Di Susun Oleh:
1. Marleni (2220151305)
2. Shofiyah Mahmudah (2220151…)
3. Muhammad Gunadi (2220151240)
KELAS A1 LK
SEMESTER II
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM KHOZINATUL ULUM BLORA
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fiqih Ibadah, sehingga dapat selesai
dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan pondasi ilmu pengetahuan
bagi umat.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Ismail, M. Ag.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Fiqih yang telah membimbing dan memberikan
arahan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini. semoga yang
ditulis dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. Pengertian Zakat..............................................................................................................................5
B. Golongan Penerima Zakat...............................................................................................................7
C. Macam-Macam Zakat.....................................................................................................................7
D. Syarat Zakat Mal dan Zakat Fitrah..................................................................................................8
E. Pengertian Haji Dan Ketentuan Haji..............................................................................................10
F. Pengertian Umrah Dan Ketentuan Umrah.....................................................................................13
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................16
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................16
B. SARAN.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibadah merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia terhadap tuhannya dan
dengan ibadah manusia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan didunia dan
diakhirat nanti. Bentuk dan jenis ibadah bermacam-macam seperti shalat, zakat, haji dan
umrah.
Zakat merupakan salah satu (Rukun Islam) yang menjadi salah satu unsur pokok
bagi tegaknya (syariat) islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib atas setiap
muslim yang mempunyai atau yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat
termasuk dalam katagori ibadah yang telah diatur secara rinci berdasarkan Al-Qur’an
dan As Sunnah sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang
dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.
Haji merupakan rukun islam, yang wajib dikerjakan apabila orang tersebut telah
memenuhi syarat-syaratnya, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah. Hukum umrah
adalah fardu’ain atas tiap-tiap orang laki-laki atau perempuan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka saya merumuskan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian zakat ?
2. Siapa saja golongan penerima zakat?
3. Apa saja macam-macam zakat dan ketentuan zakat ?
4. Apa sayarat zakat mal dan zakat fitrah ?
5. Apa pengertian haji dan ketentuan haji ?
6. Apa pengertian umrah dan ketentuan umrah ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka kami membuat makalah dengan tujuan
penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian zakat ?
2. Untuk mengetahui golongan penerima zakat?
iv
3. Untuk mengetahui macam-macam zakat dan ketentuan zakat ?
4. Untuk mengetahui syarat zakat mal dan zakat fitrah
5. Untuk mengetahui pengertian haji dan ketentuan haji?
6. Untuk mengetahui pengertian umrah dan ketentuan umrah ?
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu
keberkahan, al-namaa’ pertumbuhan dan perkembangan, ath-thaharatu kesucian, dan ash-
shalahu keberesan. Sedangkan secara istilah, meskipun para ulama mengemukakannya
dengan redaksi yang agak berbeda antara satu dan lainnya, akan tetapi pada prinsipnya
sama yaitu bahwa zakat itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang
Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak
menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan pengertian
menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan
zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres
(baik). Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surah at-Taubah: 103 dan surah ar-Ruum:
39,
ٰۤ ُ هّٰللا
ك هُ ُم
َ ول ِٕى هَ ِ فَاvْ ُدوْ نَ َوجvْٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن زَ كٰ و ٍة تُ ِريv َد هّٰللا ِ ۚ َو َمvوْ ا ِع ْنvُاس فَاَل يَرْ ب ِ َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن ِّربًا لِّيَرْ بُ َو ۟ا فِ ْٓي اَ ْم َو
ِ َّال الن
٣٩ َْال ُمضْ ِعفُوْ ن
''Riba yang kamu berikan agar berkembang pada harta orang lain, tidaklah berkembang
dalam pandangan Allah. Adapun zakat yang kamu berikan dengan maksud memperoleh
keridaan Allah, (berarti) merekalah orang-orang yang melipat gandakan hartanya
(pahalanya)''
Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa kata, yang walaupun mempunyai arti yang
berbeda dengan zakat, yaitu infak, sedekah dan hak, sebagaimana dinyatakan dalam surah
At-Taubah: 34,60 dan 103 serta surah Al-An’aam:141,
vi
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada
jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapatkan siksa
yang pedih.”
vii
Mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
4. Mualaf
Mereka yang baru masuk islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam
tauhid dan syariat.
5. Riqab
Hamba atau budak shaya yang ingin memerdekakan dirinya.
6. Gharim
Mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan
izzahnya.
7. Fisabilillah
8. Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad, dan
sebagainnya.
9. Ibnu Sabil
Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.
C. Macam-Macam Zakat
Secara umum, zakat dibagi menjadi dua jenis yaitu zakat fitrah Dan zakat Mal.
Zakat fitrah/zakat al-fitr merupakan zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik laki-laki
maupun perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Besar zakat fitrah
setara dengan 3,5 liter/2,5 kg beras, gandum dan sejenisnya.waktu yang diutamakan
untuk menunaikan zakat fitrah yaitu setelah sholat subuh pada 1 syawal sampai
terbenamnya matahari sebelum salat idul fitrah.
Zakat Mal merupakan zakat yang dikarenakan atas segala jenis harta yang secara
zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Zakat
ini wajib dikeluarkan seorang muslim sesuai dengan nishab Dan haulnya. waktu
pengeluaran zakat ini tidak dibatasi, jadi bisa dikeluarkan sepanjang tahun ketika syarat
zakat terpenuhi. Masing-masing jenis zakat mempunyai perhitungannya sendiri – sendiri.
Tidak seperti zakat fitrah yang hanya dikeluarkan saat bulan Ramadhan. Contohnya
yaitu, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi dan lain –
lain.
1.Macam-macam Zakat Mal
1. Zakat Emas, Perak dan Logam
Macam-macam zakat yang pertama merupakan zakat yang dikenakan atas
emas, perak dan logam lainnya yang telah mencapai nisab. Kita diwajibkan
viii
membayar zakat yang cukup nisabnya dan telah dimiliki selama setahun.
Perhitungannya sebesar 2,5% dari nilai emas tersebut. Contohnya, jika kita
mempunyai emas sebesar 100 gr, maka zakat yang wajib dibayarkan adalah
harga 2,5% dari emas. Hal itu dapat dilihat dari contoh satu gram emas bergarga
Rp. 50.000, maka besaran zakat yang harus dibayarkan yaitu 100 gram x Rp.
50.000 x 2,5 persen = Rp. 125.000.
2. Zakat atas Uang dan Surat Berharga Lainnya
Macam-macam zakat kedua merupakan zakat yang dikenakan atas uang,
harta yang disetarakan dengan uang dan surat berharga lain yang telah mencapai
nisab.
3. Zakat Perniagaan
Macam-macam zakat ketiga merupakan zakat yang dikenakan atas usaha
perniagaan yang telah mencapai nisab dan haul. Sedangkan harta niaga sebagai
harta atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam harta niaga harus ada 2 motivasi, yakni:
1. Motivasi untuk berbisnis (diperjualbelikan) dan
2. Motivasi mendapat keuntungan
Sabda Rasulullah SAW:
Artinya:
ix
8. Dikenakan pada perdagangan maupun perseroan.
Perhitungan Zakat
(Modal diputar + keuntungan + piutang) – (hutang jatuh tempo) x 2,5% = zakat.
1. Harta/ hewan ternak yang akan dizakati adalah 100% milik sendiri, bukan
hasil hutang atau ada hak orang lain di dalamnya hingga mencapai haul.
Hewan ternak baru boleh dibayar zakatnya apabila masa kepemilikan sudah
mencapai haul/ satu tahun.
2. Dirawat dan digembalakan, yaitu sengaja diurus sepanjang tahun untuk
memperoleh susu, daging dan hasil pengembangbiakannya. Hewan tidak
dipakai untuk membajak sawah, mengangkut barang atau menarik gerobak.
x
Ketentuan ini tertuang dalam sabda Rasul yang artinya: “Tidaklah ada zakat
untuk sapi yang digunakan bekerja.” (HR Abu Daud )
3. Nishab dan Kadar
Untuk kambing, biri – biri dan domba:
(1) Nisab 40 – 120, haul 1 tahun, kadar zakat, 1 ekor umur 1 tahun.
(2) Nisab 40 ekor, haul 1 tahun, kadar zakat, 1 ekor umur 2 tahun.
(3) Selanjutnya, setiap bertambah 30 ekor zakatnya bertambah 1 ekor umur
1 tahun dan setiap bertambah 40 ekor, zakatnya tambah 1 ekor umur 2
tahun.
1. Beragama Islam.
2. Hidup padaa saat bulan Ramadhan.
3. Mempunyai kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul fitri.
1. Pengertian Haji.
xi
Menurut bahasa, kata haji bermakna ( ) القصدal-qashdu, yang artinya menyengaja
untuk melakukan sesuatu. Menurut etimologi, kata haji berarti tujuan, maksud, Dan
mengunjungi. Menurut istilah syara' haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat
tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu. Istilah haji menurut bahasa
Indonesia adalah rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan oleh
orang Islam yang mampu dengan mengunjungi ka'bah pada bulan haji dan mengerjakan
amalan haji, seperti ihram, tawaf, sa'i, Dan wukuf.
Tawaf dapat dibedakan menjadi beberapa Hal. Adapun macam macam Tawaf, yaitu:
1. Tawaf ifadah, yaitu Tawaf rukun haji.
xii
2. Tawaf qudum yaitu Tawaf yang di lakukan ketikan baru saja datang di tanah
suci.
3. Tawaf Sunnah yaitu Tawaf yang dapat dilakukan kapan saja.
4. Tawaf wada yaitu Tawaf yang dikerjakan ketikan hendak meningalkan tanah
suci Tawaf ketika akan pulang.
5. Sa'i yaitu lari kecil Dari bukit Sahwa ke marwah Dan sebaliknya .
c. Wajib Haji:
Wajib haji adalah perbuatan atau amalan yang wajib di lakukan dalam
pelaksanan ibadah haji, Mikat haji ada dua, yaitu mikat zamani dan mikat
makani.
1) Mikat Zamani
Mikat Zamani yaitu batas waktu untuk berihra.waktu mikat zamani
adalah antara tanggal 1 syawal sampai 10 zulhijah sebelum waktu wukuf habis.
2) Mikat Makan
Mikat makani yaitu batas tempat untuk mulai berihra. Tempat-tempat
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Makkah yaitu untuk Mikat jamaah mekah.
b) Zulhulaifah, yaitu untuk Mikat jamaah kk madinah, sekarang terkenal
sebutan Bir Ali.
c) Juhfah, untuk Mikat jamaah yang datang Dari arah Syiria, Mesir, Maroko,
dan negri yang searah.
d) Yalamlam, untuk Mikat jamaah yang datang Dari arah India, Indonesia
dan negara-negara yah searah.
e) Qamul Manazil, untuk Mikat jamaah yang datang dari Yaman da Najdil
Hijaz.
xiii
f) Zatu Irqin, untuk Mikat jamaah datang dari Irak Dan negara-negara searah
dengannya.
3) Bermalam di Mudzalifah
Apabila telah melaksanakan wukuf di padang Arafah, jamaah haji
berangkat menuju Mudzalifah untuk mabit (menginap) walaupun hanya
sebentar. Waktu pelaksanannya dimulai setelah tengah malam sampai sebelum
terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.ketika berada di Mudzalifah sambil
menunggu tengah malam lewat, para jamaah mencari batu krikil atau krikil
minimal sebanyak tujuh butir untuk melontar jumrah di Mina pada esok
harinya.
4) Melempar Jumrah Aqabah
Pada tanggal 10 zulhijah, jamaah haji melontar jumrah dengan
menggunakan tujuh buah krikil di Mina.
5) Bermalam di Mina
Jamaah haji diwajibkan untuk bermalam di Mina pada tanggal 11, 12
Dan 13 zulhijah.
6) Tawaf wada '
Tawaf wada' adalah Tawaf yang dilakukan ketika jamaah haji akan
meningalkan Makkah. Tata cara pelaksanan Tawaf wada' yakni dengan
mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali.
7) Menghindari perbuatan yang dilarang selama ihram.
Jamaah haji tidak boleh melakukan perbuatan -perbuatan yang
dilarang selama ihram. Contohnya mengguting kuku, mencukur rambut.
Sunnah Haji
xiv
(7) Tawaf Wada'.
xv
b. Tawaf.
c. Sa’i.
d. Mencukur rambut kepala atau memotongnya sebagian (tahallul).
e. Tertib.
Wajib umrah merupakan bagian dari wajib haji. Adapun wajib umrah hanya satu,
yaitu memulai ihram dari mikat.
xvi
xvii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penegertian zakat, dari segi bahasa kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu
al-barakatu keberkahan, al-namaa’ pertumbuhan dan perkembangan, ath-
thaharatu kesucian, dan ash-shalahu keberesan. Sedangkan secara istilah, pada
prinsipnya yaitu, bahawa zakat itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan
tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan
kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu.
2. Golongan penerima zakat ada 9 yaitu: fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim,
fisabilillah, mereka yang berjuang dijalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah,
jihad, dan sebagainya, ibnu sabil.
3. Macam-macam zakat yaitu: a. zakat emas, perak, dan logam. b. zakat atas uang
dan surat berharga lainya. c. zakat perniagaan. d. zakat pertanian, perkebunan,
dan kehutanan. e. zakat peternakan dan perikanan.
4. Syarat zakat mal yaitu, a. harta yang dikenakan zakat harus memenuhi syarat
seusuai dengan ketentuan syariat Islam. b. milik penuh (halal, cukup nisab,
haul). c. syarat haul tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan, dan
kehutanan, perikanan, pendapatan, dan jasa serta zakat rikaz.
Sedangkan zakat fitrah yaitu: a. beragama Islam. b. hidup pada bulan Ramadhan.
c. mempunyai kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul Fitri.
5. Pengertian haji bermakna al-qashdu, yang artinya menyengaja untuk melakukan
sesuatu. Menurut etimologi, kata haji bearti tujuan, maksud, dan mengunjungi.
Menurut istilah syara’ haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu
untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu.
6. Pengertian umrah, kata umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama
Islam, menurut teknis syari’ah, umrah bearti melaksanakan tawaf fi ka’bah dan
sa’I antara safa dan marwah setelah memakai ihram yang diambil dari mikat.
B. SARAN
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kritik dan saran sangat kami perlukan agar sempurnanya makalah ini. Kami
berharap maakalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
xix