Anda di halaman 1dari 6

Khutbah I

‫ك ْال َح ْم ُد َك َما َي ْن َبغِي ل َِجاَل ِل‬ َ ‫ َيا َر َّب َنا َل‬،‫هلل َحمْ داً ُي َوافِي ِن َع َم ُه َو ُي َك افُِئ َم ِز ْي دَ ه‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
‫ْت‬َ ‫ت َك َما َأ ْث َني‬ َ ‫ك َأ ْن‬
َ ‫ص ي َث َن ا ًء َع َل ْي‬ ِ ْ‫ك اللَّ ُه َّم اَل ُأح‬ َ ‫ ُسب َْحا َن‬.‫َوجْ ِه َك ْال َك ِري ِْم َولِعَظِ ي ِْم س ُْل َطانِك‬
ُ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُحمَّداً َع ْب ُده‬،‫ك َل ه‬ َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإل َه ِإاَّل هللا َوحْ دَ هُ اَل َش ِر ْي‬.‫َع َلى َن ْفسِ ك‬
.ً‫ َأرْ َس َل ُه هللاُ ِإ َلى ْال َعا َل ِم ُكلِّ ِه َب ِش يرْ اً َو َن ِذيْرا‬.‫ َخي َْر َن ِبيٍّ َأرْ َس َله‬.‫ص ِف ُّي ُه َو َخلِ ْيلُه‬َ ‫َو َرس ُْولُ ُه َو‬
ً ‫ص اَل ًة َو َس اَل ما‬ َ ‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬ ِ ‫اركْ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ِ ‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َو َب‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫اِئل فِي‬ ِ ‫هللا ْال َق‬ِ ‫ َأمَّا َبعْ ُد َفإ ِّني ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ ي ِب َت ْق َوى‬.‫ْن ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّديْن‬ ِ ‫ْن ُم َتاَل ِز َمي‬ ِ ‫دَاِئ َمي‬
‫ان َيرْ جُو هَّللا َ َو ْال َي ْو َم‬ َ ‫ول هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َس َن ٌة لِ َمنْ َك‬ ِ ‫ان َل ُك ْم فِي َر ُس‬ َ ‫ َق ْد َك‬:‫آن‬ ِ ْ‫ِك َت ِاب ِه ْالقُ ر‬
‫اآْل خ َِر َو َذ َك َر هَّللا َ َك ِثيرً ا‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa
menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal
mungkin, takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah
subhanahu wa ta’ala dan menjalankan semua perintah-Nya.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Dalam setiap tarikan nafas kita, sudah menjadi keniscayaan bagi kita untuk selalu
menyadari bahwa semua nikmat yang diterima dalam hidup ini merupakan anugerah
dari Allah swt. Dengan kesadaran ini, maka rasa syukur akan terus terpatri dalam
diri sehingga fasilitas-fasilitas nikmat dan rezeki ini akan bisa digunakan untuk
mendukung kelancaran misi utama diciptakannya kita ke dunia ini. Misi utama kita
ke dunia tidak lain adalah untuk beribadah atau menyembah kepada Allah SWT.Hal
ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Ad-Dzariyat ayat 56:

َ ‫ت ْال ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬


‫س ِااَّل لِ َيعْ ُب ُد ْو ِن‬ ُ ‫ َو َما َخ َل ْق‬ 
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku.”
Dengan menyadari misi utama kita ini, maka sudah seharusnya, tidak boleh
sedikitpun terbersit dalam hati bahwa ibadah yang harus kita lakukan merupakan
sebuah beban. Jika ibadah yang kita lakukan dirasa sebagai beban, maka sudah bisa
dipastikan akan ada perasaan berat dan enggan untuk beribadah.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.


Sekarang kita berada di bulan Rabiul Awal, pada bulan ini kita akan menemukan
banyak peringatan maulid yang digelar di tengah masyarakat. Merayakan maulid
merupakan luapan kegembiraan atas terlahirnya Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬di dunia.
Bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW memberikan manfaat yang besar
bagi kita orang yang beriman. Marilah kita bergembira dengan datangnya bulan ini
sebagai bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah syair:
‫ َمرْ َحبًا َف َمرْ َحبًا َيا َشه َْر الرَّ ِبيْع‬.‫َت َرحَّ ْب َنا ِبقُ ُد ْو ِم ال َّشه ِْر ْال َب ِد يْع‬
“Kita ucapkan “selamat!” dan bersuka cita atas datangnya bulan yang indah.
Selamat datang... Selamat datang... bulan Rabi’ul awwal!.
Mengapa kita harus bersuka cita menyambut kedatangan bulan Rabiul awal ini, tidak
lain karena disebutkan bahwa di setiap hari Senin, Abu Lahab diringankan siksanya,
karena ia senang atas kelahiran Nabi, Abu Lahab memerdekakan budak
perempuannya, Tsuwaibah al-Aslamiyyah untuk menyusui Nabi.
Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan:
  ‫لَّى‬+ ‫ص‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ت النَّب‬ْ ‫ض َع‬ َ ْ‫ب َأ ْعتَقَهَا فََأر‬
ٍ َ‫ان َأبُو لَه‬
َ ‫ب َك‬ٍ َ‫قَا َل عُرْ َوةُ وثُ َو ْيبَةُ َم ْواَل ةٌ َأِلبِي لَه‬
َ ِ‫ا َذا لَق‬++‫هُ َم‬+َ‫ا َل ل‬++َ‫ ٍة ق‬+َ‫ب ُأ ِريَهُ بَعْضُ َأ ْهلِ ِه بِ َشرِّ ِحيب‬
‫يت‬ ٍ َ‫ات َأبُو لَه‬
َ ‫هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَلَ َّما َم‬
َ‫ة‬+++َ‫اقَتِي ثُ َو ْيب‬+++َ‫ ِذ ِه بِ َعت‬+++َ‫يت فِي ه‬ُ ِ‫ق‬+++‫ر َأنِّي ُس‬+++ْ
َ ‫ َد ُك ْم َغي‬+++ْ‫ق بَع‬َ +++‫ب لَ ْم َأ ْل‬ٍ َ‫ال َأبُو لَه‬+++َ َ‫ق‬
“Urwah berkata, Tsuwaibah adalah budak Abu Lahab. Ia dimerdekakan oleh Abu
Lahab, untuk kemudian menyusui Nabi. Ketika Abu Lahab meninggal, sebagian
keluarganya bermimpi bahwa Abu Lahab mendapatkan siksa yang buruk. Di dalam
mimpi itu, Abu Lahab ditanya. Apa yang engkau temui? Abu Lahab menjawab, aku
tidak bertemu siapa-siapa, hanya aku mendapatkan keringanan di hari Senin karena
aku telah memerdekakan Tsuwaibah
Bila Abu Lahab saja sebagai orang kafir yang sangat memusuhi Nabi di sepanjang
hidupnya, mendapatkan dispensasi siksa atas kegembiraannya merayakan momen
kelahiran (maulid) Nabi, bagaimana dengan kita seorang Muslim yang
merayakannya karena kecintaannya kepada Nabi?
Mencintai Nabi memiliki keutamaan yang luar biasa. Di antaranya kelak di akhirat
akan dikumpulkan bersama beliau di akhirat. Ada salah seorang sahabat mengadu
kepada Nabi, ia tidak rajin shalat, puasa dan sedekah, ia hanya punya modal
kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi memberikan jawaban yang
menggembirakan, bahwa sahabat tersebut kelak akan dikumpulkan bersama Nabi di
hari kiamat. Dalam sebuah hadits dijelaskan:  

َ َّ‫ْن َمالِكٍ َأنَّ َر ُجاًل َسَأ َل ال َّن ِبي‬


‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم َتى السَّا َع ُة َيا َرسُو َل‬ ِ ‫سب‬ ِ ‫َعنْ َأ َن‬
َ ‫ص ْو ٍم َواَل‬
‫ص َد َق ٍة‬ َ ‫ص اَل ٍة َواَل‬ َ ‫ير‬ ِ ‫ت َل َها ِمنْ َك ِث‬ ُ ‫ت َل َها َق ا َل َما َأعْ دَ ْد‬ َ ‫هَّللا ِ َق ا َل َما َأعْ دَ ْد‬
‫ْت‬َ ‫ت َم َع َمنْ َأحْ َبب‬َ ‫ َو َل ِك ِّني ُأحِبُّ هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َقا َل َأ ْن‬ 
“Dari sahabat Anas, sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi, kapan
hari kiamat terjadi ya Rasul? Nabi bertanya balik, apa yang telah engkau
persiapkan? Ia menjawab, aku tidak mempersiapkan untuk hari kiamat dengan
memperbanyak shalat, puasa dan sedekah. Hanya aku mencintai Allah dan Rasul-
Nya. Nabi berkata, engkau kelak dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Pada bulan Rabi’ul Awal ini selain kita bergembira karena merupakan bulan kelahiran
Nabi kita Nabi Muhammad SAW, di bulan ini marilah kita gunakan untuk
memperbanyak membaca shalawat. Semoga dengan banyaknya shalawat kita
kepada baginda Nabi, hal ini akan menyelamatkan kita di hari pembalasan nanti,
dengan adanya syafaat dari Nabi. Disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah SAW
bersabda yang Artinya: "Orang yang paling berhak mendapatkan syafa'atku
di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku."
(HR Tirmidzi)
Diriwayatkan juga

ِ ‫ "َأ ْو َلى ال َّن‬:‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬


‫اس ِبي‬ َ ِ ‫ْن َمسْ عُودٍ؛ َأنَّ َرسُو َل هَّللا‬ ِ ‫َعنْ َع ْب ِد هَّللا ِ ب‬
َ َّ‫" َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َأ ْك َث ُر ُه ْم َع َلي‬.
‫صاَل ًة‬
Dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Orang yang
paling berhak mendapat syafaatku kelak di hari kiamat adalah orang yang paling
banyak membaca shalawat untukku.
Berdasarkan hadits di atas dengan kita memperbanyak shalawat ada harapan bagi
kita untuk mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari pembalasan
dimana tidak ada pertolongan selain dari amal kita dan syafaat dari Nabi Muhammad
SAW.
Jamaah sekalian..
Pada bulan ini, merupakan momen yang tepat untuk kita gunakan membaca
perjalanan hidup beliau yang dihimpun oleh para penulis kitab-kitab maulid, dan
tentunya yang paling penting sekali adalah menjadi momen bagi kita untuk
mengetahui bagaimana akhlak beliau kemudian mengikutinya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita tidak mungkin mampu menceritakan bagaimana akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam secara keseluruhan. Akhlak beliau begitu mulia, di tiap hembusan
nafasnya selalu tercermin keindahan perangai dan teladan yang menjadi contoh bagi
umatnya, bahkan bagi seluruh manusia di muka bumi ini. Meski kita tidak dapat
menggambarkan keseluruhan akhlak Nabi yang mulia, akan tetapi tentunya kita
dapat mengetahui akhlak dan perangai beliau yang baik dari Al-Quranul karim,
hadis-hadis Nabi, dan juga kitab-kitab tentang maulid Nabi.
Dalam Al-Quran surah al-Taubah ayat 128 disebutkan tentang bagaimana sifat Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َ ‫َل َق ْد َجا َء ُك ْم َرسُو ٌل ِمنْ َأ ْنفُسِ ُك ْم َع ِزي ٌز َع َل ْي ِه َما َع ِن ُّت ْم َح ِريصٌ َع َل ْي ُك ْم ِب ْالمُْؤ ِمن‬
‫ِين‬
‫َرءُوفٌ َرحِي ٌم‬
Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”
Pada ayat tadi, terlihat betapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
sosok yang sangat menyayangi kita sebagai umatnya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kasih sayang beliau sangat terasa bagi orang-orang di sekelilingnya, salah satunya
adalah sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Anas radhiyallallahu ‘anhu:
َ‫ َق ُّط َوال‬.‫ِين َوهَّللا ِ َما َقا َل لِى ُأ ًّفا‬
َ ‫ َع ْش َر سِ ن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫مْت َرسُو َل هَّللا‬ ُ َ‫َخد‬
َ ‫ت َك َذا َو َهالَّ َف َع ْل‬
‫ت َك َذا‬ َ ‫ َقا َل لِى لِ َشىْ ٍء لِ َم َف َع ْل‬.
Artinya: “Anas bin Malik radhiyallallahu ‘anhu berkata: “Aku membantu
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam selama sepuluh tahun, demi Allah tidak
pernah beliau mengatakan: “Duh” (tanda kecewa terhadap Anas), dan tidak pernah
mengatakan kepadaku: “Kenapa engkau kerjakan seperti ini atau mengapa tidak kau
kerjakan seperti ini saja...”(Hadits riwayat Imam Muslim)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita juga dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana yang tertera dalam kitab-kitab maulid Nabi. Salah satunya kitab maulid
yang sering kita baca adalah maulid al-Barjanzi karya Syekh Ja'far al-Barzanji bin
Husin bin Abdul Karim. Beliau menyebut di dalam kitab al-Barjanzi:
ْ ‫َوَأ َّن ُه ْال َح ِبيْبُ الَّذِي َح ُس َن‬
ُ‫ت طِ َبا ُع ُه َو َس َج َياه‬
Artinya “Sungguh Nabi adalah kekasih Allah yang bagus watak dan budi pekertinya.”
Syekh Ja'far al-Barzanji menyebutkan beliau adalah sosok yang tidak membeda-
bedakan manusia, semuanya beliau ayomi.
‫اِئز ُه ْم َواَل‬ َ ْ‫َو ُيحِبُّ ْالفٌ َق َرا َء َو ْال َم َسا ِكي َْن َو َيجْ لِسُ َم َع ُه ْم َو َيع ُْو ُد َمر‬
َ ‫ضا ُه ْم َو ُي َش ِّي ُع َج َن‬
‫َيحْ ِق ُر َف ِقيْرً ا‬
Artinya “Beliau mencintai orang fakir dan miskin, suka duduk bersama mereka,
menjenguk orang-orang yang sakit diantara mereka, mengantar jenazah mereka,
dan tidak mencemoohkan orang yang fakir.
‫َو َي َتألّفُ َأهْ َل ال َّش َرفِ َو ُي ْك ِر ُم َأهْ َل ْال َفضْ ِل َو َيمْ َز ُح َواَل َيقُ ْو ُل ِإالَّ َح ًّقا‬
Artinya “Beliau menyukai orang yang mulia dan menghormati orang yang memiliki
keutamaan, juga bersenda gurau dengan sahabat-sahabatnya. Beliau tidak pernah
bersabda melainkan yang benar sebuah kebenaran”.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Berdasar uraian di atas ada beberapa hal yang patut kita petik dari khutbah siang
ini:
‫‪1. Mari kita senantiasa meningkatkan ibadah kita karena itu merupakan tujuan kita‬‬
‫‪diciptakan di dunia ini.‬‬
‫‪2. Marilah kita peringati hari kelahiran Nabi Muhammad ini sebagai bentuk‬‬
‫‪kegembiraan kita akan datangnya Nabi akhir jaman dan bentuk kecintaan kita‬‬
‫‪kepada Nabi Muhammad SAW.‬‬
‫‪3. Kita perbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan‬‬
‫‪harapan kita akan mendapat syafaatnya di hari pembalasan nanti.‬‬
‫‪4. Kita tanamkan kesadaran dengan mengetahui sirah dan perjalanan hidup sang‬‬
‫‪teladan bagi umat manusia. Kita tiru akhlak-akhlaknya. Kita jalankan pesan-‬‬
‫‪pesannya. Dan kita hidupkan sunnah-sunnahnya‬‬
‫‪Semoga dengan mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa‬‬
‫‪sallam, kita kelak akan mendapatkan syafa'atul ‘uzma di hari kiamat. Amiin...‬‬
‫لعظِ ي ِْم َو َن َف َعنِي َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِمنْ آ َي ِة َوذ ِْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪.‬‬
‫آن ْا َ‬
‫ك هللا لِي َو َل ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫ار َ‬
‫َب َ‬
‫الغفُ ْو ُر الرَّ ِحيْم‬ ‫العظِ ْي َم ِإ َّن ُه ه َُو َ‬ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َفأسْ َت ْغ ِف ُر َ‬
‫هللا َ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫يك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد‬ ‫ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ َو ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ ‪ُ  ‬ث َّم ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ‪َ .‬أ ْش َه ُد أنْ آل إ َل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِر َ‬
‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد‬‫أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَّ ِذيْ اَل َن ِبيّ بع َدهُ‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ِق َيا َم ِة َأمَّا َبعْ ُد ‪َ  ‬ف َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ‬ ‫ص َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫َو َع َلى َألِ ِه َوَأ ْ‬
‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه‬ ‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‪َ .‬ف َق ا َل هللاُ َت َع ا َلى‪ِ :‬إنَّ َ‬ ‫هللا َف َق ْد َف َ‬ ‫ص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس يْ ِب َت ْق َوى ِ‬ ‫ُأ ْو ِ‬
‫ص ِّل َع َلى‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪ٰ ،‬يَأ يُّها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َت ْس لِ ْيمًا‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫ي َ‬
‫ت َو ْالم ُْس لِ ِمي َْن‬ ‫َس يِّدَ َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى َأ ِل َس يِّدَ َنا م َُح َّم ٍد‪ .‬الل ُه َّم ْ‬
‫اغ ِف رْ ل ِْل ُم ْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َن ا ِ‬
‫ت‪ .‬الل ُه َّم ْاد َف عْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َب ا َء والقُ ر ُْو َن‬ ‫َو ْالم ُْس لِ َماتِ‪ ،‬اََأْلحْ ي ا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَمْ َوا ِ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف َت ِن َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِإ ْن ُدو ِني ِْس يَّا‬ ‫َو َّ‬
‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عام ًَّة َيا َربَّ ْال َعا َل ِمي َْن اللَّ ُه َّم َأ ِر َنا ْال َح َّق َح ًّقا َوارْ ُز ْق َنا‬ ‫خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ْالب ُْل ِ‬
‫اع ُه َوَأ ِر َنا ْالبَاطِ َل بَاطِ اًل َوارْ ُز ْق َنا اجْ ِت َنا َب ُه‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآل ِخ َر ِة‬ ‫ا ِّت َب َ‬
‫هللا َي ْأ ُم ُر ِباْل َع ْد ِل‬ ‫هّٰلِل‬
‫هللا‪ِ ،‬إنَّ َ‬‫ار‪َ .‬واَ ْل َحمْ ُد ِ َربِّ ْال ٰع َل ِمي َْن عٍ َبادَ ِ‬ ‫َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ ش ا ِء َو ْال ُم ْن َك ر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم‬ ‫ان َوِإيْت ا ِء ذِي ْالقُ رْ َ‬ ‫َو ْاِإلحْ َس ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬ ‫لعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم‪َ ،‬و َلذ ِْك ُر ِ‬ ‫َت َذ َّكر ُْو َن‪َ ،‬و ْاذ ُكرُوا َ‬
‫هللا ْا َ‬

Anda mungkin juga menyukai