Anda di halaman 1dari 3

Khutbah Idul Fitri: Jihad Memperkokoh Nilai Keadaban Bangsa

‫َألَّس َالَم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر اَك اُتَه‬


‫َاْلَح ْم ُد ِهللِا َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه َو َنُعْو ُذ ِبِه ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا َم ْن‬
‫َيْهِدِه ُهَّللا َفَالُمِض َل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْلُه َفَال َهاِدَي َلُه‬.
‫َأْش َهُد َأْن آل ِإَلَه ِاّآل ُهللَا َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَهَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َو آلَنِبَى‬
‫ َاَم ا َبْعُد‬. ‫ ُاْو ِص يُك ْم ِعَباَد ِهللا َو ِايآَي ِبَتْقَو ي ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬.‫َبْع َد ُه‬
‫ ُهللَا‬. َ‫ ُهللَا َاْك َبُر َك ِبْيَر ا َو اْلَح ْم ُد ِ ِهلل َك ِثْيَر ا َو ُسْبَح اِن ِهلل ُبْك َر َة َو َاِص ْيال‬.‫هللَا ُ َاْك َبُر هللَا َاْك َبُر هللَا ُ َاْك َبُر‬
‫َاْك َبُر ُهللَا َاْك َبُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬.
Para Jama’ah ‘Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah
Hari ini 1 Syawwal 1444 H telah dijadikan oleh Allah sebagai hari suka cita bagi kita, bagi kaum
muslimin seluruhnya. Kita baru saja menempuh proses penyadaran kembali arti pentingnya
hidup kerohanian atau sisi spritual yang selama ini terbelenggu oleh tuntutan hidup fisikal
material yang lepas dari nilai-nilai keagamaan. Suatu proses penyadaran pentingnya arti langit,
dan rendahnya kehidupan bumi dengan segala dampaknya.
Oleh karena di dalam sunnatullah telah digariskan bahwa manusia harus tinggal sementara di
bumi ini, maka tidak terhindarkan hukum gravitasi bumi menarik tubuh fisik manusia demikian
kuatnya, bahkan kemudian ruh yang ditiupkan ke dalam tubuh kasar manusia, tak kalah
kuatnya ikut-ikutan tertarik ke dalam lumpur debunya, sehingga ruh lupa akan asal usulnya
sendiri yang habatat min al-mahall al-arfa yang memancar dari singgasana langit yang
tertinggi, min qibalillah, min ruhih, dari sisi Allah, dari ruh-Nya. Puasa sebagai kewajiban bagi
seluruh umat beriman, kalian dan sebelum kalian dimaksudkan agar ruh kalian, agar mental
kalian melawan gravitasi bumi dan beranjak sedikit demi sedikit mendekati langit, kemudian
menerobos dalam konsentrasi beribadah khusyuk dalam ketakwaan mengarahkan mata rohani
ke Dzat Yang Maha Besar, ke Dzat Yang bumi dan langit tak berdaya dalam genggaman-Nya.

‫َاُهلل َاْك َب ُر ُهللَا َاْك َب ُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬


Para Jama’ah ‘Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah
Di hari suka cita, di hari ‘Id al-Fitrah ini, rasa-rasanya kita telah mendapat rahmat Allah,
mendapatkan ampunan-Nya, dan dibebaskan dari api neraka, seakan-akan kaki rohani kita
telah sampai ke pintu gerbang singgasana langit tertinggi, ke surga yang dijanjikan, ke
kebahagiaan yang tak terkirakan. Namun tiba-tiba terdengar seruan yang sangat keras ke
telinga rohani kita, membuyarkan lamunan spritual kita: Apakah kalian sangka kalian akan
masuk surga padahal Allah belum menyaksikan kalian berjihad, belum juga melihat kalian
bersabar.(Qs Al-Imron ayat 142)

‫َأۡم َح ِس ۡب ُتۡم َأن َت ۡد ُخ ُلوْا ٱۡل َج َّنَة َو َلَّما َي ۡع َلِم ٱُهَّلل ٱَّلِذيَن َٰج َه ُد وْا ِمنُك ۡم َو َي ۡع َلَم ٱلَّٰص ِبِر يَن‬
Apakah kalian kira kalian akan masuk surga, padahal kalian belum ditimpa seperti orang-orang
dahulu yang ditimpa kepedihan, penderitaan, bahkan kegoncangan, sampai-sampai Rasul dan
orang-orang yang beriman yang menyertainya, berseru kapan akan datang pertolongan Allah,
lalu dijawab bahwa sesungguhnya pertolongan Allah itu sudah dekat.(Qs Al-Baqarah ayat 214)
‫َأۡم َح ِس ۡب ُتۡم َأن َت ۡد ُخ ُلوْا ٱۡل َج َّنَة َو َلَّما َي ۡأ ِتُك م َّم َث ُل ٱَّلِذيَن َخ َلۡو ْا ِمن َقۡب ِلُك ۖم َّمَّس ۡت ُهُم ٱۡل َب ۡأ َس ٓاُء َو ٱلَّضَّر ٓاُء‬
‫ب‬ٞ‫َو ُز ۡل ِز ُلوْا َح َّت ٰى َي ُقوَل ٱلَّر ُسوُل َو ٱَّلِذيَن َء اَم ُنوْا َمَع ُهۥ َم َتٰى َنۡص ُر ٱِۗهَّلل َأٓاَل ِإَّن َنۡص َر ٱِهَّلل َقِر ي‬
Jihad di jalan Allah adalah suatu wilayah yang sangat luas. Salah satu misi jihad Islam adalah
mengatasi terjadinya krisis nilai keadaban yang semakin terasa nyaris di semua lini kehidupan
berbangsa dan bernegara di republik ini. Penguatan terhadap nilai-nilai keadaban yang berupa
keadilan, amanah, kejujuran, sopan santun, keberpihakan kepada yang lemah dan yang
dilemahkan, adalah beberapa contoh wilayah jihad yang nyata-nyata harus diperjuangkan.

‫ُهللَا َاْك َب ُر ُهللَا َاْك َب ُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬


Para Jama’ah ‘Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah
Puasa Ramadhan dengan segala rangkaian ibadah di dalamnya, telah mengajarkan proses
penguatan terhadap nilai-nilai keadaban. Nilai-nilai ini dibangun di atas prinsip: keimanan,
menahan diri, serta kehati-hatian dalam seluruh prilaku dan tindakan. Puasa menuntut manusia
agar bisa menahan diri, bahkan dari hal-hal yang sebenarnya dibolehkan: makan minum, dan
menyalurkan hasrat suami istri sejak terbit fajar sampai terbenam matahari selama sebulan
penuh. Pembiasaan menahan diri dari yang dibolehkan, agar lebih dapat menahan diri dari
yang diharamkan, dari bertindak zalim, korup, tidak jujur, tidak sopan, tidak amanah,
mengabaikan pihak yang lemah dan yang dilemahkan, dan lain lain. Semua tindakan seperti itu
jelas akan meruntuhkan martabat manusia, martabat bangsa, bahkan akan meluluhlantakkan
peradaban itu sendiri.
Dengan prinsip iman, menahan diri, dan kehati-hatian yang merupakan inti dari bangunan
puasa yang sesunguh-sungguhnya, telah menguatkan nilai-nilai keadaban ummat, keadaban
bangsa, seharusnya begitu. Puasa mengasuh dan mensucikan jiwa, meninggikannya di atas
dimensi atau ruang ketubuhan, dimensi atau ruang kematrialan manusia. Buahnya antara lain,
tidak melakukan hal-hal tidak terpuji, merusak kesucian jiwa, menzalimi, dan merusak
peradaban yang pasti dibenci Tuhan, dimurkai Allah! Begitu Allah selesai memaparkan ayat-
ayat-Nya tentang puasa ramadhan, langsung Allah sambung dengan peringatanNya:
‫ۡث‬ ‫َأ َٰو‬ ‫ۡأ ُل‬ ‫ۡل‬ ‫ُل‬ ‫ۡل َٰب‬ ‫ۡأ ُل َأ َٰو‬
‫َو اَل َت ُك ٓو ْا ۡم َلُك م َب ۡي َن ُك م ِبٱ ِط ِل َو ُتۡد وْا ِبَه ٓا ِإَلى ٱ ُح َّك اِم ِلَت ُك وْا َف ِر يٗق ا ِّم ۡن ۡم ِل ٱلَّن اِس ِبٱِإۡل ِم‬
‫َو َأنُتۡم َتۡع َلُموَن‬
Dan janganlah kalian makan harta di antara kalian dengan jalan yang batil, dan (janganlah)
kalian menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kalian dapat
memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kalian mengetahui (al-
Baqarah 188).

‫ُهللَا َاْك َب ُر ُهللَا َاْك َب ُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬


Para Jama’ah ‘Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah!
Puasa juga mengajarkan kepada kita, untuk merasakan lapar dan dahaga, yang biasa
dirasakan oleh mereka yang miskin, mereka yang tak berpunya. Menghadirkan empati, setidak-
tidaknya simpati kepada mereka yang mebutuhkan, sehingga bermurah hati menyantuni dan
turut meringankan derita mereka.

‫َو ُهللا فِى َع ْو ِن ْالَع ْب ِد َم ا َك اَن ْالَع ْب ُد فِى َع ْو ِن َأِخ ْي ِه‬


Allah menolong hamba-Nya, jika hamba-Nya menolong sesama! Jika bangsa ini mendahulukan
dan berpihak kepada mereka yang lemah dan yang dilemahkan, tentulah Allah akan menolong
bangsa ini!

‫َاْك َب ُر آل ِإَلَه ِاّآل ُهللَا َو ُهلل َاْك َب ُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬ ‫هللَا ُ َاْك َب ُر هللَا‬
Para Jama’ah ‘Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah!
Puasa juga mendidik kita untuk memiliki kelembutan hati, buah dari pensucian jiwa selama
ditempa di bulan Ramadhan ini. Jadikanlah sebagai kekuatan untuk memperkokoh nilai-nilai
keadaban, membangun kebersamaan, membina hubungan dengan sesama, dengan seluruh
anak bangsa! Jangan saling menzalimi satu sama lain, jangan saling menggunting dalam
lipatan! Bangsa ini akan menjadi tinggi kedudukannya jika seluruh potensi digunakan untuk
membangun masa depan yang gemilang, yang berkeadaban! Moga Allah menolong kita,
menolong bangsa ini!
Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah, konsentrasikan pikiran hanya kepadaNya,
hadirkan kesadaran Spritual bahwa Ia berada di hadapan kita:

‫ َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع لَى ُم َح َّمٍد َو َع لَى َاِلِه َو َص ْح ِبِه َأْخ َمِع ْي َن‬. ‫َاْلَح ْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْل َع َلِم ْي َن‬
‫َاّلَلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمِس ِلِم ْي َن َو اْلُمْس ِلَماِت َو اْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت َاَألْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو ْاَألْم َو اِت ِإَّن َك َس ِمْيُع‬
‫َقِر ْيُب ُمِخْيُب الَّد ْع َو اِت َي اَق ِظ َي اْلَح َخ اِت َي اُم ِج يَب الَّساِء َلِت‬.

‫َاَّللُهَّم ِاَّن ا َن ْس اَء ُلَك َس َلَم ًت ِفي الِّد ْي ِن َو َع اِفَي َت ِفي اْلَج َسِد َو ِز َي اَد ًة ِفي اْلِع ْلِم َو َبَر َك ًه ِفي الِّر ْز ِق‬
‫َو َت ْو َب ًة َق ْب َل اْل َم ْو ِت َو َر ْح َم ًة ِع ْن َد اْل َم ْو ِت َو َم ْغ ِفَر ًة َب ْع َد اْل َم ْو ِت ِبَر ْح َمِتَك يآَاْر َح َم الَّر ِحِم ْي َن‬.
‫َاَّللُهَّم َت َقَّبْل ِم ّنآ َص َالَت ناَ َو َج ِميَع ِع بآَدِتنآ ِبِر ضآَك َو َفْض ِلَك اْلَك ِر ْيم َو ُتْب َع َلْينآ ِإَّن َك َأْن َت َت َو اُب‬
‫ َر َّبنآ َه ْب َلَن آ‬. ‫ َر َّبنآ َالُتِز ْغ ُقُلْو َب نآ َب ْع َد ِإْذ َه َذ ْي َت نآ َو َه ْب َلَن آ ِم ْن َلُد ْن َك َر ْح َم ًة ِإَّن َك اْلَو َه آُب‬. ‫الَّر ِح ْي ُم‬
‫ َر َّب َن آ َأِتَن آ ِفي الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي ْاَألِخَر ِة‬.‫ِم ْن َأْز َو اِج َن آ َو ُذ ِّر َيِتَن آ ُقَّر ًة َأْع ُيٍن َو اْج َع ْلَن آ ِلْل ُم َّت ِقْي َن ِإَم اًما‬
‫ ُسْب َح اَن َر بَك َر ّب اْل ِع َز ِة َع َّما َيِص ُفْو َن َو َس َالُم َع لَى اْل ُمْر َس ِلْين َو الَح ْم ُد‬.‫َح َس َن ًة َو ِقَن آ َع َذ اَب الَّن ار‬

‫ِهلل َر ّب ِ ْالعآَلِم ْي َن َو َلِذ ْك ُر ِهللا أْك َب ِر‬.ِ

‫وَالَّس َالُم َع َلْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر اَك اُتُه‬

Anda mungkin juga menyukai