Disusun Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang maha esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
FIQIH ZAKAT DAN IMPLEMENTASI ZAKAT. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas silabus mata kuliah AGAMA 3 dan yang memberi kami
tugas yaitu Bapak Dosen HUMAIDI
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan, demi
kesempurnaan karya ilmiah ini.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah sebuah sistim yang sempurna dan komprehensif. Dengan
Islam, Allah memuliakan manusia, agar dapat hidup dengan nyaman dan
sejahtera di muka bumi ini. Allah menyempurnakan kenyamanan kehidupan
manusia, pada awalnya dengan memberi petunjuk kepadanya tentang identitas
dirinya yang sesungguhnya. Allah mengajarkan kepadanya bahwa ia adalah
seorang hamba yang dimiliki oleh Tuhan yang maha Esa dan bersifat dengan
sifat-sifat kesempurnaan. Selanjutnya Allah memberikan sarana-sarana untuk
menuju kehidupan yang mulia dan memungkinkan dirinya melakukan ibadah.
Namun demikian, sarana-sarana tersebut tidak akan dapat diperoleh kecuali
dengan jalan saling tolong menolong antar sesama atas dasar saling
menghormati, dan menjaga hak dan kewajiban sesama.
Diantara sarana-sarana menuju kebahagian hidup manusia yang
diciptakan Allah melalui agama Islam adalah disyariatkannya Zakat. Zakat
disyariatkan dalam rangka meluruskan perjalanan manusia agar selaras dengan
syarat-syarat menuju kesejahteraan manusia secara pribadi dan kesejahteraan
manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Zakat berfungsi menjaga
kepemilikan pribadi agar tidak keluar dari timbangan keadilan, dan menjaga
jarak kesenjangan sosial yang menjadi biang utama terjadinya gejolak yang
berakibat runtuhnya ukhuwah, tertikamnya kehormatan dan robeknya integritas
bangsa
Polemik zakat memang tidak asing dikalangan masyarakat muslim,
zakat sebagai salah satu hukum islam, tepatnya rukun islam yang keempat
adalah sangat penting. Ada 82 tempat di dalam Al-Qur‟an yang menyebutkan
tentang zakat beriringan dengan shalat. Kedudukan antara zakat dan shalat
sering di kaitkan di beberapa ayat di dalam Al-Qur‟an yang menunjukan bahwa
zakat dari segi keutamaan hampir sama seperti halnya shalat. Shalat dikatakan
sebagai ibadah badaniah dan zakat di katakana sebagai ibadah maliyah yang
paling utama.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat
dibuat perumusan masalah sebagai berikut;
a. Apa pengertian dan filosofi zakat ?
b. Apa macam-macam zakat dan nishabnya menurut madzhab Syafiiyyah An-
Nahdliyah ?
c. Apa perbedaan infaq, shadaqah, zakat, dan hibah ?
d. Apa fungsi dan hikmah zakat ?
e. Siapa saja golongan penerima zakat, infaq, dan shadaqah
f. Bagaimana sirah Nabawiyah 1 mengenai sejarah zakat ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
a. Mengetahui pengertian dan filosofi zakat
b. Mengetahui macam-macam zakat dan nishabnya menurut madzhab
Syafiiyyah An-Nahdliyah
c. Mengetahui perbedaan infaq, shadaqah, zakat, dan hibah
d. Mengetahui fungsi dan hikmah zakat
e. Mengetahui golongan penerima zakat, infaq, dan shadaqah
f. Mengetahui sirah Nabawiyah 1 mengenai sejarah zakat ?
Pengertian dan filosofi zakat
Zakat menurut imam Ahmad bin Husain dalam kitab fathul qorib secara
bahasa ialah nama’. Nama’ berarti kesuburan atau pengembangan dapat pula
diartikan bertambah. Sedangkan menurut syara’ zakat berarti pengeluaran harta
tertentu dengan bagian tertentu dan niat tertentu serta dibagikan kepada orang
orang tertentu1 .Zakat juga beupa masdar zaka, yuzaki tazkiyatan yang berarti
kebersihan (Al-bara-katu), at-thoharatu (kesucian) dan ash-sholabu ( keberesan).
Pada pengertian diatas pada dasarnya mengacu pada empat kata kuci yang
ditentukan menurut syariat yakni harta sebagai subyek, waktu, kisaran serta objek
yaitu orang-orang tertentu. Empat hal tersebut harus didasari oleh niat.
Hakikatnya zakat merupakan bentuk shodakoh wajib untuk membersihkan harta
yang dimiliki dari kotoran dengan beberapa ketentuan. Perbedaan zakat dengan
shodakoh adalah zakat bersifat wajib dan shodakoh dihukumi sunnah. Bahkan
dalam beberapa surat dalam alquran perintah tentang zakat selalu bergandengan
dengan sholat serta sering kali di ulang ulang sebagai bentuk taukid dari surah-
surah sebelumnya. Allah berfirmandalam surah Al-Baqarah Ayat 43:
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-
orang yang ruku”'. (QS.Al-Baqoroh:43)
1
Syaikh Muhammad Qosim Al Ghazi, fathul qorib al mujib , (Bairut: Tabub’ul Bimutabaah,1992),
h..22
2
Taqiyuddin Abi Bakar bin Muhammad Al Kusaini, Kifayatul Al –Akhyar fi Hall Ghayat Al –Ikhtisar,
(Bairut: Darul Al- Kutub Al- Arabiyah), h…,72
3
Yusuf Qordawi, Hukum Zakat (Bogor : Litera Antar Nusa, 2002), h..,34
4
Fitria Kurniawati , Filosofi Zakat Dalam Filantropi Islam, (Jurnal Hukum dan Ekonomi
Syariah.2017) voi.5(2)
َّ َوآتُواmenggunakan fi’il amar yang menandakan
Pada ayat diatas pada kata َ الزكَاة
perintah. Pada kitab Tafsir Al-Ahkam dan menurut jumhur ulama’ kalimat
perintah menandakan suatu keharusan, tidak lain dapat dihukumi wajib.
Adapun filosofi zakat taidak luput dari sudut pandang kehidupan meliputi
beberapa hal yaitu keyakinan , keagamaan, pemerataan dan keadilan,
produktifitas, kebebasan, etika dan kewajaran5. Zakat dapat menumbuhkan
keyakinan bahwa Allah SWT mempunyai sifat pengasih lagi maha penyayang
serta dapat mengurangi dan menambahkan rezeki. Bahkan beberepa ulama’
berpendapat bahwa zakat itu seperti laba yang terus bertambah. Allah berfirman
dalam Alquran:
ََسِبِي ِل ِهّللاِ ث ُ َّْم الَ يُتْ ِِبعُونَ َما أَن َفقُوا ُ َمنًّا َوالَ أَذًى لَّ ُُه ْْم أَجْ ُر ُه ْْم ِعندَ َربِ ُِه ْْم َوال
َ ﴾ الَّذِينَ يُن ِفقُونَ أ َ ْم َوالَ ُُه ْْم ِفِي٢٦١﴿ َع ِليْم
خ َْوف َعلَ ْي ُِه ْْم َوالَ هُْم
يرا
ً ص َّ َِهّللا ث َ َوابُ الدُّ ْنيَا َو ْاْل ِخ َرةِ ۚ َو َكان
ِ َِهّللاُ ََس ِميعًا ب َ َم ْن َكانَ ي ُِريد ُ ث َ َو
ِ َّ َاب الدُّ ْنيَا ِفَ ِع ْند
5
Fitria Kurniawati , Filosofi Zakat Dalam Filantropi Islam, (Jurnal Hukum dan Ekonomi
Syariah.2017) voi.5(2)
Berpegang teguh pada akhirat dan tidak berpikir dalam hal senang secara
berlebihan merupakan bagian dari filosofi zakat. Ajaran tasawuf dalam kitab
fawatihu As-suwar sering kali menyebutkan masalah ini. Begitu pula dalam kitab
al Hikam yang di kemukakan oleh Imam Ibnu Atho’illah. Selain itu zakat secara
tidak lansung dapat membantu dalam sistem perekonomian sehingga terjadi
stabilitas untuk mengurangi kemiskinan, serta pemerataan ekonomi. Begitu hal itu
terpenuhi, maka tingkat kejahatan dalam masyarakat, seperti mencuri,
merapmpok, dsb.,dapat berkurang. Sehingga linkungan masyarakat menjadi damai
dan tentram. Bahkan zakat berperan penting dalam meningkatkan hubungan serta
menyucikan hati hati dari penyakit hati.
Zakat terbagi ke dalam dua bagian yaitu zakat harta benda dan zakat
badan. Jumhur ulama’ sepakat bahwa tidak sah mengeluarkan zakat tanpa diiringi
dengan niat. Sedangkan macamnya menjadi dua macam kelompok yaitu, zakat
fitrah yang wajib ditunaikan pada bulan ramadhan sampai sebelum sholat ied dan
zakat mal yang wajib ditunaikan jika memenuhi syarat kisaran harta tertentu.
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan bagi seorang muslim/ah
yang sudah mampu untuk menunaikannya. Zakat fitrah harus dikeluarkan
setahun sekali pada saat awal bulan Ramadhan hingga batas sebelum
sholat hari raya Idul Fitri. Hal tersebut yang menjadi pembeda zakat fitrah
dengan zakat lainnya.
Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk beras atau makanan pokok seberat
2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Kualitas beras atau makanan pokok harus
sesuai dengan kualitas beras atau makanan pokok yang dikonsumsi kita
sehari-hari. Namun, beras atau makanan pokok tersebut dapat diganti
dalam bentuk uang senilai 2,5 kg atau 3,5 liter beras.
2. Zakat Mal
Menurut bahasa, harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh
manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya. Sedangkan
menurut istilah, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai)
dan dapat digunakan (dimanfaatkan). Sesuatu dapat disebut dengan maal
(harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
Dalam QS. At-Taubah ayat 60, Allah memberikan ketentua ada 8
golongan orang yang menerima zakat yaitu sebagai berikut:
1. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai..
2. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah,
mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dll.
Syarat harta yang wajib di zakati yaitu, milik penuh, bertambah atau
berkembang, cukup nisab, lebih dari kebutuhan pokok, bebas dari hutang,
dan sudah berlalu satu tahun (haul).
Nisab zakat maal: 85 gram emas
Kadar zakat maal: 2,5%
Nisab zakat maal: Cara menghitung zakat maal: 2,5% x Jumlah harta yang
tersimpan selama 1 tahun
Contoh:
Bapak A selama 1 tahun penuh memiliki harta yang tersimpan
(emas/perak/uang) senilai Rp100.000.000,-. Jika harga emas saat ini
Rp622.000,-/gram, maka nishab zakat senilai Rp52.870.000,-. Sehingga
Bapak A sudah wajib zakat. Zakat maal yang perlu Bapak A tunaikan
sebesar 2,5% x Rp100.000.000,- = Rp2.500.000,-.
Adapun zakat menurut kitab fathul qorib ialah sebagai berikut:
1. Zakat unta
Permulaan nisob unta yakni 5 ekor, dan zakatnya untuk 5 ekor
adalah 1 biri-biri umur 1-2tahun
10 ekor unta zakatnya 2 ekor biri-biri umur 1-2 tahun
15 ekor unta, zakatnya 3 ekor biri-biri umur 1-2 tahun
25 ekor unta zakatnya 1 ekor unta betina umur 1-2tahun
38 ekor unta zakatnya 1 ekor unta betina umur 2-3 tahun
46 ekor unta zakatnya 1 ekor unta betina 3-4 tahun
61 ekor unta zakatnya 1 ekor unta betina umur 4-5 tahun
76 ekor unta zakatnya 2 ekor unta betina umur 2-3 tahun
91 ekor unta zakatnya 2 ekor unta betina 2-3 ahun
121 ekor unta zakatnya 3 ekor unta betina 2-3 tahun
Kemudian tiap 40 ekor unta dan seterusnya, zakatnya 1 ekor
unta betina umur 2-3 tahun
Untuk 50 ekor unta dan seterusnya zakatnya 1 ekor unta betina
umur 3-4 tahun
2. Zakat Lembu
Permulaan zakat lembu 30 ekor, zakatnya 1 ekor tabi’ (anak
lembu jantan umur 2-3 tahun)
40 ekor lembu zakatnya 1 ekor musinnah (anak lembu betina
umur 2-3 tahun
3. Zakat Kambing
Permulaan nishob kambing 40 ekor, zakatnya 1 ekor biri-biri
(domba) yang telah tanggal gigi serinya (boleh juga bermur 1-2
tahun meskipun belum copot gigi serinya) atau 1 ekor kambing
betina yang telah tanggal gigi gigi serinya ( boleh juga yang
berumur 2-3 tahun meskipun belum tanggal gigi serinya).
121 ekor kambing zakatnya 2 ekor biri-biri yang telah tanggal
gigi serinya atau yang 1-2 tahun belum tanggal giginya.
201 kambing zakatnya 3 ekor biri-biri yang sudah tanggal
giginya atau yang berumur 1-2 tahun meskipun belum tanggal
gigi serinya.
Kemudian untuk tiap 100 ekor zakatnya 1 ekor biri-biri
(dengan keadaan gigi atau umur seperti diatas.
ِفإن كانت تدخر منه قدر النصاب ِفعليك الزكاة ِفيما يحول عليه الحول من المدخرات (ِفتاوي
الشيخ ابن جِبرين
Contoh: