Anda di halaman 1dari 9

MEMBANGUN MASYARAKAT SEJAHTERA DENGAN KETAQWAAN

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر كبيرا والحمد هلل كثيرا َو ُسْب َح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َّو َأِص ْي ًال آلِإَلَه ِإَّال‬
‫ َص َد َق َو ْع َد ُه َو َن َص َر َع ْبَد ُه َو َأَع َّز ُج ْن َد ُه َو َه َز َم اَألْح َز اَب َو ْح َد ُه آلِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َال‬،‫ُهللا َو ْح َده‬
‫َن ْع ُبُد ِإَّال ِإَّياُه ُم ْخ ِلِص ْي َن َلُه الِّد ْيُن َو َلْو َك ِر َه اْل َك اِفُرْو َن َو َلْو َك ِر َه اْل ُم ْش ِر ُك ْو َن َو َلْو َك ِر َه‬
‫ْط‬
‫ اْلَح ْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َج َعَل َر َمَض اَن َش ْهُر الِّص َي اِم ِلْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو َج َعَل ِع ْيَد اْلِف ِر‬. ‫اْل ُم َن اِفُقْو َن‬
‫ َأْش َه ُد َأْن آلِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َدُه َالَش ِر ْي َك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن‬، ‫ِض َي اَف ًة ِللَّصاِئِم ْي َن َو َف ْر َح ًة ِلْلُم َّت ِقْي َن‬
‫ اللهم َفَص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك‬،‫َس ِّيَد َن ا َو َن ِبَّي َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َصاِد ُق اْلَو ْع ِد اَألِمْين‬
‫ َف َياِع َب اَد ِهللا‬: ‫ َأَّما َب ْع ُد‬،‫َع لَى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع لَى آلِه َو َأْص َح اِب اْل ِكَر اِم َو َس ِّلْم َت ْس ِلْيًما َك ِثْيًر ا‬
.‫ُأْو ِص ْي ُك ْم َو ِإَّياَي ِبَت ْق َو ى ِهللا َو َط اَع ِتِه َفَق ْد َفاَز اْل ُم َّت ُقْو ن‬
HadirinJama’ah‘IdulFitriRahimakumullah
Kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada
kita semuanya, sehingga pada hari ini kita bersama dapat duduk bersimpuh mengucapkan takbir, tahmid,
tasbih, dan tahlil sebagai perwujudan dari rasa syukur kita menyelesaikan ibadah shaum di bulan suci
Ramadhan. Dan hari ini kita memasuki hari yang penuh dengan kebahagiaan rohani, kelezatan samawi dan
kenikmatan spiritual, sejalan dengan firman-Nya pada QS. Al-Baqarah ayat 185:

: ‫ {البقرة‬. ‫ َو ِلُتْك ِم ُلْو ا اْل ِع َّدَة َو ِلُتَك ِّبُر َهللا َع َلى َم ا َه َداُك ْم َو َلَع َّلُك ْم َت ْشُك ُرْو َن‬.. :‫َقاَل ُهللا َت َع اَلى‬
.}185

“…Dan hendaknya kamu mencukupkan bilangannya dan hendaknya kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, niscaya kamu bersyukur”. (QS. Al-Baqarah: 185).

!‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Ibadah shaum di bulan Ramadhan yang baru saja kita laksanakan, sesungguhnya adalah suatu proses
pendidikan yang berkelanjutan dan berkesinambungan bagi orang-orang yang beriman yang
menghantarkannya pada puncak nilai-nilai kemanusiaan yang disebut dengan taqwa (‫)لعلكم تتقون‬. Taqwa inilah
indikator utama kemuliaan, indikator utama kebahagiaan dan indikator utama kesejahteraan. Firman-Nya
dalam QS. Al-Hujurat ayat 13.
‫ َي آَأيــُّـ َه ا الَّن اُس ِإَّن ا َخ َلْق َن اُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْن َث ى َو َج َع ْل َن اُك ْم ُش ُعْو ًبا َو َقَباِئ َل‬:‫َقاَل ُهللا َت َع َاَلى‬
.}13 : ‫ {الحجرات‬.‫ِلَت َع اَر ُفْو ا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِهللا َأْت َقاُك ْم ِإَّن َهللا َع ِلْي ٌم َخ ِبْيٌر‬

”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat: 13).

Dengan ketaqwaan yang terus-menerus kita bangun dalam diri kita, keluarga kita, lingkungan kita,
masyarakat dan bangsa kita, insya Allah akan menumbuhkan kesejahteraan dan keberkahan hidup yang
senantiasa kita dambakan. Kita menyadari dan kita akui dengan jujur bahwa saat ini dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, keberkahan dan kesejahteraan masih belum kita raih. Ini terbukti dari jumlah orang
miskin yang semakin banyak, angka pengangguran semakin tinggi, jumlah anak usia sekolah yang tidak bisa
sekolah semakin besar, penduduk yang termasuk tunawisma, tidak memiliki tempat tinggal yang layak
semakin banyak, apalagi kalau kita melihat kriteria rumah tangga miskin yang saat ini di negara kita
mendapatkan uang kompensasi BBM 300 ribu untuk tiga bulan, ternyata jumlahnya cukup banyak. Dan
dibeberapa daerah tertentu angkanya meningkat sebesar 14,3%. Jika diukur dengan kriteria kemiskinan antara
lain sebagai berikut: Luas tempat tinggal: kurang dari 8m2 perorang, jenis lantai bangunan tempat tinggal
adalah tanah/bambu/kayu murahan. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu kualitas
rendah. Fasilitas tempat buang hajat sama sekali tidak ada. Sumber penerangan rumah bukan listrik, sumber air
minum adalah sumur atau mata air tidak terlindungi bahkan kadangkala juga sungai. Bahan bakar untuk
memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah, tetapi dengan melonjaknya harga minyak tanah
saat ini banyak yang kembali dengan menggunakan kayu bakar. Tidak pernah mengkonsumsi
daging/susu/ayam, kecuali maksimal seminggu sekali. Tidak pernah pula membeli pakaian baru, kecuali
setahun sekali. Kemiskinan ini semakin bertambah-tambah dengan banyaknya musibah yang menimpa
masyarakat dan bangsa kita, seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan badai tsunami, seperti terjadi akhir tahun
yang lalu terutama di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias Sumatera Utara. Ditambah lagi kini semakin
banyak para pekerja yang di PHK-kan oleh perusahaannya masing-masing.

!‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Hadirin Jama’ah Idul Fitri yang dimuliakan
Memang kondisi semacam ini terasa sangat ironis dan sangat kontradiktif jika dikaitkan dengan kondisi
tanah negara kita yang sangat subur, sumber alam yang melimpah ruah dan mayoritas penduduknya beragama
Islam. Tetapi tentu hal ini tidaklah mengherankan jika dilihat dari ajaran Islam itu sendiri. Di dalam Al-Qur'an
tidak ada satu ayat pun yang mengkaitkan kesuburan dengan kemakmuran. Artinya negeri yang subur tidak
otomatis rakyatnya akan menjadi makmur. Bahkan kesuburan akan menjadi malapetaka kalau disertai dengan
kekufuran terhadap nikmat Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah pada QS. An-Nahl ayat 112.

‫ َو َض َر َب ُهللا َم َثًال َقْر َي ًة َك اَنْت َءاِم َن ًة ُّم ْط َم ِئَّن ًة َي ْأِتْي َه ا ِر ْز ُقَه ا َر َغ ًد ا ِّمْن‬:‫َقاَل ُهللا َت َع اَلى‬
. ‫ُك ِّل َم َك اٍن َفَكَف َر ْت ِب َأْن ُع ِم ِهللا َفَأَذ اَقَه ا ُهللا ِلَب اَس اْلُج ْو ِع َو اْلَخ ْو ِف ِبَم ا َك اُنْو أ َي ْص َن ُعْو َن‬
.}112 : ‫{النحل‬

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram,
rizkinya daya kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-
nikmat Allah; oleh karena itu Allah menimpakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan,
disebebabkan apa yang telah mereka perbuat”. (QS. An-Nahl: 112).

Bahkan sungguh sangat menarik hasil penelitian Lembaaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun
2004 yang menyatakan bahwa di negara kita terdapat empat propinsi yang paling subur, tetapi ternyata
penduduknya paling miskin.

Hadirin Jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah

Kemakmuran dan kesejahteraan sesungguhnya akan bisa dibangun dan diraih melalui perilaku yang
baik, yang berdasarkan iman dan taqwa, seperti kejujuran, kecerdasan (intelektual, spiritual, emosional, dan
sosial), etos kerja yang tinggi, etika berusaha dan bekerja yang berdasarkan pada nilai-nilai tauhid dan
kepekaan sosial yang tinggi. Di dalam Al-Qur’an dan hadits banyak digambarkan betapa kejujuran (ash-
Shiddiq) akan meraih kebaikan, sebaliknya khianat, dusta, korup dan mengambil hak orang lain akan
menghasilkan berbagai macam keburukan. Rasulullah Saw. bersabda:

‫ َع َلْي ُك ْم ِبالِّص ْد ِق َف ِإَّن الِّص ْد َق َي ْه ِد ْى ِإَلى اْل ِب ِّر َو ِإَّن اْل ِب َّر يَـ ْهِدى ِإَلى‬:s ‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا‬
‫ َو ِإَّن اْل َك ِذَب يَـْه ِد ْى ِإَلى اْلُفُج ْو ِر‬.‫ْالَج َّن ِة َفِإَّن الَّر ُج َل َلَي ْص ِد ُق َح َّت ى ُيْك َت ب ِع ْن َد ِهللا ِص ِّد يْـًقا‬
‫ {رواه‬. ‫َو ِإَّن اْلُفُجْو َر يَـْهِدى ِإَلى الَّن اِر َو ِإَّن الَّر ُج َل َلَي ْك ِذُب َح َّت ى ُيْك َت ب ِع ْن َد ِهللا َك َّذ ابًا‬
.}‫البخارى‬

“Hendaknya kalian selalu berusaha menjadi orang yang benar dan jujur, kerena kejujuran akan melahirkan
kebaikan (keuntungan-keuntungan). Dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke surga. Jika seseorang terus
berusaha menjadi orang yang jujur, maka pasti dicatat oleh Allah sebagai orang yang selalu jujur. Jauhilah
dusta dan menipu, karena dusta itu akan melahirkan kejahatan dan kejahatan akan menunjukkan jalan ke
neraka. Jika seseorang terus-menerus berdusta, maka akan dicatat oleh Allah sebagai orang selalu
berdusta.”(HR. Bukhari).

Perhatikan pula firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 188:

‫ َو َال َت ْأُك ُلْو ا َأْم َو اَلُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِباْل َباِط ِل َو ُتْد ُلْو ا ِبَه ا ِإَلى اْلُح َّك اِم ِلَت ْأُك ُلْو ا َفِر ْي ًق ا‬:‫َقاَل ُهللا َت َع َاَلى‬
.}188 : ‫ {البقرة‬. ‫ِّمْن َأْم َو اِل الَّن اِس ِباِإلْث َو َأْنُت ْم َت ْع َلُمْو َن‬
‫ِم‬
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan cara bathil, dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”. (QS. Al-
Baqarah: 188).

Hadirin Jama’ah ’Idul Fitri Rahimakumullah

Islam juga mengajarkan etos kerja yang tinggi dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada pada
diri kita untuk mempersembahkan yang terbaik dalam kehidupan ini yang disebut dengan itqan atau ihsan.
Sebagaimana sabdanya:

.}‫ {رواه الديلمي‬.‫ ِإَّن َهللا ُيِحُّب ِإَذ ا َع ِمَل َأَح َد ُك ُم اْل َع َمَل َأْن ُيْت ِقَن ُه‬:s ‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا‬

“Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT mencintai suatu perbuatan yang dikerjakan secara
itqan (profesional)”. (HR. Ad-Dailamiy).

Salah satu do’a yang sering dibaca oleh Rasulullah Saw. adalah do’a terhindar dari sifat lemah, malas,
kikir, dan penakut.
‫ َالَّلُهَّم ِإِّن ي َأُعْو ُذ ِبَك ِمَن اْل َع ْج ِز َو اْل َك َس ِل َو اْلُجْب ِن َو اْل ُبْخ ِل َو اْل َهَر ِم َو َغ َلَبِة‬:s ‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا‬
‫ َو َأُعْو ُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب الَّن اِر َو َأُعْو ُذ ِب َك‬، ‫ َو َأُعْو ُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْب ِر‬، ‫الَّد ْي ِن َو َق ْه ِر الِّر َج اِل‬
.}‫ {رواه البخارى ومسلم‬.‫ِم ْن ِفْت َن ِة اْل َم ْح َي ا َو اْل َمَم اِت‬

"Rasulullah Saw. bersabda: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari lemah pendirian, sifat malas, penakut,
kikir, hilangnya kesadaran, terlilit utang dan dikendalikan orang lain.”. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
siksa kubur, siksa neraka dan dari fitnah (ketika) hidup dan mati". (HR. Bukhari dan Muslim).
Disamping etos kerja yang tinggi, juga menumbuhkan etika bekerja dan etika berusaha. Artinya hanya
rizki yang halallah, baik substansinya maupun cara mendapatkannya yang dicari dan dilakukannya. Karena
disadari, rizki yang halal akan menimbulkan perilaku yang baik, sebaliknya rizki yang haram akan
menimbulkan perilaku yang buruk. Allah berfirman dalam QS. 2: 168:

‫ َي آ َأيـُّـ َه ا الَّن اُس ُكُل وا ِمَّم ا فِي اَألْر ِض َح َالًال َط ِّيًب ا َو َال َت َّتِبُع وا ُخ ُط َو اِت‬:‫َقاَل اللُه َت َع اَلى‬
.}168 : ‫ {البقرة‬. ‫الَّشْي َط اِن ِإَّنُه َلُكْم َع ُد ٌّو ُمِبْيٌن‬

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah: 168).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. menyatakan:

.}‫{الحديث‬.‫ ُك ُّل َلْح ٍم َن َب َت ِمَن اْلَح َر اِم َفالَّن اُر َأْو َلى ِبِه‬:s ‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا‬

”Rasulullah Saw. bersabda: ”Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih pantas
baginya”. (al-Hadits).

!‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Hadirin Jama’ah ’Idul Fitri Rahimakumullah

Disamping kejujuran, etos kerja, dan etika kerja yang harus kita bangun, kepekaan sosial pun harus
senantiasa kita tumbuhkan. Artinya rizki yang kita dapatkan bukanlah sekedar untuk diri kita dan keluarga kita,
tetapi disitu terdapat hak orang lain, terutama hak fakir-miskin. Allah SWT berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat
ayat 19.
.}19 : ‫ {الذاريات‬. ‫ َو ِفي َأْم َو اِلِه ْم َح ٌّق ِللَّساِئِل َو اْل َم ْح ُروِم‬:‫َقاَل ُهللا َت َع اَلى‬

” Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak
mendapat bahagian”. (QS. Adz-Dzariyat: 19).

Kepekaan sosial ini ditumbuhkan antara lain dengan cara memberikan sebagian harta kita kepada
mereka yang membutuhkan, terutama fakir-miskin, baik dalam bentuk zakat ataupun infaq dan shadaqah.
Yang perlu kita sadari bersama adalah bahwa kesediaan berzakat, berinfaq atau bershadaqah merupakan ciri
utama akhlaq orang yang bertaqwa, yang sarana pembangunan ketaqwaan itu adalah ibadah shaum di bulan
Ramadhan. Allah berfirman dalam QS. 3: 133-134.

‫َو اَألْر ُض‬ ‫ َو َس اِر ُعوا ِإَلى َم ْغ ِف َر ٍة ِم ْن َر ِّب ُك ْم َو َج َّن ٍة َع ْر ُض َه ا الَّس َم اَو اُت‬:‫َقاَل ُهللا َت َع اَلى‬
‫َو اْل َع اِفْي َن‬ ‫) اَّلِذيَن ُيْن ِفُقوَن ف الَّسَّر اِء َو الَّضَّر اِء َو اْل َك اِظ ِم ْي َن اْل َغ ْي َظ‬133( ‫ُأِع َّد ْت ِلْلُم ـَّت ِقْي َن‬
‫ِي‬
.}134-133 : ‫ {ال عمران‬.)134( ‫َع ِن الَّن اِس َو ُهللا ُيِحُّب اْلُمْح ِس ِنْي َن‬

” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (133) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (134)”. (QS. Ali
Imran: 133-134).

!‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Hadirin Jama’ah ’Iedul Fitri Rahimakumullah

Yang perlu kita sadari adalah bahwa ternyata kesediaan kita untuk berzakat atau berinfaq akan
menimbulkan ketenangan bathin, kejernihan pikiran, dan bahkan harta kita yang kita infaqkan akan semakin
berkembang dan bertambah keberkahannya. Firman Allah dalam QS. 2: 261 dan QS. Ar-Rum ayat 39.

‫ َم َث ُل اَّلِذيَن ُيْن ِفُقوَن َأْم َو اَلُهْم ِفي َس ِبْي ِل ِهللا َك َم َث ِل َح َّب ٍة َأْن َب َتْت َس ْب َع َس َن اِبَل‬:‫َقاَل ُهللا َت َع اَلى‬
.}261 : ‫ {البقرة‬.‫ِفي ُك ِّل ُس ْن ُبَلٍة ِماَئ ُة َح َّبٍة َو ُهللا ُيَض اِع ُف ِلَم ْن َي َش اُء َو ُهللا َو اِس ٌع َع ِليٌم‬
” Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha
Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 261).

‫ َو َم ا آَت ْي ُتْم ِم ْن ِر ًبا ِلَي ْر ُبَو ِفي َأْم َو اِل الَّن اِس َفَال َي ْر ُب و ِع ْن َد ِهللا َو َم ا آَت ْي ُتْم‬:‫َقاَل ُهللا َت َع اَلى‬
.}39 : ‫ {الروم‬. ‫ِم ْن َز َك اٍة ُتِر يُد وَن َو ْج َه ِهللا َفُأوَلِئَك ُه ُم اْل ُمْض ِع ُفوَن‬

” Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu
tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya)”. (QS. Ar-Rum: 39).

Mudah-mudahan dengan sifat-sifat tersebut di atas, yang merupakan sebagian dari sifat-sifat orang-
orang yang bertaqwa, kita bisa membangun kesejahteraan pada diri kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan
bangsa kita. Amien ya rabbal ’alamin.

‫ َأُع ْو ُذ ِباِهلل‬، ‫َج َع َلَن ا ُهللا َو ِإَّياُك ْم ِمَن اْلَف ِئِز ْي َن اَألِم ِنْي َن َو أْد َخ َلَن ا َو ِإَّياُك ْم فِي ُز ْم َر ِة اْل ُم َو ِّح ِد ْي َن‬
‫ِمَن الَّش ْي َط اِن الَّر ِج ْي ِم ِبْس ِم هللاِ الَّر ْح َم ِن الَّر ِح ْي ِم َو َلْو َأَّن َأْه ُل اْلَقَر ى َء اَم ُنْو ا َو اَّت َق ْو ا َلَفَت ْح َن ا‬
‫ َو ُق ْل َر ِّب‬. ‫َع َلْي ِه ْم َبَر َك اٍت ِّم َن الَّس َم آِء َو اَألْر ِض َو َلِك ْن َك َّذ ُبْو ا َفَأَخ ْذ َن اُه ْم ِبَم ا َك ُنْو ا َي ْك ِس ُبْو َن‬
. ‫اْغ ِفْر َو اْر َح ْم َو َأْن َت َخ ْيُر الَّر اِحِم ْي َن‬

DO’A KHUTBAH II IDUL FITRI

‫ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْي ِم‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َر ُس ْو ِل ِهللا َو َع َلى آِل ِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َو َالُه َو َالَح ْو َل‬
‫ َأيـُّـ َه ا الَّن اُس اَّتُق ْو ا َهللا َت َع اَلى َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َي ْو َم ُك ْم َه َذ ا َي ْو ٌم‬: ‫ َأَّما َب ْع ُد‬.‫َو َالُقَّو َة ِإَّال ِباِهلل‬
‫ ِإَّن َهللا َو َم َالِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّن ِبِّي‬، ‫ َفَأْك ِثُرْو ا ِمَن الَّص َالِة َع َلى الَّن ِبِّي اْل َك ِر ْي ِم‬،‫َعِظ ْي ٌم‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّم ٍد‬.‫َي آأيـُّـَه ا اَّلِذ ْي َن َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًما‬
‫َأ‬ ‫ْل‬
‫َسِّيِد ا ُمْر َس ِلْي َن َو َع َلى آِلِه َو ْص َح اِبِه َو الَّت اِبِع ْي َن َو َت اِبِع الَّت اِبِع ْي َن َو َت اِبِع ْي ِه ْم ِبِإْح َس اٍِن ِإَلى َي ْو ِم‬
. ‫الِّد ْي ِن َو اْر َح ْم َن ا َمَع ُهْم ِبَر ْح َمِتَك َي آَأْر َح َم الَّر اِحِم ْي َن‬
Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Kami panjatkan segala puji dan syukur atas segala rahmat dan
karunia yang telah Engkau limpahkan kepada kami, nikmat sehat wal ‘afiat, nikmat ilmu pengetahuan dan
nikmat iman serta Islam. Ya Allah, ya Tuhan kami. Jadikanlah kami semua hamba-hamba-Mu yang pandai
mensyukuri nikmat-Mu, dan janganlah Engkau jadikan kami hamba-hamba yang ingkar dan kufur terhadap
segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami.

. ‫َلِئْن َش َْك ْر ُتْم َألِز ْيَد َّنُك ْم َو َلِئْن َكَفْر ُتْم ِإَّن َع َذ اِبي َلَش ِد ْي ٌد‬
Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, kesalahan dan dosa
kedua orang tua kami, kesalahan dan dosa saudara-saudara kami, kaum muslimin dan muslimat yang telah
melalaikan segala perintah-Mu dan melaksanakan segala larangan-Mu. Andaikan Engkau tidak mengampuni
dan memaafkan kami, kami takut pada adzab-Mu di akhirat nanti dan pertentangan bathin dalam kehidupan
dunia ini. Ya Allah. Janganlah Engkau limpahkan adzab-Mu kepada kami, karena dosa dan kesalahan kami.
Kami yakin ya Allah, rahmat dan ampunan-Mu jauh lebih luas daripada adzab-Mu.

Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Terimalah segala amal ibadah kami, terimalah ibadah puasa
kami, terimalah shalat kami dan amal ibadah kami yang lain. Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu
yang selalu bertaqwa, yang ridha dan ikhlas untuk melaksanakan segala aturan-Mu, yang ridha dan ikhlas,
Islam sebagai ajaran-Mu, yang ridha dan ikhlas, Al-Qur'an sebagai imam dan petunjuk kami, yang ridha dan
ikhlas, Nabi Muhammad Saw. sebagai panutan kami.

Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami. Berbagai macam ujian dan musibah kini sedang menimpa
masyarakat dan bangsa kami. Kami yakin musibah itu bukan karena Engkau membenci kami, akan tetapi
sebagai peringatan agar kami semua lebih dekat dan lebih cinta kepada-Mu. Agar kami semuanya lebih
memiliki sikap ‫ سمعنا وأطعنا‬akan segala ketentuan-Mu. Agar kami semua kembali pada agama-
Mu, yaitu agama Islam yang Engkau ridhai.

‫َظ َهَر اْلَف َس اُد فِي اْل َب ِّر َو اْلَب ْح ِر ِبَم ا َك َسَب ْت َأْيِدى الَّن اِس ِلُي ِذ ْي َق ُهْم َب ْع َض اَّل ِذي َع ِم ُل ْو ا َلَع َّلُهْم‬
‫َر َّب َن ا‬.‫ َر َّب َن ا َه ْب َلَن ا ِم ْن َأْز َو اِج َن ا َو ُذ ِّر َياِتَن ا ُق َّر َة َأْع ُيٍن َو اْج َع ْلَن ا ِلْل ُم َّت ِقْي َن ِإَم اًم ا‬. ‫َي ْر ِج ُعْو َن‬
‫ َر َّب َن ا آِتَن ا ِفى الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة‬. ‫َظ َلْم َن ا َأْنُفَس َن ا َو ِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَن ا َو َت ْر َح ْم َن ا َلَن ُك ْو َن َّن ا ِمَن الَخ اِس ِر ْي َن‬
. ‫َو ِفى اآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر‬
‫ ِإَّن َهللا َي ْأُمُر ِباْل َع ْد ِل َو اِإلْح َس اِن َو ِإْي َت اِء ِذى اْلُق ْر َب ى َو َي ْن َه ى َع ِن اْلَفْخ َش اِء‬,‫ِع َب اَد ِهللا‬
‫َو اْل ُم ْن َك ِر َو اْل َب ْغ ي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُروْن َف اْذ ُك ُروا َهللا َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْس ـَئ ُلْو ُه ِم ْن َفْض ـِلِه‬
. ‫ُيْع ِط ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ْر‬

Anda mungkin juga menyukai