Anda di halaman 1dari 2

AKHLAQ KEPADA ALLAH

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,


Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, berupa nikmat
iman, islam, dan sehat, sehingga kita masih mampu beraktifitas dengan lancar, mudah,
dan tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.,
suri teladan umat manusia hingga hari kiamat tiba.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,


Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengambil judul Akhlaq kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Semoga nasehat ini memberikan manfaat, motivasi, dan energi
positif untuk diri kami pribadi dan untuk kita semua. Aamiin.
Bab akhlak dalam syariat Islam adalah bab yang sangat luas, tidak khusus dalam
pergaulan sesama makhluk, akan tetapi akhlak antara seorang hamba dan Tuhannya,
dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan juga dengan alam semesta.
Kata “akhlak” secara bahasa diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat, tata karma, sopan santun, adab, dan tindakan. Sedangkan secara istilah akhlak
merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi kebiasaan setiap
individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam perbuatan sehari-hari.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,


Berikut ini, ada beberapa dalil Al Qur'an yang perlu kita perhatikan bersama, dalam
menjaga dan merawat hubungan kita dengan Sang Pencipta, Allah Subhanahu Wa
Ta'ala, yaitu:

1. QS. Adz-Dzaariyaat: 56, yang artinya: َ ‫ت ْٱل ِج َّن َوٱِإْل‬


‫نس ِإاَّل‬ ُ ‫َو َم ا َخلَ ْق‬
ِ ‫ِليَ ْعبُ ُد‬
‫ون‬
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah
kepada-Ku (saja)”.
Alllah tidak menciptakan jin dan manusia untuk suatu manfaat yang kembali kepada-Nya,
tetapi mereka Allah ciptakan untuk beribadah kepada-Nya, dan ibadah itu sangat
bermanfaat untuk mereka sendiri.

2. QS. An Nahl: 78, yang artinya:

َ ‫ون ُأ َّم ٰهَتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُم‬


‫ون َش ْيـًٔا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل َّس ْم َع‬ ِ ُ‫َوٱهَّلل ُ َأ ْخ َر َج ُكم ِّمنۢ بُط‬
َ ‫ص َر َوٱَأْل ْفـِٔ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكر‬
‫ُون‬ َ ٰ ‫َوٱَأْل ْب‬
“Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu apapun dan Dia memberikan kamu pendengaran, penglihatan
dan hati agar kamu bersyukur”.
Allah mengeluarkan diri kita dari dalam perut ibu dalam keadaan tidak mengenal sedikit
pun apa yang ada di sekeliling kita. Kemudian Allah memberi kita pendengaran,
penglihatan dan mata hati sebagai bekal mencari ilmu pengetahuan, agar kita beriman
kepada-Nya atas dasar keyakinan dan bersyukur atas segala karunia-Nya. Sedangkan
kemampuan mata hati yang berfungsi membedakan yang baik dan buruk datang
sesudah itu. Urutan penyebutan beberapa indera pada ayat di atas mencerminkan tahap
perkembangan fungsi indera tersebut.

3. QS. Ar Rahman: 29, yang artinya:

‫ض ۚ ُك َّل يَ ْو ٍم هُ َو فِى َشْأ ٍن‬


ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ِ ‫يَ ْسـَٔلُهُۥ َمن فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
“Semua yang ada di langit di bumi selalu meminta kepada-Nya, setiap hari Dia
(memenuhi) semua kebutuhan (makhluk-Nya)”.
Ahli tafsir, Quraish Shihab mengatakan terkait ayat ini bahwa Semua makhluk yang ada
di langit dan di bumi selalu meminta keperluan mereka kepada-Nya. Setiap saat Dia
selalu memberikan kemuliaan dan kehinaan, memberi dan menolak.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,


Dari ketiga dalil Al Qur'an tersebut, maka kita perlu memiliki adab atau sikap atau lebih
tepatnya akhlaq dalam komunikasi spiritual kepada Pencipta kita, Allah SWT.
1. Ayat pertama mengajak kita untuk:
 Tunduk dan taat beribadah hanya kepada Allah SWT.
 Patuh menjauhi segala larangan-Nya.
2. Ayat kedua mengajak kita untuk:
 Senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang diperoleh.
 Berikhtiar dengan nikmat dan karunia-Nya untuk mempersiapkan dan menjalani
kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat kelak.
3. Ayat ketiga mengajak kita untuk:
 Senantiasa memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah SWT.
 Bertawakkal atas taqdir baik dan buruk.

Itulah akhlaq yang harus kita miliki dan amalkan, sebagai sikap atau adab seorang
makhluk terhadap Penciptanya, Dzat Yang Maha Esa, Kuasa, dan Pemurah lagi
Penyayang.

Anda mungkin juga menyukai