالن ِ‬ ‫عذَ َ‬ ‫َّوقِنَاَّ َ‬ ‫ً‬
‫سنَة َ‬ ‫َح َ‬
‫ع ما‬‫ب ْال ِعزَِّة َ‬ ‫ِّك َر ِّ َِّ‬ ‫ان َر ِب ََّ‬ ‫س ْب َح ََّ‬ ‫ُ‬
‫ين َو ْال َح ْم َُّد ِ َِّ‬
‫لِل‬ ‫س ِل ََّ‬ ‫علَى ْال ُم ْر َ‬ ‫س َلمَّ ََّ‬ ‫ون َو َ‬‫صفُ ََّ‬ ‫َي ِ‬
‫ب ْال َعالَ ِم ََّ‬
‫ين‬ ‫َر ِّ َِّ‬
‫ان َو ِإ ْيتَ َِّ‬
‫اء‬ ‫س َِّ‬ ‫اْل ْح َ‬‫ل َو ِْ‬ ‫للا َيأ ْ ُم َُّر ِب ْال َع ْد َِّ‬ ‫ِع َبا ََّد للاِ‪ِ ،‬إنَّ ََّ‬
‫َاء َو ْال ُم ْن َك َِّر‬
‫ن ْالفَ ْحش َِّ‬ ‫ِي ْالقُ ْر َبى‪َ ،‬و َي ْن َهى َ‬
‫ع َِّ‬ ‫ذ َّْ‬
‫ن ‪.‬فَا ْذ ُك ُروا ََّ‬
‫للا‬ ‫ظ ُك َّْم لَ َعل ُك َّْم تَذَك ُر ْو ََّ‬ ‫ي ِ ‪.‬يَ ِع ُ‬ ‫َو ْالبَ ْغ َّ‬
‫علَى ِن َع ِم َِّه َي ِز ْد ُك َّْم‬ ‫‪ْ ،‬ال َع ِظي ََّْم َي ْذ ُك ْر ُك َّْم َوا ْش ُك ُر ْوَّهُ َ‬
‫للاِ أَ ْكبَ َّْر‬
‫َولَ ِذ ْك َُّر َّ‬

Anda mungkin juga menyukai