Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ZAKAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Agama Islam


Dosen Pengampu : Drs. A. MUHID, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
MUTIARA ADELIA (2200874201129)

ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI 2022
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya makalah ini saya dapat menyelesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini saya membahas “Zakat”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai


Zakat serta mengimplementasikannya dalam kehidupan ini.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan,


arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami
sampaikan kepada :

 Bapak A. Muhid Drs. MPd selaku dosen pengampu mata kuliah “Pendidikan
Agama Islam”

Materi yang saya paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu,kritik yang bersifat membangun sangat saya butuhkan untuk
kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Jambi, 25 November 2022

Penyusun, Mutiara Adelia

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .….................................................................................................. 1

1.3 Tujuan .…..................................................................................................................... 1

1.4 Manfaat .…................................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Zakat .…........................................................................................................... 2

2.2 Macam-macam Zakat......................................................................................................... 4

2.3 Harta benda yang wajib dikeluarkan Zakatnya ................................................................. 4

2.4 Yang berhak menerima Zakat ........................................................................................... 10

2.5 Hikmah dari Zakat ............................................................................................................. 10

BAB III : Penutup

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 11

3.2 Saran .................................................................................................................................. 11

BAB IV : DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah yang
paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan
menerangkan sembahyang. Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan
dengan urusan shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat
sekali dalam hal keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat
dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat juga salah satu unsur pokok bagi tegaknya
syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan
puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah, sekaligus
merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia.
Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa mengingkari hukum zakat yakni
mengingkari wajibnya menyebabkan di hukum kufur. Karena itu kita harus mengetahui definisi
dari zakat, harta-harta yang harus dizakatkan, nishab- nishab zakat, tata cara pelaksanan zakat
dan berbagai macam zakat akan dibahas dalam bab selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Bagaimana definisi/ pengertian zakat?


2.      Apa saja macam-macam zakat?
3.      Apa saja harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya?
4.      Siapa saja yang berhak menerima zakat?
5.      Apa saja hikmah dari zakat?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian zakat

2. Memaparkan macam-macam zakat

1
3. Menjelaskan harta benda yang wajib dikeluarkan zakat

4. Memaparkan orang yang berhaka menerima zakat

5. Mendeskripsikan hikmah dari zakat.

1.3 Manfaat

1. Bagi penulis: melatih potensi penulis dalam menyusun makalah

2. Bagi pembaca: dapat menambah pengetahuan tentang zakat serta mengimplementasikannya


dalam kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zakat

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (Ziyadah). Jika
diucapkan, zaka al-zar’, adalah tanaman tumbuh dan bertambah jika diberkati. Kata ini juga
sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci) Allah SWT. berfirman:
‫ َز َّكهَا‬ ‫ َم ْن‬ ‫اَ ْفلَ َح‬ ‫قَ ْد‬
Artinya:
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS. Asy Syams [91]: 9).

Sedangkan arti zakat menurut istilah syari’at Islam ialah sebagian harta benda yang wajib
diberikan orang-orang yang tertentu dengan beberapa syarat, atau kadar harta tertentu yang
diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu pula.

Adapun tentang zakat telah dijelaskan dalam al-Qur’an firman Allah Surah at-Taubah
ayat 103:
‫ك َس َك ٌن لَّهُ ۗ ْم َوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِيْم‬
َ َ‫ص ٰلوت‬
َ ‫صلِّ َعلَ ْي ِه ۗ ْم اِ َّن‬ َ ‫ُخ ْذ ِم ْن اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّك ْي ِه ْم بِهَا َو‬
Artinya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka . . .” (QS. at-Taubah [9]: 103).
Maksud dari ayat diatas adalah dengan zakat itu mereka menjadi bersih dari kekikiran dan dari
berlebih-lebihan dalam mencintai harta benda atau zakat itu akan menyucikan orang yang
mengeluarkannya dan akan menumbuhkan pahalanya.

2
Dalam pengertian istilah syara’, zakat mempunyai banyak pemahaman, diantaranya:

1.      Menurut Yusuf al-Qardhawi, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah
diserahkan kepada orang-orang yang berhak.
2.      Abdurrahman al-Jaziri berpendapat bahwa zakat adalah penyerahan pemilikan tertentu kepada
orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu pula.
3.      Muhammad al-Jarjani dalam bukunya al-Ta’rifat mendefinisikan zakat sebagai suatu kewajiban
yang telah ditentukan oleh Allah bagi orang-orang Islam untuk mengeluarkan sejumlah harta yag
dimiliki.
4.      Wahbah Zuhaili dalam karyanya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu mendefinisikan dari sudut
empat mazhab, yaitu:

-          Madzhab Maliki, zakat adalah mengeluarkan sebagian yang tertentu dari harta yang tertentu
pula yang sudah mencapai nishab (batas jumlah yang mewajibkan zakat) kepada orang yang
berhak menerimanya, manakala kepemilikan itu penuh dan sudah mencapai haul (setahun) selain
barang tambang dan pertanian.
-          Madzhab Hanafi, zakat adalah menjadikan kadar tertentu dari harta tertentu pula sebagai hak
milik, yang sudah ditentukan oleh pembuat syari’at senata-mata karena Allah SWT.
-          Madzhab Syafei, zakat adalah nama untuk kadar yang dikeluarkan dari harta atau benda
dengan cara-cara tertentu.
-          Madzhab Hambali, memberikan definisi zakat sebagai hak (kadar tertentu) yang diwajibkan
untuk dikeluarkan dari harta tertentu untuk golongan yang tertentu dalam waktu tertentu pula.

Dari beberapa pendapat diatas dapat dipahami bahwa zakat adalah penyerahan atau penunaian
hak yang wajib yang terdapat di dalam harta untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak
seperti tertulis dalam Surat at-Taubah ayat 60 yaitu:

ِ ‫ت لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِكي ِْن َو ْال ٰع ِملِ ْينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوْ بُهُ ْم َوفِى ال ِّرقَا‬
‫ب َو ْال ٰغ ِر ِم ْينَ َوفِ ْي‬ ُ ‫صد َٰق‬
َّ ‫اِنَّ َما ال‬
‫ْضةً ِّمنَ هّٰللا ِ ۗ َوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫َسبِ ْي ِل ِ َواب ِْن ال َّسبِي ۗ ِْل فَ ِري‬
Artinya:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana.” (QS. at-taubah [9]: 60).

3
2.2 Macam-macam Zakat
Zakat terbagi atas dua tipe yakni:

1. Zakat Fitrah,
Adalah zakat yang wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besar
Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan. 

2. Zakat Maal (Zakat Harta )


Adalah zakat kekayaan yang harus dikeluarkan dalam jangka satu tahun sekali yang sudah
memenuhi nishab mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak,
harta temuan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi). Masing-masing tipe memiliki
perhitungannya sendiri-sendiri.

2.3 Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya 

Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu :

         Zakat Maal (Zakat Harta)


1.      Emas, perak dan mata uang 
Zakat emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya berdasarkan firman Allah: 

ُ ‫اس ِب ْالبَاطِ ِل َو َي‬ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا اِنَّ َك ِثيْرً ا م َِّن ااْل َحْ َبار َوالرُّ هْ َب ْأ‬
ْ‫ص ُّد ْو َن َعن‬ ِ ‫ان َل َي ُكلُ ْو َن اَم َْوا َل ال َّن‬ ِ ِ
ٍ ‫ض َة َواَل ُي ْنفِقُ ْو َن َها فِيْ َس ِبي ِْل هّٰللا ِ ۙ َف َب ِّشرْ ُه ْم ِب َع َذا‬
‫ب اَلِي ۙ ٍْم‬ َّ ِ‫ب َو ْالف‬ َّ ‫َس ِبي ِْل هّٰللا ِ َۗوالَّ ِذي َْن َي ْك ِن ُز ْو َن‬
َ ‫الذ َه‬
Artinya:
”Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak (tidak dikeluarkan zakatnya) dan tidak
membelanjakanya di jalan Allah, Maka beritakanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) ’azab yang pedih.”(QS. at-Taubah [9]: 34 ).

Syarat- syarat wajib zakat emas dan perak sebagai berikut:


-          Milik orang Islam 
-          Yang memiliki adalah orang yang merdeka 
-          Milik penuh( dimiliki dan menjadi hak penuh )
-          Sampai nishabnya
-          Genap satu tahun
-          Nisab dan zakat emas 

Nishab emas bersih adalah 20 dinar (mitsqal) = 12,5 pound sterling (96 gram ) zakatnya
2,5% atau seperempat puluhnya. Jadi seorang Islam yang memiliki 96 gram atau lebih dari emas
yang bersih dan telah cukup setahun dimilikinya maka wajiblah ia mengeluarkan zakatnya 2,5%
atau seperempat puluhnya.
4
Seperti yang tercantum dalam hadits yang diterima dari Ali r.a bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda :

‫ك ِع ْشرُوْ نَ ِد‬ ْ ‫ فَِإ َذا َكا ن‬,‫ َحتَّى يَ ُكوْ نَ لَكَ ِع ْشرُوْ نَ ِد ْينَارًا‬,‫ب‬
َ َ‫َت ل‬ ِ َ‫ك َشى ٌء – يَ ْعنِى فِى ال ِّذ ه‬ َ ‫ْس َعلَ ْي‬
َ ‫لَي‬
‫ْس فِى َما ٍل َز َكا ةٌ َحتَّى‬ َ ‫ك َولَي‬ َ َ‫ب َذ ل‬ ِ ‫ فَ َما َزا َد فَبِ ِح َسا‬.‫َار‬
ٍ ‫ف ِد ْين‬ُ ْ‫ْينَارًا َو َحا َل َعلَ ْيهَاالَ َحوْ ُل فَفِ ْيهَا نِص‬
)‫ (رواه أحمد وابودا ود والبيهقى و صحح البخاري وحسن الحا فظ‬.ُ‫ي َُحوْ َل َغلَ ْي ِه ْال َحوْ ل‬.
Artinya:
“Tak ada kewajibanmu- yakni mengenai emas sampai kamu memiliki dua puluh dinar. Jika
milikmu sudah sampai dua puluh dinar, dan cukup masa satu tahun, maka zakatnya setengah
dinar. Dan kelebihannya diperhitungkan seperti itu. Dan tidak wajib zakat pada suatu harta
sampai menjalani sampai satu tahun.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi, dinyatakan sah oleh
Bukhari dan sebagai hadits hasan oleh Hafizh).
-          Nishab dan zakat perak
Nishab perak bersih 200 dirham ( sama dengan 672 gram), zakatnya 2,5 % apabila telah
dimiliki cukup satu tahun .Emas dan perak yang dipakai untuk perhiasan oleh orang perempuan
dan tidak berlebih- lebihan dan bukan simpanan, tidak wajib dikelurkan zakatnya.

Beberapa pendapat tentang emas yang telah dijadikan perhiasan pakaian:


1. Pendapat imam Abu Hanifah : Berpendapat bahwa emas dan perak yang telah dijadikan
perhiasan dikeluarkan zakatnya pula.
2. Pendapat imam Malik : Jika perhiasan itu kepunyaan perempuan untuk dipakai sendiri atau
disewakan,atau kepunyaan lelaki untuk dipakai isterinya,maka tidak wajib dikeluarkan
zakatnya. Tetapi jika seorang lelaki memilkinya untuk disimpan atau untuk perbekalan
dimana perlu,maka wajiblah dikeluarkan zakatnya.
3. Pendapat Imam Syafi’i : Tak ada zakat pada perhiasan emas dan perak,menurut satu riwayat
yang lain dari padanya,wajib zakat perhiasan emas dan perak.
-          Nishab dan zakat uang 
Peredaran uang pada dasarnya berstandar emas, karena peredaran uang itu berdasar emas,
maka nishab dan zakatnya 2,5 % atau seperempat.

2.      Zakat harta perniagaan 


Barang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya mengingat Sabda Rasulullah saw:

َّ ‫ َأ ْن نُ ْخ ِر َج ال‬,‫صلَّى هللاُ َعلَي ِه َو سلّ َم يَْأ ُم ُرنَا‬


َ‫ص َد قَةَ ِمن‬ ٍ ‫ع َْن َس ُم ِر ْب ِن ُج ْن ُد‬
َ ِ‫ َكانَ َرسُوْ ُل هللا‬:‫ب قَا َل‬
)‫ (رواه ابوداود‬.‫الَّ ِذيْ نُ ِع ُدهُ لِ ْلبَي ِْع‬.
Artinya:
“Dari samurah bin Jundub, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah Saw. memerintahkan kepada
kami agar mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk di jual .” ( HR. Abu Dawud).
Syarat wajibnya zakat perniagaan ialah:
-          Yang memiilki orang Islam

5
-          Milik orang yang merdeka
-          Milik penuh
-          Sampai nishabnya 
-          Genap setahun

Setiap tahun pedagang harus membuaperhitungan harta benda dagangan.tahun perniagaan di


hitung dari mulai berniaga. Yang dihitung bukan hanya labanya saja tetapi seluruh barang yang
diperdagangkan itu apabila sudah cukup nishab,maka wajiblah dikeluarkan zakatnya seperti
zakat emas yaitu 2,5 %. Harta dagangan yang mencapai jumlah seharga 96 gram emas, wajib
dikeluarkan zakatnya sebanyak 2,5% . Kalau sekiranya harga emas 1gram Rp 100,maka barang
dagangan yang seharga 96x RP 100 = RP.9600, wajib dikeluarkan zakatnya 2,5% = RP 240.
Harta benda perdagangan,tegasnya harta benda yang dimilki oleh beberapa orang dan menjadi
satu maka hukumnya sebagai suatu perniagaan.

3.      Zakat binatang ternak 


Dasar wajib mengeluarkan zakat binatang ternak ialah: Diberitahukan oleh Bukhari dan
muslim dari Abu Dzarr, bahwasanya Nabi Saw, bersabda sebagai berikut:

. ‫ َوَأ ْس َم ُن‬. ‫َت‬


ْ ‫ت يَوْ ُم ْالقِيَا َم ِة َأ ْعظَ ُم َما َكا ن‬
ْ ‫ب ِإبِ ٍل َوَآل َغن ٍَم الَتُْؤ دِّيْ زَ َكاتَهَا ِإالَّ َجا َء‬
ِ ‫صا ِح‬ َ ‫َما ِم ْن‬
َ‫ضى بَ ْين‬ َ ‫ َحتَّى يَ ْق‬, ‫ت َعا َ ْي ِه ُأوْ اَل هَا‬
ْ ‫ عَاد‬, ‫ت ُأ ْخ َراهَا‬ ْ ‫ ُكلَّ َما نَفَ ِد‬, ‫ َوتَطَْؤ هُ بَِأخَ فَا فِهَا‬. ‫تَ ْن ِط ُحهُ بِقُرُوْ نِهَا‬
ِ ‫النَّا‬
‫س‬
Artinya:
”Tidaklah pemilik unta,sapi, dan kambing yang tidak mengeluarkan zakatnya maka binatang –
binatang itu nanti pada hari Qiyamat akan datang dengan keadaan yang lebih besar dan gemuk
dan lebih besar dari pada didunia,lalu hewan –hewan itu menginjak-nginjak pemilik dengan
kaki- kakinya. Setiap selesai mengerjakan yang demikian, bintang- binatang itu kembali
mengulangi pekerjaan itu sebagaimana semula:dan demikianlah terus menerus sehingga sampai
selesai Allah menghukum para manusia. ” ( HR. Abu Dzarr ).
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah : unta, lembu dan kerbau,
kambing dan biri-biri .
Syarat-syarat wajibnya zakat binatang ternak sebagai berikut:
-          Pemiliknya orang Islam 
-          Pemiliknya merdeka
-          Miliknya sendiri
-          Sampai senishab
-          Cukup setahun 
-          Makannya dengan penggembalaan,bukan dengan rumput belian 
-          Binatang itu bukan digunakan untuk bekerja seperti angkutan dan sebagainya

a.       Nishab dan zakat unta 


Orang yang memilki unta 5 ekor keatas wajib dikeluarkan zakatnya. Tentang pengeluaran zakat
ini diatur sebagai berikut:
6
-          5 ekor unta zakatnya 1ekor kambing 
-          10 ekor unta zakatnya 2 ekor kambing 
-          15 ekor unta zakatnya 3 ekor kambing 
-          20 ekor unta zakatnya 4 ekor kambing 
-          25 ekor unta zakatnya 1ekor unta betina umur 1 tahun masuk tahun kedua kalau tidak ada
boleh dengan seekor unta jantan berumur 2 tahun masuk tahun ketiga 
-          36 ekor unta zakatnya 1ekor unta betina umur 2 tahun masuk tahun ketiga 
-          46 ekor unta zakatnya seekor unta betina umur 3 tahun masuk tahun keempat 
-          61 ekor unta zakatnya 1ekor unta betina umur 4 tahun masuk tahun kelima 
-          76 ekor unta zakatnya 2 ekor unta betina umur 2 tahun masuk tahun ketiga 91ekor unta
sampai 121ekor zakatnya 2 ekor unta betina umur 3 tahun masuk tahun keempat 
Tiap- tiap bertambah 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta betina umur dua tahun masuk tahun
ketiga dan tiap-tiap tambah 50 ekor unta, zakatnya seekor unta umur 3 tahun masuk keempat.
b.      Nishab dan zakat lembu/kerbau
Orang yang memiliki lembu/kerbau 30ekor keatas wajib mengeluarkan zakatnya sebagai berikut:
-          30 s/d 39 lembu/kerbau zakatnya 1ekor anak sapi/kerbau
-          40 s/d 59 lembu /kerbau zakatnya 1ekor sapi/kerbau betina yang berumur 2tahun 
-          60 s/d 69 lembu /kerbau zakatnya 2 ekor anak sapi/kerbau (ta-’bi)
-          70 s/d 79 lembu/kerbau zakatnya 1ekor anak sapi/kerbau (ta’-bi) dan 1ekor musinnah 
-          80 s/d 89 lembu/kerbau zakatnya 2 ekor musinah 
-          90 s/d 99 lembu/kerbau zakatnya 3 ekor ta-bi
-          100s/d 109 lembu /kerbau zakatnya 2 ekor ta-bi dan 1 ekor musinnah 
Zakat kerbau sama dengan zakat lembu, baik nishab maupun zakatnya
c.       Nishab dan zakat kambing
Orang yang memilki kambing 40 ekor wajibmengeluarkan zakatnya sebagai berikut:
-          40 sampai 120 ekor kambing zakatnya 1ekor
-          121 sampai 200 ekor kambing zakatnya 2ekor
-          201 sampai 300 ekor kambing zakatnya 3ekor
-          301 sampai 400 ekor kambing zakatnya 4ekor 
-          401 sampai 500 ekor kambing zakatnya 5ekor dan seterusnya tiap- tiap 100 ekor kambing
zakatnya 1ekor.
4.      Zakat hasil bumi 
Hasil bumi yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu yang dapat dijadikan makanan pokok seperti:
padi, jagung,gandum, dan sebagainya.Sedangkan buah- buahan yang wajib dikeluarkan zakatnya
ialah :gandum, Sya’r zabib dan kurma. Buah-buahan yang wajib dikeluarkan zakatnya
sebagaimana sabda Rasulullah Saw sebagai berikut:

ٍ ‫ص َدقَةٌ َحتَّى تَ ْبلَ َغ خَ ْم َسةَ َأوْ ُس‬


) ‫ (رواه مسلم‬. ‫ق‬ َ ‫لَي‬
َ ‫ْس فِى َحبٍّ َواَل تَ ُم ٍر‬
Artinya:
” Tidak ada sedekah(zakat ) pada biji dan kurma kecuali apabila mencapai lima
wasaq( 700kg).” (HR. Muslim)

7
Syarat-syarat wajib mengeluarkan zakat hasi bumi sebagai berikut:
-          Pemiliknya orang Islam 
-          Pemiliknya orang Islam yang merdeka
-          Milik sendiri
-          Sampai senishab 
Tidak disyaratkan setahun memilki tetapi wajib dikeluarkan zakatnya pada tiap-tiap
menuai/panen.
5.      Zakat barang tambang dan barang temuan
Hasil tambang yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah emas dan perak yang diperoleh dari hasil
pertambangan. Rikaz ialah harta benda orang –orang purbakala yang berharga yang ditemukan
oleh orang –orang pada masa sekarang,wajib dikelurkan zakatnya. Barang rikaz itu umumnya
berupa emas dan perak atau benda logam lainnya yang berharga. 
Sabda Rasulullah saw:

‫از ْال ُخ ُمسُ (رواه لبخاري و‬ َ ِ‫ع َْن َأبِى هُ َر ْي َرةَ اَ َّن َرسُوْ َل هللا‬
ِ ‫ َو فِى ال ِّر َك‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬
)‫مسلم‬

Artinya:
“Dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Dan pada rikaz simpanan orang-
orang zaman dahulu di dalam bumi itu, zakatnya seperlima.” (HR. Bukhari dan Muslim).[9]
Syarat-syaratnya mengeluarkan zakat rikaz:
-          Orang Islam 
-          Orang merdeka
-          Milik Sendiri
-          Sampai nishabnya
Tidak perlu persyaratan harus dimilki selama 1 tahun. Nishab zakat barang tambang dan barang
temuan, dengan nishab emas dan perak yakni 20 mitsqa l = 96 gram untuk emas dan 200 dirham
(672 gram ) untuk perak. Zakatnya masing-masing 2,5% atau seperempat puluh.

         Zakat fitrah 
Zakat fitrah dilihat dari komposisi kalimat yang membentuknya terdiri dari kata “zakat”
dan “fitrah”. Zakat secara umum sebagaimana dirumuskan oleh banyak ulama’ bahwa dia
merupakan hak tertentu yang diwajibkan oleh Allah terhadap harta kaum muslimin menurut
ukuran-ukuran tertentu (nishab dan khaul) yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan para
mustahiq lainnya sebagai tanda syukur atas nikmat Allah swt. Dan untuk mendekatkan diri
kepada-Nya, serta untuk membersihkan diri dan hartanya. Dengan kata lain, zakat merupakan
kewajiban bagi seorang muslim yang berkelebihan rizki untuk menyisihkan sebagian dari
padanya untuk diberikan kepada saudara-saudara mereka yang sedang kekurangan. 
Sabda Rasulullah saw,:

َّ ‫ص َد قَةٌ ِكنَ ال‬


ِ ‫ص َد قَا‬
.‫ت‬ َّ ‫صالَ ِة فَهَ َى َز َكا ةٌ َم ْقبُوْ لَةٌ َو َم ْن َأ َّد هَا بَ ْع َد ال‬
َ ‫صالَ ِة فَهَ َى‬ َّ ‫َم ْن اَ َّدا هَا قَب َْل ال‬
8
“Barang siapa membayar fitrah sebelum shalat, maka itu adalah zakat yang makbul, akan tetapi
barang siapa membayarnya sesudah shalat Id maka merupakan shadaqah biasa.”
Sementara itu, fitrah dapat diartikan dengan suci sebagaimana hadits Rasul “kullu
mauludin yuladu ala al fitrah” (setiap anak Adam terlahir dalam keadaan suci) dan bisa juga
diartikan juga dengan ciptaan atau asal kejadian manusia.
Dari pengertian di atas dapat ditarik dua pengertian tentang zakat fitrah. Pertama, zakat
fitrah adalah zakat untuk kesucian. Artinya, zakat ini dikeluarkan untuk mensucikan orang yang
berpuasa dari ucapan atau perilaku yang tidak ada manfaatnya. Kedua, zakat fitrah adalah zakat
karena sebab ciptaan. Artinya bahwa zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap
orang yang dilahirkan ke dunia ini. Oleh karenanya zakat ini bisa juga disebut dengan zakat
badan atau pribadi. Zakat fitrah ialah zakat pribadi yang harus dikeluarkan pada hari raya fitrah.

Yang wajib dizakati :


-          Untuk dirinya sendiri; tua,muda,baik laki- laki maupun perempuan 
-          Orang-orang yang hidup dibawah tanggungannya 
”Dari ibnu Umar ra,berkata ia: telah bersabda Rasulullah saw: Bayarlah zakat fithrah orang –
orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR.Daruquthni dan Baihaqi).

Syarat-syarat wajib zakat fithrah :


-           Islam
-          Mempunyai kelebihan makanan untuk sehari semalam bagi seluruh keluarga pada waktu
terbenam matahari dari penghabisan bulan ramadhan 
-          Orang-orang yang bersangkutan hidup dikala matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan 

Zakat yang perlu dikeluarkan :


-          Zakat fithrah untuk tiap- tiap jiwa 1sha = 2,305 kg dibulatkan menjadi 2,5 kg dari beras atau
lainnya yang menjadi makanan pokok bagi penduduk negeri.Lebih utama dikeluarkan sebelum
shalat ’Idul Fithri. Boleh juga dikeluarkan semenjak permulaan bulan Ramadhan sebagai ta’jil 
Seperti yang tercantum dalam hadits nabi yaitu:
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fithrah dengan kurma
satu sha atau dengan sya’ir satu sha atas hamba sahaya, orang merdeka, laki-laki,perempuan,
anak-anak, orang tua, dari golongan kaum muslimin dan beliau menyuruh zakat fithrah itu
ditunaikan sebelum orang-oranng keluar(selesai) shalat ’Ied Muttafaq ’alaih Dan dalam riwayat
Ibnu ’Ady dan Daraquthni dengan sanad yang lemah: ” Cukuplah mereka (orang –orang miskin)
jangan sampai berkeliling (mencari nafkah) pada hari itu (hari raya).
Untuk zakat fithrah dari seorang yang makanan pokoknya beras tidak boleh dikeluarkan zakat
dari jagung ,walaupun jagung termasuk makanan pokok tetapi, jagung nilainya lebih rendah dari
pada beras.
Amil zakat fitrah sebagaimana lazim disebut orang tidak bisa dikategorikan ke dalam
amil zakat. Sebab, panitia zakat fitrah hanya bersifat temporer, sementara amil bersifat jangka
panjang. Paniti zakat fitrah tidak bisa dijadikan sebagai sumber mata pencaharian sementara amil
diorientasikan sebagai lapangan pekerjaan yang sekaligus menjadi mata pencaharian bagi mereka
yang berkecimpung di sana.
9
2.4 Orang yang berhak menerima zakat dan yang tidak berhak menerima zakat

Dengan ayat Al-Qur’an dapat dijelaskan bahwa orang yang berhak menerima zakat itu
ialah sebagai berikut:
-          Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau usaha yang dapat menjamin 50% kebutuhan
hidupnya untuk sehari-hari.
-          Miskin yaitu orang yang mempunyai harta dan usaha yang dapat menghasilkanlebih dari 50%
untuk kebutuhan hidupnya tetapi tidak mencukupi.
-          ’Amil yaitu panitia zakat yang dapat dipercayakan untukmengumpulkan dan membagi-
bagikannya kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan hukum Islam .
-          Muallaf yaitu orang yang baru masuk Islam dan belum kuat imannya dan jiwanya perlu dibina
agar bertambah kuat imannya supaya dapat meneruskan imannya.
-          Hamba sahaya yaitu yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh tuan nya dengan jalan
menebus dirinya.
-          Gharimin yaitu orangyang berhutang untuksesuatu kepentingan yanng bukan maksiat dan ia
tidak sanggup untuk melunasinya.
-          Sabilillah yaitu orang yang berjuang dengan suka rela untuk menegakkan agama Allah.
-          Musafir yaitu orang yang kekurangan perbekalan dalam perjalanan dengan maksud baik, seperti
menuntut ilmu, menyiarkan agama dan sebagainya. 
Yang tidak berhak menerima zakat :
-          Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang yang
kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari). 
-          Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya. 
-          Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait)
mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
-          Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri. 
-          Orang kafir. 

2.5 Hikmah zakat

Adapun hikmah zakat itu adalah sebagai berikut:


1.      Zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para pendosa dan pencuri.
2.      Zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-orang yang sangat memerlukan
bantuan.
3.      Zakat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil.
4.      Zakat diwajibkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta yang telah dititipkan kepada
seseorang.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (Ziyadah). Sedangkan
menurut istilah zakat adalah penyerahan atau penunaian hak yang wajib yang terdapat di dalam
harta untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak. Zakat terbagi dua yaitu zakat Fitrah dan
zakat Maal (Zakat Harta).
Orang yang berhak menerima zakat itu ialah sebagai berikut:
-          Fakir
-          Miskin
-          ’Amil
-          Muallaf
-          Hamba sahaya
-          Gharimin
-          Sabilillah
-          Musafir

Orang yang tidak berhak menerima zakat :


-          Orang kaya
-          Hamba sahaya
-          Keturunan Rasulullah
-          Orang yang dalam tanggungan yang berzakat
-          Orang kafir

Adapun hikmah zakat itu adalah sebagai berikut:


1.      Zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para pendosa dan pencuri.
2.      Zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-orang yang sangat memerlukan
bantuan.
3.      Zakat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil.
4.      Zakat diwajibkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta yang telah dititipkan kepada
seseorang.

3.2 Saran

Masyarakat seharusnya benar-benar memahami arti dari, sebab hal tersebut sangat


berperan dan berpengaruh penting terhadap diri manusia dalam menjalani kehidupan.

11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
         Al-Zuhayly, Wahbah. 1997. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
         Moh. Rowi Latief & A. Shomad Robith. 1987. Tuntunan Zakat Praktis. Surabaya: Indah, 1987
         K.H.M. Syukri Ghozali, dkk. 1997. Pedoman Zakat 9 Seri. Jakarta: Proyeksi Peningkatan
Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf
         Dr. H. Amiruddin Inoed, dkk. 2005. Anatomi Fiqh Zakat (Potret & Pemahaman Badan Amil
Zakat Sumatera Selatan). Sumatera Selatan: Pustaka Pelajar
         Dr. Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly. 2006. Ekonomi Zakat : Sebuah Kajian Moneter dan
Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
         http://alimudinmakalah.blogspot.com/2009/04/zakat.html  

12

Anda mungkin juga menyukai