Anda di halaman 1dari 156

Bahaya Dosa dan Maksiyat (5)

Keenam, menyebabkan kehampaan atau kekosongan hati.

Seorang pendosa dan ahli maksiat akan mengalami kehampaan dalam hatinya,
yaitu ruang hampa antara dirinya dengan Allah Swt. Kehampaan ini disebabkan
tidak adanya hidayah dari Allah, ia merasakan kebingungan, serta kehilangan
sahabat-sahabat dan lingkungan sosial yang baik. Lama-kelamaan hatinya pun
semakin kosong dan hampa.

Ketujuh, merasa bangga pada perbuatan dosa dan kemaksiatannya.

Akibat dosa dan kemaksiatan yang dilakukan terus-menerus membuat pelakunya


lambat-laun menjadi bangga dan bahkan menyombongkan perbuatan maksiat
yang dilakukannya. Hal ini terjadi manakala ia merasa aman dan tidak ada yang
mengganggu perbuatannya tersebut. Namun, ia tidak menyadari akan datangnya
ancaman murka dan siksa Allah Swt., baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Sahabatku....

Demikianlah sebagian dampak perbuatan dosa dan kemaksiatan yang dapat kita
jadikan bahan renungan agar kita dapat menjauhinya. Semoga Allah Swt.
senantiasa menampakkan kebenaran dan memberikan kepada kita kekuatan
untuk mengikutinya dan menampakkan kebatilan sehingga sangat jelas batilnya
serta memberikan kepada kita kekuatan untuk menjauhinya.

Selesai

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ض ٰل ٍل ُّمبِي ٍْن‬ ٓ ٰ ُ‫اَفَم ْن َشرح هّٰللا ص ْدره لاْل ْساَل م فَهُو ع َٰلى نُوْ ر م ْن َّربِّه ۗ فَو ْي ٌل لِّ ْل ٰقسية قُلُوْ بُهُم م ْن ذ ْكر هّٰللا  ۗ ا‬
َ ‫ولِئكَ فِ ْي‬ ِ ِ ِ ِّ ْ َِِ َ ٖ ِّ ٍ َ ِ ِ ِ َٗ َ ُ َ َ َ

"Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima)
agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang
hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk
mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."

(QS. Az-Zumar 39: Ayat 22)

‫هّٰللَا‬
ِ ‫ُ نَ َّز َل اَحْ َسنَ ْال َح ِد ْي‬
‫ث ِك ٰتبًا ُّمتَ َشا بِهًا َّمثَا نِ َي ۖ تَ ْق َش ِعرُّ ِم ْنهُ ُجلُوْ ُد الَّ ِذ ْينَ يَ ْخ َشوْ نَ َربَّهُ ْم ۚ ثُ َّم تَلِيْنُ ُجلُوْ ُدهُ ْم َوقُلُوْ بُهُ ْم‬
‫ۗ و َم ْن يُّضْ لِ ِل هّٰللا ُ فَ َما لَهٗ ِم ْن هَا ٍد‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ  ‫اِ ٰلى ِذ ْك ِر ِ  ٰۗ ذلِكَ هُدَى ِ يَ ْه ِديْ بِ ٖه َم ْن يَّ َشٓا ُء‬

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa
(ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk
kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah,
maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk."

(QS. Az-Zumar 39: Ayat 23)

Shadaqallahul Adziim..

Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur ayat Al-Qur'an

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang bunyinya,

‫فََأ َّما اِإْل ْن َسانُ ِإ َذا َما ا ْبتَاَل هُ َربُّهُ فََأ ْك َر َمهُ َونَ َّع َمهُ فَيَقُو ُل َربِّي َأ ْك َر َم ِن‬

‫َوَأ َّما ِإ َذا َما ا ْبتَاَل هُ فَقَد ََر َعلَ ْي ِه ِر ْزقَهُ فَيَقُو ُل َربِّي َأهَانَ ِن‬

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan


diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”
dan adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia
berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (Q.S. Al-Fajr [89]: 15-16)

Al-Zuhaili dalam al-Tafsir al-Munir (15/612-613) menjelaskan bahwa pada ayat di


atas Allah ingin menjelaskan kesalahan persepsi sebagian manusia yang
menjadikan banyaknya harta sebagai tolak ukur keridhaan Allah, seakan-akan
ketika mereka diberkan harta dan kenikmatan itu artinya mereka dimuliakan oleh
Allah dan mereka adalah orang pilihan Allah, padahal kenyataannya tidaklah
demikian.

Persepsi keliru seperti ini tidak hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang tidak
beriman, tetapi juga bisa menjangkiti orang-orang Islam yang belum mengetahui
ataupun mengetahui hakikat dunia dan kehidupan ini.
Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim (8/398) menyebutkan bahwa
hakikatnya harta benda itu adalah ujian dan cobaan, bukan tolak ukur keridhaan
Allah,

‫ فيعنقد أن ذلك من هللا‬,‫يقول تعالى منكرا على اإلنسان في اعتقاده إذا وسع هللا عليه في الرزق ليختبره في ذلك‬
‫ بل هو ابتالء وامتحان‬,‫إكرام وليس كذلك‬.

Terjemah bebasnya, pada ayat ini Allah mengingkari anggapan sebagian manusia
bahwa seandainya Allah meluaskan rizki mereka itu berarti Allah sedang
memuliakan mereka, padahal anggapan ini tidaklah benar karena hakikatnya
harta benda itu adalah cobaan (ibtila’) dan ujian (imtihan).

Dan sebaliknya pada ayat 16 sebagian manusia itu meyakini jika Allah ‘menahan’
rezeki mereka dan membuat mereka melarat, artinya Allah sedang murka dan
menimpakan kehinaan kepada mereka. Persepsi ini juga keliru.

Karena harta dan semua yang Allah titipkan kepada seorang hamba adalah
amanah dari-Nya, maka yang terpenting bukanlah soal banyaknya harta tersebut
melainkan bagaimana cara dia mendapatkannya serta bagaimana cara dia
bertanggung jawab atas amanah yang diberikan Allah tersebut.

Ada sebuah sabda Rasulullah yang menjelaskan bahwa kekayaan yang sebenarnya
itu adalah hati yang kaya. Beliau bersabda,

ِ ‫ َولَ ِك َّن ْال ِغنَى ِغنَى النَّ ْف‬،‫ض‬


)‫ (رواه البخاري‬.”‫س‬ ِ ‫ْس ْال ِغنَى ع َْن َك ْث َر ِة ْال َع َر‬
َ ‫ “لَي‬:‫ َع ِن النَّبِ ِّي قَا َل‬،َ‫ع َْن َأبِي هُ َري َْرة‬.
Terjemahnya, Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “kekayaan itu
tidaklah diukur dengan banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah
kekayaan hati”. (HR. Bukhari).

Al-Baidhawi mengatakan,

‫ والتوسعة قد تفضي إلى قصد األعداء واإلنهماك في حب الدنيا‬,‫فإن التقتير قد يؤدي إلى كرامة الدارين‬.

“Sungguh, terkadang kefakiran dan kekurangan itu bisa mengantarkan kepada


kemuliaan di dunia dan akhirat, dan kelapangan harta terkadang bisa
mengantarkan kepada permusuhan serta cinta dunia (dan oleh karena itu kelak
akan mendapatkan balasan dari Allah).”

Shadaqallahul adziim
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Bercermin ke Dalam Rumah Kita (1)

Hari ini, mari kita mengaca ke dalam rumah kita. Adakah waktu yang
diprioritaskan untuk membaca al-Quran di dalamnya?

Adakah membaca al-Quran menjadi program yang dihidupkan di rumah kita?

Adakah anak-anak dibiasakan membaca al-Quran atau malah dibiarkan


menghabiskan sebagian besar waktunya dengan gim di gawai mereka?

Adakah istri kita lebih berakrab dengan al-Quran atau lebih tekun menyaksikan
tayangan sinetron di televisi?

Adakah kita, para suami dan ayah, memiliki waktu untuk tilawah al-Quran atau
tidak lagi sempat karena sibuk memantau grup-grup WhatsApp alumni yang
obrolannya nyaris non-stop itu?

Hari ini marilah kita bercermin ke dalam rumah kita.

Adakah al-Quran kita hidupkan di dalamnya.

Sekali lagi, mari kita mengevaluasi diri sendiri. Apakah saban hari kita tergolong
orang-orang yang mengabaikan Al-Quran (haajirul qur'an)?

Perilaku yang pernah diadukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada


Allah Swt.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َوقَا َل ال َّرسُوْ ُل ٰي َربِّ اِ َّن قَوْ ِمى اتَّخَ ُذوْ ا ٰه َذا ْالقُرْ ٰا نَ َم ْهجُوْ رًا‬
"Dan rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah
menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.""

(QS. Al-Furqan 25: Ayat 30)

*Bercermjn Ke Dalam Rumah kita (2)

Bersyukurlah tatkala rumah kita telah hidup bersama al-Quran. Sementara bagi
yang belum, inilah waktunya untuk berbenah. Marilah kita renungkan pesan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Dari Abu Hurairah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ت الَّ ِذى تُ ْق َرُأ فِي ِه س‬


‫ُورةُ ْالبَقَ َر ِة‬ ِ ‫الَ تَجْ َعلُوا بُيُوتَ ُك ْم َمقَابِ َر ِإ َّن ال َّش ْيطَانَ يَ ْنفِ ُر ِمنَ ْالبَ ْي‬

“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah
yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah.” (H.r. Muslim).

Sahabat, begitu tajam sindiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada


rumah yang tidak pernah dibacakan al-Quran di dalamnya. Rumah itu diandaikan
seperti kuburan. Tidak sekali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengingatkan tentang rumah-rumah keluarga muslim yang tidak pernah
diperdengarkan bacaan al-Quran di dalamnya.

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda.

ِ ِّ‫ت الَّ ِذي ي ُْذ َك ُر هللاُ فِي ِه َوالَّ ِذي اَل ي ُْذ َك ُر هللاُ قِ ْي ِه َك َمثَ ِل ْال َح ِّي َو ْال َمي‬
‫ت‬ ِ ‫َمثَ ُل ْالبَ ْي‬
“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang
tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan
mati.”

(H.r. Bukhari).

Rumah yang menghidupkan al-Quran Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda.

ِ ِّ‫ت الَّ ِذي ي ُْذ َك ُر هللاُ فِي ِه َوالَّ ِذي اَل ي ُْذ َك ُر هللاُ قِ ْي ِه َك َمثَ ِل ْال َح ِّي َو ْال َمي‬
‫ت‬ ِ ‫َمثَ ُل ْالبَ ْي‬

“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang
tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan
mati.”

(H.r. Bukhari).

Bercermin ke Dalam Rumah kita (3)

Rumah yang menghidupkan al-Quran adalah rumah yang hidup dalam iman. Para
penghuninya diterangi cahaya keimanan dan senantiasa dibimbing Allah Swt.
Rumah yang dekat dengan al-Quran selalu dinaungi ketenangan. Disebutkan oleh
Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

ِ ْ‫ت بِ ْالقُر‬
‫آن‬ ْ َ‫تِ ْلكَ ال َّس ِكينَةُ تَنَ َّزل‬
“Ketenangan itu datang karena al-Qur’an.” (H.r. Bukhari dan Muslim).

Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menyatakan, “Itulah


yang menunjukkan keutamaan membaca al-Quran. Al-Quran itulah penyebab
turunnya rahmat dan hadirnya malaikat. Hadits itu juga mengandung pelajaran
tentang keutamaan mendengar al-Quran.” Begitulah keadaan rumah-rumah
muslim yang selalu menghidupkan membaca al-Quran di dalamnya.

Jika kita menemukan tetangga, yang setelah shalat Maghrib atau Subuh dari
dalam rumahnya terdengar bacaan al-Quran, putra-putrinya tekun membaca dan
menghafal al-Quran, pada keluarga demikian kita layak iri dan memiliki dambaan
(al-ghibtah) untuk bisa melakukan hal yang sama. Inilah rasa iri yang
diperkenankan. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:

‫ لَ ْيتَنِي‬:‫ال‬َ َ‫ فَ َس ِم َعهُ َجا ٌر لَهُ فَق‬،‫ار‬ ِ َ‫ َوآنَا َء النَّه‬،‫ فَه َُو يَ ْتلُوهُ آنَا َء اللَّي ِْل‬، َ‫ َر ُج ٌل َعلَّ َمهُ هَّللا ُ القُرْ آن‬:‫الَ َح َس َد ِإاَّل فِي ْاثنَتَي ِْن‬
‫ لَ ْيتَنِي‬:ٌ‫ال َر ُجل‬ َ َ‫ فَق‬،ِّ‫الحق‬ َ ‫ َو َر ُج ٌل آتَاهُ هَّللا ُ َمااًل فَه َُو يُ ْهلِ ُكهُ فِي‬،ُ‫ت ِم ْث َل َما يَ ْع َمل‬ ُ ‫ فَ َع ِم ْل‬،‫يت ِم ْث َل َما ُأوتِ َي فُالَ ٌن‬ ُ ِ‫ُأوت‬
‫ت ِم ْث َل َما يَ ْع َم ُل‬ُ ‫ فَ َع ِم ْل‬،‫يت ِم ْث َل َما ُأوتِ َي فُالَ ٌن‬
ُ ِ‫ُأوت‬

Tidak ada iri kecuali pada dua orang: seorang yang dipahamkan oleh Allah tentang
al-Quran kemudian dia membacanya di waktu malam dan siang hari, lalu salah
seorang tetangganya mendengarkan (bacaan al-Quran)nya dan berkata, “Duhai
kiranya aku diberi (pemahaman al-Quran) seperti yang diberikan kepada si Fulan
itu sehingga aku bisa mengamalkan seperti yang diamalkannya. Dan seorang yang
dilimpahkan oleh Allah harta kemudian dia membelanjakannya di (jalan) yang
benar, lalu ada orang lain yang berkata, “Duhai kiranya aku diberi seperti yang
diberikan kepada si Fulan sehingga aku bisa mengamalkan seperti yang
diamalkannya” (H.r. Al-Bukhari).
Bercermin ke Dalam Rumah kita (4)

Nikmat besar yang jika ia dimiliki orang lain, kita didorong untuk memiliki
keinginan kuat untuk memiliki dua hal itu, yaitu kenikmatan hidup bersama al-
Quran dan harta yang diinfakkan di jalan Allah Swt. Keinginan demikian yang oleh
para ulama disebut sebagai ghibtah (dorongan untuk menginginkan hal yang
dimiliki orang lain dalam perkara kebaikan). Kalau tetangga kita dapat merutinkan
membaca al-Quran dari rumah mereka, kita pun terdorong untuk melakukan hal
yang sama; mengondisikan istri dan anak-anak kita untuk bersama-sama
membaca al-Quran. Jika tetangga kita anak-anaknya tekun belajar membaca al-
Quran, kita pun risau dan menginginkan hal itu terjadi pada anak-anak kita.
Seandainya anak-anak tetangga kita salih-salih dan gigih menghafal al-Quran, kita
pun memiliki dorongan serupa agar anak-anak menjadi ahlul-Quran.

Oleh karena itu, marilah kita membangun tradisi-tradisi kecil di rumah kita; tradisi
untuk membaca al-Quran; sebentar dan sedikit yang dapat dibaca pun tidak
masalah, asalkan istiqamah untuk merutinkan. Setiap keluarga harus diajak untuk
komitmen menghidupkan tradisi tersebut. Satu sama lain harus saling
mengingatkan agar tidak ada waktu yang telah dijadwalkan berlobang dan
dilalaikan. Semoga dengan membangun tradisi berinteraksi dengan al-Quran
tersebut, Allah anugerahkan ketenangan dalam diri dan keluarga kita. Aamiin yaa
Rabbal'alamiin...

Selesai

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِ ‫اَل تَحْ َسبَ َّن الَّ ِذينَ يَ ْف َرحُونَ بِ َمٓا َأتَوا َّوي ُِحبُّونَ َأ ْن يُحْ َمدُوا بِ َما لَ ْم يَ ْف َعلُوا فَاَل تَحْ َسبَنَّهُ ْم بِ َمفَازَ ٍة ِّمنَ ْال َع َذا‬
‫ب  ۖ  َولَهُ ْم‬
‫َع َذابٌ َألِي ٌم‬

"Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang
telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka
lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab.
Mereka akan mendapat azab yang pedih."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 188)

Karena semua kebaikan adalah rahmat dan karunia Allah.. ketika mendapati diri
kita mendapatkan rahmat dan karunia sepantasnya kita bersyukur kpd Allah..
bukan bangga terlebih mencari pujian.. Na'udzubillah min dzalik..

Shadaqallahul adziim
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ   ً‫ض ًّرا َواَل نَ ْفعًا ِإاَّل َما َشٓا َء هَّللا ُ  ۗ لِ ُكلِّ ُأ َّم ٍة َأ َجلٌ  ۚ ِإ َذا َجٓا َء َأ َجلُهُ ْم فَاَل يَ ْستَْئ ِخرُونَ َسا َعة‬
‫ۖ واَل‬ ُ ِ‫قُل ٓاَّل َأ ْمل‬
َ ‫ك لِنَ ْف ِسى‬
َ‫يَ ْستَ ْق ِد ُمون‬

"Katakanlah (Muhammad), "Aku tidak kuasa menolak mudarat ataupun


mendatangkan manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki." Bagi
setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak
dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."

(QS. Yunus 10: Ayat 49)

Shadaqallahul adziim
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Orang Beriman Cinta Kepada Allah (1)

Segala puji dan syukur senantiasa kota panjatkan kepada Allah Yang Maha
Pemurah atas seluruh karunia, nikmat yang dianugerahkan kepada kita. Salam
serta salawat semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, uswatun
hasanah kita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan
seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Sahabat yang dirahmati Allah....

Marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sungguh, ketakwaan
adalah bekal terbaik untuk bertemu Allah ta’ala. Hal ini sebagaimana firman Allah:

ِ ‫ون يَا ُأولِي اَأْل ْلبَا‬


‫ب‬ ِ ُ‫َوتَزَ َّودُوا فَِإ َّن َخي َْر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّق‬

”Dan Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.


Bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (Q.s. Al-
Baqarah: 197)

Di antara ciri orang beriman, mereka sangat mencintai Allah Subhanahu wata’ala.
Kecintaannya kepada Allah melebihi segala jenis cinta. Allah berfirman,
‫ُون هللاِ َأ ْندَادًا ي ُِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ هللاِ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِل ِ َولَوْ يَ َرى الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِإ ْذ‬
ِ ‫اس َم ْن يَتَّ ِخ ُذ ِم ْن د‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰلِل‬
ِ ‫اب َأ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِميعًا َوَأ َّن هللاَ َش ِدي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬ َ ‫يَ َروْ نَ ْال َع َذ‬

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya,
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.s. Al-
Baqarah: 165)

Orang Beriman amat Cintanya Kepada Allah (2)

Dalam At-Tafsir Al-Mukhtashar dijelaskan bahwa orang-orang beriman sangat


mencintai Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Mereka
mencintai Allah dalam keadaan lapang maupun sempit. Artinya, cinta mereka
kepada Allah Swt. adalah cinta tanpa syarat. Mereka tidak menginginkan
kompensasi apapun dari kecintaan itu. Karena cinta mereka adalah cinta tulus
yang keluar dari kesucian hati.

Cinta yang besar ini menyebabkan orang-orang beriman berusaha dengan


sungguh-sungguh memenuhi perintah Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman,

‫هّٰلِل‬
ِ ‫يَٓا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ا ْست َِجيبُوا ِ َولِل َّرس‬
‫ُول ِإ َذا َدعَا ُك ْم لِ َما يُحْ يِي ُك ْم‬

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu...”

(Q.s. Al-Anfal: 24)


Cinta kepada Allah pula yang menyebabkan orang-orang yang beriman selalu taat
tanpa membantah sedikitpun, ketika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan. Mereka meyakini bahwa segala kebaikan pasti akan didapatkan dalam
ketaatan kepada ketentuan Allah Swt.

Cinta Kepada Allah, Beramal Shalih (3)

Allah berfirman,

ِ ‫ضى هللاُ َو َرسُولُهُ َأ ْمرًا َأ ْن يَ ُكونَ لَهُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ِم ْن َأ ْم ِر ِه ْم َو َم ْن يَع‬
ُ‫ْص هللاَ َو َرسُولَه‬ َ َ‫َو َما َكانَ لِ ُمْؤ ِم ٍن َواَل ُمْؤ ِمنَ ٍة ِإ َذا ق‬
‫ضاَل اًل ُمبِينًا‬ َ ‫فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang
nyata.”

(Q.s. Al-Ahzab: 36)

Sahabatku...

Hati orang-orang beriman yang dipenuhi cinta kepada Allah Swt. ini akan
menggerakkan mereka untuk menggapai ridha-Nya dengan mengikuti dan
meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Cinta kepada Allah dan Rasulullah akan mendorong untuk mencintai keimanan
yang melahirkan amal salih, yaitu semua aktivitas dan amal yang diperintahkan
oleh Allah dan Rasul-Nya.
Orang Beriman Amat Cintanya Kepada Allah (4)

Sahabatku.....

Ketika Allah memerintahkan untuk menegakkan shalat dan menginfakkan


sebagian harta yang telah dikaruniakan, maka orang beriman akan bersegera
menunaikan shalat dengan khusyuk serta berinfak dengan hati yang mengharap
ridha Allah.

Ketika Allah memerintahkan berbakti dan berbuat baik kepada orangtua, maka
orang beriman mencurahkan segenap jiwa raga untuk membahagiakan
orangtuanya. Semuanya dilaksanakan semata mengharap ridha Allah.

Demikian pula ketika Allah perintahkan untuk mengajak dan menyeru manusia
agar berbuat yang makruf dan meninggalkan yang munkar, orang beriman akan
melaksanakannya dengan penuh semangat.

Maka apabila ada orang yang mengklaim mencintai Allah tetapi selalu
mengabaikan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya, maka itu adalah klaim
dusta yang sebenarnya tidak wujud dalam hatinya. Karena setiap rasa cinta pasti
ada buktinya. Dan, bukti kecintaan kepada Allah adalah selalu mendahulukan-Nya
dari segala hal yang dicintainya, baik keluarga terdekat (ayah, ibu, anak, dan
saudara) maupun hal keduniawian lainnya, seperti harta, perdagangan, jabatan,
dan hawa nafsu.

Orang Beriman Amat Cintanya Kepada Allah (5)

Sahabatku....

Allah memberikan ancaman kepada orang yang mengaku beriman tetapi lebihkan
mencintai dan mendahulukan segala hal yang bersifat keduniawian daripada Allah
dan Rasul-Nya. Allah berfirman,
‫ارةٌ ت َْخ َشوْ نَ َك َسا َدهَا‬َ ‫يرتُ ُك ْم َوَأ ْم َوا ٌل ا ْقت ََر ْفتُ ُموهَا َوتِ َج‬
َ ‫قُلْ ِإ ْن َكانَ آبَاُؤ ُك ْم َوَأ ْبنَاُؤ ُك ْم َوِإ ْخ َوانُ ُك ْم َوَأ ْز َوا ُج ُك ْم َوع َِش‬
‫ضوْ نَهَا َأ َحبَّ ِإلَ ْي ُك ْم ِمنَ هللاِ َو َرسُولِ ِه َو ِجهَا ٍد فِي َسبِيلِ ِه فَتَ َربَّصُوا َحتَّى يَْأتِ َي هللاُ بَِأ ْم ِر ِه َوهللاُ اَل يَ ْه ِدي‬ َ ْ‫َو َم َسا ِكنُ تَر‬
َ‫اسقِين‬ِ َ‫ْالقَوْ َم ْالف‬

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-


saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat
tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan
daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-
Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (Q.s. At-Taubah:
24)

Semoga Allah menganugerahkan kecintaan kepada-Nya yang akan membuat kita


merasa ringan menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Semoga Allah meridhai kita semua, memudahkan jalan kita menuju surga-Nya,
memudahkan memperoleh , dan senantiasa menjaga kita dan semua umat Islam
dari segala musibah dan kejahatan. Aamiin, yaa rabbal’aalamiin.

Selesai

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِ ‫ق ااْل َ ْز َوا َج ُكلَّهَا َو َج َع َل لَ ُك ْم ِّمنَ ْالفُ ْل‬


َ‫ك َوا اْل َ ْن َعا ِم َما تَرْ َكبُوْ ن‬ َ َ‫ وا لَّ ِذيْ َخل‬
َ
"Dan yang menciptakan semua berpasang-pasangan dan menjadikan kapal
untukmu dan hewan ternak yang kamu tunggangi,"

(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 12)

ٗ‫لِتَ ْست َٗوا ع َٰلى ظُهُوْ ِر ٖه ثُ َّم ت َْذ ُكرُوْ ا نِ ْع َمةَ َربِّ ُك ْم اِ َذا ا ْستَ َو ْيتُ ْم َعلَ ْي ِه َوتَقُوْ لُوْ ا ُسب ْٰحنَ الَّ ِذيْ َس َّخ َر لَنَا ٰه َذا َو َما ُكنَّا لَه‬
َ‫  ُم ْق ِرنِ ْين‬

"agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu
apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, "Maha Suci
(Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya
tidak mampu menguasainya,"

(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 13)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫َواِ نَّ ۤا اِ ٰلى َربِّنَا لَ ُم ْنقَلِبُوْ ن‬

"dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.""

(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 14)

Shadaqallahul adziim

Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb

Sahabat Rasulullah Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anh memberikan nasehat


nya,

‫ ﻓﻮﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ﻟﻴﻮ ّﺩ ّﻥ ﺭﺟﺎﻝ ﻗﺘﻠﻮﺍ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﻪﻠﻟﺍ ﺷﻬﺪﺍﺀ ﺃﻥ‬،‫ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺮﻓﻊ ﻭﺭﻓﻌﻪ ﻣﻮﺕ ﺭﻭﺍﺗﻪ‬
‫ ﻓﺈﻥ ﺃﺣﺪﺍ ﻟﻢ ﻳﻮﻟﺪ ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﺘﻌﻠﻢ‬،‫ﻳﺒﻌﺜﻬﻢ ﻪﻠﻟﺍ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﻟﻤﺎ ﻳﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﻛﺮﺍﻣﺘﻬﻢ‬

“Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu, sebelum ilmu tersebut


diangkat/dihilangkan. Hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para
periwayatnya/ulama. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh orang-
orang yang terbunuh di jalan Allah sebagai syuhada, mereka sangat menginginkan
agar Allah membangkitkan mereka dengan kedudukan seperti kedudukannya
para ulama, karena mereka melihat begitu besarnya kemuliaan para ulama.
Sungguh tidak ada seorang pun yang dilahirkan dalam keadaan sudah berilmu.
Ilmu itu tidak lain didapat dengan cara belajar .”

Iya, kesedihan yang benar itu adalah dengan cara kita menyiapkan diri kita
keluarga dan anak² keturunan kita untuk juga menjadi pengemban warisan ulama,
pelanjut estafet mempertahankan keberlangsungan transfer ilmu agama. Kita
harus menyiapkan generasi selanjutnya agar jangan terjadi kekosongan ulama.

Hal inilah yang dimaksud Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah,
sebagaimana dikutip Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya,

‫إذا مات العالم ثلم في اإلسالم ثلمة ال يسدها اال خلف منه‬

Jika satu ulama wafat, maka ada sebuah lubang dalam Islam yang tak dapat
ditambal kecuali oleh generasi penerusnya.
Kita harus mengambil ilmu sebelum ia pergi seluruhnya. Selagi masih ada ulama-
ulama lain yang tersisa, kita harus manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar
kepada mereka.

Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi


sallam,

َ ‫َاب ْال ِع ْل ِم َأ ْن يَ ْذه‬


ُ‫َب َح َملَتُه‬ َّ ِ‫ َو َك ْيفَ يَ ْذهَبُ ْال ِع ْل ُم يَا نَب‬: ‫ قَالُوا‬،‫َب‬
َ َ‫ ق‬،ِ ‫ي هَّللا‬
َ ‫ِإ َّن َذه‬:‫ال‬ َ ‫ُخ ُذوا ْال ِع ْل َم قَب َْل َأ ْن يَ ْذه‬
“Ambillah (pelajarilah) ilmu sebelum ilmu pergi!”

Sahabat bertanya, “Wahai Nabiyullah, bagaimana mungkin ilmu bisa pergi


(hilang)?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

َ ‫َاب ْال ِع ْل ِم َأ ْن يَ ْذه‬


ُ‫َب َح َملَتُه‬ َ ‫ِإ َّن َذه‬
“Perginya ilmu adalah dengan perginya (wafatnya) orang-orang yang membawa
ilmu (ulama)”

Semoga diantara Allah hadirkan kembali ulama ulama pilihan Nya untuk
mendampingi kita dan generasi penerus kita..

Ya Allah Ya Rabb turunkan kepada kami pertolongan dari sisi Mu.

‫آ ِمـ ْينَ يَا َرب َّْال َعالَ ِمـــيْن‬

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb
Kiat - kiat Mengatasi Godaan Syetan Yang Terkutuk (1)

Sahabat...

Allah menyatakan bahwa Setan adalah musuh yang nyata bagi orang-orang yang
beriman.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ت ال َّشي ْٰط ِن ۗ اِنَّهٗ لَـ ُک ْم َع ُد ٌّو ُّمبِي ٌْن‬ ۤ


ِ ‫ٰيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ا ْد ُخلُوْ ا فِى الس ِّْل ِم َکٓا فَّةً ۖ  َّواَل تَتَّبِعُوْ ا ُخطُ ٰو‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan,


dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata
bagimu."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)

Oleh karena itu kita perlu strategi kiat - kist untuk mengatasi godaan2 syetan
yang terkutuk ada beberapa kiat yang dapat kita lakukan al :

1. Setiap akan memulai suatu pekerjaan memohon perlindungan kepada Allah


dari segala godaan iblis - syetan yang terkutuk

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫غ فَا ْست َِع ْذ بِا هّٰلل ِ ۗ اِنَّهٗ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
ٌ ‫َواِ َّما يَ ْنزَ َغنَّكَ ِمنَ ال َّشي ْٰط ِن ن َْز‬
"Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha
Mengetahui."

(QS. Fussilat 41: Ayat 36)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫فَاِ َذا قَ َرْأتَ ْالقُرْ ٰا نَ فَا ْست َِع ْذ بِا هّٰلل ِ ِمنَ ال َّشي ْٰط ِن ال َّر ِجي ِْم‬

"Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah


perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 98)

Kiat - kiat Mengatasi Godaan Syetan Yang Terkutuk (2)

2. Berupaya menjadi manusia yang bersersh diri kepada Allah dan menjalani
hidup penuh keikhlasan kepada- Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۚ و َما َكا نَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬ ِ ‫قُلْ اِنَّنِ ْي ه َٰدٮنِ ْي َرب ۤ ِّْي اِ ٰلى‬
َ  ‫ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ٍْم ۚ  ِد ْينًا قِيَ ًما ِّملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا‬
"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk
ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia (Ibrahim)
tidak termasuk orang-orang musyrik.""

(QS. Al-An'am 6: Ayat 161)

َ‫اي َو َم َما تِ ْي هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْين‬ َ ‫ قُلْ اِ َّن‬


َ َ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ ي‬

"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan


matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,"

(QS. Al-An'am 6: Ayat 162)

َ‫ت َواَ ن َۡا اَ َّو ُل ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬


ُ ْ‫ۚ وبِ ٰذلِكَ اُ ِمر‬
َ   ٗ‫ك لَه‬
َ ‫اَل َش ِر ْي‬

"tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim).""

(QS. Al-An'am 6: Ayat 163)

‫ۗ وا تَّ َخ َذ هّٰللا ُ اِب ْٰر ِه ْي َم َخلِ ْياًل‬ ‫هّٰلِل‬


َ  ‫َو َم ْن اَحْ َسنُ ِد ْينًا ِّم َّم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهٗ ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َّوا تَّبَ َع ِملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا‬

"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti
agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-
(Nya)."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 125)


Kiat - kiat Mengatasi godaan syetan yang Terkutuk (3)

3. Selalu mengingat Allah SWT (dzikir) setiap saat di dalam hati tanpa
mengundang riya' dan tahu akan sifat - sifat iblis-syetan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ب‬ ٍ ‫ف الَّي ِْل َوا لنَّهَا ِر اَل ٰ ٰي‬


ِ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬
ِ ‫ض َوا ْختِاَل‬ ِ ‫ اِ َّن فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 190)

‫هّٰللا‬
‫ۚ ربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا بَا‬
َ  ‫ض‬ِ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
‫ب النَّا ِر‬ َ ‫ ۚ  ُسب ْٰحنَكَ فَقِنَا َع َذا‬  ‫ِطاًل‬

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 191)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ٰۤ يـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ْاذ ُكرُوْ ا هّٰللا َ ِذ ْكرًا َكثِ ْيرًا‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat


(nama-Nya) sebanyak-banyaknya,"

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 41)

ِ َ‫َّو َسبِّحُوْ هُ بُ ْك َرةً َّوا‬


‫ص ْياًل‬

"dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 42)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:p

ْ ‫َط َمِئ ُّن قُلُوْ بُهُ ْم بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ۗ اَ اَل بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ت‬


ُ‫َط َمِئ ُّن ْالقُلُوْ ب‬ ْ ‫ اَلَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوت‬

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)

Kiat - kiat Mengatasi Godaan Syetan yang Terkutuk (4)


4. Selalu berdoa dan melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi
segala laranganya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ع اِ َذا َدعَا ِن فَ ْليَ ْست َِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْليُْؤ ِمنُوْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْم‬
ِ ‫َواِ َذا َسا َ لَـكَ ِعبَا ِديْ َعنِّ ْي فَاِ نِّ ْي قَ ِريْبٌ  ۗ اُ ِجيْبُ َد ْع َوةَ ال َّدا‬
َ‫يَرْ ُش ُدوْ ن‬

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku,


maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku
dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)

5. Berhati-hati bila berdialog, bertemu dan berhubungan dengan manusia-


manusia yang mempunyai sifat-sifat iblis-syetan.

Manusia harus diperlakukan dengan ikhlas, sabar, tegas dan sopan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َّ ‫ٰۤيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ا ْستَ ِع ْينُوْ ا بِا ل‬


ّ ٰ ‫صب ِْر َوا لص َّٰلو ِة ۗ اِ َّن هّٰللا َ َم َع ال‬
َ‫صبِ ِر ْين‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan


sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ُض ْي ُع اَجْ َر ْال ُمحْ ِسنِ ْين‬ ‫هّٰللا‬


ِ ‫َوا صْ بِرْ فَاِ َّن َ اَل ي‬

"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang


yang berbuat kebaikan."

(QS. Hud 11: Ayat 115)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫هّٰللا‬
‫ب اَل ْنفَضُّ وْ ا ِم ْن َحوْ لِكَ  ۖ فَا عْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۚ  َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِ ْيظَ ْالقَ ْل‬
َ‫اورْ هُ ْم فِى ااْل َ ْم ِر ۚ فَاِ َذا َعزَ ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِ ْين‬
ِ ‫َو َش‬

"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah
ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 159)

Kiat - kiat Mengatasi Godaan Syetan yang Terkutuk (5)


6. Selalu bersyukur dan pasrah setiap menerima kejadian yang hakekatnya sudah
ditentukan oleh Allah yang Maha Kuasa.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َواِ ْذ تَا َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َشكَرْ تُ ْم اَل َ ِز ْي َدنَّـ ُك ْم َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم اِ َّن َع َذا بِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد‬

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu


bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""

(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

7. Dalam menafkahkan harta tidak kikir dan tidak boros yaitu pertengahan sesuai
dengan keadaan dan kemampuan masing-masing.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ْرفُوْ ا َولَ ْم يَ ْقتُرُوْ ا َو َكا نَ بَ ْينَ ٰذلِكَ قَ َوا ًما‬ ۤ


ِ ‫َوا لَّ ِذ ْينَ اِ َذا اَ ْنفَقُوْ ا لَ ْم يُس‬

"Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang


apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di
antara keduanya secara wajar,"

(QS. Al-Furqan 25: Ayat 67)


Kiat - kiat Mengatasi Godaan Syetan yang Terkutuk (6)

8. Senantiasa berbuat baik dengan penuh kerelaan hati, khususnya kepada ibu
bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, fakir miskin dan seluruh manusia agar
Allah selalu beserta kita selama-lamanya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫اِ َّن هّٰللا َ َم َع الَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا َّوا لَّ ِذ ْينَ هُ ْم ُّمحْ ِسنُوْ ن‬

"Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang


berbuat kebaikan."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 128)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫هّٰللا‬
‫ـار ِذى‬ ِ ‫َوا ْعبُدُوا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوْ ا بِ ٖه َشيْـًئـا ۗ  َّوبِا ْل َوا لِ َد ْي ِن اِحْ َسا نًا َّوبِ ِذى ْالقُرْ ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِكي ِْن َوا ْل َج‬
َ‫ت اَ ْي َما نُ ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل ي ُِحبُّ َم ْن َكا ن‬
ْ ‫ۙ و َما َملَـ َك‬ ِۢ ‫ب بِا ْل َجـ ْن‬
َ  ‫ب َوا ْب ِن ال َّسبِي ِْل‬ ِ ‫ب َوا لصَّا ِح‬ ِ ُ‫ـار ْالجُـن‬
ِ ‫ْالقُرْ ٰبى َوا ْل َج‬
‫  ُم ْختَا اًل فَ ُخوْ رًا‬

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman
sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak
menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ق بَنِ ۤ ْي اِس َْرٓا ِء ْي َل اَل تَ ْعبُ ُدوْ نَ اِاَّل هّٰللا َ َوبِا ْل َوا لِ َد ْي ِن اِحْ َسا نًا َّو ِذى ْالقُرْ ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َوا ْل َم ٰس ِکي ِْن‬ ْ َ‫َواِ ْذ ا‬
َ ‫خَذنَا ِم ْيثَا‬
ٰ ٰ
َ‫ْرضُوْ ن‬ ِ ‫س ُح ْسنًا َّواَقِ ْي ُموا الصَّلوةَ َوا تُوا ال َّز ٰکوةَ ۗ ثُ َّم ت ََولَّ ْيتُ ْم اِاَّل قَلِ ْياًل ِّم ْن ُک ْم َواَ ْنـتُ ْم ُّمع‬ِ ‫َوقُوْ لُوْ ا لِلنَّا‬

"Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu
menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada
manusia, laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat." Tetapi kemudian kamu
berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih
menjadi) pembangkang."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 83)

Kiat - kiat Mengatasi Godaan Syetan yang Terkutuk (7)

9. Senantiasa memahami dan mempelajari petunjuk Allah (Al Quran) serta


berusaha melaksanakannya dengan penuh ketaatan (tidak berpaling)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫َو َم ْن يَّعْشُ ع َْن ِذ ْك ِر الرَّحْ مٰ ِن نُقَيِّضْ لَهٗ َشي ْٰطنًا فَه َُو لَهٗ قَ ِري ٌْن‬

"Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-
Qur'an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya."

(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 36)

َ‫ص ُّدوْ نَهُ ْم ع َِن ال َّسبِي ِْل َويَحْ َسبُوْ نَ اَنَّهُ ْم ُّم ْهتَ ُدوْ ن‬
ُ َ‫َواِ نَّهُ ْم لَي‬

"Dan sungguh, mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalang-halangi mereka


dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat
petunjuk."

(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 37)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ض َع ْنهُ فَاِ نَّهٗ يَحْ ِم ُل يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ِو ْزرًا‬


َ ‫  َم ْن اَ ْع َر‬
"Barang siapa berpaling darinya (Al-Qur'an), maka sesungguhnya dia akan
memikul beban yang berat (dosa) pada hari Kiamat,"

(QS. Ta-Ha 20: Ayat 100)

10. Senantiasa terus menerus beriman bertawakal kepada Allah dan tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ْس لَهٗ س ُْل ٰط ٌن َعلَى الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوع َٰلى َربِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُوْ ن‬
َ ‫اِنَّهٗ لَـي‬

"Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan
bertawakal kepada Tuhan."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 99)

َ‫اِنَّ َما س ُْل ٰطنُهٗ َعلَى الَّ ِذ ْينَ يَت ََولَّوْ نَهٗ َوا لَّ ِذ ْينَ هُ ْم بِ ٖه ُم ْش ِر ُكوْ ن‬

"Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan


terhadap orang yang menyekutukannya dengan Allah."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 100)

Selesai

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ي َو َم ۤا اَن َۡا اِاَّل نَ ِذ ْي ٌر ُّمبِي ٌْن‬ ۤ


َّ َ‫ت بِ ْدعًا ِّمنَ الرُّ ُس ِل َو َم ۤا اَ ْد ِريْ َما يُ ْف َع ُل بِ ْي َواَل بِ ُك ْم ۗ اِ ْن اَتَّبِ ُع اِاَّل َما يُوْ ٰحى اِل‬
ُ ‫قُلْ َما ُك ْن‬
"Katakanlah (Muhammad), "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-
rasul, dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku dan terhadapmu.
Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, dan aku hanyalah
pemberi peringatan yang menjelaskan.""

(QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 9)

‫قُلْ اَ َر َء ْيتُ ْم اِ ْن َكا نَ ِم ْن ِع ْن ِد هّٰللا ِ َو َكفَرْ تُ ْم بِ ٖه َو َش ِه َد َشا ِه ٌد ِّم ۢ ْن بَنِ ۤ ْي اِ ْس َرٓا ِءي َْل ع َٰلى ِم ْثلِ ٖه فَ ٰا َمنَ َوا ْستَ ْكبَرْ تُ ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل‬
ٰ ‫ي ْهدى ْالقَوْ م‬
َ‫الظّلِ ِم ْين‬ َ ِ َ

"Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya


(Al-Qur'an) ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya, padahal ada seorang
saksi dari Bani Israil yang mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang
disebut dalam) Al-Qur'an lalu dia beriman; kamu menyombongkan diri. Sungguh,
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.""

(QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 10)

Shadaqallahul Adziim

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Bertaqwa Menurut Al-Quran (1)

Allah menurunkan Al-Quran untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi seluruh
manusia di muka bumi, agar kehidupan manusia menjadi selamat dan sejahtera,
bahagia di dunia dan akhirat.
Intisari dari kitab Al-Quran adalah agar manusia menjadi orang-orang yang
bertaqwa sesuai yang dikehendaki dan di ridhoi Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫س َوهُدًى َّو َموْ ِعظَةٌ لِّ ْل ُمتَّقِ ْين‬


ِ ‫ٰه َذا بَيَا ٌن لِّلنَّا‬

"Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan
menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 138)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫َواِ نَّهٗ لَت َْذ ِك َرةٌ لِّ ْل ُمتَّقِ ْين‬

"Dan sungguh, Al-Qur'an itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."

(QS. Al-Haqqah 69: Ayat 48)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫س َوهُدًى َّو َرحْ َمةٌ لِّقَوْ ٍم يُّوْ قِنُوْ ن‬


ِ ‫صٓاِئ ُر لِلنَّا‬
َ َ‫ٰه َذا ب‬
"(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang meyakini."

(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 20)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫ٰ ذلِكَ ْال ِك ٰتبُ اَل َري‬


َ‫ْب  ۛ  فِ ْي ِه  ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِ ْين‬

"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫ك اَ ْن َز ْل ٰنهُ قُرْ ٰا نًا ع ََربِيًّا َّو‬


ُ ‫ص َّر ْفنَا فِ ْي ِه ِمنَ ْال َو ِع ْي ِد لَ َعلَّهُ ْم يَتَّقُوْ نَ اَوْ يُحْ ِد‬
‫ث لَهُ ْم ِذ ْكرًا‬ َ ِ‫َو َك ٰذل‬

"Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami
telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman, agar
mereka bertakwa, atau agar (Al-Qur'an) itu memberi pengajaran bagi mereka."

(QS. Ta-Ha 20: Ayat 113)

Untuk mewujudkan manusia agar menjadi bertakwa di hadapan Allah dengan


sebenar-benarnya maka wajib bagi manusia untuk, memahami dan mengetahui
segala petunjuk Allah yang ada di dalam Alquran sehingga manusia bisa
memahami segala perbuatan yang disukai Allah dan meninggalkan segala
perbuatan yang dimurkai Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ب ْال ُمبِيْن‬ ُ ‫ك ٰا ٰي‬


ِ ‫ت ْال ِك ٰت‬ َ ‫ ا ٓل ٰر ۗ تِ ْل‬

"Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas."

(QS. Yusuf 12: Ayat 1)

َ‫اِنَّ ۤا اَ ْنزَ ْل ٰنهُ قُرْ ءٰ نًا َع َربِيًّا لَّ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُوْ ن‬

"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur'an berbahasa Arab, agar kamu


mengerti."

(QS. Yusuf 12: Ayat 2)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (3)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٰ
‫ ح ٓم‬
"Ha Mim."

‫ب ْال ُمبِ ْي ِن‬


ِ ‫ وا ْل ِك ٰت‬
َ

"Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas,"

َ‫ اِنَّا َج َع ْل ٰنهُ قُرْ ءٰ نًا َع َربِيًّا لَّ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُوْ ن‬

"Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti."

(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 1-3)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ولِٓئكَ َكا نَ َع ْنهُ َم ْسُئوْ اًل‬


ٰ ُ‫ص َر َوا ْلفَُؤا َد ُكلُّ ا‬
َ َ‫ْس لَـكَ بِ ٖه ِع ْل ٌم ۗ اِ َّن ال َّس ْم َع َوا ْلب‬
َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَـي‬

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ٰۤيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا لِ َم تَقُوْ لُوْ نَ َما اَل تَ ْف َعلُوْ ن‬
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan?"

َ‫َكب َُر َم ْقتًا ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْن تَقُوْ لُوْ ا َما اَل تَ ْف َعلُوْ ن‬

"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan."

(QS. As-Saff 61: Ayat 2-3)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (4)

Taqwa diambil dari bahasa Arab asal kata dari waqo - yaqy - wiqoyatan artinya
memelihara atau menjaga dari segala sesuatu.

Tsqwa secara istilah adalah tunduk patuh dalam menjalankan segala perintah
Allah taat dalam menjauhi segala larangan Allah dan takut terhadap azab Allah

Pada pembahasan selanjutnya akan diuraikan

1. Mengapa manusia harus bertaqwa kepada Allah?

2. Bagaimana Allah membedakan dan menilai manusia itu bertakwa atau tidak.

3. Sejak kapan Allah menyuruh manusia agar menjadi orang yang bertakwa

4. Apa isi ajaran Taqwa yang dikehendaki Allah

5. Bagaimana proses untuk melestarikan dan menuju kesempurnaan Taqwa yang


diridhoi allah
6. Balasan apa saja yang diberikan Allah kepada orang-orang yang bertakwa.

Bertaqwa Menurut Al-Quran (5)

1. Mengapa manusia harus bertaqwa kepada Allah.

Karena Allah hanya menilai dan memuliakan manusia dari ketakwaannya Allah
tidak melihat atribut sosial yang dimiliki manusia baik keluarga, harta, pangkat,
agama, dan yang lainnya, akan tetapi Allah menilai dari ketaatan dan kesucian
hati yang dimilikinya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ۤ
َ ‫ٰيا َ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۗ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِ اَ ْت ٰقٮ ُك ْم ۗ اِ َّن‬
‫َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Maha Teliti."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


َ‫اِ َّن هّٰللا َ َم َع الَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا َّوا لَّ ِذ ْينَ هُ ْم ُّمحْ ِسنُوْ ن‬

"Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang


berbuat kebaikan."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 128)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ُ ‫ۗ وا هّٰلل ُ يَرْ ُز‬


‫ق َم ْن يَّ َشٓا ُء‬ َ  ‫ُزيِّنَ لِلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوا ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا َويَ ْس َخرُوْ نَ ِمنَ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا‬
َ  ‫ۘ وا لَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا فَوْ قَهُ ْم يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة‬
ٍ ‫بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

"Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang


kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang
yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi
rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 212)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٍ ‫ اِاَّل َم ْن اَتَى هّٰللا َ بِقَ ْل‬


‫ب َسلِي ٍْم‬

"kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,"

َ‫ت ْال َجـنَّةُ لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬


ِ َ‫َواُ ْزلِف‬
"dan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa,"

(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 89-90)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (6)

2. Bagaimana Allah menilai dan membedakan manusia itu bertakwa atau tidak.

Untuk membedakan manusia itu bertakwa atau tidak di hadapan Allah maka Allah
menguji manusia dengan perintah dan larangan-Nya, cobaan, kebaikan dan
keburukan serta memberikan Ilham jalan kefasikan dan ketakwaan ke dalam hati
manusia. Manusia diberikan hak untuk menentukan pilihannya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِ َ‫ج ۖ نَّ ْبتَلِ ْي ِه فَ َج َع ْل ٰنهُ َس ِم ْيع ًۢا ب‬


‫ص ْيرًا‬ ْ ُّ‫اِنَّا خَ لَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسا نَ ِم ْن ن‬
ٍ ‫طفَ ٍة اَ ْم َشا‬

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan) karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat."

(QS. Al-Insan 76: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ت ۗ  َونَ ْبلُوْ ُك ْم بِا ل َّشرِّ َوا ْلخَ ي ِْر فِ ْتنَةً ۗ  َواِ لَ ْينَا تُرْ َجعُوْ ن‬
ِ ْ‫س َذٓاِئقَةُ ْال َمو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya
kepada Kami."

(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 35)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ فَا َ ْلهَ َمهَا فُجُوْ َرهَا َوتَ ْق ٰوٮهَا‬

"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"

‫ قَ ْد اَ ْفلَ َح َم ْن زَ ٰ ّكٮهَا‬

"sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),"

‫ب َم ْن َد ٰ ّسٮهَا‬
َ ‫ وقَ ْد خَ ا‬
َ

"dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."

(QS. Asy-Syams 91: Ayat 8 -10)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (7)


Dari hasil ujian perintah dan larangan serta Ilham yang dititipkan Allah kepada
manusia Maka manusia terbagi menjadi dua kelompok ada yang beriman dan
bertakwa dan ada pula yang menjadi Ingkar kafir atau fasik terhadap Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.

Allah memberikan kebebasan dan memberikan akal pikiran kepada manusia


untuk memilihnya, kedua pilihan ini ada akibatnya yang akan diterima dan
dirasakan oleh semua manusia, ika manusia beriman dan bertakwa maka Allah
akan membalasnya dengan kenikmatan surga, jika memilih kafir atau fasik maka
akan mendapatkan balasan siksa dan tempatnya di neraka.

Terserah manusia mau memilih yang mana...?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫هُو الَّذيْ َخلَقَ ُكم فَم ْن ُكم َكا ف ٌر َّوم ْن ُكم مْؤ م ٌن  هّٰلل‬
ِ َ‫ۗ وا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬
‫ص ْي ٌر‬ َ ِ ُّ ْ ِ ِ ْ ِ ْ ِ َ

"Dialah yang menciptakan kamu, lalu*di antara kamu ada yang kafir dan di antara
kamu (juga) ada yang mukmin*. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan."

(QS. At-Taghabun 64: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


َ ‫ت َوا اْل‬ ‫هّٰلِل‬ ِّ ‫ٰۤيـاَيُّهَا النَّا سُ قَ ْد َجٓا َء ُك ُم ال َّرسُوْ ُل بِا ْل َحـ‬
َ  ‫ق ِم ْن َّربِّ ُك ْم فَ ٰا ِمنُوْ ا خَ ْيرًا لَّـ ُك ْم‬
ِ ‫ۗ واِ ْن تَ ْكفُرُوْ ا فَاِ َّن ِ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
‫ۗ و َكا نَ هّٰللا ُ َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما‬
َ  ‫ض‬ ِ ْ‫ر‬

"Wahai manusia! Sungguh, telah datang Rasul (Muhammad) kepadamu dengan


(membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah (kepada-Nya), itu lebih
baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (itu tidak merugikan Allah sedikit pun) karena
sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha
Mengetahui, Maha Bijaksana."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 170)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٰ ‫ق م ْن َّربِّ ُكم ۗ فَم ْن َشٓاء فَ ْليُْؤ م ْن َّوم ْن َشٓاء فَ ْلي ْكفُرْ  ۚ انَّ ۤا اَ ْعتَ ْدنَا ل‬
‫لظّلِ ِم ْينَ نَا رًا ۙ اَ َحا طَ بِ ِه ْم س َُرا ِدقُهَا ۗ  َواِ ْن‬ِ ِ َ َ َ ِ َ َ ْ ِ ُّ ‫َوقُ ِل ْال َحـ‬
‫ت ُمرْ تَفَقًا‬ْ ‫س ال َّش َرا بُ  ۗ  َو َسٓا َء‬َ ‫يَّ ْستَ ِغ ْيثُوْ ا يُغَا ثُوْ ا بِ َمٓا ٍء َكا ْل ُم ْه ِل يَ ْش ِوى ْال ُوجُوْ هَ ۗ بِْئ‬

"Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang


siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa
menghendaki (kafir) biarlah dia kafir." Sesungguhnya Kami telah menyediakan
neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka
meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih
yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat
istirahat yang paling jelek."

‫ض ْي ُع اَجْ َر َم ْن اَحْ َسنَ َع َماًل‬


ِ ُ‫ت اِنَّا اَل ن‬ ّ ٰ ‫ اِ َّن الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬
"Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar
tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik
itu."

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 29-30)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (8)

3. Setelah Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih mau


menjadi beriman atau kafir, maka bagi orang-orang yang beriman hendaklah
meningkatkan diri menjadi orang yang bertakwa.

Iman saja kepada Allah belum tentu dimuliakan karena iman hanya sebatas
pengakuan, belum sampai kepada perbuatan. Iblis pun beriman tetapi melanggar
perintah Allah akhirnya iblis mendapat laknat dari Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ّ ٰ ‫ۗ واَ رْ ضُ هّٰللا ِ َوا ِس َعةٌ ۗ اِنَّ َما ي َُوفَّى ال‬


َ‫صبِرُوْ ن‬ َ  ٌ‫قُلْ ٰي ِعبَا ِد الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوْ ا َربَّ ُك ْم ۗ لِلَّ ِذ ْينَ اَحْ َسنُوْ ا فِ ْي ٰه ِذ ِه ال ُّد ْنيَا َح َسنَة‬
ٍ ‫اَجْ َرهُ ْم بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

"Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah


kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan
memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang
bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."

(QS. Az-Zumar 39: Ayat 10)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ّ ٰ ‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ُكوْ نُوْ ا َم َع ال‬


َ‫ص ِدقِ ْين‬

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah


kamu dengan orang-orang yang benar."

(QS. At-Taubah 9: Ayat 119)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َّ ‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اتَّقُوا هّٰللا َ َح‬


َ‫ق تُ ٰقتِ ٖه َواَل تَ ُموْ تُ َّن اِاَّل َواَ ْنـتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar


takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 102)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۚ وا تَّقُوا هّٰللا َ ۗ اِ َّن هّٰللا َ خَ بِ ْي ٌر بِۢ َما تَ ْع َملُوْ ن‬ ْ ‫ٰۤيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ْلتَـ ْنظُرْ نَـ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬
َ  ‫ت لِ َغ ٍد‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah


setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui
terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫  ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan


ucapkanlah perkataan yang benar,"

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 70)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ت َوي ُْخ ِر ُج‬ ِ ِّ‫ي ِمنَ ْال َمي‬ َّ ‫صا َر َو َم ْن ي ُّْخ ِر ُج ْال َحـ‬ َ ‫ك ال َّس ْم َع َوا اْل َ ْب‬ ِ ْ‫قُلْ َم ْن يَّرْ ُزقُ ُك ْم ِّمنَ ال َّس َمٓا ِء َوا اْل َ ر‬
ُ ِ‫ض اَ َّم ْن يَّ ْمل‬
َ‫ْال َميِّتَ ِمنَ ْال َحـ ِّي َو َم ْن يُّ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ۗ فَ َسيَـقُوْ لُوْ نَ هّٰللا ُ ۚ فَقُلْ اَفَاَل تَتَّقُوْ ن‬

qul may yarzuqukum minas-samaaa-i wal-ardhi am may yamlikus-sam'a wal-


abshooro wa may yukhrijul-hayya minal-mayyiti wa yukhrijul-mayyita minal-hayyi
wa may yudabbirul-amr, fa sayaquuluunalloh, fa qul a fa laa tattaquun

"Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit


dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan,
dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka
mereka akan menjawab, "Allah." Maka katakanlah, "Mengapa kamu tidak
bertakwa (kepada-Nya)..? ""

(QS. Yunus 10: Ayat 31)


Bertaqwa Menurut Al-Quran (9)

4. Dari sejak kapan Allah memerintahkan kepada manusia agar menjadi orang
yang bertaqwa kepada-Nya

Allah memerintahkan manusia agar selalu bertakwa kepadanya mulai dari sejak
zaman Nabi Adam Idris Nuh Ibrahim Musa Isa dan semua nabi tidak hanya kepada
zaman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ك ۗ قَا َل‬ َ َّ‫خَر ۗ قَا َل اَل َ ْقتُلَـن‬ ِّ ‫َوا ْت ُل َعلَ ْي ِه ْم نَبَا َ ا ْبن َْي ٰا َد َم بِا ْل َحـ‬
ِ ٰ ‫ق ۘ اِ ْذ قَ َّربَا قُرْ بَا نًا فَتُقُب َِّل ِم ْن اَ َح ِد ِه َما َولَ ْم يُتَقَبَّلْ ِمنَ ااْل‬
َ‫اِنَّ َما يَتَقَبَّ ُل هّٰللا ُ ِمنَ ْال ُمتَّقِ ْين‬

"Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah


kedua putra Adam, (Habil dan Qabil) ketika keduanya mempersembahkan kurban,
maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang
lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti
membunuhmu!" Dia (Habil) berkata, "*Sesungguhnya Allah hanya menerima
(amal) dari orang yang bertakwa.""

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 27)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


َ‫َولَقَ ْد اَرْ َس ْلنَا نُوْ حًا اِ ٰلى قَوْ ِم ٖه فَقَا َل ٰيقَوْ ِم ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َما لَـ ُك ْم ِّم ْن اِ ٰل ٍه َغ ْير ُٗه ۗ اَفَاَل تَتَّقُوْ ن‬

"Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya.lalu dia berkata.
"Wahai kaumku! Sembahlah Allah, (karena) tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-
Nya)?""

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 23)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫َواِ ب ْٰر ِه ْي َم اِ ْذ قَا َل لِقَوْ ِم ِه ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َوا تَّقُوْ هُ  ٰۗ ذ لِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّـ ُك ْم اِ ْن ُك ْنـتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬

"Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Sembahlah Allah
dan bertakwalah kepada-Nya.Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui."

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 16)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ اِ ْذ قَا َل لَهُ ْم اَ ُخوْ هُ ْم لُوْ طٌ اَ اَل تَتَّقُوْ ن‬

"ketika saudara mereka Luth berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak
bertakwa?"

(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 161)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ اِ ْذ قَا َل لَهُ ْم ُش َعيْبٌ اَ اَل تَتَّقُوْ ن‬

"ketika Syu'aib berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa?"

(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 177)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َوقَا َل ُموْ ٰسى ٰيقَوْ ِم اِ ْن ُك ْنتُ ْم ٰا َم ْنتُ ْم بِا هّٰلل ِ فَ َعلَ ْي ِه ت ََو َّكلُوْ ۤا اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّم ْسلِ ِم ْي‬

"Dan Musa berkata, "*Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka
bertawakallah kepada-Nya jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri).""

(QS. Yunus 10: Ayat 84)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ك اَ ْن يُّن َِّز َل َعلَ ْينَا َمٓاِئ َدةً ِّمنَ ال َّس َمٓا ِء ۗ قَا َل اتَّقُوا هّٰللا َ اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
َ ُّ‫اِ ْذ قَا َل ْال َحـ َوا ِريُّوْ نَ ٰي ِع ْي َسى ا ْبنَ َمرْ يَ َم هَلْ يَ ْستَ ِط ْي ُع َرب‬
‫ُّمْؤ ِم‬
"(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa yang setia berkata, "Wahai Isa putra
Maryam! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?"
Isa menjawab, "Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.""

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 112)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (10)

5. Apa intisari dari ajaran Taqwa yang diberikan Allah kepada semua nabi dari nabi
Adam sampai dengan Nabi Muhammad yang ada di dalam Alquran...?

Allah mengajarkan manusia agar memiliki sifat dan perilaku :

* Memohon ampun segera kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

* Menafkahkan harta baik ketika lapang maupun sempit (tidak kikir)

* Mampu menahan amarah

* Memaafkan kesalahan orang

* Selalu berbuat baik kepada sesama manusia, dengan tidak membeda-bedakan


atribut manusia.

* Bersabar dalam setiap menerima cobaan

* Selalu menepati janji apabila berjanji

* Tidak bersikap sombong dan angkuh

* Senantiasa berpikir kepada Allah dan selalu menggunakan akal


* Selalu berhati-hati dalam setiap menghadapi masalah karena takut terhadap
azab Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ت لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬


ْ ‫ت َوا اْل َ رْ ضُ  ۙ اُ ِع َّد‬ ُ ْ‫  َو َسا ِر ُع ۤوْ ا اِ ٰلى َم ْغفِ َر ٍة ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر‬
ُ ‫ضهَا السَّمٰ ٰو‬

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan


surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang
bertakwa, "

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 133)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وا هّٰلل ُ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِي‬


َ  ‫س‬ِ ‫ضرَّٓا ِء َوا ْل ٰك ِظ ِم ْينَ ْال َغ ْيظَ َوا ْل َعا فِ ْينَ َع ِن النَّا‬
َّ ‫الَّ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُوْ نَ فِى ال َّسرَّٓا ِء َوا ل‬

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang *menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.
Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 134)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وا هّٰلل ُ َوا ِس ٌع َعلِ ْي ٌم‬ ‫هّٰلل‬


َ   ‫ اَل َّشي ْٰطنُ يَ ِع ُد ُك ُم ْالـفَ ْق َر َويَْأ ُم ُر ُك ْم بِا ْلفَحْ َشٓا ِء ۚ  َوا ُ يَ ِع ُد ُك ْم َّم ْغفِ َرةً ِّم ْنهُ َوفَضْ اًل‬
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu
berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya
kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 268)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ب َو ٰلـ ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا هّٰلل ِ َوا ْليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َوا ْل َم ٰلِٓئ َک ِة َوا‬ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬ ِ ‫ْس ْالبِ َّر اَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر‬
َ ‫لَي‬
‫ۙ وا لسَّٓاِئلِ ْينَ َوفِى ال ِّرقَا‬ َ  ‫ب َوا لنَّبِ ٖيّنَ  ۚ  َو ٰا تَى ْال َما َل ع َٰلى ُحب ِّٖه َذ ِوى ْالقُرْ ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َوا ْل َم ٰس ِك ْينَ َوا ْبنَ ال َّسبِي ِْل‬ ِ ‫ْل ِك ٰت‬
َ‫ضرَّٓا ِء َو ِح ْين‬ َّ ‫صبِ ِر ْينَ فِى ْالبَْأ َسٓا ِء َوا ل‬ ّ ٰ ‫ۚ وا ل‬ َ  َ‫ب ۚ  َواَ قَا َم الص َّٰلوةَ َو ٰا تَى ال َّز ٰکوة‬
َ  ‫ۚ وا ْل ُموْ فُوْ نَ بِ َع ْه ِد ِه ْم اِ َذا ٰعهَ ُدوْ ا‬ ِ
ُ ْ ٓ ٰ
َ‫ۗ وا ولِئكَ هُ ُم ال ُمتَّقوْ ن‬ ُ ُ َّ ٓ ٰ ُ ‫ْأ‬ ْ
َ  ‫ص َدقوْ ا‬ َ َ‫س ۗ اولِئكَ ال ِذ ْين‬ ِ َ‫الب‬

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat,


tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang
dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba
sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang
menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (11)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۗ وا ْل َعا قِبَةُ لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬ ِ ْ‫ك ال َّدا ُر ااْل ٰ ِخ َرةُ نَجْ َعلُهَا لِلَّ ِذ ْينَ اَل ي ُِر ْي ُدوْ نَ ُعلُ ًّوا فِى ااْل َ ر‬
َ  ‫ض َواَل فَ َسا دًا‬ َ ‫تِ ْل‬

"Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri
dan tidak berbuat kerusakan di bbumi Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-
orang yang bertakwa."

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 83)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِ ‫ ولَـقَ ْد ٰاتَ ْينَا ُموْ ٰسى َو ٰهرُوْ نَ ْالفُرْ قَا نَ َو‬


َ‫ضيَٓا ًء َّو ِذ ْكرًا لِّ ْـل ُمتَّقِ ْين‬ َ

"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Al-Furqan (Kitab
Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa,"

ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْخ َشوْ نَ َربَّهُ ْم بِا ْل َغ ْي‬


َ‫ب َوهُ ْم ِّمنَ السَّا َع ِة ُم ْشفِقُوْ ن‬

"(yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-
Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat."

(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 48-49)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫ٰۤ يـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ْاذ ُكرُوْ ا هّٰللا َ ِذ ْكرًا َكثِ ْيرًا‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat


(nama-Nya) sebanyak-banyaknya,"

ِ َ‫َّو َسبِّحُوْ هُ بُ ْك َرةً َّوا‬


‫ص ْياًل‬

"dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 41- 42)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ب‬ ٍ ‫ف الَّي ِْل َوا لنَّهَا ِر اَل ٰ ٰي‬


ِ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬
ِ ‫ض َوا ْختِاَل‬ ِ ‫ اِ َّن فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"

‫هّٰللا‬
‫ۚ ربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا بَا‬
َ  ‫ض‬ِ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
‫ب النَّا ِر‬ َ ‫ ۚ  ُسب ْٰحنَكَ فَقِنَا َع َذا‬  ‫ِطاًل‬

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 190 - 191)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫الطوْ َر ۗ  ُخ ُذوْ ا َم ۤا ٰاتَي ْٰن ُك ْم بِقُ َّو ٍة َّو ْاذ ُكرُوْ ا َما فِ ْي ِه لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن‬
ُّ ‫َواِ ْذ اَخ َْذنَا ِم ْيثَا قَ ُك ْم َو َرفَ ْعنَا فَوْ قَ ُك ُم‬

"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat Gunung (Sinai)
di atasmu (seraya berfirman), "Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan
kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.""

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 63)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (12)

6. Bagaimana proses untuk menjadi manusia yang bertakwa dihadapan Allah..?

Untuk meraih nilai-nilai kemuliaan dan ketakwaan di hadapan Allah, maka Allah
menyuruh kepada manusia memulainya dari kemampuan dan kesanggupannya
masing-masing dan dari dirinya Sendiri, manusia tidak bisa menilai ketakwaan
orang lain dan Dan menganggap dirinya lebih suci dan paling baik dibandingkan
dengan orang lain karena hanya Allah lah yang Maha Mengetahui.
Akan tetapi jika ketakwaan itu yang paling utama di hadapan Allah maka dia akan
memberikan yang terbaik dalam hidupnya Karena untuk kepentingan dirinya
sendiri dan merupakan sebaik-baik bekal di hadapan Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ولِٓئكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬


ٰ ُ ‫ق ُش َّح نَ ْف ِس ٖه فَا‬ ‫هّٰللا‬
َ  ‫فَا تَّقُوا َ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم َوا ْس َمعُوْ ا َواَ ِط ْيعُوْ ا َواَ ْنفِقُوْ ا خَ ْيرًا اِّل َ ْنفُ ِس ُك ْم‬
َ ْ‫ۗ و َم ْن يُّو‬

"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah


serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa
dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung."

(QS. At-Taghabun 64: Ayat 16)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ولِٓئكَ اَصْ ٰحبُ ْال َجـنَّ ِة ۚ هُ ْم فِ ْيهَا ٰخلِ ُدوْ ن‬


ٰ ُ‫ت اَل نُـ َكلِّفُ نَ ْفسًا اِاَّل ُو ْس َعهَ ۤا ا‬ ّ ٰ ‫َوا لَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬

"Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan
membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah
penghuni surga; mereka kekal di dalamnya,"

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 42)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


َ  ‫َؤاخ ْذن َۤا اِ ْن نَّ ِس ْين َۤا اَوْ اَ ْخطَْأنَا‬
‫ۚ ربَّنَا َواَل‬ ِ ُ‫ۗ ربَّنَا اَل ت‬
َ  ‫ت‬ ْ َ‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسب‬ ْ َ‫اَل يُ َكلِّفُ هّٰللا ُ نَ ْفسًا اِاَّل ُو ْس َعهَا ۗ لَهَا َما َك َسب‬
 ۗ ‫ۗ وا ْغفِرْ لَنَا‬ َ  ‫ۚ وا عْفُ َعنَّا‬ َ  ‫تَحْ ِملْ َعلَ ْين َۤا اِصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهٗ َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا ۚ  َربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَا قَةَ لَنَا بِ ٖه‬
َ‫َوا رْ َح ْمنَا ۗ اَ ْنتَ َموْ ٰلٮنَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَوْ ِم ْال ٰكفِ ِر ْين‬

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia


mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa)
dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung
kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.""

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِ ْ‫ك َوا ِس ُع ْال َم ْغفِ َر ِة ۗ ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ُك ْم اِ ْذ اَ ْن َشا َ ُك ْم ِّمنَ ااْل َ ر‬
‫ض‬ َ ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَجْ تَنِبُوْ نَ َك ٰبِٓئ َر ااْل ِ ْث ِم َوا ْلفَ َوا ِح‬
َ َّ‫ش اِاَّل اللَّ َم َم ۗ اِ َّن َرب‬
‫ ۗ ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ َم ِن اتَّ ٰقى‬ ‫َواِ ْذ اَ ْنتُ ْم اَ ِجنَّةٌ فِ ْي بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم ۚ فَاَل تُزَ ُّك ۤوْ ا اَ ْنفُ َس ُك ْم‬

"(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali
kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dia
mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika
kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu
suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa."

(QS. An-Najm 53: Ayat 32)


Bertaqwa Menurut Al-Quran (13)

7. Hadiah atau balasan dari Allah untuk orang-orang yang bertakwa yaitu

1. Allah akan mengampuni segala dosa dan kesalahannya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ۤوْ ا اِ ْن تَتَّقُوا هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّـ ُك ْم فُرْ قَا نًا َّويُ َكفِّرْ َع ْن ُك ْم َسي ِّٰاتِ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَـ ُك ْم ۗ  َو هّٰللا ُ ُذو ْالفَضْ ِل ْال َع ِظي ِْم‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia
akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil)
kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu.
Allah memiliki karunia yang besar."

(QS. Al-Anfal 8: Ayat 29)

2. Akan disukai Allah dan selalu bersama-Nya kapan saja dan di mana saja baik di
dunia maupun di akhirat

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۗ ‫اِاَّل الَّ ِذ ْينَ عَاهَ ْدتُّ ْم ِّمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ ثُ َّم لَ ْم يَ ْنقُصُوْ ُك ْم َش ْيًئـا َّولَ ْم يُظَا ِهرُوْ ا َعلَ ْي ُك ْم اَ َحدًا فَا َ تِ ُّم ۤوْ ا اِلَ ْي ِه ْم َع ْه َدهُ ْم اِ ٰلى ُم َّدتِ ِه ْم‬
َ‫اِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَّقِ ْين‬

"kecuali orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu


dan mereka sedikit pun tidak mengurangi (isi perjanjian) dan tidak (pula) mereka
membantu seorang pun yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu
penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sungguh, Allah menyukai orang-orang
yang bertakwa."

(QS. At-Taubah 9: Ayat 4)

3. Allah Allah akan memberikan dan mencukupkan rezekinya dengan tidak


disangka-sangka

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۗ ِ ‫ف َّواَ ْش ِه ُدوْ ا َذ َويْ َع ْد ٍل ِّم ْن ُك ْم َواَ قِ ْي ُموا ال َّشهَا َدةَ هّٰلِل‬
ٍ ْ‫ف اَوْ فَا ِرقُوْ ه َُّن بِ َم ْعرُو‬
ٍ ْ‫فَاِ َذا بَلَ ْغنَ اَ َجلَه َُّن فَا َ ْم ِس ُكوْ ه َُّن بِ َم ْعرُو‬
‫ـق هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّهٗ َم ْخ َرجًا‬ ِ َّ‫ۙ و َم ْن يَّـت‬
‫هّٰلل‬
َ  ‫ٰ ذ لِ ُك ْم يُوْ َعظُ بِ ٖه َم ْن َكا نَ يُْؤ ِمنُ بِا ِ َوا ْليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر‬

"Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali
kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah
kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan
bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat. Barang siapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,"

(QS. At-Talaq 65: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ و َم ْن يَّتَ َو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ فَهُ َو َح ْسبُهٗ  ۗ اِ َّن هّٰللا َ بَا لِ ُغ اَ ْم ِر ٖه ۗ قَ ْد َج َع َل هّٰللا ُ لِ ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ْدرًا‬ ُ ‫َّويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬
َ   ُ‫ْث اَل يَحْ ت َِسب‬
"dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang
siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan
ketentuan bagi setiap sesuatu."

(QS. At-Talaq 65: Ayat 3)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (14)

7.4. Allah akan memberi berkah dan kasih sayang-Nya dari langit dan bumi.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ْ َ ‫ض َو ٰلـ ِك ْن َك َّذبُوْ ا فَا‬ ۤ


‫خَذ ٰنهُ ْم بِ َما َكا نُوْ ا‬ ٍ ‫َولَوْ اَ َّن اَ ْه َل ْالقُ ٰرى ٰا َمنُوْ ا َوا تَّقَوْ ا لَـفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر ٰك‬
ِ ْ‫ت ِّمنَ ال َّس َمٓا ِء َوا اْل َ ر‬
َ‫يَ ْك ِسبُوْ ن‬

walau anna ahlal-qurooo aamanuu wattaqou lafatahnaa 'alaihim barokaatim


minas-samaaa-i wal-ardhi wa laaking kazzabuu fa akhoznaahum bimaa kaanuu
yaksibuun

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang
telah mereka kerjakan."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)


7.5. Allah akan memberi jiwa kasih sayang tidak ada kekhawatiran dan tidak
bersedih hati.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٌ ْ‫ اَ اَل ۤ اِ َّن اَوْ لِيَٓا َء هّٰللا ِ اَل خَ و‬


َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُوْ ن‬

"Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak
bersedih hati."

َ‫ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َكا نُوْ ا يَتَّقُوْ ن‬

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa."

‫ت هّٰللا ِ  ٰۗ ذلِكَ ه َُو ْالفَوْ ُز ْال َع ِظ ْي ُم‬


ِ ٰ‫ لَهُ ُم ْالبُ ْش ٰرى فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا َوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة ۗ اَل تَ ْب ِدي َْل لِـ َكلِم‬

"Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak
ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung."

(QS. Yunus 10: Ayat 62-64)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (15)


7.6. Allah akan mewafatkannya dalam keadaan yang baik dan selamat sejahtera
( husnul khotimah)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ  ٌ‫َوقِ ْي َل لِلَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا َما َذ ۤا اَ ْن َز َل َربُّ ُك ْم ۗ قَا لُوْ ا خَ ْيرًا ۗ لِّـلَّ ِذ ْينَ اَحْ َسنُوْ ا فِ ْي ٰه ِذ ِه ال ُّد ْنيَا َح َسنَة‬
َ  ‫ۗ ولَدَا ُر ااْل ٰ ِخ َر ِة َخ ْي ٌر‬
‫ۗ ولَنِ ْع َم‬
َ‫ دَا ُر ْال ُمتَّقِ ْين‬

"Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, "Apakah yang telah
diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Kebaikan." Bagi orang yang
berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri
akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,"

َ‫ك يَجْ ِزى هّٰللا ُ ْال ُمتَّقِ ْين‬ ُ ّ‫َج ٰن‬


َ ِ‫ت َع ْد ٍن يَّ ْد ُخلُوْ نَهَا تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ُر لَهُ ْم فِ ْيهَا َما يَ َشٓاءُوْ نَ  ۗ  َك ٰذل‬

"(yaitu) Surga-Surga 'Adn yang mereka masuki, mengalir di bawahnya sungai-


sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan.
Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa,"

َ‫الَّ ِذ ْينَ تَتَ َو ٰفّٮهُ ُم ْال َم ٰلِٓئ َكةُ طَيِّبِ ْينَ  ۙ يَقُوْ لُوْ نَ َس ٰل ٌم َعلَ ْي ُك ُم ۙ ا ْد ُخلُوا ْال َجـنَّةَ بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُوْ ن‬

"(yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik,
mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), "Salamun'alaikum,
masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.""

(QS. An-Nahl 16: Ayat 30-32)


7.7. Allah akan memasukkan ke dalam golongan orang-orang yang sholeh.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۚ و َحسُن‬ ّ ٰ ‫ولِٓئكَ َم َع الَّ ِذ ْينَ اَ ْن َع َم هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه ْم ِّمنَ النَّبِ ٖيّنَ َوا لصِّ ِّد ْيقِ ْينَ َوا ل ُّشهَدَٓا ِء َوا ل‬
َ   َ‫صلِ ِح ْين‬ ٰ ُ ‫َو َم ْن يُّ ِطع هّٰللا َ َوا ل َّرسُوْ َل فَا‬
ِ
‫ك َرفِ ْيقًا‬َ ‫ِئ‬ٓ ٰ
‫ول‬ُ ‫ا‬ 

"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan
bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi,
para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.
Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 69)

Bertaqwa Menurut Al-Quran (16)

7.8. Allah akan menempatkan di tempat yang tinggi di surga.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ت تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ُر ٰخلِ ِد ْينَ فِ ْيهَا نُزُاًل ِّم ْن ِع ْن ِد هّٰللا ِ ۗ  َو َما ِع ْن َد هّٰللا ِ خَ ْي ٌر لِّاْل َ ْب َرا‬
ٌ ّ‫ٰل ِك ِن الَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا َربَّهُ ْم لَهُ ْم َج ٰن‬
‫ِر‬
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan mendapat
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya
sebagai karunia dari Allah. Dan apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang
yang berbakti."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 198)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ت لَـنُبَـ ِّوَئنَّهُ ْم ِّمنَ ْال َجـنَّ ِة ُغ َرفًا تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ُر ٰخلِ ِد ْينَ فِ ْيهَا ۗ نِ ْع َم اَجْ ُر‬ ّ ٰ ‫َوا لَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوْ ا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬
ْ
َ‫ ال ٰع ِملِ ْين‬

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka


akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-
baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan,"

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 58)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٍ ّ‫ اِ َّن ْال ُمتَّقِ ْينَ فِ ْي َج ٰن‬


‫ت َّو ُعيُوْ ٍن‬

"Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga-surga (taman-


taman), dan (di dekat) mata air (yang mengalir)."

َ‫اُ ْد ُخلُوْ هَا بِ َس ٰل ٍم ٰا ِمنِ ْين‬


"(Allah berfirman), "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman.""

ٍ ‫ص ُدوْ ِر ِه ْم ِّم ْن ِغلٍّ اِ ْخ َوا نًا ع َٰلى ُسر‬


َ‫ُر ُّمت َٰقبِلِ ْين‬ ُ ‫َونَ َز ْعنَا َما فِ ْي‬

"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka
merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."

َ‫َـصبٌ َّو َما هُ ْم ِّم ْنهَا بِ ُم ْخ َر ِج ْين‬


َ ‫اَل يَ َم ُّسهُ ْم فِ ْيهَا ن‬

"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan
darinya."

(QS. Al-Hijr 15: Ayat 48)

Mudah-mudahan kita menjadi manusia yang selalu bertakwa kepada Allah


Subhanahu Wa Ta'ala dengan melaksanakan segala perintah-perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya sehingga kemuliaan dan karunia Allah
beserta kita selama-lamanya baik di dunia maupun di akhirat amiin. .

Selesai

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Kemuliaan Bulan Dzulhijjah (1)

Kita sudah memasuki bulan Dzulhijjah.

Sebuah bulan diantara empat bulan yang dimuliakan dimana pahala amalan
dilipatgandakan. Pada bulan ini, terdapat beberapa waktu dan amalan yang
diberikan keutaamaan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap
muslim mampu memanfaatkannya dengan melakukan amalan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.

Pada bulan Dzulhijjah, terdapat hari-hari yang dimuliakan yaitu sepuluh hari
pertama bulan Dzuhijjah. Amalan kebaikan di hari-hari ini sangat diutamakan,
hingga Rasulullah menyebutnya lebih utama daripada jihad di jalan Allah.

َ‫ َوال‬:‫ض َل ِم ْنهَا فِي هَ ِذ ِه» قَالُوا‬ َ ‫ « َما ال َع َم ُل فِي َأي ٍَّام َأ ْف‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأنَّهُ قَا َل‬
َ ‫ ع َِن النَّبِ ِّي‬،‫س‬
ٍ ‫ع َْن اب ِْن َعبَّا‬
‫ فَلَ ْم يَرْ ِج ْع بِ َش ْي ٍء‬،‫ُخَاط ُر بِنَ ْف ِس ِه َو َمالِ ِه‬
ِ ‫ ِإاَّل َر ُج ٌل خ ََر َج ي‬،ُ‫«والَ ال ِجهَاد‬ َ :‫»ال ِجهَادُ؟ قَا َل‬
”Dari Ibnu Abbas, dari Nabi Muhammad Saw. bahwasanya beliau bersabda:
”Tidaklah ada amalan yang lebih utama dari amalan pada hari-hari ini (yaitu
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Para shahabat bertanya: ”Termasuk
jihad?” Rasulullah bersabda: ”Termasuk jihad, kecuali seseorang yang keluar
untuk berjuang dengan harta dan jiwanya, dan ia tidak pulang dengan sesuatu
apapun.” (H.r. Al-Bukhari)

Maka barang siapa yang mampu memperbanyak amalan-amalan kebaikan


hendaknya dia melakukannya. Baik berupa salat sunnah, puasa sunnah, infak dan
sedekah serta amalan-amalan lain.

Pada bulan Dzulhijjah terdapat ibadah haji yang merupakan rukun kelima agama
Islam. Tiada balasan bagi seorang yang mendapatkan haji yang mabrur kecuali
surga.

ُ‫ْس لَهُ َجزَ ا ٌء ِإاَّل ْال َجنَّة‬


َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ْال َحجُّ ْال َم ْبرُو ُر لَي‬
َ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬

“Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: ”Haji yang mabrur tidak
ada balasan untuknya kecuali surga.” (H.r. Ahmad)

Bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji, Allah Ta’ala
mensyariatkan sebuah amalan yang sangat mulia yang mampu mengapuskan
dosa dua tahun, yaitu puasa Arafah pada tanggal sembilan Dzulhijjah.

ُ‫صيَا ُم يَوْ ِم َع َرفَةَ َأحْ تَ ِسبُ َعلَى هَّللا ِ َأ ْن يُ َكفِّ َر ال َّسنَةَ الَّتِي قَ ْبلَهُ َوال َّسنَةَ الَّتِي بَ ْع َده‬
ِ
“Puasa hari Arafah, aku mengharapkan kepada Allah agar dengannya Allah
mengampuni dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (H.r. Muslim)

Dan yang terakhir, terdapat satu hari di bulan Dzulhijjah yang merangkum
beberapa amalan yang utama yaitu hari raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Pada hari tersebut, terkumpul beberapa amalan mulia yaitu shalat Idul Adha,
menyembelih hewan kurban, sedekah dan silaturrahmi.

Rasulullah menyebut hari tersebut dan hari sesudahnya sebagai hari paling mulia
di dunia.

َ َ‫ال ِإ َّن َأ ْعظَ َم اَأْلي َِّام ِع ْن َد هَّللا ِ تَب‬


‫اركَ َوتَ َعالَى يَوْ ُم النَّحْ ِر ثُ َّم‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن قُرْ ٍط ع َْن النَّبِ ِّي‬
‫يَوْ ُم ْالقَ ِّر‬l

“Dari Abdullah bin Qurth, dari Nabi Saw. beliau bersabda: ”Sesungguhnya hari
yang paling agung di sisi Allah Ta’ala adalah hari Nahr, (yaitu hari raya Indulging
Adha) dan hari sesudahnya.” (H.r. Abu Dawud)

Kemuliaan Bulan Dzulhijjah (2)

Ibadah kurban adalah suatu ibadah yang mempunyai kedudukan yang tinggi
dalam Islam. Para ulama mengkategorikannya sebagai salah satu ibadah yang
paling agung. Karena ibadah kurban merepresentasikan ketundukan, keikhlasan
serta pengorbanan seorang hamba kepada Allah. Ia dengan ikhlas mengeluarkan
sebagian hartanya untuk membeli hewan kurban, kemudian menyembelihnya
seraya bertakbir dan mengagungkan Allah. Sesudahnya, ia membagikan dan
bersedekah dengan daging hewan kurban tersebut kepada orang-orang yang
berkekurangan, serta memberikan hadiah kepada saudara dan tetangga untuk
mempererat ikatan silaturrahmi.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu Wata'ala menyebut salat dan menyembelih
hewan kurban sebagai ibadah yang menjadi pembeda antara yang haqq dan yang
bathil, antara iman dan kekufuran serta antara tauhid dan kemusyrikan. Allah
berfirman,

َ‫اي َو َم َما تِ ْي هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْين‬ َ ‫ قُلْ اِ َّن‬


َ َ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ ي‬

"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan


matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,"

(QS. Al-An'am 6: Ayat 162)

َ‫ت َواَ ن َۡا اَ َّو ُل ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬


ُ ْ‫ۚ وبِ ٰذلِكَ اُ ِمر‬
َ   ٗ‫ك لَه‬
َ ‫اَل َش ِر ْي‬

"tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim).""

(QS. Al-An'am 6: Ayat 163)

Kemuliaan Bulan Dzulhijjah (3)

Untuk menjelaskan kedudukan ibadah kurban dan bahwa ibadah tersebut adalah
bukti ketauhidan kita kepada Allah, seorang shahabat Nabi yang bernama Salman
al-Farisi berkata: ”Seorang laki-laki masuk surga karena lalat, dan seorang laki-laki
yang lain masuk neraka karena lalat.” Maka ditanyakan kepadanya: ”Bagaimana
hal itu terjadi?” Salman berkata: ”Dua orang laki-laki melewati suatu kaum yang
mempunyai berhala. Mereka tidak mengizinkan siapapun melewati kampung
mereka kecuali mempersembahkan binatang sembelihan untuk berhala tersebut.
Maka mereka berkata kepada laki-laki yang pertama: ”Persembahkan sesuatu.” Ia
berkata: ”Aku tidak punya apapun.” Mereka berkata: ”Persembahkan walaupun
hanya seekor lalat.” Maka orang itu mempersembahkan lalat untuk berhala
tersebut. Mereka kemudian mengizikannya untuk lewat. Dengan perbuatan itu,
kelak ia akan masuk neraka. Kemudian dikatakan kepada laki-laki yang kedua:
”Persembahkan sesuatu.” Ia menjawab: ”Aku tidak akan mempersembahkan
sesuatu pun kepada selain Allah.” Maka mereka pun membunuhnya, dan kelak ia
akan masuk surga.” (H.r. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Apakah tujuan dan hikmah dari ibadah kurban? Terdapat beberapa hikmah
disyariatkannya ibadah kurban.

*Kemuliaan Bulan Dzulhijjah (4)

Dari penjelasan para ulama ada beberapa hikmah dari pelaksanaan ibadah
Qurban :

Pertama

Untuk menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim Alaihissalam. Karena syariat


menyembelih hewan kurban pertama kali diwajibkan kepada beliau. Ketika itu,
selama beberapa hari, beliau bermimpi menyembelih putra satu-satunya yaitu
Isma’il Alaihissalam. Nabi Ibrahim memaknainya sebagai perintah Allah untuk
menyembelih putranya tersebut. Tentu sebagai ayah, ada rasa sedih yang harus
ditahan untuk bisa mentaati perintah yang sangat berat itu. Tapi dengan penuh
keikhlasan, beliau memantapkan hati untuk melaksanakannya. Beliau kemudian
bertanya kepada putranya, untuk melihat apakah ia juga mempunyai keikhlasan
yang sama untuk taat kepada Allah. Ternyata, Isma’il juga sangat siap. Maka
Ibrahim bersiap menyembelihnya dan merebahkannya. Disaat itulah, Allah
kemudian menggantikannya dengan sembelihan yang besar. Kisah ini Allah
tuturkan dalam Surat ash-Shaffat ayat 103-110.

Sikap Nabi Ibrahim dan putranya Ismail untuk pasrah dan taat kepada Allah
dengan mengorbankan jiwa dalam rangka memperoleh keridhaan Allah menjadi
teladan bagi umat Islam untuk rela berkorban jika Allah memerintahkan. Totalitas
dalam ketaatan ini menunjukkan keimanan yang keyakinan yang teguh kepada
Allah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak ditaati dan diagungkan.

Oleh karena itu, ketika Allah memerintahkan untuk berkurban, Allah tidak butuh
terhadap darah dan daging hewan yang dikurbankan. Yang Allah inginkan adalah
bukti ketakwaan dari seorang hamba dengan melaksanakan perintah Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۗ ‫لَ ْن يَّنَا َل هّٰللا َ لُحُـوْ ُمهَا َواَل ِد َمٓا ُؤ هَا َو ٰلـ ِك ْن يَّنَا لُهُ التَّ ْق ٰوى ِم ْن ُك ْم ۗ  َك ٰذلِكَ َس َّخ َرهَا لَـ ُك ْم لِتُ َكبِّرُوا هّٰللا َ ع َٰلى َما ه َٰدٮ ُك ْم‬
َ‫َوبَ ِّش ِر ْال ُمحْ ِسنِ ْين‬

"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada
Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia
menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang
Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar

gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 37)


Kemuliaan Bulan Dzulhijjah (5)

Kedua

ibadah kurban menjadi sarana untuk bersedekah dan mempererat tali


silaturrahmi. Rasulullah mengajarkan agar daging binatang kurban dibagi-bagikan
kepada fakir miskin, tetangga dan sanak saudara. Hal ini dapat menumbuhkan
rasa kebersamaan, rasa kasih dan sayang terhadap sesama serta memuliakan
orang-orang yang menjadi kerabat dan tetangga kita. Allah berfirman,

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ت ُجنُوْ بُهَا فَ ُكلُوْ ا‬ ْ َ‫ف ۚ فَاِ َذا َو َجب‬ َّ ‫ص َوٓا‬َ ‫َوا ْلبُ ْدنَ َج َع ْل ٰنهَا لَـ ُك ْم ِّم ْن َش َعٓاِئ ِر ِ لَـ ُك ْم فِ ْيهَا َخ ْي ٌر ۖ فَا ْذ ُكرُوا ا ْس َم ِ َعلَ ْيهَا‬
َ‫ط ِع ُموا ْالقَا نِ َع َوا ْل ُم ْعتَـ َّر ۗ  َك ٰذلِكَ َس َّخرْ ٰنهَا لَـ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬
ْ َ‫ِم ْنهَا َوا‬

"Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu
banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu
akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat).
Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah
makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-
minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu)
untukmu agar kamu bersyukur."

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 36)

Dalam sebuah riwayat, shahabat Tsauban menjelaskan,

ْ ‫ض ِحيَّتَهُ ثُ َّم قَا َل يَا ثَوْ بَانُ َأصْ لِحْ لَحْ َم هَ ِذ ِه فَلَ ْم َأزَ لْ ُأ‬
‫ط ِع ُمهُ ِم ْنهَا َحتَّى قَ ِد َم‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫َذبَ َح َرسُو ُل هَّللا‬
َ‫ْال َم ِدينَة‬
“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyembelih hewan kurbannya,
kemudian berkata: “Wahai Tsauban, uruslah daging kurban ini.” Maka aku terus
membagikan daging tersebut hingga beliau sampai di Madinah.” (H.r. Muslim)

Ketiga

ibadah kurban merupakan bentuk kesyukuran kepada Allah atas berbagai


kenikmatan yang senantiasa Ia limpahkan kepada kita. Oleh karena itu, kurban
disyariatkan kepada mereka yang Allah lapangkan rezekinya dan mempunyai
kemampuan. Nikmat Allah yang begitu banyak sudah selayaknya disyukuri,
diantaranya dengan mengeluarkan sebagian harta untuk membeli hewan kurban
dan membagikan dagingnya kepada fakir miskin.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai keutamaan dan hikmah ibadah


kurban. Semoga Allah lapangkan rezeki kita semua dan

Allah mudahkan untuk bisa berkurban pada tahun ini. Semoga Allah juga
mengaruniakan keikhlasan dalam ibadah kurban kita, agar diterima dan
mendapatkan ridha dari Allah Ta’ala, Amin Ya Rabbal Alamin.

Selesai

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وا هّٰلل ُ يَ ْعلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ْم َو َم ْث ٰوٮ ُك ْم‬ ‫هّٰللا‬


ِ ‫فَا ْعلَ ْم اَنَّهٗ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل ُ َوا ْستَ ْغفِرْ لِ َذ ْنبِۢكَ َولِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِم ٰن‬
َ   ‫ت‬

"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan
mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu."

(QS. Muhammad 47: Ayat 19)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ش يُ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ۗ  َما ِم ْن َشفِي ٍْع اِاَّل‬ِ ْ‫ض فِ ْي ِستَّ ِة اَيَّا ٍم ثُ َّم ا ْست َٰوى َعلَى ْال َعر‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ َ َ‫اِ َّن َربَّ ُك ُم هّٰللا ُ الَّ ِذيْ َخل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
َ‫ِم ۢ ْن بَ ْع ِد اِ ْذنِ ٖه  ٰۗ ذ لِ ُك ُم هّٰللا ُ َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُدوْ هُ ۗ اَفَاَل تَ َذ َّكرُوْ ن‬

"Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan Bumi
dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk
mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah
ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak
mengambil pelajaran?"

(QS. Yunus 10: Ayat 3)

Shadaqallahul Adziim

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۚ وا هّٰلل ُ ه َُو ْال َغنِ ُّي ْال َح ِم ْي ُد‬ ‫هّٰللا‬ ۤ


َ  ِ ‫ٰيا َ يُّهَا النَّا سُ اَ ْنتُ ُم ْالفُقَ َرٓا ُء اِلَى‬
"Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji."

(QS. Fatir 35: Ayat 15)

ِ ‫ اِ ْن يَّ َشْأ ي ُْذ ِه ْب ُك ْم َويَْأ‬


ٍ ‫ت بِخَ ْل‬
‫ق َج ِد ْي ٍد‬

"Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan


makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu)."

(QS. Fatir 35: Ayat 16)

Shadaqallahul Adziim.

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb (1)*

LAA ILLAAHA ILLA LLAAH (1)


Kalau kita menengok ke belakang mempelajari kepercayaan manusia maka yang
ditemukan hampir semua umat manusia mempercayai adanya Tuhan yang
mengatur alam raya ini. Orang Yunani kuno menganut paham politeisme
(keyakinan banyak Tuhan), bintang (dewa) Venus adalah Tuhan atau dewa
kecantikan Mars adalah dewa peperangan Minerva adalah dewa kekayaan
sedangkan Tuhan tertinggi adalah Apollo atau dewa matahari

Orang-orang Hindu masa lampau juga mempunyai banyak Dewa yang diyakini
sebagai Tuhan Tuhan Keyakinan itu tercermin antara lain dalam hikayat
Mahabharata

Masyarakat Mesir tidak terkecuali mereka meyakini adanya Dewa Iziz Dewa oziris
dan yang tertinggi adalah dewa Ra', masyarakat Persia pun demikian mereka
percaya ada Tuhan gelap dan Tuhan terang begitulah seterusnya.

Pengaruh keyakinan tersebut juga merambah ke masyarakat Arab walaupun jika


mereka ditanya tentang penguasa dan Pencipta langit dan bumi mereka
menjawab Allah Tetapi dalam saat yang sama mereka menyembah juga berhala-
berhala allata Al uzza dan almanata 3 berhala terbesar mereka di samping ratusan
berhala lainnya

Alquran datang untuk meluruskan keyakinan yang bertebaran di masyarakat oleh


karena itu Allah berfirman :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وا هّٰلل ُ يَ ْعلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ْم َو َم ْث ٰوٮ ُك ْم‬ ‫هّٰللا‬


ِ ‫فَا ْعلَ ْم اَنَّهٗ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل ُ َوا ْستَ ْغفِرْ لِ َذ ْنبِۢكَ َولِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِم ٰن‬
َ   ‫ت‬
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan
mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu."

(QS. Muhammad 47: Ayat 19)

LAA ILLAAHA ILLALLAAH (2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وا هّٰلل ُ يَ ْعلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ْم َو َم ْث ٰوٮ ُك ْم‬ ‫هّٰللا‬


ِ ‫فَا ْعلَ ْم اَنَّهٗ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل ُ َوا ْستَ ْغفِرْ لِ َذ ْنبِۢكَ َولِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِم ٰن‬
َ   ‫ت‬

"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan
mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu."

(QS. Muhammad 47: Ayat 19)

Dari ayat di atas Allah memerintahkan manusia untuk mengetahui makna Tuhan
dan Allah Tuhan itu siapa...? dan Allah itu siapa...?

Sebelum kita mengetahui dan mengenal Tuhan dan Allah itu siapa terlebih dahulu
kita harus mengenali diri kita sendiri yang sebenarnya siapa kita...? dari mana
kita...? mau ke mana kita...? Nabi bersabda : Barangsiapa yang mengenal dirinya
sendiri pasti ia akan mengenal Tuhannya.
Manusia diciptakan di muka bumi bukan kehendak dirinya sendiri akan tetapi ada
kehendak lain di luar kemampuan manusia siapakah Dia Dia adalah sang pencipta
(Allah) Tuhan yang telah menciptakan manusia Bumi dan langit beserta isinya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ش يُ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ۗ  َما ِم ْن َشفِي ٍْع اِاَّل‬ِ ْ‫ض فِ ْي ِستَّ ِة اَيَّا ٍم ثُ َّم ا ْست َٰوى َعلَى ْال َعر‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ َ َ‫اِ َّن َربَّ ُك ُم هّٰللا ُ الَّ ِذيْ َخل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
َ‫ِم ۢ ْن بَ ْع ِد اِ ْذنِ ٖه  ٰۗ ذ لِ ُك ُم هّٰللا ُ َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُدوْ هُ ۗ اَفَاَل تَ َذ َّكرُوْ ن‬

"Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan Bumi
dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk
mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah
ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak
mengambil pelajaran?"

 ۗ ‫ت بِا ْلقِ ْس ِط‬ ّ ٰ ‫ي الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬


ِ ‫صلِ ٰح‬ َ ‫ ۗ اِنَّهٗ يَـ ْبدَُؤا ْالخَ ْـل‬ ‫ۗ و ْع َد هّٰللا ِ َحقًّا‬
َ ‫ق ثُ َّم ي ُِع ْيد ُٗه لِيَجْ ِز‬ َ   ‫اِلَ ْي ِه َمرْ ِج ُع ُك ْم َج ِم ْيعًا‬
َ‫َوا لَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا لَهُ ْم َش َرا بٌ ِّم ْن َح ِمي ٍْم َّو َع َذا بٌ اَلِ ْي ٌم بِۢ َما َكا نُوْ ا يَ ْكفُرُوْ ن‬

"Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang
benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk
kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar
Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman
air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka."

(QS. Yunus 10: Ayat 3-4)


LAA ILLAAHA ILLALLAAH (3)

Setelah manusia mengetahui bahwa yang telah menciptakan segala apa yang ada
di langit dan di bumi serta yang mengatur segala kehidupan makhluk adalah Allah
Tuhan yang segala Maha, maka manusia harus mengetahui untuk pa ia diciptakan
Allah di muka bumi akan kemana manusia setelah hidup di muka bumi dan
bagaimana bisa mengenal Allah Tuhan yang sebenarnya

Selanjutnya akan dijelaskan *kewajiban manusia dihadapan Allah, Allah tidak suka
dipersekutukan dengan sesuatupun akan tetapi Mengapa manusia lebih senang
menyekutukan Allah...?

dan apa saja perwujudan tuhan-tuhan yang disembah oleh manusia serta apa ciri-
ciri manusia yang menyembah selain Allah dan Apa akibatnya jika kita
menyembah selain Allah...?*

1. Allah menciptakan jin dan manusia agar menyembah kepadaNya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫ت ْال ِج َّن َوا اْل ِ ْن‬


‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku."

(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫  ٰۤيا َ يُّهَا النَّا سُ ا ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم َوا لَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن‬

"Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-
orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 21)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫فَا ْذ ُكرُوْ نِ ۤ ْي اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُکرُوْ ا لِ ْي َواَل تَ ْكفُرُوْ ِن‬

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-
Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)

LAA ILLAAHA ILLALLAAH (4)

2. Menyembah yang diterima dan diridhai Allah adalah yang menyembahnya


murni tidak dengan mempersekutukan atau mencampuradukkan Allah dengan
sesuatu apapun
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ق فَا ْعبُ ِد هّٰللا َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ال ِّد ْين‬ َ ‫ اِنَّ ۤا اَ ْن َز ْلن َۤا اِلَ ْيكَ ْال ِك ٰت‬
ِّ ‫ب بِا ْل َح‬

"Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad)


dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas
beragama kepada-Nya."

(QS. Az-Zumar 39: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ت اَ ْن اَ ْعبُ َد هّٰللا َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ال ِّد ْين‬


ُ ْ‫ قُلْ اِنِّ ۤ ْي اُ ِمر‬

"Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan


penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama."

(QS. Az-Zumar 39: Ayat 11)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ قُ ِل هّٰللا َ اَ ْعبُ ُد ُم ْخلِصًا لَّهٗ ِد ْينِى‬

"Katakanlah, "Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agamaku.""
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ ْال ٰـكفِرُوْ ن‬ ‫هّٰللا‬
ِ ِ‫فَا ْدعُوا َ ُم ْخل‬

"Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya meskipun


orang-orang kafir tidak menyukai(nya)."

(QS. Ghafir 40: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫هّٰللا‬
‫ك ِديْنُ ْالقَيِّ َم ِة‬ ِ ِ‫ و َم ۤا اُ ِمر ُۤوْ ا اِاَّل لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل‬
َ ِ‫ص ْينَ لَـهُ ال ِّد ْينَ  ۙ  ُحنَفَٓا َء َويُقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َويُْؤ تُوا ال َّز ٰكوةَ َو ٰذل‬ َ
wa maaa umiruuu illaa liya'budulloha mukhlishiina lahud-diina hunafaaa-a wa
yuqiimush-sholaata wa yu-tuz-zakaata wa zaalika diinul-qoyyimah

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya


semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."

(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)

LAA ILLAAHA ILLALLAAH (5)


3. Allah tidak suka dipersekutukan dengan sesuatu apapun atau disamakan
dengan makhlukNya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ْط ۗ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل ه َُو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬ ٓ ‫هّٰللا‬


ِ ‫  َش ِه َد ُ اَنَّهٗ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو ۙ  َوا ْل َم ٰلِئ َكةُ َواُ ولُوا ْال ِع ْل ِم قَٓاِئ ًما بِۢا ْلقِس‬

"Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para
malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain
Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 18)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٰ َ‫ك و اَل يضُرُّ كَ  ۚ فَا ْن فَع ْلتَ فَا نَّكَ ا ًذا من‬
َ‫الظّلِ ِم ْين‬ ‫هّٰللا‬
ِّ ِ ِ َ ِ َ َ َ ‫ع ِم ْن ُدوْ ِن ِ َما اَل يَ ْنفَ ُع‬
ُ ‫َواَل تَ ْد‬

"Dan jangan engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi bencana kepadamu selain Allah sebab jika engkau lakukan (yang
demikian) maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim.""

(QS. Yunus 10: Ayat 106)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٌ ِ‫ع َم َع هّٰللا ِ اِ ٰلهًا ٰاخَ َر ۘ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو ۗ  ُكلُّ َش ْي ٍء هَا ل‬
َ‫ك اِاَّل َوجْ هَهٗ  ۗ لَـهُ ْال ُح ْك ُم َواِ لَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬ ُ ‫َواَل تَ ْد‬
"Dan jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu
dikembalikan."

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 88)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ت ِر ْزقًا لَّـ ُك ْم ۚ فَاَل‬ ِ ‫ض فِ َرا ًشا َّوا ل َّس َمٓا َء بِنَٓا ًء ۖ  َّواَ ْن َز َل ِمنَ ال َّس َمٓا ِء َمٓا ًء فَا َ ْخ َر َج بِ ٖه ِمنَ الثَّ َم ٰر‬
َ ْ‫الَّ ِذيْ َج َع َل لَـ ُك ُم ااْل َ ر‬
َ‫تَجْ َعلُوْ ا هّٰلِل ِ اَ ْندَا دًا َّواَ ْنـتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬

"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan
(hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu
mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 22)

LAA ILLAAHA ILLALLAAH (6)

4. Mengapa manusia lebih senang mengadakan sekutu atau menyembah berhala


daripada menyembah kepada Allah

Manusia lebih senang menyekutukan Allah karena lebih senang mencintai


kehidupan dunia berupa harta keluarga tahta dan lainnya daripada mencintai
kehidupan akhirat yang pada akhirnya ia hidup lalai dan sangat berlebih-lebihan
serta senang bermegah-megahan akibat kesenangan hidup dunia

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫س َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَا دًا يُّ ِحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ  َوا لَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ۤوْ ا اَ َش ُّد ُحبًّا لِّ ٰـلّ ِه ۗ  َولَوْ يَ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ۤوْ ا‬
ِ ‫َو ِمنَ النَّا‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫ب ۙ اَ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ  َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬ َ ‫اِ ْذ يَ َروْ نَ ْال َع َذا‬

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat
zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan
itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka
menyesal)."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 165)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫  َكاَّل بَلْ تُ ِحبُّوْ نَ ْال َعا ِجلَة‬

"Tidak! Bahkan kamu mencintai kehidupan dunia, "

َ‫ وتَ َذرُوْ نَ ااْل ٰ ِخ َرة‬


َ

"dan mengabaikan (kehidupan) akhirat."

(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 20-21)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۙ واَ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِدى ْالقَوْ َم ْال ٰكفِ ِر ْين‬ َ ِ‫ٰذل‬
َ  ‫ك بِا َ نَّهُ ُم ا ْستَ َحبُّوا ْال َح ٰيوةَ ال ُّد ْنيَا َعلَى ااْل ٰ ِخ َر ِة‬

"Yang demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di dunia
daripada akhirat, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 107)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫  َّوتُ ِحبُّوْ نَ ْال َما َل ُحبًّا َج ّمًا‬

"dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan."

(QS. Al-Fajr 89: Ayat 20)

LAA ILLAAHA ILLALLAAH (7)

5. Apa yang disembah manusia selain Allah.

Tuhan yang disembah dan diagung-agungkan oleh manusia selain Allah adalah
Berhala

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


ٰ ‫ۚ واِ ْن يَّ ْد ُعوْ نَ اِاَّل َشي‬
‫ْـطنًا َّم ِر ْيدًا‬ َ  ‫ اِ ْن يَّ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ نِ ٖۤه اِاَّل ۤ اِ ٰنـثًـا‬

"Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah inasan (berhala), dan
mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 117)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫اِنَّ َما تَ ْعبُ ُدوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَوْ ثَا نًا َّوت َْخلُقُوْ نَ اِ ْف ًكا ۗ اِ َّن الَّ ِذ ْينَ تَ ْعبُ ُدوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَل يَ ْملِ ُكوْ نَ لَـ ُك ْم ِر ْزقًا فَا ْبتَ ُغوْ ا ِع ْن َد‬
َ‫ق َوا ْعبُ ُدوْ هُ َوا ْش ُكرُوْ ا لَهٗ  ۗ اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬ ْ
َ ‫الرِّز‬ ‫هّٰللا‬
ِ

"Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan


kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah
itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah,
dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan
dikembalikan."

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 17)

LAA ILLAAHA ILLALLAAH (8)

6. Apa itu berhala dan apa ciri-cirinya Mengapa kita tidak boleh menyembah
berhala
Berhala adalah setiap sesuatu apa saja baik berupa makhluk hidup atau benda
mati yang dijadikan tuhan-tuhan oleh manusia proses menyembahnya diawali
dari sifat kebanggaan atau kecintaan terhadap sesuatu dengan berlebih-lebihan
dan melampaui batas

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫َوا لَّ ِذ ْينَ يَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَل يَ ْخلُقُوْ نَ َشيْـًئا َّوهُ ْم ي ُْخلَقُوْ ن‬

"Dan (berhala-berhala) yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat
sesuatu apa pun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang."

َ‫ت َغ ْي ُر اَحْ يَٓا ٍء ۚ  َو َما يَ ْش ُعرُوْ نَ اَيَّا نَ يُ ْب َعثُوْ ن‬


ٌ ‫اَ ْم َوا‬

"(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak
mengetahui kapankah (penyembahnya) dibangkitkan."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 20-21)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ُ ُ‫ اَيُ ْش ِر ُكوْ نَ َما اَل يَ ْخل‬


َ‫ق َش ْيًئـــا َّوهُ ْم ي ُْخلَقُوْ ن‬

"Mengapa mereka mempersekutukan (Allah dengan) sesuatu (berhala) yang tidak


dapat menciptakan sesuatu apa pun? Padahal (berhala) itu sendiri diciptakan."
ُ ‫َواَل يَ ْست َِط ْيعُوْ نَ لَهُ ْم نَـصْ رًا َّواَل ۤ اَ ْنفُ َسهُ ْم يَ ْن‬
َ‫صرُوْ ن‬

"Dan (berhala) itu tidak dapat memberikan pertolongan kepada penyembahnya,


dan kepada dirinya sendiri pun mereka tidak dapat memberi pertolongan."

ٰ ‫َواِ ْن تَ ْد ُعوْ هُ ْم اِلَى ْاله ُٰدى اَل يَتَّبِعُوْ ُك ْم ۗ  َس َوٓا ٌء َعلَ ْي ُك ْم اَ َدعَوْ تُ ُموْ هُ ْم اَ ْم اَ ْنـتُ ْم‬
َ‫ص ِمتُوْ ن‬

"Dan jika kamu (wahai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala-berhala) untuk


memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat
memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka
atau berdiam diri."

ٰ ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ تَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ ِعبَا ٌد اَ ْمثَا لُـ ُك ْم فَا ْد ُعوْ هُ ْم فَ ْليَ ْست َِج ْيبُوْ ا لَـ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
َ‫ص ِدقِ ْين‬

"Sesungguhnya mereka (berhala-berhala) yang kamu seru selain Allah adalah


makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka, serulah mereka lalu
biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu orang yang
benar."

‫صرُوْ نَ بِهَ ۤا ۖ اَ ْم لَهُ ْم ٰا َذا ٌن يَّ ْس َمعُوْ نَ بِهَا ۗ قُ ِل ا ْد ُعوْ ا‬


ِ ‫اَلَهُ ْم اَرْ ُج ٌل يَّ ْم ُشوْ نَ بِهَ ۤا ۖ اَ ْم لَهُ ْم اَ ْي ٍد يَّ ْب ِط ُشوْ نَ بِهَ ۤا ۖ اَ ْم لَهُ ْم اَ ْعي ٌُن يُّ ْب‬
‫ُش َر َكٓا َء ُك ْم ثُ َّم ِك ْي ُدوْ ِن فَاَل تُ ْن ِظرُوْ ِن‬

"Apakah mereka (berhala-berhala) mempunyai kaki untuk berjalan, atau


mempunyai tangan untuk memegang dengan keras, atau mempunyai mata untuk
melihat, atau mempunyai telinga untuk mendengar? Katakanlah (Muhammad),
"Panggillah (berhala-berhalamu) yang kamu anggap sekutu Allah, kemudian
lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)ku, dan jangan kamu tunda lagi."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 191 - 195)

Selesai...

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur ayat Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫هّٰللا‬
‫ص ِر ٖه ِغ ٰش َوةً ۗ فَ َم ْن يَّ ْه ِد ْي ِه‬ َ َ‫ضلَّهُ ُ ع َٰلى ِع ْل ٍم َّوخَ تَ َم ع َٰلى َس ْم ِع ٖه َوقَ ْلبِ ٖه َو َج َع َل ع َٰلى ب‬َ َ‫اَفَ َر َءيْتَ َم ِن اتَّ َخ َذ اِ ٰلهَهٗ ه َٰوٮهُ َوا‬
َ‫ِم ۢ ْن بَ ْع ِد هّٰللا ِ ۗ اَفَاَل تَ َذ َّكرُوْ ن‬

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah
telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas
penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah
(membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"

(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 23)

Shadaqallahul Adziim

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb
Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (1)

Ada banyak perwujudan berhala-berhala yang dipertuhankan dan disembah oleh


manusia di antaranya sebagai berikut :

1. Perwujudan Berhala adalah iblis setan dan sifat-sifatnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٰ ‫ۚ واِ ْن يَّ ْد ُعوْ نَ اِاَّل َشي‬


‫ْـطنًا َّم ِر ْيدًا‬ َ  ‫ اِ ْن يَّ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ نِ ٖۤه اِاَّل ۤ اِ ٰنـثًـا‬
iy yad'uuna ming duunihiii illaaa inaasaa, wa iy yad'uuna illaa syaithoonam
mariidaa

"Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah inasan (berhala), dan
mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 117)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫قَا َل َما َمنَ َعكَ اَ اَّل تَ ْس ُج َد اِ ْذ اَ َمرْ تُكَ  ۗ قَا َل اَن َۡا خَ ْي ٌر ِّم ْنهُ ۚ  َخلَ ْقتَنِ ْي ِم ْن نَّا ٍر َّو َخلَ ْقتَهٗ ِم ْن ِطي ٍْن‬

qoola maa mana'aka allaa tasjuda iz amartuk, qoola ana khoirum min-h,
kholaqtanii min naariw wa kholaqtahuu ming thiin
"(Allah) berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud
(kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" (Iblis) menjawab, "Aku lebih baik
daripada dia.Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari
tanah.""

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 12)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫اِاَّل ۤ اِ ْبلِي‬
َ‫ْس ۗ اِ ْستَ ْكبَ َر َو َكا نَ ِمنَ ْال ٰكفِ ِر ْين‬

"kecuali iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir."

َ‫ي ۗ اَ ْستَ ْكبَرْ تَ اَ ْم ُك ْنتَ ِمنَ ْال َعا لِ ْين‬ ُ ‫قَا َل ٰۤيـاِ ْبلِيْسُ َما َمنَ َعكَ اَ ْن تَ ْس ُج َد لِ َما خَ لَ ْق‬
َّ ‫ت بِيَ َد‬

"(Allah) berfirman, "Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada
yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan
diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?""

‫قَا َل اَن َۡا خَ ْي ٌر ِّم ْنهُ ۗ  َخلَ ْقتَنِ ْي ِم ْن نَّا ٍر َّو َخلَ ْقتَهٗ ِم ْن ِطي ٍْن‬

"(Iblis) berkata, "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.""

(QS. Sad 38: Ayat 74 - 76)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ۤ
ِ ْ‫ قَا َل َربِّ بِ َما اَ ْغ َو ْيتَنِ ْي اَل ُ زَ يِّن ََّن لَهُ ْم فِى ااْل َ ر‬
َ‫ض َواَل ُ ْغ ِويَـنَّهُ ْم اَجْ َم ِع ْين‬

"Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan
aku akan menyesatkan mereka semuanya,"

(QS. Al-Hijr 15: Ayat 39)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ق ع َْن اَ ْم ِر َرب ِّٖه ۗ اَفَتَـتَّ ِخ ُذوْ نَهٗ َو ُذرِّ يَّتَهٗۤ اَوْ لِيَٓا َء‬ ٓ
َ ‫َواِ ْذ قُ ْلنَا لِ ْل َم ٰلِئ َك ِة ا ْس ُج ُدوْ ا اِل ٰ َد َم فَ َس َج ُد ۤوْ ا اِاَّل ۤ اِ ْبلِي‬
َ ‫ْس ۗ  َكا نَ ِمنَ ْال ِجنِّ فَفَ َس‬
ٰ ‫م ْن ُدوْ ني وهُم لَـ ُكم َعد ٌُّو ۗ بْئس ل‬
‫لظّلِ ِم ْينَ بَ َداًل‬ ِ َ ِ ْ ْ َ ْ ِ ِ

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu
kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan)
jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia
dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah
musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang
zalim."

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 50)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (2)


2. Perwujudan Berhala adalah hawa nafsu manusia yang senantiasa membawa ke
jalan kesesatan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫هّٰللا‬
‫ص ِر ٖه ِغ ٰش َوةً ۗ فَ َم ْن يَّ ْه ِد ْي ِه‬ َ َ‫ضلَّهُ ُ ع َٰلى ِع ْل ٍم َّوخَ تَ َم ع َٰلى َس ْم ِع ٖه َوقَ ْلبِ ٖه َو َج َع َل ع َٰلى ب‬َ َ‫اَفَ َر َءيْتَ َم ِن اتَّ َخ َذ اِ ٰلهَهٗ ه َٰوٮهُ َوا‬
َ‫ِم ۢ ْن بَ ْع ِد هّٰللا ِ ۗ اَفَاَل تَ َذ َّكرُوْ ن‬

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah
telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas
penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah
(membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"

(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 23)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ اَ َر َءيْتَ َم ِن اتَّخَ َذ اِ ٰلهَهٗ ه َٰوٮهُ ۗ اَفَا َ ْنتَ تَ ُكوْ نُ َعلَ ْي ِه َو ِك ْياًل‬

"Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan keinginannya


sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?"

(QS. Al-Furqan 25: Ayat 43)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


َ ‫َو َم ۤا اُبَرُِّئ نَ ْف ِس ْي ۚ اِ َّن النَّ ْف‬
ِ ‫س اَل َ َّما َرةٌ بِۢا لس ُّْٓو ِء اِاَّل َما َر ِح َم َرب ِّْي ۗ اِ َّن َرب ِّْي َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬

"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.""

(QS. Yusuf 12: Ayat 53)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (3)

3. Perwujudan Berhala adalah lalai dari perintah Allah akibat kecintaan yang
berlebihan kepada anak keluarga atau harta.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۚ ‫َّت بِ ٖه‬ْ ‫ت َح ْماًل خَ فِ ْيفًا فَ َمر‬ ْ َ‫س َّوا ِح َد ٍة َّو َج َع َل ِم ْنهَا َزوْ َجهَا لِيَ ْس ُكنَ اِلَ ْيهَا ۚ فَلَ َّما تَ َغ ٰ ّشٮهَا َح َمل‬
ٍ ‫هُ َو الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَّـ ْف‬
َ‫صا لِحًا لَّـنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ال ٰ ّش ِك ِر ْين‬ ‫هّٰللا‬ ْ َ‫فَلَ َّم ۤا اَ ْثقَل‬
َ ‫ت َّد َع َوا َ َربَّهُ َما لَِئ ْن ٰاتَ ْيتَـنَا‬

"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia
menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya
(suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), "Jika
Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.""
َ‫صا لِحًـا َج َعاَل لَهٗ ُش َر َكٓا َء فِ ْي َم ۤا ٰا ٰتٮهُ َما ۚ فَت َٰعلَى هّٰللا ُ َع َّما يُ ْش ِر ُكوْ ن‬
َ ‫فَلَ َّم ۤا ٰا ٰتٮهُ َما‬

"Maka, setelah Dia memberi keduanya seorang anak yang saleh, mereka
menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya itu.
Maka, Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 189 - 190)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫ولِٓئ‬
َ‫ك هُ ُم ْال ٰخ ِسرُوْ ن‬ ٰ ُ ‫ۚ و َم ْن يَّ ْف َعلْ ٰذلِكَ فَا‬ ‫هّٰللا‬
َ  ِ ‫ٰيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تُ ْل ِه ُك ْم اَ ْم َوا لُ ُك ْم َواَل ۤ اَوْ اَل ُد ُك ْم ع َْن ِذ ْك ِر‬
ۤ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu


melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi."

(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 9)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (4)

4. Perwujudan berhala berikutnya adalah harta ilmu jabatan dan kebanggaan diri
akibat kemegahan dunia.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫قَا َل اِنَّ َم ۤا اُوْ تِ ْيتُهٗ ع َٰلى ِع ْل ٍم ِع ْن ِديْ  ۗ اَ َولَ ْم يَ ْعلَ ْم اَ َّن هّٰللا َ قَ ْد اَ ْهلَكَ ِم ْن قَ ْبلِ ٖه ِمنَ ْالقُرُوْ ِن َم ْن ه َُو اَ َش ُّد ِم ْنهُ قُ َّوةً َّواَ ْكثَ ُر‬
َ‫َج ْمعًا ۗ  َواَل يُسْـَئ ُل ع َْن ُذنُوْ بِ ِه ُم ْال ُمجْ ِر ُموْ ن‬

"Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena
ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan
umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya
tentang dosa-dosa mereka."

‫َظي ٍْم‬ ٍّ ‫فَ َخ َر َج ع َٰلى قَوْ ِم ٖه فِ ْي ِز ْينَتِ ٖه ۗ قَا َل الَّ ِذ ْينَ ي ُِر ْي ُدوْ نَ ْال َح ٰيوةَ ال ُّد ْنيَا ٰيلَيْتَ لَـنَا ِم ْث َل َم ۤا اُوْ تِ َي قَا رُوْ نُ  ۙ اِنَّهٗ لَ ُذوْ َح‬
ِ ‫ظع‬

"Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-


orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita
mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun,
sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.""

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 78 - 79)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (5)

5. Perwujudan Berhala adalah tahta dan kekuasaan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ‫ فَ َك َّذ‬
ٰ ‫ب َوع‬
‫َصى‬
"Tetapi dia (Fir'aun) mendustakan dan mendurhakai."

‫ ثُ َّم اَ ْدبَ َر يَس ْٰعى‬

"Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa)."

‫ فَ َح َش َر فَنَا ٰدى‬

"Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil


kaumnya)."

‫ فَقَا َل اَن َۡا َربُّ ُك ُم ااْل َ ْع ٰلى‬

"(Seraya) berkata, "Akulah tuhanmu yang paling tinggi.""

‫ فَا َ خَ َذهُ هّٰللا ُ نَ َكا َل ااْل ٰ ِخ َر ِة َوا اْل ُ وْ ٰلى‬

"Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia."

‫ اِ َّن فِ ْي ٰذلِكَ لَ ِعب َْرةً لِّ َم ْن ي َّْخ ٰشى‬

"Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut
(kepada Allah)."
(QS. An-Nazi'at 79: Ayat 21 - 26)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (6)

6. Perwujudan berhala berikutnya adalah harta benda dan pengikutnya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ب َّو َحفَ ْف ٰنهُ َما بِن َْخ ٍل َّو َج َع ْلنَا بَ ْينَهُ َما زَرْ عًا‬
ٍ ‫ وا ضْ ِربْ لَهُ ْم َّمثَاًل َّر ُجلَي ِْن َج َع ْلنَا اِل َ َح ِد ِه َما َجنَّتَ ْي ِن ِم ْن اَ ْعنَا‬
َ

"Dan berikanlah (Muhammad) kepada mereka sebuah perumpamaan, dua orang


laki-laki, yang seorang (yang kafir) Kami beri dua buah kebun anggur dan Kami
kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara keduanya
(kebun itu) Kami buatkan ladang."

‫َظلِ ْم ِّم ْنهُ َشيْـًئـا ۙ  َّوفَجَّرْ نَا ِخ ٰلـلَهُ َما نَهَرًا‬ ْ ‫  ِك ْلتَا ْال َجـنَّتَ ْي ِن ٰات‬
ْ ‫َت اُ ُكلَهَا َولَ ْم ت‬

"Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang (buahnya) sedikit
pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai,"

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫اور ُٗۤه اَن َۡا اَ ْكثَ ُر ِم ْنكَ َما اًل َّواَع َُّز نَفَرًا‬ َ ِ‫َو َكا نَ لَهٗ ثَ َم ٌر ۚ فَقَا َل ل‬
ِ ‫صا ِحبِ ٖه َوه َُو يُ َح‬
"dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang
beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, "Hartaku lebih banyak daripada
hartamu dan pengikutku lebih kuat.""

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 32 - 34)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (7)

7. Perwujudan Berhala adalah hanya membangga-banggakan kelompoknya saja


atau golongannya saja dan akhirnya menjadikan agama beberapa pecahan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫  ُمنِ ْيبِ ْينَ اِلَ ْي ِه َوا تَّقُوْ هُ َواَ قِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َواَل تَ ُكوْ نُوْ ا ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬

"dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta


laksanakanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
menyekutukan Allah,"

ٍ ‫ِمنَ الَّ ِذ ْينَ فَ َّرقُوْ ا ِد ْينَهُ ْم َو َكا نُوْ ا ِشيَعًا ۗ  ُكلُّ ِح ْز‬
َ‫ب بِۢ َما لَ َد ْي ِه ْم فَ ِرحُوْ ن‬

"yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi
beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
golongan mereka."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 31- 32)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٍ ‫فَتَقَطَّع ُۤوْ ا اَ ْم َرهُ ْم بَ ْينَهُ ْم ُزبُرًا ۗ  ُكلُّ ِح ْز‬


َ‫ب بِۢ َما لَ َد ْي ِه ْم فَ ِرحُوْ ن‬

"Kemudian mereka terpecah belah dalam urusan (agama)nya menjadi beberapa


golongan. Setiap golongan (merasa) bangga dengan apa yang ada pada mereka
(masing-masing)."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 53)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (8)

8. Pewujudan Berhala adalah Jin

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٍ ‫َو َج َعلُوْ ا هّٰلِل ِ ُش َر َكٓا َء ْال ِج َّن َوخَ لَقَهُ ْم َو َخ َرقُوْ ا لَهٗ بَنِ ْينَ َوبَ ٰن‬
ِ َ‫ت بِۢ َغي ِْر ِع ْل ٍم ۗ  ُسب ْٰحنَهٗ َوت َٰع ٰلى َع َّما ي‬
َ‫صفُوْ ن‬

"Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin sekutu-sekutu Allah, padahal


Dia yang menciptakannya (jin-jin itu), dan mereka berbohong (dengan
mengatakan), "Allah mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan," tanpa
(dasar) pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang
mereka gambarkan."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 100)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ۤ
َ‫َويَوْ َم يَحْ ُش ُرهُ ْم َج ِم ْيعًا ثُ َّم يَقُوْ ُل لِ ْل َم ٰلِٓئ َك ِة اَ ٰهُؤٓاَل ِء اِيَّا ُك ْم َكا نُوْ ا يَ ْعبُ ُدوْ ن‬

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka semuanya


kemudian Dia berfirman kepada para malaikat, "Apakah kepadamu mereka ini
dahulu menyembah?""

َ‫قَا لُوْ ا ُسب ْٰحنَكَ اَ ْنتَ َولِيُّنَا ِم ْن ُدوْ نِ ِه ْم ۚ بَلْ َكا نُوْ ا يَ ْعبُ ُدوْ نَ ْال ِج َّن ۚ اَ ْكثَ ُرهُ ْم بِ ِه ْم ُّمْؤ ِمنُوْ ن‬

"Para malaikat itu menjawab, "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami,
bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka
beriman kepada jin itu.""

(QS. Saba' 34: Ayat 40 - 41)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫س يَعُوْ ُذوْ نَ بِ ِر َجا ٍل ِّمنَ ْال ِجنِّ فَزَ ا ُدوْ هُ ْم َرهَقًا‬


ِ ‫  َّواَنَّهٗ َكا نَ ِر َجا ٌل ِّمنَ ااْل ِ ْن‬

"dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang
meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin)
menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat."
(QS. Al-Jinn 72: Ayat 6)

Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (9)

9. Perwujudan Berhala berikutnya adalah Nabi

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وقَا َل ْال َم ِس ْي ُح ٰيبَنِ ۤ ْي اِس َْرٓا ِءي َْل ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َرب ِّْي َو َربَّ ُك ْم ۗ اِنَّهٗ َم ْن‬ ‫هّٰللا‬
َ  ‫لَقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذ ْينَ قَا لُ ۤوْ ا اِ َّن َ ه َُو ْال َم ِس ْي ُح ابْنُ َمرْ يَ َم‬
ٰ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰلل‬
‫صا ٍر‬ َ ‫ۗ و َما لِلظّلِ ِم ْينَ ِم ْن اَ ْن‬ َ  ‫يُّ ْش ِر ْك بِا ِ فَقَ ْد َح َّر َم ُ َعلَ ْي ِه ْال َجـنَّةَ َو َمْأ ٰوٮهُ النَّا ُر‬

"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itu dialah
Al-Masih putra Maryam." Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil!
Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya barang siapa
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan
surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun
bagi orang-orang zalim itu."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ُ ِ‫لَـقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذ ْينَ قَا لُ ۤوْ ا اِ َّن هّٰللا َ ثَا ل‬


َ‫ث ثَ ٰلثَ ٍة ۘ  َو َما ِم ْن اِ ٰل ٍه اِاَّل ۤ اِ ٰلـهٌ َّوا ِح ٌد ۗ  َواِ ْن لَّ ْم يَ ْنتَهُوْ ا َع َّما يَقُوْ لُوْ نَ لَيَ َمس ََّّن الَّ ِذ ْين‬
‫َكفَرُوْ ا ِم ْنهُ ْم َع َذا بٌ اَ لِ ْي ٌم‬
laqod kafarollaziina qooluuu innalloha saalisu salaasah, wa maa min ilaahin illaaa
ilaahuw waahid, wa il lam yangtahuu 'ammaa yaquuluuna layamassannallaziina
kafaruu min-hum 'azaabun aliim

"Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah
satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan
Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-
orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وا هّٰلل ُ َغفُوْ ٌر َّر ِح ْي ٌم‬ ‫هّٰللا‬


َ   ٗ‫اَفَاَل يَتُوْ بُوْ نَ اِلَى ِ َويَ ْستَ ْغفِرُوْ نَه‬

"Mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-
Nya? Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ُ‫ص ِّد ْيقَةٌ ۗ  َكا نَا يَْأ ُك ٰل ِن الطَّ َعا َم ۗ اُ ْنظُرْ َك ْيفَ نُبَيِّن‬
ِ ٗ‫ۗ واُ ُّمه‬ ْ َ‫َما ْال َم ِس ْي ُح ابْنُ َمرْ يَ َم اِاَّل َرسُوْ ٌل ۚ قَ ْد َخل‬
َ  ‫ت ِم ْن قَ ْبلِ ِه الرُّ ُس ُل‬
َ‫ت ثُ َّم ا ْنظُرْ اَ ٰنّى يُْؤ فَ ُكوْ ن‬ِ ‫لَهُ ُم ااْل ٰ ٰي‬

"Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu
beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran.
Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan
ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka)."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۗ وا هّٰلل ُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬


َ  ‫ض ًّرا َّواَل نَ ْفعًا‬ ُ ِ‫قُلْ اَ تَ ْعبُ ُدوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ َما اَل يَ ْمل‬
َ ‫ك لَـ ُك ْم‬

"Katakanlah (Muhammad), "Mengapa kamu menyembah yang selain Allah,


sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak (pula)
memberi manfaat?" Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 72 - 76)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫َواَل يَْأ ُم َر ُك ْم اَ ْن تَتَّ ِخ ُذوا ْال َم ٰلِٓئ َكةَ َوا لنَّبِ ٖيّنَ اَرْ بَا بًا ۗ اَيَْأ ُم ُر ُك ْم بِا ْل ُك ْف ِر بَ ْع َد اِ ْذ اَ ْنـتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬

"Dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan
para nabi sebagai Tuhan. Apakah dia (patut) menyuruh kamu menjadi kafir
setelah kamu menjadi muslim?"

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 80)

Selesai....

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Al-Quran


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ  ‫صب ِْر َوا لص َّٰلو ِة‬


َ‫ۗ واِ نَّهَا لَ َكبِ ْي َرةٌ اِاَّل َعلَى ْال ٰخ ِش ِع ْين‬ َّ ‫ وا ْستَ ِع ْينُوْ ا بِا ل‬
َ

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat)
itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫الَّ ِذ ْينَ يَظُنُّوْ نَ اَنَّهُ ْم ُّم ٰلقُوْ ا َربِّ ِه ْم َواَ نَّهُ ْم اِلَ ْي ِه ٰر ِجعُوْ ن‬

"(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 46)

Shadaqallahul Adziim

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb.
Azab Bagi Orang-orang Yang Mempersrkutukan Allah (1)

Azab bagi orang orang yang mempersekutukan Allah atau penyembah berhala
adalah sebagai berikut :

1. Dosanya tidak akan diampuni selama-lamanya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ۚ و َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِا هّٰلل ِ فَقَ ِد ا ْفت َٰۤـرى اِ ْث ًما َع ِظ ْي ًما‬ َ ِ‫اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْغفِ ُر اَ ْن يُّ ْش َركَ بِ ٖه َويَ ْغفِ ُر َما ُدوْ نَ ٰذل‬
َ  ‫ك لِ َم ْن يَّ َشٓا ُء‬

"Sungguh Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya


(syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia
kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah
berbuat dosa yang besar."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 48)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ض ٰلاًل ۢ بَ ِع ْيدًا‬ ‫هّٰلل‬ َ ‫اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْغفِ ُر اَ ْن يُّ ْش َر‬
َ ِ‫ك بِ ٖه َويَ ْغفِ ُر َما ُدوْ نَ ٰذل‬
َ ‫ۗ و َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِا ِ فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬ َ  ‫ك لِ َم ْن يَّ َشٓا ُء‬

"Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan


sesuatu) dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah
tersesat jauh sekali."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 116)

2. Mendapatkan murka Allah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َضبٌ  ۗ اَتُ َجا ِدلُوْ نَنِ ْي فِ ۤ ْي اَ ْس َمٓا ٍء َس َّم ْيتُ ُموْ ه َۤا اَ ْنـتُ ْم َو ٰا بَٓا ُؤ ُك ْم َّما نَ َّز َل هّٰللا ُ بِهَا‬
َ ‫قَا َل قَ ْد َوقَ َع َعلَ ْي ُك ْم ِّم ْن َّربِّ ُك ْم ِرجْ سٌ َّوغ‬
َ‫ِم ْن س ُْل ٰط ٍن ۗ فَا ْنت َِظر ُۤوْ ا اِنِّ ْي َم َع ُك ْم ِّمنَ ْال ُم ْنت َِظ ِر ْين‬

"Dia (Hud) menjawab, "Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan
menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama
(berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak
menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku
pun bersamamu termasuk yang menunggu.""

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 71)

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Azab Bagi Orang-orang Yang Mempersekutuka Allah (2)


3. Mendapatkan kerugian yang besar.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٰ ‫ظلَم ممن ا ْفت َٰرى َعلَى هّٰللا َكذبًا اَوْ َك َّذب ب ٰا ٰيته ۗ انَّهٗ اَل يُ ْفل ُح‬
َ‫الظّلِ ُموْ ن‬ ِ ِ ِٖ ِ َ ِ ِ ِ َّ ِ ُ ْ َ‫َو َم ْن ا‬

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu
kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya?
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung."

َ‫َويَوْ َم نَحْ ُش ُرهُ ْم َج ِم ْيعًا ثُ َّم نَقُوْ ُل لِلَّ ِذ ْينَ اَ ْش َر ُك ۤوْ ا اَ ْينَ ُش َر َكٓا ُؤ ُك ُم الَّ ِذ ْينَ ُك ْنتُ ْم ت َْز ُع ُموْ ن‬

"Dan (ingatlah), pada hari ketika Kami mengumpulkan mereka semua, kemudian
Kami berfirman kepada orang-orang yang mempersekutukan Allah, "Di manakah
sembahan-sembahanmu yang dahulu kamu sangka (sekutu-sekutu Kami)?""

(QS. Al-An'am 6: Ayat 21 - 22)

4. Lebih banyak mendapatkan madharat daripada kebahagiaan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ض ٍّر‬ُ ِ‫ض لَيَـقُوْ لُ َّن هّٰللا ُ ۗ قُلْ اَفَ َر َء ْيتُ ْم َّما تَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اِ ْن اَ َرا َدنِ َي هّٰللا ُ ب‬
َ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬َ َ‫َولَِئ ْن َسا َ ْلتَهُ ْم َّم ْن َخل‬
َ‫ت َرحْ َمتِ ٖه ۗ قُلْ َح ْسبِ َي هّٰللا ُ ۗ  َعلَ ْي ِه يَت ََو َّك ُل ْال ُمتَ َو ِّكلُوْ ن‬
ُ ‫ت ضُرِّ ٖۤه اَوْ اَ َرا َدنِ ْي بِ َرحْ َم ٍة هَلْ ه َُّن ُم ْم ِس ٰك‬ُ ‫هَلْ ه َُّن ٰك ِش ٰف‬
"Dan sungguh, jika engkau tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi?" Niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Kalau begitu
tahukah kamu tentang apa yang kamu sembah selain Allah, jika Allah hendak
mendatangkan bencana kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan
bencana itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka
dapat mencegah rahmat-Nya?" Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku. Kepada-
Nyalah orang-orang yang bertawakal berserah diri.""

(QS. Az-Zumar 39: Ayat 38)

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Azab Bagi Orang-orang Yang Mempersekutukan Allah (3)

5. Mendapatkan azab yang berlipat ganda di neraka.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ۤ ٓ ٰ ُ‫ظلَم ممن ا ْفت َٰـرى َعلَى هّٰللا َكذبًا اَوْ َك َّذب ب ٰا ٰيته ۗ ا‬
‫ۗ ح ٰتّى اِ َذا َجٓا َء ْتهُ ْم ُر ُسلُـنَا‬ َ  ‫ب‬ ِ ‫َص ْيبُهُ ْم ِّمنَ ْالـ ِك ٰت‬
ِ ‫ولِئكَ يَنَا لُهُ ْم ن‬ ِٖ ِ َ ِ ِ ِ َّ ِ ُ ْ َ‫فَ َم ْن ا‬
ۤ ‫هّٰللا‬
َ ‫يَت ََوفَّوْ نَهُ ْم ۙ قَا لُ ۤوْ ا اَ ْينَ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن ِ ۗ قَا لُوْ ا‬
َ‫ضلُّوْ ا َعنَّا َو َش ِه ُدوْ ا ع َٰلى اَ ْنفُ ِس ِه ْم اَنَّهُ ْم َكا نُوْ ا ٰكفِ ِر ْين‬

"Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan


terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Mereka itu akan
memperoleh bagian yang telah ditentukan dalam Kitab sampai datang para
utusan (malaikat) Kami kepada mereka untuk mencabut nyawanya. Mereka (para
malaikat) berkata, "Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?"
Mereka (orang musyrik) menjawab, "Semuanya telah lenyap dari kami." Dan
mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka
adalah orang-orang kafir."

ۤ
‫ۗ ح ٰتّى اِ َذا ا َّدا‬ ْ ‫ت اُ َّمةٌ لَّ َعن‬
َ  ‫َت اُ ْختَهَا‬ ْ َ‫س فِى النَّا ِر ۗ  ُكلَّ َما َدخَ ل‬ ِ ‫ت ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم ِّمنَ ْال ِجنِّ َوا اْل ِ ْن‬ْ َ‫قَا َل ا ْد ُخلُوْ ا فِ ۤ ْي اُ َم ٍم قَ ْد خَ ل‬
ۤ
ٌ ‫ضع‬
‫ْف‬ ِ ٍّ‫ض ْعفًا ِّمنَ النَّا ِر ۗ قَا َل لِ ُكل‬ ِ ‫ضلُّوْ نَا فَ ٰا تِ ِه ْم َع َذا بًا‬َ َ‫ت اُ ْخ ٰرٮهُ ْم اِل ُ وْ ٰلٮهُ ْم َربَّنَا ٰهُؤٓاَل ِء ا‬
ْ َ‫َر ُكوْ ا فِ ْيهَا َج ِم ْيعًا ۙ قَا ل‬
َ‫َّو ٰلـ ِك ْن اَّل تَ ْعلَ ُموْ ن‬

"Allah berfirman, "Masuklah kamu ke dalam api neraka bersama golongan jin dan
manusia yang telah lebih dahulu dari kamu. Setiap kali suatu umat masuk, dia
melaknat saudaranya, sehingga apabila mereka telah masuk semuanya,
berkatalah orang yang (masuk) belakangan (kepada) orang yang (masuk) terlebih
dahulu, "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami. Datangkanlah siksaan
api neraka yang berlipat ganda kepada mereka." Allah berfirman, "Masing-masing
mendapatkan (siksaan) yang berlipat ganda, tapi kamu tidak mengetahui.""

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 37 - 38)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ وقِي َْل لَهُ ْم اَ ْينَ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْعبُ ُدوْ ن‬


َ

"dan dikatakan kepada mereka, "Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu
sembah,"

ُ ‫  ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ ۗ هَلْ يَ ْن‬


ِ ‫صرُوْ نَ ُك ْم اَوْ يَ ْنت‬
َ‫َصرُوْ ن‬

"selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka
sendiri?""

َ‫ فَ ُك ْب ِكبُوْ ا فِ ْيهَا هُ ْم َوا ْلغ َٗاون‬

"Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-


orang yang sesat,"

(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 92 - 94)

Selesai...

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr wb

Selingan Tadzabur Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ۤ
َ ‫ي اَنَّ َم ۤا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلـهٌ َّوا ِح ٌد ۚ فَ َم ْن َكا نَ يَرْ جُوْ ا لِقَٓا َء َرب ِّٖه فَ ْليَـ ْع َملْ َع َماًل‬
‫صا‬ َّ َ‫قُلْ اِنَّ َم ۤا اَن َۡا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰحى اِل‬
‫لِحًـا َّواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َرب ِّٖۤه اَ َحدًا‬

"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti


kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa." Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan
Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia
menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 110)

Shadaqallahul Adziim
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Kisah Ketegasan Nabi Ibrahim Dalam Menghancurkan Berhala (1)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫  َوا ْت ُل َعلَ ْي ِه ْم نَبَا َ اِب ْٰر ِه ْي َم‬

"Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim."

َ‫اِ ْذ قَا َل اِل َ بِ ْي ِه َوقَوْ ِم ٖه َما تَ ْعبُ ُدوْ ن‬


"Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Apakah yang kamu
sembah?""

َ‫قَا لُوْ ا نَـ ْعبُ ُد اَصْ نَا ًما فَنَظَلُّ لَهَا ٰع ِكفِ ْين‬

"Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa


tekun menyembahnya.""

َ‫ قَا َل هَلْ يَ ْس َمعُوْ نَ ُك ْم اِ ْذ تَ ْد ُعوْ ن‬

"Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa


(kepadanya)?,"

َ‫اَوْ يَ ْنفَعُوْ نَ ُك ْم اَوْ يَضُرُّ وْ ن‬

"atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?""

َ ِ‫قَا لُوْ ا بَلْ َو َج ْدن َۤا ٰابَٓا َءنَا َك ٰذل‬


َ‫ك يَ ْف َعلُوْ ن‬

"Mereka menjawab, "Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat
begitu.""
َ‫ قَا َل اَفَ َر َء ْيتُ ْم َّما ُك ْنتُ ْم تَ ْعبُ ُدوْ ن‬

"Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah,"

َ‫ اَ ْنـتُ ْم َو ٰا بَٓا ُؤ ُك ُم ااْل َ ْق َد ُموْ ن‬

"kamu, dan nenek moyang kamu yang terdahulu?"

َ‫ فَاِ نَّهُ ْم َع ُد ٌّو لِّ ۤ ْي اِاَّل َربَّ ْال ٰعلَ ِم ْين‬

"sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan
seluruh alam,"

(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 69 - 77)

Kisah Ketegasan Nabi Ibrahim Dalam Menghancurkan Berhala (2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ۤ
ِ َ‫ت اِنِّ ْي قَ ْد َجٓا َءنِ ْي ِمنَ ْال ِع ْل ِم َما لَ ْم يَْأتِكَ فَا تَّبِ ْعنِ ۤ ْي اَ ْه ِدك‬
‫ص َرا طًا َس ِويًّا‬ ِ َ‫ٰيـاَب‬
"Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak
diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan
kepadamu jalan yang lurus."

ۤ
ِ ‫ت اَل تَ ْعبُ ِد ال َّشي ْٰطنَ  ۗ اِ َّن ال َّشي ْٰطنَ َكا نَ لِلرَّحْ مٰ ِن ع‬
‫َصيًّا‬ ِ َ‫ٰيـاَب‬

"Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka
kepada Tuhan Yang Maha Pengasih."

(QS. Maryam 19: Ayat 43 - 44)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َّ ِ‫  َواِ ْذ قَا َل اِب ْٰر ِه ْي ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰه َذا ْالبَلَ َد ٰا ِمنًا َّوا جْ نُ ْبنِ ْي َوبَن‬
‫ي اَ ْن نَّـ ْعبُ َد ااْل َ صْ نَا َم‬

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah),
negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak
menyembah berhala."

(QS. Ibrahim 14: Ayat 35)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫َو تَا هّٰلل ِ اَل َ ِك ْيد ََّن اَصْ نَا َم ُك ْم بَ ْع َد اَ ْن تُ َولُّوْ ا ُم ْدبِ ِر ْين‬
"Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-
berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya."

َ‫فَ َج َعلَهُ ْم ج ُٰذ ًذا اِاَّل َكبِ ْيرًا لَّهُ ْم لَ َعلَّهُ ْم اِلَ ْي ِه يَرْ ِجعُوْ ن‬

"Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping,


kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya)
kepadanya."

(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 57 - 58)

Selesai...

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫  َّواَ َّن ْال َم ٰس ِج َد هّٰلِل ِ فَاَل تَ ْد ُعوْ ا َم َع هّٰللا ِ اَ َحدًا‬

"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah. Maka janganlah kamu
menyembah apa pun di dalamnya selain Allah."

(QS. Al-Jinn 72: Ayat 18)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫  َّواَنَّهٗ لَ َّما قَا َم َع ْب ُد هّٰللا ِ يَ ْد ُعوْ هُ َكا ُدوْ ا يَ ُكوْ نُوْ نَ َعلَ ْي ِه لِبَدًا‬

"Dan sesungguhnya ketika hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya


(melaksanakan sholat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya."

(QS. Al-Jinn 72: Ayat 19)

Shadaqallahul Adziim

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

* Kiat-kiat Agar Kita Tidak Menyembah Berhala(1)*

Kiat-kiat agar kita tidak menyembah berhala akan tetapi yang kita sembah hanya
Allah zat yang mempunyai sifat kasih sayang

1. Menyadari bahwa yang menciptakan hidup mematikan dan yang menjadikan


apa saja terhadap kita hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ واَ َّن اِ ٰلى َربِّكَ ْال ُم ْنت َٰهى‬


َ

"dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu),"

‫ واَ نَّهٗ ه َُو اَضْ َحكَ َواَ ب ْٰكى‬


َ

"dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,"

‫  َواَ نَّهٗ ه َُو اَ َما تَ َو اَحْ يَا‬

"dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,"

‫ق ال َّزوْ َج ْي ِن ال َّذ َك َر َوا اْل ُ ْن ٰثى‬


َ َ‫ واَ نَّهٗ خَ ل‬
َ

"dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan,"

ْ ُّ‫  ِم ْن ن‬
‫طفَ ٍة اِ َذا تُ ْم ٰنى‬

"dari mani, apabila dipancarkan,"


‫ واَ َّن َعلَ ْي ِه النَّ ْشا َ ةَ ااْل ُ ْخ ٰرى‬
َ

"dan sesungguhnya Dialah yang menetapkan penciptaan yang lain (kebangkitan


setelah mati),"

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ واَ نَّهٗ ه َُو اَ ْغ ٰنى َو اَ ْق ٰنى‬


َ
wa annahuu huwa aghnaa wa aqnaa

"dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan."

(QS. An-Najm 53: Ayat 42 - 48)

* Kiat-kiat Agar Kita Tidak Menyembah Berhala(2)*

2. Menyadari bahwa manusia diciptakan dalam keadaan lemah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫هّٰللا‬
َ ُ‫ق ااْل ِ ْن َسا ن‬
‫ض ِع ْيفًا‬ َ  ‫ي ُِر ْي ُد ُ اَ ْن يُّخَ فِّفَ َع ْن ُك ْم‬
َ ِ‫ۚ و ُخل‬

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan


(bersifat) lemah."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 28)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫هّٰللَا‬
‫ۚ وه َُو‬ َ  ‫ق َما يَ َشٓا ُء‬ َ ‫ْف قُ َّوةً ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد قُ َّو ٍة‬
ُ ُ‫ض ْعفًا َّو َش ْيبَةً ۗ يَ ْخل‬ َ ‫ْف ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد‬
ٍ ‫ضع‬ َ ‫ُ الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن‬
ٍ ‫ضع‬
‫ْال َعلِ ْي ُم ْالقَ ِد ْي ُر‬

"Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan
(kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan
(kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang
Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa."

(QS. Ar-Rum 30: Ayat 54)

Kiat-kiat Agar Kita Tidak Menyembah Berhala(3)

3. Hindari dari sifat berburuk sangka kepada allah karena kehidupan manusia
telah diatur dengan baik, tinggal manusia yang berupaya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


 ۗ  َ‫َصيْبٌ ِّم َّما ا ْكتَ َس ْبن‬ ٰ ‫واَل تَتَمنَّوْ ا ما فَ َّ هّٰللا‬
َ  ‫َصيْبٌ ِّم َّما ا ْكتَ َسبُوْ ا‬
ِ ‫ۗ ولِلنِّ َسٓا ِء ن‬ ٍ ‫ْض ُك ْم عَلى بَع‬
ِ ‫ْض ۗ لِلرِّ َجا ِل ن‬ َ ‫ض َل ُ بِ ٖه بَع‬ َ َ َ
ُ ‫هّٰللا‬
‫َوسَْئـلوا َ ِم ْن فَضْ لِ ٖه ۗ اِ َّن َ َكا نَ بِكلِّ َش ْي ٍء َعلِ ْي ًما‬ ‫هّٰللا‬ ُ

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada
sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa
yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang
mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 32)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ْ‫اَفَ َم ْن َّو َع ْد ٰنهُ َو ْعدًا َح َسنًا فَه َُو اَل قِ ْي ِه َك َم ْن َّمتَّع ْٰنهُ َمتَا َع ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا ثُ َّم ه َُو يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ِمنَ ْال ُمح‬
َ‫ض ِر ْين‬

"Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik
(surga) lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya
kesenangan hidup duniawi; kemudian pada hari Kiamat dia termasuk orang-orang
yang diseret (ke dalam neraka)?"

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 61)

Kiat-kiat Agar Kita Tidak Menyembah Berhala(4)

4. Hindari dari sifat berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam segala sesuatu.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِ ‫ْرفُوْ ا ۚ اِنَّهٗ اَل يُ ِحبُّ ْال ُمس‬


َ‫ْرفِ ْين‬ ِ ‫ٰيبَنِ ۤ ْي ٰا َد َم ُخ ُذوْ ا ِز ْينَتَ ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َمس‬
ِ ‫ْج ٍد َّو ُكلُوْ ا َوا ْش َربُوْ ا َواَل تُس‬

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 31)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫َضرُّ عًا َّو ُخ ْفيَةً ۗ اِنَّهٗ اَل ي ُِحبُّ ْال ُم ْعتَ ِد ْين‬


َ ‫ اُ ْد ُعوْ ا َربَّ ُك ْم ت‬

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 55)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ْۤ َ
‫ط ٰغى‬ َ‫  َكاَّل ۤ اِ َّن ااْل ِ ْن َسا نَ لي‬

"Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas."


‫ اَ ْن ر َّٰاهُ ا ْستَ ْغ ٰنى‬

"apabila melihat dirinya serba cukup."

(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 6 - 7)

Kiat-kiat Agar Kita Tidak Menyembah Berhala (5)

5. Harta yang kita miliki hanya titipan Allah untuk kita selama hidup di dunia.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۚ و َما ِع ْن َد هّٰللا ِ َخ ْي ٌر َّواَب ْٰقى ۗ اَفَاَل تَ ْعقِلُوْ ن‬ ُ ‫َو َم ۤا اُوْ تِ ْيتُ ْم ِّم ْن َش ْي ٍء فَ َمتَا‬
َ  ‫ع ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا َو ِز ْينَـتُهَا‬

"Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka
itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi
Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?"

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 60)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫ب‬ ٍ ‫اِ ْعلَ ُم ۤوْ ا اَنَّ َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا لَ ِعبٌ َّولَ ْه ٌو َّو ِز ْينَةٌ َّوتَفَا ُخ ۢ ٌر بَ ْينَ ُك ْم َوتَ َكا ثُ ٌر فِى ااْل َ ْم َوا ِل َوا اْل َ وْ اَل ِد ۗ  َك َمثَ ِل َغ ْي‬
َ ‫ث اَ ْع َج‬
 ۗ ‫ۗ وفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة َع َذا بٌ َش ِد ْي ٌد ۙ  َّو َم ْغفِ َرةٌ ِّمنَ هّٰللا ِ َو ِرضْ َوا ٌن‬
َ  ‫ُط ًما‬ ٰ ‫ْال ُكفَّا َر نَبَا تُهٗ ثُ َّم يَ ِه ْي ُج فَت َٰرٮهُ ُمصْ فَ ًّرا ثُ َّم يَ ُكوْ نُ ح‬
‫ع ْال ُغرُوْ ِر‬ُ ‫َو َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَ ۤا اِاَّل َمتَا‬

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda


gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam
kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu
lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab
yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia
tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."

(QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۗ وا ْل َعا قِبَةُ لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬ ِ ْ‫ك ال َّدا ُر ااْل ٰ ِخ َرةُ نَجْ َعلُهَا لِلَّ ِذ ْينَ اَل ي ُِر ْي ُدوْ نَ ُعلُ ًّوا فِى ااْل َ ر‬
َ  ‫ض َواَل فَ َسا دًا‬ َ ‫تِ ْل‬

"Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri
dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-
orang yang bertakwa."

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 83)

Mudah-mudahan kita bisa menghindari dari menyembah berhala-berhala atau


menyekutukan Allah yang tidak lain adalah permainan iblis setan yang terkutuk
FB setan tidak akan pernah berhenti menyesatkan semua manusia untuk
mengingkari serta membantah segala perintah Allah dan membujuk manusia agar
terperdaya hanya oleh kehidupan dunia.

Selesai. ..

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٰۤ َ‫ ما َكا نَ هّٰلِل اَ ْن يَّتَّخ َذ م ْن َّولَد ۙ  ُسب ْٰحنَهٗ  ۗ ا َذا ق‬


ُ‫ضى اَ ْمرًا فَاِ نَّ َما يَقُوْ ُل لَهٗ ُك ْن فَيَ ُكوْ ن‬ ِ ٍ ِ ِ ِ َ

"Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia hendak
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah
sesuatu itu."

(QS. Maryam 19: Ayat 35)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ص َرا طٌ ُّم ْستَقِ ْي ٌم‬ ‫هّٰللا‬


ِ ‫َواِ َّن َ َرب ِّْي َو َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُدوْ هُ ۗ  ٰه َذا‬

"('Isa berkata), "Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka
sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.""
(QS. Maryam 19: Ayat 36)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫فَا ْختَلَفَ ااْل َ حْ زَ ا بُ ِم ۢ ْن بَ ْينِ ِه ْم ۚ فَ َو ْي ٌل لِّـلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِم ْن َّم ْشهَ ِد يَوْ ٍم َع ِظي ٍْم‬

"Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka (Yahudi dan


Nasrani). Maka celakalah orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang
agung!"

(QS. Maryam 19: Ayat 37)

Shadaqallahul Adziim..
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫ۘ وهُ ْم فِ ْي َغ ْفلَ ٍة َّوهُ ْم اَل يُْؤ ِمنُوْ ن‬ ِ ُ‫َواَ ْن ِذرْ هُ ْم يَوْ َم ْال َح ْس َر ِة اِ ْذ ق‬
َ  ‫ض َي ااْل َ ْم ُر‬
"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak
beriman."

(QS. Maryam 19: Ayat 39)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ْ‫ث ااْل َ ر‬
َ‫ض َو َم ْن َعلَ ْيهَا َواِ لَـ ْينَا يُرْ َجعُوْ ن‬ ُ ‫اِنَّا نَحْ نُ ن َِر‬

"Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya, dan
hanya kepada Kami mereka dikembalikan."

(QS. Maryam 19: Ayat 40)

Shadaqallahul Adziim.

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Nikmat Kemerdekaan (1)


Kita bersyukur kepada Allah Swt., bahwa bangsa Indonesia saat ini.

Dengan nikmat kemerdekaan pula kita bisa bercengkrama dengan keluarga, istri
dan anak tercinta kita.

Dapatkah kita membayangkan betapa sulitnya hidup di sebuah negara yang


dilanda peperangan?  Hidup tidak akan pernah tentram. Nyawa dan keluarga
selalu terancam. Itulah mengapa kita harus benar-benar mensyukuri nikmat
kemerdekaan ini. masih diberikan berbagai limpahan nikmat menjelang
peringatan kemerdekaannya yang ke 77.

Pada setiap momen Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita kita
selalu teringat peristiwa 77 tahun silam pada saat pembacaan teks proklamasi
yang dibacakan Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta pada hari Jumat, tanggal 17
Agustus 1945 bertepatan dengan tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriyyah.

Sungguh, kemerdekaan adalah nikmat luar biasa yang diberikan kepada negeri
tercinta Indonesia. Sungguh tepat jika para pendiri bangsa ini, mengabadikan rasa
syukur rakyat Indonesia dalam Pembukaan Undang-Undang

Dasar 1945 yang berbunyi: “Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan
didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Dengan nikmat kemerdekaan, kita dapat beribadah, bekerja, belajar, dan


menjalani kehidupan yang aman, damai dan tentram. Dengan nikmat
kemerdekaan, kita dapat menghirup udara kebebasan setiap hari. Dengan nikmat
kemerdekaan, kita menjalankan aktivitas keagamaan dengan khusyuk tanpa rasa
khawatir  dan ketakutan.

Nikmat Kemerdekaan (2)


Sahabat....

Setelah Indonesia merdeka, tugas kita saat ini adalah mengisi dan meneruskan
perjuangan agar bangsa ini semakin berjaya.

Salah satunya adalah menyiapkan pemuda  tangguh sebagai generasi yang akan
meneruskan estafet kepemimpinan di Republik ini.

Ketika berbicara mengenai mengisi kemerdekaan, tidak bisa tidak, kita harus
berbicara mengenai pemuda. Karena merekalah yang akan menjadi generasi
penerus bangsa beberapa puluh tahun ke depan. Sebagaimana ketika berbicara
mengenai kejayaan Islam dan proses perjuangan merebut kemerdekaan, kita juga
tidak bisa melupakan peran para pemuda.

Rasulullah Saw. memberi contoh bagaimana beliau memberi ruang kepada para
pemuda Islam untuk menunjukkan kapasitas dan kemampuan mereka. Misalnya
saat memilih Usamah bin Zaid, seorang anak muda berusia 18 tahun, menjadi
panglima perang pasukan Islam ketika akan menghadapi Romawi di Syam.
Padahal, saat itu banyak sekali prajurit yang lebih senior dari dirinya, seperti Abu
Bakar, Umar bin Khattab, dan sahabat Rasulullah lainnya.

Demikianlah peradaban Islam di masa awal dibangun dengan peran para pemuda
dengan berbagai potensi dan kelebihan mereka. Selain Usamah bin Zaid, banyak
pemuda-pemuda lain seperti Tariq bin Ziyad yang kuat, Abdullah bin Mas’ud yang
amanah, Abdullah bin Abbas yang berilmu, Zaid bin Tsabit yang cerdas, Ali bin Abi
Thalib yang perkasa, Muhammad al-Fatih sang penakluk, dan tokoh pemuda
Muslim lainnya.

Nikmat Kemerdekaan (3)


Dari rekaman sejarah kita dapat belajar bahwa peran pemuda tidak boleh
dipandang sebelah mata, karena perjalanan bangsa inui juga tidak terlepas dari
perjuangan para pemuda. Seperti peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi tahun
1928 dan reformasi tahun 1998.

Jika dahulu Islam dan bangsa ini pernah mencapai masa kejayaannya melalui
sentuhan para pemuda, maka pada momen kemerdekaan ini adalah momen yang
sangat tepat bagi pemuda muslim tampil kembali dalam mengisi kemerdekaan
Republik Indonesia.

Paling tidak, ada dua poin peran pemuda Islam dalam mengisi kemerdekaan
Indonesia.

Pertama, pemuda harus semangat belajar dan berkarya.

Saat ini, aset terbesar negara Indonesia bukanlah sumber daya alamnya saja.
Tetapi faktor sumber daya manusia atau SDM-nya pun harus diperhatikan. Salah
satunya adalah menyiapkan calon generasi bangsa yang bermutu dan berkualitas
melalui pendidikan.

Dalam pandangan Islam, kualitas pendidikan menjadi poin penting, karena


dengan pendidikan Allah Swt. akan mengangkat derajat seseorang, masyarakat
dan bangsa.  

Allah Swt berfirman dalam Q.s. Al Mujadilah ayat 11.  

ِ ‫ٱلع ْل َم َد َر ٰ َج‬
ْ‫ت ۚ َوٱهَّلل ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِير‬ ِ ‫وا‬ْ ُ‫وا ِمن ُك ْم َوٱلَّ ِذينَ ُأوت‬
ْ ُ‫يَرْ فَ ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬

“….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-


orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS : Al-Mujadilah : 11)
Nikmat Kemerdekaan (4)

Kedua, pemuda Muslim harus terlibat aktif dalam penegakan amar makruf nahi
munkar.

Penegakan amar makruf nahi munkar menjadi kewajiban setiap muslim, termasuk
para pemuda Muslim sesuai dengan kemampuannya. Energi berlebih yang dimiliki
para pemuda harus diarahkan kepada hal-hal yang positif dan memberikan
kemanfaatan kepada masyarakat. Diantaranya adalah dengan menjadi agen
perubahan di masyarakat dengan selalu mengajak kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran.  Jangan sampai pemuda justru menjadi agen perusak
dan menyebabkan hancurnya bangsa. Atau terus menerus menjadi beban bagi
orang tua dan masyarakatnya karena terjerumus pada maksiat dan dosa.

Kita semua sudah dipuji Allah Swt sebagai umat yang terbaik di dunia, dengan
memenuhi tiga syarat, yaitu menyuruh kebaikan, mencegah kemunkaran dan
beriman kepada Allah swt.  Allah berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 110.

 ‫ب‬ِ َ‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ ع َِن ٱل ُمن َك ِر َوتُْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ ۗ َولَوْ َءا َمنَ َأ ْه ُل ٱل ِك ٰت‬
ِ ‫اس تَْأ ُمرُونَ بِٱل َم ْعر‬ ْ ‫ُكنتُ ْم َخ ْي َر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
َ‫ٱلف ِسقُون‬ٰ ‫لَ َكانَ خَ ْيرُا لَّهُم ۚ ِّم ْنهُ ُم ٱل ُمْؤ ِمنُونَ َوَأ ْكثَ ُرهُ ُم‬ 

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.”

(Q.s. Ali Imran: 110)


Nikmat Kemerdekaan (5)

Untuk menjadi umat pilihan ini, generasi muda Islam harus mampu
mempersiapkan diri dengan bekal iman dan karya nyata terbaik, karena kebaikan
umat di masa mendatang sangat tergantung pada para pemuda. Maka dari itu,
penting bagi para pemuda untuk mencontoh pemuda-pemuda di masa-masa awal
Islam, dimana peran mereka begitu terlihat nyata dan merubah arah peradaban
manusia.

Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata mengenai peran para pemuda:

ٌّ‫ َوالَ ُأوْ تِ َي ْا ِلع ْل َم عَالِ ٌم ِإاَّل َوه َُو َشاب‬، ‫ث هللاُ نَبِيا ً ِإاَّل َشابًّا‬
َ ‫َما بَ َع‬

”Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun kecuali dia adalah seorang pemuda.
Dan tidaklah seorang ulama diberi karunia ilmu kecuali dia adalah seorang
pemuda.”

(H.r. Ath-Thabrani).

Sejarah sudah membuktikannya, para Nabi yang diutus mengajarkan risalah iman
tauhid dibangkitkan saat usia muda mereka, mulai dari Nabi Ibrahim a.s, Nabi
Musa, Nabi Yusuf dan nabi-nabi yang lain. 

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. mengabadikan sosok pemuda sebagai agen


perubahan dan kebangkitan umat dalam surat al-Kahfi. Allah Swt berfirman:

ْ ُ‫ق ۚ ِإنَّهُ ْم فِ ْتيَةٌ َءا َمن‬


‫وا بِ َربِّ ِه ْم َو ِز ْد ٰنهُ ْم ه ُٰدى‬ َ ِ‫ك نَبََأهُم ب‬
ِّ ‫ٱلح‬ َ ‫نَّحْ نُ نَقُصُّ َعلَ ْي‬  
”Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami
tambah pula untuk mereka petunjuk.” (Q.s. Al-Kahfi: 13).

Singkatnya, apabila kita ingin melihat masa depan sebuah bangsa, maka
perhatikanlah bagaimana keadaan para pemuda pada hari ini. Sebagaimana ada
pepatah bijak mengatakan, “Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan.”

Selesai...

Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ اَوْ ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرتِّ ِل ْالقُرْ ٰا نَ تَرْ تِ ْياًل‬

"atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan."

(QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 4)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫اِنَّا َسنُ ْلقِ ْي َعلَ ْيكَ قَوْ اًل ثَقِ ْياًل‬


"Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu."

(QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 5)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ْ ‫ اِ َّن نَا ِشَئةَ الَّي ِْل ِه َي اَ َش ُّد َو‬


‫طـا ً َّواَ ْق َو ُم قِ ْياًل‬

"Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu)
lebih berkesan."

(QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 6)

Shadaqallahul Adziim
Kemerdekaan Kita Rahmat Allah (1)

Kaum Muslimin Rahimakumullah,...

Setiap berada pada bulan Agustus, keimanan kita membimbing untuk selalu
mensyukuri nikmat kemerdekaan.

Para pendiri bangsa ini menyadari bahwa kemerdekaan merupakan karunia Allah
Swt. Kita mungkin tidak menemukan kesadaran ketuhanan itu dalam naskah
proklamasi yang sangat pendek dan disusun dengan bergegas itu, yang hanya
memuat 23 kata, dengan pernyataan yang padat.
Namun, kita menemukan kesadaran ketuhanan itu dalam naskah Mukadimah
UUD 1945 yang tujuh kali lebih panjang daripada teks Proklamasi (177 kata).

Di dalamnya kita menemukan pernyataan, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya"

Kemerdekaan ini diperoleh karena rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan juga
dorongan luhur dari generasi awal negeri ini agar kita hidup dalam kebebasan dan
terlepas dari kungkungan penjajahan.

Adalah naluriah yang wajar ketika setiap orang berharap tinggal di sebuah negeri
yang aman dan penuh kemakmuran. Bukankah Nabiyullah Ibrahim a.s. juga
memiliki harapan yang sama..?

Al-Quran menuturkan doa beliau ‘alaihissalam dengan gamblang.

ِ ‫َوِإ ْذ قَا َل ِإ ْب َرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰهَ َذا بَلَدًا آ ِمنًا َوارْ ُز ْق َأ ْهلَهُ ِمنَ الثَّ َم َرا‬
‫ت َم ْن آ َمنَ ِم ْنهُ ْم بِاهللِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر‬

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri
yang aman santosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya
yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. (Q.s. al-Baqarah:
126).

Kemerdekaan Kita Rahmat Allah (2)


Di ayat yang lain, al-Quran mengisahkan permohonan Nabiyullah Ibrahim a.s. agar
menjadikan negeri yang dihuni menjadi negeri yang aman, sekaligus anak
keturunannya senantiasa berada dalam keimanan.

‫ي َأ ْن نَ ْعبُ َد اَأْلصْ نَا َم‬


َّ ِ‫ال ِإ ْب َرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰه َذا ْالبَلَ َد آ ِمنًا َواجْ نُ ْبنِي َوبَن‬
َ َ‫َوِإ ْذ ق‬

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari
menyembah berhala-berhala (Q.s. Ibrahim: 35).

Jadi, nikmat kemerdekaan harus mendorong umat Islam mewujudkan Indonesia


yang aman, makmur dan sejahtera, sekaligus semakin bertakwa kepada Allah Swt.
Kemerdekaan ini diperoleh dengan rahmat Allah Swt. Oleh karena itu, seyogyanya
ia diisi dengan segala sesuatu yang juga dirahmati Allah Swt. Hari-hari ini kita
memang sedang diuji sebagai sebuah bangsa. Kita menyaksikan kewenangan
disalahgunakan, satu sama lain seakan diadu domba, tradisi-tradisi baik di
lembaga pendidikan digugat dan (seakan) dicitrakan intoleran, bangkitnya
kesadaran berislam dianggap terkontaminasi paham radikalisme, dan persoalan-
persoalan menumpuk lainnya.

Apapun kenyataan yang kita hadapi, jangan pernah berputus asa dari rahmat
Allah Swt. Sekali lagi, kemerdekaan ini diperjuangkan dalam waktu yang panjang
dengan selalu merawat harapan akan rahmat Allah Swt.

Kemerdekaan Kita Rahmat Allah (3)


Para ulama dan kiai di pesantren-pesantren terus menjaga agar rakyat Indonesia
tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. di tengah kungkungan penjajahan.
Inilah spirit al-Quran yang terus ditanamkan dalam diri kita.

َ‫ح هللاِ ِإاَّل ْالقَوْ ُم ْال َكافِرُون‬


ِ ْ‫ح هللاِ ِإنَّهُ اَل يَ ْيَأسُ ِم ْن َرو‬
ِ ْ‫َواَل تَ ْيَأسُوا ِم ْن َرو‬

Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidaklah ada yang
berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir (Q.s. Yusuf: 87).

Itulah sebabnya, serusak apapun kondisi di tengah-tengah kita, jangan sekadar


menjadi orang-orang yang mengutuki keadaan. Rasulullah Saw. mewanti-wanti
kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a.

‫ فَه َُو َأ ْهلَ ُكهُ ْم‬، ُ‫ هَلَكَ النَّاس‬:ُ‫ال ال َّر ُجل‬


َ َ‫ِإ َذا ق‬

Apabila seseorang berkata, “Celakalah manusia”, maka dia adalah orang yang
paling celaka. (H.r. Muslim).

Kemerdekaan Kita Rahmat Allah (4)

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Jangan sekadar mengutuki keadaan, lalu merasa diri sendiri yang paling baik.
Jadilah orang-orang yang melakukan perubahan di tengah masyarakat, di
lingkungan kerja, di sekolah dan kampus-kampus, di dalam komunitas-komunitas,
sekecil apapun peluang kebaikan itu akan mendapat sambutan. Lihatlah
kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan dengan seluruh keterbatasan;
semua serba terbatas, tapi para pendiri negeri ini tidak putus asa. Lihatlah betapa
untuk mengetik naskah proklamasi saja, Satzuki Mishima yang diminta pinjam
mesin tik. Bendera belum ada, Ibu Fatmawati yang diminta menjahitnya.  Tiang
bendera belum siap, Suhud menyiapkannya dari bambu jemuran yang dipasang
kerekan di bagian ujungnya. Sound system tidak punya, Gunawan yang merakit
mikrofon dengan bahan seadanya. Semua disiapkan dengan keterbatasan. Jika
bukan karena rahmat Allah Swt. tentu kemerdekaan itu masih sebatas impian.

Mari kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan semakin bertakwa pada Allah
Swt. Dengan ketakwaan, insya Allah, rahmat Allah Swt. akan tercurah-curahkan
untuk negeri ini. Sekali lagi, hanya dengan bertaqwa pada Allah Swt. Bukan
dengan tawa dan joget yang melenakan.

Selesai....

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb

Selingan Tadzabur Al-Quran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫  ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا‬
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ucapkanlah perkataan yang benar,"

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 70)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫يُّصْ لِحْ لَـ ُك ْم اَ ْع َما لَـ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَـ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم ۗ  َو َم ْن يُّ ِط ِع هّٰللا َ َو َرسُوْ لَهٗ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا َع ِظ ْي ًما‬

"niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu.


Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang
dengan kemenangan yang agung."

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 71)

Shadaqallahul Adziim

kultum Subuh

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Mengharap Perjumpaan Dengan Allah (1)


Disadari atau tidak wujud Tuhan pasti dirasakan oleh jiwa manusia baik redup
atau terang, manusia menyadari bahwa suatu saat dirinya akan mati, kesadaran
ini mengantarkannya kepada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi sesudah
kematian, sehingga manusia berusaha untuk memperoleh kedamaian dan
keselamatan di negeri yang tidak dikenal itu.

Wujud Tuhan yang dapat kita rasakan, serta hal ihwal yang menyangkut kematian,
merupakan dua dari sekian banyak faktor pendorong manusia untuk berusaha
berhubungan dengan Tuhan dan berusaha untuk memperoleh informasi
mengenai hal itu namun dengan kemurahan-Nya, Allah telah mengutus dan
memilih manusia tertentu yaitu para Nabi dan juga Kitab Alquran untuk membuka
tabir-tabir diri-Nya baik wujud-Nya sifat-sifat- Nya, dzat-Nya keinginan-Nya kasih
sayang-Nya maupun kemurkaan-Nya

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ۤ
َ ‫ي اَنَّ َم ۤا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلـهٌ َّوا ِح ٌد ۚ فَ َم ْن َكا نَ يَرْ جُوْ ا لِقَٓا َء َرب ِّٖه فَ ْليَـ ْع َملْ َع َماًل‬
‫صا‬ َّ َ‫قُلْ اِنَّ َم ۤا اَن َۡا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰحى اِل‬
‫لِحًـا َّواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َرب ِّٖۤه اَ َحدًا‬

"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti


kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa." Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhan-
Nya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan
dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 110)

*Mengharap Perjumpaan Dengan Allah (2)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ۤ
َ ‫ي اَنَّ َم ۤا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلـهٌ َّوا ِح ٌد ۚ فَ َم ْن َكا نَ يَرْ جُوْ ا لِقَٓا َء َرب ِّٖه فَ ْليَـ ْع َملْ َع َماًل‬
‫صا‬ َّ َ‫قُلْ اِنَّ َم ۤا اَن َۡا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰحى اِل‬
‫لِحًـا َّواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َرب ِّٖۤه اَ َحدًا‬

"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti


kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa." Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan
Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia
menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 110)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ٰۤ يا َ يُّهَا ااْل ِ ْن َسا نُ اِنَّكَ َكا ِد ٌح اِ ٰلى َربِّكَ َك ْدحًا فَ ُم ٰلقِ ْي ِه‬

"Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu,


maka kamu akan menemui-Nya."

(QS. Al-Insyiqaq 84: Ayat 6)

Dari ayat tersebut di atas Allah membuka dirinya Bagi hamba-hamba-Nya yang
mau berjumpa dengan-Nya namun Allah memberikan syarat-syarat tertentu
kepada manusia yaitu agar manusia senantiasa beriman dan beramal saleh
terlebih dahulu, serta bekerja dengan sungguh-sungguh mencari keridhoan Allah
karena pertemuan tersebut yang menentukan bukan manusia akan tetapi Allah,
dan suatu saat yakin bahwa hal itu pasti akan terjadi.

Agar pertemuan itu terwujud dan mendapatkan keridaan Allah maka beriman dan
beramal saleh pun harus sesuai dengan kehendak Allah bukan kehendak manusia.

Bersambung....

Anda mungkin juga menyukai