Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH IDUL FITRI 1434 H

“Kembali ke Fitrah, Bekal Menuju Kampung Akhirat”

‫ أهلل اكبر كبيرا والحمد هلل كثيرا وسبحان اهلل بكرة وأصيال أشهد أن الاله إال‬x 3 ‫أهلل اكبر أهلل اكبر أهلل اكبر‬
‫اهلل وحده ال شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله‬
‫ في ا ايه ا الحاض رون والحاضرات اتق وا اهلل فق د فاز‬: ‫أم ا بع د‬.‫وأص حابه ومن تبعهم باحس ان إلى ي وم ال دين‬
‫المتقون ز واعلموا أن يومكم هذا يوم عظيم وعيد كريم قال اهلل تعالى اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم بسم‬
‫اهلل الرحمن الرحيم َولِتُ ْك ِملُوا ال ِْع َّد َة َولِتُ َكِّب ُروا اللَّهَ َعلَى َما َه َدا ُك ْم َول ََعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah

Jama`ah shalat `Ied yang berbahagia. Pertama-tama kami sampaikan ucapan selamat :
‫“ تفبل اهلل منا ومنكم‬Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua”
‫من العائدين الفائزين المقبولين‬ “Semoga Allah menjadikan kita sekalian orang-orang yang
kembali ke fithrah, yang memperoleh keberuntungan dan yang diterima amal ibadahnya.”
Amien.

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬


Jama`ah shalat `Ied yang berbahagia!

Untuk kesekian kalinya, pagi ini kita berkesempatan melaksanakana `Iedul Fithri. `Iedul Fithri akan
selalu berulang setiap tahun, karenanya mesti ada hikmah atau ajaran yang dapat ditangkap dari situ.
Ajaran yang segera tertangkap dari `Iedul Fithri adalah ajaran agar kita kembali ke fithrah sebagai
manusia, kembali ke asal kejadian manusia, siapa dia dan untuk apa dia ada.

Yang pertama, fithrah manusia adalah makhluk yang diciptakan. Bukan karena kehendak kita,
kita manusia ada. Bukan pula karena kehendak ibu bapa. Nyatanya, tidak sejak awal kita tahu bahwa kita
adalah manausia. Tunggu sampai minimal tujuh tahun kita baru tahu bahwa kita adalah manusia.
Nyatanya, banyak anak manusia yang tidak dikehendaki kehadirannya oleh orang tuanya, begitu lahir
segera saja ia ditinggalkan begitu saja, atau, bahkan, sejak dalam kandungan orang tuanya berusaha
sebisa- bisa mungkin menghilangkannya. Sebaliknya, banyak orang tua yang begitu keras usahanya
untuk menghadirkan anak, yang akan menjadi manusia, namun tak berhasil. Jadi sekali lagi, yang
pertama harus disadari, manusia, ya kita-kita ini manusia, adalah makhluk, yang diciptakan.

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬

Jama`ah shalat `Ied yang berbahagia.


Ada yang diiciptakaan mesti ada Yang Menciptakan, ada makhluk mesti ada Al-Khaaliq. Al-Khaliq
menciptakan manusia pasti bukan iseng semata, atau main-main tanpa hikmah tanpa tujuan. Al-Khaaliq
berfirman dalam Al-Mu`minun 116 :

‫َأفَ َح ِس ْبتُ ْم َأنَّ َما َخلَ ْقنَا ُك ْم َعبَثًا َوَأنَّ ُك ْم ِإل َْينَا ال ُت ْر َجعُو َن‬

“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu untuk main-main saja? Dan bahwa
kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”

Tentu tidak, bukan?

Dan tujuan diciptakannya manausia jelas-jelas dinyatakan Al-Khaaliq dalam Adz-Dzaariyaat 56 :

ِ ‫ْج َّن واِإل نْس ِإال لِي ْعب ُد‬


‫ون‬ ِ ُ ‫وما َخلَ ْق‬
ُ َ َ َ ‫ت ال‬ ََ
“Dan Kami tidak meciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menghambakan diri ke
padaKu.”

Jadi, setelah kita, manusia, mengakui sebagai makhluk, kita tidak boleh mengabaikan tujuan
diciptakannya oleh Al-Khaliq, yaitu menghambakan diri kepadaNya. Manusia yang tidak menghambakan
diri kepada Al-Khaliq yang menciptakannya berarti ia adalah manusia yang tidak tahu atau tidak
menyadari fithrahnya. Karena banyak manausia macam ini, Al-Khaaliq yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang secara berkala dan terus menerus memberikan peringatan agar manusia tidak kebablasan
dalam ketidaktahuannya dan ketidaksadarannya. Dan peringatan itu adalah `Iedul Fithri (kembali ke
fitrah).

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬

Jama`ah shalat `Ied yanag berbahagia.

Arti dasar dari “menghambakan diri” adalah menjadikan diri kita hamba dari Tuan (majikan)
kepada siapa kita menghambakan diri. Tuan yang hakiki bagi manusia adalah Allah, Al-Khaliq itu.
Menghambakaan diri kepada Allah tidak hanya sekedar mengakui kita sebagai hambaNya.
Menghambakan diri mestilah bertekad akan selalu patuh kepadaNya. Dengan kata lain, menghambakan
diri kepada Allah adalah selalu patuh akan perintah dan menjauhi laranganNya. Orang macam ini
sering disebut “muttaqien” yang bertakwa, dan itulah tujuan kita diperintahkan berpuasa oleh Allah
Ta`ala, sebagaimana yang baru kita selesaikan.
‫ب‬ ْ ُ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُونَ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن‬
َ ِ‫وا ُكت‬ َ ِ‫َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Tujuan ini, Insya Allah, tidak mustahil dapat dicapai oleh siapa saja asal dalam berpuasa
seseorang berbuka dan bersahur dengan makanan dan minuman yang halal dan tidak berkata kotor atau
berbuat jahat. Selain dengan berpuasa, di bulan Ramadhan kita juga digembleng secara fisik, mental,
jasmani dan ruhani, melalui tarawih, dzikir, tadarus, shodaqoh, pengajian dan serangkaian ibadah-
ibadah lainnya yang kita kerjakan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap Ridho dari Allah SWT.

Dengan gemblengan selama sebulan penuh itulah hari ini, hari Idul Fitri ini, kita diwisuda
menyandang gelar TAQWA.

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬

Jama`ah shalat `Ied yang berbahagia.

TAQWA ini merupakan sesuatu yang paling PENTING bagi kehidupan kita. Di dalam Al Quran, Allah
menyebutkan ada DUA fungsi taqwa dalam kehidupan kita.

PERTAMA: TAQWA MERUPAKAN BEKAL


Allah berfirman  
……‫……ال َّت ْق َوى َّالزا ِد َخي َْر َفِإنَّ َو َت َزوَّ دُو ْا‬
……….Dan berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa. (2:197)

Manusia pertama yang Allah ciptakan, yang merupakan nenek moyang kita adalah nabi Adam AS.
Nabi Adam Allah ciptakan di surga, sehingga surga merupakan kampung halaman kita. Sedang
kehidupan kita sekarang di dunia ini hanyalah seperti merantau, musafir. Dunia ini bukanlah kampung
halaman kita. Kita hanya sementara di dunia. Sedang kampung halaman kita adalah negeri akhirat,
tempat dimana surga berada. Dan agar kita bisa sampai kembali pulang ke kampung halaman di surga
maka satu-satunya BEKAL yang bisa mengantarkan kita ke surga adalah TAQWA.

Nabi SAW bersabda:

ِ ‫ َف َيرْ ِج ُ'ع ْاث َن‬،ُ‫ َأهْ لُ ُه َو َمالُ ُه َو َع َملُه‬:‫ِّت َثالَ َث ٌة‬


‫ َيرْ ِج ُع َأهْ لُ ُه َو َمالُ ُه َو َي ْب َقى َع َملُ ُه‬،‫ان َو َي ْب َقى َوا ِح ٌد‬ َ ‫َي ْت َب ُع ْال َمي‬
Mayit diikuti oleh tiga hal, keluarga, harta dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu menetap.
Keluarga dan hartanya akan kembali sedangkan amalnya menetap. (HR Muslim)

Inilah pentingnya TAQWA atau amal sholih. Karena dialah satu-satunya yg akan menjadi bekal kita
menuju kampung halaman kita. Kehidupan yang abadi. Kampung akhirat. Setiap kita akan menempuh
perjalanan ke akhirat sendiri-sendiri. Tak ada teman, tak ada keluarga. Sendiri-sendiri. Namun nantinya
kalau sudah sampai di surga, mudah-mudahan, Allah kumpulkan kembali kita dengan keluarga kita.
Sebagaimana yang Allah firmankan:
‫ب ِب َما ا ْم ِرٍئ ُك ُّل‬
'َ ‫ِين َر ِهينٌ َك َس‬ ٍ ‫َشيْ ٍء مِّن َع َمل ِِهم مِّنْ َألَ ْت َناهُم َو َما ُذرِّ َّي َت ُه ْم ِب ِه ْم َأ ْل َح ْق َنا بِِإي َم‬
َ ‫ان ُذرِّ َّي ُتهُم َوا َّت َب َع ْت ُه ْم آ َم ُنوا َوالَّذ‬

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan,
Kami hubungkan kembali -Kami kumpulkan kembali- anak cucu mereka dengan mereka di surga.”
(QS AthThur:21)

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬

Jama`ah shalat `Ied yang berbahagia.


FUNGSI TAQWA YANG KEDUA, TAQWA MERUPAKAN PAKAIAN

sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat AlAraaf ayat 26 :


….‫َخ ْي ٌر َذلِ َك ال َّت ْق َو َى َولِ َباسُ َو ِريشاً َس ْو َءا ِت ُك ْم ي َُو ِاري لِ َباساً َعلَ ْي ُك ْم َأ َنز ْل َنا َق ْد آ َد َم َبنِي َيا‬
Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik.
(7:26)

TAQWA merupakan pakaian bagi kita. Karena dengan TAQWA Allah menutup aurat-aurat kita.
Sebagaimana fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat. Aurat kita adalah dosa-dosa yang kita
lakukan. Dan dosa-dosa yg kita lakukan hanya bisa ditutup dan dihapus dengan TAQWA, dengan amal
sholih.

Allah SWT berfirman dalam surat Huud ayat 114 :


…..‫السَّـ ِّيَئ ا ِت ي ُْذ ِهب َْن ْال َح َس َنا ِ'ت ِإنَّ اللَّي ِْل م َِّن َو ُزلَفاً ال َّن َه ِار َط َر َفيِ ال َّصالَ َة َوَأق ِِم‬
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian
permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan
(dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. (11:114)

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬

Jama`ah shalat `Ied yang berbahagia.

TAQWA juga merupakan pakaian karena hanya TAQWA-lah yang membuat diri kita indah di mata
Allah. Sebagaimana fungsi pakaian juga sebagai perhiasan yang memperindah tampilan manusia. Allah
memandang derajat manusia bukan karena embel-embel dunia, harta, pangkat, jabatan. Tapi di mata
Allah, manusia yang paling istimewa, yang punya kedudukan tinggi adalah mereka yang BERTAQWA.
Sebagaimana firman Allah:

‫شعُوبا ً َو َج َع ْل َنا ُك ْم َوُأن َثى َذ َك ٍر مِّن َخلَ ْق َنا ُكم ِإ َّنا ال َّناسُ َأ ُّي َها َيا َخ ِبي ٌر َعلِي ٌم هَّللا َ ِإنَّ َأ ْت َقا ُك ْم هَّللا ِ عِ ن َد‬ َ ‫َأ ْك َر َم ُك ْم ِإنَّ لِ َت َع‬
ُ ‫ارفُوا َو َقبَاِئ َل‬

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (49:13)

‫اهلل أكبر أهلل أكبر أهلل أكبر وهلل الحمد‬

Jamaah sholat ied yang berbahagia,

Hari ini, di hari IDUL FITRI ini kita diingatkan Allah akan fitrah kita. Asal-usul penciptaan kita,
tujuan kita hidup di dunia, dan kampung halaman negeri akhirat tempat kita kembali.

Hari ini, di hari IDUL FITRI, kita bagaikan bayi yang baru lahir, bersih dari dosa-dosa. Sbgmn
sabda junjungan kita Nabu Muhammad saw:
“Maka barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan menghidupkan malam harinya dengan ibadah-
ibadah, maka keluarlah darinya dosa-dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya.” (HR Ahmad)

Mudah-mudahan fitrah ini tetap kita jaga, dengan bekal TAQWA, sehingga tatkala sudah tiba
waktunya kita dipanggil menghadap Allah, Allah akan memanggil kita dengan suara merdu:

       


        
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan Masuklah ke dalam syurga-Ku.” (89:27-30)

.‫جعلنا اهلل وإياكم من الفائزين اآلمنين‬

Marilah kita tutup dengan bermunajat kepada Allah SWT.

‫ص لُّوا َعلَْي ِه َو َس لِّ ُموا‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ين‬‫ذ‬ِ َّ‫ِإ َّن اهلل ومالِئ َكت ه يص لُّو َن علَى النَّيِب يا َأيُّها ال‬
َ َ َُ َ َ ِّ َ َ ُ ُ َ ََ َ
‫ب الْ َو ْج ِه‬ ِ ‫اللهم ص ِّل وس لِّم علَى س يِّ ِدنَا حُم َّم ٍد خي ر اخْل ْل ِق ص‬
‫اح‬ َّ .‫ا‬ ‫يم‬ِ‫تَس ل‬
ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ً ْ
‫ َو َع ِن التَّابِعِنْي َ َو َم ْن تَبِ َع ُه ْم‬. ‫الص َحابَِة َأمْج َعِنْي‬ َ ‫ َو ْار‬.‫اَألْن َوا ِر‬
َّ ‫ض اللّ ُه َّم َع ْن ُك ِّل‬

.‫ان ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ ِن‬


ٍ ‫بِِإحس‬
َْ
‫أللهم اغفر للمسلمني واملسلمات واملؤمنني واملؤمنات األحياء منهم‬
ِ ‫ اللهم ا ْن َفعنَا مِب َا علَّمَتنَا وعلِّمنَا ما يْن َفعنَا و ِز ْدنَا ِعْلما اَحْل م ُد‬.‫واألموات‬
‫هلل َعلى‬ َْ ً َ ُ َ َ ْ ََ ْ َ ْ
‫ك ِم ْن َح ِال َْأه ِل النَّا ِر‬
َ ِ‫ُك ِّل َح ٍال و َنعُ ْوذُب‬
‫ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم‬

‫ربنا أتنا يف الدنيا حسنة ويف األخرة حسنة وقنا عذاب النار‬

Anda mungkin juga menyukai