Seorang pendosa dan ahli maksiat akan mengalami kehampaan dalam hatinya,
yaitu ruang hampa antara dirinya dengan Allah Swt. Kehampaan ini disebabkan
tidak adanya hidayah dari Allah, ia merasakan kebingungan, serta kehilangan
sahabat-sahabat dan lingkungan sosial yang baik. Lama-kelamaan hatinya pun
semakin kosong dan hampa.
Sahabatku....
Demikianlah sebagian dampak perbuatan dosa dan kemaksiatan yang dapat kita
jadikan bahan renungan agar kita dapat menjauhinya. Semoga Allah Swt.
senantiasa menampakkan kebenaran dan memberikan kepada kita kekuatan
untuk mengikutinya dan menampakkan kebatilan sehingga sangat jelas batilnya
serta memberikan kepada kita kekuatan untuk menjauhinya.
Selesai
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Assalamu'alaikum Wr Wb
ض ٰل ٍل ُّمبِي ٍْن ٓ ٰ ُاَفَم ْن َشرح هّٰللا ص ْدره لاْل ْساَل م فَهُو ع َٰلى نُوْ ر م ْن َّربِّه ۗ فَو ْي ٌل لِّ ْل ٰقسية قُلُوْ بُهُم م ْن ذ ْكر هّٰللا ۗ ا
َ ولِئكَ فِ ْي ِ ِ ِ ِّ ْ َِِ َ ٖ ِّ ٍ َ ِ ِ ِ َٗ َ ُ َ َ َ
"Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima)
agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang
hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk
mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
هّٰللَا
ِ ُ نَ َّز َل اَحْ َسنَ ْال َح ِد ْي
ث ِك ٰتبًا ُّمتَ َشا بِهًا َّمثَا نِ َي ۖ تَ ْق َش ِعرُّ ِم ْنهُ ُجلُوْ ُد الَّ ِذ ْينَ يَ ْخ َشوْ نَ َربَّهُ ْم ۚ ثُ َّم تَلِيْنُ ُجلُوْ ُدهُ ْم َوقُلُوْ بُهُ ْم
ۗ و َم ْن يُّضْ لِ ِل هّٰللا ُ فَ َما لَهٗ ِم ْن هَا ٍد هّٰللا هّٰللا
َ اِ ٰلى ِذ ْك ِر ِ ٰۗ ذلِكَ هُدَى ِ يَ ْه ِديْ بِ ٖه َم ْن يَّ َشٓا ُء
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa
(ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk
kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah,
maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk."
Shadaqallahul Adziim..
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
فََأ َّما اِإْل ْن َسانُ ِإ َذا َما ا ْبتَاَل هُ َربُّهُ فََأ ْك َر َمهُ َونَ َّع َمهُ فَيَقُو ُل َربِّي َأ ْك َر َم ِن
َوَأ َّما ِإ َذا َما ا ْبتَاَل هُ فَقَد ََر َعلَ ْي ِه ِر ْزقَهُ فَيَقُو ُل َربِّي َأهَانَ ِن
Persepsi keliru seperti ini tidak hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang tidak
beriman, tetapi juga bisa menjangkiti orang-orang Islam yang belum mengetahui
ataupun mengetahui hakikat dunia dan kehidupan ini.
Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim (8/398) menyebutkan bahwa
hakikatnya harta benda itu adalah ujian dan cobaan, bukan tolak ukur keridhaan
Allah,
فيعنقد أن ذلك من هللا,يقول تعالى منكرا على اإلنسان في اعتقاده إذا وسع هللا عليه في الرزق ليختبره في ذلك
بل هو ابتالء وامتحان,إكرام وليس كذلك.
Terjemah bebasnya, pada ayat ini Allah mengingkari anggapan sebagian manusia
bahwa seandainya Allah meluaskan rizki mereka itu berarti Allah sedang
memuliakan mereka, padahal anggapan ini tidaklah benar karena hakikatnya
harta benda itu adalah cobaan (ibtila’) dan ujian (imtihan).
Dan sebaliknya pada ayat 16 sebagian manusia itu meyakini jika Allah ‘menahan’
rezeki mereka dan membuat mereka melarat, artinya Allah sedang murka dan
menimpakan kehinaan kepada mereka. Persepsi ini juga keliru.
Karena harta dan semua yang Allah titipkan kepada seorang hamba adalah
amanah dari-Nya, maka yang terpenting bukanlah soal banyaknya harta tersebut
melainkan bagaimana cara dia mendapatkannya serta bagaimana cara dia
bertanggung jawab atas amanah yang diberikan Allah tersebut.
Ada sebuah sabda Rasulullah yang menjelaskan bahwa kekayaan yang sebenarnya
itu adalah hati yang kaya. Beliau bersabda,
Al-Baidhawi mengatakan,
والتوسعة قد تفضي إلى قصد األعداء واإلنهماك في حب الدنيا,فإن التقتير قد يؤدي إلى كرامة الدارين.
Shadaqallahul adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Hari ini, mari kita mengaca ke dalam rumah kita. Adakah waktu yang
diprioritaskan untuk membaca al-Quran di dalamnya?
Adakah istri kita lebih berakrab dengan al-Quran atau lebih tekun menyaksikan
tayangan sinetron di televisi?
Adakah kita, para suami dan ayah, memiliki waktu untuk tilawah al-Quran atau
tidak lagi sempat karena sibuk memantau grup-grup WhatsApp alumni yang
obrolannya nyaris non-stop itu?
Sekali lagi, mari kita mengevaluasi diri sendiri. Apakah saban hari kita tergolong
orang-orang yang mengabaikan Al-Quran (haajirul qur'an)?
َوقَا َل ال َّرسُوْ ُل ٰي َربِّ اِ َّن قَوْ ِمى اتَّخَ ُذوْ ا ٰه َذا ْالقُرْ ٰا نَ َم ْهجُوْ رًا
"Dan rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah
menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.""
Bersyukurlah tatkala rumah kita telah hidup bersama al-Quran. Sementara bagi
yang belum, inilah waktunya untuk berbenah. Marilah kita renungkan pesan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Dari Abu Hurairah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah
yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah.” (H.r. Muslim).
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
ِ ِّت الَّ ِذي ي ُْذ َك ُر هللاُ فِي ِه َوالَّ ِذي اَل ي ُْذ َك ُر هللاُ قِ ْي ِه َك َمثَ ِل ْال َح ِّي َو ْال َمي
ت ِ َمثَ ُل ْالبَ ْي
“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang
tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan
mati.”
(H.r. Bukhari).
Rumah yang menghidupkan al-Quran Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
ِ ِّت الَّ ِذي ي ُْذ َك ُر هللاُ فِي ِه َوالَّ ِذي اَل ي ُْذ َك ُر هللاُ قِ ْي ِه َك َمثَ ِل ْال َح ِّي َو ْال َمي
ت ِ َمثَ ُل ْالبَ ْي
“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang
tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan
mati.”
(H.r. Bukhari).
Rumah yang menghidupkan al-Quran adalah rumah yang hidup dalam iman. Para
penghuninya diterangi cahaya keimanan dan senantiasa dibimbing Allah Swt.
Rumah yang dekat dengan al-Quran selalu dinaungi ketenangan. Disebutkan oleh
Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ِ ْت بِ ْالقُر
آن ْ َتِ ْلكَ ال َّس ِكينَةُ تَنَ َّزل
“Ketenangan itu datang karena al-Qur’an.” (H.r. Bukhari dan Muslim).
Jika kita menemukan tetangga, yang setelah shalat Maghrib atau Subuh dari
dalam rumahnya terdengar bacaan al-Quran, putra-putrinya tekun membaca dan
menghafal al-Quran, pada keluarga demikian kita layak iri dan memiliki dambaan
(al-ghibtah) untuk bisa melakukan hal yang sama. Inilah rasa iri yang
diperkenankan. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
لَ ْيتَنِي:الَ َ فَ َس ِم َعهُ َجا ٌر لَهُ فَق،ار ِ َ َوآنَا َء النَّه، فَه َُو يَ ْتلُوهُ آنَا َء اللَّي ِْل، َ َر ُج ٌل َعلَّ َمهُ هَّللا ُ القُرْ آن:الَ َح َس َد ِإاَّل فِي ْاثنَتَي ِْن
لَ ْيتَنِي:ٌال َر ُجل َ َ فَق،ِّالحق َ َو َر ُج ٌل آتَاهُ هَّللا ُ َمااًل فَه َُو يُ ْهلِ ُكهُ فِي،ُت ِم ْث َل َما يَ ْع َمل ُ فَ َع ِم ْل،يت ِم ْث َل َما ُأوتِ َي فُالَ ٌن ُ ُِأوت
ت ِم ْث َل َما يَ ْع َم ُلُ فَ َع ِم ْل،يت ِم ْث َل َما ُأوتِ َي فُالَ ٌن
ُ ُِأوت
Tidak ada iri kecuali pada dua orang: seorang yang dipahamkan oleh Allah tentang
al-Quran kemudian dia membacanya di waktu malam dan siang hari, lalu salah
seorang tetangganya mendengarkan (bacaan al-Quran)nya dan berkata, “Duhai
kiranya aku diberi (pemahaman al-Quran) seperti yang diberikan kepada si Fulan
itu sehingga aku bisa mengamalkan seperti yang diamalkannya. Dan seorang yang
dilimpahkan oleh Allah harta kemudian dia membelanjakannya di (jalan) yang
benar, lalu ada orang lain yang berkata, “Duhai kiranya aku diberi seperti yang
diberikan kepada si Fulan sehingga aku bisa mengamalkan seperti yang
diamalkannya” (H.r. Al-Bukhari).
Bercermin ke Dalam Rumah kita (4)
Nikmat besar yang jika ia dimiliki orang lain, kita didorong untuk memiliki
keinginan kuat untuk memiliki dua hal itu, yaitu kenikmatan hidup bersama al-
Quran dan harta yang diinfakkan di jalan Allah Swt. Keinginan demikian yang oleh
para ulama disebut sebagai ghibtah (dorongan untuk menginginkan hal yang
dimiliki orang lain dalam perkara kebaikan). Kalau tetangga kita dapat merutinkan
membaca al-Quran dari rumah mereka, kita pun terdorong untuk melakukan hal
yang sama; mengondisikan istri dan anak-anak kita untuk bersama-sama
membaca al-Quran. Jika tetangga kita anak-anaknya tekun belajar membaca al-
Quran, kita pun risau dan menginginkan hal itu terjadi pada anak-anak kita.
Seandainya anak-anak tetangga kita salih-salih dan gigih menghafal al-Quran, kita
pun memiliki dorongan serupa agar anak-anak menjadi ahlul-Quran.
Oleh karena itu, marilah kita membangun tradisi-tradisi kecil di rumah kita; tradisi
untuk membaca al-Quran; sebentar dan sedikit yang dapat dibaca pun tidak
masalah, asalkan istiqamah untuk merutinkan. Setiap keluarga harus diajak untuk
komitmen menghidupkan tradisi tersebut. Satu sama lain harus saling
mengingatkan agar tidak ada waktu yang telah dijadwalkan berlobang dan
dilalaikan. Semoga dengan membangun tradisi berinteraksi dengan al-Quran
tersebut, Allah anugerahkan ketenangan dalam diri dan keluarga kita. Aamiin yaa
Rabbal'alamiin...
Selesai
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
ِ اَل تَحْ َسبَ َّن الَّ ِذينَ يَ ْف َرحُونَ بِ َمٓا َأتَوا َّوي ُِحبُّونَ َأ ْن يُحْ َمدُوا بِ َما لَ ْم يَ ْف َعلُوا فَاَل تَحْ َسبَنَّهُ ْم بِ َمفَازَ ٍة ِّمنَ ْال َع َذا
ب ۖ َولَهُ ْم
َع َذابٌ َألِي ٌم
"Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang
telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka
lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab.
Mereka akan mendapat azab yang pedih."
Karena semua kebaikan adalah rahmat dan karunia Allah.. ketika mendapati diri
kita mendapatkan rahmat dan karunia sepantasnya kita bersyukur kpd Allah..
bukan bangga terlebih mencari pujian.. Na'udzubillah min dzalik..
Shadaqallahul adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
َ ًض ًّرا َواَل نَ ْفعًا ِإاَّل َما َشٓا َء هَّللا ُ ۗ لِ ُكلِّ ُأ َّم ٍة َأ َجلٌ ۚ ِإ َذا َجٓا َء َأ َجلُهُ ْم فَاَل يَ ْستَْئ ِخرُونَ َسا َعة
ۖ واَل ُ ِقُل ٓاَّل َأ ْمل
َ ك لِنَ ْف ِسى
َيَ ْستَ ْق ِد ُمون
Shadaqallahul adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Segala puji dan syukur senantiasa kota panjatkan kepada Allah Yang Maha
Pemurah atas seluruh karunia, nikmat yang dianugerahkan kepada kita. Salam
serta salawat semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, uswatun
hasanah kita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan
seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sungguh, ketakwaan
adalah bekal terbaik untuk bertemu Allah ta’ala. Hal ini sebagaimana firman Allah:
Di antara ciri orang beriman, mereka sangat mencintai Allah Subhanahu wata’ala.
Kecintaannya kepada Allah melebihi segala jenis cinta. Allah berfirman,
ُون هللاِ َأ ْندَادًا ي ُِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ هللاِ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِل ِ َولَوْ يَ َرى الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِإ ْذ
ِ اس َم ْن يَتَّ ِخ ُذ ِم ْن د
ِ ََّو ِمنَ الن
هّٰلِل
ِ اب َأ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِميعًا َوَأ َّن هللاَ َش ِدي ُد ْال َع َذا
ب َ يَ َروْ نَ ْال َع َذ
هّٰلِل
ِ يَٓا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ا ْست َِجيبُوا ِ َولِل َّرس
ُول ِإ َذا َدعَا ُك ْم لِ َما يُحْ يِي ُك ْم
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu...”
Allah berfirman,
ِ ضى هللاُ َو َرسُولُهُ َأ ْمرًا َأ ْن يَ ُكونَ لَهُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ِم ْن َأ ْم ِر ِه ْم َو َم ْن يَع
ُْص هللاَ َو َرسُولَه َ ََو َما َكانَ لِ ُمْؤ ِم ٍن َواَل ُمْؤ ِمنَ ٍة ِإ َذا ق
ضاَل اًل ُمبِينًا َ فَقَ ْد
َ ض َّل
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang
nyata.”
Sahabatku...
Hati orang-orang beriman yang dipenuhi cinta kepada Allah Swt. ini akan
menggerakkan mereka untuk menggapai ridha-Nya dengan mengikuti dan
meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Cinta kepada Allah dan Rasulullah akan mendorong untuk mencintai keimanan
yang melahirkan amal salih, yaitu semua aktivitas dan amal yang diperintahkan
oleh Allah dan Rasul-Nya.
Orang Beriman Amat Cintanya Kepada Allah (4)
Sahabatku.....
Ketika Allah memerintahkan berbakti dan berbuat baik kepada orangtua, maka
orang beriman mencurahkan segenap jiwa raga untuk membahagiakan
orangtuanya. Semuanya dilaksanakan semata mengharap ridha Allah.
Demikian pula ketika Allah perintahkan untuk mengajak dan menyeru manusia
agar berbuat yang makruf dan meninggalkan yang munkar, orang beriman akan
melaksanakannya dengan penuh semangat.
Maka apabila ada orang yang mengklaim mencintai Allah tetapi selalu
mengabaikan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya, maka itu adalah klaim
dusta yang sebenarnya tidak wujud dalam hatinya. Karena setiap rasa cinta pasti
ada buktinya. Dan, bukti kecintaan kepada Allah adalah selalu mendahulukan-Nya
dari segala hal yang dicintainya, baik keluarga terdekat (ayah, ibu, anak, dan
saudara) maupun hal keduniawian lainnya, seperti harta, perdagangan, jabatan,
dan hawa nafsu.
Sahabatku....
Allah memberikan ancaman kepada orang yang mengaku beriman tetapi lebihkan
mencintai dan mendahulukan segala hal yang bersifat keduniawian daripada Allah
dan Rasul-Nya. Allah berfirman,
ارةٌ ت َْخ َشوْ نَ َك َسا َدهَاَ يرتُ ُك ْم َوَأ ْم َوا ٌل ا ْقت ََر ْفتُ ُموهَا َوتِ َج
َ قُلْ ِإ ْن َكانَ آبَاُؤ ُك ْم َوَأ ْبنَاُؤ ُك ْم َوِإ ْخ َوانُ ُك ْم َوَأ ْز َوا ُج ُك ْم َوع َِش
ضوْ نَهَا َأ َحبَّ ِإلَ ْي ُك ْم ِمنَ هللاِ َو َرسُولِ ِه َو ِجهَا ٍد فِي َسبِيلِ ِه فَتَ َربَّصُوا َحتَّى يَْأتِ َي هللاُ بَِأ ْم ِر ِه َوهللاُ اَل يَ ْه ِدي َ َْو َم َسا ِكنُ تَر
َاسقِينِ َْالقَوْ َم ْالف
Selesai
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
ٗلِتَ ْست َٗوا ع َٰلى ظُهُوْ ِر ٖه ثُ َّم ت َْذ ُكرُوْ ا نِ ْع َمةَ َربِّ ُك ْم اِ َذا ا ْستَ َو ْيتُ ْم َعلَ ْي ِه َوتَقُوْ لُوْ ا ُسب ْٰحنَ الَّ ِذيْ َس َّخ َر لَنَا ٰه َذا َو َما ُكنَّا لَه
َ ُم ْق ِرنِ ْين
"agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu
apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, "Maha Suci
(Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya
tidak mampu menguasainya,"
Shadaqallahul adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
ﻓﻮﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ﻟﻴﻮ ّﺩ ّﻥ ﺭﺟﺎﻝ ﻗﺘﻠﻮﺍ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﻪﻠﻟﺍ ﺷﻬﺪﺍﺀ ﺃﻥ،ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺮﻓﻊ ﻭﺭﻓﻌﻪ ﻣﻮﺕ ﺭﻭﺍﺗﻪ
ﻓﺈﻥ ﺃﺣﺪﺍ ﻟﻢ ﻳﻮﻟﺪ ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﺘﻌﻠﻢ،ﻳﺒﻌﺜﻬﻢ ﻪﻠﻟﺍ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﻟﻤﺎ ﻳﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﻛﺮﺍﻣﺘﻬﻢ
Iya, kesedihan yang benar itu adalah dengan cara kita menyiapkan diri kita
keluarga dan anak² keturunan kita untuk juga menjadi pengemban warisan ulama,
pelanjut estafet mempertahankan keberlangsungan transfer ilmu agama. Kita
harus menyiapkan generasi selanjutnya agar jangan terjadi kekosongan ulama.
Hal inilah yang dimaksud Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah,
sebagaimana dikutip Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya,
إذا مات العالم ثلم في اإلسالم ثلمة ال يسدها اال خلف منه
Jika satu ulama wafat, maka ada sebuah lubang dalam Islam yang tak dapat
ditambal kecuali oleh generasi penerusnya.
Kita harus mengambil ilmu sebelum ia pergi seluruhnya. Selagi masih ada ulama-
ulama lain yang tersisa, kita harus manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar
kepada mereka.
Semoga diantara Allah hadirkan kembali ulama ulama pilihan Nya untuk
mendampingi kita dan generasi penerus kita..
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Kiat - kiat Mengatasi Godaan Syetan Yang Terkutuk (1)
Sahabat...
Allah menyatakan bahwa Setan adalah musuh yang nyata bagi orang-orang yang
beriman.
Oleh karena itu kita perlu strategi kiat - kist untuk mengatasi godaan2 syetan
yang terkutuk ada beberapa kiat yang dapat kita lakukan al :
غ فَا ْست َِع ْذ بِا هّٰلل ِ ۗ اِنَّهٗ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم
ٌ َواِ َّما يَ ْنزَ َغنَّكَ ِمنَ ال َّشي ْٰط ِن ن َْز
"Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha
Mengetahui."
فَاِ َذا قَ َرْأتَ ْالقُرْ ٰا نَ فَا ْست َِع ْذ بِا هّٰلل ِ ِمنَ ال َّشي ْٰط ِن ال َّر ِجي ِْم
2. Berupaya menjadi manusia yang bersersh diri kepada Allah dan menjalani
hidup penuh keikhlasan kepada- Nya.
َۚ و َما َكا نَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين ِ قُلْ اِنَّنِ ْي ه َٰدٮنِ ْي َرب ۤ ِّْي اِ ٰلى
َ ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ٍْم ۚ ِد ْينًا قِيَ ًما ِّملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا
"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk
ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia (Ibrahim)
tidak termasuk orang-orang musyrik.""
"tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim).""
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti
agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-
(Nya)."
3. Selalu mengingat Allah SWT (dzikir) setiap saat di dalam hati tanpa
mengundang riya' dan tahu akan sifat - sifat iblis-syetan.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"
هّٰللا
ۚ ربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا بَا
َ ضِ ْت َوا اْل َ ر ِ الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل
ِ ق السَّمٰ ٰو
ب النَّا ِر َ ۚ ُسب ْٰحنَكَ فَقِنَا َع َذا ِطاًل
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."
ٰۤ يـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا ْاذ ُكرُوْ ا هّٰللا َ ِذ ْكرًا َكثِ ْيرًا
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
ع اِ َذا َدعَا ِن فَ ْليَ ْست َِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْليُْؤ ِمنُوْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْم
ِ َواِ َذا َسا َ لَـكَ ِعبَا ِديْ َعنِّ ْي فَاِ نِّ ْي قَ ِريْبٌ ۗ اُ ِجيْبُ َد ْع َوةَ ال َّدا
َيَرْ ُش ُدوْ ن
هّٰللا
ب اَل ْنفَضُّ وْ ا ِم ْن َحوْ لِكَ ۖ فَا عْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم ِ فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۚ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِ ْيظَ ْالقَ ْل
َاورْ هُ ْم فِى ااْل َ ْم ِر ۚ فَاِ َذا َعزَ ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِ ْين
ِ َو َش
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah
ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
َواِ ْذ تَا َ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َشكَرْ تُ ْم اَل َ ِز ْي َدنَّـ ُك ْم َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم اِ َّن َع َذا بِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد
7. Dalam menafkahkan harta tidak kikir dan tidak boros yaitu pertengahan sesuai
dengan keadaan dan kemampuan masing-masing.
8. Senantiasa berbuat baik dengan penuh kerelaan hati, khususnya kepada ibu
bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, fakir miskin dan seluruh manusia agar
Allah selalu beserta kita selama-lamanya.
َاِ َّن هّٰللا َ َم َع الَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا َّوا لَّ ِذ ْينَ هُ ْم ُّمحْ ِسنُوْ ن
هّٰللا
ـار ِذى ِ َوا ْعبُدُوا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوْ ا بِ ٖه َشيْـًئـا ۗ َّوبِا ْل َوا لِ َد ْي ِن اِحْ َسا نًا َّوبِ ِذى ْالقُرْ ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِكي ِْن َوا ْل َج
َت اَ ْي َما نُ ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل ي ُِحبُّ َم ْن َكا ن
ْ ۙ و َما َملَـ َك ِۢ ب بِا ْل َجـ ْن
َ ب َوا ْب ِن ال َّسبِي ِْل ِ ب َوا لصَّا ِح ِ ُـار ْالجُـن
ِ ْالقُرْ ٰبى َوا ْل َج
ُم ْختَا اًل فَ ُخوْ رًا
ق بَنِ ۤ ْي اِس َْرٓا ِء ْي َل اَل تَ ْعبُ ُدوْ نَ اِاَّل هّٰللا َ َوبِا ْل َوا لِ َد ْي ِن اِحْ َسا نًا َّو ِذى ْالقُرْ ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َوا ْل َم ٰس ِکي ِْن ْ ََواِ ْذ ا
َ خَذنَا ِم ْيثَا
ٰ ٰ
َْرضُوْ ن ِ س ُح ْسنًا َّواَقِ ْي ُموا الصَّلوةَ َوا تُوا ال َّز ٰکوةَ ۗ ثُ َّم ت ََولَّ ْيتُ ْم اِاَّل قَلِ ْياًل ِّم ْن ُک ْم َواَ ْنـتُ ْم ُّمعِ َوقُوْ لُوْ ا لِلنَّا
"Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu
menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada
manusia, laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat." Tetapi kemudian kamu
berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih
menjadi) pembangkang."
"Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-
Qur'an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya."
َص ُّدوْ نَهُ ْم ع َِن ال َّسبِي ِْل َويَحْ َسبُوْ نَ اَنَّهُ ْم ُّم ْهتَ ُدوْ ن
ُ ََواِ نَّهُ ْم لَي
10. Senantiasa terus menerus beriman bertawakal kepada Allah dan tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َْس لَهٗ س ُْل ٰط ٌن َعلَى الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوع َٰلى َربِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُوْ ن
َ اِنَّهٗ لَـي
"Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan
bertawakal kepada Tuhan."
َاِنَّ َما س ُْل ٰطنُهٗ َعلَى الَّ ِذ ْينَ يَت ََولَّوْ نَهٗ َوا لَّ ِذ ْينَ هُ ْم بِ ٖه ُم ْش ِر ُكوْ ن
Selesai
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Assalamu'alaikum Wr Wb
قُلْ اَ َر َء ْيتُ ْم اِ ْن َكا نَ ِم ْن ِع ْن ِد هّٰللا ِ َو َكفَرْ تُ ْم بِ ٖه َو َش ِه َد َشا ِه ٌد ِّم ۢ ْن بَنِ ۤ ْي اِ ْس َرٓا ِءي َْل ع َٰلى ِم ْثلِ ٖه فَ ٰا َمنَ َوا ْستَ ْكبَرْ تُ ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل
ٰ ي ْهدى ْالقَوْ م
َالظّلِ ِم ْين َ ِ َ
Shadaqallahul Adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Allah menurunkan Al-Quran untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi seluruh
manusia di muka bumi, agar kehidupan manusia menjadi selamat dan sejahtera,
bahagia di dunia dan akhirat.
Intisari dari kitab Al-Quran adalah agar manusia menjadi orang-orang yang
bertaqwa sesuai yang dikehendaki dan di ridhoi Allah.
"Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan
menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa,"
"Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami
telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman, agar
mereka bertakwa, atau agar (Al-Qur'an) itu memberi pengajaran bagi mereka."
"Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas."
ٰ
ح ٓم
"Ha Mim."
"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya."
َٰۤيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا لِ َم تَقُوْ لُوْ نَ َما اَل تَ ْف َعلُوْ ن
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan?"
"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan."
Taqwa diambil dari bahasa Arab asal kata dari waqo - yaqy - wiqoyatan artinya
memelihara atau menjaga dari segala sesuatu.
Tsqwa secara istilah adalah tunduk patuh dalam menjalankan segala perintah
Allah taat dalam menjauhi segala larangan Allah dan takut terhadap azab Allah
2. Bagaimana Allah membedakan dan menilai manusia itu bertakwa atau tidak.
3. Sejak kapan Allah menyuruh manusia agar menjadi orang yang bertakwa
Karena Allah hanya menilai dan memuliakan manusia dari ketakwaannya Allah
tidak melihat atribut sosial yang dimiliki manusia baik keluarga, harta, pangkat,
agama, dan yang lainnya, akan tetapi Allah menilai dari ketaatan dan kesucian
hati yang dimilikinya.
هّٰللا هّٰللا ۤ
َ ٰيا َ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۗ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِ اَ ْت ٰقٮ ُك ْم ۗ اِ َّن
َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Maha Teliti."
2. Bagaimana Allah menilai dan membedakan manusia itu bertakwa atau tidak.
Untuk membedakan manusia itu bertakwa atau tidak di hadapan Allah maka Allah
menguji manusia dengan perintah dan larangan-Nya, cobaan, kebaikan dan
keburukan serta memberikan Ilham jalan kefasikan dan ketakwaan ke dalam hati
manusia. Manusia diberikan hak untuk menentukan pilihannya.
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan) karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat."
َت ۗ َونَ ْبلُوْ ُك ْم بِا ل َّشرِّ َوا ْلخَ ي ِْر فِ ْتنَةً ۗ َواِ لَ ْينَا تُرْ َجعُوْ ن
ِ ْس َذٓاِئقَةُ ْال َمو
ٍ ُكلُّ نَ ْف
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya
kepada Kami."
ب َم ْن َد ٰ ّسٮهَا
َ وقَ ْد خَ ا
َ
هُو الَّذيْ َخلَقَ ُكم فَم ْن ُكم َكا ف ٌر َّوم ْن ُكم مْؤ م ٌن هّٰلل
ِ َۗ وا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب
ص ْي ٌر َ ِ ُّ ْ ِ ِ ْ ِ ْ ِ َ
"Dialah yang menciptakan kamu, lalu*di antara kamu ada yang kafir dan di antara
kamu (juga) ada yang mukmin*. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan."
ٰ ق م ْن َّربِّ ُكم ۗ فَم ْن َشٓاء فَ ْليُْؤ م ْن َّوم ْن َشٓاء فَ ْلي ْكفُرْ ۚ انَّ ۤا اَ ْعتَ ْدنَا ل
لظّلِ ِم ْينَ نَا رًا ۙ اَ َحا طَ بِ ِه ْم س َُرا ِدقُهَا ۗ َواِ ْنِ ِ َ َ َ ِ َ َ ْ ِ ُّ َوقُ ِل ْال َحـ
ت ُمرْ تَفَقًاْ س ال َّش َرا بُ ۗ َو َسٓا َءَ يَّ ْستَ ِغ ْيثُوْ ا يُغَا ثُوْ ا بِ َمٓا ٍء َكا ْل ُم ْه ِل يَ ْش ِوى ْال ُوجُوْ هَ ۗ بِْئ
Iman saja kepada Allah belum tentu dimuliakan karena iman hanya sebatas
pengakuan, belum sampai kepada perbuatan. Iblis pun beriman tetapi melanggar
perintah Allah akhirnya iblis mendapat laknat dari Allah.
َۚ وا تَّقُوا هّٰللا َ ۗ اِ َّن هّٰللا َ خَ بِ ْي ٌر بِۢ َما تَ ْع َملُوْ ن ْ ٰۤيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ْلتَـ ْنظُرْ نَـ ْفسٌ َّما قَ َّد َم
َ ت لِ َغ ٍد
ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا
ت َوي ُْخ ِر ُج ِ ِّي ِمنَ ْال َمي َّ صا َر َو َم ْن ي ُّْخ ِر ُج ْال َحـ َ ك ال َّس ْم َع َوا اْل َ ْب ِ ْقُلْ َم ْن يَّرْ ُزقُ ُك ْم ِّمنَ ال َّس َمٓا ِء َوا اْل َ ر
ُ ِض اَ َّم ْن يَّ ْمل
َْال َميِّتَ ِمنَ ْال َحـ ِّي َو َم ْن يُّ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ۗ فَ َسيَـقُوْ لُوْ نَ هّٰللا ُ ۚ فَقُلْ اَفَاَل تَتَّقُوْ ن
4. Dari sejak kapan Allah memerintahkan kepada manusia agar menjadi orang
yang bertaqwa kepada-Nya
Allah memerintahkan manusia agar selalu bertakwa kepadanya mulai dari sejak
zaman Nabi Adam Idris Nuh Ibrahim Musa Isa dan semua nabi tidak hanya kepada
zaman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi.
ك ۗ قَا َل َ َّخَر ۗ قَا َل اَل َ ْقتُلَـن ِّ َوا ْت ُل َعلَ ْي ِه ْم نَبَا َ ا ْبن َْي ٰا َد َم بِا ْل َحـ
ِ ٰ ق ۘ اِ ْذ قَ َّربَا قُرْ بَا نًا فَتُقُب َِّل ِم ْن اَ َح ِد ِه َما َولَ ْم يُتَقَبَّلْ ِمنَ ااْل
َاِنَّ َما يَتَقَبَّ ُل هّٰللا ُ ِمنَ ْال ُمتَّقِ ْين
"Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya.lalu dia berkata.
"Wahai kaumku! Sembahlah Allah, (karena) tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-
Nya)?""
ََواِ ب ْٰر ِه ْي َم اِ ْذ قَا َل لِقَوْ ِم ِه ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َوا تَّقُوْ هُ ٰۗ ذ لِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّـ ُك ْم اِ ْن ُك ْنـتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن
"Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Sembahlah Allah
dan bertakwalah kepada-Nya.Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui."
"ketika saudara mereka Luth berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak
bertakwa?"
َوقَا َل ُموْ ٰسى ٰيقَوْ ِم اِ ْن ُك ْنتُ ْم ٰا َم ْنتُ ْم بِا هّٰلل ِ فَ َعلَ ْي ِه ت ََو َّكلُوْ ۤا اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّم ْسلِ ِم ْي
"Dan Musa berkata, "*Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka
bertawakallah kepada-Nya jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri).""
ك اَ ْن يُّن َِّز َل َعلَ ْينَا َمٓاِئ َدةً ِّمنَ ال َّس َمٓا ِء ۗ قَا َل اتَّقُوا هّٰللا َ اِ ْن ُك ْنتُ ْم
َ ُّاِ ْذ قَا َل ْال َحـ َوا ِريُّوْ نَ ٰي ِع ْي َسى ا ْبنَ َمرْ يَ َم هَلْ يَ ْستَ ِط ْي ُع َرب
ُّمْؤ ِم
"(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa yang setia berkata, "Wahai Isa putra
Maryam! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?"
Isa menjawab, "Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.""
5. Apa intisari dari ajaran Taqwa yang diberikan Allah kepada semua nabi dari nabi
Adam sampai dengan Nabi Muhammad yang ada di dalam Alquran...?
"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang *menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.
Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
ب َو ٰلـ ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا هّٰلل ِ َوا ْليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َوا ْل َم ٰلِٓئ َک ِة َواِ ق َو ْال َم ْغ ِر ِ ْس ْالبِ َّر اَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر
َ لَي
ۙ وا لسَّٓاِئلِ ْينَ َوفِى ال ِّرقَا َ ب َوا لنَّبِ ٖيّنَ ۚ َو ٰا تَى ْال َما َل ع َٰلى ُحب ِّٖه َذ ِوى ْالقُرْ ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َوا ْل َم ٰس ِك ْينَ َوا ْبنَ ال َّسبِي ِْل ِ ْل ِك ٰت
َضرَّٓا ِء َو ِح ْين َّ صبِ ِر ْينَ فِى ْالبَْأ َسٓا ِء َوا ل ّ ٰ ۚ وا ل َ َب ۚ َواَ قَا َم الص َّٰلوةَ َو ٰا تَى ال َّز ٰکوة
َ ۚ وا ْل ُموْ فُوْ نَ بِ َع ْه ِد ِه ْم اِ َذا ٰعهَ ُدوْ ا ِ
ُ ْ ٓ ٰ
َۗ وا ولِئكَ هُ ُم ال ُمتَّقوْ ن ُ ُ َّ ٓ ٰ ُ ْأ ْ
َ ص َدقوْ ا َ َس ۗ اولِئكَ ال ِذ ْين ِ َالب
َۗ وا ْل َعا قِبَةُ لِ ْل ُمتَّقِ ْين ِ ْك ال َّدا ُر ااْل ٰ ِخ َرةُ نَجْ َعلُهَا لِلَّ ِذ ْينَ اَل ي ُِر ْي ُدوْ نَ ُعلُ ًّوا فِى ااْل َ ر
َ ض َواَل فَ َسا دًا َ تِ ْل
"Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri
dan tidak berbuat kerusakan di bbumi Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-
orang yang bertakwa."
"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Al-Furqan (Kitab
Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa,"
"(yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-
Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat."
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"
هّٰللا
ۚ ربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا بَا
َ ضِ ْت َوا اْل َ ر ِ الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل
ِ ق السَّمٰ ٰو
ب النَّا ِر َ ۚ ُسب ْٰحنَكَ فَقِنَا َع َذا ِطاًل
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."
َالطوْ َر ۗ ُخ ُذوْ ا َم ۤا ٰاتَي ْٰن ُك ْم بِقُ َّو ٍة َّو ْاذ ُكرُوْ ا َما فِ ْي ِه لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن
ُّ َواِ ْذ اَخ َْذنَا ِم ْيثَا قَ ُك ْم َو َرفَ ْعنَا فَوْ قَ ُك ُم
"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat Gunung (Sinai)
di atasmu (seraya berfirman), "Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan
kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.""
Untuk meraih nilai-nilai kemuliaan dan ketakwaan di hadapan Allah, maka Allah
menyuruh kepada manusia memulainya dari kemampuan dan kesanggupannya
masing-masing dan dari dirinya Sendiri, manusia tidak bisa menilai ketakwaan
orang lain dan Dan menganggap dirinya lebih suci dan paling baik dibandingkan
dengan orang lain karena hanya Allah lah yang Maha Mengetahui.
Akan tetapi jika ketakwaan itu yang paling utama di hadapan Allah maka dia akan
memberikan yang terbaik dalam hidupnya Karena untuk kepentingan dirinya
sendiri dan merupakan sebaik-baik bekal di hadapan Allah
"Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan
membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah
penghuni surga; mereka kekal di dalamnya,"
ِ ْك َوا ِس ُع ْال َم ْغفِ َر ِة ۗ ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ُك ْم اِ ْذ اَ ْن َشا َ ُك ْم ِّمنَ ااْل َ ر
ض َ اَلَّ ِذ ْينَ يَجْ تَنِبُوْ نَ َك ٰبِٓئ َر ااْل ِ ْث ِم َوا ْلفَ َوا ِح
َ َّش اِاَّل اللَّ َم َم ۗ اِ َّن َرب
ۗ ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ َم ِن اتَّ ٰقى َواِ ْذ اَ ْنتُ ْم اَ ِجنَّةٌ فِ ْي بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم ۚ فَاَل تُزَ ُّك ۤوْ ا اَ ْنفُ َس ُك ْم
"(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali
kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dia
mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika
kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu
suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa."
7. Hadiah atau balasan dari Allah untuk orang-orang yang bertakwa yaitu
ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ۤوْ ا اِ ْن تَتَّقُوا هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّـ ُك ْم فُرْ قَا نًا َّويُ َكفِّرْ َع ْن ُك ْم َسي ِّٰاتِ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَـ ُك ْم ۗ َو هّٰللا ُ ُذو ْالفَضْ ِل ْال َع ِظي ِْم
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia
akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil)
kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu.
Allah memiliki karunia yang besar."
2. Akan disukai Allah dan selalu bersama-Nya kapan saja dan di mana saja baik di
dunia maupun di akhirat
ۗ اِاَّل الَّ ِذ ْينَ عَاهَ ْدتُّ ْم ِّمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ ثُ َّم لَ ْم يَ ْنقُصُوْ ُك ْم َش ْيًئـا َّولَ ْم يُظَا ِهرُوْ ا َعلَ ْي ُك ْم اَ َحدًا فَا َ تِ ُّم ۤوْ ا اِلَ ْي ِه ْم َع ْه َدهُ ْم اِ ٰلى ُم َّدتِ ِه ْم
َاِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَّقِ ْين
ۗ ِ ف َّواَ ْش ِه ُدوْ ا َذ َويْ َع ْد ٍل ِّم ْن ُك ْم َواَ قِ ْي ُموا ال َّشهَا َدةَ هّٰلِل
ٍ ْف اَوْ فَا ِرقُوْ ه َُّن بِ َم ْعرُو
ٍ ْفَاِ َذا بَلَ ْغنَ اَ َجلَه َُّن فَا َ ْم ِس ُكوْ ه َُّن بِ َم ْعرُو
ـق هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّهٗ َم ْخ َرجًا ِ َّۙ و َم ْن يَّـت
هّٰلل
َ ٰ ذ لِ ُك ْم يُوْ َعظُ بِ ٖه َم ْن َكا نَ يُْؤ ِمنُ بِا ِ َوا ْليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر
"Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali
kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah
kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan
bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat. Barang siapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,"
ۗ و َم ْن يَّتَ َو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ فَهُ َو َح ْسبُهٗ ۗ اِ َّن هّٰللا َ بَا لِ ُغ اَ ْم ِر ٖه ۗ قَ ْد َج َع َل هّٰللا ُ لِ ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ْدرًا ُ َّويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي
َ ُْث اَل يَحْ ت َِسب
"dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang
siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan
ketentuan bagi setiap sesuatu."
7.4. Allah akan memberi berkah dan kasih sayang-Nya dari langit dan bumi.
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang
telah mereka kerjakan."
"Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak
bersedih hati."
"Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak
ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung."
َ ٌَوقِ ْي َل لِلَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا َما َذ ۤا اَ ْن َز َل َربُّ ُك ْم ۗ قَا لُوْ ا خَ ْيرًا ۗ لِّـلَّ ِذ ْينَ اَحْ َسنُوْ ا فِ ْي ٰه ِذ ِه ال ُّد ْنيَا َح َسنَة
َ ۗ ولَدَا ُر ااْل ٰ ِخ َر ِة َخ ْي ٌر
ۗ ولَنِ ْع َم
َ دَا ُر ْال ُمتَّقِ ْين
"Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, "Apakah yang telah
diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Kebaikan." Bagi orang yang
berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri
akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,"
َالَّ ِذ ْينَ تَتَ َو ٰفّٮهُ ُم ْال َم ٰلِٓئ َكةُ طَيِّبِ ْينَ ۙ يَقُوْ لُوْ نَ َس ٰل ٌم َعلَ ْي ُك ُم ۙ ا ْد ُخلُوا ْال َجـنَّةَ بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُوْ ن
"(yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik,
mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), "Salamun'alaikum,
masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.""
َۚ و َحسُن ّ ٰ ولِٓئكَ َم َع الَّ ِذ ْينَ اَ ْن َع َم هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه ْم ِّمنَ النَّبِ ٖيّنَ َوا لصِّ ِّد ْيقِ ْينَ َوا ل ُّشهَدَٓا ِء َوا ل
َ َصلِ ِح ْين ٰ ُ َو َم ْن يُّ ِطع هّٰللا َ َوا ل َّرسُوْ َل فَا
ِ
ك َرفِ ْيقًاَ ِئٓ ٰ
ولُ ا
"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan
bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi,
para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.
Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
ت تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ُر ٰخلِ ِد ْينَ فِ ْيهَا نُزُاًل ِّم ْن ِع ْن ِد هّٰللا ِ ۗ َو َما ِع ْن َد هّٰللا ِ خَ ْي ٌر لِّاْل َ ْب َرا
ٌ ّٰل ِك ِن الَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا َربَّهُ ْم لَهُ ْم َج ٰن
ِر
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan mendapat
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya
sebagai karunia dari Allah. Dan apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang
yang berbakti."
ت لَـنُبَـ ِّوَئنَّهُ ْم ِّمنَ ْال َجـنَّ ِة ُغ َرفًا تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ُر ٰخلِ ِد ْينَ فِ ْيهَا ۗ نِ ْع َم اَجْ ُر ّ ٰ َوا لَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوْ ا ال
ِ صلِ ٰح
ْ
َ ال ٰع ِملِ ْين
"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka
merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."
"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan
darinya."
Selesai
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Kemuliaan Bulan Dzulhijjah (1)
Sebuah bulan diantara empat bulan yang dimuliakan dimana pahala amalan
dilipatgandakan. Pada bulan ini, terdapat beberapa waktu dan amalan yang
diberikan keutaamaan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap
muslim mampu memanfaatkannya dengan melakukan amalan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Pada bulan Dzulhijjah, terdapat hari-hari yang dimuliakan yaitu sepuluh hari
pertama bulan Dzuhijjah. Amalan kebaikan di hari-hari ini sangat diutamakan,
hingga Rasulullah menyebutnya lebih utama daripada jihad di jalan Allah.
َ َوال:ض َل ِم ْنهَا فِي هَ ِذ ِه» قَالُوا َ « َما ال َع َم ُل فِي َأي ٍَّام َأ ْف:صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأنَّهُ قَا َل
َ ع َِن النَّبِ ِّي،س
ٍ ع َْن اب ِْن َعبَّا
فَلَ ْم يَرْ ِج ْع بِ َش ْي ٍء،ُخَاط ُر بِنَ ْف ِس ِه َو َمالِ ِه
ِ ِإاَّل َر ُج ٌل خ ََر َج ي،ُ«والَ ال ِجهَاد َ :»ال ِجهَادُ؟ قَا َل
”Dari Ibnu Abbas, dari Nabi Muhammad Saw. bahwasanya beliau bersabda:
”Tidaklah ada amalan yang lebih utama dari amalan pada hari-hari ini (yaitu
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Para shahabat bertanya: ”Termasuk
jihad?” Rasulullah bersabda: ”Termasuk jihad, kecuali seseorang yang keluar
untuk berjuang dengan harta dan jiwanya, dan ia tidak pulang dengan sesuatu
apapun.” (H.r. Al-Bukhari)
Pada bulan Dzulhijjah terdapat ibadah haji yang merupakan rukun kelima agama
Islam. Tiada balasan bagi seorang yang mendapatkan haji yang mabrur kecuali
surga.
“Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: ”Haji yang mabrur tidak
ada balasan untuknya kecuali surga.” (H.r. Ahmad)
Bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji, Allah Ta’ala
mensyariatkan sebuah amalan yang sangat mulia yang mampu mengapuskan
dosa dua tahun, yaitu puasa Arafah pada tanggal sembilan Dzulhijjah.
ُصيَا ُم يَوْ ِم َع َرفَةَ َأحْ تَ ِسبُ َعلَى هَّللا ِ َأ ْن يُ َكفِّ َر ال َّسنَةَ الَّتِي قَ ْبلَهُ َوال َّسنَةَ الَّتِي بَ ْع َده
ِ
“Puasa hari Arafah, aku mengharapkan kepada Allah agar dengannya Allah
mengampuni dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (H.r. Muslim)
Dan yang terakhir, terdapat satu hari di bulan Dzulhijjah yang merangkum
beberapa amalan yang utama yaitu hari raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Pada hari tersebut, terkumpul beberapa amalan mulia yaitu shalat Idul Adha,
menyembelih hewan kurban, sedekah dan silaturrahmi.
Rasulullah menyebut hari tersebut dan hari sesudahnya sebagai hari paling mulia
di dunia.
“Dari Abdullah bin Qurth, dari Nabi Saw. beliau bersabda: ”Sesungguhnya hari
yang paling agung di sisi Allah Ta’ala adalah hari Nahr, (yaitu hari raya Indulging
Adha) dan hari sesudahnya.” (H.r. Abu Dawud)
Ibadah kurban adalah suatu ibadah yang mempunyai kedudukan yang tinggi
dalam Islam. Para ulama mengkategorikannya sebagai salah satu ibadah yang
paling agung. Karena ibadah kurban merepresentasikan ketundukan, keikhlasan
serta pengorbanan seorang hamba kepada Allah. Ia dengan ikhlas mengeluarkan
sebagian hartanya untuk membeli hewan kurban, kemudian menyembelihnya
seraya bertakbir dan mengagungkan Allah. Sesudahnya, ia membagikan dan
bersedekah dengan daging hewan kurban tersebut kepada orang-orang yang
berkekurangan, serta memberikan hadiah kepada saudara dan tetangga untuk
mempererat ikatan silaturrahmi.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu Wata'ala menyebut salat dan menyembelih
hewan kurban sebagai ibadah yang menjadi pembeda antara yang haqq dan yang
bathil, antara iman dan kekufuran serta antara tauhid dan kemusyrikan. Allah
berfirman,
"tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim).""
Untuk menjelaskan kedudukan ibadah kurban dan bahwa ibadah tersebut adalah
bukti ketauhidan kita kepada Allah, seorang shahabat Nabi yang bernama Salman
al-Farisi berkata: ”Seorang laki-laki masuk surga karena lalat, dan seorang laki-laki
yang lain masuk neraka karena lalat.” Maka ditanyakan kepadanya: ”Bagaimana
hal itu terjadi?” Salman berkata: ”Dua orang laki-laki melewati suatu kaum yang
mempunyai berhala. Mereka tidak mengizinkan siapapun melewati kampung
mereka kecuali mempersembahkan binatang sembelihan untuk berhala tersebut.
Maka mereka berkata kepada laki-laki yang pertama: ”Persembahkan sesuatu.” Ia
berkata: ”Aku tidak punya apapun.” Mereka berkata: ”Persembahkan walaupun
hanya seekor lalat.” Maka orang itu mempersembahkan lalat untuk berhala
tersebut. Mereka kemudian mengizikannya untuk lewat. Dengan perbuatan itu,
kelak ia akan masuk neraka. Kemudian dikatakan kepada laki-laki yang kedua:
”Persembahkan sesuatu.” Ia menjawab: ”Aku tidak akan mempersembahkan
sesuatu pun kepada selain Allah.” Maka mereka pun membunuhnya, dan kelak ia
akan masuk surga.” (H.r. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Apakah tujuan dan hikmah dari ibadah kurban? Terdapat beberapa hikmah
disyariatkannya ibadah kurban.
Dari penjelasan para ulama ada beberapa hikmah dari pelaksanaan ibadah
Qurban :
Pertama
Sikap Nabi Ibrahim dan putranya Ismail untuk pasrah dan taat kepada Allah
dengan mengorbankan jiwa dalam rangka memperoleh keridhaan Allah menjadi
teladan bagi umat Islam untuk rela berkorban jika Allah memerintahkan. Totalitas
dalam ketaatan ini menunjukkan keimanan yang keyakinan yang teguh kepada
Allah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak ditaati dan diagungkan.
Oleh karena itu, ketika Allah memerintahkan untuk berkurban, Allah tidak butuh
terhadap darah dan daging hewan yang dikurbankan. Yang Allah inginkan adalah
bukti ketakwaan dari seorang hamba dengan melaksanakan perintah Allah.
ۗ لَ ْن يَّنَا َل هّٰللا َ لُحُـوْ ُمهَا َواَل ِد َمٓا ُؤ هَا َو ٰلـ ِك ْن يَّنَا لُهُ التَّ ْق ٰوى ِم ْن ُك ْم ۗ َك ٰذلِكَ َس َّخ َرهَا لَـ ُك ْم لِتُ َكبِّرُوا هّٰللا َ ع َٰلى َما ه َٰدٮ ُك ْم
ََوبَ ِّش ِر ْال ُمحْ ِسنِ ْين
"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada
Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia
menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang
Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar
Kedua
هّٰللا هّٰللا
ت ُجنُوْ بُهَا فَ ُكلُوْ ا ْ َف ۚ فَاِ َذا َو َجب َّ ص َوٓاَ َوا ْلبُ ْدنَ َج َع ْل ٰنهَا لَـ ُك ْم ِّم ْن َش َعٓاِئ ِر ِ لَـ ُك ْم فِ ْيهَا َخ ْي ٌر ۖ فَا ْذ ُكرُوا ا ْس َم ِ َعلَ ْيهَا
َط ِع ُموا ْالقَا نِ َع َوا ْل ُم ْعتَـ َّر ۗ َك ٰذلِكَ َس َّخرْ ٰنهَا لَـ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن
ْ َِم ْنهَا َوا
"Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu
banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu
akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat).
Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah
makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-
minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu)
untukmu agar kamu bersyukur."
ْ ض ِحيَّتَهُ ثُ َّم قَا َل يَا ثَوْ بَانُ َأصْ لِحْ لَحْ َم هَ ِذ ِه فَلَ ْم َأزَ لْ ُأ
ط ِع ُمهُ ِم ْنهَا َحتَّى قَ ِد َم َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ِ َذبَ َح َرسُو ُل هَّللا
َْال َم ِدينَة
“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyembelih hewan kurbannya,
kemudian berkata: “Wahai Tsauban, uruslah daging kurban ini.” Maka aku terus
membagikan daging tersebut hingga beliau sampai di Madinah.” (H.r. Muslim)
Ketiga
Allah mudahkan untuk bisa berkurban pada tahun ini. Semoga Allah juga
mengaruniakan keikhlasan dalam ibadah kurban kita, agar diterima dan
mendapatkan ridha dari Allah Ta’ala, Amin Ya Rabbal Alamin.
Selesai
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan
mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu."
ش يُ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ۗ َما ِم ْن َشفِي ٍْع اِاَّلِ ْض فِ ْي ِستَّ ِة اَيَّا ٍم ثُ َّم ا ْست َٰوى َعلَى ْال َعر
َ ْت َوا اْل َ ر َ َاِ َّن َربَّ ُك ُم هّٰللا ُ الَّ ِذيْ َخل
ِ ق السَّمٰ ٰو
َِم ۢ ْن بَ ْع ِد اِ ْذنِ ٖه ٰۗ ذ لِ ُك ُم هّٰللا ُ َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُدوْ هُ ۗ اَفَاَل تَ َذ َّكرُوْ ن
"Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan Bumi
dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk
mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah
ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak
mengambil pelajaran?"
Shadaqallahul Adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Shadaqallahul Adziim.
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb (1)*
Orang-orang Hindu masa lampau juga mempunyai banyak Dewa yang diyakini
sebagai Tuhan Tuhan Keyakinan itu tercermin antara lain dalam hikayat
Mahabharata
Masyarakat Mesir tidak terkecuali mereka meyakini adanya Dewa Iziz Dewa oziris
dan yang tertinggi adalah dewa Ra', masyarakat Persia pun demikian mereka
percaya ada Tuhan gelap dan Tuhan terang begitulah seterusnya.
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan
mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu."
Dari ayat di atas Allah memerintahkan manusia untuk mengetahui makna Tuhan
dan Allah Tuhan itu siapa...? dan Allah itu siapa...?
Sebelum kita mengetahui dan mengenal Tuhan dan Allah itu siapa terlebih dahulu
kita harus mengenali diri kita sendiri yang sebenarnya siapa kita...? dari mana
kita...? mau ke mana kita...? Nabi bersabda : Barangsiapa yang mengenal dirinya
sendiri pasti ia akan mengenal Tuhannya.
Manusia diciptakan di muka bumi bukan kehendak dirinya sendiri akan tetapi ada
kehendak lain di luar kemampuan manusia siapakah Dia Dia adalah sang pencipta
(Allah) Tuhan yang telah menciptakan manusia Bumi dan langit beserta isinya
ش يُ َدبِّ ُر ااْل َ ْم َر ۗ َما ِم ْن َشفِي ٍْع اِاَّلِ ْض فِ ْي ِستَّ ِة اَيَّا ٍم ثُ َّم ا ْست َٰوى َعلَى ْال َعر
َ ْت َوا اْل َ ر َ َاِ َّن َربَّ ُك ُم هّٰللا ُ الَّ ِذيْ َخل
ِ ق السَّمٰ ٰو
َِم ۢ ْن بَ ْع ِد اِ ْذنِ ٖه ٰۗ ذ لِ ُك ُم هّٰللا ُ َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُدوْ هُ ۗ اَفَاَل تَ َذ َّكرُوْ ن
"Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan Bumi
dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk
mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah
ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak
mengambil pelajaran?"
"Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang
benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk
kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar
Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman
air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka."
Setelah manusia mengetahui bahwa yang telah menciptakan segala apa yang ada
di langit dan di bumi serta yang mengatur segala kehidupan makhluk adalah Allah
Tuhan yang segala Maha, maka manusia harus mengetahui untuk pa ia diciptakan
Allah di muka bumi akan kemana manusia setelah hidup di muka bumi dan
bagaimana bisa mengenal Allah Tuhan yang sebenarnya
Selanjutnya akan dijelaskan *kewajiban manusia dihadapan Allah, Allah tidak suka
dipersekutukan dengan sesuatupun akan tetapi Mengapa manusia lebih senang
menyekutukan Allah...?
dan apa saja perwujudan tuhan-tuhan yang disembah oleh manusia serta apa ciri-
ciri manusia yang menyembah selain Allah dan Apa akibatnya jika kita
menyembah selain Allah...?*
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku."
َ ٰۤيا َ يُّهَا النَّا سُ ا ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم َوا لَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن
"Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-
orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-
Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
َق فَا ْعبُ ِد هّٰللا َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ال ِّد ْين َ اِنَّ ۤا اَ ْن َز ْلن َۤا اِلَ ْيكَ ْال ِك ٰت
ِّ ب بِا ْل َح
"Katakanlah, "Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agamaku.""
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 14)
َص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ ْال ٰـكفِرُوْ ن هّٰللا
ِ ِفَا ْدعُوا َ ُم ْخل
هّٰللا
ك ِديْنُ ْالقَيِّ َم ِة ِ ِ و َم ۤا اُ ِمر ُۤوْ ا اِاَّل لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل
َ ِص ْينَ لَـهُ ال ِّد ْينَ ۙ ُحنَفَٓا َء َويُقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َويُْؤ تُوا ال َّز ٰكوةَ َو ٰذل َ
wa maaa umiruuu illaa liya'budulloha mukhlishiina lahud-diina hunafaaa-a wa
yuqiimush-sholaata wa yu-tuz-zakaata wa zaalika diinul-qoyyimah
"Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para
malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain
Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
ٰ َك و اَل يضُرُّ كَ ۚ فَا ْن فَع ْلتَ فَا نَّكَ ا ًذا من
َالظّلِ ِم ْين هّٰللا
ِّ ِ ِ َ ِ َ َ َ ع ِم ْن ُدوْ ِن ِ َما اَل يَ ْنفَ ُع
ُ َواَل تَ ْد
"Dan jangan engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi bencana kepadamu selain Allah sebab jika engkau lakukan (yang
demikian) maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim.""
ٌ ِع َم َع هّٰللا ِ اِ ٰلهًا ٰاخَ َر ۘ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو ۗ ُكلُّ َش ْي ٍء هَا ل
َك اِاَّل َوجْ هَهٗ ۗ لَـهُ ْال ُح ْك ُم َواِ لَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن ُ َواَل تَ ْد
"Dan jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu
dikembalikan."
ت ِر ْزقًا لَّـ ُك ْم ۚ فَاَل ِ ض فِ َرا ًشا َّوا ل َّس َمٓا َء بِنَٓا ًء ۖ َّواَ ْن َز َل ِمنَ ال َّس َمٓا ِء َمٓا ًء فَا َ ْخ َر َج بِ ٖه ِمنَ الثَّ َم ٰر
َ ْالَّ ِذيْ َج َع َل لَـ ُك ُم ااْل َ ر
َتَجْ َعلُوْ ا هّٰلِل ِ اَ ْندَا دًا َّواَ ْنـتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن
"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan
(hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu
mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."
س َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَا دًا يُّ ِحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوا لَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ۤوْ ا اَ َش ُّد ُحبًّا لِّ ٰـلّ ِه ۗ َولَوْ يَ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ۤوْ ا
ِ َو ِمنَ النَّا
هّٰللا هّٰلِل
ِ ب ۙ اَ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا
ب َ اِ ْذ يَ َروْ نَ ْال َع َذا
"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat
zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan
itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka
menyesal)."
َۙ واَ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِدى ْالقَوْ َم ْال ٰكفِ ِر ْين َ ِٰذل
َ ك بِا َ نَّهُ ُم ا ْستَ َحبُّوا ْال َح ٰيوةَ ال ُّد ْنيَا َعلَى ااْل ٰ ِخ َر ِة
"Yang demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di dunia
daripada akhirat, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir."
Tuhan yang disembah dan diagung-agungkan oleh manusia selain Allah adalah
Berhala
"Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah inasan (berhala), dan
mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka,"
اِنَّ َما تَ ْعبُ ُدوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَوْ ثَا نًا َّوت َْخلُقُوْ نَ اِ ْف ًكا ۗ اِ َّن الَّ ِذ ْينَ تَ ْعبُ ُدوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَل يَ ْملِ ُكوْ نَ لَـ ُك ْم ِر ْزقًا فَا ْبتَ ُغوْ ا ِع ْن َد
َق َوا ْعبُ ُدوْ هُ َوا ْش ُكرُوْ ا لَهٗ ۗ اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن ْ
َ الرِّز هّٰللا
ِ
6. Apa itu berhala dan apa ciri-cirinya Mengapa kita tidak boleh menyembah
berhala
Berhala adalah setiap sesuatu apa saja baik berupa makhluk hidup atau benda
mati yang dijadikan tuhan-tuhan oleh manusia proses menyembahnya diawali
dari sifat kebanggaan atau kecintaan terhadap sesuatu dengan berlebih-lebihan
dan melampaui batas
ََوا لَّ ِذ ْينَ يَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَل يَ ْخلُقُوْ نَ َشيْـًئا َّوهُ ْم ي ُْخلَقُوْ ن
"Dan (berhala-berhala) yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat
sesuatu apa pun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang."
"(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak
mengetahui kapankah (penyembahnya) dibangkitkan."
ٰ َواِ ْن تَ ْد ُعوْ هُ ْم اِلَى ْاله ُٰدى اَل يَتَّبِعُوْ ُك ْم ۗ َس َوٓا ٌء َعلَ ْي ُك ْم اَ َدعَوْ تُ ُموْ هُ ْم اَ ْم اَ ْنـتُ ْم
َص ِمتُوْ ن
ٰ اِ َّن الَّ ِذ ْينَ تَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ ِعبَا ٌد اَ ْمثَا لُـ ُك ْم فَا ْد ُعوْ هُ ْم فَ ْليَ ْست َِج ْيبُوْ ا لَـ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم
َص ِدقِ ْين
Selesai...
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah
telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas
penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah
(membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"
Shadaqallahul Adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Perwujudan Berhala yg Dipertuhankan dan Disembah Oleh Manusia (1)
"Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah inasan (berhala), dan
mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka,"
قَا َل َما َمنَ َعكَ اَ اَّل تَ ْس ُج َد اِ ْذ اَ َمرْ تُكَ ۗ قَا َل اَن َۡا خَ ْي ٌر ِّم ْنهُ ۚ َخلَ ْقتَنِ ْي ِم ْن نَّا ٍر َّو َخلَ ْقتَهٗ ِم ْن ِطي ٍْن
qoola maa mana'aka allaa tasjuda iz amartuk, qoola ana khoirum min-h,
kholaqtanii min naariw wa kholaqtahuu ming thiin
"(Allah) berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud
(kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" (Iblis) menjawab, "Aku lebih baik
daripada dia.Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari
tanah.""
َ اِاَّل ۤ اِ ْبلِي
َْس ۗ اِ ْستَ ْكبَ َر َو َكا نَ ِمنَ ْال ٰكفِ ِر ْين
َي ۗ اَ ْستَ ْكبَرْ تَ اَ ْم ُك ْنتَ ِمنَ ْال َعا لِ ْين ُ قَا َل ٰۤيـاِ ْبلِيْسُ َما َمنَ َعكَ اَ ْن تَ ْس ُج َد لِ َما خَ لَ ْق
َّ ت بِيَ َد
"(Allah) berfirman, "Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada
yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan
diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?""
قَا َل اَن َۡا خَ ْي ٌر ِّم ْنهُ ۗ َخلَ ْقتَنِ ْي ِم ْن نَّا ٍر َّو َخلَ ْقتَهٗ ِم ْن ِطي ٍْن
"(Iblis) berkata, "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.""
ۤ
ِ ْ قَا َل َربِّ بِ َما اَ ْغ َو ْيتَنِ ْي اَل ُ زَ يِّن ََّن لَهُ ْم فِى ااْل َ ر
َض َواَل ُ ْغ ِويَـنَّهُ ْم اَجْ َم ِع ْين
"Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan
aku akan menyesatkan mereka semuanya,"
ق ع َْن اَ ْم ِر َرب ِّٖه ۗ اَفَتَـتَّ ِخ ُذوْ نَهٗ َو ُذرِّ يَّتَهٗۤ اَوْ لِيَٓا َء ٓ
َ َواِ ْذ قُ ْلنَا لِ ْل َم ٰلِئ َك ِة ا ْس ُج ُدوْ ا اِل ٰ َد َم فَ َس َج ُد ۤوْ ا اِاَّل ۤ اِ ْبلِي
َ ْس ۗ َكا نَ ِمنَ ْال ِجنِّ فَفَ َس
ٰ م ْن ُدوْ ني وهُم لَـ ُكم َعد ٌُّو ۗ بْئس ل
لظّلِ ِم ْينَ بَ َداًل ِ َ ِ ْ ْ َ ْ ِ ِ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu
kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan)
jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia
dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah
musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang
zalim."
هّٰللا
ص ِر ٖه ِغ ٰش َوةً ۗ فَ َم ْن يَّ ْه ِد ْي ِه َ َضلَّهُ ُ ع َٰلى ِع ْل ٍم َّوخَ تَ َم ع َٰلى َس ْم ِع ٖه َوقَ ْلبِ ٖه َو َج َع َل ع َٰلى بَ َاَفَ َر َءيْتَ َم ِن اتَّ َخ َذ اِ ٰلهَهٗ ه َٰوٮهُ َوا
َِم ۢ ْن بَ ْع ِد هّٰللا ِ ۗ اَفَاَل تَ َذ َّكرُوْ ن
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah
telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas
penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah
(membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"
"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.""
3. Perwujudan Berhala adalah lalai dari perintah Allah akibat kecintaan yang
berlebihan kepada anak keluarga atau harta.
ۚ َّت بِ ٖهْ ت َح ْماًل خَ فِ ْيفًا فَ َمر ْ َس َّوا ِح َد ٍة َّو َج َع َل ِم ْنهَا َزوْ َجهَا لِيَ ْس ُكنَ اِلَ ْيهَا ۚ فَلَ َّما تَ َغ ٰ ّشٮهَا َح َمل
ٍ هُ َو الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَّـ ْف
َصا لِحًا لَّـنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ال ٰ ّش ِك ِر ْين هّٰللا ْ َفَلَ َّم ۤا اَ ْثقَل
َ ت َّد َع َوا َ َربَّهُ َما لَِئ ْن ٰاتَ ْيتَـنَا
"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia
menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya
(suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), "Jika
Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.""
َصا لِحًـا َج َعاَل لَهٗ ُش َر َكٓا َء فِ ْي َم ۤا ٰا ٰتٮهُ َما ۚ فَت َٰعلَى هّٰللا ُ َع َّما يُ ْش ِر ُكوْ ن
َ فَلَ َّم ۤا ٰا ٰتٮهُ َما
"Maka, setelah Dia memberi keduanya seorang anak yang saleh, mereka
menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya itu.
Maka, Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan."
َ ولِٓئ
َك هُ ُم ْال ٰخ ِسرُوْ ن ٰ ُ ۚ و َم ْن يَّ ْف َعلْ ٰذلِكَ فَا هّٰللا
َ ِ ٰيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تُ ْل ِه ُك ْم اَ ْم َوا لُ ُك ْم َواَل ۤ اَوْ اَل ُد ُك ْم ع َْن ِذ ْك ِر
ۤ
4. Perwujudan berhala berikutnya adalah harta ilmu jabatan dan kebanggaan diri
akibat kemegahan dunia.
"Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena
ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan
umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya
tentang dosa-dosa mereka."
َظي ٍْم ٍّ فَ َخ َر َج ع َٰلى قَوْ ِم ٖه فِ ْي ِز ْينَتِ ٖه ۗ قَا َل الَّ ِذ ْينَ ي ُِر ْي ُدوْ نَ ْال َح ٰيوةَ ال ُّد ْنيَا ٰيلَيْتَ لَـنَا ِم ْث َل َم ۤا اُوْ تِ َي قَا رُوْ نُ ۙ اِنَّهٗ لَ ُذوْ َح
ِ ظع
َ فَ َك َّذ
ٰ ب َوع
َصى
"Tetapi dia (Fir'aun) mendustakan dan mendurhakai."
"Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut
(kepada Allah)."
(QS. An-Nazi'at 79: Ayat 21 - 26)
ب َّو َحفَ ْف ٰنهُ َما بِن َْخ ٍل َّو َج َع ْلنَا بَ ْينَهُ َما زَرْ عًا
ٍ وا ضْ ِربْ لَهُ ْم َّمثَاًل َّر ُجلَي ِْن َج َع ْلنَا اِل َ َح ِد ِه َما َجنَّتَ ْي ِن ِم ْن اَ ْعنَا
َ
َظلِ ْم ِّم ْنهُ َشيْـًئـا ۙ َّوفَجَّرْ نَا ِخ ٰلـلَهُ َما نَهَرًا ْ ِك ْلتَا ْال َجـنَّتَ ْي ِن ٰات
ْ َت اُ ُكلَهَا َولَ ْم ت
"Kedua kebun itu menghasilkan buahnya, dan tidak berkurang (buahnya) sedikit
pun, dan di celah-celah kedua kebun itu Kami alirkan sungai,"
اور ُٗۤه اَن َۡا اَ ْكثَ ُر ِم ْنكَ َما اًل َّواَع َُّز نَفَرًا َ َِو َكا نَ لَهٗ ثَ َم ٌر ۚ فَقَا َل ل
ِ صا ِحبِ ٖه َوه َُو يُ َح
"dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang
beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, "Hartaku lebih banyak daripada
hartamu dan pengikutku lebih kuat.""
َ ُمنِ ْيبِ ْينَ اِلَ ْي ِه َوا تَّقُوْ هُ َواَ قِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َواَل تَ ُكوْ نُوْ ا ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين
ٍ ِمنَ الَّ ِذ ْينَ فَ َّرقُوْ ا ِد ْينَهُ ْم َو َكا نُوْ ا ِشيَعًا ۗ ُكلُّ ِح ْز
َب بِۢ َما لَ َد ْي ِه ْم فَ ِرحُوْ ن
"yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi
beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
golongan mereka."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 31- 32)
ٍ َو َج َعلُوْ ا هّٰلِل ِ ُش َر َكٓا َء ْال ِج َّن َوخَ لَقَهُ ْم َو َخ َرقُوْ ا لَهٗ بَنِ ْينَ َوبَ ٰن
ِ َت بِۢ َغي ِْر ِع ْل ٍم ۗ ُسب ْٰحنَهٗ َوت َٰع ٰلى َع َّما ي
َصفُوْ ن
ۤ
ََويَوْ َم يَحْ ُش ُرهُ ْم َج ِم ْيعًا ثُ َّم يَقُوْ ُل لِ ْل َم ٰلِٓئ َك ِة اَ ٰهُؤٓاَل ِء اِيَّا ُك ْم َكا نُوْ ا يَ ْعبُ ُدوْ ن
َقَا لُوْ ا ُسب ْٰحنَكَ اَ ْنتَ َولِيُّنَا ِم ْن ُدوْ نِ ِه ْم ۚ بَلْ َكا نُوْ ا يَ ْعبُ ُدوْ نَ ْال ِج َّن ۚ اَ ْكثَ ُرهُ ْم بِ ِه ْم ُّمْؤ ِمنُوْ ن
"Para malaikat itu menjawab, "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami,
bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka
beriman kepada jin itu.""
"dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang
meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin)
menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat."
(QS. Al-Jinn 72: Ayat 6)
ۗ وقَا َل ْال َم ِس ْي ُح ٰيبَنِ ۤ ْي اِس َْرٓا ِءي َْل ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َرب ِّْي َو َربَّ ُك ْم ۗ اِنَّهٗ َم ْن هّٰللا
َ لَقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذ ْينَ قَا لُ ۤوْ ا اِ َّن َ ه َُو ْال َم ِس ْي ُح ابْنُ َمرْ يَ َم
ٰ هّٰللا هّٰلل
صا ٍر َ ۗ و َما لِلظّلِ ِم ْينَ ِم ْن اَ ْن َ يُّ ْش ِر ْك بِا ِ فَقَ ْد َح َّر َم ُ َعلَ ْي ِه ْال َجـنَّةَ َو َمْأ ٰوٮهُ النَّا ُر
"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itu dialah
Al-Masih putra Maryam." Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil!
Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya barang siapa
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan
surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun
bagi orang-orang zalim itu."
"Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah
satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan
Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-
orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih."
"Mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-
Nya? Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
ُص ِّد ْيقَةٌ ۗ َكا نَا يَْأ ُك ٰل ِن الطَّ َعا َم ۗ اُ ْنظُرْ َك ْيفَ نُبَيِّن
ِ ٗۗ واُ ُّمه ْ ََما ْال َم ِس ْي ُح ابْنُ َمرْ يَ َم اِاَّل َرسُوْ ٌل ۚ قَ ْد َخل
َ ت ِم ْن قَ ْبلِ ِه الرُّ ُس ُل
َت ثُ َّم ا ْنظُرْ اَ ٰنّى يُْؤ فَ ُكوْ نِ لَهُ ُم ااْل ٰ ٰي
"Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu
beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran.
Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan
ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka)."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ََواَل يَْأ ُم َر ُك ْم اَ ْن تَتَّ ِخ ُذوا ْال َم ٰلِٓئ َكةَ َوا لنَّبِ ٖيّنَ اَرْ بَا بًا ۗ اَيَْأ ُم ُر ُك ْم بِا ْل ُك ْف ِر بَ ْع َد اِ ْذ اَ ْنـتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن
"Dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan
para nabi sebagai Tuhan. Apakah dia (patut) menyuruh kamu menjadi kafir
setelah kamu menjadi muslim?"
Selesai....
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat)
itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"
َالَّ ِذ ْينَ يَظُنُّوْ نَ اَنَّهُ ْم ُّم ٰلقُوْ ا َربِّ ِه ْم َواَ نَّهُ ْم اِلَ ْي ِه ٰر ِجعُوْ ن
"(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya."
Shadaqallahul Adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Azab Bagi Orang-orang Yang Mempersrkutukan Allah (1)
Azab bagi orang orang yang mempersekutukan Allah atau penyembah berhala
adalah sebagai berikut :
ۚ و َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِا هّٰلل ِ فَقَ ِد ا ْفت َٰۤـرى اِ ْث ًما َع ِظ ْي ًما َ ِاِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْغفِ ُر اَ ْن يُّ ْش َركَ بِ ٖه َويَ ْغفِ ُر َما ُدوْ نَ ٰذل
َ ك لِ َم ْن يَّ َشٓا ُء
ض ٰلاًل ۢ بَ ِع ْيدًا هّٰلل َ اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْغفِ ُر اَ ْن يُّ ْش َر
َ ِك بِ ٖه َويَ ْغفِ ُر َما ُدوْ نَ ٰذل
َ ۗ و َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِا ِ فَقَ ْد
َ ض َّل َ ك لِ َم ْن يَّ َشٓا ُء
َضبٌ ۗ اَتُ َجا ِدلُوْ نَنِ ْي فِ ۤ ْي اَ ْس َمٓا ٍء َس َّم ْيتُ ُموْ ه َۤا اَ ْنـتُ ْم َو ٰا بَٓا ُؤ ُك ْم َّما نَ َّز َل هّٰللا ُ بِهَا
َ قَا َل قَ ْد َوقَ َع َعلَ ْي ُك ْم ِّم ْن َّربِّ ُك ْم ِرجْ سٌ َّوغ
َِم ْن س ُْل ٰط ٍن ۗ فَا ْنت َِظر ُۤوْ ا اِنِّ ْي َم َع ُك ْم ِّمنَ ْال ُم ْنت َِظ ِر ْين
"Dia (Hud) menjawab, "Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan
menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama
(berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak
menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku
pun bersamamu termasuk yang menunggu.""
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb.
ٰ ظلَم ممن ا ْفت َٰرى َعلَى هّٰللا َكذبًا اَوْ َك َّذب ب ٰا ٰيته ۗ انَّهٗ اَل يُ ْفل ُح
َالظّلِ ُموْ ن ِ ِ ِٖ ِ َ ِ ِ ِ َّ ِ ُ ْ ََو َم ْن ا
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu
kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya?
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung."
ََويَوْ َم نَحْ ُش ُرهُ ْم َج ِم ْيعًا ثُ َّم نَقُوْ ُل لِلَّ ِذ ْينَ اَ ْش َر ُك ۤوْ ا اَ ْينَ ُش َر َكٓا ُؤ ُك ُم الَّ ِذ ْينَ ُك ْنتُ ْم ت َْز ُع ُموْ ن
"Dan (ingatlah), pada hari ketika Kami mengumpulkan mereka semua, kemudian
Kami berfirman kepada orang-orang yang mempersekutukan Allah, "Di manakah
sembahan-sembahanmu yang dahulu kamu sangka (sekutu-sekutu Kami)?""
ض ٍّرُ ِض لَيَـقُوْ لُ َّن هّٰللا ُ ۗ قُلْ اَفَ َر َء ْيتُ ْم َّما تَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اِ ْن اَ َرا َدنِ َي هّٰللا ُ ب
َ ْت َوا اْل َ ر ِ ق السَّمٰ ٰوَ ََولَِئ ْن َسا َ ْلتَهُ ْم َّم ْن َخل
َت َرحْ َمتِ ٖه ۗ قُلْ َح ْسبِ َي هّٰللا ُ ۗ َعلَ ْي ِه يَت ََو َّك ُل ْال ُمتَ َو ِّكلُوْ ن
ُ ت ضُرِّ ٖۤه اَوْ اَ َرا َدنِ ْي بِ َرحْ َم ٍة هَلْ ه َُّن ُم ْم ِس ٰكُ هَلْ ه َُّن ٰك ِش ٰف
"Dan sungguh, jika engkau tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi?" Niscaya mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Kalau begitu
tahukah kamu tentang apa yang kamu sembah selain Allah, jika Allah hendak
mendatangkan bencana kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan
bencana itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka
dapat mencegah rahmat-Nya?" Katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku. Kepada-
Nyalah orang-orang yang bertawakal berserah diri.""
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb.
ۤ ٓ ٰ ُظلَم ممن ا ْفت َٰـرى َعلَى هّٰللا َكذبًا اَوْ َك َّذب ب ٰا ٰيته ۗ ا
ۗ ح ٰتّى اِ َذا َجٓا َء ْتهُ ْم ُر ُسلُـنَا َ ب ِ َص ْيبُهُ ْم ِّمنَ ْالـ ِك ٰت
ِ ولِئكَ يَنَا لُهُ ْم ن ِٖ ِ َ ِ ِ ِ َّ ِ ُ ْ َفَ َم ْن ا
ۤ هّٰللا
َ يَت ََوفَّوْ نَهُ ْم ۙ قَا لُ ۤوْ ا اَ ْينَ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن ِ ۗ قَا لُوْ ا
َضلُّوْ ا َعنَّا َو َش ِه ُدوْ ا ع َٰلى اَ ْنفُ ِس ِه ْم اَنَّهُ ْم َكا نُوْ ا ٰكفِ ِر ْين
ۤ
ۗ ح ٰتّى اِ َذا ا َّدا ْ ت اُ َّمةٌ لَّ َعن
َ َت اُ ْختَهَا ْ َس فِى النَّا ِر ۗ ُكلَّ َما َدخَ ل ِ ت ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم ِّمنَ ْال ِجنِّ َوا اْل ِ ْنْ َقَا َل ا ْد ُخلُوْ ا فِ ۤ ْي اُ َم ٍم قَ ْد خَ ل
ۤ
ٌ ضع
ْف ِ ٍّض ْعفًا ِّمنَ النَّا ِر ۗ قَا َل لِ ُكل ِ ضلُّوْ نَا فَ ٰا تِ ِه ْم َع َذا بًاَ َت اُ ْخ ٰرٮهُ ْم اِل ُ وْ ٰلٮهُ ْم َربَّنَا ٰهُؤٓاَل ِء ا
ْ ََر ُكوْ ا فِ ْيهَا َج ِم ْيعًا ۙ قَا ل
ََّو ٰلـ ِك ْن اَّل تَ ْعلَ ُموْ ن
"Allah berfirman, "Masuklah kamu ke dalam api neraka bersama golongan jin dan
manusia yang telah lebih dahulu dari kamu. Setiap kali suatu umat masuk, dia
melaknat saudaranya, sehingga apabila mereka telah masuk semuanya,
berkatalah orang yang (masuk) belakangan (kepada) orang yang (masuk) terlebih
dahulu, "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami. Datangkanlah siksaan
api neraka yang berlipat ganda kepada mereka." Allah berfirman, "Masing-masing
mendapatkan (siksaan) yang berlipat ganda, tapi kamu tidak mengetahui.""
"dan dikatakan kepada mereka, "Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu
sembah,"
"selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka
sendiri?""
Selesai...
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr wb
ۤ
َ ي اَنَّ َم ۤا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلـهٌ َّوا ِح ٌد ۚ فَ َم ْن َكا نَ يَرْ جُوْ ا لِقَٓا َء َرب ِّٖه فَ ْليَـ ْع َملْ َع َماًل
صا َّ َقُلْ اِنَّ َم ۤا اَن َۡا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰحى اِل
لِحًـا َّواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َرب ِّٖۤه اَ َحدًا
Shadaqallahul Adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
َقَا لُوْ ا نَـ ْعبُ ُد اَصْ نَا ًما فَنَظَلُّ لَهَا ٰع ِكفِ ْين
"Mereka menjawab, "Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat
begitu.""
َ قَا َل اَفَ َر َء ْيتُ ْم َّما ُك ْنتُ ْم تَ ْعبُ ُدوْ ن
"Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah,"
"sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan
seluruh alam,"
ۤ
ِ َت اِنِّ ْي قَ ْد َجٓا َءنِ ْي ِمنَ ْال ِع ْل ِم َما لَ ْم يَْأتِكَ فَا تَّبِ ْعنِ ۤ ْي اَ ْه ِدك
ص َرا طًا َس ِويًّا ِ َٰيـاَب
"Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak
diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan
kepadamu jalan yang lurus."
ۤ
ِ ت اَل تَ ْعبُ ِد ال َّشي ْٰطنَ ۗ اِ َّن ال َّشي ْٰطنَ َكا نَ لِلرَّحْ مٰ ِن ع
َصيًّا ِ َٰيـاَب
"Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka
kepada Tuhan Yang Maha Pengasih."
َّ ِ َواِ ْذ قَا َل اِب ْٰر ِه ْي ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰه َذا ْالبَلَ َد ٰا ِمنًا َّوا جْ نُ ْبنِ ْي َوبَن
ي اَ ْن نَّـ ْعبُ َد ااْل َ صْ نَا َم
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah),
negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak
menyembah berhala."
ََو تَا هّٰلل ِ اَل َ ِك ْيد ََّن اَصْ نَا َم ُك ْم بَ ْع َد اَ ْن تُ َولُّوْ ا ُم ْدبِ ِر ْين
"Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-
berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya."
َفَ َج َعلَهُ ْم ج ُٰذ ًذا اِاَّل َكبِ ْيرًا لَّهُ ْم لَ َعلَّهُ ْم اِلَ ْي ِه يَرْ ِجعُوْ ن
Selesai...
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah. Maka janganlah kamu
menyembah apa pun di dalamnya selain Allah."
َّواَنَّهٗ لَ َّما قَا َم َع ْب ُد هّٰللا ِ يَ ْد ُعوْ هُ َكا ُدوْ ا يَ ُكوْ نُوْ نَ َعلَ ْي ِه لِبَدًا
Shadaqallahul Adziim
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Kiat-kiat agar kita tidak menyembah berhala akan tetapi yang kita sembah hanya
Allah zat yang mempunyai sifat kasih sayang
ْ ُّ ِم ْن ن
طفَ ٍة اِ َذا تُ ْم ٰنى
هّٰللَا
ۚ وه َُو َ ق َما يَ َشٓا ُء َ ْف قُ َّوةً ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد قُ َّو ٍة
ُ ُض ْعفًا َّو َش ْيبَةً ۗ يَ ْخل َ ْف ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد
ٍ ضع َ ُ الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن
ٍ ضع
ْال َعلِ ْي ُم ْالقَ ِد ْي ُر
"Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan
(kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan
(kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang
Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa."
3. Hindari dari sifat berburuk sangka kepada allah karena kehidupan manusia
telah diatur dengan baik, tinggal manusia yang berupaya.
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada
sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa
yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang
mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
َ ْاَفَ َم ْن َّو َع ْد ٰنهُ َو ْعدًا َح َسنًا فَه َُو اَل قِ ْي ِه َك َم ْن َّمتَّع ْٰنهُ َمتَا َع ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا ثُ َّم ه َُو يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ِمنَ ْال ُمح
َض ِر ْين
"Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik
(surga) lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya
kesenangan hidup duniawi; kemudian pada hari Kiamat dia termasuk orang-orang
yang diseret (ke dalam neraka)?"
4. Hindari dari sifat berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam segala sesuatu.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan."
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
ْۤ َ
ط ٰغى َ َكاَّل ۤ اِ َّن ااْل ِ ْن َسا نَ لي
5. Harta yang kita miliki hanya titipan Allah untuk kita selama hidup di dunia.
َۚ و َما ِع ْن َد هّٰللا ِ َخ ْي ٌر َّواَب ْٰقى ۗ اَفَاَل تَ ْعقِلُوْ ن ُ َو َم ۤا اُوْ تِ ْيتُ ْم ِّم ْن َش ْي ٍء فَ َمتَا
َ ع ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا َو ِز ْينَـتُهَا
"Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka
itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi
Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?"
َۗ وا ْل َعا قِبَةُ لِ ْل ُمتَّقِ ْين ِ ْك ال َّدا ُر ااْل ٰ ِخ َرةُ نَجْ َعلُهَا لِلَّ ِذ ْينَ اَل ي ُِر ْي ُدوْ نَ ُعلُ ًّوا فِى ااْل َ ر
َ ض َواَل فَ َسا دًا َ تِ ْل
"Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri
dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-
orang yang bertakwa."
Selesai. ..
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
"Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia hendak
menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah
sesuatu itu."
"('Isa berkata), "Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka
sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.""
(QS. Maryam 19: Ayat 36)
فَا ْختَلَفَ ااْل َ حْ زَ ا بُ ِم ۢ ْن بَ ْينِ ِه ْم ۚ فَ َو ْي ٌل لِّـلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِم ْن َّم ْشهَ ِد يَوْ ٍم َع ِظي ٍْم
Shadaqallahul Adziim..
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
َۘ وهُ ْم فِ ْي َغ ْفلَ ٍة َّوهُ ْم اَل يُْؤ ِمنُوْ ن ِ َُواَ ْن ِذرْ هُ ْم يَوْ َم ْال َح ْس َر ِة اِ ْذ ق
َ ض َي ااْل َ ْم ُر
"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak
beriman."
َ ْث ااْل َ ر
َض َو َم ْن َعلَ ْيهَا َواِ لَـ ْينَا يُرْ َجعُوْ ن ُ اِنَّا نَحْ نُ ن َِر
"Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya, dan
hanya kepada Kami mereka dikembalikan."
Shadaqallahul Adziim.
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
Dengan nikmat kemerdekaan pula kita bisa bercengkrama dengan keluarga, istri
dan anak tercinta kita.
Pada setiap momen Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita kita
selalu teringat peristiwa 77 tahun silam pada saat pembacaan teks proklamasi
yang dibacakan Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta pada hari Jumat, tanggal 17
Agustus 1945 bertepatan dengan tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriyyah.
Sungguh, kemerdekaan adalah nikmat luar biasa yang diberikan kepada negeri
tercinta Indonesia. Sungguh tepat jika para pendiri bangsa ini, mengabadikan rasa
syukur rakyat Indonesia dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 yang berbunyi: “Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan
didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
Setelah Indonesia merdeka, tugas kita saat ini adalah mengisi dan meneruskan
perjuangan agar bangsa ini semakin berjaya.
Salah satunya adalah menyiapkan pemuda tangguh sebagai generasi yang akan
meneruskan estafet kepemimpinan di Republik ini.
Ketika berbicara mengenai mengisi kemerdekaan, tidak bisa tidak, kita harus
berbicara mengenai pemuda. Karena merekalah yang akan menjadi generasi
penerus bangsa beberapa puluh tahun ke depan. Sebagaimana ketika berbicara
mengenai kejayaan Islam dan proses perjuangan merebut kemerdekaan, kita juga
tidak bisa melupakan peran para pemuda.
Rasulullah Saw. memberi contoh bagaimana beliau memberi ruang kepada para
pemuda Islam untuk menunjukkan kapasitas dan kemampuan mereka. Misalnya
saat memilih Usamah bin Zaid, seorang anak muda berusia 18 tahun, menjadi
panglima perang pasukan Islam ketika akan menghadapi Romawi di Syam.
Padahal, saat itu banyak sekali prajurit yang lebih senior dari dirinya, seperti Abu
Bakar, Umar bin Khattab, dan sahabat Rasulullah lainnya.
Demikianlah peradaban Islam di masa awal dibangun dengan peran para pemuda
dengan berbagai potensi dan kelebihan mereka. Selain Usamah bin Zaid, banyak
pemuda-pemuda lain seperti Tariq bin Ziyad yang kuat, Abdullah bin Mas’ud yang
amanah, Abdullah bin Abbas yang berilmu, Zaid bin Tsabit yang cerdas, Ali bin Abi
Thalib yang perkasa, Muhammad al-Fatih sang penakluk, dan tokoh pemuda
Muslim lainnya.
Jika dahulu Islam dan bangsa ini pernah mencapai masa kejayaannya melalui
sentuhan para pemuda, maka pada momen kemerdekaan ini adalah momen yang
sangat tepat bagi pemuda muslim tampil kembali dalam mengisi kemerdekaan
Republik Indonesia.
Paling tidak, ada dua poin peran pemuda Islam dalam mengisi kemerdekaan
Indonesia.
Saat ini, aset terbesar negara Indonesia bukanlah sumber daya alamnya saja.
Tetapi faktor sumber daya manusia atau SDM-nya pun harus diperhatikan. Salah
satunya adalah menyiapkan calon generasi bangsa yang bermutu dan berkualitas
melalui pendidikan.
ِ ٱلع ْل َم َد َر ٰ َج
ْت ۚ َوٱهَّلل ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِير ِ واْ ُوا ِمن ُك ْم َوٱلَّ ِذينَ ُأوت
ْ ُيَرْ فَ ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
Kedua, pemuda Muslim harus terlibat aktif dalam penegakan amar makruf nahi
munkar.
Penegakan amar makruf nahi munkar menjadi kewajiban setiap muslim, termasuk
para pemuda Muslim sesuai dengan kemampuannya. Energi berlebih yang dimiliki
para pemuda harus diarahkan kepada hal-hal yang positif dan memberikan
kemanfaatan kepada masyarakat. Diantaranya adalah dengan menjadi agen
perubahan di masyarakat dengan selalu mengajak kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran. Jangan sampai pemuda justru menjadi agen perusak
dan menyebabkan hancurnya bangsa. Atau terus menerus menjadi beban bagi
orang tua dan masyarakatnya karena terjerumus pada maksiat dan dosa.
Kita semua sudah dipuji Allah Swt sebagai umat yang terbaik di dunia, dengan
memenuhi tiga syarat, yaitu menyuruh kebaikan, mencegah kemunkaran dan
beriman kepada Allah swt. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 110.
بِ َُوف َوتَ ْنهَوْ نَ ع َِن ٱل ُمن َك ِر َوتُْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ ۗ َولَوْ َءا َمنَ َأ ْه ُل ٱل ِك ٰت
ِ اس تَْأ ُمرُونَ بِٱل َم ْعر ْ ُكنتُ ْم َخ ْي َر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج
ِ َّت لِلن
َٱلف ِسقُونٰ لَ َكانَ خَ ْيرُا لَّهُم ۚ ِّم ْنهُ ُم ٱل ُمْؤ ِمنُونَ َوَأ ْكثَ ُرهُ ُم
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.”
Untuk menjadi umat pilihan ini, generasi muda Islam harus mampu
mempersiapkan diri dengan bekal iman dan karya nyata terbaik, karena kebaikan
umat di masa mendatang sangat tergantung pada para pemuda. Maka dari itu,
penting bagi para pemuda untuk mencontoh pemuda-pemuda di masa-masa awal
Islam, dimana peran mereka begitu terlihat nyata dan merubah arah peradaban
manusia.
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata mengenai peran para pemuda:
ٌّ َوالَ ُأوْ تِ َي ْا ِلع ْل َم عَالِ ٌم ِإاَّل َوه َُو َشاب، ث هللاُ نَبِيا ً ِإاَّل َشابًّا
َ َما بَ َع
”Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun kecuali dia adalah seorang pemuda.
Dan tidaklah seorang ulama diberi karunia ilmu kecuali dia adalah seorang
pemuda.”
(H.r. Ath-Thabrani).
Sejarah sudah membuktikannya, para Nabi yang diutus mengajarkan risalah iman
tauhid dibangkitkan saat usia muda mereka, mulai dari Nabi Ibrahim a.s, Nabi
Musa, Nabi Yusuf dan nabi-nabi yang lain.
Singkatnya, apabila kita ingin melihat masa depan sebuah bangsa, maka
perhatikanlah bagaimana keadaan para pemuda pada hari ini. Sebagaimana ada
pepatah bijak mengatakan, “Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan.”
Selesai...
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
"atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan."
"Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu)
lebih berkesan."
Shadaqallahul Adziim
Kemerdekaan Kita Rahmat Allah (1)
Setiap berada pada bulan Agustus, keimanan kita membimbing untuk selalu
mensyukuri nikmat kemerdekaan.
Para pendiri bangsa ini menyadari bahwa kemerdekaan merupakan karunia Allah
Swt. Kita mungkin tidak menemukan kesadaran ketuhanan itu dalam naskah
proklamasi yang sangat pendek dan disusun dengan bergegas itu, yang hanya
memuat 23 kata, dengan pernyataan yang padat.
Namun, kita menemukan kesadaran ketuhanan itu dalam naskah Mukadimah
UUD 1945 yang tujuh kali lebih panjang daripada teks Proklamasi (177 kata).
Di dalamnya kita menemukan pernyataan, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya"
Kemerdekaan ini diperoleh karena rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan juga
dorongan luhur dari generasi awal negeri ini agar kita hidup dalam kebebasan dan
terlepas dari kungkungan penjajahan.
Adalah naluriah yang wajar ketika setiap orang berharap tinggal di sebuah negeri
yang aman dan penuh kemakmuran. Bukankah Nabiyullah Ibrahim a.s. juga
memiliki harapan yang sama..?
ِ َوِإ ْذ قَا َل ِإ ْب َرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰهَ َذا بَلَدًا آ ِمنًا َوارْ ُز ْق َأ ْهلَهُ ِمنَ الثَّ َم َرا
ت َم ْن آ َمنَ ِم ْنهُ ْم بِاهللِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri
yang aman santosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya
yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. (Q.s. al-Baqarah:
126).
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari
menyembah berhala-berhala (Q.s. Ibrahim: 35).
Apapun kenyataan yang kita hadapi, jangan pernah berputus asa dari rahmat
Allah Swt. Sekali lagi, kemerdekaan ini diperjuangkan dalam waktu yang panjang
dengan selalu merawat harapan akan rahmat Allah Swt.
Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidaklah ada yang
berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir (Q.s. Yusuf: 87).
Apabila seseorang berkata, “Celakalah manusia”, maka dia adalah orang yang
paling celaka. (H.r. Muslim).
Jangan sekadar mengutuki keadaan, lalu merasa diri sendiri yang paling baik.
Jadilah orang-orang yang melakukan perubahan di tengah masyarakat, di
lingkungan kerja, di sekolah dan kampus-kampus, di dalam komunitas-komunitas,
sekecil apapun peluang kebaikan itu akan mendapat sambutan. Lihatlah
kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan dengan seluruh keterbatasan;
semua serba terbatas, tapi para pendiri negeri ini tidak putus asa. Lihatlah betapa
untuk mengetik naskah proklamasi saja, Satzuki Mishima yang diminta pinjam
mesin tik. Bendera belum ada, Ibu Fatmawati yang diminta menjahitnya. Tiang
bendera belum siap, Suhud menyiapkannya dari bambu jemuran yang dipasang
kerekan di bagian ujungnya. Sound system tidak punya, Gunawan yang merakit
mikrofon dengan bahan seadanya. Semua disiapkan dengan keterbatasan. Jika
bukan karena rahmat Allah Swt. tentu kemerdekaan itu masih sebatas impian.
Mari kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan semakin bertakwa pada Allah
Swt. Dengan ketakwaan, insya Allah, rahmat Allah Swt. akan tercurah-curahkan
untuk negeri ini. Sekali lagi, hanya dengan bertaqwa pada Allah Swt. Bukan
dengan tawa dan joget yang melenakan.
Selesai....
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb
ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ucapkanlah perkataan yang benar,"
يُّصْ لِحْ لَـ ُك ْم اَ ْع َما لَـ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَـ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم ۗ َو َم ْن يُّ ِط ِع هّٰللا َ َو َرسُوْ لَهٗ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا َع ِظ ْي ًما
Shadaqallahul Adziim
kultum Subuh
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Wujud Tuhan yang dapat kita rasakan, serta hal ihwal yang menyangkut kematian,
merupakan dua dari sekian banyak faktor pendorong manusia untuk berusaha
berhubungan dengan Tuhan dan berusaha untuk memperoleh informasi
mengenai hal itu namun dengan kemurahan-Nya, Allah telah mengutus dan
memilih manusia tertentu yaitu para Nabi dan juga Kitab Alquran untuk membuka
tabir-tabir diri-Nya baik wujud-Nya sifat-sifat- Nya, dzat-Nya keinginan-Nya kasih
sayang-Nya maupun kemurkaan-Nya
ۤ
َ ي اَنَّ َم ۤا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلـهٌ َّوا ِح ٌد ۚ فَ َم ْن َكا نَ يَرْ جُوْ ا لِقَٓا َء َرب ِّٖه فَ ْليَـ ْع َملْ َع َماًل
صا َّ َقُلْ اِنَّ َم ۤا اَن َۡا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰحى اِل
لِحًـا َّواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َرب ِّٖۤه اَ َحدًا
ۤ
َ ي اَنَّ َم ۤا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلـهٌ َّوا ِح ٌد ۚ فَ َم ْن َكا نَ يَرْ جُوْ ا لِقَٓا َء َرب ِّٖه فَ ْليَـ ْع َملْ َع َماًل
صا َّ َقُلْ اِنَّ َم ۤا اَن َۡا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰحى اِل
لِحًـا َّواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َرب ِّٖۤه اَ َحدًا
ٰۤ يا َ يُّهَا ااْل ِ ْن َسا نُ اِنَّكَ َكا ِد ٌح اِ ٰلى َربِّكَ َك ْدحًا فَ ُم ٰلقِ ْي ِه
Dari ayat tersebut di atas Allah membuka dirinya Bagi hamba-hamba-Nya yang
mau berjumpa dengan-Nya namun Allah memberikan syarat-syarat tertentu
kepada manusia yaitu agar manusia senantiasa beriman dan beramal saleh
terlebih dahulu, serta bekerja dengan sungguh-sungguh mencari keridhoan Allah
karena pertemuan tersebut yang menentukan bukan manusia akan tetapi Allah,
dan suatu saat yakin bahwa hal itu pasti akan terjadi.
Agar pertemuan itu terwujud dan mendapatkan keridaan Allah maka beriman dan
beramal saleh pun harus sesuai dengan kehendak Allah bukan kehendak manusia.
Bersambung....